ABSTRAK Judul Skripsi : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Muaro Jambi . Nama : Kiki Fitri Yana NIM : ERAID012080 Pembimbing I : Drs. Asradi, MM Pembimbing II : Prof, Dr, Hj. Emosda, M.Pd, Kons Pola asuh Orang tua merupakan serangkaian sikap yang di terapkan kepada anak dan sebagai cara untuk mendisipinkan anak sehingga pola asuh yang di berikan orang tua kepada anaknya sangat mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pola asuh orang tua yang berhubungan dengan disiplin belajar, dimana orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi disiplin belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Muaro Jambi Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kedisiplinan belajar pada siswa yang mengalami kecenderungan pola asuh otoriter, permisif,demokratis dan situasional dan mengungkapkan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional expost facto dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua atau beberapa variabel. Dengan jumlah sampel 86 siswa. Berdasarkan hasil dari pengolahan data antara pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa Korelasi antara pola asuh orang tua otoriter terhadap kedisiplinan belajar siswa diperoleh hasil perhitungan korelasi sebesar 0,63 dan memberikan pengaruh sebesar 39,69% terhadap kedisiplinan belajar siswa sedangkan sisanya (100%-39,69%= 60,31%) merupakan kontribusi faktor yang tidak diteliti.Korelasi antara pola asuh orang tua permisif atau laises faire terhadap kedisiplinan belajar siswa diperoleh hasil perhitungan korelasi sebesar 0,70 dan memberikan pengaruh sebesar 49% terhadap kedisiplinan belajar siswa sedangkan sisanya (100%-49%= 51%) merupakan kontribusi faktor yang tidak diteliti.Korelasi antara pola asuh orang tua demokratis atau laises faire terhadap kedisiplinan belajar siswa diperoleh hasil perhitungan korelasi sebesar 0,36 dan memberikan pengaruh sebesar 12,96% terhadap kedisiplinan belajar siswa sedangkan sisanya (100%- 12,96%= 87,04%) merupakan kontribusi faktor yang tidak diteliti.Korelasi antara pola asuh orang tua demokratis atau laises faire terhadap kedisiplinan belajar siswa diperoleh hasil perhitungan korelasi sebesar 0,49 dan memberikan pengaruh sebesar 24,01% terhadap kedisiplinan belajar siswa sedangkan sisanya (100%-24,01%= 75,99%) merupakan kontribusi faktor yang tidak diteliti Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan korelasi antar pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Muaro Jambi. Kata kunci : Pola asuh orang tua, Disiplin Belajar, siswa i
63
Embed
ABSTRAK - repository.unja.ac.id · Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi manusia yang pandai , cerdas, berakhlak dan disiplin. Akan tetapi dari fenomena- fenomena yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ABSTRAK
Judul Skripsi : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa diSMP Negeri 2 Muaro Jambi.
Nama : Kiki Fitri Yana
NIM : ERAID012080
Pembimbing I : Drs. Asradi, MM
Pembimbing II : Prof, Dr, Hj. Emosda, M.Pd, Kons
Pola asuh Orang tua merupakan serangkaian sikap yang di terapkan kepada anak dan sebagai cara untuk mendisipinkan anak sehingga pola asuh yang di berikan orang tua kepada anaknya sangat mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pola asuh orang tua yang berhubungan dengan disiplin belajar, dimana orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi disiplin belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Muaro Jambi Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kedisiplinan belajar pada siswa yang mengalami kecenderungan pola asuh otoriter, permisif,demokratis dan situasional dan mengungkapkan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional expost facto dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua atau beberapa variabel. Dengan jumlah sampel 86 siswa.
Berdasarkan hasil dari pengolahan data antara pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa Korelasi antara pola asuh orang tua otoriter terhadap kedisiplinan belajar siswa diperoleh hasil perhitungan korelasi sebesar 0,63 dan memberikan pengaruh sebesar 39,69% terhadap kedisiplinan belajar siswa sedangkan sisanya (100%-39,69%= 60,31%) merupakan kontribusi faktor yang tidak diteliti.Korelasi antara pola asuh orang tua permisif atau laises faire terhadap kedisiplinan belajar siswa diperoleh hasil perhitungan korelasi sebesar 0,70 dan memberikan pengaruh sebesar 49% terhadap kedisiplinan belajar siswa sedangkan sisanya (100%-49%= 51%) merupakan kontribusi faktor yang tidak diteliti.Korelasi antara pola asuh orang tua demokratis atau laises faire terhadap kedisiplinan belajar siswa diperoleh hasil perhitungan korelasi sebesar 0,36 dan memberikan pengaruh sebesar 12,96% terhadap kedisiplinan belajar siswa sedangkan sisanya (100%-12,96%= 87,04%) merupakan kontribusi faktor yang tidak diteliti.Korelasi antara pola asuh orang tua demokratis atau laises faire terhadap kedisiplinan belajar siswa diperoleh hasil perhitungan korelasi sebesar 0,49 dan memberikan pengaruh sebesar 24,01% terhadap kedisiplinan belajar siswa sedangkan sisanya (100%-24,01%= 75,99%) merupakan kontribusi faktor yang tidak diteliti
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan korelasi antar pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Muaro Jambi.
Kata kunci : Pola asuh orang tua, Disiplin Belajar, siswa
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Di SMP Negeri 2 M uaro Jambi“.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang sangat membantu penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
2. Bapak Drs. Arsil, MR. M.Pd . Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi
3. Bapak Drs. Nelyahardi GutjiKetua Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi,
4. Bapak Drs. Asradi, MM, selaku pembimbing I yang telah menyediakan waktu selama
proses pengajuan judul sampai dengan selesainya pembuatan skripsi
5. Ibu Prof, Dr, Hj. Emosda, M.Pd, Kons selaku pembimbing II yang telah banyak
menyediakan waktu, memberikan pelajaran berharga, serta mendukung selama proses
pembuatan skripsi dari awal mula hingga selesai.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi.
7. Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Muaro Jambi yang telah memberi izin, fasilitas dan
kemudahan dalam melakukan penelitian.
8. Seluruh siswa–siswi di SMP Negeri 2 Muaro Jambi yang telah bersedia memberikan
keterangan yang benar dalam penelitian ini.
9. Bapak Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Muaro Jambiyang telah memberi izin, fasilitas
dan kemudahan dalam melakukan penelitian.
10. Seluruh siswa – siswi di SMP Negeri 2 Muaro Jambiyang telah bersedia memberikan
keterangan yang benar dalam penelitian ini.
11. Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu hingga selesainya penulisan skripsi ini.
Meskipun masih memerlukan penyempurnaan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat serta memberikan petunjuk kepada para mahasiswa/i yang akan melaksanakan skripsi serta ke berbagai pihak yang memerlukan.
Sehubungan dengan hal itu kiranya tidak ada kata yang pantas diucapkan kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, dengan iringan do’a semoga bantuan mereka menjadi amal sholeh dan mendapat ridho dari Allah SWT. Amin
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1 B. Batasan Masalah..........................................................................................5 C. Rumusan Masalah........................................................................................6 D. Tujuan Penelitian.........................................................................................7 E. Manfaat Penelitian.......................................................................................7 F. Asumsi Dasar ..............................................................................................9 G. Hipotesis Penelitian......................................................................................9 H. Definisi Operasional................................................................................... 10 I. Kerangka Konseptual...................................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TENTANG POLA ASUH ORANG TUA 1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua .........................................................12 2. Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua .................................................13 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peran Pengasuhan........................16
B. TEORI TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR 1. Pengertian Disiplin belajar....................................................................19 2. Unsur-unsur kedisiplinab belajar...........................................................21 3. Disiplin belajar di sekolah.....................................................................23 4. Upaya menegakkan disiplin..................................................................25 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi cara mendisiplin.............................27
C. Keterkaitan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa...........................................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...........................................................................................32 B. Populasi Dansampel ...................................................................................33 C. Variabel penelitian......................................................................................38 D. Jenis Data ...................................................................................................38 E. Tempat dan waktu penelitian......................................................................38
F. Alat Pengumpul Data .................................................................................39 G. Teknik Analisa Data ...................................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian...................................................46 B. Hasil Penelitian...........................................................................................52
C. Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................................61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................64 B. Saran ..........................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Keluarga merupakan wadah pendidikan yang sangat besar pengaruhnya dalam
perkembangan anak. Oleh karena itu pendidikan anak tidak dapat dipisahkan dari
keluarganya karena keluarga merupakan tempat pertama kali anak belajar menyatakan
diri sebagai makhluk dalam berinteraksi dengan kelompoknya. Keluarga mempunyai
peranan dan tanggungjawab utama atas perawatan dan perlindungan anak sejak bayi
hingga remaja. Selain keluarga, secara khusus orang tua juga mempunyai peranan
sangat berpengaruh dalam perkembangan seorang anak. Terutama akan kemana
seorang anak akan menentukan masa depannya. Mengasuh, membesarkan dan
mendidik merupakan tugas mulia orang tua.
Dan juga Keluarga merupakan lembaga pertama bagi pendidikan anak. Di
dalam keluargalah anak mulai mengenal aturan-aturan norma, nilai yang mengatur
hubungan atau interaksi antar anggota keluarga yang satu dengan yang lainnya. Dan
di dalam keluarga anak menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial.
Pendidikan dalam keluarga merupakan usaha keluarga dalam mendewasakan
anak melalui gaya kepemimpinan atau pola asuh yang di berikan untuk
mendisiplinkan anak tergambar dari pemberian kasih sayang, ganjaran dan
komunikasi.
Oleh karena itu, di dalam keluarga dalam memberikan pendidikan kepada
anak dibutuhkan pola asuh yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal, dan dapat menjalankan perannya dengan baik. Dan dengan memberikan pola
asuh yang tepat orang tua akan lebih mudah menjalankan tugasnya dalam mendidik
anakya tersebut.
Pola asuh merupakan metode disiplin yang diberikan kepada orang tua kepada anaknya. Menurut Agoes Dariyo (2004:97) menjelaskan empat bentuk pola asuh orang tua dalam mendidik dan memberikan metode disiplin kepada anak yaitu :
1. Pengasuhan Otoriter (Parent Oriented) Ciri-Ciri dari pola asuh otoriter ini, menekankan segala aturan orang
tua harus di taati oleh anak. Orang tua bertindak semena-mena, tanpa dapat di kontrol oleh anak. Anak harus menurut dan tidak boleh membantah terhadap apayang di perintahkan oleh orang tua. Dalam hal ini, anak seolah-olah menjadi “robot”, sehingga ia kurang inisiatif,merasa takut,tidak percaya diri, pencemas rendah diri, minder dalam pergaulantetapi disisi lainanak bisa mwmberontak, nakal, atau melarikan diri dari kenyataan, misalnya dengan menggunakan narkoba. Dari segi positifnya, anak yang dididik dalam pola asuh ini, cenderung akan menjadi disiplin yakni mentaati peraturan. Akan tetapi bisa jadi ia hanya mau menunjukkan kedisiplinan di hadapan orang tua anak bersikap dan bertindak alain. Hal itu tujuannya seata mata hanya untuk menyenangkan hati orang tua. Jadi anak cenderung memiliki kedisiplinan dan kepatuhan yang semu. 2. Pengasuhan Permisif
Sifat pola asuh ini yakni segala aturan dan ketetapan keluarga di tangan anak. Apa yang dilakukan anak diperbolehkan oleh orang tua. Orang tua menuruti segala kemauan anak. Anak cenderung bertindak semena mena. Tanpa pengawasan orang tua.
3. Pengasuhan Demokratis
Kedudukan orang tua dan anak sejajar. Suatu keputasan diambil bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak. Anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab artinya apa yang dilakukan oleh anak tetap harus dibawah pengawasan orang tua dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Orang tua dan anak tidak dapat berbuat semena-mena.
4. Pengasuhan Situasional
Dalam kenyataanya, sering kali pola asuh tidak diterapkan secara kaku, artinya orang tua tidak menerapkan salah satu tipe pola asuh tersebut. Ada kemungkinan oramg tua menerapkan secara fleksibel, luwes dan di sesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu. Sehingga sering kali muncullah tipe pola asuh situasional.
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi manusia yang pandai ,
cerdas, berakhlak dan disiplin. Akan tetapi dari fenomena- fenomena yang ada
masalah yang dihadapi orang tua pada saat ini adalah banyak orang tua yang kurang
memberikan pola asuh yang baik terhadap anaknya dalam meningkatkan disiplin
anak.
Bahkan berdasarkan hasil survey yang didapatkan dari beberapa wali murid
atau orang tua murid menyatakan setiap orangtua menerapkan berbagai macam pola
asuh kepada anaknya ada orang tua yang memberikan peraturan yang sangat ketat
terhadap anaknya sehingga anak harus menuruti semua kehendak dari orang tuanya ,
ada orang tua yang terlalu sibuk bekerja sehingga orangtua tersebut tidak dapat
mengontrol anaknya, ada orang tua yang sangat terbuka terhadap anaknya sehingga
anak merasa nyaman ketika ia bersama dengan orangtuanya dan adapula orang tua
yang dalam mendidik anaknya orang tua tersebut menyesuaikan terhadap situasi dan
kondisi adakalanya ia tegas dan adakalanya ia harus menerima pendapat dari anaknya,
dan hasil survey terhadap guru-guru dan guru pembimbing bahwa telah banyak
menemukan para siswa/i SMP Negeri 2 MUARO JAMBI yang melakukan
pelanggaran baik yang berkaitan dengan dirinya sendiri maupun masalah yang
menyangkut lingkungan sekolah. Fenomena yang sempat di amati antara lain ada
sebagian kecil siswa yang tidak disiplin dalam belajar seperti membolos ketika jam
belajar, tidak mengerjakan tugas, tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan
pelajaran di kelas, berpura-pura sakit agar dapat membolos, tidak mengikuti pelajaran
dikelas, melanggar tata tertib sekolah seperti sering terlambat masuk
sekolah.Beberapa anak tidak membawa pekerjaan rumah dan ribut di kelas. Tindakan-
tindakan tersebut menunjukkan bahwa terdapat siswa yang kurang mematuhi tata
tertib belajar di sekolah.
Peneliti mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai keterlibatan dan
perhatian orang tua siswa di sekolah. Guru menjelaskan bahwa terdapat perbedaan
perhatian orang tua siswa terhadap perkembangan siswa di sekolah. Perbedaan juga
ditunjukkan dalam sikap orang tua saat diberi informasi mengenai perilaku anak.
Terdapat orang tua yang tidak mempercayai laporan guru mengenai sikap anak yang
kurang baik. Orang tua memberi pembelaan bahwa anak selalu dididik untuk berbuat
baik saat di rumah dan tidak mungkin melakukan hal yang kurang baik di sekolah.
Orang tua lain menunjukkan sikap menerima terhadap perilaku anak yang kurang baik
dan akan mengarahkan kembali. Perbedaan sikap orang tua terhadap kegiatan belajar
siswa di rumah serta keterlibatan dan perhatian di sekolah menunjukkan bahwa
pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua berbeda.
Survey awal menunjukkan bahwa terdapat siswa yang kurang mentaati tata tertib
belajar di sekolah dan perbedaan pengasuhan oleh orang tua sehingga menimbulkan
kedisiplinan belajar yang berbeda pula.
Kedisiplinan belajar ditunjukkan dengan ketaatan terhadap aturan-aturan
belajar. Peraturan belajar yang harus ditaati tidak hanya peraturan sekolah, namun
juga di rumah. Siswa dapat disebut disiplin apabila mampu mematuhi aturan-aturan di
sekolah dengan baik, serta mengikuti pembelajaran di kelas secara tertib.Kedisiplinan
belajar anak juga dilihat dari kepatuhan terhadap peraturan belajar di rumah yang
ditunjukkan dengan belajar sesuai jadwal yang ditentukandan mengerjakan pekerjaan
rumah tepat waktu.
Kedisiplinan belajar merupakan serangkaian sikap dan perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan moral individu
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mencakup perubahan berfikir, sikap
dan tindakan yang seesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan
seseorang dalam belajar.
Karena setiap orang tua memiliki latar belakang, kondisi, dan pola asuh yang
berbeda maka metode yang diterapkan orang tua untuk mendisiplinkan anaknya juga
berbeda beda, maka hasilnya pun akan berbeda-beda. Karena pola asuh dan metode
disiplin yang berbeda-beda inilah yang menjadikan masalah ini menarik untuk diteliti
maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Muaro Jambikelas
VIII Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. BATASAN MASALAH
Mengingat luasnya permasalahan dalam penelitian ini maka penulis
membatasi masalah yang ada. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Pola asuh orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pola pengasuhan
yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya dimana terdapat empat macam
bentuk pola asuh yaitu :
a. pola asuh otoriter
b. pola asuh permisif
c. pola asuh demokratis dan
d. pola asuh situasional.
2. Sedangkan yang dimaksud dengan disiplin belajar adalah Semua aktifitas siswa
yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas belajar di sekolah.
C. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian yang di paparkan dan sesuai dengan judul yang telah disajikan,
maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruhpola asuh otoriterterhadap kedisiplinan belajar di
SMPNegeri 2 Muaro Jambi ?
2. Adakah pengaruh pola asuhpermisif terhadap kedisiplinan belajar di SMP
Negeri 2 Muaro Jambi ?
3. Adakah pengaruh pola asuh demokratisterhadap kedisiplinan belajar di SMP
Negeri 2 Muaro Jambi ?
4. Adakah pengaruhpola situasionalterhadap kedisiplinan belajar siswa di
SMPNegeri 2 Muaro Jambi ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Agar penelitian dapat terarah dengan baik dan tepat, maka perlu dirumuskan
tujuan penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini dilaksanakan
dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pola asuh otoriterterhadap
kedisiplinan belajar di SMP Negeri 2 Muaro Jambi
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pola asuhpermisif
terhadap kedisiplinan belajar di SMP Negeri 2 Muaro Jambi
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pola asuh
demokratisterhadap kedisiplinan belajar di SMP Negeri 2 Muaro Jambi
4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pola situasionalterhadap
kedisiplinan belajar siswa di SMPNegeri 2 Muaro Jambi
E. MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan masalah dan tujuan yang di uraikan di atas maka hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Manfaat Teoritis
Memberikan wawasan secara nyata dalam dunia pendidikan bahwa pola asuh
orang tua berperan bagi kepribadian anak terutama kedisiplinan belajar.
2. Manfaat praktis
a. Orang tua
Sebagai informasi dalam membimbing dan mengarahkan anak-anaknya untuk
tumbuh dan berkembang dengan baik dan memberikan pola asuh yang tepat bagi
anaknya agar anak lebih disiplin dalam belajarnya dan juga dapat menjadi bahan
evaluasi dan masukan bagi orang tua dalam rangka mengetahui sejauh mana peranan
orang tua dalam mendisiplinkan anaknya.
b. Siswa
Sebagai cermin diri,gambaran dan informasi bagi dirinya dalam meningkatkan
kedisiplinan belajarnya.Kedisiplinan menciptakan keteraturan dan kelancaran
dalam belajar, maka untuk kegiatan ini siswa harus mengikuti aturan yang ditetapkan
di sekolah dan di rumah.
c. Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti yang berhubungan dengan
bimbingan dan konseling mengenai pengaruh pola asuh orang tua terhadap
kedisiplinan belajar siswa..
d. Guru pembimbing
Sebagai gambaran bagi guru pembimbing untuk lebih mengetahui pola asuh
orang tua dan dampaknya bagi anak sehingga guru pembimbing dapat mengambil
langkah dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling khususnya dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa.
e. Peneliti selanjutnya
Temuan ini akan dapat di tindak lanjuti atau di replikasikan oleh para peneliti
pada waktu dan tempat yang berbeda.
F. ANGGAPAN DASAR
Adapun anggapan dasar yang di berikan pada penelitian ini adalah :
1. Pola asuh orang tua merupakan model ideal untuk membentuk kedisiplinan belajar
anak karena orang tua lah yang pertama kali memberikan proses pembelajaran kepada
anaknya.Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap peningkatan kedisiplinan
belajar anak anak dan perkembangan kepribadian anak.
2. Pemberian pola asuh yang tidak tepat terhadap anaknya akan membentuk pribadi anak
yang kurang baik dan akan berpengaruh terhadap kedisiplinan belajarnya.
3. Karena pola asuh yang diberikan oleh setiap orang tua berbeda-beda maka hasil
disiplin belajar anak juga berbeda-beda.
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis yang dapat peneliti ajukan adalah
sebagai berikut.
1. Terdapat pengaruh antara pola asuh otoriter terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMP
Negeri 2 Muaro Jambi
2. Terdapat pengaruh antara pola asuh permisif terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMP
Negeri 2 Muaro Jambi
3. Terdapat pengaruh antara pola asuh demokratis terhadap kedisiplinan belajar siswa di
SMP Negeri 2 Muaro Jambi
4. Terdapat pengaruh antara pola asuh situasional terhadap kedisiplinan belajar siswa di
SMP Negeri 2 Muaro Jambi
H. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional yang dapat di kemukakan pada penelitian ini adalah :
1. Yang dimaksud pola asuh orangtua adalah bagaimana orang tua memperlakukan
anak, mendidik membimbing, dan mendidiplinkan anak dalam hal ini peneliti
membagi empat pola asuh yaitu :
a. Pola asuh otoriter
Pola asuh otoriter merupakan gaya pengasuhan orang tua yang membatasi dengan
menghukum,dimana orang tua mendesak anak untuk mengikuti arahan mereka dan
menghormati pekerjaan dan upaya mereka.
b. Pola asuh permisif
Pola asuh permisif merupakan gaya pengasuhan orangtua yang menetapkan segala
aturan dan ketetapan keluarga di tangan anak. Apa yang dilakukan anak diperbolehkan
oleh orang tua. Orang tua menuruti segala kemauan anak. Anak cenderung
bertindak semena mena. Tanpa pengawasan orang tua.
c. Pola asuh demokratis
Pola asuh orangtua demokratis merupakan gaya pengasuhan dimana Kedudukan
orang tua dan anak sejajar. Suatu keputasan diambil bersama dengan
mempertimbangkan kedua belah pihak. Anak diberi kebebasan yang bertanggung
jawab artinya apa yang dilakukan oleh anak tetap harus dibawah pengawasan orang
tua dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral
d. Pola asuh situasional
Pola asuh situasional merupakan pola asuh yang tidak diterapkan secara kaku
artinya orang tua tidak menerapkan salah satu tipe pola asuh tersebut. Ada
kemungkinan orang tua menerapkan secara fleksibel, luwes dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu.
2. Kedisiplinan belajar merupakan serangkaian sikap dan perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan moral individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan
tindakan yang seesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan
seseorang dalam belajar
I. KERANGKA KONSEPTUAL
Berdasarkan batasan masalah dan definisi operasional, maka dalam pnelitian ini di
tetapkanalur piker sebagaimana yang tergambar dalam bagan dibawah ini :
- Pola Asuh Orang Tua Otoriter
- Pola Asuh Orang Tua Permisif
- Pola Asuh Orang Tua Demokratis
- Pola Asuh Orang Tua Situasional
(X)
Kedisiplinan belajar siswa
(Y)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TENTANG POLA ASUH ORANG TUA
1. Pengertian pola asuh Orang tua
Keluarga dimulai dengan pria dan wanita yang secara resmi dinyatakan sebagai
suami istri. Pasangan tersebut bertambah peran sebagai orang tua setelah ada anak yang
lahir. Anak merupakan pelengkap dan titipan yang harus dijaga serta dididik oleh orang
tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak untuk tumbuh dan berkembang.
Anak lahir melalui rahim ibu, jadi anak mempunyai ikatan yang sangat erat
dengan ibu. Ibu serta ayah berperan dalam mendidik anak untuk berperilaku dengan baik
sehingga terbentuk karakter yang baik pula. Peran keluarga dalam pendidikan sangat
berperan bagi pendewasaan diri anak sehingga dapat menjadi bekal untuk masa depan.
Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orang tua. Setiap orang tua
mempunyai ciri perlakuan yang diterapkan pada anak yang disebut sebagai pola asuh.
Orang tua adalah penanggung jawab bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua Menurut sri lestari (2012:49) pola
asuh merupakan serangkaian sikap yang di tunjukkan oleh orang tua terhadap anak untuk
menciptakan iklim emosi yang melingkupi interaksi orang tua-anak.
Pola asuh orang tua merupakan pola perilaku yang diterapkan pada anak bersifat
relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dirasakan oleh anak, dari segi
negatif maupun positif. Pola asuh yang ditanamkan tiap keluarga berbeda, hal ini
tergantung pandangan dari tiap orang tua (Petranto, 2006)
Menurut gunarsa dan gunarsa, 1995; Helm dan turner, 1995; Papalia, Olds dan
Feldman, 1998 dalam Agoes Dariyo (2004:97) mengemukakan bahwa pola asuh orang
tua amat mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak.
Menurut sandtrock (2007:163) Pengasuhan memerlukan sejumlah kemampuan
interpersonal dan mempunyai tuntunan emosional yang besar, namun sangat sedikit
pendidikan formal mengenai tugas ini.
Berdasarkan definisi-definisi pola asuh di atas, pola asuh orang tua merupakan
perlakuan khas orang tua dalam mengasuh anak yang ditunjukkan melalui pemenuhan
kebutuhan anak, mendidik, membimbing, mengawasi, serta mendisiplinkan anak melalui
penguatan positif maupun negatif.
2. Macam-Macam pola asuh orang tua
Menurut Agoes dariyo (2004:98) ada 4 bentuk pola asuh orang tua antara lain :
1. Pola asuh otoriter
Pola asuh otoritatif menurut john Sandtrock (2007:167) merupakan Adalah
gaya yang membatasi dengan menghukum,dimana orang tua mendesak anak untuk
mengikuti arahan mereka dan menghormati pekerjaan dan upaya mereka. Orang tua
yang otoriter menerapkan batas kendali yang tegas pada anak dan meminimalisir
perdebatan verbal.contohnya orang tua otoriter mungkin berkata “lakukan dengan
caraku atau tak usah”
Menurut Agoes Dariyo (2004:98) ciri-ciri dari pola asuh otoriter ini,
menekankan segala aturan orang tua harus di taati oleh anak. Orang tua bertindak
semena-mena, tanpa dapat di kontrol oleh anak. Anak harus menurut dan tidak boleh
membantah terhadap apayang di perintahkan oleh orang tua. Dalam hal ini, anak
seolah-olah menjadi “robot”, sehingga ia kurang inisiatif,merasa takut,tidak percaya
diri, pencemas rendah diri, minder dalam pergaulantetapi disisi lainanak bisa
mwmberontak, nakal, atau melarikan diri dari kenyataan, misalnya dengan
menggunakan narkoba. Dari segi positifnya, anak yang dididik dalam pola asuh ini,
cenderung akan menjadi disiplin yakni mentaati peraturan. Akan tetapi bisa jadi ia
hanya mau menunjukkan kedisiplinan di hadapan orang tua anak bersikap dan
bertindak alain. Hal itu tujuannya seata mata hanya untuk menyenangkan hati orang
tua. Jadi anak cenderung memiliki kedisiplinan dan kepatuhan yang semu.
2. Pola asuh permisif.
Menurut santrock (2002) Pola asuh orang tua permisif yaitu suatu gaya
dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak, tipe pengasuhan ini
diasosiasikan dengan inkompetensi sosial anak, khususnya kurangnya kendali diri.
Menurut Agoes dariyo (2004:98) Pola asuh permisif. Sifst pola asuh ini yakni
segala aturan dan ketetapan keluarga di tangan anak. Apa yang dilakukan anak
diperbolehkan oleh orang tua. Orang tua menuruti segala kemauan anak. Anak
cenderung bertindak semena mena. Tanpa pengawasan orang tua.
Menurut sri lestari (2012:49) pola asuh permisif merupakan pola asuh yang
dimana orang tuanya memiliki sedikit aturan dan tuntutan, anak terlalu dibiarkan
bebas menuruti kemauannya sendiri dan biasanya dilakukan oleh orang tua yang
terlalu baik,cenderung memberi kebebasan pada anak-anak dengan menerima daan
memaklumi segala perilaku,tuntutan, dan tindakan anak namun kurang menuntut
siakp tanggung jawab dan keteraturan perilaku anak
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
orang tua (permisif) adalah sebuah gaya pengasuhan yang diberikan orang tua dimana
orang tua sama sekali tidak terlibat dalam kehidupan anaknya orang tua terlalu
memberikan kebebasan pasa anak dan tanpa pengawasan dari orang tua.
3. Pola asuh demokratis
Menurut Agoes Dariyo Kedudukan orang tua dan anak sejajar. Suatu
keputasan diambil bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak. Anak
diberi kebebasan yang bertanggung jawab artinya apa yang dilakukan oleh anak tetap
harus dibawah pengawasan orang tua dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
Orang tua dan anak tidak dapat berbuat semena-mena.
Menurut john w. Sandtrock (2007:167) mendorong anak untukmandiri,
namun masih menempatkan batas dan kendali pada tindakan mereka. Tindakan verbal
memberi dan menerima dimungkinkan, dan orang tua bersikap hangatdan penyayang
terhadap anak.
4. Pola asuh situasional
Menurut agoes dariyo (2003:98) dalam kenyataanya, seringkali pola asuh
tersebut tidak diterapkan secara kaku artinya orang tua tidak menerapkan salah satu
tipe pola asuh tersebut. Ada kemungkinan orang tua menerapkan secara fleksibel,
luwes dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu.
Menurut john w. Sandtrock merupakan suatu gaya pengasuhan dimana orang
tua sangat terlibat dengan anak tetapi tidak menaruh banyak tuntutan dan kontrol yang
ketat terhadap mereka
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peran Pengasuhan
Untuk dapat menjalankan peran pengasuhan anak dengan baik, ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi yaitu:
a. Usia orang tua
Tujuan Undang-Undang perkawinan salah satunya adalah memungkinkan
pasangan untuk siap secara fisik maupun psikososial dalam membentuk rumah tangga
dan menjadi orang tua. Walaupun demikian, rentang usia tertentu adalah baik untuk
menjalankan peran pengasuhan. Apabila terlalu muda atau terlalu tua, maka tidak
akan dapat menjalankan peran-peran tersebut secara optimal karena diperlukan
kekuatan fisik dan psikososial.
b. Keterlibatan orang tua
Pendekatan mutakhir yang digunakan dalam hubungan ayah dan bayi yang
baru lahir, sama pentingnya dengan hubungan antara ibu dan bayi sehingga dalam
proses persalinan, ibu dianjurkan ditemani suami dan begitu bayi lahir, suami
diperbolehkan untuk menggendong langsung setelah ibunya mendekap dan
menyusuinya. Dengan demikian, kedekatan hubungan antara ibu dan anaknya sama
pentingnya dengan ayah dan anak walaupun secara kodrati akan ada perbedaan, tetapi
tidak mengurangi makna penting hubungan tersebut. Pada beberapa ayah yang tidak
dapat terlibat secara langsung pada saat bayi baru dilahirkan maka beberapa hari atau
minggu kemudian dapat melibatkan dalam perawatan bayi seperti mengganti popok,
bermain dan berinteraksi sebagai upaya untuk terlibat dalam perawatan anak.
c. Pendidikan orang tua
Bagaimanapun pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan anak
akan mempengaruhi kesiapan mereka menjalankan peran pengasuhan. Untuk menjadi
lebih siap dalam menjalankan peran pengasuhan adalah dengan terlibat aktif dalam
setiap upaya pendidikan anak, mengamati segala sesuatu dengan berorientasi pada
masalah anak, menjaga kesehatan anak dengan secara regular memeriksakan dan
mencari pelayanan imunisasi, memberikan nutrisi yang adekuat, memperhatikan
keamanan dan melaksanakan praktek pencegahan kecelakaan, selalu berupaya
menyediakan waktu untuk anak dan menilai perkembangan fungsi keluarga dalam
perawatan anak.
d. Pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak
Hasil riset menunjukkan bahwa oang tua yang telah mempunyai pengalaman
sebelumnya dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan dan
lebih relaks. Selain itu, mereka akan lebih mampu mengamati tanda-tanda
pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal.
e. Stres orang tua
Stres yang dialami oleh ayah atau ibu atau keduanya akan mempengaruhi
kemampuan orang tua dalam menjalankan peran pengasuhan, terutama dalam
kaitannya dengan strategi koping yang dimiliki dalam menghadapi permasalahan
anak. Walaupun demikian, kondisi anak juga dapat menyebabkan stres pada orang
tua, misalnya anak dengan tempramen yang sulit atau anak dengan masalah
XY = jumlah perkalian antara skor X (item) dengan skor Y (total)
∑X = jumlah skor item
∑Y = jumlah skor total
∑X2= jumlah kuadrat setiap skor variabel X
∑Y2= jumlah kuadrat setiap skor variabel Y
N = jumlah data
2. KriteriaPenafsiran
Kriteriapenafirankolerasi yang digunakanadalahcriteriapenafsiran yang
dikemukanolehSutja, dkk (2014 : 116 )
Tabel 6. Kriteria Penafsiran Kolerasi No Kolerasi Penafsiran 1 0,00 – 0,20 Korelasi kecil : hubungan hampir dapatdiabaikan 2 0,21- 0,40 Kolerasi rendah : hubungan jelas tetapi kecil 3 0,41-0,70 Kolerasi sedang : hubungan memadai 4 0,71-0,90 Kolerasi tinggi : hubungan besar 5 0,91-1,00 Kolerasi sangat tnggi : hubungan
3. Hipoteis Statistik
1. Terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 muaro Jambi.
2. Tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kedisiplinan belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 muaro Jambi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap
Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Muaro Jambi”. Terdapat lima data yang
diperoleh dalam penelitian ini, yaitu data mengenai pola asuh otoriter, pola asuh permisif, pola
asuh demokratis, pola asuh situasionaldan kedisiplinan belajar.
Hasil tabulasi data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini, (selengkapnya pada
lampiran tabulasi data)
Tabel 7. Distribusi hasil pengumpulan data tentang pola asuh pada siswa kelas VIII di
SMP Negeri 2 Muaro Jambi
no presentase % Hasil otoriter permisif demokratis situasional