Top Banner

of 76

Abortus repaire

Jul 15, 2015

Download

Documents

Muhammad Arief
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

BAB 1 LATAR BELAKANG

A. Kasus Ny.X datang ke salah satu IGD RS Bersalin yang ada di kota Banjarmasin, hamil pada trimester 1, dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, payudara tegang dan pusing, Ny X mengtakan bahwa dirumah ada keluar gumpalan gumpalan darah berwarna merah muda dari kemaluannya. Nyei perut sudah dirasakannya sejak 3 hari yang lalu, ini merupakan kehamilannya yang pertama, saat

kehamilannya Ny. X memang jarang memeriksakan ke bidan maupun dokter. Akhir akhir ini klien memang sering pergi bolak balik ke luar kota. Setelah dilakukannya pemeriksaan, tekanan darah Ny X adalah 100/60 mmHg, suhu tubuh 37,8 0C, konjungtiva tampak anemis, dan setelah dokter melakukan pemeriksaan USG, klien disarankan untuk kuretase.

B. Tugas Mahasiswa Membuat sebanyak mungkin pertanyaan yang timbul setelah

menganalisa LBM tersebut di atas.

C. Cara Belajar 1) Menerapkan metode SEVEN JUMP. 2) Diskusi kelompok tanpa tutor untuk mengidentifikasi pertanyaan teori, sumber belajar dan pertanyaan praktik 3) Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengkonfirmasikan sumber belajar dan alternative jawaban. 4) Konsultasi untuk memperdalam pemahaman 5) Lecture dan atau hand- out

1

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

BAB 2 ISI

A.

Jump 1 keyword 1. Payu dara tegang adalah Payudara tegang adalah payudara yang mengalami pembesaran atau mengencang Karena hormon oksitosin yang meningkat pada ibu atau bisa juga horni. Sehingga payudara kelihatan besar, bulat, kencang, montok, dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah. 2. Keluar gumpal gumpalan darah adalah adanya pembekuan sel-sel darah yang keluar dari vagina sehingga gumpalan-gumpalan darah. 3. Kuretase adalah Kuretase adalah tindakan mengerok jaringan di lapisan dalam rahim. 4. Konjungtiva anemis adalah Konjungtiva yang berwarna pucat tidak seperti konjungtiva pada umum nya yang bwarna merah muda, darah. 5. Pemeriksaan USG adalah adalah prosedur pemeriksaan yang tidak berbahaya. USG menggunakan gelombang suara tinggi yang dipantulkan ke tubuh untuk memperlihatkan gambaran rahim dan isinya yang memberikan informasi dalam bentuk gambar yang disebut Sonogram yang dapat kita lihat di layar monitor. hal ini di karenakan adanya perdarahan yang menyebabkan konjungtiva tersebut mengalami kekurangan menjadi

B.

Jump 2 Analisa Data 1. Payu dara tegang 2. Keluar gumpal2 darah 3. Kuretase 4. Konjungtiva anemis 5. TD rendah

2

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

6. Nyeri perut 7. Pemeriksaan USG 8. Hamil yang pertama 9. Pusing 10. Bolak balik keluar kota

C.

Jump 3 Analisa Masalah 1. Apa yang menyebabkan keluar gumpalan2 darah? Penyebabnya si ibu terlalu lelah, dan kebanyakan beraktivitas diluar rumah, sehingga janin didalam kandungan tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan dalam rahim karena faktor tadi akibatnya janin gugur implantasinya Lepasnya buah kehamilan dari Terputusnya pembuluh darah ibu dan

akhirnya terjadi perdarahan yang bias keluar gumpalan gumpalan darah merah muda pada vagina ibu

2.

Bagaimana penanganan pertama dirumah yang harus dilakukan pada perdarhan? Ketika terjadi pendarahan pada ibu hamil tindakan utama yang harus dilukakn adalah segera membawa ibu tersebut ke dokter atau ketempat tenaga kesehatan yang lain.

3.

Bagaimana proses terjadinya perdarahan? Terjadi perdarahan Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam decidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan Keadaan ini hasil konsepsi terlepas uterus sebagian atau untuk seluruhnya, sehingga merupakan benda asing didalam uterus. menyebabkan berkontraksi mengeluarkan isinya.Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya, karena vili

3

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

koreales belum menembus desidua terlalu dalam, sedangkan pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, telah masuk agak tinggi, karena plasenta tidak dikeluarkan secara utuh sehingga banyak terjadi perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu keatas, yang umumnya bila kantong ketuban pecah maka disusul dengan pengeluaran janin dan plasenta yang telah lengkap terbentuk. Perdarahan tidak banyak terjadi jika plasenta terlepas dengan lengkap.

4.

Jelaskan perbedaan perbedaan pada trimester 1,2 dan 3 dan penanganannya? a) Trimester 1 1) Perdarahan pervaginam Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik. Penanganan Umum: Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tandatanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19) 2) Mual Muntah Berlebihan Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat

4

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejalagejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 4060 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.(Sarwono, 2005: 275). Penanganan Umum: Mual muntah dapat diatasi dengan: (1) (2) (3) Makan sedikit tapi sering Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat. (4) Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya. (5) (6) (7) (8) Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual Hindari halhal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi Istirahat cukup

5

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

(9)

Hindari halhal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)

Komplikasi:

Jika

muntah

terus

menerus

bisa

terjadi

kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2) 3) Sakit Kepala Yang Hebat Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5) Penanganan Umum: (a) Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan. (b) Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33) Komplikasi : Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat

6

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4) 4) Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur Selain atau itu berbayang, adanya melihat bintik-bintik dan (spot),

berkunang-kunang. skotama, diplopia ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5) Penanganan Umum : (a) Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat. (b) Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tandatanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33) Komplikasi :Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia

7

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

5) Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tandatanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. (Uswhaaja, 2009: 5-6) Penanganan Umum : (a) Istirahat cukup (b) Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang

mengandung karbohidrat serta lemak. (c)Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3) Komplikasi : Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tandatanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)

8

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

6) Gerakan Janin Berkurang Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan. Penanganan Umum: (a) (b) Memberikan dukungan emosional pada ibu Menilai denyut jantung janin (DJJ): (a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang; (2) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109) Komplikasi: yang timbul adalah IUFD dan featal distress

7) Nyeri Perut Yang Hebat Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98) Penanganan Umum : (a) (b) Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu) Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat. (c) Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98) Komplikasi :yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens (Irma,2008:7) 8) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

9

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm. Penanganan Umum : (a) (b) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin. (c) Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital. (d) (e) Mengobservasi tidak ada infeksi Mengobservasi tandatanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112) Komplikasi : (1) (2) (3) Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta Tandatanda infeksi (demam, cairan vagina berbau) Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114) 9) Kejang Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejalagejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia Penanganan:

10

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

a) Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah b) Bebaskan jalan nafas c) Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur d) Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34) Komplikasi Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34) Demam Tinggi Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38 C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan Umum : Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84) Komplikasi Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)

10) Selaput Kelopak Mata Pucat Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari selsel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kirakira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah

11

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia. Penanganan : Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47) Komplikasi langsung : dalam kehamilan terhadap janin memberikan pengaruh komplikasi pada sedangkan

kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009: 4). b) Trimester 2 1) Gatal-gatal Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara maupun pada bagian lain terutama pada lipatan-lipatan Penyebab : Perenggang kulit, Peningkatan pengeluaran keringat Penanganan umum (a) (b) (c) (d) Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak menimbulkan bekas Jaga kebersihkan kulit Mandi guyur minimal 2x sehari Kurangi pemakaian sabun

Pusing, dapat pingsan, mual, keringat dingin, pucat dalam posisi terlentang Penyebab : Rahim menekan pembuluh darah Penanganan umum : Ambil posisi iring ke kiri atau setengah duduk dengan lutut agak ditekuk hingga gejala hilang 2) Ulu hati terasa panas Penyebab : Kelambatan pengosongan lambung, Lambung terdesak oleh rahim Penanganan umum :

12

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

(a)

jangan mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas seperti kubis, nangka, sawi dan durian

(b) (c) (d)

Hindari mengkonsumsi makanan yang berleak dan posrdi besar misalnya daging Minum sedikit susu atau teh hangat Jika gejalan semakin perah, hubungi tenaga kesehatan

Sembelit atau susah buang air besar (BAB) dan Perut Kebung Penyebab Konsumsi : Peningkatan zat penyerapan Kurang air oleh usus, Kurang

tablet

besi,

minum,

mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buahbuahan, kurang gerak badan, Penekanan usus oleh pembesaran rahim, Pengaruh hormonal, banyak menelan udara. Penanganan umum: (a) (b) (c) Kunyak makanan perlahan sampai halus Hindari makanan yang memproduksi gas, makanan berlemak dan porsi besar misalnya daging Buang air besar secara teratur

3) Keputihan Penyebab : Pengaruh hormonal, Peningkatan produksi lendir Penanganan umum : Jangan membilas bagian dalam liang senggama, Kenakan pembalut wanita dan segera ganti jika sudah basah, Jaga kebersihan alat kelamin ( bersihkan dari arah depan ke belakang), Jika gatal, bau menusuk, ada perubahan sifat dan warna segera laporkan dan konsultasikan pada tenaga kesehatan 4) Varises Pada kaki dan daerah kemaluan

13

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

Penyebab : Keturunan, Pengaruh hormon kehamilan, Pembesaran rahim yang menghabat aliran darah,

mengejang saat buang air besar Penanganan umum : jangan terlalu lama berdiri atau duduk, hindari pakaian ketat, Cukup bergerak, Berbaring dengan kedua kaki ditinggikan misalnya dengan di ganjal bantal, Jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar 5) Sakit Kepala Penyebab : Ketegangan emosional, Ketegangan pada mata (gangguan atau masalah pada mata) Penanganan umum : santai dan istirahat, Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika berlangssung terus menerus Nyeri pada lipatan paha Penyebab : Penarikan otot paha akibat pembesaran rahim Penanganan umum : Istirahat, Posisi jongkok dengan kedua paha membuka atau tekuk lutut ke arah dada, Pakai penahan perut tetapi jangan yang menekan perut, Kompres hangat pada daerah yang nyeri 6) Nyeri Sendi Pada punggung dan tekanan pada panggul Penyebab : Perubahan keseimbangan tubuh oleh pembesaran perut Penanganan umum : Santai dan istirahat, Pakai sepatu berhak rendah, Latihan menggoyangkan panggul

c) Trimester 3 1) Selaput kelopak mata pucat Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan

14

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

III, > dilakukan pembiusan. e. Persiapan Alat sebelum Kuretase 1) Alat tenun terdiri dari : a) b) c) d) a) b) Baju operasi. Laken Duk kecil Sarung meja mayo Spekulum sonde. i.untuk mengukur kedalaman rahim ii.Untuk mengetahui lebarnya lubang vagina. c) d) e) f) g) h) Alat kuret Klem jaringan. Klem dinding rahim/uterus. Nierbeken Kasa steril Sarung tangan steril.

2). Alat instrumen untuk kuretase.

3). Alat tambahan. a) Mesin EKG

71

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

b) Mesin O2 dan N2O c) Infus set dan cairannya. d) Guedel e) Bethadin f) Larutan NaCl 0,9% 1000 cc g) Tempat sampah. 4). Pemeriksaan Sebelum Kuretase a) USG b) Mengukur Tensi dan HB c) Memeriksa sistem pernafasan d) Mengatasi perdarahan e) Memastikan pasien dalam kondisi fit Puasa 8-12 jam >> dilakukan pembiusan

29. Apakah pengaruh umum dalam abortus ? a. Umur Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain. Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga nonprofessional dapat menimbulkan akibat samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan

72

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

kemandulan. Abortus yang terjadi pada remaja terjadi karena mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Abortus dapat terjadi juga pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterine. b. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya

perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. c. Paritas ibu Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan lemah. gangguan Paritas 2-3 pertumbuhan janin dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah

merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan.. d. Riwayat Kehamilan yang lalu

73

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

Menurut Malpas dan Eastman kemungkinan terjadinya abortus lagi pada seorang wanita ialah 73% dan 83,6%. Sedangkan, Warton dan Fraser dan Llewellyn - Jones memberi prognosis yang lebih baik, yaitu 25,9% dan 39% (Wiknjosastro, 2007). e. Pengaruh dari luar. Radiasi, virus, obat-obatan, dan sebagainya dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus. Pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen. Zat teratogen yang lain misalnya tembakau, alkohol, kafein, dan lainnya.

30. Apa yang terjadi pada ibu hamil yang normal dilakukan abortus dan kuretase? Jelaskan secara lengkap ! Adanya Gangguan seperti : Haid : Jika pengerokan yang dilakukan sampai menyentuh selaput otot rahim, dikhawatirkan akan mengganggu

kelancaran siklus haid. Infeksi : Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang sekali dengan daerah-daerah yang basah oleh cairan seperti darah. Kanker : Sebenarnya kecil kemungkinan terjadi kanker, hanya sekitar 1%. Namun bila kuret tidak dilakukan dengan baik, ada sisa yang tertinggal kemudian tidak mendapatkan penanganan yang tepat, bisa saja memicu munculnya kanker. Disebut kanker trofoblast atau kanker yang disebabkan oleh sisa plasenta yang ada di dinding rahim.

74

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

Setelah menjalani kuret, ibu tetap bisa hamil dan memiliki anak lagi. Asal kondisi organ reproduksinya baik, ditambah dengan masa subur yang tidak bermasalah. Bila ada yang bilang usai kuret tak bisa hamil lagi itu keliru. Penyebab sulit hamil, mungkin ada masalah dengan organ reproduksi atau ada masalah kesuburan. Namun, seusai kuret ibu dianjurkan untuk mengistirahatkan rahimnya dahulu sampai benar-benar sehat dan siap hamil. Terutama bila kuret dilakukan pada saat kondisi kehamilan tua karena kondisi uterus sudah membesar sehingga perlu istirahat. Namun bila kuret dilakukan pada saat kehamilan masih muda (batasannya hingga 20 minggu) kehamilan bisa dilakukan lebih cepat jika ibu sudah merasa siap. Kuret perlu dilakukan supaya rahim bersih dari jaringan yang tidak semestinya berada bahkan tumbuh di dalamnya. Jika rahim tak dibersihkan, akan memunculkan gangguan seperti nyeri dan perdarahan. http://bibilung.wordpress.com/2007/12/08/serba-serbi-kuret/

75

LBM 3 Sistem Reproduksi Abortus

2.7 Jump 7 Referensi

http://bibilung.wordpress.com/2007/12/08/serba-serbi-kuret/ http://www.mail-archive.com/[email protected] majalah.com/msg03413.html http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2010/09/kumpulan-judul-skripsimahasiswa-kesmas.html http://honey72.wordpress.com/2010/08/05/perubahan-ibu-hamilpada-trimester-pertama/ http://obginumj.blogspot.com/ http://bibilung.wordpress.com/2007/12/08/serba-serbi-kuret/ http://diyoyen.blog.friendster.com/2008/12/perdarahan-selamakehamilan/ http://www.twinadventures.com/tanda-bahaya-trimester-i.html http://contoh-askep.blogspot.com/search/label/Download http://pratamagriya.multiply.com/journal/item/21 http://www.twinadventures.com/tanda-bahaya-trimester-i.html http://bidandesa.com/ketidaknyamanan-kehamilan-trimester-ii.html http://lenteraimpian.wordpress.com/2008/03/16/ketidaknyamananyang-umum-pada-kehamilan-dan-cara-meringankannya/

76