Sistem Udara Kontrol dan Service
PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
Materi Pembekalan Operator Lokal
Materi : Sistem Air Pendingin
Pendahuluan
Dalam proses produksi tenaga listrik sebuah pembangkit thermal
terdapat beberapa sistem yang harus diperlukan, sistem tersebut
saling berkaitan satu dengan lainnya, sehingga apabila salah satu
sistim mengalami gangguan maka proses produksi tenaga listrik akan
terganggu diantara sistemsistem tersebut salah satunya adalah :
Sistem Air Pendingin
Pada sistem itu sendiri terdiri dari beberapa peralatan sebagai
contoh di PLTU Gresik Unit 3-4 dalam sistem pendingin terdiri dua
sistem air pendinginan yaitu:
sistem pendingin air laut.
sistem pendingin air tawar.
Alat Bantu pada Sistem pendingin air laut adalah : Saringan
Pantai (coarse screen ), Bar screen, Traveling screen, Pompa CWP,
Saluraan (prees tunnel), Condenser, Pompa borter, CWHE dan
valve-valve. Sedang sarana penunjangnya adalah Chloropac sistem,
Catodik perotection, ferrous injeksi, traprogge sistem serta
Priming vacuum pump.
Alat Bantu pada Sistem pendingin air tawar adalah : tanki air
penambah ( stand pipe ) Pompa air pendingin ( cooling water pump ),
CWHE, Pipa saluran, Pipapipa pendingin ( cooler ), valve-valve.
Sedang sarana penunjangnya adalah Kurilec injeksi.
Setiap peralatan dalam sebuah sistem harus sesuai dengan unjuk
kerjanya agar dapat dicapai hasil yang maksimal, sedang untuk
menjaga keandalan peralatan kita harus melaksanakan operasi dan
maintenance secara baik dan benar, berkaitan dengan hal tersebut
operator sebagai pelaksana operasi harus mengerti dan memahami
betul filosofi serta SOP operasi dari setiap peralatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Siklus Aliran air laut ( circulating water ) dan air Tawar
(cooling water )
Gambar : 1 Siklus Aliran air laut dan air Tawar
I. Sistem Air Pendingin air Laut
Sistem air pendingin ( circulating water ) merupakan sistem alat
Bantu yang sangat penting dalam PLTU Gresik Unit 3-4 tanpa pasokan
air pendingin ke condenser, turbin sistem kondensasinya tidak dapat
dioperasikan, begitu juga di CWHE ( Cooling Water Head Exchager )
air pendingin minyak pelumas bearing turbin, minyak pelumas bearing
pompapompa, pendingin H2 generator dan pendingin peralatan mesin
yang lainnya akan terganggu.
Sistem air pendingin ini harus dirancang sedemikian sehingga
dapat memenuhi operasi yang ekonomis dan andal pada unit
pembangkit. Rancangan sistem pendingin air laut ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan adalah:
a). Menjamin tersedianya air pendingin untuk keperluan PLTU
setiap waktu.
b). Kesiapan dan pengaturan jumlah air yang tepat untuk
menghasilkan efisien PLTU yang optimum pada semua kondisi
beban.
c). Penyediaan air yang stabil pada semua keadaan, tanpa
pengaturan.
d). Biaya investasi dan oprasinya rendah.
Jumlah dan temperatur air pendingin yang tersedia akan
menentukan efisiensi dan tidaknya sebuah unit PLTU itu sendiri,
contohnya vakum kondenser, tingginya temperatur bearing-bearing
pompa dan tingginya temperatur yang didinginkan oleh sistem air
pendingin tersebut. Banyaknya lokasi unit PLTU yang berada didekat
laut karena tersedianya sumber air pendingin yang sangat banyak.
Ditepi sungai atau dekat danau dapat juga dengan dipertimbangankan
sebagai lokasi sebuah unit PLTU .
Dalam perhitungan biasanya untuk mengkondensasikan uap 0,29 kg
diperlukan air pendingin sekitar 0,45 kg.
PLTU 20 MW atau lebih kecil memerlukan sekitar 0,22 m3 ( 50
gallon ) untuk setiap satuan tenaga listrik yang dibangkitkan 0,22
m3 / kwh.
PLTU 120 MW membutuhkan sekitar 0,17 m3 / kwh.
PLTU 200 MW membutuhkan sekitar 0,14 m3 / kwh.Jumlah panas yang
dibuang ke laut adalah sangat besar, tetapi kerugian panas ini
menjadi berkurang bila kapasitas unitnya makin besar seperti
diperlihatkan pada uraian diatas.
Adapun peralatan utama penunjang sistem air pendingin air laut
adalah sebagai berikut:
1. Saringan Air Pendingin (Intake screen).
2. Sistem pembersih Saringan
3. Pompa Air Pendingin Ciculating Water Pump ( CWP ).
4. Saluran Air Pendingin.
5. Condenser.
6. Sea Water Booster Pump.
7. Cooling Water Head Excharge.
8. Sarana Penunjang Lainnya.
I.1 Saringan Air Pendingin
Pada umumnya sistem penyaringan air pendingin dapat dilakukan
dalam tiga tahapan yaitu:
a). Saringan Pantai (coarse screen )
b). Saringan Kasar ( bar screen )
C). Saringan Putar ( Traveling screen ).
I.1a . Saringan Pantai .
Saringan yang berfungsi untuk memecah ombak dan menahan kotoran
besar yang akan masuk kedalam saluran air pendingin, saringan ini
terdiri balok-balok beton dan dipasang dengan jarah beberapa meter
dipinggir pantai agar kotoran besar tidak masuk didalam saluran
masuk air pendingin sebelum saringan kasar.
I.1b . Saringan Kasar ( bar screen )Saringan ini juga disebut
saringan pita terdiri dari batangan besi yang disusun berjajar
dengan tinggi dan lebar sesuai kontruksi saluran masuk air
pendingin, saringan ini dipasang sikat dan kantong kotoran / sampah
diputar oleh motor, kotoran atau sampah yang menempel akan jatuh
terkumpul pada tempat penampungan yang telah disediakan, nantinya
dibuang ke saluran pembuangan sampah agar bar screen ini tetap
bersih dan dipasang pada mulut saluran masuk air pendingin sebelum
saringan putar / traveling screen.
Data Bar Sreen
Type
: Inclied bar screen with trash rake
Number
: 2 per unit
Operation speed
High speed : 3.0 ( m / min )
Low speed:1.5 ( m / min )
Motor
Type: Outdoor use , weather proof
Number: 1 per unit
Capacity ( kw )
: 2.2 / 1.1 4 / 8 poles
Voltaage ( volt)
: 440
Fungsi :
Menyaring dan menahan kotoran / sampah sebelum air masuk ke
system pendingin.
Batasan operasi :
Difrensial water level 200 mm : low speed
Difrensial water level 300 mm : high speed
Setting timers
: setiap 4 jam
Interlock :
Syarat - syarat start :
1. Automatic start by timer and differential water level.
2. Semi auto contro switch operation.
3. Manual operation by bar screen or screnn lokal panel.I.1c.
Saringan Putar ( Treveling screen )Saringan ini juga disebut
saringan pita ( band screen ) saringan yang terdiri dari beberapa
elemen penyaring yang membentuk sabuk dan digerakkan oleh rantai
dan roller, sedang kedalaman runag saringan dan panjang pita
tergantung dari perkiraan variasi permukaan air laut. Bila saringan
ini digerakkan / diputar maka kotoran atau sampah yang menempel
akan jatuh terkumpul pada tempet penampungan yang telah disediakan,
saringan ini dipasang sebelum pompa air pendingin ( CWP ).
Data Traveling Sreen
Type
: Inclied bar screen with trash rake
Number
: 2 per unit
Operation speed
High speed ( m / min )
: 3.0
Low speed ( m / min )
:1.5
Auotmatic start differensial head(m): 200
Screen
Screen mesh and cloth gauge: 2.0 mm 0 , 10 square open
Motor
Type: Outdoor use , weather proof
Number: 1 per unit
Capacity ( kw )
: 2.2 / 1.1 4 / 8 poles
Voltaage ( volt)
: 440
Fungsi :
Menyaring kotoran / sampah sebelum air masuk ke system
pendingin.
Batasan operasi :
Difrensial water level 200 mm : low speed
Difrensial water level 300 mm : high speed
Setting timers
: setiap 4 jam
Interlock :
Syarat - syarat start :
1. Automatic start by timer and differential water level.
2. Semi auto contro switch operation.
3. Manual operation by bar screen or ascreen lokal panel.I.I.2.
Pembersih Saringan ( Wash Pump ).Sistem ini dilengkapi oleh
pemipaan yang diatur sedemikian rupa disamping saluran pembuangan
untuk kotoran keluar dan pompa air bertekanan hingga 6 kg/cm agar
kotoran / sampah cepat lepas dari saringan dan terbuang ke saluran
yang tersedia.
Data Wash Pump
Type
: Vertical, Mixed flow
Number
: 1 per unit
Capacity( m3 / h ): 300
Dish Press (Kg/cm ) : 6.18
Motor
Type: Outdoor use , weather proof
Capacity( kw )
: 75
Voltage (V ): 440
Fungsi :
Membersihkan kotoran / sampah yang menempel pada bar screen dan
traveling screen sebelum air masuk ke sistem pendingin.
Batasan operasi :
Wash water press low (under 2.8 kg/ ) wash pump stand by
start.
Wash pump lubricating water low pump stop
Automatic start by timer and differential water level.
Semi auto contro switch operation.
Manual operation by bar screen or screnn lokal panel.
Interlock :
Syarat - syarat start :
1. Wash pump start signal
2. Solenoid valve open.
3. flow relay on
4. Timer (timer up )
5. Wash pump start
6. Timer ( timer up )
7. Solenoid valve Close.
I.3 Pompa Air Pendingin ( Circulating Water Pump ).
Pompa air pendingin Circulating Water Pump ( CWP ) di PLTU
Gresik Unit 3-4 yang digunakan jenis pompa sentrifugal pompa
pemasukan tunggal dengan type aliran campuran, karena rumah pompa
dapat bervariasi sesuai kondisi setempat dan pompa ini sangat
efisien karena dayanya sebanding dengan besarnya keluaran artinya
keluaran rendah dayanya juga rendan begitu sebaliknya.
Akibat pemompaan akan timbul tekanan sehingga mengakibatkan
adanya kobocoran melalui poros pompa untuk menghindari kerusakan
atau bagian lainnya maka Pompa CWP dilengkapi perapat poros pompa
berupa air bertekanan yang diambilkan dari discharge pompa itu
sendiri, selain berfungsi sebagai perapat juga sebagai pendingin
poros pompa.
1. Circulating Water Pump
Spesifikasi :
Pompa : Type : Vertical, mixed flow
Capacity : 195 m3 / min
Total head : 9,5 m
Revolution : 370 rpm
Inching / starting current : 382 Amper
Motor : Tegangan kerja : 4000 v
Capacity motor : 400 kw
Fungsi :
Memompa air laut untuk mensuplay air pendingin di condenser,
cooling water head excharge dan chloropacc sistem.
Batasan Operasi :
Bearing Lubricating water flow > 30 liter per menitCWP tidak
bisa start apabila
Discharge valve posisi terbuka
Bearing Lubricating water flow kurang dari 30 liter per
menit
CWP akan trip dari over load dan over current.
CWP B akan trip bila generator lock out relat (86G) kerja.
Interlock :
Syarat start :
1. Disharge valve posisi tertutup.
2. Bearing Lubricating water flow 30 liter/menit
Pompa akan automatic stop bila :
1. Electric trouble
2. CWP B akan trip bila generator lock out relay (86G)
kerja.
Catatan :
CWP beroperasi tidak normal jika terjadi kondisi sbb :
Vibrasi peak peak.> 80
Current> 82 A
Gland temp high> 80C
Noise> 60 desibel
I.4 Saluran Air Pendingin
Pada PLTU Gresik Unit 3-4 sistem pemasokan air pendingin
menggunakan tiap unit dipasok melalui kanal masing-masnig dengan
cara ini pemeliharaan saluran air pendingin pada salah satu unit
tidak mempengaruhi unit lainnya sehingga unit lain tetap dapat
beroperasi yang lain over houle.
Namun pada saat akan menjalankan sistem air pendingin dari
kondisi kosong harus dilakukan dengan prosedure yang benar, sebab
bila tidak akan menyebabkan terjadinya water hummer atau getaran
pada saluran dengan kata llain udara terjebak yang bisa membuat
saluran pecah / bocor.
Intruksi Kerja manjalankan CWP pada saat saluran kosong adalan
Sebagai berikut:
Periksa semua manhole pada kanal maupun di kondenser harus sudah
terpasang rapat.
Aturlah semua valve di kondenser pada posisi yang benar yaitu
:
valve inlet kondenser buka 100%, outlet kondenser buka 30%,
valve back wash buka 100% semua velve drain di kondenser tertutup,
semua venting di kondenser bukaan, inlet pompa boster coling water
Heat Excharge tertutup.
Pompa priming dalam keadaan siap dijalankan.
Buka venting di dalam saluran ( press tunnel ).
Tutup valve disch pompa CWP.
Yakinkan air sealing pompa dan motor CWP tersedia.
Jalankan salah satu pompa CWP.
Buka valve disch CWP perlahan-lahan ( 10 %, s/d 25%, ).
Bila air telah keluar dari venting di saluran tutup valve
ventingnya dan tutup valve venting di condenser bila telah keluar
air berarti water box dikondenser telah penuh.
Pengisian saluran selesai kemudian atur valve-valve dikondenser
sesuai kebutuhan.
I.5 Condenser.Air laut di condenser hanya sebagai media
pendingin dialirkan didalam tube condenser dengan type two passes,
reverse flow, divided water box cara ini membuat condenser di PLTU
Gresik Unit 3-4 sangat efisien dibanding type lain. Fungsi :
Mendinginkan uap bekas dari steam turbin, merubah fase uap
menjadi fase air yang digunakan sebagai air pengisi boiler.
Spesifikasi :
Design absolut pressure
: 65 mmHg.abs
Water Velocity in tube
: 2 m / sec
Cleaness factor
: 85 %
Circulating water capacity
: 21.660
Circulating water inlet temperatur
: 30 C
Circulating water outlet tamperatur: 39.89 C
Total effective tube surfase
:10.590
Hot well capacity
: 35 m3Batasan operasi :
Tekanan condenser tidak boleh menyebabkan kebasahan condensasi
uap turbin melebihi 12 % ( wetness 12% ).
Circulating water inlet / outlet temperatur : 30C / 39.89C
Tekanan condenser
: 65 mmHg Abs
Pengaman tekanan condensr :
Vacum 635 mmHg : Alarm vacuum low.
Vacum 572 mmHg : Turbin trip.
I.6 Sea Water Booster Pump.Fungsi :
Memompa air laut dari intake chanel menuju cooling watyer Heat
Exchager ( sebagai media pendingin ).
Spesifikasi :
Pompa
Capasity
: 20 M/min
Total head
: 14 M
Speed
: 975 rpm
Motor
Capasity
: 65 Kw
Votage / Current
: 440 Volt / 112 A
Frequensy
: 50 Hz
Batasan operasi :
* Temperaturgland pompa : 40 C.
* Temperatur Motor casing : 75 C
* Noise
: < 90 dB
* Diffential strainer High : 0.21 Kg/cm
* Temperatur Grease motor: Room +55 C
* Temperatur Grease pompa: Room +40 C
Syarat start Sea Water Boster Pump :
Power source SWBP sudah ada
Megger oke >2 m Ohm
Buka valve suction dan discharge SWBP (V7-11 & V7-15)
Tutup valve drain CWHE sisi air laut
Buka vent valve CWHE sisi air laut
Buka inlet valve CWHE sisi air laut (V7-17) 15 %
Tutup vent valve jika sudah keluar air laut
Buka penuh inlet valve CWHE (V7-17)
Buka valve seal SWBP
SWBP bisa di jalankan dari CCR, bersamaan membuka outlet CWHE
dilokal 50 %
Interlock
SWBP bisa dijalankan bila CWP sudah jalan
SWBP B auto start bila SWBP A trip atau sebaliknya
Ann. Sea water strainer diff.pressure high bila diff.>0,21
kg/cm
(DPIS.1019-1A)
I.7 Cooling Water Heat Exchager.Disini air laut dialirkan
didalam tube cooling water heat Exchager.
Fungsi :
Menurunkan temperatur air pendingin air tawar yang digunakan
oleh peralatan alat-alat Bantu unit.
Spesifikasi :
Number
: Two (2) sets per unit
Cooler duty (per)set
: 3.572 x 10.000.000 Kcal / Hr
Cleaness factor : 85 %
Heat transfer
: 1844.4 x Kcal /M Hr C
Batasan operasi :
* Total pressure drop
:4.0 maq
* Design temperatur
:43 C
* Design Pressure
: 3.6 Kg/cm
* Circulating water inlet temperatur
: 33 C
* Circulating water outlet tamperatur
: 35.98 C
I.8 Sarana Penunjang Lainnya.Disamping peralatan utama ada pula
peralatan penunjang lainnya pada sistem air pendingin air laut
adalah sebagai berikut:
1. Sistem injeksi Cholopac.
2. Sistem injeksi Ferrous.
3. Sistem Cathodik Protection.
4. Sistem Bola Taprogge.
5. Pompa Priming vacuum.
Namun kesemuanya tidak kami bahas secara mendetail dan akan
dibahas pada materi berikutnya secara mendalam dan disini kami
urakan fungsi dari peralatan penunjang tersebut.
!.8.1 Sistem injeksi Cholopac.
Fungsi :
Memproduksi klorine dengan mengurai unsure air laut menjadi
klorine dengan system elektrolisa.
Na Cl + H2 O Nao Cl + H2
Spesifikasi :
Generato ca[asity
: 50 kg/hr Equivelent klorine
Capasity each modul
: 6.25 kg/hr Equivelent klorine
Hydrostatistic press
: 100 psi
Hydraulic flow 8 modul Generator : 40 m / Hr (176 gpm )
Each Modul
: 5.0 m/Hr ( 22 gpm )
Cell Current / Cell Voltage
:181 Amps DC / 9.6 Volt DC
Rated Power (with 30C & 18 g/l chlorine sea water & 50
Kg/Hr
Prduction )
: 2900 Amps / 79 Volt DCBatasan operasi :
* Tekanan condenser tidak boleh menyebabkan kebasahan
condensasi uap turbin melebihi 12 % ( wetness 12% ).
* Circulating water inlet temperatur
: 30 CI.8.2 Sistem Injeksi Ferrous.
Fungsi :
Bahan kimia yang digunakan untuk menjaga agar tube-tube
kondenser tidak terjjadi korosi atau untuk melapisi tube-tube
kondenser.
Spesifikasi :
Number
: 2
Capacity (M3 / h) : 1.5
Discharge pressure Kg/cm : 2.0
Motor
Capacity / Volage ( Kw / V ) : ( 0.75 / 440 )
Solution Tank
Capasity
: 5.5 m3 /h
Agitator
Motor
: 2.2KW x 3 x 4P x 440 V
Batasan operasi :
* Tangki diisi serbuk ferrous sulfate sebanyak 5 sak atau 100 kg
dan air setelah itu diaduk oleh agitator.
Injeksikan ke kondenser sisi A = 40%, sisi B = 40% dan untuk
CWHE sisanya yaitu 20 %.
I.8.3 Sistem Kathodik Protection.
Fungsi :
Memproteksi logam dengan membanjiri logam tersebut dengan
elektron bebas, sehingga elekron logam itu sendiri, tidak akan
lepas ke lingkungannya. dengan demikian, korosi logam dapat
dihindari.
Spesifikasi :
Type
: Automatic electrical anti corrosion device
Electrode : Lead-silver alloy anode
Material : Lead- silver alloy
Number : 28 pcs
Service life : 5 year
Batasan operasi :
* Tegangan output rectifier anode electrode + 1.5 v s/d 3.5
v
* Zine electrode potensial katodik = + 0.45 s/d 0.7 V
Gambar : 2 ( Rangkaian Katodik Protection di Kondenser )I.8.4
Sistem Bola Taprogge.
Fungsi :
Membersihkan tube-tube kondenser dengan bola-bola secara
sirkulasi.
Spesifikasi :
Type
: ball recirculation
Manufacture : Taprogge GmbH
Number
: two (2) set/unit
Ball
Material
: Sponge rubber
Size (mm)
: 26 N
Number
: 1,000/1 charge ( 500 / collector)
Motor
Capacity : 4.0 KWVoltage
: 440 V
Batasan operasi : Ball Cleaning Condensor dilaksanakan routin
seminggu sekali.
Jumlah bola yang dipakai 400 biji sekali operasi untuk satu sisi
condensor
I.8.5 Priming Vacum Pump.
Fungsi :
Menghisap udara terjebak yang dibawa air laut dalam water box
kondenser dialirkan ke udara luar .
Spesifikasi :
Type
: Water sealed type with fully automatic
Air suction capacity : ( nominal = 0.6 Nm3/ min) 136 at
actual
Suction pressure temperature
Suction vacuum : 228.6 ( 9.0 in Hg.abs )
Seal water capacity: 900 ( kg / h )
Seal water tank capacity : 0.08 ( m3 )
Motor
Capacity
: 7.5 ( KW )
Voltaage
: 440 ( V )
Batasan operasi :
* Priming vacuum pump start auto apabila level air laut di water
box nunjuk 4540 mm
Priming vacuum pump stop auto apabila level air laut di water
box nunjuk 5740 mm.
II. Sistem Pendingin air Tawar.
Sistem pendingin air tawar ini hanya mengandalkan penyerapan
panas oleh air laut di Cooling Water Heat Exchager yang dirancang
mampu menyerap panas dari 43.1 menjadi 38C sehingga dapat memenuhi
operasi pada unit pembangkit.
Adapun peralatan utama penunjang sistem air pendingin air tawar
adalah sebagai berikut:
1. Tanki air penambah ( stand pipe ).
2. Pompa air pendingin ( Cooling Water Pump )
3. Cooling Water Heat Exchager ( CWHE ).
4. Sea Water Booster Pump ( SWBP ).
5. Sarana penunjang ( injeksi Kurilex ).
II.1 Tanki air penambah ( stand pipe ). Spesifikasi :
Capacity : 40 m3
Batasan Operasi :
Stand pipe level ann.high : NWL + 300 mm.
Stand pipe level ann low : NWL - 300 mm.
II.2 Cooling Water Pump
Fungsi :
Memompa air ke semua pendingin seperti minyak pelumas bearing
turbin, minyak pelumas bearing pompapompa, pendingin udara
komprosor, pendingin H2 generator dan peralatan lain yang
memerlukan.
Spesifikasi :
Pompa : Type
: Horizontal , axial split
Case, double suction
Total head kg/cm g : 6.0 ( 40 m Head )
Capacity
: 700 m3 / h
Shaft horse power : 96.29 KW
Speed
: 1.500 s.s ( rpm ).
Motor : Tegangan kerja : 440 V
Capacity : 22 kw
Batasan operasi :
Ann. Discharge press. Low : 5,7 Kg/cm2
Ann Temperatur High : > 38 C
Syarat start Cooling Water Pump :
Power source sudah ada
Megger oke > 2 m Ohm
Cooling water stand pipe level normal
Tutup drain valve CWHE sisi air tawar
Buka Vent valve CWHE sisi air tawar
Inlet valve CWHE (V6-9) buka 15 %
Valve suction & discharge Cooling water pump dibuka
( V6-1 & V6-5)
Bila vent sudah keluar air tawar segera ditutup
Inlet dan outlet CWHE sisi air tawar dibuka (V6-9 &
V6-7)
Periksa dan buka seal untuk Cooling water pump
Cooling waterpump bisa dijalankan darim local.
II.3 Cooling Water Heat Exchager ( CWHE ).
Fungsi :
Menurunkan temperatur air pendingin yang digunakan oleh
peralatan alat-alat Bantu unit.
Spesifikasi :
Number
: Two (2) sets per unit
Cooler duty (per)set
: 3.572 x 10.000.000 Kcal / Hr
Cleaness factor : 85 %
Heat transfer
: 1844.4 x Kcal /M Hr C
Batasan operasi :
* Total pressure drop
:4.0 maq
* Design temperatur
:43 C
* Design Pressure
: 3.6 Kg/cm
* Circulating water inlet temperatur
: 33 C
* Circulating water outlet tamperatur
: 35.98 C
II.4 Sea Water Booster Pump.Fungsi :
Memompa air laut dari intake chanel menuju cooling watyer Heat
Exchager ( sebagai media pendingin ).Spesifikasi :
Pompa
Capasity
: 20 M/min
Total head
: 14 M
Speed
: 975 rpm
Motor
Capasity
: 65 Kw
Votage / Current
: 440 Volt / 112 A
Frequency
: 50 Hz
Batasan operasi :
* Temperaturgland pompa : 40 C.
* Temperatur Motor casing : 75 C
* Noise
: < 90 dB
* Diffential strainer High : 0.21 Kg/cm
* Temperatur Grease motor: Room +55 C
* Temperatur Grease pompa: Room +40 CII.5 Sarana penunjang
Injeksi Kurilex .
Fungsi :
Menjaga air cooling water ( pendingin air tawar ) agar dapat
bekerja optimal dan peralatan yang digunakan tidak cepat rusak.
Spesifikasi :
Chemical injection pump
Type
: Horizontal plunger type
Capacity
: 0,826 l / min
Disch.press.: 7.0 kg/cm. Max
Chemical solution tank
Capacity
: 1.7 m3Number one : (1) per two (2) units
Motor :
Type
: Totally enclosed fan cooled
Capacity
: 0.4 kw
Teg.kerja
: 440 V
Batasan operasi :
Ann, level tank Low : NWL 400 mm
III. Intruksi Kerja Sistem Air Pendingin
III.1. Circulating Water Pump ( CWP )
In Service CWP
Persiapan
Pastikan disch valve CWP A: V7-1 dan B: V7-7 kondisi full
close.
Buka valve strainer lubricating water CWP #3 A V7-52,V7-53 dan
CWP B V7-55,V7-56.
Buka selenoid valve lubricating water :
CWP A V6-29, V6-30 & CWP B V6-32, v6-33.
Pastikan bahwa level minyak pelumas kondisi normal.
Hasil megger baik (minmal > 10 M Ohm ), breaker di MC /4.16
kv roll On.
Pelaksanaan
Start CWP dengan control Switch di BTG panel board CCR dan
pastikan:
Solonoid lube water buka auto ( SV-108 1A & SV 108-1B).
1 menit setelah di START CWP harus running.
Lampu indicator Merah nyala ( lampu hijau mati ).
Disch valve CWP membuka secara auto sampai full open.
Tiada kebocoran pada pompa dan valve maupun lubricating
sistem.
Vibrasi, noise dan temp bearing upper / lower kiondisi
normal.
Setelah CWP normal operasi, atur pembukaan outlet condenser
masing-masing 65% ( tekanan 0.25 kg/cm.
Out Service CWP .
Persiapan
Turunkan beban 50% dari kapasitas maxsimem.
Tutup Suction valve SWBP chloropac plant: CWP 3A : V7-500 &
3B V7-501 dan V7-502 & 4B V7-503.
Pelaksanaan
Stop CWP dengan control Switch di BTG panel board CCR dan
pastikan:
Disch valve CWP menutup secara auto.
Solonoid lube water buka auto selama 4 menitsetelah itu nutup
lagi.
Setelah pembukaan disch valve < 10% motor CWP akan stop
auto.
Indicator di BTG panel CCR lampu hijau nyala ( lampu merah mati
).
Setelah disch valve CWP nutup penuh lampu disch valve hijau
nyala.
Setelah CWP stop atur bukaan outlet valve condenser 65% / tek
inlet condenser 0.25 kg/cm.
III.2. Sea Water Boster Pump ( SWBP )
Persiapan
Pastikan bahwa bearing oil SWBP yang di inservice kan kondisi
normal.
Putar poros pompa dengan tangan pompa yang akan di inservice
kan.
Pastikan inlet dan outlet valve SWBP ( V17-11 / V17-12 dan
V17-15 / V17-16 )pada posisi buka penuh.
Keluarkan udara pada casing pompa dan outlet stainer dengan vent
valve.
Pastikan bahwa pompa CWP minimal satu pompa beroperasi.
Pada saat start atau change over koordinasi dengan CCR.
Pelaksanaan
Setelah persiapan telah dilakukan start SWBP yang akan di
inservice kan.
Pastikan disch press dan diff press strainer SWBP dalam kondisi
normal.
Stop SWBP yang akan di out service kan, buat laporan bila
ada.
III.3. Back Wash Condenser.
Back Wash CondenserPersiapan
Pastikan bahwa CWP jalan 2 pompa & line normal operasi.
Pastikan bahwa power supply untuk back wash valve dan control
normal.
Check tekanan vacuum condenser.
Koordinasi operator CCR dan lokal siap untuk melaksanakan back
wash.
Pelaksanaan Back Wash I
Pastikan selector switch posisi AUTO Cooling water outlet valve
V3 & V4 menuju kaposisi buka penuh.
Selama proses cooling water outlet valve buka penuh, yakinkan
tidak ada valve yang abnormal ( disch press arus motor ).
Putar selector swtch pada posisi Back Wash I
Selama proses back wash I valve
yang operasi V1, V4 & V7 bekerja ber samaan, dimana
condenser inlet & outlet V1,V7 nutup dan water box connecting
valve V7 bukaa penuh.
Pastikan condenser back wash valve V5,V6 membuka penuh.
Setelah valve V5 & V6 buka penuh lampu indicator Back Wash I
nyala artinya proses back wash I sedang berlangsung.
Catatan
Waktu back wash dilakukan selama 30 menit.
Sebelum melaksanakan back wash II selector switch ke posisi
normal.
Penormalan kembali Back Wash I
Posisikan selector switch ke posisi normal.
Yakinkan condenser back wash valve V5 & V6 kondisi
menutup.
Setelah valve V5 & V6 nutup, valve V1, V4 buka & V7 akan
nutup secara bersamaan ( interlock ).
Setelah proses diatas tercapai , lampu indicator normal akan
menyala.
Pelaksanaan Back Wash II tunggu vacuum normal kembali.
Pelaksanaan Back Wash II
Posisikan selector switch back wask pada posisi Back Wash
II.
Selama proses back wash II, yakinkan valve yang oprsasi V2, V3
& V7 bekerja bersamaan dimana cooling water inlet dan outlet
valve V2, V3 menutup dan water box connecting valve V7 membuka.
Pastikan bahwa condenser back wash valve V5 & V6 kondisi
buka.
Setelah valve V5 & V6 buka penuh lampu indicator back wash
II nyala berarti proses back wash II sedang berlangsung.
Pelaksanaan back wash II selama 30 menit dan setelah back wash
tercapai pindah switch ke posisi normal.
Penormalan kembali Back Wash II
Posisikan selector switch ke posisi normal.
Yakinkan condenser back wash valve V5 & V6 kondisi
menutup.
Setelah valve V5 & V6 nutup, valve V2, V3 buka & V7 akan
nutup secara bersamaan ( interlock ).
Setelah proses diatas tercapai , lampu indicator normal akan
menyala.
Bila vacuum condenser telah normal pindahkan selector switch
back wash
pada posisi Manual dan buka outlet condenser sisi A dan sisi B
masing masing 65%. V7-7
a
V7-5 V7-6
V7-3 V7-8 V7-9 V7-9
To discharge canal
From CWP
Gambar : Condensor normal operasi
V7-7
a
V7-5 V7-6
V7-3 V7-8 V7-9 V7-9
To discharge canal
From CWP
Gambar : Condensor Back wash I V7-7
a
V7-5 V7-6
V7-3 V7-8 V7-9 V7-9
To discharge canal
From CWP
Gambar : Condensor Back wash II
III.4. Cooling Water Pump
Persiapan
Pastikan hasil meger motor diatas tegangan nominal +1 M Omh.
Pastikan suction pompa V6-1 / V6-2 posisi buka.
Disch valve A / B ( V6-5 / V6-6 ) buka throutle 50%
Periksa minyak pelumas pada bearing pompa, greise motor( normal
).
Buka vent pd pompa kemudian tutup lagi pabila tak ada udara pada
line.
Pelaksanaan
Start Cooling water pump A / B .
Buka disch pompa pelan-pelan sampai 100%.
Periksa para meter-meter:
Suction pompa pressure 2.5 kg/cm.
Disch pressure 6 kg/cm.
Yakinkan Cooling water pump operasi normal.
Informasikan ke CCR pompa satu siap di stand bykan :
Throutle disch valve A /B V6-5 / V6-6 50%.
Matikan pompa cooling water pump salah satu.
Buka penuh disch valve A / B ( V6-5 / V6-6 ).
Catatan:
Press disch low < 5.6 kg/cm ( PS 92-12 ) ANN
Disch press < 5 kg/cm ( PS 92-11 u/ pompa A /B ).
Cooling water Temp > 38 C ( TS 92-12 ) ANN.III.5. Cooling
Water Head Excherge ( CWHE ).
Persiapan
Pastikan bahwa power supply untuk motor valve kondisi On.
Pastikan SWBP telah in service salah satu ( A / B ).
Tentukan Cooling Water Heat Exchanger yang di inservice ( A / B
).
Pelaksanaan
Tutup valve drain sisi air laut yang akan di inservice kan
V7-316 & V7-317.
Buka valve vent air lautyang akan di inservice kan V7-338 &
V7-337.
Buka inlet air laut yang diservicekan V7-17 & V7-18 selama
15% dan tunggu sampai air laut keluar dari vent lalu tutup, buka
penuh inlet valve.
Buka outlet valve air laut CWHE yg di inservice dan tutup outlet
valve aair laut yg di out service kan V7-23 / V7-24 hingga
masing-masing 25%.
Buka inlet valve cooling water CWHE yg di inservice kan V6-7 /
V6-8 dan outlet valve cooling water CWHE yg di inservice V6-9 /
V6-9 bersamaan.
Tutup inlet valve cooling water CWHE yg di out service V6-6 /
V6-8 dan outlet valve cooling water CWHE yg di out service V6-9 /
V6-9 bersamaan.
Tutup outlet valve air laut CWHE yg di out service V7-23 / V7-24
dari 25% ke 0% secara bersamaan dan buka outlet valve air laut CWHE
yg di in service kan V7-23 / V7-24 dari25 ke 50% (lampu indikator
normal nyala).
Tutup inlet valve air laut CWHE yg di out service V7-17 / V7-18
hingga kondisi full close kemudian buka vent dan drainnya sampai
air laut habis.
V3 V1
To Canal
Inlet sea water
V4 V2
Gambar : CWHE normal operasi
III.6. Back Wash Cooling Water Head Excherge ( CWHE ).
Persiapan
Pastikan bahwa power supply untuk motor valve kondisi On.
Pastikan SWBP telah in service salah satu ( A / B ).
Tentukan Cooling Water Heat Exchanger yang di inservice ( A / B
).
Lampi indicator di panel nyala semua.
Pelaksanaan Back Wash:
Cos pindah dari Manual ke posisi Auto lampu indicator nyala.
C O S pindak dari posisi Normal ke Back wash
Periksa sacara bersama:
V1 ( inlet sea water normal ) menutup dari 100% ke 0%
V2 inlet sea water reverse ) membuka dari 0% ke 100%.
V3 ( outlet sea water reverse ) membuka dari 0% ke 50%.
V4 ( outlet sea water normal ) menutup dari 100% ke 0%.
Back washing dilaksanakan selama 30 menit.
Pelaksanaan Penormalan :
C O S pindak dari posisi back wash ke Normal
Periksa sacara bersama:
V1 ( inlet sea water normal ) membuak dari 0% ke 100%
V2 inlet sea water reverse ) menutup 100% ke 0%.
V3 ( outlet sea water reverse ) menutup dari 50% ke 0%.
V4 ( outlet sea water normal ) membuka dari 0% ke 100%.
COS pindah dari Auto ke Manual V3 V1
To Canal Inlet sea water
V4 V2
Gambar : CWHE Back washing
Catatan :
Jika temperatur inlet air laut < 33C CWHE operasi
individu
Jika temperatur inlet air laut sekitar 33 s/d 36C CWHE operasi
paralel dua CWHE Jika temperatur inlet air laut sekitar > 36C
CWHE operasi series/bertingkatl dua CWHE Kecepatan air laut didalam
tube dibatasi 2.0 m/sIII.7. Chloropac
Persiapan
CWP beroperasi satu atau lebih. Persiapkan valve-valve berikut
pada posisi buka. V7-500,501,502,503 valve suplai air laut dari CWP
V7-504 inlet strainer dan V7-516 outlet strainer V7-673 inlet pompa
dan V7-522 outlet pompa V7-673 inlet pompa dan V7-522 outlet pompa
V7-676 inlet header chloropac no 1 , V7-531 inlet chloropac no 1.
V7-534,536,538,540,542,544,546,548 valve inlet modul
V7-535,537,539,541,543,545,547,549 valve outlet modul V7-582 valve
vent modul, V7-588 valve inlet de-gas tank no 1 V7-682 inlet dozing
pump dan V7-597 outlet dozing pump V7-600 inlet LV-101 dan V7-603
otlet LV-101 V7-618,619,620,621 valve suplai chlorine ke CWP
3A,3B,4A,dan 4B V7-616,617 valve header chlorine #3/4 Persiapkan
valve-valve berikut pada posisi tutup V7-528,530 valve connecting
ke chloropac no 2 dan no 3. V7-582 Valve vent modul , V7-583 Valve
drain modul , 7-591 valve drain de-gas tank Laksanakan pengukuran
tahanan isolasi motor SWBP,Hypochloritedosing pump,dan blower degas
tankPelaksanaan Start
Start Sea Water Boster Pump
Start Blower Degas tank
Tunggu sampai level Degas tank NWL, Start Hypochlorite Dosing
Pump
Masukkan power MC 4,16 KV di panel MCC dari posisi trip ke
posisi close lampu indikator merah nyala.
Posisikan on untuk Cell Safety Alarm Board di panel
Masukkan DC Power supplay, Rectifier diposiikan ke ON ditandai
dengan lampu merah nyala
Atur Arus DC dengan memutar knop variable resistor ( 57 R )
searah jarum jam sesuai dengan kemampuan Chloropac sambil mengamati
penunjukan ampere meter di panel.
Stop Clhoropac.
Turunkan arus DC sampai minimum dengan variable resistor ( 57 R
).
Rectifier di posisi OFF lihat lampu indikator hijau nyala.
Swicth OFF power untuk cell safety alarm board di panel
Matikan power MC 4,16 KV di panel MCC dengan mmindah posisi
close ke posisi trip lampu indikator hijau nyala.
Stop sea water boster pump, hypochlorite dosing pump &
blower de-gas tank.
Tutup valve V7 - 531 inlet chloropac no 1, Tutup valve V7 - 531
inlet chloropac no 1
Buka V7-582 Valve venting modul, Buka V7-583 Valve drain modul
dan
Buka V7-591 valve drain de-gas tank
Lakukan flushing modul generator hypochlorite dengan menggunakan
air tawar selama 15 menit
III.8. Injesi Ferrous
Persiapan
Megger Motor Ferrous Injection Pump, Breaker motor sudah ON.
Pastikan Ferrous Tank Sudah terisi penuh ( perhatikan level
glass).
Jalankan Agitator / aduk dengan udara agar ferrous bisa larut
dalam air.
Pelaksanaan
Buka suction valve Ferrous Injection Pump A / B (V7 - 84 atau
V7- 85).
Buka ( trotle ) discharge ferrous pump A / B ( V7 - 88 atau V7 -
89 ).
Jalankan Ferrous Pump dan atur tekanan pompa dengan mengatur
pembukaan discharge pump.
Amati penurunan level Ferrous Tank pada level Glass.
Setelah level tank turun 40 % pindahkan injeksi ke condensor
sisi B.
Buka V7 - 91 ( Condensor sisi B ) dan tutup V7 - 92 (Condensor
sisi A).
Injeksi Ferrous ke Condensor sisi B sampai level Tank turun 80
%.
Pindahkan Injeksi Ferrous dari Condensor B ke Cooling water Heat
Exchager.
Buka V7 - 93 ( sisi CWHE ) dan tutup V7 - 91 ( Condensor sisi B
).
Injeksi feroous ke CWHE sampai level tangki habis .
Pastikan pompa akan mati jika level ferrous tanki habis.
Flusing line:
Tutup Discharge valve Ferrous Pump A / B ( V7 - 88 atau V7 - 89
).
Tutup Suction valve Ferrous Pump A / B ( V7 - 84 atau V7 - 85
).
Buka semua line injeksi ke Condensor A / B dan CWHE ( V7 - 91,
V7 - 92, V7 - 93 ).
Buka V7 - 83 valve line flusing dari service water secukupnya (
agar service water pump tidak jalan 2 ).
Lakukan flusing selama 10 menit dan Lakukan flusing selama 10
menit
III.9. Condenser
Inservice Condenser
Persiapan
Pastikan Main Hole condenser telah tertutup semua.
Pastikan bahwa salah satu CWP A / B telah beroperasi normal.
Pastikan bahwa breaker-breaker dibawah ini pada posisi ON:
Motor valve inlet condenser A / B ( V7-3 atau V7-4 )
Motor valve back washing condenser A / B ( V7-5 atau V7-6 )
Motor valve water box conection V7-7.
Motor valve outlet condenser A / B ( V7-8 atau V7-9 )
Tutup drain valve water box condenser :
Condenser A ( V7-305 dan V7- 307 ), Condenser B ( V7-305 dan V7-
307).
Buka vent valve water box condenser :
Condenser A ( V4-561 dan V4- 563 ), Condenser B ( V4-562 dan V-
564).
Pelaksanaan
Buka motor valve inlet condenser yang akan di-inservicekan 15
%.
Tunggu vent condenser keluar air, selanjutnya tutup vent valve
tersebut.
Buka motor valve inlet condenser yg di-inservicekan posisi full
open
Atur bukaan motor valve outlet condenser yg di-inservicekan
hingg 35% ( tekanan inlet condenser : 0.25 kg/cm ).
Buka valve condenser air Evacuation yg diinservicekan (V4-662
& V- 663).
Aktifkan Cathodic protection water box condenser yg
di-inservicekan.
Start CWP satunya lagi A / B. Atur bukaan motor valve outlet
condenser yg diinservicekan hingga 65% ( tekanan inlet condenser :
0.25 kg/cm).
Out service Condenser
Persiapan
Turunkan beban unit 50% dari kapasitas maximum.
Tutup valve condenser air Evacuation yg di-outservice ( V4-662 /
V4-663).
Matikan salah satu CWP A / B.
Kurangi pembukaan motor valve outlet condenser yg di-outservice
hingga 35% ( tekanan inlet condenser 0.25 kg/cm ).
Amati penurunan tekanan vacuum condenser.
Pelaksanaan
Tutup motor valve inlet condenser yg di-out service ( V7-3 atau
V7-4 )
Atur bukaan motor valve outlet condenser yg di-out service 35%
s/d 65% ( tekanan inlet condenser 0.25 kg/cm ).
Tutup penuh motor valve outlet condenser yang
di-outservicekan.
Buka motor valve vent condenser yg di-outservicekan ( V9-653 /
V9-654).
Buka drain valve condenser yg di-out service ( V7-307 /
V7-308).
Jalankan sump pit pump condenser , usahakan leak detector jangan
tercelup air.
Matikan power cathodic protection untuk yg di-out service.
Matikan breaker
Inlet valve condenser yg di-out servicekan.
Outlet valve condenser yg di-out servicekan.
Condenser water box conection valve.
Condenser water box washsing valve yg di-out servicekan.
Pull Lock priming vacuum pump.III.10. Sistem Bola taprogge
Persiapan
Periksa power supply ball cleaning system dan megger.
Masukkan bola tapproge sebanyak 400 biji kedalam ball
collector.
Isi air kedalam ball koector melalui valve V 7-33 / V7-37.
Periksa bola keadaan melayang dalam air kemudian ball kolector
ditutup.
Buka valve V7-33 / V7-37 kemudian buka valve vent V7-320 / V7-22
dan tutup lagi setelah keluar air. Buka valve V7-32 / V7-36.
Pelaksanaan
COS ( cange over switch ) posisi manual.
A/B Ball screen posisi catching, A/B Ball circulation pump
dijalankan.
A/B Ball catching flap posisi circulation selama 60 menit.
Setelah 60 menit A/B ball catching flap diposisi collection.
A/B Ball catching flap posisi colection selama 30 menit kemudian
ball recirculation pompa matikan.
A/B Ball screen diposisi backwashing.
Untuk item no.4 ,5,6 kondisi sekarang pelaksanaan ball
circulation dibuat selama 30 menit dan collecting flap collection
selama 60 menit.
III.11. Injeksi Kurilek
Persiapan
Pastikan tersedianya larutan nitrous ( NO2) pada tanki injeksi
dalam jumlah yang cukup.
Pastikan cooling yang akan diinjeksikan.
Pastikan pompa sistem injeksi dapat berfungsi baik.
Pelaksanaan
Catat level tanki awal untuk perhitungan jumlah yg
dibutuhkan.
Buka valve injeksi untuk unit yang akan dilakukan injeksi.
Start pompa injeksi nitrous sesuai sistem pendingin yg akan
diinjeksi.
Periksa kerja pompa untuk memastikan bahwa proses injeksi sesuai
sasaran.
III.13. Priming Vacum Pump
Persiapan
Pastikan meger pompa diatas batas nominal (teg nominal + 1 M
omh).
Selector switch pompa Priming vacuum posisi AUTO.
Pastikan koordinasi operator CCR dan lokal telah siap.
Pelaksanaan
Tombol push bottom On reset di EHCtset panel:
Lampu merah diEHC test panel reset nyala.
Lampu kuning di EHC test panel Lock out mati
Lampu hijau di EHC test panel Oil Trip mati.
Reset Ann Emergency governor over speed trip di turbin
board.
III.8. Bar Screen dan Traveling Screen
Manual
Persiapan
Pastikan bahwa level air laut surut < 1 meter CWP by
level.
Selector Bar Screen & Traveling Screen serta Wash pump
posisi local.
Pelaksanaan
Jalankan Wash pump dari panel local.
Nyakinkan lampu merah panel local nyala.
Periksa semua peralatan yang jalan normal.
Bila level air sudah kembali normal ( level > 1 meter )
matikan Wash pump.
Kembalikan posisi selector di screen wash pump dari local ke
auto.
Start Auto
Persiapan
Pastikan bahwa setting timer mampu kerja ( buat sesuai kebutuhan
).
Selector Bar Screen & Traveling Screen serta Wash pump
posisi auto.
Pindah posisi Wash pump sesuai routine ( salah satu Stand by
)
Pelaksanaan
Yakinkan Wash pump berjalan sesuai setting timer .
lampu merah panel local nyala.
Lampu merah panel screen wash pump nyala sesuai posisinya.
Pastikan semua peralatan operasi secara normal.
Pompa Wash pump mati secara auto sesuai setting timer.
Yakinkan bahwa lampu hijau di panel screen wash pump nyala
semua.
Make Up Water
A
A
B
SWBP
B
CWHE
CONDENSER
CWP
SWBP
Ke LAUT
Main Oil Cooler
Generator H2 Cooler
Boiler Feed Pump
Compresor
Sampling Rack
Others
Stand Pipe
Fire Water
+
-
V1
V2
Anode
Logam
Ref
Cu/CuSO4
P/S
Arus
Elekton
A2
B2
B1
A1
A2
B2
B1
A1
A2
B2
B1
A1
CWHE
CWHE
PAGE 10