Top Banner
1 OPINI MAHASISWA www.kampusuth.blogspot.com | EDISI 1 (Kamis, 30 Januari 2014) Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu pemberian Tuhan kepada Hamba-Nya yang digunakan untuk berfikir segala hal. Ia juga digunakan untuk memilih serta memilah suatu hal. Akal dapat dikatakan sebagai kepala suku atau kepala kelompok terhadap anggota badan. Disebabkan tergeraknya anggota badan itu adalah karena perintah dari akal tersebut sebagai motorisasi. Perlu diketahui jika akal anda itu berefek negatif, maka hasilnya akan menimbulkan hal yang negatif pula. Begitupun sebaliknya jika akal anda berefek positif, maka akan menghasilkan sesuatu yang positif. Oleh kerena itu, pandai-pandailah dalam menggunakan akal. Nafsu juga pemberian Tuhan kepada seluruh makhluknya. Nafsu juga kerap kaitannya dengan emosional. Istilah nafsu lebih dekat kepada hal yang negatif. Lalu bagaimana jika akal vs nasfu?. Jika kita melihat realita sekarang, maka jawabannya nafsu lebih berkuasa daripada akal. Buktinya ialah dengan kita melihat banyak tindakan kriminal yang terjadi sehari-hari. Seperti perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, pencuriaan, dan juga kemalasan yang tak lepas penyebabnya dari nafsu itu sendiri. Maka dalam ini, kita harus mengakui bahwa nafsu itu lebih berkuasa di dalam di jiwa manusia daripada kegunaan akal itu sendiri. Lalu sekarang bagaimana cara kita untuk bisa mengendalikan nafsu negatif?. Dan cara apakah yang dapat digunakan, untuk lebih mengedepankan akal sehat kita?. Salah satu caranya ialah dengan melihat anjuran di dalam ajaran agama Islam. Di karenakan dalam ajaran Islam, Allah swt menganjurkan hamba-Nya untuk lebih meningkatkan kegiatan spritual kita seperti shalat, zakat, dsb. Dengan demikian, „Insya Allah kita akan mampu untuk lebih menggunakan akal sehat daripada nafsu kita. Ditulis oleh: Muhammad Iqbal, Mahasiswa angkatan 2011, Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin. Editor: Muliadi Abd.
12

Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

Mar 06, 2018

Download

Documents

hoangnga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

1

OPINI MAHASISWA

www.kampusuth.blogspot.com | EDISI 1 (Kamis, 30 Januari 2014)

Akal dan Nafsu

Foto: Ilustrasi

AKAL adalah suatu

pemberian Tuhan kepada

Hamba-Nya yang

digunakan untuk berfikir

segala hal. Ia juga

digunakan untuk memilih

serta memilah suatu hal.

Akal dapat dikatakan

sebagai kepala suku atau

kepala kelompok terhadap

anggota badan. Disebabkan

tergeraknya anggota badan

itu adalah karena perintah

dari akal tersebut sebagai

motorisasi.

Perlu diketahui jika akal

anda itu berefek negatif,

maka hasilnya akan

menimbulkan hal yang

negatif pula. Begitupun

sebaliknya jika akal anda

berefek positif, maka akan

menghasilkan sesuatu yang

positif. Oleh kerena itu,

pandai-pandailah dalam

menggunakan akal.

Nafsu juga pemberian

Tuhan kepada seluruh

makhluknya. Nafsu juga

kerap kaitannya dengan

emosional. Istilah nafsu

lebih dekat kepada hal yang

negatif. Lalu bagaimana

jika akal vs nasfu?. Jika kita

melihat realita sekarang,

maka jawabannya nafsu

lebih berkuasa daripada

akal. Buktinya ialah dengan

kita melihat banyak

tindakan kriminal yang

terjadi sehari-hari. Seperti

perampokan, pembunuhan,

pemerkosaan, pencuriaan,

dan juga kemalasan yang

tak lepas penyebabnya dari

nafsu itu sendiri. Maka

dalam ini, kita harus

mengakui bahwa nafsu itu

lebih berkuasa di dalam di

jiwa manusia daripada

kegunaan akal itu sendiri.

Lalu sekarang

bagaimana cara kita untuk

bisa mengendalikan nafsu

negatif?. Dan cara apakah

yang dapat digunakan,

untuk lebih mengedepankan

akal sehat kita?.

Salah satu caranya ialah

dengan melihat anjuran di

dalam ajaran agama Islam.

Di karenakan dalam ajaran

Islam, Allah swt

menganjurkan hamba-Nya

untuk lebih meningkatkan

kegiatan spritual kita seperti

shalat, zakat, dsb. Dengan

demikian, „Insya Allah kita

akan mampu untuk lebih

menggunakan akal sehat

daripada nafsu kita.

Ditulis oleh: Muhammad

Iqbal, Mahasiswa angkatan

2011, Jurusan Tafsir Hadits,

Fakultas Ushuluddin.

Editor: Muliadi Abd.

Page 2: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

2

Kehidupan Sosial

Dalam Perspektif

Al-Qur’an

Foto: Ilustrasi

MENDALAMI Al-

Quran, Surah Al-Hujurat

ayat 13. Sangatlah penting

untuk kehidupan sosial

umat manusia yang berada

di Aceh. Terlebih daerah

Seuramoe Mekkah ini

adalah salah satu provinsi di

Indonesia yang kebanyakan

penduduknya beragama

Islam.

“Hai manusia,

Sesungguhnya Kami

menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan

menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu

saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang

yang paling taqwa diantara

kamu. Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui lagi

Maha Mengenal” )QS: Al-

Hujurat : 13).

Menurut Ishaq Al-

Mushilli, dalam kitab

Terjemahan Tafsir Al

Maragi Juz 26, halaman

234, karangan Ahmad

Mustafa Al Maragi,

mengatakan: “Manusia di

alam yang nyata ini adalah

sama. Ayah mereka adalah

Adam dan ibunya adalah

Hawa. Jika mereka

mempunyai kemuliaan pada

asal-usul mereka yang patut

dibanggakan, maka tak

lebih dari tanah dan air”.

Penjelasan Secara Umum

Pada ayat yang

disebutkan di atas. Allah

swt lebih menegaskan lagi

larangan menghina,

memanggil dengan gelar

yang buruk, mengejek dan

lain-lain sebagainya kepada

sesama masyarakat. Allah

swt menerangkan bahwa

manusia seluruhnya berasal

dari seorang ayah dan

seorang ibu, yaitu Adam

dan Hawa. Maka kenapa

kita saling mengolok-olok

sesama saudara?. Padahal

Allah swt menjadikan kita

itu bersuku-suku,

berkabilah-kabilah, dan

berbeda-beda, agar diantara

kita terjadi saling mengenal

dan tolong menolong dalam

kemaslahatan.

Kemudian dalam

kehidupan sosial yang baik.

Tentu kita harus mampu

untuk menyesuaikan diri

kita dengan orang lain.

Apabila kita memilih-milih

golongan tertentu untuk

berinteraksi dalam

masyarakat, maka itu

adalah suatu kesalahan

yang sangat besar.

Dikarenakan kita menjadi

manusia yang tidak mau

menerima orang lain di

sekitar kita.

Bila kita memiliki sifat

memilih-milih dalam

berinteraksi. Melihat ayat

Al-Quran yang

dimaksudkan di atas, maka

jelas itu bukan cara yang

dianjurkan oleh agama

Islam kepada kita. Islam

menganjurkan kepada

penganutnya untuk bisa

berinteraksi dengan

siapapun. Kecuali khusus

dalam urusan keyakinan

yang tidak bisa bertoleransi

dengan penganut di luar

Islam.

Sebab Turun Ayat

Tersebut

Ahmad Mustafa Al

Maragi dalam kitab

Terjemahan Tafsir Al

Maragi Juz 26, halaman

235, mengatakan: “Abu

Daud menyebutkan ayat ini

turun mengenai Abu

Hindin. Ia adalah seorang

pembekam Nabi saw.

Katanya bahwa Rasulullah

saw menyuruh Bani

Bidayah agar mengawinkan

Abu Hindin dengan seorang

wanita dari mereka. Maka

mereka berkata kepada

Page 3: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

3

Rasulullah saw. Apakah

kami harus mengawinkan

anak-anak perempuan kami

dengan bekas-bekas budak

kami?”. Maka Allah swt

menurunkan ayat tersebut.

Kemudian ayat tersebut

juga dikuatkan dengan

adanya hadits Nabi saw

yang diriwayatkan dari Abu

Malik Al-Asy‟ari. Ia

berkata bahwa Rasulullah

saw Bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak

memandang kepada

pangkat-pangkat kalian dan

tidak pula kepada nasab-

nasabmu, dan tidak pula

kepada tubuhmu, dan tidak

pula kepada hartamu, akan

tetapi memandang pada

hatimu. Maka barang siapa

mempunyai hati yang saleh,

maka Allah swt belas kasih

kepadanya. Kalian tak lain

adalah anak cucu Adam.

Dan yang paling dicintai

Allah swt diantara kalian

ialah yang paling bertakwa

diantara kalian”.

Dari hadits Nabi saw di

atas. Dapat kita ambil suatu

pelajaran yang sangat

berharga. Diantaranya ialah

Allah swt tidak memandang

kita itu dari pangkat,

keturunan, fisik, dan juga

harta kita. Akan tetapi

Allah swt melihat kita dari

hati yang saleh, serta yang

paling dilihat dan dicintai

oleh Allah swt itu adalah

ketakwaan kita.

Oleh karenanya, dengan

kita merujuk kepada ayat

Al-Quran dan Al-Hadits di

atas. Maka dapat kita ambil

suatu kesimpulan bahwa:

Masyarakat Aceh harus bisa

saling menghormati dan

menghargai dengan suku

luar daerah yang berada di

Aceh. Terlebih di wilayah

perkotaan seperti Banda

Aceh, Lhokseumawe,

Langsa, dsb. Tentu

wilayah-wilayah tesebut

banyak dihuni oleh

berbagai suku keturunan di

luar Aceh. Baik mereka

yang berpropesi sebagai

pedagang, tukang, maupun

lain sebagainya.

Ditulis oleh: Muliadi Abd,

Mahasiswa Tafsir-Hadits,

Fakultas Ushuluddin, UIN

Ar-Raniry.

Page 4: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

4

Namanya Suci

Foto: Ilustrasi

“Prakk dum” Suara

ranting pohon yang patah

dan terjatuh di halaman

kampus tercinta. Risky

yang biasanya datang lebih

awal dari teman-temannya,

menyaksikan ranting pohon

yang terjatuh itu. lalu Ia

mengambil ranting pohon

tersebut untuk dibuangnya

ketempat penumpukan

sampah. tiba-tiba datanglah

seorang pemuda yang

ditaksir bernama Iqbal.

“Rajinnya, pagi-pagi

sudah seperti orang gotong

royong”. kata Iqbal. “Bukan

rajin Sob, tapi memang

harus. Kalau bukan kita,

siapa lagi?”, balas Risky.

“Tapi, ngemeng-ngemeng

itu sampah dari mana?

Bukankah kampus kita ini

selalu dibersihkan di waktu

sore?”. “Ini sampah dari

pohon itu”, tunjuk Risky

kepada asal mula ranting

pohon itu terjatuh. “Tadi

saat aku sampai, aku

melihat ranting pohon itu

berseseran di halaman

fakultas kita. karena

merusak pandangan dan

juga keindahan, aku berniat

untuk membuangnya

ketempat sampah”. “Tapi

buat apa sih kamu yang

bersihkan?, bukankan di

fakultas kita ini ada petugas

kebersihan”. “Aduh, kamu

ini bagaimana sih?.

meskipun sudah ada

petugas, bukan berarti kita

sebagai penghuni fakultas

diam saja melihat kondisi

halamanya kotor. kita kan

juga harus ikut andil dalam

menjadikan fakultas yang

kita cintai ini, menjadi

indah dan bebas dari

kotoran. kalau kampus kita

bersih, siapa juga yang akan

merasa nyaman ketika

proses belajar mengajar

berlangsung?, kita juga

kan”.

“Lagi pula Allah swt itu

mencintai yang indah-

indah. Ingat loh, kita ini

mahasiswa Jurusan Tafsir

dan Hadits, Fakultas

Ushuluddin. Jadi kita wajib

untuk bisa menjadi contoh

teladan bagi mahasiswa

jurusan lain. Alangkah

ruginya kita ini

mempelajari dan

mendalami isi AlQuran dan

AlHadits, bila tiada pernah

kita amalkan. Lagi pula

kebersihan itu juga

melandaskan kesucian hati

seseorang. Apalagi kita

sudah diajarkan oleh dosen

bahwa: “Allah itu indah,

dan Sesungguhnya Allah

itu mencintai yang Indah-

indah”. Nah, kalau kita

tidak buang sampah yang

berserakan itu, berarti kita

kotor dong. Allah swt tidak

akan pernah mencintai kita,

karena hati dan jiwa kita

terlihat kotor. Apakah kamu

mau seperti itu?”. sambung

Risky. “Iya juga ya”, balas

Firdaus.

Lalu mereka berempat

memasuki ruangan belajar

mereka. Di dalam ruangan,

mereka belajar pembahasan

tentang Adab dalam

menjaga lingkungan. Ketika

itu, dosen yang bernama

Faisal menjelaskan kepada

Risky dan teman-temannya

untuk selalu menjaga

lingkungan. Karena

menurutnya, menjaga

lingkungan merupakan

salah satu adab atau akhlak

manusia terhadap

lingkungan. Dosen

menjelaskan bahwa Adab di

dalam mejaga lingkungan

banyak caranya. Salah

CERPEN dan ARTIKEL MAHASISWA

Page 5: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

5

satunya ialah selalu

membersihkan kotoran-

kotoran yang ada. karena

dengan kita membersihkan

kotoran yang ada, maka kita

telah menjaga dan

menjadikan lingkungan

disekitar kita menjadi

bersih. Dengan demikian,

kita sudah mampu

menciptakan suatu

keindahan yang kita

harapkan.

“Pak, jika ada orang

yang malas untuk

melestarikan kebersihan,

apa konsekuensinya bila

ditinjau dalam ajaran

Islam?”. Tanya Risky pada

dosennya.

“Bagus pertanyaannya.

Manakala ada orang yang

malas dalam melestarikan

kebersihan. maka orang

tersebut telah menjadi

orang yang tidak

menjalankan kewajiban

dirinya sebagai seorang

muslim. Kewajiban seorang

muslim itu bukan saja

dalam hal Shalat, Puasa,

Zakat dan sebagainnya.

Akan tetapi kewajiban

seorang muslim, juga harus

menjaga dan merawat

lingkungan tempat

tinggalnya. contohnya:

Bukankah manusia itu

tinggal dan beristirahat di

dalam rumah? tentu

jawabannya iya. kalau

rumah yang menjadi tempat

kita beristirahat itu kotor

karena tidak dibersihkan,

maka kuman-kuman atau

sumber penyakit akan

berdatangan dan tinggal di

dalamnya. Orang itu

pastinya akan terkena

penyakit yang disebabkan

oleh kuman dan bakteri

tersebut. Otomatis secara

tidak sadar Orang itu telah

lalai dalam menjaga

kesehatannya. Tentunya hal

itu semua dapat menjadi

sebuah faktor penghambat

baginya untuk beribadah

kepada Allah swt”. Jawab

Pak Faisal.

“Nah, kalau begitu

terbukti bahwa di dalam

ajaran Islam, melestarikan

kebersihan itu sangatlah

dianjurkan.

Detik demi detik telah

mereka lewati. Waktu yang

berputar menandakan jam

kuliah pada hari itu telah

selesai. Risky dan teman-

temannya berlalu

meninggalkan ruangannya.

Karya: Muliadi Abd

Mahasiswa Fakultas

Ushuluddin, UIN Ar-

Raniry.

Pahlawanku

Foto: Cut Nyak Dien

Derui angin yang sejuk

melambai, kisah cinta

terangkai di waktu senja,

bunga di taman semerbak

indahnya, kampusku

tercinta bagaikan istana.

Begitulah suasana di

kampus yang sangat Risky

cintai itu.

“Hari ini hari pahlawan

yaa” tanya firdaus kepada

Risky.

“iya sob, jika

menurutmu siapa pahlawan

yang sangat kamu suka”

“Kalau aku sih, Cut

Nyak Dien, sudah cantik

jadi pahlawan lagi”

“Dari mana kamu tau

beliau itu cantik, apa kamu

sudah pernah berjumpa

dengannya”

“Belum sih, tapi kan ada

photonya”

“hehehe, apa kamu

yakin itu photo asli beliau”

“entahlah, yang penting

beliau adalah seorang

pahlawan kita. Terus kalau

kamu siapa”

Page 6: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

6

“Kalau aku siiiiih,

dosen-dosenku semua yang

ada di kampus ini”

“loh, kenapa begitu...?”

“ya iya lah, coba kamu

berfikir, dari mana ilmu

yang kita dapatkan”

“dari mereka”

“nah itu kamu tau,

pahalwan itu menurut aku

bukan hanya pahlawan

yang terjun dalam medan

perperangan, akan tetapi

pahlawan itu juga ada

dalam dunia keilmuan, jika

tiada mereka, mungkin kita

ini akan menjadi orang

yang bodoh sepanjang

masa, dan kita juga akan

mudah terjerumus ke dalam

hal-hal yang di anggap

sesat, bila tiada di ajarkan

ilmu oleh mereka kepada

kita”

“iya juga ya, kenapa aku

tidak berfikir seperti itu”

“hehehe”

“Assalamu‟alaikum “

salam Lainun kepada Risky

dan Firdaus.

“Wa‟alaikum salam”

“Asik bener

perbincangan kalian,

hayooo, lagi ngegosipin

apa...hahaha”

“loh, siapa yang lagi

ngegosip, kita lagi

ngomongin tentang

pahlawan kok” jawab

Firdaus

“iya.iya, becanda pun

tak boleh, hehehe.

Memengnya pahlawan apa

yang kalian bicarakan ?

balas Lainun.

“alah, anak kecil mau

tau aja...hahaha” balas

Firdaus.

“kalian gitu banget sih,

“ jawab lainun sambil

mengambek.

“hmm, ada-ada saja

kalian, udah ah, jangan asik

bercanda. Begini Lainun,

kami tadi membicarakan

perihal pahlawan-pahlawan

yang kami suka, jika

Firdaus suka kepada

pahlawan kita cut nyak

dien, akan tetapi jika Risky

sendiri sih, selain

mengidolakan pahlawan

medang perang seperti yang

telah disebutkan oleh

Firdaus, aku juga

mengidolakan pahlawan di

medan ilmu pengetahuan,

seperti dosen-dosen atau

guru-guru kita, gitu Lainun”

sambung Risky

menjelaskan.

“Oooooo, gitu...”

“Jika begitu, bagaimana

kira-kira cara kita untuk

menghormati para

pahlawan yang berada di

medan peperangan dengan

pahlawan yang lebih berada

di dalam medan ilmu

pengetahuan” tanya Lainun.

“sangat banyak, , ,salah

satunya ialah kita benar-

benar menyimak ilmu yang

diberikan kepada kita disaat

dosen atau guru

menerangkan, kemudian

jika untuk pahlawan di

medan pertempuran caranya

ialah dengan menjaga

pusaka yang telah mereka

perjuangkan dan

meneruskan perjuangan

mereka yaitu membangun

peradaban negeri yang

makmur sejahtera dan

tenteram” jawab Risky

“loh, bukankah itu tugas

pemerintah ???”

“Lainun, tugas

membangun peradaban itu

bukan hanya tugas

pemerintah, tapi itu juga

menjadi tugas penting bagi

kita, kita kan punya hak dan

kewajiban atas warga

negara, jika inginkan hak

tentu laksanakan terlebih

dahulu kewajiban kita, jika

kita sebagai mahasiswa

harus belajar ilmu

pengetahuan itu dengan

baik, karena dengan

demikian ilmu yang sudah

dituntut di masa sekarang,

Page 7: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

7

bisa diaplikasikan kepada

negara kita di masa depan.”

Sambung Risky kembali

“iya yaa, npa aku tidak

berpikiran seperti itu ya”

“hehehe. Makanya

banyakin online daripada

ngebaca buku” balas

Firdaus

“hmm, udah-udah, asik

berantem aja, nanti jadi

cinta loh, hehehe” Ujar

Risky

“Ih, siapa yang mau

sama orang macem dia,

amit-amit deh” balas

Lainun

“siapa juga yang mau

sama kamu ?” kata Firdaus

“hahahahaha, ada-ada

saja kalian ini, udah-udah

ah, kalian itu kok ga pernah

akur sieh, gimana mau jadi

seperti pahlawan jika kalian

terus seperti ini, ingat

bersatu kita teguh, bercerai

kita runtuh hahahahaha”

balas Risky

***

Setelah pembicaraan

tersebut, mereka kembali

memasuki perkuliahan yang

kedua, pada kesempatan

kali ini sang dosen yang

senior bernama Pak Arief

memberikan mata

kuliahnya tentang peran

pahlawan sebagai agent of

change, atau biasa disebut

pelopor perubahan. Beliau

menjelaskan tentang

pahlawan tersebut yang

merupakan pahlawan di

bidang ilmu pengetahuan,

seorang dosen atau orang

yang sering memberikan

ilmu untuk mahasiswa juag

disebut dengan pahlawan,

dikarenakan beliau

mengajarkan dan

menerapkan ilmu yang

dipelajari untuk

dikembangkan, dengan

demikian beliau telah

menjadi pelopor perubahan

dengan ilmu yang telah

disaurkan kepada kita.

“Pak, kalau demikian

bagaimana kita memaknai

agent of change itu sebagai

pahlawan, sedangkan agent

itu kan agen honda yang

membantu dengan

mengharap pamrih” tanya

Ilham

“ Hmm, bila kita

menilai agent of change itu

hanya sebatas seperti yang

Ilham katakan maka agent

itu jadi agen honda saja,

namun yang sebenarnya

agent of change itu bukan

hanya berarti demikian,

melainkan bisa berarti

pelopor yang membawa

perubahan” sambung Pak

Arief.

***

“Ah, pahlawan mmm,

apa aku bisa ya seperti

mereka, rasanya ingin

banget jadi pahlawan yang

mau membantu orang yang

lemah, gimana caranya ya,

lihat anjing menggonggong

saja jadi takut, apalagi mau

melawan penjahat, huuuh”

Cerutu Firdaus dalam hati

“kenapa sob, asik

melamun aja ???” tanya

Risky

“Ky, aku mikir pengen

dech jadi pahlawan, tapi

gimana mau jadi pahlawan

coba, lihat anjing saja jadi

takut”

“Firdaus, ini aku kasih

tau sama kamu ya,

pahlawan itu tidak hanya

orang yang memiliki tenaga

seperti superhiro, superman

lah, atau semacamnya. tapi

pahlawan itu bisa juga

disebut bila orang itu

mampu membawa

perubahan yang menjadi

lebih baik pada suatu

tempat yang ia kehendaki,

kan sudah dijelaskan oleh

pak Arief seorang pahlawan

itu juga sama halnya

dengan agent of change”

Page 8: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

8

“oh, iya ya, kenapa aku

jadi lupa gitu yaaa Ky”

“hahaha, asik mikir

yang tidak-tidak kali tuh

daus”

“hahaha, iya juga kali

Ky”

***

Akhirnya mereka

mendapatkan ilmu yang

sangat bermakna. Risky,

Lainun, Ilham dan Firdaus

serta kawan yang lainpun

terasa bahagia, karena

betapa besar ilmu yang

mereka dapatkan hari ini.

Karya: Muliadi Abd

Mahasiswa Fakultas

Ushuluddin, UIN Ar-

Raniry.

Rahmat Allah

Mengatasi

Murkanya

Foto: Ilustrasi

ع ات ششج سض اهللا ع

لال سسل هللا صه هللا : لال

ا خهك هللا انخهك :عهى سهى ن

ف عذ فق , كتة ف كتاب

سحت تغهة : انعشش إ

غهثت : ف ساح ).غضث

سثمت : ف ساح . غضث

ع ات ششج سض (غضث

لال سسل هللا : اهللا ع لال

ا خهك :صه هللا عهى سهى ن

,هللا انخهك كتة ف كتات

كتة عه فس ضع

سحت : عذ عه انعشش إ

: سا انثخاس). تغهة غضث

ع ات ششج سض 7404

لال سسل هللا : اهللا ع لال

ا لض :صه هللا عهى سهى ن

هللا انخهك كتة ف كتات عه

:ف يضع عذ , فس إ

سحت تغهة غضث

Menurut Abi Dzar

yang terdapat dalam kitab

Syarah Hadits Fathul Bari,

pada potongan hadits

كتة عه فس كتة ف كتات

ada pendapat yang

mengatakan tanpa menulis

huruf () waw. Maka

menurutnya jumlah atau

kalimat ini dinamakan

dengan jumlah haliyyah.

Kemudian pada

potongan hadits كتة عه

itu merupakan bayaan فس

(penjelas) dari lafaz كتة.

Lalu pada lafadz ضع dapat

dibaca dengan dua cara,

yaitu dengan fathah ضع

dan dapat juga dibaca

dengan sukun يضع.

Dalam hal ini, digambarkan

oleh I‟yadh dari riwayat

Abi Dzar bahwa ضع

dengan fathah itu

merupakan fi‟il madhi yang

mabni bagi fa‟il.

Kemudian juga,

riwayatnya dalam penulisan

yang mu‟tamad (kuat) dapat

dibaca dengan kasrah dhah

beserta tanwin ضعع. Pada

sabda Rasulullah saw: كتة

yaitu, Allah ف كتاب

memerintahkan Qalam

untuk mencatat dalam

kitab-Nya. Maksud dari itu

adalah: Pencatatan tersebut

Page 9: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

9

bukan bertujuan agar Dia

tidak lupa, tapi ini

merupakan bentuk

perhatian atas besarnya

urusan itu. Di atas Arsy,

ilmu itu di sisi-Nya tertulis

dan disembunyikan dari

seluruh makhluq.

Kemudian maksud

dari kalam Allah سحت إ

:ialah تغهة غضث

Kemurkaan merupakan

ketetapan dari murka.

Maksud dari kalimat di atas

ialah menimpakan siksa

kepada orang yang terkena

murka-Nya. Dalam hal ini,

mendahului dan

memenangkan itu dengan

melihat kepada ta‟alluq-

Nya, yaitu ta‟alluq rahmat

lebih kuat dari pada ta‟alluq

murka. Oleh karenanya

rahmat itu merupakan

ketetapan-Nya, sedangkan

murka itu tergantung

kepada amal hamba-Nya.

Ada beberapa ayat

yang berhubungan dengan

hadits tersebut. Diantaranya

ialah surah al-An‟am, ayat

54 yang tertera sebagai

berikut:

Artinya: “Apabila orang-

orang yang beriman kepada

ayat-ayat kami itu datang

kepadamu, Maka

Katakanlah: "Salaamun

alaikum‟‟. Tuhanmu telah

menetapkan atas Diri-Nya

kasih sayang, (yaitu)

bahwasanya barang siapa

yang berbuat kejahatan di

antara kamu lantaran

kejahilan, kemudian ia

bertaubat setelah

mengerjakannya dan

Mengadakan perbaikan,

Maka Sesungguhnya Allah

Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang”.

Penjelasannya ialah:

ح ح انش كتة ستكى عه فس

“Rabbmu telah menetapkan

atas diri-Nya kasih sayang

(rahmat)”. Ayat ini

menunjukkan sifat kitabah

dan sifat rahmat bagi Allah.

Kemudian surah Thaha ayat

عه انعشش :5 ح انش

Rabb Yang (Yaitu)“است

Maha Pemurah. Yang

menetap tinggi di atas

„Arsy”. Lalu surah al-Kahfi

ayat 58: ستك انغفس ر

ح ح Dan Rabbmulah“ انش

yang Maha Pengampun,

lagi mempunyai rahmat”.

At-Turbusyi dalam

kitab Bad‟ul Khalqi

mengatakan bahwa, dalam

mendahulukan Rahmat ada

Page 10: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

10

keterangan makhluq itu

lebih banyak mendapat

keadilan dalam rahmat dari

pada dalam siksa. Hal itu

dikarenkan rahmat Allah

akan didapat meskipun dia

tidak berhak, tetapi

kemurkaan itu akan

diterima oleh orang yang

berhak.

Di dalam Fathul

Bari, hadits di atas

menjelaskan bahwa rahmat

Allah ta‟ala lebih dahulu

ada dan lebih luas daripada

murka-Nya. Hal itu

disebabkan rahmat Allah

ta‟ala adalah sifat yang

sudah melekat pada diri-

Nya (sifat dzatiyyah) dan

diberikan kepada makhluk-

Nya tanpa sebab apapun.

Dengan kata lain, walaupun

tidak pernah ada jasa dan

pengorbanan dari makhluk-

Nya, pada asalnya Allah

ta‟ala tetap sayang kepada

makhluk-Nya. Dia

menciptakannya, memberi

rizki kepadanya dari sejak

dalam kandungan, ketika

penyusuan, sampai dewasa,

walaupun belum ada amal

darinya untuk Allah ta‟ala.

Sementara murka-

Nya timbul dengan sebab

pelanggaran dari makhluk-

Nya. Maka dari itu, rahmat

Allah ta‟ala sudah tentu

mendahului murka-Nya.

Dari hadits di atas juga

menunjukkan betapa

luasnya rahmat Allah yang

diberikan kepada makhluk-

Nya. Berikut kami

sampaikan beberapa

riwayat yang berkaitan

dengan luasnya rahmat

Allah ta‟ala.

Dari Abu Hurairah

Radhiyallahu„anhu berkata:

Saya mendengar Rasulullah

shallallahu „alaihi wasallam

bersabda,“Allah

menjadikan rahmat (kasih

sayang) itu seratus bagian,

lalu Dia menahan di sisi-

Nya 99 bagian dan Dia

menurunkan satu bagiannya

ke bumi. Dari satu bagian

inilah seluruh makhluk

berkasih sayang sesamanya,

sampai-sampai seekor kuda

mengangkat kakinya karena

takut menginjak anaknya.”

Dari Umar bin Al Khattab

radhiyallahu „anhu, beliau

menuturkan: Rasulullah

shallallahu „alaihi wasallam

kedatangan rombongan

tawanan perang. Di tengah-

tengah rombongan itu ada

seorang ibu yang sedang

mencari-cari bayinya.

Tatkala dia berhasil

menemukan bayinya di

antara tawanan itu, maka

dia pun memeluknya erat-

erat ke tubuhnya dan

menyusuinya. Rasulullah

shallallahu „alaihi wasallam

bertanya kepada kami,

“Apakah menurut kalian

ibu ini akan tega

melemparkan anaknya ke

dalam kobaran api?” Kami

menjawab, “Tidak

Page 11: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

11

mungkin, demi Allah.

Sementara dia sanggup

untuk mencegah bayinya

terlempar ke dalamnya.”

Maka Rasulullah

shallallahu „alaihi wasallam

bersabda, “Sungguh Allah

lebih sayang kepada

hamba-hamba-Nya

daripada ibu ini kepada

anaknya.

Salah satu bentuk

luasnya rahmat Allah

adalah luasnya ampunan

Allah bagi para hamba-Nya

yang pernah melakukan

kemaksiatan kepada Allah

dengan cacatan selama

hamba tersebut mau

bertaubat.

Allah ta‟ala

berfirman dalam surah az-

Zumar ayat 53:

انز لم ا عثاد

ا عه افسى ال تمطا اسشف

ي سحح اهللا اع هللا غفز

انغفس انزب جعا اع

Katakanlah: “Hai“ انشحى

hamba-hamba-Ku yang

malampaui batas terhadap

diri mereka sendiri,

janganlah kamu berputus

asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya Allah

mengampuni dosa-dosa

semuanya. Sesungguhnya

Dia-lah Yang Maha

Pengampun lagi Maha

Penyayang.”

Ibnu Katsir

Rahimahullah menafsirkan

ayat di atas, “Ayat yang

mulia ini berisi seruan

kepada setiap orang yang

berbuat maksiat baik

kekafiran dan lainnya untuk

segera bertaubat kepada

Allah. Ayat ini

mengabarkan bahwa Allah

akan mengampuni seluruh

dosa bagi siapa yang ingin

bertaubat dari dosa-dosa

tersebut, walaupun dosa

tersebut amat banyak,

bagaikan buih di lautan.”

Kemudian beliau

menambahkan, “Berbagai

hadits menunjukkan bahwa

Allah mengampuni setiap

dosa (termasuk pula

kesyirikan) jika seseorang

mau bertaubat. Janganlah

seseorang berputus asa dari

rahmat Allah, walaupun

begitu banyak dosa yang ia

lakukan karena pintu taubat

dan rahmat Allah begitu

luas.”

Kemudian dari Anas

Radhiyallahu „anhu, Saya

mendengar Rasulullah

shalallahu „alaihi wasallam

bersabda, Allah ta‟ala

berfirman, “Hai anak

Adam, sungguh seandainya

kamu datang menghadapKu

dengan membawa dosa

sepenuh bumi, dan kau

datang tanpa

menyekutukan-Ku dengan

sesuatupun. Sungguh Aku

akan mendatangimu dengan

ampunan sepenuh bumi

pula.” (HR. Tirmidzi,

hasan) Banyak manusia

yang terlena karena luasnya

Page 12: Akal dan Nafsu - al-muashirah.comal-muashirah.com/wp-content/uploads/2014/05/edisi-1.pdf · Akal dan Nafsu Foto: Ilustrasi AKAL adalah suatu ... dalam urusan keyakinan yang tidak

12

rahmat dan kasih sayang

Allah terhadapnya,

sehingga menjadikan dia

merasa aman dari

datangnya murka Allah

disebabkan dosa dan

kemaksiatan yang ia

lakukan.

Perlu diingat bahwa:

kemurkaan Allah bisa

datang berupa adzab dan

siksa baik di dunia maupun

di akhirat. Allah ta‟ala

berfirman, افايا يكش هللا فال

اي يكش هللا ااال انمو

Maka apakah“ انخاسش

mereka aman dari adzab

Allah (yang tidak terduga-

duga datangnya)? Tiadalah

yang merasa aman dari

adzab Allah kecuali orang-

orang yang merugi.” (QS.

Al A‟raf: 99).

Ayat tersebut

menjelaskan bahwa diantara

sifat orang-orang musyrik

adalah mereka merasa aman

dari siksa Allah dan tidak

merasa takut dari siksa-

Nya. Maka hakikat adzab

(makar) Allah ta‟ala ialah

Allah memberikan

kelonggaran kepada

seorang hamba yang

senantiasa berbuat dosa dan

maksiat dengan

memudahkan urusannya

(dalam bermaksiat)

sehingga dia benar-benar

merasa aman dari murka

dan siksa-Nya.

Dalam hal ini Allah

berfirman:

فها سا يا ركشا ت فتحا

عهى اتاب كم شئ حت إرا

فشحا تا أت أخزاى تغتح

فاءرا ى يثهس

“Maka ketika

mereka melupakan

peringatan yang telah

diberikan kepada mereka,

Kami pun membukakan

semua pintu-pintu

kesenangan untuk mereka,

Kami siksa mereka dengan

sekonyong-konyong. Maka

ketika itu mereka terdiam

dan berputus asa.” (QS. Al

An'am: 44).

Ditulis oleh: Muhammad

Iqbal, Mahasiswa angkatan

2011, Jurusan Tafsir Hadits,

Fakultas Ushuluddin.

Editor: Muliadi Abd.

Buletin Edisi UTH

Pembina: Dr. Abdul

Wahid, M.Ag.

Ketua: Muliadi Abd

Wakil: Muhammad

Iqbal

Penulis:

Muliadi Abd

Muhammad Iqbal

Note: Bagi mahasiswa yang

punya tulisan berupa opini,

artikel, cerpen, pantun, dsb

kirim ke inbox facebook

(Muliadi Ady Uth) dalam

bentuk file. Tulisan dalam

bentuk Times New Roman.

HMJ-UTH