AIR MINUM LAYAK, SANITASI LAYAK, DAN RUMAH TANGGA KUMUH (TARGET KE-7 DALAM MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS) Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Jan 24, 2015
AIR MINUM LAYAK, SANITASI LAYAK, DAN RUMAH TANGGA KUMUH
(TARGET KE-7 DALAM MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS)
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Pengertian MDGs
MDGs, Millennium Development Goals adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada bulan September 2000.
Terdapat delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015.
Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia.
Delapan (8) Agenda Pembangunan Global
Menghapuskan Kemiskinan Dan Kelaparan Berat,
Mewujudkan Pendidikan Dasar Untuk Semua Orang,
Mempromosikan Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan,Menurunkan Kematian Anak
Meningkatkan Kesehatan Maternal,
Melawan Penyebaran HIV/AIDS, Dan Penyakit Kronis Lainnya (Malaria Dan Tuberkulosa),Menjamin Keberlangsungan Lingkungan, dan
Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan
Menjamin Keberlangsungan Lingkungan
Target 7.A: Memadukan Prinsip-prinsip Pembangunan yang Berkesinambungan dengan Kebijakan dan Program Nasional serta Mengembalikan Sumber Daya Lingkungan yang Hilang
Target 7.C: Menurunkan Hingga Setengahnya Proporsi Rumah Tangga Tanpa Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Layak dan Sanitasi Layak Hingga Tahun 2015
Target 7.D: Mencapai Peningkatan yang Signifikan dalam Kehidupan Penduduk Miskin di Permukiman Kumuh (Minimal 100 Juta) pada Tahun 2020
Jumlah rumah tangga yang memiliki akses air minum Layak
Jumlah rumah tangga x 100
Sumber air minum layak adalah air yang digunakan untuk minum/mandi/cuci yang meliputi air leding, air hujan, sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung yang jarak ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat ≥ 10 m.
Target 7C:
Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah
tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum
layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015
Indikator: 7.8.
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan
terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan
Rumah tangga dikatakan menggunakan/mempunyai akses air
minum layak apabila sumber air minum yang digunakan
rumah tangga berasal dari leding, air terlindung
(pompa/sumur bor, sumur terlindung, mata air terlindung)
dengan jarak >= 10 m dari penampungan kotoran/limbah, dan
air hujan. Sementara rumah tangga yang menggunakan air
kemasan (bermerk dan isi ulang) dikategorikan sebagai tidak
ada akses terhadap air minum layak
Konsep dan Definsi Rumus Lama
Cara Penghitungan:
Banyaknya rumah tangga yang menggunakan sumber air minum dari leding, air terlindung dengan jarak >= 10 m dari penampungan kotoran, dan
air hujanBanyaknya rumah tangga
X 100 %
Air Minum Layak
(Rumus Lama)
=
PENGHITUNGAN INDIKATOR AIR MINUM LAYAKDENGAN METODE/RUMUS LAMA
Sumber air minum utama (air
terlindungi):
1. Leding meteran2. Leding eceran3. Air hujan
Jarak ke penampungan
kotoran/limbah ≥ 10 m
Ada akses air minum layak
Sumber air minum utama (air terlindung):
1. Sumur bor/pompa2. Sumur terlindung3. Mata air terlindung
Rumah tangga dikatakan menggunakan/mempunyai akses air minum
layak apabila sumber air minum yang digunakan rumah tangga
berasal dari leding, air terlindung (pompa/sumur bor, sumur
terlindung, mata air terlindung) dengan jarak >= 10 m dari
penampungan kotoran/limbah, dan air hujan (Rumus lama).
Dikombinasikan dengan penggunaan air mandi/cuci yang bersumber
dari air terlindung (leding meteran, leding eceran, sumur bor/pompa,
sumur terlindung, mata air terlindung, dan air hujan) bila sumber air
minum utama menggunakan air kemasan/isi ulang dan air tidak
terlindungi (air terlindungi dengan jarak < 10 m dan air tidak
terlindung)
Konsep dan Definisi Rumus Baru
Cara Penghitungan:
Rumus lama dikombinasikan dengan sumber air mandi/cuci menggunakan air terlindung bila sumber air minum utama menggunakan air kemasan/isi ulang dan
air tidak terlindungi (air terlindung dengan jarak < 10 m dan air tidak
terlindung)Banyaknya rumah tangga
X 100 %
Air Minum Layak
(Rumus Baru)
=
PENGHITUNGAN INDIKATOR AIR MINUM LAYAKDENGAN METODE/RUMUS BARU
Sumber air minum utama (air
terlindungi):
1. Leding meteran2. Leding eceran3. Air hujan
Jarak ke penampungan
kotoran/limbah ≥ 10 m
Sumber air mandi/cuci (air terlindungi):
1. Leding meteran 4. Sumur terlindung2. Leding eceran 5. Mata air terlindung3. Sumur bor/pompa 6. Air hujan
Ada akses air minum layak
Sumber air minum tidak ‘sustainable’
1. Air kemasan bermerk2. Air isi
ulang
Sumber air minum utama (air
terlindungi):
1. Sumur bor/pompa2. Sumur terlindung3. Mata air terlindung
Sumber air minum terlindungi:
1. Sumur bor/pompa2. Mata air terlindung3. Sumur terlindung
Jarak ke penampungan
kotoran/limbah < 10 m atau tidak tahu
Sumber air minum tidak terlindungi:
1.Sumur tak terlindung 3. Air sungai
2.Mata air tak terlindung4.
Lainnya
TARGET 7.C. AIR MINUM LAYAK
IndikatorAcuan Dasar
Nasional
Pencapaian Jawa TimurTarget
MDGs 2015 Status Sumber2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Status: : Sudah Tercapai : Akan Tercapai ! : Perlu Perhatian Khusus
Target 7.C.: Menurunkan Hingga Setengahnya Proporsi Rumah Tangga Tanpa Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Layak dan Sanitasi Layak Hingga Tahun 2015
Menggunakan Metode Lama
7.8. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan
37,73 % (1993) 53,19 % 51,99 % 53,43 % 68,87 % ! BPS,
Susenas
- Perkotaan 49,07 % 47,13 % 47,73 % !
- Perdesaan 56,84 % 56,24 % 58,71 % !
Menggunakan Metode Baru7.8. Proporsi rumah tangga
dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan
37,73 % (1993) 70,18 % 70,35 % 75.22 % 68,87 % BPS,
Susenas
- Perkotaan 78,24 % 78,41 % 81,20 %
- Perdesaan 63,06 % 63,60 % 69,43 %
2011 2012 20130
5
10
15
20
25
30
35
40
29.85 31.3033.57
6.26 7.499.75
17.33 18.5920.90
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
Persentase Rumah Tangga di Jawa Timur yang Menggunakan
Air Kemasan Bermerk dan Air Isi Ulang sebagai Sumber Air Minum, 2011 - 2013
2011 2012 2013 -
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00 97.26 98.53 97.9292.33 90.34 91.84
Perkotaan Perdesaan
Persentase Rumah Tangga di Jawa Timur yang Menggunakan
Air Kemasan Bermerk dan Air Isi Ulang sebagai Sumber Air Minum
dan Air Terlindungi sebagai Sumber Air untuk Mandi/Cuci, 2011 - 2013
12. S
itubo
ndo
71. K
ota Ked
iri
13. P
robolin
ggo
04. T
ulung
agun
g
29. S
umen
ep
05. B
litar
17. J
omba
ng
06. K
ediri
76. K
ota M
ojoke
rto
10. B
anyu
wangi
JAWA TIM
UR
19. M
adiun
23. T
uban
02. P
onoro
go
24. L
amon
gan
25. G
resik
73. K
ota M
alang
75. K
ota Pas
uruan
15. S
idoarj
o
79. K
ota Batu
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
47.1
449
.95
54.4
559
.28
62.6
662
.69
62.9
162
.93
63.3
865
.89
66.1
166
.13
66.6
969
.34
69.8
170
.62
72.9
573
.47
74.0
274
.45
75.2
275
.60
75.7
576
.15
78.8
679
.19
80.0
780
.65
81.1
083
.16
85.5
887
.12
87.4
390
.11
90.3
890
.96
92.8
9 98.8
198
.90
Proporsi Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Layak Menurut Kabupaten/Kota, 2013
TARGET 7.C. SANITASI LAYAK
IndikatorAcuan Dasar
Nasional
Pencapaian Jawa TimurTarget
MDGs 2015 Status Sumber2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Status: : Sudah Tercapai : Akan Tercapai ! : Perlu Perhatian Khusus
Target 7.C.: Menurunkan Hingga Setengahnya Proporsi Rumah Tangga Tanpa Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Layak dan Sanitasi Layak Hingga Tahun 2015
Menggunakan Metode Lama
7.8. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan
24,81 % (1993) 54,21 % 56,88 % 59,80 % 62,41 %
BPS, Susenas
- Perkotaan 71,50 % 73,02 % 75,59 %
- Perdesaan 38,92 % 42,77 % 45,89 % !
Proporsi Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Akses Berkelanjutan
Terhadap Sanitasi Layak Menurut Kabupaten/Kota, 2013
11. B
ondo
woso
29. S
umen
ep
12. S
itubo
ndo
01. P
acita
n
08. L
umaja
ng
22. B
ojone
goro
05. B
litar
07. M
alang
03. T
rengg
alek
10. B
anyu
wangi
18. N
ganju
k
19. M
adiun
04. T
ulung
agun
g
75. K
ota Pas
uruan
20. M
ageta
n
73. K
ota M
alang
15. S
idoarj
o
76. K
ota M
ojoke
rto
72. K
ota Blita
r
77. K
ota M
adiun
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
16.6
4 24.9
825
.18
30.2
834
.04
38.9
739
.76
41.4
941
.99
45.0
4 50.8
652
.10
53.7
653
.86
54.4
257
.78
58.1
559
.80
61.2
863
.33
63.9
766
.66
68.2
069
.02
71.3
171
.35
76.2
177
.20
79.3
380
.91
82.6
186
.62
87.7
787
.94
89.2
390
.50
93.6
094
.03
95.4
7
Air minum tidak Layak adalah air yang digunakan untuk minum dan/ memasak yang meliputi sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung yang jarak ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat < 10 m, mata air tak terlindung, sumur tak terlindung, air sungai.
Sanitasi tidak Layak adalah tidak memiliki atau memiliki fasilitas tempat buang air besar yang tidak memenuhi syarat kesehatan antara lain tidak dilengkapi dengan leher angsa, tangki pembuangan kotoran bukan tangki septik/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), dan digunakan secara umum.
Durability of housing/ketahanan bangunan rendah dengan kriteria: (i) jenis atap terluas ijuk/rumbia dan lainnya, (ii) jenis dinding terluas bambu dan lainnya, (iii) jenis lantai terluas tanah. Dikatakan kumuh bila minimal 2 kriteria terpenuhi.
KONSEP RUMAH TANGGA KUMUH
Rumah tangga dengan akses air minum tidak layak (15 %)+ sanitasi tidak layak (15 %) + ketahanan bangunan rendah (35 %) + luas lantai perkapita
<=7,2m2 (35 %)
Rumah tangga dengan akses air minum tidak layak (15 %)+ sanitasi tidak layak (15 %) + ketahanan bangunan rendah (35 %) + luas lantai perkapita
<=7,2m2 (35 %)
Jika rumah tangga memiliki nilai kategori > 35 % termasuk rumah tangga kumuh, sebaliknya jika nilainya <= 35 % dianggap tidak kumuh
Target 7D:
Mencapai peningkatan yang signifikan
dalam
Kehidupan penduduk miskin di
permukiman
kumuh (minimal 100 juta) pada tahun
2020.
Indikator:
7.10.Proporsi rumah tangga kumuh
perkotaan
TARGET 7.D.
IndikatorAcuan Dasar
Nasional
Pencapaian Jawa TimurTarget
MDGs 2015 Status Sumber2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Status: : Sudah Tercapai : Akan Tercapai ! : Perlu Perhatian Khusus
Target 7.D.: Mencapai Peningkatan yang Signifikan dalam Kehidupan Penduduk Miskin di Permukiman Kumuh (Minimal 100 Juta) pada Tahun 2020
Menggunakan Metode Lama
7.10.Proporsi rumah tangga kumuh
20,75 % (1993) 9,41 % 9,07 % 8,24 % 6 %
(2020) BPS, Susenas
- Perkotaan 8,62 % 8,22 % 8,03 % !
- Perdesaan 10,12 % 9,82 % 8,42 %
Menggunakan Metode Baru
7.10.Proporsi rumah tangga kumuh
20,75 % (1993) 7,89 % 7,49 % 6,58 % 6 %
(2020) BPS, Susenas
- Perkotaan 5,48 % 4,96 % 4,62 %
- Perdesaan 10,01 % 9,70 % 8,29 %
Proporsi Rumah Tangga Kumuh di Jawa Timur Menurut Kabupaten/Kota, 2013
27. S
ampa
ng
12. S
itubo
ndo
28. P
amek
asan
09. J
embe
r
23. T
uban
71. K
ota Ked
iri
10. B
anyu
wangi
74. K
ota Prob
olingg
o
01. P
acita
n
21. N
gawi
29. S
umen
ep
18. N
ganju
k
08. L
umaja
ng
07. M
alang
06. K
ediri
72. K
ota Blita
r
24. L
amon
gan
25. G
resik
15. S
idoarj
o
79. K
ota Batu (2.00)
2.00
6.00
10.00
14.00
18.00
22.00 21
.08
16.0
014
.37
13.8
513
.73
12.5
08.
398.
187.
707.
586.
666.
586.
466.
426.
386.
056.
035.
725.
335.
265.
255.
214.
894.
794.
784.
684.
534.
323.
953.
863.
773.
743.
733.
562.
732.
491.
570.
700.
25