PEMBIMBING : DR. EVA IMELDA SP.M KOREKSI AFAKIA MENGGUNAKAN IOL FOLDABLE di RUANG ANTERIOR SHANAZ KANANDA AYU LISTIANI MUFTI SYARIEF UMMUL AKLA AIDA BAIZURA NOVILIA CRUSTIVERA
PEMBIMBING : DR. EVA IMELDA SP.M
KOREKSI AFAKIA MENGGUNAKAN IOL FOLDABLE
di RUANG ANTERIOR
SHANAZ KANANDA
AYU LISTIANI
MUFTI SYARIEF
UMMUL AKLA
AIDA BAIZURA
NOVILIA
CRUSTIVERA
PENDAHULUAN
Hipermetropia atau rabun dekat
merupakan keadaan gangguan kekuatan
pembiasan mata dimana sinar sejajar
jauh tidak cukup dibiaskan sehingga
titik fokusnya terletak di belakang retina
Afakia adalah suatu keadaan dimana mata
tidak mempunyai
lensa sehingga mata tersebut
menjadi hipermetropia
tinggi
ANATOMI DAN FISIOLOGI
ANATOMI DAN FISIOLOGI LENSA
FISIOLOGI LENSA
Lensa berfungsi memfokuskan gambar pada retina
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan sempurna.
Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm
Lensa tergantung pada zonula di belakang iris; zonula menghubungkannya dengan corpus cilliare
Di sebelah anterior lensa terdapat aqueous humor; di sebelah posteriornya, vitreus
Lensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum suspensorium yang dikenal sebagai zonula (zonula zinnii), yang tersusun atas banyak fibril.
AFAKIA
Afakia adalah suatu keadaan dimana mata tidak mempunyai lensa sehingga mata tersebut menjadi hipermetropia tinggi
KELUHAN PADA MATA
Benda yang dilihat menjadi lebih besar 25% dibanding normal
Terdapat efek prisma lensa tebal, sehingga benda terlihat seperti melengkung
Pada penglihatan terdapat keluhan seperti badut di dalam kotak atau fenomena jack in the box, dimana bagian yang jelas terlihat hanya pada bagian sentral, sedang penglihatan tepi kabur
ETIOLOGI AFAKIA
Absen lensa kongenital (jarang) Afakia setelah operasi pengangkatan lensa.
(paling sering) Afakia karena absorbsi bahan lensa yang
jarang dilaporkan setelah trauma pada anak. Trauma ekstrusi pada lensa. (jarang) Dislokasi posterior lensa di badan vitreous
menyebabkan afakia optikal.
GEJALA
Afakia menyebabkan tajam penglihatan menurun dekat dan jauh.
TANDA- TANDA AFAKIA
① Visus 1/60 atau lebih rendah jika afakia tidak ada komplikasi
② Limbal scar yang dapat ditemukan pada afakia akibat pembedahan
③ Pasien mengalami penurunan tajam penglihatan (biasanya hipermetropia yang sangat tinggi) yang dapat dikoreksi dengan lensa positif.
④ Bilik mata depan dalam
LANJUTAN…
① Iris tremulans② Test bayangan purkinje hanya
memperlihatkan 2 bayangan (normalnya 4 bayangan)
③ Pemeriksaan fundus memperlihatkan diskus kecil hipermetropi
④ Retinoscopy memperlihatkan hipermetropi tinggi
⑤ Biasanya terlihat bekas operasi
OPTIK PADA AFAKIA
Mata menjadi hipermetropi tinggi Penurunan total power pada mata menjadi +44 D
dari +60 D Titik fokus anterior menjadi 23,3 mm didepan kornea Titik fokus posterior 31 mm dibelakang cornea
(panjang anterior posterior bola mata 24 mm) Dua titik prinsipal hampir terletak di permukaan
anterior kornea Titik nodul sangat dekat dengan yang lain dan
terletak 7,75mm dibelakang permukaan anterior kornea
Pembentukan bayangan pada afakia Pada afakia, bayangan yang terbentuk
membesar 33%. Panjang fokus anterior pada emetrop adalah 17,05 mm, sedangkan pada afakia adalah 23,22 mm.
Rasio panjang fokus anterior emetrop dan afakia adalah 23,22/17,05=1,32, artinya bayangan yang terbentuk pada afakia 1,32 kali lebih besar (33%) dibandingkan pada emetrop.
TATALAKSANA
Lensa Kontak
Kacamata
Operasi
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
ANALISA MASALAH Penelitian dilakukan di university teaching
hospital of Younde (Afrika). Penelitian terdiri dari 19 sampel dimana 11
pasien ECCE (52,38%) terencana, 6 pasien dengan ruptur kapsul posterior selama ECCE (28,57%), 3 pasien post traumatic subluxation (14,28%), dan 1 pasien dengan sinking lens (4,76%).
Afakia di kamerun terjadi karena berbagai sebab, dan tidak langsung dikoreksi dengan implantasi lensa.
PENYULIT KOREKSI AFAKIA
Afakia dapat dikoreksi dengan kacamata, kontak lens
ataupun IOL.
Penggunaan kacamata mempunyai kekurangan
Kontak lensa walaupun tidak tersedia dalam jumlah
banyak juga menjadi kendala karena sulit untuk
digunakan.
PMMA-AC (IOL) merupakan standar koreksi pada pasien
afakia yang sedang di usulkan karena pemakaian yang
relatif lama dan tidak mempersulit pengguna.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk menentukan hasil dari penggunaan foldable IOL di ruang anterior pada pasien afakia unilateral di University Teaching Hospital Younde.
Pasien tidak dengan keratopati
Tidak ada riwayat glaukoma
T
a
j
a
m
p
e
n
g
li
h
a
t
a
n
m
e
n
i
n
g
k
a
t
d
e
n
g
a
n
p
i
n
h
o
l
e
Kriteriainklusi
KETAJAMAN PENGLIHATAN
numerical
•Snellen chart
Non numerical
•CF (counting finger)•Hand Motion•Light perception
KARAKTERISTIK LENSA
Semua IOL yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dengan Foldable acylic angular support (dipasang disudut) dengan diameter total 12.00-13.50mm
HASIL
IOL foldable dengan angular support sering digunakan/ditanam di ruang anterior untuk memperbaiki kelainan refraksi.
Komplikasi post operatif yg didapatkan diantaranya : hipertensi intra okular post-op, perubahan TIO (tidak terlalu bermakna), edema makula, ovalisasi pupil dan ablasio retina
KOMPLIKASI IOL AC
Komplikasi
operatif
•Laserasi m.rectus superior•Pendarahan hebat akibat insisi•Cedera kornea akibat instrumen•Cedera iris•Hilangnya vitreous
Komplikasi IOL
•Uveitis-glaucoma-hyphema syndrome (UGH synd)•Malposisi IOL•Toxic lens syndrome
PEMBAHASAN
Penanganan afakia unilateral tanpa capsular support masih jrg dilakukan di kamerun
pada penelitian ini menggunakan Foldable IOL u/ koreksi afakia
Injeksi foldable IOL dipertimbangkan sebagai metode operasi katarsk standar di afrika.
Nilai rata-rata ketajaman penglihatan meningkat secara bermakna.
KESIMPULAN
Injeksi IOL foldable di AC meningkatkan ketajaman visual
Terdapat komplikasi yang mirip dengan penelitian menggunakan teknik lain.
Teknik ini cocok di afrika karena hemat biaya, tidak membutuhkan masa training yang lama dan lensa nya tersedia.
Dibutuhkan banyak follow up untuk memastikan keefektifan dan keamanan prosedur ini.
Pencegahan aphakia dengan melakukan operasi katarak modern.
TERIMA KASIH