Top Banner
ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS ORGANISASI INTRA KAMPUS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh: RURIANA PRATIWI F 100 140 172 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019
25

ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

Jan 23, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS

ORGANISASI INTRA KAMPUS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Strata I

Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

RURIANA PRATIWI

F 100 140 172

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

i

Page 3: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

ii

Page 4: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

iii

Page 5: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

4

ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS ORGANISASI

INTRA KAMPUS

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika academic hardiness pada

Mahasiswa aktivis organisasi intra kampus. Subjek penelitian ini adalah 16

Mahasiswa aktivis organisasi Prodi S1 Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang aktif di akademik dan aktif di organisasi. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi terstruktur. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

diskriptif. Mahasiswa yang memiliki academic hardiness yaitu, bertanggung jawab,

dapat mengelola waktunya, mampu menyelesaikan permasalahan, mampu menerima

konsekuensi, dan komitmen. Faktor yang mempengaruhi yaitu, motivasi tinggi,

penguasaan pengalaman sebelumnya, penambahan kompetensi dan optimis. Dampak

yang ditimbulkan yaitu, adaptasi, seimbang akademik dan organisasi, dan nilai

akademik memuaskan. Sebaliknya, Bentuk mahasiswa yang memiliki academic

hardiness lemah yaitu, malas, masa bodoh dan sulit mengelola waktu. Faktor yang

mempengaruhi yaitu, motivasi rendah, kurangnya pengalaman dan pesimis. Dampak

yang ditimbulkan yaitu, sulit adaptasi, tidak seimbang akademik dan organisasi, nilai

akademik tidak keluar dan berhenti dari akademik.

Kata Kunci: academic hardiness, mahasiswa, organisasi.

ABSTRACT

The purpose of this study was to find out the dynamics of academic hardiness in

student intra-campus organization activists. The subjects of this study were 16

organizational activist students of the Dept. of Psychology at Universitas

Muhammadiyah Surakarta who were active in academics and active in the

organization. This study uses a qualitative approach. The data collection used in this

study is a semi-structured interview. The data analysis technique used is descriptive

analysis. Students who have academic hardiness are responsible, able to manage their

time, able to solve problems, be able to accept consequences, and commit. Factors

that influence are high motivation, mastery of previous experience, addition of

competence and optimism. The impacts that are caused are, adaptation, balanced

academic and organizational, and satisfying academic values. Conversely, the form of

students who have weak academic hardiness, namely, lazy, ignorant and difficult to

manage time. Factors that influence are low motivation, lack of experience and

pessimism. The impact caused is, difficult adaptation, academic and organizational

imbalance, academic values do not come out and stop from academics.

Keywords: academic hardiness, student, organization

Page 6: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

5

1. PENDAHULUAN

Mahasiswa dengan generasi terdidik diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam

bidang akademik, tetapi juga aktif dalam bidang non akademik untuk

mengembangkan soft skills-nya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif,

bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan gigih. Azwar (2004) menyatakan

bahwa, Mahasiswa Organisasi dengan berbagai tugas dan tanggung jawab di dalam

organisasi kemahasiswaan juga mempunyai tanggung jawab dalam dunia kampus dan

akan menghadapi persolan-persoalan pribadi. Diener (dalam Utami, 2009)

menambahkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan diluar perkuliahan, baik

ditingkat fakultas maupun universitas sifatnya sukarela, sehingga biasanya

mahasiswa mengikuti kegiatan tersebut disesuaikan dengan hobi dan minatnya.

Kegiatan atau organisasi diluar perkuliahan yang ada dikampus diselenggarakan pada

tingkat universitas maupun fakultas. Seperti organisasi kemahasiswaan, keagamaan,

kesenian, pecinta alam, olahraga, dan lain sebagainya. Masing-masing instansi atau

organisasi memiliki ketentuan tertentu tersendiri yang harus dipenuhi bila mahasiswa

ingin menjadi bagian dari organisasi tersebut seperti karakteristik, keinginan, dan

kebutuhan (Majors & Sedlacek, 2001). Hasil penelitian Caesari, Listiara, dan Ariati

(2013) menemukan bahwa mahasiswa organisasi akan senang dan mudah melakukan

tugas organisasi walaupun mereka dengan mudah dapat menunda tugas yang mudah

daripada tugas akademik. Mahasiswa organisasi yang IPKnya mengalami penurunan

selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan mengungkapkan bahwa turunnya IPK

disebabkan karena mahasiswa belum bisa membagi waktu antara kuliah dengan

kegiatan organisasi. Mereka cenderung mengorbankan salah satu dari kegiatan

tersebut, dan kebanyakan kegiatan akademik yang selalu dikorbankan (Indah

Rismitasari, 2015).

Mahasiswa organisasi membutuhkan sebuah konsep kepribadian yang dapat

membantu menghadapi berbagai permasalahan akademik. Terdapat salah satu

karakter kepribadian yaitu kepribadian tangguh atau hardiness. Hardiness adalah

sebuah konstruksi kepribadian yang stabil yang mencakup tiga dasar komponen yaitu,

Page 7: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

6

komitmen, kontrol dan tantangan. Bermula dari teori dasar hardiness, lalu teori ini

disusun dan dibentuk dengan keadaan di lingkungan pendidikan atau akademik.

Academic hardiness dikemukakan oleh Benishek dan Lopez (2001), sebagai dua teori

berorientasi kognitif yang dibentu dari dua teori yaitu, teori hardiness yang

dikemukakan oleh Kobasa dan teori Dweck mengenai motivasi akademik, yang

berguna dalam memahami mengapa beberapa siswa mampu bertahan ketika

menghadapi kesulitan-kesulitan akademik yang ada, sedangkan siswa yang lainnya

tidak. Berangkat dari teori hardiness Kobasa (1982), Benishek dan Lopez (2001)

menyatakan bahwa tiga aspek academic hardiness adalah sebagai berikut,

control/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang

mempengaruhi hardiness menurut Florian, Mikulincer, & Yaubman (1995) antara

lain: percaya diri dan citra diri yang positif, keterampilan komunikasi, kemampuan

membuat rencana yang realistis. Penelitian lain yang dilakukan oleh Bissonnette

(1998), mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hardiness:

penguasaan pengalaman, sikap yang positif, pola asuh.

Penelitian yang dilakukan oleh Kamtsios Spiridon dan Karagiannopoulou

Evangelia (2013) mengenai mempelajari lebih dalam kepribadian tahan banting

akademik pada siswa Yunani dengan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan

antara sifat tahan banting akademik dan nilai rata-rata siswa (IPK). Siswa yang

memiliki ketahanan akademis tinggi cenderung mengalami sedikit tekanan akademis

yang dapat menyebabkan nilai yang lebih baik. Muharrama Trifiriani, Ivan

Muhammad Agung (2017) dalam penelitiannya yaitu academic hardiness dan

Prokrastinasi pada Mahasiswa, mengungkapkan bahwa ada hubungan negatif antara

academic hardiness dengan prokrastinasi pada mahasiswa/i. Artinya, semakin tinggi

academic hardiness maka semakin rendah prokrastinasi.

Wawancara awal dilakukan kepada 2 mahasiswa organisasi di Fakultas

Psikologi Universitas Muhamadiyah Surakarta. Hasil wawancara yang didapat ialah

mahasiswa organisasi memiliki kegiatan-kegiatan di perkuliahan dan organisasi,

Page 8: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

7

seperti praktikum, rapat, dan kegiatan program kerja organisasi. Hal itu membuat

sulitnya mengatur waktu yang mengakibatkan tugas-tugas perkuliahan yang tidak

maksimal, tidak masuk kuliah dan titip absen perkuliahan pada temannya.

Berdasarkan data tersebut, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang “

Academic hardiness pada mahasiswa aktivis organisasi intra kampus”

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana dinamika academic hardiness pada mahasiswa aktivis organisasi intra

kampus.

2. METODE

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu pendekatan

yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami suatu fenomena yang sedang

berkembang dengan mengajukan pertanyaan umum ke khusus untuk memperoleh

informasi yang mendalam. Teknik pemilihan informan yang digunakan pada

penelitian ini yaitu dengan cara purposive, yaitu pemilihan subjek penelitian

tergantung kepada peneliti melihat informan yang ingin dipilih, yakni seseorang yang

dapat memberikan data sepenuhnya.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta.Informan

dalam penelitian ini ditetapkan berdasar: a). Mahasiswa Aktif Fakultas Psikologi

UMS. b). Aktif di Oganisasi Fakultas minimal 1 tahun. c). Pernah atau sedang

menjabat sebagai pengurus di organisasi tersebut.

Page 9: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

8

Tabel 1. Data Informan

No Nama Jenis

Kelamin

Semester Jabatan IPK

1. MREP L 6 Ketua 3,06

2. UNR P 6 Bendahara 3,59

3. FIF L 4 Ketua 2,91

4. ESA P 4 Sekretaris 3,54

5. AA L 6 Ketua 2,75

6. MAA L 6 Sekretaris 3,41

7. TAH L 6 Ketua 1,98

8. RRD P 4 Koordinator 2,73

9. WNI P 7 Koordinator 3,55

10. MP P 6 Ketua 3,05

11. BAK P 4 Sekretaris 3,59

12. IA L 6 Ketua 3,52

13. RF L 6 Ketua 3,28

14. RRI L 6 Sekretaris 3,16

15. LAAM P 6 Sekretaris 3,69

16. SAA L 6 Ketua 3,05

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan validasi responden dan

meningkatkan validasi data-data yang diperoleh dengan cara melakukan pegecekan

sehingga akan mendapatkan validitas. Reliabilitas dalam penelitian ini dengan cara

mempelajari transkripsi hasil rekaman berulang-ulang sehingga mendapatkan data

yang reliabilitas. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

yaitu dengan mengelompokkan ke dalam kategori, menjabarkan data yang diperoleh

dan menyusun sesuai kategori sehingga dapat menjawab pertanyaan permasalahan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada 16 orang mahasiswa aktivis

organisasi didapatkan hasil yang sudah dianalisis oleh peneliti berupa hasil

wawancara sebagai berikut :

Page 10: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

9

1. Bentuk academic hardiness pada mahasiswa organisasi:

a) Tanggung jawab

Mahasiswa memiliki tanggung jawab pada akademiknya karena tujuan utama

dalam menjalani perkuliahan adalah untuk menuntut ilmu. Kegiatan akademik yang

harus dijalani subjek yaitu mulai dari masuk perkuliahan, praktikum dan mengerjakan

tugas akademi

“...di akademik saya sebagai mahasiswa seutuhnya yang menjalani

praktikum dan harus mengerjakan laporan praktikum harus mengerjakan

tugas-tugas kuliah, kalo ee tanggung jawab di organisasi saya bertanggung

jawab sebagai ketua umum jadi saya yang bertanggung jawab atas

keseluruhan organisasi yang saya emban gitu aja sih” (W.FIF/320-328)

b) Pengelolaan waktu

Mahasiswa dengan academic hardiness mengendalikan dan memprediksi

kegiatan – kegiatan mereka yang padat dengan membuat skala prioritas sehingga

mereka memilih melakukan satu kegiatan yang menurut mereka lebih penting dan

dibutuhkan untuk didahulukan

“..nek dikesampingkan enggak cuman saya bagi gitu nah yang saya bagi itu

yang lebih membutuhkan saya dahulu cuman saya jalani semuanya”

(W.UNR/123-129)

c) Problem solving/ penyelesaian masalah

Subjek menghadapi permasalahan yang ada dengan cara memotivasi diri dan

membagi waktunya

“ya gimana caranya aku gak males gitu aku harus punya motivasi dalam

diriku sendiri dimana memang ya itu cara kita bahagia in orangtua juga kan

mbak jadi memang motivasi dalam diri sendiri tuh penting gitu trus

Page 11: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

10

pembakgian waktu kayak gitu manajemen waktu juga aku berusaha

semaksimal mungkin supaya nggak..” (W.MP/540-549)

d) Menerima setiap konsekuensi

Subjek paham dan mengerti bahwa kesibukan, kegiatan, lelah dan kurangnya

waktu untuk beristirahat adalah sebuah konsekuensi dari pilihannya untuk mengikuti

organisasi di perkuliahan

“…ya pinter pinternya kita aja kita udah ikut organisasi ya konsekuensi harus

gimana caramu bagi waktu” (WNI/416-419)

2. Bentuk academic hardiness lain pada mahasiswa aktivis organisasi :

a) Masa bodoh

Ketika subjek mendapati dosen yang tidak sesuai harapannya, subjek lebih

cenderung tidak mengikuti perkuliahan tersebut karena menganggap itu tidak

merugikan dirinya

“Ya saya lihatnya kesitu jadi misal dosennya dosen yang seperti itu itu yawes

gak masuk gak papa gak rugi paling ya Cuma yang agak anu dosen yang

memang pintar bukan kadang nggak hanya dari perkuliahan lebih ke

pelajaran yang lain.” (W.TAH/159-165)

b) Malas

Subjek tidak suka tugas yang berhubungan dengan membuat power point,

artikel, dan desain, sehingga jika ada tugas seperti itu subjek malas mengerjakan

tugas dan sering tidak mengumpulkannya

“Pertama berurusan dengan komputer, cari data, kalo saya gitu gitu tu

males” (W.TAH/378-379)

Page 12: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

11

c) Kewalahan atau sulit mengelola waktu

Kesibukan di akademik dan organisasi membuat subjek tidak bisa membagi

waktunya dengan baik sehingga membuat subjek kewalahan dengan tugas – tugas

yang diberikan yang membuat tugas yang dikerjakan menjadi tidak maksimal

“mungkin kadang tu kalo saya condong ke organisasi dulu nanti akademiknya

saya tu malah lupa, jadi nanti nanti waktu hari H deadline tu nanti baru inget

nah itu nanti baru panik, grusa-grusu terus yaudahlah nanti pusing sendiri

gitu” (W.TAH/295-300)

3. Faktor yang mempengaruhi academic hardiness

a) Motivasi

Faktor academic hardiness pada mahasiswa berada dalam lingkungan

akademik tersebut adalah selain untuk menuntut ilmu juga karena tidak ingin

mengecewakan orangtua yang telah membiayai perkuliahan

“saya niat kuliah kan emang kuliah ya dan ee saya kan kuliah juga karna

orangtua juga” (W.LAAM/173-175)

b) Penguasaan pengalaman

Subjek sebelum masuk ke jenjang perkuliahan sebelumnya sudah pernah

mengikuti organisasi sehingga mengetahui bagaimana rasanya organisasi dan

akademik sehingga ketika diperkuliahan subjek menemui permasalahan setidaknya

subjek sudah pernah menghadapi permasalahan tersebut sebelumnya.

“..Ee enak sih mbak sebenernya karna memang ee dari dari awal dari SMA

dulu juga udah organisasi..” (W.MP/361)

Page 13: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

12

c) Sikap Optimis

Ketika dihadapkan pada permasalahan mahasiswa mampu menjadikan

masalah tersebut sebagai pembejaran dan dapat melihatnya sebagai harapan di masa

yang akan datang

“Kalo saya sih ee apa namanya ee cari sisi positifnya aja jadi setiap itu tu

mungki n ada masalahnya terus gitu lho mbak tapi kalo misal saya ngeluh

atau saya sambat itukan.. itukan gak bikin tugas saya selesai jadi udah saya

jalanin aja, alon-alon dikit-dikit trus nanti juga selesai gitu” (W.ESA/330-

337)

4. Faktor yang mempengaruhi academic hardiness lemah

a) Pesimis

Ketika menghadapai kesulitan subjek merasa bahwa apa yang dilakukannya

akan sama saja dan tidak mengubah lebih baik

“Sama aja kuliah apa enggak kuliah bagi saya mbak” (W.TAH/133-134)

b) Motivasi rendah

Subjek berfikiran bahwa dibangku kuliah tidak mendapat apa – apa dan hanya

merugikan dalam hal biaya. Hal ini menjadikan subjek tidak memiliki motivasi untuk

melanjutkan kuliahnya karena berfikiran bahwa perkuliahannya tidak memberi

banyak arti dan apabila dilanjut hanya menambah biaya

“Alasan yang pertama karena itu tadi terus apa yang saya dapatkan dari

bangku kuliah itu enggak banyak biaya kesananya itu juga tidak sedikit jadi

saya kuliah ini saya membayar tapi tidak dapat ilmu karena saya males

dalam artian yang saya sebutkan tadi saya lebih memilih udah saya berhenti

disini tidak bayar lagi saya stop kuliah” (W.TAH/221-229)

Page 14: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

13

c) Penguasaan pengalaman yang kurang

Subjek yang adalah lulusan pondok pesantren belum terbiasa dengan hal baru

seperti teman – teman ataupun lingkungan pergaulan yang baru pada akademiknya

yang membuat subjek malas untuk masuk dalam perkuliahan. Selain iu cara belajar

yang berbeda dari yang diterapkan sebelumnya pada waktu SMA membuat subjek

tidak menyenangi perkuliahannya

“saya pribadi mengalami kesulitan di kuliah entah itu karena atmosfer saat di

sekolah ataupun temen – temen disekitar yang latar belakangnya adala orang

pesantren ketemu dengan banyak orang atau lawan jenis itu membuat saya

kayak apa ya kayak ee hal yang baru gitu lo dan butuh adaptasi.”

(W.TAH/76-84)

5. Dampak Academic hardiness pada Mahasiswa Organisasi

a) Adaptasi

Ketika subjek dihadapkan dengan suatu hal baru pastinya akan mengalami

kebingungan, seperti kegiatan yang berubah menjadi padat dengan banyaknya

kegiatan

“Kalo masalah akademik yang berat itu sementara ini baru praktikum dan

laporan praktikum ya itu karena saya belum terbiasa dengan praktikum dan

laporan praktikum jadi ee saya masih harus penyesuaian aja jadi titik berat

itu karena saya masih harus penyesuaian jadi ada masa untuk menyesuaikan

dan mungkin semester depan atau semester depannya lagi saya mulai terbiasa

dan itu bukan menjadi masalah yang berat lagi” (W.FIF/286-296)

b. Akademik dan organisasi berjalan seimbang

Seimbang nya akademik dan organisasi adalah dimana mahasiswa mampu

menjalankan kedua hal tersebut tanpa mengganggu satu sama lain

“Iya alhamdulillah sampe saat ini masih seimbang” (W.ESA/71-72)

Page 15: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

14

c. Nilai akademik memuaskan

Individu dengan academic hardiness akan berusaha mempertahanakn

prestasinya dalam akademik. Subjek tetap bisa mempertahankan nilainya tanpa

menggangu kegiatan organisasi

“alhamdulillah nggak terganggu sih mbak akademiknya ee saya cenderung

malah stagnan jadi ee saya selalu ngambil dua puluh empat ee dengan nilai-

nilai yang ee ya lumayan cukup baik ee nggak terganggu sih kalo tugas dan

lain-lain nggak terganggu saya tetap bisa menyesuaikan dengan organisasi,”

(W.LAAM/123-130)

6. Dampak academic hardiness lemah pada mahasiswa organisasi intra

kampus

a) Sulit beradaptasi

Berbeda dengan mahasiswa yang memiliki academic hardiness, mahasiswa dengan

academic hardiness yang lemah cenderung tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan

yang baru

“Ya menurut saya, saya lebih.. saya lebih.. saya lebih condong ke organisasi

soalnya saya pribadi mengalami kesulitan di kuliah entah itu karena atmosfer

saat di sekolah ataupun temen – temen disekitar yang latar belakangnya

adalah orang pesantren ketemu dengan banyak orang atau lawan jenis itu

membuat saya kayak apa ya kayak ee hal yang baru gitu lo dan butuh

adaptasi..” (W.TAH/74-84)

b) Akademik dan organisasi tidak berjalan seimbang

Subjek lebih memilih lebih aktif di organisasi daripada perkuliahan karena

subjek merasa kesulitan di perkuliahan

Page 16: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

15

“Ya menurut saya, saya lebih.. saya lebih.. saya lebih condong ke organisasi

soalnya saya pribadi mengalami kesulitan di kuliah entah itu karena atmosfer

saat di sekolah ataupun temen – temen disekitar yang latar belakangnya

adala orang pesantren ketemu dengan banyak orang atau lawan jenis itu

membuat saya kayak apa ya kayak ee hal yang baru gitu lo dan butuh

adaptasi.” (W.TAH/74-84)

c) Bolos

Perkuliahan yang tidak sesuai harapan subjek seperti lingkungan, tugas dan

dosen membuat subjek sering tidak masuk kuliah atau bolos

“Ya diperkuliahan saya sering bolos” (W.TAH/191)

d) Nilai tidak keluar

Subjek yang sering tidak masuk perkuliahan menyebabkan nilai – nilai

akademiknya tidak keluar

“Nilainya ga keluar yang jelas,nilainya ga keluar” (W.TAH/187-188)

e) Berhenti dari akademik

Perkuliahan subjek yang tidak berjalan sesuai harapannya membuat subjek

sering tidak masuk perkuliahan, hal ini menghambat perkuliahan subjek dan

menyebabkan nilai – nilai subjek banyak yang tidak keluar

“Yang kurasakan saat disini itu membentuk menjadi saya yang sekarang itu

cuman ya hal yang tidak mampu saya selesaikan itu menjadi penghalang

yang bagi saya mungkin susah dan saya gak ingin untuk menyelesaikannya

jadi ya itu, perasaan nya kalo sekarang ya gimana ya perasaanya sekarangya

pengen cepet cepet keluar” (W.TAH/589-597)

Page 17: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

16

Pembahasan dilakukan dengan peninjauan hasil-hasil penelitian dimulai dari

academic hardiness pada mahasiswa organanisasi intra kampus. Dinamika academic

hardiness pada mahasiswa organisasi dapat ditinjau dari faktor yang mempengaruhi

academic hardiness, bentuk keseharian dari academic hardiness, dan dampaknya.

Academic hardiness yang dimiliki mahasiswa organisasi dimanifestasikan

dalam bentuk kesehariannya yaitu bertanggung jawab, adanya pengelolaan waktu

yang baik, penyelesaian masalah dan menerima konsekuensi atas pilihannya. Adapun

mahasiswa organisasi yang memiliki academic hardiness yang lemah, ditunjukkan

dengan sikap masa bodoh, malas dan kewalahan atau tidak bisa mengatur waktu.

Bermula dari teori dasar hardiness, lalu teori ini disusun dan dibentuk dengan

keadaan di lingkungan pendidikan atau akademik. Academic hardiness merupakan

karakteristik kepribadian yang dimiliki oleh individu dan bagaimana ia menunjukkan

reaksinya dalam menghadapi tantangan akademik di sekolahnya. Academic hardiness

dikemukakan oleh Benishek dan Lopez (2001), sebagai dua teori berorientasi kognitif

yang dibentu dari dua teori yaitu, teori hardiness yang dikemukakan oleh Kobasa

(1979) dan teori Dweck dan Leggett (1988) mengenai motivasi akademik, yang

berguna dalam memahami mengapa beberapa siswa mampu bertahan ketika

menghadapi kesulitan-kesulitan akademik yang ada, sedangkan siswa yang lainnya

tidak.

Skema dinamika academic hardiness pada mahasiswa organisasi akan di

paparkan dalam bagan,

Page 18: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

17

Faktor yang mempengaruhi academic hardiness pada mahasiswa organisasi

yaitu motivasi, sikap optimis, dan adanya pengalaman sebelumnya. Motivasi

merupakan salah satu faktor yang yang mempengaruhi adanya academic hardiness

yang dimiliki oleh mahasiswa organisasi, baik motivasi internal maupun eksternal.

Motivasi yang mendorong mahasiswa ini juga beragam, salah satunya karena

dorongan dari orangtua. Berbeda dengan individu yang memiliki academic hardiness

yang lemah, individu ini memiliki motivasi yang cenderung rendah sehingga individu

tidak bersemangat dalam menjalankan aktivitasnya. Menurut Hariandja (2002)

motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau

keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk

usaha yang keras atau lemah.

Page 19: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

18

Benishek dan Lopez (2001), menyatakan adanya perbedaan hardiness diantara

siswa pastinya memiliki keterkaitan dengan perbedaan motivasi penting pada siswa

terhadap pembelajaran disekolah serta pencapaian prestasi yang lebih tinggi. Sifat

tahan banting akademis siswa mendorong siswa untuk lebih termotivasi dan

tertantang dengan keadaan akademik, sehingga meningkatkan keinginan akan prestasi

atau kompetensi yang harus dipenuhi. Salah satu motivasi mahasiswa organisasi aktif

dalam perkuliahan dan organisasi adalah untuk menambah kompetensi mereka

sehingga dapat berguna saat memasuki dunia kerja nanti.

Mahasiswa organisasi yang memiliki academic hardiness menunjukkan sikap

optimisnya dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada di perkuliahan dan

organisasi dengan adanya pandangan bahwa permasalahan yang ada akan menjadi

pembelajaran untuk waktu kedepan. Chang (2002) mendefinisikan optimisme atau

sikap opstimis sebagai pengharapan individu akan terjadinya hal-hal baik, dengan

kata lain individu optimis merupakan individu yang mengharapkan peristiwa baik

akan terjadi dalam hidupnya dimasa depan.

Permasalahan-permasalahan seperti pembagian waktu ataupun tugas-tugas

yang ada ditangkap secara positif oleh mahasiswa organisasi sebagai salah satu cara

mengasah pengelolaan waktu dan kemampuannya untuk menjadi lebih maju. Sikap

optimis inilah yang membuat mahasiswa organisasi lebih bisa mengendalikan setiap

permasalahan yang ada sehingga membuat individu tersebut terhindar dari stress.

Hal yang lain ditunjukkan pada individu dengan academic hardiness yang

lemah yaitu pesimis, sebuah sikap atau pandangan seseorang terhadap suatu hal yang

digambarkan dengan ciri-ciri tidak yakin, murung, sedih, rasa putus asa, tidak ada

harapan. Individu ini melihat permasalahan-permasalahan adalah sebuah hambatan

yang membuat kesulitan di kemudian hari. Individi tersebut beranggapan apa yang

dilakukannnya terhadap masalahnya akan berdampak sama saja dan tidak akan

berubah lebih baik

Page 20: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

19

Penginderaan manusia terhadap lingkungannya akan melahirkan pengalaman.

Pengalaman ini kemudian menjadi sebuah tolok ukur manusia dalam melakukan

aktifitas atau merespon segala sesuatunya di masa yang akan datang. Individu

memiliki pengalaman sebelumnya di bangku Sekolah Menengah Atas sebagai

pengurus organisasi. Hal tersebut membuat individu tidak begitu kaget ataupun

kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan organisasi dan kesibukan di

akademik. Pengalamannya dalam berorganisasi sebelumnya membuat individu lebih

memahami bagaimana kehidupan berorganisasi didalam kewajiban menuntut ilmu

dalam perkuliahan.

Bissonete (1998) menyebutkan faktor yang dapat menimbulkan kepribadian

hardiness adalah penguasaan pengalaman. Menguasai dan memaknai pengalaman

dan menjadikan suatu hal untuk berkembangnya potensi diri, menunjukkan kepada

individu bahwa individu memiliki potensi yang dibutuhkan untuk berhasil, yang pada

akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan tingkat aktivitas.

Permasalahan yang lain dihadapi oleh individu dengan academic hardiness

yang lemah. Individu yang dahulunya adalah lulusan pondok pesantren merasa

kesulitan beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan yang baru diakrenakan

pengalamannya dengan lingkungan baru ini kurang

Individu yang memiliki academic hardiness akan berdampak positif dalam

keseharian-kesehariannya. Salah satunya ialah mudah beradaptasi, dimana

pengalaman invidiu dalam menyelesaikan berbagai konflik yang ada di perkuliahan

dan di organisasi sehingga mudah untuk beradaptasi dengan konflik-konflik serupa di

kemudian hari. Menurut Kobasa Maddi, & Kahn, (1982) dan Maddi (2002) salah

satu fungsi hardiness ialah membantu individu dalam beradaptasi pada hal baru dan

lebih bertoleransi terhadap stres. Hardiness yang tinggi akan sangat membantu dalam

melakukan proses adaptasi terhadap hal-hal yang baru, sehingga stres yang

ditimbulkan tidak banyak

Page 21: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

20

Seimbangnya antara kuliah dan organisasi adalah bentuk akibat dari academic

hardiness yang dimiliki oleh individu. Keseimbangan disini ialah individu tetap aktif

dan berkontribusi baik dalam perkuliahan dan organisasi Hal itu dibuktikan dengan

nilai-nilai individu yang baik dan keaktivannya sebagai pengurus organisasi.

Kesibukan individu di organisasi tidak membuat nilai menjadi anjlok bahkan nilai-

nilai perkuliahan individu bisa dikatakan baik, hal ini membuktikan bahwa individu

dapat mempertahankan prestasinya di akademik tanpa harus meninggalkan organisasi

Gardner (1999), dalam penelitiannya menyampaikan karakteristik individu

yang mempunyai hardiness, antara lain individu dengan hardiness memiliki

keseimbangan pada aspek emosional, spiritual, fisik, hubungan interpersonal dan

kehidupan profesional. Individu tersebut akan memiliki solusi-solusi yang kreatif

dengan menyeimbangkan seluruh aspek untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam

jangka panjang.

Dampak lain di tunjukkan berbeda pada individu dengan academic hardiness

yang lemah. Individu cenderung sulit beradaptasi dengan lingkungan akademik yang

baru. Individu ini sulit menerima tugas, bahkan teman-teman yang berbeda dengan

lingkungan sekolahnya dulu.

Kesulitan beradaptasi tersebut membuat ketidaknyamanan individu di

lingkungan akademikya, sehingga individu lebih banyak dan lebih suka melakukan

kegiatan di organisasi sehingga timbul ketidakseimbangan antara akademik dan

organisasi nya. Ketidaknyamanan individu ini di dalam akademiknya juga

mengakibatkan individu sering tidak masuk kuliah atau membolos.

Akibatnya nilai-nilai individu tersebut banyak yang tidak keluar, hal ini

dibuktikan dengan transkip nilai individu yang sampai dengan semester 6 ini. Nilai

individu hanya muncul 27 sks, dimana normalnya mahasiswa semester 6 sudah

memperolah setidaknya 100 sks jika setiap semester minimal dapat mengambil 18

sks. Hal tersebut diakui individu adalah akibat dari seringanya membolos

Page 22: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

21

Berbagai permalasahan yang tidak dapat terselesaikan di akademik membuat

individu berfikir untuk berhenti dari perkuliahan. Individu menyimpulkan bahwa

dirinya tidak mampu melanjutkan akademiknya dan memilih untuk berhenti.

Kelebihan dari penelitian ini adalah dengan subjek penelitian yang berjumlah

16 Subjek dengan perwakilan 2 orang pada tiap-tiap organisasi mahasiswa di

Fakultas Psikologi diperoleh data yang beragam dari masing-masing organisasi.

Penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan hambatan yang dirasakan oleh

peneliti, keterbatasan dalam penelitian ini meliputi : (1) Penelitian ini hanya berfokus

pada satu tempat saja yaitu Fakultas Psikologi UMS, sehingga penelitian yang

dihasilkan hanya mampu diterapkan pada lokasi dengan kriteria subjek yang serupa.

Hasil penelitian yang diperoleh menggunakan metode penelitian kualitatif dapat

menjadi bahan pertimbangan sebagai data pendukung untuk penelitian lain yang

sejenis dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif sehingga dapat melihat

dengan jelas adanya keterkaitan variabel serta mendapatkan sumber informasi yang

lebih banyak. (2) Sulitnya menentukan waktu dengan subjek penelitian karena adanya

kesibukan diantara beberapa subjek berdampak pada penelitian yang memakan waktu

tidak sebentar.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan pada penelitian

ini, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu, Mahasiswa organisasi yang memiliki

academic hardiness dalam kesehariannya yaitu, bertanggung jawab, dapat mengelola

waktu, mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dan mampu menerima

konsekuensi dari setiap pilihannya. Sedangkan bentuk perilaku mahasiswa yang

memiliki academic hardiness yang lemah yaitu, malas terlibat dalam akademik, Sulit

mengelola waktu nya, masa bodoh dengan permasalahanannya di akademiknya.

Faktor yang mempengaruhi academic hardiness pada mahasiswa organisasi yaitu,

optimis dalam menghadapi masa yang akan datang sudah memiliki pengalaman

Page 23: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

22

sebelumnya, penambahan kompetensi, dan motivasi tinggi. Sedangkan faktor yang

mempengaruhi academic hardiness yang lemah yaitu, pesimis, motivasi yang rendah

dan penguasaan pengalaman kurang. Mahasiswa organisasi yang memiliki academic

hardiness dapat melalui berbagai permasalahannya sehingga dampak yang timbul

positif. Dampak dari academic hardiness yang dimiliki mahasiswa organisasi yaitu,

mampu beradaptasi, seimbang nya akademik dan organisasi, dapat mengelola waktu,

dan nilai akademik memuaskan. Sedangkan mahasiswa dengan academic hardiness

yang lemah kesulitan dalam menghadapai permasalahannya sehingga dampaknya pun

negatif. Dampak dari academic hardiness yang lemah pada mahasiswa organisasi

yaitu, Sulit beradaptasi tidak seimbangnya akademik dan organisasi, bolos dari

akademik, nilai tidak keluar dan berhenti dari akademik.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat

mengajukan saran-saran sebagai berikut: Bagi mahasiswa aktivis organisasi

disarankan dapat mengatur waktu dengan contoh membuat skala prioritas atau table

schedule sehingga tidak ada jadwal yang bertubrukan antara akademik dan organisasi

dan dapat menyeimbangkan antara akademik dan organisasi. Ketika ada

permasalahan akademik yang tidak bisa diselesaikan sendiri hendaknya dibicarakan

dengan dosen atau pembimbing akademik. Bagi pihak kampus disarankan dapat

mengoptimalkan program pembinaan mahasiswa aktivis organisasi melalui

pembimbing akademik. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti academic

hardiness dengan menggunakan subjek selain mahasiswa organisasi, sehingga dapat

diungkap academic hardiness selain terhadap mahasiswa organisasi. Serta peneliti

selanjutnya disarankan untuk menambah variabel selain academic hardiness seperti

prestasi akademik, prokrastinasi, dsb. Hal ini dapat memberikan wawasan dan

pengetahuan baru mengenai academic hardiness. Kemudian peneliti selanjutnya

diharapkan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda

misalnya menggunakan metode pengumpulan data mengguanakan metode kuantitatif

ataupun eksperimen.

Page 24: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

23

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, A. N., & Rositawati, S. (2019). Hubungan Hardiness dengan Prestasi

Akademik Mahasiswa. Jurnal psikologi, 5 (1), 195-199.

Benishek, L. A., & Lopez, F. G. (2001). Development and initial validation of a

measure of academic hardiness. Journal of Career Assessment, 9(4), 333–

352. doi: 10.1177/106907270100900402

Benishek, L. A., Feldman, J. M., Shipon, R. W., Mecham, S. D., & Lopez, F. G.

(2005). Development and evaluation of the revised academic hardiness

scale. Journal of Career Assessment, 13 (1), 59-76. doi:

10.1177/1069072704270274

Bissonnette, M. (1998). Optimism, Hardiness, and Resiliency : A Review of the

Literature. Chicago : American Psychological Association.

Caesari., Listiara., & Ariati. (2013). “Kuliah VS Organisasi” Studi kasus mengenai

strategi belajar pada mahasiswa yang aktif dalam organisasi mahasiswa

pecinta alam universitas diponegoro. Jurnal Psikologi Undip, 12 (2), 164-165

Creed, P. A., Conlon, E. G., & Dhaliwal, K. (2013). Revisiting the academic

hardiness scale: Revision and revalidation. Journal of Career Assessment,

21(4), 537–554

Creswell, J. (2015). Riset Pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi

Riset Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dweck and Ellen L. Leggett Dweck, C. S. & Leggett, E. L. (1988). A social-cognitive

approach to motivation and personality. Journal Psychological Review, 95(2),

256–273.

Gardner, L. M. (1999). The Hardy Personality. Dallas: Camp Wisdom Road

Herdiansyah, H. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi.

Jakarta: Salemba Humanika.

Kobasa, S. C., Maddi, S. R., & Kahn, S. (1982). Hardiness and health: A prospective

study. Journal of Personality and Social Psychology, 42(1), 168–177.

doi:10.1037/0022-3514.42.1.168

Meinarta, I. W. O., Tripalupi, L. E., & Suwena, K. R. (2014). Studi komparatif

prestasi belajar mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi

Page 25: ACADEMIC HARDINESS PADA MAHASISWA AKTIVIS …eprints.ums.ac.id/77430/16/NASPUB FIX-dikonversi.pdfcontrol/pengendalian, commitment/keterlibatan, challenge/tantangan. Faktor yang ...

24

kemahasiswaan feb undiksha. Jurnal Pendidikan Ekonomi Universitas

Pendidikan Ganesha Singaraja, 4(1).

Saifuddin, Azwar. (2004). Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Spiridon, Kamtsios and Evangelia, K. (2015). Exploring academic hardiness in

Greek students: Links with achievement and year of study. Journal Artikle,

249–266.

Trifiriani, M., & Agung, I. M. (2017). Academic Hardiness dan Prokrastinasi pada

Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 13 (2), 143-149.