Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kulit merupakan bagian terluar yang melindungi bagian tubuh yang didalam. Perawatan diri terutama kulit sangat diperlukan agar kulit tetap utuh, jika perawatan kulit tidak teratur dapat menyebabkan berbagai kelainan kulit diantaranya akne vulgaris. Akne vulgaris merupakan peradangan menahun folikel polisebasea yang umumnya terjadi pada remaja dan dapat sembuh sendiri. Umumnya insiden terjadi pada usia 14 – 17 tahun pada wanita dan 16 – 19 tahun pada pria. Penyebab dari akne vulgaris ini ada bermacam- macam diantaranya stress, ras , hormonal cuaca dan lain - lain. Sebagai seorang perawat profesional peran perawat yang paling inti dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai pengajar kesehatan dan konseling, dimana harus memberikan pendidikan kesehatan dan support emosional serta conseling pada pasien dengan akne vulgaris. 1
30

Acne Vulgari - Juni

Dec 04, 2015

Download

Documents

De Choplir

acne vulgari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Acne Vulgari - Juni

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Kulit merupakan bagian terluar yang melindungi bagian tubuh yang didalam.

Perawatan diri terutama kulit sangat diperlukan agar kulit tetap utuh, jika perawatan

kulit tidak teratur dapat menyebabkan berbagai kelainan kulit diantaranya akne

vulgaris. Akne vulgaris merupakan peradangan menahun folikel polisebasea yang

umumnya terjadi pada remaja dan dapat sembuh sendiri. Umumnya insiden terjadi

pada usia 14 – 17 tahun pada wanita dan 16 – 19 tahun pada pria. Penyebab dari akne

vulgaris ini ada bermacam- macam diantaranya stress, ras , hormonal cuaca dan lain -

lain.

Sebagai seorang perawat profesional peran perawat yang paling inti dalam

memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai pengajar kesehatan dan konseling,

dimana harus memberikan pendidikan kesehatan dan support emosional serta

conseling pada pasien dengan akne vulgaris.

Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan akne vulgaris meliuti

pengkajian , diagnosa, perencanaan , implementasi dan evaluasi serta memberikan

pendidikan kesehatan.

B. Tujuan.

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti presentasi diharapkan agar dapat memahami

tentang konsep dasar penyakit dan konsep dasar asuhan keperawatan akne

vulgaris.

2. Tujuan khusus

Diharapkan mahasiswa/I dapat :

1

Page 2: Acne Vulgari - Juni

a. Menjelaskan pengertian akne vulgaris

b. Menjelaskan etiologi akne vulgaris

c. Menjelaskan patofisiologi akne vulgris

d. Menjelaskan epidemiologi dan manifestasi klinik akne vulgaris

e. Menjelaskan gradasi dan diagnosis akne vulgaris

f. Menjelaskan manajemen medik dan pencegahan akne vulgaris

g. Menjelaskan asuhan keperawatan akne vulgaris

2

Page 3: Acne Vulgari - Juni

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian.

Akne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel

polisebaseus yang ditandai dengan adannya komedo, papul, pustule, nodus dan kista

pada tempat predileksinya. Akne sering dikenal dalam masyarakat dengan istilah

jerawat.

Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebaseus (Harahap

Marwali ,2000)

Akne Vulgaris merupakan penyakit peradangan menahun folikel poisebaseus yang

umumnya terjadi pada remaja dan dapat sembuh sendiri. Akne vulgaris rentan dan

paling sering ditemukan pada daerah wajah, leher dan badan bagian atas.( Suddart

and Brunner 2000).

2. Epidemiologi.

Karena hampir setiap orang pernah mengalami penyakit ini ,maka sering

dianggap sebagai penyakit kulit yang timbul secara fisiologi, umumnya insiden

terjadi pada umur 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada pria dan pada masa

itu lesi yang predominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang.

Pada seorang gadis akne dapat terjadi premenarkhi.setelah masa remaja

kelainan ini berangsur berkurang. Namun kadang pada wanita akne ini tetap menetap

sampai dekade umur tiga puluhan atau lebih. Meskipun pada pria kane vulgaris lebih

cepat berkembang, namun dalam penelitian diketahui bahwa justru gejala akne

vulgrais yang berat terjadi pada pria.

Diketahui juga bahwa ras oriental (jepang, cina, korea) lebih jarang menderita

akne vulgaris dibanding dangan ras kaukasia (Eropa , amerika)dan lebih sering terjadi

nodulo kistik pada orang kulit putih daripada orang negro.

3

Page 4: Acne Vulgari - Juni

3. Etiologi

Penyebab yang pasti dari akne vulgaris ini belum diketahui dengan jelas

tetapi banyak factor yang berpengaruh yaitu ;

a. Sebum merupakan factor utama penyebab timbulnya akne .Akne yang

keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak .

b. Bakteri

Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah

Corynebacterium acnes, Staphylococcus epidermis,dan Pityrosporum

ovale. Dari ketiga mikroba ini, yang terpenting yakni C. acne yang

bekerja secara tak langsung.

c. Herediter

Berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar palit ( kelenjar sebasea)

Bila orang tua mempunyai parut bekas acne kemungkinan besar

anaknya akan menderita acne.

d. Hormon

Hormon androgen memegang peranan yang penting karena kelenjar

palit sangat sensitive terhadap hormon ini .Hormon androgen berasal

dari kelenjar adrenalin yang menyebabkan kelenjar palit bertambah

besar dan produksi sebum meningkat.

e. Iklim

Akne bertambah hebat pada musim dingin sebaliknya

kebanyakanmembaik pada musim panas.

f. Psikis

Pada beberapa penderita ,stress dan gangguan emosi dapat

menyebabkan eksaserbasi acne.

g. Kosmetika

Pemakaian bahan kosmetika tertentu ,secara terus menerus dapat

menyebabkan acne ringan

4

Page 5: Acne Vulgari - Juni

4. PATOFISIOLOGI

a. Perubahan pola keratinisasi dalam folikel, keratinisasi dalam folikel yang

biasanya berlangsung longgar berubah menjadi padat sehingga sukar untuk

lepas dari saluran folikel tersebut.

b. Produksi sebum meningkat oleh kelenjar sebasea yang menyebabkan

meningkatnya unsur komedogenik dan inflamatogenik penyebab meningkatnya

lesi akne.

c. Terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi

folikel dalam sebum dan kekentalan sebum yang penting pada proses

patogenesis penyakit.

d. Peningkatan jumlah flora folikel yang berperan dalam proses kemotaktik

inflamasi serta pembentukan ensim lipolitik pengubah fraksi lipit sebum.

e. Terjadi respon hospes berupa pembentukan circulating antibodies yang

memperberat akne

f. Peningkatan hormon androgen ,anabolic, kortiikosteroid, serta ACTH yang

mungkin menjadi faktor penting pada peningkatan kelenjar sebasea.

g. Terjadi stres yang dapat memicu peningkatan kelenjar sebasea baik secara

langsung atau melalui ranggsangan terhadap kelenjar hipofisis.

h. Faktor lain : usia, ras, cuaca/iklim, familial, makanan yang secara tidak

langsung dapat memicu peningkatan proses patogenesis tersebut.

Selama usia kanak-kanak,kelenjar sebasea berukuran kecil dan pada dasarnya

tidak berfungsi. Kelenjar ini berada dibawah kendali endokrin khususnya hormon-

hormon androgen. Dalam usia pubertas hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea

dan menyebabkan kelenjar tersebut membesar serta mensekresi suatu minyak alami yaitu

sebum yang merembes naik hingga puncak folikel rambut dan mengalir keluar dari

permukaan kulit. Pada remaja yang berjerawat, stimulasi androgenic akan meningkatkan

daya responsive kelenjar sebasea hingga akne terjadi ketika duktus polisebasea tersumbat

oleh tumpukan sebum. Bahan yang terbentuk ini akan membentuk komedo.

5

Page 6: Acne Vulgari - Juni

5. Pathway

Terlampir

6. Manifestasi Klinik.

Manifestasi klinik dari akne fulgaris ditandai dengan empat tipe dasar lesi :

Komedo terbuka dan tertutup, papula, pustule dan lesi nodulo kistik. Tempat predileksi

akne vulgaris yaitu pada muka, bahu, dada bagian atas, punggung bagian atas, leher,

lengan atas dan glutea, kadang terkena erupsi kulit polimorfi,akne vulgaris dapat disertai

gatal dan nyeri.

Komedo merupakan gejala patognomonik bagi akne berupa papul miliar yang

ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam mengandung unsur

melanin sehingga disebut komedo hitam,sedangkan bila berwarna putih karena letaknya

lebih dalam sehingga tidak mengadung unsur melanin disebut sebagai komedo putih atau

komedo tertutup.

7. Klasifikasi

Berdasarkan atas bentuk efloreseransi terbanyak :

a. Akne sistika : efloreserensi terutama berbentuk kista

b. Akne papulosa : efloserensi terutama berupa papula

c. Akne pustulosa :efloseransi terutama berupa pustule

d. Akne konglobata : efloseransi terutama berupa nodus yang mengalami

infeksi

e. Akne sikatrisial : banyak sikatriks atrofis

Berdasarkan penyebab ;

a. Akne tropika

b. Akne mekanik

c. Akne neonatorum

d. Akne kosmetika

e. Akne klor

f. Akne jabatan

g. Akne minyak

h. Akne senilis

i. Akne radiasi

6

Page 7: Acne Vulgari - Juni

8. Gradasi.

Gradasi yang menunjukkan berat ringannya penyakit diperlukan bagi pilihan

pengobatan. Adanya pola pembagaian gradasi akne vulgaris yang dikemukakan :

a. Pillsburi (1963) membuat gradasi sebagai berikut

1) Komedo dimuka

2) Komedo, papul, pustule dan peradanggan lebih dalam dimuka

3) Komedo , papul, pustule dan peradangan lebih dalam dimuka, dada

dan punggung

4) Akne konglobata

b. Frank (1970)

1) Akne komedonal non infalmatori

2) Akne komedonal inflamattori

3) Akne papular

4) Akne papulo pustular

5) Akne agak berat

6) Akne berat

7) Akne nodulo kistik konglobata

c. burke dan cunliffe (1984)

1) Akne minor yang terdiri atas gradasi ¼, ½, ¾.

2) Akne mayor yang terdiri atas gradasi 1,1 ¼, ½, 1 ¾ ,2, 2 ½, 3,4, 5, 6,

7.

d. Plewig dan kligman (1975)

Komedo yang terdiri atas gradasi

1) bila ada kurang dari 10 komedo dari satu sisi muka

2) bila ada 10-24 komedo

3) Bila ada 25-50 komedo

4) Bila ada lebih dari 50 komedo

Papulo pustule yang terdiri dari empat gradasi

1) Bila ada kurang dari 10 papulo pustule dari satu sisi muka

2) bila ada 10-20 lesi papulo pustule

3) Bila ada 21-30 papulo pustule

7

Page 8: Acne Vulgari - Juni

4) Bila ada lebih dari 30 lesi papulo pustule

Konglobata

e. Bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI/RSUPNDr cipto

mangunkusumo membuat gradasi sebagai berikut :

1) Ringan bila: beberapa lesi tak beradang pada satu predileksi, sedikit

lesi tak beradang pad tempat predileksi , sedikit lesi beradang pada

tempat predileksis

2) Sedang bila: banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi, beberapa lesi

tak beradang pada lebih dari satu predileksi, beberapa lesi beradang

pada 1 predileksi, sedikit lesi beradang pada satu predileksi.

3) Berat bila : banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi,

banyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi

4) Catatan : sedikit <5, beberapa 5-10, banyak > 10 lesi. Tak beradang :

komedo hitam dan putih, papul. Beradang : papul, nodus, kista.

9. Diagnosis.

Diagnosis akne vulgaris ditegakan atas dasar kinik dan pemeriksaan

ekskholesi sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor.

Pemeriksaan histopatologi memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa

serbukan sel radang kronik disekitar folikel poli sebasea dengan masa sebum didalam

folikel.

Pemeriksaan mikrobiologi terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada

etiologi dan patoisiologi akne vulgaris dapat dilakukan dilaboratorium yang lengkap .

pemeriksaan susunan dan kadar lipit permukaan kulit, dapat pula dilakukan untuk

tujuan penelitian.

10. Diagnosis Banding

a. Erupsi yang menyerupai akne karena pemakaian kortikosteroid halogen, INH,

vitamin (B1, B6, B12),fenobarbital dan preparat tiroid.

b. Folikulitis

c. Rosasea

8

Page 9: Acne Vulgari - Juni

11. Pemeriksaan Laboratorium

a. Analisis komposisi asam lemak di kulit

b. Pemeriksaa terhadap mikroorganisme Propionibacterium acnes,

Staphylococcus epidermis dan Pityrosporum ovale.

12. Manajemen Medik.

Pengobatan akne vulgaris dapat dilakukan dengan cara memberikan obat

topical . sistemik, dan pembedahan.

a. Pengobatan topical

Untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan dan

mempercepat penyembuhan lesi yang terdiri atas

1) Bahan iritan yang dapat mengelupas, misalnya sulfur, peroksida

bensoil, asam salisilat, asam vitamin A, asam aseleat , asam alfa

hidroksi (AHA), misalnya asam glikolat.

2) Antibiotika topical yang dapat mengurangi mikroba dalam folikel yang

berperan dalam etiopatogenesis akne vulgaris misalnya, tetrasiklin ,

eritromisin dan lain-lain.

3) Anti peradangan topical, salap atau krim kortokosteroid kekuatan

ringan atau sedang atau suntikan intra lasi kortikosteroid kuat pada lesi

nodulokistik.

b. Pengobatan sistemik

Pengobatan sistemik ditujukan terutama untuk menekan aktifitas jasad

renik disamping juga mengurangi reksi radang , menekan produksi sebun dan

keseimbangan hormonal.

1) Anti bakteri sistemik, tetrasiklin , eritromisi, doksiklin dan trimetropin.

2) Estrogen antiandrogen sipriteron asetat.

3) Vitamin A dan retinoid oral

c. Bedah kulit

Tindakan bedah kulit kadang diperlukan terutama untuk memperbaiki

jaringan parut akibat akne vulgaris yang berat. Tindakan ini dilakukan setelah

akne vulgarisnya sembuh.

1) Bedah skapel dilakukan untuk meratakan sisi jaringan parut yang

menonjol

9

Page 10: Acne Vulgari - Juni

2) Bedah listrik dilakukan pada komedo tertutup untuk mempermudah

pengeluaran sebum.

3) Bedah kimia dengan asan triklor asetat untuk meratakan jaringan parut

yang berbenjol.

4) Dermabrasi untuk meratakan jaringan parit yang hipo dan hipertrofi

pasca akne yang lias.

13. Penatalaksanaan

Tindakan keperawatan disini :

a. Menganjurkan pasien menghindari makanan yang dapat meningkatkan akne

b. Melakukan perawatan diri secara teratur khususnya perawatan muka

c. Menganjurkan pasien menghindari kosmetik yang berlebihan.

d. Menganjurkan pasien untuk membasuh wajah menggunakan sabun ringan dan

air dua kali sehari

e. Konsulkan tentang perlunya konsisten terhadap pengobatan dan penggunaan

produk produk pembersih yang dianjurkan.

f. Ajarkan pasien tentang proses penyakit

g. Memberitahukan pasien bahwa pengobatan dapat membutuhkan waktu 4-6

minggu atau lebih untuk memberikan hasil.

14. Pencegahan.

Akne dapat dikendalikan dan sikatrik dapat dicegah, dengan terapi bijaksana

yang diteruskan sampai proses penyakit menghilang spontan, Ditujukan untuk

mencegah pembentukan mikrokomedo, melalui pengurangan hyperkeratosis folikel,

produksi sebum, populasi. Pengendalian awal memerlukan waktu paling sedikit 4-8

minggu juga penting untuk memperhatikan pengaruh emosional berat pada akne.

a. Diit rendah lemak dan Karbohidrat.

b. Melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari kotoran

dan jasad renik.

c. Hidup sehat dan teratur

d. Cukup istirahat

e. Olahraga sesuai kondisi tubu

f. Penggunaan kosmetik secukupnya

g. Hindari polusi debu

10

Page 11: Acne Vulgari - Juni

h. Hindari pemencetan

i. Memberikan informasi secukupnya pada penderita mengenai penyebab,

perjalanan penyakit dan lamanya pengobatan.

15. Komplikasi.

Komplikasi potensial yang dapat terjadi pada akne vulgaris meliputi :

a. Pembentukan sikatrik.

b. Keloid

16. Prognosis

Baik, prognosa Akne vulgaris umumnya sembuh sebelum  mencapai usia 30-

40an. Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap sampai tua atau mencapai gradasi

sangat berat sehingga perlu di rawat inap di Rumah sakit.

11

Page 12: Acne Vulgari - Juni

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Akne Vulgaris

1. Pengkajian.

a. Kulit : dengan mengamati dan mendengarkan ,perawat dapat mengetahui

bagaimana persepsi klien tentang kulitnya.

b. Kaji persepsi pasien tentang penyakitnya, orang muda yang satu mungkin

menganggap lesi yang kecil sebagai cacat yng tidak bisa dioleransi sementara

remaja yang lain memandang kelainan yang lebih luas sebagai hal yang

normal. Pada remaja dalam tahun tahun formatif perkembangan merupakan

orang yang rentan dan perlu didekati serta perhatian ketika mereka berupaya

untuk mengatasi akne.

c. Kaji kegiatan seksual dan metode kontrasepsi yang digunakan pada wanita usia

produktif khususnya jika pengobatan akne tersebut meliputi pemakaian

isotretinoin yang diketahui memiliki sifat-sifat teratogenik.

d. Kaji persepsi pasien tentang faktor-faktor yang memicu peningkatan intensitas

akne atau yang membuat lesi semakin parah, seperti makanan dan minuman,

gesekan dan tekanan dari pakaian , trauma akibat upaya untuk memijat keluar

komedo dengan tangan.

e. Inspeksi komedo : komedo yang tertutup tampak seperti papula kecil yang agak

menonjol, sedangkan komedo yang terbuka akan terlihat agak menonjol

dengan pemadatan bagian tengah folikel.

f. Palpasi : nyeri tekan pada daerah akne yang meradang.

g. ciri-ciri lesi Catat inflamatori seperti Papula, pustule, nodus dan kista.

2. Diagnosa Keperawatan.

a. Gangguan citra tubuh b.d rasa malu dan frustrasi terhadap tampilan diri.

b. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi.

c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya destruksi jaringan

kulit

12

Page 13: Acne Vulgari - Juni

d. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit b.d kurang terpapar terhadap

informasi.

3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa I

Tujuan &KH : Setelah diberi asuhan keperawatan selama (..x..) jam diharapkan

pasien tidak merasa malu dengan tampilan diri, dapat berinteraksi

yang normal dengan orang lain

Intervensi dan rasional :

Mandiri

a. Kaji makna kehilangan atau perubahan pada pasien atau orang terdekat.

b. Terima atau akui ekspresi frustasi, ketergantungan, marah, kedudukan dan

kemarahan.

c. Perhatikan perilaku menarik diri dan penggunaan penyangkalan.

d. Susun pembatasan perilaku maladaptik.

e. Perhatikan perilaku tak menilai saat memberikan perawatan dan membantu

pasien untuk mengidentifikasi prilaku positif yang membantu perbaikan.

f. Berikan harapan dalam parameter situasi individu, jangan memberikan

keyakinan yang salah.

·         Rasional

a. Episode traumatic mengakibatkan perubahan tiba-tiba, tak diantisipasi.

b. Penerimaan perasaan sebagai respon normal terhadap apa yang terjadi

membantu perbaikan.

c. Penyangkalan mungkin lama dan mungkin mekanisme adaptif karena pasien

tidak siap mengatasi masalah pribadi.

d. Pasien dan orang terdekat cenderung menerima krisis ini dengan cara yang

sama dimana mereka telah mengalaminya waktu lalu.

e. Saat menghadapi kesulitan dan frustasi untuk mengatasi prilaku yang

mengganggunya.

f. Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dan

perawat. Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan untuk

menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan berdasarkan realitas.

13

Page 14: Acne Vulgari - Juni

·         Kolaborasi

Rujuk keterapi fisik dan konsul psikiatrik. Contoh klinik spesialis perawat

psikiatrik, pelayanan social, psikologis sesuai kebutuhan.

·         Rasional

Membantu dalam identifikasi cara atau alat untuk meningkatkan atau

mempertahankan kemandirian.

Diagnosa II.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan (..x..) jam diharapakan pasien

akan mempertahankan rasa nyaman selama dalam perawatan dengan

kreteria hasil : Klien bebas nyeri , skala nyeri 0 (0-10) , tidak ada tanda-

tanda peradangan

Intervensi dan rasional :

a. Kaji tipe ,lokasi nyeri perhatikan intensitas pada skala 0-10 .

b. Berikan waktu untuk ekspresi perasaan dalam tingkat kemampuan

berkomunikasi.

c. Dorong menggunakan teknik manajemen stress misalnya napas dalam

Rasional :

a. Berguna dalam intervensi selanjutnya.

b. Ekspresi masalah atau rasa takut menurunkan ansietas atau siklus nyeri

c. Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dan dapat

meningkatakan kembali kemampuan koping menghilangkan nyeri.

Diagnosa III.

Tujuan & KH : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama (…x…)jam diharapkan

kerusakan integritas kulit teratasi dengan KH : tidak terdapat lesi, mampu melindungi

kulit, melakukan perawatan kulit.

·         Mandiri

a. Observasi Lesi secara Peribiodik untuk perubahan respon terhadap terapi.

b. Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan Maserasi.

c. Nasehati pasien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.

·         Rasional

14

Page 15: Acne Vulgari - Juni

a. Pemakaian Kortikoseroid topical yang ekstensif dalam waktu yang lama.

b. Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan perluasan

kelainan Primer.

c. Banyak masalah kosmetika pada hakekatnya semua kelainan malignitas kulit

dapat dikaitkan dengan kerusakan kulit kronik.

·         Kolaborasi :

Nasehati pasien untuk menghentikan pemakaian setiap obat kulit yang

memperburuk masalah.

·         Rasional

Dermatitis kontak / reaksi alergi dapat terjadi akibat setiap unsure yang ada dalam

obat tersebut.

Diagnosa IV

Tujuan & KH :setelah diberikan asuhan keperawatan selama (…x..)jam diharapkan

pengetahuan pasien bertambah selama dalam perawatan dengan

kreteria hasil klien tahu tentang penyebab, perjalanan penyakit,

pengobatan dan lamanya pengobatan serta pencegahan akne vulgaris

Intervensi dan rasional :

Mandiri

a. Kaji ulang prognosis dan harapan yang akan dating.

b. Diskusikan harapan pasien untuk kembali kerumah, kerja dan aktifitas normal.

c. Tentukan apakah pasien mengetahui (memahami dan salah mengerti) tentang

kondisi dirinya.

d. Jaga agar pasien mendapatkan informasi yang benar : memperbaiki kesalahan

konsepsi / informasi.

e. Peragakan peranan terapi yang diprogramkan (mencuci muka dua kali sehari

dengan sabun pembersih muka seperti Lava dan Dial).

f.   Berikan nasihat kepada pasien untuk menjaga agar kulit tetap sehat dan juga

berikan penyuluhan kepada pasien bahwa Akne tidak mungkin hilang dalam

15

Page 16: Acne Vulgari - Juni

waktu yang singkat, mereka harus teguh pelaksanaan pengobatan yang persisten

setiap harinya.

g. Beri tahukan kepada pasien untuk menggunakan produk pembersih kulit yang

diresepkan dokter.

Rasional

a.Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan informasi.

b. Pasien sering kali mengalami kesulitan, memutuskan pulang, masalah sering terjadi

yang mempengaruhi kebersihan menilai tindakan hidup normal.

c. Memberikan data dasar untuk mengembangkan rencana penyuluhan.

d.   Memungkinkan pasien memperoleh kesempatan untuk menunjukkan cara yang

tepat untuk melakukan terapi.

e. Memberikan penyuluhan kepada pasien bahwa akne tidak mungkin hilang dalam

waktu yang singkat. Oleh karena itu, bila obat tipikal digunakan dan pasien harus

memakainya.

f. Memberikan pengertian dan meyakinkan mereka mereka bahwa sebagian besar obat

akne akan menimbulkan pengeringan dan pengelupasan kulit.

  Kolaborasi

a. Berikan petunjuk yang jelas dan rinci kepada pasien mengenai program terapi.

b. Nasehati pasien untuk menghentikan pemakaian setiap obat kulit yang

memperburuk masalah.

Rasional

a. Pendidikan pasien yang efektif bergantung pada keterampilan-

keterampilan interpersonal professional kesehatan pada pemberian instruksi yang

jelas yang diperkuat dengan instruksi tertulis.

16

Page 17: Acne Vulgari - Juni

b. Dermatitis kontak atau reaksi alergi dapat terjadi akibat setiap unsur yang

ada dalam obat tersebut.

4. Implementasi Keperwatan.

Implementasi disesuaikan dengan intervensi yang ada.

5. Evaluasi

Dx I : Mengembangkan peningkatan pemahaman terhadap masalah kulit, tidak malu

dan dapat berinteraksi dengan orang lain.

Dx II : Mematuhi terapi yang diresepkan, mengembangkan kemampuan untuk

menerima keadaan diri, bebas nyeri, tidak ada tanda peradangan

Dx III : Tidak terjadi lesi, mampu melindungi kulit, melakukan perawatan kulit.

Dx IV : Pasien mengerti tentang penyakitnya / pemahamannya bertambah.

17

Page 18: Acne Vulgari - Juni

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Akne vulgaris merupakan peradangan menahun folikel polisebasea yang

umumnya terjadi pada remaja, yang sering ditemukan pada daerah muka, leher serta

badan bagian atas. Hampir semua orang pernah mengalami penyakit ini sehingga

akne vulgaris ini disebut sebagai penyakit kulit yang timbul secara fisiologis. Orang

dengan akne vulgaris tidak perlu dirawat dirumah sakit, namun ada beberapa macam

terapi yang diberikan pada pasien akne vulgaris yakni : pengobatan sistemik,

pengobatan topical dan pembedahan. Sedangkan untuk mencegah timbulnya akne

dianjurkan beberapa hal yaitu : diet, perawatan kulit dan memberikan informasi yang

cukup kepada pasien mengenai penyebab penyakit serta pencegahannya.

B. Saran.

Dari hasil pembahasan diatas, maka disarankan agar dalam memberikan

asuhan keperawatan pada pasien dengan akne vulgaris harus diperhatikan

pendidikan kesehatan yang penting yakni: diet, perawatan diri dan menghindari

kosmetik berlebihan.

18

Page 19: Acne Vulgari - Juni

DAFTAR PUSTAKA

Doenges M. E. morhouse, M. F, 1993, “Rencana Asuhan Keparawatan”, Edisi 3, EGC,

Jakarta.

Djuanda. A, Djuanda. S, Hamzah. M, Aisah. S. 1993. Editor Ilmu Penyakit Kulit dan

Kelamin. Edisi kedua. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Harahap Marwali ,Prof Dr ,2000, ‘’ Ilmu Penyakit Kulit ‘’Hipokrates ,Jakarta

Mansjoer, Arif , Dkk, 2001, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi 3, media aesculapius

fakulatas kedokteran unifersitas Indonesia, Jakarta.

Nelson, 2000, “Ilmu Kesehatan Anak” , volume 3 , penerbit buku kedokteran, EGC, jakarta.

Prof. dr.Djuanda, Adhi,1999, “Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin”, fakultas kedokteran

unifersitas Indonesia, Jakarta.

Suszamne C. Smelyzer, Brenda G. Bare,1997, “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah”

Volume 3, EGC, Jakarta.

.

19

Page 20: Acne Vulgari - Juni

Pathway acne vulgaris

20

Pubertas,hormone androgen

Menstimulasi kelenjar sebasea

Akumulasi lipid, bakteri & debris epitel

Perembesan isi folikel (sebum,keratin, bakteri) kedalam dermis

Terjadi Akne

Lipid & keratin

Lesi obstruktif

Komedo tertutup (whitehead)

Ductus pilosebaseus tersumbat

komedo

Tumpukan sebum

Daya responsive kel. Sebasea

Mensekresi minyak alami (sebum)

Kelenjar sebasea membesar

Factor lain:- Herideter- Bacteria- Diet- Iklim- Psikis- Kosmetika- Bahan kimia

Papila & kista ringan

Menguraikan trigliserida dari sebum

Akibat kerja P. acne

Papula eritema, pustule & kista inflamatorik

Nyeri AkutMenimbulkan ruptur dan

reaksi inflamasi

Menjadi asam lemak bebas dan gliserin

Papilla & kista lebih dalam

Komplikasi:- Pembentukan

sikatrik- keloid

Destruksi jaringan kulit

Menonjol dg pemadatan tengah folikel

Komedo terbuka (black head)

Kerusakan Integritas kulit

Pengobatan yg tidak tepat

Salah interprestasi informasi

Kurang pengetahuan

Page 21: Acne Vulgari - Juni

21

Sembuh sendiri

Jaringan parut/ hiperpigmentasi

Gangguan Citra TubuhRasa malu &

frustasi