ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN TABANAN TAHUN 2013 Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor infeksi, malabsorpsi (gangguan penyerapan zat gizi), makanan dan faktor psikologis Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik demografis (umur, jenis kelamin, tempat tinggal) dan non demografis (waktu, status gizi) penderita diare pada balita di Kecamatan Tabanan pada tahun 2013. Metode dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional-retrospekstif, teknik total sampling dengan mempergunakan data sekunder pasien balita yang tercatat dengan diagnosis diare pada kartu status (rekam medis) dan buku register serta telah sesuai dengan kriteria inklusi, yang datang ke UGD maupun poli umum Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kecamatan Tabanan (Puskesmas Tabanan I, II, dan III) pada bulan Januari-Desember tahun 2013. Dari 264 sampel pasien balita penderita diare, diperoleh 67,80% kelompok umur ≤ 24 bulan dan 32,20% kelompok umur 25-59 bulan. Terdapat 56,44% laki-laki dan 43,56% perempuan. Untuk status gizi didapatkan 89,01% gizi baik, 5,68% gizi kurang, 4,55% gizi lebih, dan 0,76% gizi buruk. Berdasarkan tempat tinggal, pasien balita penderita diare terbesar proporsinya bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tabanan II yakni sebesar (46,21%), Puskesmas Tabanan I (19,32%), Puskesmas Tabanan III (30,68%) dan luar wilayah kecamatan Tabanan (3,79%) dan kasus paling banyak ditemukan pada bulan april yaitu 35 balita (13,25%). Dapat disimpulkan bahwa kasus diare pada balita di Kecamatan Tabanan tahun 2013 memiliki gambaran karakteristik yang bervariasi untuk setiap variable yang diteliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk kasus diare pada balita. Kata Kunci : diare, balita, karakteristik, data sekunder 1
24
Embed
ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA ANAK … fileRINGKASAN KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN TABANAN TAHUN 2013 Hingga saat ini penyakit diare masih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ABSTRAK
KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA
DI KECAMATAN TABANAN TAHUN 2013
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensitinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebihdari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntahatau tinja yang berdarah. Diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor infeksi,malabsorpsi (gangguan penyerapan zat gizi), makanan dan faktor psikologis Hingga saat inipenyakit diare masih merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di negaraberkembang seperti Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik demografis (umur,jenis kelamin, tempat tinggal) dan non demografis (waktu, status gizi) penderita diare padabalita di Kecamatan Tabanan pada tahun 2013.
Metode dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional-retrospekstif,teknik total sampling dengan mempergunakan data sekunder pasien balita yang tercatatdengan diagnosis diare pada kartu status (rekam medis) dan buku register serta telah sesuaidengan kriteria inklusi, yang datang ke UGD maupun poli umum Pusat KesehatanMasyarakat (Puskesmas) di Kecamatan Tabanan (Puskesmas Tabanan I, II, dan III) padabulan Januari-Desember tahun 2013.
Dari 264 sampel pasien balita penderita diare, diperoleh 67,80% kelompok umur ≤ 24bulan dan 32,20% kelompok umur 25-59 bulan. Terdapat 56,44% laki-laki dan 43,56%perempuan. Untuk status gizi didapatkan 89,01% gizi baik, 5,68% gizi kurang, 4,55% gizilebih, dan 0,76% gizi buruk. Berdasarkan tempat tinggal, pasien balita penderita diareterbesar proporsinya bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tabanan II yakni sebesar(46,21%), Puskesmas Tabanan I (19,32%), Puskesmas Tabanan III (30,68%) dan luar wilayahkecamatan Tabanan (3,79%) dan kasus paling banyak ditemukan pada bulan april yaitu 35balita (13,25%).
Dapat disimpulkan bahwa kasus diare pada balita di Kecamatan Tabanan tahun 2013memiliki gambaran karakteristik yang bervariasi untuk setiap variable yang diteliti. Hasilpenelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk kasus diarepada balita.
Kata Kunci : diare, balita, karakteristik, data sekunder
1
ABSTRACT
PATIENT CHARACTERISTICS OF DIARRHEA IN CHILDREN CHILDREN
IN THE DISTRICT TABANAN YEAR 2013
Diarrhea is a disease characterized by changes in the shape and consistency of a mushy stooluntil melted and increased frequency of bowel movements more than usual, which is 3 timesor more a day which may be accompanied by vomiting or bloody stools. Diarrhea can becaused by several factors, such as infection, malabsorption (impaired absorption of nutrients),food and psychological factors Until now diarrheal disease remains a major public healthproblem in developing countries such as Indonesia.
This study aimed to describe the demographic characteristics (age, gender, place ofresidence) and non-demographic (time, nutritional status) with diarrhea in infants in thedistrict of Tabanan in 2013.
The method of this study was observational-retrospective descriptive study, a total samplingtechnique by using secondary data recorded under five patients with a diagnosis of diarrheaon the card status (medical records) and books and registers in accordance with the inclusioncriteria, which came into the ER and general clinic Center Public Health (PHC) in the districtof Tabanan (Puskesmas Tabanan I, II, and III) in the month of January to December in 2013.
Of the 264 samples of patients under five with diarrhea, obtained 67.80% ≤ 24 months of agegroup and 32.20% age group 25-59 months. There are 56.44% male and 43.56% female. Fornutritional status obtained 89.01% good nutrition, malnutrition 5.68%, 4.55% more nutrients,and 0.76% severe malnutrition. Based on residence, most patients with diarrhea toddlerproportion residing in Puskesmas Tabanan II which is equal to (46.21%), Puskesmas TabananI (19.32%), Puskesmas Tabanan III (30.68%) and the outside of the districts Tabanan (3.79%)and the most number of cases found in april of 35 children (13.25%).
It can be concluded that the cases of diarrhea in children under five in the district of Tabananin 2013 has the characteristic features vary for each variable under study. The results of thisstudy can be used as a basis for further research to cases of diarrhea in infants.
Keywords: diarrhea, toddler, characteristics, secondary data
2
RINGKASAN
KARAKTERISTIK PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA
DI KECAMATAN TABANAN TAHUN 2013
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan utama
masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Dimana, keadaan penduduk dan sosial
ekonomi yang rendah serta lingkungan yang kurang mendukung dapat menimbulkan kejadian
penyakit diare. Penyakit diare merupakan penyakit tertinggi kedua penyebab kematian pada
anak dibawah lima tahun di seluruh dunia dengan angka kejadian kasus diare di dunia setiap
tahunnya mencapai angka 1,7 juta kasus. Setiap tahunnya diare telah menyebabkan 760.000
kematian balita di dunia.
Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
penyakit potensial untuk menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai
dengan kematian. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 70% kematian balita disebabkan
3
diare, pneumonia, campak, malaria, dan malnutrisi. Selain itu diare merupakan penyakit yang
menempati peringkat pertama dalam 10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit tahun 2010
dan menduduki peringkat kelima dalam 10 besar penyakit rawat jalan di rumah sakit tahun
2010. Untuk tahun 2012 dilaporkan telah terjadi kasus diare di Indonesia sebanyak 8.675.376
kasus. Sebagian besar kasus diare pada anak balita disebabkan oleh infeksi bakteri dan
parasit. Besarnya angka kesakitan diare pada balita dipengaruhi juga oleh beberapa faktor
seperti balita tidak diberi ASI secara penuh, kurang gizi, campak, serta
imunodefisiensi/rendahnya daya tahan tubuh yang memperberat diare pada balita itu sendiri.
Mengetahui karakteristik dari pasien/penderita diare baik karakteristik demografis (umur,
jenis kelamin, pekerjaan orang tua, tempat tinggal) ataupun non demografis (waktu, status
gizi, status pemberian ASI, dan lain-lain) terutama pada balita dan anak-anak merupakan hal
yang cukup penting, karena dengan mengetahui karakteristik yang biasanya muncul pada
pasien diare, tentunya akan dapat memudahkan pencegahan terjadinya diare itu sendiri di
kemudian hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik demografis (umur,
jenis kelamin, tempat tinggal) dan non demografis (waktu, status gizi) penderita diare pada
balita di Kecamatan Tabanan pada tahun 2013. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat
memberikan gambaran tentang penyakit diare yang berkaitan dengan karakteristik penyakit
diare pada balita.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
observasional-retrospekstif. Populasi terjangkau adalah pasien penderita diare di Kecamatan
Tabanan yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas Tabanan I, Puskesmas
Tabanan II, dan Puskesmas Tabanan III) dari bulan Januari sampai Desember tahun 2013.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling, artinya sampel yang
didapat dalam penelitian ini sama dengan jumlah semua pasien balita yang tercatat dengan
diagnosis diare pada kartu status (rekam medis) dan buku register serta telah sesuai dengan
kriteria inklusi. Kemudian semua sampel diolah baik secara manual dan dengan dengan
menggunakan bantuan komputer program Microsoft Office Excel 2010. Selanjutnya data
dianalisis secara deskriptif dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
serta grafik bar dan pie.
Dalam penelitian ini digunakan 264 sampel pasien balita penderita diare. Diperoleh
hasil 67,80% merupakan kelompok umur ≤ 24 bulan dan 32,20% kelompok umur 25-59
4
bulan. Terdapat 56,44% laki-laki dan 43,56% perempuan. Untuk status gizi didapatkan
89,01% gizi baik, 5,68% gizi kurang, 4,55% gizi lebih, dan 0,76% gizi buruk. Berdasarkan
tempat tinggal, pasien balita penderita diare terbesar proporsinya bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas Tabanan II yakni sebesar (46,21%), di wilayah kerja Puskesmas
Tabanan I (19,32%), di wilayah kerja Puskesmas Tabanan III (30,68%) serta diluar wilayah
kecamatan Tabanan (3,79%). Berdasarkan waktu (bulan) kasus diare pada balita paling
banyak ditemukan pada bulan April yaitu 35 balita (13,25%). Dari hasil penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa kasus diare pada balita di Kecamatan Tabanan tahun 2013 memiliki
gambaran karakteristik yang bervariasi untuk setiap variable yang diteliti. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk kasus diare pada balita.
Diharapkan pula kepada Puskesmas di Kecamatan Tabanan agar mampu menerapkan
pelayanan keperawatan berdasarkan pengetahuan dan hasil penelitian, dengan harapan
penanganan penderita diare dapat lebih baik dan dapat meningkatkan upaya untuk
menurunkan angka kejadian diare.
5
SUMMARY
PATIENT CHARACTERISTICS OF DIARRHEA IN CHILDREN CHILDREN
IN THE DISTRICT TABANAN YEAR 2013
Until now diarrheal disease remains a major public health problem in developing countries
such as Indonesia. Where, the state of the population and low socioeconomic and less
supportive environment can cause diarrhea cases. Diarrheal disease is a disease of the second
highest cause of death in children under five years around the world with the incidence of
diarrhea cases in the world each year reached 1.7 million cases. Each year, diarrhea has
caused 760,000 deaths under five in the world.
Diarrhea is a disease endemic in Indonesia and also the potential to cause disease
Extraordinary Events (KLB) are often accompanied by death. Statistics show that more than
70% mortality due to diarrhea, pneumonia, measles, malaria, and malnutrition. In addition,
diarrhea is a disease which occupies the first rank in the top 10 disease hospitalization in the
hospital in 2010 and ranked fifth in the 10 major diseases in the hospital outpatient 2010. For
the year 2012 have been reported cases of diarrhea in Indonesia as many as 8,675,376 case.
Most cases of diarrhea in children under five are caused by bacteria and parasites. The
magnitude of morbidity of diarrhea in infants is influenced also by several factors such as
breast-fed infants are not fully, malnutrition, measles, and immunodeficiency / low endurance
aggravate diarrhea in infants itself. Knowing the characteristics of the patient / patient either
diarrhea demographic characteristics (age, sex, occupation of parents, place of residence) or
non-demographic (time, nutritional status, breastfeeding status, etc.), especially in infants and
children is which is quite important, because by knowing the characteristics that usually
occurs in patients of diarrhea, would be able to facilitate the prevention of diarrhea itself at a
later date.
This study aimed to describe the demographic characteristics (age, gender, place of
residence) and non-demographic (time, nutritional status) with diarrhea in infants in the
district of Tabanan in 2013. The benefit of this study is to provide an overview of diarrhea-
related diseases with the characteristics of diarrheal disease in infants.
6
The method used in this study is observational-retrospective descriptive study. Affordable
population is patients with diarrhea in the district of Tabanan who went to the Community
Health Center (Puskesmas Tabanan I, Puskesmas Tabanan II, and Puskesmas Tabanan III)
from January to December 2013. The sampling technique using total sampling technique,
meaning that samples obtained in this study is equal to the sum of all patients with a
diagnosis toddler diarrhea recorded on the card status (medical records) and books and
registers in accordance with the inclusion criteria. Then all samples processed both manually
and with the aid of a computer program using Microsoft Office Excel 2010. Furthermore, the
data were analyzed descriptively and the results are presented in tabular form as well as the
frequency distribution of bar and pie charts.
This study used a sample of 264 children with diarrhea patients. Obtained results of 67.80%
is ≤ 24 months of age group and 32.20% age group 25-59 months. There are 56.44% male
and 43.56% female. For nutritional status obtained 89.01% good nutrition, malnutrition
5.68%, 4.55% more nutrients, and 0.76% severe malnutrition. Based on residence, most
patients with diarrhea toddler proportion residing in Puskesmas Tabanan II which is equal to
(46.21%), in Puskesmas Tabanan I (19.32%), in Puskesmas Tabanan III (30.68 %) as well as
outside of Tabanan district area (3.79%). Based on the time (months) of cases of diarrhea in
children under five most commonly found in April that 35 children (13.25%). From these
results, it can be concluded that the cases of diarrhea in children under five in the district of
Tabanan in 2013 has the characteristic features vary for each variable under study. The results
of this study can be used as a basis for further research to cases of diarrhea in infants. It is
also expected to health centers in the district of Tabanan to be able to implement nursing care
based on knowledge and research, in the hope of handling patients with diarrhea can be better
and could improve efforts to reduce the incidence of diarrhea.
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Karakteristik Penderita Diare
Pada Anak Balita di Kecamatan Tabanan Tahun 2013” ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini, antara lain
kepada:
8
1. Dr. dr. I.Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si selaku ketua blok Elective Study, atas bantuan
moral dan material yang diberikan.
2. dr. Putu Ayu Asri Damayanti, M.Kes selaku sekertaris blok Elective Study, atas
bantuan moral dan material yang diberikan.
3. dr. I Ketut Agus Somia, Sp.PD-KPTI selaku dosen penyelia, yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Pihak Puskesmas Tabanan I, II, dan III yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian ditempatnya tersebut.
5. Keluarga, teman-teman serta semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis
untuk kedepannya.
Denpasar, Februari
2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..…… i
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………...……………………… ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ……………………………………..…… iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN……………………………..… iv
ABSTRAK………………………………………………………...……………...v
ABSTRACT……………………………………………………...………………vi
RINGKASAN…………………………………………………...………………vii
9
SUMMARY……………………………………………………...………..……viii
KATA PENGANTAR……………………..…………………………………... ix
DAFTAR ISI …………......……...………………………………………………x
DAFTAR GAMBAR ……………..…………………………………........……xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………...xii
DAFTAR SINGKATAN……………………………..………………………..xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….…..xiv
BAB I PENDAHULUAN ………………………...……………………….……..1
1.1 Latar Belakang Penelitian…………………………………………..….………1