Top Banner
Judul : ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. MUSTIKA RATU.Tbk NPM : 20204905 Nama : SANTI SUCI RAHAYU Nomor Induk : FEUG/EB/SSM/01021/2012 Nomor Panggil : Pembimbin g : Aji Sukarno, SE., MM Abstraksi : Salah satu tolak ukur kemajuan perusahaan adalah tercapainya tingkat keuntungan yang optimal, besar kecilnya keuntungan tersebut berdasarkan harga jual produk. Harga jual merupakan salah satu faktor utama dalam perhitungan akuntansi untuk mencari keuntungan atau laba, karena harga jual adalah harga yang harus ditetapkan oleh perusahaan kepada konsumen agar barang yang ditawaran laku keras sesuai dengan keinginan perusahaan. Penulisan ilmiah ini berjudul “ Analisis Penentuan Harga Jual Menggunakan Metode cost Plus Pricing Pada PT. Mustika RAtu. Tbk ”. Dalam menentukan harga jual masker bengkoang dan masker tomat pada PT. Mustika Ratu. Tbk penulis menggunakan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan yaitu diketahui harga jual yang diperoleh dengan menggunakan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing lebih besar dibandingkan harga jual yang ditentukan perusahaan, sebaiknya perusahaan menggunakan cost plus pricing dengan pendekatan full costing sehingga laba yang diketahui akan lebih besar. Daftar Pustaka : (1995-2000)
26

Ajian pustaka

Jan 24, 2015

Download

Education

munsilyn

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ajian pustaka

Judul : ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. MUSTIKA RATU.Tbk

NPM : 20204905

Nama : SANTI SUCI RAHAYU

Nomor Induk : FEUG/EB/SSM/01021/2012

Nomor Panggil

:

Pembimbing : Aji Sukarno, SE., MM

Abstraksi : Salah satu tolak ukur kemajuan perusahaan adalah tercapainya tingkat keuntungan yang optimal, besar kecilnya keuntungan tersebut berdasarkan harga jual produk. Harga jual merupakan salah satu faktor utama dalam perhitungan akuntansi untuk mencari keuntungan atau laba, karena harga jual adalah harga yang harus ditetapkan oleh perusahaan kepada konsumen agar barang yang ditawaran laku keras sesuai dengan keinginan perusahaan. Penulisan ilmiah ini berjudul “ Analisis Penentuan Harga Jual Menggunakan Metode cost Plus Pricing Pada PT. Mustika RAtu. Tbk ”. Dalam menentukan harga jual masker bengkoang dan masker tomat pada PT. Mustika Ratu. Tbk penulis menggunakan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan yaitu diketahui harga jual yang diperoleh dengan menggunakan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing lebih besar dibandingkan harga jual yang ditentukan perusahaan, sebaiknya perusahaan menggunakan cost plus pricing dengan pendekatan full costing sehingga laba yang diketahui akan lebih besar. Daftar Pustaka : (1995-2000)

Tanggal Sidang

: 2007-07-26

Tanggal Penyerahan

: 2007-07-26 00:00:00

Jenis Penulisan

: PENULISAN ILMIAH JENJANG SETARA SARJANA MUDA

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Ekonomi Akuntansi

Page 2: Ajian pustaka

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL GUNA MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN ROKOK PT. JATI MESEM MALANG

Nuning Stiyoningsih

Abstract

Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan rokok PT. Jati Mesem Malang dengan judul ?Analisis Penentuan Harga Jual Guna Meningkatkan Profitabilitas Pada Perusahaan Rokok PT. Jati Mesem Malang.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa penentuan harga jual metode cost-plus pricing dengan pendekatan kontribusi guna meningkatkan profitabilitas pada perusahaan rokok PT. Jati Mesem Malang.Alat analisis data yang digunakan dalam penentuan harga jual pada metode cost-plus pricing dengan pendekatan kontribusi adalah dengan memisahkan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Pemisahan biaya ini menggunakan metode kuadrat terkecil, yaitu : Y = a + bx.Selanjutnya menentukan harga jual metode cost-plus pricing dengan pendekatan kontribusi dengan cara menjumlahkan biaya produksi variabel dan biaya lain-lain variabel dengan persentase laba yang diharapkan oleh perusahaan dikalikan dasar penetapan biaya. Kemudian untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat dilakukan dengan analisis contribution margin ratio (CMR), yaitu mengurangi hasil penjualan dengan biaya variabel, selanjutnya hasil tersebut dibagi dengan hasil penjualan.Hasil perhitungan metode cost-plus pricing dengan pendekatan kontribusi berdasarkan harga jual hasil analisis dengan harga jual dari perusahaan terdapat perbedaan. Harga jual hasil analisis untuk rokok 268 Gold adalah Rp. 107.137,92 per ballnya, sedangkan harga jual dari perusahaan Rp. 107.000 per ballnya. Harga jual hasil analisis untuk rokok JM Putra Rp. 93.225,53 per ballnya, sedangkan harga jual dari perusahaan Rp.93.000 per ballnya. Kemudian contribution margin ratio masing-masing jenis produk mengalami kenaikan dibandingkan dengan contribution margin ratio berdasarkan tingkat harga jual dari perusahaan, besarnya kenaikan adalah sebagai berikut : rokok 268 Gold 0,10% dan rokok JM Putra sebesar 0,19%.Dari hasil analisa dalam metode cost-plus pricing dengan pendekatan kontribusi untuk penentuan harga jual, dapat diketahui bahwa dalam metode cost-plus pricing dengan pendekatan kontribusi oleh perusahaan menetapkan harga jual yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil analisis. Sehingga profitabilitas yang diperoleh perusahaan juga lebih rendah dibandingkan dengan hasil analisis.Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan sebaiknya perusahaan rokok PT. Jati Mesem Malang berusaha untuk mencapai tingkat penjualan yang direncanakan, selain itu perusahaan dalam menentukan harga jualnya sebaiknya dengan menggunakan hasil analisis. Untuk meningkatkan profitabilitas yang akan dicapai oleh perusahaan, sebaiknya perusahaan selain menggunakan analisis contribution margin ratio juga menjaga agar biaya operasinya tidak naik, karena dengan kenaikan biaya operasi mengakibatkan profitabilitas yang diperoleh perusahaan juga akan turun.

 

Keyword : MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN ROKOK

Page 3: Ajian pustaka

Judul : ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK CAT KAYU BERDASARKAN PENDEKATAN COST PLUS PRICING PADA PT TUNAS INDOMAS CIPTA

NPM : 20201426

Nama : DENI SUPRAPTO

Nomor Induk :

Nomor Panggil

: 657.42 Sup a*

Pembimbing : Bambang Darmadi, SE, MM

Abstraksi : Menentukan harga jual produk untuk perusahaan manufaktur sangatlah penting, dimana perusahaan menentukan harga pokok produksi terlebih dahulu. Perusahaan sebelum memproduksi suatu produk haruslah membuat suatu anggaran berapa jumlah yang akan dikeluarkan untuk membeli bahan baku, membayar tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang akan dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Setelah anggaran dibuat maka perusahaan dapat menentukan berapa laba yang diinginkan oleh perusahaan. Perusahaan tidak dapat menentukan laba terlalu tinggi karena apabila laba yang diinginkan terlalu tinggi maka akan mengakibatkan harga jual tinggi dan dapat dipastikan turunnya daya beli konsumen. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah Metode Full Costing yaitu dengan memperhitungkan semua biaya � biaya produksi yang seharusnya dibebankan untuk setiap proses produksi dan penentuan harga jual melalui pendekatan Cost Plus Pricing. Dengan demikian perhitungan harga jual produk cat kayu pada perusahaan sebesar Rp 349.817 dengan menggunakan metode garis lurus dan penulis sebesar Rp 349.697 dengan menggunakan metode jam jasa dengan menambah laba sebesar 10%, serta perencanaan laba benar � benar tercapai sesuai dengan yang direncanakan.

Tanggal Sidang

: 1899-12-30

Tanggal Penyerahan

: 1899-12-30 00:00:00

Jenis Penulisan

: PENULISAN ILMIAH JENJANG SETARA SARJANA MUDA

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Ekonomi Akuntansi

A. Definisi / Pengertian Harga (Price)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product,

Page 4: Ajian pustaka

price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan..

B. Tujuan Penetapan Harga

1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnyaDengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.

2. Mempertahankan perusahaanDari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

3. Menggapai ROI (Return on Investment)Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.

4. Menguasai Pangsa PasarDengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.

5. Mempertahankan status quoKetika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.

C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

Page 5: Ajian pustaka

3. Pendekatan Pasar (market approach)Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.(organisasi.org)

Dalam menetapkan harga jual suatu produk ada berbagai metode yang dapat dipakai oleh manajemen dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini Cecep Hidayat mengemukakan bahwa: ada 3 (tiga) Metode dalam penetapan harga jual yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yaitu:1.  Cost Oriented Pricing

2.  Deman Oriented Pricing

3.  Competition Oriented PricingAdapun uraiannya adalah sebagai berikut:1. Cost Oriented PricingSuatu cara penetapan harga jual yang dinyatakan pada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan menambahkan suatu prosentase tertentu sebagai labanya. Metode ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu:a.   Metode Penetapan Harga Biaya-Plus(Cost Plus Pricing method)Hubungan biaya dengan harga tidak selalu sama. Pengukuran biaya sangat penting apabila pembeli telah setuju untuk membayar harga berdasarkan biaya. Biaya produk sering dijadikan patokan terendah untuk harga jual, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sudah barang tentu tanpa memperhatikan konsep biaya yang digunakan, perusahaan harus selalu menekan biaya sekecil mungkin dengan menerapkan metode produksi dan pemasaran yang paling efisien. Berikut adalah beberapa metode penetapan harga berdasarkan biaya-plus yang dikemukakan oleh Gayle Rayburn dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Biaya” yaitu: Penetapan Harga berdasarkan biaya variable (variable cost pricing), menekankan margin kontribusi dengan membedakan perilaku biaya variable dan tetap. Salah satu bentuk dari penetapan harga berdasarkan biaya variable adalah dengan menambahkan markup terhadap biaya variable hingga mencapai biaya penuh. Para pendukung penetapan harga berdasarkan biaya variable berpendapat bahwa metode ini memungkinkan manager untuk menentukan harga baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang karena hal itu terkait dengan pengaruh perbedaan harga terhadap total biaya tetap. Akan tetapi ada bahayanya bila terlalu memusatkan perhatian kepada biaya variable dan marjin kontribusi.Misalkan perusahaan mempunyai dua produk, yaitu lotion dan sabun dengan laporan operasi bulanan sebagai berikut:————————————————- lotion———–sabunPenjualan (masing-masing 1.000 Unit) $ 23.000—-$ 16.000Dikurangi beban variabel —————–$ 15.000—-$ 8.000Marjin Kontribusi————————–$ 8.000——$ 8.000

Karena Lotion dan sabun mempunyai marjin kontribusi yang sama, mungkin ada kecenderungan untuk memperlakukan keduanya dengan cara yang sama dalam penetapan harga. Akan tetapi analisis yang hanya didasarkan atas marjin kontribusi dapat mengarah

Page 6: Ajian pustaka

kepada kesimpulan yang salah. Jika produk ini memerlukan upaya dan biaya pemasaran, analisis eksekutif, dan penelitian serta rekayasa yang berbeda-beda, maka manajemen harus memperhitungkan hal-hal tersebut dalam menentukan biaya.

Penetapan Harga berdasarkan biaya diferensial (differential cost pricing), juga disebut penetapan harga berdasarkan biaya marjinal (marginal Cost Pricing) memusatkan perhatian pada biaya tetap dan laba yang diperoleh dari pesanan tambahan. Metode ini menambahkan MarkUp kepada biaya diferensial. Disamping itu biaya diferensial dari suatu pesanan sama dengan kenaikan total biaya yang disebabkan oleh produksi unit-unit tambahan. Penetapan harga ini memperhitungkan baik biaya tetap maupun variabel sebagai biaya diferensial sebelum ditambahkan dengan markup dan cara ini cocok untuk situasi tertentu, khususnya yang bersifat jangka pendek. Untuk mengilustrasikan penetapan harga berdasarkan biaya diferensial

Cost Plus Pricing adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Harga jual berdasarkan Cost PIus Pricing dihitung dengan rumus, yaitu : Harga Jual = Taksiran Biaya penuh + Laba yang Diharapkan. Dengan demikian ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual ini : taksiran penuh dan laba yang diharapkan.

Dalam suatu perusahaan kinerja seorang manajer diukur keberhasilannya dalam menjalankan suatu usaha dengan berbagai sudut pandang, namun paling umum digunakan adalah tingkat kinerja yang diukur berdasarkan kemampuannya dalam mencapai tingkat pengembalian investasi pemegang saham.

Seluruh biaya produksi maupun non produksi yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu produk menjadi dasar yang paling utama dalam menentukan harga jual produk yang dihasilkan selain dari laba yang diinginkan.

Metode Cost Plus Pricing adalah Metode berupa pendekatan perusahaan, untuk dapat menentukan harga jual produk persatuan dimana dengan harga jual ini dapat menutup seluruh biaya dan menghasilkan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan perusahaan. Dalam mengambil keputusan yang menyangkut biaya dan jumlah unit yang terjual, perusahaan juga memerlukan beberapa analisis antara lain berapa besarnya biaya yang diperlukan untuk memproduksi perjenis dan persatuan produk, sehingga dapat diketahui besarnya kontribusi margin produk perjenis dan persatuan pula.

Dengan analisis ini ini dapat diperoleh berbagai data yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam menentukan kuantitas perjenis produk yang harus terjual dalam periode tertentu agar dapat menghasilkan tingkat pengembalian investasi atau laba yang diinginkan perusahaan.

Page 7: Ajian pustaka

Cost Plus Pricing Method yaitu metode yang mana pradusen (barang/jasa) menghitung seluruh biaya yang telah dikeluarkan kemudian ditambahkon dengon keuntungan yang reasonable menjadi harga jual. Dengan menggunakan rumus : Keuntungan = Harga Jual + Biaya

PENETAPAN HARGA JUAL:Kebijakan Harga Jual

Salah satu problem perusahaan profit oriented adalah penetapan harga jual. Jika salah menentukan harga jual maka target laba tidak tercapai.

Faktor – Faktor yang menentukan Harga Jual antara lain

Biaya produksi Biaya operasional Target laba Daya beli konsumen Kondisi perekonomian.

Page 8: Ajian pustaka

Metode Penetapan Harga Jual

Ada banyak metode penetapan harga jual yang bisa digunakan oleh berbagai perusahaan.misalnya :

Atas dasar besarnya pengorbanan perusahaan ada beberapa metode yaitu :

Metode Maksimalisasi Laba Metode Tingkat Pengembalian modal Metode Biaya Konversi Metode Marjin Kontribusi Metode Biaya Standar

Pada umumnya penentuan harga jual untuk perusahaan komersial terutama perusahaan industri berdasarkan COST-PLUS-PRICINGYaitu : COST DITAMBAH MARK-UP (keuntungan yang diharapkan)

Menurut metode COST PLUS PRICING ada empat cara penentuan harga pokok / harga jual:

1. Full Costing.2. Full Cost.3. Variable Costing.4. Variable Cost.

1. Menurut Full Costing, COST adalah keseluruhan biaya produksi baik fixed maupun variable.

2. Menurut Full Cost, COST adalah keseluruhan biaya produksi dan non produksi baik fixed maupun variable.

3. Menurut Variable Costing, COST adalah keseluruhan biaya produksi yang berprilaku variable saja.

4. Menurut Variable Cost, COST adalah keseluruhan biaya produksi dan non produksi yang berprilaku variable saja.

Page 9: Ajian pustaka

CONTOH :

Data berikut ini dari perusahaan ANANDA:

Biaya Variabel per unit sbb:

- Bahan baku Rp 4,-- Upah langsung Rp 4,-- BOP Rp 2,-- Adm. & penjualan Rp 1,-Sedangkan biaya tetap sbb:- BOP Rp 30.000,- (dengan tingkat produksi 1.000 unit)- Adm. & penjualan Rp 20.000,- (dengan tingkat produksi 1.000 unit)

Diminta : Hitunglah harga jual dengan perhitungan COST berdasarkan:

1. Full Costing.

2. Full Cost.

3. Variable Costing.

4. Variable Cost.

Dengan asumsi mark-up 60 % dari COST

Page 10: Ajian pustaka

JAWAB :

1. Full Costing:

COST = Biaya produksi (tetap & variable)

= Rp 4 + 4 + 2 + 30

= Rp 40,-

Harga Jual = COST + Mark-Up

= Rp 40 + (60% x Rp 40)

= Rp 64,- per unit.

2. FULL Cost:

COST = Biaya produksi (tetap & var.) + Non Prod. (tetap & Variabel)

= Rp 40 + 21

= Rp 61

Harga Jual = COST + Mark-Up

= Rp 61 + (60% x Rp 61)

= Rp 97,6 per unit.

3. Variable Costing:

COST = Biaya produksi (variabel)

= Rp 4 + 4 + 2

= Rp 10

Harga Jual = COST + Mark-Up

Page 11: Ajian pustaka

= Rp 10 + (60% x Rp 10)

= Rp 16 per unit.

4. Variable Cost:

COST = Biaya produksi (var) + Non Prod. (Variabel)

= (Rp 4 + 4 + 2 ) + ( 1 )

= Rp 11

Harga Jual = COST + Mark-Up

= Rp 11 + (60% x Rp 11)

= Rp 17,6 per unit.

MENENTUKAN PERSENTASE (%) MARKUP

Return on Investment adalah salah satu cara untuk menentukan besarnya markup. Berikut ini ada Formula untuk menentukan besarnya persentase markup.

1. Full Costing.

2. Full Cost.

3. Variable Costing.

4. Variable Cost.

Rumus 1 (Full Costing)

(Target ROI) + (Biaya Administrasi)

% markup = ------------------------------------------------------------------

Page 12: Ajian pustaka

Rumus 2 (Full Cost.)

Rumus 3 (Variable Costing)

Target ROI

% markup = -----------------------------------------------------------

(Target ROI + Biaya Tetap + Biaya non produksi Variabel)

% markup = ------------------------------------------------------------------------------

Page 13: Ajian pustaka

Rumus 4 (Variabel Cost)

Metode Maksimalisasi Laba

Metode ini menitikberatkan kepada perimbangan antara laba per unit dengan volume penjualan.

Ilustrasi :

Kapasitas produksi PT.Andaikutau per Tahun 140.000 unit. Total biaya tetap Rp 300 Jt. Biaya variable per unit Rp 7.000,-.

Manajer perusahaan sedang mempertimbangkan harga jual yang tepat agar laba perusahaan Maksimal. Estimasi yang terjadi bahwa harga jual akan berpengaruh secara langsung terhadap volume produk yang terjual .

Estimasi penjualan tersebut sebagai berikut :

Harga Jual ( Rp ) Volume Penjualan (unit)

20.000 20.000

18.000 40.000

16.000 60.000

(Target ROI) + (Biaya Tetap)

% markup = ------------------------------------------------------------

Page 14: Ajian pustaka

14.000 80.000

12.000 100.000

10.000 120.000

8.000 140.000

Dari data diatas dilakukan analisis sebagai berikut: dalam Ribuan Rupiah dan unit

Harga Jual

Vol.Penjualan

Nilai Penjualan

Biaya Variabel

Biaya Tetap

Laba – Rugi

20 20.000 400.000 140.000 300.000 40.000

18 40.000 720.000 280,000 300.000 140.000

16 60.000 960.000 420.000 300.000 240.000

14 80.000 1.120.000 560.000 300.000 260.000

12 100.000 1.200.000 700.000 300.000 200.000

10 120.000 1.200.000 840.000 300.000 60.000

8 140.000 1.120.000 980.000 300.000 160.000

Page 15: Ajian pustaka

Metode Tingkat Pengembalian Modal

Biasanya tingkat pengembalian Modal telah ditentukan diawal,sehingga mempengaruhi harga jual produk pada tingkat kapasitas terpasang.

Ilustrasi :

Modal yang digunakan PT.Raga Rp 500.Jt , tingkat pengembalian

modal 20%, volume produksi & penjualan 50.000 unit, total biaya yang dikeluarkan Rp 320.jt.

Maka harga jual produk tersebut :

Harga = Total Biaya + (% pengembalian modal X Modal)

Volume Penjualan

= Rp 320jt + ( 20% X Rp 500jt )

50.000unit

= Rp 8.400,- / unit

Bukti :

Penjualan 50.000 unit X Rp 8.400,- = Rp 420 jt

Total Biaya = Rp 320 jt

Laba 20% X Rp 500 jt = Rp 100 jt

Metode Biaya Konversi

Page 16: Ajian pustaka

Jika perusahaan produksi 2 jenis produk dengan tingkat laba per unit sama besar, maka perusahaan harus mempertibangkan komposisi biaya diatara ke 2 produk tersebut. Ilustrasi :

PT.Aku & Kau memproduksi 2 jenis lampu kecil (A & B) masing – masing 20.000 unit dengan harga jual yang sama Rp 5.000,-/ unit, dan komposisi biaya yang berbeda.berikut estimasi penjualan dan biaya untuk ke 2 produk tersebut :

Dalam ribuan Rupiah

uraian Produk Total

A B

Penjualan 100.000 100.000 200.000

B. Bahan Baku 40.000 20.000 60.000

B.Upah Langsung

20.000 30.000 50.000

BOP variable 20.000 10.000 30.000

BOP tetap 10.000 30.000 40.000

Laba kotor 10.000 10.000 20.000

Jika perusahaan memilih produk A untuk diproduksi,maka:

Dalam ribuan Rupiah

uraian Produk Total

A B

Page 17: Ajian pustaka

Penjualan 200.000 200.000

B. Bahan Baku 80.000 80.000

B.Upah Langsung

40.000 40.000

BOP variable 40.000 40.000

BOP tetap 10.000 10.000

Laba kotor 30.000 30.000

Jika perusahaan memilih produk B untuk diproduksi, maka :

Dalam ribuan Rupiah

uraian Produk Total

A B

Penjualan 200.000 200.000

B. Bahan Baku 40.000 50.000

B.Upah Langsung

60.000 60.000

BOP variable 20.000 20.000

BOP tetap 30.000 30.000

Laba kotor 50.000 50.000

Analisis diatas dengan asumsi harga jual per unit konstan walaupun volume penjualan naik.

Page 18: Ajian pustaka

Harga Transfer (Transfer Pricing)

Harga yang ditetapkan pada saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian diantara bagian perusahaan dalam satu perusahaan.

Beberapa Metode Harga Transfer :

Harga Pasar Biaya (cost) Biaya Plus (Cost Plus) Negosiasi

Ilustrasi :

3 divisi (bagian) dari PT.Aku & Kau diberlakukan sebagai pusat laba yang otonom. Produk dari divisi 1 menjadi bahan baku divisi 2 dan produk dari divisi 2 akan menjadi bahan baku divisi 3 sedangkan bahan baku divisi 1 dibeli dari pasar. Transaksi penjualan dan pembelian setiap divisi diberi kebebasan oleh perussahaan. Setiap divisi rata – rata berproduksi 20.000 unit.

Berikut harga jual / unit dan biaya operasional setiap divisi :

Dalam Rupiah

Uraian Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3

Harga Jual/unit (harga pasar)

120.000 300.000 550.000

Biaya Biaya / unit:

Page 19: Ajian pustaka

Bahan baku 10.000 ? ?

Upah langsung 10.000 20.000 30.000

BOP variable 10.000 20.000 30.000

BOP tetap 10.000 20.000 30.000

Pemasaran variable 10.000 20.000 30.000

Pemasaran tetap 10.000 20.000 30.000

Adm & Umum 10.000 20.000 30.000

Metode Harga Pasar

Dalam Rupiah

Uraian Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3

Harga Jual/unit (harga pasar)

120.000 300.000 550.000

Biaya Biaya / unit:

Bahan baku 10.000 120.000 300.000

Upah langsung 10.000 20.000 30.000

BOP variable 10.000 20.000 30.000

BOP tetap 10.000 20.000 30.000

Pemasaran variable 10.000 20.000 30.000

Pemasaran tetap 10.000 20.000 30.000

Adm & Umum 10.000 20.000 30.000

Metode Biaya

Page 20: Ajian pustaka

Dalam Rupiah

Uraian Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3

Harga Jual/unit (harga pasar)

120.000 300.000 550.000

Biaya Biaya / unit:

Bahan baku 10.000 70.000 190.000

Upah langsung 10.000 20.000 30.000

BOP variable 10.000 20.000 30.000

BOP tetap 10.000 20.000 30.000

Pemasaran variable 10.000 20.000 30.000

Pemasaran tetap 10.000 20.000 30.000

Adm & Umum 10.000 20.000 30.000

Total Biaya 70.000 190.000 370.000