SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB V. ALAT MESIN PERTANIAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017
MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA
BAB V. ALAT MESIN PERTANIAN
Rizka Novi Sesanti
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
1
BAB V. ALAT MESIN PERTANIAN
A. Kompetensi Inti: Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu
B. Kompetensi Dasar: Menggunakan alat dan mesin pertanian
C. Uraian Materi
1. Alat dan mesin pengolahan tanah
a. Traktor tangan/ hand traktor
Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai
banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah tanah traktor
haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun
bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami
prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya.
1) Prinsip Kerja Alat: Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan
menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.
Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan
pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring dan lain-lain.
2) Persyaratan Alat: Persyaratan penggunaan peralatan ini :
a) Beban yang ditarik (bajak, garu, rotari, gerobak) masih dalam batas kemampuan
daya tarik dari traktor.
b) Sesuaikan jenis roda yang dipakai dengan kebutuhan operasi di lapangan
c) Untuk pengolahan tanah di lahan sawah , gunakan roda sangkar, sedangkan
untuk operasi di lahan kering atau di jalan untuk transportasi dapat digunakan
roda ban karet.
2
3) Kegunaan Alat: Kegunaan traktor tangan di bidang pertanian adalah :
Untuk menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan
garu, juga alat transportasi seperti gerobak. Untuk menggerakkan peralatan
stasioner, seperti generator listrik,mesinpompa air, mesin penggilingan gabah, dll.
Gambar 1. Traktor tangan
4) Kelengkapan Alat: Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah
yang harus dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu.
Tanpa perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai
alat atau mesin penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara
lain:
a) Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk
membalikkan irisan permukaan tanah.
b) Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi
memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya
menjadi hancur atau berlumpur.
c) Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua
yang berfungsi untuk menghancurkan dan meratakan tanah
d) Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang
berbentuk menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk
meningkatkan daya cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan
demikian terjadinya slip dapat diatasi.
3
e) Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung
operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan.
b. Traktor Roda Empat
Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring, dll. Secara
umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari motor diesel
dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di lahan kering,
bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi traktor mini,
menengah, dan traktor besar.
1) Prinsip Kerja Alat: Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di
atas tempat duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolahtanah
dipasangkanatau disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut
three hitch point atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri
dankanan, sedangkan satu tuas lainnya berada dibagian atas system
penyambungan titik tiga, disebut top link (tuas penyambung bagian atas).Dengan
menggunakan sistem penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak, dll.)
yang diinginkan dapat diatur dengan memanjangkanatau memendekkan tuas
penyambung atas. Selanjutnya untukmengamankan agar traktor tidak terangkat
pada saat dioperasikan untukpengolahan tanah, maka traktor perlu
disetimbangkan dengan memasang beban tambahan pada bagian depan traktor.
Dengan melakukan persiapan seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan
untuk pengolahan tanah.
2) Persyaratan Alat: Persyaratan penggunaan traktor roda empat dalam pengolahan
tanah:
a) Atur posisi sudut bajak (peralatan yang lain) dengan permukaan
tanah disesuaikan dengan kondisi tanahnya (tanah berat atau ringan)
b) Pengaturan posisi sudut bajak dilakukan melalui tuas penyambungan
titik tiga
4
c) Pasangkan beban penyeimbang dibagian depan traktor
d) Traktor siap dioperasikan untuk mengolah tanah
3) Kegunaan Alat
a) Untuk menarik peralatan pengolah tanah, peralatan budidaya
(pemupuk, penyemprot, gerobak, dll.)
b) Untuk menggerakkan peralatan stasioner (pompa air, mesin
prosessing, dll.)
c) Untuk transportasi di kebun
Gambar 2. Traktor roda empat
4) Kelengkapan Alat: Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi untuk
penghela atau penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan
tanah,maka harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak
singkal, bajak pirang, garu piring, alat penyemprot hama dan penyakit tanaman, dll.
5) Bagian-bagian Utama dari Traktor Roda Empat dan Fungsinya
a) Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi
traktor di lapangan
b) Roda depan : roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk
pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian
5
belakang
c) Roda belakang : roda bagian belakang dengan ukuran diameter lebih
besar dari roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban
traktor dan peralatan yang terpasang.
d) Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai
rumah dari sistem transmisi
e) Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar
traktor tidak terangkat pada saat mengolah tanah.
f) Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang
dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk
menggerakkan peralatan stasione.
g) Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah
yang relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme
penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch poin).
c. Pola bajak
1) Alat dan mesin penanaman: Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau
benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas
permukaan tanah atau menanamkan tanah didalam tanah. Hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik.
Perkecambahan dan pertumbuhan biji suatu tanaman dipengaruhi suatu faktor,
yaitu :
a) Jumlah biji yang ditanam
b) Daya kecambah biji
c) Perlakuan terhadap biji
d) Keseragaman ukuran biji
e) Kedalaman penanaman
f) Jenis tanah
g) Kelembaban tanah
h) Mekanisme pengeluaran biji
i) Keseragaman penyebaran
6
j) Tipe pembuka dan penutup alur
k) Waktu penanaman
l) Tingkat pemadatan tanah sekitar biji
m) Drainase yang ada
n) Hama dan penyakit
o) Keterampilan operator
Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan bantuan
alat-alat sederhana ataupun dengan bantuan mesin-mesin penanam. Dalam
perkembangan alat dan mesin penanam ini dikenal dari bentuk yang sederhana
atau tradisional sampai dalam bentuk yang modern. Macam dan jenis alat/mesin
penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber tenaga atau
tenaga penarik yang digunakan, yaitu: 1. Alat penanam dengan sumber tenaga
manusia 2. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan 3. Alat penanam dengan
sumber tenaga traktor.
Pada umumnya bahwa prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah sama, baik jenis
yang didorong/ditarik tenaga manusia, ditarik hewan atau traktor. Prinsip kerjanya
adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan alur atau lubang (khusus tugal)
b. Mekanisme penjatuhan benih
c. Penutupan alur atau lubang ( khusus tugal)
Alat penanam dengan sumber tenaga manusia.
Alat penanam dengan sumber tenaga manusia dapat pula digolongkan menjadi 2
golongan, yaitu: 1. Alat penanam tradisional 2. Alat penanam semi-mekanis
a. Alat penanam tradisional
Alat penanam tradisional yang umum digunakan adalah alat yang disebut tugal.
Tugal merupakan alat yang paling sederhana yang dapat digerakkan dengan tangan
dan cocok untuk menanam benih dengan jarak tanam lebar. Tugal bentuknya
bermacam-macam sesuai dengan modifikasi suatu daerah atau Negara.
7
Gambar 1. Tugal
b. Alat penanam semi-mekanis
Bentuk dan macam alat penanam semi-mekanis ini juga bermacam-macam sekali.
Alat-alat penanam ini cocok digunakan, baik pada tanah-tanah ringan maupun berat
serta cocok untuk benih-benih berukuran besar dan kecil. Dengan berat alat 12
sampai 15 kg. Bagian-bagian utama dari alat penanam tipe ini adalah : 1. Tangkai
pendorong 2. Roda depan 3. Kotak benih 4. Pengaturan pengeluaran benih 5. Saluran
benih 6. Pembuka alur 7. Penutup alur 8. Roda belakang.
8
Gambar 2. Alat tanam semi mekanis
Alat penanam dengan sumber tenaga hewan
Alat penanam dengan sumber tenaga hewan juga banyak sekali macamnya,
tergantung modifikasi suatu daerah serta jenis benih yang akan ditanam. Alat
penanam tipe ini yang paling sederhana adalah tipe yang hanya mempunyai satu atau
dua buah jalur dengan pemasukan benih dilakukan secara terpisah, artinya benih
dijatuhkan oleh operator melalui corong pemasukan terus melalui saluran benih yang
kemudian sampai dan masuk kedalam tanah. Alat penanaman dibuat dari logam
kecuali corong pemasukan dan saluran benih. Bagian-bagian alat penanaman
sederhana ini adalah :
1. Batang tarik
2. Batang pengendali
3. Pembuka alur
4. Corong benih
5. Saluran benih
9
Alat penanam dengan sumber tenaga traktor
Berdasarkan cara penanaman, maka alat penanaman dengan sumber tenaga dari
traktor dapat digolongkan menjadi 3 golongan., yaitu:
1. Alat penanaman sistem baris lebar
2. Alat penanaman sistem baris sempit
3. Alat penanaman sistem sebar
a. Alat penanaman sistem baris lebar
Alat baris penanaman sistem baris lebar ini telah dirancang untuk menempatkan
benih-benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup lebar,
sehingga akan mungkin dilakukan penyiangan dan meningkatkan efisiensi
pemanenan. Berdasarkan cara penempatan benih dalam tanah, maka alat penanam
sistem baris lebar dapat dibagi 3 tipe yaitu : drill, hill-drop dan checkrow. Sedangkan
untuk penempatan alat pananam pada traktor dapat dibagi 2 golongan, yaitu : trailing
dan mounted.
Bagian-bagian dari dasar corong pemasukan alat penanam jagung dan kegunaan
bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Cut-off pawl : dengan bantuan
tekanan per cut-off ini berfungsi untuk mengeluarkan adanya kelebihan benih. 2.
Knok-uot pawl : dengan bantuan per, knock-out ini berfungsi mengatur benih supaya
benih tepat jatuh diatas saluran benih. 3. Lempeng benih : berfungsi untuk membawa
benih melalui celah-celah lempeng yang ada dan menjatuhkannya pada katup terbuka
dan benihbenih terjatuh pada katup bagian tanah yang selanjutnya masuk kedalam
tanah
Pembuka alur berfungsi untuk membuka atau membuat alur pada tanah sebagi
tempat benih-benih dijatuhkan dari mekanisme alat tanam. Pembuka alur yang umum
digunakan adalah : 1. Tipe pacul 2. Tipe alas lempeng 3. Tipe alas datar 4. Tipe dua
piringan 5. Tipe satu piringan Macam lempeng benih pada dasar corong pemasukan
alat penanam jagung Tipe alas lengkung merupakan tipe yang paling banyak
digunakan. Tipe alas datar sangat cocok digunakan pada tanah-tanah kasar dan
berbatu, sedangkan tipe dua piringan cocok untuk tanam lebar. Perlengkapan
pemupukan dapat juga digabungkan pada alat penanam ini.
10
Gambar 4. Alat tanam system baris lebar
Alat penanam lain yang tidak kalah pentingnya adalah alat tanam yang disebut
transplanter. Transplanter yang dimaksud adalah alat tanam untuk menanam padi
sawah. Pada prinsipnya cara kerja alat ini adalah mirip dengan cara kerja tangan
manusia dalam menanam bibit padi sawah.
Gambar 5. Transplanter padi
b. Alat penanam sistem baris sempit
Alat penanam tipe ini adalah dirancang khusus untuk menanam benihbenih kecil
atau rumput-rumputan dalam baris dan alur yang sempit serta kedalaman yang
11
seragam. Alat penanam sistem baris yang sempit ada yang mempunyai corong
pemasukan yang hanya untuk benih saja dan adapula yang mempunyai corong yang
cukup luas namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian menjadi tempat benih dan
bagian lain menjadi tempat pupuk. Bagian-bagian utama dari alat penanam sistem
baris sempit ini adalah : 1. Kerangka 2. Roda-roda 3. Kotak benih dan pupuk 4.
Pengatur pengeluaran benih 5. Saluran benih 6. Pembuka alur 7. Pengatur kedalaman
8. Penutup dan penekan alur
c. Alat penanam sistem sebar
Penanaman sistem sebar merupakan cara penanaman yang paling lama dan
sederhana. Penebaran benih dengan mengunakan mesin lebih teliti dan cepat bila
dibandingkan penebaran dengan tangan. Penanaman sistem sebar ini memerlukan
adanya pembuka alur, maka dari itu harus disiapkan dengan pengolahan tanah yang
menggunakan peralatan seperti garu piring. Dan juga sistem ini tidak memerlukan
penutupan. Penutupan kemudian dapat dilakukan dengan garu paku atau yang
lainnya. Alat penanaman sistem sebar terdapat 3 sistem alat, yaitu : 1. Tipe sentrifugal
atau endgate 2. Tipe pesawat terbang 3. Penebar rumput-rumputan.
Alat Sprayer tanaman
Pestisida yang dipakai dalam budidaya tanaman umumnya berbentuk cairan dan
adapulayang berbentuk tepung, digunakan untuk mengendalikan gulma, hama dan
penyakit tanaman. Untuk mengaplikasikannya pestisida cair digunakan alat
penyemprot yang disebut sprayer, sedangkan untuk pestisida berbentuk tepung
digunakan alat yang disebut duster.Dalam penggunaannya sehari-hari petani sering
menemukan masalah seperti teknik pemakaian, serta perbaikan dan
pemeliharaannya. Hal seperti ini pada akhirnya akan menentukan tingkat efisisnsi dan
efektivitas dalam penggunaannya. Berdasarkan tenaga yang digunakannya alat
penyemprot dibedakanmenjadi:
Alat penyemprot dengan tenaga tangan, dan alat penyemprot dengan pompa
tekanan tinggi.
12
a. Prinsip Kerja Alat
Salah satu jenis alat penyemprot yang ada adalah alat penyemprot dengan
tekanan udara tinggi atau sering pula disebut penyemprot gendong, karena dalam
pengoperasiannya alat ini digendong oleh operatornya.Prinsip kerja alat penyemprot
adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut.
Dengan bentuk dan ukuran yang halu ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan
merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman.
Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan
proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization),
yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan
akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan
tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga
cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.
b. Persyaratan Alat
Persyaratan yang diperlukan dalam mengoperasikan alat penyemprot ini antara
lain :
Isi tangki dengan cairan pestisida dan sisakan kurang lebih 1/5 bagian ruangan
tangki untuk udara. Setelah diisi cairan, tangki dipompa kuranglebih sebanyak 50 – 80
kali pemompaan. Untuk mengetahui intensitas tekanan udara di dalam tangki dapat
diamati melalui manometer. Beberapa persyaratan lainnya adalah bahan konstruksi
terbuat dari plat tahan karat, bagian konstruksi pompa mudah dilepas untuk
dibersihkan, selang terbuat dari karet atau plastik, nosel dapat dilepas dan dapat
diganti baiktipe maupun ukuran lubangnya.
Persyaratan lain yang berkaitan efektivitas aplikasi pestisida dalam pengoperasian
alat penyemprot adalah kondisi kecepatan angin tidak melebihi 10 km/jam.
c. Kelengkapan Alat
Kelengkapan alat yang diperlukan untuk mengoperasikan alat penyemprot ini
antara lain :
1. Masker, alat pelengkap untuk menutup mulut dan hidung agar kabut yang
13
mengandung pestisida tidak masuk ke dalam pernapasan.
2. Pakaian lengan panjang agar menutupi permukaan kulit bagian tangan, sarung
tangan, serta kaca mata pelindung
3. Ember, gelas ukur, dan corong plastik untuk menakar , mencampur, dan
menuangkan larutan pestisida yang diaplikasikan ke dalam tangki.
Jenis-jenis sprayer
Sprayer untuk keperluan pertanian dikenal dengan 3 jenis sprayer, yakni knapsack
sprayer, motor sprayer, dan CDA sprayer.
a. Knapsack Sprayer
Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot punggung. Sprayer ini paling
umum digunakan oleh petani hampir di semua areal pertanian padi, sayuran, atau
diperkebunan. Prinsip kerjanya adalah : Larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari
adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan
penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan keluar dari tangki menuju
tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini
menyebabkan larutan pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan
selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot.
Gambar 6. Sprayer knapsack
Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa diusahakan konstant, yaitu sebesar 0,7 –
1,0 kg/cm2 atau 10-15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara mempompa
sebanyak 8 kali. Untuk menjaga tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap
berjalan 2 langkah pompa harus digerakan sekali naik-turun. Kapasitas tangki
knapsack sprayer bervariasi berkisar antara 13, 15, 18, 20 tergantung mereknya.
Contoh knapsack sprayer antara lain Merek Solo, Hero, CP 5, Matabi, Berthoud, dan
14
PB.
b. Motor Sprayer
Sprayer jenis ini mengunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang
berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor sprayer
bervariasi tergantung jenis dan mereknya, antra lain digendong di punggung, ditarik
dengan kendaraan, diletakan di atas tanaH, dibawa pesawat terbang, dan sebagainya.
Contoh motor sprayer adalah mist blower power sprayer, dan boom sprayer.
Keuntungan dengan menggunakan motor sprayer terutama kapasitasnya sangat luas
dengan waktu yang relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran walaupun sangat
lebat dan minim tenaga kerja. Kelemahannya : a. Harganya relatif mahal dan biaya
pengoprasian serta perawatannya yang juga mahal. b. Tidak dianjurkan pada tanaman
yang masih muda karena dikhawatirkan drift merusak tanaman. c. Motor sprayer
harus dirawat secara rutin meliputi servis, penggantian suku cadang, dll.
Gambar 7. Motor sprayer
c. CDA Sprayer
Berbeda dengan 2 jenis sprayer sebelumnya, CDA sprayer tidak menggunakan
tekanan udara untuk menyebarkan larutan semprot ke bidang semprot sasaran,
melainkan berdasarkan gaya grafitasi dan putaran piringan.
15
Gambar 8. CDA Sprayer
Mesin Panen Padi
Panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat
perhatian khusus. Saat panen merupakan waktu kritis, karena untuk tanaman
tertentu, apabila saat panen terlambat maka kualitas maupun kuntitas hasil atau
produksinya akan turun bahkan dapat rusak sama sekali. Padi sebagai tanaman yang
dibudidayakan dengan pola tanam serentak, pada saat dipanen membutuhkan tenaga
kerja yang sangat banyak agar panen dapat dilakukan tepat waktu. Kebutuhan tenaga
kerja yang besar pada saat panen ini menjadi masalah pada daerah-daerah tertentu
yang penduduknya sedikit. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah kekurangan tenaga kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan
efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen. Keuntungan menggunakan mesin
panen antara lain lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah
dibanding cara tradisional.
1. Jenis dan pemilihan mesin panen padi
Ada beberapa jenis mesin panen padi, yaitu
a. Reaper (windrower), yang hanya memotong dan merebahkan hasil potongan
dalam alur, atau collection type reaper yang memotong dan mengumpulkannya.
16
Gambar 9. Reaper
b. Binder, mesin yang memotong dan mengikat
Gambar 10. Binder
c. Combine harvester, mesin yang memotong dan merontokkan
Gambar 11. Combine harvester
Dalam memilih mesin yang tepat untuk pemanenan padi, maka hal-hal berikut
harus dipertimbangkan:
1. Unjuk kerja dan upah dalri buruh panen dengan cara tradisional
17
2. Harga, biaya perawatan, umur, kinerja, dsb, dari setiap mesin
3. Ukuran petakan lahan
4. Tinggi malai padi, kemudahan rontok
5. Tingkat kekeringan dan daya dukung tanah pada saat panen
6. Cara pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan pengeringan
gabah setelah pemotongan