AIR PENAMBAH
AIR PENAMBAHSUMBERAIR Secara teoritis, fluida kerja didalam
sikus akan terus bersirkulasi tanpa terjadi pengurangan massa
fluida kerja sehingga memerlukan penambahan dari luar siklus.
Tetapi pada prakteknya, banyak terjadi kehilangan massa fluida
kerja yang antara lain disebabkan oleh adanya kebocoran - kebocoran
didalam sistem. Akibatnya diperlukan tambahan fluida kerja sejumlah
tertentu dari luar siklus secara kontinyu.
Sistem air penambah berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan
tambahan fluida kerja tersebut. Mengingat bahwa kualitas air
penambah harus sama baiknya dengan kualitas air yang telah berada
dalam siklus, maka sistem air penambah dilengkapi dengan unit
pengolah air (demineralizer plant) yang berfungsi untuk mengolah
air sumber (raw water) menjadi air penambah (make up water).
Raw water untuk PLTU dapat berasal dari berbagai sumber seperti
air PAM (City water), air tanah (well water), air sungai atau air
laut yang telah diolah melalui Desalination Plant.
Desalination Plant adalah unit untuk mengolah air laut melalui
proses evaporasi / penguapan air laut. Uap air ini kemudian
dikondensasikan dan akhirnya didapat air dengan kualifikasi yang
memadai sebagai Raw Water. Gambar 33, merupakan contoh sistem air
penambah dengan raw water yang berasal dari air tanah (well).
Gambar 33 : sistem air penambah dengan raw water yang berasal
dari air tanah (well).
Pada gambar terlihat bahwa air tanah dihisap oleh pompa (Well
pump) dan dialirkan ke aerator yang berfungsi membuang gas-gas
terlarut untuk selanjutnya dialirkan keclarifier reactor. Komponen
ini akan menyaring partikel-partikel padat yang terlarut maupun
kotoran-kotoran lainnya. Dari sini air selanjutnya dialirkan
ketangki penampung (clearwell storage).
Pada tahapan ini juga diinjeksikan bahan-bahan kimia baik untuk
mempercepat proses pemurnian maupun untuk mengurangi potensi
penyebab korosi. Jenis bahan kimia yang digunakan ada beberapa
macam misalnya Hypochrorite untuk menurunkan kadar besi (iron),
koagulant untuk mempercepat proses klarifikasi, caustic untuk
mencegah korosi dan lain sebagainya. Bahan-bahan kimia ini dapat
diinjeksikan di clarifier reactor ataupun di clearwell dan
disirkulasikan kembali secara kontinyu melalui saluran resirkulasi
untuk mendapatkan distribusi yang merata. Dari tangki penampung air
dipompakan kesaringan (Filter) dan sebagian lagi kesaluran Backwash
serta saluran Resirkulasi. Saluran Backwash berfungsi untuk
membersihkan clarifier reactor dari partikel-partikel padat yang
menyumbat.
Gambar 34 : Sistem Air Penambah. Filter berfungsi sebagai
saringan akhir untuk menyaring partikel-partikel yang masih
terlarut dalam air. Umumnya filter tersebut berupa carbon, gravel
atau pasir. Filter juga dilengkapi saluran backwash. Lewat dari
filter, air kemudian masuk ke tangki raw water (Service
Water/Treated Water Storage Tank). Dari tangki ini, air kemudian
dialirkan ke Demineralizer yaitu unit pengolah air dengan metode
penukar ion ( Ion Exchanger). Keluar dari demineralizer plant,
kualitas air telah menjadi air penambah (Make up water) yang
ditampung dalam tangki air penambah. (Make up water / Demineralizer
Water Storage Tank) dan siap untuk dimasukkan kedalam siklus bila
diperlukan. Air penambah umumnya masuk kedalam siklus melalui
Hotwell, seperti terlihat pada gambar 34.
1.2.Sirkit Sistem Air PenambahAliran air penambah yang masuk ke
hotwell diatur oleh katup air penambah (make up valve). Pembukaan
katup dikendalikan oleh level Transmitter (LT) yangg menggunakan
Parameter Level Hotwell sebagai set point, karena variasi level
hotwell merepresentasikan kebutuhan air penambah. Bila level
hotwell turun menjadi lebih rendah dari semestinya, maka katup air
penambah akan membuka sehingga air penambah dari tangki air
penambah (Make up / Condensate Storage Tank) akan mengalir kedalam
hotwell oleh tarikan vacum. Hal yang perlu diperhatikan oleh
operator adalah bahwa jangan biarkan level tangki air penambah
terlalu rendah. Kalau sampai hal ini terjadi, maka hisapan vacum
akan menimbulkan pusaran air (vortex) dalam tangki air penambah
sehingga memungkinkan udara dari tangki akan terhisap kedalam
hotwell.
Hal ini dapat mengakibatkan turunnya vacum dan bahkan mungkin
dapat mengakibatkan turunnya vacum dan bahkan mungkin dapat
mnegakibatkan unit trip. Bila level hotwell tinggi, maka hotwell
level transmitter (LT) akan memerintahkan katup pelimpah (Spill
Valve) untuk membuka dan sebagian air hotwell akan mengalir melalui
pompa kondensat dan kembali ke tangki air penambah.
1.3. Komponen Sistem Air Penambah Sirkit sistem air penambah
melibatkan peralatan Tangki Make Up (CST atau RFT) sebagai peyimpan
air penambah dan pompa transfer serta katup kontrol yang mengatur
aliran air penambah menuju ke hotwel.
a. Tangki Make Up Tangki ini dirancang untuk menyimpan air
sebagai persediaan air penambah dan kapasitasnya sesuai dengan
kebutuhan air penambah. Biasanya setiap unit disediakan satu tangki
make up. Tangki ini terbuat dari baja anti karat dan memasok air ke
beberapa sistem baik dari tekanan head atau tekanan pompa transfer
kondensat. Air yang meninggalkan tangki melewati suatu flow meter
untuk mencatat jumlahnya. Jumlah air yang keluar dari tangki ke
hotwel dikontrol dengan katup kontrol yang mendapat sinyal dari
level hotwel.
Pengaliran air dari tangki dilakukan dengan pompa transfer atau
berdasarkan perbedaan tekanan pada saat kondensor sudah vakum.
Tangki make up juga berfungsi untuk menampung kelebihan air dari
hotwel pada saat level hotwel tinggi dan level deaerator juga
tinggi melalui katup kontrol condensate spill over valve.
b. Pompa Transfer Kondensat
Pompa ini berfungsi untuk memindahkan air dari tangki make up ke
hotwel kondensor pada saat start unit atau ketika tekanan kondensor
sama dengan tekanan udara luar. Terdapat satu pompa yang mampu
untuk memindahkan air hingga 5 % MCR. Pada sisi discharge pompa
dipasang saluran resirkulasi yang akan mengembalikan air ke tangki
pada saat kebutuhan air rendah atau katup pengaturmenutup. Pada
sebagian unit pompa ini dapat memasok air dari tangki make up
langsung ke deaerator tanpa melewati pemanas air (feed heater).
c. Katup Kontrol (CV) Katup ini berfungsi untuk mengatur aliran
air penambah masuk ke hotwel. Pada operasi otomatis katup ini
mendapat singal dari hotwel kondensor. Katup ini menjaga level
hotwel selalu berada pada normal level NWL).
Sejajar dengan katup kontrol dipasang katup bypass untuk
keperluan operasi pengaliran air penambah secara manual.
Gambar 35 : Katup Kontrol (CV)