Top Banner
RUBLIK SOAL (ABU ALIFA SHIHAB MENJAWAB) www.ghazi.cybermq.com Khitbah Dan Tukar Cincin 27 April 2010 Tanya : Assalamu’alaikum, nama saya Laelani dari Cianjur sebentar lagi mau dipinang. Apakah dalam Islam ada syariatnya, dan bagaimana intinya pinangan itu. Apakah tukar cincin itu dibolehkan? Trims Jawab : Wa’alaikum salam, meminang atau melamar adalah nama lain dari khitbah (sunda = narosan). Dalam khitbah ini diantaranya untuk mengetahui calon yang akan kita nikahi. Oleh karena itu diperbolehkan calon suami/yang meminang melihat gadis / wanita yang akan dinikahinya sesuatu yang akan memikatnya. Sebagian ulama mengatakan wajah wanita itu (tanpa sepengetahuan wanita itu). Bahkan dalam meminang biasanya menentukan hari pernikahannya. Dan lebih cepat lebih baik! Adapun tukar cincin itu bukan dari ajaran Islam. Kalau-pun mau memberi sesuatu itu bagian dari shadaqah. 1
113

Abu Alifa Menjawab

Jul 01, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Abu Alifa Menjawab

RUBLIK SOAL

(ABU ALIFA SHIHAB MENJAWAB)

www.ghazi.cybermq.com

Khitbah Dan Tukar Cincin

27 April 2010

Tanya   :  Assalamu’alaikum, nama saya Laelani dari Cianjur sebentar lagi mau dipinang. Apakah dalam Islam ada syariatnya, dan bagaimana intinya pinangan itu. Apakah tukar cincin itu dibolehkan? Trims

Jawab   : Wa’alaikum salam, meminang atau melamar adalah nama lain dari khitbah (sunda = narosan). Dalam khitbah ini diantaranya untuk mengetahui calon yang akan kita nikahi. Oleh karena itu diperbolehkan calon suami/yang meminang melihat gadis / wanita yang akan dinikahinya sesuatu yang akan memikatnya. Sebagian ulama mengatakan wajah wanita itu (tanpa sepengetahuan wanita itu). Bahkan dalam meminang biasanya menentukan hari pernikahannya. Dan lebih cepat lebih baik! Adapun tukar cincin itu bukan dari ajaran Islam. Kalau-pun mau memberi sesuatu itu bagian dari shadaqah.

Tayamum Bagi Yang Musafir

27 April 2010

Tanya     :  Assalamu’alaikum, pak Ustadz Abu saya mau bertanya tentang Tayamum. Apakah dibolehkan orang yang dalam perjalanan (musafir) bertayamum sekalipun ada air? Hilwa 0813883xxx

1

Page 2: Abu Alifa Menjawab

Jawab     :  Wa’alaikum salam..., Tayamum bagi musafir adalah bagian dari pemberian dispensasi (rukhshah) dari Allah. Pemberian keringanan tayamum bagi yang ada dalam perjalanan bukan karena ada airnya, melainkan karena di perjalanannya. Kalau yang bepergian tidak boleh bertayamum karena tidak ada air itu berarti bukan rukhsah musafir, melainkan karena tidak ada air. Jangankan bagi yang bepergian, yang mukim-pun (ditempat kita tinggal) kalau tidak ada air kita diberi rukhshah untuk tayamum. Jadi sekalipun ada air bagi musafir tetap ada rukhshah untuk tayamum.

Ikut Suami atau Bagaimana

27 April 2010

Tanya   :  Assalamualaikum..., saya teman kuliah yang sering dipanggil oleh kakak (eh...pak kyai) dengan sebutan si centil and cerewet, boleh kan si centil ini bertanya. Suami saya ditugaskan diluar kota (pedalaman), dan ia meminta saya untuk ikut, tetapi saya belum siap untuk ikut. Bagaimana seharusnya saya ini? Yani R.  Kalibata

Jawab  :  Waalaikum salam, tentu saja suami neng centil ini sudah mempertimbangkan semuanya kenapa anti harus ikut. Sekalipun anti bisa saja menyampaikan keberatan terhadap suami dengan cara yang baik. Tetapi jika suami mengajak anti untuk tetap ikut, maka kewajiban anti harus taat kepada suami. Insya Alloh ketaatan anti ini akan berdampak baik bagi anti berdua. Ketaatan pada suami harus anti perhatikan....!

Zhihar dan Kaffaratnya

27 April 2010

2

Page 3: Abu Alifa Menjawab

Tanya     :  Ass..., maaf pak Ustadz Abu, saya bertanya lewat SMS. Nama saya Ibu Siti Muthiah dari Pondok Kopi, saya ingin mengetahui tentang zhihar. Apa yang maksud dengan zhihar itu? Dalam Syariat itu mesti bagaimana?

Jawab    : Waalaikum salam, Ibu Muthiah yang dimaksud dengan zhihar itu seorang suami yang menyamakan istrinya seperti ibu kandungnya sendiri, dalam bahasa umpamanya "engkau terhadap diriku sama dengan punggung ibuku, ....". Bagi suami yang menzhihar istrinya, maka haram baginya untuk bercampur dengan istri yang kena zhihar itu, kecuali suami itu sudah membayar kaffarat (semacam sanksi/denda) yang dalam al-Quran disebutkan yaitu : memerdekakan hamba sahaya sebelum bercampur, kalau tidak sanggup (tidak mempunyai hamba sahaya), maka berpuasa selama dua bulan berturut-turut, jika tidak sanggup maka memberi makan kepada 60 orang fakir miskin (lihat QS. 58 : 3 - 4)

Ahmadiyah Kafir atau Muslim

27 April 2010

Tanya    : Assalamualaikum..., nama saya Adnan dari Sulteng mau bertanya soal Ahmadiyah. Menurut pendapat ustadz, apakah kelompok Ahmadiyah ini bisa dikategorikan kafir atau muslim? Trims

Jawab    :  Waalikum salam..., siapapun dan kelompok manapun yang mengatakan dan meyakini bahwa ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW atau meyakini adanya kitab suci baru, bisa dipastikan telah keluar dari Islam (baca kafir).

Cara Tayamum

27 April 2010

3

Page 4: Abu Alifa Menjawab

Tanya      :  Ass..., maaf pak Ustadz, saya mau tanya masalah tayamum. Apakah tayamum ketika mengusap tangan itu sampai sikut, atau cuma telapak tangan (pergelangan)? Masyitoh 0888874xxxx

Jawab     :  Waalaikum salam, masalah tayamum yang ibu tanyakan ada beberapa cara :  Pertama, ada keterangan yang menjelaskan bahwa tayamum itu 2 tepukan, satu tepukan untuk wajah dan satu tepukan untuk tangan sampai sikut. Kedua, ada keterangan bahwa tayamum itu satu tepukan untuk wajah dan telapak tangan (tidak sampai sikut).  Menurut para ahli hadits, cara yang pertama dalilnya tidak kuat (dhaif/lemah), sementara cara yang kedua, dalilnya kuat (shahih).

Dalil Larangan Memperingati Hari Kelahiran

26 April 2010

Tanya     :  Ass..pak kyai! Ana temen antum waktu kuliah dari Banyumas (Wardoyo), hebat neeh pak kyai!! Begini ane mau tahu dalil tentang larangan memperingati hari kelahiran (maulid), apa ada ya ?

Jawab    :  Waalaikum salam... begini pak kyai dari Banyumas, justru karena ane ga menemukan dalilnya yang memerintahkan hal itu, jadi ane ga pernah ngelakuin hal tersebut. Sekarang ane ingin tahu dari kyai Banyumas, dalil yang memerintahkan atau paling tidak mencontohkan dari Nabi SAW memperingati hari kelahiran, ada tidak ya?  Syukran akhi!

Shalat Ghaib

24 April 2010

4

Page 5: Abu Alifa Menjawab

Tanya      :  Asalamualaikum pak Ustadz! Nama saya Miftah dari Kembangan Jakbar, apa yang disebut shalat ghaib? Apa benar Nabi pernah shalat ghaib? Apa boleh kita shalat ghaib?

Jawab     :  Waalaikum salam..., shalat ghaib adalah shalat jenazah yang dilakukan tidak dihadapan jenazah, baik karena jaraknya jauh atau karena sudah dikuburkan. Memang benar Nabi SAW pernah shalat ghaib ketika raja Najasy (yang telah masuk Islam) meninggal. Nabi shalat ghaib tersebut karena ditempat raja Najasy belum ada orang Islam yang menshalatinya.  Sehingga sepengetahuan ana, Nabi SAW hanya satu kali shalat jenazah karena perbedaan tempat yang cukup jauh. Setelah itu Nabi sering diberi tahu tentang shahabat yang meninggal tapi beliau tidak shalat ghaib, karena sudah ada yang menshalatinya. Jadi adanya shalat ghaib sebab beda tempat yang jauh, manakala ditempat itu tidak ada yang menshalatinya. Adapun shalat ghaib karena sudah dikuburkan Nabi pernah melakukan ketika ummu mihjan salah seorang wanita yang suka membersihkan masjid meninggal, bahkan sudah dikuburkan  beberapa hari, dan para shahabat tidak memberi tahu Nabi SAW, karena menganggap orang biasa. Kemudian Nabi minta diantar kekuburnya, dan beliau shalat diatas kuburan ummu mihjan. Dan untuk kasus yang kedua ini silahkan lakukan.

Tujuh Golongan Yang Mendapat Naungan

24 April 2010

Tanya     :  Ass.., Pak Ustdz, apa benar ada hadits yang menerangkan tentang 7 golongan yang akan mendapat naungan/perlindungan dihari qiamah, siapa saja golongan itu? Mohon penjelasannya!  Hatur nuhun... Ikin Cikampek

Jawab     :  Waalaikum salam... Benar apa yang bapak katakan, hadits tersebut shahih. Adapun ketujuh golongan tersebut adalah :

5

Page 6: Abu Alifa Menjawab

1. Pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah.

3. Seseorang yang hatinya selalu ingat atau tertaut dengan

mesjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah dan

keduanya bertemu dan berpisah karena Allah.

5. Seseorang laki laki ketika dirayu oleh wanita cantik dan

kaya, lalu ia berkata “sesungguhnya aku takut kepada

Allah (sehingga meninggalkan perbuatan tersebut).

6. Seseorang yang mengeluarkan shodaqoh / sedekah secara

sembunyi sembunyi sehingga tangan kirinya atau

tetangganya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh

tangan kanannya (ikhlash).

7. Dan seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sunyi

dan kedua matanya mencucurkan airmata. (Bukhari

Muslim)

Nama Dari Al-Quran

23 April 2010

Tanya     :  Afwan sebelumnya, Ass..., Pak Ustadz, apa benar menamai anak dari al-Quran akan membawa dampak yang baik bagi anak saya? (ibu Amri Pamulang)

Jawab    :  Waalaikumussalam..., Nama dalam Islam sangat penting. Nabi SAW pernah berpesan, perbaguslah nama mu dan anak-anak kamu, sebab nanti di hari qiamah kamu akan

6

Page 7: Abu Alifa Menjawab

dipanggil menurut nama kamu dan nama bapakmu!   Bahkan dalam nama terkandung harapan dan do’a orang tua. Tidak semua lafadz/kalimat dalam al-Quran baik untuk dijadikan nama anak keturunan kita. Banyak lafadz-lafadz dalam al-Quran yang pantas untuk jadi semua nama, tetapi tidak sedikit lafadz dalam al-Quran yang tidak cocok/sesuai untuk menjadi nama anak kita. Umpamanya lafadz  sholihin  pantas untuk dijadikan nama, tapi lafadz kafirin, tidak pantas untuk jadi sebuah nama anak kita.

Bagian Cucu Laki-Laki

22 April 2010

Tanya     :  Assalamualaikum..., Pak Ustadz Abu, dua bulan yang lalu ayah saya meninggal.  Apakah cucu laki-laki dari abang saya mendapatkan warits? Perlu diketahui bahwa abang saya telah meninggal sebelum ayah. Jadi anak ayah yang masih ada adalah 2 anak laki-laki, 2 anak perempuan ibu (istri ayah), nenek (ibu ayah) dan kakek (ayahnya ayah) dan bibi (adeknya ayah). Mohon penjelasannya! Syukran Ustadz. (Sartono Cilacap 082254xxxx)

Jawab    :  Waalaikum salam wr,wb...., Untuk cucu laki-laki terhalang (tidak mendapat warits) oleh anda sendiri dan anak-anak ayah yang lain (terutama anak laki-laki), untuk anak laki-laki atau perempuan mendapat ashabah (sisa) dengan ketentuan anak laki-laki 2 bagian dari anak perempuan. Sementara istrinya ayah mendapat 1/8, ibunya ayah (nenek anda) mendapat 1/6, kakek (ayahnya ayah) mendapat 1/6  serta adeknya ayah (bibi) terhalang (tidak mendapatkan warits). Tetapi cucu laki-laki ataupun bibi jika mau dikasih itu lebih baik, tapi bukan waritsan tapi shadaqah dari ahli warits. Kecuali jika ayah anda sebelum meninggal pernah berwasiat supaya dikasih bagian. Hanya wasiat itu jumlahnya tidak melebihi dari 1/3 dari harta waritsan. Sabda Nabi SAW. "1/3 itu-pun terlalu banyak"!

7

Page 8: Abu Alifa Menjawab

Aqiqah

22 April 2010

Tanya      :   Ass.., pak Ustadz Abu, nama saya Ibu Lasmi dari Cibubur ingin menanyakan tentang Aqiqah. Sebenarnya apa yang disebut aqiqah itu, apa hukumnya dan kapan melaksanakannya? Trims

Jawab     :  Waalaikum salam..., Aqiqah merupakan penyembelhan hewan kambing/domba yang dikaitkan dengan kelahiran anak kita. Menurut hadits yang shahih, aqiqah itu dilaksanakan pada hari yang ke tujuh dari kelahiran. Disamping itu pada hari yang ketujuh diberi nama anak kita, dicukur sampai habis dan (kalau ada) menyembelih kambing/domba dan dibagikan. Untuk anak laki-laki 2 ekor kambing/domba, dan untuk anak perempuan satu ekor. Jumhur ulama memandang sunnah muakadah (sunat yang sangat ditekankan) melaksanakan aqiqah ini.

Ujian atau Adzab (Siksa)

22 April 2010

Tanya      :   Assalamu’alaikum.., ustadz selama ini banyak terjadi berbagai bencana yang menimpa negeri kita ini. Menurut pandangan ustadz, apakah hal ini merupakan ujian atau siksaan ? Haris Parung Bogor

Jawab       :   Wa’alaikum salam..., Untuk menentukan apakah hal ini merupakan siksa atau ujian, hanya Alloh-lah yang Maha Tahu. Namun demikian segala apa yang ditibankan oleh Allah SWt terhadap hambanNya disitu terdapat hikmah bagi kehidupan manusia. Mengambil hikmah itulah yang sering kita lupakan dari apa yang terjadi disekitar kita. Oleh karena itu ada manusia yang seolah merasa disiksa ketika mendapat teguran/mushibah/bencana. Tetapi ada juga yang sadar bahwa

8

Page 9: Abu Alifa Menjawab

ini adalah bentuk lain dari rasa rindu dan sayangnya Alloh terhadap hamba-Nya. Dari sinilah muncul satu kesimpulan, bahwa jika bencana itu dirasakan oleh orang-orang yang mengingkari Alloh SWT, bisa jadi ini bentuk dari siksa. Jika hal itu dirasakan oleh orang-orang yang lalai dalam melaksanakan berbagai ketentuan Alloh, bisa jadi ini merupakan bentuk teguran, agar manusia sadar dan merubah dirinya. Dan jika hal ini diterima oleh yang beriman, maka tentu ini bentuk dari kasih sayang Allah SWT, yang sedang menguji sejauh mana keimanan hamba-NYa.

Mushibah

17 April 2010

Tanya     :  Pak Ustdz, saya sering mendengar kalimat musibah, sebenarnya apa musibah itu? Bencana atau siksaan? Terimakasih sebelumnya! (Hj.Munirah P.Gadung)

Jawab    :   Mushibah  terambil dari Bahasa arab yakni ashaba, yushibu, mushibatan yang mempunyai arti kena, atau tepat (sasaran), bahkan dari kata ashaba ini bisa berarti benar. Artinya itu perkara tepat sasaran dan (menguji) kebenaran (iman) seseorang, dan benar-benar datang dari Allah SWT.  Menurut ar-Ragib al-Asfahani, asal makna kata musibah atau mushîbah adalah lemparan [ar-ramyah]. Kemudian digunakan untuk pengertian bahaya, celaka, bencana atau bala. Jadi musibah pengertiannya bisa sangat luas, lebih luas dari sekedar bencana. Al-Qurthubi mengatakan, musibah ialah apa saja yang menyakiti dan menimpa diri orang Mukmin, atau sesuatu yang berbahaya dan menyusahkan manusia meskipun kecil. Untuk menguatkan pendapat tersebut Al-Qurthubi mengemukakan hadis Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Ikrimah bahwa lampu Nabi Saw pernah mati pada suatu malam. Lalu beliau membaca: innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn [“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami kembali”].

9

Page 10: Abu Alifa Menjawab

Para sahabat bertanya, “Apakah ini termasuk musibah hai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Ya, apa saja yang menyakiti orang Mukmin disebut musibah.” (Allohu a’lam)

Mengapa Indonesia Menjadi Gudang Korupsi

17 April 2010

Tanya      : Ustadz Abu Alifa, mengapa Indonesia banyak yang melakukan korupsi, padahal ummat Islam indonesia adalah yang terbanyak? (Bpk.Tatang Depok)

Jawab      :  Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang berbuat korupsi. Tetapi yang paling mendasar adalah karena ummat Islam Indonesia tidak melaksanakan seluruh tuntunan (syariat) Islam dengan benar, disebabkan imannya lemah.

Shalat Tahiyyatul-Masjid

17 April 2010

Tanya      :  Pak Ustadz, saya mau nanya apakah shalat tahiyatul masjid itu hanya dilakukan ketika kita mau shalat wajib dan masuk masjid atau bagaimana? (fakhri Depok)

Jawab      :  Shalat Tahiyyatul-masjid bukan dikaitkan dengan shalat wajib, akan tetapi dikaitkan dengan masuknya kita kedalam masjid sebelum kita duduk. Jadi saat kita masuk masjid dan bermaksud duduk dimasjid, maka shalat dulu sebelum duduk itu 2 rakaat. Dan para ulama fiqh menyebut dan menamai shalat ini dengan shalat tahiyyatul-masjid.

Thalak Raj’i

10

Page 11: Abu Alifa Menjawab

17 April 2010

Tanya      :  Bapak Ustadz Abu, saya ibu vety mau tanya, apa sebenarnya yang disebut thalak raj’i itu! Trims (081125xxx)

Jawab    :   Thalak ( arab=tholaq) adalah memutuskan atau melepaskan tali pernikahan, sedangkan raj’i secara bahasa adalah kembali. Jadi thalak raj’i adalah melepaskan tali pernikahan akan tetapi bisa rujuk (kembali) lagi. Sebab dalam syariat Islam thalak yang bisa rujuk itu 2 kali. Artinya ketika suami menjatuhkan thalak sudah tiga kali maka tidak boleh rujuk lagi kecuali mantan istri kita itu sudah menikah lagi dengan orang lain.

Menguburkan Malam Hari

17 April 2010

Tanya   :  Pak Ustadz Abu yang kami hormati, sebelumnya saya mohon maaf! Begini ustd, menurut keterangan dari seorang mubaligh, bahwa mengurusi jenazah itu harus cepat-cepat bahkan sampai menguburkannya. Yang jadi pertanyaan saya, bolehkan menguburkan jenazah itu pada malam hari? Terima kasih. (M.Tamrin Rawabuaya)

Jawab   :  Menguburkan jenazah pada malam hari dibolehkan selama tidak memadharatkan (menyusahkan) prosesi penguburannya. Ada tiga waktu yang kita dilarang menguburkan (sekalipun ada yang menghukum makruh saja), yaitu : pada saat terbit matahari, pada saat tergelincir matahari (saat menjelang dhuhur), dan saat terbenam matahari.

Do’a Mengangkat Tangan

16 April 2010

11

Page 12: Abu Alifa Menjawab

Tanya        :  Pak Kyai, apa benar do’a sambil mengangkat tangan itu bid’ah? (Wiwik Situbondo)

Jawab     : Do’a sambil mengangkat tangan bukan bid’ah, sebab ada do’a yang dicontohkan Nabi SAW sambil mengangkat tangan, dan ada pula do’a yang dicontohkan Nabi SAW tidak mengangkat tangan. Oleh karena itu apa-apa yang dicontohkan oleh Nabi SAW dalam berdo’a laksanakan. Walhasil jika dalam berdo’a itu Nabi SAW diterangkan mengangkat tangan, maka contohlah Nabi. Tetapi saat Nabi SAW berdo’a tetapi tidak mengangkat tangan, maka ikuti contoh itu!

Shalat Dhuha Berjamaah

16 April 2010

Tanya     :  Ustadz Abu, bolehkah shalat dhuha dilaksanakan secara berjamaah, dengan cara mengumpulkan orang banyak? (Kalideres 081367xxxx)

Jawab     :  Ana belum pernah mendapatkan keterangan (dalil) yang memerintahkan dan menganjurkan dari Rasulullah SAW bahwa shalat dhuha itu berjamaah. Oleh karena itu laksanakan sebagaimana yang dicontohkan Nabi SAW, dengan mengeyampingkan perasaan, bahwa akan lebih baik jika berjamaah.

Iddah Bagi Suami

16 April 2010

Tanya     :  Pak Ustadz Abu Alifa yang saya hormati, satu bulan yang lalu istri saya meninggal. Sebelum meninggal istri saya sakit selama 2 tahun. Yang ingin saya tanyakan, apakah bagi

12

Page 13: Abu Alifa Menjawab

suami kalau mau nikah lagi harus menunggu dulu 3 bulan atau bagaimana? (Yunus Bengkulu)

Jawab     :  Menunggu dalam bahasa fiqh-nya disebut masa iddah. Masa iddah hanya ada dari pihak istri jika ditinggal suami ataupun ditalaknya. Sementara bagi suami tidak ada masa menunggu.  Jangankan istri meninggal, dalam Islam sekalipun istri masih ada (hidup) kemudian suami bermaksud menikah lagi, tidak ada larangannya. Itu aturan Islam. Adanya iddah bagi wanita ini untuk menjaga kesucian wanita itu sendiri.

Semua Wali Mahram

15 April 2010

Tanya        :  Kang, apakah semua wali nikah bisa menjadi mahram? ( rai Neni SH. Bekasi)

Jawab       :  Didalam al-Quran sudah disebutkan secara rinci siapa saja yang termasuk mahram. Sedangkan wali tidak otomatis menjadikannya jadi mahram. Seperti ketika wali hakim, maka tidak menjadikannya mahram.

Diantara Dua Pilihan

15 April 2010

Tanya      :  Ust. Saya bingung untuk menentukan diantara dua pilhan yang menurut saya itu baik. Tapi bagaimana-pun harus memilih. Bagaiman ust untuk mengatasi problem yang saya hadapi? Trims ( Auf Ma’ruf  Tangerang dan Firdausi Nuzula Tg.Priok)

Jawab      :  Setiap insan yang hidup akan menghadapi masalah. Bahkan setelah mati-pun akan menhadapi masalah. Tapi sebagai seorang muslim tentu bukan lari dari masalah, sebab ketika kita

13

Page 14: Abu Alifa Menjawab

lari dari masalah maka akan timbul masalah baru yang mungkin lebih rumit dari masalah yang kita hindari. Untuk masalah yang akhi hadapi, dalam Islam ada satu cara yaitu dengan melaksanakan shalat istikharah. Untuk lebih jelasnya coba akhi baca dalam Kajian Utama No.10 tentang Shalat Nafilah (sunnat). Mudah-mudahan Alloh memberi jalan keluar yang lebih baik.

Prinsip Syariat Islam

15 April 2010

Tanya      :  Pak Ust Abu Alifa, saya seorang muallaf. Asal saya dari Semarang, yang saya ingin tanyakan mengenai syariat Islam. Sebenarnya prinsip syariat Islam yang sebenarnya seperti apa? Sebab saya masih bingung dan tidak tahu mesti menjalankan apa? Padahal katanya dalam Islam itu harus melaksanakan seluruh apa yang disyariatkan. Tolong pak, apa saya bisa melaksanakannya? (NTO Semarang)

Jawab     :  Alhamdulillah bapak (ibu), sudah mendapat hidayah/petunjuk Alloh SWT. Memang benar sebagai seorang muslim kita dituntut untuk melaksanakan syariat, baik itu yang bersipat perintah, larangan ataupun anjuran. Akan tetapi Alloh tidak akan membebani seseorang kecuali atas dasar kemampuan yang ada pada hambaNya. Laksanakan sekemampuan bapak/ibu yang sudah diketahui tentang syariat yang mesti dijalankan dan ditinggalkan.  Prinsip syariat Islam itu diantaranya  tidak memberatkan, sedikit beban, dan berangsur dalam penetapan hukum. Tidak memberatkan artinya, seandainya bapak/ibu belum bisa bacaan shalat, tetaplah shalat dengan bacaan yang bisa seperti Allohu Akbar, Subhanalloh dst. Seandainya ibu tidak mampu sambil berdiri shalatlah sambil duduk. Itu prinsip Islam. Semoga bapak /ibu dapat menjalankan syariat dengan sekemampuan, dan teruslah belajar pada orang yang mengerti

14

Page 15: Abu Alifa Menjawab

tentang Islam ditempat bapk/ibu tinggal. Bergaulah dengan mereka!!

Istri Abu Alifa Shihab

14 April 2010

Tanya     : Pak Ustdz Abu! Ustadz dalam beberapa tulisan ustd sering mendukung dan membenarkan orang yang melakukan poligami, yang saya tanyakan sebenarnya istri ustdz berapa? Kalau satu kenapa membela orang yang poligami?  (GD Sulawesi)

Jawab     :  Beristri lebih dari satu (poligami) tidak melanggar syariat, bahkan menjalankan syariat yaitu nikahnya. Bukankah nikah itu syariat Islam? Kalau ada orang yang siap dan mampu untuk melaksanakannya kenapa kita mesti menyalahkan, dia tidak melakukan dosa. Yang mesti kita salahkan justru orang yang berbuat kemaksyiatan (baca zina). Ana tentu akan membela orang yang tidak bersalah. Poligami tidak melakukan kesalahan dan tidak pula berdosa. Justru ana menyalahkan orang yang membela bahkan mendukung perzinahan. Sekalipun ana baru satu istri!!

Kuburan Nabi Haidir as

14 April 2010

Tanya     :  Pak Kyai, sebenarnya dimana kuburan Nabi Haidir as? Apakah beliau masih hidup? (FA. Yogyakarta)

Jawab    :  Tidak semua Nabi  disebutkan nama-namanya dalam al-Qur’an. Sebab Nabi itu puluhan ribu, apalagi untuk menyebutkan dimana kuburannya. Nabi Muhammad SAW tidak disebutkan dalam al-Quran dimana kuburannya. Yang harus kita

15

Page 16: Abu Alifa Menjawab

yakini dan imani adalah justru mereka itu (semua Nabi) telah meninggal. Mengenai dimana dikuburnya itu bukan bagian dari iman, tapi bagian dari kewajiban yang hidup pada masanya untuk menguburkan.

Bersunnat

14 April 2010

Tanya       :   Pak Ust. Apakah benar bersunnat itu merupakan millah Nabi Ibrahim As. Sebab katanya beliaulah manusia yang pertama kali disunnat ! (Herman Sukabumi)

Jawab      :   Berdasarkan riwayat Imam Bukhary, Nabi yang pertama diperintahkan bersunnat adalah Nabi Ibrahim As. Oleh karena itu disebut millah (ajaran) Nabi Ibrahim. Bahkan ketika mendapat perintah tersebut dalam riwayat yang sama, umur beliau saat itu sudah 80 tahun.

Shalat Sunnat Ba’diyah Jum’at

14 April 2010

Tanya      :  Pak Ustadz Abu, sebenarnya shalat sunat setelah jum’at itu berapa rakaat? Sebab di tempat kami ada yang shalatnya empat rakaat! syukran. (HD.Bintaro)

Jawab      :  Shalat ba’diyah (setelah) jum’at bisa dilakukan 4 rakaat maupun 2 rakaat. Hadits yang menerangkan empat rakaat dan dua rakaat shahih. Bisa dilaksanakan dimasjid atau dirumah.

Makna Adil

14 April 2010

16

Page 17: Abu Alifa Menjawab

Tanya        :   Ustadz Abu, ada yang mengatakan bahwa adil itu sulit untuk dilakukan. Contohnya suami yang punya istri lebih dari satu, tidak mungkin bisa berlaku adil. Sebenarnya apa batasan adil itu? Apa mesti sama atau bagaimana? (Muh.Guntur NTB)

Jawab       :   Tidaklah mungkin Alloh SWT menyuruh hambanya tanpa batas kemampuan yang ada pada hambaNya itu. Bukan sulit untuk berbuat dan  berlaku adil, melainkan manusia itu sendiri yang tidak mau berlaku adil. Tidak sedikit hamba Allah yang dalam catatan sejarah-Nya sangat gemilang karena adilnya itu. Baik itu sebagai pemimpin dirumah seperti suami atau dimasyarakat. Contoh Nabi Muhammad SAW. Hanya saja hambanya sering salah menilai dalam masalah adil ini. Dan salah satunya adalah perasaan. Ketika seorang hakim menjatuhkan hukuman kepada seseorang, maka anggota keluarga korban sering ada lontaran "hakim tepat dan adil". Tapi bagi keluarga yang mendapat hukuman berkata "hakim ini tidak adil".  Adil tidak identik dengan sama rata. Alloh Maha Adil, tapi dalam al-Quran tentang warits, Alloh menentukanseperti  laki-laki 2 bagian dari wanita. Disinilah yang perlu kita fahami Maha Adilnya Alloh. Kalau adil diartikan sama bagaimana jadinya ketika suami mempunyai 2 istri. Yang satu anaknya 4, sedangkan yang satu lagi blm punya anak. Apakah mesti sama rata saat memberi nafkah? Oleh karena itu ada yang memberikan batasan bahwa adil itu "menempatkan sesuatu pada tempatnya". Sekalipun sepatu mahal tapi kita pakai dibawah (kaki) itu adil, karena topi murah kemudian kita pakai dikaki, itu berarti kita tidak adil.

Ijab Qabul Dalam Pernikahan

14 April 2010

Tanya     :  Ustadz, apa yang dinamakan ijab qabul dalam pernikahan itu? Trims... (Hadi Cilacap)

17

Page 18: Abu Alifa Menjawab

Jawab    :  Ijab adalah satu pernyataan dari orang tua/wali calon mempelai wanita yang menyatakan "Mas Hadi, bapak nikahkan/kawinkan putri bapak bernama ....binti.... untuk anda, dengan maskawin....." , sedangkan qabul adalah pernyataan penerimaan dari mas Hadi dengan kalimat   "Saya terima nikah/kawinya putri bapak bernama....binti... dst".

Wahabi atau Salafi

14 April 2010

Tanya        :  Maaf pa kyai, ana mau bertanya soal pengikut. Apakah pak kyai ini berfaham dan pengikut wahabi atau salafi? (DD. 0813258xxxxx)

Jawab       :  Ana berfaham terhadap al-Qur’an dan al-Sunnah. Dan pengikut Rasulullah SAW.

Zakat Propesi

14 April 2010

Tanya       :  Pak Ustadz, saya bekerja disebuah perusahaan. Dan alhamdulillah posisi saya cukup lumayan . Yang ingin saya tanyakan berapa zakat yang mesti dikeluarkan dari propesi saya ini? Trims... (Nurdin  Karawang)

Jawab       :  Zakat propesi merupakan istilah baru dalam kajian fiqh. Ada yang berpendapat bahwa zakat propesi itu 2,5 %, ada juga yang berpendapat bahwa tidak ada zakat propesi, sebab dizaman Nabi-pun propesi sudah banyak, tapi mereka tidak dikenakan wajib zakat. Pendapat yang kedua ini mewajibkan dari hasil propesi ini infaq wajib paling sedikit 2,5 %. Sebenarnya apapun bentuk namanya, apakah zakat propesi atau infaq wajib, bagi kita adalah mengeluarkan dari pengahasilan kita 2,5%.

18

Page 19: Abu Alifa Menjawab

Ingin Menjadi Da’i

13 April 2010

Tanya         :  Pak ustadz, ana kepengen jadi da’i untuk menyebarluaskan ilmu yang ana miliki, tetapi yang jadi problem ana ga bisa khutbah. Bagaimana cara mengatasinya? Apakah ana berdosa jika tidak menyampaikan ilmu yg ana miliki kepada ummat? Tolong pak ustadz.... (Adib Cisalak)

Jawab        :  Dakwah merupakan kewajiban kita semua sebagai muslim. Dan semua orang harus siap dan mampu untuk menyampaikan ilmu kepada yang lain. Hanya persoalannya banyak orang yang memahami dakwah itu secara sempit! Dakwah sering diartikan khutbah, padahal khutbah itu merupakan bagian kecil dari dakwah. Jadi antum jangan merasa terganjal dengan tidak bisanya khutbah, menjadi tidak bisa dakwah. Dakwah itu luas cakupannya. Bisa melalui tulisan, tindakan dll. Bahkan dakwah yang paling efektif adalah dakwah dengan perbuatan. Sebagai salah satu contoh saja, antum umpamanya ingin memasyarakatkan ucapan salam kepada keluarga/anak2 dan masyarakat. Maka dakwah yang efektif adalah dengan cara antum membiasakan diri saat bertemu anak dengan ucapan itu. Itu juga dakwah!  Mengenai khutbah bukan berari tidak perlu bisa, biasakan latihan baik sendiri atau menjadi MC terlebih dahulu. Semoga Antum menjadi Da’i yang handal...!

Ciri Istri Shalihah

13 April 2010

Tanya       :  Ust. Saya baru menikah satu bulan yang lalu. Suami baik sama saya dan perhatian sekali. Pak.Ust.tolong

19

Page 20: Abu Alifa Menjawab

gimana caranya untuk menjadi istri yang shalihat dan menyenangkan suami. (ukhti fillah 0888845xxxx)

Jawab      :   Ana ikut berbahagia karena ukhti telah menemukan pasangan yang menurut ukhti sangat baik. Rasulullah menjelaskan bahwa diantara ciri istri yang shalihat itu adalah : Jika diperintah oleh suami ia ta’at (kecuali perintah untuk maksyiat), jika dipandangnya membuat suami senang, dan jika ditinggalkan suami ia mampu menjaga kehormatan dirinya dan suaminya.

Undangan Nikah Pakai Fhoto Berdua

13 April 2010

Tanya      :  Sebelumnya saya minta maaf telah mengirim pertanyaan lewat SMS. Pak ust. saya sebentar lagi mau nikah. Saya bermaksud membuat undangan pake fhoto bersama dengan calon suami saya, tapi fhoto tersebut sebenarnya terpisah, hanya didesain seolah sedang bergandengan. Apakah hal itu dibolehkan? ( Hani Tangerang 0813654xxxx)

Jawab     :   Alhamdulillah ukhti akan mengikuti jejak Rasul SAW yaitu ibadah nikah. Semoga segala sesuatunya diberikan kemudahan dan kelancaran. Pada dasarnya bikin surat undangan itu mubah (boleh), apalagi untuk sebuah prosesi ibadah. Tentu saja ukhti punya keyakinan bahwa berduaan yang bukan muhrim dilarang dalam Islam. Terbukti ukhti tidak mau fhoto berdua, tetapi fhoto masing-masing dan didesain seolah lagi berduaan. Akan tetapi hal ini-pun akan mengundang fitnah bagi yang menerima undangan. Maka karena itu kita harus menjaga jangan sampai timbul fitnah itu. Akan lebih baik nanti ukhti bergandengan yang hak dan benar-benar bergandengan setelah akad nikah. Hal ini untuk tidak menimbulkan buruk sangka terhadap ukhti sendiri.

20

Page 21: Abu Alifa Menjawab

Adzan Saat Menguburkan

13 April 2010

Tanya         :  Pak Kyai, ditempat saya ada yang membid’ahkan adzan pada saat menguburkan, dengan alasan tidak ada dalil yang menerangkan hal itu dan tidak dicontohkan. Bukankah adzan itu panggilan yang baik? Apakah Nabi pernah melarang adzan saat menguburkan? (Hamba Alloh 08132434xxxxx)

Jawab        :   Dalam hal menentukan baik buruknya suatu ibadah bukan ditentukan oleh perasaan, juga bukan ditentukan dengan tidak ada larangannya dari Nabi. Sebab kalau demikian maka seluruh ibadah bisa kacau dengan pandangan dianggap baik dan tidak ada yang melarang. Shalat shubuh umpamanya, kita tidak akan menemukan larangan shalat shubuh 6 atau 4 atau 8 rakaat, bahkan akal akan menganggap baik karena banyaknya rakaat, tapi kita tidak berani menambahnya karena Nabi mencontohkan shalat shubuh 2 rakaat. Begitu juga dengan adzan saat menguburkan, pasti tidak akan ditemukan larangan dari Nabi, yang ada adalah contoh Nabi ketika menguburkan itu tidak mengumandangkan adzan.

Makanan Yang Jelek

13 April 2010

Tanya          :  Saat ustadz mengisi khutbah nikah di Meruya, dari tempat saya tinggal mendengar ustadz mengatakan bahwa sejelk-jeleknya makanan adalah makanan di walimah (waktu resepsi). Sebenarnya apa yang dimaksud oleh ustz, apa kita tidak boleh bikin makanan atau bagaimana? (0815245xxx)

Jawab         :  Benar itu apa yang disabdakan oleh Nabi SAW., hanya bapak/ibu (karena dari kejauhan) tidak seutuhnya mendengarkan kelanjutan dari Sabda Nabi tersebut. Yang dimaksud sejelek makanan walimah karena kata Nabi banyak

21

Page 22: Abu Alifa Menjawab

orang yang diundang untuk makan padahal ia tidak memerlukannya, sedangkan orang yang susah/perlu makan tidak di undangnya untuk makan. Jadi yang di undang hanya orang-orang kaya saja.

Bagian Anak Perempuan

13 April 2010

Tanya       :  Maaf pak ustadz, saya ibu Rahma mau bertanya : Begini, suami saya meninggal. Suami saya masih punya ibu, kemudian 3 anak perempuan dan saya (istri) serta cucu laki-laki dari anak laki2 yang meninggal terlebih dahulu, ia juga mempunyai saudara kandung 2orang,  laki-laki dan perempuan. Yang ingin saya tanyakan berapa bagian 3 anak perempuan saya? Dan apakah cucu saya mendapat bagian? Mohon penjelasannya! (Banten)

Jawab      :  Untuk ibu mendapat 1/6, untuk 3 anak perempuan mendapat 2/3, untuk cucu laki-laki mendapat ashabah (sisa), untuk istri mendapat 1/8  sedangkan untuk 2 saudara kandung terhalang (tidak mendapat bagian). Bagian-bagian tersebut dari seluruh harta pusaka (peninggalan) yang ditinggalkan suami ibu.

Televisi Haram

12 April 2010

Tanya       :  Pak Ust. ditempat saya ada kyai yang mengharamkan televisi, dengan alasan hampir semua acaranya merusak akhlak. Bagaimana pandangan pak ustadz? (Rizki Palembang)

Jawab       : Mungkin Haram yang  dimaksud pak kyai itu nonton yang akan merusak akhlak, maupun aqidah. bukan

22

Page 23: Abu Alifa Menjawab

mengharamkan televisinya. Karena pada dasarnya televisi itu sama dengan barang yang lain seperti golok umpamanya. Karena ada yang membunuh dengan golok, apa lantas kita mengharamkan goloknya? Tentu tidak, sebab golok juga bisa memberi kita manfaat. Yang haram itu membunuhnya. Begitu juga televisi, tentu yang dimaksud pak kyai (mudah2an) adalah nonton yang diharamkan.

Arti Agama

12 April 2010

Tanya         :  Jelaskan definisi AGAMA ! Benarkah sejak alam arwah semua manusia telah mngekui adanya Allah SWT ? Jelaskan pendapatmu dan sertakan bukti kejadian dalam kehidupan nyata, bahwa manusia itu sesungguhnya mengakui adanya Allah SWT!

Jawab        :   Agama tidak sama dengan Ad-Dien. Sekalipun kalimat dien sering diartikan dengan agama. Agama terambil dari bahasa sansakerta yang berari "tidak berantakan/kacau". Sedang Dien (al-Islam) merupakan ajaran yang berisi tentang syariat yang mesti dijalankan. Oleh karena itu sewaktu Nabi Muhammad di tanya oleh malaikat Jibril : Apa Islam itu? Beliau menjawab Antasyhada..... (yaitu yang sering kita sebut rukun Islam), sebab syariat yang mesti dijalankan, sekalipun itu merupakan asas dalam dien Islam. Maka dari itu Imam Ar-raghib al asfahani dalam kitabnya "..fi gharibi al-Quran" menjelasan bahwa ad-Dien (yang sering diartikan agama itu)  Agama diperuntukan bagi ta’at dan pahala, dan untuk menamai syariat dan digunakan pula untuk  menunjukkan rasa tunduk dan patuh menurut perintah syariat. Mengenai sejak alam rahim kita sudah dipersaksikan terlebih dahulu oleh Alloh "alastu birabbikum? Ruh kita menjawab : balaa syahidna (lihat Al-A’raf). Sesungguhnya akal sehatpun akan mengatakan bahwa apa-apa yang kita saksikan bukan kebetulan tapi ada yang maha kuasa, itulah Alloh. Dalam al-Quran Alloh menjelaskan

23

Page 24: Abu Alifa Menjawab

"Seandainya kamu (Muhammad) bnertanya kepada mereka (yang kafir) siapakah yang telah menjadikan langit dan bumi... pasti mereka akan jawab "Alloh".

Zakat Tijarah

12 April 2010

Tanya       :   Pak Kyai, saya seorang pedagang di Tangerang. Berapa zakat yang harus saya keluarkan? Apakah zakat saya itu dari seluruh keuntungan atau pokok yang saya belanjakan, atau bagaimana. Mohon penjelasannya! Trims  (081323116xxx)

Jawab      :   Zakat perdagangan (tijarah) adalah 2,5%. Zakat yang anda keluarkan adalah dari setiap harta pokok yang anda belanjakan dan yang laku terjual. Artinya setiap anda belanja dan terjual maka dari pokok harta yang terjual zakat anda keluarkan 2,5 %. Sementara keuntungan adalah miik anda, kecuali anda bershadaqah atau berinfaq.

Ampunan Alloh SWT

12 April 2010

Tanya         : Ust. ana merasa berdosa telah melakukan sesuatu yang dilarang oleh Alloh yang menurut saya itu dosa besar. Apakah dosa yang saya lakukan bisa terhapus ?

Jawab       : Merasa berdosa itu merupakan suatu kesadaran dan baik, dari pada tidak merasa berdosa. Kalau orang tidak merasa berdosa jangan harapkan ia bertaubat, sebab orang yang bertaubat adalah mereka yang sadar dan menyadari akan kekeliruan dan kesalahan yang ia perbuat. Alloh maha pengampun! Apapun dosa hambanya yang dilakukan, asalkan benar-benar bertaubat insya Alloh akan diampuni.

24

Page 25: Abu Alifa Menjawab

Arti Kufur

10 April 2010

Tanya         :   Pak ustadz, apa perbedaan dari arti kufur nikmat dengan kufur kepada Allah SWT

Jawab        :    Asal makna kufur adalah menutupi, oleh karena itu bahasa arabnya petani adalah kuffar sebab suka menutupi benih dengan tanah atau suka membalikan tanah. Kufur nikmat artinya menutupi nikmat yang telah Allah berikan, sehingga merasa ia tidak diberi nikmat oleh Alloh atau bisa jadi bahwa yang ia terima hanya dari usahanya sendiri tanpa bantuan dari Alloh SWT. Sedangkan kufur kepada Allah adalah menutupi sesuatu yang hak dari Allah. Orang yang menutupi yang hak/benar belum tentu ia tidak mengetahui yang hak. Iblis umpamanya, ia dikelompokkan kedalam golongan kafir bukan tidak tahu yang hak,  tapi iblis menutupi hak (perintah) dari Allah.

Hukum Shalat Berjamaah

10 April 2010

Tanya      :    Pak ustadz, bagaimana hukum shalat berjamaah? Dan berapa orang kita harus berjamaah?

Jawab     :    Sebagaian ada yang menganggap shalat berjamaah itu wajib, seperti pendapat Syeikh Ustaimin, tetapi jumhur ulama memandang bahwa shalat berjamaah itu sunnat muakadah  (sunat yang mendapat penekanan dari Nabi SAW supaya dilakukan). Shalat berjamaah minimal dua orang!

Bagian Isteri

25

Page 26: Abu Alifa Menjawab

10 April 2010

Tanya   : Ust. Jika suami meninggal dan mempunyai dua orang istri dan 6 anak laki2 dan 2 anak perempuan berapa bagian masing-masing isteri?

Jawab   : Untuk isteri baik seorang, dua orang atau lebih mendapat 1/8 . Artinya 1/8 itu untuk berserikat. Karena yang ananda tanyakan ada 2 orang isteri, maka 1/8 itu untuk 2 orang isteri, bukan masing-masing mendapat 1/8. Sedangkan untuk anak adalah ashabah (sisa). Dengan ketentuan anak laki-laki 2 bagian anak perempuan.

Hukum Anak Angkat

02 April 2010

Tanya  :  Apakah status anak angkat dalam Islam mendapatkan warits dari orang tua angkatnya

Jawab  : Dalam Islam status anak angkat tidak menjadikannya menjadi anak kandung, sekalipun mempunyai sertifikat.

Pada zaman Nabi SAW. Shahabat yang bernama Zaid pernah mendapat julukan Zaid bin Muhammad, karena diurus oleh Nabi. Akan tetapi Alloh memberikan satu status bahwa Nabi bukanlah ayahnya dia... Dan dalam warits-pun demikian tidak terjadi warits mewarisi antara anak dan orang tua angkat. serta statusnya jika sudah dewasa ghair muhrim

Nikah Tanpa Catatan

02 April 2010

Tanya     : Bagaimana hukumnya nikah tanpa catatan di KUA

26

Page 27: Abu Alifa Menjawab

Jawab    : Yang menyebabkan sah tidaknya suatu ibadah adalah syariat. Nikah dalam hal ini apabila sudah terpenuhi syarat dan rukunnya, maka secara hukum dinyatakan sah. Adapun mengenai tercatat tidaknya di KUA itu urusan lain. Menurut ahli fiqih (dan berdasalkan dalil), syarat sah nikah itu antara lain.

1. Adanya kedua mempelai

2. Adanya wali nikah

3. Adanya 2 orang saksi

4. Adanya ijab qabul

5. Adanya Mahar dari suami ( ini masih ada yang perpendapat bahwa mahar itu tidak mesti tunai)

Doa Ketika Melempar Jumrah

29 April 2010

Tanya   :  Ass..., Pak Ustadz Abu Alifa yang saya hormati, nama saya Ibu Marzuki yang insya Alloh tahun ini akan berangkat haji bersama suami. Yang ingin saya tanyakan, pertama : Apa bacaan saat Ust. melempar Jumrah di MIna? Kedua, apa hukum mabit di Muzdalifah? Bolehkah saya tahalul/menggunting rambut oleh orang lain? Trims. Bogor

Jawab  :  Waalaikum salam, alhamdulillah ibu dan bapak mau melaksanakan ibadah haji, semoga segala sesuatunya Alloh SWT memberikan kemudahan. Perlu ibu ketahui bahwa saya belum ditakdirkan Alloh SWT bisa berangkat ke tanah suci, sekalipun niat sudah dari dulu. Namun secara ilmu yang saya miliki pertanyaan dari ibu insya Alloh saya jawab. Untuk yang pertama, ketika kita melempar jumrah, baik itu Jumrah al-ula, jumrah al-wustha maupun jumrah al-aqabah, setiap kita melempar dengan batu (kerikil) diiringi dengan ucapan takbir.

27

Page 28: Abu Alifa Menjawab

Sedangkan untuk mabit di Muzdalifah, tentu saja kita harus mencontoh Rasululloh SAW bagimana beliau haji. Dan beliau mabit (bermalam) di Muzdalifah, maka kewajiban kita adalah mengikuti apa yang dicontohkan Nabi SAW. Sabda Nabi SAW  Ambillah dari-Ku manasik (cara ibadah haji) kamu!  Dan mengenai tahallul ibu boleh menggunting rambut oleh orang lain, akan tetapi sama-sama perempuan.

Hukum Mengadzani Bayi Yang Baru Lahir

29 April 2010

Tanya    : Pak Ustadz, apakah ada haditsnya bahwa bayi yang baru lahir itu harus diadzan-in? Triyo 0813654xxxx

Jawab   : Memang benar ada hadits yang menerangkan bahwa ketika bayi baru lahir diadzanin, hanya saja hadits tersebut tidak kuat atau dhaif (lemah), dan tidak bisa dipakai hujjah.

Jama Taqdim Di tempat (Mukim)

30 April 2010

Tanya    :  Pak Ustadz, Saya mau berangkat keluar kota saat dhuhur, bolehkah saya menjama’ shalat Ashar ke dhuhur pada saat saya masih dirumah/tempat saya ? H.Ir.Priyadi Sumardja.  Kebon Jeruk Jak-Bar

Jawab    :  Menjama atau mengqasar shalat adalah manakala kita dalam perjalanan, kecuali jama’ takhir. Untuk kasus yang pak Haji alami, maka shalat dhuhur lalu berangkat. Tapi apabila datang dari luar kota  kebetulan datangnya waktu Ashar dimukim, maka hal ini boleh dijama (ta’khir). Jadi tidak ada jama’  takdim untuk mukim!

28

Page 29: Abu Alifa Menjawab

Iqamah Satu Kali Takbir

30 April 2010

Tanya   :  Ass...Pak Ustadz, apa benar ada haditsnya bahwa takbir dalam iqamah itu satu kali? Ridwan 08887xxxx

Jawab  :  Waalaikum salam, Adzan dan iqamah merupakan satu paket dalam satu mimpi. Dalam mimpi tersebut diajarkan adzan dan sekaligus iqamah. Adapun yang ditakdirkan mimpi adzan adalah shahabat Abdullah bin Zaid dan Umar Ibnu al-Khathab. Lafadz  iqamah dalam mimpi tersebut " allohu akbar 2x dst..." Adapun yang takbir dalam iqamat hanya satu kali takbir diantaranya berdasarkan hadits bahwa "Bilal diperintahkan untuk menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah....."

Terkena Najis Membatalkan Wudhu

29 April 2010

Tanya    :  Pak Ustadz Abu yang saya hormati, apakah terkena najis itu membatalkan wudhu? Aditya Bekasi Barat

Jawab   :  Terkena najis tidak harus berwudhu tetapi harus dibersihkan, dan tidak ada kaitannya dengan membatalkan wudhu. Jadi jika terkena najis setelah berwudhu, maka bersihkan yang kena najis itu.

Wanita Ikut Shalat Berjamaah di Masjid

07 Mei 2010

Tanya   :  Ass..., pak ustadz, apakah wanita diperbolehkan shalat berjamaah shalat lima waktu di masjid? Mustafa Tangerang

29

Page 30: Abu Alifa Menjawab

Jawab   : Waalaikum salam, Nabi saw. pernah bersabda : Janganlah kalian melarang para wanita untuk ikut shalat (berjamaah) di masjid, (tetapi) bagi mereka (wanita) di rumah lebih baik.

Menghadiahkan Pahala Untuk Orang Tua

07 Mei 2010

Tanya   :  Ass.., pak Ustadz saya berinfaq dan bershadaqah tapi niat saya pahalanya untuk kedua orang tua. Apakah diperboleh saya menghadiahkan pahala dan apakah pahalanya bisa sampai kepada orang tua saya? Iffan Lebak Bulus Tangerang.

Jawab  :  Waalaikum salam, Kalau pahala dari keshalihan anak insya Alloh akan terus mengalir pahalanya. Tetapi kalau yang dimaksud oper pahala kepada orang lain termasuk orang tua tidak ada keterangan yang pernah Rasul ajarkan. Kalau pahala bisa dipindahkan artinya dosa juga bisa dipindahkan kepada yang lain, karena sama-sama amal. Kalau dosa tidak bisa dioper kepada orang lain, begitu-pu pahala.

Musafir Tidak Jum’at

07 Mei 2010

Tanya     :  Ass..., pak Ustasdz apakah boleh saya tidak melaksanakan jum’at dalam perjalanan? Aqil Tangerang

Jawab    :  Wa’alaikum salam,  ada beberapa golongan yang diperbolehkan tidak jum’at, (yaitu) ; hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan yang sakit (HR.Abi Dawud dari Thariq bin Syihab), sedangkan untuk musafir (dalam perjalanan) diantaranya ada hadits yang menerangkan Ibnu Umar pernah menjenguk Said bin Amr bin Nufel (orang Badar) pada hari

30

Page 31: Abu Alifa Menjawab

jumat. Dan Ibnu Umar tidak melaksanakan jum’at (HR.Bukhary). Jadi bagi yang musafir boleh tidak melaksanakan jumat.

Menjadi Penceramah

05 Mei 2010

Tanya   :  Ass, Pak Ust, apa saja yang harus diperhatikan ktika kita menjadi penceramah?? www. trmksh. 08529494xxx

Jawab  :  Wa’alaikum salam, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, paling tidak pertama masalah da’inya, yaitu penyampai atau penceramah, baik itu penampilan maupun yang ada kaitannya dengan penceramah. kedua masalah materi dakwah, artinya kita juga harus memperhatikan materi apa yang aktual atau paling tidak yang paling pas untuk mad’u (yang di beri ceramah). ketiga ma’udnya, maksudnya berhadapan dengan siapa kita itu, tetapi bukan berarti kita membedakan dalam pengertian perhatian akan tetapi lebih kepada bahasa apa yang lebih bisa difahami untuk kalangan mad’unya (yang diceramahi).

Tambahan Sayyidina Saat Menyebut Rasul SAW

01 Mei 2010

Tanya   :  Pak Ustadz, ada yang mengatakan bahwa kalau tidak menyebut lafadz sayyidina ketika menyebut Nabi Muhammad SAW,  maka kita dianggap sombong? Apa betul pak Ustadz? Trims. Agus Jelambar

Jawab   :  Kalau itu benar, maka selama ini orang yang mengumandangkan adzan adalah orang yang sombong! Sebab belum terdengar lafadz sayyidina ketika menyebut lafadz

31

Page 32: Abu Alifa Menjawab

Muhammad dalam adzan. Oleh karena itu apabila dianggap baik kenapa dalam adzan tidak dilakukan? Lafadz adzan ataupun shalawat bukan dari kita tapi dari Nabi SAW dan berdasarkan perintah Alloh SWT. Kalaupun itu dianggap baik maka tentu para shahabat yang lebih dulu melakukannya!

Shalat Menyendiri di Belakang Shaf

01 Mei 2010

Tanya   :  Ass.., pak Ustadz Abu, apakah benar bahwa ketika kita shalat berjamaah tidak boleh (tidak sah) kita shalat menyendiri dibelakang barisan, karena sudah penuh? Mustofa Tangerang

Jawab   : Waalaikum salam, dalam melaksankan shalat berjamaah ada aturan yang harus kita perhatikan. Dari mulai siapa yang berhak jadi Imam ataupun dalam hal lainnya, termasuk dalam pengaturan barisan (shaf). Untuk yang bapak tanyakan, memang benar tidak sah, sebab pernah terjadi pada masa Nabi SAW. Ada seorang shahabat yang menyendiri dalam shalat berjamaah, maka oleh Nabi SAW disuruh mengulangi shalatnya. Oleh karena itu apabila shaf didepan sudah penuh dan hanya ada seorang yang berdiri dibelakang, maka seorang yang didepan mundur.

Makna Ma’ruf dan Khair

30 April 2010

Tanya   :  Ass..., pak Ust. dalam al-Quran ada kalimat yad’una ilal-khair...kemudian..ya’muruuna bil-ma’ruf...dst, kenapa al-khair pake yad’u dan al-ma’ruf ya’muru? Jamaah Masjid al-Muthmainnah  Puri Kembangan

32

Page 33: Abu Alifa Menjawab

Jawab   :  Waalaikum salam, ada perbedaan antara lafadz al-khair dengan al-ma’ruf, sekalipun dua-duanya sering diartikan kebaikan. Al-Khair adalah kebaikan yang tidak bisa semua orang mengetahuinya bahkan menyetujuinya. Kebaikan ini tertumpu pada penjelasan dalil. Islam adalah al-khair, karena tidak semua manusia setuju dan mengerti tentang kebaikan Islam. Dan Kebaikan Islam perlu penjelasan dan ilmu. Sedang al-Ma’ruf adalah jenis kebaikan yang tanpa dalil-pun orang tahu bahwa itu suatu kebaikan. Bahkan semua orang menyetujuinya. Seperti berbuat baik kepada orang tua, atau memberi makan yang kelaparan. Jangankan umat Islam, luar Islampun sadar bahwa itu kebaikan. Oleh karena itu asal arti al-ma’ruf adalah (sudah) dikenal atau sudah biasa dikenal. Karenanya adat istiadat disebut al-’urf. Walhasil setelah mengenal al-khair maka tinggal memerintah melaksankan, sehingga bisa jadi al-khair menjadi al-ma’ruf disebabkan terbiasa dilaksanakan. Artinya kepada jenis kebaikan yang tidak faham semua orang maka yad’u, sementara kepada jenis kebaikan yang sudah dikenal ya’muru.

Wasiat dan Membagikan Harta Pusaka

12 Mei 2010

Tanya   :  Pak Ustadz, apa benar sebelum membagikan waritsan kita harus menunaikan wasiat yang meninggal terlebih dahulu? Jamaah Masjid Al-Huda

Jawab  :  Ada beberapa ketentuan sebelum kita membagikan harta waritsan. Dalam al-Quran dijelaskan yaitu, pertama menunaikan wasuat yang meninggal. Dan ketentuan wasiat (harta) tidak boleh lebih dari 1/3. Kedua, menunaikan/membayar utang piutang terlebih dahulu, baik itu utang piutang semasa hidupnya atau utang bekas pengurusan jenazah. Kecuali ada pihak yang bertanggung jawab untuk menyelesaikannya/melunasinya.

33

Page 34: Abu Alifa Menjawab

Khutbah Jumat dengan Bahasa Arab

12 Mei 2010

Tanya    :   Ass...pak ustdz, apakah benar khutbah jumat  itu harus dengan bahasa arab? Apakah boleh khutbah jumat dengan bahasa yang lain? A. Khalid  Lampung 0813817xxxxx

Jawab   :    Waalikum salam, tentu saja khutbah dengan bahasa arab bagus dan benar bagi orang  Arab atau yang mengerti bahasa Arab. Khutbah dengan bahasa apapun dibolehkan asalkan dimengerti oleh jamaah jumat.

Khutbah Nikah

12 Mei 2010

Tanya    :   Ass..Pak Ustadz Abu, apa hukumnya khutbah Nikah dan kapan dilaksanakannya khutbah nikah itu?  Lisma Ciamis 0815256xxx

Jawab   :    Waalaikum salam, khutbah nikah menurut para ahli fiqh hukumnya sunnah. Dan dilaksanakan sebelum ijab qabul.

Menikah Dibulan Ramadhan

11 Mei 2010

Tanya   :  Assalamualaikum pak Ustadz, maaf saya mau nanya masalah pernikahan. Pak Ustadz bolehkah menikah dibulan Ramadhan? Ariny Depok 08139897xxx

Jawab   :   Waalaikum salam, nikah itu kaitannya dengan "mampu" (istatha’a), jadi tidak ada hubungannya dengan hari

34

Page 35: Abu Alifa Menjawab

apa atau bulan apa, termasuk bulan Ramadhan. Memang ada yang dilarang menikah bahkan menikahkan atau melamar yaitu saat ibadah haji. Jadi tidak ada masalah nikah di bulan Ramadhan ataupun dibulan-bulan yang lain.

Shalat Wajib Dua Kali

11 Mei 2010

Tanya   :  Ass..Pak Ustadz Abu Alifa yang saya hormati, apakah dibolehkan setelah kita melaksanakan shalat wajib, kemudian ada yang meminta diimami saya shalat kembali? RB 0811631xxx

Jawab   : Waalaikum salam, perlu ibu ketahui bahwa hal inipun pernah terjadi pada masa Nabi SAW. Saat itu ada seorang shahabat yang baru datang kemasjid dan hendak melaksanakan shalat wajib. Beliau bersabda ; Siapakah diantara kalian yang berkeinginan untuk bershadaqah mengiringi ia shalat.(al_hadits). Hal ini menunjukkan bahwa Nabi SAW  memberikan anjuran bagi siapa saja yang mau membantu (shadaqah) orang lain supaya mendapatkan nilai keutamaan shalat berjamaah. Bagi ibu yang mengiringi shalat (lagi) itu pahala sunnat.

Mengerakkan Telunjuk Dalam Tasyahud

11 Mei 2010

Tanya   :   Ass..Pak Ustadz apakah ada hadistnya ketika tasyahud jari telunjuknya digerak-gerakan? Wardoyo  (Banyumas)

Jawab  :  Waalaikum salam, baik yang menggerakkan atau yang tidak menggerakkan telunjuknya ketika tasyahud ada

35

Page 36: Abu Alifa Menjawab

keterangannya (dalilnya). Bedanya hadits yang menggerakan telunjuk, shahabat melihat langsung bagaimana Rasul SAW menggerakkan (..."maka aku melihat Nabi menggerak-gerakan telunjuknya sambil berdoa (tasyahud), sementara  hadits yang tidak menggerakkan telunjuknya hanya sebatas " ...keaadaan Nabi tidak menggerakaan telunjuknya..."

Bulletin Jumat dan Iklan

11 Mei 2010

Tanya   :  Sekarang ini menjadi trend bulletin jum’at, sehingga berlomba-lomba bikin bulletin, agar tetap eksis maka dilengkapi dengan iklan. Apakah iklan termasuk hal yang mesti ditinggalkan ketika diseru untuk jum’at? apakah iklan termasuk hal yang dilarang dilakukan didalam mesjid? [email protected]

Jawab    :   Semestinya jangankan membaca iklannya, membaca bulletin jumat-pun sebaiknya jangan saat prosesi ibadah jumat. Sebab Nabi SAW juga menganjurkan dimulai dari mandi, pakaian, shalat tahiyyatul masjid dan shalat menunggu imam naik mimbar (intidhar). Bahkan Nabi SAW mengingatkan bahwa dalam jumat itu ada saat (waktu) mustajab doa. Kemudian juga mendengarkan khutbah sampai shalatnya. Sebenarnya itu bukan iklan dimasjid, akan tetapi membaca iklan dimasjid, sebab pasang iklannya bukan dimasjid tapi di Bulletin.

Membayar Pajak Dan Zakat

10 Mei 2010

Tanya   :  Ass...pak Ustadz, apakah boleh saya membayar pajak dengan niat membayar zakat? IK Banten

36

Page 37: Abu Alifa Menjawab

Jawab  :  Waalaikum salam, pajak adalah kewajiban warga negara sementara zakat kewajiban syariat. Zakat adalah harta orang lain yang dititipkan kepada kita, sementara pajak adalah harta kita yang dititipkan ke negara buat kepentingan kita bersama (?)

Penyebutan Nama Alloh SWT

10 Mei 2010

Tanya   :  Ass. kang punten nyungkeun bahasan tentang kenapa Allah tekadang menyebut dirinya di al qur`an dalam bentuk mutakalim ma`al ghair (jama`) atau kami. hatur nuhun. rai Neni Salamatul Hidayah (Bekasi)

Jawab  :  Waalaikum salam, Penggunaan kata "Kami" tidak mesti berarti bahwa si-pembicara itu berbilang banyak. Sebagaimana penggunaan kata "huwa" (dalam bahasa inggris: "He") tidak mesti berarti bahwa yang ditunjuk dengan kata tersebut berjenis jantan/laki-laki. Ungkapan "Kami" yang biasa digunakan di dalam Al Quran adalah untuk mendeskripsikan keagungan Allah ’azza wa jalla. Sedangkan kata "Aku" digunakan untuk mendeskripsikan keesaan-Nya. Dengan begitu, penggunaan masing-masing dari kedua kata tersebut, dilihat dari konteks "sisi apa yang hendak dideskripsikan". Kalau menggunakan kata "Aku" maka sisi keesaan Allah yang hendak dideskripsikan. Sedangkan kalau menggunakan kata "Kami", maka sisi keagungan-Nya yang hendak dideskripsikan. Kata "Kami" juga dalam penyebutan biasanya digunakan karena keterlibatan pihak lain/makhluk. seperti lafadz "Kami telah menciptakan kamu..." ini ada keterlibatan mahkluk yaitu orang tua. Kami telah menurunkan Al-Quran...dst

Menyusui Anak Harus Dua Tahun

37

Page 38: Abu Alifa Menjawab

10 Mei 2010

Tanya  :  Ass.., pak ustadz Abu Alifa yang saya hormati, apakah benar bahwa menyusui anak itu mesti dua tahun? Trims Ibu HD 081187xxxx

Jawab :  Waalaikum salam, sempurnanya memang dua tahun. Tapi bukan berarti kurang dua tahun tidak boleh diberhentikan. Disinilah sebenarnya letak keserasian dalam rumah tangga khususnya tentang pengurusan anak. Kalau dua tahun sempurna menyusui, maka paling tidak ia punya adik lagi sudah 3 tahun. Tapi itu hikmah saja.

Syukuran Berangkat Haji

10 Mei 2010

Tanya   :   Ass...pak kyai, apakah ada tuntunannya ketika mau melaksanakan haji syukuran dulu, diantaranya mengadakan pengajian dan membagikan makanan? Lela R  Ciledug Tangerang

Jawab  :   Waalaikum salam, ketika kita diberi nikmat oleh Alloh SWT tentu kita layak dan bahkan diperintahkan untuk bersyukur.  Mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah haji merupakan bentuk nikmat dari Alloh SWT, karena tidak semua orang yang berkeinginan mampu untuk pergi melaksanakannya. Adapun bentuk dari rasa syukur ada dengan ucapan seperti melafazdkan kalimat alhamdulillah, ada dengan gerakan badan seperti dengan melakukan sujud syukur ada juga agar semua bisa menikmatinya dengan cara sebagian nikmatnya dibagikan supaya semua dapat merasakannya. Dan ada pula dengan mengadakan pengajian, supaya diingatkan bahwa hal tersebut merupakan nikmat Alloh SWT. Jadi untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Alloh diperintahkan dalam al-Quran.

38

Page 39: Abu Alifa Menjawab

Mengucapkan Salam Saat Membaca Al-Quran

09 Mei 2010

Tanya   :  Pak Ustadz, apakah ada keterangannya ketika mau membaca al-Quran mengucapkan salam? DR 088865xxx

Jawab  :  Mungkin salam yang qari (pembaca) al-Quran itu ucapkan adalah salam liqa (karena baru bertemu). Karena sepanjang pengetahuan saya, yang diperintahkan Alloh dalam al-Quran saat mau membacanya adalah istiadah (memohon perlindungan) dari godaan syaithan, Dalam hadist Nabi mewncontohkan "audzu billahis samiil alim minas sayoithonirrajim..."

Ikut Mengantar Jenazah Orang Kafir (non Muslim)

09 Mei 2010

Tanya   :  Assalamualaikum pak Ustadz, apakah boleh kita ikut mengkafani dan menguburkan non muslim? A.Ghani Sawangan Depok

Jawab   :   Waalaikum salam, yang dilarang adalah mendoakannya, sementara mengkafani bahkan memberi kain kafan tidak jadi masalah.

FB Banyak Manfaat Atau Madharat

09 Mei 2010

Tanya   :  Pak Ustadz Facebook banyak manfaatnya atau Madharatnya? TS Ciganjur

39

Page 40: Abu Alifa Menjawab

Jawab  :  Tergantung pemanfaatanya, dan siapa yang menggunakannya. Ya sama halnya dengan televisi maupun benda elektronik lain.

Membaca Shalawat Setelah Adzan

09 Mei 2010

Tanya   :  Pak Ustadz Abu Alifa Shihab yang saya hormati, apakah ada dalilnya setelah adzan atau mendengar adzan membaca shalawat? DE 085276xxxx

Jawab   :  Benar ada, tapi harus diingat shalawat yang dimaksud adalah shalaway yang diajarkan Nabi SAW. Dalam satu keterangan "siapa yang adzan kemudian shalawat atas-Ku satu shalawat, maka dikali lipat pahalanya menjadi sepuluh...lalu mintalah al-Wasilah buatku (yang dimaksud al-Washilah adalah doa setelah adzan karena di situ ada kalimat aaty muhammadan al-washilah...dst),sebab itu merupakan tempat yang tinggi di surga dan Aku ingin yang menmpatinya...(Al-Hadits)

Melafadzkan "Alloh" Saat Membaca Al-Quran

09 Mei 2010

Tanya     :  Ass..., pak Ustadz ditempat kami ketika ada orang yang membaca Al-Quran (qari), setiap satu ayat yang dibaca, sering mengucapkan kalimat Alloh  terutama yang mendengarkan. Apakah ada contohnya ? Trims  Jamaah Al-Huda Jelambar Baru

Jawab    :  Waalaikum salam, mudah-mudahan mereka yang melafazdkan Alloh memang ada dalilnya. Tetapi sepengetahuan saya, belum mendapatkan keterangan yang memerintahkan ataupun menganjurkan hal tersebut. Bahkan saya mendapatkan

40

Page 41: Abu Alifa Menjawab

dalil dalam Al-Quran bahwa " apabila dibacakan (ayat-ayat) al-quran, maka diamlah dan dengarkanlah bacaannya (semoga) kamu mendapat rahmat..."

Mengingatkan Imam Dengan Tepuk Tangan

08 Mei 2010

Tanya    :  Ass.., pak kyai sebelumnya saya minta maaf , yang ingin saya tanyakan mengapa dalam shalat ketika mengingatkan Imam, bagi wanita tidak dengan lafadz subhanalloh akan tetapi dengan tepuk tangan? 081367xxx Ibu Nabila Cibinong Bogor

Jawab    :   Waalaikum salam, saya belum menemukan dalilnya mengapa wanita dengan tepuk tangan saat mengingatkan Imam, sebagaimana saya juga belum menemukan alasan mengapa laki-laki dengan lafadz subhanalloh. Artinya kalau semua ibadah ditanya kenapa, maka jawabannya bukan berdasarkan dalil melainkan dalih! Sama halnya mengapa shalat dhuhur empat rakaat, dan mengapa shalat shubuh dua rakaat. Atau mengapa yang salah dibelakang (keluar angin) tapi yang dibasuh mukanya? Karenanya dalam ibadah bukan mencari mengapanya, akan tetapi dituntut ketaatannya. Karena inti ibadah adalah taat.  Sekalipun yang ibu tanyakan ada yang berdalih bahwa jika wanita mengingatkan Imamnya dengan suara, dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasi semua yang shalat (terutama laki-laki). Namun demikian ini bukan dalil akan tetapi baru sebatas pemikiran.

Dalil Tentang Haram Rokok

07 Mei 2010

41

Page 42: Abu Alifa Menjawab

Tanya   :  Bismillah...Ustadz, saya mau tanya, Dalil Muhammadiyah ttg haram merokok Quran surat apa ayat brp? mhn jawabnya Ustadz. Tks Abd al Ghani Al-Huda Kl.Anyar

Jawab  : Seharusnya bapak akan lebih afdhal jika langsung ditanyakan ke Majlis Tarjih Muhammadiyah... tapi, saya kutifkan saja alasan Tarjih Muhammadiyah anatara lain ....

Lima tahun lalu, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah masih memfatwakan rokok mubah. Namun fatwa itu tahun ini diubah menjadi haram. Kontroversi pun bermunculan.

Kenapa Muhammadiyah mengubahnya? Betulkah karena terkait bantuan dari luar negeri yang diterima organisasi ini?

Dalam situsnya, Majelis Tarjih dan Tajdid memiliki alasan kenapa Muhammadiyah kini memfatwakan rokok haram. Dalam tanya jawab soal fatwa rokok haram, dijelaskan tahun 2005 lalu, Majelis Tarjih dan Tajdid belum memiliki cukup data dan informasi yang bisa disampaikan kepada para perumus fatwa. “Dan setelah dilakukan kembali beberapa kajian dengan mengundang para ahli kesehatan, demografi dan sosiolog, maka Majelis Tarjih dan Tajdid mengubah fatwa merokok mubah menjadi haram,” demikian penjelasan Majlis Tarjih dan Tajdid.

Dengan dikeluarkannya fatwa baru ini, maka fatwa sebelumnya tentang merokok adalah mubah dinyatakan tidak berlaku. Dijelaskan, rokok ditengarai sebagai produk berbahaya dan adiktif serta mengandung 4.000 zat kimia, di mana 69 di antaranya adalah karsinogenik (pencetus kanker). Beberapa zat berbahaya di dalam rokok tersebut di antaranya tar, sianida, arsen, formalin, karbonmonoksida, dan nitrosamin. Dijelaskan juga, para perokok memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena penyakit serius seperti kanker paru-paru daripada bukan perokok. Tidak ada rokok yang “aman”.

Direktur Jenderal WHO, Dr. Margareth Chan, melaporkan bahwa epidemi tembakau telah membunuh 5,4 juta orang

42

Page 43: Abu Alifa Menjawab

pertahun lantaran kanker paru dan penyakit jantung serta penyakit lain yang diakibatkan oleh merokok. Itu berarti bahwa satu kematian di dunia akibat rokok untuk setiap 5,8 detik.

Apabila tindakan pengendalian yang tepat tidak dilakukan, diperkirakan 8 juta orang akan mengalami kematian setiap tahun akibat rokok menjelang tahun 2030. Selama abad ke-20, 100 juta orang meninggal karena rokok dan selama abad ke-21 diestimasikan bahwa sekitar 1 miliar nyawa akan melayang akibat rokok.

Dalil Rokok Haram

Muhammadiyah mengeluarkan fatwa haram rokok yang tujuannya untuk mengupayakan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai bagian dari tujuan syariah (hukum Islam). Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, fatwa haram merupakan ijtihad para ulama. “Ini lompatan setelah majelis tarjih mengkaji lebih mendalam soal rokok. Pada 2005, menetapkan hukumnya mubah. Begitu pula pada 2007,” ujarnya.

Berikut dalil yang melandasi diambilnya keputusan bahwa merokok hukumnya adalah haram sebagaimana VIVAnews kutip dari naskah Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid bernomor 6/SM/MTT/III/2010:

1. Merokok termasuk kategori perbuatan melakukan khabaa’its (kotor/najis) yang dilarang dalam Al Quran Surat Al a’raf (ayat) 157.

2. Perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan sehingga itu bertentangan dengan larangan Al Quran Al Baqoroh (ayat) 2 dan An Nisa (ayat) 29.

3. Perbuatan merokok membahayakan diri dan orang lain yang terkena paparan asap rokok sebab rokok adalah zat adiktif plus mengandung 4000 zat kimia, 69 di antaranya adalah karsinogenik/pencetus kanker (Fact Sheet TCSC-

43

Page 44: Abu Alifa Menjawab

AKMI, Fakta Tembakau di Indonesia) sebagaimana telah disepakati oleh para ahli medis dan para akademisi kesehatan. Oleh karena itu merokok bertentangan dengan prinsip syariah dalam hadits Nabi SAW bahwa “tidak ada perbuatan membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain.”

4. Rokok diakui sebagai zat adiktif dan mengandung unsur racun yang membahayakan walaupun tidak seketika melainkan dalam beberapa waktu kemudian sehingga oleh karena itu perbuatan merokok termasuk kategori melakukan sesuatu yang melemahkan sehingga bertentangan dengan hadits Nabi SAW yang melarang setiap perkara yang memabukkan dan melemahkan.

5. Oleh karena merokok jelas membahayakan kesehatan bagi perokok dan orang sekitar yang terkena paparan asap rokok, maka pembelanjaan uang untuk rokok berarti melakukan perbuatan mubazir (pemborosan) yang dilarang dalam Al Quran Surat Al Isra (ayat) 26-27.

6. Merokok bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syariah (maqaasid asy-syariiah) yaitu perlindungan agama, jiwa/raga, akal, keluarga dan harta.

Berdiri Menghormat Presiden/Pemimpin

07 Mei 2010

Tanya   :  Pak Ustadz Abu alifa, saya membaca dalam keputusan Dewan Hisbah PERSIS dilarang berdiri menghormat presiden atau pemimpin? Pandangan Ustadz bagaimana? RU Sukabumi

Jawab   :  Tentu yang dilarang bukan masalah menghormat pemimpinnya, akan tetapi dikhawatirkan terjadi pengkultusan terhadap pemimpin itu. Hal inilah yang Nabi SAW larang. Akan tetapi dalam riwayat yang lain Fathimah pernah berdiri saat Rasul SAW  datang, begitupun sebaliknya. Oleh karenanya baca

44

Page 45: Abu Alifa Menjawab

juga keputusan Dewan Hisbah tentang berdiri menghormat pemimpin yang baru (qaul jadid). Jadi boleh berdiri dalam rangka tadzim (menghormat) pemimpin, tanpa pengkultusan.

Mendoakan Shahabat Sambil Mengangkat Tangan

07 Mei 2010

Tanya   :  Ass...Ustadz saya membaca majalah yang menerangkan bahwa saat mendoakan teman/shahabat mengangkat tangan. Apakah haditsnya shahih dan boleh diamalkan? YT 0813445xxx

Jawab    :   Waalaikum salam, Benar dan shahih hadits tersebut ...dan silahkan mengamalkannya

Jilatan Kucing

22 Mei 2010

Tanya    :   Ustadz Abu Alifa yang saya hormati, dirumah saya banyak kucing dan setiap mau shalat saya selalu menghindari karena kucing tersebut suka menjilati kaki saya. Yang jadi pertanyaan, apakah jilatan kucing itu najis? Dan Apakah saya harus wudhu lagi ketika dijilat? Wass... Ibu Marwan  Palembang 081350xxxx

Jawab    :    Jilatan atau air liur kucing tidak termasuk najis. Hal ini berdasarkan keterangan bahwa seorang shahabat pernah bertanya tentang kucing, jawab Nabi itu tidak termasuk najis.......(HR.Tirmidy dan yang lainnya).  Terkena najis setelah berwudhu, tidak membatalkannya tetapi najis itu harus dibersihkan.

45

Page 46: Abu Alifa Menjawab

Bunga Bank

22 Mei 2010

Tanya    :   Ass.., Pak Ustadz, menurut pandangan pak ust, apakah bunga bank itu termasuk katagori riba yang dilarang? Fathimah S.   Malang Jawa Timur 0852767xxxx

Jawab   :    Wa’alaikum salam, setiap tambahan yang disyaratkan itulah riba. Dan setiap riba dilarang. Dalam sebuah keterangan, bahwa dosa yang paling ringan memakan harta dari hasil riba seperti mencampuri ibu kandungnya sendiri.

Menahan Amarah dan Sabar

21 Mei 2010

Tanya    :   Ass, pk ustd bgmnkh sebenarx sabar itu! Apakah menahan amarah dihati termasuk bersabar ?   Fitria. Magelang 085629xxxxx

Jawab   :    Wa’alaikum salam, keesabaran tidak selalu harus dimaknai sebagai sikap  pasif, pasrah terhadap keadaan, menerima apa adanya, yang selanjutnya bahkan sering dipersepsi – secara tidak tepat — sebagai sikap  pasrah tanpa usaha. Sabar kata para ahli bahasa, secara harfiah berarti “bertahan” atau “menahan diri”. Sebuah sifat mulia yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang, dalam status dan peran apa pun. Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran merupakan setengahnya keimanan. Sabar memiliki kaitan yang tidak mungkin dipisahkan dari keimanan: Kaitan antara sabar dengan iman, adalah seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana juga tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala. .Namun kesabaran adalah bukan semata-mata memiliki pengertian "nrimo", ketidak mampuan

46

Page 47: Abu Alifa Menjawab

dan identik dengan ketertindasan. Sabar sesungguhnya memiliki dimensi yang lebih pada pengalahan hawa nafsu yang terdapat dalam jiwa insan. Dalam berjihad, sabar diimplementasikan dengan melawan hawa nafsu yang menginginkan agar dirinya duduk dengan santai dan tenang di rumah. Justru ketika ia berdiam diri itulah, sesungguhnya ia belum dapat bersabar melawan tantangan dan memenuhi panggilan ilahi. Sabar juga memiliki dimensi untuk merubah sebuah kondisi, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi. Bahkan seseorang dapat dikatakan tidak sabar, jika ia menerima kondisi buruk, pasrah dan menyerah begitu saja. Sabar dalam ibadah diimplementasikan dalam bentuk melawan dan memaksa diri untuk bangkit dari tempat tidur, kemudian berwudhu lalu berjalan menuju masjid dan malaksanakan shalat secara berjamaah. Sehingga sabar tidak tepat jika hanya diartikan dengan sebuah sifat pasif, namun ia memiliki nilai keseimbangan antara sifat aktif dengan sifat pasif. 

Mengqodho Shaum Satu Bulan Penuh

20 Mei 2010

Tanya     :   Assalamu’laikum, pak Ustadz Abu Alifa, apakah diperbolehkan karena tahun yang lalu-pun saya belum mengqadha shaum saya, yang apabila di jumlahkan kurang lebih satu bulan (28 hari), Yang jadi pertanyaan saya bolehkah saya mengqadha itu langsung 28 hari (sebulan)? Sebab katanya tidak boleh shaum seperti ramadhan terus-menerus! Syukran Ustadz.!!  ADR Bumi Serpong Damai

Jawab     :    Wa’alaikum salam, justru yang diharapkan agar secepatnya melunasi utang shaum itu, sebab qadha puasa itu wajib. Yang tidak boleh itu adalah shaum sunat terus-menerus (wishal). Jangankan satu bulan dua bulan juga wajib kalau itu bentuknya mengganti yang wajib (qadha). Seperti halnya shaum (puasa) kafarat bagi yang berhubungan dengan istri di siang hari

47

Page 48: Abu Alifa Menjawab

ketika shaum ramadhan. Maka salah satu pilihan kafaratnya (denda) adalah shaum 2 bulan berturut-turut.

Ahmad Hariadi Inkar Sunnah?

20 Mei 2010

Tanya    :   Ass...Pa Ustadz, saya membaca disalah satu Majalah Islam (Risalah), bahwa Ahmad Hariadi (mantan mubaligh Ahmadiyah) merupakan Inkar Sunnah, apa benar? Abu Az-Zahra  Grogol

Jawab    :     Wa’alaikum salam, dalam majalah tersebut tidak ada kesimpulan bahwa AH itu Inkar Sunnah, hanya dari pemaparan beliau waktu di Bandung (kebetulan ana ikut) dan juga dalam menilai hadits diindikasikan terkena virus Inkar Sunnah. Coba kaji ulang majalah tersebut!

Makna Israil Dalam Al-Quran

20 Mei 2010

Tanya   :   Ass..Pak Ustadz Abu Alifa, saya pernah membaca dalam sebagian ayat al-Quran yang artinya kurang lebih "...yang Alloh telah curahkan nikmat atas mereka...dan dari keturunan Ibrahim dan Israil...", apa makna dari kalimat Israil itu? Trims  Ridwan 085264xxx Cirebon

Jawab   :   Wa’alaikum salam, ayat yang dimaksud adalah surat Maryam 58.  Israil adalah sebutan atau panggilan untuk Nabi Ya"qub AS. Oleh karena itu keturunan-nya disebut Bani Israil. Dan diantara keturunannya ada yang bernama Yahuda melahirkan bangsa Yahudi, ada yang bernama Yusuf (Nabi Yusuf AS) melehirkan bangsa Yesefi dll. Maka makna yang dimaksud dari kalimat itu adalah Nabi Ya"qub AS, sehingga kalau diartikan menjadi : "..Mereka itulah orang-orang yang

48

Page 49: Abu Alifa Menjawab

telah Alloh limpahkan nikmatnya pada mereka dari para Nabi dari keturunan Adam....dan dari keturunan Ibrahim dan Ya’qub (Israil) dari orang-orang yang telah kami beri petunjuk...."

Resepsi Dipisahkan

16 Mei 2010

Tanya   :   Ass...Pak Ustadz Abu Alifa, apakah benar bahwa melangsungkan acara walimah (resepsi) pernikahan harus dipisahkan antara laki-laki dan perempuan?  Rieke M (Bogor)

Jawab   :   Wa’alaikum salam, mungkin yang dimaksud dipisahkan itu untuk menjaga jangan sampai terjadi ikhtilat antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.

Bacaan Menjelang Duduk Diantara Dua Khutbah

14 Mei 2010

Tanya   :   Ass..Pak Abu Alifa, adakah bacaan/do’a khusus dalam khutbah jum’at saat mau duduk diantara dua khutbah? Jama’ah Masjid Al-Hikmah Pembina

Jawab  :   Wa’alaikum salam, belum mendapatkan dalil yang menjelaskan dan menerangkan bahwa menjelang duduk diantara khutbah ada bacaannya. Dan memang Nabi duduk untuk memisahkan, bahwa dalam jumat itu dua kali khutbah.

Salam Di Awal Khuthbah

14 Mei 2010

49

Page 50: Abu Alifa Menjawab

Tanya    :   Ass..., Pak Ustadz Abu, ada yang menerangkan bahwa khutbah itu diawali dengan tahmid, kalau benar mengapa dalam khutbah jum’at imam mengucapkan salam saat berdiri itu? Hendi  Karawang

Jawab    :   Wa’alaikum salam, benar bahwa menurut beberapa hadits Nabi SAW memulai khutbahnya dengan tahmid. Adapun pada saat khutbah jumat, hal tersebut bukan permulaan khutbah tapi salam pertemuan (liqa). Nabi SAW saat masuk dan langsung naik mimbar mengucapkan salam, dan belum khutbah karena lagsung duduk sambil mendengarkan adzan. Selesai adzan baru Nabi SAW berdiri untuk khutbah dan diawali dengan tahmid.

Berdoa Selesai Adzan

14 Mei 2010

Tanya   :  Pak Ustadz, bolehkah saya berdoa selesai adzan untuk kepentingan kita?  Adam Eldi Kb.Jeruk

Jawab  :  Berdoa diantara adzan dan iqamah adalah sebagian diantara waktu-waktu mustajab (besar harapan untuk dikabulkan), maka berdoalah pada waktu tersebut. Sebab Nabi pernah mengingatkan "Doa diantara dua adzan (adzan dan iqamah) tidak akan tertolak...(al-hadits).

Pengertian Magdub (Dimurkai) dan Dhalin (Sesat) dalam al-Fathihah

14 Mei 2010

Tanya   :  Ass...Pak Ustadz, mohon penjelasan tentang orang yang dimurkai dan tersesat dalam surat al-Fathihah? MH Daan Mogot

50

Page 51: Abu Alifa Menjawab

Jawab   : Wa’alaikum salam,.orang yang dimurkai adalah orang yang sudah mengetahui kebenaran akan tetapi tidak mau mengamalkannya, karena kesombongannya dan merasa lebih dari yang lain. Contohnya adalah kaum Yahudi dan semacamnya. Sedangkan orang yang tersesat adalah orang yang tidak mengamalkan kebenaran gara-gara kebodohan atau dibodohi oleh kesesatan mereka. Contohnya adalah orang-orang Nasrani dan semacamnya. Sehingga di dalam ayat ini tersimpan motivasi dan dorongan kepada kita supaya menempuh jalan kaum yang shalih. Ayat ini juga memperingatkan kepada kita untuk menjauhi jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang sesat dan menyimpang (lihat Aisarut Tafaasir, hal. 13 dan Taisir Karimir Rahman hal. 39).

Membangun Daulah/Negara Ada Dalilnya?

13 Mei 2010

Tanya   :  Ass...Pak Ustadz apakah membangun daulah atau negara itu ada dalilnya? Trims. EK . (Jawa Barat) 0888878xxxx

Jawab  :  Wa’alaikum salam, sama seperti tidak akan ada dalilnya membikin semen, genteng  dan lainnya, yang ada adalah menyuruh membangun rumah atau gedung atau masjid. Dalam Al-Quran sulit secara langsung ditemukan harus membikin kain, yang ada harus menutup aurat. Karena menutup aurat tidak bisa kecuali memakai baju, dan membikin baju tidak mungkin kecuali harus ada kain, maka membikin kain sama wajibnya. Dalam kaidah di sebutkan "maa la yutimmu al-wajibu illa bihi fahuwa waajib" (tidak sempuna (pelaksanaan) suatu kewajiban kecuali (adanya) sesuatu, maka (mengadakan) sesuatu itu wajib adanya). Begitupun Daulah/negara, suatu hukum tidak bisa berjalan kecuali adanya pemeriuntahan dan pemerintahan itu harus ada negera/daulah maka mendirikan daulah sama wajibnya dengan menegakkan hukum itu.

51

Page 52: Abu Alifa Menjawab

Mencarikan Jodoh

13 Mei 2010

Tanya   :   Ass...Pak Ustadz, sebelumnya saya minta maaf.  Sebetulnya saya merasa malu mengutarakan hal ini, tapi dari pada saya simpan terus akhirnya memberanikan diri untuk minta saran atau nasihat. Begini saya sudah lama ingin melaksanakan sunnah Nabi yaitu nikah, hanya saja setiap ada calon selalu gagal. Yang ingin saya tanyakan apakah apakah benar semua manusia punya pasangan? Apakah Ustadz bisa menjodohkan saya dengan orang yang shalih? Untuk mendapatkan jodoh yang shalih bagaimana ustadz?Syukran!. GH Cikarang 081353xxxxxxx

Jawab  :  Wa’alaikum salam, insan diciptakan berpasang-pasangan, bahkan manusia sendiri secara fitrah ingin mempunyai pasangan seperti ukhti sendiri. Sekarang ukhti belum ditakdirkan mempunyai pasangan, tapi ukhti harus yakin suatu saat nanti akan ada. Kalaupun tidak untuk didunia maka insya Alloh diakhirat. Perlu ukhti ingat bahwa siapapun tidak bisa menjodohkan seseorang dengan seseorang, yang ada adalah berusaha mencari pasangan/jodoh. Karena yang menjodohkan adalah Alloh SWT. Buktinya ukhti sendiri, karena belum menjadi jodoh istilah ukhti selalu gagal.  Dan untuk mendapatkan jodoh/pasangan yang shalih tentu kita sendiri yang harus mengawali dengan keshalihan. Karena Alloh telah menjanjikan bahwa yang baik untuk yang baik dan sebaliknya. Jangan lupa selalu berdoa dan jangan pernah bosan untuk berdia. Insya Alloh suatu saat Alloh mentakdirkan jodoh buat ukhti.

Lupa Rasulullah SAW

13 Mei 2010

52

Page 53: Abu Alifa Menjawab

Tanya   :  Ass..., pak Ustadz Abu, ada yang berpendapat bahwa hadits tentang lupanya Nabi SAW dalam shalat adalah tidak benar (dhaif), disebabkan tidaklah mungkin Nabi yang shalatnya senantiasa khusu sampai lupa. Disamping itu Nabi SAW diberi peringatan! Bagaimana menurut pak Ustadz.  Akhwat fillah   Jakarta Selatan

Jawab   :  Wa’alaikum salam, hadits tersebut diantaranya diriwayatkan oleh Imam Bukhary dan Imam Muslim dari Abi Hurairah dan dinyatakan shahih. Justru lupanya Nabi menjadi adanya syariat yakni sujud sahwi. Dapat kita bayangkan seandainya Nabi SAW tidak ditakdirkan Alloh SWT lupa dalam shalat, padahal ummatnya banyak yang lupa. Hal inilah hikmah dari lupanya seorang Nabi yang membawa syariat.

Minta di Nikah

13 Mei 2010

Tanya   :  Ass..pak ustadz Abu Alifa, apakah diperboleh umpamanya seorang wanita karena melihat pria tersebut dianggap shalih, kemudian wanita tersebut datang minta untuk dinikahi ? Ukhti fillah 0852324xxxx

Jawab   : Wa’alaikum salam, tidak ada masalah seorang wanita minta dinikahi kepada seorang pria. Hal ini pernah terjadi pada masa Nabi SAW. Seorang wanita mendatangi Rasul SAW dan menghibahkan diri untuk minta dinikahi...." Hanya mungkin secara adat luar biasa, sebab untuk Indonesia khususnya, biasanya yang ngajak menikah (melamar) itu ada pria.

Nikah Mut’ah

13 Mei 2010

53

Page 54: Abu Alifa Menjawab

Tanya   :   Ass...pak Ustadz, apa yang dimaksud dengan Nikah Mut’ah itu? Trims .Jamaah Masjid As-Sahara (komp.Wali Kota Jak-Bar)

Jawab  :   Wa’alaikum salam, Mut"ah artinya bersenang-senang. Nikah Muth’ah adalah nikah yang dalam ijab qabulnya disyaratkan untuk waktu yang ditentukan. Atau lebih kita kenal dengan kawin kontrak. Umpamanya untuk 1 tahun atau beberapa hari yang ditentukan. Setelah masa yang ditentukan (kontraknya) habis, dengan sendirinya terpisah tanpa ada adanya thalaq. Contoh ijab qabul dalam nikah muth’ah "....saya nikahkan putri saya untuk kamu selama satu bulan dengan mahar sekian ...dst......."

Syiah Kafir atau Muslim

13 Mei 2010

Tanya   :   Ass..Pak Ustadz Abu, menurut pandangan pak Ustadz golongan Syiah itu termasuk kategori muslim atau kafir ? Salma R  Surabaya  085288xxxxx

Jawab  :   Waalaikum salam, kalau Syiah dimaksud adalah yang mengkafirkan dan mencela para shahabat, yang menghalalkan nikah mut’ah (kawin kontrak), menpunyai al-Quran baru, dan mencela para ahli hadits, maka tentu saja sudah keluar dari jalur seorang muslim sebagaimana mestinya.

Bermushafahah (berjabat tangan) Selesai Shalat Wajib

12 Mei 2010

Tanya   :   Ass...apakah ada perintah atau anjuran selesai shalat berjabat tangan? GE Pulo Gadung Jaktim

54

Page 55: Abu Alifa Menjawab

Jawab  :   Waalikum salam, sampai saat ini belum didapat keterangan yang memerintah ataupun menganjurkan berjabat tangan selesai shalat wajib. Yang dicontohkan Nabi SAW selesai shalat beliau beristighfar dan membaca tasbih, tahmid dan takbir serta tahlil. Berjabat tangan sambil mengucapkan salam dilakukan oleh Nabi SAW apabila bertemu dan mau berpisah. Sementara selesai shalat tidak ada ketentuan harus berjabat tangan.

Mengambil Bagian Sembelihan Yang Masih Hidup

12 Mei 2010

Tanya    :   Pak Ustadz, apakah hukumnya jika sembelihan belum mati, kemudian kita ambil bagian kepalanya atau kulitnya. Apakah termasuk halal atau haram? Ikhwan Cikupa Trg 085253xxxxx

Jawab    :    Sabda Nabi SAW :  "Setiap daging yang diambil (dipotong) dari binatang sembelihan, padahal masih hidup, maka termasuk bangkai (al-hadits).  Oleh karena itu bagian yang ikwan maksudl itu menjadi bangkai dan haram dimakan.

Kesurupan Jin

12 Mei 2010

Tanya  :  Ass..pak Ustadz Abu Alifa, apakah ada yang kesurupan jin? Khairiyyah Cibinong Bogor

Jawab :  Waalaikum salam, menurut Syeikh Ibnu Taimiyah bahwa bisa terjadi, ketika menjelaskan tentang ayat riba. Bahkan dalam sebuah hadits kita dianjurkan sebelum tidur supaya membaca tiga surat (An-Naas, al-Falaq dan al-Ikhlas), setelah itu ditiupkan pada telapak tangan dan diusapkan keseluruh badan, supaya tidak terkena syaithan (dari golongan jin).

55

Page 56: Abu Alifa Menjawab

Mewudhukan Jenazah

12 Mei 2010

Tanya   :  Assalamualaikum pak Ustadz, ketika memandikan jenazah apakah ada keterangannya harus diwudukan terlebih dahulu? Syukran !   DIY  0813243xxx

Jawab   :   Waalaikum salam, sepengetahuan kami, bukan diwudukan akan tetapi didahulukan yang kanan dan anggota-anggota wudhunya.

Shalat Hari Raya Di Masjid

12 Mei 2010

Tanya   :   Ass...Ustadz apakah benar bahwa shalat di Hari Raya itu harus dilapangan? Trims  Widodo Klaten

Jawab   :   Waalaikum salam,  lebih utama dilaksanakan dilapangan. Seperti shalat sunat rawatib lebih utama dirumah.

Menjenguk Yang Sakit Harus Berwudhu?

23 Mei 2010

Tanya   :   Ass. Pak Ustadz  Apakah memang dibenarkan secara syariat apabila menengok orang sakit kita harus berwudhu? Dan bagaimanakah hukum wudhu tersebut? Trims   Nur Aqwa Palangkaraya 081399xxxxxx

Jawab  :   Wa’alaikum salam,  Wudhu pada asalnya diperintahkan untuk melaksanakan shalat, baik yang wajib ataupun yang sunnat. Akan tetapi Nabi SAW pernah

56

Page 57: Abu Alifa Menjawab

mencontohkan ketika mau tidur wudhu terlebih dahulu, atau-pun dalam masalah lainnya termasuk saat kita menjenguk orang sakit. Tapi hukumnya tidak sampai kepada wajib akan tetapi sunnat saja.  Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa Jabir bin Abdillah pernah sakit..."maka Nabi SAW dan Abu Bakar menjengukku, mereka berdua berjalan kaki...keduanya mendapati aku pingsan. Nabi berwudhu dan menuangkan air wudhunya sampai aku tersadar....(HR.Bukhary)

Tidur Membatalkan Wudhu

23 Mei 2010

Tanya    :   Ass...Pak Ustadz, apakah tidur itu bisa membatalkan wudhu?  Karena katanya kalau tidur sambil duduk tidak membatalkan, tapi kalau berbaring membatalkan sebab tidak tertekan ketika buang angin! Akram  Serang Banten

Jawab   :    Wa’alaikum salam, sebenarnya sudah sangat jelas bahwa yang membatalkan itu bukan tidurnya, tapi buang anginnya. Terbukti yang dibahas ulama (lihat kitab Subulu as-Salam) adalah mengenai cara tidurnya karena dikhawatirkan keluar angin saat tidur itu. Ketika shahabat menunggu shalat Isya mereka sampai tertidur...lalu datang Rasul SAW dan shalat serta (para shahabat) tidak berwudhu lagi.

Dajjal Menghidupkan Orang Mati?

22 Mei 2010

Tanya  :    ass...Pak ustadz apa pengertian tentang dajjal. Katanya bisa menghidupkan orang mati. Trims wassalam. Rifai Bojonegoro jatim 8309xxxx

57

Page 58: Abu Alifa Menjawab

Jawab :    Dajjali ialah al-Kholath (mencampur, mengacaukan, membingungkan). Dikatakan bahwa "seseorang itu berbuat Dajjal bila ia menyamarkan dan memanipulasi. dan Ad-Dajjal  ialah manipulator dan pembohong yang luar biasa. Lafal ini termasuk bentuk mubalaghah (menyangatkan/intensitas) mengikuti wazan "fa’aal", artinya banyak menelurkan kebohongan dan kepalsuan.[Periksa: An-Nihayah Fi Gharibil Hadits 2: 102]. Dan bentuk jamaknya ialah "dajjaaluun", sedang Imam Malik menjamakkannya dengan bentuk "dajaajilah" sebagai jamak taksir (Lisanul Arab 11: 236). Al-Qurthubi mengatakan bahwa lafal "dajjal" menurut lughat dapat diucapkan dalam sepuluh bentuk. [At-Tadzkirak: 658].Lafal Dajjal sudah menjadi isim alam (kata nama) bagi Al-Masih sang pendusta dan buta sebelah matanya, sehingga kalau disebutkan kata "Dajjal" maka yang segera ditangkap pengertiannya ialah si pembohong tersebut. Dan "Dajjal" itu dinamakan "Dajjal" karena ia menutup kebenaran dengan kebatilan atau karena ia menutupi kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan.kepalsuan. dan penipuannya atas mereka.Dan ada yang mengatakan karena ia menutupi bumi dengan banyaknya ke-lompoknya. [Lisanul Arab 11: 236-237, dan Tartibul Qamus 2: 152 ]. diambil dari kitab Asyrotus Sa’ah karya Yusuf bin Abdullah Yusuf.

Sementara cirinya : Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah dan berambut keriting..."(HR.Bukhari dan Muslim), matanya buta sebelah, mengaku Nabi, mengaku Tuhan, berkaki bengkok , bisa menghidupkan (dengan kebohongannya) orang yang mati, ada tulisan "kafir" dll.

Donor Darah Menjadi Haram Nikah?

22 Mei 2010

Tanya   :  Ass, pak Ustadz Abu Alifa, saya pernah mendonorkan darah kepada seseorang, apakah orang tersebut sama seperti

58

Page 59: Abu Alifa Menjawab

se’susuan yang tidak boleh nikah  (ada darah saya mengalir) dengannya?  EY  Cilegon

Jawab  :  Wa’alaikum salam, mendonorkan darah tidak termasuk kategori penyebab haram dinikahi dan tidak bisa sipersamakan seperti (pernah) menyusui.

Tahlilan Yassinan dan Istighasah Bid’ah?

24 Mei 2010

Tanya   :    assalamu’alaikum, pa ustadz apa hukum tahlilan yassinan dan istighasaan tlong penjelasannya pak ustadz. Trims. Wassalam. Rifa’i . Bojonegoro 023183092xxxx

Jawab  :     Wa’alaikum salam....Ada tiga hukum yang harus dibedakan yaitu tahlilan, yassinan dan istighasah. Namun jika diringkas karena tahlilan dan yassinan biasanya ditempat orang yang mati maka di satukan.

Telah berkata Imam Asy-Syafi’i  "Aku benci al ma’tam yaitu berkumpul-kumpul dirumah ahli mayit meskipun tidak ada tangisan, karena sesungguhnya yang demikian itu akan memperbaharui kesedihan" Perkataan Imam kita diatas jelas sekali yang tidak bisa ditawil atau ditafsirkan kepada arti dan makna lain kecuali bahwa beliau dengan tegas mengharamkan berkumpul-kumpul dirumah keluarga/ahli mayit. Ini baru berkumpul saja, bagaimana kalau disertai dengan apa yang kita namakan disini sebagai Tahlilan atau Yassinan?" Telah berkata Imam Ibnu Qudamah, di kitabnya Al Mughni (Juz 3 halaman 496-497 cetakan baru ditahqiq oleh Syaikh Abdullah bin Abdul Muhsin At Turki ) : “Adapun ahli mayit membuatkan makanan untuk orang banyak maka itu satu hal yang dibenci ( haram ). Karena akan menambah kesusahan diatas musibah mereka dan menyibukkan mereka diatas kesibukan mereka dan menyerupai perbuatan orang-orang jahiliyyah. Dan telah diriwayatkan bahwasannya Jarir pernah bertamu kepada Umar. Lalu Umar

59

Page 60: Abu Alifa Menjawab

bertanya,.Apakah mayit kamu diratapi ?" Jawab Jarir, " Tidak !" Umar bertanya lagi, " Apakah mereka berkumpul di rumah ahli mayit dan mereka membuat makanan ? Jawab Jarir, " Ya !" Berkata Umar, " Itulah ratapan !"  al-Imam an-Nawawi, dikitabnya al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab (5/319-320) telah menjelaskan tentang bid’ahnya berkumpul-kumpul dan makan-makan di rumah ahli mayit dengan membawakan perkataan penulis kitab Asy -Syaamil dan lain-lain Ulama dan beliau menyetujuinya berdalil dengan hadits Jarir yang beliau tegaskan sanadnya shahih. Dan hal inipun beliau tegaskan di kitab beliau “Raudlotuth Tholibin (2/145).  Telah berkata Al Imam Asy Syairoziy, dikitabnya Muhadzdzab yang kemudian disyarahkan oleh Imam Nawawi dengan nama Al Majmu Syarah Muhadzdzab : "Tidak disukai /dibenci duduk-duduk (ditempat ahli mayit) dengan alasan untuk Ta’ziyah karena sesungguhnya yang demikian itu muhdats sedangkan muhdats adalah " Bid’ah ". Dan Imam Nawawi menyetujuinya bahwa perbuatan tersebut bid’ah. [Baca ; Al-Majmu’ syarah muhadzdzab juz. 5 halaman 305-306]. Perkataan  Imam Syafi’i diatas bukan berarti kalau tidak sedih boleh dilakukan. Perkataan ini seperti di atas yaitu menuruti kebiasaannya selamatan kematian itu menyusahkan dan menyibukkan. Tidak berarti boleh apabila tidak menyusahkan dan tidak menyibukkan! Ambillah contoh firman Allah di dalam surat An-Nur ayat 33 :”Janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi”. Apakah boleh kita menyuruh budak perempuan kita untuk melacur apabila mereka menginginkannya?   Tentu tidak!    Begitu juga dengan masalaha Yassinan ditempat yang meninggal. Tapi apabila yassinan yang dimaksud adalah setiap malam jum’at hal ini tidak pernah dicontohkan pula oleh Nabi SAW. Keterangan yang dijadikan dalil yassinan dhaif (lemah).

Adapun Istighasah berarti pemrmohonan kepada Alloh supaya memberikan perlindungan/keselamatan atau bahkan kemenangan. Atau lebih spesifik istighasah itu hampir sama dengan berdo’a. Akan tetapi dalam Al-Quran (lihat Al-Anfal)

60

Page 61: Abu Alifa Menjawab

istighasah yang Nabi lakukan saat perang Badr, dan Nabi mengangkat tangannya sambil berurai air mata menyaksikan para shahabat yang sedang berperang yang tidak seimbang dalam jumlah dan peralatan perang. Dan Nabi lakukan (istighasah) itu sendiri. Dan beliau teus berdoa supaya diberi kemenangan. Adapun yang ditentukan tempatnya, bajunya diseragamkan ,ditentukan harinya dsb  kemudian berdo’a bersama , tidak sama seperti istighasah Nabi SAW.

Wakaf Dengan Uang

25 Mei 2010

Tanya    :   Ass...Pak Ustadz Abu, saya tidak mempunyai tanah untuk diwakafkan, apakah dibolehkan saya wakaf dengan uang? Apakah boleh saya memberikan sarat wakaf uang itu supaya dibelikan sama tanah? Sebenarnya apakah yang disebut wakaf itu? Mukhlis. Tangerang  0852065xxxxx

Jawab   :   Wa’alaikum salam..., wakaf dalam bentuk uang tunai  sebenarnya sudah ada,  yakni di masa Dinasti Mu’awiyyah. Wakaf tunai sebenarnya sudah menjadi pembahasan ulama terdahulu; salah satunya Imam az-Zuhri (wafat tahu 124 H) yang membolehkan wakaf uang (saat itu dinar dan dirham). Bahkan sebenarnya pendapat sebagian ulama mazhab al-Syafi’i juga membolehkan wakaf uang. Mazhab Hanafi juga membolehkan dana wakaf tunai untuk investasi mudharabah atau sistem bagi hasil lainnya. Keuntungan dari bagi hasil digunakan untuk kepentingan umum. Pada tgl 11 Mei 2002 Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa yang membolehkan wakaf uang (cash wakaf/ waqf al nuqud) dengan syarat nilai pokok wakaf harus dijamin kelestariannya. “Wakaf uang hukumnya jawaz (boleh). Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan atau diwariskan”. Begitu juga dengan Dewan Hisbah PP.Persis, yang membolehkan wakaf dengan uang.  Adapun saat  mau

61

Page 62: Abu Alifa Menjawab

memberikan wakaf tapi ingin berupa tanah, tidak ada salahnya memberikan usulan dengan bijak. Umpamanya "saya ingin mewakafkan tanah, karena saya tidak mempunyai tanah saya berikan uangnya untuk dibelikan tanah dan diwakafkan".

Secara etimologi, wakaf berasal dari perkataan Arab “Waqf” yang berarti “al-Habs”. Ia merupakan kata yang berbentuk masdar (infinitive noun) yang pada dasarnya berarti menahan, berhenti, atau diam. Apabila kata tersebut dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia berarti pembekuan hak milik untuk faedah tertentu (Ibnu Manzhur: 9/359).  Sebagai satu istilah dalam syariah Islam, wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik atas materi benda (al-‘ain) untuk tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya (al-manfa‘ah) (al-Jurjani: 328).

Bershalawat Atas Nabi Saat Dalam Majlis

25 Mei 2010

Tanya    :    Ass... pak Ustadz Abu yang saya hormati, apakah da perintahnya atau anjuran apabila kita dalam satu majlis (terlebih majlis ilmu), untuk bershalawat ?  QD Purworejo 0813431xxx

Jawab   :    Wa’alaikum salam, benar ada dalilnya. Hanya saja shalawat yang dimaksud adalah yang pernah diajarkan oleh Nabi SAW.    Dari Abi Hurairah berkata, Bersabda Rasulullah SAW : Tidaklah duduk satu kaum disatu majlis, yang tidak mengingat (menyebut) padanya Asma Alloh dan tidak bershalawat atas Nabi SAW. melainkan itu satu kesedihan/kerugian (nanti) dihari qiamah (HR.Tirmidzy)  Bulugh al-Maram bab al-Dzikr wa al-Du’a

Turunnya Isa bin Maryam dan Imam Mahdi

62

Page 63: Abu Alifa Menjawab

26 Mei 2010

Tanya   :  assalamu’alaikum. Pak Ustadz apa benar munculnya imam mahdi bersama Nabi Isa as. kebumi?.Rifa’i  Bojonegoro 023183092xxxxx

Jawab  :  Wa’alaikum salam, dalam sebuah hadits Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW, bersabda: : Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tampil membela kebenaran hingga datangnya hari kiamat." Kemudian, sabda beliau selanjutnya, "akan turun Isa ibnu Maryam, lalu pemimpin mereka berkata, "Marilah shalat mengimami kami." Lalu Isa  menjawab, "tidak! Sesungguhnya sebagian kamu adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai kehormatan dari Allah." (Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Nuzuli Isa bin Maryam. Hakim  2: 193-194).

Dengan hadits diatas dan hadits-hadits yang lain (yang shahih), bahwa yang dimaksud pemimpin itu adalah al-Mahdi.  Dan mempersilahkan Imam itu kepada Isa untuk mengimami ini menunjukkan bahwa ia adalah orang yang shalih. Sekalipun ada yang menilai bahwa hadits tentang turunnya Isa itu  hadits Ahad. 

Sujud Syukur dan Bacaannya

26 Mei 2010

Tanya     :   Assalamu’alaikum, pak Ustadz Abu Alifa... Apakah sujud syukur itu diawali dengan takbir  dan diakhiri dengan salam?  Benarkah bahwa sujud syukur itu 2 kali? Dan apa yang dibaca dalam sujud tersebut!   Wassalam. Setyo Nugroho  Kebumen 0815762xxxx

Jawab    :   Wa’alaikum salam, sujud syukur adalah sujud yang dilakukan kepada Alloh SWT atas suatu kejadian yang sangat menyenangkan atau menggembirakan. Sujud syukur merupakan

63

Page 64: Abu Alifa Menjawab

sujud secara spontanitas jika kita mendapat kegembiraan, sehingga tidak diawali dengan takbir dan tidak diakhiri dengan salam. Sujud ini dilakukan satu kali., dan tidak ada bacaan apapun. Abdurrahman bin Auf pernah menceritakan "bahwa Nabi SAW pernah sujud dan agak memanjangkan sujudnya itu, kemudian beliau bangkit (lagi)...lalu ia (Nabi) bersabda : Sesungguhnya Jibril telah mendatangi aku dan mengkhabarkan berita gembira. Maka Aku sujud sebagai rasa syukur kepada Alloh (HR.Ahmad).  Dalam hadits yang cukup panjang, "bahwa Ali pernah diutus ke Yaman ..... kemudian Ali menulis surat tentang ke-Islaman mereka (orang Yaman). Maka ketika Rasulullah SAW membacanya, beliau langsung sujud sebagai rasa syukur atas (ke-Islaman)-nya (HR.Baihaqy).

Menghormat Bendera

04 Juni 2010

Tanya    :   Ass...pak Ustadz menurut pandangan ustadz hukum menghormat bendera itu bagaimana?  Jombang

Jawab   :   Wa’alaikum salam, kalau niatnya menghambakan diri maka itu syirik. Oleh karenanya tergantung kepada maksud kita menghormat itu. Al-umuuru biamaqaashidiha  (setiap suatu perkara tergantung dari maksud mengerjakannya). Artinya jika menghormat bendera itu hanya sebatas piranti sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai simbol bendera dan tanpa adanya penghambaan pada bendera tersebut maka termasuk sesuatu yang mubah.

Hari Kematian

05 Juni 2010

64

Page 65: Abu Alifa Menjawab

Tanya     :   Ass... Ustadz Abu Alifa, adakah dalam Islam upacara-upacara kematian seperti yang selama ini kita saksikan seperti hari pertama, ketiga, ketujuh, empat puluh dst? Mohon penjelasannya.   Wassalam  M.Guntur Bima

Jawab    :   Wa’alaikum salam..., Belum didapatkan keterangan bahwa dalam ajaran Islam ada upacara-upacara kematian. Malah yang saya dapatkan ternyata ada dalam ajaran YANG. Menurut kepercayaan dalam ajaran Yang, ruh yang masih berlapis badan halus itu pergi untuk sementara ke alam akhirat, setelah itu ruh tersebut kembali ke bumi dan ia mendapat tantangan dan godaan yang dapat diatasinya karena diantar Yang akhirat. Dirumah ia makan segala sari makanan dan minum sari minman yang disediakan oleh keluarganya dalam pesta diantaranya ke-empat puluh hari kematian itu. Untuk selengkapnya lihat  buku  Selintas Perkembangan Dan Sisa-Sisa Agama Kultur cet.ketiga karya A.D.ELMARZDEDEQ hal. 33 s/d 38

Berkah Dari Kuburan Orang Shalih

06 Juni 2010

Tanya    :  Assalamu’alaikum wr.wb... Pak Ustadz Abu Alifa yang saya hormati, saya sering diajak ke sebuah kuburan/makam yang menurut kita orang yang shalih. Yang jadi pertanyaan saya bolehkah saya mencari berkah dari kuburan itu, umpamanya saya mengambil tanah. Dan sebenarnya adakah dalam Islam cara kita berziarah?  RK Boyolali

Jawab   :  Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Barakah itu mutlak milik Allah SWT. Mencari berkah  melalui  orang-orang yang (dianggap) dekat kepada Allah (Swt), yakni dengan cara minta didoakan  pernah dicontohkan oleh para shahabat. Maksudnya saat itu para shahabat banyak yang minta didoakan oleh Nabi SAW, tetapi setelah Nabi wafat, para shahabat tidak lagi meminta melalui Nabi SAW dengan jalan

65

Page 66: Abu Alifa Menjawab

minta diatas kuburnya melainkan mereka malah meminta kepada paman Nabi yang bernama Abbas ra. Hal inilah yang dalam bahasa sering diistilahkan dengan berwashilah kepada yang kita anggap shalih dan masih ada/hidup. Sementara meminta apapun kepada orang yang sudah mati (apalagi ke kuburan) maka bisa jatuh kedalam perbuatan syirik., apalagi dengan keyakinan bahwa tanahnya itu akan membawa berkah. Oleh karena itu pada mulanya ziarah kubur itu dilarang dalam Islam, karena dikhawatirkan orang menyembah atau meminta ke kuburan. Tapi selanjutnya diperbolehkan dengan harapan bisa mengingatkan kita akan kematian itu. Ini inti ziarah kubur!!. Nabi SAW memberikan tuntunan ketika kita ziarah kubur. Diantaranya jika kita ziarah kubur (mukmin) kita mendoakan dengan kalimat "Assalamu’alaikum ya ahlal kubur (atau ahlad-diyar) minal mukminin wal muslimin wainna insya allohu bikum lahikun nasalullloha lana walakum al-afiyah."

Mempelajari Ilmu Ghaib

07 Juni 2010

Tanya   :    Assalamu’alaikum pak Ustadz bolehkan mempelajari ilmu gaib. Seperti tyangan di TV. Trims penjelasax. Wassalam. Rifa’i  Bojonegoro Jatim

Jawab  :   Wa’alaikum salam wr.wb. Hal ghaib adalah perkara yang tidak terdeteksi oleh indera manusia. Hal ghaib bisa berupa masa lalu, masa depan atau hal-hal yang lain. Sebuah kaedah dasar yang harus diketahui setiap muslim bahwa ilmu ghaib adalah ilmu yang diketahui oleh Allah saja. Allah berfirman : Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, (an-Naml:65)Tentang beberapa ilmu yang ditanyakan, seperti kebal dan hipnotis menurut kami hal itu termasuk ke dalam sihir. Sihir itu

66

Page 67: Abu Alifa Menjawab

terjadi sebagai hasil dari kerja sama atau persekutuan antara manusia dengan syetan (jin). Maka untuk mendapatkan ilmu itu harus melakukan ritual tertentu. Biasanya ada ritual seperti melakukan puasa. Maka jika ada orang yang melakukan puasa untuk mendapatkan ilmu tersebut, maka sesungguhnya puasanya dilakukan bukan karena Allah disamping puasanya itu tidak ada tuntunannya. Artinya bukan untuk mendapatkan ridla Allah, tetapi untuk mendapatkan ilmu. Dengan niat seperti itu, hakekatnya seseorang telah mendekatkan diri kepada selain Allah (syirik). Sebab dia melakukan suatu amal yang diperintahkan oleh syetan sebagai syarat ia akan membantunya. Dan tindakan ini termasuk syirik besar, syirik yang membatalkan keislaman seseorang, sebab ia melakukan ibadah bukan kepada Allah. Puasa sebagai syarat mendapatkan ilmu itu sebagai puasa sunnah adalah keliru. Puasa sunnah itu harus sesuai dengan syari’at Allah, dan dilaksanakan semata-mata untuk mendapatkan ridla Allah. Sementara puasa di sini, aturannya seperti diminta oleh perguruan atau tempat belajar, dengan mengabaikan aturan syari’at.Mempelajari ilmu sihir hukumnya haram, sebab sihir itu hanya akan terwujud dengan adanya bantuan syetan dan ruh-ruh jahat. Karena itulah pelaku sihir termasuk sebagai pelaku kekufuran, sebagaimana firman Allah :Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia (al-Baqarah:102)Hukum haram mempelajari ilmu sihir ini mutlak, baik untuk kebaikan atau untuk kejahatan. Sebab sihir hanya bisa diraih dengan melakukan kesyirikan atau kekufuran. Maka kebaikan yang dilakukan dengan menggunakan sihir tidak bermanfaat sedikit pun bagi pelakunya, sehingga Allah membantah anggapan orang yang mengatakan bolehnya mempelajari sihir untuk kebaikan di dalam firmanNya:Dan mereka itu (ahli sihir) mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. (al-baqarah:102)Ayat ini memberi isyarat bahwa sihir hanya akan membawa madharat (bahaya) dan tidak memberi manfaat. Sebab bahaya

67

Page 68: Abu Alifa Menjawab

yang ditimbulkan jauh lebih besar dari manfaat yang diberikan. Memang kadang-kadang sihir bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit seseorang, bisa untuk membantu keberhasilan usaha seseorang. Namun harus diingat bahwa ahli sihir, yang minta diobatinya dan yang mempelajarinya termasuk haram.

Cincin Pernikahan

07 Juni 2010

Tanya     :   Ass... Pak Ustadz Abu Alifa, apakah ada syariatnya dalam pernikahan itu ada penyematan cincin pernikahan?  Wassalam...KJ  Tangerang

Jawab     :  Wa’alaikum salam....Pemakaian cincin kawin tidak dikenal dalam Islam, meski cincin itu bukan dari emas. Ini lebih merupakan produk budaya kelompok masyarakat tertentu. Sebagian ulama mengatakan bahwa cincin kawin itu berasal dari budaya barat (baca kafir). Dalam sebuah hadits dijelasakan  "....Siapa yang menyerupai (dalam ibadah) kepada satu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka..."  Memang ada hadits yang menyebutkan bahwa salah satu bentuk mahar adalah cincin meskipun hanya terbuat dari besi. Rasulullah SAW bersabda, ”Berikanlah mahar meski hanya berbentuk cincin dari besi”.   Namun hadits ini tidak memhgisyaratkan adanya bentuk tukar cincin antar kedua mempelai, tapi lebih merupakan anjuran untuk memberi mahar meski hanya sekedar cincin dari besi. Jadi bukan cincin kawin yang dimaksud. Dan cincin dari besi itu diberikan pihak laki-laki sebagai mahar /mas kawin kepada pihak isteri. Sedangkan pihak isteri tidak memberi cincin itu kepada laki-laki.

68

Page 69: Abu Alifa Menjawab

Wanita Haid Membaca Al-Quran

11 Juni 2010

Tanya    :     Assalamu’alaikum... Pak Ustadz Abu sebenarnya hukum membaca al-Quran bagi wanita yang sedang haid itu bagaimana? Apakah diperbolehkan atau haram?  Wassalam  RE Kendari

Jawab   :     Wa’alaikum salam, ada yang menilai bahwa persoalan ini masuk kedalam bentuk ikhtilaf. Namun demikian jika ada dua keterangan yang bertentangan, sementara dalil yang satu dhaif(lemah), maka tentu ini bukan ikhtilaf. Akan tetapi kita wajib memilih dalil yang shahih. Dalam masalah ini ada dua pendapat yakni ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan. Pendapat yang membolehkan menilai bahwa hadits/keterangan yang mengatakan  larangan itu dhaif. Seperti hadits Ibnu Umar  (HR.Daruqutni), yang menerangkan " Tidak boleh orang yang junub membaca sedikitpun juga al-Quran ".  Ibnu Hajar mengatakan dalam rawinya ada Abdul Malik bin Maslamah dia dhaif. demikian juga hadits-hadits yang semakna dengan diatas, bahkan ada kategori hadits maudhu (buatan). Sementara ada hadits Aisyah yang mengisyaratkan bolehnya wanita melakukan sesuatu termasuk membaca al-Quran selain thawaf ( Bukhary dan Muslim). Bahkan Imam Al-Bukhary menilai dan berhujjah dengan hadits ini bahwa bolehnya yang junub, wanita haid atau nifas berdzikir. Dan membaca Al-Quran termasuk dzikir. Sekalipun demikian, berdzikir atau membaca Al-Quran dalam keadaan suci (berwudhu) lebih utama dan disunnahkan diantaranya berdasarkan keterangan : " Dari Muhaajir bin Qunfudz, sesungguhnya ia p[ernah menemui Nabi Saw sedangkan beliau (saat itu) sedang buang air kecil. Lalu ia (MUhaajir) mengucapkan salam, akan tetapi beliau tidak menjawabnya sampai beliau berwudhu. Kemudian beliau bersabda : Sesungguhnya aku tidak suka menyebut nama Alloh (berdzikir) kecuali dalam keadaan suci. (HR.Abu Dawud dll)

69

Page 70: Abu Alifa Menjawab

Menyemir Rambut

19 Juni 2010

Tanya      :   Ass...pak ustadz Abu yang saya hormati, saya masih aga ragu tentang hukum mencat (menyemir) rambut. Apakah dalam Islam dibolehkan? RK Sumedang

Jawab      :   Wa’alaikum salam, Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah (3 : 204) Utsman bin Mauhib pernah berkata : Aku pernah kerumah Ummu Salamah (istri Nabi) ...lalu ia (Ummu Salamah) mengeluarkan rambut Rasulullah SAW  di semir dengan menggunakan hana dan katam.  Dengan demikian pada dasarnya menyemir rambut itu dibolehkan (halal), sekalipun ada dalil bahwa Nabi tidak menyukai (melarang) memakai warna hitam. Bahkan pernah suatu waktu Abu Bakar membawa ayahnya (Abu Khuhafah) kehadapan Nabi SAW yang waktu itu jenggot ayahnya berwarna putih. Kemudian Nabi bersabda : Ubahlah ini (uban), tapi jauhilah warna hitam. (HR.Muslim).  Oleh karena itu biasanya para shahabat seperti Abu Bakar, Umar bin Khathab dan yang lainnya mengecat rambut mereka  dengan pewarna alami yang menghasilkan warna hitam kemerah-merahan.

Doa Menjelang Bulan Rajab dan Sya’ban

22 Juni 2010

Tanya     :   Ass.., pak ustadz saya sering mendengar orang berdoa secara khusus mengenai bulan Rajab diantara .."allhohumma baarik lanaa fi rajab wa sya’ban wa ballighna romadhon.." apa ini bisa kita amalkan?  SB Ciamis

Jawab     : Wa’alaikum salam, Hadist yang dimaksud adalah yang diterima dari Anas bin Malik  dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah SAW apabila tiba di bulan Rajab beliau mengucapkan : 

70

Page 71: Abu Alifa Menjawab

“Allahumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya’ban wa ballignaa Romadhon [Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan]“. 

Akan tetapi menurut para ahli hadits,  riwayat diatas tergolong hadits yang lemah (dhaif), karena di dalamnya ada perowi yang bernama Zaidah bin Abi Ar Ruqod. Zaidah adalah munkarul hadits (banyak keliru dalam meriwayatkan hadits) sehingga hadits ini termasuk hadits dho’if. Hadits ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Imam Ahmad.

Hadits Doa Berbuka Shaum (Puasa)

18 Agustus 2010

Tanya   :  Ass.., Pak Ustadz Abu Alifa, benarkah bahwa hadits yang menerangkan doa berbuka puasa itu tidak boleh diamalkan karena dhaif? RYA Jawa Timur

Jawab   : Wa’alikum salam, hadits yang ibu maksud adalah yang diriwayatkan oleh  Al-Imam Ad-Daruquthni di dalam Sunannya. yang berbunyi : 

 ُت� �ْف�َط�ْر� ِق�َك� َا �ُت� َو�َع�َل�ى ِر�ْز� �َم�ْن �َك� َا �َك� ُص�ْم�ُت� َو�ِب �ُه�َّم� َل �َلَل َا

(Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa , dan pada-Mu aku  beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka)

Dalam sanad hadits ini  terdapat rawi yang bernama  Abdul Malik Ibnu Harun Ibnu Imran yang meriwayatkan dari ayahnya. Sedangkan dia perawi yang matrukul hadits, sedangkan ayahnya dhaif. Kemudian pula datang riwayat dari Al-Imam Ath-Thabrani dari hadits Anas, dan di dalamnya terdapat Ismail bin

71

Page 72: Abu Alifa Menjawab

Amr dan Az-Zabarqan. Daud Ibnu Zabarqan adalah seorang rawi yang matrukul hadits, dhaif.

Ada lag hadist yang diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud, dari hadits Ibnu Umar secara marfu, yang berbunyi : 

اَء� َاَلَلُه�. �ْن� َش� �ْج�ْر� ِإ �َأل �ُت� َا �َب َو�ُق� َو�َث �ُع�ْر� �َل�ُت� َاَل �َت � َو�َاِب َذ�َه�َب� َاَلَّظ�ْم�ُأ(Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insya Allah ) Menurut  Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalanidalam Tahzdzibut Tahdzib, bahwa di dalamnya ada rawi Marwan bin Salim Al-Muqaffi’. Dia kedudukannya majhul hal. Artinya hadits ini-pun dhaif (lemah).

Mati Suri

16 Agustus 2010

Tanya    :   Bismillah.... Bapa, bagaimana hukumnya mati suri dalam perspektif agama ? kmrn d kick andy ada siaran ttg mati suri, rik belum baca tafsirannya, syukron sebelumnya,salam buat Ummi sama ade ade di ciamis. RIK Bandung

Jawab    :   Mati adalah hak semua yang hidup. Orang yang menceritakan tentang kematiannya dia sebenarnya belum mati. Sebab kematian yang sebenarnya akan merasakan sakit yang luar biasa. yang tidak mungkin untuk diceritakan. Orang yang telah menceritakan pengalaman kematian adalah orang yang menceritakan mimpinya. Yang pada intinya orang tersebut tidur, sebab tidur hakikatnya mati sebentar. Yang dalam bahasa kita mungkin  "mati suri".

Hadist Minta Maaf Sebelum Ramadhan

72

Page 73: Abu Alifa Menjawab

13 Agustus 2010

Tanya   :   Ass...Pak Ustadz apakah ada keterangannya jika menghadapi ramadhan harus minta maaf sesama manusia? KY. Tangerang

Jawab   :   Wa’alaikum salam, minta maaf tentu dikaitakan dengan kesalahan yang pernah kita lakukan, yang tentu tidak dibatasi oleh bulan ataupun hari. Orang yang minta maaf menunjukkan bahwa kita merasa bersalah, sekalipun mungkin kita tidak melakukan kesalahan. Sebagaimana minta ampun kepada Alloh adalah orang yang sadar bahwa ia merasa berdosa. Nabi Muhammad SAW sering istighfar (minta ampun ) kepada Alloh dalam setiap keadaaan, sebab merasa berdosa, sekalipun tidak pernah berbuat dosa.

Dalam sebuah hadits (Ibnu Hibban, Ibnu Huzaiamah, at-Tirmidzi dari Amar bin Yasir dan juga riwayat Bukhari dari Abi Hurairah) ... bahwa alangkah ruginya (rugi diatas rugi) orang yang mendapatkan ramadhan, lalu lewat begitu saja tanpa mendapatkan ampunan. Dan ampunan itu tentu dikaitkan dengan dosa dan kesalahan. Dan dosa itu ada yang langsung dilakukan kepada Alloh SWT, dan ada yang melalui perantaraan hamba. Dosa yang dilakukan melalui hamba, maka tentu kita harus minta maaf dulu kepada yang bersangkutan. Dan hadits inipun cukup untuk menjadi dasar, supaya kita mendapat ampunan dari dari Alloh baik kesalahan yang dilakukan langsung atau melalui perantaraan sesama manusia.

Niat Shaum Ramadhan

07 Agustus 2010

Tanya   :   Ass.. pak Ustadz Abu Alifa yang kami hormati, benarkah bahwa niat untuk berpuasa wajib seperti Ramadhan harus diniatkan sebelum fajar? Dan bagaimana cara meniatkan puasa ramadhan itu? Tati R

73

Page 74: Abu Alifa Menjawab

Jawab  :   Wa’alaikum salam, memang benar bahwa kita sebelum fajar (shubuh) harus meniatkan diri bahwa besok mau melaksanakan shaum. Dan hal itu bisa kita meneguhkan diri bahwa besok melaksanakan shaum malam harinya. Harus diingat bahwa niat itu pekerjaan hati dan niat itu adanya dihati. Jadi niatkanlah dihati kita bahwa besok mau melaksanakan shaum.

Puasa Di Bulan Rajab Dan Sya’ban

08 Juli 2010

Tanya       :   Assalamu’alaikum, pak ust. Abu yang saya hormati, bolehkah  berpuasa penuh dibulan Rajab dan Sya’ban, mengingat ada keterangan yang menyebitkan "perbanyaklah kalian puasa dibulan Rajab dan Sya’ban" dan shahihkah hadits tersebut ?  Wassalam  HR Nanggroe Aceh Darussalam

Jawab       :   Wa’alaikum salam, Yang dimaksud memperbanyak puasa dalam hadits tersebut adalah memperbanyak puasa sunnat bukan mengkhususkan puasa dibulan Rajab dan Sya’ban. Kalau dibulan lain jarang melaksanakan puasa senin kamis atau puasa pertengahan bulan, atau kalau ingn lebih banyak dengan puasa Daud, maka dibulan tersebut usahakan memperbanyak shaum/puasa tersebut. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, ”Adapun mengkhususkan bulan Rajab dan Sya’ban untuk berpuasa pada seluruh harinya atau beri’tikaf pada waktu tersebut, maka tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan para sahabat mengenai hal ini. Juga hal ini tidaklah dianjurkan oleh para ulama kaum muslimin. Bahkan yang terdapat dalam hadits yang shahih (riwayat Bukhari dan Muslim) dijelaskan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam biasa banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Dan beliau dalam setahun tidaklah pernah banyak berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban, jika hal ini dibandingkan dengan bulan Ramadhan.

74

Page 75: Abu Alifa Menjawab

Adapun melakukan puasa khusus di bulan Rajab, maka sebenarnya itu semua adalah berdasarkan hadits yang seluruhnya lemah (dho’if) bahkan maudhu’ (palsu). Para ulama tidaklah pernah menjadikan hadits-hadits ini sebagai sandaran. Bahkan hadits-hadits yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits yang maudhu’ (palsu) dan dusta.”(Majmu’ Al Fatawa, 25/290-291)

Bahkan telah dicontohkan oleh para sahabat bahwa mereka melarang berpuasa pada seluruh hari bulan Rajab karena ditakutkan akan sama dengan puasa di bulan Ramadhan, sebagaimana hal ini pernah dicontohkan oleh ’Umar bin Khottob. Ketika bulan Rajab, ’Umar pernah memaksa seseorang untuk makan (tidak berpuasa), lalu beliau katakan : ”Janganlah engkau menyamakan puasa di bulan ini (bulan Rajab) dengan bulan Ramadhan.” (Riwayat ini dibawakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa, 25/290 dan beliau mengatakannya shahih. Begitu pula riwayat ini dikatakan bahwa sanadnya shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

Adapun perintah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam untuk berpuasa di bulan-bulan haram yaitu bulan Rajab, Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, maka ini adalah perintah untuk berpuasa pada empat bulan tersebut dan beliau tidak mengkhususkan untuk berpuasa pada bulan Rajab saja. (Lihat Majmu’ Al Fatawa, 25/291)

Imam Ahmad mengatakan, Sebaiknya seseorang tidak berpuasa (pada bulan Rajab) satu atau dua hari.”

Imam Asy Syafi’i mengatakan, ”Aku tidak suka jika ada orang yang menjadikan menyempurnakan puasa satu bulan penuh sebagaimana puasa di bulan Ramadhan.”

Beliau berdalil dengan hadits ’Aisyah yaitu ’Aisyah tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh pada bulan-bulan lainnya sebagaimana beliau menyempurnakan berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan. (Latho-if Ma’arif, 215)

75

Page 76: Abu Alifa Menjawab

Orang Gila

06 Juli 2010

Tanya    :   assalam...wr.wb, ana mau tanya nih pak ustadz, bgm sikap islam thd orang gila..? karena di tempat saya tinggal ada orang gila yang selalu bikin resah warga..? mohon jawabab dari ustadz terima kasih sebelumnya..wassalam... Edi Iskandar

Jawab    :    Wa’alaikum salam wr.wb. ... dalam Islam ada 3 golongan yang Alloh angkat kalam (tidak dicatat amalannya baik dosa atau kebaikan), Salah satunya ada orang yang hilang akal (gila) sampai ia sadar kembali. Oleh karena itu sikap kita terhadap orang gila dalam kehidupan sama seperti kepada manusia lain, tidak boleh menyakiti atau menghina dll. Orang gila membikin resah, tentu bukan keinginannya sebab itu diluar kesadaran (namanya saja gila), tetapi jika kita ikut menghardik bahkan menyakiti, tentu kita lebih gila dari orang yang gila. Maka untuk mengatasi hal tersebut tentu perlu musyawarah dengan warga setempat, atau paling tidak kita laporkan ke pihak berwenang. Karena tentu ini kewajiban negara (pemerintah) dalam mengurusi warganya.

Sufi Menyembah Allah

26 Juni 2010

Tanya    :   ass.., pak ustadz abu alifa saya pernah baca artikel tentang sufi.katanya menyembah ALLAH seperti menyembah bayangan.kita disuruh tau dulu baru menyembah bagaimana ini penjelasanya pak ustadz.wassalam. imam malang.

Jawab    :    Wass ... jangankan mau menyembah Allah, saat sesorang mau masuk Islam mesti tahu dulu tentang Allah. "fa’lam annahu laailaha illalloh ..(ketahuilah (dg ilmu) bahwa

76

Page 77: Abu Alifa Menjawab

sesungguhnya tiada ilah hanya Alloh)." Namun demikian tahu nya itu bukan berdasarkan melihat dzat Alloh melainnkan dengan Ilmu. Begitu juga dalam hal menyembah Alloh, kita wajib tahu dulu dengan Ilmu. Seandainya penyembahan Alloh itu tanpa pengetahuan, maka akan sia-sia. Kita tahu menyembah Alloh dengan (umpamanya) melakukan shalat, hal ini berdasarkan ilmu. Orang yang menyembah tanpa ilmu (tau dulu) akan sesat dalam praktek penyembahan itu.  Akhi sebagai mubaligh tentu akan lebih faham ketika menyampaikan ilmu tentang syariat.

Macam Bid’ah

24 Juni 2010

Tanya   :  ass.., pak ustadz sebenarnya bid,ah itu ada berapa macam.katanya ada dua macam bid,ah hasanah bid,ah dollalah. tlong penjilasan. imam malang. wassalam.

Jawab   :  Wa’alaikum salam, kalau membaca hadits Nabi saw. maka tentu kita akan berkesimpulan bahwa bid’ah itu dholalah/sesat, maka sesuatu yang sesat bukan hasanah. Adanya sementara kelompok atau ulama yang membagi bid’ah kepada hasanah dan dhalalah terletak pada perbedaan dalam mengartikan definisi bid’ah. Ada yang mengartikan bahwa bidah adalah setiap sesuatu yang baru dalam Islam. Tentu saja jika mendapatkan sesuatu yang bagus yang bermanfaat, maka dikatakan bidah hasanah. Sementara  yang lainnya mengatakan bahwa bid’ah itu merupakan tambahan atau pengurangan dalam persoalan ibadah, maka tentu akan berkesimpulan bahwa bid’ah itu dhalalah. Namun demikian kita kembali pada dalil yang ada, bahwa setiap bid’ah itu dhalalah. Adapun yang  baik dalam persoalan muamalah itu bukan hal bid’ah melainkan maslahah mursalah.

77