Top Banner
Building A Solid Foundation laporan tahunan 2011
340

ABMM Annual Report 2011

Oct 26, 2015

Download

Documents

rosmiati_chan

profil perusahaan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ABMM Annual Report 2011

Building A Solid FoundationBuilding A Solid Foundation

laporan tahunan

PT ABM

Investama Tbk

2011

PT ABM Investama TbkGedung TMT 1, 18th FloorJl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560T +62 21 2997 6767F +62 21 2997 6768www.abm-investama.com

A member of Tiara Marga Trakindo Group

laporan tahunan2011

laporan tahunan2011

Page 2: ABMM Annual Report 2011

Building A Solid Foundation 1

Ikhtisar Kinerja 2011 2

Tentang PerusahaanSekilas Perusahaan 6Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan 8Sinergi Bisnis 10Wilayah Operasional 12Jejak Langkah Perusahaan 14Peristiwa Penting 2011 16Penghargaan dan Sertifikasi 2011 17Ikhtisar Keuangan 18Ikhtisar Saham 20Ikhtisar Operasional 22Rencana dan Strategi Perusahaan 2011 23Tinjauan Industri 27

Dari ManajemenLaporan Dewan Komisaris 40Laporan Direksi 46

Tinjauan Bisnis 56Tinjauan Kinerja Bisnis 58Tinjauan Pendukung Bisnis 78 Sumber Daya Manusia 94 Teknologi Informasi 100

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 105Laporan CSR 106

Laporan Tata Kelola Perusahaan 113Tata Kelola Perusahaan 114

Tinjauan Keuangan 134Diskusi dan Analisa Manajemen 136

Data Perusahaan 159Profil Dewan Komisaris 160Profil Direksi 162Struktur Organisasi 164Alamat Entitas Anak 166Lembaga dan Profesi Penunjang 166Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris

dan Direksi Atas Laporan Tahunan 2011 167

Laporan Keuangan Konsolidasi 169

daft

ar is

ilaporan tahunan2011

Page 3: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

1

Building A Solid Foundation

Tahun 2011 merupakan tahun yang dinamis bagi ABM Investama.

Sinergi unit bisnis, kerja keras dan semangat meraih prestasi

tertinggi menghasilkan pencapaian kinerja yang meningkat signifikan.

Di saat yang sama, Perusahaan berfokus untuk membangun

landasan operasional yang solid di seluruh unit usaha dengan

menyempurnakan proses bisnis, membangun sistem yang efektif

dan handal sesuai karakteristik bisnis masing-masing unit usaha,

serta mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter

dan berkompetensi. “Building a solid foundation” adalah tema yang

tepat untuk menggambarkan tekad dan semangat kami mewujudkan

grup ABM sebagai entitas bisnis lokal yang tangguh dan tangkas

menghadapi berbagai tantangan dan mampu bertahan sampai abad

berikutnya.

Page 4: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

2

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

Dengan dukungan sinergi yang terintegrasi dari unit-unit usaha yang terangkum dalam bisnis sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi, ABM Investama berupaya memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki untuk semaksimal mungkin memberi manfaat bagi para pemangku kepentingan. Beberapa inisiatif terus kami kembangkan sejalan dengan keinginan kami untuk memberikan kontribusi yang bermakna dengan cakupan lebih luas lagi, yaitu bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2

Membangun dan memberdayakan sumber daya manusia

Page 5: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

3

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

3

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

Pertumbuhan Karyawan

1110090807

2506 27

59

3359

4067

4752

Membangun dan memberdayakan sumber daya manusia

Page 6: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

4

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

4

Memberikan nilai tambah bagi kualitas hidup masyarakat

Page 7: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

5

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

Eraesto cortinim in veriure conulla facinim ilit, vel utatuer cidunt ulla alit praeseniam, commodolor sequis num zzrit ad tismodolor sit la consed tat el

eugue conulpute ming eum dit alis num vulput ut volorti nciniatin ullum dipit aut

augue esequis nim nibh exero

Contributing benefits to the

community.

5

Memberikan nilai tambah bagi kualitas hidup masyarakat

Setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan Perusahaan, akan memberikan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat, serta menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat lingkar tambang agar dapat memberikan nilai tambah bagi kualitas hidupnya.

Page 8: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

6

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Sekilas Perusahaan

PT ABM Investama Tbk (ABM Investama), adalah perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi strategis di sektor terkait energi antara lain sumberdaya (resources), jasa (services) dan infrastruktur (infrastructure). Grup ABM menyediakan solusi energi terintegrasi dengan bisnis sinergi yang berfokus pada tiga unit bisnis utama yaitu produksi batubara, jasa kontraktor pertambangan, dan solusi tenaga listrik yang didukung oleh dua komponen bisnis penting yaitu jasa servis engineering dan logistik terintegrasi. Perusahaan didirikan pada tanggal 1 Juni 2006 dengan nama PT Adiratna Bani Makmur di bawah naungan grup Tiara Marga Trakindo (TMT). Grup TMT adalah sebuah kelompok usaha dengan 12 anak perusahaan yang berkecimpung di industri alat berat dan telah membangun reputasi bisnis selama 40 tahun. Pendirian perusahaan menandakan keinginan grup TMT untuk mengembangkan dan mengoptimalkan unit-unit usaha yang terkait dengan sektor energi untuk menciptakan sinergi dan efisiensi terbaik.

Pada tahun 2009 perusahaan berganti nama menjadi PT ABM Investama dan mengakuisisi mayoritas saham beberapa perusahaan di bawah grup TMT. Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan holding yang kuat yang bertugas untuk memberikan arahan dan perencanaan bisnis serta melakukan ekspansi melalui investasi strategis sehingga unit-unit usaha dapat menjadi entitas bisnis yang lebih terbuka, lebih progresif dan lebih responsif menghadapi iklim persaingan usaha yang semakin ketat dan menantang serta mampu memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan.

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Page 9: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

7

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Sekilas Perusahaan

Pada tanggal 6 Desember 2011 perusahaan mencatatkan 550,6 juta lembar saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode ABMM. Sejak saat itu PT ABM Investama menjadi perusahaan publik dengan nama PT ABM Investama Tbk. Sebagai perusahaan holding, peran utama ABM Investama tidak hanya mengintegrasikan anak-anak usahanya, namun juga melakukan investasi strategis dalam upaya memberdayakan (empower) unit usaha agar dapat tumbuh lebih cepat dan lebih kuat serta mampu memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan. Dalam dua tahun terakhir, ABM Investama telah berhasil mendampingi anak usahanya melakukan ekspansi melalui investasi

strategis di masing-masing anak usahanya. Hingga saat ini, unit-unit usaha ABM Investama yaitu PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) dan PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics), telah berkembang menjadi sub-holding dengan 11 anak perusahaan dengan total karyawan sekitar 7.100 orang.

Perusahaan terus berupaya memperluas portofolio bisnis sektor energi melalui pertumbuhan unit usaha, meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan organisasi yang komprehensif, saling bersinergi dan terintegrasi.

Mengembangkan organisasi yang komprehensif, saling

bersinergi dan terintegrasi.

Page 10: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

8

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan

Visi

Misi

Untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan melakukan berbagai investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastuktur energi.

1. Terus menciptakan lapangan kerja yang bermakna dan menantang bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia.

2. Terus memastikan pertumbuhan keuntungan yang berkelanjutan yang dapat memaksimalkan nilai pemegang saham.

3. Dapat memberikan solusi yang bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan.

4. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai perusahaan yang baik.

Karyawan kami memiliki semangat menghadapi tantangan, melakukan perbaikan terus menerus

untuk menuju kesempurnaan.

Page 11: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

9

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Nilai-nilai Perusahaan

Sikap-sikap Kepemimpinan

Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan

INTEGRITAS Perusahaan senantiasa menerapkan standar etika dan moral tinggi dengan selalu mengedepankan asas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN Perusahaan terus berkomitmen tinggi untuk senantiasa mengembangkan perusahaan berikut sumber daya manusianya.

KEUNGGULANPerusahaan akan terus berupaya untuk mencapai standar kinerja tertinggi.

PROAKTIFAnggota Perusahaan selalu mencari dan mengadopsi teknik maupun cara-cara baru untuk meningkatkan mutu bisnis kami .

AKUNTABILITASPerusahaan bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan Perusahaan atas segala keputusan dan tindakan yang diambil.

KERJA SAMA KELOMPOKPerusahaan selalu mengedepankan dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja Perusahaan berdasarkan asas saling percaya dan saling menghormati, bersama-sama akan mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan saling berkomunikasi secara erat diantara anggota perusahaan.

KOMPETENMenunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.

BERWAWASAN KE DEPANDapat menetapkan tujuan secara menyeluruh; memiliki visi yang dapat dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota organisasi; mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih keberhasilan dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan.

MENGINSPIRASIMemperlihatkan kepercayaan diri dalam semua interaksi; memegang kendali; memiliki daya tahan; senantiasa berkomunikasi, memberi inspirasi, dan memberdayakan para karyawan untuk terus berprestasi.

MENGAKTUALISASI DIRITerus mengembangkan potensi diri dan mencari tantangan baru.

JUJUR DAN RENDAH HATISelalu bersikap tulus, rendah hati, dapat diandalkan, dan jujur dalam menjaga kepercayaan.

Perusahaan menanamkan setiap nilai dalam operasional sehari-hari untuk memperkuat jiwa kepemimpinan.

Page 12: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

10

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Sinergi Bisnis

Diperkirakan terdapat 221 juta ton cadangan batubara dan 561 juta ton sumber daya

batubara.

SSB dan CKB menyediakan layanan jasa rekayasa dan dukungan logistik terintegrasi untuk ABM dan Grup TMT.

Perusahaan penyedia listrik temporer terbesar,

dengan pangsa pasar 42% di Indonesia.

Termasuk kontraktor pertambangan 5 besar* di Indonesia.

Bisnis kami terdiri dari tiga unit bisnis utama yakni produksi batubara, jasa kontrak pertambangan dan solusi ketenagalistrikan, yang didukung oleh dua komponen penting yakni layanan jasa rekayasa dan logistik terintegrasi.

Berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk yang lebih beragam, pola bisnis terpadu ini menciptakan sinergi dan memberikan solusi energi yang menyeluruh, sehingga kami dapat menciptakan struktur biaya yang lebih efisien; meningkatkan profitabilitas, dan menjamin keberlanjutan bisnis.

* Dengan catatan Thiess dan Leighton tergabung dalam satu group yaitu Leighton Group.

Kapasitas produksi diharapkan meningkat secara signifikan dari 1,0 juta ton menjadi 12,5 juta ton

dalam jangka sedang.

Anak perusahaan menyediakan layanan intragroup, sehingga dapat mengurangi biaya dan meningkatkan dukungan untuk bisnis grup.

Kemampuan untuk meningkatkan layanan ABM Group.

Memperluas portofolio dengan meningkatkan bisnisnya disektor Independent Power Production (IPP).

Kapasitas pembangkit listrik mendekati 1 GW.

Menyediakan layanan penuh jasa pertambangan dari tambang ke pelabuhan

Page 13: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

11

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Sinergi Bisnis

ABM Investama adalah sebuah perusahaan energi terpadu

PT Reswara Minergi Hartama

COAL PRODUCTION

PT Tunas Inti Abadi

COAL PRODUCER

PT Meppogen

IPP – GAS

PT Alfa Trans Raya

SHIPPING COMPANY

PT Prima Wiguna Parama

MATERIAL HANDLING

PT Pelabuhan Buana RejaPORT SERVICE/MANAGEMENT

PT Pradipa Aryasatya

IPP – THERMAL ENERGY

PT Baruna Dirga Dharma

COAL LOGISTICS

PT Media Djaya Bersama

HOLDING COMPANY

PT Bara Energi Lestari

COAL PRODUCER

PT Mifa Bersaudara

COAL PRODUCER

PT Nagata Bisma Shakti

IPP – RENEWABLE ENERGY

PT Sumberdaya Sewatama

POWER SOLUTIONS

PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”)

23%

Publik

22%

Valle Verde Pte. Ltd.

55%

PT Cipta Kridatama

CONTRACT MINING

PT Sanggar Sarana Baja

ENGINEERING SERVICES

PT Cipta Krida Bahari

INTEGRATED LOGISTICS

Berkomitmen untuk tumbuh dalam kegiatan bisnis yang fokus pada penambangan batubara, jasa kontrak pertambangan, solusi ketenagalistrikan, jasa rekayasa, dan logistik terintegrasi.

99,99% 99,99% 99,98% 99,96% 99,99%

Page 14: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

12

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Wilayah Operasional

KEBERADAAN DAN CAKUPAN PASAR DI SELURUH INDONESIA

Sebagai perusahaan energi terpadu yang terkemuka, kami menyadari bahwa tanggung jawab kami kepada bangsa dimulai dari peran kami sebagai penyedia energi untuk kehidupan modern. Cara kami menjalankan bisnis dengan menjunjung tinggi standar etika dan hukum, menjaga lingkungan, serta melaksanaan praktik-praktik warga korporat yang baik di tengah masyarakat dimana kami beroperasi adalah bagian dari tanggung jawab kami. Begitu pula dengan interaksi kami dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam hal ini masyarakat luas.

Page 15: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

13

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Wilayah Operasional

Kantor Logistik Terintegrasi

Lokasi Proyek Pertambangan

Workshop Jasa Rekayasa Kantor Jasa Rekayasa

Dengan menjalankan kegiatan bisnis terpadu sejak 2009 di seluruh Indonesia melalui anak perusahaannya, ABM Investama memastikan kehadirannya dan menyediakan layanan dari bagian barat hingga jauh ke timur Indonesia.

Page 16: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

14

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

PT Alfa Trans Rayadibentuk sebagai anakperusahaan dariCKB Logistics pada tanggal28 November 2006 sebagaiperusahaan perkapalanyang memberikanpelayanan terutama disektor yang terkait denganindustri energi, sertamembeli kapal pertamayang diberi nama Alfa TransSatu pada Desember 2006.

Jejak Langkah Perusahaan

1970 1977 19921997 2006

AHK Hamami mendirikanPT Trakindo Utama(Trakindo), yangkemudian menjadi satu-satunyadistributor resmidari peralatan berat danmesin-mesin Caterpillardi Indonesia.

PT SumberdayaSewatama, anakPerusahaan di bawahTrakindo didirikan padatanggal 27 Maret 1992untuk penyediaan tenagalistrik melalui penyewaangenset untuk berbagaiproyek.

Trakindo mendirikananak perusahaan,PT Sanggar Sarana Bajapada tanggal 19 Maret1977 untuk menyediakanrancangan (desain) danpelayanan fabrikasiuntuk kebutuhan pasaryang berkaitan denganperalatan berat.

PT Cipta Kridatamadidirikan pada tanggal8 April 1997 untukmemenuhi kebutuhanpasar terhadap jasapelayanan sewa alat beratdan kemudian menjadikontraktor pada industripertambangan.

PT Cipta Krida Bahari,sebuah perusahaanfreight forwardingdidirikan pada tanggal 9 Mei 1997.

PT Cipta Krida Baharimemperkenalkan namadan logo baru sebagaiCKB Logistik, sertameluncurkan onlinesistem manajemen untukpengangkutan muatandan logistik terintegrasi.

Trakindo Utama menjadi sebuah induk perusahaan yang terintegrasi, hal ini ditandai dengan berubahnya PT Trakindo Utama menjadi PT Tiara Marga Trakindo (TMT) pada tanggal 16 Agustus 2000.

2000

Page 17: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

15

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Jejak Langkah Perusahaan

2007 20092010 2011

PT Tiara Marga Trakindomengambil alihPT Adiratna Bani Makmurpada bulan Agustus 2009dan mengubah nama menjadiPT ABM Investama,yang kemudian menjadipemilik saham mayoritasdari PT Sanggar Sarana Baja,PT Sumberdaya Sewatama,PT CKB Logistics,PT Tunas Inti Abadi, danjuga pemilik minoritasPT Cipta Kridatama.

PT Reswara Minergi Hartamadidirikan pada tanggal16 November 2010,diposisikan sebagai sebuahsub-holding di bidangpertambangan terintegrasimenangani sektor industriyang berkaitan denganpertambangan batubara.

Pada tanggal 20 Desember2010, untuk mendukungperdagangan Compliant Coalyang diproduksi oleh PT TIAdan batubara lainnya.Reswara mendirikanPT Pelabuhan Buana Rejayang akan menjadi pemilikdan pengelola pelabuhanuntuk batubara.

Pada bulan November 2010, PT Sumberdaya Sewatama membeli saham minoritas di PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), sebuah perusahaan pembangkit listrik yang beroperasi di Sumatera Selatan.

PT ABM Investama menjadipemilik saham mayoritasatas PT Cipta Kridatama padatanggal 10 Desember 2010.

Pada bulan Maret, PT ABM Investama meningkatkan investasi saham dengan melakukan konversi Obligasi Wajib Konversi, yang setara dengan 64,7111% saham PT ABM Investama. Konversi in dilakukan oleh Valle Verde Ltd, perusahaan berbasis Singapura milik Keluarga Hamami.

Pada tanggal 23 Mei, PT Sumberdaya Sewatama (SS) membentuk 2 anak perusahaan baru dengan nama PT Nagata Bisma Shakti (Nagata), yang berfokus pada energi terbarukan, dan PT Pradipa Aryasatya (Pradita) dengan fokus pada energi thermal, sejalan dengan rencana ekspansinya ke Pembangkit Tenaga Listrik Independen/Captive (I/CCP).

Pada tanggal 28 Juni Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB), yang mengoperasikan dua konsesi batubara di Aceh yaitu PT MIFA Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL).

Pada tanggal 21 September PT Sanggar Sarana Baja (SSB) memperkenalkan logo baru perusahaan.

Pada tanggal 6 Desember, ABM Investama berhasil melaksanakan pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia dan resmi menjadi Perusahaan Publik.

Pada tanggal 26 Mei, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) memperluas portofolio melalui pendirian PT Baruna Dirga Dharma (BDD), sebuah perusahaan untuk transportasi batubara & layanan tongkang dan kapal tunda.

Pada bulan Desember2007, PT SumberdayaSewatama danPT Sanggar Sarana Bajamengambil alihPT Tunas Inti Abadi,sebuah konsesi batubaradi Kalimantan.

Pada tanggal 26 Juni PT Sanggar Sarana Baja (SSB) mendirikan PT Prima Wiguna Parama (PWP) untuk mengelola penanganan peralatan yang terkait dengan industri energi.

Page 18: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

16

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Peristiwa Penting 2011

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

MaretABM Investama meningkatkan ekuitasnya dengan mengkonversi Obligasi Wajib Konversi ABM yang dimiliki oleh Valle Verde Ltd.

01

23 MeiSumberdaya Sewatama mendirikan 2 anak usaha yaitu PT Nagata Bisma Shakti & PT Pradipa Aryasatya.

02

26 MeiCKB Logistics melebarkan portofolio nya dengan mendirikan PT Baruna Dirga Dharma (BDD), jasa transportasi untuk batubara (Tug & Barges).

03

28 JuniAnak usaha ABM Investama, Reswara melakukan akuisisi PT Media Djaja Bersama (MDB), yang mengoperasikan 2 konsesi batubara di Nanggroe Aceh Darussalam.

04

21 SeptemberSanggar Sarana Baja memperkenalkan logo baru untuk lebih memperkuat positioningnya.

05

22 SeptemberABM Investama melakukan penandatangan prospektus untuk submission ke Bappepam sebagai bagian dari proses menuju IPO.

8 NovemberPublic Expose di Ritz Carlton.

6 DesemberListing Day di IDX

26 DesemberABM Investama melakukan pelunasan pinjaman terhadap Bank Permata sebesar 225 miliar.06

08

09

07

Page 19: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

17

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

KADARIGAT AWARD(Medium W/S – Best EMS ISO 14001)

PT Sumberdaya Sewatama

KADARIGAT AWARD(Medium W/S – Best Total Score)

PT Sumberdaya Sewatama

KADARIGAT AWARD(Medium W/S – Best Hydrocarbon

Management)PT Sumberdaya Sewatama

Penghargaan dan Sertifikasi 2011

Sertifikat AuditSistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaPT Sumberdaya

Sewatama

Sertifikat OHSAS 18001:2007

PT Sumberdaya Sewatama

Penghargaan Upakarti Pratama Keselamatan

PertambanganPT Tunas Inti Abadi

Sertifikat Pencatatan Bursa Efek IndonesiaPT ABM Investama

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident)PT Tunas Inti Abadi

Sertifikat ISO 9001:2008

PT Sanggar Sarana Baja

Sertifikat ISO 14001:2004

PT Sanggar Sarana Baja

Page 20: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

18

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Ikhtisar Keuangan

(dalam juta Rupiah)

URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Aset Lancar 4.268.611 2.106.194 2.001.334 1.384.649 1.174.987

Aset Tetap - Bersih 4.007.349 2.107.655 1.532.725 1.469.802 1.266.307

Total Aset 9.883.180 4.890.266 4.199.977 3.549.129 3.062.585

Liabilitas Jangka Pendek 3.134.821 2.359.085 1.797.869 2.338.481 1.743.025

Liabilitas Jangka Panjang 3.725.353 1.404.745 1.301.583 2.022.469 1.559.872

Total Liabilitas 6.860.174 3.763.830 3.099.452 4.360.950 3.302.897

Total Ekuitas (Defisiensi Modal) 3.023.006 1.126.436 1.100.525 (811.821) (240.312)

Total Liabilitas dan Ekuitas 9.883.180 4.890.266 4.199.977 3.549.129 3.062.585

KINERJA OPERASI

Penjualan dan Pendapatan Jasa 6.626.275 4.486.419 3.926.320 3.235.172 2.379.876

Laba Bruto 1.381.717 713.025 469.094 120.790 168.762

Laba (Rugi) Usaha 656.022 315.772 491.429 (469.841) (341.516)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 464.406 237.417 379.814 (578.617) (413.843)

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif 415.740 127.324 (11.346) (3.913) (3.817)

RASIO USAHA

Laba (Rugi) Usaha/Penjualan dan Pendapatan Jasa 9,9% 7,0% 12,5% -14,5% -14,4%

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Penjualan dan Pendapatan Jasa

6,3% 2,8% -0,3% -0,1% -0,2%

Laba (Rugi) Usaha/Total Ekuitas 21,7% 28,0% 44,7% -57,9% -142,1%

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Total Ekuitas 13,8% 11,3% -1,0% -0,5% -1,6%

Laba (Rugi) Usaha/Total Aset 6,6% 6,5% 11,7% -13,2% -11,2%

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Total Aset 4,2% 2,6% -0,3% -0,1% -0,1%

RASIO PERTUMBUHAN

Penjualan dan Pendapatan Jasa 47,7% 14,3% 21,4% 35,9% -

Laba Bruto 93,8% 52,0% 288,4% -28,4% -

Laba (Rugi) Usaha 107,8% -35,7% 204,6% -37,6% -

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif 226,5% 1222% -190,0% -2,5% -

Total Aset 102,1% 16,4% 18,3% 15,9% -

Total Liabilitas 82,3% 21,4% -28,9% 32,0% -

Total Ekuitas 168,4% 2,4% 235,6% -237,8% -

Page 21: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

19

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Ikhtisar Keuangan

11

11

11

10

10

10

09

09

09

08

08

08

07

07

07

Total Aset

Total Kewajiban

Total Hutang

Total Ekuitas

Penjualan & Pendapatan Jasa

Laba (Rugi) Usaha

Total Aset dan Total Liabilitas(dalam juta Rupiah)

Penjualan & Pendapatan Jasa dan Laba (Rugi) Usaha(dalam juta Rupiah)

9.88

3.18

0

4.89

0.26

6

4.19

9.97

7

3.54

9.12

9

3.06

2.58

5

6.86

0.17

4

3.76

3.83

0

3.09

9.45

2

4.36

0.95

0

3.30

2.89

7

6.62

6.27

5

4.48

6.41

9

3.92

6.32

0

3.23

5.17

2

2.37

9.87

6

656.

022

315.

772

491.

429

(469

.841

)

(341

.516

)

Total Hutang dan Total Ekuitas(dalam juta Rupiah)

4.9

28.3

52

1.9

24.0

66

1.6

78.9

49

1.7

26.3

72

1.8

82.0

69

3.02

3.00

6

1.12

6.43

6

1.10

0.52

5

(811

.821

)

(240

.312

)

Page 22: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

20

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Ikhtisar Saham

STRUKTUR PEMILIKAN SAHAM

No Status PemilikPemilik MInimal 500 No Saham

Jumlah PS Jumlah Saham % Pemilikan

PEMODAL NASIONAL

1. Perorangan INDONESIA 595 74.632.500 2,71079

2. Karyawan 423 7.270.500 0,26408

3. Yayasan 3 5.047.500 0,16333

4. Dana Pensiun 7 5.863.000 2,21295

5. Asuransi 2 1.300.000 0,04722

6. Perseroan Terbatas 30 667.822.000 24,25652

7. Reksadana 20 50,049.500 1,81789

Sub Total 1.080 811.985.000 29,49278

PEMODAL ASING

8. Perorangan Asing 10 1.160.000 0,04213

9. Badan Usaha Asing 50 1.940.020.000 70,46508

Sub Total 60 1.941.180.000 70,50721

TOTAL 1.140 2.753.165.000 100

550,6jutaLembar Saham dilepas pada IPO ABM Investama (20%)

Rp3.750Harga Penawaran Perdana

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAMPada tanggal 28 November 2011, PT ABM Investama Tbk melakukan aksi Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering – IPO) kepada masyarakat dengan menawarkan 550.633.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp500 setiap saham. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI No.S-05664/BEI/PPJ/08-2011 tanggal 16 Agustus 2011.

Jumlah saham ditawarkan merupakan 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana, yang terdiri dari:• Sejumlah413.165.000sahambiasa

atas nama yang merupakan saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp500 setiap saham;

• Sejumlah137.468.000sahambiasaatas nama milik Pemegang Saham

Penjual dengan nilai nominal Rp500 setiap saham (Saham Divestasi), yang terdiri dari 137.463.000 saham biasa atas nama milik TMT dan 5.000 saham biasa atas nama milik Achmad Hadiat Hamami.

Sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sejumlah 55.063.000 saham akan dialokasikan pada program Management and Employee Stock Allocation (MESA) sesuai Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Secara Edaran Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 27 Juli 2011.

Keseluruhan saham tersebut ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp3.750 setiap saham sehingga jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp2.064.873.750.000 yang terdiri dari sebesar Rp1.549.368.750.000 saham biasa atas nama dan sebesar Rp515.505.000.000 dari Saham Divestasi.

Page 23: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

21

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Ikhtisar Saham

KEBIJAKAN DIvIDEN

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PER 31 DESEMBER 2011

10,46%11,54%

23,00%

55,00%

CitiBank Singapore A/CBJBS AS Asia

PT Tiara Marga Trakindo

Valle Verde PTE LTD

Publik dibawah 5%

Pemegang Saham Pengendali

Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh anggaran dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim

ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham, mulai tahun 2013 berdasarkan laba bersih tahun 2012, Perseroan berniat untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 35% dari laba bersih untuk masa yang akan datang.

Dengan tetap memperhatikan persetujuan RUPS, Direksi dapat, dari waktu ke waktu, mengubah kebijakan pembagian dividen Perseroan. Dalam kebijakannya, Direksi

dapat mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan atau tidak melakukan pembayaran dividen sama sekali. Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor, antara lain pada:• Labaditahan,kinerjaoperasionaldan

keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis di masa yang akan datang, kebutuhan kas, peluang bisnis; serta

• Kepatuhanterhadaphukumdanperaturan yang berlaku serta faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

3.000

4.000

4.500

30/1229/1228/1227/1223/1222/1221/1220/1219/1216/1215/1214/1213/1212/1209/1208/1207/1206/12

KINERJA SAHAM DI BULAN DESEMBER 2011 SETELAH IPO

Harga Volume (juta)

Volume Tertinggi PenutupanTerendah

Page 24: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

22

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Ikhtisar Operasional

11

11

11

11

11

11

10

10

10

10

10

10

09

09

09

09

09

09

1.17

910

079

2

4,1

8,3

74

113

104

758

5,8

7,1

70

2.16

311

893

4

4,5

10,6

74

Pertambangan Batubara

Kontraktor Pertambangan

Solusi Ketenagalistrikan

Produksi dan Penjualan(ribuan ton)

Pengupasan Lahan(juta BCM)

Total Kapasitas Terpasang(MW)

Strip Ratio Rata-rata*

(%)

Pengambilan Batubara(juta ton)

Tingkat Utilisasi Rata-rata(%)

* Strip ratio rata-rata adalah strip ratio yang digunakan sebagai dasar perhitungan biaya penambangan berdasarkan Laporan JORC

Page 25: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

23

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Rencana dan Strategi Perusahaan 2011

Sampai akhir tahun 2010, kondisi ekonomi Indonesia sangat baik. Tingkat pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) mencapai 6,1%, yang merupakan pencapaian tertinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini juga didukung oleh situasi sosial dan politik yang relatif stabil dan terkendali sepanjang tahun sehingga mampu meningkatkan kembali iklim investasi yang sebelumnya sempat tertahan. Berdasarkan fakta tersebut ABM Investama melangkah optimis memasuki tahun 2011 dengan merencanakan percepatan pertumbuhan dengan memacu peningkatan produksi, merger dan akuisisi serta merencanakan alternatif pendanaan untuk ekspansi perusahaan.

Di tahun 2011 Perusahaan fokus untuk memastikan bahwa seluruh unit usaha telah terintegrasi secara lengkap, sinergis dan saling terkait serta mengukuhkan komitmen untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan proses bisnis di semua lini agar menjadi sistem yang berkelanjutan.

Strategi PertumbuhanVisi ABM Investama adalah menjadi perusahaan investasi terkemuka di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi. Dengan visi tersebut, perusahaan harus memastikan bahwa portofolio bisnis yang dimiliki telah didukung oleh sumber daya yang cukup dan strategi pertumbuhan yang tepat untuk menjadi pemimpin di industrinya masing-masing. Strategi yang baik harus didukung dengan langkah-langkah implementasi yang terukur dan perbaikan proses-proses bisnis yang ada secara berkelanjutan.

Page 26: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

24

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Rencana dan Strategi Perusahaan 2011

Perusahaan terus mencari dan mengembangkan peluang-peluang yang terkait dengan bisnis energi, baik melalui strategi pertumbuhan organik maupun non-organik. Pertumbuhan organik dipacu melalui penambahan kapasitas unit bisnis yang sudah ada, sedangkan pertumbuhan non-organik dilakukan melalui merger dan akuisisi. Dalam menilai peluang akuisisi, perusahaan juga mempertimbangkan potensi sinergi antara target akuisisi dengan portofolio bisnis yang sudah ada. Hal ini penting untuk memastikan bahwa langkah akuisisi tersebut memberikan peningkatan nilai dan dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam kegiatan operasional perusahaan.

Sebagai holding, perusahaan fokus pada pertumbuhan non-organik. Sedangkan pertumbuhan organik diserahkan pada unit-unit bisnis untuk memformulasikan langkah-langkah strategis pencapaiannya. Meskipun demikian, sebagai holding, perusahaan harus senantiasa mengkaji dengan baik pertumbuhan setiap unit bisnis agar komposisinya tetap seimbang.

Saat ini perusahaan fokus mengembangkan bisnis di industri pertambangan batubara dan penyedia solusi kelistrikan. Namun demikian, perusahaan tidak membatasi kemungkinan berinvestasi ke segmen energi lainnya seperti minyak dan gas (migas), sumber

energi terbarukan dan lainnya sepanjang masih relevan dengan visi perusahaan.

Strategi Efisiensi BiayaStrategi lainnya adalah melakukan upaya-upaya efisiensi untuk menekan biaya. Perusahaan melakukan langkah-langkah efisiensi biaya dengan melakukan integrasi bisnis dan membangun sinergi yang optimal di antara anak-anak perusahaan termasuk upaya memperbaiki dan menyempurnakan proses bisnis. Selain itu perusahaan mengembangkan Center of Excellence (COE).

COE merupakan inisiatif untuk mensinergikan beberapa kegiatan operasional yang dapat menjadi lebih efektif bila dikelola di tingkat holding dimana skala ekonomisnya akan menjadi lebih baik dan diharapkan akan memberikan mutual benefit untuk holding dan unit bisnis. Mutual benefit dapat berupa efisiensi biaya, efisiensi sumber daya manusia dan kehandalan sistem. Aspek-aspek yang dapat dikelola secara terpusat diantaranya adalah sentralisasi pelaporan keuangan dari seluruh unit bisnis, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), cash management atau cash pooling yang mengelola dana idle dari seluruh unit bisnis sebagai salah satu alternatif pendanaan.

Page 27: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

25

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Rencana dan Strategi Perusahaan 2011

Implementasi Strategi 2011Bisnis ABM Investama terus dikembangkan lebih jauh melalui bisnis pendorong pertumbuhan utama, yaitu bisnis produksi batubara yang dijalankan oleh PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), bisnis kontraktor pertambangan yang dijalankan oleh PT Cipta Kridatama (CK) dan bisnis infrastruktur energi melalui PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama). Tiga bisnis ini didukung oleh dua komponen penting yaitu bisnis logistik terintegrasi dan jasa engineering yang dikelola oleh PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB).

Pada tahun 2011, salah satu fokus perusahaan adalah memastikan bahwa bisnis pertambangan batubara sudah terintegrasi dengan unit-unit bisnis lainnya secara lengkap dan sinergis. Unit-unit bisnis yang telah dimiliki, yaitu tambang batubara, kontraktor tambang, coal logistics, pengelola pelabuhan dan pembangkit listrik yang menggunakan batubara diintegrasikan secara sinergis dan saling terkait.

Perusahaan memperkuat portofolio bisnis Reswara untuk menjadi sub-holding bisnis tambang batubara. Reswara yang didirikan pada tahun 2010 telah menyelesaikan proses akuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB) yang memiliki konsesi tambang batubara di Aceh dan membentuk anak perusahaan PT Pelabuhan Buana Redja (PBR) yang menangani pelabuhan. MDB dan PT Tunas Inti Abadi (TIA) akan menjadi motor produksi batubara Reswara dengan dukungan kontraktor tambang PT Cipta Kridatama (CK) dan perusahaan jasa pengangkutan batubara (coal logistics) PT Baruna Dirga Dharma (BDD). BDD

merupakan anak perusahaan PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) yang baru didirikan pada bulan Mei 2011 dan telah mempunyai kontrak pengangkutan batubara dengan TIA, anak perusahaan Reswara yang memiliki konsesi batubara di Kalimantan Selatan.

Menyempurnakan Proses BisnisSalah satu aksi korporasi yang penting dan cukup sukses di tahun 2011 adalah penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering - IPO) di Bursa Efek Indonesia. Persiapan menuju IPO menjadi momentum yang tepat untuk mengukuhkan komitmen seluruh jajaran perusahaan untuk merapikan barisan melakukan perbaikan dan penyempurnaan proses bisnis di semua anak perusahaan agar menjadi sistem yang berkelanjutan.

Strategi penyempurnaan proses bisnis menggunakan perangkat yang disebut APEX (ABM Business Practice and Process Excellence) yang terbagi dalam empat fase. APEX1 adalah fase membangun strategi, dimulai dari visi, misi, nilai-nilai perusahaan, sasaran, analisa SWOT, matriks SWOT, menyusun strategi secara kuantitatif (budgeting).

Fase kedua atau APEX2 menerjemahkan strategi yang telah ditetapkan menjadi tugas individu dengan menggunakan balance scorecard. Sasaran yang telah diformulasikan dibagikan ke Direksi, semua unit bisnis sampai ke tingkat supervisor.

Fase ketiga atau APEX3 adalah menyelaraskan seluruh acuan operasional mulai dari strategi, job description, work instruction dan sebagainya. Mekanisme sistem pelaporan, pemantauan dan koordinasi dibakukan dalam bentuk

Page 28: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

26

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

rapat-rapat berkala, mulai dari rapat tahunan, tiga bulanan, bulanan, mingguan sampai harian. Rapat harian memungkinkan Direksi memantau kinerja dan memperoleh laporan data operasi terkini dengan segera termasuk EBITDA dan profit harian.

Fase keempat atau APEX4 adalah penyempurnaan proses dan pengendalian kualitas dengan menggunakan alat manajemen yang sudah teruji di dunia bisnis seperti Six Sigma dan Toyota Ways. Di fase ini diharapkan sudah terjadi peningkatan kualitas, efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian kinerja bisnis.

Fase-fase ini akan terus berulang untuk mencapai sistem yang lebih sempurna lagi dan pada saatnya, sistem yang sudah berjalan dengan sendirinya akan menjadi budaya perusahaan.

Tantangan ke DepanPerusahaan berada di dalam Industri yang sangat kompetitif karena prospek industri energi di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan naiknya peringkat utang Indonesia masuk ke status “Layak Investasi” oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings dan Moody’s Investors Services, banyak pemain dari luar Indonesia yang ingin berkompetisi di bisnis energi, sementara pemain lama juga semakin berkembang dan tangguh. Bagi ABM Investama kompetisi adalah suatu tantangan, baik dengan kompetitor lokal maupun dari luar.

Isu lingkungan hidup yang dikaitkan dengan produk batubara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Salah satu keunggulan batubara produksi TIA adalah mempunyai kandungan sulfur dan abu yang rendah yang dipasarkan dengan nama TIA Compliant Coal, yang dapat dikategorikan sebagai batubara ramah lingkungan karena menghasilkan pembakaran yang lebih bersih.

Selain itu perilaku perusahaan dalam menjalankan bisnis pertambangan juga menunjukan kepedulian dan komitmen perusahaan terhadap lingkungan. Dalam melakukan operasi penambangan, perusahaan secara konsisten melakukan reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan revegetasi sebagai upaya memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi lahan yang kritis dan kemudian ditanami kembali.

Komitmen untuk keberlanjutan usaha semacam ini diterapkan secara konsisten pada setiap aktivitas bisnis ABM Investama. Orientasi bisnis perusahaan adalah untuk jangka panjang. Setiap investasi yang dilakukan harus bertumbuh secara berkelanjutan dan menguntungkan. Hal ini yang membedakan bahwa ABM Investama bukan sekedar perusahaan investasi yang mempunyai orientasi jangka pendek. Unit-unit usaha di bawah naungan ABM Investama dibangun dari nol sejak belasan bahkan puluhan tahun lalu dan telah mempunyai positioning tersendiri di industrinya masing-masing. Oleh karena itu peran ABM Investama lebih sebagai strategic investment company yang melengkapi portofolio usaha yang sudah ada dengan investasi-investasi jangka panjang yang meningkatkan sinergi.

Rencana dan Strategi Perusahaan 2011

Page 29: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

27

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Industri

INDUSTRI TAMBANG BATUBARA INDONESIA

Batubara adalah sumber daya alam yang dihasilkan berbagai negara di dunia. Batubara merupakan produk yang bersifat heterogen, dengan diferensiasi kualitas dan harga yang signifikan berdasarkan jenis, nilai kalorifik, kandungan kelembaban, kandungan mineral serta mutu yang merupakan kriteria standar di perdagangan batubara.

Berdasarkan penggunaan akhir, pasar batubara dibagi kedalam dua sub pasar utama, yaitu:a) Batubara metalurgis, yang digunakan

dalam produksi baja. Batubara ini digunakan untuk memproduksi kokas (coke), yang kemudian dimasukkan ke dalam bagian atas tungku tinggi (blast furnace) bersama dengan bijih besi.

b) Batubara thermal, yang digunakan untuk proses pembakaran yang menghasilkan uap bagi pembangkit listrik, sistem pemanas dan aplikasi industri seperti pembuatan semen.

Klasifikasi batubara thermal berdasarkan kandungan energinya dapat mengacu pada berbagai sumber referensi seperti US system (ASTM), International system (UN-ECE), Amandemen I-SNI 13-50414-1998 dan Keppres no. 13 tahun 2000 diperbaharui dengan PP No. 45 tahun 2003 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertambangan dan Energi Bidang Pertambangan Umum.

Mengacu pada Keppres 13/2000 dan PP 45/2003, pembagian kualitas batubara Indonesia adalah sebagaimana tabel berikut:

Page 30: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

28

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Klasifikasi batubara thermal berdasarkan Keppres 13/2000 dan PP 45/2003

Jenis Batubara Nilai Kalori (kal/g adb)

Kalori rendah <5.100

Kalori sedang 5.100 – 6.100

Kalori tinggi 6.100 – 7.100

Kalori sangat tinggi >7.100

Kualitas batubara akan ditentukan oleh faktor suhu, tekanan, serta lama waktu pembentukannya yang dikenal dengan istilah maturitas organik. Semakin tinggi maturitas organiknya, semakin tinggi kualitas batubara yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, batubara diidentifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu:a) Antrasit, yang merupakan batubara

kelas tertinggi dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik. Kandungan karbonnya (C) sangat tinggi, berkisar antara 86%-98% dan kadar air sangat rendah, hanya 8%.

b) Bituminous, mengandung kadar karbon lebih rendah yaitu 68%-86% dengan kadar air antara 8%-10% dari beratnya. Jenis batubara ini paling banyak ditambang di Australia.

c) Sub-Bituminous, mengandung lebih banyak air daripada karbon, sehingga menghasilkan panas yang kurang efisien.

d) Lignit, mempunyai kadar karbon yang sangat rendah. Batubara ini bahkan bukan lagi berwarna hitam melainkan coklat. Kadar airnya sangat tinggi, 35%-75% dari berat keseluruhan.

e) Gambut, memiliki tekstur berpori dengan kadar air paling tinggi, lebih dari 75%.

Pasar Batubara ThermalPasar batubara thermal dan metalurgis tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Batubara thermal berkontribusi lebih dari 98% terhadap total produksi dan ekspor batubara Indonesia. Data historis permintaan global terhadap pasokan batubara thermal dalam rentang waktu 10 tahun (2000-2010) menunjukkan tren yang terus bertumbuh sehingga diproyeksikan pada tahun 2014 peningkatan permintaan mencapai 830 mtpa (juta ton per tahun).

Tinjauan Industri

Historis Permintaan Impor Global Batubara Thermal (2000-2010)

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

MTPA

700

600

500

400

300

200

100

0

Page 31: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

29

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Proyeksi pertumbuhan permintaan di pasar Asia Pasifik lebih kuat dibandingkan dengan pasar Atlantik, dimana terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menguatnya isu lingkungan yang membatasi penggunaan batubara untuk pembangkit listrik. Permintaan pasar Asia Pasifik saat memberi kontribusi sebesar 70% dari permintaan global.

Di pasar Asia Pasifik, Asia Timur merupakan pusat permintaan utama. Pembeli tradisional Asia Timur adalah Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Importir terbesar dari Asia Timur adalah China. Pada tahun 2011 impor China mencapai 114 juta ton termasuk sejumlah batubara sub-bituminous berkalori rendah dalam kuantitas yang signifikan dari Indonesia.

Di Asia barat, India diperkirakan akan mengalami pertumbuhan terbesar dalam kebutuhan batubara thermal. Di masa mendatang India akan mengungguli China dan Jepang sebagai importir batubara thermal terbesar di dunia. Sejumlah pembangkit listrik besar tengah dibangun saat ini yang dirancang untuk dapat menggunakan batubara sub-bituminous dan kalori rendah. Permintaan India yang terus bertumbuh akan dipenuhi pasokan dari Indonesia dan Afrika Selatan yang memiliki kedekatan geografis.

Permintaaan dari negara-negara ASEAN khususnya Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina, juga akan meningkat seiring dengan pembangunan pusat pembangkit listrik batubara di negara-negara tersebut.

Pasokan Batubara ThermalPasokan batubara thermal diprediksi akan meningkat dari sekitar 700 juta ton pada tahun 2011 menjadi 830 juta ton pada tahun 2014 sejalan dengan peningkatan permintaan. Australia dan Indonesia akan meningkatkan ekspor batubara thermal sehingga ekspor dari Indonesia dan Australia yang saat ini secara

total menguasai 55% dari pasokan batubara dunia akan meningkat sampai lebih dari 60% pada tahun 2014.

Pertumbuhan produksi Indonesia mampu mendukung kenaikan ekspor dan memenuhi permintaan domestik yang tengah bertumbuh. Pertumbuhan ekspor Indonesia akan didominasi oleh batubara jenis sub-bituminous berkalori rendah, walaupun ekspor batubara jenis bituminous masih tetap tinggi. Rendahnya biaya produksi dan transportasi, dipadukan dengan penetapan harga yang kompetitif, akan terus mendorong pertumbuhan yang kuat dalam ekspor batubara kalori rendah Indonesia.

Peningkatan permintaan domestik maupun ekspor mendorong peningkatan produksi batubara di Indonesia secara signifikan. Mayoritas pertumbuhan produksi bersumber dari operasi pertambangan yang sudah ada atau proyek baru yang langsung memacu kapasitas produksinya.

Sumberdaya dan Cadangan Batubara IndonesiaMengacu data dari Pusat Sumberdaya Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM tahun 2011, total sumber daya (resources) batubara di Indonesia mencapai 161,34 miliar ton. Sumatera memiliki sumber daya terbesar yaitu 85,25 miliar ton dan Kalimantan 75,03 miliar ton. Sisanya tersebar di Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Dari sumber daya tersebut, terdapat cadangan batubara (reserves) sebesar 28,17 miliar ton dengan cadangan terkira (probable) sebesar 17,7 miliar ton dan cadangan terbukti (proven) sebesar 10,3 miliar ton. Berdasarkan kalorinya, Indonesia memiliki cadangan batubara kalori rendah sebesar 10 miliar ton, kalori sedang 16,1 miliar ton dan kalori tinggi 1,6 miliar ton.

Tinjauan Industri

Page 32: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

30

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Sumatera memiliki cadangan terbukti sebesar 3,4 milar ton sedangkan Kalimantan 6,8 miliar ton. Cadangan terkira di Sumatera mencapai 11,3 miliar ton dan Kalimantan 6,4 miliar ton. “Cadangan terbukti” dan “cadangan terkira” adalah kategorisasi geologis berdasarkan data pengambilan sampel batubara dengan melakukan pengeboran dengan kerapatan (jumlah) lubang bor per jarak tertentu.

Sekitar 98% cadangan batubara Indonesia merupakan batubara thermal. Sisanya sejumlah kecil deposit batubara metalurgis yang ditemukan terutama di Kalimantan. Seiring dengan menurunnya cadangan batubara kalori sangat tinggi dan kalori tinggi, eksploitasi cadangan batubara kalori sedang dan rendah akan meningkat.

Produksi dan EksporProduksi batubara Indonesia sebagian besar berasal dari Kalimantan. Pada tahun 2011, Kalimantan menyumbang 92% dari produksi batubara nasional atau sebesar 293 juta ton. Tambang-tambang di Kalimantan masih akan memberikan kontribusi terbesar dari produksi Indonesia selama beberapa tahun mendatang. Hal ini disebabkan karena secara geografis wilayah Kalimantan lebih diuntungkan dan sarana-prasarana angkutan maupun pelabuhan di Kalimantan sudah lebih memadai dibandingkan dengan wilayah pertambangan lainnya di Indonesia.

Tinjauan Industri

Sumberdaya dan cadangan batubara di Indonesia

(Sumber: Badan Geologi Kementerian ESDM)

Page 33: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

31

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Produksi batubara Sumatera akan berkembang pesat. Dari produksi nasional sebesar 317 juta ton pada tahun 2011, produksi Sumatera masih relatif kecil yaitu sebesar 24 juta ton (8%). Namun demikian, diprediksi dalam 3 tahun ke depan produksi batubara Sumatera akan meningkat sampai lebih dari 38 juta ton. Sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan di Sumatera diantaranya adalah peningkatan kebutuhan batubara domestik dan meningkatnya penerimaan pasar terhadap batubara kalori rendah dimana Sumatera memiliki cadangan yang berlimpah. Pengembangan produksi Sumatera bergantung pada sejumlah pembangunan prasarana dan pengembangan armada tongkang.

Pasokan domestik terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan sebagian kecil dialokasikan untuk industri semen dan industri lainnya. Konsumsi pembangkit listrik akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang sejalan dengan crash program pembangunan pembangkit listrik. Pemerintah akan meningkatkan kapasitas pembangkit tambahan sebesar 7 GW (Giga Watt) sebelum tahun 2014, yang mengakibatkan kebutuhan batubara thermal domestik di Indonesia diprediksi meningkat sampai 90 juta ton pada tahun 2014. Pembangkit baru dirancang untuk dapat menggunakan batubara sub-bituminous berkalori rendah.

Tinjauan Industri

Produksi Total

mta

Bituminous

Low rank

Low rank (%)

Sub-bituminous

Metallurgical

2011 2012 2013 2014

550

500

450

400

350

300

250

200

150

100

50

0

60%

50%

40%

30%

20%

10%

Hanya Ekspor

Bituminous

Low rank

Low rank (%)

Sub-bituminous

Metallurgical

mt

2011 2012 2013 2014

400

350

300

250

200

150

100

50

0

60%

50%

40%

30%

20%

10%

Perkiraan produksi batubara menurut jenis batubara (2011-2014)

Page 34: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

32

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Keunggulan ProdukProduk batubara kalori rendah Indonesia memiliki nilai kalorifik lebih rendah dan kandungan kelembaban yang lebih tinggi daripada batubara yang sebelumnya diterima di pasar. Akan tetapi, biaya produksi yang rendah dan penetapan harga yang kompetitif telah mendorong pertumbuhan yang kuat dalam ekspor batubara jenis ini. Pasar utama untuk batubara kalori rendah Indonesia adalah India, yang mengoperasikan pembangkit-pembangkit listrik baru yang dirancang untuk dapat menggunakan batubara kalori rendah.

Parameter mutu lainnya seperti sulfur, juga mempengaruhi kinerja batubara. Batubara thermal Indonesia pada dasarnya rendah dalam abu dan sulfur, dibandingkan dengan mayoritas batubara yang diperdagangkan di pasar. Batubara dari Afrika Selatan, Australia dan China mempunyai kandungan abu yang relatif tinggi, 10% hingga 15%, sehingga mengakibatkan biaya penanganan sisa pembakaran yang substansial bagi pengguna batubara, terutama di negara-negara yang berpenduduk padat dengan kesadaran lingkungan yang tinggi seperti Hong Kong, Taiwan, Jepang dan Eropa Barat.

Tekanan konsumen kepada produsen untuk mengurangi kandungan abu akan terus berlanjut dan menjadi kekuatan tawar bagi pembeli dan pemasok batubara sub-bituminous dan kalori rendah yang mencoba berkompetisi di pasar. Persyaratan tingkat abu dan kandungan sulfur rendah dari konsumen akan semakin diantisipasi. Kandungan sulfur rendah lebih disukai oleh kebanyakan perusahaan dengan berbagai alasan, seperti untuk menunda bahkan menghindari pemasangan peralatan cerobong desulfurisasi gas (flue gas desulphurization-FGD), atau agar dapat mencampurkan batubara ini dengan batubara bersulfur tinggi dari sumber-sumber lain.

Preferensi yang meningkat terhadap kandungan abu dan sulfur yang rendah memberikan suatu peluang bagi batubara dari kawasan konsesi TIA dan MDB, anak perusahaan Reswara. Tipe batubara TIA Compliant Coal merupakan batubara kalori rendah ekspor berdasarkan parameter-parameter mutu utama seperti tingkat energi, kelembaban total, serta kandungan abu dan sulfur. Sementara batubara MDB Coal mempunyai tingkat energi lebih rendah dan kandungan air lebih tinggi daripada

Tinjauan Industri

90

70

50

30

10

dom

estic

dem

and

(mt)

General Industry

Cement Production

Power Generation

2011 2012 2013 2014

Perkiraan permintaan domestik batubara thermal menurut sektor(mtpa)

Page 35: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

33

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

rata-rata pasokan kalori rendah Indonesia, tetapi memiliki kandungan sulfur yang sangat rendah sehingga diminati konsumen terutama sebagai batubara campuran. Sama halnya dengan batubara kalori rendah Indonesia lainnya, batubara ini juga menunjukkan tingkat abu rendah.

INDUSTRI JASA KONTRAKTOR PERTAMBANGAN INDONESIA

Kontraktor mempunyai peran penting di sektor pertambangan Indonesia. Para produsen komoditas pertambangan menyerahkan operasi konsesi mereka kepada kontraktor tambang di bawah perjanjian kontrak jangka panjang, dalam beberapa kasus perjanjian jangka sepanjang usia tambang. Hal ini akan memungkinkan mereka mengenal dengan baik kegiatan operasionalnya, sehingga meningkatkan efisiensi.

Kontraktor berperan atas aktivitas ekstraksi batubara dan pemindahan pengupasan tanah, serta pelayanan jasa lainnya mencakup eksplorasi, perencanaan tambang, pengolahan batubara, transportasi (pengangkutan, pengapalan dengan tongkang dan pengapalan transhipment) serta rehabilitasi dan reklamasi lahan tambang.

Kontrak pemindahan pengupasan tanah merupakan sumber pendapatan utama kontraktor tambang. Kontraktor dibutuhkan oleh pemilik konsesi sebagai mitra untuk “risk sharing” dalam usaha pertambangan yang mempunyai banyak aspek risiko. Konsesi pertambangan besar cenderung menggunakan beberapa kontraktor guna mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh kontraktor tunggal jika terjadi kondisi atas kinerjanya yang kurang baik.

Tinjauan Industri

“Risk sharing” antara pemilik konsesi dan kontraktor umumnya terjadi dalam hal investasi modal. Investasi pemilik konsesi sebagian besar telah dikeluarkan pada tahap “pemenuhan keyakinan atas jumlah cadangan” melalui proses pengeboran yang lebih akurat, serta pembangunan sarana-prasarana tambang seperti jalan angkut, sarana pelabuhan, mesin pemecah batu (crusher), conveyor load-out dan sebagainya. Sementara kontraktor diharapkan berbagi investasi dan risiko dalam hal pengadaan peralatan tambang dan proses produksi. Oleh karena itu, faktor efisiensi dan efektivitas penggunaan peralatan bagi kontraktor dalam memenuhi target produksi sangat menentukan tingkat profitabilitas kontraktor tambang.

Tingkat PersainganSaat ini terdapat 116 perusahaan kontraktor jasa pertambangan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini melayani sekitar 60 produsen batubara. Beberapa pemain utama kontraktor jasa pertambangan di Indonesia adalah PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Bukit Makmur Utama Mandiri (BUMA). Pemain besar lainnya adalah PT Leighton Contractors Indonesia, yang bersama Thiess merupakan bagian dari konglomerat multi-nasional besar, Leighton Group serta PT Saptaindra Sejati (SIS), anak perusahaan dari Adaro Energy.

Kontraktor terbesar adalah PAMA, anak usaha PT United Tractors Tbk, dengan pangsa pasar 33 persen. Kontraktor pertambangan batubara terbesar kedua nasional memiliki pangsa pasar sebesar 19 persen yakni BUMA. Thiess ada di peringkat ketiga dengan pangsa pasar sebesar 12 persen. Kontraktor PT Cipta Kridatama (CK), unit usaha dari ABM Investama pada tahun 2010 masuk dalam 6 besar kontraktor utama dalam hal pemindahan pengupasan tanah.

Page 36: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

34

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Para pemain yang telah mapan umumnya memiliki aliansi yang kuat dengan produsen dan pemasok alat berat. Kontraktor yang memiliki hubungan kuat dengan pemasok alat berat akan diuntungkan dalam memenangkan kontrak karena jaminan ketersediaan serta kehandalan peralatan berkaitan erat dengan kelancaran kegiatan operasi. Selain ketersediaan, pasokan alat berat tertentu membutuhkan masa tunggu (lead time) 18-24 bulan di muka. Armada yang besar dan canggih juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

SEKTOR PEMBANGKIT LISTRIK INDONESIA

Sektor pembangkit listrik di Indonesia diawasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kementerian ESDM mengembangkan

Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang menetapkan kebijakan pengembangan luas untuk sektor tenaga termasuk penyediaan tenaga listrik, pengelolaan pasokan dan permintaan untuk mengoptimalisasikan penggunaan listrik. RUKN memperkirakan permintaan dan pasokan listrik serta menetapkan investasi dan kebijakan pendanaan.

Berdasarkan RUKN, disusun program Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2010–2019 (RUPTL) yang merupakan rencana pengembangan tenaga listrik sepuluh tahun. RUPTL disiapkan oleh badan usaha listrik milik negara, PT PLN (Persero), disetujui oleh Kementerian ESDM, dan memperoleh wewenang sesuai ketentuan hukum perundang-undangan yang berlaku. RUPTL berisi proyeksi permintaan dan pembangkitan, rencana ekspansi kapasitas pembangkitan,

Tinjauan Industri

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0 100 200 300 400 500 600 700

Tambang Batubara Mentah (MT) Pengupasan Tanah (Mbcm)

Petrosea

Darma Henwa

Cipta Kridatama

Madhani

Leighton

SIS

Thiess

BUMA

Other

PAMA

Madhani

Darma Henwa

Petrosea

Cipta Kridatama

SIS

Leighton

Thiess

BUMA

Other

PAMA

Ekstraksi Batubara Pemindahan Pengupasan Tanah

Kontraktor tambang utama di Indonesia berdasarkan ekstraksi batubara dan pemindahan pengupasan tanah tahun 2010

Page 37: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

35

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

estimasi kebutuhan bahan bakar dan proyek yang akan dikembangkan oleh PLN dan penyandang dana swasta.

PT PLN (Persero)PT PLN (Persero) adalah badan usaha milik negara otoritas pengelola kelistrikan di Indonesia. PLN beroperasi di 33 provinsi di seluruh Indonesia yang terbagi dalam 23 wilayah operasi. Sebagai perusahaan negara, PLN diatur dan disupervisi oleh Kementerian ESDM, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan. PLN saat ini bertanggung jawab atas lebih dari 85% kapasitas total terpasang Indonesia.

Pada tahun 2009, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang Ketenagalistrikan yang baru untuk memperkuat kerangka kerja regulasi sektor tenaga listrik. Ketentuan hukum ini memberi peran yang lebih besar bagi Pemerintah Daerah dalam hal perizinan dan dalam menentukan tarif listrik. Peraturan ini mendorong investasi pihak swasta dengan memperbolehkan peran serta swasta dalam kegiatan sektor tenaga listrik dalam kerangka kerja kemitraan pemerintah-swasta.

Undang-undang Ketenagalistrikan tahun 2009 membagi kegiatan dalam sektor tenaga listrik dalam dua kategori besar, yaitu:1. Usaha Penyediaan Energi Listrik,

termasuk pembangkit listrik untuk penggunaan sendiri maupun penjualan kepada masyarakat, transmisi, distribusi dan penjualan.

2. Usaha Penunjang Tenaga Listrik, termasuk kegiatan konsultasi, pembangunan, pemasangan, operasi dan pemeliharaan peralatan tenaga listrik serta pengembangan teknologi peralatan pendukung listrik.

Undang-undang Ketenagalistrikan tahun 2009 telah mencabut peran PLN sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK). Peran PLN saat ini hanya sebagai pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL). Akan tetapi, PLN masih memiliki wewenang eksklusif sehubungan dengan transmisi, distribusi dan pasokan listrik bagi umum, yang memberikan hak kepada PLN untuk menolak pelaksanaan listrik di suatu daerah, sebelum Pemerintah Pusat atau Daerah dapat menawarkan kesempatan tersebut kepada perusahaan milik daerah, swasta atau koperasi di daerahnya.

Tinjauan Industri

Page 38: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

36

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Program Percepatan 10.000 MW Tahap IPermintaan yang bertumbuh cepat menyebabkan Indonesia terus mengalami kekurangan daya. Kekurangan daya kini menjadi masalah umum di seluruh Indonesia dan sekitar seperempat populasi penduduk Indonesia belum menikmati listrik. Untuk menangani kekurangan ini, pada tahun 2006, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Percepatan 10.000 MW yang dimulai dengan diterbitkannya keputusan Presiden 71/2006 pada Agustus 2006. Di bawah program ini, direncanakan pembangunan pembangkit listrik batubara dangan kapasitas total 10 GW di 35 lokasi di Indonesia. Semua instalasi pembangkit listrik program Percepatan 10.000 MW I akan dibangun oleh PLN dengan pendanaan melalui kredit ekspor dari pemerintah China, dan dikucurkan melalui perusahaan pembangunan instalasi tenaga China.

Program Percepatan 10.000 MW Tahap IIProgram Percepatan 10.000 MW II menggariskan penambahan kapasitas daya total 10 GW antara 2014 dan 2018 di 94 lokasi di seluruh Indonesia. Lebih dari 55% dari kapasitas ini direncanakan untuk grid daya Jawa-Bali. Sekitar 47% dari kapasitas total yang direncanakan akan memanfaatkan sumber energi geothermal.

Sekitar separuh dari kapasitas Program Percepatan 10.000 MW II akan dibangun oleh PLN dan separuh lainnya oleh IPP.

Tidak seperti program Percepatan 10.000 MW I, di mana beban untuk memperoleh pembiayaan semata-mata pada pada PLN saja, dalam program Percepatan 10.000 MW II baik PLN maupun sektor swasta bertanggung jawab atas penjaminan kredit.

Produsen Listrik Independen (Independent Power Producers-IPP)Di masa lalu, harga listrik rendah dan imbal hasil investasi (ROI) yang kurang menarik menyurutkan minat swasta untuk terlibat dalam proyek-proyek pembangkit listrik di Indonesia. Disamping faktor pembiayaan yang menjadi tantangan utama, krisis keuangan global telah memaksa banyak perusahaan energi untuk menahan investasinya, menangguhkan atau bahkan membatalkan proyeknya.

Permintaan yang meningkat cepat dan kebutuhan yang mendesak mendorong pemerintah untuk terus berupaya menarik investasi swasta di sektor ini. Perbaikan regulasi terkait, dipadukan dengan dukungan fiskal untuk menjamin risiko khusus tertentu, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dan menarik investasi sektor swasta di masa mendatang.

Permintaan Pasokan ListrikPermintaan pasokan listrik di Indonesia pada 2011 secara total diperkirakan mencapai 155 terawatt jam (TWh) dan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan PDB. Permintaan listrik datang dari sektor residensial/hunian dan komersial, serta sektor industri.

Tinjauan Industri

Page 39: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

37

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Sesuai dengan RUPTL 2009, pemerintah menargetkan peningkatan rasio elektrifikasi dari 65% di tahun 2009 menjadi 96% pada tahun 2018. Kenaikan besar ini tidak mungkin dapat diimplementasikan dalam waktu cepat mengingat keterbatasan jaringan prasarana saat ini.

Sebagai wilayah kepulauan, kondisi geografis beberapa daerah pulau dan daerah terpencil mengharuskan pembangunan pembangkit listrik sendiri yang tidak akan terhubung dengan jaringan listrik regional manapun. Investasi kelistrikan bagi daerah terpencil semacam ini bukanlah hal yang mudah, sementara menghubungkan ke grid regional dengan kabel transmisi mungkin tidak feasible. Pihak swasta tidak akan tertarik untuk berinvestasi di instalasi terpencil semacam ini, dan PLN menghadapi kesulitan dalam mendanai proyek-proyek yang telah direncanakan.

Permintaan Listrik CaptivePermintaan listrik captive di Indonesia berasal dari industri minyak, gas dan tambang, sampai ke ribuan unit generator set yang digunakan baik sebagai pasokan listrik utama maupun sumber listrik siaga untuk industri. Listrik merupakan satu-satunya sumber daya untuk banyak masyarakat di daerah atau pulau terpencil. Permintaan listrik captive tersebar luas karena PLN belum dapat memenuhi permintaan dan juga karena banyak perusahaan telah beralih ke generator sendiri karena rendahnya variabel mutu dan keandalan pasokan PLN.

Sumatera memiliki proporsi permintaan listrik yang sangat tinggi karena konsumsi industri pertambangan, manufaktur kertas, pupuk, dan migas. Sebelum tahun 2010, permintaan listrik captive di Sumatera telah melebihi permintaan listrik grid. Diperkirakan bahwa permintaan listrik captive akan melambat dan kemudian

Tinjauan Industri

250

200

150

100

50

0

250

200

150

100

50

0

Permintaan menurut Sektor Permintaan menurut DaerahP

ower

dem

and

(TW

h)

Pow

er d

eman

d (T

Wh)

Bisnis dan Pemukiman Jawa-Bali

Indonesia Lainnya

Industri Sumatera

2011 20112012 20122013 20132014 2014

Prediksi permintaan pasokan listrik menurut sektor pelanggan dan daerah

Page 40: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

38

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

stabil setelah penyelesaian sejumlah besar pusat pembangkit listrik berbahan bakar batubara dibawah program Percepatan 10.000 MW. Pembangkit baru ini akan meningkatkan pasokan listrik dan menarik para pengguna daya listrik.

Pasar Pembangkit Listrik Sementara IndonesiaIndonesia merupakan suatu kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, 6.000 pulau di antaranya telah dihuni. Karena populasi yang sangat tersebar, maka sektor daya Indonesia secara perlahan berkembang sebagai suatu paduan antara grid yang saling terhubung untuk pemerataan distribusi listrik, dan sistem daya terpencil untuk melayani kelompok desa berpenduduk yang terpencil dari pulau-pulau utama, atau grid terpisah untuk pulau-pulau lebih kecil.

Untuk melayani permintaan daya di daerah terpencil yang tidak bisa dijangkau jaringan transmisi, instalasi pembangkit listrik berukuran kecil yang dekat dengan konsumen merupakan satu-satunya solusi. Pembangkit listrik sementara akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat daerah terpencil. Pasar listrik

sementara diperkirakan tetap stabil pada angka sekitar 1,5 GW dalam lima tahun ke depan.

Pasar pembangkit listrik sementara di Indonesia sebagian besar untuk memenuhi permintaan di daerah terpencil dan kebutuhan listrik pada saat beban puncak PLN. Hampir semua kebutuhan listrik sementara saat ini dipasok oleh pembangkit dengan pembakaran diesel, karena fleksibilitas operasional diesel yang tinggi dan kemudahan mobilisasi. Kapasitas pembangkit bermesin diesel saat ini disediakan oleh PLN, IPP, dan penyedia generator set sewa. Meskipun demikian, peluang sumber daya biomassa dan sumber energi terbarukan lainnya dapat mengambil peran dalam pasar listrik sementara.

Pemain KunciPasar listrik sementara Indonesia dipenuhi oleh pemain dari perusahaan kecil, menengah sampai besar. Sewa jangka pendek dan sewa guna jangka panjang generator set merupakan sumber bisnis utama pelaku pasar. Sebagian besar fokus untuk melayani industri tambang, migas, perusahaan dan industri lainnya. Tidak ada hambatan masuk bagi pemain

Tinjauan Industri

Page 41: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

39

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

baru dan peralatan generator set berbagai ukuran kapasitas tersedia dari berbagai manufaktur peralatan internasional seperti Caterpillar, Cummins, Perkin, Mercedes, Deutz dan Honda. Sesuai ketentuan hukum di Indonesia, perusahaan internasional tidak dapat beroperasi langsung di dalam negeri. Mereka beroperasi melalui anak perusahaan atau melalui agen-agen yang ditunjuk.

Aggreko adalah salah satu dari pemain global terbesar, dan kehadirannya di Indonesia telah semakin menonjol. Namun Aggreko beroperasi hanya melalui kantor regionalnya di Singapura dan usaha rental generator di Indonesia dilaksanakan oleh agen-agen yang ditunjuknya.

PT Coates Hire dan PT Atlas Copco, merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki perusahaan induk internasional mereka. Kedua perusahaan fokus pada usaha rental dan sewa guna generator diesel kepada sektor industri dan tambang, dengan penetrasi kecil ke pasar PLN.

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) adalah salah satu dari pemain pasar yang terbesar dalam pasar listrik sementara dengan fokus utama pada sektor PLN. Mayoritas dari peralatan yang tersedia untuk disewakan oleh perusahaan berasal dari Caterpillar, dimana agen tunggalnya di Indonesia, yaitu Trakindo Utama merupakan sister company dari Sewatama.

Tinjauan Industri

Page 42: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

40

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Dewan Komisaris

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bersama ini kami sampaikan kepada pemegang saham PT ABM Investama Tbk, laporan tentang pengawasan Dewan Komisaris atas perkembangan dan pengelolaan perusahaan sepanjang tahun 2011.

Pemegang saham yang terhormat,RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris Utama

Secara umum, kondisi dunia usaha pada tahun 2011 cukup menggembirakan karena didukung oleh fundamental ekonomi yang kondusif. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5%, tingkat inflasi cukup rendah dan nilai tukar Rupiah relatif stabil. Stabilitas ekonomi Indonesia juga

Page 43: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

41

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Dewan Komisaris

diakui oleh komunitas internasional. Pada pertengahan Desember 2011 lembaga pemeringkat utang Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia untuk jangka panjang valuta asing dari BB+ menjadi BBB- dengan prediksi stabil. Dengan peringkat tersebut, Indonesia sudah termasuk pada negara layak Investasi. Hal ini selain berdampak positif terhadap investor dan pembeli asing, juga meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga indeks kepercayaan konsumen semakin menguat dan pasar domestik terus meningkat.

Kondisi eksternal yang baik membuat kami lebih percaya diri untuk memacu pertumbuhan perusahaan dengan target-target pencapaian yang optimistis. Sepanjang tahun 2011 ABM Investama telah melakukan berbagai aksi korporasi penting seperti akuisisi dan pendirian anak-anak usaha baru di bawah naungan unit-unit usaha yang sudah ada. Kami mengevaluasi dan memilih peluang-peluang terbaik untuk memperkuat

Kondisi eksternal yang baik membuat kami lebih percaya diri untuk memacu pertumbuhan, melakukan aksi korporasi penting serta mendorong anak-anak usaha untuk terus meningkatkan kapasitas dan kinerja, membangun sinergi dan meningkatkan efisiensi.

portofolio usaha, mencapai efektivitas investasi, optimalisasi alokasi sumber daya, serta pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan. Disamping itu kami mendorong anak-anak usaha dan afiliasi untuk terus meningkatkan kapasitas dan kinerja, membangun sinergi antar anak usaha dan meningkatkan efisiensi.

Pencapaian 2011Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direksi beserta seluruh karyawan grup ABM yang mampu mencapai kinerja sangat baik dengan meraih Pendapatan sebesar Rp 6,626triliun, meningkat 47,7% dibandingkan Pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 4,486 triliun. Perusahaan mencatat Laba Bersih Rp 415,7miliar, naik 226% dari Laba Bersih pada tahun 2010.

Kami meyakini bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kemampuan Direksi yang secara cermat mengelola perusahaan dengan prinsip-prinsip

Page 44: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

42

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Dewan Komisaris

manajemen yang profesional termasuk membangun komunikasi ke segala arah, serta melaksanakan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik. Keberhasilan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari kerja keras yang ditunjukkan oleh unit-unit bisnis usaha, yaitu PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB). Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada Direksi dan karyawan anak-anak usaha atas kinerja yang baik dan sinergi yang solid sepanjang tahun 2011.

Dewan Komisaris mendukung dan memberi arahan terhadap berbagai langkah strategis untuk menangkap peluang peningkatan pendapatan dan profitabilitas termasuk pengembangan usaha terintegrasi yang difokuskan untuk memperkuat portofolio perusahaan di bidang sumber daya energi dan infrastruktur energi.

Pada tahun 2011, Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB) di Aceh. MDB memiliki 169 juta ton cadangan batubara dari 455 juta ton sumberdaya batubara jenis sub-bituminous berkalori rendah. Didukung berbagai keunggulan kompetitif seperti kondisi geografis yang sangat strategis dan dekat dengan pelabuhan serta jarak transportasi yang pendek ke pasar Asia Barat, MDB akan menjadi mesin pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Untuk melengkapi infrastruktur dan sarana pendukung usaha pertambangan, Reswara mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) yang akan mengoperasikan pelabuhan di lokasi PT Tunas Inti Abadi

(TIA), yang juga merupakan anak perusahaan Reswara. PBR telah memiliki izin sebagai Badan Usaha Pelabuhan dan oleh karena itu dapat memberikan jasa operasi pelabuhan dimana saja di seluruh Indonesia. Dukungan logistik terhadap operasi pertambangan TIA diberikan oleh CKB Logistics dengan membentuk anak usaha PT Baruna Dirga Dharma (BDD) yang mengoperasikan tugs and barges untuk mengangkut produk TIA dari pelabuhan ke titik buang sauh kapal pengangkut di tengah laut.

Infrastruktur energi masih menawarkan peluang yang besar. Rasio elektrifikasi di Indonesia relatif masih rendah sehingga bisnis temporary power yang dijalankan Sewatama masih menjanjikan pertumbuhan yang sangat baik. Di sisi lain, pemerintah telah membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk memasuki bisnis penyedia listrik independen (Independent Power Producer – IPP) untuk mendukung program percepatan 10.000 MW. Setelah memasuki bisnis IPP pada tahun 2010 melalui akuisisi PT Meppogen, perusahaan IPP di Sumatera Selatan, pada tahun 2011 Sewatama telah melebarkan sayapnya di bisnis IPP dengan menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Purchase of Share Agreement – CSPA) untuk mengakuisisi pembangkit listrik tenaga batubara 15 MW di Aceh dan pembangkit listrik tenaga gas 100 MW di Jambi.

Sewatama juga membentuk dua anak usaha yaitu PT Pradipa Aryasatya (PAS), yang akan fokus pada bisnis pembangkitan listrik berbahan bakar thermal seperti batubara dan gas, dan PT Nagata Bisma Shakti (NBS) yang akan melakukan mengembangkan usaha pembangkitan listrik energi terbarukan seperti mikro hydro.

Page 45: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

43

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Dari kiri ke kanan

MIVIDA HAMAMIKomisaris

RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris Utama

ERRY RIYANA HARDJAPAMEKASKomisaris Independen

Laporan Dewan Komisaris

Penawaran Umum Perdana SahamABM Investama telah melakukan langkah bersejarah dengan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering - IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011. Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan bukan hanya bertujuan menghimpun dana masyarakat, tetapi juga agar pengelolaan perusahaan menjadi lebih transparan, akuntabel dan terbuka dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Dengan mengelola dana masyarakat, perusahaan harus senantiasa meningkatkan kinerja, menjaga reputasi dan mematuhi aturan-aturan otoritas pasar modal termasuk pelaporan keuangan secara berkala dan tepat waktu.

Rencana IPO yang telah disiapkan dengan kerja keras oleh seluruh jajaran perusahaan dan unit-unit usaha sejak awal tahun 2011 sempat terganggu oleh situasi perekonomian global yang tidak menguntungkan pada kuartal ketiga. Krisis keuangan di Amerika Serikat dan Eropa berpengaruh negatif kepada kinerja saham

di lantai bursa terkemuka dunia seperti di Inggris, Jerman, Perancis, Jepang dan Hong Kong. Namun dengan dukungan penuh dari TMT sebagai induk perusahaan yang memiliki reputasi dan tingkat kredibilitas tinggi di mata investor, IPO tetap dilaksanakan dan berjalan sukses.

Perusahaan melepas 550,6 juta lembar saham (20%) kepada publik dengan harga perdana Rp 3.750 per lembar dan berhasil memperoleh dana sebesar Rp 2,1 triliun. IPO ABM Investama merupakan IPO terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011.

Tata Kelola PerusahaanDewan Komisaris mendukung penuh implementasi tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan pada prinsip-prinsip GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggungJawab, independensi, dan kewajaran di seluruh aspek kegiatan perusahaan.Dewan Komisaris bersama Direksi telah sepakat untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola secara konsisten

Page 46: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

44

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Dewan Komisaris

dan menjadikan praktik tata kelola perusahaan yang baik sebagai landasan operasionalnya.

Dewan Komisaris telah dilengkapi dengan Komite Audit yang dibentuk pada bulan November 2011. Komite Audit sedang mempersiapkan program kerja dan telah menyusun perangkat kerja termasuk Piagam Komite Audit. Terkait dengan kegiatan audit laporan keuangan tahun buku 2011, Komite Audit telah mengadakan kick-off meeting dengan auditor eksternal, Internal Audit dan manajemen. Komite Audit akan menjalankan tugasnya secara efektif di tahun 2012.

Pada tahun 2012, Dewan Komisaris akan melengkapi komite-komite lainnya untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi dan tanggungjawabnya yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Investasi. Komite Investasi akan membantu Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi dari berbagai sudut pandang atas peluang usaha baru, termasuk mengidentifikasi potensi-potensi risikonya. Hasil evaluasi dari komite akan menjadi dasar pertimbangan bagi keputusan-keputusan penting investasi perusahaan di masa datang.

Kondisi lingkungan bisnis yang terus berubah secara dinamis mempertegas pentingnya manajemen risiko yang dapat diandalkan. Dewan Komisaris mendorong Direksi untuk melakukan proses manajemen risiko yang menyeluruh dengan melakukan langkah-langkah

sistematis untuk mengidentifikasi, mengukur, mengevaluasi dan mengelola berbagai faktor risiko yang ada, baik risiko strategis maupun risiko operasional perusahaan. Proses manajemen risiko telah dilaksanakan di tingkat holding maupun anak-anak usaha melalui berbagai perangkat, kebijakan dan prosedur serta metodologi.

Perubahan Susunan Dewan KomisarisPerubahan Susunan Dewan KomisarisKami sangat berbesar hati dengan bergabungnya bapak Erry Riyana Hardjapamekas sebagai Komisaris Independen. Kami yakin, dengan reputasi beliau yang telah dikenal luas integritas dan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi, implementasi GCG di ABM Investama semakin berjalan di jalur yang benar sesuai kaidah-kaidah hukum dan sebagai warga korporasi yang baik.

Prospek 2012Harga komoditas batubara Indonesia pada tahun 2012 diproyeksikan mengalami kenaikan 5-10 persen, dipicu meningkatnya permintaan domestik dan ekspor. Permintaan domestik akan terus meningkat sejalan dengan crash program pemerintah membangun pusat-pusat pembangkit listrik batubara. Sementara permintaan ekspor terutama untuk tujuan China dan India menunjukkan tren yang meningkat. India mengoperasikan pembangkit-pembangkit listrik baru yang dirancang untuk dapat menggunakan batubara jenis kalori rendah yang dapat dipenuhi oleh produk perusahaan, MDB

Page 47: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

45

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Dewan Komisaris

Coal yang merupakan batubara jenis sub-bituminous berkalori rendah dengan keunggulan rendah abu dan rendah sulfur. MDB Coal dihasilkan dari konsesi penambangan di Aceh yang memiliki keuntungan jarak transportasi relatif dekat dengan pasar India.

Kami percaya perusahaan mampu menangkap peluang tersebut dengan baik dan terus memantapkan posisi sebagai perusahaan produsen batubara terkemuka di tengah pasar yang terus tumbuh. Dengan sinergi yang solid, unit-unit usaha lainnya akan ikut bertumbuh di sektor energi secara terintegrasi dan lebih menguntungkan.

PenutupAkhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingan ABM Investama. Penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada Direksi, manajemen dan seluruh karyawan dari PT ABM Investama Tbk beserta anak-anak usaha yang telah bekerja dengan penuh kesungguhan dan dedikasi dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Kami berharap, perusahaan senantiasa dapat memberikan kontribusinya bagi kepentingan seluruh masyarakat Indonesia.

Atas nama Dewan Komisaris

Rachmat Mulyana HamamiKomisaris Utama

Page 48: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

46

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Direksi

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur Utama

Pemegang saham yang terhormat,Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, perkenankanlah kami melaporkan ringkasan kinerja PT ABM Investama Tbk (ABM Investama) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.

Pada tahun 2011 situasi ekonomi global masih tertekan akibat krisis ekonomi

yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Namun demikian kondisi fundamental ekonomi dan politik Indonesia yang stabil mampu meminimalisasi dampak negatif krisis global tersebut. Indikator ekonomi makro berada pada kondisi yang cukup baik. Laju inflasi sebesar 3,79%, jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6,96%. Produk Domestik

Page 49: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

47

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Direksi

Pendapatan yang tumbuh 47,7% dan laba bersih yang meningkat lebih dari tiga kali lipat merupakan pencapaian yang sangat bermakna dan mencerminkan konsistensi peningkatan kinerja berkelanjutan dari seluruh unit usaha yang membangun sinergi bisnis grup ABM.

Bruto (PDB) tumbuh mencapai 6,5% dibandingkan 6,1% pada tahun 2010. Para pengamat memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi negara tujuan investasi yang besar, karena pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, rasa aman dan nyaman dalam menjalankan usaha, serta stabilitas yang terjaga.

Di awal tahun, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan pencapaian Foreign Direct Investment (FDI) dan Domestic Direct Investment (DDI) naik 15% dari tahun 2010 menjadi Rp240 triliun. Faktanya, realisasi investasi modal asing dan dalam negeri pada tahun 2011 mencapai Rp251,3 triliun atau 4,7% di atas target. Mendekati akhir tahun, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia dari BB+ menjadi BBB- yang menjadikan Indonesia masuk kategori sebagai negara layak investasi. Kondisi ini diprediksi akan segera mendorong pengalihan tujuan investasi ke Indonesia.

Di sisi lain, pesatnya pertumbuhan ekonomi di China dan India yang membutuhkan suplai energi yang besar, meningkatkan permintaan dan harga komoditas batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.

Kinerja dan Pencapaian 2011ABM Investama sebagai perusahaan penyedia jasa energi terintegrasi mampu menangkap peluang pasar dengan baik. Semua anak usaha menunjukkan kinerja usaha dan keuangan yang jauh lebih baik dari tahun 2010. Secara keseluruhan, Perusahaan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp6,626 triliun, atau tumbuh 47,7% dibandingkan tahun 2010. Perusahaan juga membukukan laba bersih sebesar Rp415,7 miliar, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Pencapaian yang sangat bermakna dan mencerminkan konsistensi peningkatan kinerja berkelanjutan dari seluruh unit usaha yang membangun sinergi bisnis grup ABM.

Page 50: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

48

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Direksi

Bisnis Batubara TerintegrasiBisnis batubara yang dijalankan oleh sub-holding PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) mencatat pencapaian-pencapaian penting. Pada tahun 2011 Reswara membukukan produksi dan penjualan batubara mencapai 2,163 juta metrik ton, dengan sumbangan Pendapatan sebesar Rp918,6 miliar terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama. Pencapaian produksi meningkat hingga 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana hampir seluruhnya merupakan kontribusi dari anak usaha Reswara yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) yang memiliki Ijin Usaha Penambangan (IUP) di daerah Kalimantan Selatan. TIA menghasilkan batubara sub-bituminous rendah kalori yang dipasarkan dengan merek dagang “TIA Compliant Coal”. Produk TIA memiliki karakteristik rendah sulfur dan rendah kadar abu yang semakin diminati pasar karena relatif lebih ramah lingkungan dan mengurangi biaya pengelolaan sisa pembakaran yang substansial bagi perusahaan pembangkit listrik.

Pada tahun 2011 Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB) yang memiliki konsesi pertambangan di Aceh. Saat ini MDB belum beroperasi secara penuh dan hanya memasok batubara untuk pembangkit listrik di lokasi pertambangan. Perusahaan tengah mempersiapkan infrastruktur tambang dan pelabuhan di Aceh dan akan segera meningkatkan produksinya mulai pertengahan tahun 2012 untuk memasok pasar yang sangat prospektif di Asia Barat.

Reswara melalui anak usahanya, PT Pelabuhan Buana Reja (PBR), mengelola operasi pelabuhan untuk mendukung aktivitas pertambangan TIA di Kalimantan

Selatan dan MDB di Aceh. Pelabuhan ini akan menunjang operasional pertambangan dan meningkatkan efisiensi biaya transportasi serta pengapalan. Pengoperasian pelabuhan yang lebih baik dan jadwal pengapalan yang terencana akan mengurangi potensi penalty dari pembeli, menghindari biaya demurrage, sehingga dapat menekan biaya operasional. Strategi bisnis Reswara adalah memproduksi batubara sub-bituminous dengan biaya sekompetitif mungkin.

Sampai akhir tahun 2011 pembangunan pelabuhan milik TIA di Kalimantan Selatan telah diselesaikan dan dimanfaatkan untuk aktivitas pengiriman batubara TIA.

Bisnis Kontraktor TambangBisnis penyedia jasa kontraktor tambang yang dijalankan oleh PT Cipta Kridatama (CK) terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan industri pertambangan. Selain melakukan operasi penambangan di lokasi tambang TIA di Kalimantan Selatan, saat ini CK juga mendapat kontrak penambangan dari enam produsen batubara lainnya.

CK merupakan satu dari sekitar 160 kontraktor tambang batubara yang beroperasi di Indonesia. Salah satu keunggulan kompetitif CK adalah “close relationship” dengan produsen-produsen alat berat terkemuka disamping dukungan penuh dari Trakindo Utama sebagai dealer alat berat merk “Caterpillar”. Dengan keunggulan tersebut, skala kegiatan operasi CK berada dalam posisi 6 besar diantara kontraktor tambang utama dalam hal pemindahan pengupasan tanah (overburden removal).

Page 51: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

49

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Dari kiri ke kanan

WILLY AGUNG ADIPRADHANADirektur Keuangan

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur Utama

SYAHNAN POERBADirektur Layanan Pendukung Korporat

YOVIE PRIADIDirektur Strategi Korporat

Laporan Direksi

Pada tahun 2011 CK menyumbangkan Pendapatan Rp2,961 triliun terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama, naik 45,6% dari tahun 2010 sebesar Rp2,034 triliun. Volume pengupasan lahan meningkat 18% menjadi 118 juta BCM dan ekstraksi batubara meningkat 28% menjadi 10,6 juta ton. Pencapaian tersebut menggambarkan tingkat pertumbuhan yang agresif untuk segera mencapai puncak produksi beberapa tahun mendatang.

Bisnis Penyedia Tenaga ListrikPT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) yang selama ini telah memantapkan eksistensinya di bidang penyedia daya listrik sementara (temporary power) mulai dikembangkan sebagai power solution provider. Setelah mengakuisisi Meppogen, sebuah pembangkit listrik independen berkapasitas 80 MW di Sumatera Selatan pada tahun 2010, pada tahun 2011 Sewatama mendirikan dua anak usaha yang akan berfokus sebagai penyedia tenaga listrik independen (Independent Power Producer - IPP) dengan sumber energi thermal dan energi terbarukan.

Di tahun 2011, Sewatama mengelola lebih dari 70 proyek sewa pengadaan tenaga listrik diesel dan gas di seluruh wilayah Indonesia, baik di segmen pelanggan PLN maupun non-PLN. Sewatama telah memiliki kapasitas daya listrik sebesar 934 Mega Watt dengan tingkat utilisasi 74% dan menyumbangkan Pendapatan Rp989,9 miliar terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama, atau naik 26% dari Rp788,4 miliar pada tahun 2010. Sewatama saat ini menguasai pangsa pasar terbesar di pasar bisnis temporary power di Indonesia, baik dari sisi pendapatan maupun kapasitas daya yang dimiliki.

Pelanggan utama Sewatama untuk temporary power adalah PT PLN (Persero). Pelanggan lainnya adalah sektor swasta dari industri pertambangan dan migas. Pangsa pasar non-PLN masih terbuka luas untuk meningkatkan pendapatan. Demikian juga tenaga listrik cadangan bagi industri-industri yang membutuhkan kontinuitas pasokan daya dalam proses produksinya.

Page 52: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

50

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Bisnis Logistik TerintegrasiBisnis logistik terintegrasi yang dijalankan oleh PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) mencakup jasa freight forwarding, warehouse management, project logistic, shorebase management, perkapalan dan logistik batubara. CKB Logistics terus berupaya meningkatkan kemampuannya dalam melayani pelanggan baik dari lingkungan grup maupun eksternal. CKB Logistics telah membangun rantai bisnis logistik batubara untuk mendukung operasional tambang. Sejak tahun 2011, anak usahanya yaitu PT Baruna Dirga Dharma (BDD) telah menyediakan jasa kepada TIA untuk transportasi batubara dari pelabuhan ke titik buang sauh di tengah laut. BDD telah membeli satu set tongkang dan kapal tunda (tug & barge) Kaili VIII dan Moana VIII, dan memesan enam set tugs and barges yang rencananya akan diterima sepanjang tahun 2012 untuk mendukung kegiatan TIA.

Anak usaha lainnya, PT Alfa Trans Raya (ATR) menyediakan jasa penyewaan kapal untuk industri lepas pantai. Sekitar 60% armada ATR disewa oleh perusahaan industri pertambangan serta minyak dan gas, sedangkan sekitar 40% armada ATR melayani bisnis pengiriman kargo dan project logistic CKB Logistics.

Pada tahun 2011 CKB menyumbangkan Pendapatan sebesar Rp750,2 miliar terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama, naik 62% dari pendapatan pada tahun 2010 sebesar Rp461,6 miliar.

Bisnis Engineering ServicesPT Sanggar Sarana Baja (SSB) telah mempunyai pengalaman panjang dalam membangun reputasi di bisnis solusi engineering. SSB menyediakan jasa engineering yang mencakup pabrikasi,

site services, re-pabrikasi dan transport equipment kepada pelanggan yang bergerak dalam industri pertambangan, minyak dan gas, petrokimia dan tenaga listrik.

Pada tahun 2011 SSB membangun fasilitas workshop tambahan untuk jasa re-pabrikasi di Kariangau dan Samarinda, Kalimantan Timur serta fasilitas site services di Kuala Kencana, Papua. Fasilitas ini dekat dengan lokasi pelanggan sehingga dapat menawarkan jasa yang efisien dari segi waktu, transportasi dan biaya bagi pelanggan.

SSB mencatat sumbangan Pendapatan sebesar Rp1,006 triliun terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama pada tahun 2011, meningkat 24% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp808,5 miliar. Pendapatan yang menembus angka Rp1 triliun merupakan kebanggaan tersendiri di tengah semakin ketatnya persaingan terutama di sektor pabrikasi serta meningkatnya harga bahan baku terutama baja.

Penawaran Umum Perdana SahamSatu langkah korporasi yang penting bagi ABM Investama adalah melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering - IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011. Lebih dari sekedar untuk menghimpun dana masyarakat, tujuan menjadi perusahaan publik adalah untuk mengukuhkan komitmen kami agar senantiasa meningkatkan aspek-aspek kualitas kerja operasional, pelayanan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya serta sistem pelaporan dan pengawasan keuangan, karena kinerja Perusahaan akan selalu diawasi langsung oleh masyarakat.

Laporan Direksi

Page 53: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

51

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Kondisi pasar global yang melemah memasuki kuartal ketiga tahun 2011 nyaris menyurutkan langkah untuk tetap melakukan IPO pada tahun ini. Namun mengingat kerja keras dan semangat yang tinggi dari seluruh komponen Perusahaan termasuk anak-anak usaha selama satu tahun penuh untuk mempersiapkan IPO dan dukungan dari pemangku kepentingan serta investor, IPO tetap dilaksanakan sesuai rencana dan terbukti sukses. Sebanyak 550,6 juta lembar saham (20%) dengan harga perdana Rp3.750 per lembar terjual dan mengumpulkan dana sebesar Rp2,1 triliun. Yang lebih membesarkan hati, IPO ABM Investama tercatat sebagai IPO terbesar ketiga dari 25 perusahaan yang melakukan IPO di tahun 2011.

Fokus Strategi 2011Perusahaan tetap melakukan berbagai penyempurnaan di setiap aspek secara berkesinambungan dengan fokus di tiga area. Area pertama adalah perbaikan dalam proses, baik proses produksi, proses engineering maupun proses manufaktur. Area yang kedua adalah penyempurnaan sistem sehingga benar-benar handal dan sesuai kebutuhan masing-masing unit usaha. Kemudian yang ketiga adalah sumber daya manusia (SDM), yang kompetensinya harus selalu ditingkatkan agar dapat menjalankan sistem dengan baik.

Berbagai parameter kinerja menunjukkan pertumbuhan usaha ABM Investama yang terus meningkat cepat. Secara size of business, pertumbuhan dari tahun 2010 ke 2011 meningkat sekitar 40%. Kebutuhan SDM terlatih terutama di industri pertambangan (Reswara dan CK) sangat tinggi dalam 2 tahun ke depan. Oleh karena itu, pertumbuhan Perusahaan harus ditopang dengan proses dan sistem

yang sempurna serta manajemen SDM yang tepat. Dengan demikian, semua unit usaha akan siap menyongsong pertumbuhan yang pesat dan menjadi leader di industrinya masing-masing.

Di tahun 2010 Perusahaan telah membentuk sub-holding untuk menangani bisnis tambang batubara. Selanjutnya, sumber-sumber daya yang terkait bisnis tambang terintegrasi dipersiapkan secara simultan. Mulai dari perusahaan konsesi tambang batubara, kontraktor tambang, coal logistics, pelabuhan sampai pembangkit listrik yang menggunakan batubara.

Strategi yang berikutnya adalah memperkuat dan mengembangkan tiga bisnis utama kami, yaitu produsen batubara, jasa kontraktor tambang, dan penyedia tenaga listrik. Ketiganya akan didukung oleh bisnis logistik terintegrasi dan jasa engineering.

Strategi-strategi yang telah ditetapkan sebelum memasuki tahun 2011 saat ini masih terus berjalan. Pencapaian yang baik di tahun 2011 barulah langkah awal. Di tahun 2012 tantangannya akan lebih besar lagi, karena pada saat IPO, Perusahaan telah menjanjikan pertumbuhan yang lebih baik lagi kepada investor sesuai tekad ABM Investama untuk menjadi fast growing, profitable, integrated energy company.

Pengembangan Sumber Daya ManusiaDi antara nilai-nilai inti perusahaan adalah komitmen yang tinggi untuk senantiasa mengembangkan sumber daya manusia secara berkelanjutan serta berupaya mencapai standar kinerja tertinggi. Sejalan dengan nilai tersebut, adalah tanggung

Laporan Direksi

Page 54: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

52

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

jawab manajemen untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki agar mempunyai kompetensi kelas dunia dan siap menjawab setiap tantangan. Di tingkat holding, fokus pengembangan SDM diarahkan pada soft skill development sementara yang bersifat functional skill bisa dilakukan oleh masing-masing anak perusahaan.

Mempertahankan SDM berkualitas yang dimiliki merupakan tantangan tersendiri. Mayoritas anak usaha kami berada di industri yang sekarang sedang booming, yaitu sektor tambang batubara dan kontraktor tambang. SDM spesialis di sektor tersebut masih terbatas dan menjadi incaran perusahaan kompetitor. Perusahaan merancang program-program yang berpihak kepada karyawan yang mampu meminimalkan angka turn-over karyawan. Selain program yang bersifat reaktif, ke depan kami akan membuat program Talent Pool, untuk mengidentifikasi SDM yang mempunyai kinerja yang baik dari sisi pekerjaan maupun kepemimpinan (talent employee). Perusahaan senantiasa mencari strategi yang tepat baik dari sisi pengembangan pribadi, karir serta kompensasi dan benefitnya agar mereka mau bertahan dan terus maju bersama kami.

Tata Kelola PerusahaanDi ABM Investama, penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) telah melekat dalam budaya kerja dan kegiatan operasional Perusahaan. Walaupun Perusahaan sendiri sebagai holding relatif baru, beberapa anak usaha telah beroperasi 20 tahun bahkan lebih dengan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas sesuai etika bisnis yang pantas dalam

menjalankan usahanya. Nilai-nilai inti perusahaan yang telah ditanamkan oleh pendiri grup TMT dan telah dijalankan dengan konsisten dan konsekuen selama lebih dari 40 tahun di lingkungan grup TMT diadopsi untuk diterapkan dalam seluruh aktivitas operasional Perusahaan.

Nilai-nilai inti seperti integritas, pengembangan berkelanjutan, keunggulan, proaktif, akuntabilitas dan kerja sama kelompok diterjemahkan dengan bahasa yang sederhana dan lugas agar dapat dipahami dan menjadi karakter serta perilaku dasar bagi setiap karyawan dalam menjalankan aktivitasnya. Seorang pemimpin di grup ABM Investama setidaknya harus memiliki 5 sifat dasar yaitu berwawasan ke depan, jujur dan rendah hati, kompeten, sumber inspirasi dan aktualisasi diri sehingga Perusahaan dapat menjalankan usahanya secara berkelanjutan, berkompetisi dengan santun, menjadi warga korporasi yang baik dan mampu mencapai visinya menjadi perusahaan investasi terkemuka.

Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan kodifikasi nilai-nilai telah yang terkandung dalam budaya perusahaan untuk dituangkan dalam pedoman-pedoman seperti misalnya Board Manual, Code of Conduct, Piagam Komite Audit dan Peraturan Perusahaan. Sosialisasi dan penandatanganan Code of Conduct telah selesai dilaksanakan di holding dan pada tahun 2012 dilanjutkan ke seluruh anak perusahaan.

Sejak bulan November 2011, Perusahaan telah memiliki Komite Audit yang akan membantu fungsi Dewan Komisaris dalam memastikan kesesuaian prinsip-prinsip transparansi, tanggung jawab,

Laporan Direksi

Page 55: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

53

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

akuntabilitas, kemandirian dan kesetaraan dalam perencanaan dan pelaksanaan operasional Perusahaan termasuk pelaporan keuangan.

Unit Internal Audit juga telah dibentuk melalui keputusan Direksi pada bulan September 2011 yang memberlakukan Piagam Internal Audit dan menunjuk Manager Departemen Manajemen Risiko untuk menjalankan fungsi Ketua Internal Audit. Ketua Internal Audit bertugas mempersiapkan perangkat kerja, organisasi dan program audit untuk dapat dilaksanakan pada tahun 2012.

Kami juga melakukan proses manajemen risiko untuk mengantisipasi kemungkinan Perusahaan mengalami tekanan keuangan dan perlindungan terhadap kerugian serius. Departemen Manajemen Risiko mengelola proses manajemen risiko, termasuk memfasilitasi anak-anak perusahan untuk membentuk manajemen risiko di masing-masing organisasinya.

Dalam rangka sosialisasi, pada tahun 2011 Departemen Manajemen Risiko (ERM Department) mengadakan suatu workshop besar untuk Risk Management Committee dan Risk Management Coordinator dilanjutkan dengan roadshow ke unit-unit usaha untuk mengadakan workshop dan presentasi risk awareness. Tujuannya adalah menyamakan visi mengenai pentingnya manajemen risiko dalam setiap kegiatan bisnis sebelum mengambil keputusan.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanBagi ABM Investama, keberadaan Perusahaan harus dirasakan dampak positifnya bagi masyarakat. Kami memulai pemahaman terhadap tanggung jawab

Laporan Direksi

sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) dari interaksi kami dengan masyarakat sekitar lokasi tambang Perusahaan. Pada prinsipnya, kami mendukung anak-anak usaha untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraaan sosial ekonomi masyarakat.

Program-program pengembangan masyarakat telah dilaksanakan TIA di desa-desa sekitar wilayah konsesi TIA, memberi manfaat bagi lebih dari 8.000 warga. Sementara CK sebagai kontraktor tambang memberi kesempatan kerja bagi masyarakat lokal, sub-kontraktor dan badan usaha lokal sebagai mitra kerja. CK juga mendukung program perbaikan infrastruktur dan fasilitas dekat tambang. Sedangkan Sewatama menjalin kemitraan dengan pihak lain untuk membangunan pembangkit listrik mini hydro berbasis pemberdayaan masyarakat pedesaan di 26 lokasi di wilayah Indonesia Timur.

Ke depan, kegiatan-kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh masing-masing unit usaha dan tersebar di berbagai lokasi akan dikoordinasikan oleh Departemen khusus yang menangani hal ini. Kegiatan CSR yang dinilai baik secara kualitas dan mempunyai dampak jangka panjang, akan dijadikan program CSR korporat yang diimplementasikan secara terintegrasi.

Perubahan Susunan DireksiUntuk memperkuat kinerja Direksi, pada tanggal 17 Januari 2011 para pemegang saham telah menyetujui perubahan susunan Direksi perseroan dengan mengangkat Yovie Priadi sebagai Direktur Strategi Korporat.

Page 56: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

54

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Direksi

Prospek ke DepanMelihat ke depan, tantangan di tahun 2012 akan lebih berat lagi. Sebagai perusahaan energi terintegrasi, secara makro Perusahaan sangat sensitif pada resesi ekonomi global yang selalu berdampak terhadap harga komoditas khususnya batubara. Kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur juga dapat mempengaruhi bisnis di sektor tenaga listrik. Namun demikian, sebagai perusahaan terbuka, kami harus memegang komitmen pertumbuhan yang telah disampaikan kepada masyarakat. Pencapaian-pencapaian Perusahaan secara kuantitatif maupun kualitatif harus lebih baik lagi.

Kami optimis prospek bisnis anak-anak usaha tetap menjanjikan. Diharapkan perusahaan batubara kita sudah dapat beroperasi dengan kecepatan penuh ditunjang oleh fasilitas pelabuhan dan infrastruktur lainnya yang terus dipersiapkan. Usaha kontraktor tambang juga tetap menjanjikan, karena tidak banyak kompetitor yang memiliki akses ke alat berat, seperti yang kami miliki. Sementara bisnis tenaga listrik mempunyai prospek yang cerah sejalan dengan program pemerintah untuk memacu pertumbuhan infrastruktur termasuk tenaga listrik.

Dengan rasio elektrifikasi di Indonesia yang masih di kisaran 70%, peluang usaha temporary power juga masih terbuka, terutama di daerah-daerah yang secara geografis tidak mempunyai akses ke sumber energi seperti batubara dan gas. Disamping itu, Perusahaan juga secara serius mendalami peluang pengembangan usaha membangun IPP dengan sumber energi alternatif termasuk panas bumi, tenaga matahari, dan energi terbarukan lainnya.

Bisnis logistik juga diyakini akan terus membesar karena selain melayani kebutuhan pasar eksternal, kebutuhan internal juga akan meningkat baik untuk tranportasi batubara maupun mobilisasi alat berat dan peralatan tambang lainnya serta peralatan pembangkit listrik. Sedangkan bisnis jasa engineering akan tetap menunjang pertumbuhan bisnis Perusahaan.

Dengan fundamental yang bagus, pencapaian operasional Perusahaan akan terus melakukan quantum leap sampai beberapa tahun mendatang dimana perusahaan tambang PT Media Djaya Bersama (MDB) di Aceh akan beroperasi penuh dan menyokong pertumbuhan

Page 57: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

55

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Direksi

Reswara. Pada saat itu, unit-unit usaha lainnya akan ikut bertumbuh dan saling bersinergi secara optimal dan menguntungkan.

ApresiasiMewakili Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, pelanggan dan mitra usaha atas dukungan dan kerja samanya. Saya sampaikan juga penghargaan kepada

seluruh karyawan ABM Investama dan Direksi serta karyawan anak-anak usaha yang telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai perusahaan. Kami yakin dengan dukungan semua pihak, di masa mendatang ABM Investama bukan hanya semakin terdepan sebagai perusahaan energi, tetapi juga semakin dirasakan manfaat keberadaannya di masyarakat.

Atas nama Direksi

Achmad Ananda DjajanegaraDirektur Utama

Page 58: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

56

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Bisnis

Membangun sinergi bisnis grup ABM

Page 59: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

57

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Pertumbuhan Karyawan

11

1,23

4

10

1,23

4

09

1,23

4

08

1,23

4

07

1,23

4

Pertumbuhan Karyawan

Membangun sinergi bisnis grup ABM

Page 60: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

58

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

COAL PRODUCTION

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) didirikan pada tahun 2010 untuk menjadi sub-holding di bisnis pertambangan terintegrasi. Setelah pendiriannya, Reswara segera melakukan berbagai langkah penting untuk memperkuat portofolio bisnis di bidang pertambangan batubara. Pada bulan Desember 2010 Reswara mengakuisisi PT Tunas Inti Abadi (TIA) yang memiliki konsesi tambang batubara di Kalimantan Selatan dan pada bulan Juni 2011 Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB).

Konsesi tambang milik TIA berada di wilayah Sungai Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas 3.074 hektar. Wilayah konsesi TIA telah dipastikan mengandung 52 juta metrik ton cadangan (reserves) batubara dari 106 juta metrik ton sumber daya (resources) dengan perkiraan umur tambang 13 tahun. Cadangan batubara TIA umumnya terdiri dari batubara sub-bituminous berkalori rendah berkandungan abu dan sulfur rendah yang digunakan

Sampai akhir tahun 2011, Reswara telah menghasilkan produksi dan penjualan hingga sekitar 2,163 juta metrik ton dan akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kemampuan logistik dan perluasan rantai logistik batubara terintegrasi.

pada pembangkit listrik thermal berbahan bakar batubara.

Produk batubara TIA dipasarkan dengan nama TIA Compliant Coal untuk pelanggan industri pembangkit listrik di India, Cina, Thailand dan Filipina, selain juga memasok ke pasar domestik. TIA juga menjalankan bisnis trading batubara dengan membeli sejumlah batubara tertentu dari produsen lain yang kemudian dipasarkan sebagai TIA Traded Coal.

Untuk mendukung kegiatan pengapalan batubara, pada bulan Desember 2010 Perusahaan juga mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) untuk mengelola jasa pelabuhan. PBR telah mendapat izin Badan Usaha Pelabuhan dari Kementerian Perhubungan sehingga PBR dapat melakukan usaha jasa pelabuhan kepada TIA. Pada akhir tahun 2011 pelabuhan yang dikelola PBR di TIA telah mencapai kapasitas penuh dan dapat menyediakan pengelolaan stockpile, crushing, pengelolaan conveyor pemuatan

Page 61: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

59

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

COAL PRODUCTION

tongkang, dan dermaga di wilayah konsesi TIA.

Pada bulan Juni 2011 Perusahaan mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB), yang melalui dua anak perusahaannya, PT Bara Energi Lestari (BEL) dan PT Mifa Bersaudara (Mifa) memiliki konsesi tambang batubara yang berdampingan di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Konsesi penambangan tersebut secara total memiliki luas 4.629 hektar di Seunagan, Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya (BEL) dan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat (Mifa). Di kedua konsesi ini, MDB diperkirakan memiliki 169 juta metrik ton cadangan batubara dari 455 juta metrik ton sumber daya batubara jenis batubara sub-bituminous.

Dengan demikian, secara total wilayah konsesi Reswara mencakup luas 7.703 hektar dengan estimasi sumber daya batubara sebesar 561 juta metrik ton, dimana 221 juta metrik ton diantaranya

adalah cadangan terukur. Dalam 4 tahun ke depan (2012-2016), TIA dan MDB akan menjadi motor produksi batubara Reswara dengan target pertumbuhan sampai 66% menjadi 17 juta metrik ton. Sebanyak 5 juta metrik ton akan dihasilkan dari TIA dan sebesar 12 juta metrik ton akan diproduksi oleh MDB. Dari sisi infrastruktur, saat itu Perusahaan sudah memiliki kapasitas sebesar 15 juta metrik ton sehingga memungkinkan untuk empat tahun ke depan memenuhi target produksinya.

PT TUNAS INTI ABADI (TIA) Sebelum diakuisisi Reswara, TIA merupakan anak usaha ABM Investama. Saat itu TIA yang masih tahap konstruksi telah berproduksi dan menjual produknya ke pasar ekspor sejak bulan Oktober 2009 sebesar 0,1 juta metrik ton. Berikutnya, TIA telah menghasilkan produksi 1 juta metrik ton pada tahun 2010. Suatu pencapaian kinerja yang cukup agresif walaupun pada saat itu masih menggunakan fasilitas pelabuhan

Page 62: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

60

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

COAL PRODUCTION

milik orang lain. Pada tahun 2011 TIA telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur tambang dan sarana pendukung termasuk jalan angkut utama, pelabuhan stockpile, crushing plant dan barge loading facility sehingga memungkinkan untuk beroperasi penuh sesuai kapasitas disain. Di tahun 2011 TIA berhasil membukukan volume penjualan hingga 2,163 juta metrik ton.

Lokasi tambang TIA secara geografis sangat menguntungkan karena jarak transportasi batubara mulai dari tambang sampai ke pelabuhan hanya sekitar 24 kilometer dengan sebagian besar akses jalan berada di lahan milik Perusahaan yang dibangun sendiri.

Transportasi batubara tidak melalui daerah permukiman penduduk, jalan masyarakat maupun jalan provinsi. Perusahaan menyediakan jalur pengangkutan batubara tahan cuaca selebar 20 meter dengan kapasitas stock sampai dengan 50 ton. Perusahaan juga telah membangun

underpass di titik persimpangan sebidang dengan jalan raya provinsi. Pembangunan jalan sendiri dan underpass merupakan investasi infrastruktur yang cukup besar namun memberikan dampak yang signifikan bagi kelancaran hauling batubara ke pelabuhan, meminimalisasi biaya serta mengurangi risiko ketergantungan dengan pihak eksternal.

Dengan faktor-faktor yang menguntungkan tersebut, tambang-tambang di sekitar lokasi TIA sangat potential untuk bekerja sama dalam perluasan kapasitas trading TIA. Pada bulan Mei 2011, TIA memperoleh izin pengangkutan dan penjualan batubara dari Kementerian ESDM dan membeli batubara dari konsesi lain dekat wilayah konsesi Perusahaan. Perusahaan menjual TIA Compliant Coal dan TIA Traded Coal melalui trader batubara yang pada umumnya memasok batubara kepada perusahaan pembangkit tenaga listrik di China, India, Thailand dan Filipina. Selain penjualan dengan perjanjian

Page 63: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

61

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

COAL PRODUCTION

pasokan berjangka waktu tertentu, Perusahaan juga melakukan penjualan batubara melalui spot market.

PT MEDIA DJAyA BERSAMA (MDB)Konsesi MDB berlokasi sekitar 14 km arah timur kota Meulaboh, Aceh Barat. Wilayah konsesi MDB diperkirakan memiliki 169 juta metrik ton cadangan yang diidentifikasikan sebagai batubara sub-bituminous berkalori rendah. Selain cadangan yang relatif besar, MDB mempunyai banyak keunggulan kompetitif baik dari sisi kemudahan akses ke lokasi tambang maupun dari sisi pasar.

Dari sisi kemudahan akses, lokasi konsesi MDB hanya berjarak 30 menit dari bandar udara Cut Nyak Dhien di Nagan Raya, sekitar 45 kilometer dari kota Meulaboh dan telah tersedia jalan-jalan perintis. Selain itu, lokasi tambang hanya berjarak 12,3 kilometer dari pesisir pantai. Perusahaan telah membuat disain konseptual dan studi kelayakan berdasarkan data-data

geoteknik, hidrologi, dan oseanografi yang dibuat oleh konsultan-konsultan international untuk membangun infrastruktur dan pengembangan tambang yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2012.

Dari sisi pasar, lokasi tambang MDB di pantai Barat Sumatera sangat dekat dengan pasar Asia Barat. Pasar Asia Barat seperti India sendiri merupakan pengguna batubara jenis sub-bituminous rendah sulfur dan rendah abu yang merupakan produk dari tambang MDB.

Perusahaan telah mencanangkan target pertumbuhan MDB yang agresif. Dalam siklus waktu 2 tahunan, kapasitas MDB akan ditingkatkan dua kali lipat untuk mendukung target pertumbuhan produksi Reswara sebesar 10 juta metrik ton dalam dua tahun ke depan. Dengan selesainya infrastruktur yang terdiri dari stockpile, jalan angkut utama, crusher, overland conveyor, barge loading conveyor, FBOS atau Floating Crane, MDB diproyeksikan

Page 64: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

62

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

COAL PRODUCTION

untuk memproduksi batubara skala besar (>10 juta metrik ton per tahun). Dukungan infrastruktur dan jarak transportasi yang pendek ke pasar Asia Barat menyebabkan tercapainya Delivered Energy Unit (DEU) yang lebih kompetitif dibandingkan dengan tambang batubara lain sekelasnya. Nilai DEU yang merefleksikan kecepatan waktu penyerahan sangat menentukan nilai jual produk disamping karakteristik dan jenis batubara.

Perusahaan telah menjajaki pasar India dengan menandatangani nota kesepahaman dengan satu pembangkit tenaga listrik India, Sarash, untuk menyediakan 5 juta metrik ton batubara produksi MDB dalam jangka waktu yang akan ditentukan dalam perjanjian. Perusahaan juga telah membicarakan kontrak jangka panjang dengan perusahaan lain di India.

PT PELABUHAN BUANA REJA (PBR)PBR mengoperasikan pelabuhan yang berlokasi di Sebamban Baru, Kalimantan Selatan yang meliputi wilayah seluas 27 hektar. Pelabuhan dilengkapi fasilitas conveyor sepanjang 900 meter untuk memudahkan pemuatan batubara dan dua fasilitas pemuatan (sea berth) yang dapat mengakomodasi tongkang berukuran 300 kaki (8.000 metrik ton). Pelabuhan berlokasi sekitar 25 kilometer dari wilayah konsesi TIA. Hal ini memberikan jarak pemuatan yang pendek dan biaya transportasi yang lebih rendah. Kedekatan dan kemudahan akses tambang pada fasilitas pemuatan tongkang serta kepada para pelanggan di Asia dan India, akan mengurangi biaya pengiriman batubara dan dengan demikian memberikan keunggulan kompetitif tersendiri.

Pada tanggal 25 Juli 2011, PBR mendapatkan Izin Badan Usaha Pelabuhan yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan. Infrastruktur pelabuhan telah siap dan beroperasi pada akhir tahun 2011 dengan kapasitas 5 juta metric ton per tahun. Saat ini pelabuhan yang dioperasikan PBR masih difokuskan untuk mendukung kegiatan usaha TIA. PBR diproyeksikan untuk berkembang menyediakan jasa pelabuhan batubara terintegrasi yang mencakup: 1. Pengelolaan stockpiling, termasuk stockpile atau persediaan dengan kapasitas 120.000 metrik ton;2. Crushing batubara melalui crushing plant dengan kapasitas output dapat mencapai 750 metrik ton pecahan batubara per jam;3. Pemuatan melalui conveyor sepanjang

900 meter dengan kapasitas sebesar 5 juta metrik ton pertahun dan dermaga pemuat (jetty loading).

Pasar dan Profil PelangganPerusahaan memasok batubara ke China, India, Thailand, Filipina dan pasar domestik. Perusahaan juga melakukan trading batubara, membeli batubara dari produsen lain untuk memasok tambahan batubara kepada pelanggan di saat permintaan relatif lebih tinggi dari suplai yang tersedia. Penjualan ke pasar internasional dilakukan melalui perusahaan trading yang melayani perusahaan pembangkit listrik batubara seperti Agarwal, MSPL, Sarash dan Oorja, yang umumnya mensuplai batubara kepada pengguna akhir pembangkit listrik di India. Pelanggan pedagang batubara lainnya adalah LG, IMR dan Sinar Energi Alam yang umumnya mensuplai batubara kepada pembangkit listrik pengguna akhir di China. Konsumen lainnya pada tahun 2011 adalah Siam Cement Group.

Page 65: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

63

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

COAL PRODUCTION

Uraian mengenai pasar batubara dunia secara lengkap ada pada pembahasan Tinjauan Industri.

Rencana dan StrategiPerusahaan menyadari bahwa umur tambang mempunyai jangka waktu tertentu sampai suatu saat nilai keekonomiannya menurun. Untuk menjaga dan meningkatkan tingkat pertumbuhan Perusahaan dan menunjang portofolio grup ABM, dalam periode 2-3 tahun Perusahaan harus menambah jumlah properti tambang, baik melalui akuisisi atau joint operation. Selain itu, Perusahaan juga akan membentuk divisi trading batubara untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan batubara dalam mendapatkan pasarnya. Divisi Trading ini juga akan mendukung rencana strategi joint operation.

Untuk mewujudkan operation excellence, Perusahaan harus melakukan berbagai inovasi untuk mengoptimalkan produktivitas untuk menekan biaya produksi. Perusahaan menerapkan program K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) secara ketat untuk mencegah kecelakaan fatal dan terwujudnya operasi pertambangan yang aman. Perusahaan mengembangkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sendiri mengacu pada SMK3 berbasis resiko dengan elemen-elemen pencegahan fatal yang dikembangkan sendiri berdasarkan kebutuhan aktual di lapangan sesuai risk assessment yang telah dilakukan menyeluruh di semua bidang operasi. Disamping itu, Perusahaan juga mengadopsi sistem manajemen K3 OHSAS 18001:2007 dan sistem manejemen lingkungan ISO 14001:2004.

Upaya peningkatan produktivitas juga dilakukan dengan pengoperasian pelabuhan dan pengaturan jadwal pengapalan yang lebih baik dan terencana untuk mengurangi penalty dari buyer yang berakibat langsung kepada meningkatnya biaya operasional.

Kinerja OperasionalKinerja Reswara mengalami peningkatan pesat pada tahun 2011. Dengan pertumbuhan yang sangat baik, Perusahaan memproyeksikan produksi batubara TIA akan mencapai 5 juta metrik ton pada tahun 2013 dengan dukungan sinergis dari anak perusahaan grup ABM lainnya. Pada akhir tahun 2011 Reswara telah menghasilkan produksi dan penjualan hingga sekitar 2,163 juta metrik ton. Produksi ini akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kemampuan logistik dan perluasan rantai logistik batubara terintegrasi.

Pada tahun 2011 MDB belum beroperasi penuh dan hanya memasok batubara batubara ke pembangkit listrik di lokasi pertambangan. MDB sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur untuk logistik batubara termasuk pelabuhan dan jalan mulai tahun 2012. Untuk sementara, Perusahaan masih menggunakan infrastruktur yang ada, termasuk pelabuhan dan jalan milik pemerintah.

Kinerja operasional Reswara tercermin dari produsi batubara dibandingkan dengan rasio pengupasan lahan (strip ratio) yaitu perbandingan antara volume pengupasan tanah untuk dibuang yang dihitung dalam meter kubik untuk mendapatkan (ekstraksi) satu ton batubara. Kinerja Perusahaan pada tahun 2011 dirangkum dalam tabel berikut:

Page 66: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

64

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

COAL PRODUCTION

Kontrak Baru yang Diperoleh pada Tahun 2011Penjualan batubara Perusahaan umumnya melalui kontrak satu tahun, sembilan bulan dan pasar spot. Kontrak jual beli batubara yang diperoleh pada tahun 2011 dengan TIA sebagai penjual adalah sebagai berikut:

1. Contract to Sale & Purchase of Coal No. 022/S&P.VSL/TCC-ACC/XII/2010 tanggal 9 Desember 2010 sebagaimana diubah dengan Addendum-A Contract to Purchase & Sale of Coal tanggal 20 Januari 2011 dengan Agarwal, dimana Agarwal sepakat untuk membeli batubara sebanyak 1.200.000 metrik ton dari TIA untuk periode pengapalan yang dimulai sejak Februari 2011 sampai dengan Januari 2012 dengan harga yang disepakati sebesar USD46,50 per metrik ton.

2. Contract to Sale & Purchase of Coal No. 023/S&P.VSL/TCT-MS/XII/2010 tanggal 9 Desember 2010 sebagaimana diubah dengan Addendum-A Contract to Purchase & Sale of Coal tanggal 20 Januari 2011 dengan MSPL, dimana MSPL sepakat untuk membeli batubara sebanyak 600.000 metrik ton dari TIA untuk periode pengapalan yang dimulai sejak Januari 2011 sampai dengan Desember 2011 dengan harga yang disepakati sebesar USD42,50 per metrik ton FOB Muara Satui Anchorage.

3. Contract to Sale & Purchase of Coal No. 024/S&P.VSL/TCC-MS/XII/2010 tanggal 9 Desember 2010 sebagaimana diubah dengan Addendum-A Contract to Purchase & Sale of Coal tanggal 20 Januari 2011 dengan MSPL, dimana MSPL sepakat untuk membeli batubara

83,5%Pertumbuhan Volume Penjualan 2010-2011

Parameter Kinerja Operasional

11 10 09

4,1

5,8

4,5

Strip Ratio Rata-rata*

(%)

* Strip ratio rata-rata adalah strip ratio yang digunakan sebagai dasar perhitungan biaya penambangan berdasarkan Laporan JORC

11 1110 1009 09

1.17

9

37,1

113

28,4

2.16

3 47,1

volume Produksi dan Penjualan(ribu ton)

Harga Penjualan Rata-rata(US$/ton)

Page 67: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

65

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

COAL PRODUCTION

sebanyak 600.000 metrik ton dari TIA untuk periode pengapalan yang dimulai sejak Januari 2011 sampai dengan Desember 2011 dengan harga yang disepakati sebesar USD45,50 per metrik ton FOB Muara Satui Anchorage.

4. Kontrak jual beli batubara No.TCC-029/BYR/FOB-VSL/TIA-MS/XII-11 tanggal 6 Desember 2012 dengan Mega Strada Pte Ltd, dimana Mega Strada Pte Ltd sepakat untuk membeli batubara sebanyak 1.200.000 metrik ton dari TIA untuk periode pengapalan yang dimulai sejak Januari sampai dengan Desember 2012.

Membangun SinergiKontraktor tambang grup ABM Investama, PT Cipta Kridatama (CK), melakukan jasa penambangan bagi TIA. CK menambang dan melakukan pemindahan dengan truk ke lokasi yang lebih dekat ke pelabuhan dimana terdapat fasilitas pemuatan batubara ke tongkang untuk dipindahkan ke dalam kapal.

Sejak bulan Juli 2011, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) mulai menyediakan jasa tongkang bagi TIA dengan mengakomodasi pemuatan batubara ke tongkang sampai dengan 100.000 ton batubara per bulan.

Page 68: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

66

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

CONTRACT MINING

PT Cipta Kridatama (CK) yang dibentuk pada tahun 1997, adalah pengembangan dari divisi penyewaan dan penjualan alat berat rekondisi merek Caterpillar PT Trakindo Utama. Saat ini CK telah bertransformasi menjadi salah satu pemain utama jasa pertambangan di Indonesia yang didukung oleh lebih dari 2.800 karyawan dan empat kantor perwakilan di Kalimantan. Perusahaan menyediakan jasa kontraktor tambang “dari tambang ke pelabuhan” (pit to port) yang meliputi jasa eksplorasi, perencanaan penambangan, pengupasan tanah, ekstraksi dan pemuatan batubara, transportasi dan pengolahan, reklamasi dan rehabilitasi.

Sampai 31 Desember 2011 CK memiliki 428 alat berat dan peralatan pertambangan yang digunakan dalam penambangan dan produksi batubara seperti excavator, truk, dozer, grader, wheel loader, compactor dan mesin pengeboran. Perusahaan menerapkan

Pada tahun 2011, CK telah melakukan pengupasan tanah sebesar 118 juta BCM (Bank Cubic Metre), dan mengekstraksi 10,6 juta ton batubara, masing-masing meningkat 18,2% dan 27% dibandingkan tahun sebelumnya.

sistem pengelolaan armada (jigSaw) untuk memantau tingkat kinerja armada dan peralatan melalui data komunikasi dan teknologi GPS (global positioning system). Hubungan historis yang kuat dengan Trakindo Utama merupakan keunggulan kompetitif tersendiri bagi CK karena tidak semua kontraktor tambang memiliki kemudahan akses ke alat berat. CK juga menjalin aliansi yang erat dengan produsen dan pemasok alat berat lainnya.

Untuk mendukung proses bisnisnya, perusahaan memiliki sistem pengawasan produksi dan perencanaan untuk memantau dan meninjau pengoperasian pada setiap lokasi proyek setiap hari melalui program Project Calculator pada sistem manajemen operasi internal yang dinamakan CMOS (Ciptakridatama Management Operating System). Dengan sistem yang terintegrasi ini, CK dapat memantau proses bisnis Perusahaan di berbagai lokasi proyek secara real time.

Page 69: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

67

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

CONTRACT MINING

Pasar dan Profil PelangganDi Indonesia terdapat sepuluh produsen batubara terbesar yang menyumbangkan hampir 60% dari total produksi batubara domestik. Adaro Energy dan Bumi Resources memberikan kontribusi lebih dari seperempat total produksi. Kedua perusahaan tersebut memiliki cadangan dan rencana-rencana ekspansi yang substansial. Pemain lainnya termasuk Tata, Indo Tambangraya Megah (ITM), dan Berau Coal Energy.

Adaro Energy adalah pemilik tunggal tambang besar Tutupan dan Wara di Kalimantan Selatan. Bumi Resources adalah pemilik saham mayoritas di Arutmin Indonesia dan di Kaltim Prima Coal (KPC) disamping juga memiliki proyek batubara di Pendopo Energi Batubara di Sumatera. Arutmin memiliki tambang Satui, Mulia, Batulicin dan Senakin yang berlokasi di Kalimantan Selatan dan KPC memiliki tambang di Sangatta dan Bengalon yang berlokasi di Kalimantan

Timur. ITM memiliki sejumlah tambang di Kalimantan Timur, Tengah dan Selatan. Tata merupakan perusahaan konglomerasi India yang bermitra dengan Bumi Resources.

Selain pemain-pemain di atas, produsen batubara dengan skala lebih kecil juga merupakan pasar potensial bagi CK. Pada tahun 2011, Perusahaan mempunyai kontrak jasa pertambangan untuk tujuh produsen batubara yaitu PT Mahakam Sumber Jaya, PT Gema Rahmi Persada, PT Kaltim Bumi Manunggal, PT Multi Harapan Utama, PT Arutmin Indonesia, PT Titan Wijaya, dan perusahaan grup ABM yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA). Kontrak dengan produsen batubara umumnya dengan jangka waktu yang berkisar dari tiga tahun sampai dengan masa manfaat seumur tambang. Sampai dengan 31 Desember 2011, dari ketujuh kontrak tersebut CK telah dan akan mengerjakan sekitar 34,4 juta ton ekstraksi batubara dan 465,3 juta BCM pengupasan tanah (overburden removal).

Page 70: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

68

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

CONTRACT MINING

Profil Proyek Jasa Pertambangan CK

Lokasi Operasi CK Pada Tahun 2011 Dengan Tujuh Perjanjian Operasional

Pemegang Konsensi

Site Proyek Pertambangan

Target Lama Kontrak

Estimated Outstanding Contracted volume of Coal/Overburden (Million Tons/

Million BCM) as of Dec 31, 2011

Samarinda–Kalimantan Timur

14 Juni 2004–31 Agustus 2015 125.0

Kotabangun, Kutai Kertanegara–Kalimantan Timur

Dari Desember 2007–Penyelesaian semua pekerjaan < 42 months from the commencement of overburden removal

12.5

Desa Batuah (Air Panas), Kecamatan Los Janan, Kabupaten Kutai Kertanegara –Kalimantan Timur

From Mar 18, 2005–Target of 54.2 million BCM of overburden and/or 7.7 MT coal ROM is reached

2.8/12.3

Jonggong, Busang dan Loa Kulu –Kalimantan Timur

From Nov 29, 2007–October 19, 2015 1.1/14.4

Satui dan Kusan Hulu, Tanah Bumbu –Kalimantan Timur

From Jun 25, 2009–Later of Life of Mine, or Jun 30, 2020 27.0/155.3

Batulicin–Kalimantan Selatan

From Jul 1, 2006–Life of mineSungkai site: From start or operations or by AUg 2008–Earlier of Jul 2011 or when the pit coal reserve is considered to be un-economical to mine

3.5/16.2

Desa Tanjung Dalam–Bengkulu

From March 18, 2011–72 months from start of operations, or completion of obligations, whicever is earlier

-/129.6

Total 34.4/465.3

1

1

22 4

4

3

3

7

7

6

6

5

5

SUMATERA

PT GEMA RAHMI PERSADAKota Banggun, Kalimantan Selatan

PT TITAN WIJAyAAir Muning Muko-muko, Bengkulu

PT ARUTMIN INDONESIAMangkal Api, Kalimantan Selatan

PT ARUTMIN INDONESIASangkai, Kalimantan Selatan

PT ARUTMIN INDONESIABatulicin ATA, Kalimantan Selatan

PT TUNAS INTI ABADISungai Danau, Kalimantan Selatan

PT MULTI HARAPAN UTAMAJonggon, Kalimantan Timur

PT MAHAKAM SUMBER JAyAKutai Kertanegara, Kalimantan Timur

PT KALTIM BATU MANUNGGALSanga-sanga, Kalimantan Timur

KALIMANTAN

SULAWESI

IRIAN JAYA

JAWA

Page 71: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

69

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

CONTRACT MINING

Rencana dan StrategiUntuk menghadapi tantangan ke depan, secara internal Perusahaan terus membangun dan memperkuat sumber daya manusia (SDM), kelengkapan peralatan, kondisi keuangan yang sehat serta proses bisnis yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan melalui komitmen dan prosedur kerja yang baik.

Upaya memaksimalkan potensi Perusahaan dilakukan dengan cara sebagai berikut:1. Mempertahankan dan meningkatkan

kinerja serta menjaga citra Perusahaan.2. Merancang organisasi yang terstruktur,

mendorong pengembangan inovasi melalui pembinaan keahlian pada bidang Engineering, Operation Excellence, K3L serta efisiensi keterjaminan pasokan (supply chain efficiency).

3. Melakukan inisiatif backward integration di dalam portofolio inisiatif Perusahaan.

Disamping itu, Perusahaan juga melakukan strategi meminimalisasi kendala eksternal dengan cara sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan untuk menganalisis arah kebijakan pemerintah pusat dan daerah dengan cara membangun komunikasi dan kerja sama yang baik dengan lembaga-lembaga pemerintah dan organisasi non pemerintah.

2. Melakukan optimalisasi penggunaan teknologi terapan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas seluruh sumberdaya.

3. Mengembangkan SDM yang mempunyai kompetensi tinggi dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui Penilaian Kinerja Individual dan Training Development bagi karyawan sesuai dengan perencanaan karir setiap individu.

Kinerja OperasionalPada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pengupasan tanah sebesar 118 juta BCM (Bank Cubic Metre), meningkat dari 100 juta BCM pada tahun 2010 dan mengekstraksi 10,6 juta ton batubara, meningkat signifikan dibandingkan 8,3 juta ton batubara pada tahun 2010.

Peningkatan produksi terjadi pada proyek yang memiliki stripping ratio rendah. TIA dan proyek di PT Arutmin Indonesia telah memasuki area stripping ratio rendah sehingga ekstraksi batubara meningkat 27,7% dibanding tahun 2010.

Page 72: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

70

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

CONTRACT MINING

Kontrak Baru yang Diperoleh pada Tahun 2011Pada tahun 2011 Perusahaan mendapat beberapa kontrak baru sebagai berikut:1. Perpanjangan kerja sama kontrak

jasa penambangan antara PT Cipta Kridatama dengan PT Titan Wijaya untuk jangka waktu 6 (enam) tahun hingga tahun 2017 dengan target produksi sebesar 1,8 juta BCM overburden per bulan, yang ditandatangani pada tanggal 18 Maret 2011.

2. Ekspansi kerja sama kontrak jasa penambangan dengan perubahan harga antara PT Cipta Kridatama dan PT Mahakam Sumber Jaya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun hingga 2016.

Membangun SinergiSebagai bagian dari grup ABM, CK menjalin kerja sama yang erat dengan Reswara untuk mengoperasikan penambangan berdasarkan rencana penambangan dan ketentuan pemerintah

terkait. Perusahaan telah mengikat kontrak berjangka dengan TIA, anak perusahaan Reswara dimana syarat pembayaran diatur oleh jadwal biaya tetap per BCM atas tanah yang dikupas dan jumlah per ton batubara yang diserahkan dalam jangka waktu yang disepakati.

Di lokasi pertambangan milik TIA, CK melakukan penambangan, pengangkutan dan pemindahan dengan truk ke lokasi yang lebih dekat ke pelabuhan yang terletak di Bunati, Kalimantan Selatan, dimana terdapat fasilitas pemuatan tongkang untuk kemudian dipindahkan ke dalam kapal di lepas pantai.

Dalam hal TIA meningkatkan produksi batubara dari wilayah konsesinya, CK berkomitmen untuk menyediakan jasa kontraktor tambang bagi produksi tambahan tersebut. Demikian juga untuk wilayah konsesi lainnya, seperti wilayah konsesi PT Bara Energi Lestari (BEL) dan PT Mifa Bersaudara (Mifa), anak usaha Reswara di Aceh.

Kinerja Operasional 2009-2010

11 1110 1009 09

100,

0

8,3

104,

2

7,1

118,

0

10,6

Pengupasan Lahan(juta BCM)

Pengambilan Batubara(juta ton)

Page 73: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

71

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

CONTRACT MINING

Prospek ke DepanPermintaan batubara di pasar domestik maupun ekspor menunjukkan peningkatan yang cukup besar dengan estimasi pertumbuhan rata-rata 5-10%. Pertumbuhan permintaan mendorong produsen meningkatkan produksinya dengan melakukan ekspansi dan meningkatkan pembangunan infrastuktur yang kuat pada semua proyek tambang yang di tangani. Hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan industri kontraktor tambang. Namun booming industri tambang tidak diikuti pertumbuhan alat berat yang seimbang. Demikian pula tenaga kerja terlatih di sektor pertambangan.

Perusahaan mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi terkait alat berat dengan membangun close relationship dengan dealer alat berat seberti Hitachi, Liebherr, Terex dan lain-lain, selain juga mendapat dukungan penuh dari PT Trakindo Utama sebagai dealer Caterpillar. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil, Perusahaan melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dan sekolah kejuruan untuk mengadakan knowledge sharing mengenai industri pertambangan sekaligus mencari dan menyeleksi calon karyawan dari lulusan-lulusan terbaik sekolah-sekolah tersebut.

Page 74: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

72

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

POWER SOLUTIONS

POWER SOLUTIONS

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) dibentuk pada tahun 1992 sebagai divisi penyedia jasa sewa generator set PT Trakindo Utama. Sejalan dengan restrukturisasi PT Trakindo Utama menjadi sebuah induk perusahaan terintegrasi PT Tiara Marga Trakindo (TMT), pada tahun 2000 Sewatama menjadi perusahaan yang berdiri sendiri di bawah naungan holding TMT. Selanjutnya, sejak tahun 2009 Sewatama menjadi bagian dari grup ABM.

Mengawali bisnis penyewaan generator set sejak 20 tahun lalu, bisnis inti penyediaan daya listrik sementara (temporary power) sudah berkembang mencakup penyewaan peralatan dan jasa pemeliharaan, konsultasi, perencanaan dan pelaksanaan. Pada tahun 2006, visi Sewatama untuk menjadi a leading power rental provider di Indonesia telah tercapai dengan kapasitas daya listrik total yang dimiliki mencapai 400 Mega Watt (MW). Sejak saat itu Sewatama meningkatkan visinya untuk menjadi a leading power

Kapasitas daya terpasang mencapai 934 MW pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 17,9% dengan tingkat utilisasi 74% mencerminkan pertumbuhan permintaan yang nyata dari pelanggan dan menghasilkan peningkatan pendapatan secara bermakna.

solutions provider. Sampai akhir 2011, Sewatama telah memiliki kapasitas daya listrik total mendekati 1 Giga Watt (934 MW) dengan cakupan layanan di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk mendukung pengembangan bisnis sebagai penyedia solusi kelistrikan, saat ini Sewatama memiliki tiga divisi yaitu:• DivisiTemporaryPower,yang

merupakan penyumbang pendapatan terbesar bagi Perusahaan dari jasa sewa pembangkit listrik temporary, pembangkit listrik emergency, tenaga listrik segera, tenaga listrik standby/back-up, tenaga listrik jangka panjang, tenaga listrik sementara dan tenaga listrik tidak terinterupsi.

• DivisiOperational & Maintenance (O&M), yang berfokus menyediakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan end-to-end pembangkit listrik. Target pelanggan adalah penyedia kelistrikan pemerintah dan swasta/independen, industri minyak dan gas serta pertambangan.

Page 75: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

73

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

POWER SOLUTIONS

• DivisiPillar, yang menyewakan pompa sentrifugal untuk kegiatan dewatering terutama kepada pelanggan yang melakukan operasi pertambangan dan disiapkan untuk mewadahi kegiatan Sewatama dalam bidang efisiensi energi, consulting dan optimasi. Pelanggan Divisi Pillar sebagian besar adalah perusahaan kontraktor pertambangan, termasuk PT Cipta Kridatama (CK), salah satu anak perusahaan grup ABM Investama.

Disamping itu, menyikapi dinamika pertumbuhan usaha yang cepat, Sewatama memutuskan untuk mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT Pradipa Aryasatya, yang akan menjadi wadah invetasi Sewatama di pembangkitan listrik berbahan bakar thermal seperti batubara dan gas, dan PT Nagata Bisma Shakti yang direncanakan akan melakukan beberapa investasi dan akuisisi untuk pengembangan usaha pembangkitan listrik energi terbarukan seperti mikro hydro.

Ke depan, bila penguasaan teknologi dan sumber daya telah mencukupi, Perusahaan juga akan menjajaki pemanfaatan potensi geothermal, sel surya dan tenaga angin sebagai sumber energi baru dan terbarukan.

Pasar dan Profil PelangganPasar sewa mesin pembangkit listrik di Indonesia sangat kompetitif dan para pesaing Perusahaan memiliki kegiatan operasional dan pangsa pasar yang besar. Pesaing utama Sewatama adalah Aggreko, penyedia daya listrik sementara internasional, dengan jaringan kerja di sekitar 34 negara dan 148 lokasi. Aggreko menyediakan jasa kepada serangkaian luas industri, termasuk pertambangan, minyak dan gas, pembangunan, petrokimia, perkapalan dan telekomunikasi. Sebagai perusahaan internasional, Aggreko harus bekerja sama dengan mitra lokal seperti Bima Goltens Powerindo dan PT Cogindo Daya Bersama, yang merupakan anak perusahaan PLN.

Page 76: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

74

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

POWER SOLUTIONS

Di bisnis penyedia tenaga listrik independen (IPP), Perusahaan akan menghadapi pesaing baik dalam sektor pembangkit listrik tenaga thermal maupun energi terbarukan. Pemain besar di sektor IPP diantaranya adalah PT Indika Energy Tbk, Bakrie Power dan Medco Power, serta perusahaan independen, seperti Navigat Energy dan Keramasan Power.

Pelanggan utama Sewatama adalah PT PLN (Persero), otoritas pengelola kelistrikan negara. Selain PLN yang disebut sebagai segmen utility, Perusahaan juga mempunyai basis pelanggan yang kuat di segmen non-utility yang berasal dari perusahaan pertambangan, minyak dan gas, konstruksi, pengelola gedung serta penyelenggara event. Sewatama mengelola lebih dari 70 proyek sewa pengadaan tenaga listrik diesel dan gas di seluruh Indonesia.

Sampai saat ini segmen utility masih memberi kontribusi sekitar 85% dari total pendapatan Sewatama. Perusahaan mempunyai kontrak sewa pembangkit listrik dengan PLN di berbagai wilayah Indonesia. Umumnya dengan jangka waktu 6 sampai 12 bulan, namun bisa juga jangka waktu yang lebih panjang. Dengan kontrak ini, Perusahaan menyediakan generator set dengan total kapasitas terpasang 934 MW yang didistribusikan ke Indonesia Timur (Sulawesi-Maluku-Papua), Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara serta Jawa. Kontrak dengan pelanggan non-utility umumnya lebih pendek, berkisar 3 sampai 6 bulan.

Pelanggan non-utility masih sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan. Di industri pertambangan, pompa dewatering merupakan bagian penting dari kegiatan operasional. Perusahaan menyediakan sistem dewatering dengan volume tinggi dan sistem pompa tekanan multistage serta pompa yang dilengkapi dengan set pompa yang

bersifat corrosive resistant. Untuk pelanggan di industri minyak dan gas, Sewatama menyediakan pompa cooling tower dan pompa fire untuk sistem pendingin cairan yang mudah terbakar dan gas yang mudah meledak. Perusahaan juga menyediakan sistem air bervolume dan bertekanan tinggi untuk melakukan tes pada tangki, pipa, kapal dan konstruksi baja lainnya di industri kelautan serta sistem pompa air bagi pelanggan di industri properti.

Perusahaan meyakini bahwa bisnis sewa generator set masih terus berkembang pesat dengan tingkat pertumbuhan mencapai sekitar 20% setiap tahunnya. Walaupun pertumbuhan PLN masih cukup tinggi, Perusahaan berharap segmen non-utility juga bertumbuh secara signifikan. Tren pertumbuhan di luar Jawa sudah menunjukkan ke arah non-utility seperti misalnya sektor pertambangan, perminyakan, perkebunan dan industri kelautan. Pada segmen non-utility, Perusahaan dapat menawarkan solusi premium bernilai tinggi untuk kebutuhan-kebutuhan yang kritikal. Walaupun demikian, dari segi volume, segmen PLN masih memberikan pendapatan yang cukup besar bagi Perusahaan. Diharapkan dalam 5 tahun ke depan dapat tercapai komposisi ideal 60%:40% antara segmen utility dengan non-utility, sehingga kedua segmen membentuk profil yang sinergis dan memberikan profitabilitas optimal.

Rencana dan StrategiStrategi yang dijalankan pada tahun 2011 adalah bagian dari strategi besar yang sudah dicanangkan sejak 4 tahun yang lalu, yaitu:• Mempertahankandanmenumbuhkan

bisnis inti penyediaan temporary power dan jasa terkait, seperti O&M dan Pillar.

• Mengimbangipertumbuhanditemporary power dengan memasuki bisnis penyedia

Page 77: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

75

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

POWER SOLUTIONS

kelistrikan independen (Independent Power Producer – IPP) baik menggunakan tenaga thermal (batubara dan gas) maupun tenaga energi terbarukan.

Perusahaan telah melangkah maju untuk membangun fundamental pengembangan usaha mempeluas cakupan bisnis pembangkitan listrik. Beberapa keputusan akuisisi telah diambil agar Sewatama dapat dengan segera memasuki bisnis IPP dan memahami segala permasalahannya. Pada saatnya, Sewatama akan membangun pembangkit listrik sendiri dengan kompetensi dan pengetahuan yang lebih lengkap.

Pada tahun 2010 Sewatama mulai memasuki bisnis penyedia kelistrikan independen (IPP) dengan mengakuisisi 20% saham PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), sebuah perusahaan IPP yang memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas SCPP (Simple Cycle Power Plant) dengan kapasitas total 80 MW di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Saat ini Meppogen sedang meningkatkan kapasitas pembangkitnya dengan mengkonversi ke skema combined cycle sehingga dapat menghasilkan 110 MW. Meppogen telah mengikat suatu perjanjian jual beli daya listrik (Power Purchase Agreement – PPA) dengan PLN pada tahun 2005 untuk jangka waktu 20 tahun.

Langkah ini merupakan pintu masuk bagi Sewatama untuk memasuki dunia IPP dan terlibat langsung dalam perusahaan pembangkitan listrik swasta yang sudah beroperasi. Selain memperoleh peluang untuk meningkatkan kompetensi karyawan dengan melakukan OJT (on the job training) di tempat tersebut, sebagai pemegang saham Perusahaan juga berharap suatu saat akan mendapatkan manfaat pengembalian investasi yang baik.

Pada tahun 2011 Sewatama melangkah lebih maju lagi di bisnis IPP dengan menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Purchase of Share Agreement – CSPA) untuk mengakuisisi dua proyek pembangkit listrik. Proyek tersebut adalah pembangkit listrik tenaga batubara 15 MW di Aceh dan pembangkit listrik tenaga gas 100 MW di Jambi. Perjanjian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan proses pembelian saham (SPA) pada tahun 2012. Dengan memiliki kedua pembangkit tersebut Sewatama semakin mengukuhkan diri di bisnis IPP.

Sebelumnya, pada tahun 2009 Sewatama menjalin kemitraan dengan Jaya Dinamika Geohidroteknika (JDG) yang didukung oleh dana hibah dari IFC (International Finance Corporation), untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik mini hydro di 26 lokasi di wilayah Indonesia Timur. Diharapkan secara agregat, dari 26 lokasi pembangkit listrik energi terbarukan mini hydro tersebut dapat dihasilkan daya sebesar 50 MW. Kerja sama ini memperkaya portofolio Sewatama untuk pemanfaatan energi terbarukan bagi masyarakat luas.

Kinerja OperasionalKinerja Sewatama tumbuh secara berkelanjutan dan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang setara dengan kompetitor-kompetitor yang beroperasi di tataran global pada parameter-parameter pembanding yang relevan. Pertumbuhan bisnis penyediaan daya listrik sementara terlihat dari kapasitas daya yang dimiliki yang mencapai 934 MW pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 17,9% dibandingkan tahun 2010. Peningkatan kapasitas daya terpasang dan tingkat utilisasi yang tetap pada angka 74% secara umum mencerminkan adanya pertumbuhan permintaan yang nyata dari pelanggan.

Page 78: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

76

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tingkat Rata-rata Sewa(Rp/kWh)

11 10 0923

5

199

255

Tingkat Rata-rata Utilisasi(%)

11 10 09

74 7074

Tinjauan Kinerja Bisnis

POWER SOLUTIONS

Dari total pendapatan Sewatama pada tahun 2011 sebesar Rp1.007 miliar, divisi Temporary Power memberi kontribusi pendapatan sebesar Rp952,0 miliar (94,5%), divisi Pillar Rp49,5 miliar (4,9%) dan divisi O&M Rp5,5 miliar (0,5%).

Kontrak Baru yang Diperoleh pada Tahun 2011Sepanjang tahun 2011, Sewatama mendapatkan kontrak-kontrak baru, baik berasal dari jasa sewa mesin pembangkit listrik tenaga diesel dan gas baik untuk sektor utility (PLN) maupun non-utility. Beberapa kontrak dengan nilai di atas Rp250 juta per bulan adalah sebagai berikut:

Pelanggan/Lokasi Proyek Produk/JasaNilai Sewa/Bulan

(miliar Rp)

UTILITY – PLN

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (PLTG/D Teluk Lembu)

Diesel Genset 8,91

PT PLN (Persero) Wilayah Lampung (PLTD Tarahan) Diesel Genset 2,22

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLTD Maburai)

Diesel Genset 4,53

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (GI Rantau)

Diesel Genset 4,53

NON UTILITY

PT Pertamina EP UBEP Tanjung (Kalimantan) Diesel Genset 0,69

PT Pertamina EP, Tanjung (Kalimantan) Diesel Genset 0,50

PT Bhumi Pala Perkasa (Kalimantan) Diesel Genset 0,43

PT TanjungEnim Lestari Pulp and Paper, Muara Enim – Palembang (Sumatera Selatan)

Diesel Genset 0,39

PT Bhumi Pala Perkasa, Badak NGL Bontang (Kalimantan Timur)

Diesel Genset 0,33

PT Asahimas Chemical – Anyer, Cilegon Diesel Genset 0,29

PT Pertamina EP UBEP Sangasanga & Tarakan (Kalimantan Timur)

Gas Genset 0,29

Kinerja Operasional Penyedia Daya Listrik Sementara

11 10 09

792

758

934

Total Kapasitas Terpasang (MW)

Page 79: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

77

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Kinerja Bisnis

POWER SOLUTIONS

Membangun SinergiSewatama terus membangun dan meningkatkan sinergi yang kuat dengan semua unit bisnis yang tergabung di bawah naungan holding ABM Investama. Pasokan batubara dan transportasi ke lokasi pembangkit listrik IPP serta pabrikasi komponen-komponen pembangkit listrik merupakan contoh sinergi end-to-end yang dilakukan Sewatama dengan unit bisnis lainnya. PT Sanggar Sarana Baja telah membantu mewujudkan modul pembangkit listrik yang dikemas di dalam kontainer yang memungkinkan peningkatan fleksibilitas, kecepatan dan efisiensi dalam pemasangan instalasi listrik sementara sesuai keinginan pelanggan. Armada CKB Logistics memungkinkan mobilisasi-demobilisasi mesin-mesin tersebut ke lokasi proyek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Prospek UsahaSewatama telah memperhitungkan bahwa iklim kompetisi akan lebih ketat. Dinamika persaingan telah diprediksi sebelumnya dengan masuknya para pemain global ke indonesia yang melihat Indonesia sebagai sebuah tujuan investasi, termasuk di bidang ketenagalistrikan. Di sisi lain, kompetisi yang semakin berat memberikan banyak pembelajaran dan memacu perbaikan yang berkelanjutan agar kinerja Sewatama menjadi semakin baik.

Permintaan listrik di Indonesia masih akan terus meningkat. Permintaan listrik datang dari sektor residensial/hunian dan komersial serta sektor industri sejalan dengan peningkatan pertumbuhan

ekonomi domestik. Angka permintaan masih tetap tinggi karena PLN tidak dapat dengan segera memenuhi permintaan. Rasio elektrifikasi Indonesia masih disekitar angka 70%. Masih dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapai rasio yang ideal karena untuk membangun sebuah pusat pembangkitan listrik membutuhkan waktu yang lama dengan biaya infrastruktur yang tinggi.

Di sisi lain, bisnis IPP memberikan peluang yang besar. Namun Perusahaan menyikapi peluang investasi di bisnis IPP secara sangat hati-hati dengan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dari pertumbuhan usaha yang berkelanjutan termasuk faktor komersial, sosial dan lingkungan hidup. Tidak semua peluang harus ditangkap walaupun kompetensi dan dukungan finansial memungkinkan.

Permintaan listrik captive di Indonesia meliputi segmen yang sangat luas. Dari industri minyak dan gas, sumber daya siaga untuk industri, sampai ke desa-desa terpencil dan pulau-pulau terluar yang tidak tercapai oleh sumber-sumber energi. Sumatera secara khusus memiliki proporsi permintaan listrik yang luar biasa tinggi. Hal ini karena permintaan dari industri tambang, industri manufaktur kertas dan pupuk dan proyek-proyek minyak dan gas. Selain itu, banyak industri yang lebih mengandalkan pasokan dari generator set karena masih rendahnya variabel mutu dan keandalan pasokan PLN di beberapa daerah. Semua kondisi tersebut menunjukkan bahwa potensi pasar untuk penyediaan listrik melalui sewa generator set masih terbuka luas sebagai peluang Perusahaan.

Page 80: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

78

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

ENGINEERING SERVICES

PT Sanggar Sarana Baja yang lebih dikenal dengan SSB didirikan pada tahun 1977 sebagai pendukung bisnis PT Trakindo Utama. SSB memfokuskan diri untuk memproduksi komponen dan asesoris untuk alat berat produk Caterpillar. Sejalan dengan meningkatnya kapabilitas engineering dan fasilitas produksi yang dimiliki, pada tahun 1985 SSB mulai melakukan diversifikasi usaha dan melebarkan sayap bisnis. SSB mulai memasuki pasar industri minyak dan gas, petrokimia dan pembangkit listrik selain juga tetap memperkuat bisnis inti di industri pertambangan. Saat ini SSB mempunyai empat divisi yang siap memberikan solusi engineering untuk berbagai kebutuhan industri.

Perusahaan memiliki sumber daya yang sangat lengkap baik dari sisi SDM, fasilitas, permesinan serta workshop yang dekat dengan lokasi operasi pelanggan. Pengalaman dan keahlian SDM Perusahaan sudah diakui oleh pasar sebagai kompetensi inti

Kinerja empat divisi SSB memberikan kontribusi penting bagi pencapaian pendapatan yang berhasil menembus angka Rp1 triliun, meningkat 19,2% dari tahun sebelumnya.

Perusahaan. SSB memiliki welder yang mempunyai sertifikat keahlian tertinggi G6 dan diantaranya mampu melakukan pengelasan Titanium. Sampai dengan 31 Desember 2011, SSB memperkerjakan 2.883 karyawan (permanen dan kontrak) tersebar di kantor pusat, pabrik, dan workshop yang berada di 10 lokasi di Indonesia.

Divisi Fabrikasi (SSBF)Pada tahun 1983, SSB membentuk Divisi Pabrikasi untuk melayani pelanggan yang semakin meningkat baik dari perusahaan domestik maupun internasional. Divisi ini menawarkan jasa pabrikasi menyeluruh, mulai dari rancangan, pembuatan peralatan, pemasangan di lokasi dan penyediaan solusi bagi kontrol proses dan instalasi. SSBF didukung tenaga ahli teknik yang berpengalaman dan mempunyai sertifikasi keahlian yang dibutuhkan dalam jasa perancangan dan pabrikasi. Proses pabrikasi dilakukan di fasilitas Perusahaan di Pulogadung, Jakarta. Instalasi dan pekerjaan commissioning

Page 81: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

79

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

ENGINEERING SERVICES

dapat dilaksanakan di fasilitas pelanggan bila diperlukan.

Kemampuan engineering Perusahaan telah mendapat pengakuan berbagai pihak dengan berbagai sertifikasi yang telah diraih dari lembaga-lembaga sertifikasi terkemuka. Sejak tahun 2008 SSBF memperoleh sertifikasi dari National Board Inspection Code (NBIC) untuk sertifikasi kelas R Stamp dan tahun 2009 dari American Society of Mechanical Engineers (ASME) untuk sertifikasi kelas U, U2 dan S Stamp. Divisi Pabrikasi SSB juga telah menjalani asesmen dan di sertifikasi oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) sehingga diakui sebagai kontraktor yang berhasil menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Perusahaan juga telah memperoleh Surat Ketetapan dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas Kementerian ESDM sebagai perusahaan jasa pendukung bagi pekerjaan minyak dan gas seperti yang dipersyaratkan oleh Undang-undang. Dalam bidang K3L,

Perusahaan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan.

Peralatan yang dibuat SSBF diantaranya adalah pressure vessel bertekanan tinggi, gas separator, heat exchanger, carbon dioxide removal. SSBF mengerjakan pabrikasi baja untuk membuat incinerator, silo, bin dan chute, metering skid, clamp shell, transformer dan peralatan mud tank. Sampai hari ini Divisi Pabrikasi telah menjalin hubungan bisnis yang cukup lama, berkisar dari 26 sampai 31 tahun dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), PT Total Indonesie dan PT Pertamina (Persero).

Divisi Site Service (SSBS)Divisi Site Service (SSBS) memberikan jasa dan perbaikan teknis bagi perusahaan-perusahaan pertambangan di lokasi pelanggan (on site) maupun di workshop

Page 82: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

80

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

ENGINEERING SERVICES

terdekat milik Perusahaan. Dengan memberikan jasa perbaikan di site, pelanggan tidak perlu mengirim barang yang akan diperbaiki ke Jakarta atau kemanapun sehingga dapat meminimalkan downtime dan memaksimalkan tingkat ketersediaan peralatan.

Divisi Site Service menyediakan jasa perbaikan mulai dari perawatan dasar sampai dengan perbaikan struktur untuk peralatan-peralatan yang digunakan pada aktivitas penambangan seperti wheel loader, Dozer, grader dan OHT truck. SSBS melakukan perbaikan sasis, modifikasi sesuai kebutuhan, rekondisi (refurbishment) dan upgrade peralatan penambangan.

Secara umum, jasa yang diberikan oleh SSBS meliputi:• Pengelasandanpekerjaanpermesinan

(lineboring, bubut, milling dan lain-lain).• Perakitanbaktruktambang,perbaikan

keretakan pada struktur, pengelasan struktural, jasa fabrikasi dan jasa crack failure analysis, serta solusi untuk masalah alignment.

• Perbaikansasisdanbaktruktambang.• Rekondisikomponendanmodifikasi

alat penunjang.• Pelapisandenganliner wear plate

untuk melindungi interior bak truk.• Rancangandanpabrikasikhusus

untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.

Divisi Re-pabrikasi (SSBR)Divisi Re-pabrikasi (SSBR) berfokus dalam perbaikan dan re-pabrikasi komponen utama alat berat yang digunakan di industri pertambangan. Pelanggan Divisi Re-pabrikasi terdiri dari perusahaan domestik

dan perusahaan internasional yang bergerak dalam industri pertambangan di Indonesia. Jasa re-pabrikasi yang diberikan SSBR memungkinkan pelanggan untuk memperpanjang masa pakai mesin dan peralatan dengan mengganti atau memperbaiki komponen inti tertentu. SSBR mengerjakan re-pabrikasi dan perawatan kembali komponen inti drive train, trackpad shoe, silinder hidrolis, bagian-bagian dari mesin dan rotating equipment yang dibuat oleh Caterpillar, Hitachi dan pabrik alat berat lainnya yang digunakan dalam operasional pertambangan. Perusahaan menyediakan komponen inti peralatan berat tertentu bagi pelanggan atau melakukan rekondisi komponen inti yang ada pada peralatan pelanggan sehingga life time peralatan tersebut menjadi lebih panjang.

Perusahaan menangani sebagian besar jasa re-pabrikasi di fasilitas Perusahaan di Pulogadung, Jakarta dan Kariangau, Balikpapan - Kalimantan Timur. Fasilitas pertama di Kariangau beroperasi bulan Oktober 2009 dan diperluas pada tahun 2011. Fasilitas tambahan telah dibangun di Kuala Kencana - Papua dan telah beroperasi pada akhir tahun 2011. Fasilitas-fasilitas ini terletak dekat dengan lokasi pelanggan dan calon pelanggan yang bergerak dalam operasional pertambangan, sehingga menguntungkan pelanggan dari sisi efisiensi, transportasi dan waktu pengiriman barang.

Komponen inti yang dire-pabrikasi atau direkondisi oleh Divisi Re-pabrikasi ditandai dengan stempel “SSB Reman”. Perusahaan telah mengembangkan kemampuan untuk melakukan re-pabrikasi komponen inti dengan kualitas

Page 83: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

81

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

ENGINEERING SERVICES

tinggi dengan melakukan investasi dalam pembelian peralatan permesinan terbaru serta menerapkan sistem manufaktur modern.

Divisi Transport Equipment (SSBT)SSBT menyediakan jasa spesialisasi pada peralatan transportasi untuk industri pertambangan, seperti merancang, memproduksi dan mendistribusikan produk untuk transportasi personil (manhaul bus) dan pemindahan material. Divisi Transport Equipment saat ini mempunyai fasilitas di Kawasan Industri Millennium (Tigaraksa), Tangerang.

SSBT memproduksi dan mendistribusikan produk yang sangat beragam untuk peralatan transportasi, termasuk peralatan yang dirancang khusus, seperti:• Baktruktambang(dump body), side

tipper, trailer, bulk haulage, truk servis (termasuk tangki bahan bakar dan air, truk untuk servis pelumas, crane tray dan low loader) serta bis modifikasi untuk lokasi pertambangan, baik untuk penggunaan khusus di jalan tambang maupun di jalan raya.

• Crane, hook loader, aerial lift platform, tangki bahan bakar aluminium dan container side loader. Untuk produk ini SSBT memegang keagenan merek Palfinger (Eropa) untuk crane, Heil (Amerika) untuk alumunium tanker dan Hammar (Swedia) untuk handling equipment.

• Jasaperawatan,layanansukucadang,dan perbaikan pada produk-produk tersebut di atas.

Salah satu produk unggulan SSBT adalah light weight body, body truk pengangkut barang atau orang dengan material yang kuat namun ringan sehingga menghemat

bobot tambahan bagi kendaraan. Dengan demikian daya angkut dan kapasitas truk dapat dimaksimalkan dan biaya pengangkutan dapat lebih efisien.

Untuk melayani pelanggan dari sektor industri minyak dan gas serta aviasi, SSBT juga memproduksi kendaraan tangki bahan bakar termasuk untuk bahan bakar pesawat yang dilengkapi dengan dispenser, yang dirancang dengan standar keamanan maksimum.

Pasar dan Profil PelangganPerjalanan panjang SSB selama 35 tahun telah membentuk basis pelanggan tersendiri di segmen yang berorientasi pada kualitas produk. Perusahaan terus melakukan upaya untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dengan cara meningkatkan kompetensi SDM dan menciptakan nilai dari produk yang dihasilkan agar dapat diapresiasi pasar pada level harga premium.

Divisi Pabrikasi memiliki beberapa pelanggan utama dari industri minyak, gas dan pertambangan serta industri lainnya yang telah menjalin hubungan kerja sama yang panjang, diantaranya adalah PT Chevron Pacific Indonesia, PT Semen Tonasa dan PT Salamander Energy. Divisi Pabrikasi telah melakukan terobosan penting dengan memasuki pasar kontrak servis untuk peralatan yang dibuat. Tahun 2011, Perusahaan mengikat kontrak servis dengan Chevron dan ConocoPhillips.

Divisi Site Services memberikan jasa untuk proyek-proyek pertambangan besar di Indonesia, seperti Newmont di Batu Hijau – Nusa Tenggara Barat, Freeport di tambang Grassberg – Papua, PT International Nickel Indonesia (INCO)

Page 84: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

82

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

ENGINEERING SERVICES

di Soroako - Sulawesi Selatan, tambang PT Kaltim Prima Coal di Sangatta - Kalimantan Timur dan beberapa wilayah operasi sister company PT Cipta Kridatama (CK) di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Perusahaan juga memberikan jasa kepada sub-kontraktor beberapa lokasi tambang, seperti Trakindo Utama, PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Liebherr Indonesia Perkasa.

Pada akhir tahun 2011, SSB memberikan kontribusi yang bernilai bagi PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat itu sedang mengalami kerusakan pipa jalur konsentrat. SSB Papua ditugaskan untuk memperbaiki jaringan pipa tersebut dengan total sambungan keseluruhan mencapai 80 kilometer. SSB Papua mampu menyelesaikan pekerjaan pipeline tersebut pada 21 Desember 2011, lebih cepat dari target yang diberikan oleh PTFI. Pencapaian tersebut memperoleh apresiasi yang baik dari pemberi pekerjaan. Dengan pencapaian tersebut, Divisi Site Service mampu membuktikan bahwa SSB tetap yang terbaik dalam kualitas, kecepatan dan ketepatan untuk mendukung pekerjaan pengelasan di wilayah dan kondisi apapun.

Divisi Re-pabrikasi menjalin hubungan kerja sama selama lebih dari 5 tahun dengan para pelanggan utamanya seperti PT Trakindo Utama, PT Kaltim Prima Coal, Leighton Contractors dan Newmont. Perseroan juga menyediakan jasa re-pabrikasi kepada CK.

Rencana dan StrategiPada tahun 2011, Perusahaan melakukan investasi penting untuk meningkatkan citra Perusahaan di persepsi pelanggan.

Perusahaan memperkenalkan logo Perusahaan yang baru dengan berpartisipasi pada Mining, Oil &Gas Exhibition. Pembenahan website dilakukan untuk menciptakan citra Perusahaan agar lebih profesional dan informatif.

Melihat peluang yang baik dari rencana perluasan pertambangan Newmont di Batu Hijau, Perusahaan akan meningkatkan kemampuan dan kapasitas workshop di Batu Hijau agar dapat segera melayani meningkatnya permintaan perbaikan dan perawatan peralatan tambang di Batu Hijau. Sebagai perusahaan yang telah mempunyai fasilitas di sana, SSB tidak ingin peluang melayani ekspansi pelanggan didahului oleh kompetitor. Disamping itu, fasilitas baru juga akan dibuka di Kalimantan dan Papua yang masih merupakan wilayah pertumbuhan utama bagi bisnis yang dijalankan Perusahaan.

Di tahun 2012 Perusahaan akan melakukan akuisisi produk baru sebagai langkah investasi berikutnya. Perusahaan akan memasuki segmen-segmen baru dengan menawarkan produk yang spesifik.

Kinerja OperasionalKeempat Divisi SSB mempunyai pencapaian dan tingkat persaingan pasar yang berbeda-beda. Di tahun 2011, Divisi Site Service mencatat pendapatan terbaik sementara permintaan tertinggi diperoleh Divisi Transport Equipment. Permintaan untuk Divisi Pabrikasi juga tinggi, namun kenaikan harga bahan baku baja dan ketatnya persaingan mengoreksi tingkat pendapatan.

Page 85: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

83

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

ENGINEERING SERVICES

Secara keseluruhan, pendapatan Perusahaan tumbuh 20% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya. Kontrak baru untuk divisi Transport Equipment yang didapat dari PT Pertamina (Persero) dan PT Chevron Pacific Indonesia berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Perusahaan. Pencapaian lain dari pendapatan Perusahaan adalah keberhasilan menembus angka psikologis Rp1 triliun.

Kinerja operasional Divisi Pabrikasi (SSBF) dan Divisi Transport Equipment (SSBT) dapat diukur dengan indikator Tonnage dari peralatan yang diproduksi. Sedangkan kinerja Divisi yang memberikan jasa seperti Divisi Site Service (SSBS) dan Divisi Re-pabrikasi (SSBR) diukur dengan indikator Service Hours dimana pencapaiannya pada tahun 2011 dan perbandingannya pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

11 10 09

844.

208

716.

539

1.00

6.08

3

Pendapatan SSB dalam 3 Tahun Terakhir(juta Rupiah)

Kinerja Operasional Masing-masing Divisi dalam 3 Tahun Terakhir

11 10 09

4.57

6

4.48

3

7.35

1

Divisi Fabrikasi – SSBF(ton)

11 1110 1009 09

5.26

1 1.41

1,9

4.48

6

679,

5

6.83

6

1.70

0,0

Divisi Trasnport Equipment – SSBT(ton)

Divisi Site Service – SSBS(ribu - service hour)

11 10 09

525,

3

220,

2

549,

0

Divisi Re-pabrikasi – SSBR(ribu - service hour)

Page 86: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

84

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

ENGINEERING SERVICES

Pada tahun 2011 Perusahaan berhasil memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001. Kedua sertifikasi tersebut merupakan salah satu persyaratan penting untuk berkompetisi di pasar industri minyak dan gas. Merupakan suatu prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi seluruh jajaran Perusahaan bahwa sertifikasi tersebut mampu diraih tanpa bantuan konsultan dan dapat diperoleh dalam waktu persiapan hanya 6 bulan saja. Hal ini membuktikan bahwa kapabilitas sumber daya manusia Perusahaan sangat kompeten.

Prestasi lainnya adalah pencapaian sertifikasi American Society of Mechanical Engineers (ASME) untuk sertifikasi

kelas U3 yang merupakan pengakuan kompetensi tertinggi di bidang mekanikal engineering. Sertifikasi U3 menunjukkan pengakuan atas kompetensi SSB dalam membuat peralatan pressure vessel dengan kekuatan tekanan sampai 100 bar. Tidak banyak perusahaan engineering yang mempunyai sertifikasi tersebut. Bahkan baru SSB yang memilikinya di Indonesia maupun kawasan regional Asia Tenggara.

Kontrak Baru yang Diperoleh pada Tahun 2011Beberapa kontrak baru dan perpanjangan yang nilainya signifikan yang diperoleh pada 2011 adalah sebagai berikut:

No CustomerProject Name/

DescriptionDelivery date (by

Contract)Value

1 PT Chakra Jawara Manhaul Bus Body 30/11/2011 - 31/3/2012 USD5,403,600

2PT Tri Swardana Utama

Supporting Equipment

30/4/2012 - 31/10/2012 USD3,660,000

3 PT Thiess ContractorsFuel Lube Service Body on CAT740

31/10/2011 - 30/9/2011 USD2,891,580

4 PT Freeport Indonesia Double Trailer 17/12/2011 USD1,937,061

5PT Bukit Makmur Mandiri Utama

Coal Body 25/1/2012 - 23/3/2012 USD1,650,000

6 PT Freeport Indonesia Trailers 20/11/2011 - 24/1/2012 USD1,380,933

Page 87: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

85

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

ENGINEERING SERVICES

No Project Name/Description Customer Value

1 Heat Exchanger Service, Repair and ModificationConocoPhillips

Indonesia Inc, Ltd.USD4,960,155.40

2 Tracks FL Smith USD4,128.336.00

3

Pembangunan Unit Heavy Poly Nuclear Adsorption (HPNA) Removal Hydrocracking Complex Unit (HCU-A) Refinery Unit V Balikpapan

PT Pertamina (Persero) USD3,250,000.00

4Pekerjaan Desain, Fabrikasi, dan Penggantian Column CDU 1.C.01 Refinery Unit VII Kasim-Sorong

PT Pertamina (Persero) IDR28.050.000.000,00

5

Supply of Glycol Dehydration Package

ConocoPhillips (Grissik) Ltd.

USD2,348,780.00

Amendment I USD162,500.00

Service order - HAZOP Meeting of Glycol Package

USD22,500.00

Membangun SinergiSebagai bagian dari grup ABM, Perusahaan mendukung upaya ABM Investama untuk memberdayakan energi sebagai visi besarnya. Perusahaan siap memberikan kontribusi yang terkait dengan sinergi engineering dengan tetap menjalankan prinsip kewajaran dan dalam kaidah bisnis profesional. Saat ini Perusahaan mendukung operasi PT Cipta Kridatama (CK) di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, dan membangun “packager” bagi PT Sumberdaya Sewatama.

Prospek UsahaSepanjang tahun 2011 Perusahaan telah meletakkan strategi fundamental untuk memperbesar pasar, tidak hanya pasar domestik tetapi juga pasar internasional. Langkah-langkah strategis telah diambil termasuk memperluas infrastruktur, mengambil sertifikasi yang diperlukan dan meningkatkan kompetensi sebagai modal untuk memasuki pasar LNG. Beberapa pasar ekspor telah terbuka lebar namun Perusahaan masih menyikapi dengan hati-hati dan pertimbangan matang terutama dalam hal alokasi modal kerja dan kesiapan SDM untuk bertugas di luar negeri.

Page 88: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

86

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

INTEGRATED LOGISTICS

INTEGRATED LOGISTICS

PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) didirikan pada tahun 1997 sebagai perusahaan yang melayani jasa kepabeanan termasuk pengiriman melalui darat, laut dan udara. Pada awalnya CKB Logistics hanya berkantor di Jakarta dan Surabaya untuk melayani jasa kepabeanan melalui pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Seiring dengan perjalanan waktu, pelayanan Perusahaan terus ditingkatkan mencakup jasa pengangkutan darat, laut dan udara hingga mampu melayani pengangkutan peralatan dan alat berat ke lokasi proyek yang dikategorikan sebagai jasa project logistics.

Selama kurun waktu 14 tahun, CKB Logistics terus berkembang pesat menjadi sub-holding yang menyediakan bisnis jasa logistik terintegrasi dengan fokus pada pelanggan di sektor energi. Saat ini CKB Logistics mempunyai dua anak perusahaan dengan jumlah karyawan 877 orang per 31 Desember 2011 (permanen, kontrak dan outsource). Perusahaan mempunyai 35 cabang di

Pendapatan dan profitabilitas yang dinamis dari enam portofolio bisnis CKB Logistics, memberikan kontribusi pendapatan konsolidasi yang saling melengkapi dan menunjang dengan tingkat pertumbuhan yang selalu positif.

seluruh Indonesia, termasuk 60 kota dan area yang sulit dijangkau oleh transportasi komersial. Layanan CKB Logistics meliputi Integrated Logistics, Warehouse Management, Project Logistics, Shore-base Management, Industrial Shipping dan Coal Logistics. Secara umum Perusahaan melayani sektor energi (minyak dan gas, pertambangan), industri (alat berat, pabrik pupuk) dan infrastruktur (PLN, Kontraktor EPC).

Armada pendukung operasional Perusahaan terdiri dari armada truk, peralatan, kapal dan tongkang yang jumlahnya pada akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:1. Armada Truk:

– 130 truk kapasitas antara 0.5T-12T– Flat Bed Trailer 20’ dan 40’– Low Loader kapasitas 20T-80T

2. Peralatan berat:– Forklift kapasitas 2.5T, 5T, 30T– Heavy Duty Loader: Multi Axle

Commetto (10 Axles)– Hydraullic Roller danJacking Tools

Page 89: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

87

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

INTEGRATED LOGISTICS

3. Kapal:– MV Alfa Trans Satu: 60 TEU Semi

Container Vessel– MV Alfa Trans Dua: 1.500 DWT

LCT– MV JNW: 2,000 DWT LCT– MV Adinda Azula: 1.200 LCT

Saat ini, CKB Logistics telah mempunyai 6 portofolio usaha, yaitu:1. Integrated logistics services, yang

menyediakan jasa freight-forwarding yang mencakup jasa kepabeanan dan pengiriman kargo biasa melalui darat, laut dan udara.

2. Warehouse management dengan lokasi gudang di jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda. Melalui layanan ini, CKB Logistics memberikan solusi penyimpanan barang dan mempersiapkannya untuk distribusi lebih lanjut ke lokasi yang diinginkan pelanggan.

3. Project logistics, yang menyediakan jasa yaitu jasa transportasi khusus untuk pengiriman kargo ekstra berat dan besar (Over Weight Over Size – OWOS) seperti alat berat, mesin, peralatan pabrik dan pembangkit listrik hingga ke lokasi terpencil.

4. Supply base atau shorebase management, yang melayani perusahaan minyak dan gas yang melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi dan produksi yang membutuhkan base atau lokasi untuk menyimpan sementara barang-barang yang akan disuplai ke anjungan. Jasa ini meliputi penanganan penyimpanan, pelabuhan, pengiriman dan bongkar muat.

5. Anak usaha PT Alfa Trans Raya (ATR) yang melayani industrial shipping, menyewakan kapal sesuai kebutuhan pelanggan di sektor pertambangan dan energi.

Page 90: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

88

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

INTEGRATED LOGISTICS

6. Anak usaha PT Baruna Dirga Dharma (BDD) yang menjalani bisnis coal logistics, melakukan transhipment batubara dari stockpile ke mother vessel di tengah laut dengan menggunakan tongkang.

PT ALFA TRANS RAyA (ATR)ATR didirikan pada tahun 2006 sebagai Perusahaan pelayaran untuk memperkuat kegiatan operasional logistik dan sewa kapal. Sampai tahun 2011, ATR memiliki tiga kapal, yaitu kapal multi-guna Alfa Trans Satu, landing-craft-tank (LCT) Alfa Trans Dua dan Adinda Azula. ATR telah membeli dua kapal lagi yaitu LCT Adinda Bella dan Adinda Celinna yang saat ini sedang dalam proses pembangunan di galangan dan akan diserahkan pada pertengahan tahun 2012. Selain itu, untuk melayani kebutuhan pelanggan, ATR juga menyewa dan mengoperasikan enam LCT tambahan dengan kontrak sewa berjangka.

PT BARUNA DIRGA DHARMA (BDD)BDD dibentuk pada bulan Mei 2011 untuk menjalankan usaha di bidang jasa pengangkutan batubara (coal logistics). BDD telah membeli tug and barge (tongkang) Kaili VIII dan Moana VIII sekaligus memesan 6 set tongkang kepada galangan yang akan diserahkan pada tahun 2012. BDD sudah mempunyai kontrak dengan PT Tunas Inti Abadi, anak perusahaan Reswara yang memiliki konsesi batubara di Kalimantan Selatan untuk pengangkutan batubara dari pelabuhan ke titik buang sauh mother vessel di tengah laut.

Pasar dan Profil PelangganBerawal dari melayani satu pelanggan, kompetensi CKB Logistics semakin teruji dan terasah dengan melayani pelanggan-pelanggan sektor energi yang membutuhkan jasa pengiriman alat berat, material dan mesin ke daerah-daerah terpencil. Basis pelanggan tidak hanya berasal dari dari perusahaan-perusahaan satu grup tetapi juga perusahaan pertambangan, minyak dan gas multinasional serta dealer alat-alat berat Patria, Komatsu dan Hitachi.

Saat ini, sekitar 60% armada ATR terikat kontrak satu sampai empat tahun untuk digunakan oleh pelanggan di sektor eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Sekitar 40% kapasitas kapal armada ATR digunakan untuk mendukung bisnis pengiriman kargo dan project logistics CKB. Sementara jasa shorebase management telah dimanfaatkan oleh BP dan Conoco Phillips sepanjang tahun 2010-2011.

Dalam pasar bisnis logistik, keenam portofolio Perusahaan memperoleh laba kotor yang berbeda. Bisnis integrated logistics atau jasa freight-forwarding berada pada kompetisi yang ketat dan margin yang rendah. Sementara segmen usaha shipping mampu mendapatkan laba kotor yang bagus namun di sisi lain menuntut belanja modal yang tinggi. Demikian juga warehouse, belanja modalnya juga tinggi, tetapi dapat menghasilkan laba kotor yang baik untuk layanan gudang terintegrasi sampai dengan jasa pengiriman ke lokasi proyek. Project logistics yang menawarkan solusi bagi pelanggan yang ingin mengirim Over

Page 91: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

89

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

INTEGRATED LOGISTICS

Weight and Over Size cargo (OWOS) ke lokasi yang jauh, sulit dan berisiko tinggi, dapat menghasilkan pendapatan premium karena yang ditawarkan adalah akurasi, konsistensi dan kehandalan dalam pengiriman. Hal ini kemudian membuat portofolio Perusahaan berimbang.

Rencana dan StrategiCKB Logistics telah menetapkan, sasaran jangka panjang untuk 5 tahun ke depan adalah untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi logistik terintegrasi di sektor energi. Langkah-langkah strategis dan target finansial tahunan telah diformulasikan. Di tahun 2011 Perusahaan menginventarisasi aset-aset kritikal yang dapat memberikan dampak bagi kinerja operasional dan menciptakan pelayanan yang prima bagi pelanggan. CKB Logistics membeli gudang di Samarinda, membangun gudang di Banjarmasin serta membangun gudang baru di Jakarta di atas lahan seluas 7,5 hektar di daerah Cakung. Gudang di Cakung direncanakan akan diresmikan pada bulan Mei 2012.

Dalam upaya memberikan solusi logistik yang terintegrasi, CKB Logistics telah mendirikan anak usaha BDD dan menambah armada kapal ATR. Pembelian kapal baru untuk memperkuat armada dan menambah reabilitas dalam melayani pelanggan.

Berikutnya, di tahun 2012-2013 CKB Logistics akan menyediakan floating crane untuk meningkatkan pelayanan pada segmen coal logistics. Dengan menggunakan floating crane, kapasitas

pemuatan batubara ke mother vessel bisa ditingkatkan dan pelanggan bisa menggunakan kapal yang lebih besar.

Pola bisnis, kebutuhan pelanggan dan arah pasar selalu mendasari keputusan strategis pembelian aset kritikal. Menggunakan aset milik sendiri akan memberi dampak positif pada biaya operasional dan laba Perusahaan. Oleh karena itu Perusahaan secara bertahap menambah aset seperti gudang, truk dan kapal.

Memperluas basis pelanggan adalah visi Perusahaan yang berkeinginan untuk tumbuh berkembang bersama pelanggan. Perusahaan mencanangkan bahwa proporsi pendapatan dari luar grup harus jauh lebih besar daripada pendapatan dari internal.

Kinerja OperasionalSecara konsolidasi CKB Logistics mencatat pertumbuhan pendapatan yang merupakan kontribusi dari keenam portofolio termasuk anak usaha ATR dan BDD. Secara individual, segmen usaha integrated logistics mencatat pendapatan terbesar, yaitu Rp819,92 miliar, tumbuh 60,3% dari Rp511,40 miliar pada tahun 2010. Sementara jasa sewa kapal yang dikelola ATR membukukan pendapatan sebesar Rp99,63 miliar, tumbuh 156,6% dari Rp38,83 miliar pada tahun 2010. Pada tahun 2011 BDD yang baru berdiri dan mengelola jasa logistik batubara telah membukukan pendapatan sebesar Rp5,27 miliar.

Page 92: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

90

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

INTEGRATED LOGISTICS

Pendapatan CKB per segmen usaha tahun 2011

11 10 09

314.

925

290.

936

339.

104

Total DA

11 10 09

12,4

1,5

10,6

Total volume(juta m3)

11 10 09

269,

3

227,

5

431,

1

Total Berat(juta kg)

11 10 09

511,

404

457,

088

819,

917

CKBIntegrated Logistic(miliar Rupiah)

11 10 09

5,26

9

BDDLogistik Batubara(miliar Rupiah)

11 10 09

38,8

22

31,0

55

99,6

31ATRSewa Kapal(miliar Rupiah)

11 10 09

877.

883

871.

676

1.02

9.22

5

Total Koli

11 10 09

134.

907

120.

006

190.

793

Total Manifest

Pencapaian kinerja operasional grup CKB dapat ditunjukkan melalui angka-angka pencapaian volume, baik jumlah DA (Delivery Advice), jumlah koli, jumlah

manifes, serta volume dan jumlah berat yang ditangani oleh grup CKB yang kesemuanya menunjukkan peningkatan pada tiga tahun terakhir seperti disajikan pada grafik berikut:

Page 93: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

91

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

INTEGRATED LOGISTICS

Kontrak-kontrak Baru yang Diperoleh pada tahun 2011Beberapa kontrak baru atau perpanjangan yang diperoleh pada tahun 2011 yang

menyumbangkan kenaikan pendapatan CKB Logistics secara signifikan adalah sebagai berikut:

Pelanggan Subjek Nilai Kontrak KategoriMulai

Pelaksanaan

Indo Muro Kencana, PT

Manage and coordinate Land Transportation in MuaraTeweh

Rp1.920.000.000/ year

Service 26-Feb-11

ConocoPhillips Indonesia, Inc. Ltd

Provide Landing Craft Tank (LCT) on rental basis

USD 759,500 Vessel 1-Apr-11

ConocoPhillips (Grissik) Ltd.

Amandement 2 Agreement to extend Contract term and to add the total contract value until April 13, 2012

Rp1.576.230.000 Vessel 17-Jun-11

ConocoPhillips (Grissik) Ltd.

Truck charter from Jabodetabek/Cilegon to dayung/rawa staging area Mangsang/Grissik and airfreight services from Jakarta to Palembang/Jambi

Rp7.924.052.000 16-Sep-11

Medco E&P Indonesia, PT

Perjanjian jasa sewa dan pengelolaan pergudangan

Rp266.040.000 Warehouse 1-Oct-11

Medco E&P Indonesia, PT

Ekspedisi door-to-door angkutan udara gudang Medco ke lokasi

Rp587.983.750 Airfreight 1-Nov-11

Medco E&P Indonesia, PT

Jasa Pengiriman Barang Kondisi FOT dari Medco Jakarta ke Wilayah Operasional Medco

Rp13.308.409.000 Transportation 1-Nov-11

ConocoPhillips Rental Light Vehicles and Equipment forMatak Base

Rp9.104.097.500 Trucking 29-Dec-11

ConocoPhillips Indonesia, Inc. Ltd

Addendum additional route for loading offloading equipments & mobilization tools from jetty to Dayung-Rawa

USD759,500 Transportation 1-Apr-11

Trakindo Utama, PT Layanan transportasi untuk pengiriman impor alat-alat berat merk Caterpillar dari Pelabuhan Singapura ke lokasi pelanggan PTTU area Kalimantan (Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda)

Rp1.250.000.000/ round trip atas LCT

Vessel 1-Mar-11

Suberdaya Sewatama, PT

Sewa Forklift Kapasitas 25 ton

Rp72.000.000/bulan Forklift 30-Jul-11

Page 94: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

92

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Membangun SinergiSinergi CKB Logistics dengan anak perusahaan lainnya di bawah naungan grup ABM telah terbentuk sejak lama terutama dalam mendukung kegiatan-kegiatan yang membutuhkan jasa freight-forwarding, custom clearence dan project logistics. Perusahaan melayani pengangkutan alat berat untuk kegiatan operasional kontraktor tambang PT Cipta Kridatama. Kebutuhan pengangkutan batubara Reswara mendorong CKB Logistics menambah portofolio dengan membentuk anak perusahaan BDD dan akan terus berkembang bersama pertumbuhan bisnis batubara Reswara. Perusahaan juga mendukung aktivitas mobilisasi dan demobilisasi generator set Sewatama ke seluruh lokasi di Indonesia.

Prospek UsahaKe depan, Perusahaan terus berupaya mewujudkan visi 2016 yaitu membangun CKB Logistics menjadi organisasi yang

berbasis pada proses (process based company). CKB Logistics juga berupaya untuk senantiasa menjadi yang terdepan di sektor dimana Perusahaan melakukan aktivitasnya dengan bertumbuh bersama pelanggan yang juga menjadi pemimpin di industrinya masing-masing.

Kendala terbesar dari bisnis logistik adalah masih rendahnya kualitas infrastruktur. Hal ini adalah di luar kendali Perusahaan. Namun demikian, Perusahaan dapat meminimalisasi risiko dengan memilih aset yang tepat disesuaikan dengan kondisi infrastruktur yang ada.

Keuntungan kompetitif Perusahaan adalah portofolio bisnis yang relatif lengkap dan saling menunjang. Masing-masing mempunyai kompetisi yang berbeda. Dengan bermain di enam portofolio, pendapatan dan profitabilitas yang berbeda dari tiap bisnis saling menunjang dan secara konsolidasi memberikan pertumbuhan yang selalu positif.

Page 95: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

93

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Page 96: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

94

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA

Membangun dan Memberdayakan SDM Berkarakter dan BerkompetensiBagi ABM Investama, sumber daya manusia (SDM) adalah faktor penting dalam mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi. ABM Investama harus berada pada posisi terdepan dalam menangkap peluang pasar dengan keunggulan-keunggulan komparatif yang dimiliki. Kami secara serius merancang program-program rekrutmen dan pengembangan kompetensi sekitar 7.100 karyawan yang tersebar di 16 (enam belas) perusahaan yang tergabung dalam grup ABM sebagai mitra strategis dalam menjalankan usaha.

Sebelum kami mengulas mengenai pengembangan SDM, tentunya kami mempersiapkan struktur organisasi yang telah disesuaikan dengan proses bisnis baik di level holding maupun anak perusahaan sehingga siap untuk merealisasikan visi, misi dan tujuan jangka pendek perusahaan. Hal ini sangat penting untuk direncanakan baik untuk pemenuhan organisasi/SDM (manpower

Pengembangan SDM difokuskan pada penanaman core values dan leadership traits untuk mewujudkan perilaku yang positif dan kepemimpinan yang berkarakter di dalam organisasi ABM Investama.

planning) sesuai dengan rencana kerja operasional, maupun untuk diketahui oleh para SDM kami dalam menata pengembangan karirnya (career plan).

Strategi Pengembangan SDMUntuk merespon tantangan dan menyesuaikan diri terhadap tuntutan pasar yang dinamis, ABM Investama mengerahkan seluruh sumber daya dan kemampuan yang dimiliki agar Perusahaan menjadi kuat dan kompetitif. Setiap karyawan baik secara individu maupun tim, diberi kesempatan (empowered) untuk mengambil peran yang lebih besar dari tugas dan tanggung jawabnya, sehingga memberikan kontribusi optimal bagi pencapaian kinerja Perusahaan disamping sebagai ajang untuk peningkatan kompetensinya.

Secara umum, sesuai dengan konsep Balance Scorecard, Perusahaan telah menetapkan company objective yang terbagi dalam empat perspektif sinergi, yaitu financial synergy, customer synergy, process synergy dan learning and growth synergy. Dari sisi manajemen pengelolaan SDM, kami fokus pada perspektif learning

Page 97: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

95

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

SUMBER DAYA MANUSIA

and growth synergy, dimana ABM Investama sebagai holding mengambil peran strategis dalam pengembangan SDM dengan cara:

1. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan tercapainya kinerja organisasi terbaik dengan membantu unit-unit bisnis melakukan proses rekrutmen dan promosi atau pengembangan eksekutif dan karyawan khususnya untuk mengisi posisi-posisi strategis di masing-masing unit usaha yang diyakini akan mampu merealisasikan tujuan organisasi. Perusahaan sedapat mungkin membantu mencari solusi termasuk merekrut SDM yang berkualitas dan memiliki pengalaman di bidang yang dibutuhkan atau mentransfer kandidat dari unit bisnis lain yang mempunyai kapabilitas yang sesuai.

2. Merancang program-program pengembangan kompetensi SDM dari aspek leadership dan mengupayakan terciptanya aspek-aspek yang menunjang kepuasan kerja (job satisfaction).

Penanaman Core Values dan Leadership Traits untuk Mewujudkan Kepemimpinan yang BerkarakterPentingnya aspek leadership dan core values ditunjukkan pada komposisi evaluasi kinerja. Untuk level manajer sampai eksekutif, komposisi evaluasi dapat mencapai 60%:40%, dimana 60% adalah aspek kompetensi teknis dalam menangani penugasan dan 40% adalah aspek leadership dan core values.

Perusahaan melibatkan konsultan untuk memberikan modul-modul pelatihan untuk memperbaiki dan meningkatkan core values dan leadership. Pada bulan Oktober - November 2011 dilakukan 360o Core Values and Leadership Survey sehingga setiap karyawan dapat menilai karyawan lainnya dari aspek value, integritas dan leadership. Perusahaan juga akan mengadakan management workshop mengenai core values dan leadership agar terbentuk pemahaman mengenai pentingnya aspek perilaku yang positif dan kepemimpinan yang baik di dalam organisasi ABM Investama. Peserta workshop yang terpilih akan dijadikan kader pelatih untuk melakukan sosialisasi

Page 98: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

96

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

SUMBER DAYA MANUSIA

core values dan leadership ke tingkat di bawahnya. Diharapkan tahun 2013 program ini telah dapat mencakup seluruh karyawan sampai ke tingkat operator.

Ke depan, program-program SDM di tingkat holding akan lebih mengarah pada pengembangan soft skill, sementara pengembangan kompetensi teknis atau fungsional dilakukan secara mandiri oleh masing-masing unit bisnis. Pelatihan yang diselenggarakan di holding selain meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya, juga membangun hubungan antar karyawan lintas unit bisnis yang diyakini sangat bermanfaat dalam membangun sinergi.

Aspek Kepuasan KerjaAspek kepuasan kerja merupakan faktor penting dalam peningkatan SDM karena perusahaan dan karyawan merupakan mitra yang saling mendukung untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada dasarnya karyawan akan merasa terikat (engaged) ketika perkerjaan yang ditekuninya sesuai minatnya. Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk melakukan tugasnya secara efektif dan lebih dari sekedar tuntutan pekerjaan. Perusahaan melakukan Employee Engagement Survey yang dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2011 untuk mengetahui lebih mendalam mengenai opini dan tingkat kepuasan karyawan bekerja di grup ABM. Masukan hasil survei yang berupa data dan statistik ditindak-lanjuti dengan melakukan

perbaikan-perbaikan berkelanjutan, baik dari aspek kompensasi dan benefit, jenjang karir, penempatan kerja dan sebagainya.

Aspek peningkatan kepuasan kerja ini lebih lanjut kami uraikan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu:1. Program Pengembangan Karir2. Pelatihan3. Kompensasi dan Benefit

Program Pengembangan KarirPerusahaan telah mencanangkan target pertumbuhan yang ambisius untuk meningkatkan skala usahanya dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Setiap unit bisnis memiliki peran penting dalam proses pencapaiannya. Untuk mendukung tekad tersebut, pada tahun 2011 telah dilakukan pemetaan untuk mengidentifikasi potensi dan kompetensi karyawan.

Selama setahun Perusahaan melakukan identifikasi untuk menyeleksi karyawan yang dapat dikategorikan sebagai talent atau star employee yang mempunyai kinerja dan core values yang baik termasuk aspek leadership. Perusahaan menyiapkan rencana pengembangan karir melalui serangkaian pelatihan dan penugasan khusus. Sistem ini secara efektif menciptakan talent pool yang berguna untuk mengantisipasi pengembangan Perusahaan ke depan.

Page 99: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

97

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

SUMBER DAYA MANUSIA

PelatihanSudah menjadi komitmen Perusahaan untuk mengembangkan dan melatih karyawan secara berkesinambungan sebagai salah satu kunci menjaga kualitas kinerja. Melalui program pengembangan manajerial, seluruh manajer dari semua tingkatan terus diberdayakan untuk mempercepat proses pengembangan kompetensi dan menghasilkan SDM terbaik untuk mengisi posisi-posisi strategis Perusahaan.

Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang setara dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan potensi, kemampuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan. Perusahaan menyelenggarakan berbagai

bentuk pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi karyawan yang dilaksanakan secara in-house (di korporat atau masing-masing anak perusahaan), maupun di lembaga pendidikan/pelatihan luar. Jenis pelatihan bervariasi, mulai dari pelatihan keterampilan, kompetensi teknis/fungsional, pendidikan keahlian yang dibutuhkan sesuai tuntutan tugasnya, pendidikan manajerial serta berbagai knowledge sharing session untuk mempertajam kualitas SDM.

Sepanjang tahun 2011, ABM Investama telah mengeluarkan biaya pelatihan dan pengembangan SDM sebesar total Rp599.817.047 atau meningkat 304% dibanding tahun sebelumnya.

Kursus/seminar/pelatihan SDM yang dilaksanakan di level holding pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:

No. Pelatihan

1 Inhouse English Training

2 Valuation and Technical Economic Assessment of Mining Project (Singapore)

3 Sosialisasi Performance Management Process

4 Sosialisasi 360 Degree Survey (TMT Core Values & Leadership Traits)

5 Workshop Pengisian IDP (Individual Development Plan)

6 Sosialisasi Peraturan Perusahaan

Page 100: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

98

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

No. Pelatihan

7 Sosialisasi Employee Opinion Survey

8 Sosialisasi Tata Cara Pengisian SPT

9 Konferensi Tahun Ke-3 Batubara Indonesia

10 IPO-Pembelajaran dari BUMN & BUMS, Panel Discussion

11 Workshop PSAK

12 The Future Policy Direction on Mining Tax

13 Accounting for Mining (Singapore)

14 Pendidikan Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Dasar 1

15 Legal & Corporate Communication Workshop

16 Aspek Pajak IFRS

17 GCG Workshop “How to do GCG Assessment Effectively”

18 Cloud Fundamentals, Cloud Deployment Option & Cloud Strategies for the Future

19 SAP BPC 420 Consolidation Administration

20 SAP BPC 430 Planning & Reporting

21 Targeted Selection Interview

22 SAP HR Master Data

23 How to Develop your KRI to Strengthen your Organization ERM

24 Guide in Implementing Project Risk Management

25 SAP BPC 430 Planning & Budgeting

26 Certified Talent Management Professional

27 Professional Director Program

Kompensasi dan BenefitKompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut. Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan berdasarkan penilaian kinerja dengan membuat sistem penilaian yang berjenjang dan adil.

Perusahaan berupaya menyetarakan kompensasi dan benefit yang diterima karyawan di semua unit bisnis melalui kebijakan dalam menentukan job grading dan arahan agar kebijakan SDM di unit bisnis senantiasa mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Dengan melakukan survei kompensasi dan benefit ke pasar secara berkala, Perusahaan

memastikan bahwa kompensasi yang diterima karyawan yang meliputi gaji, tunjangan-tunjangan, THR dan bonus secara keseluruhan cukup kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis.

Profil SDMSampai dengan 31 Desember 2011, jumlah karyawan ABM Investama mencapai 7.582 orang, meningkat 20% dibandingkan tahun 2010 yang jumlahnya 6.335 orang. Peningkatan karyawan sejalan dengan pertumbuhan dan perluasan usaha Perusahaan sepanjang tahun 2011. Profil SDM ABM Investama pada tahun 2011 dan perbandingannya dengan tahun 2010 ditunjukkan pada tabel-tabel berikut:

Page 101: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

99

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Komposisi karyawan berdasarkan fungsi bisnis

Fungsi Bisnis 2011 2010

Management 101 12

Support 1,173 371

Sales Marketing 214 94

Oprerational 6,094 5,858

TOTAL 7,582 6,335

Komposisi karyawan berdasarkan jenjang manajemen

Jenjang Manajemen 2011 2010

Director 16 10

General Manager & Senior Manager 44 28

Manager 212 151

Staff & Non Staff 7,310 6,146

TOTAL 7,582 6,335

Komposisi karyawan berdasarkan usia per 31 Desember

Kelompok Usia 2011 2010

< 25 tahun 1,533 1,244

25 – 45 tahun 5,554 4,649

46 – > 55 tahun 495 442

TOTAL 7,582 6,335

Komposisi karyawan berdasarkan jenjang pendidikan per 31 Desember

Tingkat Pendidikan 2011 2010

SD 127

SMP 675

SMA 3,831

D1, D2, D3 6,487 798

S1 1,013 867

S2 82 37

TOTAL 7,582 6,335

Komposisi karyawan berdasarkan status karyawan

Staus Kayawan 2011 2010

Permanen 4,768 4,076

Kontrak 2,814 2,259

TOTAL 7,582 6,335

Page 102: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

100

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

TEKNOLOGI INFORMASI

TEKNOLOGI INFORMASI

Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) di ABM Investama berperan sebagai unit yang mendukung kegiatan operasional Perusahaan dengan menyediakan layanan teknologi informasi dan komunikasi yang mumpuni, handal dan selaras dengan kebutuhan bisnis Perusahaan dan seluruh anak perusahaan.

Strategi Pengembangan ICTPerusahaan telah menyusun corporate plan pengembangan ICT jangka panjang untuk 5 tahun ke depan dari 2010 sampai 2014. Dimulai dari mempersiapkan kompetensi SDM, pengembangan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan intranet yang terintegrasi ke seluruh unit bisnis, dan pada akhirnya, setelah memperkuat jaringan internal, maka Perusahaan akan membuka jaringan untuk para customer dan vendor mengakses informasi Perusahaan (CRM dan SRM) serta internet untuk memberikan informasi bagi publik.

Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi mencakup peningkatan kompetensi SDM yang mampu mendukung pengembangan aplikasi bisnis, membangun infrastruktur termasuk Disaster Recovery Unit serta jaringan intranet yang terintegrasi ke seluruh unit bisnis.

Pada awalnya, pengembangan ICT di ABM Investama mendapat dukungan dari perusahaan grup yang bergerak di bidang teknologi informasi, PT Mitra Solusi Telematika (MST). MST memberikan dukungan teknis dan fungsional pada modul-modul aplikasi yang dikembangkan sejak tahun 2010. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan teknologi informasi, Perusahaan mulai menetapkan dan mengembangkan aplikasi SAP (System Application and Product in data processing) sebagai aplikasi standar di ABM Investama untuk mendukung kegiatan operasional secara efektif dan efisien. SAP sebagai software Enterprise Resources Planning (ERP), membantu Perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Perusahaan menggunakan SAP karena memiliki sejumlah modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi satu dengan lainnya.

Page 103: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

101

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

TEKNOLOGI INFORMASI

Sebagai perusahaan holding, prioritas pengembangan aplikasi pada tahun 2011 adalah pada sistem yang mendukung pelaporan keuangan konsolidasi. Perusahaan menggunakan aplikasi Business Planning & Consolidation (BPC), yaitu perangkat produk SAP untuk planning dan budgeting.

Pada tahun 2011 ABM Investama fokus pada penerapan modul Financial and Controlling (FICO) agar Perusahaan dapat menyajikan pelaporan keuangan konsolidasi. Di tahun berikutnya, ABM Investama mulai mengimplementasikan new General Ledger yang sesuai dengan ketentuan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan IFRS (International Financial Reporting Standard) yang baru mengenai functional currency. Berikutnya adalah pengembangan sistem anggaran (Budgeting System) dan aplikasi BI (Business Intelligence) yang dapat membantu manajemen memantau kinerja dan produktivitas operasional seluruh unit bisnis.

Implementasi BPC untuk sistem pelaporan keuangan konsolidasi merupakan yang pertama di Indonesia sehingga pada tahun 2011 ABM Investama mendapat penghargaan dari CPM Consulting Pte. Ltd. sebagai Best EPM Project.

Secara bersamaan, modul sistem informasi sumber daya manusia (HRIS) yang berhubungan dengan administrasi personalia dan pengembangan kompetensi karyawan secara bertahap terus dikembangkan. Fungsi-fungsi seperti wawancara, perencanaan dan jenjang karir serta pelatihan telah dimasukkan ke dalam sistem dan telah digunakan oleh sebagian anak perusahaan. Ke depan, rencana pengembangan modul aplikasi akan mencakup fungsi Employee Self Service sehingga setiap karyawan dapat mengakses sistem untuk melihat sisa cuti, pelatihan-pelatihan yang telah diikuti, dan sebagainya. Untuk para manager juga akan dikembangkan Manager Self Service yang memungkinkan proses approval melalui sistem.

Page 104: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

102

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

TEKNOLOGI INFORMASI

Membangun Infrastruktur ICTInfrastruktur ICT yang handal dan aman menjadi landasan utama dalam mengoperasikan system aplikasi bisnis, kebutuhan akses data serta komunikasi Perusahaan. Pada tahun 2011 Perusahaan melakukan investasi membangun Disaster Recovery System (DRC) sebagai sistem back-up bagi Pusat Data. DRC bekerja secara simultan memutakhirkan data sehingga bila ada masalah terjadi pada Pusat Data, dalam waktu singkat sistem akan beralih ke lokasi server DRC. Investasi DRC termasuk membangun infrastruktur jaringan untuk menghubungkan kedua server tersebut telah diselesaikan pada akhir Agustus 2011.

Pembangunan DRC merupakan salah satu mitigasi risiko yang telah dilakukan untuk mengantisipasi bila terjadi gangguan pada data center. Nilai investasi pengembangan infrastruktur ICT tahun 2011 yang mencakup pengadaan perangkat keras DRC, infrastruktur sistem server dan aplikasi adalah sekitar USD500.000

Perusahaan menjalin kerja sama dengan McAfee untuk mendapatkan perangkat lunak anti virus yang terbaru. Perangkat lunak anti virus untuk kantor anak perusahaan dapat di-install dan di-update dari kantor pusat.

Pelatihan dan Pengembangan SDM ICTSDM ICT di ABM Investama terus ditambah dan ditingkatkan kompetensinya. Perusahaan memanfaatkan jasa konsultan eksternal untuk merekrut SDM dengan kualifikasi minimal berpengalaman dengan SAP 2 cycle implementation yang mampu memberikan dukungan sampai ke fase melakukan modifikasi alur proses bisnis (customizing system). SDM dengan kualifikasi tersebut dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem aplikasi bisnis yang dilakukan secara in-house. Saat ini Departemen ICT di Perusahaan terdiri dari empat karyawan tetap yaitu ICT Department Head dibantu masing-masing satu orang File Application Support, Logistics Application dan ABAP Programmer. Departemen ICT juga

Page 105: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

103

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tinjauan Pendukung Bisnis

TEKNOLOGI INFORMASI

dibantu oleh jasa konsultan eksternal yang berpengalaman minimal 2-cycle implementation.

Untuk meningkatkan kemampuan SDM yang ada, staf Departemen ICT diberikan pelatihan intensif selaras dengan arah pengembangan ICT di ABM Investama. Pelatihan-pelatihan sepanjang 2011 meliputi pengelolaan Business Warehouse, yang merupakan pusat data base Perusahaan, dan modul-modul aplikasi SAP seperti:• SAPBPC420Consolidation

Administration• SAPBPC430Planning & Reporting• SAPHRMaster Data

• SAPTBW10,TBW20andTBW42Enterprise Data Warehousing and Reporting

Rencana ke DepanPada tahun 2012, rencana pengembangan akan lebih diarahkan pada implementasi aplikasi ke seluruh anak perusahaan yang baru diakuisisi. Investasi perangkat keras mungkin diperlukan ketika akan melakukan pembenahan jalur akses jaringan untuk cabang dan lokasi proyek yang berada di remote area.

Page 106: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

104

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Memberikan nilai tambah bagi kualitas hidup masyarakat

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Page 107: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

105

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Memberikan nilai tambah bagi kualitas hidup masyarakat

Page 108: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

106

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan CSR

ABM Investama meyakini bahwa kesinambungan pertumbuhan usaha (business sustainability) tidak diperoleh melalui pencapaian target-target operasional belaka, bukan pula hanya dipengaruhi oleh kinerja finansial, tetapi juga berkorelasi positif dengan kinerja sosial yang memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan termasuk para karyawan dan keluarga mereka, pemegang saham, pelanggan, pemasok, mitra usaha, masyarakat luas maupun pemerintah. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberi manfaat, termasuk memperbesar kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. Tekad tersebut tidak hanya tercermin dalam misi utama grup ABM, tetapi juga sesuai dengan definisi CSR yang dikenal umum.

Pasal 74 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa pelaksanaan tanggung jawab perusahaan atau

Berupaya berbuat sesuatu yang bernilai bagi lingkup pemangku kepentingan yang lebih luas melalui perspektif sosial, ekonomi dan lingkungan hidup adalah konsep CSR grup ABM.

Corporate Social Responsibility (CSR) ditujukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. Sedangkan menurut World Business Council on Sustainable Development, CSR adalah komitmen perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal serta masyarakat luas.

Pada dasarnya, aktivitas CSR yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan grup ABM telah dilaksanakan seiring perjalanan usaha anak-anak usaha itu sendiri. Setiap anak usaha dapat merancang program CSR baik secara mandiri maupun bersinergi dengan perusahaan induk maupun anak perusahaan lainnya dalam upaya mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat luas, komunitas lokal termasuk juga karyawan dan keluarganya. Disamping itu, tentu saja Perusahaan harus tanggap terhadap hal-

Page 109: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

107

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan CSR

hal yang bersifat musibah seperti bencana alam dan musibah besar lainnya yang terjadi di tengah masyarakat.

Kegiatan CSR tahun 2011Kegiatan CSR anak-anak usaha di tahun 2011 secara umum dapat dikelompokkan dalam bidang-bidang (1) Kesehatan, (2) Sarana Prasarana Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, (3) Sosial Keagamaan dan (4) Pendidikan.

Bidang KesehatanProgram CSR untuk bidang kesehatan difokuskan pada perbaikan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan masyarakat di sekitar perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan diantaranya:• Rehabilitasi delapan Puskesmas

Pembantu (Puskestu) dilaksanakan oleh PT Media Djaya Bersama (MDB) di sekitar wilayah konsesinya di Aceh, yang telah diselesaikan pada bulan Juli 2011.

• Pemberian bantuan obat ke pusat-pusat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi penambangan dan penyelenggaraan program donor darah secara periodik yang dilaksanakan oleh PT Cipta Kridatama (CK).

Bidang Sarana Prasarana Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup • Program pengembangan

masyarakat proaktif dengan menyediakan peralatan dan sarana untuk melakukan penghijauan serta pemberian bibit untuk perkebunan dan peternakan dilakukan oleh PT Tunas Inti Abadi (TIA) pada enam desa sekitar daerah operasi TIA di Kalimantan Selatan dengan jumlah penduduk kurang lebih 8.000 jiwa.

• Reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan revegetasi sebagai upaya memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi lahan bekas tambang yang kritis dan kemudian ditanami kembali dilakukan oleh Reswara bersama CK.

Page 110: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

108

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan CSR

• Pengeboran sumur air bersih untuk tiga desa di Pucok Reudeup dan Reudeup, Aceh Barat dan menghibahkannya untuk masyarakat setempat, dilakukan oleh MDB pada bulan Agustus 2011.

• Rehabilitasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikro Hidro (PLTMH) di lokasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di desa Sirna Rasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dilakukan oleh Sewatama bekerja sama dengan yayasan IBEKA (Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan). Di proyek “Rehabilitasi PLTMH Ciganas I” ini, karyawan Sewatama berkesempatan menjadi sukarelawan mendampingi IBEKA melakukan rehabilitasi turbin dan genset dan mengedukasi masyarakat penerima bantuan dalam melakukan perawatan PLTMH secara mandiri. Dalam kegiatan tersebut, Sewatama juga mendapat dukungan dari sister company, CKB Logistics.

• Pemberian bantuan untuk sarana dan prasarana umum bagi masyarakat di lokasi tambang PT Arutmin Batulicin seperti:– Bantuan rehabilitasi rumah warga

dan bantuan penerangan lampu untuk 12 rumah penduduk di desa Mentewe km 42.

– Bantuan solar untuk penerangan rumah penduduk di sekitar desa Batuharang, km 48- 50,

desa Mentewe dan desa Teluk Kepayang.

– Bantuan pengurukan untuk perbaikan halaman dan drainase saluran air di SD Negeri 4, Desa Mentewe dan Halaman Puskesmas dan Pasar Baru di Desa Mentewe.

– Perbaikan jalan poros yang menghubungkan desa Muara Wis dengan jalan poros SP II.

– Bantuan pengadaan tandon air bersih kapasitas 2.000 liter untuk warga Blok Adi Dusun SP II.

– Bantuan fasilitas olahraga dengan membuat lapangan sepakbola untuk Karang Taruna desa Joggon site MHU.

• Kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat lokal dalam bentuk program ekonomi yang dilakukan oleh CK seperti memberikan kesempatan kerja dan peluang untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan, penunjukan subkontraktor lokal atau perusahaan setempat sebagai mitra usaha sepanjang mampu mengikuti standar kualitas yang dipersyaratkan.

Bidang Sosial Keagamaan• Program mengunjungi Panti

Asuhan Remaja Masa Depan yang berlokasi di Jakarta untuk memberikan santunan, berinteraksi dan memberikan motivasi bagi anak-

Page 111: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

109

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan CSR

anak dilaksanakan oleh CKB Logistics pada hari Sabtu dan Minggu, 10-11 September 2011. Acara motivation days yang bertema “Aku Punya Mimpi!” melibatkan karyawan CKB Logistics dan diikuti oleh 50 anak-anak Panti Asuhan Remaja Masa Depan yang berusia 5 tahun hingga 18 tahun.

• Perbaikan/renovasi rumah ibadah, melengkapi sarana rumah ibadah serta kegiatan santunan anak yatim di 15 desa di Aceh Barat dilakukan oleh MDB. Kegiatan renovasi rumah ibadah juga dilakukan oleh CKB Logistics.

• Pemberian bantuan sosial berupa pengadaan peralatan makan piring dan gelas sejumlah 36 lusin kepada Balai Adat Dayak pada acara upacara panen di daerah Desa Gunung Raya Site ATA yang diberikan oleh CK.

• Pengadaan kasur busa sebanyak 20 buah untuk pesantren di desa Kotabangun, memberikan santunan kepada kaum duafa dan yatim piatu, merehabilitasi mesjid dan mushola serta menyelenggarakan berbagai

kegiatan keagamaan bersama masyarakat setempat dilakukan oleh CK.

• Pembangunan Mesjid Baiturahman dan Musholla Darul Falah di Site Arutmin Batulicin dilaksanakan oleh CK bersama PT Arutmin Tambang Batulicin.

• Safari Ramadhan dan buka puasa bersama dengan jamaah beberapa pengurus mesjid di beberapa desa di sekitar lokasi tambang PT Gemida antara lain di desa Kedung Murung, Muarawis, Kecamatan Kotabangun. Sumbangan hewan kurban pada hari raya Idul Adha dan bantuan kain sarung dan sajadah bagi pengurus masjid di desa SP II, site Gemida, dilakukan oleh CK.

Bidang Pendidikan • Kuliah Umum Program Studi D3

Higiene Perusahaan, Kesehatan (Hiperkes) dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (FK UNS) di

Page 112: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

110

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan CSR

kampus Tirtomoyo Jebres dilaksanakan oleh CK pada tanggal 7 Juni 2011 bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang penerapan ilmu Hiperkes dan Keselamatan Kerja di tempat kerja khususnya pada perusahaan pertambangan dengan materi mencakup sistem operasional pertambangan, Sistem K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) serta motivasi.

• Kerja sama dengan berbagai kampus seperti UNS Surakarta dan Unisba Bandung dilakukan oleh CK untuk saling membantu, memanfaatkan sarana penunjang kegiatan dan penyediaan tenaga ahli dengan bidang tugas dan kemampuan masing-masing. CK memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk kerja praktik, magang hingga penelitian tugas akhir di lokasi proyek dan memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Hal serupa juga dilakukan oleh CKB Logistics pada tanggal 13 Mei 2011 dengan dengan Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti (STMT Trisakti) untuk bekerja sama meningkatkan kualitas dan wawasan mahasiswa STMT Trisakti. CKB Logistics selanjutnya secara berkala memberikan kuliah umum yang disampaikan oleh Direksi dan para Senior Manager.

• Bantuan kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah TK, SD maupun Madrasah di desa setempat berupa donasi dan pengadaan beberapa bus untuk berdarmawisata, diberikan oleh CK untuk sekolah-sekolah sebagai berikut:

– TK Melati dan TK Budi Luhur, Km 42, SD Mentewe 2, Km 2, SD Batuharang dan Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Batuharang, Desa Mentewe.

– TK Tunas Harapan, Km 50, Desa Rejosari.

– TK Mantawakan Mulya, Desa Mantawakan Mulya.

– TK Tunas Rimba dan SD Teluk Kapayang2, Desa Teluk Kapayang.

– TK/TPA Dinniyah Darussalam, Desa Dukuhrejo.

– TK/TPA Al Istiqomah dan SD Negeri 1, Desa Manunggal.

– SD Sukadami 1 dan Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum, Desa Sukadamai.

– SD Mekarsari, Desa Mekarsari.– SD Sarigadung, Desa Sari Gadung.

Kegiatan CSR Lainnya • Dalamrangkamemperigatihari

Kemerdekaan Indonesia ke-66, dilakukan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor CKB Logistics Balikpapan. Diawali dengan kegiatan “go green” dengan melakukan kegiatan pembersihan sampah di pantai yang diikuti oleh seluruh karyawan CKB Logistics, lomba 17 Agustus, buka bersama pemberian santunan di Panti Asuhan Yasma, Tanjung Kelor – Manggar.

• Kegiatandalamrangkaperesmianfasilitas baru CKB Logistics di Samarinda yang meliputi perbaikan Posyandu, perbaikan Mesjid dan perbaikan Jembatan.

Page 113: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

111

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan CSR

Tekad Kami ke DepanDisamping kegiatan-kegiatan CSR di atas, ABM Investama juga harus peka dan responsif terhadap kejadian atau kebutuhan tertentu yang sifatnya insidental, memenuhi kebutuhan sesaat ataupun tanggap darurat. Dalam hal memberikan bantuan terhadap bencana alam, perusahaan akan memberikan bantuan infrastruktur secara terpadu dengan mengerahkan sumber daya yang dimiliki anak-anak perusahaan. Sebagai contoh yang sudah pernah dilaksananakan adalah partisipasi CK dalam kegiatan tanggap darurat (emergency response team dan bantuan dapur umum) serta pemulihan pada peristiwa bencana runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

Perusahaan menyadari bahwa aktivitas CSR yang telah kami lakukan masih belum cukup optimal dan mengakar dalam memberikan kontribusi positif bagi reputasi perusahaan. Untuk itu, kami terus berusaha menggali program-program yang paling dibutuhkan untuk dikembangkan kualitas kegiatannya dan diperluas cakupan programnya sehingga mempunyai dampak yang bermakna dan berkelanjutan. Ke depan, kegiatan CSR selain harus dapat membangun citra perusahaan yang positif juga harus berdampak jangka panjang, sehingga manfaatnya dapat terus dinikmati oleh semua pihak, para pemangku kepentingan yang lebih luas lagi, masyarakat Indonesia.

Page 114: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

112

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Menerapkan GCG sebagai budaya kerja Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Page 115: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

113

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Menerapkan GCG sebagai budaya kerja Perusahaan

Page 116: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

114

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Komitmen Pelaksanaan GCGABM Investama berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) dalam setiap kegiatan usahanya. Praktik tata kelola perusahaan sesuai standar etika tertinggi sesungguhnya telah melebur dalam setiap aktivitas usaha perusahaan sesuai nilai-nilai budaya yang ditanamkan oleh para pendiri Grup TMT yang telah beroperasi selama 40 tahun. Seluruh jajaran perusahaan meyakini bahwa pemenuhan aspek-aspek GCG dapat mendukung tujuan perusahaan baik dalam hal pertumbuhan usaha, profitabilitas dan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, serta keberlangsungan usaha jangka panjang.

Prinsip-prinsip GCGPrinsip-prinsip GCG yang diimplementasikan dalam setiap aspek bisnis dan operasional di ABM Investama

Penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik di setiap kegiatan bisnis ABM Investama akan meningkatkan nilai perusahaan di mata pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjamin pertumbuhan usaha berkelanjutan.

mengacu pada pemenuhan lima prinsip dasar GCG yang terdiri dari:a. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai perusahaan.

b. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

c. Tanggung jawab, yaitu kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

d. Kemandirian, dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun.

e. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 117: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

115

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Asesmen Penerapan GCGPada tahun 2011 ABM Investama mengundang konsultan GCG independen untuk melakukan asesmen terhadap pelaksanaan nilai-nilai tata kelola di perusahaan. Asesmen GCG yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2011 sampai tanggal 17 Juni 2011 bertujuan untuk:a. Melakukan pemetaan dan evaluasi

terhadap kelengkapan dokumen, infrastruktur dan soft structure yang terkait dengan GCG serta untuk mengetahui tingkat kepatuhan perusahaan (scoring) terhadap praktik GCG.

b. Mengetahui aspek-aspek yang perlu disempurnakan dalam implementasi GCG agar sesuai best practices.

Asesmen implementasi GCG dilaksanakan dengan menggunakan kriteria dan metodologi yang meliputi 7 (tujuh) aspek pokok yaitu:1. Hak Dan Tanggung Jawab Pemegang

Saham/RUPS (Shareholders),

2. Kebijakan GCG,3. Penerapan GCG,4. Pengungkapan Informasi (Disclosure),5. Manajemen Risiko (Risk

Management),6. Hubungan dengan Stakeholders

(Stakeholders Relation),7. Komitmen.

Dari ketujuh aspek pokok tersebut, Perusahaan telah mengetahui aspek mana saja yang perlu prioritas perbaikan dan aspek mana yang harus disempurnakan lagi. Beberapa aspek yang menyangkut praktik bisnis sesuai standar etika memperoleh skor yang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip GCG telah diterapkan dalam setiap aktivitas Perusahaan walaupun masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Namun demikian, Perusahaan belum memiliki aturan-aturan tertulis yang terdokumentasikan dengan baik seperti Pedoman CGC, Board Manual, Code of Conduct, Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), Piagam Internal

Page 118: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

116

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Audit (Internal Audit Charter), Kebijakan Sistem Pengendalian Internal, Kebijakan Pemberian dan Penerimaan Hadiah serta Gratifikasi, Kebijakan Komunikasi Eksternal termasuk didalamnya pengelolaan informasi, Kebijakan Pengelolaan Aset (Asset Management Policy), Piagam Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary Charter), Kebijakan Pengaduan (Whistleblowing Policy), Kebijakan Pengendalian Anak Perusahaan, Kebijakan Information Technology (IT) Governance serta Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR).

Sebagai perusahaan publik dan warga korporasi yang baik serta untuk menjamin efektivitas penerapan GCG di Perusahaan yang berkelanjutan, Perusahaan menyadari pentingnya mempersiapkan kodifikasi dan perangkat-perangkat pendukung GCG sesuai peraturan pemerintah dan perundang-undangan yang berlaku. Sebuah tim ad-hoc telah ditugaskan untuk menyusun kodifikasi dan perangkat pendukung implementasi GCG yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Bursa Efek Indonesia, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), praktik-praktik terbaik di dunia bisnis serta nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan yang tumbuh dan mengakar kuat di lingkungan induk perusahaan yaitu TMT Group, yang selama ini dikenal menjalankan praktik GCG secara konsisten.

Sampai akhir tahun 2011 tim ad-hoc GCG telah bekerja dan secara bertahap menyelesaikan sejumlah kodifikasi seperti Standar Etika Perseroan (Code of Conduct), Peraturan Perusahaan, Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) serta Piagam Komite Audit dan Internal Audit. Manajemen menindaklanjuti dengan membentuk Unit Internal Audit pada bulan September 2011 dan melakukan sosialisasi Standar Etika Perseroan ke seluruh karyawan ABM Investama dan beberapa anak perusahaan. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kelemahan implementasi GCG yang selama ini sebenarnya telah dilaksanakan di seluruh grup. Pada tahun 2011 seluruh karyawan ABM Investama telah menandatangani pernyataan komitmen pemahaman Standar Etika Perseroan dan ditargetkan pada tahun 2012 sosialisasi dan penandatangan telah mencakup seluruh karyawan grup.

Dengan demikian, sampai akhir tahun 2011 Perusahaan telah melengkapi perangkat kerja dan sarana yang dibutuhkan dalam implementasi GCG yang akan dilanjutkan dengan menempatkan personil-personil yang mempunyai kompetensi sesuai lingkup tugasnya. Perusahaan juga telah menargetkan pencapaian kepatuhan GCG pada tahun 2012 sebesar 70%.

Struktur Tata KelolaBerdasarkan UU PT, organ Perusahaan terdiri dari tiga unsur, yaitu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi bagi pemegang saham, Dewan Komisaris

Page 119: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

117

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perusahaan, dan Direksi sebagai pengelola Perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sesuai anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

Pada akhir tahun 2011 Perusahaan telah mengeluarkan Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) melalui Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor: 004/ABM-BOC-BOD/XII/2011. Board Manual berisi kesepakatan antara Direksi dan Dewan Komisaris mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing organ untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ, menerapkan asas-asas GCG serta membangun kemandirian dalam membuat keputusan dan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Dewan Komisaris telah melengkapi perangkat kerja dan sarana yang dibutuhkan dalam implementasi GCG dengan membentuk Komite Audit. Komite Audit pada tahun 2011 untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberi saran sesuai ruang lingkup tugas komite tersebut termasuk mengawasi kebijakan keuangan Perusahaan. Selanjutnya, Perusahaan berencana untuk membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Investasi pada tahun 2012.

Selain itu, manajemen telah membentuk organ-organ pendukung Direksi sebagai unit kerja untuk mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG sekaligus sebagai

mitra kerja dari komite di bawah Dewan Komisaris. Unit kerja tersebut adalah Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit. Kedua organ pendukung tersebut diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perseroan tertinggi yang wewenangnya diatur oleh undang-undang dan anggaran dasar. RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan anggaran dasar perusahaan, menyetujui laporan keuangan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST 2011 dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2011 yang diantaranya memutuskan sebagai berikut:1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan

Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 termasuk laporan mengenai kegiatan dan jalannya Perseroan dan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggungjawab kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk pengurusan dan pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010.

2. Menyetujui penunjukkan Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young) untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011.

Page 120: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

118

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

3. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji, tunjangan dan fasilitas yang diterima oleh anggota Direksi Perseroan.

Selain dari RUPST tersebut, di tahun 2011 para pemegang saham Perusahaan melakukan beberapa kali pengambilan keputusan di luar rapat dengan merujuk kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku terkait perseroan terbatas. Para pemegang saham Perusahaan membuat keputusan-keputusan sebagai berikut:1. Tanggal 24 Januari 2011 dengan

keputusan menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan terbaru dengan mengangkat Bapak Yovie Priadi sebagai Direksi Perseroan.

2. Tanggal 8 Maret 2011 dengan keputusan menyetujui konversi Mandatory Convertible Bond milik Valle Verde Pte Ltd menjadi kepemilikan saham Perseroan.

3. Tanggal 20 Juni 2011 dengan keputusan menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan dengan mengangkat Bapak Erry Riyana Hardjapamekas sebagai Komisaris Independen Perseroan.

4. Tanggal 21 Juli 2011 dengan keputusan menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan sebagai konsekuensi dari perubahan status perusahaan dari tertutup menjadi terbuka.

5. Tanggal 27 Juli 2011 dengan keputusan menyetujui pelaksanaan program Management and Employee Stock Allocation – MESA terkait dengan pelaksanaan penawaran umum perdana saham ABM Investama.

DEWAN KOMISARIS

Tugas dan Wewenang Dewan KomisarisDewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS dan tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.

Tugas pokok Dewan Komisaris secara kolektif diantaranya adalah:1) Melakukan pengawasan atas

jalannya pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat dan persetujuan berkenaan dengan kebijakan Direksi terhadap rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Melakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dalam kapasitas ini, Dewan Komisaris mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran yang mencolok disertai saran langkah perbaikan yang harus ditempuh. Dewan Komisaris juga memberi saran yang sesuai dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting, termasuk mengusulkan kepada RUPS mengenai akuntan publik yang akan melakukan audit di Perusahaan.

Page 121: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

119

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

3) Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja, remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS. Dewan Komisaris juga menentukan sistem nominasi, remunerasi, evaluasi kinerja para eksekutif senior (General Manager atau setara) yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi.

4) Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja serta memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR).

Dalam menjalankan tugasnya melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan, Dewan Komisaris mempunyai hak dan wewewang diantaranya adalah:1) Melihat buku-buku, surat-surat

serta dokumen lainnya, memeriksa kas, surat berharga dan kekayaan Perusahaan termasuk meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan untuk keperluan verifikasi.

2) Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan, dan meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

3) Melalui rapat setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila mereka bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau terdapat indikasi melakukan

kerugian Perusahaan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perusahaan.

Masa Jabatan Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ketiga setelah pengangkatannya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. RUPS mempunyai wewenang untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebelum masa tugasnya berakhir.

Komisaris IndependenKomisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perusahaan, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikian saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.

Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen yang dijabat oleh Bapak Erry Riyana Hardjapamekas berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham melalui RUPSLB tanggal 20 Juni 2011 yang dituangkan dalam Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH. Mkn. No.32 Tanggal 20 Juni 2011. Dengan demikian komposisi Dewan Komisaris Perusahaan telah memenuhi ketentuan Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengenai jumlah Komisaris Independen yaitu sekurang-kurangnya 30% dari jumlah Komisaris.

Page 122: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

120

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Susunan Dewan KomisarisDewan Komisaris ABM Investama terdiri dari 3 orang anggota, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris Independen. Susunan Dewan Komisaris ABM Investama saat ini adalah berdasarkan Akta Nomor 32 tanggal 20 Juni 2011 yang dibuat oleh Ny Djumini Setyoadi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan Nomor AHU-AH.01.10-21037 tanggal 5 Juli 2011yaitu:

Nama Jabatan

Rachmat Mulyana Hamami

Komisaris Utama

Mivida Hamami Komisaris

Erry Riyana Hardjapamekas

Komisaris Independen

Pembagian Tugas Dewan KomisarisPembagian tugas diantara para anggota Dewan Komisaris diatur secara mandiri dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perusahaan.

Rapat Dewan KomisarisRapat Dewan Komisaris adalah rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris yang berkenaan dengan masing-masing tugas dan fungsinya. Apabila dinyatakan perlu Rapat Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

Sesuai anggaran dasar Perusahaan dan Board Manual, Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat bila dipandang perlu oleh seorang Komisaris atau lebih, atas permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang secara bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

Sepanjang tahun 2011 Dewan Komisaris telah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali, yaitu pada tanggal 27 April, 10 Agustus 2011, dan 29 November 2011 dengan mengundang Direksi untuk mendapatkan hasil laporan Direksi atas kinerjanya untuk waktu tertentu dalam menjalankan Perusahaan. Dewan Komisaris ABM Investama dalam menjalankan fungsi pengawasannya juga melakukan pertemuan-pertemuan informal. Selain itu, Dewan Komisaris secara bersama-sama juga mengambil keputusan melalui Sirkular Dewan Komisaris sebagai berikut:1. Pembentukan Komite Audit

Perusahaan berikut pemberlakuan Piagam Komite Audit;

2. Pemberian persetujuan pemberian pinjaman pemegang saham kepada PT Cipta Krida Bahari;

3. Pemberian persetujuan pemberian pinjaman pemegang saham kepada PT Sanggar Sarana Baja;

4. Pemberian persetujuan pemberian pinjaman pemegang saham kepada PT Sumberdaya Sewatama;

5. Pemberian persetujuan pemberian pinjaman pemegang saham kepada PT Reswara Minergi Hartama; dan

6. Persetujuan dan Pemberlakuan Board Manual Perseroan.

Page 123: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

121

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

KOMITE AUDITKomite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan pengelolaan Perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit bersifat mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Pembentukan Komite Audit bagi perusahaan publik dan kriteria keanggotaannya mengacu pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor: Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004, Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam ketentuan tersebut, anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai ketua komite dan dua orang pihak independen.

Persyaratan keanggotaan Komite Audit terutama adalah memiliki integritas yang tinggi, memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan, memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan memahami laporan keuangan, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Susunan Keanggotaan Komite AuditKomite Audit PT ABM Investama Tbk dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk Nomor 001/ABM-RES-BOC/XI/2011 tanggal 9 November 2011. Komite Audit dibantu oleh tim ad-hoc GCG telah menyusun Piagam Komite Audit yang akan menjadi landasan kerja Komite Audit sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan

Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk No.005/ABM-RES-BOC/XII/2011 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Audit tanggal 22 Desember 2011. Piagam Komite Audit ini mengatur secara rinci mengenai visi, misi, tujuan, sasaran kerja, dan tugas Komite Audit, termasuk wewenang dan kode etik, tanggung jawab pelaporan, serta program pengenalan bagi anggota baru.

Susunan anggota Komite Audit ABM Investama adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan

Erry Riyana Hardjapamekas

Ketua/Komisaris Independen

Andradiet J.Alis Anggota

Lucy Anggota

Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya, dua anggota Komite Audit tersebut adalah pribadi yang tidak memiliki hubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan. Dengan demikian, seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite AuditTugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan memberikan masukan kepada manajemen. Dalam kaitan ini, Komite Audit menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 124: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

122

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Komite Audit mendorong terciptanya praktik yang sehat dalam pelaporan keuangan, manajemen risiko, pengendalian internal dan etika bisnis yang baik. Dalam pelaksanaannya, Direksi bertanggung jawab sepenuhnya atas penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku, kecukupan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, data keuangan, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dan berkoordinasi dengan Unit Internal Audit dan auditor eksternal.

Kegiatan Komite Audit Tahun 2011Komite Audit baru dibentuk pada bulan November 2011 sehingga pada tahun 2011 Komite Audit belum sepenuhnya melakukan fungsi pengawasan. Meskipun demikian, dalam periode 16 November sampai 31 Desember 2011 Komite Audit telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana tertuang dalam “Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2011” yang dilampirkan pada Laporan Tahunan ini.

Profil Komite AuditErry Riyana Hardjapamekas (Ketua)Profil Erry Riyana Hardjapamekas dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.

Andradiet J.Alis (Anggota)Dilahirkan di Pangkalpinang – Bangka, pada tanggal 17 Agustus 1963, Andradiet J. Alis (Andre Alis) lulus sebagai sarjana Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB) pada tahun 1988. Mengawali karir di PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai Trainee Engineer pada tahun 1988, Andre Alis mengembangkan karir profesional lebih dari 20 tahun di berbagai perusahaan industri pertambangan nasional dan multinasional tidak hanya di area engineering dan produksi, tetapi juga marketing, project management, konsultansi pertambangan dan business advisory. Pernah menjadi anggota Komite Audit PT Timah (Persero) Tbk (2007-juni 2011) dan sejak Juli 2011 sampai saat ini beliau menjadi anggota Komite GCG PT Timah (Persero) Tbk. Aktif di kepengurusan organisasi profesi seperti Ikatan Komite Audit Indonesia (KAI) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), juga aktif sebagai pengajar (Dosen Luar Biasa) di Departemen Teknik Pertambangan Universitas Trisakti.

Lucy Saptari (Anggota)Dilahirkan di Jakarta ada tanggal 30 April 1969, Lucy Saptari (Lucy) lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1991 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1998. Mengawali karir sebagai Auditor BPKP (1991-1997), kemudian selama 10 tahun menjadi Auditor pada Kantor Akuntan Publik (1997-2007), Manager pada PT Advisia Sigma Dinamika (2007-2009) dan sejak tahun 2009 sampai sekarang menjadi anggota Komite Audit pada Sucofindo-Surveyor Indonesia Joint Operation.

Page 125: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

123

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2011

Komite Audit PT. ABM Investama Tbk. (Komite Audit) dibentuk dan mulai bekerja pada tanggal 16 November 2011. Komite Audit, yang bekerja secara profesional dan independen serta berpedoman pada Piagam Komite Audit, berperan membantu dan mendukung Dewan Komisaris dalam menjalankan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pengelolaan Perseroan.

Susunan Komite Audit serta kehadiran dalam rapat yang diselenggarakan dalam perioda 16 November 2011 – 31 Desember 2011 adalah sbb.:

Nama Jabatan Kehadiran Dalam Rapat Prosentase Kehadiran

1. Erry Riyana Hardjapamekas Ketua 3 100 %

2. Andradiet J. Alis Anggota 3 100 %

3. Lucy Saptari Anggota 3 100 %

Catatan : Jumlah rapat Komite Audit : 3 kali

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi :1. Melakukan penelaahan atas kepatuhan terhadap standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku dalam proses penyusunan

laporan keuangan, dan informasi keuangan lainnya yang akan dipublikasikan Perseroan;2. Mendorong terbentuknya sistem pengendalian Internal yang memadai dalam pengelolaan Perseroan, dengan melakukan

evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal Perseroan dan implementasinya; serta memastikan Manajemen melakukan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan oleh Auditor Internal dan Auditor Eksternal;

3. Melakukan penelaahan atas kualitas pekerjaan dan independensi Auditor Internal dan Auditor Eksternal;4. Melakukan penelaahan atas pengelolaan risiko usaha yang dilakukan Perseroan dan penerapan prinsip- prinsip tata kelola

perusahaan yang baik (good corporate governance) secara memadai, sesuai dengan praktik umum terbaik ;5. Melakukan identifikasi dan evaluasi atas hal-hal yang dianggap penting oleh Dewan Komisaris, termasuk pengaduan oleh para

pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris terkait dengan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

Dalam perioda 16 November 2011 – 31 Desember 2011, Komite Audit telah melaksanakan kegiatan sbb.:1. Finalisasi penyusunan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) PT. ABM Investama Tbk.2. Melakukan ‘kick-off meeting’ untuk audit tahun buku Perseroan 2011, yang dihadiri oleh Manajemen, Auditor Eksternal dan

Auditor Internal3. Menyusun program kerja Komite Audit tahun 2012

Erry Riyana HardjapamekasKetua KA

Andradiet J. AlisAnggota KA

Jakarta, 04 January 2012Komite Audit,

Lucy SaptariAnggota KA

Page 126: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

124

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

DIREKSITugas pokok Direksi adalah melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai kepentingan dan tujuan Perusahaan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. Direksi berwenang melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan termasuk mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan. Secara hukum, Direksi bertanggung jawab mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Tugas dan Tanggung Jawab DireksiDalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direksi secara kolegial diantaranya bertugas dan bertanggung jawab untuk:1) Menetapkan visi, misi, strategi

Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan merumuskan pemahaman, komitmen dan penyempurnaan terhadap visi, misi dan strategi Perusahaan.

2) Menetapkan kebijakan dasar korporat mengenai strategi, keuangan, organisasi, SDM sistem sistem teknologi informasi dan komunikasi.

3) Mengajukan usulan kebijakan/policy, Standard Operating Procedure (SOP), serta menjalankan Perusahaan sesuai kewenangan Direksi, yang diatur dalam anggaran dasar, keputusan RUPS dan/atau Board Manual.

4) Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

5) Mengajukan usulan RKT dan RKJP, menetapkan usulan dan perubahan RJT dan RKJP serta menetapkan sasaran dan evaluasi kinerja unit kerja yang berada di bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan RKT dan RKJP.

6) Menetapkan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai sasaran/Key Performance Indicator (KPI) perseroan dan anak-anak perusahaan sesuai RKT dan RKJP, mengkoordinasikan pelaksanaan RKT dan RKJP terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan dan pengembangan sumber dana perusahaan.

7) Mengusulkan kebijakan dan evaluasi secara periodik atas Limit of Authority yang mengatur ketentuan nilai transaksi atau penggunaan/perolehan aset yang masuk kewenangan Direksi dengan merujuk kepada kebijakan keuangan Perusahaaan.

8) Mengangkat, memberhentikan, promosi dan demosi pejabat Perusahaan.

9) Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perusahaan.

10) Menelaah, mengkaji, termasuk melakukan koreksi dan memberikan persetujuan dalam pelaksanaan setiap proyek investasi sesuai kewenangan Direksi, serta melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui.

11) Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis grup ABM.

12) Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan

Page 127: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

125

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

daya saing Perusahaan dengan memberikan perhatian dan penghargaan kepada sumber daya manusia (Compensation and benefit).

13) Merancang dan mengembangkan organisasi yang dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas operasional Perusahaan (Organization planning).

14) Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personil kunci yang dibutuhkan grup ABM (Leadership development).

15) Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan melalui komunikasi korporat dilakukan secara efektif dan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

16) Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kewajiban Perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Wewenang DireksiDireksi memiliki wewenang yang mencakup namun tidak terbatas kepada hal-hal berikut:1) Mewakili dan/atau mengikat

Perusahaan dengan pihak lain sesuai kewenangan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan.

2) Menyelenggarakan rapat Direksi tiap kali dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi.

3) Mengesahkan laporan tahunan Perusahaan termasuk di dalamnya laporan keuangan.

4) Membuat kebijakan dan prosedur di masing-masing departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah masing-masing anggota Direksi guna mencapai sasaran kerja departemen atau unit kerja tersebut.

5) Menetapkan struktur organisasi perusahaan dan menetapkan sistem manajemen personalia Perusahaan.

Pencalonan dan Pengangkatan DireksiTata cara pencalonan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi diatur dalam anggaran dasar Perusahaan. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan oleh RUPS dimana anggota Direksi tersebut dipilih dari calon-calon yang diusulkan oleh Dewan Komisaris.

Individu yang diusulkan sebagai calon anggota Direksi menjalani proses penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Dewan Komisaris. Para calon anggota Direksi yang telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan maupun anggota Direksi yang diangkat kembali wajib menandatangani kontrak manajemen sebelum ditetapkan sebagai anggota Direksi.

Masa Jabatan DireksiSetiap anggota Direksi menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ketiga setelah pengangkatannya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.

Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila yang bersangkutan meninggal dunia, masa jabatannya berakhir, dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham karena tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi.

Jabatan Direksi merupakan jabatan karir yang terbuka bagi seluruh karyawan ABM

Page 128: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

126

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Investama yang dinilai memenuhi seluruh persyaratan yang ada, menjalani proses fit and proper test dan mempunyai rekam jejak kinerja yang memuaskan.

Independensi DireksiIndependensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perusahaan. Untuk menjaga independensi, maka Perusahaan menetapkan aturan bahwa pihak manapun kecuali organ Perusahaan dilarang melakukan atau campur tangan dalam pengurusan Perusahaan dan anggota Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan.

Susunan DireksiDireksi ABM Investama beranggotakan 4 (empat) orang dan bertugas secara kolegial. Agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas, dilakukan pembidangan tugas diantara anggota Direksi sesuai bidang dan kompetensinya, namun tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial dalam pengurusan Perusahaan. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

Komposisi Direksi PT ABM Investama Tbk berdasarkan kepada Akta Nomor 25 tanggal 24 Januari 2011 yang dibuat Ny Djumini Setyoadi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.10-05228 tanggal 21 Februari 2011 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan

Achmad Ananda Djajanegara

Direktur Utama

Willy Agung Adipradhana

Direktur Keuangan

Syahnan Poerba Direktur Layanan Pendukung Korporat

Yovie Priadi Direktur Strategi Korporat

Pembagian Tugas DireksiPembagian tugas Direksi dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam mengelola Perseroan. Pembagian tugas dan tanggung jawab Direksi secara garis besar dapat dilihat pada bagan struktur organisasi pada bab Data Perseroan pada laporan tahunan ini. Tugas masing-masing anggota Direksi ABM Investama adalah sebagai berikut:

1. Achmad Ananda Djajanegara, Direktur Utama

Bertanggung terhadap seluruh kegiatan di ABM Investama maupun anak perusahaan termasuk:- Memberikan arahan dan

mengendalikan kebijakan, visi, misi dan strategi Perusahaan.

- Mengkoordinasikan pemecahan masalah Perusahaan, kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran jangka panjang Perusahaan, kebijakan audit, peningkatan budaya, citra dan tata kelola Perusahaan (GCG).

- Menyelenggarakan dan memimpin rapat Direksi secara periodik atau rapat-rapat lain apabila dipandang perlu.

- Mengesahkan semua Keputusan Direksi.

- Memilah dan memberikan informasi tentang Perusahaan kepada pemangku kepentingan.

Page 129: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

127

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

- Membawahi Unit Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan.

2. Willy Agung Adipradhana, Direktur Keuangan

Bertanggung jawab terhadap pengendalian seluruh kebijakan keuangan termasuk:- Melaksanakan efisiensi dan efektivitas

fungsi-fungsi keuangan di Perusahaan dan anak perusahaan.

- Mengkoordinasikan pelaksanaan RKT dan RKJP terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan sumber dana bagi pengembangan Perusahaan.

- Membina dan menjaga hubungan dengan investor publik.

- Membawahi departemen-departemen Treasury, Accounting & Tax, Financial Planning & Budgeting, ICT dan Investor Relation.

3. Syahnan Poerba, Direktur Layanan Pendukung Korporat

Bertanggung jawab terhadap aspek-aspek penunjang operasional Perusahaan termasuk:

- Strategi pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan SDM yang berkinerja tinggi dan core values baik (Leadership development) termasuk dari sisi perhatian dan penghargaan (Compensation and benefit).

- Merancang dan mengembangkan organisasi yang efektif.

- Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan.

- Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

- Membawahi departemen-departemen Legal, Corporate Communication, Risk Management dan Human Resources.

4. yovie Priadi, Direktur Strategi Korporat Bertanggung jawab terhadap aspek-aspek

pengembangan usaha dan investasi termasuk:

- Melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui.

- Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis baru grup ABM.

- Mencari dan menetapkan mitra usaha strategis.

- Membawahi departemen Business Process Improvement dan divisi Strategic Planning and Business Development.

Rapat DireksiDireksi melakukan rapat secara periodik 2 (dua) minggu sekali. Diluar waktu tersebut, rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu bila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris dan atas permintaan tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Sepanjang tahun 2011, Direksi mengadakan 28 kali rapat baik untuk melakukan evaluasi atas capaian kinerja perusahaan maupun hal-hal lain yang dinilai penting. Data kehadiran dari masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut:

Page 130: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

128

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Nama Jabatan Kehadiran

Achmad Ananda Djajanegara Direktur Utama 100%

Willy Agung Adipradhana Direktur Keuangan 100%

Syahnan Poerba Direktur Layanan Korporat 100%

Yovie Priadi Direktur Strategi Korporat 100%

Remunerasi Komisaris dan DireksiSesuai Anggaran Dasar Perusahaan, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam menentukan remunerasi Direksi, Dewan Komisaris mengajukan usul kepada RUPS untuk memutuskan besarnya kompensasi yang akan diberikan kepada Direksi. Penentuan besarnya kompensasi bagi Direksi berdasarkan proses dan rumusan yang transparan dan Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi Perusahaan.

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Mei 2011, pemegang saham melimpahkan wewenang penentuan gaji, fasilitas dan tunjangan anggota Direksi kepada Dewan Komisaris Perseroan.

Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan besaran pendapatan tahun

sebelumnya, beban tugas dan tanggung jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis. Remunerasi dari pejabat kunci sesuai dengan definisi PSAK No.7 (Revisi 2010) yaitu dalam hal ini Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 ditetapkan sebesar Rp20.415.000.000, sementara pada tahun 2010 adalah sebesar Rp7.688.000.000.

Program Pendalaman PengetahuanProgram Pendalaman Pengetahuan dimaksudkan agar Direksi dapat selalu mengikuti perkembangan terbaru tentang core business perusahaan di bidang energi. Program Pendalaman Pengetahuan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi.

Pada tahun 2011 Direksi mengikuti beberapa pelatihan, seminar dan lokakarya sebagai berikut:

Pelatihan Direksi 2011

No Tanggal Topik Penyelenggara Peserta

1 22-Feb-11 Human Resources Development Yayasan IICD Syahnan Poerba

2 12-Apr-11 Summit Meeting Coal Coaltrans Conferences Ltd Achmad Ananda Djajanegara, Yovie Priadi, Syahnan Poerba

3 2-Mei-11 Seminar Evaluation and Techincal Economic Asssesment Mining Project

IBC Asia Pte Ltd Yovie Priadi

4 8-Jun-11 Seminar Mining and Financial Accounting

IBC Asia Pte Ltd Willy Agung Adipradhana

5 31-Des-11 Understand all standards relating to financial instrument, including NEW IFRS 9

Euromoney Institutional Investor (Jersey) Ltd

Willy Agung Adipradhana

Page 131: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

129

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

INTERNAL AUDIT Untuk memastikan sistem pengendalian internal yang efektif dan terintegrasi antara Perusahaan dengan anak perusahaan guna memastikan bahwa kegiatan operasional sudah dijalankan dengan baik dan dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui efektivitas pengelolaan Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko, Perusahaan membentuk Internal Audit pada bulan September 2011. Internal Audit merupakan mitra manajemen dalam mencapai tujuan Perusahaan dengan melaksanakan fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan objektif.

Internal Audit dipimpin oleh seorang kepala Internal Audit yang bertanggung jawab kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugasnya, Internal Audit mempunyai hubungan konsultatif dengan Komite Audit dimana Komite Audit memberi masukan mengenai penyusunan rencana audit tahunan, masukan mengenai metodologi, alat bantu dan sumber daya audit serta menelaah laporan hasil kerja Internal Audit dan memantau tindak lanjut hasil audit.

Aktivitas yang dilakukan oleh Internal Audit dapat dikelompokkan menjadi kegiatan audit reguler, kegiatan audit khusus, monitoring tindak lanjut dan pengembangan audit. Audit reguler merupakan audit yang dilakukan berdasarkan rencana audit tahunan yang mengatur fokus dan arah kegiatan audit pada tahun bersangkutan dengan prioritas sesuai dengan hasil risk assessment. Audit khusus merupakan audit yang tidak termasuk dalam rencana audit tahunan namun dilakukan berdasarkan usulan Internal Audit atau ditugaskan oleh Direksi.

Tugas dan Tanggung JawabInternal Audit bertugas menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian

internal dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan Perusahaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Internal Audit menyusun rencana audit tahunan yang disetujui dan disahkan oleh Direksi. Internal Audit melakukan pemeriksaaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

Berdasarkan hasil audit, Internal Audit membuat laporan hasil audit untuk disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Selanjutnya, Internal Audit melakukan kegiatan monitoring tindak lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan yang telah disepakati telah dilaksanakan sesuai dengan komitmen auditee.

Piagam Audit InternalUntuk melaksanakan fungsinya secara independen dan obyektif, Internal Audit telah memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang ditetapkan melalui Keputusan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor ABM-BOD/092/BOD/09/2011 tanggal 21 September 2011 mengenai penunjukan ketua Audit Internal dan Pemberlakuan Piagam Audit Internal. Piagam Audit Internal menjadi acuan dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal.

Piagam Audit Internal adalah pedoman kerja unit Internal Audit yang memuat maksud, visi, misi, struktur dan hubungan kerja, fungsi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, ruang lingkup, kebijakan, kode etik, evaluasi dan penyempurnaan. Piagam Audit Internal juga mengatur larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan pelaksana yang duduk dalam Unit Internal Audit dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik di holding maupun anak usaha.

Page 132: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

130

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Keputusan Direksi tersebut sekaligus mengangkat Bernado Agustono Mochtar sebagai ketua Internal Audit berlaku sejak tanggal Keputusan Direksi tersebut.

Kegiatan Internal Audit 2011Pada tahun 2011 Internal Audit belum melakukan kegiatan audit internal. Internal Audit berkoordinasi dengan Komite Audit mempersiapkan perangkat-perangkat kerja seperti rencana audit tahunan untuk tahun 2012, prosedur audit, alat bantu dan personil auditor internal.

Profil Kepala Internal AuditKepala Internal Audit adalah Bernado Agustono Mochtar yang ditunjuk melalui Surat Keputusan Direksi Nomor: ABM-BOD/092/BOD/09/2011 tanggal 21 September 2011 dan telah dilaporkan kepada PT Bursa Efek Indonesia melalui surat nomor: ABM-BOD/092/BOC/2011 tanggal 21 September 2011. Saat ini Bernado Agustono Mochtar merangkap sebagai ERM Department Head ABM Investama. Berpengalaman lebih dari 10 tahun di berbagai perusahaan diantaranya sebagai underwriter dan underwriting audit untuk perusahaan asuransi swasta nasional, manajemen resiko dan Integrated audit pada perusahaan publik yang bergerak dibidang jasa kontrak pertambangan serta manajemen risiko pada perusahaan minyak dan gas international - Kontraktor Kontrak Kerja sama BPMIGAS. Beliau memiliki sertifikasi Integrated management system course untuk ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007; Certified Risk Management Profession dan Enterprise Risk Management Certified Profession.

MANAJEMEN RISIKOPada awalnya, kebijakan manajemen risiko dan prosedur manajemen risiko ABM Investama mengadopsi kebijakan manajemen risiko PT Tiara Marga Trakindo sebagai perusahaan induk. Namun dalam perkembangannya, prosedur manajemen risiko yang ada tidak aplikatif dengan karakteristik bisnis yang dijalankan grup ABM. Maka pada tahun 2011 perusahaan mulai menata ulang kebijakan manajemen risiko dimulai dari penyusunan kerangka kerja, infrastruktur dan soft structure sampai terbentuk struktur pengelolaan manajemen risiko. Prosedur manajemen risiko dirumuskan dalam bentuk Standard Operating Procedure Enterprise Risk Management (SOP ERM) dengan dokumen nomor: SOP/ERM-ABM01 sampai dengan SOP/ERM-ABM04.

Pengelolaan manajemen risiko di ABM Investama dilaksanakan oleh Departemen ERM (Enterprise Risk Management). Fungsi Departemen ERM adalah mengelola proses manajemen risiko yang ada di grup ABM, memfasilitasi dan memberi arahan kepada pemilik risiko untuk mengelola risiko-risiko yang ada di masing-masing anak perusahaan atau unit bisnis. Departemen ERM juga mendorong anak-anak perusahaan untuk membentuk unit manajemen risiko di masing-masing organisasinya yang disebut Risk Management Unit (RMU).

Pada tahun 2011 Departemen ERM melakukan sosialisasi kebijakan manajemen risiko dalam upaya membangun kesadaran pentingnya manajemen risiko. Kebijakan perusahaan saat ini lebih kepada memberi pemahaman mengenai manajemen risiko, bagaimana mengelolanya secara konsisten sehingga menjadi budaya dalam setiap

Page 133: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

131

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

aktivitas sebelum mengeksekusi sebuah keputusan bisnis. Selain mengadakan kegiatan workshop dalam rangka penugasan Koordinator RMU, Departemen ERM juga melakukan roadshow ke anak perusahaan untuk mengadakan presentasi mengenai Risk Awareness, dilanjutkan dengan Risk Workshop yang mengkaji kasus dan diskusi kelompok. Sedikitnya telah diadakan lima kali Risk Workshop, satu kali seminar besar dan lima kali studi kasus di luar focus group.

Berdasarkan Inter Office Memo dari Direktur Utama ABM Investama, pada tanggal 2 Maret 2011 telah dibentuk Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee – RMC) ABM Investama. RMC diketuai oleh Direktur Layanan Korporat, beranggotakan Direktur Keuangan, Manager Departemen ERM dan Manager Departemen ABM Investama lainnya serta Koordinator RMU masing-masing anak perusahaan. Komite Manajemen Risiko membantu fungsi kerja Direksi dalam mengelola risiko dengan cara memfasilitasi dan memastikan proses manajemen risiko dilaksanakan di seluruh anak perusahaan. Komite juga bertugas memberi saran, masukan dan koreksi terhadap pelaksanaan manajemen risiko yang sedang berjalan.

Proses manajemen risiko mengacu pada Standar Penerapan Manajemen Risiko ISO31000 dimana proses dimulai dari menentukan cakupan dari risiko yang akan dikelola, risk appetite apa yang ingin diambil, dilanjutkan ke proses asesmen manajemen risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi, analisa, dan mitigasi. Proses mitigasi dipantau dan dievaluasi untuk memastikan bahwa mitigasi telah sesuai atau perlu dirancang model mitigasi yang baru.

Identifikasi risiko dilakukan oleh masing-masing anak perusahaan. Setiap anak perusahaan mengidentifikasi 10 risiko besar (Top Ten Risks) operasional dan finansial strategis yang tergantung pada karakteristik bisnisnya masing-masing, membuat risk register dan memformulasikan mitigasinya. Kemudian Koordinator RMU sebagai perwakilan anak perusahaan melaporkannya di forum RMC secara periodik per triwulan dan tahunan. Forum RMC membahas masukan tersebut dan memastikan bahwa semua aspek telah diidentifikasi secara lengkap. RMC melakukan analisa terhadap risk register, memberikan saran-saran termasuk saran penyempurnaan mitigasinya, tetapi tidak mengubah isi. Hasil identifikasi risiko dikompilasi dan dilaporkan kepada Direksi dalam bentuk ABM Operation Risk Management Report. Laporan tersebut juga berisi mitigasi risiko yang dirangkum dalam laporan Business Risk & Mitigation.

SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab pada Direktur Utama. Secara umum, fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai Compliance Officer yang membantu tugas Direksi memenuhi ketentuan tata kelola perusahaan yang baik.

Fungsi tersebut dijabarkan dalam tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:1) Sebagai penghubung (contact

person) dan fasilitator komunikasi antara Direksi, Dewan Komisaris, pemegang saham, pemerintah/instansi terkait, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Page 134: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

132

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

2) Mengkoordinasikan pemberian pendapat dari segi hukum, pengelolaan dokumen, kehumasan protokoler dan seremonial Perusahaan untuk menunjang aktivitas Perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien serta meningkatkan citra Perusahaan.

3) Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan dalam lingkungan Direksi, Dewan Komisaris dan Perusahaan serta pengadministrasiannya termasuk mengelola dokumen RUPS, risalah-risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, Daftar Pemegang Saham Khusus, dokumentasi perbedaan pendapat (dissenting opinion), undangan, agenda dan materi rapat serta dokumen lainnya.

4) Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS, rapat-rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, mengelola jadwal rapat agar berlangsung efektif.

5) mengkoordinasikan penyediaan informasi dalam bentuk orientasi formal, kliping, surat elektronik dan media lainnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta pemangku kepentingan lainnya.

6) Memberikan informasi secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris jika diminta, untuk memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sesuai peraturan Perusahaan dan peraturan yang berlaku.

7) Mengkoordinasikan kegiatan Direksi yang berkaitan dengan kegiatan korporasi untuk mendukung efektivitas fungsi Direksi dan kinerja Perusahaan.

8) Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar atau di dalam Perusahaan sesuai dengan

penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan.

9) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Perusahaan guna menjembatani hubungan Perusahaan dengan pemangku kepentingan dan pihak eksternal lainnya.

Profil Sekretaris PerusahaanSesuai dengan laporan Perusahaan kepada PT Bursa Efek Indonesia dalam surat ABM Nomor: ABM-BOD/126/ADJ/2011 tanggal 5 Desember 2011, Sekretaris Perusahaan PT ABM Investama Tbk adalah Ade Renaldi Satari. Memiliki pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip kepatuhan dalam peraturan-peraturan Pasar Modal melalui pengalamannya menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan di perusahaan publik yang bergerak di sektor jasa minyak dan gas bumi selama lebih dari sembilan tahun sejak November 2002. Ade Renaldi Satari juga memiliki pengetahuan memadai dalam prinsip-prinsip dasar keuangan dan lulus dalam kualifikasi CFA level 1, serta memiliki pemahaman hubungan investor dan media melalui pengalamannya sebagai Investor Relations dan Media Relations pada perusahaan publik yang bergerak dibidang perbankan sejak tahun 1999.

KETERBUKAAN INFORMASIDalam melakukan penentuan klasifikasi informasi, perusahaan akan senantiasa mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Informasi yang bersifat non rahasia dimungkinkan untuk dipublikasikan dan dapat diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai.

Page 135: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

133

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan

Untuk memperoleh informasi mengenai ABM Investama, Perusahaan membuka akses informasi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan, masyarakat umum dan investor melalui situs www.abm-investama.com yang memuat informasi terkini seperti profil Perusahaan, profil anak perusahaan, berita Perusahaan, struktur organisasi, investor relations, tata kelola perusahaan (GCG), laporan keuangan, aksi korporasi, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), kesempatan kerja dan lainnya.

KASUS LITIGASI DAN PERKARA PENTINGSelama tahun 2011 tidak ada perkara penting yang secara langsung sedang dihadapi oleh ABM Investama maupun Direksi dan Komisaris yang sedang menjabat. Beberapa perkara hukum

sedang dihadapi oleh anak perusahaan namun tidak menimbulkan dampak negatif secara material terhadap kelangsungan usaha dan keuangan Perusahaan. Selengkapnya penjelasan mengenai kasus kasus litigasi yang dihadapi oleh anak perusahaan tercantum pada Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2011, halaman 148-150.

TRANSAKSI yANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANPada tahun 2011, secara korporasi ABM Investama tidak melakukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan, sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.

Page 136: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

134

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Mencapai kinerja usaha dan keuangan yang lebih baik

Tinjauan Keuangan

Page 137: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

135

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

11

1,23

4

10

1,23

4

09

1,23

4

08

1,23

4

07

1,23

4

Vullandre MagnimMoleniam QuipisMencapai kinerja usaha dan

keuangan yang lebih baik

Page 138: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

136

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Diskusi dan Analisa Manajemen

Tinjauan Ekonomi MakroPada tahun 2011 terjadi krisis keuangan di Eropa sebagai imbas dari krisis hutang Yunani. Dunia juga mengkhawatirkan kemungkinan resesi ekonomi di Amerika Serikat setelah penurunan peringkat hutang Amerika Serikat untuk yang pertama kalinya dalam sejarah. Gejolak tersebut menimbulkan ketidakpastian global yang memperlambat pertumbuhan.

Namun demikian, Indonesia mampu memelihara pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondisi politik yang kondusif sehingga krisis global tersebut relatif tidak menimbulkan dampak negatif. Indikator ekonomi makro pada tahun 2011 berada pada kondisi yang cukup baik. Nilai tukar Rupiah selama tahun 2011 secara rata-rata mengalami apresiasi 3,56% dibandingkan rata-rata pada tahun 2010, walaupun terjadi tekanan depresiasi pada semester kedua yang disebabkan persepsi yang memburuk akibat krisis Eropa. Laju inflasi sepanjang tahun terkendali di angka

Kinerja yang optimal dari anak-anak usaha membuat ABM Investama meraih pendapatan sebesar Rp6,626 triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp415,7 miliar, masing-masing tumbuh 47,7% dan 226% dibandingkan tahun sebelumnya.

3,79%, menurun tajam dibandingkan inflasi tahun 2010 yang mencapai 6,96%. Tingkat suku bunga yang stabil juga ikut mendorong laju pertumbuhan ekonomi dimana Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh mencapai 6,5% dibandingkan 6,1% pada tahun 2010. Kondisi ekonomi makro yang baik ini membuat lembaga pemeringkat utang Fitch Ratings pada pertengahan Desember 2011 menaikkan peringkat utang Indonesia dari BB+ menjadi BBB- atau peringkat “layak investasi”. Hal ini diyakini akan meningkatkan arus dana investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.

PencapaianMenyikapi kondisi eksternal yang positif, Perusahaan telah mencanangkan target pertumbuhan yang optimis dan mendorong anak-anak perusahaan untuk menunjukkan kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik dari tahun 2010. Secara keseluruhan, anak-anak usaha telah memberikan kontribusi yang optimal

Page 139: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

137

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Diskusi dan Analisa Manajemen

sehingga Perusahaan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp6,626 triliun, atau tumbuh 47,7% dibandingkan tahun 2010. Perusahaan juga membukukan laba bersih sebesar Rp415,7 miliar, meningkat 226% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan UsahaPerusahaan melakukan segmentasi usaha sebagai berikut:1. Kontraktor tambang dan tambang

batubara.2. Jasa:

a. Sewa mesin pembangkit listrikb. Divisi Transport Equipment, Divisi

Site Service dan Divisi Re-pabrikasic. Logistik terintegrasi dan sewa

kapal3. Pabrikasi.

Kontraktor Tambang dan Tambang

Batubara

Jasa

2011

2010

Pabrikasi

2.42

7,8

1.91

6,6

142,

0

3.88

0,1

2.52

5,9

220,

2

Pertumbuhan Usaha per segmen berdasarkan pendapatan(miliar Rupiah)

Ketiga segmen usaha memberikan kontribusi pendapatan yang bertumbuh secara signifikan dibandingkan pencapaian pada tahun 2010. Dua diagram berikut menggambarkan pertumbuhan masing-masing segmen usaha dan komposisi kontribusi tiap segmen bagi pendapatan Perusahaan.

Page 140: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

138

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Diskusi dan Analisa Manajemen

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja PerusahaanKinerja dan kondisi keuangan Perusahaan sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:

Kontraktor Tambang dan Tambang BatubaraPenjualan dan pendapatan jasa Perusahaan sebagian besar masih bergantung pada segmen usaha Kontraktor Pertambangan, yang meliputi aktivitas usaha pengambilan batubara (coal getting) dan pengupasan tanah (overburden removal) yang dijalankan oleh PT Cipta Kridatama (CK). Pendapatan dari bisnis tambang batubara yang dikelola

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) juga meningkat seiring dengan ekspansi tambang batubara yang terus dilakukan.

Peningkatan volume produksi batubara tergantung pada manajemen perencanaan tambang dan manajemen logistik untuk mengekstraksi batubara dan transportasi dari daerah konsesi pertambangan ke lokasi loading tongkang di pelabuhan, serta titik pengapalan batubara. Kegiatan pertambangan batubara dapat terpengaruh oleh cuaca buruk selama musim hujan yang mungkin terjadi pada berbagai waktu. Oleh karenanya, volume produksi perlu ditingkatkan pada bulan kering untuk menumpuk persediaan batubara sehingga dapat mengimbangi kekurangan volume

59%

3%

12%

11%

15%

Kontribusi Pendapatan per Segmen Usaha

Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara

Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik

Logistik Terintegrasi dan Sewa Kapal

Divisi Transport Equipment, Divisi Site Service, Refabrikasi

Pabrikasi

Page 141: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

139

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Diskusi dan Analisa Manajemen

produksi selama musim hujan. Produksi dan volume penjualan juga dipengaruhi oleh permintaan pasar, ketersediaan kapal dan kapasitas serta kinerja kontraktor.

Fluktuasi Harga Batubara DuniaFluktuasi harga batubara dunia yang bersifat sangat siklis dan dapat berfluktuasi secara signifikan sangat mempengaruhi pendapatan Perusahaan dari usaha pertambangan. Sebagai produk komoditas, harga batubara dunia dipengaruhi oleh dinamika pasokan dan permintaan pasar ekspor batubara global serta permintaan domestik terutama untuk sektor pembangkit listrik.

Pasar sangat sensitif terhadap dinamika yang terjadi pada usaha pertambangan, termasuk pembukaan dan penutupan pertambangan baru, penemuan deposit baru, ekspansi kegiatan pertambangan, gangguan terhadap distribusi batubara, peningkatan permintaan dari konsumen akhir batubara karena adanya

pembangunan pembangkit tenaga listrik dan fasilitas industri baru, serta perubahan perekonomian dunia. Di sisi lain, peningkatan harga batubara dunia akan mendorong para produsen batubara untuk meningkatkan kapasitas yang pada gilirannya akan mengakibatkan surplus pasokan batubara sehingga harga terkoreksi dan menurunkan pendapatan Perusahaan.

Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan JasaBeban pokok penjualan dan pendapatan jasa (BPP) merupakan faktor penting bagi tingkat profitabilitas Perusahaan. BPP terdiri dari biaya pengupasan tanah, ekstraksi batubara, crushing, pengangkutan batubara, bahan peledak, bahan bakar, suku cadang, penyusutan peralatan, amortisasi biaya eksplorasi tangguhan, biaya pemeliharaan peralatan, biaya sewa, biaya tenaga kerja langsung, fee subkontraktor dan biaya lain-lain.

Page 142: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

140

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

BPP bisnis kontraktor tambang memberikan kontribusi paling besar terhadap BPP konsolidasi dan secara substansial terdiri atas biaya bahan bakar dan pelumas serta tenaga kerja. Oleh karena itu, harga bahan bakar berpengaruh signifikan terhadap hasil operasional Perusahaan. Kenaikan harga bahan bakar akan menyebabkan peningkatan biaya dalam bisnis kontraktor tambang dan tambang batubara, dan juga biaya untuk bisnis lainnya, seperti jasa logistik dan sewa kapal, serta meningkatkan biaya transportasi batubara.

BPP akan terus meningkat seiring dengan perluasan kegiatan operasional tambang di Kalimantan Selatan dan Aceh, serta ekspansi bisnis lainnya termasuk produksi tenaga listrik independen dan logistik batubara. BPP akan terus bertumbuh seiring dengan perluasan kegiatan operasional tambang di Kalimantan Selatan dan Aceh, serta ekspansi bisnis lainnya termasuk produksi tenaga listrik independen dan logistik batubara.

Strip Ratio PenambanganBeban produksi batubara dipengaruhi oleh strip ratio pada saat melakukan ekstraksi batubara dari tambang. Strip ratio adalah banyaknya volume kubik meter kupasan tanah (batu dan tanah) yang harus dipindahkan untuk memperoleh satu ton batubara. Semakin tinggi strip ratio berarti semakin tinggi volume tanah yang harus dikupas untuk memperoleh batubara, yang pada akhirnya mengakibatkan semakin meningkatnya beban produksi. Pada saat Perusahaan menambang di wilayah baru, strip ratio akan berbeda-beda tergantung karakteristik geologi dari batubara yang akan ditambang.

Strip ratio rata-rata Perusahaan berfluktuasi sejalan dengan peningkatan produksi dan diperkirakan akan meningkat dalam jangka waktu dekat seiring dengan upaya pengembangan wilayah baru untuk memperluas wilayah produksi batubara. Jika strip ratio rata-rata meningkat di masa depan, Perusahaan akan menghadapi tingginya beban produksi batubara terutama karena meningkatnya biaya kontraktor dan beban produksi dalam operasi Perusahaan.

Beban Kontraktor TambangDalam bisnis jasa kontraktor tambang (CK), Perusahaan harus menyediakan peralatan, mesin, perlengkapan, dan tenaga kerja serta plant dalam sejumlah porsi tertentu yang disepakati bersama, untuk dapat menambang di wilayah pit yang ditargetkan. Oleh karenanya, Perusahaan harus melakukan sejumlah belanja modal yang signifikan untuk melaksanakan kegiatan operasional tersebut dan memprediksi kebutuhan modal kerja untuk memperluas usaha jasa kontraktor tambang.

Fee yang diterima untuk jasa kontraktor tambang berdasarkan strip ratio di wilayah pertambangan. Pendapatan dari proyek pertambangan meningkat sejalan dengan meningkatnya strip ratio pada wilayah pertambangan tersebut. Pendapatan yang berasal dari bisnis kontraktor tambang akan terus berfluktuasi disebabkan oleh strip ratio di wilayah pertambangan para pemegang konsesi di luar grup yang menjadi pelanggan CK.

Pembayaran Royalti kepada Pemerintah IndonesiaPeraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2003 yaitu Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 143: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

141

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

di Departemen ESDM (PP 45/2003) mewajibkan pembayaran royalti sebesar 5% dari pendapatan yang berasal dari penjualan batubara. Selain itu, terdapat kewajiban kontribusi untuk pembangunan daerah setempat yang besarnya pada kisaran 2% dari penjualan batubara.

Dalam laporan keuangan konsolidasi, pembayaran yang dilakukan kepada Kementerian ESDM dicatat dalam beban penjualan, umum dan administrasi sebagai pembayaran royalti kepada Pemerintah. Besarnya royalti yang harus dibayar Perusahaan kepada Pemerintah Indonesia akan bervariasi berdasarkan volume penjualan dan harga dari penjualan batubaranya.

Kebijakan Pemerintah dan Perubahan RegulasiBerdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, harga patokan batubara ditentukan setiap bulan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara berdasarkan formula yang mengacu pada rata-rata indeks harga batubara sesuai dengan mekanisme pasar dan/atau sesuai dengan harga yang berlaku umum di pasar internasional. Peraturan tersebut juga menyatakan bahwa pemegang IUP Operasional Produksi harus menjual batubara yang diproduksi dengan mengacu pada harga patokan baik untuk penjualan ekspor maupun domestik.

Kebijakan Pemerintah Indonesia terkait industri pertambangan batubara pada umumnya berorientasi pasar. Meskipun demikian, Pemerintah Indonesia dari waktu ke waktu dapat menetapkan

kebijakan atau peraturan hukum baru yang mempengaruhi usaha Perusahaan di bidang kontraktor tambang dan tambang batubara.

Armada dan Tingkat UtilisasiMayoritas pendapatan dari bisnis kontraktor tambang (CK) dan sewa mesin pembangkit listrik yang dikelola oleh PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), berasal dari utilisasi (pemanfaatan) unit mesin dan peralatan yang dikelola dan dioperasikan, jumlah hari atau jam lamanya unit beroperasi dalam suatu periode tertentu (tingkat utilisasi) dan tarif yang dikenakan atas jasa yang diberikan tersebut (tarif harian). Ketika kontrak telah berakhir atau tidak diperbarui, maka Perusahaan akan mengalami tingkat utilisasi yang rendah.

Perjanjian bisnis kontraktor tambang umumnya bersifat jangka panjang, dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun hingga seumur tambang. Sedangkan kontrak sewa mesin pembangkit listrik umumnya berjangka waktu enam bulan sampai satu tahun, termasuk opsi untuk perpanjangan kontrak. Kontrak jasa yang berkaitan dengan jasa divisi Transport Equipment, Site Service, Re-pabrikasi dan Fabrikasi serta jasa logistik dan sewa kapal umumnya memiliki jangka waktu yang lebih pendek.

Kontrak Perusahaan dengan PLN memberikan porsi pendapatan yang signifikan. Kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bergantung pada kapasitas yang dimiliki untuk memasok listrik, termasuk ketersediaan generator diesel dan gas serta perlengkapan suku cadang dan besaran nilai kontrak yang diperoleh dari PLN.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 144: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

142

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Ekspansi Bisnis dan AkuisisiPerusahaan dan anak usaha telah mengakuisisi sejumlah entitas bisnis termasuk perusahaan pemilik konsesi batubara dan perusahaan pembangkit listrik independen. Perusahaan akan terus mempertimbangkan dan menilai setiap kesempatan untuk melakukan kegiatan ekspansi dan akuisisi. Kegiatan ekspansi dan akuisisi akan memiliki dampak pada belanja modal, penjualan dan jasa, beban pokok penjualan dan pendapatan jasa dan aspek-aspek lain dalam kegiatan dan hasil usaha Perusahaan.

Hubungan Perusahaan dengan PLNKarena sebagian besar pendapatan Perusahaan berasal dari pembayaran PLN untuk jasa sewa mesin pembangkit listrik, maka setiap peristiwa yang berdampak negatif terhadap hasil kegiatan operasional dan kondisi keuangan PLN juga dapat mempengaruhi Perusahaan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan PLN antara lain, kebijakan pemerintah kepada PLN, dan juga pengembangan dan perubahan peraturan yang sedang direncanakan atau diajukan sehubungan dengan PLN dan industri listrik di Indonesia.

Pembayaran Denda Berdasarkan Kontrak Sewa Mesin Pembangkit Tenaga ListrikPerusahaan memiliki kontrak sewa mesin pembangkit listrik dengan PLN maupun pelanggan lainnya, dimana Perusahaan menyediakan generator dengan total kapasitas terpasang sebesar 934 MW, pada faktor kapasitas berkisar antara 70-75% tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Faktor kapasitas mencerminkan prosentase daya output aktual selama periode waktu tertentu dibandingkan dengan kapasitas maksimum selama periode tersebut. Kontrak sewa mesin pembangkit tenaga listrik dengan PLN, pada

dasarnya berisi ketentuan-ketentuan yang menjamin hasil kinerja (performance output guarantee provisions) yang telah disepakati untuk menyediakan daya listrik dengan prosentase yang disepakati dalam periode tertentu.

Berdasarkan kontrak Perusahaan dengan PLN maupun pelanggan lainnya, umumnya Perusahaan akan dikenakan sanksi apabila:(1) Generator listrik Perusahaan

mengkonsumsi bahan bakar dalam jumlah yang melebihi batas konsumsi bahan bakar yang telah disepakati;

(2) Terdapat penundaan dalam menghasilkan daya dari generator listrik Perusahaan, dan

(3) Perusahaan tidak mampu memenuhi kinerja output yang telah disepakati.

Pada umumnya Perusahaan menerima pembayaran tagihan secara penuh dari PLN yang dicatat sebagai pendapatan dan membayar kepada PLN sejumlah denda ekonomi yang diberlakukan, yang dicatat sebagai beban pokok penjualan dan pendapatan jasa dari segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik.

Subkontraktor pihak ketiga, pemasok utama dan beban-beban lainnyaPerusahaan memanfaatkan jasa subkontraktor untuk membantu penyelesaian berbagai kontrak, khususnya untuk kegiatan operasional bisnis kontraktor tambang. Penggunaan mitra kerja dapat mengurangi belanja modal dan kebutuhan modal kerja. Estimasi biaya untuk subkontraktor pihak ketiga diakumulasikan ke dalam estimasi seluruh biaya dalam proyek kontraktor tambang dalam penawaran kontrak. Kenaikan biaya subkontraktor karena kenaikan biaya bahan bakar, material dan biaya tenaga kerja, akan menyebabkan biaya kontrak yang lebih besar.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 145: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

143

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Ketentuan dalam KontrakKontrak-kontrak Perusahaan secara garis besar dapat dikategorikan sebagai kontrak dengan harga tetap dan kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih.

Kontrak dengan harga tetap menyebutkan nilai kontrak tertentu yang mencakup seluruh biaya termasuk marjin keuntungan untuk lingkup kerja yang dilakukan oleh kontraktor. Kontrak dengan harga tetap umumnya memiliki risiko yang lebih tinggi karena kontrak ini mengharuskan Perusahaan memperkirakan sejak awal banyaknya pekerjaan yang dilakukan dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Perusahaan menghadapi beberapa risiko dari mulai pelaksanaan kontrak sampai dengan kontrak tersebut diselesaikan, diantaranya risiko biaya kelebihan produksi, inflasi biaya operasional, dan fluktuasi harga komoditas, perubahan harga dasar, keberadaan tenaga kerja, produktivitas, pemasok serta kinerja subkontraktor. Meskipun demikian, kontrak ini berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar, karena pelanggan membayar premi untuk meminimalisasi risiko. Profitabilitas dari kontrak harga tetap didorong oleh tingkat efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal dan mengendalikan biaya kontrak. Kontrak perjanjian sewa mesin pembangkit tenaga listrik menggunakan sistem kontrak dengan harga tetap.

Kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih adalah kontrak dimana harganya didasarkan pada biaya aktual yang timbul dari waktu dan material yang digunakan atau atas berbagai variabel pekerjaan yang dinilai dengan satuan tarif yang ditetapkan, termasuk berdasarkan jam kerja. Keuntungan kontrak diperoleh dari prosentase tertentu dari biaya yang timbul. Kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih berisiko lebih

rendah dibandingkan kontrak harga tetap karena pelanggan yang menghadapi risiko fluktuasi biaya. Perjanjian kontraktor tambang pada umumnya adalah kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih. Pendapatan dari kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih relatif lebih stabil dibandingkan pendapatan dari kontrak harga tetap karena dapat melakukan penagihan kepada pelanggan secara rutin, serta pelanggan memperbolehkan adanya penyesuaian perhitungan yang timbul dari fluktuasi harga bahan bakar, material, suku cadang, dan tenaga kerja.

Industri Batubara, Migas dan Utilitas di IndonesiaBerdasarkan International Energy Outlook yang diterbitkan oleh International Energy Agency pada bulan April 2011, konsumsi energi dunia pada tahun 2009 hingga 2035 diperkirakan meningkat mendekati 50%. Indonesia juga diharapkan mengalami pertumbuhan yang kuat dalam konsumsi energi. Pertumbuhan konsumsi energi berdampak pada tumbuhnya industri di sektor energi di Indonesia. Anak-anak perusahaan menghasilkan pendapatan yang substansial dari penjualan dan jasa untuk pelanggan yang beroperasi di sektor batubara, migas dan utilitas industri.

Dampak dari pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar ASLaporan keuangan konsolidasi Perusahaan berdenominasi Rupiah sedangkan pendapatan Perusahaan sekitar 24% berdenominasi Rupiah dan 76% pendapatan berdenominasi Dollar Amerika Serikat (AS). Prosentase biaya kontrak Perusahaan dan pengeluaran operasional yang berdenominasi Rupiah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang berdenominasi Dollar AS. Penguatan Rupiah dapat meningkatkan beban kontrak dan pengeluaran operasional yang berdenominasi

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 146: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

144

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

atau terikat dalam nilai Rupiah, termasuk pengadaan material dan peralatan lainnya serta pembelian mesin yang berdenominasi dalam Rupiah atau ditranslasikan ke dalam Rupiah berdasarkan harga yang digunakan pada waktu pembelian. Sebaliknya, melemahnya Dollar AS dapat berdampak pada hasil kegiatan operasional Perusahaan dengan menurunnya nilai relatif pendapatan dari kontrak yang berdenominasi atau terikat dalam nilai Dollar AS terhadap beban yang berdenominasi Rupiah.

Laporan Laba Rugi

Penjualan dan Pendapatan JasaPenjualan dan pendapatan jasa konsolidasi Perusahaan pada tahun 2011 meningkat sebesar 47,7% menjadi Rp6,626 triliun dari penjualan dan pendapatan jasa konsolidasi tahun 2010 sebesar Rp4,486 triliun, yang terutama disebabkan oleh:• Kenaikanpendapatanjasakontraktor

pertambangan sebesar 45,6% menjadi Rp2,961 triliun dari Rp2,034 triliun pada tahun 2010, karena adanya peningkatan aktivitas over burden dan coal getting seiring dengan perluasan area pertambangan dari pelanggan CK.

• Kenaikanpenjualandarisektorpertambangan batubara sebesar 232% menjadi Rp918,6 miliar dari Rp393,6 miliar pada tahun 2010 terutama dikarenakan peningkatan kapasitas produksi dan adanya kenaikan harga jual batubara. Penjualan batubara mayoritas disumbangkan oleh TIA dan sudah termasuk hasil penjualan 27 ribu ton batubara dari PT Bara Energi Lestari (Media Djaja Bersama Group). Pada tahun 2011 PT Bara Energi Lestari masih dalam tahap eksplorasi sehingga belum bisa memberikan kontribusi yang signifikan.

• KenaikanpendapatanjasadarisektorLogistik Terintegrasi dan sewa kapal sebesar 62,5% menjadi Rp750,25 miliar dari Rp461,617 miliar pada tahun 2010. Kontribusi kenaikan pendapatan terbesar berasal dari Divisi Project Logistic yang naik sebesar Rp156,6 miliar atau naik 93% dari tahun sebelumnya karena peningkatan kuantitas barang yang diangkut sebesar 68,8% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan dari usaha penyewaan kapal meningkat karena adanya kontrak penyewaan kapal oleh Talisman Energy mulai akhir Februari 2012.

• Kenaikanpendapatanjasadarisektorusaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik sebesar 25,6% atau mencapai Rp989,935 miliar dari sebesar Rp788,375 miliar pada tahun 2010. Kenaikan pendapatan tersebut terutama dikarenakan tambahan proyek baru selama tahun 2011 antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Teluk Lembu 40MW, Maburai & Rantau 40MW, Tarahan 50MW dan Tegineneng 20MW.

Komposisi pendapatan dari sektor Sewa Mesin Pembangkit Listrik terdiri dari pendapatan Divisi Temporary Power sebesar 94,5%, pendapatan dari Divisi Pillar sebesar 4,5% dan pendapatan dari Divisi O & M sebesar 0,5%.

• KenaikanpenjualandarisegmenPabrikasi sebesar 55,1% atau mencapai Rp220,206 miliar pada tahun 2011 dari tahun sebelumnya sebesar Rp141,951 miliar. Kenaikan pendapatan juga berasal dari kontribusi segmen Divisi Transport Equipment, Site Service dan Re-pabrikasi yang naik 17,9% atau Rp785,752 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp666,639 miliar.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 147: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

145

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Pendapatan per Segmen

Untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 (audited) 2010 (audited) Pertumbuhan

Rp miliar % Rp miliar % Rp miliar %

Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara

3.880 58,6% 2.428 54,1% 1.452 59,8%

Jasa

Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik

990 14,9% 788 17,6% 202 25,6%

Integrated Logistik dan sewa kapal

750 11,3% 462 10,3% 289 62,5%

Divisi Transport Equipment,Divisi Site Service dan Divisi Repabrikasi

786 11,9% 667 14,9% 119 17,9%

Pabrikasi 220 3,3% 142,0 3,2% 78 55,1%

TOTAL 6.626 100% 4.486 100% 2.140 47,7%

Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan JasaBeban pokok penjualan dan pendapatan jasa meningkat 39% atau mencapai Rp5.244,56 miliar dari Rp3.773,4 miliar pada tahun 2010. Peningkatan biaya tersebut sebagian besar berasal dari biaya segmen usaha Pertambangan dan Kontraktor Pertambangan yang meningkat 49,6% atau mencapai Rp3.210,5 miliar dari Rp2.146,1 miliar pada tahun 2010 yang meliputi mining cost, biaya depresiasi, biaya fuel & lubricant, biaya subkontraktor, biaya peralatan & suku cadang dan lainnya sebagai dampak dari peningkatan volume produksi batubara dan aktivitas overburden.

Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa dari sektor usaha Logistik Terintegrasi dan Sewa Kapal juga meningkat 67,9% atau

mencapai Rp694,97 miliar dari Rp413,85 miliar pada tahun 2010. Peningkatan biaya di sektor ini terutama berasal dari peningkatan biaya Freight (angkutan) dan biaya sewa kapal seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis Perusahaan.

Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa dari segmen usaha Pabrikasi juga meningkat 75% atau mencapai Rp208,5 miliar dari Rp119,1 miliar pada tahun 2010. Peningkatan biaya tersebut terutama berasal dari peningkatan pemakaian bahan mentah (raw material) dan biaya subkontraktor seiring dengan peningkatan produksi Perusahaan dan juga efek dari produk dimana banyak pekerjaan di divisi Pabrikasi yang memerlukan pemakaian material yang lebih banyak.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 148: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

146

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan

Jasa Per Segmen Usaha

Untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 (audited) 2010 (audited) Pertumbuhan

Rp miliar % Penjualan Rp miliar % Rp miliar %

Penjualan

Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara

3.211 61,2% 2.146 56,9% 1.064 49,6%

Jasa

Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik

565 10,8% 570 15,1% (4,7) -0,8%

Integrated Logistik dan sewa kapal

695 13,3% 414 11,0% 281 67,9%

Divisi Transport Equipment,Divisi Site Service dan Divisi Repabrikasi

565 10,8% 524 13,9% 41 7,8%

Pabrikasi 208 4,0% 119 3,2% 89 75,0%

TOTAL 5.245 79,1% 3.773 84,1% 1.471 39,0%

Laba Kotor dan Margin Laba KotorPerusahaan membukukan Laba Kotor sebesar Rp1,382 triliun atau naik 93,8% dibandingkan Rp713 miliar pada tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan Laba Kotor segmen usaha Kontraktor Pertambangan dan Tambang Batubara yang membukukan Laba Kotor sebesar Rp669,6 miliar atau meningkat 137,6% dibandingkan dengan Laba Kotor tahun 2010 sebesar Rp281,8 miliar. Peningkatan Laba Kotor terutama berasal dari peningkatan volume penjualan batubara dari 1.178.776 ton pada tahun 2010 menjadi 2.163.021 ton pada tahun 2011. Kenaikan dalam Laba Kotor juga merupakan dampak dari adanya kenaikan harga jual rata-rata batubara menjadi sebesar USD47,1 per ton pada tahun 2011 dari rata-rata sebesar USD39,5 per ton pada tahun 2010.

Peningkatan Laba Kotor juga berasal dari kontribusi segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik yang berhasil membukukan Laba Kotor sebesar Rp424,4 miliar atau meningkat 94,6% dibandingkan Rp218,1 miliar pada tahun 2010. Peningkatan Laba Kotor tersebut sebagian besar berasal dari keberhasilan Perusahaan mengurangi biaya pemeliharaan dan perawatan (repair & maintenance) dengan program pemeliharaan dan perawatan yang lebih terjadwal dengan baik, juga efisiensi dari biaya consumables dengan pemakaian material minyak pelumas lokal (Pertamina) dengan harga yang lebih kompetitif. Efisiensi produksi yang meningkat berdampak pada turunnya biaya penalty yang harus dibayar ke PLN.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 149: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

147

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Kenaikan dalam Laba Kotor tersebut sedikit terkoreksi dengan adanya penurunan dalam Laba Kotor segmen usaha Pabrikasi dimana terjadi penurunan sebesar Rp11 miliar pada tahun 2011 karena pemakaian material yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya (produk mixed).

Secara keseluruhan, Marjin Laba Kotor (GPM) tahun 2011 sebesar 20,9% atau meningkat dibandingkan 15,9% pada tahun 2010. Peningkatan GPM tersebut terutama berasal dari GPM segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik dan segmen usaha Pertambangan dan Kontraktor Pertambangan. Kenaikan marjin tersebut selain berasal dari kontribusi kenaikan penjualan, juga hasil dari proses produksi yang lebih efisien.

Laba Kotor dan Margin Laba KotorPer Segmen Usaha

Untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 (audited) 2010 (audited) Pertumbuhan

Rp miliar % Margin Rp miliar % Margin Rp miliar %

Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara

669,6 17,3% 281,8 11,6% 387,8 137,6%

Jasa

Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik

424,4 42,9% 218,1 27,7% 206,3 94,6%

Integrated Logistik dan sewa kapal

55,3 7,4% 47,8 10,3% 7,5 15,7%

Divisi Transport Equipment, Divisi Site Service dan Divisi Repabrikasi

220,7 28,1% 142,5 21,4% 78,2 54,8%

Pabrikasi 11,7 5,3% 22,8 16,1% (11,1) -48,6%

TOTAL 1.381,7 20,9% 713,0 15,9% 668,7 93,8%

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 150: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

148

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Beban Penjualan, Umum dan AdministrasiTotal beban penjualan, umum dan administrasi naik 55,1% atau mencapai Rp718,95 miliar dibandingkan Rp463,6 miliar pada tahun 2010 terutama berasal dari:

• Gajidankesejahteraankaryawanyangmeningkat 53% menjadi Rp337,2 miliar atau naik Rp116,5 miliar dari tahun 2010 yang sebesar Rp220,8 miliar karena hal-hal berikut: (1) Peningkatan jumlah karyawan pada tahun 2011, dimana karyawan tetap bertambah menjadi 4.752 orang dari tahun 2010 yang sejumlah 4.067 orang, (2) Adanya tambahan bonus karyawan berupa saham (MESA) terkait IPO, (3) Kenaikan gaji regular tahunan karena inflasi (4) Kenaikan gaji karena faktor promosi karyawan.

• BiayaPenjualanmeningkat83,7%atau naik Rp41 miliar sebagian besar berasal dari kenaikan biaya pengapalan dari segmen usaha Tambang Batubara sejalan dengan peningkatan omzet Perusahaan.

• Jasaprofesionalmeningkat233%atau naik Rp50,5 miliar meliputi biaya konsultan untuk berbagai proyek perbaikan (improvement project) di bidang ICT, akuntansi dan manajemen, biaya konsultan pajak dan biaya konsultan hukum untuk segmen usaha Kontraktor Pertambangan dan Tambang Batubara.

• Biayasewadalambebanpenjualan,administrasi dan umum meliputi biaya sewa gedung untuk kantor dan biaya sewa kendaraan dinas. Kenaikan dalam biaya sewa pada tahun 2011 mencapai

78,4% atau Rp21 miliar terutama terkait dengan bertambahnya ruangan kantor yang disewa Perusahaan dari PT Triyasa Propertindo sejalan dengan bertambahnya anak Perusahaan dan juga perluasan kantor untuk mendukung perkembangan bisnis Perusahaan.

• Biayaperjalanandinastahun2011meningkat 78% atau naik Rp14,5 miliar untuk kepentingan perjalanan dinas domestik dan luar negeri terkait dengan bisnis Perusahaan.

• Biayalain-lainmeliputibiayadepresiasidan amortisasi, biaya pemeliharaan kantor, biaya kantor, biaya komunikasi, biaya asuransi, biaya bank (bank charges) dan lain-lain. Kenaikan dalam biaya tersebut terkait erat dengan penambahan jumlah karyawan, peningkatan bisnis Perusahaan dan penambahan kapasitas ruang kantor.

Pendapatan Operasi Lainnya, Biaya Operasi Lainnya dan Laba (Rugi) Selisih KursPendapatan operasi lainnya merupakan pendapatan yang diperoleh Perusahaan di luar pendapatan bisnis utamanya. Sebagian besar pendapatan operasi lainnya berasal dari keuntungan atas penjualan aktiva tetap bekas, penjualan material scrap dan pendapatan dari pihak pengguna jalan milik Perusahaan di lokasi tambang yang dialokasikan untuk biaya pemeliharaan rutin jalan. Pendapatan operasi lainnya naik 193,3% menjadi Rp70,9 miliar dari Rp24,2 miliar pada tahun 2010.

Biaya operasi lainnya sebagian besar merupakan biaya pajak yang dibayarkan oleh Perusahaan terkait dengan

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 151: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

149

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

pemberian bonus saham bagi karyawan dan biaya pajak yang timbul terkait dengan terbitnya SKP (Surat Ketetapan Pajak) atas pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pajak. Biaya operasi lainnya naik 480,8% menjadi Rp13,5 miliar dari Rp2,3 miliar pada tahun 2010.

Perusahaan menanggung rugi selisih kurs yang cukup besar terutama terkait dengan kewajiban moneter - bersih Perusahaan dalam USD yang meningkat drastis menjadi sebesar USD303.246.714 dari tahun 2010 sebesar USD2.749.893. Kurs tahun 2011 ditutup dengan angka Rp9.068 per 1 USD atau melemah dibandingkan kurs tutup buku tahun 2010 yang sebesar Rp8.991 per USD. Laba (rugi) selisih kurs naik 244,1% dari Rp44,5 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp(64,1) miliar pada tahun 2011.

Laba UsahaLaba Usaha konsolidasi tahun 2011 tercatat Rp656,02 miliar atau meningkat 107,8% dari Rp315,8 miliar pada tahun 2010. Kenaikan Laba Usaha terutama berasal dari kontribusi kenaikan penjualan dan pendapatan jasa Perusahaan sehingga margin Laba Kotor Perusahaan juga meningkat.

Laba Bersih Asosiasi, Pendapatan Keuangan dan Beban KeuanganBagian atas laba netto asosiasi yang besarnya Rp0,3 miliar merupakan bagian Laba Bersih anak perusahaan (PT Meppogen) dikalikan dengan kepemilikan Perusahaan sebesar 20%. Sejak bulan Desember 2011 kepemilikan saham Perusahaan di PT Meppogen terdilusi menjadi sebesar 12% karena adanya reklasifikasi hutang pemegang saham (PT Widjaja Tunggal Sejahtera) menjadi modal sebesar USD10 juta.

Pendapatan Keuangan yang merupakan pendapatan bunga atas deposito Perusahaan naik 4,1% dari Rp22,5 miliar pada tahun 2010 menjadi 23,4 miliar. Kisaran bunga deposito pada tahun 2011 sekitar 4%-8,5% untuk IDR dan antara 0,3%-3,1% untuk USD.

Biaya Keuangan berupa biaya bunga tahun 2011 mencapai Rp215,62 miliar atau meningkat sebesar 113,9% dibandingkan dengan biaya bunga tahun 2010 sebesar Rp100,8 miliar karena adanya peningkatan dalam hutang bank ke Bank Mandiri, DBS dan ANZ baik untuk kepentingan modal kerja maupun investasi terutama di segmen usaha Kontraktor Pertambangan, Sewa Pembangkit Listrik, Kontraktor Engineering dan Pertambangan Batubara.

Laba Sebelum Pajak PenghasilanPerusahaan membukukan Laba Usaha Sebelum Pajak Penghasilan sebesar Rp464,4 miliar atau meningkat 95,6% dari Rp237,4 miliar pada tahun 2010. Laba Usaha sebelum pajak penghasilan meningkat cukup signifikan terutama karena pencapaian Laba Kotor Perusahaan yang juga meningkat sebesar Rp668,7 miliar atau naik 93,8% dibandingkan tahun 2010.

Beban Pajak PenghasilanBeban Pajak Penghasilan yang terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan turun 22,1% dari Rp66,2 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp51,5 miliar pada tahun 2011.

Pajak Penghasilan Kini (current income tax) tahun 2011 sebesar Rp39,4 miliar atau turun 36% dibandingkan Rp61,5 miliar pada tahun 2010. Penurunan Pajak Penghasilan Kini terutama dikarenakan adanya kenaikan dalam koreksi fiskal negatif di segmen usaha Sewa Mesin

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 152: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

150

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Pembangkit Listrik karena besarnya nilai perbedaan sementara (temporary differences) yang dikoreksi pada tahun 2011 dimana secara pembukuan akuntansi diakui sebagai laba karena menurunkan biaya tetapi secara pajak dikoreksi negatif. Penurunan pajak penghasilan kini juga dikarenakan pada tahun 2010 secara fiskal Perusahaan mengakui adanya keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan sebesar Rp40,7 miliar.

Pajak tangguhan tahun 2011 sebesar Rp12,14 miliar atau meningkat 162% dari pajak tangguhan tahun 2010 karena meningkatnya jumlah perbedaan sementara (temporary differences) yang menyebabkan kenaikan dalam koreksi fiskal negatif.

Total Laba Komprehensif Tahun BerjalanTotal Laba komprehensif konsolidasi Perusahaan tahun 2011 sebesar Rp415,7 miliar atau meningkat 226% dari total laba komprehensif tahun 2010 sebesar Rp127,3 miliar. Kenaikan laba komprehensif tersebut dikarenakan Perusahaan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 47,7% dari tahun sebelumnya, dan juga berhasil meningkatkan efisiensi proses produksi.

NERACA

TOTAL ASETTotal Aset Konsolidasi Perusahaan meningkat sebesar 102% atau menjadi Rp9.883 miliar pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp4.890 miliar. Peningkatan total aset terutama berasal dari kenaikan Kas dan Setara Kas yang meningkat sebesar Rp1.235,6 miliar, kenaikan Piutang Usaha sebesar Rp420,4 miliar, peningkatan Aset Tetap sebesar Rp1.889,7 miliar, peningkatan nilai Persediaan sebesar Rp114,3 miliar, dan adanya goodwill sebesar Rp593,9 miliar.Aset Lancar

1. Kas dan Setara Kas Total Kas dan Setara Kas konsolidasi

sebesar Rp1.668,67 miliar atau meningkat 385% dibandingkan dengan kas dan setara kas tahun 2010. Peningkatan dalam kas dan setara kas terutama berasal dari kontribusi kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp3.510,5 miliar atau meningkat signifikan dibandingkan dengan saldo tahun 2010 sebesar Rp197,25 miliar. Kenaikan kas dari aktivitas pendanaan tersebut terutama berasal dari pinjaman bank sebesar Rp3.339,8 miliar pada tahun 2011 untuk kepentingan modal kerja, investasi maupun pembiayaan kembali. Sedangkan total hutang bank pada tahun 2010 sebesar Rp1.636 miliar.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 153: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

151

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Kas dari Aktivitas Operasi turun menjadi Rp148,1 miliar dari Rp612,5 miliar pada tahun 2010 karena kenaikan dalam pembayaran kepada pemasok, pembayaran bunga dan pembayaran pajak penghasilan.

Saldo Kas dari Aktivitas Investasi juga mengalami penurunan menjadi minus Rp2.425,4 miliar dari semula minus Rp983,4 miliar pada tahun 2010 dikarenakan kenaikan yang sangat signifikan untuk pembayaran pembelian aset tetap dan akusisi anak Perusahaan

2. Kas dan Setara Kas yang dibatasi Penggunaannya

Kas dan Setara Kas yang dibatasi Penggunaannya sebagian besar merupakan deposito yang dibatasi penggunaannya oleh Bank DBS terkait dengan perjanjian pinjaman gabungan Perusahaan untuk segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik dan PT Eramas Persada dengan PT Bank DBS. Pada tahun 2011 nilainya naik 2347% menjadi Rp187 miliar dari Rp8 miliar pada tahun 2010.

3. Piutang Usaha Piutang Usaha konsolidasi Perusahaan

tahun 2011 meningkat sebesar 43% menjadi Rp1.406 miliar dibandingkan Rp985 miliar pada tahun sebelumnya. Piutang usaha terdiri dari piutang pihak ketiga sebesar Rp1.219 miliar, naik 33% dibandingkan Rp918 miliar pada tahun 2010, dan piutang pihak yang berelasi sebesar Rp186 miliar, naik 178% dari Rp67 miliar pada tahun 2010. Peningkatan piutang

usaha merupakan akibat langsung dari kenaikan penjualan dan pendapatan jasa Perusahaan sebesar 47,7% pada tahun 2011. Kolektibilitas piutang usaha tahun 2011 rata-rata selama 76 hari atau lebih cepat 3 hari dibandingkan dengan kolektibilitas piutang rata-rata tahun 2010 sebesar 79 hari.

4. Piutang Lain-lain Piutang Lain-lain sebesar Rp162

miliar merupakan piutang pihak ketiga terutama berasal dari segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik yang merupakan piutang kepada PT Energi Alam Raya untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Payo Selincah 100 MW dan piutang kepada PT Sinergi Pancawahana atas uang muka pembelian saham dimana Perusahaan membatalkan rencana pembelian saham tersebut.

5. Jasa Penambangan Dalam Proses Jasa Penambangan Dalam Proses

merupakan akun yang terdiri dari biaya pengupasan tambang, biaya penambangan batubara dan pengangkutan batubara dalam penyediaan jasa pertambangan kepada PT Arutmin Indonesia yang masih dalam pelaksanaan dan akan ditagihkan seluruhnya pada saat batubara tiba di pelabuhan. Pada tahun 2011 nilainya adalah Rp174 miliar, turun 22% dari tahun 2010 sebesar Rp224 miliar. Penurunan dalam akun Jasa Penambangan Dalam Proses tersebut karena sebagian biaya tersebut sudah dibayarkan oleh PT Arutmin Indonesia.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 154: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

152

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

6. Persediaan Persediaan Perusahaan naik sebesar

38% menjadi Rp416 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp301 miliar. Kenaikan Persediaan terutama disebabkan kenaikan persediaan batubara karena peningkatan usaha Perusahaan dan juga kenaikan dalam bahan baku untuk segmen Pabrikasi. Kenaikan nilai Persediaan tersebut tidak berpengaruh terhadap level Persediaan dimana tahun 2011 dan 2010 masih berkisar di 30 hari.

7. Uang Muka Kenaikan Uang Muka pada tahun

2011 sebesar Rp73 miliar terutama terkait dengan pembayaran uang muka pembelian untuk segmen usaha Pabrikasi dan Kontraktor Pertambangan karena peningkatan usaha Perusahaan.

8. Beban Dibayar di Muka Beban Dibayar di Muka naik 127% dari

Rp12 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp26 miliar. Kenaikan Beban Dibayar di Muka terutama untuk pembayaran di muka atas biaya asuransi dan biaya sewa kantor.

9. Pajak Dibayar di Muka Pajak Dibayar di Muka tahun 2011

meningkat 108% dari Rp62 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp129 miliar, terutama karena kenaikan dalam pajak masukan untuk Pajak Pertambahan Nilai di segmen usaha Kontraktor Pertambangan dan Sewa Mesin Pembangkit Listrik seiring dengan pertumbuhan usaha Perusahaan.

10. Aset Lancar Lainnya Aset Lancar Lainnya turun 64% dari

Rp67 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp24 miliar. Penurunan aset lancar lainnya terutama karena adanya reklasifikasi akun untuk tagihan atas pembatalan uang muka pembelian saham PT Kwartadaya Dirganusa menjadi piutang lain-lain.

ASET TIDAK LANCAR

1. Aset Pajak Tangguhan Aset Pajak Tangguhan adalah jumlah

pajak penghasilan terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian. Nilainya pada tahun 2011 adalah Rp156 miliar, naik 16% dari Rp134 miliar pada tahun 2011. Kenaikan Aset Pajak Tangguhan pada tahun 2011 terutama berasal dari kenaikan dalam perbedaan sementara (temporer) yang dapat dikurangkan dimasa depan.

2. Aset Tetap Aset Tetap Bersih Perusahaan tahun

2011 sebesar Rp4.007,3 miliar atau naik 90% dari aset tetap bersih tahun 2010 sebesar Rp2.107,6 miliar. Peningkatan Aset Tetap Bersih tersebut terjadi di hampir semua segmen usaha Perusahaan terkait dengan pertumbuhan bisnis Perusahaan.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 155: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

153

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Total pengeluaran modal selama tahun 2011 sebesar Rp2.489,9 miliar yang dipergunakan untuk:a. Pembelian mesin dan peralatan

sebesar Rp1.509 miliarb. Pembelian bangunan dan prasarana

Rp63,9 miliarc. Pembelian tanah sebesar

Rp62,8 miliard. Pembelian kendaraan sebesar

Rp45,7 miliare. Pengeluaran untuk jalan dan

infrastuktur Rp23,8 miliar. Pengeluaran untuk aset yang masih dalam penyelesaian (kapal, pelabuhan, mesin dan peralatan) sebesar Rp729,6 miliar. Pengeluaran untuk perlengkapan, perabotan dan lain-lain Rp55,1 miliar.

Sumber dana pembelian barang modal diperoleh dari hasil kegiatan operasional, fasilitas kredit perbankan dan dana yang diperoleh dari pemegang saham.

3. Goodwill Pada tahun 2011 Perusahaan

mengakui adanya goodwill sebesar Rp593,8 miliar atas selisih harga perolehan yang dibayarkan oleh perusahaaan dengan nilai aset dan liabilitas yang teridentifikasi pada saat melakukan akuisisi perusahaan konsesi batubara MDB di bulan Juni 2011.

4. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang yang Ditangguhkan

Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang yang Ditangguhkan naik 107% menjadi Rp145 miliar dari Rp70 miliar pada tahun 2010 dikarenakan adanya kenaikan dalam biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sebesar Rp75 miliar pada tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama berkaitan dengan perluasan area penambangan baik di Kalimantan maupun di Aceh.

5. Aset Tidak Lancar Lainnya Perusahaan mengakui adanya

kenaikan Aset Tidak Lancar Lainnya sebesar 1.351% pada tahun 2011 atau mencapai Rp345 miliar dibandingkan dengan Rp24 miliar pada tahun 2010. Kenaikan aset tidak lancar lainnya tersebut terutama dari kontribusi kenaikan dalam biaya pengupasan tanah tangguhan terkait dengan perluasan area tambang dan secara aktual Stripping ratio yang dihasilkan lebih tinggi dari Stripping ratio yang direncanakan. Kenaikan Aset Tidak Lancar Lainnya juga berasal dari adanya uang muka untuk pembelian saham di PT Energi Alamraya Semesta (PT EAS).

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 156: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

154

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

LIABILITAS

Total liabilitas Perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp6.860,2 miliar atau meningkat 82% dari Rp3.763,8 miliar pada tahun 2010. Peningkatan liabilitas terutama berasal dari peningkatan liabilitas jangka panjang sebesar Rp2.301,5 miliar atau meningkat 164% dari Rp1.404,7 miliar pada tahun 2010. Peningkatan liabilitas jangka panjang terutama karena adanya tambahan pinjaman bank dari Bank Mandiri, Bank DBS, ANZ dan OCBS NISP yang signifikan pada tahun 2011 yang sebagian besar dimanfaatkan untuk kepentingan investasi di hampir semua segmen usaha.

Perusahaan juga mencatat peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar Rp794,8 miliar atau menjadi Rp3.159,1 miliar pada tahun 2011 dari tahun sebelumnya sebesar Rp2.359,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal dari:

1. Hutang Bank Jangka Pendek Peningkatan hutang bank jangka

pendek sebesar Rp202 miliar atau menjadi Rp494 miliar pada tahun 2011, meningkat 69% dari total hutang jangka pendek tahun 2010 sebesar Rp292 miliar. Peningkatan hutang bank jangka pendek terutama ke bank Mandiri, Bank DBS, ANZ dan Standard Chartered Bank yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja.

2. Hutang Usaha Perusahaan membukukan adanya

peningkatan hutang usaha sebesar Rp124,9 miliar atau menjadi Rp1.395,4 miliar pada tahun 2011, meningkat

10% dari hutang usaha tahun 2010 sebesar Rp1.270,5 miliar. Peningkatan hutang usaha terutama berasal dari transaksi dengan pihak ketiga atas jasa subkontraktor, pemasok material, pemasok bahan bakar, peralatan dan lain-lain.

3. Hutang Lain-lain Perseroan membukukan hutang lain-

lain sebesar Rp59,6 miliar atau naik 55% dari Rp21 miliar pada tahun 2010. Kenaikan hutang lain-lain tersebut dikarenakan banyak porsi hutang lain-lain yang belum jatuh tempo seperti hutang pembelian perangkat lunak ICT, hutang ke konsultan dan sebagainya.

4. Hutang Pajak Perusahaan membukukan hutang

pajak tahun 2011 sebesar Rp55,1 miliar atau naik 63% dibandingkan dengan hutang pajak tahun 2010 sebesar Rp33,8 miliar. Kenaikan hutang pajak tersebut terutama merupakan kontribusi hutang pajak Pph 23, Pph 21 dan CIT yang akan dilunasi pada saat jatuh temponya di bulan Januari 2012.

5. Beban yang Masih Harus Dibayar Beban yang masih harus dibayar

oleh Perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp231,9 miliar, turun 18% dibandingkan dengan beban yang masih harus dibayar tahun 2010 sebesar Rp282,1 miliar. Penurunan tersebut terutama dikarenakan penurunan dalam provisi atau pencadangan biaya perbaikan dan pemeliharaan.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 157: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

155

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

6. Hutang Sewa Pembiayaan Perusahaan mengakui adanya hutang

sewa pembiayaan sebesar Rp399 miliar pada tahun 2011, meningkat 38% dari Rp289,2 miliar pada tahun 2010. Peningkatan hutang sewa pembiayaan terutama berasal dari hutang sewa pembiayaan kepada pihak ketiga yaitu PT Caterpillar Finance Indonesia dan PT Austindo Nusantara Jaya Finance untuk mendukung pembiayaan pembelian barang modal Perusahaan.

7. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban Jangka Panjang sebesar

Rp2.831,2 miliar merupakan hutang bank jangka panjang ke Bank Mandiri, DBS, ANZ, dan OCBC NISP yang digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan investasi dan refinancing.

8. Liabilitas Pajak Tanggguhan Liabilitas Pajak Tangguhan sebesar

Rp33,8 miliar pada tahun 2011 merupakan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dari segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik karena adanya koreksi atas biaya provisi perbaikan dan pemeliharaan pada tahun 2011 dimana secara akuntansi diakui sebagai keuntungan sementara secara pajak dilakukan koreksi fiskal negatif sehingga menimbulkan perbedaan temporer yang akan terpulihkan di masa yang akan datang berupa koreksi fiskal positif.

9. Liabilitas Imbalan Kerja Pada tahun 2011, Liabilitas Imbalan

Kerja naik 36% menjadi Rp92,2 miliar dari Rp67,9 miliar pada tahun 2010. Kenaikan dalam Liabilitas Imbalan Kerja

merupakan efek langsung adanya penambahan karyawan, kenaikan gaji dan total masa kerja.

EkuitasEkuitas Perusahaan tahun 2011 sebesar Rp3.023 miliar atau meningkat 168% dari ekuitas tahun 2010 sebesar Rp1.126,4 miliar. Peningkatan ekuitas berasal dari kontribusi modal ditempatkan dan disetor penuh dimana pada tahun 2011 berjumlah Rp1.376,6 miliar sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp1.170 miliar, tambahan modal disetor netto (agio saham) sebesar Rp1.273,7 miliar dan kontribusi dari kenaikan Laba Bersih tahun berjalan sebesar Rp415,74 miliar.

Solvabilitas dan KolektibilitasDibandingkan tahun 2010, kemampuan solvabilitas Perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 0,8 kali menjadi 0,7 kali karena adanya peningkatan total kewajiban sebesar 82%. Namun demikian total aset juga mengalami peningkatan sebesar 102% dibandingkan tahun sebelumnyaKolektibilitas piutang usaha tahun 2011 rata-rata meningkat menjadi 76 hari dibandingkan dengan 79 hari pada tahun 2010.

Tingkat Likuiditas PerseroanRasio Aktiva Lancar perseroan naik menjadi 1,4 dibandingkan 0,9 pada tahun 2010 yang menunjukkan meningkatnya kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Struktur Modal PerseroanStruktur Modal Perseroan adalah sebagai berikut:

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 158: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

156

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Besaran Modal Ditempatkan

(dalam juta Rupiah)

Valle Verde Pte,Ltd 757.120

TMT 316.614

Momentum Fund SP.B 144.000

Masyarakat Umum (dengan kepemilikan masing-masing dibawah 5%)

157.769

Total Modal ditempatkan dan disetor penuh

1.376.583

Kebijakan Manajemen atas Struktur ModalTujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai Perusahaan.

Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar BiasaTidak ada informasi keuangan yang mengandung kejadian luar biasa.

Komponen-komponen Substansial dari Pendapatan atau Beban LainnyaPendapatan operasi lainnya yang merupakan pendapatan Perusahaan di luar bisnis inti berasal dari keuntungan penjualan aktiva tetap bekas, penjualan material scrap dan pendapatan dari pihak pengguna jalan milik Perusahaan di lokasi tambang yang secara keseluruhan mencatat peningkatan signifikan yaitu 193,3% dari Rp24,2 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp70,9 miliar.

Sedangkan biaya operasi lainnya yang mencatat peningkatan 480% dari Rp2,3 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp13,5 miliar timbul dari biaya pajak yang dibayarkan Perusahaan terkait pemberian bonus saham bagi karyawan dan biaya

pajak terkait terbitnya SKP (Surat Ketetapan Pajak) atas pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pajak.

Peningkatan atau Penurunan yang Material dari Penjualan atau Pendapatan BersihPada tahun 2011 tidak ada peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau Pendapatan Bersih.

Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan dan Pendapatan Bersih Kenaikan dalam penjualan dan pendapatan bersih terutama merupakan kontribusi dari kenaikan volume penjualan dan pendapatan jasa yang berhasil dicapai oleh Perusahaan. Disamping itu Perusahaan juga berhasil mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pengaruh dari perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih dapat dianggap tidak signifikan.

Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Neraca

SewatamaPada bulan Maret 2012, Sewatama memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus III dengan total maksimal kredit sebesar Rp600 miliar dari Bank Mandiri, yang tersedia selama satu tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 9,5% per tahun. Selain itu, Sewatama melakukan perubahan batas maksimum fasilitas bank garansi yang diperoleh dari Bank Mandiri dari Rp70 miliar menjadi Rp143 miliar, dengan periode penarikan diperpanjang sampai tanggal 26 September 2013.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 159: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

157

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

ATR Pada tanggal 16 Januari 2012, PT Talisman Energy Nuigini Limited (Talisman), pelanggan pihak ketiga di Papua Nuigini memutuskan kontrak sewa menyewa kapal No. TENL00146 yang dimulai pada tanggal 11 Oktober 2010. Talisman setuju untuk membayar ATR sebesar USD460.165 sebagai penyelesaian akhir kontrak seperti tercatat dalam Surat Penyelesaian Kontrak tanggal 8 Februari 2012.

ReswaraPada tanggal 20 Januari 2012, Reswara melalui perjanjian antara TIA, anak perusahaan Reswara, dan Subham Corporation Pvt. Ltd., menandatangani kontrak jual beli batubara sebanyak 800.000 metrik ton dengan periode pengapalan antara Januari 2012 sampai dengan Desember 2012. Nilai kontrak sekitar USD40.200.000 yang akan dikaji setiap tiga bulan sesuai dengan harga pasar.

CKPada tanggal 29 Februari 2012, CK menandatangani kontrak jasa pertambangan batubara dengan PT Riau Baraharum dengan nilai kontrak sekitar USD300.000.000 selama lima tahun. Jasa yang disediakan meliputi pembersihan lahan, pengupasan lahan dan penyewaan alat.

Kebijakan Dividen yang Dibayarkan dan Dividend Payout RatioSetelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan Desember 2011, mulai tahun 2013 berdasarkan laba bersih tahun 2012, Perusahaan telah menetapkan kebijakan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 35% dari laba bersih. Saat ini Perusahaan belum membagikan dividen.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumPerolehan dana hasil dari penawaran umum sebesar Rp2,06 triliun yang diterima oleh Perusahaan terdiri dari Rp1,55 triliun saham biasa atas nama dan Rp515,5 miliar saham divestasi. Setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi dan pengeluaran tertentu yang berhubungan dengan penawaran umum, hasil penjualan saham divestasi Tiara Marga Trakindo (TMT) telah dikembalikan kepada TMT dan sebanyak Rp1,55 triliun sesuai rencana di prospektus akan digunakan Perusahaan dengan komposisi sebagai berikut:a. Sekitar 70% digunakan untuk

meningkatkan penyertaan modal dalam dan/atau pemberian pinjaman kepada anak perusahaan yang akan digunakan oleh anak perusahaan untuk membiayai investasinya dalam bentuk belanja modal pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013;

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 160: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

158

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

b. Sekitar 24% digunakan untuk pengembalian pinjaman perusahaan kepada perbankan dimana pinjaman tersebut telah digunakan untuk membiayai akuisisi melalui anak perusahaan terhadap perusahaan dan/atau proyek yang sesuai dengan strategi pertumbuhan grup ABM;

c. Sekitar 6% digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang meliputi biaya operasional seperti biaya-biaya umum dan peralatan kantor, yang terkait dengan implementasi rencana strategi dan pengembangan bisnis perusahaan.

Perubahan Peraturan perundang-undanganDi tahun 2011 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap aktivitas operasi dan laporan keuangan konsolidasi ABM Investama.

Kebijakan Akuntansi yang SignifikanKebijakan akuntansi dijabarkan dalam laporan keuangan akuntan publik mulai dari halaman 20 sampai halaman 79.

Diskusi dan Analisa Manajemen

Page 161: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

159

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Data Perusahaan

Page 162: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

160

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Profil Dewan Komisaris

Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Mendapat gelar Bachelor of Arts dari jurusanBusiness Studies University of Brighton, Sussex, Inggris pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Valle Verde Pte. Ltd. (2010-sekarang), Direktur Utama PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang) dan Komisaris PT Chandra Sakti Utama Leasing (2005-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT ABM Investama (2009-2010), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2008-2010), Direktur Utama PT Chakra Jawara (2006-2010), Komisaris PT Sanggar Sarana Baja (2002-2010), Direktur Utama PT Trakindo Utama (2005-2008), Sekretaris Jenderal KADIN KIKT (Indonesian Chamber Chinese Committee) (2005-2009), Direktur PT Cipta Kridatama (1997-2004), Marketing Manager PT Trakindo Utama (1997-2005), Group Credit Controller PT Trakindo Utama (1991-1997), Credit Manager Finning Ltd. Vancouver, Canada (1990-1991), Credit Supervisor Leverton Plc, Windsor–UK (1989-1990), Risk Management Standard Chartered Bank Plc, London–UK (1987-1988).

RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris Utama

Page 163: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

161

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Profil Dewan Komisaris

Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dariFakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1978.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2011.

Saat ini juga menjabat sebagai sebagai Komisaris PT Weda Bay Nickel (2010-sekarang). Komisaris Independen PT Hero Supermarket Tbk. (2009-sekarang), Komisaris Independen PT Tirta Investama/Danone (2011-sekarang). Sebelumnya sempat menjabat sebagai Komisaris Utama Bank BNI (2008-2009), Ketua Tim Pelaksana Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (2003-2007), Komisaris Independen PT Kaltim Prima Coal (2003), Komite Audit dan Komisaris Independen PT Kabelindo Murni Tbk. (2002-2003), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Hero Supermarket Tbk. (2002-2003), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Pembangunan Jaya Ancol (2001-2003), Penasehat dan Anggota Komite Audit PT Unilever Indonesia (2001-2003), Penasehat dan Komisaris Independen PT Semen Cibinong Tbk. (2001-2003), Penasehat Komisaris PT Semen Cibinong Tbk. (2001), Komisaris Utama PT Agrakom (2000-2003), Komisaris Utama Bursa Efek Jakarta (1998-2001), Komisaris Bursa Efek Jakarta (1996-1998), Direktur Utama PT Timah Tbk. (1994-2002), Direktur Keuangan PT Timah Tbk. (1991-1994), Kepala Divisi Akuntansi PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1987-1991), Kepala Urusan Akuntansi dan Verifikasi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) (1982-1987), Kepala Bagian Akuntansi Perum Perumnas (1980-1982), Kepala Bagian Audit Keuangan Perum Perumnas (1979-1980).

ERRY RIYANA HARDJAPAMEKASKomisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Mendapat gelar Sarjana dalam bidang Administrasi Niaga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia pada tahun 1988, tahun 1989 mendapatkan First English Certificate The Bell School of Languages Bath - England. Gelar Diploma in Marketing dari The Hotel Career Centre, Bournemouth, Inggris pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari New Hampsire College, Manchester, Amerika Serikat pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2009.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang), Direktur PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Chakra Jawara (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Mitra Solusi Telematika (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Triyasa Propertindo (2010-sekarang), dan Komisaris PT Chitra Paratama (2010-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT Sumberdaya Sewatama (2008-2010), Direktur PT Sumberdaya Sewatama (2004-2008), Direktur Utama PT Cipta Krida Bahari (2007-2010), Direktur PT Cipta Krida Bahari (2002-2007), General Manager PT Cipta Krida Bahari (1998-2002), General Administration Manager PT Krida Cipta Bahari (1997-1998), Trainee Caterpillar Asia Pte Ltd – CDL 200 Program, Singapura (1997), Sales & Marketing Manager Aryaduta Hotel Management (1996), Business Development Manager PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1993-1996), Sales Executive PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1992-1993).

MIVIDA HAMAMIKomisaris

Page 164: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

162

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Profil Direksi

Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Bisnis Administrasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Belanda pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2010.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Managing Director Perseroan (2009-2010), Chief Strategy Officer PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director Standard Chartered Bank (2006-2007), Partner Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director Abacus Capital (2001-2003), dan berkarir di Bank of America sejak tahun 1992. Jabatan yang pernah diemban di Bank of America antara lain Assistant Vice President/Account & Credit Manager (1995-1996), Vice President/Relationship Manager (1996-2000), Senior Vice President (2000-2001).

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur Utama

Page 165: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

163

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Profil Direksi

Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, pada tahun 1986 dan gelar Master of Economics in Accounting and Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Corporate Support Service Director Perseroan sejak tahun 2009, dan merangkap sebagai Corporate Secretary sejak tahun 2011.

Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Country Manager PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009), Direktur Operasional PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007), Director & Chief Financial Officer John Hancock Indonesia (2000-2004), Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area The Jakarta Initiative Task Force/JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000), Corporate Secretary PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999), Managing Director PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997), Accounting and Tax Manager PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994), Management Consultant The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990), Auditor Arthur Young International – Public Accounting Firm (1986-1987).

SYAHNAN POERBADirektur Layanan Pendukung Korporat

Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Finance Director Perseroan sejak tahun 2009.

Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Chief Financial Officer Sime Darby (Minamas Plantation) (2007-2009), Chief Financial Officer San Miguel Indonesia (2003-2007), Senior Financial Controller PT John Crane Indonesia (1999-2003), General Manager pada Corporate Finance dan Administrasi Keris Group (1997-1999), Deputy General Manager Sinar Mas Group (1996-1997), Corporate Controller Sinar Mas Group (1995-1997), Financial Controller Sinar Mas Group (1994-1995) dan Supervisor pada Prasetio Utomo & Co (1989-1994).

WILLY A. ADIPRADHANADirektur Keuangan

Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1991 dan meraih gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1996.

Menjabat sebagai Corporate Strategy Director sejak tahun 2011.

Sebelumnya menjabat antara lain sebagai President Director PT Mitra Energi Batam dan PT Dalle Energy Batam (bagian dari Grup Medco Energi) (2009-2010), Senior Vice President bagian corporate growth and planning PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President Commercial & Planning PT Medco Power Indonesia (2006-2008), Commercial Manager Corporate Business Development Division PT Medco Energi Internasional Tbk. (2003-2006), Manager/Department Head Finance & Planning Department PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001-2003), Section Head, Budget, Planning & Treasury, Finance & Planning Department PT Medco Energi Internasional Tbk. (2000-2001), Business Development PT Pasaman & Soeparman Ch. Eng. (1999-2000), dan berkarir di Bimantara Group dari tahun 1991-1999. Jabatan yang pernah diemban Beliau di Bimantara Group antara lain pada divisi Infrastruktur, termasuk sebagai Project Controller/Scheduler, Project Engineer, Business Analyst dan Manager.

YOVIE PRIADIDirektur Strategi Korporat

Page 166: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

164

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Struktur Organisasi

Presiden DirekturAchmad Ananda

Djajanegara

Corporate SupportServices DirectorSyahnan Poerba

Finance DirectorWilly A. Adipradhana

Head of CorporateInformation &

CommTechnology (ICT)

Head of CorporateLegal

Head ofCorporate Treasury

CorporateInvestor Relations

Head of CorporateHuman Resources

Head of CorporateFinance & Accounting

Corporate InternalAudit

Page 167: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

165

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Struktur Organisasi

Executive Secretary

Executive Secretary

Secretary

Head of CorporateFinancial

Planning & Budgeting

Head of Business Process

Improvement

Head of Enterprise

Risk Management

Head of CorporateStrategy Planning

& Business Development

Head of CorporateCommunication

Corporate Strategic Director

Yovie Priadi

Corporate Secretary

Page 168: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

166

Tentang ABM Dari Manajemen Tinjauan Bisnis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Data Perusahaan

Alamat Entitas Anak

Lembaga dan Profesi Penunjang

PT Reswara Minergi HartamaGedung TMT 1, 9th Fl Suite 902Jl, Cilandak KKO No. 1Jakarta 12560Phone +62 21 2997 6733Fax +62 21 2997 6731 / 6732

PT Sumberdaya SewatamaGedung TMT 2 , Floor 1 & 2Jl. Cilandak KKO No. 1 Jakarta 12560Tel. : .+62 21 2997 6712 (Hunting)Fax : .+62 21 2997 6725

PT Sanggar Sarana BajaGedung TMT 1, 5th Floor Suite 501 Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 Phone : +6221 2997 6830 Fax : +6221 2997 6835

PT Cipta Krida BahariGedung TMT 1, 7th Floor Suite 701Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560Phone : +6221 2997 67 77/88Fax : +6221 2997 6797

PT Cipta KridatamaGedung TMT 2, 2nd & 3rd FloorJl. Cilandak KKO No.1 Jakarta 12560IndonesiaPhone : (62 – 21) 2997 6866Fax : (62 – 21) 2997 6867

Kantor Akuntan Publik:

KAP Purwantono, Suherman & SurjaGedung Bursa Efek IndonesiaMenara 2, Lantai 7Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190IndonesiaTelp. : +62-21 5289 5000Faks. : +62-21 5289 4100

Biro Administrasi Efek:

PT Datindo EntrycomPuri Datindo – Wisma SudirmanJalan Jenderal Sudirman Kavling 34-35Jakarta 10220Telp. : +62-21 5709009Faks. : +62-21 5709026

Page 169: ABMM Annual Report 2011

ABM

Investama • Laporan Tahunan 2011

167

Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Atas Laporan Tahunan 2011

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk (Perseroan) bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan 2011 yang termasuk didalamnya Laporan Keuangan Konsolidasi Auditan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011 (Laporan Keuangan Tahun 2011).

Laporan Tahunan 2011 Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan Konsolidasi 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, anggota dari Ernst & Young Global (EY), sebuah kantor akuntan independen yang ditunjuk oleh Pemegang Saham sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Mei 2011.

Kami, yang bertanda tangan dibawah ini, sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dengan ini menyatakan bertanggungjawab penuh atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun 2011. Seluruh informasi dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun 2011 telah disajikan dengan lengkap dan benar, dan tidak ada informasi atau fakta material yang tidak benar atau dihilangkan.

Pernyataan ini dibuat oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan sebenar-benarnya dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini.

PT Cipta KridatamaGedung TMT 2, 2nd & 3rd FloorJl. Cilandak KKO No.1 Jakarta 12560IndonesiaPhone : (62 – 21) 2997 6866Fax : (62 – 21) 2997 6867

Page 170: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

168

Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2011

Dewan Komisaris

Direksi

RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris Utama

ERRY RIYANA HARDJAPAMEKASKomisaris Independen

MIVIDA HAMAMIKomisaris

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur Utama

SYAHNAN POERBADirektur

WILLY AGUNG ADIPRADHANADirektur

YOVIE PRIADIDirektur

Page 171: ABMM Annual Report 2011

Laporan Keuangan Konsolidasi

Page 172: ABMM Annual Report 2011

PT ABM Investama Tbk dan Entitas Anak/and its Subsidiaries

Laporan Keuangan Konsolidasi beserta Laporan Auditor Independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

Consolidated Financial Statements with Independent Auditors’ Report for the years ended December 31, 2011 and 2010

Page 173: ABMM Annual Report 2011
Page 174: ABMM Annual Report 2011
Page 175: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in

the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010

Daftar Isi Halaman/ Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………… 1 - 3 ……. Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ….. 4 - 5 ……… Consolidated Statements of Comprehensive

Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian …………

6 …… Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................... 7 - 8 ………..…. Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........ 9 - 160

….. Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************

Page 176: ABMM Annual Report 2011
Page 177: ABMM Annual Report 2011
Page 178: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole. 1

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL

POSITION December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2011 Notes 2010

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.668.670 2e,2x,4,34,35 433.039 Cash and cash equivalents Kas dan setara kas yang Restricted cash and cash dibatasi penggunaannya 186.577 2f,2x,5,34,35 7.626 equivalents Piutang usaha 2h,2x,6,34,35 Trade receivables Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - penyisihan kerugian atas net of allowance for penurunan nilai sebesar impairment of Rp20.707 pada tanggal Rp20,707 as of 31 Desember 2011 dan December 31, 2011 and Rp36.378 pada tanggal Rp36,378 as of 31 Desember 2010 1.219.389 918.142 December 31, 2010 Pihak-pihak berelasi 186.207 2g,30 67.096 Related parties Piutang lainnya 161.938 2h,2x,33,34,35 9.950 Other receivables Jasa pertambangan dalam proses 173.613 7 223.634 Mining services in process Persediaan - setelah dikurangi Inventories - net of allowance for penyisihan keusangan dan inventory obsolescence penurunan nilai persediaan and decline in value of usang Rp798 pada tanggal Rp798 as of 31 Desember 2011 dan December 31, 2011 and Rp2.277 pada tanggal Rp2,277 as of 31 Desember 2010 415.693 2i,2p,8 301.356 December 31, 2010 Uang muka 77.188 4.399 Advances Beban dibayar dimuka 26.239 2j 11.526 Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 129.049 62.091 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 24.048 2x,9,35 67.335 Other current assets

TOTAL ASET LANCAR 4.268.611 2.106.194 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Penyertaan saham 59.780 2k,2x,10,35 59.919 Investment in shares of stock Aset pajak tangguhan 156.082 2t,21e 134.465 Deferred tax assets Aset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of akumulasi penyusutan accumulated depreciation sebesar Rp2.283.129 pada of Rp2,283,129 as of tanggal 31 Desember 2011 December 31, 2011 dan Rp1.890.848 pada 2g,2l,2n, and Rp1,890,848 as of tanggal 31 Desember 2010 4.007.349 2p,2q,11,30 2.107.655 December 31, 2010 Taksiran tagihan pajak 307.172 21a 388.039 Estimated claims for tax refund Goodwill 593.883 1c,2c,2o,2p - Goodwill Biaya ekplorasi dan pengembangan Deferred mining exploration tambang ditangguhkan 145.489 2m,12 70.222 and development costs 2j,2o Aset tidak lancar lainnya 344.814 2u,2x,13,33,35 23.772 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 5.614.569 2.784.072 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 9.883.180 4.890.266 TOTAL ASSETS

Page 179: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole. 2

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL

POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2011 Notes 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 493.852 2x,14,34,35 292.208 Short-term bank loans Utang usaha 2x,15,34,35 Trade payables Pihak ketiga 615.875 478.751 Third parties Pihak-pihak berelasi 779.531 2g,30 791.792 Related parties Utang lainnya 2x,34,35 Other payables Pihak ketiga 46.670 37.421 Third parties Pihak-pihak berelasi 12.889 2g,30 1.102 Related parties Utang pajak 55.086 21b 33.836 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 231.911 2v,2x,17,34,35 282.130 Accrued expenses Uang muka pelanggan 29.442 2g,18,30 20.831 Advances from customers Kewajiban jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun: 2x long-term debts: Utang bank jangka panjang 470.526 16,34,35 131.813 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 2l,19,34,35 Obligations under finance lease Pihak ketiga 197.280 95.028 Third parties Pihak berelasi 201.759 2g,30 194.173 Related party

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.134.821 2.359.085 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban jangka panjang - setelah Long-term debts - net of current dikurangi bagian yang jatuh maturities: tempo dalam satu tahun: 2x Utang bank jangka panjang 2.831.156 16,34,35 715.785 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 2l,19,34,35 Obligations under finance lease Pihak ketiga 561.350 74.981 Third parties Pihak berelasi 172.429 2g,30 294.204 Related party Utang jangka panjang lainnya - 2g,20, Other long-term loan - Pihak berelasi - 30,34,35 125.874 Related party Liabilitas pajak tangguhan 33.766 2t,21e - Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 92.194 2w,29 67.939 Employee benefits liability Utang usaha jangka panjang - 2g,2x,15,30,35 56.435 Long-term trade payable Beban yang masih harus dibayar - setelah dikurangi bagian yang Accrued expenses - net of jatuh tempo dalam satu tahun - 2x,17,35 35.361 current maturities Uang muka pelanggan 34.458 2g,18,30 34.166 Advances from customers

TOTAL LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-CURRENT PANJANG 3.725.353 1.404.745 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 6.860.174 3.763.830 TOTAL LIABILITIES

Page 180: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole. 3

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL

POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2011 Notes 2010

EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TO DIATRIBUSIKAN KEPADA OWNERS OF THE PEMILIK ENTITAS INDUK PARENT COMPANY Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp500 (full Rp500 (dalam angka penuh) amount) par value per saham pada tanggal per share as of tanggal 31 Desember 2011 dan December 31, 2011 Rp1.000 (dalam angka penuh) and Rp1,000 (full amount) pada tanggal 31 Desember 2010 as of December 31, 2010 Modal dasar - Authorized capital - 9.360.000.000 saham pada 9,360,000,000 shares as of tanggal 31 Desember 2011 December 31, 2011 and dan 1.651.520.000 saham pada 1,651,520,000 shares tanggal 31 Desember 2010 as of December 31, 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid capital - 2.753.165.000 saham pada 2,753,165,000 shares as of tanggal 31 Desember 2011 December 31, 2011 and dan 412.880.000 saham pada 412,880,000 shares as tanggal 31 Desember 2010 1.376.583 23 412.880 of December 31, 2010 Tambahan modal disetor - neto 1.273.719 2z,24 - Additional paid-in capital - net Obligasi wajib konversi - 2g,2x,22 757.120 Mandatory convertible bonds Difference arising from restructuring Selisih nilai transaksi restrukturisasi transactions of entities under entitas sepengendali (152.914) 2c,2d,25 (152.914) common control Saldo laba 525.038 109.298 Retained earnings

Sub-total 3.022.426 1.126.384 Sub-total Kepentingan nonpengendali 580 1c,2b 52 Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS 3.023.006 1.126.436 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 9.883.180 4.890.266 EQUITY

Page 181: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole. 4

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF

COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2011 Notes 2010

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 6.626.275 2g,2r,26 4.486.419 SALES AND SERVICES BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD DAN PENDAPATAN JASA 5.244.558 2g,2r,27 3.773.394 AND SERVICES

LABA BRUTO 1.381.717 713.025 GROSS PROFIT

Beban penjualan, umum dan Selling, general and administrasi (718.953) 2g,2r,2aa,28 (463.599) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 70.864 2r,11 24.161 Other operating income Laba (rugi) selisih kurs - bersih (64.126) 2s 44.506 Gain (loss) on foreign exchange - net Beban operasi lainnya (13.480) 2r,11 (2.321) Other operating expenses

LABA USAHA 656.022 315.772 INCOME FROM OPERATIONS Bagian atas laba neto entitas Equity in net income of asosiasi 261 2k,10 - associated company Pendapatan keuangan 23.743 22.456 Finance income Biaya keuangan (215.620) 2g,30 (100.811) Finance charges

LABA SEBELUM INCOME BEFORE PAJAK PENGHASILAN 464.406 237.417 INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2t,21c INCOME TAX EXPENSE Kini 39.375 61.528 Current Tangguhan 12.148 21e 4.635 Deferred

Total beban pajak penghasilan 51.523 66.163 Total income tax expense

LABA SEBELUM INCOME BEFORE RUGI PROFORMA PROFORMA LOSS ARISING DARI TRANSAKSI FROM RESTRUCTURING RESTRUKTURISASI TRANSACTIONS OF ENTITIES ENTITAS SEPENGENDALI 412.883 171.254 UNDER COMMON CONTROL RUGI PROFORMA PROFORMA LOSS DARI TRANSAKSI ARISING FROM RESTRUCTURING RESTRUKTURISASI TRANSACTIONS OF ENTITIES ENTITAS SEPENGENDALI - 1c (43.878) UNDER COMMON CONTROL

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 412.883 127.376 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

TOTAL LABA BERSIH KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 412.883 127.376 INCOME FOR THE YEAR

Laba bersih/total laba komprehensif tahun berjalan yang Net income/total comprehensive dapat diatribusikan kepada: income for the year attributable to: Pemilik entitas induk 415.740 127.324 Owners of the parent company Kepentingan nonpengendali (2.857) 2b 52 Non-controlling interests

TOTAL 412.883 127.376 TOTAL

Page 182: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole. 5

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued)

Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 2011 Notes 2010

LABA BERSIH PER SAHAM EARNINGS PER SHARE YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN ATTRIBUTABLE TO THE KEPADA PEMILIK ENTITAS OWNERS OF THE PARENT INDUK (DALAM ANGKA PENUH) 2y,31 COMPANY (FULL AMOUNT) Dasar 192 154 Basic Dilusian 176 54 Diluted

Page 183: ABMM Annual Report 2011

The

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

are

orig

inal

ly is

sued

in th

e In

done

sian

lang

uage

.

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

terla

mpi

r mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

seca

ra k

esel

uruh

an.

Th

e ac

com

pany

ing

note

s to

the

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

con

solid

ated

fin

anci

al s

tate

men

ts ta

ken

as a

who

le.

6

PT

AB

M IN

VEST

AM

A T

bk D

AN

EN

TITA

S A

NA

K

LAPO

RA

N P

ERU

BA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SOLI

DA

SIA

N

Tahu

n ya

ng b

erak

hir p

ada

tang

gal-t

angg

al

31 D

esem

ber 2

011

dan

2010

(D

isaj

ikan

dal

am ju

taan

rupi

ah, k

ecua

li di

nyat

akan

lain

)

PT

AB

M IN

VEST

AM

A T

bk A

ND

SU

BSI

DIA

RIE

S C

ON

SOLI

DA

TED

STA

TEM

ENTS

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITY

Ye

ars

ende

d

Dec

embe

r 31,

201

1 an

d 20

10

(Exp

ress

ed in

mill

ions

of r

upia

h, u

nles

s ot

herw

ise

stat

ed)

Ek

uita

s ya

ng d

apat

dia

trib

usik

an k

epad

a pe

mili

k en

titas

indu

k/Eq

uity

attr

ibut

able

to o

wne

rs o

f the

par

ent c

ompa

ny

Selis

ih

M

odal

pro

form

a

nila

i tra

nsak

si

d

ari t

rans

aksi

res

tukt

uris

asi

r

estr

uktu

risas

i

entit

as

entit

as

s

epen

gend

ali/

s

epen

gend

ali/

D

iffer

ence

Prof

orm

a ca

pita

l

Mod

al s

aham

aris

ing

from

ar

isin

g fr

om

dite

mpa

tkan

dan

Tam

baha

n

re

stru

ctur

ing

rest

ruct

urin

g

d

iset

or p

enuh

/

m

odal

tr

ansa

ctio

ns

tran

sact

ions

O

blig

asi

Sald

o la

ba

Is

sued

dis

etor

- ne

to/

of e

ntiti

es

of e

ntiti

es

w

ajib

kon

vers

i/

(d

efis

it)/

K

epen

tinga

n

and

fully

A

dditi

onal

un

der

unde

r

M

anda

tory

R

etai

ned

no

npen

gend

ali/

Tota

l

Cat

atan

/

pa

id

p

aid-

in-c

apita

l

co

mm

on

com

mon

co

nver

tible

ea

rnin

gs

Tota

l/

N

on-c

ontr

ollin

g

ek

uita

s /

Not

es

capi

tal

- n

et

cont

rol

cont

rol

bond

s

(d

efic

it)

Tota

l

In

tere

sts

Net

equ

ity

Sald

o, 3

1 D

esem

ber 2

009

412.

880

-

(143

.454

)

92.0

05

75

7.12

0

(1

8.02

6)

1.

100.

525

-

1.10

0.52

5 B

alan

ce, D

ecem

ber 3

1, 2

009

P

rofo

rma

capi

tal a

risin

g fro

m

Mod

al p

rofo

rma

dari

trans

aksi

rest

ruct

urin

g tra

nsac

tions

of

re

stru

ktur

isas

i ent

itas

sepe

ngen

dali

1c

-

-

-

(9

2.00

5)

-

-

(9

2.00

5)

-

(9

2.00

5)

entit

ies

unde

r com

mon

con

trol

D

iffer

ence

aris

ing

from

rest

ruct

urin

g S

elis

ih n

ilai t

rans

aksi

rest

rukt

uris

asi

tra

nsac

tions

of e

ntiti

es

en

titas

sep

enge

ndal

i

2d,2

5

-

-

(9

.460

)

-

-

-

(9.4

60)

-

(9

.460

) un

der c

omm

on c

ontro

l To

tal l

aba

kom

preh

ensi

f

Tota

l com

preh

ensi

ve in

com

e

ta

hun

berja

lan

-

-

-

-

-

127.

324

127.

324

52

12

7.37

6

for t

he y

ear

Sald

o, 3

1 D

esem

ber 2

010

412.

880

-

(152

.914

)

-

757.

120

109.

298

1.12

6.38

4

52

1.12

6.43

6

Bal

ance

, Dec

embe

r 31,

201

0

Con

vers

ion

of m

anda

tory

K

onve

rsi o

blig

asi w

ajib

kon

vers

i

22

757.

120

-

-

-

(757

.120

)

-

-

-

- co

nver

tible

bon

ds

Pen

erbi

tan

saha

m m

elal

ui

Is

suan

ce o

f sha

res

thro

ugh

pe

naw

aran

um

um

1b

, 23

206.

583

1.27

3.71

9

-

-

-

-

1.

480.

302

-

1.48

0.30

2

pu

blic

offe

ring

To

tal l

aba

kom

preh

ensi

f

Tota

l com

preh

ensi

ve in

com

e

tahu

n be

rjala

n

-

-

-

-

-

41

5.74

0

41

5.74

0

(2

.857

)

412.

883

fo

r the

yea

r K

epen

tinga

n no

npen

gend

ali p

ada

Non

-con

trolli

ng in

tere

st in

new

ly

en

titas

ana

k ya

ng b

aru

diak

uisi

si

1c

-

-

-

-

-

-

-

3.

385

3.38

5

acqu

ired

subs

idia

ry

Sald

o, 3

1 D

esem

ber 2

011

1.37

6.58

3

1.

273.

719

(152

.914

)

-

-

525.

038

3.02

2.42

6

58

0

3.

023.

006

B

alan

ce, D

ecem

ber 3

1, 2

011

Page 184: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole. 7

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2011 Notes 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 6.214.820 4.586.444 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok, Payments to suppliers, karyawan dan lainnya (5.877.532) (3.867.027) employees and others

Kas diperoleh dari operasi 337.288 719.417 Cash generated from operations Penerimaan dari taksiran Receipts from estimated tagihan pajak 80.867 21a 128.286 claims for tax refund Penerimaan lainnya 45.032 2.134 Receipts from others Penerimaan dari pendapatan bunga 23.743 22.456 Receipts from interest income Pembayaran bunga (195.152) (112.342) Payments for interest Pembayaran pajak penghasilan (130.223) (104.006) Payments for income taxes Pembayaran lainnya (13.480) (43.469) Other payments

Kas neto yang diperoleh Net cash provided by dari aktivitas operasi 148.075 612.476 operating activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 54.773 11 25.757 Proceeds from sale of fixed assets Hasil dari penjualan Proceeds from sale of investment penyertaan saham 1.000 10 - in shares of stock Penambahan aset tetap (1.532.977) 11,38 (786.936) Acquisitions of fixed assets Akuisisi Entitas Anak (601.310) 1c,38 - Acquisition of Subsidiary Deposito berjangka yang digunakan Time deposits used sebagai jaminan pinjaman (175.627) 5 - as loan collateral Penambahan uang muka pembelian Payments of advances for purchases aset tetap (72.852) 13 - of fixed assets Penambahan biaya eksplorasi dan Expenditures for mining exploration pengembangan tambang (56.708) 12,38 (9.897) and development costs Penambahan uang muka Addition of advance for purchase penyertaan saham (41.711) 13 - of investment in shares Acquisition of additional investment Penambahan penyertaan saham - (204.862) in shares of stock Penambahan aset takberwujud - (7.426) Acquisitions of intangible assets

Kas neto yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (2.425.412) (983.364) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Perolehan utang bank 3.339.779 1.636.017 Proceeds from bank loans Penerimaan dari penawaran umum Proceeds from initial perdana saham - bersih setelah public offering of shares - net of dikurangi biaya penerbitan 1.480.302 1b,24 - issuance costs Pembayaran utang bank (855.112) (583.346) Payments of bank loans Pembayaran utang sewa Payments of obligations under pembiayaan (328.584) (593.461) finance lease Pembayaran utang jangka panjang (125.874) 20 - Payments of long-term loans Penambahan dari pihak-pihak berelasi - 166.220 Proceeds of loan from related parties Pembayaran kepada pihak-pihak berelasi - (428.179) Payments to related parties

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 3.510.511 197.251 financing activities

Page 185: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole. 8

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

(continued) Years ended

December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2011 Notes 2010

KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) IN NETO KAS DAN SETARA KAS 1.233.174 (173.637) CASH AND CASH EQUIVALENTS

DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGES NILAI TUKAR ATAS KAS DAN IN EXCHANGE RATES ON SETARA KAS 2.457 (7.899) CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 433.039 4 614.575 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 1.668.670 4 433.039 AT END OF YEAR

Tambahan informasi arus kas disajikan pada Catatan 38. Supporting cash flow information is presented in

Note 38.

Page 186: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment

PT ABM Investama Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Asih Wahyuni Martaningrum, S.H., No. 01 tanggal 1 Juni 2006 di Depok, Indonesia dengan nama PT Adiratna Bani Makmur. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-22790.HT.01.01. Tahun 2006 tanggal 3 Agustus 2006.

PT ABM Investama Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 01 dated June 1, 2006 of Notary Asih Wahyuni Martaningrum, S.H., in Depok, Indonesia under the name PT Adiratna Bani Makmur. The deed of establishment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C-22790.HT.01.01 Year 2006 dated August 3, 2006.

Berdasarkan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H.,

No. 5 tanggal 31 Agustus 2009, nama Perusahaan diubah dari PT Adiratna Bani Makmur menjadi PT ABM Investama. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-50239.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 16 Oktober 2009.

Based on Notarial Deed No. 5 dated August 31, 2009 of Dwi Yulianti, S.H., the Company’s name was changed from PT Adiratna Bani Makmur to PT ABM Investama. The change was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-50239.AH.01.02 Year 2009 dated October 16, 2009.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 163 tanggal 21 Juli 2011, sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan kepada masyarakat. Perubahan anggaran dasar terakhir telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-38025.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 28 Juli 2011.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, the latest of which was based on Notarial Deed No. 163 dated July 21, 2011 of Aulia Taufani, S.H., in connection with the Initial Public Offering (IPO) of the Company. The latest amendment of the Articles of Association was accepted by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-38025.AH.01.02. Year 2011 dated July 28, 2011.

Perusahaan berkedudukan di gedung Tiara

Marga Trakindo lantai 18, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta Selatan, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial tahun 2006.

The Company is domiciled in Tiara Marga Trakindo Building, 18th floor, Jl. Cilandak KKO No. 1, South Jakarta, Indonesia. The Company started its commercial operations in 2006.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah menjalankan jasa konsultasi manajemen bisnis.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities are conducting business management consultancy services.

Valle Verde Pte. Ltd., yang didirikan di

Singapura, adalah entitas induk akhir (ultimate parent) dari Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut “Grup”).

Valle Verde Pte. Ltd., incorporated in Singapore, is the ultimate parent of the Company and Subsidiaries (collectively referred to as “the Group”).

Page 187: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Penawaran umum Perusahaan

b. The Company’s public offerings

Pada tanggal 24 November 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 550.633.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham dengan harga Rp3.750 (dalam angka penuh) per saham. Pada tanggal 6 Desember 2011, Perusahaan mencatatkan seluruh saham yang telah diterbitkan di Bursa Efek Indonesia.

On November 24, 2011, the Company obtained the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM and Lembaga Keuangan or BAPEPAM-LK) to conduct public offering of its 550,633,000 shares with nominal value of Rp500 (full amount) per share at a price of Rp3,750 (full amount) per share. On December 6, 2011, the Company listed all of its issued shares in the Indonesia Stock Exchange.

c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi c. The Subsidiaries and Associated Company

Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak dan entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

The percentages of ownership, either directly or indirectly, of the Company in, and total assets of, the subsidiaries and associated company are as follows:

Tahun usaha komersial Persentase Total aset sebelum Kedudukan, dimulai/ kepemilikan/ eliminasi/ Ruang lingkup tanggal pendirian/ Year Percentage of Total assets before aktivitas/ Domicile, commercial ownership elimination Nama entitas/ Scope of date of operations Name of entity activities establishment started 2011 2010 2011 2010

Entitas Anak/Subsidiaries

Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: PT Cipta Kridatama (CK) Kontraktor Jakarta, 1999 100% 100% 3.384.825 2.190.288 Pertambangan/ 8 April 1997/ Mining April 8, 1997 contractor PT Sumberdaya Sewatama Penyewaan Jakarta, 1992 100% 100% 2.283.863 1.297.272

(SS) mesin pembangkit 31 Januari 1992/ tenaga listrik/ January 31,1992 Power engines rental PT Reswara Minergi Perdagangan/ Jakarta, 2011 100% 100% 1.145.727 250.576 Hartama (Reswara) Trading 19 Oktober 2010/ October 19, 2010 PT Sanggar Sarana Baja Perencanaan Jakarta, 1977 99,96% 99,96% 1.127.498 819.986 (SSB) rekayasa mesin, 19 Maret 1977/ pengembangan, March 19, 1977 dan pembuatan perlengkapan penunjang alat- alat berat dan alat angkut bahan/ Engineering, development and manufacture of heavy equipment attachment and materials handling products

Page 188: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) c. The Subsidiaries and Associated Company

(continued) Tahun usaha komersial Persentase Total aset sebelum Kedudukan, dimulai/ kepemilikan/ eliminasi/ Ruang lingkup tanggal pendirian/ Year Percentage of Total assets before aktivitas/ Domicile, commercial ownership elimination Nama entitas/ Scope of date of operations Name of entity activities establishment started 2011 2010 2011 2010

Entitas Anak/Subsidiaries

Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: Cipta Krida Bahari Jasa Jakarta, 1997 100% 100% 478.356 231 (CKB) logistik/ 9 Mei 1997/ Logistic May 9, 1997 services Kepemilikan tidak langsung:/ Indirect ownership: Melalui SS:/ Through SS:

PT Pradipa Aryasatya Industri pembangkit Jakarta, - 100% - 43.523 - (PAS) listrik energi thermal/ 13 Mei 2011/ Thermal energy IPP May 13, 2011 PT Nagata Bisma Shakti Industri pembangkit Jakarta, - 100% - 1.026 - (NBS) listrik energi yang 13 Mei 2011/ terbarukan/ May 13, 2011 Renewable energy IPP Melalui Reswara:/ Through Reswara: PT Tunas Inti Abadi Pengembangan Jakarta, 2009 100% 100% 820.826 311.253 (TIA) dan pertambangan 11 November 2003/ sumberdaya, November 11, 2003 terutama batubara/ Development and mining resources, principally coal PT Media Djaya Bersama Perdagangan, Jakarta, - 70% - 121.772 - (MDB) pengembangan 6 Mei 2005/ dan industri/ May 6, 2005 Trading, development and industry

PT Pelabuhan Buana Jasa Jakarta, - 100% 100% 52.264 50.003 Reja (PBR) pengelolaan 2 Desember 2010/ Pelabuhan/ December 2, 2010 Port management services

PT Mifa Bersaudara Pertambangan Aceh Darusalam, - 70% - 47.043 - (Mifa) batubara/ 14 Januari 2002/ Coal mining January 14, 2002 PT Bara Energi Lestari Pertambangan Aceh Darusalam, 2011 70% - 12.691 - (BEL) batubara/ 24 Juni 2005/ Coal mining June 24, 2005 Melalui SSB:/ Through SSB: PT Prima Wiguna Parama Perdagangan Jakarta, - 100% - 5.000 - (PWP) dan konstruksi/ 20 Juni 2011/ General trading June 20, 2011 and construction

Page 189: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) c. The Subsidiaries and Associated Company

(continued)

Tahun usaha komersial Persentase Total aset sebelum Kedudukan, dimulai/ kepemilikan/ eliminasi/ Ruang lingkup tanggal pendirian/ Year Percentage of Total assets before Aktivitas/ Domicile, commercial ownership elimination Nama entitas/ Scope of date of operations Name of entity activities establishment started 2011 2010 2011 2010

Entitas Anak/Subsidiaries

Kepemilikan tidak langsung:/ Indirect ownership:

Melalui CKB:/ Through CKB: PT Alfa Trans Raya Transportasi laut/ Jakarta, 2007 100% 100% 127.265 71.401 (ATR) Sea transportation 28 November 2006/ November 28, 2006 PT Baruna Dirga Dharma Transportasi laut Jakarta, 2011 100% - 74.655 - (BDD) domestik/ 24 Mei 2011/ Domestic sea May 24, 2011 transportation

Entitas Asosiasi/ Associated Company

PT Metaepsi Pejebe Pembangkit Jakarta, 2007 12% 20% - - Power Generation tenaga listrik/ 31 Januari 2005/ (Meppogen)*) Power January 31, 2005 generation *) Pada tanggal 31 Oktober 2011, investasi di Meppogen terdilusi menjadi 12% (Catatan 10)/As of October 31, 2011, the investment in Meppogen was diluted to become 12% (Note 10). CK CK

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

SH. M.Kn., No. 18 tanggal 14 Desember 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham di CK sebesar Rp484.475 sehingga pemilikan saham di CK menjadi sebesar 99,99%. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pemilikan saham Perusahaan bersama dengan pemilikan saham SSB di CK mencerminkan 100% kepemilikan saham di CK. Peningkatan investasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, dan oleh karena itu, dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali".

Based on Notarial Deed No. 18 dated December 14, 2010 of Djumini Setyoadi, SH. M.Kn., the Company increased its investment in CK by Rp484,475 making its equity interest in CK to become 99.99%. As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s investment, together with that of SSB, in CK shares represented 100% equity interest in CK. The said increase in the investment constituted a restructuring transaction among entities under common control and, therefore, was accounted for in a manner similar to the pooling-of-interests method in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transaction of Entities under Common Control”.

Reswara Reswara

Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H.

No. 38 tanggal 19 Oktober 2010, Perusahaan mendirikan Reswara dengan total modal awal yang disetor Rp250.000. Jumlah penyertaan modal Perusahaan bersama dengan kepemilikan saham SSB di Reswara sebesar Rp250.000, mewakili 100% kepemilikan saham.

Based on Notarial Deed No. 38 dated October 19, 2010 of Justriany Koni, S.H., the Company established Reswara with total paid-in capital amounting to Rp250,000. The Company’s investment, together with that of SSB in Reswara, amounted to Rp250,000, representing 100% equity interest.

Page 190: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) c. The Subsidiaries and Associated Company

(continued)

Reswara (lanjutan) Reswara (continued)

Reswara memiliki 99,99% kepemilikan saham atas TIA dan PBR dan 70% atas MDB.

Reswara has 99.99% equity interest in TIA and PBR and 70% in MDB.

PAS PAS

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 13 Mei 2011, SS dan SSB mendirikan entitas anak dengan nama PT Pradipa Aryasatya, dengan total modal awal disetor Rp1.000.

Based on Notarial Deed No. 25 dated May 13, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SS and SSB established a subsidiary under the name PT Pradipa Aryasatya, with total initial paid-in capital of Rp1,000.

NBS NBS Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 13 Mei 2011, SS dan SSB mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Bisma Shakti, dengan total modal awal yang disetor Rp1.000.

Based on Notarial Deed No. 26 dated May 13, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SS and SSB established a subsidiary under the name PT Nagata Bisma Shakti, with total initial paid-in capital of Rp1,000.

TIA TIA

Pada tanggal 31 Desember 2011, TIA memiliki Ijin Usaha Pertambangan (IUP), sebagai berikut:

As of December 31, 2011, TIA has mining business rights (Ijin Usaha Pertambangan/ IUP), as follows:

(Dalam jutaan ton)- tidak diaudit/ (In million tonnes)- unaudited

Lokasi/ Location

Kode Area/ Area Code

Luas (ha)/ Area (ha)

IUP Operasi Produksi/

IUP Production Operations

Total Cadangan/ Total Reserves

Produksi untuk Tahun yang

Berakhir pada tanggal

31 Desember 2011/

Production for the Year

Ended December 31, 2011

Akumulasi Total Produksi pada

tanggal 31 Desember 2011/ Accumulated Total

Production as of December 31, 2011

Sisa Cadangan/ Remaining Reserves

Kusan Hulu dan/and Sungai Loban Sub-district

TB.07 OKTPR 45

718,7

No. 51.A Tahun 2011

Berlaku sampai 5 Maret 2021/

Valid until March 5, 2021

52,0

1,91

3,08

48,92

Kusan Hulu dan/and Sungai Loban Sub-district

TB.04 FEBPR 03

2.355,2

No. 217 Tahun

2011 Berlaku sampai 16 Maret 2021/

Valid until March 16, 2021

Cadangan didasarkan pada hasil survei yang

dilakukan oleh PT Runge Indonesia untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA-03768_TIA_2011 yang dikeluarkan pada bulan September 2011.

The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia to appraise the reserves of the above areas as described in its report No. ADV-JA-03768_TIA_2011 issued in September 2011.

Page 191: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

14

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) c. The Subsidiaries and Associated Company (continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

TIA telah mendapatkan izin lokasi untuk

pembangunan pelabuhan khusus dengan Surat Keputusan No. 95 Tahun 2005 tanggal 3 Juni 2005 dan izin pembangunan pelabuhan khusus dengan Surat Keputusan No. 125 Tahun 2007 tanggal 10 Mei 2007. Kedua izin tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tanah Bumbu, yang berlokasi di Desa Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan mencakup 221 hektar.

TIA has obtained location permit for special port construction based on Decision Letter No. 95 Year 2005 dated June 3, 2005 and special port construction permit based on Decision Letter No. 125 Year 2007 dated May 10, 2007. Both permits issued by the District Head of Tanah Bumbu, located at Sebamban Baru Village, Sungai Loban Sub-district, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan covered 221 hectares.

Pada tanggal 10 Maret 2008, TIA mendapatkan izin operasional dari Pemerintah Daerah Tanah Bumbu dengan Surat Keputusan No. 220 Tahun 2008 untuk menjalankan pelabuhan khusus di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Surat Keputusan ini berlaku sampai dengan tanggal 10 Maret 2013. TIA juga telah memperoleh Persetujuan Pengelolaan Terminal untuk kepentingan sendiri berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 483 Tahun 2010 yang berlaku selama terminal dikelola untuk menunjang kegiatan usaha pokok TIA.

On March 10, 2008, TIA obtained operational permit from the District Head of Tanah Bumbu with Decision Letter No. 220 Year 2008 to operate a special port in Bunati Village, Angsana Sub-district, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. This Decision Letter is valid until March 10, 2013. TIA has also obtained permit No. 483 Year 2010 to Operate Special Port from the Minister of Transportation, which shall be valid as long as the port is used to support TIA’s main business activities.

TIA mengadakan perjanjian “Pinjam Pakai

Lahan” dengan PT Hutan Rindang Benua (HRB) pada tanggal 19 Januari 2010, dimana HRB menyetujui untuk meminjamkan area Hutan Tanaman Industri kepada TIA sebesar 1.753,8 hektar yang berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perjanjian tersebut berlaku selama umur tambang TIA. Izin mengenai Pinjam Pakai Kawasan Hutan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan berdasarkan Surat Keputusan No. SK.370/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juni 2009 dan No.SK.479/Menhut-II/2010 tanggal 24 Agustus 2010.

TIA entered into a “Pinjam Pakai Lahan” agreement dated January 19, 2010 with PT Hutan Rindang Benua (HRB), wherein HRB agreed to lend the Industrial Timber Plantation area to TIA with an area of 1,753.8 hectares located in Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. The agreement is valid during the life of TIA’s mine. The rights of “Pinjam Pakai Kawasan Hutan” have been approved by the Minister of Forestry based on Decision Letters No. SK.370/Menhut-II/2009 dated June 23, 2009 and No. SK.479/Menhut-II/2010 dated August 24, 2010.

MDB MDB

Pada tanggal 10 Juni 2011, PT Agrotama Raya (Agrotama) dan Equity First International Limited (EFIL), keduanya adalah pihak ketiga, menandatangani option agreement, dimana Agrotama memberikan opsi tanpa syarat dan mutlak kepada EFIL untuk membeli 54.250 saham milik Agrotama di MDB yang mewakili 70% dari kepemilikan saham MDB.

On June 10, 2011, PT Agrotama Raya (Agrotama) and Equity First International Limited (EFIL), both third parties, signed an option agreement, whereby Agrotama granted EFIL the unconditional and absolute option to purchase Agrotama’s 54,250 MDB shares, representing 70% equity interest in MDB.

Page 192: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

15

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) c. The Subsidiaries and Associated Company (continued)

MDB (lanjutan) MDB (continued)

Pada tanggal 17 Juni 2011, Reswara, Agrotama dan EFIL menandatangani perjanjian pengalihan dimana EFIL mengalihkan opsi untuk membeli saham MDB diatas kepada Reswara dengan harga pengalihan opsi sebesar USD60.000.000 (setara dengan Rp512.820), yang telah dibayar Reswara kepada EFIL pada tanggal 30 Juni 2011.

On June 17, 2011, Reswara, Agrotama and EFIL signed an assignment agreement whereby EFIL assigned the above option to purchase MDB shares to Reswara for an assignment option price subsequently set at USD60,000,000 (equivalent to Rp512,820), which Reswara paid to EFIL on June 30, 2011.

Selain itu, pada tanggal 17 Juni 2011, Reswara, Agrotama dan EFIL menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat, dimana Agrotama setuju untuk mengalihkan saham MDB yang disebutkan di atas kepada Reswara dengan harga USD10.000.000 (setara dengan Rp86.095), yang telah dibayar Reswara sepenuhnya kepada Agrotama pada tanggal 27 Juni 2011. Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., No. 167 tanggal 28 Juni 2011, Reswara memiliki 54.250 saham MDB.

Also, on June 17, 2011, Reswara, Agrotama and EFIL signed a conditional shares sale and purchase agreement, whereby Agrotama agreed to transfer the above-mentioned MDB shares to Reswara for a total purchase price of USD10,000,000 (equivalent to Rp86,095), which Reswara fully paid to Agrotama on June 27, 2011. Based on Notarial Deed No. 167 dated June 28, 2011 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.kn., Reswara owns a total of 54,250 shares of MDB.

Total biaya perolehan saham MDB adalah

sebesar USD70.000.000 (setara dengan Rp601.915). Sehubungan dengan akuisisi saham MDB, Reswara mengakui goodwill sebesar Rp593.883 dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.

Total cost of the investment in MDB shares amounted to USD70,000,000 (equivalent to Rp601,915). In connection with the acquisition of MDB shares, Reswara recognized goodwill amounting to Rp593,883 in the 2011 consolidated statement of financial position.

Nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dari akuisisi di atas beserta nilai tercatat goodwil yang timbul merupakan jumlah sementara menunggu penyelesaian penilaian nilai wajar aset dan liabilitas tersebut (Catatan 2c).

The fair values of the identifiable assets acquired and liabilities assumed from the above transaction, and the resulting goodwill are provisional pending receipt of the final valuations of the fair values of those assets and liabilities (Note 2c).

PBR PBR

Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H., No. 3 tanggal 2 Desember 2010, Reswara bersama dengan SSB mendirikan PBR dengan total penyertaan modal sebesar Rp50.000. Jumlah penyertaan Reswara, bersama dengan penyertaan SSB pada PBR, adalah sebesar Rp50.000, mewakili 100% kepemilikan saham.

Based on Notarial Deed No. 3 dated December 2, 2010 of Justriany Koni, S.H., Reswara, together with SSB, established PBR with total paid-in capital amounting to Rp50,000. Reswara’s investment, together with that of SSB in PBR, amounted to Rp50,000, representing equity interest of 100%.

Page 193: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

16

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) c. The Subsidiaries and Associated Company (continued)

Mifa Mifa

Mifa adalah entitas anak dari MDB, yang

memiliki 99,997% dari total saham yang dikeluarkan Mifa.

Mifa is a subsidiary of MDB, which owns 99.997% of Mifa’s total issued shares.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Mifa memiliki IUP, sebagai berikut:

As of December 31, 2011, Mifa has IUP, as follows:

(Dalam jutaan ton)- tidak diaudit/ (In million tonnes)- unaudited

Lokasi/ Location

Kode Area/ Area Code

Luas (ha)/ Area (ha)

IUP Operasi Produksi/ IUP Production

Operations Total Cadangan/ Total Reserves

Produksi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember

2011/ Production for the Year

Ended December 31,

2011

Akumulasi Total Produksi pada

tanggal 31 Desember 2011/ Accumulated Total

Production as of December 31,

2011

Sisa Cadangan/ Remaining Reserves

Meureubo, Aceh Barat KW 020505/MB 3.134

No. 117.b Tahun 2011

Berlaku sampai 13 April 2025/

Valid until April 13, 2025

150,00

-

-

150,00

Cadangan didasarkan pada hasil survei yang

dilakukan oleh PT Runge Indonesia untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA-03770_MDB_2011 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.

The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia to appraise the reserves of the above area as described in its report No. ADV-JA-03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.

Mifa memegang Izin Eksplorasi No. 157

tanggal 30 Agustus 2003 untuk wilayah pertambangan 3.000 hektar di Meureubo dan Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam; Izin Pertambangan Eksploitasi No. 96 tanggal 1 Agustus 2005; dan Izin untuk Mengangkut dan Menjual Barang Tambang No. 95 tanggal 1 Agustus 2005 dari Bupati Aceh Barat.

Mifa holds Exploration Permit No. 157 dated August 30, 2003 for a mining area of 3,000 hectares at Meureubo and Kaway XVI Sub-districts, West Aceh Regency, Nanggroe Aceh Darussalam; Mining Exploitation Permit No. 96 dated August 1, 2005; and Permit for Transfer and Selling for Mining No. 95 dated August 1, 2005 from the Regent of West Aceh.

Mifa juga memiliki izin lokasi untuk wilayah

penambangan batubara seluas 3.134 hektar di Meureubo dan Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam yang terakhir diubah berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat No. 179 Tahun 2008, tanggal 31 Mei 2008.

Mifa also has a location permit for a coal mining area of 3,134 hectares in Meureubo and Kaway XVI Sub-districts, West Aceh Regency, Nanggroe Aceh Darussalam which was last amended based on Decision Letter No. 179 Year 2008 dated May 31, 2008 of the Regent of West Aceh.

Page 194: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

17

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) c. The Subsidiaries and Associated Company (continued)

Mifa (lanjutan) Mifa (continued)

Pada tanggal 13 April 2010, Mifa memperoleh

IUP dari Bupati Aceh Barat berdasarkan Surat Keputusan No. 124 Tahun 2010 untuk melakukan konstruksi, produksi, memuat dan menjual, dan pengolahan dan pemurnian di lahan IUP untuk periode lima tahun yang berakhir pada tanggal 13 April 2015. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat No. 117.b Tahun 2011 tanggal 30 Maret 2011, izin ini telah disesuaikan untuk periode 20 tahun yang berakhir pada tanggal 13 April 2025.

On April 13, 2010, Mifa obtained IUP from the Regent of West Aceh based on Decision Letter No. 124 Year 2010 to conduct construction, production, loading and selling, and processing and purifying in the area of the IUP for a period of five years ending on April 13, 2015. Based on Decision Letter No. 117.b Year 2011 dated March 30, 2011 from the Regent of West Aceh, this permit has been adjusted to become effective for a period of 20 years ending on April 13, 2025.

BEL BEL

BEL adalah entitas anak dari MDB, dengan

kepemilikan 99,995% dari jumlah saham yang dikeluarkan BEL.

BEL is a subsidiary of MDB, which owns 99.995% of BEL’s total issued shares.

Pada tanggal 31 Desember 2011, BEL

memiliki IUP, sebagai berikut: As of December 31, 2011, BEL has IUP, as

follows:

(Dalam jutaan ton)- tidak diaudit/

(In million tonnes)- unaudited

Lokasi/ Location

Kode Area/ Area Code

Luas (ha)/ Area (ha)

IUP Operasi Produksi/ IUP Production

Operations Total Cadangan/ Total Reserves

Produksi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember

2011/ Production for the Year

Ended December 31,

2011

Akumulasi Total Produksi pada

tanggal 31 Desember 2011/ Accumulated Total

Production as of December 31,

2011

Sisa Cadangan/ Remaining Reserves

Seunagan dan/and Suka

Makmue, Nagan Raya

KW Sng 01 Ep 2007 1.495

No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 Tahun 2011

Berlaku sampai 26 September 2017/ Valid until September

26, 2017

19,00

0,03

0,03

18,97

Cadangan didasarkan pada hasil survei yang

dilakukan oleh PT Runge Indonesia untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA-03770_MDB_2011 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.

The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia to appraise the reserves of the above area as described in its report No. ADV-JA-03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.

Berdasarkan Keputusan Kabupaten Nagan

Raya No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 tanggal 18 Maret 2010, BEL telah memperoleh persetujuan untuk perubahan izin pertambangan eksploitasi menjadi IUP yang berlaku hingga tanggal 26 September 2017.

Based on Nagan Raya Regency Decree No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 dated March 18, 2010, BEL has obtained an approval for a change of its mining exploitation right to become IUP which is valid until September 26, 2017.

Page 195: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

18

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) c. The Subsidiaries and Associated Company (continued)

PWP PWP Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn. No. 31 tanggal 20 Juni 2011, SSB dan CKB mendirikan entitas anak dengan nama PT Prima Wiguna Parama, dengan total modal awal yang disetor Rp5.000.

Based on Notarial Deed No. 31 dated June 20, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SSB and CKB established a subsidiary under the name PT Prima Wiguna Parama, with total initial paid-in capital of Rp5,000.

ATR ATR

Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H.,

No. 20 tanggal 28 September 2010, ATR menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp10.000 pada bulan September 2010.

Based on Notarial Deed No. 20 dated September 28, 2010 of Justriany Koni, S.H., ATR received additional capital contribution from CKB amounting to Rp10,000 in September 2010.

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 1 Juni 2011, ATR meningkatkan modal dasar menjadi Rp180.000 dan menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp25.000 pada bulan Juni 2011.

Based on Notarial Deed No. 7 dated June 1, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., ATR increased its authorized capital to Rp180,000 and received additional capital contribution from CKB amounting to Rp25,000 in June 2011.

BDD BDD Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

S.H., M.Kn., No. 44 tanggal 24 Mei 2011, CKB dan SS mendirikan entitas anak dengan nama PT Baruna Dirga Dharma, dengan total modal awal disetor Rp1.000.

Based on Notarial Deed No. 44 dated May 24, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., CKB and SS established a subsidiary under the name PT Baruna Dirga Dharma, with total initial paid-in capital of Rp1,000.

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 25 Agustus 2011, BDD meningkatkan modal dasar menjadi Rp252.000 dan menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp62.000 pada bulan Agustus 2011.

Based on Notarial Deed No.7 dated August 25, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., BDD increased its authorized capital to Rp252,000 and received additional capital contribution from CKB amounting to Rp62,000 in August 2011.

Meppogen Meppogen

Berdasarkan Akta Notaris Andreas, S.H.,

LL.M., No. 36 pada tanggal 24 November 2010, SS mengakuisisi 27.900 saham (dengan nilai nominal Rp1.000.000 [dalam angka penuh] per saham) Meppogen dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera, pihak ketiga, sebesar USD6.500.000 (setara dengan Rp59.519), yang mewakili 20% kepemilikan di Meppogen.

Based on Notarial Deed No. 36 dated November 24, 2010 of Andreas, S.H., LL. M., SS acquired 27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 [full amount] per share) of Meppogen from PT Widjaja Tunggal Sejahtera, a third party, amounting to USD6,500,000 (equivalent to Rp59,519), representing 20% equity interest in Meppogen.

Pada tanggal 31 Oktober 2011, pemegang saham Meppogen lainnya melakukan konversi pinjamannya, yang mengakibatkan kepemilikan SS di Meppogen terdilusi menjadi 12%.

On October 31, 2011, the other shareholders of Meppogen converted their convertible loans which diluted the equity interest of SS in Meppogen to 12%.

Page 196: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

19

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan karyawan

d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011 2010 Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama

Rachmat Mulyana Hamami

Rachmat Mulyana Hamami President Commissioner

Komisaris Mivida Hamami

Mivida Hamami Commissioner

Komisaris Independen

Erry Riyana Hardjapamekas

- Independent Commissioner

2011 2010 Direksi Board of Directors

Direktur Utama Achmad Ananda Djajanegara

Achmad Ananda Djajanegara President Director

Direktur Willy Agung Adipradhana

Willy Agung Adipradhana Director

Direktur Syahnan Poerba

Syahnan Poerba Director

Direktur

Yovie Priadi

-

Director

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 25 tanggal 24 Januari 2011 dari Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui pengangkatan Yovie Priadi sebagai Direktur.

Based on the Circular Resolution of Shareholders, as notarized under Deed No. 25 dated January 24, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.kn., the shareholders approved the appointment of Yovie Priadi as Director.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para

Pemegang Saham, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 4 tanggal 14 Desember 2010 dari Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui pengangkatan Rachmat Mulyana Hamami sebagai Komisaris Utama.

Based on the Circular Resolution of Shareholders, as notarized under Deed No. 4 dated December 14, 2010 of Djumini Setyoadi, S.H., M.kn., the shareholders approved the appointment of Rachmat Mulyana Hamami as President Commissioner.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 9 November 2011, Dewan Komisaris Perusahaan menyetujui pembentukan Komite Audit Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan publik sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK.

Based on the Board of Commissioners’ Decision Letter dated November 9, 2011, the commissioners approved the establishment of the Audit Committee relating to the change in the Company’s status from a private company to a public company in accordance with the regulation of BAPEPAM-LK.

Page 197: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

20

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan karyawan (lanjutan)

d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees (continued)

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 is as follows:

Ketua

Erry Riyana Hardjapamekas Chairman

Anggota

Andradiet I.J Alis Member

Anggota Lucy Member

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi No. ABM-BOD/092/BOD/09/2011 tanggal 21 September 2011, Direksi menyetujui pengangkatan Bernando Agustono Mochtar sebagai Ketua Internal Audit.

Based on the Board of Directors’ Decision Letter No. ABM-BOD/092/BOD/09/2011 dated September 21, 2011, the directors approved the appointment of Bernando Agustono Mochtar as Internal Audit Chairman.

Grup mempunyai jumlah karyawan tetap

masing-masing adalah 4.752 dan 4.067 (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The Group had a total of 4,752 and 4,067 (unaudited) permanent employees as of December 31, 2011 and 2010, respectively.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAKs) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAKs) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini. beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (ISAKs) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011, prospectively or retrospectively.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011.

The consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, adopted on January 1, 2011.

Page 198: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lain, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures, such as key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut

memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang diungkapkan pada catatan ini.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this note.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.

Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan

penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan

telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas", yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact on the consolidated financial statements.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah.

Page 199: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Sejak 1 Januari 2011 From January 1, 2011

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan

PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (KNP); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang.

Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (NCI); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.

Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan

PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan, termasuk pengungkapan terkait, dalam laporan keuangan konsolidasian.

As described herein, the adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting, including the related disclosures, in the consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi

laporan keuangan entitas anak (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR dan BDD) dimana Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.

The consolidated financial statements include the accounts of the subsidiaries (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR and BDD) in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.

Semua akun dan transaksi antar Perusahaan

yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.

Page 200: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Sejak 1 Januari 2011 (lanjutan) From January 1, 2011 (conitnued)

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.

Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:

a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

c) power to appoint or remove the majority of

the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara

penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu

entitas anak, maka Perusahaan: In case of loss of control over a subsidiary, the

Company: - menghentikan pengakuan aset (termasuk

setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - derecognizes the assets (including

goodwill) and liabilities of the subsidiary; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap KNP; - derecognizes the carrying amount of any

NCI; - menghentikan pengakuan akumulasi

selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

- derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

- recognizes the fair value of the consideration received;

- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

- recognizes the fair value of any investment retained;

- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

- recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and,

- mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.

- reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

Page 201: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Sejak 1 Januari 2011 (lanjutan) From January 1, 2011 (conitnued)

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi

dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.

Sebelum 1 Januari 2011 Prior to January 1, 2011 Proporsi bagian pemilikan pemegang saham

minoritas atas aset bersih dan laba atau rugi bersih entitas anak konsolidasian sebelumnya disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak" pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai "Hak Minoritas di Laba (Rugi) Neto Entitas Anak" pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The proportionate shares of minority shareholders in net assets and net income or loss of the consolidated subsidiaries were previously presented as “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated statements of financial position and as “Minority Interest in Net Income (Loss) of Subsidiaries” in the consolidated statements of comprehensive income.

Kerugian yang menjadi bagian pemegang

saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali apabila pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak tersebut atau terdapat kewajiban yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang di bebankan pada Perusahaan terpulihkan.

The losses applicable to the minority interests in a Subsidiary may have exceeded the minority interests in the equity of the Subsidiary. The excess and any further losses applicable to the minority interests were absorbed by the Company as the majority shareholder, except to the extent that the minority interests had other long-term interest in the related Subsidiary or had binding obligations for, and were able to make good of, the losses. If the Subsidiary subsequently reported profits, all such profits were allocated to the majority interest holder, in this case, the Company, until the minority interests’ share of losses previously absorbed by the Company were recovered.

Page 202: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi bisnis c. Business combinations

Sejak 1 Januari 2011 From January 1, 2011

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan

secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang diterapkan bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year commencing on or after January 1, 2011.

PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan

transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan

PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan, termasuk pengungkapan terkait, dalam laporan keuangan konsolidasian.

As described herein, the adoption of PSAK No. 22 (Revised 2010) did not have a significant impact on the financial reporting, including the related disclosures, in the consolidated financial statements.

Kombinasi bisnis dicatat dengan

menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi”.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in “Selling, General and Administrative Expenses”.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,

Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.

Page 203: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi bisnis (lanjutan)

c. Business combinations (continued)

Sejak 1 Januari 2011 (lanjutan) From January 1, 2011 (continued)

Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Grup menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognised at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognised as of that date. The measurement period ends as soon as the Group receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan

secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak

pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur

pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in consolidated statement of comprehensive income.

Page 204: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi bisnis (lanjutan)

c. Business combinations (continued)

Sejak 1 Januari 2011 (lanjutan) From January 1, 2011 (continued)

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Group’s cash-generating units (CGU) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu

UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.

Sebelum 1 Januari 2011 Prior to January 1, 2011

Sebagai perbandingan dengan persyaratan-

persyaratan tersebut diatas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:

In comparison to the above, the following were the accounting policies applied for business combinations prior to January 1, 2011:

i. Kombinasi bisnis dicatat dengan

menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya disebut hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;

i. Business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;

ii. Kombinasi bisnis yang diperoleh secara

bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;

ii. Business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;

Page 205: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi bisnis (lanjutan) c. Business combinations (continued)

Sebelum 1 Januari 2011 (lanjutan) Prior to January 1, 2011 (continued)

iii. Ketika Grup mengakuisisi sebuah bisnis,

derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak;

iii. When the Group acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract;

iv. Imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya

jika, Grup mempunyai kewajiban saat ini, kemungkinan besar terjadi arus ekonomis keluar, dan dapat diestimasi secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.

iv. Contingent consideration was recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.

d. Restrukturisasi entitas sepengendali d. Restructuring transactions of entities

under common control

Akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali". Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004), pengalihan aset, kewajiban, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya dari entitas sepengendali tidak akan menghasilkan laba atau rugi bagi Perusahaan atau entitas individual dalam kelompok yang sama.

Acquisition or transfer of shares among entities under common control is accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”. Under PSAK No. 38 (Revised 2004), transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership of entities under common control would not result in a gain or loss to the Company or to the individual entity within the same group.

Karena transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau kewajiban yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).

Since the restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.

Dalam menerapkan metode penyatuan

kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi restrukturisasi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam akun "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali".

In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the earliest period presented. The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized under the account “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.

Page 206: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank

dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents include cash on hand and in banks and time deposits with original maturity periods of three months or less and not restricted in use.

f. Kas dan setara kas yang dibatasi

penggunaannya f. Restricted cash and cash equivalents

Kas di bank yang terkait dengan uang muka

dari pelanggan yang penggunaannya dibatasi untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance) sehubungan dengan proses pengeluaran barang di pelabuhan dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya”.

Cash in banks relating to customer deposits which are restricted for the payments of tax clearance in accordance with goods handling activities in ports and time deposits which are pledged for loan facility are presented as “Restricted Cash and Cash Equivalents”.

g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi g. Transactions with related parties

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan

PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), "Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa". PSAK No. 7 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, which superseded PSAK No. 7 (Revised 1994), “Related Party Disclosures”. PSAK No. 7 (Revised 2010) requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. The adoption of PSAK No. 7 (Revised 2010) did not have a significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup

jika: A party is considered to be related to the Group if:

a langsung, atau tidak langsung yang

melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan, Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;

a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; b. the party is an associate of the Group;

Page 207: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

(lanjutan) g. Transactions with related parties

(continued)

c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer;

c. the party is a joint venture in which the Group is a venturer;

d. suatu pihak adalah anggota dari personil

manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup;

d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;

e. suatu pihak adalah anggota keluarga

dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

f. suatu pihak adalah entitas yang

dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,

g. suatu pihak adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.

g. the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan

persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-

pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

h. Penyisihan kerugian penurunan nilai

piutang h. Allowance for impairment losses of

receivables

Grup melakukan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2x).

The Group provides allowance for impairment losses of receivables in accordance with the provisions of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 2x).

Page 208: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah

antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan ditentukan dengan metode

rata-rata tertimbang yang terdiri dari semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Penyisihan untuk persediaan usang dan/atau penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.

Cost is determined using the weighted-average method which comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for inventory obsolescence and/or decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual

dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan perkiraan biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

j. Beban dibayar dimuka j. Prepaid expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi dan

dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari "Aset Tidak Lancar lainnya" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position.

k. Penyertaan saham k. Investments in shares of stock

Penyertaan saham pada entitas dimana Grup

tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).

Investments in shares of stock of entities wherein the Group does not have significant influence are accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006).

Efektif 1 Januari, 2011, Grup menerapkan

PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK No. 15 (Revisi 2009) yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. PSAK No. 15 (Revised 2009) is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies in relation to the determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in values of investments and separate financial statements. The adoption of PSAK No. 15 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Page 209: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Penyertaan saham (lanjutan) k. Investments in shares of stock (continued)

Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur

dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.

The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from, the investee since the date of acquisition.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan kepemilikan Grup dalam entitas asosiasi.

The consolidated statements of comprehensive income reflect the Group’s share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associated company are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associated company.

Grup menentukan apakah diperlukan untuk

mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associated company. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associated company is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in shares of stock and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 210: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Sewa l. Leases

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),

“Sewa”, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”, the determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under PSAK No. 30 (Revised 2007), leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset are classified as financial leases.

Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan

sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset are classified as operating leases.

Grup sebagai lessee The Group as lessee

i. Berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2007),

dalam sewa pembiayaan, Grup sebagai lessee mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

i. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Group, as lessee, recognizes assets and liabilities in the consolidated statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased fixed asset or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 211: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Sewa (lanjutan) l. Leases (continued)

Grup sebagai lessee (lanjutan) The Group as lessee (continued)

ii Aset sewaan (disajikan sebagai bagian

“Aset Tetap”) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

ii. Capitalized leased asset (presented as a part of the “Fixed Assets” account) is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term.

iii. Dalam sewa operasi, Grup mengakui

pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.

iii. Under an operating lease, the Group recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.

Grup sebagai lessor The Group as lessor

i. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),

dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan pembiayaan. Pengakuan pendapatan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

i. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Group recognizes assets held under a finance lease in its consolidated statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Group’s net investment in the finance lease.

ii. Dalam sewa operasi, Grup mengakui aset

untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.

ii. Under an operating lease, the Group presents the asset subject to operating leases in its consolidated statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line method over the lease term.

Page 212: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Biaya eksplorasi dan pengembangan

tambang ditangguhkan m. Deferred mining exploration and

development costs

Biaya eksplorasi diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan sebagai aset apabila biaya-biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau ketika kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis dapat diperoleh, kegiatan yang signifikan dalam, atau terkait dengan, area of interest masih berlangsung.

Exploration expenditures are accumulated for each area of interest and deferred as an asset when the costs are expected to be recouped through exploitation or sale, or where activities in the area of interest have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to, the area of interest are continuing.

Biaya pengembangan termasuk biaya-biaya

untuk mengembangkan area of interest sebelum dimulainya kegiatan operasi dalam area of interest yang bersangkutan dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan estimasi umur tambang atau periode IUP, yang mana yang lebih pendek. Biaya yang tidak diamortisasi dihapuskan pada saat Grup menentukan bahwa tidak ada lagi nilai yang dapat diharapkan dari area of interest yang bersangkutan di masa mendatang.

Development expenditures which incorporate costs for developing an area of interest prior to the commencement of operations in the respective area are capitalized and are amortized based on anticipated coal production during the mine life or estimated IUP period, whichever is shorter. Unamortized costs are written off in the period in which the Group determines that no future value is expected from the area of interest.

Setiap area of interest ditelaah pada setiap

akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya eksplorasi tangguhan sepanjang nilainya tidak dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.

Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period and, where appropriate, an adjustment is made to write off deferred exploration expenditures to the extent that they are not recoverable.

Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang

tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi yang dihitung sejak tanggal dimulainya produksi komersial dari setiap area of interest yang bersangkutan.

Deferred mining exploration and development expenditures are amortized on the unit-of-production method from the date of commencement of commercial production of each respective area of interest.

Page 213: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Aset tetap n. Fixed assets

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat atas aset adalah sebagai berikut:

Fixed assets, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/Years

Kepemilikan langsung Direct ownership Jalan dan infrastruktur 10 Roads and infrastructure Bangunan dan prasarana 5 - 25 Building and improvement Perlengkapan, perabot, dan peralatan kantor 3 - 5 Office furniture, fixtures and equipment Kendaraan 3 - 8 Vehicles Kapal 3 - 16 Vessels Mesin dan peralatan 3 - 8 Machineries and equipment Aset sewa Leased assets Kendaraan 3 - 5 Vehicles Mesin dan peralatan 3 - 5 Machineries and equipment

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah dapat ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Land is stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles may be deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar

biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.

Page 214: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Aset tetap (lanjutan) n. Fixed assets (continued)

Uang muka pembelian kapal dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Uang muka akan dipindahkan ke akun aset tetap yang sesuai pada saat kapal tersebut diterima dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Advances for purchase of vessels are stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The advances will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the vessels are received and ready for their intended use.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pembaruan dan perbaikan yang signifikan akan dikapitalisasi ke dalam nilai aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan.

The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen

mereviu nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap.

The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed at each financial year end.

Page 215: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Aset takberwujud o. Intangible assets

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan

PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Takberwujud". PSAK No. 19 (Revisi 2010), yang menggantikan PSAK No. 19 (Revisi 2000), "Aktiva Tidak Berwujud". PSAK No. 19 (Revisi 2010) mengatur perlakuan akuntansi untuk aset takberwujud yang tidak dibahas secara khusus dalam PSAK lainnya, dan mengharuskan pengakuan suatu aset takberwujud jika, dan hanya jika: (1) aset tersebut dapat dipisahkan, (2) aset tersebut timbul dari hak kontraktual atau hak legal lain, dan (3) Grup memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomi tersebut. PSAK No. 19 (Revisi 2010) juga menentukan bagaimana mengukur jumlah tercatat aset takberwujud dan pengungkapan yang terkait. Penerapan PSAK No. 19 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. PSAK No. 19 (Revised 2010), which superseded PSAK No. 19 (Revised 2000), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAKs, and requires the recognition of an intangible asset if, and only if: (1) the asset is separable, (2) the asset arises from contractual or other rights, and (3) the Group has the power to obtain the future economic benefits flowing from the asset and to restrict the access of others to those benefits. PSAK No. 19 (Revised 2010) also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of PSAK No. 19 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari

penghentian pengakuan suatu aset takberwujud diukur sebagai perbedaan antara hasil pelepasan bersih dan nilai tercatat bersih aset, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian saat aset dihentikan pengakuannya.

Gain or loss arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset, and is recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the asset is derecognized.

p. Penurunan nilai aset non-keuangan p. Impairment of non-financial assets

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan

secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menggantikan PSAK No. 48 (Revisi 1998), "Penurunan Nilai Aktiva".

Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011. PSAK No. 48 (Revised 2009) superseded PSAK No. 48 (Revised 1998), “Impairment of Assets”.

Page 216: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penurunan nilai aset non-keuangan

(lanjutan) p. Impairment of non-financial assets

(continued)

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.

PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts.

Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan, berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.

As described herein, the adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on financial reporting, including for the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup

menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset

individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or its CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Page 217: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penurunan nilai aset non-keuangan

(lanjutan) p. Impairment of non-financial assets

(continued)

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode

pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan setiap tahun

(per 31 Desember) dan ketika keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan dari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai yang berhubungan dengan goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak

terdapat indikasi atas penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets as of December 31, 2011 and 2010.

Page 218: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Kapitalisasi biaya pinjaman q. Capitalization of borrowing costs

Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2008),

“Biaya Pinjaman”, Grup mengkapitalisasi beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman dan biaya pinjaman lainnya yang digunakan untuk mendanai uang muka pembelian kapal, dan pembangunan atau instalasi aset tetap. Kapitalisasi atas biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau instalasi aset tersebut selesai dan aset yang telah selesai dibangun atau telah diinstalasi tersebut serta kapal-kapal yang telah dibeli dan diterima telah siap untuk digunakan.

In accordance with PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, the Group capitalizes interest charges and foreign exchange differences incurred on borrowings and other related costs to finance advances for purchase of vessels, and the construction or installation of major facilities. Capitalization of these borrowing costs ceases when the construction or installation is completed and the related asset constructed or installed and the vessels purchased and delivered are ready for their intended use.

r. Pengakuan pendapatan dan beban r. Revenue and expense recognition

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK No. 23 (Revisi 2010) ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK No. 23 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. PSAK No. 23 (Revised 2010) identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition are met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of PSAK No. 23 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Revenue is recognized to the extent that it is

probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (VAT). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:

Penjualan Barang Sales of Goods

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.

Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized at the time when the significant risks and rewards of ownership of the products have passed to the buyer, which time generally coincides with their delivery and acceptance.

Page 219: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) r. Revenue and expense recognition

(continued)

Pendapatan jasa Revenues from Services

Pendapatan dan jasa diakui pada saat jasa diberikan. Pembayaran diterima untuk bagian jasa yang belum selesai diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan dicatat sebagai bagian dari uang muka yang diterima dari pelanggan.

Revenues from services are recognized when the services are rendered. Payments received for the uncompleted portion of services are recognized as unearned revenues and recorded as part of advances from customers.

1. Pendapatan dari jasa logistik, jasa penanganan kargo dan kontainer, dan dari kegiatan keagenan dan terminal diakui pada saat jasa diberikan.

1. Revenues from logistic services, container equipment and cargo handling services, and from agency and terminal activities are recognized when the services are rendered.

2. Pendapatan sewa kapal (time charter) diakui selama masa perjanjian sewa kapal. Pendapatan dari jasa pengangkutan batu bara diakui berdasarkan jumlah muatan dalam metrik ton.

2. Time charter revenue is recognized over the life of the time charter agreement. Revenue from coal affreightment is recognized based on metric ton measurement.

3. Pendapatan dari penyediaan forwarding angkutan laut diakui pada saat jasa diberikan.

3. Revenues from rendering sea freight forwarding are recognized when the services are rendered.

4. Pendapatan yang dihasilkan dari dan biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas kontrak-kontrak tertentu, seperti kegiatan pabrikasi, diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian. Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.

4. Revenues from and cost of contracting activities, such as from fabrication work, are recognized based on the stage of completion. When it is probable that the total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognized as an expense immediately.

Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at

amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (EIR), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when they are incurred.

Page 220: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing s. Foreign currency transactions and

balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika ada keuntungan atau kerugian akan dikreditkan atau dibebankan di tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to rupiah using the middle rates of foreign currency bank notes published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Kurs (dalam angka penuh) yang digunakan

untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The exchange rates (in full amounts) used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Euro (EUR)1/rupiah 11.739 11.956 Euro (EUR)1/ rupiah Dolar Australia (AUD)1/rupiah 9.203 9.143 Australian dollar (AUD)1/ rupiah Dolar Amerika Serikat (USD)1/rupiah 9.068 8.991 United States dollar (USD)1/ rupiah

t. Pajak penghasilan t. Income tax

Pajak penghasilan tidak final Non-final income tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba

kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang bersangkutan, kecuali perbedaan tersebut dikenakan pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Page 221: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Pajak penghasilan (lanjutan) t. Income tax (continued)

Pajak penghasilan tidak final (lanjutan) Non-final income tax (continued)

Pajak tangguhan dihitung dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi bisnis disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau liabilitas pajak tangguhan”.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. The deferred tax effect arising from business acquisitions is recognized as part of “Deferred tax asset or liability” account.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan

secara saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, penyajian yang sama dilakukan untuk aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Pajak penghasilan final Final income tax

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51

Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telah diubah dengan No. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009, penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2008.

Based on Government Regulation No. 51 Year 2008 dated July 20, 2008 which was amended by Government Regulation No. 40 Year 2009 dated June 4, 2009, income derived from construction services is subject to final income tax. This regulation is effective on August 1, 2008.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia No. 416/ KMK.04/1996 dan No. 417/KMK.04/1996 tanggal 14 Juni 1996 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996 tanggal 13 Agustus 1996, pendapatan dari jasa pengangkutan dan sewa kapal yang diterima Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan pajak bersifat final masing-masing sebesar 1,20% dan 2,64% dari pendapatan, serta biaya sehubungan dengan kegiatan diatas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan.

Based on the Decision Letters No. 416/ KMK.04/1996 and No. 417/KMK.04/1996 dated June 14, 1996 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and Circular Letter No. 29/PJ.4/1996 dated August 13, 1996 of the Directorate General of Taxes, revenues from freight operations and charter of vessels are subject to final income tax computed at 1.20% and 2.64% of the revenues for domestic and foreign companies, respectively, and the related costs and expenses are considered non-deductible for income tax purposes.

Page 222: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Pajak penghasilan (lanjutan) t. Income tax (continued)

Pajak penghasilan final (lanjutan) Final income tax (continued)

Beban pajak kini sehubungan dengan

penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan untuk tujuan akuntansi. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada tahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.

Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the final income tax expense for the current year is recognized as prepaid tax or tax payable.

Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas

yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan

diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.

Adjustment to tax obligation is recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

u. Biaya pengupasan u. Stripping costs

Biaya pengupasan tanah diakui sebagai biaya

produksi berdasarkan rata-rata rasio pengupasan yang diperkirakan selama usia tambang. Bila rasio pengupasan aktual melebihi rata-rata rasio pengupasan yang diperkirakan selama usia tambang, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan dan dicatat dalam laporan posisi keuangan sebagai biaya pengupasan ditangguhkan. Selain itu, biaya pengupasan tanah tangguhan dibebankan sebagai biaya produksi pada tahun di mana rasio aktual secara signifikan lebih rendah daripada rata-rata rasio pengupasan yang diperkirakan, selama usia tambang. Perubahan rata-rata rasio pengupasan yang diperkirakan dicatat secara prospektif selama sisa umur tambang.

Stripping costs are recognized as production costs based on the average of the estimated stripping ratio over the life of the mine. When the actual stripping ratio exceeds the average of the estimated stripping ratio over the life of the mine, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated statements of financial position as deferred stripping costs. In addition, these deferred stripping costs are expensed as production costs in the year where the actual ratio is significantly lower than the average of the estimated stripping ratio, over the life of the mine. Changes in the average of the estimated stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.

Page 223: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

v. Provisi v. Provisions

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan

PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi". PSAK No. 57 (Revisi 2009) harus diterapkan secara prospektif dan menetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK No. 57 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. PSAK No. 57 (Revised 2009) is applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of PSAK No. 57 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini

(baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Provisi untuk biaya pembongkaran aset

diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan pada nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku.

Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates.

Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaran

lingkungan lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.

Restoration, rehabilitation, and other environmental expenditures incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production.

Grup memiliki kewajiban tertentu untuk

memulihkan dan merehabilitasi daerah pertambangan setelah selesai produksi. Kewajiban di akru menggunakan metode unit produksi sepanjang umur tambang sehingga akrual tersebut akan cukup untuk memenuhi kewajiban ketika produksi dari sumber daya selesai. Perubahan dalam estimasi biaya restorasi dan lingkungan yang harus dibayarkan dicatat secara prospektif selama sisa umur tambang.

The Group has certain obligations to restore and rehabilitate mining areas following the completion of production. Such obligations are being accrued using the unit-of-production method over the life of the mine so that the accrual will be adequate to meet those obligations once production from the resource is completed. Changes in estimated restoration and environmental costs to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining life of the mine.

Page 224: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Liabilitas imbalan kerja w. Employee benefits liability

Grup mengakui liabilitas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ”Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mengharuskan Grup mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.

The Group recognizes employee benefits liability in accordance with PSAK No. 24 Revised 2004), “Employee Benefits”. This statement requires the Group to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.

Imbalan kerja jangka panjang Grup meliputi: Long-term employee benefits of the Group

comprise the following:

Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan

Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.

The Company and certain Subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees.

Kontribusi program pensiun iuran pasti diakui

sebagai beban pada usaha tahun berjalan. Contributions for the defined contribution

pension plan are charged to current operations.

Program Pensiun Manfaat Pasti, Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 dan Imbalan Pasca-kerja Lainnya.

Defined Benefit Pension Plan, Labor Law No.13/2003 and Other Post-employment Benefits.

Grup menyelenggarakan program manfaat

pasti (dana pensiun) untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dan liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU). Penyisihan berdasarkan UU telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari dana pensiun dengan manfaat yang diatur dalam UU setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari karyawan dan hasil investasi yang berkaitan.

The Group has a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees and an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”). The provision for the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deduction of accumulated employee contributions and the related investment results.

Jika manfaat dana pensiun yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU, Grup akan menyediakan kekurangannya.

If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Group will provide for such shortage.

Grup juga memberikan imbalan kerja jangka

panjang selain pensiun berupa jubile yang tidak didanai.

The Group also provides long-term employment benefits other than pension, such as jubilee, which are unfunded.

Page 225: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Liabilitas imbalan kerja (lanjutan) w. Employee benefits liability (continued)

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas atas imbalan kerja, ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria projected-unit-credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan.

Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees benefits is determined using the projected-unit-credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the employees.

Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the period until the benefits concerned become vested.

Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen

atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.

Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:

A curtailment occurs when an entity either:

i. Menunjukkan komitmennya untuk

mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau,

i. Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or

ii. Mengubah ketentuan dalam program

imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

ii. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.

Penyelesaian program terjadi ketika Grup

melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

A settlement occurs when the Group enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.

Page 226: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan x. Financial instruments

Efektif 1 Januari 2010, Grup menerapkan

PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran".

Effective January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

i. Aset keuangan i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam lingkup PSAK

No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets.

Pada tanggal 1 Januari 2010, Grup tidak

memiliki aset keuangan selain kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lainnya, aset lancar lainnya, dan uang jaminan. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan.

On January 1, 2010, the Group did not have financial assets other than cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other current assets, and security deposits. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of those assets at each financial period-end.

Aset keuangan pada awalnya diukur pada

nilai wajar ditambah dengan, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran aset keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba atau rugi • Financial assets at fair value through

profit or loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Page 227: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

Aset derivatif diklasifikasikan sebagai

kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

• Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba atau rugi (lanjutan)

• Financial assets at fair value through profit or loss (continued)

Grup tidak memiliki aset keuangan

yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The Group did not have financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2011 and 2010.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yang merupakan metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau grup aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan alokasi pendapatan bunga atau biaya bunga sepanjang periode yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, which is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Page 228: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

51

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

(lanjutan) • Loans and receivables (continued)

Grup memiliki kas dan setara kas, kas

dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lainnya, aset lancar lainnya (piutang lainnya, pinjaman karyawan, dan dana ditahan untuk bank garansi) dan aset tidak lancar lainnya (uang jaminan) dalam kategori ini.

The Group’s cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other current assets (other receivable, staff loans, and deposit for bank guarantee) and other non-current assets (security deposits) are classified under this category.

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

(HTM) • Held-to-maturity (HTM) investments

Aset keuangan non derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Grup mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya.

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.

Laba atau rugi diakui pada laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Grup tidak mempunyai investasi HTM

pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The Group did not have any HTM investments as of December 31, 2011 and 2010.

Page 229: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-For-Sale (AFS) financial

assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to the consolidated statements of comprehensive income as a reclassification adjustment.

Grup memiliki penyertaan saham

yang nilai wajarnya tidak tersedia dimana kepemilikan saham kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.

The Group has investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the ownership of equity interest is less than 20%. These investments are carried at cost.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or

Page 230: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

53

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan

(lanjutan) Derecognition of financial assets

(continued)

ii. Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii. The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Apabila Grup mentransfer hak untuk

menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Page 231: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

54

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)

Derecognition of financial assets (continued)

Pada saat penghentian pengakuan atas

aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, should be recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi

keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each consolidated statement of financial position date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 232: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

55

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi

indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

● Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi ● Financial assets carried at amortized

cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat

bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Page 233: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

56

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

● Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

● Financial assets carried at amortized cost (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa

kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi

melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Grup.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

Page 234: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

57

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

● Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

● Financial assets carried at amortized cost (continued)

Jika, pada tahun berikutnya, nilai

estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeding its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

● Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan ● Financial assets carried at cost

Jika terdapat bukti obyektif bahwa

kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada tahun-tahun berikutnya.

If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have quotations and are not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses may not be reversed in succeeding years.

Page 235: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

58

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas ii. Financial liabilities and equity

instruments

Pengakuan awal Initial recognition

Grup menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.

The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK

No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan untuk tujuan instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur

pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Grup meliputi utang

usaha, beban yang masih harus dibayar, utang bank, utang lainnya, utang jangka panjang lainnya dan utang sewa pembiayaan.

The Group’s financial liabilities include trade payables, accrued expenses, bank loan, other payables, other long-term loans and obligations under finance lease.

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak

yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup akan dicatat sebesar jumlah yang diperoleh, setelah dikurangi dengan biaya emisi langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the amount of the proceeds received, net of direct issuance costs.

Suatu instrumen merupakan instrumen

ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) di bawah ini terpenuhi.

The instrument is an equity instrument if, and only if, both conditions (a) and (b) below are met.

Page 236: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

59

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas (lanjutan) ii. Financial liabilities and equity

instruments (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

(a) Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual:

(a) The instrument includes no contractual obligation:

i. Untuk memberikan kas atau aset

keuangan lainnya kepada entitas lain; atau

i. To deliver cash or another financial asset to another entity; or

ii. Untuk menukar aset keuangan

atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi penerbit.

ii. To exchange financial assets or financial liabilities with another entity under conditions that are potentially unfavorable to the issuer.

b) Jika instrumen akan atau dapat

diselesaikan oleh penerbit yang memiliki instrumen ekuitas, apabila instrumen itu:

(b) If the instrument will or may be settled in the issuer's own equity instruments, it is:

i. non-derivatif yang tidak memiliki

kewajiban kontraktual terhadap penerbit untuk memberikan sejumlah variabel terhadap instrumen ekuitas pemilik; atau

i. a non-derivative that includes no contractual obligation for the issuer to deliver a variable number of its own equity instruments; or

ii. derivatif yang akan diselesaikan

oleh penerbit hanya dengan menukarkan sejumlah uang tunai atau aset keuangan lainnya untuk sejumlah instrumen ekuitas pemilik. Untuk kepentingan ini, instrumen ekuitas milik penerbit tidak meliputi instrumen yang terikat kontrak untuk penerimaan di masa mendatang atau pengiriman instrumen ekuitas milik penerbit.

ii a derivative that will be settled only by the issuer exchanging a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of its own equity instruments. For this purpose the issuer's own equity instruments do not include instruments that are themselves contracts for the future receipt or delivery of the issuer's own equity instruments.

Instrumen ekuitas Grup meliputi saham

biasa dan obligasi wajib konversi. The Group’s equity instruments include

common shares and mandatory convertible bonds.

Page 237: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

60

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas (lanjutan) ii. Financial liabilities and equity

instruments (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen konversi sejenis yang diubah menjadi sejumlah saham biasa oleh pemegangnya, diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan materi dalam perjanjian kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen kewajiban diestimasi menggunakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen non-konversi yang sejenis. Jumlah ini dicatat sebagai kewajiban atas dasar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif sampai dengan pelaksanaan konversi atau pada tanggal jatuh tempo instrumen. Komponen ekuitas ditentukan dengan mengurangi jumlah komponen kewajiban dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan. Jumlah ini diakui dan dimasukkan ke dalam ekuitas, setelah dikurangi dengan efek pajak penghasilan, dan tidak diperhitungkan kembali.

Compound financial instruments, such as bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar non-convertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest rate method until extinguished upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan

tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba atau rugi

• Financial liabilities at fair value through profit or loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Page 238: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

61

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas (lanjutan) ii. Financial liabilities and equity

instruments (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba atau rugi (lanjutan)

• Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

• Utang dan pinjaman • Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, utang yang

dikenakan bunga dan pinjaman selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At consolidated statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.

Page 239: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

62

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas (lanjutan) ii. Financial liabilities and equity

instruments (continued)

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Derecognition of financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar

dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Instrumen keuangan derivatif Derivative financial instruments

Grup menandatangani kontrak swap

valuta asing yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Grup dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.

The Group enters into and engages in permitted foreign currency swap contracts, if considered necessary, for the purpose of managing the foreign exchange exposures emanating from the Group’s loans in foreign currencies. These derivative financial instruments are not designated in a qualifying hedge relationship and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently re-measured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.

Page 240: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

63

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

ii. Liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas (lanjutan) ii. Financial liabilities and equity

instruments (continued)

Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) Derivative financial instruments (continued)

Keuntungan atau kerugian yang timbul

dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the year that do not qualify for hedge accounting are taken directly to the consolidated statements of comprehensive income.

Aset dan liabilitas derivatif disajikan

masing-masing sebagai aset dan liabilitas lancar. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.

Derivative assets and liabilities are presented under current assets and current liabilities, respectively. Embedded derivative is presented with the host contract on the consolidated statements of financial position, which presentation is an appropriate disclosure of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.

Perubahan bersih nilai wajar instrumen

derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada usaha tahun berjalan.

Net changes in fair value of derivative instruments and settlement of derivative instruments are charged or credited to current operations.

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan

saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Page 241: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

64

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Instrumen keuangan (lanjutan) x. Financial instruments (continued)

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang teroganisir, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; referensi atas nilai wajar terkini dari instrument lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

y. Laba per saham y. Earnings per share

Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per

Saham", laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham (Catatan 31).

In accordance with PSAK No. 56, ”Earnings per Share”, the amount of basic earnings per share is calculated by dividing the net income for the year attributable to owners of the parent company by the weighted-average number of shares outstanding during the year after considering the effect of stock split (Note 31).

Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan dikeluarkan pada saat obligasi wajib konversi dikonversi menjadi saham biasa.

The amount of diluted earnings per share is calculated by dividing the net income for the year attributable to owners of the parent company by the weighted-average number of shares outstanding during the year plus the the weighted-average number of shares that would be issued on conversion of mandatory convertible bonds into ordinary shares.

Page 242: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

65

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

z. Biaya emisi saham z. Shares issuance costs

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - bersih pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Shares issuance costs are presented as a reduction to additional paid-in capital - net under the equity section of the consolidated statements of financial position.

aa. Program penjatahan saham manajemen

dan karyawan aa. Management and employee stock

allocation program

Beban kompensasi yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan program penjatahan saham manajemen dan karyawan diakui pada tahun berjalan saat saham diberikan kepada manajemen dan karyawan, sesuai dengan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”.

Compensation expense in relation to management and employee stock allocation program is recognized in the year of granting such stocks, as stated in PSAK No. 53, “Share-Based Compensation Accounting”.

ab. Informasi segmen ab. Segment information

Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan

PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", yang menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen". PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which superseded PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”. PSAK No. 5 (Revised 2009) requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of PSAK No. 5 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Segmen adalah komponen yang dapat

dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas

segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.

Page 243: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

66

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ac. Penerapan standar dan interpretasi

akuntansi lainnya yang telah direvisi ac. Adoption of other revised accounting

standards and interpretations

Selain standar akuntansi yang telah direvisi yang telah disebutkan sebelumnya pada tanggal 1 Januari 2011, Grup juga menerapkan standar akuntansi yang telah direvisi berikut, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:

Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Group also adopted the following revised accounting standards and interpretations on January 1, 2011, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures:

• PSAK No. 8 (Revisi 2009), "Peristiwa

Setelah Periode Pelaporan" • PSAK No. 8 (Revised 2009), "Events after

the Reporting Period"

• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”

• PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

• PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan”

• PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”

• ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas

Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”.

• ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning Restoration and Similar Liabilities”.

ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah

dikeluarkan tapi belum efektif berlaku ad. Standards and interpretations issued but

not yet effective

PSAK dan ISAK yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Grup tetapi berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut:

The PSAKs and ISAKs issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), which are relevant to the Group but are effective only starting on January 1, 2012, are summarized below:

• PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam mata uang penyajian.

• PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and how to translate financial statements into a presentation currency.

Page 244: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

67

2. IKHTISAR KEBIJKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah

dikeluarkan tapi belum efektif berlaku (lanjutan)

ad. Standards and interpretations issued but not yet effective (continued)

• PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”,

mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

• PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribes the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.

• PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi

dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. PSAK ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

• PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plans to all participants as a group. This PSAK complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

• PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

• PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.

• PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya

Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

• PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, provides that borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense.

• PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur

kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.

• PSAK 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which apply to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.

Page 245: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

68

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah

dikeluarkan tapi belum efektif berlaku (lanjutan)

ad. Standards and interpretations issued but not yet effective (continued)

• PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas

Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”, diterapkan untuk akuntansi pertambangan umum yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dan aktivitas pengelolaan lingkungan hidup.

• PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping and Environmental Management Activities in General Mining”, applies to accounting for general mining in relation to stripping activity and environmental management activity.

• PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak

Konstruksi”, mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.

• PSAK No. 34 (Revised 2010), “Accounting for Construction Contracts”, prescribes the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts.

• PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak

Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

• PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

• PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

• PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

• PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran

Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.

• PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.

Page 246: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

69

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah

dikeluarkan tapi belum efektif berlaku (lanjutan)

ad. Standards and interpretations issued but not yet effective (continued)

• PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

• PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to purchase or sell non-financial items. The requirements for presenting information about financial instruments are prescribed in PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. The requirements for information that needs to be disclosed about financial instruments are prescribed in PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

• PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per

Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

• PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.

• PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

• PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

• PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan

Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”, menetapkan pelaporan keuangan atas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral, yang mensyaratkan entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi untuk menilai apakah aset tersebut mengalami penurunan nilai sesuai dengan Pernyataan ini dan mengukur setiap penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset.”

• PSAK No. 64, ”Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”, specifies the financial reporting for the exploration and evaluation of mineral resource, requires entities that recognize exploration and evaluation assets to assess such assets for impairment in accordance with this PSAK and measure any impairment in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets.”

Page 247: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

70

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah

dikeluarkan tapi belum efektif berlaku (lanjutan)

ad. Standards and interpretations issued but not yet effective (continued)

• ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset

Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

• ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

• ISAK No. 20, “Pajak penghasilan -

Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

• ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in its tax status or that of its shareholders.

• ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi

beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”, memberikan pedoman bagaimana menentukan apakah serangkaian transaksi adalah terkait dan dicatatkan sebagai transaksi tunggal; dan menentukan apakah perjanjian yang ada memenuhi definisi sewa berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”.

• ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”, provides guidance on how to determine whether a series of transactions is linked and should be accounted for as one transaction; and whether the arrangement meets the definition of a lease under PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”.

• ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”,

memberikan pedoman bagaimana mencatat biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai beserta biaya pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaruannya.

• ISAK No. 25, “Land Rights”, provides guidance on how to account for the acquired cost of Land Rights in the form of Right to Exploit (Hak Guna Usaha), Right to Build (Hak Guna Bangunan) and Right to Use (Hak Pakai), and also the cost to obtain the legal rights at the beginning and at the extension or renewal of the rights.

• ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif

Melekat”, membahas kapan penilaian terhadap derivatif melekat yang terdapat dalam kontrak dipisahkan dari kontrak utamanya, apakah harus dilakukan ketika entitas pertama kali menjadi pihak dalam kontrak, atau penilaian tersebut dilakukan sepanjang umur kontrak.

• ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”, prescribes when the assessment shall be made on whether embedded derivatives contained in a contract are required to be separated from the host contract, whether it should be made only when the entity first becomes a party to the contract, or it should be considered throughout the life of the contract.

Grup sedang mengevaluasi dan belum

menentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new standards and interpretations on the consolidated financial statements.

Page 248: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

71

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas di masa mendatang.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities affected in future years.

Pertimbangan

Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen

dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2x.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2x.

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan

estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar yang dapat diandalkan aset dan liabilitas yang diperoleh, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp593.883. Seperti dijelaskan dalam Catatan 1c, nilai tercatat tersebut merupakan jumlah sementara menunggu hasil penilaian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh. Rincian lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 1c.

Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2011 amounted to Rp593,883. As discussed in Note 1c, the carrying amount is provisional pending receipt of the final valuation of the fair values of the acquired assets and liability. Further details are disclosed in Note 1c.

Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat

indikasi penurunan nilai. Dalam hal goodwill, aset diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai, Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan jumlah penurunan nilai.

Impairment testing is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to annual impairment testing and whenever there is an indication that such asset may be impaired, management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.

Page 249: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

72

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat

informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp1.426.303 dan Rp1.021.616. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp1,426,303 and Rp1,021,616, respectively. Further details are presented in Note 6.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama

estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Page 250: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

73

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (lanjutan)

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp92.194 dan Rp67.939. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29.

The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in profit or loss as and when they occur. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp92,194 and Rp67,939, respectively. Further details are disclosed in Note 29.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai 25 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp4.007.349 dan Rp2.107.655. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 25 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp4,007,349 and Rp2,107,655, respectively. Further details are disclosed in Note 11.

Page 251: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

74

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pajak Penghasilan

Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 21.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 21.

Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Tax Assets

Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.

The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.

Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 21.

The forecast of taxable income is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Further details are disclosed in Note 21.

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal

yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.

Page 252: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

75

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Uncertain Tax Exposure

Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability of unrecognized tax benefit should be recognized.

Grup menyajikan bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan sebagai bagian dari “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Group presents interest and penalties for the underpayment of income tax as part of “Other Operating Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.

Penyisihan Keusangan dan Penurunan Nilai

Persediaan Allowance for Inventory Obsolescence and Decline

in Value Penyisihan keusangan dan penurunan nilai

persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp416.491 dan Rp303.633. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.

Allowance for inventory obsolescence and decline in value is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before allowance for obsolescence and decline in market values as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp416,491 and Rp303,633, respectively. Further details are disclosed in Note 8.

Page 253: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

76

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penentuan Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgments include considerations of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

Estimasi Cadangan Reserve Estimates

Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari wilayah kuasa pertambangan milik TIA, Mifa dan BEL (Grup Pertambangan Batubara). Grup Pertambangan Batubara menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam “Standar Nasional Indonesia”. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.

Reserves are estimates of the quantity of coal that can be economically and legally extracted from TIA, Mifa and BEL’s (Coal Mining Group) mining authorization areas. The Coal Mining Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the “Standar Nasional Indonesia”. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.

Penaksiran jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara mengharuskan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan ditentukan dengan menganalisa data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.

Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.

Page 254: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

77

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Estimasi Cadangan (lanjutan) Reserve Estimates (continued)

Karena asumsi-asumsi ekonomi yang digunakan dalam membuat estimasi cadangan berubah dari waktu ke waktu dan karena tambahan data geologis dihasilkan selama periode operasi, maka jumlah estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup Pertambangan Batubara dalam berbagai cara, diantaranya:

Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data are generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Coal Mining Group’s financial results and positions in a number of ways, including the following:

- Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dapat berubah jika biaya tersebut ditentukan berdasarkan basis unit produksi.

- Provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup dapat berubah karena perubahan estimasi cadangan mempengaruhi ekspektasi atas saat atau biaya kegiatan-kegiatan tersebut.

- Depreciation and amortization charged in the consolidated statements of comprehensive income may change where such charges are determined on the units-of-production basis.

- Provision for environmental and reclamation costs may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities.

Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang

Ditangguhkan Deferred Mining Exploration and Development

Costs

Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubara untuk biaya eksplorasi menyebabkan adanya beberapa biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest dimana biaya tersebut dianggap dapat dipulihkan melalui kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan atau dimana kegiatan belum mencapai tahap yang memungkinkan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu sehubungan peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jikalau, setelah biaya dikapitalisasi, kemungkinan kecil biaya dapat dipulihkan, maka biaya yang dikapitalisasi tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Coal Mining Group’s accounting policy for exploration expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income.

Page 255: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

78

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang

Ditangguhkan (lanjutan) Deferred Mining Exploration and Development

Costs (continued)

Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Manajemen melakukan pertimbangan untuk menentukan kapan suatu proyek layak dikembangkan secara ekonomis. Dalam melaksanakan pertimbangan tersebut, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu seperti yang dijelaskan di atas untuk biaya eksplorasi yang dikapitalisasi. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah memulai kegiatan pengembangan, dinilai bahwa terdapat penurunan nilai aset pengembangan, jumlah penurunan nilai akan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

Development activities commence after project sanctioning by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalized exploration expenditure. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having commenced the development activity, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income. Further details are disclosed in Note 12.

Provisi untuk Biaya Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup

Provision for Environmental and Reclamation Costs

Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubara untuk pengakuan nilai provisi untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup membutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan, seperti persyaratan hukum dan regulasi yang relevan, serta waktu, cakupan dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup. Ketidakpastian ini dapat menimbulkan perbedaan atas biaya aktual di masa mendatang dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Pencadangan yang diakui untuk setiap lokasi ditinjau dan diperbarui secara berkala berdasarkan pada fakta dan keadaan pada saat itu. Saldo provisi ini dicatat sebagai bagian dari “Beban yang Masih Harus Dibayar - Lain-lain” (Catatan 17).

The Coal Mining Group’s accounting policy for the recognition of provision for environmental and reclamation costs requires significant estimates and assumptions, such as requirements of the relevant legal and regulatory framework, and the timing, extent and costs of required environmental and reclamation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognized for each location is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at that time. The balance of the provision is recorded as part of “Accrued Expenses - Others” (Note 17).

Biaya Pengupasan Tangguhan Deferred Stripping Costs

Grup Pertambangan Batubara menangguhkan biaya pengupasan tanah yang timbul selama tahap produksi operasinya. Perhitungan ini memerlukan pertimbangan dan estimasi seperti perkiraan jumlah bcm (bank cubic meter) lapisan tanah penutup yang akan dibuang sepanjang umur area pertambangan dan cadangan yang secara ekonomis dapat diekstrak. Perubahan pada umur dan desain tambang biasanya akan menghasilkan perubahan pada rasio pengupasan yang diharapkan (rasio lapisan tanah penutup terhadap cadangan mineral). Perubahan ini dicatat secara prospektif. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

The Coal Mining Group defers advanced stripping costs incurred during the production stage of its operations. This calculation requires the use of judgments and estimates such as estimates of bcm (bank cubic meter) of overburden to be removed over the life of the mining area and economically recoverable reserves extracted as a result. Changes in a mine’s life and design will usually result in changes to the expected stripping ratio (overburden to mineral reserves ratio). These changes are accounted for prospectively. Further details are disclosed in Note 13.

Page 256: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

79

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Tanggal mulai produksi Production start date

Grup Pertambangan Batubara menilai kondisi setiap tambang dalam tahap pengembangan untuk menetapkan kapan suatu tambang dipindahkan ke tahap produksi yaitu saat dimana tambang tersebut secara substansial telah selesai dan sudah siap digunakan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tanggal mulai produksi didasarkan pada kondisi masing-masing tambang, seperti kompleksitas dan lokasi tambang yang dimaksud. Grup mempertimbangkan beberapa kriteria dalam menentukan kapan tahap produksi dapat dimulai dan mereklasifikasi nilai terkait dari “Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang belum mencapai tahap produksi komersial” menjadi “Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang telah mencapai tahap produksi komersial”.

The Coal Mining Group assesses the stage of each mine under development to determine when a mine moves into the production stage, being the time when the mine is substantially developed and ready for commercial production. The criteria used to assess the start date are determined based on the unique nature of each mine construction project, such as the complexity of a plant and its location. The Group considers various relevant criteria to assess when the production phase is considered to commence and all related amounts are reclassified from “Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have not yet reached the commercial production stage” to “Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have reached the commercial production stage”.

Berikut beberapa kriteria yang digunakan, termasuk namun tidak terbatas: - Besaran belanja modal yang telah terjadi

dibandingkan dengan estimasi biaya konstruksi awal

- Penyelesaian periode pengujian yang memadai atas tambang beserta peralatannya

- Kemampuan untuk memproduksi hasil tambang dalam bentuk siap jual (dengan spesifikasi tertentu)

- Kemampuan untuk mempertahankan kesinambungan produksi.

Some of the criteria used will include, but are not limited to, the following: - Level of capital expenditure incurred

compared to the original construction cost estimates

- Completion of a reasonable period of testing of the mine plant and equipment

- Ability to produce metal in saleable form (within specifications)

- Ability to sustain ongoing production of metal.

Pada saat sebuah tambang dalam tahap pengembangan/konstruksi dipindahkan ke tahap produksi, kapitalisasi biaya pengembangan tambang dihentikan dan biaya yang timbul dicatat sebagai bagian dari beban pokok penjualan, kecuali untuk biaya yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sehubungan dengan penambahan atau pengembangan aset tambang atau pengembangan cadangan tambang. Pada tahap ini penyusutan/amortisasi dimulai.

When a mine development/construction project moves into the production stage, the capitalization of certain mine development/construction costs ceases and costs are either regarded as forming part of the cost of inventory sold, except for costs that qualify for capitalization relating to mining asset additions or improvements or mineable reserve development. It is also at this point that depreciation/amortization commences.

Page 257: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

80

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2011 2010

Kas Cash on hand Rupiah 1.768 1.438 Rupiah Dolar Amerika Serikat 131 - United States dollar Mata uang asing lainnya 1 - Other foreign currencies

Sub-total 1.900 1.438 Sub-total

Pihak ketiga Third parties Bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 97.152 51.412 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32.166 11.111 (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk 26.923 - PT Bank Internasional IndonesiaTbk Citibank, N. A., Indonesia 4.927 5.949 Citibank, N. A., Indonesia Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Indonesia 2.140 520 Indonesia PT Bank ANZ Panin 1.391 - PT Bank ANZ Panin PT Bank Permata Tbk 980 5.361 PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia 611 138 PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk 239 - PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain 53 10 Others Dolar Amerika Serikat United States dollar PT Bank ANZ Panin 163.605 - PT Bank ANZ Panin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 110.844 136.797 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank, N. A., Indonesia 56.378 45.833 Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk 9.068 - PT Bank Internasional IndonesiaTbk Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Indonesia 841 2.379 Indonesia PT Bank DBS Indonesia 126 1.182 PT Bank DBS Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk 37 - PT Bank OCBC NISP Tbk Euro Eropa European euro Citibank, N. A., Indonesia 545 164 Citibank, N. A., Indonesia Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Indonesia 110 113 Indonesia Lain-lain 663 258 Others

Sub-total 508.799 261.227 Sub-total

Deposito Berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 195.653 86.885 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana 175.000 - PT Bank UOB Buana PT Bank Internasional Indonesia Tbk 175.000 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia 175.000 - PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Permata Tbk 175.000 - PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 77.500 51.900 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Danamon Indonesia Tbk 50.000 - PT Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia 50.000 - PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk 25.000 - PT Bank Central AsiaTbk PT Bank Bukopin Tbk 22.000 - PT Bank BukopinTbk Citibank, N. A., Indonesia 8.800 4.500 Citibank, N. A., Indonesia PT Bank Syariah Mandiri - 6.500 PT Bank Syariah Mandiri

Page 258: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

81

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2011 2010

Dolar Amerika Serikat United States dollar PT Bank Internasional Indonesia Tbk 13.602 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana 13.602 - PT Bank UOB Buana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.814 1.798 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank, N. A., Indonesia - 9.800 Citibank, N. A., Indonesia PT Bank Syariah Mandiri - 8.991 PT Bank Syariah Mandiri

Sub-total 1.157.971 170.374 Sub-total

Total kas dan setara kas 1.668.670 433.039 Total cash and cash equivalents

Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun

adalah sebagai berikut: The ranges of time deposit interest rates per

annum were as follows:

2011 2010

Rupiah 5,50% - 8,50% 5,30 - 7,00% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,25% - 3,10% 0,25 - 1,91% United States dollar

5. KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

5. RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS

2011 2010

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Restricted time deposits PT Bank DBS Indonesia (DBS) 184.547 - PT Bank DBS Indonesia (DBS)

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Restricted cash in bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) 2.030 7.626 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) Total 186.577 7.626 Total

Pada tanggal 31 Desember 2011, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada DBS sebesar USD17.881.444 (setara dengan Rp162.149) dan USD2.470.000 (setara dengan Rp22.398) masing-masing sehubungan dengan perjanjian pinjaman gabungan antara SS/ PT Eramas Persada Energy dan PT Bank DBS Indonesia (Catatan 33), dan untuk penerbitan L/C untuk pembelian aset tetap (Catatan 14).

As of December 31, 2011, the restricted time deposits in DBS amounting to USD17,881,444 (or equivalent to Rp162,149) and USD2,470,000 (or equivalent to Rp22,398) are related to the joint borrowing loan agreement between SS/PT Eramas Persada Energy and PT Bank DBS Indonesia (Note 33) and for the issuance of L/C for the purchase of fixed assets (Note 14), respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo

kas yang dibatasi penggunaannya milik CKB pada Mandiri masing-masing sebesar Rp2.030 dan Rp7.626 merupakan uang muka dari SSB, CJ dan TU yang khusus digunakan untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance) sehubungan dengan proses pengeluaran barang di pelabuhan.

As of December 31, 2011 and 2010, the balances of the restricted cash in Mandiri of CKB amounting to Rp2,030 and Rp7,626, respectively, are related to deposits from SSB, CJ and TU, and are restricted for the payments of tax clearance in connection with goods handling activities in ports only.

Page 259: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

82

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

2011 2010

Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga 1.240.096 954.520 Third parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (20.707) (36.378) Allowance for impairment

Neto 1.219.389 918.142 Net Pihak berelasi (Catatan 30) 186.207 67.096 Related parties (Note 30)

Piutang usaha, neto 1.405.596 985.238 Trade receivables, net

Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan

pelanggan adalah sebagai berikut: The details of trade receivables from third parties

based on customers are as follows:

2011 2010

Pihak ketiga Third parties PT Multi Harapan Utama 239.428 63.311 PT Multi Harapan Utama PT PLN (Persero) 189.219 146.005 PT PLN (Persero) PT Arutmin Indonesia 161.878 64.439 PT Arutmin Indonesia PT Mahakam Sumber Jaya 117.447 129.919 PT Mahakam Sumber Jaya PT Kaltim Batu Manunggal 61.318 42.552 PT Kaltim Batu Manunggal Lain-lain 470.806 508.294 Others

Total 1.240.096 954.520 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Details of trade receivables based on currencies are as follows:

2011 2010

Dolar Amerika Serikat 1.032.696 807.745 United States dollar Rupiah 393.605 212.261 Rupiah

Mata uang asing lainnya 2 1.610 Other foreign currencies

Total 1.426.303 1.021.616 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai (20.707) (36.378) Allowance for impairment

Piutang usaha, neto 1.405.596 985.238 Trade receivables, net

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai

berikut: The aging analysis of trade receivables is as

follows:

2011 2010

Belum jatuh tempo 1.152.390 529.503 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 sampai 30 hari 30.310 243.694 1 to 30 days 31 sampai 60 hari 132.386 76.751 31 to 60 days 61 sampai 90 hari 16.303 24.231 61 to 90 days Lebih dari 90 hari 94.914 147.437 Over than 90 days

Total 1.426.303 1.021.616 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai (20.707) (36.378) Allowance for impairment

Piutang usaha, neto 1.405.596 985.238 Trade receivables, net

Page 260: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

83

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued) Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai

piutang usaha adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment of

trade receivable are as follows:

2011 2010

Saldo awal 36.378 108.388 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan 2.972 7.829 Provision during the year Pemulihan penyisihan (14.807) (3.530) Reversal Penghapusan (3.836) (76.309) Write-off

Saldo akhir 20.707 36.378 Ending balance

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir setiap tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on the review of the status of the individual receivables at the end of each year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for impairment of receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.

Pada tanggal 31 Desember 2011, piutang usaha milik Entitas Anak tertentu sebesar USD73.928.522 dan Rp973.922 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14 dan 16).

As of December 31, 2011, trade receivables owned by certain Subsidiaries amounted to USD73,928,522 and Rp973,922 were pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).

7. JASA PERTAMBANGAN DALAM PROSES 7. MINING SERVICES IN PROCESS Akun ini terdiri atas biaya pengupasan tanah

tambang, penambangan batubara, dan pengangkutan batubara dalam penyediaan jasa pertambangan kepada PT Arutmin Indonesia, yang masih dalam pelaksanaan dan akan ditagihkan seluruhnya pada saat batubara tiba di pelabuhan.

This account pertains to costs incurred for overburden works, coal extraction and coal hauling in the provision of mining services to PT Arutmin Indonesia, which are still ongoing and will be fully claimed when the coal products arrive at the port.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap jasa

pertambangan dalam proses, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian tidak diperlukan.

Based on the review of the condition of mining services in process, management is of the opinion that no allowance for losses is required.

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

2011 2010

Bahan baku dan barang setengah jadi 152.232 99.374 Raw materials and semi-finished goods Barang dalam proses 136.234 98.634 Work in process Suku cadang 69.976 72.902 Spare parts Barang jadi 56.869 30.785 Finished goods Lain-lain 1.180 1.938 Others

Total 416.491 303.633 Total Penyisihan keusangan dan penurunan Allowance for inventory obsolescence nilai persediaan (798) (2.277) and decline in value

Persediaan, neto 415.693 301.356 Inventories, net

Page 261: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

84

8. PERSEDIAAN (lanjutan) 8. INVENTORIES (continued) Perubahan penyisihan keusangan dan penurunan

nilai persediaan sebagai berikut: The changes in the allowance for inventory

obsolescence and decline in value are as follows:

2011 2010

Saldo awal 2.277 5.694 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan 3.224 1.404 Provision during the year Pemulihan penyisihan (4.703) (4.821) Reversal

Saldo akhir 798 2.277 Ending balance

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan

pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan keusangan dan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai dan kerugian yang mungkin timbul dari nilai yang tidak terpulihkan dari persediaan yang lambat pergerakannya.

Based on the review of the condition of inventories at the end of each year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for inventory obsolescence and decline in value is adequate to cover possible losses that may arise from non-recoverability of slow-moving inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan milik

Entitas Anak dilindungi asuransi oleh PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, kesemuanya adalah pihak ketiga, yang bertindak sebagai co-insurers, terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan perjanjian asuransi bersama PT Tiara Marga Trakindo (TMT) sebesar USD54.954.716. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2011, the inventories of Subsidiaries are covered by insurance, with PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, all third parties, as co-insurers, against losses from fire and other risks under insurance agreement with PT Tiara Marga Trakindo (TMT) totaling USD54,954,716. The Group’s management believes that the above coverage is sufficient to cover possible losses arising from those risks.

Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan milik Entitas Anak tertentu sebesar Rp99.724 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank masing-masing Entitas Anak (Catatan 14 dan 16).

As of December 31, 2011, inventories owned by certain Subsidiaries amounting to Rp99,724 was pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).

9. ASET LANCAR LAINNYA 9. OTHER CURRENT ASSETS

2011 2010

Uang muka operasional 11.079 33.758 Advances for operations Pinjaman karyawan 3.621 732 Staff loans Uang muka perjalanan dinas 2.339 2.532 Travel advances Advance for purchase of Uang muka penyertaan saham - 26.871 investment in shares of stock Lain-lain 7.009 3.442 Others

Total aset lancar lainnya 24.048 67.335 Total other current assets

Page 262: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

85

9. ASET LANCAR LAINNYA (lanjutan) 9. OTHER CURRENT ASSETS (continued) Uang muka penyertaan saham mencerminkan

uang muka yang dibayarkan oleh SS sebesar USD3.000.000 atau setara dengan Rp26.871 pada tahun 2010 untuk pembelian 75% kepemilikan saham (setara dengan 54.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 [dalam angka penuh] per saham) pada PT Kwartadaya Dirganusa (KDD) dari PT Sinergi Pancawahana Setara (SPS), dengan harga beli sebesar USD5.000.000.

Advance for purchase of investment in shares of stock represents advance made by SS amounting to USD3,000,000 or equivalent to Rp26,871 in 2010 to purchase 75% equity ownership (equivalent to 54,000 shares with par value of Rp1,000,000 [full amount] per share) in PT Kwartadaya Dirganusa (KDD) from PT Sinergi Pancawahana Setara (SPS), with purchase value of USD5,000,000.

Selanjutnya, pada bulan Maret 2011, SS memutuskan untuk membatalkan pembelian dan meminta pengembalian uang muka yang telah disetorkan. Pada tahun 2011, SS telah menerima pembayaran sebesar USD75.000. Sesuai dengan perjanjian jual beli antara SS dan SPS, uang muka tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 6% per tahun. Piutang ini dijamin dengan fiduciary assignment atas 2 set generator. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo piutang beserta bunga yang terkait adalah sebesar USD3.128.000 (setara dengan Rp28.365), yang dicatat sebagai bagian dari piutang lainnya.

Subsequently in March 2011, SS decided to cancel the purchase and requested the advance to be refunded. In 2011, SS received a payment amounting to USD75,000. As stated in the sales and purchase agreement between SS and SPS, the balance will be charged interest at 6% per annum. This receivable is collateralized by a fiduciary assignment over 2 generator sets. As of December 31, 2011, the outstanding receivable and related interest amounting to USD3,128,000 (equivalent to Rp28,365), are recorded as part of other receivables.

10. PENYERTAAN SAHAM 10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK

2011 2010

Tersedia untuk dijual: Available-for-sale: PT Metaepsi Pejebe Power PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen) 59.780 - Generation (Meppogen) Metode ekuitas: Equity method: Meppogen - 59.519 Meppogen Metode harga perolehan: Cost method: PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama (CSUL) - 400 Leasing (CSUL)

Total penyertaan saham 59.780 59.919 Total investment in shares of stock

Meppogen

Meppogen

Berdasarkan Akta No. 36 tanggal 24 November 2010 dari Notaris Andreas, S.H., LL.M, SS mengakuisisi 27.900 saham Meppogen (dengan nilai nominal Rp1.000.000 [dalam angka penuh] per saham) dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera sebesar USD6.500.000 atau setara dengan Rp59.519, yang mewakili 20% kepemilikan saham di Meppogen. Bagian atas laba neto entitas asosiasi adalah sebesar Rp261 pada tahun 2011. Pada tanggal 31 Oktober, 2011, investasi SS pada Meppogen terdilusi menjadi 12%. Oleh karena itu, SS telah menghentikan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas dan mencatat investasinya sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak tanggal tersebut diatas.

Based on Notarial Deed No. 36 dated November 24, 2010 of Andreas, S.H., LL.M, SS acquired 27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 [full amount] per share) of Meppogen from PT Widjaja Tunggal Sejahtera for USD6,500,000 or equivalent to Rp59,519, representing 20% equity ownership in Meppogen. The equity in net income of this investee amounted to Rp261 in 2011. On October 31, 2011, SS investment in Meppogen was diluted to 12%. Consequently, SS has discontinued the use of the equity method and has accounted for the investment in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) from that date.

Page 263: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

86

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (continued)

CSUL CSUL SS mengakuisisi 40 saham pada nilai nominal

Rp10.000.000 per saham (dalam angka penuh) pada tanggal 24 Oktober 1996. Akuisisi tersebut mewakili 0,45% kepemilikan saham.

SS acquired 40 shares at par value of Rp10,000,000 (full amount) per share on October 24, 1996. The acquisition represented share ownership of 0.45%.

Pada tanggal 24 Juni 2011, SS menjual semua penyertaan saham di CSUL kepada PT Mahadana Dasha Utama (MDU), pihak berelasi, sebesar Rp1.000.

On June 24, 2011, SS sold all its investment in CSUL to PT Mahadana Dasha Utama (MDU), a related party, for Rp1,000.

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

2011 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balances Additions Deductions Reclassifications balances

Biaya perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 23.048 62.767 - - 85.815 Landrights Jalan dan infrastruktur 41.848 23.856 - - 65.704 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 123.380 63.950 7.037 70.210 250.503 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and peralatan kantor 57.669 53.061* 666 7.769 117.833 equipment Kendaraan 43.803 15.164* 3.365 8.296 63.898 Vehicles Kapal 55.452 199 - 63.474 119.125 Vessels Mesin dan peralatan 1.812.576 739.764* 184.964 358.433 2.725.809 Machineries and equipment

Sub-total 2.157.776 958.761 196.032 508.182 3.428.687 Sub-total

Aset dalam penyelesaian 161.970 649.150 - (149.616) 661.504 Construction in progress Uang muka pembelian kapal 4.883 80.457 - (23.840) 61.500 Advances for purchase of vessels

Sewa pembiayaan Finance lease Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and peralatan kantor 664 - - (664) - equipment Kendaraan 27.773 30.589 210 (7.934) 50.218 Vehicles Mesin dan peralatan 1.640.429 769.231 1.723 (326.128) 2.081.809 Machineries and equipment Aset dalam penyelesaian - mesin Construction in progress - dan peralatan 5.008 1.752 - - 6.760 machineries and equipment

Sub-total 1.673.874 801.572 1.933 (334.726) 2.138.787 Sub-total

Total biaya perolehan 3.998.503 2.489.940 197.965 - 6.290.478 Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Jalan dan infrastruktur 4.837 5.404 - - 10.241 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 28.299 11.207 4.788 - 34.718 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures peralatan kantor 34.141 15.204 458 721 49.608 and equipment Kendaraan 34.211 5.495 3.213 5.074 41.567 Vehicles Kapal 11.489 6.089 - - 17.578 Vessels Mesin dan peralatan 961.492 256.060 158.949 250.356 1.308.959 Machineries and equipment Sub-total 1.074.469 299.459 167.408 256.151 1.462.671 Sub-total

Sewa pembiayaan Finance lease Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures peralatan kantor 284 - - (284) - and equipment Kendaraan 9.823 7.501 57 (5.044) 12.223 Vehicles Mesin dan peralatan 806.272 253.745 959 (250.823) 808.235 Machineries and equipment Sub-total 816.379 261.246 1.016 (256.151) 820.458 Sub-total Total akumulasi penyusutan 1.890.848 560.705 168.424 - 2.283.129 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat 2.107.655 4.007.349 Carrying amount

* termasuk saldo awal dari entitas anak baru yang terdiri dari biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp1.491 dan Rp983 (Catatan 1c)/ including beginning balances of new subsidiaries, which consist of acquisition cost and accumulated depreciation totaling Rp1,491 and Rp983, respectively (Note 1c)

Page 264: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

87

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

2010 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balances Additions Deductions Reclassifications balances

Biaya perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 6.251 - - 16.797 23.048 Landrights Jalan dan infrastruktur 35.625 6.223 - - 41.848 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 61.082 19.381 - 42.917 123.380 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and peralatan kantor 49.296 14.138 1.207 (4.558) 57.669 equipment Kendaraan 42.555 2.056 2.005 1.197 43.803 Vehicles Kapal 53.563 1.688 - 201 55.452 Vessels Mesin dan peralatan 872.854 648.039 47.077 338.760 1.812.576 Machineries and equipment

Sub-total 1.121.226 691.525 50.289 395.314 2.157.776 Sub-total

Aset dalam penyelesaian 86.522 140.052 - (64.604) 161.970 Construction in progress

Uang muka pembelian kapal - 4.883 - - 4.883 Advances for purchase of vessels

Sewa pembiayaan Finance lease Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and peralatan kantor - - - 664 664 equipment Kendaraan 14.623 12.242 172 1.080 27.773 Vehicles Mesin dan peralatan 1.808.596 163.981 16.496 (315.652) 1.640.429 Machineries and equipment Aset dalam penyelesaian - mesin Construction in progress - dan peralatan 15.370 6.440 - (16.802) 5.008 machineries and equipment

Sub-total 1.838.589 182.663 16.668 (330.710) 1.673.874 Sub-total

Total biaya perolehan 3.046.337 1.019.123 66.957 - 3.998.503 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Jalan dan infrastruktur 1.009 3.828 - - 4.837 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 22.041 6.258 - - 28.299 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures peralatan kantor 30.249 9.554 1.036 (4.626) 34.141 and equipment Kendaraan 31.652 4.389 2.003 173 34.211 Vehicles Kapal 7.647 3.842 - - 11.489 Vessels Mesin dan peralatan 622.914 134.910 38.400 242.068 961.492 Machineries and equipment Sub-total 715.512 162.781 41.439 237.615 1.074.469 Sub-total

Sewa pembiayaan Finance lease Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures peralatan kantor - 134 - 150 284 and equipment Kendaraan 5.311 4.709 97 (100) 9.823 Vehicles Mesin dan peralatan 792.789 264.019 12.871 (237.665) 806.272 Machineries and equipment Sub-total 798.100 268.862 12.968 (237.615) 816.379 Sub-total Total akumulasi penyusutan 1.513.612 431.643 54.407 - 1.890.848 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat 1.532.725 2.107.655 Carrying amount

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai

berikut: The details of gain on sales of fixed assets are as

follows:

2011 2010

Hasil penjualan aset tetap 54.773 25.757 Proceeds from sales of fixed assets Nilai tercatat aset tetap 29.280 12.550 Carrying amount of fixed assets

Laba penjualan aset tetap 25.493 13.207 Gain on sales of fixed assets

Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Gain on sales of fixed assets is presented as part of “Other Operating Income” in consolidated statements of comprehensive income.

Page 265: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

88

11. ASET TETAP (lanjutan)

11. FIXED ASSETS (continued)

Pada tahun 2011, SS dan SSB menghapus aset tetapnya dengan nilai tercatat sebesar Rp261 dan mengakui rugi penghapusan aset tetap yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

In 2011, SS and SSB disposed fixed assets with carrying amount of Rp261 and recognized loss on disposal of fixed assets which is presented as part of “Other Operating Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Allocation of depreciation expense is as follows:

2011 2010

Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa 538.315 420.139 Cost of goods sold and services Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi 21.407 11.504 administrative expenses

Total 559.722 431.643 Total

Pada tahun 2011 dan 2010, aset dalam penyelesaian terutama berupa bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dengan persentase penyelesaian berkisar antara 94% dan 96%.

In 2011 and 2010, construction in progress mainly represents building and improvements, and machineries and equipments wherein the percentage of completion is approximately 94% and 96%.

Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat

hambatan yang signifikan dalam penyelesaian aset dalam penyelesaian di atas.

There are no significant obstacles to the completion of the construction in progress as of December 31, 2011.

Uang muka pembelian kapal merupakan pembayaran uang muka atas dua kontrak pembelian dua Landing Craft Tank (LCT) dan enam set kapal penarik dan tongkang. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, pembayaran uang muka masing-masing mencerminkan 30% dan 25% dari total nilai kontrak.

The advances for purchase of vessels represent the advance payments under two contracts to purchase two Landing Craft Tank (LCT) and six sets of tug boats and barges. As of December 31, 2011, the advance payments represent 30% and 25% of the total contract, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup

mengasuransikan aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan Rp20.156 dan USD60.684.340 dengan PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, semuanya pihak ketiga, sebagai co-insurers. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2011, the Group has insured its fixed assets, except landrights, against losses from fire and other risk under blanket policies with a total insurance coverage of Rp20,156 and USD60,684,340 with PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Asuransi Indrapura and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, all third parties, as co-insurers. In management’s opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.

Entitas Anak (SSB, CKB, dan TIA) memiliki dua puluh delapan Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2014 sampai 2041. Manajemen berpendapat HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

Certain subsidiaries (TIA, SSB and CKB) have twenty-eight parcels of land with Rights to Build and Use the Building (HGB), which will expire on various dates from year 2014 up to 2041. Management is of the opinion that the landrights can be extended on their respective expiration dates.

Page 266: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

89

11. ASET TETAP (lanjutan)

11. FIXED ASSETS (continued)

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam aset

dalam penyelesaian adalah masing-masing sebesar Rp16.242 dan Rp3.811 pada tahun 2011 dan 2010, sedangkan biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam uang muka pembelian kapal adalah masing-masing sebesar Rp386 dan Rp137 pada tahun 2011 dan 2010.

The borrowing costs capitalized to construction in progress amounted to Rp16,242 and Rp3,811 in 2011 and 2010, respectively, while, the borrowing costs capitalized to advances for purchase of vessels amounted to Rp386 and Rp137 in 2011 and 2010, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap milik Entitas Anak tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang bank masing-masing Entitas Anak (Catatan 14 dan 16).

As of December 31, 2011, fixed assets owned by certain Subsidiaries are pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Based on the assessment of the Group’s management, there were no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2011 and 2010.

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TAMBANG DITANGGUHKAN

12. DEFERRED MINING EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS

2011 2010

Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred mining exploration and tambang ditangguhkan development costs related sehubungan dengan area to areas of interest which have of interest yang belum mencapai not yet reached the tahap produksi komersial 122.395 67.322 commercial production stage Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred mining exploration and tambang ditangguhkan development costs related sehubungan dengan area to areas of interest which have of interest yang telah mencapai reached the commercial tahap produksi komersial - bersih 23.094 2.900 production stage - net

Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred mining exploration tambang ditangguhkan, neto 145.489 70.222 and development costs, net

Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan adalah sebagai berikut:

Movements in deferred mining exploration and development costs are as follows:

2011

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Reclassifications balance

Biaya perolehan Cost of acquisition Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang Deferred mining exploration and ditangguhkan sehubungan dengan area development costs related to areas of of interest yang belum mencapai tahap interest which have not yet reached produksi komersial 67.322 73.136* (18.063) 122.395 the commercial production stage Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang Deferred mining exploration and ditangguhkan sehubungan dengan area development costs related to areas of interest yang telah mencapai tahap of interest which have reached the produksi komersial 5.604 6.029* 18.063 29.696 commercial production stage

Total 72.926 79.165 - 152.091 Total Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang Deferred mining exploration and ditangguhkan sehubungan dengan area development costs related to areas of interest yang telah mencapai tahap of interest which have reached produksi komersial 2.704 3.898* - 6.602 the commercial production stage

Neto 70.222 145.489 Net * termasuk saldo awal dari entitas anak baru yang terdiri dari biaya perolehan dan akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp22.457 dan Rp903 (Catatan 1c)/ including beginning balances of new subsidiaries, which consist of acquisition cost and accumulated amortization totaling Rp22,457 and Rp903, respectively (Note 1c)

Page 267: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

90

12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TAMBANG DITANGGUHKAN (lanjutan)

12. DEFERRED MINING EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS (continued)

2010

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Reclassifications balance

Biaya perolehan Cost of acquisition Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang Deferred mining exploration and ditangguhkan sehubungan dengan area development costs related to areas of of interest yang belum mencapai tahap interest which have not yet reached produksi komersial 57.425 9.897 - 67.322 the commercial production stage Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang Deferred mining exploration and ditangguhkan sehubungan dengan area development costs related to areas of interest yang telah mencapai tahap of interest which have reached the produksi komersial 5.604 - - 5.604 commercial production stage

Total 63.029 9.897 - 72.926 Total Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang Deferred mining exploration and ditangguhkan sehubungan dengan area development costs related to areas of interest yang telah mencapai tahap of interest which have reached produksi komersial 287 2.417 - 2.704 the commercial production stage

Neto 62.742 70.222 Net

Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp2.995 dan Rp2.417.

Amortization of deferred mining exploration and development costs charged to operations for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp2,995 and Rp2,417, respectively.

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke

biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan pada tahun 2011 dan 2010.

There were no borrowing costs capitalized to deferred mining exploration and development costs in 2011 and 2010.

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak

ada peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi pemulihan aset diatas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Based on the Group’s management’s assessment, there were no events or changes in circumstances which may affect the recoverability of the above assets as of December 31, 2011 and 2010.

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS

2011 2010

Biaya pengupasan tangguhan 165.530 - Deferred stripping costs Uang muka pembelian aset tetap 80.148 7.296 Advances for purchases of fixed assets Advance for purchase of investment Uang muka penyertaan saham 41.711 - in shares of stock Uang jaminan 13.038 4.700 Security deposits Aset takberwujud - perangkat lunak 5.698 7.426 Intangible asset- software Lain-lain (Catatan 33) 38.689 4.350 Others (Note 33)

Total 344.814 23.772 Total

Biaya pengupasan tangguhan Deferred stripping costs

Biaya pengupasan tangguhan akan dibebankan sebagai biaya produksi untuk daerah dimana rasio aktual secara signifikan lebih rendah dari pada rasio pengupasan yang direncanakan.

The deferred stripping costs will be charged as production costs for areas where the actual ratio is significantly lower than the planned stripping ratio.

Page 268: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

91

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued) Biaya pengupasan tangguhan (lanjutan)

Deferred stripping costs (comtinued)

Rasio pengupasan rata-rata aktual untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 7,08:1 dan 4,47:1 (tidak diaudit). Estimasi rasio pengupasan rata-rata pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 4,43:1 dan 4,21:1 (tidak diaudit), berdasarkan rencana manajemen atas pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.

The actual average stripping ratios as of December 31, 2011 and 2010 were 7.08:1 and 4.47:1 (unaudited), respectively. The estimated average stripping ratios as of December 31, 2011 and 2010 were 4.43:1 and 4.21:1 (unaudited), respectively, based on management’s mine plan for those periods.

Uang muka penyertaan saham Advance for purchase of investment in shares of

stock Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat

tanggal 14 Juni 2011, PAS setuju untuk mengambil alih 70% kepemilikan saham (yang merupakan 5.950 saham) di PT Energi Alamraya Semesta (EAS) dari Link Energy Pte. Ltd, Hendry Jurnawan dan Toh Seng Hee dengan harga total USD7.000.000, yang akan dibayarkan sebagai berikut:

Based on a conditional share sale and purchase agreement dated June 14, 2011, PAS agreed to take over the 70% equity ownership (represented by 5,950 shares) in PT Energi Alamraya Semesta (EAS) from Link Energy Pte. Ltd., Hendry Jurnawan and Toh Seng Hee for a total price of USD7,000,000, which will be paid as follows:

- Pembayaran awal USD2.500.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Pertama.

- Initial payment of USD2,500,000, which should be paid upon the First Notification of Fulfillment.

- Pembayaran ke 2 USD2.000.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Kedua.

- 2nd payment of USD2,000,000, which shall be paid upon the Second Notification of Fulfillment.

- Pembayaran ke 3 USD2.000.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Ketiga.

- 3rd payment of USD2,000,000, which shall be paid upon the Third Notification of Fulfillment.

- Pembayaran akhir USD500.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Keempat.

- Final payment of USD500,000, which shall be paid upon the Fourth Notification of Fulfillment.

Pada tanggal 31 Desember 2011, PAS telah

melakukan pembayaran sebesar USD4.500.000 (setara dengan Rp38.486) dan Rp3.225.

As of December 31, 2011, PAS has made payments amounting to USD4,500,000 (equivalent to Rp38,486) and Rp3,225.

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM BANK LOANS

2011 2010

Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) 84.826 - (Mandiri) PT Bank DBS Indonesia (DBS) 49.593 - PT Bank DBS Indonesia (DBS) Dolar Amerika Serikat United States dollar PT ANZ Panin Bank (ANZ) 131.214 - PT ANZ Panin Bank (ANZ) Mandiri 90.531 89.910 Mandiri DBS 89.781 35.964 DBS Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Indonesia (SCB) 47.907 8.991 Indonesia (SCB) Citibank N.A, Indonesia (Citibank) - 157.343 Citibank N.A, Indonesia (Citibank)

Total 493.852 292.208 Total

Page 269: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

92

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri Mandiri Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh

fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan jumlah fasilitas sebesar Rp75.000. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,25%. Saldo pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2012. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp65.826 (setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp174).

On April 25, 2011, TIA obtained a revolving loan facility for working capital from Mandiri with a total facility of Rp75,000. The loan from this facility bears interest at the annual rate of 10.25%. The loan will mature on April 24, 2012. The outstanding balance of the loan as of December 31, 2011 at amortized cost amounted to Rp65,826 (net of unamortized transaction cost amounting to Rp174).

Berdasarkan perjanjian pinjaman, TIA diharuskan

untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires TIA to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) terhadap bunga minimal 150%

a. Ratio of earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) over interest at a minimum of 150%

b. Rasio debt service coverage minimal 100%. b. Debt service coverage ratio at a minimum of 100%.

Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk semua fasilitas utang yang diperoleh dari Mandiri, termasuk utang bank jangka panjang (Catatan 16).

This loan covenant applies to all loan facilities obtained from Mandiri, including the long-term bank loan facilities (Note 16).

Pinjaman dari fasilitas tersebut di atas, bersama-

sama dengan pinjaman TIA lainnya dari fasilitas kredit investasi dalam mata uang rupiah dan dolar AS dari Mandiri (Catatan 16) dijamin dengan sebidang tanah seluas 273.866 meter persegi dengan nilai jaminan sebesar Rp40.837 serta persediaan batubara dan piutang usaha dengan nilai jaminan masing-masing sebesar Rp47.857 dan USD7.625.000 (Catatan 6, 8 dan 11).

The loan from the above facility, together with TIA’s other loans in Mandiri which are drawn from rupiah and U.S. dollar investment credit facilities (Note 16), is collateralized by a parcel of land with an area of 273,866 square meters with guaranteed value of Rp40,837, and coal inventory and trade receivables with guaranteed values totaling Rp47,857 and USD7,625,000, respectively (Notes 6, 8 and 11).

Pada tanggal 15 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dan bank garansi dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp70.000.

On August 15, 2011, SS obtained a revolving working capital and bank guarantee facility with total maximum credit limits of Rp50,000 and Rp70,000, respectively.

Fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 26 September 2012. Pinjaman dari fasilitas modal kerja dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun. Saldo pinjaman dari fasilitas modal kerja pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp10.000, sedangkan fasilitas bank garansi yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp57.269.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari fasilitas ini.

The facilities are available up to September 26, 2012. The loan from the working capital facility bears interest at 9.50% per annum. The outstanding working capital loan as of December 31, 2011 amounted to Rp10,000, while the bank guarantee facility used as of December 31, 2011 amounted to Rp57,269.

No assets are pledged as collateral for loan obtained from the facilities.

Page 270: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

93

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri (lanjutan) Mandiri (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio utang atas ekuitas maksimal 300% a. Debt-to-equity ratio at a maximum of 300% b. Rasio debt service coverage minimal 150%. b. Debt service coverage ratio at a minimum of

150%.

Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk semua fasilitas utang yang diperoleh dari Mandiri, termasuk utang bank jangka panjang (Catatan 16).

This loan covenant applies to all loan facilities obtained from Mandiri, including the long-term bank loan facilities (Note 16).

Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan total fasilitas sebesar Rp12.500 dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp9.000, yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2012.

On October 3, 2011, CKB obtained a revolving working capital facility from Mandiri with total facility amount of Rp12,500 and interest at the annual rate of 9.75%. As of December 31, 2011, the outstanding loan from this facility amounted to Rp9,000, which will mature on September 26, 2012.

Pinjaman dari fasilitas di atas, bersama dengan hutang jangka panjang CKB lainnya dari Mandiri, dijaminkan dengan tanah seluas 17.500 meter persegi dan piutang usaha dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar Rp51.732 dan Rp93.283 (Catatan 16).

The loan from the above facility, together with CKB’s other long-term loan from Mandiri, is secured by a parcel of land with an area of 17,500 square meters and trade receivables with guaranteed value of Rp51,732 and Rp93,283, respectively (Note 16).

Berdasarkan perjanjian pinjaman, CKB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio lancar minimal 100% b. Rasio leverage maksimum sebesar 200% c. Rasio debt service coverage minimal 120%.

The loan agreement requires CKB to maintain certain financial ratios, as follows: a. Current ratio at a minimum of 100% b. Leverage ratio at a maximum of 200% c. Debt service coverage ratio at a minimum of

120%.

Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk semua fasilitas utang yang diperoleh dari Mandiri, termasuk utang bank jangka panjang (Catatan 16).

This loan covenant applies to all loan facilities obtained from Mandiri, including the long-term bank loan facilities (Note 16).

Page 271: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

94

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri (lanjutan) Mandiri (continued) Pada tanggal 28 September 2010, SSB juga

memperoleh fasilitas pinjaman dari Mandiri sebagai berikut:

On September 28, 2010, SSB also obtained the following loan facilities from Mandiri:

a. Fasilitas pinjaman revolving non tunai (non-

cash loan) dengan batas kredit maksimum USD10.000.000 dapat digunakan untuk penerbitan Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen dalam Negeri (SKBDN) dan garansi bank. Fasilitas ini tersedia selama 1 tahun dimulai dari 27 September 2010 sampai dengan 26 September 2011. SSB dapat melakukan pembayaran pokok sebelum jatuh tempo. Pada tanggal 21 Oktober 2011, fasilitas ini dikonversi menjadi Rp85.000 dan jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai dengan 26 September 2012. Pinjaman ini dikenakan biaya provisi tertentu sebagaimana diatur dalam perjanjian. Fasilitas bank garansi yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp29.177.

a. Revolving non-cash loan facility with a maximum credit limit of USD10,000,000 can be used for issuance of Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) and bank guarantee. This facility is available for a period of 1 year starting from September 27, 2010 up to September 26, 2011. SSB may make payment of the principal prior to maturity. On October 21, 2011, the credit facility was converted to Rp85,000 and the facility period was extended to September 26, 2012. The loan is subject to certain provisional fees as stipulated in the agreement. The bank guarantee facility used as of December 31, 2011 amounted to Rp29,177.

b. Fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja

dengan batas kredit maksimum USD10.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR ditambah 3,75% per tahun. Fasilitas ini tersedia selama 1 tahun dimulai dari 27 September 2010 sampai dengan 26 September 2011. SSB dapat melakukan pembayaran pokok sebelum jatuh tempo. Pada tanggal 21 Oktober 2011, jangka waktu fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 26 September 2012 dan tingkat bunga ditingkatkan menjadi SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar USD9.983.333 (setara dengan Rp90.531), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp149, dan pada tanggal 31 Desember 2010, sebesar USD10.000.000 (setara dengan Rp89.910).

b. Revolving working capital loan facility with a maximum credit limit of USD10,000,000 and interest at SIBOR plus 3.75% per annum. This facility is available for a period of 1 year starting from September 27, 2010 up to September 26, 2011. SSB may make payment of the principal prior to maturity. On October 21, 2011, the facility period was extended to September 26, 2012 and the interest rate was increased to SIBOR 3 months plus 5.5% per annum. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD9,983,333 (equivalent to Rp90,531), net of unamortized transaction cost amounting to Rp149, while as of December 31, 2010, the loan balance amounted to USD10,000,000 (equivalent to Rp89,910).

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan

untuk fasilitas kredit ini.

No assets are pledged as collateral for this loan.

Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 21 Oktober 2011, SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

Based on the amendment of the loan agreement made on October 21, 2011, SSB was required to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio lancar minimal 100% a. Current ratio at a minimum of 100% b. Rasio utang atas ekuitas maksimum sebesar

500% pada tahun 2011, 475% pada tahun 2012, 400% pada tahun 2013, 330% pada tahun 2014, dan 300% pada tahun 2015

b. Debt-to-equity ratio at a maximum of 500% in 2011, 475% in 2012, 400% in 2013, 330% in 2014, and 300% in 2015

c. Debt service coverage ratio at a minimum of c. Rasio debt service coverage minimal 100%. 100%.

Page 272: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

95

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri (lanjutan) Mandiri (continued) Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk semua fasilitas utang yang diperoleh dari Mandiri, termasuk utang bank jangka panjang (Catatan 16).

This loan covenant applies to all loan facilities obtained from Mandiri, including the long-term bank loan facilities (Note 16).

DBS DBS

Pada tanggal 19 Oktober 2010, SSB memperoleh fasilitas pinjaman dari DBS dengan total batas kredit maksimum sebesar USD35.000.000 dan Rp40.000 sebagai berikut:

On October 19, 2010, SSB obtained from DBS the following banking facilities with aggregate maximum credit limits of USD35,000,000 and Rp40,000:

a. Fasilitas kredit amortisasi berjangka (ATL)

dengan batas kredit maksimum sebesar USD16.000.000 dan tingkat bunga sebesar Fund Tranfer Pricing (FTP) ditambah 1,8% per tahun. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulan sejak tanggal 20 Januari 2011 sampai 20 Oktober 2015. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar USD14.904.187 (setara dengan Rp135.151), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.232, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, sebesar USD16.000.000 (setara dengan Rp143.856), yang disajikan sebagai bagian dari "Utang Bank Jangka Panjang" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 16).

a. Amortizing term loan (ATL) facility with a maximum credit limit of USD16,000,000 and interest at Fund Transfer Pricing (FTP) plus 1.8% per annum. The loan drawn from this facility is payable in 20 quartely installments from January 20, 2011 up to October 20, 2015. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD14,904,187 (equivalent to Rp135,151), net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,232, while as of December 31, 2010, the loan balance amounted to USD16,000,000 (equivalent to Rp143,856) which is presented as part of “Long-term Bank Loans” in the consolidated statement of financial position (Note 16).

b. Fasilitas kredit uncommitted revolving (RCF 1)

dengan batas kredit maksimum sebesar USD4.000.000 dan tingkat bunga sebesar FTP ditambah 2,25% per tahun. Fasilitas ini jatuh tempo pada 20 Oktober 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terutang dari fasilitas ini sebesar USD4.000.000 (setara dengan Rp36.272 di 2011 dan Rp35.964 di 2010).

b. Uncommitted revolving credit facility (RCF 1) with a maximum credit limit of USD4,000,000 and interest at FTP plus 2.25% per annum. The facility was available up to October 20, 2011 and was extended up to June 30, 2012. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD4,000,000 (equivalent to Rp36,272 in 2011 and Rp35,964 in 2010).

c. Fasilitas kredit uncommitted revolving (RCF 2)

dengan batas kredit maksimum sebesar Rp40.000 dan tingkat bunga sebesar FTP ditambah 2,25% per tahun. Fasilitas kredit yang tersedia sampai dengan 20 Oktober 2011 telah diperpanjang sampai dengan 22 Mei 2012 dan 12 Juni 2012 untuk saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp25.000 dan Rp10.000. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar Rp35.000 dan nol.

c. Uncommitted revolving credit facility (RCF 2) with a maximum credit limit of Rp40,000 and interest at FTP plus 2.25% per annum. The facility, which was originally available up to October 20, 2011, was extended up to May 22, 2012 and June 12, 2012 for the outstanding loans amounting to Rp25,000 and Rp10,000, respectively. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance from this facility amounted to Rp35,000 and nil, respectively.

Page 273: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

96

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) DBS (lanjutan) DBS (continued)

d. Fasilitas uncommitted trade finance dengan

batas kredit gabungan maksimum sebesar USD15.000.000 atau setara rupiah nya, dan tingkat bunga sebesar FTP ditambah 2,0% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah sebesar USD690.857 (setara dengan Rp6.265) dan Rp14.593. Tidak ada saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010.

d. Uncommitted trade finance facility with a combined maximum limit of USD15,000,000 or its rupiah equivalent, and interest at FTP plus 2.0% per annum. As of December 31, 2011, the outstanding loans from this facility amounted to USD690,857 (equivalent to Rp6,265) and Rp14,593. There was no outstanding loan from this facility as of December 31, 2010.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

No assets are pledged as collateral for these loans.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires SSB to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimal 100% a. Debt service coverage ratio at a minimum of 100%

b. Rasio gearing maksimum sebesar 500% pada tahun 2010, 450% pada tahun 2011, 400% pada tahun 2012 dan 350% pada tahun 2013.

b. Gearing ratio at a maximum of 500% in 2010, 450% in 2011, 400% in 2012 and 350% in 2013.

Pada tahun 2011, SS memperoleh uncommitted import letter of credit (L/C) sejumlah USD5.210.000 (setara dengan Rp47.244) dari DBS untuk pembelian Gas Turbin dari Chromalloy San Diego Corporation (Catatan 33). L/C tersebut jatuh tempo pada 270 hari sejak tanggal penarikan dan dikenakan biaya acceptance sebesar 1% per tahun di tahun 2011. Penarikan L/C ini dijaminkan oleh deposito yang dibatasi penggunaannya di DBS sebesar USD2.470.000 (Catatan 5).

In 2011, SS obtained an uncommitted import letter of credit (L/C) totaling USD5,210,000 (equivalent to Rp47,244) from DBS for the purpose of Gas Turbine purchases from Chromalloy San Diego Corporation (Note 33). The L/C is due within 270 days of the drawdown date and was charged with an acceptance fee of 1% per annum in 2011. The L/C drawdown is collateralized by restricted time deposits placed in DBS amounting to USD2,470,000 (Note 5).

ANZ

ANZ

Pada tanggal 16 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman dari ANZ untuk membiayai pembelian suku cadang, biaya perbaikan dan modal kerja dengan batas kredit maksimum sebesar USD20.000.000 dan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (COF) ditambah 2,5% per tahun. Tingkat bunga tahunan yang dikenakan berkisar antara 3,75% sampai dengan 4,30% di tahun 2011. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah penandatanganan perjanjian.

On August 16, 2011, SS obtained a facility from ANZ to finance its purchase of spare parts, maintenance cost and working capital with a maximum credit limit of USD20,000,000 and interest at Cost of Fund (COF) plus 2.5% per annum. The annual interest rate ranged from 3.75% to 4.30% in 2011. This facility is available up to twelve months from the signing date of the agreement.

Page 274: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

97

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

ANZ (lanjutan)

ANZ (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 1,5 kali

b. Rasio utang terhadap EBITDA maksimum

sebesar 3 kali.

The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows: a. Debt service coverage ratio at minimum of 1.5

times b. Debt to EBITDA ratio at maximum of 3 times.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

No assets are pledged as collateral for this loan.

Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo pinjaman terutang sebesar USD14.470.000 (setara dengan Rp131.214).

The outstanding balance of the loan as of December 31, 2011 amounted to USD14,470,000 (equivalent to Rp131,214).

SCB SCB Pada April 1996, SSB memperoleh fasilitas

pinjaman dari SCB yang telah diperbaharui dan diubah pada tanggal 7 Juli 2011 menjadi sebagai berikut:

In April 1996, SSB obtained loan facilities from SCB which were renewed and amended on July 7, 2011 to become:

a. Fasilitas pinjaman jangka pendek untuk modal

kerja dengan batas kredit maksimum sebesar USD2.000.000 (atau setara rupiahnya) dan tingkat bunga per tahun sebesar COF ditambah 2,25%. Saldo terutang dari fasilitas ini sebesar USD2.000.000 (setara dengan Rp18.136) dan USD1.000.000 (setara dengan Rp8.991) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

a. Short-term loan facility for working capital with a maximum credit limit of USD2,000,000 (or its equivalent in rupiah) and interest at COF plus 2.25% per annum. The outstanding balance under this facility amounted to USD2,000,000 (equivalent to Rp18,136) and USD1,000,000 (equivalent to Rp8,991) as of December 31, 2011 and 2010, respectively.

b. Fasilitas import letter of credit dengan batas

kredit gabungan maksimum sebesar USD4.000.000 (atau setara dalam berbagai mata uang) dan tingkat bunga tahunan sebesar 2% sampai 2,25% di atas COF. Fasilitas ini tersedia sampai dengan 31 Mei 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah sebesar USD3.283.064 (setara dengan Rp29.771) dan telah dilunasi terakhir pada tanggal 21 Februari 2012. Tidak ada saldo terutang dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010. Pada tahun 2011, pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha terkait sebesar USD3.283.064 (Catatan 6).

b. Import letter of credit facility with aggregate maximum credit limit of USD4,000,000 (or its equivalent in multiple currencies) and interest rates from 2% to 2.25% above COF per annum. This facility is available up to May 31, 2012. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from the facility amounted to USD3,283,064 (equivalent to Rp29,771) which has been fully paid on February 21, 2012. There was no outstanding loan balance under this facility as of December 31, 2010. In 2011, this loan was collateralized by trade receivables amounting to USD3,283,064 (Note 6).

Page 275: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

98

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Citibank Citibank Pada bulan Juli 2004, TMT memperoleh fasilitas

pinjaman revolving dari Citibank dalam mata uang Rupiah atau Dolar Amerika Serikat atau gabungan keduanya, dengan batas kredit gabungan maksimum sebesar USD50.000.000. Batas kredit gabungan fasilitas tersebut diberikan kepada CSUL, CK, SSB, TU dan TMT. Jumlah saldo pinjaman terutang tidak diperkenankan melebihi batas fasilitas kredit gabungan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2% diatas COF jika setidaknya 75% dari fasilitas jangka pendek telah ditarik dan dimanfaatkan, atau 2,25% diatas COF jika kurang dari 75% dari fasilitas jangka pendek ditarik dan dimanfaatkan. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman terutang dari CK dan SSB atas fasilitas ini sebesar USD17.500.000 (setara dengan Rp157.343) telah dibayar penuh di tahun 2011.

In July 2004, TMT obtained a revolving credit facility from Citibank in either rupiah or USD or a combination thereof, with a maximum combined facility credit of USD50,000,000. The combined facility credit limit was provided for CSUL, CK, SSB, TU and TMT. The total outstanding loan should not exceed the combined facility credit limit. The loan bore interest at the annual rate of 2% above the COF if at least 75% of the short-term facility was drawn and utilized, or at 2.25% above COF if less than 75% of the short-term facility was drawn and utilized. The outstanding loan balance from CK and SSB as of December 31, 2010 amounted to USD17,500,000 (equivalent to Rp157,343), which was fully paid in 2011.

Pembatasan utang Debt Covenants

Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas,

Grup harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status dan Anggaran Dasar, pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh; pembatasan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga; penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu; pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembagian dividen; dan persyaratan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu.

In addition to those detailed above, the Group, under the loan agreements, is subject to various covenants, which include obtaining written approval from the lenders before entering into certain transactions such as mergers, takeovers, liquidation or change in status and the articles of association; reducing the authorized, issued and fully paid capital; restrictions on lending money to third parties; negative pledges, with certain exceptions; restrictions on change in core business activities and payments of dividends; and requirement to comply with certain financial ratios.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup telah

memenuhi pembatasan finansial dari semua utang bank jangka pendek.

As of December 31, 2011, the Group is in compliance with the financial covenants of all the short-term bank loans.

Manajemen menyatakan bahwa selama periode

pelaporan dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhan kewajibannya.

Management declares that during the reporting periods and up to the date of the consolidated financial statements, the Group has not defaulted in the payment of any of its obligations.

Page 276: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

99

15. UTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES Utang usaha merupakan utang atas pembelian

barang dan jasa, dengan rincian sebagai berikut: Trade payables represent payables for purchases

of goods and services, with details as follows:

2011 2010

Utang usaha Trade payables Pihak-pihak berelasi (Catatan 30) 779.531 848.227 Related parties (Note 30) Pihak ketiga 615.875 478.751 Third parties

1.395.406 1.326.978

Dikurangi: Less: Pihak-pihak berelasi yang jatuh tempo dalam satu tahun 779.531 791.792 Related parties - current maturities Pihak ketiga yang jatuh tempo dalam satu tahun 615.875 478.751 Third parties - current maturities

1.395.406 1.270.543

Utang usaha jangka panjang Long-term trade payables - pihak berelasi - 56.435 - related party

Rincian utang usaha kepada pihak ketiga

berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: The details of trade payables to third parties based

on suppliers are as follows:

2011 2010

Pihak ketiga Third parties PT Berkat Manunggal Jaya 22.994 7.707 PT Berkat Manunggal Jaya PT Patra Niaga 17.593 - PT Patra Niaga PT Halcon Prima Logistics Pte. Ltd. 16.605 36.038 PT Halcon Prima Logistics Pte. Ltd. Lain-lain 558.683 435.006 Others

Total 615.875 478.751 Total

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang

adalah sebagai berikut: Details of trade payables based on currency are as

follows:

2011 2010

Rupiah 708.785 169.465 Rupiah Dolar Amerika Serikat 657.600 1.133.404 United States dollar Euro Eropa 13.589 11.594 European euro Mata uang asing lainnya 15.432 12.515 Other foreign currencies

Total 1.395.406 1.326.978 Total

Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: Aging of trade payables is as follows:

2011 2010

Belum jatuh tempo 728.979 472.369 Current Lewat jatuh tempo Overdue: 1 - 30 hari 354.076 181.178 1 - 30 days 31 - 60 hari 102.234 62.002 31 - 60 days 61 - 90 hari 71.944 68.516 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 138.173 542.913 More than 90 days

Total 1.395.406 1.326.978 Total

Page 277: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

100

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG 16. LONG-TERM BANK LOANS

2011 2010

Rupiah Rupiah Mandiri 698.176 303.282 Mandiri DBS 318.810 213.978 DBS Dolar Amerika Serikat United States dollar ANZ Banking Group Limited - ANZ Banking Group Limited - Syndicated loan 1.016.486 - Syndicated loan DBS Bank Ltd. 815.941 - DBS Bank Ltd. Mandiri 310.013 186.482 Mandiri DBS (Catatan 14) 135.151 143.856 DBS (Note 14) PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) 7.105 - PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP)

Total 3.301.682 847.598 Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (470.526) (131.813) Less current maturities

Bagian jangka panjang 2.831.156 715.785 Long-term portion

Mandiri Mandiri SS memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank

Mandiri pada tanggal 28 Juni 2010 sebesar Rp600.000, yang tersedia selama satu tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian, yang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, dan terbagi atas:

SS obtained a loan facility from Mandiri on June 28, 2010 in the amount of Rp600,000, available within one year from the signing date of the agreement, which was extended up to December 31, 2011, and divided into:

a. Pinjaman transaksi khusus I sebesar Rp350.000

a. Specific transaction loan I amounting to Rp350,000

b. Pinjaman transaksi khusus II sebesar Rp250.000.

b. Specific transaction loan II amounting to Rp250,000.

Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai

pengeluaran modal. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun yang dapat berubah berdasarkan tingkat bunga pasar saat ini dan dibayarkan pada maksimum 48 cicilan bulanan yang dimulai dari Juni 2010. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp476.910, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.255, sementara pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp303.282.

The loan proceeds were used to finance capital expenditures. The loan from the facility bears interest at 9.50% per annum which is subject to change based on current market rate and is payable at a maximum of 48 monthly installments starting in June 2010. The loan bore interest at the rate of 9.50% for the years ended December 31, 2011 and 2010. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounted to Rp476,910, which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,255, while as of December 31, 2010, the loan balance amounted to Rp303,282.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan

untuk fasilitas kredit ini.

No assets are pledged as collateral for this loan.

Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp116.500 dari Mandiri. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,25%. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2016. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp115.640, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp860.

On April 25, 2011, TIA obtained an investment credit facility of Rp116,500 from Mandiri. The loan facility bears interest at the annual rate of 10.25%. This loan will mature on April 24, 2016. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounted to Rp115,640, which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp860.

Page 278: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

101

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Mandiri (lanjutan) Mandiri (continued)

Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas kredit investasi pinjaman dengan batas kredit maksimum Rp40.000 dari Mandiri. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10% dan terutang dalam 33 cicilan bulanan sejak tanggal 23 Januari 2012 sampai 23 September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp39.800, setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp200.

On October 3, 2011, CKB obtained an investment credit facility with a maximum of Rp40,000 from Mandiri. The loan drawn from this facility bears interest at the annual rate of 10% and is payable in 33 monthly installments from January 23, 2012 until September 23, 2014. As of December 31, 2011, the loan is presented at amortized cost of Rp39,800, which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp200.

Pada tanggal 21 Oktober 2011, SSB menerima fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III dari Mandiri dengan batas kredit maksimum Rp135.000 dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pada tanggal 8 November 2011, pinjaman ini diperbaharui menjadi sebagai berikut :

On October 21, 2011, SSB obtained Non-Revolving Specific Transaction Loan III facility from Mandiri with a maximum credit limit of Rp135,000 and interest at 9.75% per annum. On November 8, 2011, this facility was amended to become:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (PTK III) dengan batas kredit maksimum Rp66.000 dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pembelian kantor dan workshop SSB di Tangerang (Catatan 11). Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 19 cicilan triwulanan sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai 30 September 2016. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp65.826, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp173.

a. Non-revolving specific transaction loan III (PTK III) facility with a maximum credit limit of Rp66,000 and interest at 9.75% per annum. The loan proceeds were used to purchase SSB’s office and workshop in Tangerang (Note 11). The loan drawn from this facility is payable in 19 quarterly installments from the signing date of the agreement, until September 30, 2016. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to Rp65,826, net of unamortized transaction cost amounting to Rp173.

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus IV (PTK IV) dengan batas kredit maksimum Rp69.000 dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai operasional SSB. Fasilitas ini tersedia sampai dengan 30 November 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak ada fasilitas pinjaman yang telah digunakan oleh SSB.

b. Non-revolving specific transaction loan IV (PTK IV) facility with a maximum credit limit of Rp69,000 and interest at 9.75% per annum. The loan proceeds will be used to finance SSB’s operations. This facility is available up to November 30, 2012. As of December 31, 2011, SSB has not utilized this loan facility.

Page 279: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

102

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Mandiri (lanjutan) Mandiri (continued)

Pada tanggal 28 September 2010, SSB memperoleh fasilitas pinjaman dari Mandiri sebagai berikut:

On September 28, 2010, SSB obtained the following loan facilities from Mandiri:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I (PTK I)

dengan batas kredit maksimum USD8.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi hutang ke PT Halcon Prima Logistic Pte. Ltd. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2011 sampai 23 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar USD7.518.653 (setara dengan Rp68.179), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp12, dan USD8.000.000 (setara dengan Rp71.928).

a. Non-revolving specific transaction loan I (PTK I) facility with a maximum credit limit of USD8,000,000 and interest at SIBOR 3 months plus 5.5% per annum.The facility was used to refinance a loan from PT Halcon Prima Logistic Pte. Ltd. The loan drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from March 23, 2011 until December 23, 2015. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD7,518,653 (equivalent to Rp68,179), net of unamortized transaction cost amounting to Rp12 and USD8,000,000 (equivalent to Rp71,928), respectively.

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (PTK

II) dengan batas kredit maksimum USD10.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran modal. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2011 sampai 23 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar USD8.046.679 (setara dengan Rp72.967), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp121, dan USD8.660.045 (setara dengan Rp77.862).

b. Non-revolving specific transaction loan II (PTK II) facility with a maximum credit limit of USD10,000,000 and interest at SIBOR 3 months plus 5.5% per annum. The loan was used to finance capital expenditures. The proceeds were drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from March 23, 2011 until December 23, 2015. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD8,046,679 (equivalent to Rp72,967), net of unamortized transaction cost amounting to Rp121 and USD8,660,045 (equivalent to Rp77,862), respectively.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

No assets are pledged as collateral for the loan.

Page 280: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

103

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri (lanjutan) Mandiri (continued)

Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh

fasilitas non-revolving Kredit Investasi sebesar USD22.500.000 dari Mandiri. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan berdasarkan SIBOR untuk periode 3 bulan ditambah 4%. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2016. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman sebesar USD13.526.346 (setara dengan Rp122.657), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.525.

On April 25, 2011, TIA obtained a non-revolving investment credit facility of USD22,500,000 from Mandiri. The loan from the facility bears interest at annual rate based on SIBOR for a period of 3 months plus 4% annually. This loan will mature on April 24, 2016. As of December 31, 2011, the loan amounted to USD13,526,346 (equivalent to Rp122,657), which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,525.

Pada tanggal 23 November 2010, ATR memperoleh fasilitas kredit dengan batas kredit maksimum gabungan sebesar USD6.200.000 dari Mandiri dan tingkat bunga sebesar 4% diatas SIBOR per tahun sebagai berikut:

On November 23, 2010, ATR obtained the following credit facilities with aggregate maximum credit limit of USD6,200,000 from Mandiri and interest rate at 4% above SIBOR per annum:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I (PTK I) dengan batas kredit maksimum USD4.150.000. Fasilitas PTK I ini digunakan untuk melunasi pinjaman dari Perusahaan untuk pembelian Kapal Multi Purpose Container (MPC) Alfa Trans Satu dan Landing Craft Tank (LCT) Alfa Trans Dua dan juga untuk pembiayaan modifikasi LCT Alfa Trans Dua. Pinjaman ini ditarik pada tanggal 25 November 2010 dan terutang dalam 60 cicilan bulanan sejak Desember 2010 sampai November 2015. Pinjaman ini dijamin dengan kapal Alfa Trans Satu dan Alfa Trans Dua.

a. Specific transaction loan I (PTK I) facility with a maximum credit limit of USD4,150,000. PTK I facility was used to refinance a loan from the Company for the acquisition of Multi-Purpose Container (MPC) Alfa Trans Satu and Landing Craft Tank (LCT) Alfa Trans Dua vessels and also for financing the modification of LCT Alfa Trans Dua. The loan was drawn on November 25, 2010 and is payable in 60 monthly installments from December 2010 until November 2015. The loan is collateralized by Alfa Trans Satu and Alfa Trans Dua vessels.

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (PTK II)

dengan batas kredit maksimum USD2.050.000. Fasilitas PTK II ini digunakan untuk membiayai pembuatan kapal LCT Adinda Azula. Fasilitas ini awalnya tersedia hingga tanggal 30 Juni 2011 dan telah diperpanjang sampai 31 Desember 2011. Fasilitas pinjaman ini terutang dalam 60 kali cicilan bulanan sejak Juli 2011 sampai dengan Juni 2016. Pinjaman ini dijamin dengan kapal Adinda Azula.

b. Specific transaction loan II (PTK II) facility with a maximum credit limit of USD2,050,000. PTK II facility was used to finance the building of LCT Adinda Azula vessel. The availability period of the facility was originally set on June 30, 2011, which subsequently extended up to December 31, 2011. The loan is payable in 60 monthly installments from July 2011 until June 2016. The loan is collateralized by Adinda Azula vessel.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo

pinjaman masing-masing sebesar USD5.095.896 (setara dengan Rp46.210) dan USD4.080.945 (setara dengan Rp36.692).

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of the loans amounted to USD5,095,896 (equivalent to Rp46,210) and USD4,080,945 (equivalent to Rp36,692), respectively.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, ATR diharuskan

untuk menjaga rasio leverage maksimum sebesar 233%.

The loan agreement requires ATR to maintain leverage ratio at a maximum of 233%.

Page 281: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

104

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued) DBS DBS SS menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman

dengan DBS pada tanggal 22 Juni 2010. Fasilitas ini memiliki batas kredit maksimum Rp400.000 yang tersedia selama enam bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian, yang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Juni 2011. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran modal. Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam cicilan sampai tanggal 22 Juni 2015 dan dikenakan tingkat bunga sebesar COF ditambah 1,8% per tahun. Tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,25% sampai 10,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan antara 9,50% sampai 10% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Pada 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp318.810, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp3.504, sementara pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp213.978.

SS entered into a loan facility agreement with DBS on June 22, 2010. The facility has a maximum credit limit of Rp400,000 which is available for six months from the signing date of the agreement, which was extended up to June 22, 2011. The loan proceeds were used to finance capital expenditures. The loan from the facility is payable in installments up to June 22, 2015 and is subject to interest at COF plus 1.8% per annum. The annual interest rates ranged from 10.25% to 10.75% for the year ended December 31, 2011 and from 9.50% to 10% for the year ended December 31, 2010. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounted to Rp318,810 which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp3,504, while as of December 31, 2010, the loan balance amounted to Rp213,978.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan

untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimal 100% a. Debt service coverage ratio at minimum of 100%

b. Rasio gearing maksimum sebesar 300%. b. Gearing ratio at maximum of 300%.

ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan Pada tanggal 17 Juni 2011, CK mengadakan

perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan beberapa bank asing dan bank lokal (“Pemberi Pinjaman”), yang terdiri dari Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC), PT ANZ Panin Bank (ANZ Panin), PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP), Standard Chartered Bank (cabang Jakarta) (SCB), dan The Royal Bank of Scotland N.V. (cabang Singapura) (RBS). OCBC NISP dan ANZ Banking Group Limited bertindak masing-masing sebagai Security Agent dan Facility Agent. Berdasarkan perjanjian, Pemberi Pinjaman setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dolar Amerika Serikat yang terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas B dengan nilai maksimum masing-masing sebesar USD75.000.000 dan USD40.000.000 dengan tingkat bunga berdasarkan London Interbank Offered Rate (LIBOR) ditambah dengan presentase tertentu, terutang setiap kuartal dengan masa tenggang satu tahun untuk Fasilitas A dan sembilan bulan untuk Fasilitas B. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai kembali (refinance) beberapa pinjaman CK yang ada.

On June 17, 2011, CK, as the borrower, entered into a term loan facility agreement with several foreign and local banks (the “Lenders”), which consisted of Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC), PT ANZ Panin Bank (ANZ Panin), PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP), Standard Chartered Bank (Jakarta Branch) (SCB), and The Royal Bank of Scotland N.V. (Singapore Branch) (RBS). OCBC NISP and ANZ Banking Group Limited serve as Security Agent and Facility Agent, respectively. Based on the agreement, the Lenders agreed to grant U.S. dollar term loan, broken down into Facility A and Facility B, with maximum amounts of USD75,000,000 and USD40,000,000, respectively, and interest rates at London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus a certain percentage, payable every quarter with grace period of one year for Facility A and nine months for Facility B. This loan facility was used to refinance some of CK’s existing loans.

Page 282: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

105

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi (lanjutan)

ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan (continued)

Pada tanggal 23 Juni 2011, CK melakukan

penarikan penuh atas Fasilitas A sebesar USD75.000.000, yang akan dibayarkan dalam cicilan triwulanan, dimulai sejak Juni 2012 sampai Juni 2016 selama lima tahun sesuai dengan perjanjian. Pada tanggal 30 September 2011 dan 15 Desember 2011 CK melakukan penarikan penuh atas Fasilitas B sebesar USD40.000.000, yang akan dibayarkan dalam cicilan triwulan, dimulai sejak Maret 2012 sampai Juni 2016 selama lima tahun sesuai dengan perjanjian. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR ditambah persentase tertentu, yang dibayarkan setiap triwulanan. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang adalah sebesar USD112.095.959 (atau setara dengan Rp1.016.486), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp26.334.

On June 23, 2011, CK fully availed of Facility A amounting to USD75,000,000, payable in specified quarterly installments as indicated in the agreement over a total term of five years from June 2012 until June 2016. On September 30, 2011 and December 15, 2011, CK fully availed of Facility B amounting to USD40,000,000, payable in specified quarterly installments as indicated in the agreement over a total term of five years from March 2012 until June 2016. The loan from this facility bears interest at LIBOR plus a certain percentage, payable every quarter. As of December 31, 2011, the loan is presented at amortized cost of USD112,095,959 (or equivalent to Rp1,016,486), which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp26,334.

Pinjaman ini dijamin dengan (i) Kontrak Penugasan

(Catatan 33) dan (ii) fiduciary assignment atas piutang, persediaan, aset bergerak dan klaim/hasil asuransi masing-masing sebesar USD63.020.458, Rp40.066, Rp73.190 dan USD165.742.827.

The loan is collateralized by (i) the Assignment of Contracts (Note 33) and (ii) fiduciary assignment over receivables, inventory, movable asset and insurance claim/proceeds amounting to USD63,020,458, Rp40,066, Rp73,190 and USD165,742,827, respectively.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, CK diharuskan

untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires CK to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimal 125% b. Rasio utang terhadap nilai aset bersih

konsolidasian maksimal sebesar 425% pada tahun 2011, 375% pada tahun 2012, 325% pada tahun 2013 dan 300% pada tahun 2014 dan seterusnya.

a. Debt service coverage ratio at a minimum of 125%

b. Total debt to consolidated net worth ratio at a maximum of 425% in 2011, 375% in 2012, 325% in 2013 and 300% in 2014 and thereafter.

DBS Bank Ltd. DBS Bank Ltd.

Pada tanggal 15 Juni 2011, Perusahaan

menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan DBS Bank Ltd. dengan total fasilitas maksimum sebesar USD90.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 17 Juni 2016. Bunga dibayarkan setiap tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang sebesar USD89.980.222 (setara dengan Rp815.941), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp179. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

On June 15, 2011, the Company signed a loan facility agreement with DBS Bank Ltd. with a maximum facility amount of USD90,000,000 for working capital requirement and interest at 4% per annum. The loan will be due on June 17, 2016. Interest is payable annually. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounted to USD89,980,222 (equivalent to Rp815,941), net of unamortized transaction cost amounting to Rp179. No assets are pledged as collateral for the loan.

Page 283: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

106

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

OCBC NISP OCBC NISP Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperoleh fasilitas pinjaman dari OCBC NISP dengan batas kredit maksimum sebesar USD7.150.000. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga SIBOR perbulan ditambah 4% per tahun dan tersedia selama 60 bulan dari tanggal pencairan dana pertama atau sampai tanggal 28 Oktober 2016. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar USD783.575 (setara dengan Rp7.105) setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp86. Pinjaman ini dijaminkan, antara lain, dengan kapal LCT Adinda Bella dan Adinda Celina, piutang usaha dari kontrak operasi kapal, Letter of Undertaking, dan Letter of Comfort dari CKB.

On October 24, 2011, ATR obtained a term loan facility from OCBC NISP with a maximum credit limit of USD7,150,000. The loan from the facility bears interest at monthly USD SIBOR rate plus 4% per annum and is available for sixty months from the first drawdown date or up to October 28, 2016. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD783,575 (equivalent to Rp7,105), net of unamortized transaction cost amounting to Rp86. The loan is collateralized by, among others, LCT Adinda Bella and Adinda Celina vessels, trade receivable from contract operations of the vessel, letter of undertaking and letter of comfort from CKB.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, ATR diharuskan untuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 1x di

2011 dan 2012, dan 1,25x di 2013, dan seterusnya

b. Rasio leverage yang disesuaikan maksimal 2,33x

c. Kontrak Time charter dengan nilai minimal 125% dari nilai saldo pinjaman terhutang.

The loan agreement requires ATR to maintain certain financial ratios, as follows: a. Debt service coverage ratio at a minimum of

1x in 2011 and 2012, and 1.25x in 2013 onwards

b. Adjusted leverage ratio at a maximum of 2.33x

c. Time charter contract amount at a minimum of 125% of the outstanding loan.

Pembatasan utang

Debt Covenants

Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas, Grup harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status dan Anggaran Dasar; pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh; pembatasan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga; penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu; pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembagian dividen; dan persyaratan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu.

In addition to those detailed above, the Group, under the loan agreements, is subject to various covenants, which include obtaining written approval from the lenders before entering into certain transactions such as mergers, takeovers, liquidation or change in status and the articles of association; reducing the authorized, issued and fully paid capital; restrictions on lending money to third parties; negative pledges, with certain exceptions; restrictions on change in core business activities and payments of dividends; and requirement to comply with certain financial ratios.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup telah

memenuhi pembatasan finansial dari semua utang bank jangka panjang.

As of December 31, 2011, the Group is in compliance with the financial covenants of all its long-term bank loans.

Manajemen menyatakan bahwa selama periode

pelaporan dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhan kewajibannya.

Management declares that during the reporting periods and up to the date of the consolidated financial statements, the Group has not defaulted in the payment of its obligations.

Page 284: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

107

17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2011 2010

Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin 57.410 237.798 Repairs and maintenance on machinery Gaji dan kesejahteraan karyawan 50.385 35.454 Salaries and employees’ benefits Biaya proyek 39.226 31.615 Project cost Jasa profesional 32.609 1.302 Professional fees Bunga 24.308 3.840 Interest Lain-lain 27.973 7.482 Others

Total beban yang masih harus dibayar 231.911 317.491 Total accrued expenses Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 231.911 282.130 Less current maturities

Beban yang masih harus dibayar - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Accrued expenses dalam satu tahun - 35.361 - net of current maturities

18. UANG MUKA PELANGGAN 18. ADVANCES FROM CUSTOMERS

2011 2010

Uang muka pelanggan 63.900 54.997 Advances from customers Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 29.442 20.831 Less current maturities

Uang muka pelanggan - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Advances from customers dalam satu tahun 34.458 34.166 - net of current maturities

Uang muka yang diterima terutama berasal dari

pelanggan TIA dan SSB. The advances received were mainly from the

customers of TIA and SSB.

Page 285: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

108

18. UANG MUKA PELANGGAN (lanjutan) 18. ADVANCES FROM CUSTOMERS (continued) Pada tanggal 9 Desember 2010, TIA mengadakan

Perjanjian Kesepahaman dengan Mega Strada Pte. Ltd. (MSPL), pihak berelasi, dimana MSPL setuju memberikan uang muka sebesar USD5.000.000 kepada TIA untuk pembelian batubara sebesar 5.000.000MT yang akan dikirim pada Januari 2011 sampai dengan Desember 2016. Sebagai tambahan, pada tanggal 9 Desember 2010, TIA mengadakan perjanjian Jual Beli Batubara, dimana TIA setuju untuk menjual batubara kepada MSPL sebesar 1.200.000MT, yang akan dikirimkan pada Januari 2011 sampai dengan Desember 2012. Lebih lanjut, harga batubara yang disepakati, berdasarkan perjanjian adalah sebesar USD42,50 sampai USD47,50 tergantung pada harga pasar dan kondisi batubara, sebagian akan diselesaikan dengan pembayaran uang muka diatas dengan tarif sebesar USD1/MT. Saldo uang muka pelanggan pada 31 Desember 2011, yang akan digunakan dalam satu tahun berdasarkan perjanjian Jual Beli Batubara tersebut diatas sebesar USD878.140 (setara dengan Rp7.963) dan sisanya akan diselesaikan pada tahun 2013 sampai dengan 2016 sebesar USD3.800.000 (setara dengan Rp34.458).

On December 9, 2010, TIA entered into a Memorandum of Understanding with Mega Strada Pte. Ltd. (MSPL), a related party, whereby MSPL agreed to make an advance payment amounting to USD5,000,000 to TIA for the purchase of 5,000,000 MT coal that will be delivered from January 2011 to December 2016. In addition, on December 9, 2010, TIA entered into a Coal Sale and Purchase agreement, whereby TIA agreed to sell 1,200,000MT coal to MSPL, with shipment period from January 2011 to December 2012. Furthermore, the agreed coal prices, based on the agreement, ranging from USD42.50 to USD47.50 depending on the market price and condition of coal will be partially settled from the above advance payments at the rate of USD1/MT. The outstanding balance of the advances from the customers as of December 31, 2011 which will be settled in one year based on the coal Sale and Purchase agreement described above amounted to USD878,140 (equivalent to Rp7,963), and the remaining balance amounting to USD3,800,000 (equivalent to Rp34,458) will be settled in 2013 until 2016.

Selain itu, uang muka lainnya sebesar

USD1.671.233 (setara dengan Rp15.155) dan Rp926 diterima oleh SSB dari pelanggannya sehubungan dengan kegiatan usaha yang dihasilkan dari kontrak-kontrak tertentu.

In addition, other advance payment amounting to USD1,671,233 (equivalent to Rp15,155) and Rp926 is received by SSB from its customer in relation to its contracting activities.

Page 286: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

109

19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 19. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE

2011 2010

Pihak ketiga: Third parties: PT Caterpillar Finance PT Caterpillar Finance Indonesia 570.627 180.024 Indonesia PT Austindo Nusantara PT Austindo Nusantara Jaya Finance 257.809 - Jaya Finance

Pihak berelasi: Related party: PT Chandra Sakti Utama Leasing 403.819 533.197 PT Chandra Sakti Utama Leasing

Utang sewa pembiayaan 1.232.255 713.221 Obligations under finance lease

Dikurangi beban bunga 99.437 54.835 Less amount applicable to interest

Utang sewa pembiayaan, bersih 1.132.818 658.386 Obligations under finance lease, net Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Less current maturities Pihak ketiga Third parties PT Caterpillar Finance Indonesia 129.278 95.028 PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance 68.002 - PT Austindo Nusantara Finance Pihak berelasi Related party PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 30) 201.759 194.173 Leasing (Note 30)

Utang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian yang Obligations under finance lease jatuh tempo dalam satu tahun - net of current maturities Pihak ketiga Third parties PT Caterpillar Finance Indonesia 389.922 74.981 PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance 171.428 - PT Austindo Nusantara Finance Pihak berelasi Related party PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 30) 172.429 294.204 Leasing (Note 30)

Jadwal pembayaran nilai kini utang sewa

pembiayaan berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The present values of the scheduled payments of the obligations under finance lease by the year of maturity are as follows:

2011 ______________________________________________________________________________ _ Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Komponen Bunga/ Nilai Kini/ Payment Interest Component Present Value

Dalam 1 tahun 448.854 (49.815) 399.039 Within 1 year Dalam 1 - 2 tahun 348.927 (28.017) 320.910 Within 1 - 2 years Dalam 2 - 3 tahun 219.078 (14.031) 205.047 Within 2 - 3 years Lebih dari 3 tahun 215.396 (7.574) 207.822 More than 3 years ________________ _________________ _________________ Total 1.232.255 (99.437) 1.132.818 Total

Page 287: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

110

19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 19. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE (continued)

2010 ______________________________________________________________________________ _ Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Komponen Bunga/ Nilai Kini/ Payment Interest Component Present Value

Dalam 1 tahun 321.179 (31.978) 289.201 Within 1 year Dalam 1 - 2 tahun 233.206 (16.899) 216.307 Within 1 - 2 years Dalam 2 - 3 tahun 131.849 (5.154) 126.695 Within 2 - 3 years Lebih dari 3 tahun 26.987 (804) 26.183 More than 3 years ________________ _________________ _________________ Total 713.221 (54.835) 658.386 Total

Tingkat bunga per tahun Interest rates per annum

2011 2010

PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing Dolar Amerika Serikat 5,0% - 7,2% 7,0% - 8,0% United States dollar Rupiah 12,0% - 23,0% 15% - 17% Rupiah PT Caterpillar Finance Indonesia PT Caterpillar Finance Indonesia Dolar Amerika Serikat 2,3% - 5,2% 2,3% - 6,4% United States dollar PT Austindo Nusantara Finance PT Austindo Nusantara Finance Dolar Amerika Serikat 3,7% - 3,8% - United States dollar Seluruh aset yang diperoleh melalui perjanjian

sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan tersebut.

All assets acquired under finance lease agreements are used as collateral for the obligations under finance leases.

Grup memiliki komitmen sewa pembiayaan

mencakup perlengkapan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan dan mesin dan peralatan dengan jangka waktu sewa mulai dari tiga sampai lima tahun dan jatuh tempo pada berbagai tanggal.

The Group has lease commitments covering office furniture, fixtures and equipment, vehicles and machineries and equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates.

20. UTANG JANGKA PANJANG LAINNYA 20. OTHER LONG-TERM LOAN

Pada tanggal 26 Oktober 2010, CK memperoleh fasilitas pinjaman subordinasi dari TMT dengan jumlah maksimum sebesar USD20.000.000 atau setara dengan mata uang lainnya, dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2015. Tingkat bunga ditetapkan berdasarkan tingkat bunga pasar. Pada tanggal 31 Desember 2010, bunga yang ditetapkan sebesar 3,7% per tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD14.000.000 (setara dengan Rp125.874). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 24 Juni 2011. Beban bunga sebesar USD256.355 (setara dengan Rp2.236) disajikan sebagai bagian dari “Biaya Keuangan” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2011.

On October 26, 2010, CK obtained a subordinated loan facility from TMT with maximum amount of USD20,000,000 or its equivalent in other currencies, available up to October 26, 2015. Interest rate was determined based on market rates. On December 31, 2010, the interest rate was 3.7% per annum. The outstanding balance of the loan as of December 31, 2010 amounted to USD14,000,000 (equivalent to Rp125,874). On June 24, 2011, the loan was fully paid. The interest expense amounted to USD256,355 (equivalent to Rp2,236) which is presented as part of “Finance Charges” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income.

Page 288: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

111

21. PERPAJAKAN 21. TAXATION

a. Taksiran tagihan pajak a. Estimated claims for tax refund

2011 2010

Lebih bayar pajak Overpayments of corporate penghasilan badan: income taxes: 2011 85.870 - 2011 2010 94.298 91.208 2010 2009 - 99.616 2009 2008 1.503 2.652 2008 2007 - 996 2007 2005 1.447 62.803 2005 Lebih bayar pajak pertambahan nilai (PPN): Overpayments of value-added tax (VAT): 2011 29.015 - 2011 2010 22.658 1.249 2010 2009 - 277 2009 2008 247 247 2008 2007 535 535 2007 2005 - - 2005 Pembayaran ketetapan pajak untuk: Payment of tax assessments for: (i) Pajak penghasilan: (i) Income taxes: 2008 217 5.362 2008 2007 2.125 2.125 2007 2005 13.253 58.770 2005 (ii) Pajak Pertambahan Nilai: (ii) Value-added tax: 2008 2.007 2.007 2008 2007 16.213 16.213 2007 2006 51.621 54.539 2006 2005 5.220 6.483 2005 2004 1.460 1.460 2004 2003 5.626 5.626 2003 2002 - - 2002

Sub-total 333.315 412.168 Sub-total Penyisihan kerugian atas Allowance for losses on estimated taksiran tagihan pajak (26.143) (24.129) claims for tax refund

Taksiran tagihan pajak, bersih 307.172 388.039 Net estimated claims for tax refund

Perusahaan The Company

Pada tahun 2011, Perusahaan menerima

beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) untuk Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 4(2) sejumlah Rp1 untuk tahun 2008 dan STP Pajak Penghasilan Pasal 21, 26, 4(2), dan PPN sejumlah Rp102 untuk tahun 2009. Sebagai tambahan, Perusahaan juga menerima STP untuk Pajak Penghasilan Pasal 21, 23 dan 4(2) sejumlah Rp5 untuk tahun 2010.

In 2011, the Company received several Tax Collection Letters (Surat Ketetapan Pajak or STP) for 2008 Income Tax Article 21 and 4(2) amounting to Rp1 and 2009 income tax article 21, 26, 4(2) and VAT amounting to Rp102. In addition, the Company also received STPs for Income Tax Articles 21, 23 and 4 (2) totaling Rp5 for the year 2010.

Page 289: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

112

21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued) a. Taksiran tagihan pajak (lanjutan) a. Estimated claims for tax refund (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Pada tahun 2010, Perusahaan menerima

beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang/Lebih Bayar (SKPs) untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan 23, 26, dan 4(2) dan PPN untuk tahun 2008. Berdasarkan SKP tersebut, Perusahaan dinyatakan kurang bayar bersih sebesar Rp246 yang dicatat sebagai bagian dari "Beban Penjualan, Umum dan Administrasi" pada tahun 2010.

In 2010, the Company received several Tax Underpayment/Overpayment Assessment Letters (SKPs) for the fiscal year 2008 Corporate Income Tax, Income Tax Articles 23, 26 and 4(2) and VAT. Based on the SKPs and STPs, the Company was assessed for net underpayment of taxes amounting to Rp246 which was recorded as part of “Selling, General and Administrative Expenses” in 2010.

CK CK

Pada tanggal 27 Juli 2011, CK menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesar Rp99.616 sama dengan jumlah yang diajukan oleh CK. CK menerima pengembalian sebesar Rp99.302, dan sisanya sebesar Rp314 dikompensasikan untuk pajak kurang bayar PPN masa Juni, Oktober dan Desember 2009 sebesar Rp36 dan pajak kurang bayar PPh 21 tahun 2009 sebesar Rp278.

On July 27, 2011, CK received SPMKP for its Tax Overpayment Assesment Letter (SKPLB) for 2009 Corporate Income Tax amounting to Rp99,616, which is the same as CK’s tax claim. CK received the refund amounting to Rp99,302, and the balance amounting to Rp314 has been compensated with VAT underpayment for the periods June, October and December 2009 amounting to Rp36 and income tax payable article 21 for the year 2009 amounting to Rp278.

Pada tanggal 4 Agustus 2011, CK menerima SPMKP atas Surat Putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui banding yang diajukan CK atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2005 sebesar Rp104.450, lebih kecil sebesar Rp6.337 dari total klaim yang diajukan oleh CK. Per tanggal 31 Desember 2011, CK sedang mempersiapkan proses “Pengajuan Kembali (PK)” kepada Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut.

On August 4, 2011, CK received SPMKP for Tax Court Decision Letter that approved CK’s objection on the adjustment to its 2005 Corporate Income Tax for the amount of Rp104,450, which is Rp6,337 lower than CK’s original claim. As of December 31, 2011, CK is in the process of filing “Judicial Review (PK)” to the Supreme Court against such Tax Court decision.

Pada tanggal 17 Juni 2010, CK menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp80.989 dari Rp81.094 yang sebelumnya diklaim oleh CK. Sisa sebesar Rp105 masih dalam proses banding. Disamping itu, rugi fiskal tahun 2008 CK sebesar Rp431.624 dikoreksi menjadi Rp249.023. Koreksi sebesar Rp8.888 disetujui oleh CK, sedangkan atas sisa koreksi sebesar Rp173.713 masih dalam proses banding di Pengadilan Pajak.

On June 17, 2010, CK received SKPLB for 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp80,989 out of Rp81,094 which previously was claimed by CK. The balance amounting to Rp105 is still in tax appeal process. In addition, CK‘s 2008 tax loss amounting to Rp431,624 was adjusted to become Rp249,023. Some adjustments amounting to Rp8,888 was agreed by CK, while the remaining adjustments of Rp173,713 is still in tax appeal process in the Tax Court.

Pada tanggal yang sama, CK menerima SKPLB atas PPN tahun 2008 sebesar Rp30.330 dari Rp30.577 yang diklaim oleh CK. Sisanya sebesar Rp247 masih dalam proses banding di Pengadilan Pajak.

On the same date, CK received SKPLB for 2008 VAT amounting to Rp30,330 out of Rp30,577 that was claimed by CK. The difference amounting to Rp247 is still in tax appeal process in the Tax Court.

Page 290: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

113

21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued) a. Taksiran tagihan pajak (lanjutan)

a. Estimated claims for tax refund (continued)

CK (lanjutan) CK (continued) Pada tanggal 29 Mei 2009, CK menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan tahun 2007 sebesar Rp62.993 sama dengan jumlah yang diklaim oleh CK. Disamping itu, rugi fiskal tahun 2007 CK dikoreksi dari Rp273.385 menjadi Rp192.811. Dari koreksi tersebut sebesar Rp80.574, CK mengajukan banding pada Pengadilan Pajak. Pada tanggal 19 Desember 2011, Pengadilan Pajak memutuskan bahwa rugi fiskal adalah sebesar Rp228.781. Per tanggal 31 Desember 2011 CK sedang mempersiapkan proses PK kepada Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut.

On May 29, 2009, CK received SKPLB for its 2007 Corporate Income Tax amounting to Rp62,993 as claimed by CK. In addition, CK’s 2007 tax loss was adjusted from Rp273,385 to become Rp192,811. CK disagrees with some adjustments totalling Rp80,574 and submitted its appeal to the Tax Court. On December 19, 2011, the Tax Court decided that CK’s tax loss is Rp228,781. As of December 31, 2011, CK is in the process of filing PK to the Supreme Court against such Tax Court decision.

SS SS

Pada bulan November 2011, SS menerima Surat Putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui banding yang diajukan SS atas Pajak Penghasilan Badan dan PPN tahun 2007 dengan jumlah sebesar Rp764 (Rp232 lebih kecil dari jumlah yang diajukan SS). SS telah menerima pembayaran pada bulan November 2011.

In November 2011, SS received Tax Court Decision Letter regarding the approval of its objection to the 2007 Corporate Income Tax and VAT with total amounting to Rp764 (Rp232 less than the original amount of the claim). SS received the refund in November 2011.

Pada bulan November 2011, SS menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2008 sebesar Rp1.149. Atas koreksi tersebut, SS telah mengajukan keberatan.

In November 2011, SS received Tax Underpayment Assessment Letter for 2008 value-added tax and Income Tax Article 23 totaling Rp1,149. SS filed an objection to the assessment.

Pada bulan September 2010, SS menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp16.499 dari Rp18.956 yang diklaim oleh SS. SS menerima pembayaran pada tanggal 13 Oktober 2010. Atas selisih yang masih belum disetujui, SS telah mengajukan keberatan, di samping itu SS menghapusbukukan klaim Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp1.149, agar sesuai dengan jumlah yang diajukan dalam proses keberatan.

In September 2010, SS received SKPLB for 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp16,499 out of Rp18,956 that was claimed by SS. SS received the refund on October 13, 2010. SS has filed an objection for the unapproved portion of its claim. In addition, SS has written off a part of the 2008 Corporate Income Tax refund claim amounting to Rp1,149, to conform with the balance under objection.

Page 291: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

114

21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued) a. Taksiran tagihan pajak (lanjutan) a. Estimated claims for tax refund (continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

Berdasarkan penelaahan dari status taksiran

tagihan pajak pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk taksiran tagihan pajak adalah cukup untuk menutup kerugian dari klaim tidak tertagih.

Based on the review of the status of individual estimated claims for tax refund as of December 31, 2011, the management is of the opinion that the allowance for estimated claims for tax refund is adequate to cover any loss from uncollectible claims.

b. Utang pajak b. Taxes payable

2011 2010

Pajak Penghasilan: Income Taxes: Pasal 4 (2) 1.747 866 Article 4 (2) Pasal 15 744 140 Article 15 Pasal 21 14.228 5.035 Article 21 Pasal 23 19.109 6.168 Article 23 Pasal 25 1.513 630 Article 25 Pasal 26 782 - Article 26 Pasal 29 (Catatan 21d) 10.700 18.772 Article 29 (Note 21d) Pajak Pertambahan Nilai 6.263 2.225 Value-added tax

Total utang pajak 55.086 33.836 Total taxes payable

c. Manfaat (beban) pajak c. Tax benefit (expense)

Manfaat (beban) pajak Grup adalah sebagai

berikut: Tax benefit (expense) of the Group consist of

the following:

2011 2010

Kini Current Perusahaan - (8.136) The Company Entitas Anak (39.375) (53.392) Subsidiaries

Sub-total (39.375) (61.528) Sub-total

Tangguhan Deferred Perusahaan 11.661 902 The Company Entitas Anak (29.619) (5.537) Subsidiaries Lainnya Other Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup 5.810 - Unrealized intra-group profits

Bersih (12.148) (4.635) Net

Beban pajak, neto (51.523) (66.163) Tax expense, net

Page 292: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

115

21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued) d. Pajak kini d. Current tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak,

seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan taksiran laba (rugi) kena pajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income (tax loss) is as follows:

2011 2010

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax per laporan laba rugi per consolidated statements komprehensif konsolidasian 464.406 237.417 of comprehensive income Laba sebelum pajak penghasilan Income before income Entitas Anak 551.835 233.358 tax of the Subsidiaries

Laba (rugi) sebelum Income (loss) before income pajak penghasilan Perusahaan (87.429) 4.059 tax of the Company

Beda temporer Temporary differences Beban yang masih harus dibayar 25.390 2.895 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja 1.188 941 Employee benefits liability Penyusutan dan amortisasi 1.048 (65) Depreciation and amortization Utang sewa pembiayaan (851) (164) Obligations under finance lease

Beda temporer, neto 26.775 3.607 Temporary differences, net

Beda tetap Permanent differences Denda pajak 7.721 255 Tax penalties Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak Interest income already penghasilan final (11.263) (17.359) subjected to final income tax Lain-lain 16.727 41.980 Others

Beda tetap, neto 13.185 24.876 Permanent differences, net

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income (rugi fiskal) (47.469) 32.542 (tax loss)

Beban pajak kini - Perusahaan - 8.136 Current tax expense - the Company Pembayaran pajak penghasilan dibayar dimuka Pajak Penghasilan Pasal 23 Prepayments of income taxes dan 25 (6.614) (1.686) Income Tax Articles 23 and 25

Taksiran utang Estimated payable for (tagihan pajak) Pajak (claims for tax refund of) .. . Penghasilan Badan (6.614) 6.450 Corporate Income Tax

Taksiran tagihan pajak Estimated claims for tax refund Perusahaan (6.614) - The Company Entitas Anak (79.256) - Subsidiaries

Claims for tax refund Tagihan pajak (Catatan 21a) (85.870) - (Note 21a)

Utang pajak Tax payable Perusahaan - 6.450 The Company Entitas Anak 10.700 12.322 Subsidiaries

Utang pajak Corporate income tax payable penghasilan badan (Catatan 21b) 10.700 18.772 (Note 21b)

Page 293: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

116

21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued) d. Pajak kini (lanjutan) d. Current tax (continued) Taksiran laba kena pajak untuk tahun 2010

telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 yang dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Estimated taxable income for 2010 is in agreement with the information reported in the 2010 annual income tax return of the Company, which was submitted to the Tax Office.

Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menyampaikan SPT Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa SPT Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 akan dilaporkan sesuai dengan perhitungan pajak di atas.

As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet submitted its 2011 annual income tax return to the Tax Office. The Company’s management has declared that the Company’s 2011 annual income tax return will be reported based on the computation above.

e. Pajak tangguhan e. Deferred tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and deferred tax liabilities are as follows:

2011 2010

Perusahaan Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Akumulasi rugi fiskal 11.867 - Tax loss carry-forward Liabilitas imbalan kerja 532 235 Employee benefits liability Aset tetap 218 - Fixed assets Beban yang masih harus dibayar - 673 Accrued expenses Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Utang sewa pembiayaan (106) (41) Obligations under finance lease Aset tetap - (16) Fixed assets

Aset pajak tangguhan neto - Net deferred tax Perusahaan 12.511 851 assets - Company

Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan Deferred tax assets PT Cipta Kridatama 93.016 90.591 PT Cipta Kridatama PT Sanggar Sarana Baja 19.462 9.850 PT Sanggar Sarana Baja PT Reswara Minergi Hartama 10.581 - PT Reswara Minergi Hartama PT Tunas Inti Abadi 10.175 19.641 PT Tunas Inti Abadi PT Cipta Krida Bahari 2.143 1.294 PT Cipta Krida Bahari PT Pradipa Aryasatya 806 - PT Pradipa Aryasatya PT Mifa Bersaudara 783 - PT Mifa Bersaudara PT Bara Energi Lestari 768 - PT Bara Energi Lestari PT Nagata Bisma Shakti 19 - PT Nagata Bisma Shakti PT Alfa Trans Raya 8 6 PT Alfa Trans Raya PT Sumberdaya Sewatama - 12.232 PT Sumberdaya Sewatama

Aset pajak tangguhan - Deferred tax assets - Entitas Anak 137.761 133.614 Subsidiaries

Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup 5.810 - Unrealized intra-group profits

Aset pajak tangguhan - neto 156.082 134.465 Deferred tax assets - net

Page 294: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

117

21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued) e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued)

2011 2010

Entitas Anak Subsidiary Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities PT Sumberdaya Sewatama 33.766 - PT Sumberdaya Sewatama

Liabilitas pajak tangguhan - neto 33.766 - Total deferred tax liabilities - net

Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax benefit (expense) are as follows:

2011 2010

Perusahaan Company Pengaruh pajak atas beda Effects of temporary temporer pada tarif pajak differences at maksimum: maximum tax rates: Kompensasi rugi fiskal 11.867 - Tax loss carry-forward Liabilitas imbalan kerja 297 235 Employees benefits liability Aset tetap 235 (16) Fixed assets Beban yang masih harus dibayar (674) 724 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan (65) (41) Obligations under finance lease

Total - Perusahaan 11.660 902 Total - Company Entitas Anak (29.618) (5.537) Subsidiaries Lainnya Other Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup 5.810 - Unrealized intra-group profits

Beban pajak tangguhan, bersih (12.148) (4.635) Deferred tax expense, net

Page 295: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

118

21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan (lanjutan)

e. Deferred tax (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, sebagai berikut:

The reconciliation between tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting income before tax benefit expense and the tax expense reported in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011 2010

Laba sebelum Income before income tax pajak per laporan laba rugi per consolidated statements komprehensif konsolidasian 464.406 237.417 of comprehensive income Laba sebelum beban pajak Income before income Entitas Anak 551.835 233.358 tax of the Subsidiaries

Laba (rugi) sebelum beban Income (loss) before income pajak Perusahaan (Catatan 21d) (87.429) 4.059 tax of the Company (Note 21d)

Manfaat (beban) pajak Tax benefit (expense) computed dengan tarif pajak yang berlaku 21.857 (1.015) using the applicable tax rate Pengaruh pajak atas beda Tax effect on the Company’s tetap Perusahaan (6.112) (10.558) permanent differences Penghasilan bunga yang telah Less interest income subject dikenakan pajak final 2.816 4.340 to final tax Lainnya (6.901) - Others

Manfaat (beban) pajak: Tax benefits (expense): Perusahaan 11.660 (7.233) The Company Entitas Anak (68.993) (58.930) Subsidiaries Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup 5.810 - Unrealized intra-group profits

Beban pajak Tax expense, net bersih menurut laporan per consolidated laba rugi komprehensif statements of konsolidasian (51.523) (66.163) comprehensive income

22. OBLIGASI WAJIB KONVERSI 22. MANDATORY CONVERTIBLE BONDS Pada tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan

mendatangani perjanjian Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan AHK Holding Pte. Ltd. (AHKH), dengan batas kredit maksimum sebesar Rp600.000. Pada tanggal 11 Desember 2009, fasilitas ini bertambah sebesar Rp157.120. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo obligasi ini adalah sebesar Rp757.120. Fasilitas obligasi ini tidak dikenakan bunga dan akan dikonversikan menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai nominal pada saat seluruh saham yang diterbitkan oleh Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia atau tanggal lain yang telah disepakati bersama oleh para pihak.

On October 1, 2009, the Company entered into a Mandatory Convertible Bonds (MCB) subscription agreement with AHK Holding Pte. Ltd. (AHKH), with maximum facility amounting to Rp600,000. On December 11, 2009, the facility was increased by Rp157,120. As of December 31, 2010, the outstanding bonds amounted to Rp757,120. The bonds bore no interest and would be converted into common shares of the Company at nominal value on the date when the entire issued shares of the Company were listed in the Indonesia Stock Exchange or other date as to be mutually agreed by the parties.

Page 296: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

119

22. OBLIGASI WAJIB KONVERSI (lanjutan) 22. MANDATORY CONVERTIBLE BONDS (continued)

Pada tanggal 29 Desember 2010, Perusahaan

melakukan amandemen terhadap perjanjian OWK. AHKH, sebagai pemegang obligasi menyerahkan dan memindahkan hak dan liabilitasnya dalam perjanjian kepada Valle Verde Pte. Ltd., sesuai dengan Perjanjian Jual Beli.

On December 29, 2010, the Company amended the MCB subscription agreement. AHKH, as subscriber, assigned and transferred its rights and obligations in the agreement to Valle Verde Pte. Ltd., pursuant to a Sale and Purchase Agreement.

Pada Maret 2011, OWK telah dikonversi menjadi 757.120.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 (dalam angka penuh) per saham (Catatan 23 dan 30a).

In March 2011, the MCBs were converted into 757,120,000 shares of the Company with nominal value of Rp1,000 (full amount) per share (Notes 23 and 30a).

23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL Susunan pemegang saham Perusahaan adalah

sebagai berikut: The composition of the Company’s shareholders is

as follows: 2011 ______________________________________________________________________________ _ Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Jumlah Saham/ Persentase/ Issued and Pemegang saham Number of Shares Percentage Fully Paid Shareholders

Valle Verde Pte. Ltd. 1.514.240.000 55,0000% 757.120 Valle Verde Pte. Ltd. TMT 633.229.000 23,0000% 316.614 TMT Momentum Fund SP.B 288.000.000 10,4607% 144.000 Momentum Fund SP.B Achmad Ananda Djajanegara 890.000 0,0323% 445 Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama) (President Director) Willy Agung Adipradhana 403.000 0,0146% 202 Willy Agung Adipradhana (Direktur) (Director) Syahnan Poerba 285.500 0,0104% 143 Syahnan Poerba (Direktur) (Director) Yovie Priadi 280.000 0,0102% 140 Yovie Priadi (Direktur) (Director) Rachmat Mulyana Hamami 165.500 0,0060% 83 Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama) (President Commissioner) Mivida Hamami 133.500 0,0048% 67 Mivida Hamami (Komisaris) (Commissioner) Masyarakat umum dan Public and employees (each karyawan (dengan pemilikan with ownership masing-masing dibawah 5%) 315.538.500 11,4610% 157.769 interest below 5%)

Total 2.753.165.000 100,0000% 1.376.583 Total

2010 ______________________________________________________________________________ _ Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Jumlah Saham/ Persentase/ Issued and Pemegang saham Number of Shares Percentage Fully Paid Shareholders

TMT 412.877.500 99,999% 412.877 TMT Achmad Hadiat Kismet Hamami 2.500 0,001% 3 Achmad Hadiat Kismet Hamami

Total 412.880.000 100,000% 412.880 Total

Page 297: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

120

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued)

Pada tanggal 6 Desember 2011, Perusahaan menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) atas 550.633.000 saham kepada masyarakat (termasuk 137.468.000 saham pendiri) dengan harga Rp3.750 per saham (dalam angka penuh).

On December 6, 2011, the Company completed its initial public offering (IPO) of 550,633,000 shares (including 137,468,000 of founders’ shares) to the public at Rp3,750 per share (full amount).

Sehubungan dengan IPO dan berdasarkan perjanjian tertentu dengan para penjamin pelaksana emisi efek, TMT menjual tambahan 55.063.000 saham guna menutup penjatahan lebih selama proses IPO.

In connection with the IPO and in accordance with certain agreements with the underwriters, TMT sold additional 55,063,000 shares to cover the over-allotments during the IPO process.

Berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No.163 tanggal 21 Juli 2011, para pemegang saham Perusahaan menyetujui hal-hal berikut:

Based on Notarial Deed No.163 dated July 21, 2011 of Aulia Taufani, S.H., the Company’s shareholders approved the following matters:

- Pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 (dalam angka penuh) per saham menjadi Rp500 (dalam angka penuh) per saham.

- Stock split of the par value of the Company’s shares from Rp1,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share.

- Peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi

Rp4.680.000 yang terbagi atas 9.360.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham.

- Increase in the authorized capital of the Company to become Rp4,680,000, consisting of 9,360,000,000 shares with par value of Rp500 (full amount) per share.

- Penerbitan saham baru sebanyak 413.165.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui IPO.

- Issuance of new shares by as much as 413,165,000 shares with par value of Rp500 (full amount) per share to be offered to the public through the IPO.

- Pelepasan kepemilikan PT Tiara Marga

Trakindo sebanyak 137.463.000 saham, setelah pemecahan saham, dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham atau sebesar Rp68.732, kepada masyarakat melalui IPO.

- Release of the ownership of PT Tiara Marga Trakindo in 137,463,000 shares, after the stock split, with par value of Rp500 (full amount) per share or amounting to Rp68,732, to the public through the IPO.

- Pelepasan kepemilikan saham Achmad Hadiat Hamami sebanyak 5.000 saham, setelah pemecahan saham, dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham atau sebesar Rp2,5, kepada masyarakat melalui IPO.

- Release of the ownership of Mr. Achmad Hadiat Hamami in 5,000 shares, after the stock split, with par value of Rp500 (full amount) per share or amounting to Rp2.5, to the public through the IPO.

- Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbatas menjadi Perusahaan Terbuka.

- Change of the status of the Company from a Limited Liability Company to become a Public Company.

Page 298: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

121

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued)

- Perubahan anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.J.1, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

- Amendment of the Company’s articles of association to comply with BAPEPAM-LK Regulation No.IX.J.1, on Articles of Association of Companies Conducting Public Offering and Public Companies.

Pada bulan Maret 2011, OWK (Catatan 22) telah dikonversi menjadi 757.120.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 (dalam angka penuh) per saham. Konversi ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-19151.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 15 April 2011. Pengumuman konversi dalam Berita Negara masih dalam proses.

In March 2011, the MCBs (Note 22) were converted into 757,120,000 shares of the Company with nominal value of Rp1,000 (full amount) per share. The conversion was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-19151.AH.01.02 Year 2011 dated April 15, 2011. The publication of the conversion in the State Gazette is still in process.

Manajemen Modal Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize stockholder value.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Saldo akun ini merupakan selisih antara nilai nominal saham baru yang diterbitkan dalam rangka IPO pada bulan Desember 2011 dengan hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp69.067.

24. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL - NET This account represents the difference between the total par value of new shares issued in connection with the IPO conducted in December 2011 and the related proceeds, net of the share issuance costs of Rp69,067.

25. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI

ENTITAS SEPENGENDALI 25. DIFFERENCE ARISING FROM

RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

2011 2010

Saldo awal tahun 152.914 143.454 Balance at beginning of year Penambahan - 9.460 Additions

Saldo akhir 152.914 152.914 Ending balance

Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh saham

beberapa entitas anak yang sebelumnya dimiliki oleh TMT, TU dan SS (entitas sepengendali). Selisih yang timbul dari transaksi perolehan/restrukturisasi adalah sebagai berikut:

In 2009, the Company acquired subsidiaries’ shares from TMT, TU and SS (entities under common control). The resulting difference arising from the acquisitions/restructuring transactions is as follows:

Page 299: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

122

25. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)

25. DIFFERENCE ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (continued)

Nilai buku yang diperoleh dalam Net book value acquired restrukturisasi from restructuring: PT Sumberdaya Sewatama 73.522 PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja 60.544 PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari 46.085 PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama (217.474) PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi (90.107) PT Tunas Inti Abadi

Sub-total (127.430) Sub-total

Biaya perolehan Acquisition cost PT Sumberdaya Sewatama 527 PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja 2.929 PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari 805 PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama 1.472 PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi 10.291 PT Tunas Inti Abadi

Sub-total 16.024 Sub-total

Selisih bersih (143.454) Net difference

Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh saham

CK (entitas sepengendali). Perbedaan yang timbul dari transaksi perolehan/restrukturisasi adalah sebagai berikut:

In 2010, the Company acquired shares of CK (an entity under common control). The resulting difference arising from the acquisition/restructuring transaction is as follows:

Nilai buku yang diperoleh dari restrukturisasi 135.881 Net book value acquired from restructuring Biaya perolehan 145.341 Acquisition cost

Selisih (9.460) Difference

26. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 26. SALES AND SERVICES

2011 2010

Kontraktor tambang dan tambang batubara 3.880.132 2.427.837 Mining contractors and coal mining Jasa Services Sewa mesin pembangkit tenaga listrik 989.935 788.375 Power engine rental Divisi Transport Equipment Transport Equipment Division (TED), Site Services (TED), Site Services (SSD) dan Division (SSD), and Repabrikasi (Reman) 785.752 666.639 Remanufacturing (Reman) Logistik dan sewa kapal 750.250 461.617 Logistics and vessel rental Pabrikasi 220.206 141.951 Manufacturing Total 6.626.275 4.486.419 Total

Rincian penjualan dan pendapatan jasa kepada

pelanggan yang melebihi 10% dari total penjualan dan pendapatan jasa adalah sebagai berikut:

The details of sales and services to individual customers representing more than 10% of the total sales and services are as follows:

Page 300: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

123

26. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA (lanjutan)

26. SALES AND SERVICES (continued)

2011 2010

Nilai: Amount: PT Trakindo Utama 1.107.381 485.435 PT Trakindo Utama PT Arutmin Indonesia 1.039.464 671.258 PT Arutmin Indonesia PT PLN (Persero) 847.095 656.610 PT PLN (Persero)

Persentase: Percentage: PT Trakindo Utama 16,71% 10,82% PT Trakindo Utama PT Arutmin Indonesia 15,69% 14,96% PT Arutmin Indonesia PT PLN (Persero) 12,78% 14,63% PT PLN (Persero)

27. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN

PENDAPATAN JASA 27. COST OF GOODS SOLD AND SERVICES

2011 2010

Kontraktor tambang dan tambang batubara 3.210.547 2.146.079 Mining contractors and coal mining Jasa Services Sewa mesin pembangkit tenaga listrik 565.520 570.235 Power engine rental Divisi Transport Equipment Transport Equipment Division (TED), Site Services (SSD), dan (TED), Site Services Division (SSD) Repabrikasi (Reman) 565.065 524.118 and Remanufacturing (Reman) Logistik dan sewa kapal 694.966 413.846 Logistic and vessel rental Pabrikasi 208.460 119.116 Manufacturing

Total 5.244.558 3.773.394 Total

Tidak ada pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari penjualan dan pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kecuali untuk pembelian dari PT Trakindo Utama masing-masing sebesar Rp1.830.814 dan Rp721.827, yang mewakili 27,63% dan 16,09%, dari penjualan dan pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

There were no purchases from individual suppliers which exceeded 10% of the sales and services for the years ended December 31, 2011 and 2010 except for the purchases from PT Trakindo Utama amounting to Rp1,830,814 and Rp721,827 which represent 27.63% and 16.09% of the sales for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.

28. BEBAN PENJUALAN, UMUM DAN

ADMINISTRASI 28. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE

EXPENSES

2011 2010

Penjualan, umum dan administrasi Selling, general and administrative Gaji dan kesejahteraan karyawan 337.218 220.758 Salaries and employees’ benefits Biaya penjualan 90.090 49.048 Selling expense Jasa profesional 72.209 21.670 Professional fees Sewa 47.701 26.744 Rental Perjalanan dinas 33.074 18.583 Travelling Perbaikan dan pemeliharaan 22.271 16.293 Repairs and maintenance Peralatan dan fasilitas 21.554 44.615 Utilities and facilities Penyusutan 21.407 11.504 Depreciation Lain-lain 73.429 54.384 Others

Total beban penjualan, Total selling, general and umum dan administrasi 718.953 463.599 administrative expenses

Page 301: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

124

29. LIABILITAS IMBALAN KERJA 29. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Dana pensiun iuran pasti Defined contribution pension plan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu

menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun iuran pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

The Company and certain Subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees. The Company’s defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Dana pensiun manfaat pasti Defined benefit pension plan Perusahaan dan beberapa Entitas Anak

menyelenggarakan dana pensiun manfaat pasti untuk sebagian karyawan tetap yang didanai melalui kontribusi bulanan kepada dana pensiun yang dikelola terpisah. Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun PT Trakindo Utama. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi Perusahaan dan beberapa Entitas Anak tertentu, dan karyawan yang termasuk dalam program pensiun ini. Manfaat dana pensiun tersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimal sesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang). Tambahan manfaat pasti diluar dari Undang-undang tidak didanai. Umur normal pensiun adalah 55 tahun.

The Company and certain Subsidiaries have a defined benefit pension plan, covering certain permanent employees, which plan is funded through monthly contributions to a separately administered fund. The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Trakindo Utama. The fund for the pension plan is contributed by the Company and certain Subsidiaries and their covered employees. The benefits under such pension plan have been adjusted to cover minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). The additional benefits under the Law are unfunded. The normal retirement age is 55 years.

Liabilitas berdasarkan Undang-undang telah

dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari pemberi kerja dan hasil investasi terkait. Jika manfaat dana yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU, Grup akan menyediakan kekurangannya.

The obligation under the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deducting the accumulated employer contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Group will provide for such shortage.

Beberapa karyawan tetap tidak ikut serta dalam

kedua program. Liabilitas imbalan kerja Grup atas karyawan tersebut dihitung berdasarkan persyaratan minimum Undang-undang.

Some permanent employees are not covered in both programs. The Group’s liability for the benefits of these employees is calculated based on the minimum requirement of the Law.

Tabel berikut ini merupakan rangkuman komponen

beban imbalan kerja bersih yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan status pendanaan dan liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen (PT Sentra Jasa Aktuaria) berdasarkan laporannya tertanggal 15 Februari 2012 dan 28 Januari 2011.

The following tables summarize the components of net employee benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and the funded status and amounts recognized in the consolidated statements of financial position for the employee benefits liability as of December 31, 2011 and 2010, as determined by an independent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria) in its reports dated February 15, 2012 and January 28, 2011, respectively.

Page 302: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

125

29. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 29. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam

menghitung liabilitas imbalan kerja pada tanggal tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Tingkat diskonto 7,0% p.a. 8,5% p.a. Discount rate Kenaikan gaji tahunan 8,0% p.a. 10,0% p.a. Annual salary increase Tingkat investasi 9,0% p.a. 9,0% p.a. Investment rate Tingkat mortalitas TMI 99 TMI 99 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun (asumsi seluruh karyawan pensiun pada usia pensiun)/ Retirement age 55 years (all employees are assumed to retire at the retirement age) Tingkat pengunduran diri 6% dari karyawan usia dibawah 30 tahun dan menurun hingga 0% Resignation rate pada usia 52 tahun/ 6% from employees before age of 30 years and will linearly decrease until 0% at the age of 52 years

Tingkat kecacatan 10% dari tingkat mortalitas/ Disability rate 10% of the mortality rate

a. Beban imbalan kerja a. Net employee benefits expense

2011 2010 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Funded Plan Unfunded Plan Total

Biaya jasa kini 4.221 24.586 28.807 4.234 16.967 21.201 Current service cost Biaya bunga 4.237 8.582 12.819 3.296 5.678 8.974 Interest cost Rugi (laba) aktuaria, Net actuarial losses bersih 84 290 374 (366) 4.442 4.076 (gains) Biaya jasa lalu - non vested - 156 156 - 156 156 Past service cost non-vested Biaya jasa lalu - (175) (175) - 1 1 Past service cost Pengembalian aset program Expected return on plan yang diharapkan (4.246) - (4.246) (3.266) - (3.266) asset Lain-lain - (5.178) (5.178) (101) (1.872) (1.973) Others

Net employee benefits Beban imbalan kerja 4.296 28.261 32.557 3.797 25.372 29.169 expense

b. Liabilitas imbalan kerja b. Employee benefits liability

2011 2010 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Funded Plan Unfunded Plan Total

Present value of employee benefits Nilai kini liabilitas imbalan kerja 56.716 115.772 172.488 49.842 88.798 138.640 obligation (PBO) Nilai wajar aktiva program (48.594) - (48.594) (47.178) - (47.178) Fair value of plan assets

Nilai kini liabilitas imbalan kerja, bersih 8.122 115.772 123.894 2.664 88.798 91.462 PBO, net Keuntungan (kerugian) Unrecognized actuarial aktuaria yang belum diakui (2.739) (27.367) (30.106) 528 (22.300) (21.772) gains (losses) Past service cost - non- Biaya jasa lalu - non vested - (1.594) (1.594) - (1.751) (1.751) vested

Liabilitas imbalan kerja 5.383 86.811 92.194 3.192 64.747 67.939 Employee benefits liability

Page 303: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

126

29. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

29. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Perubahan liabilitas imbalan kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Movements in the employee benefits liability for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Funded Plan Unfunded Plan Total

Saldo awal 3.192 64.747 67.939 1.470 41.839 43.309 Beginning balance Employee benefits Beban imbalan kerja 4.296 28.261 32.557 3.797 25.372 29.169 expense Transfer masuk/keluar - - - - 437 437 Transfer in/out Pembayaran manfaat - (6.197) (6.197) - (2.901) - Benefit paid Pembayaran kontribusi (2.105) - (2.105) (2.075) - (4.976) Contribution paid

Saldo akhir 5.383 86.811 92.194 3.192 64.747 67.939 Ending balance

30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

30. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan

transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap sebagai pihak berelasi dari Grup berkaitan dengan kesamaan pemilik dan manajemen. Harga jual atau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.

In the normal course of business, the Group has transactions with entities which are considered related parties. The entities are considered related parties of the Group in view of their common ownership and management. Sales or purchase price among related parties is determined based on prices agreed by both parties.

Rincian transaksi dan saldo transaksi dengan

pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Details of transactions and balances with related

parties are as follows: a. Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi a. Significant balances with related parties

Persentase terhadap total aset konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated Total assets (%)

2011 2010 2011 2010

Piutang usaha (Catatan 6) Trade receivables (Note 6) PT Trakindo Utama 115.875 45.961 1,17 0,94 PT Trakindo Utama Megastrada Pte. Ltd. 34.240 - 0,35 - Megastrada Pte. Ltd. PT Chakra Jawara 21.257 11.754 0,22 0,24 PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama 14.318 8.724 0,14 0,18 PT Tri Swardana Utama PT Chitra Paratama 302 345 0,00 0,01 PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika 196 - 0,00 - PT Mitra Solusi Telematika PT Chandra Sakti Utama Leasing 10 - 0,00 - PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo 9 167 0,00 0,00 PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama - 145 - 0,00 PT Mahadana Dasha Utama Total 186.207 67.096 1,88 1,37 Total

Page 304: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

127

30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

30. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

a. Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi

(lanjutan) a. Significant balances with related parties

(continued)

Persentase terhadap total liabilitas konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated Total liabilities (%)

2011 2010 2011 2010

Utang usaha (Catatan 15) Trade payables (Note 15) PT Trakindo Utama 721.524 820.668 10,52 21,81 PT Trakindo Utama PT Tri Swardana Utama 44.452 - 0,65 - PT Tri Swardana Utama PT Tiara Marga Trakindo 6.336 4.549 0,10 0,12 PT Tiara Marga Trakindo PT Mitra Solusi Telematika 3.017 - 0,04 - PT Mitra Solusi Telematika PT Chakra Jawara 2.400 1.568 0,03 0,04 PT Chakra Jawara PT Chitra Paratama 1.715 10.076 0,02 0,27 PT Chitra Paratama PT Triyasa Propertindo 72 - 0,00 - PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama 15 3.862 0,00 0,10 PT Mahadana Dasha Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing - 7.504 - 0,20 PT Chandra Sakti Utama Leasing

Total 779.531 848.227 11,36 22,54 Total

Utang lainnya Other payables

PT Tiara Marga Trakindo 8.693 1.007 0,13 0,03 PT Tiara Marga Trakindo PT Mitra Solusi Telematika 3.010 - 0,04 - PT Mitra Solusi Telematika PT Trakindo Utama 524 43 0,01 0,00 PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara 475 - 0,01 - PT Chakra Jawara PT Triyasa Propertindo 147 - 0,00 - PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama 40 52 0,00 0,00 PT Mahadana Dasha Utama

Total 12.889 1.102 0,19 0,03 Total

Uang muka pelanggan (Catatan 18) Advances from customers (Note 18) Mega Strada Pte. Ltd. 42.421 - 0,62% - Mega Strada Pte. Ltd. Obligations under finance lease

Utang sewa pembiayaan (Catatan 19) (Note 19) PT Chandra Sakti Utama Leasing 374.188 488.377 5,45 12,98 PT Chandra Sakti Utama Leasing

Utang jangka panjang lainnya Other long-term loan (Catatan 20) (Note 20)

PT Tiara Marga Trakindo - 125.874 - 3,34 PT Tiara Marga Trakindo

Obligasi wajib konversi (Catatan 22) Mandatory convertible bonds (Note 22) Valle Verde Pte. Ltd. - 757.120 - 20,12 Valle Verde Pte. Ltd.

Page 305: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

128

30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

30. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

b. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak

berelasi b. Significant transactions with related parties

Persentase terhadap total penjualan dan pendapatan jasa (%)/ Percentage to total consolidated Total sales and services (%)

2011 2010 2011 2010

Penjualan dan pendapatan jasa Sales and services PT Trakindo Utama 720.388 485.435 10,88 10,82 PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara 67.173 49.938 1,01 1,11 PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama 26.672 11.529 0,40 0,26 PT Tri Swardana Utama PT Chitra Paratama 6.143 4.350 0,09 0,10 PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika 1.436 - 0,02 - PT Mitra Solusi Telematika PT Chandra Sakti Utama Leasing 46 734 0,00 0,02 PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo 1 170 0,00 - PT Tiara Marga Trakindo PT Triyasa Propertindo 1 - 0,00 - PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama - 1.252 - 0,03 PT Mahadana Dasha Utama

Total penjualan dan pendapatan jasa 821.860 553.408 12,40 12,34 Total sales and services

Persentase terhadap Total aset konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated Total assets (%)

2011 2010 2011 2010

Pembelian aset tetap Purchased fixed assets PT Trakindo Utama 1.507.765 869.668 15,26 17,78 PT Trakindo Utama

PT Tiara Marga Trakindo 141.390 1.730 1,43 0,04 PT Tiara Marga Trakindo PT Tri Swardana Utama 78.097 - 0,79 - PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika 6.197 7.719 0,06 0,16 PT Mitra Solusi Telematika PT Mahadana Dasha Utama 3.087 - 0,03 - PT Mahadana Dasha Utama

Total pembelian aset tetap 1.736.536 879.117 17,57 17,98 Total purchased fixed assets

Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to total respective Total expenses (%)

2011 2010 2011 2010

Sewa ruang kantor, tempat parkir, Rented office, parking spaces dan kendaraan and vehicles PT Tiara Marga Trakindo 96.782 28.116 13,46 6,06 PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama 1.523 - 0,21 - PT Mahadana Dasha Utama PT Chakra Jawara 213 - 0,03 - PT Chakra Jawara PT Triyasa Propertindo 196 - 0,03 - PT Triyasa Propertindo Total sewa ruang kantor, tempat Total rented office, parking spaces parkir dan kendaraan 98.714 28.116 13,73 6,06 and vehicles

Pembelian jasa teknologi Purchased Information and dan informasi technology services PT Mitra Solusi Telematika dan PT Mitra Solusi Telematika and PT Mahadana Dasha Utama 16.726 21.938 2,33 4,73 PT Mahadana Dasha Utama

Page 306: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

129

30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

30. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

b. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)

b. Significant transactions with related parties (continued)

Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to total respective Total expenses (%)

2011 2010 2011 2010

Pembelian suku cadang dan lain-lain Purchased sparepart and others PT Trakindo Utama 322.514 345.888 6,15 9,17 PT Trakindo Utama PT Chitra Paratama 42.443 50.924 0,81 1,35 PT Chitra Paratama PT Chakra Jawara 10.025 8.625 0,19 0,23 PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama 38 - 0,00 - PT Tri Swardana Utama Total pembelian suku cadang dan lain-lain 375.020 405.437 7,15 10,75 Total purchased sparepart and others

Pelatihan karyawan Employee training PT Mahadana Dasha Utama 1.529 - 0,22 - PT Mahadana Dasha Utama PT Trakindo Utama 535 - 0,07 - PT Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo 31 - 0,00 - PT Tiara Marga Trakindo Total pelatihan karyawan 2.095 - 0,29 - Total employee trainning Biaya keuangan Finance expenses PT Chandra Sakti Utama Leasing 30.266 41.833 14,04 41,50 PT Chandra Sakti Utama Leasing

c. Transaksi dengan karyawan kunci c. Transaction with key management

personnel Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan (MESA)

Management and Employee Stock Allocation Program (MESA)

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Secara Edaran Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 27 Juli 2011, para pemegang saham menyetujui, antara lain, alokasi saham sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO dalam rangka Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan (MESA). MESA memberikan sejumlah saham yang ditawarkan dalam IPO kepada personil Grup tertentu yang memenuhi syarat, dimana alokasi saham tersebut ditentukan berdasarkan perhitungan tertentu.

Based on the Circular Resolution in lieu of General Meeting of the Shareholders dated July 27, 2011, the shareholders approved, among others, the allocation of a maximum of 10% of the shares offered in the IPO for Management and Employee Stock Allocation Program (the MESA). The MESA granted certain quantity of shares offered in the IPO to certain qualifying personnel of the Group, the allocation of which is determined based on certain formula.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahan telah menerbitkan 7.270.500 saham atas pelaksanaan program MESA tersebut dan mencatat beban yang terkait sebesar Rp34.720 sebagai bagian dari “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi” (Catatan 28).

As of December 31, 2011, the Company has allocated 7,270,500 shares pursuant to the MESA Program and recorded the related costs amounting to Rp34,720 as part of “Selling, General and Administrative Expenses” (Note 28).

Page 307: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

130

30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

30. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

c. Transaksi dengan karyawan kunci (lanjutan) c. Transaction with key management

personnel (continued)

Kompensasi personil kunci Grup Compensation of key management personnel of the Group

2011 2010

Imbalan kerja jangka pendek 12.668 7.058 Short-term employee benefits MESA 6.969 - MESA Imbalan pasca-kerja 778 630 Post-employment benefit

Total 20.415 7.688 Total

Jumlah yang dilaporkan dalam tabel merupakan jumlah yang dicatat sebagai biaya tahun berjalan.

The amounts disclosed in the table are amounts recognized as an expense during the reporting periods.

Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of the relationship with each of the related parties is as follows:

Perusahaan/Company Sifat hubungan/Nature of relationship

Valle Verde Pte. Ltd. Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Grup/ Ultimate Shareholder of the Group PT Tiara Marga Trakindo (TMT) Entitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Grup/ Entity with significant influence over the Group Mega Strada Pte. Ltd. Entitas yang dikendalikan oleh ultimate shareholder Grup / Entity controlled by Ultimate Shareholder of the Group PT Trakindo Utama (TU) Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT PT Chandra Sakti Utama Leasing Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT PT Mahadana Dasha Utama (Mahadasha) (dahulu PT Mitra Solusi Telematika/ Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ formerly PT Mitra Solusi Telematika) Entity controlled by TMT PT Chakra Jawara Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha PT Chitra Paratama Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha PT Tri Swadarna Utama Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha

PT Triyasa Propertindo Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha

PT Mitra Solusi Telematika (dahulu PT Mitra Sembada/ Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ formerly PT Mitra Sembada) Entity controlled by TMT through Mahadasha

Dana Pensiun PT Trakindo Utama Program manfaat kerja dari Grup/ Post-employment benefit plan of the Group

Page 308: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

131

31. LABA PER SAHAM 31. EARNINGS PER SHARE Berikut merupakan data laba dan saham yang

digunakan dalam perhitungan laba bersih per saham dasar dan dilusian:

The following reflects the income and shares data used in the basic and diluted earnings per share computations:

2011 2010

Laba yang dapat diatribusikan Net income attributable to owners ke pemilik entitas induk 415.740 127.324 of the parent company

Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of shares untuk perhitungan laba per saham for calculation of basic earnings dasar (dalam angka penuh): per share (full amount): Saldo awal sebelum pengaruh Beginning balance before effect pemecahan saham 412.880.000 412.880.000 of stock splits Pengaruh konversi OWK menjadi Effect of conversion of MCBs into saham bulan Maret 2011 (Catatan 22) 657.280.000 - shares on March 2011 (Note 22) Pengaruh pemecahan saham Effect of stock split on bulan Juli 2011 (Catatan 23) 1.070.160.000 412.880.000 July 2011 (Note 23) Pengaruh penerbitan saham baru Effect of issuance of new shares dalam rangka IPO (Catatan 23) 28.376.717 - in connection with the IPO (Note 23)

Total 2.168.696.717 825.760.000 Total

Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of shares for untuk perhitungan laba per saham calculation of diluted earnings per share dilusian (dalam angka penuh): (full amount): Rata-rata tertimbang total saham Weighted average number of shares for untuk perhitungan laba per saham dasar 2.168.696.717 825.760.000 calculation of basic earnings per share

Pengaruh dilusi OWK setelah Effect of dilution of mandatory convertible mempertimbangkan pengaruh bonds after considering the effect pemecahan saham tahun 2011 199.680.000 1.514.240.000 of 2011 stock split

Total 2.368.376.717 2.340.000.000 Total

Laba per saham (dalam angka penuh): Earnings per share (full amount): Dasar 192 154 Basic Dilusian 176 54 Diluted

Page 309: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

132

32. INFORMASI SEGMEN 32. SEGMENT INFORMATION

Segmen primer Primary segments Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga

segmen usaha yaitu jasa, pabrikasi dan pertambangan batubara. Informasi mengenai segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:

The Group classifies its business into three business segments, namely services, manufacturing and coal mining. Information concerning the Group’s business segments is as follows:

2011

Tambang Jasa/ Pabrikasi/ batubara/ Lain-lain/ Eliminasi/ Neto/ Services Manufacturing Coal Mining Others Elimination Net

Penjualan dan pendapatan Sales and services jasa dari pelanggan eksternal 5.165.347 542.310 918.618 - - 6.626.275 from external customers Penjualan dan pendapatan Sales and services jasa antar segmen 568.328 124 6.785 - (575.237) - inter-segment

Penjualan dan pendapatan jasa 5.733.675 542.434 925.403 - (575.237) 6.626.275 Sales and services Beban pokok penjualan dan Cost of goods sold and pendapatan jasa 4.596.992 459.762 692.078 - (504.274) 5.244.558 services

Laba bruto 1.136.683 82.672 233.325 - (70.963) 1.381.717 Gross profit

Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi (718.953) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 70.864 Other operating income Loss on foreign Rugi selisih kurs - bersih (64.126) exchange - net Beban operasi lainnya (13.480) Other operating expenses

Laba usaha 656.022 Income from operations Equity in net income

Bagian atas laba neto entitas asosiasi 261 of associated company Pendapatan keuangan 23.743 Finance income Biaya keuangan (215.620) Finance charges

Laba sebelum pajak penghasilan 464.406 Income before income tax

Beban pajak penghasilan Income tax expense Kini 39.375 Current Tangguhan 12.148 Deferred

Total beban pajak penghasilan 51.523 Total income tax expense

Income before proforma loss Laba sebelum rugi proforma arising from restructuring dari transaksi restrukturisasi transactions of entities entitas sepengendali 412.883 under common control Proforma loss arising from restructuring transactions Rugi proforma dari transaksi of entities under common restrukturisasi entitas sepengendali - control

Laba bersih tahun berjalan 412.883 Net income for the year Other comprehensive Pendapatan komprehensif lain - income

Total laba bersih komprehensif Total comprehensive tahun berjalan 412.883 income for the year

Segmen aset 6.694.753 527.512 1.514.506 1.178.723 (32.314) 9.883.180 Segment assets

Segmen liabilitas 4.811.199 844.712 460.023 895.363 (151.123) 6.860.174 Segment liabilities

Informasi lainnya Other information Belanja modal 2.084.081 192.592 254.149 14.335 - 2.545.157 Capital expenditures

Depreciation and Biaya depresiasi dan amortisasi 525.769 23.314 11.521 2.113 - 562.717 amortization expense

Page 310: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

133

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen primer (lanjutan) Primary segments (continued)

2010

Tambang Jasa/ Pabrikasi/ batubara/ Lain-lain/ Eliminasi/ Neto/ Services Manufacturing Coal Mining Others Elimination Net

Penjualan dan pendapatan Sales and services jasa dari pelanggan eksternal 3.599.216 493.614 393.589 - - 4.486.419 from external customers Penjualan dan pendapatan Sales and services jasa antar segmen 321.894 5.030 - - (326.924) - inter-segment

Penjualan dan pendapatan jasa 3.921.110 498.644 393.589 - (326.924) 4.486.419 Sales and services Beban pokok penjualan dan Cost of goods sold and pendapatan jasa 3.329.410 409.188 361.720 - (326.924) 3.773.394 services

Laba bruto 591.700 89.456 31.869 - - 713.025 Gross profit

Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi (463.599) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 24.161 Other operating income Gain on foreign Laba selisih kurs - bersih 44.506 exchange - net Beban operasi lainnya (2.321) Other operating expenses

Laba usaha 315.772 Income from operations Pendapatan keuangan 22.456 Finance income Biaya keuangan (100.811) Finance charges

Laba sebelum pajak penghasilan 237.417 Income before income tax

Beban pajak penghasilan Income tax expense Kini 61.528 Current Tangguhan 4.635 Deferred

Total beban pajak penghasilan 66.163 Total income tax expense

Income before proforma loss Laba sebelum rugi proforma arising from restructuring dari transaksi restrukturisasi transactions of entities

entitas sepengendali 171.254 under common control Proforma loss arising from restructuring transactions Rugi proforma dari transaksi of entities under common restrukturisasi entitas sepengendali (43.878) control

Laba bersih tahun berjalan 127.376 Net income for the year Other comprehensive Pendapatan komprehensif lain - income

Total laba bersih komprehensif Total comprehensive tahun berjalan 127.376 income for the year

Segmen aset 3.362.156 416.859 311.253 853.422 (53.424) 4.890.266 Segment assets

Segmen liabilitas 2.207.866 595.963 306.145 779.719 (125.863) 3.763.830 Segment liabilities

Informasi lainnya Other information Belanja modal 870.481 67.116 87.250 4.173 - 1.029.020 Capital expenditures

Depreciation and Biaya depresiasi dan amortisasi 419.116 6.073 7.946 925 - 434.060 amortization expense

Page 311: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

134

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Grup mengadakan perjanjian-perjanjian penting

sebagai berikut: The Group has the following significant

agreements:

a. Grup, bersama-sama dengan TMT dan seluruh entitas anak TMT, menandatangani fasilitas perjanjian "Notional Pooling Facility" dengan Mandiri pada tanggal 12 September 2007. Disepakati bahwa Mandiri akan mengkonsolidasikan semua rekening bank di Grup TMT dan memungkinkan entitas anak untuk menarik overdraft dalam batas yang telah disepakati oleh TMT dan disetujui oleh Mandiri. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dengan perpanjangan terakhir sampai tanggal 12 September 2013.

a. The Group, together with TMT and all the TMT subsidiaries, entered into a “Notional Pooling Facility” agreement with Mandiri on September 12, 2007. It was agreed that Mandiri would consolidate all the bank accounts in TMT Group and allow the TMT subsidiaries to draw an overdraft within the limit which had been agreed by TMT and approved by Mandiri. This agreement has been renewed several times, with the latest renewal extending up to September 12, 2013.

b. Pada tanggal 1 Februari 2007, SSB dan SS

menandatangani perjanjian "account-linked deposit" dengan Citibank NA, dimana setiap saldo rekening bank diatas Rp2.000 atau USD200.000 akan otomatis didebet dan dikonversikan menjadi "deposito berjangka" dengan jangka waktu minimal satu minggu. Perjanjian ini diperbaharui dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 26 Agustus 2009, dimana setiap saldo rekening bank di atas USD50.000 akan otomatis didebet dan dikonversikan menjadi "deposito berjangka" dengan jangka waktu minimal satu minggu.

b. On February 1, 2007, SSB and SS signed an “account-linked deposit” agreement with Citibank N.A., whereby any amount on the balance of bank account over Rp2,000 or USD200,000 will be automatically debited and taken as “time deposit” with a minimum term of one week. This agreement was renewed with the agreement signed on August 26, 2009, whereby any amount on the balance of bank account over USD50,000 will be automatically debited and taken as “time deposit” with a minimum term of one week.

SS SS

a. Pada tanggal 31 Oktober 2011, SS dan Chromalloy San Diego Corporation (Chromalloy) menandatangani perjanjian jual beli LM2500 Generator Package, yang terdiri atas mesin gas turbin lengkap dengan perlengkapan pendukungnya seharga USD6.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2011, SS telah melakukan pembayaran sebesar USD5.710.000 (setara dengan Rp30.392).

a. On October 31, 2011, SS and Chromalloy San Diego Corporation (Chromalloy) entered into a purchase and sale agreement covering LM2500 Generator Package, consisting of a complete gas turbine engine and a package of support equipment with total purchase price amounting to USD6,000,000. As of December 31, 2011, SS has paid the amount of the total purchase price of USD5,710,000 (equivalent to Rp30,392).

Page 312: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

135

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

b. Pada tanggal 16 Agustus 2011, Eramas menandatangani perjanjian pinjaman dengan SS untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek pembangunan penyewaan pembangkit listrik 100 MW berbahan bakar gas di Payoselincah, Jambi, dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000.000 dan dikenakan bunga COF ditambah 2,5% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo dua belas bulan setelah penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman dan bunga sebesar USD11.683.727 (setara dengan Rp105.948), yang dicatat sebagai bagian dari “Piutang Lainnya”.

b. On August 16, 2011, Eramas signed a loan agreement with SS for the development of “lease purchase” of 100 MW gas-fired power plant in Payoselincah, Jambi, with a maximum amount of USD15,000,000 and interest at COF plus 2.5% per annum. This loan will be due twelve months after the signing of the agreement. As of December 31, 2011, the total outstanding loan and related interest amounted to USD11,683,727 (equivalent to Rp105,948), which are recorded as part of “Other Receivables”.

c. Pada tanggal 17 Juni 2011, SS dan Eramas

menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman bersama dengan DBS untuk memperoleh fasilitas Uncommitted Import Usance Letter of Credit (Usance L/C) dengan fasilitas pinjaman sebesar USD18.000.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 17 Juni 2012. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga bank yang berlaku. Pinjaman akan digunakan untuk membiayai pembelian mesin yang berhubungan dengan proyek Eramas di Payo Selincah dan dijamin dengan deposito berjangka sebesar USD18.000.000, dengan jaminan yang didukung oleh mortgage agreement yang ditandatangani pada tanggal yang sama (Catatan 5). Selanjutnya pada tanggal 12 Juli 2011, SS dan Eramas menandatangani perubahan fasilitas pinjaman dengan total fasilitas maksimum menjadi USD45.000.000. Perubahan tersebut juga mengharuskan SS dan Eramas untuk memenuhi rasio-rasio keuangan sebagaimana dipersyaratkan atas utang bank jangka panjang yang diperoleh dari DBS (Catatan 16) dan mengharuskan Eramas untuk menyediakan tambahan jaminan senilai minimum USD45.000.000.

c. On June 17, 2011, SS and Eramas entered into a joint borrowing agreement with DBS to obtain an Uncommitted Import Usance Letter of Credit (Usance L/C) facility with a total facility amount of USD18,000,000 which is available up to June 17, 2012. The loan from the facility bears interest at the applicable bank interest rate. The loan will be used to finance the purchase of machine related to Eramas’ project in Payo Selincah and is collateralized by time deposits amounting to USD18,000,000, which collateral is supported by the mortgage agreement signed on the same date (Note 5). On July 12, 2011, SS and Eramas subsequently entered into an Addendum of the Loan Agreement with DBS. The addendum increased the principal facility amount to a maximum of USD45,000,000. The addendum also requires SS and Eramas to maintain certain financial ratios, which is also required on the long-term bank loan obtained from DBS (Note 16), and Eramas to provide additional collateral at the minimum of USD45,000,000.

Sebelum perjanjian diatas dilakukan, pada tanggal 16 Juni 2011, SS, PT Elektrindo Perkasa Utama (EPU) dan Eramas menandatangani perjanjian peminjaman deposito berjangka sebesar USD17.800.000 milik SS yang ditempatkan di DBS, yang fasilitasnya tersedia dari tanggal 17 Juni 2011 sampai dengan tanggal 16 Juni 2012. Tingkat suku bunga yang berlaku adalah 6% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan 51% kepemilikan saham EPU di Eramas dan piutang pinjaman pemegang saham EPU dari Eramas.

Prior to the above-mentioned agreement, on June 16, 2011, SS, PT Elektrindo Perkasa Utama (EPU) and Eramas entered into an agreement for a facility to borrow the time deposits amounting to USD17,800,000 of SS placed in DBS, which facility is available from June 17, 2011 up to June 16, 2012. The applicable interest rate on the borrowing is 6% per annum. The borrowing is collateralized by EPU’s 51% equity ownership in Eramas and its shareholder’s loan receivable from Eramas.

Page 313: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

136

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

d. Pada tanggal 30 Desember 2010, SS menandatangani perjanjian jual beli dengan TU untuk membeli 23 unit Caterpillar Generator Set seharga USD6.888.500, tidak termasuk PPN. Pembayaran akan dicicil dalam 12 angsuran bulanan mulai dari tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 30 Desember 2012. Pada tanggal 28 Juni 2011, SS telah melunasi seluruh nilai pembelian.

d. On December 30, 2010, SS entered into a sale and purchase agreement with TU for SS to purchase 23 units of Caterpillar Generator Set for USD6,888,500, excluding VAT. The payment of the purchase price was set to be made in 12 monthly installments starting from January 1, 2012 until December 30, 2012. On June 28, 2011, SS fully paid the purchase price.

e. Pada tanggal 1 Oktober 2010, SS

menandatangani Perjanjian Operasi Bersama (JOA) dengan PT Jaya Dinamika Geohidro Energi (JDGE) untuk pengembangan Minihydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing sub-proyek) di Indonesia Timur. Sebelum JOA, SS telah menandatangani “Convertible Grant and Option Agreement” (CGA) dengan International Finance Corporation (IFC), dimana IFC sepakat untuk membentuk fasilitas pinjaman Convertible Grant ke SS untuk membiayai sebagian pengembangan proyek. IFC adalah yayasan di bawah grup Bank Dunia yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendukung investasi energi terbaharui pada negara-negara kelompok International Development Association (IDA) dan Indonesia. Bantuan tersebut akan dicairkan sebagian setiap triwulanan dan hanya terbatas pada 50% dari biaya proyek yang dianggarkan dan maksimum USD900.000, dan sisa biaya proyek akan ditanggung bersama oleh SS dan JDGE (bersama-sama disebut penerima pinjaman) dengan komposisi 25% untuk masing-masing pihak. Setelah pembangunan proyek selesai, IFC memiliki hak untuk menjadikan pembiayaan tersebut menjadi investasi ekuitas atau perpanjangan bentuk lain dari pembiayaan yang sesuai dengan masing-masing sub-proyek. IFC juga memiliki opsi untuk (i) mengalihkan pinjaman kepada penerima pinjaman atau pihak ketiga, atau (ii) meminta pengembalian bantuan dalam bentuk investasi ekuitas atau pembiayaan jangka panjang yang sesuai untuk masing-masing sub-proyek. Pada tanggal 31 Desember 2011, porsi sebesar Rp1.720 dari biaya pengembangan proyek yang telah dicairkan oleh SS dicatat sebagai bagian dari "Aset Tidak Lancar Lainnya - Lain-lain" (Catatan 13).

e. On October 1, 2010, SS entered into a Joint Operation Agreement (JOA) with PT Jaya Dinamika Geohidro Energi (JDGE) in the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Prior to this JOA, SS has entered into a Convertible Grant and Option Agreement (CGA) with International Finance Corporation (IFC), where IFC agreed to establish a grant facility convertible to a loan to SS to partially finance the development of the projects. IFC is a foundation under a World Bank group which aims to develop and support prospective renewable energy investments in International Development Association (IDA) countries and Indonesia. The grant will be disbursed partially on a quarterly basis and shall be limited to 50% of the project cost budgeted and will be totaling only up to USD900,000, and the remaining project cost will be borne jointly by SS and JDGE (together, the Grantee) with composition of 25% for each party. Upon the completion of the development process of the projects, IFC has the right to make equity investment or extend any other form of financing to the relevant sub-projects. IFC also has the option to (i) transfer its option to the Grantee or a third party, or (ii) reimburse the grant from the equity investment or the long-term financing that it proposes to make in connection with the sub-projects. As of December 31, 2011, the portion amounting to Rp1,720 of the development cost of the projects which has been paid by SS is recorded as part of “Other Non-current Assets - Others” (Note 13).

Page 314: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

137

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

PAS PAS

Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat

pada tanggal 1 Juni 2011, PAS menyetujui untuk mengambil alih 51% kepemilikan saham (diwakili oleh 306 saham) di Eramas dari EPU dengan total harga pembelian Rp371 dan mengambil alih piutang pinjaman pemegang saham EPU dari Eramas sebesar USD15.252.000. Pembelian tersebut akan dilakukan dalam 2 tahap sebagai berikut:

Based on a conditional share sale and purchase agreement dated June 1, 2011, PAS agreed to take over the 51% equity ownership (represented by 306 shares) in Eramas from EPU for a total purchase price of Rp371 and take over shareholder’s loan receivable from Eramas amounting to USD15,252,000. The purchase will be conducted in 2 phases as follows:

- Tahap 1: 240 saham dengan harga pembelian sebesar Rp288 (setara dengan 40% kepemilikan saham) dan mengambil-alih pinjaman pemegang saham sebesar USD11.856.000 yang akan dibayarkan setelah proses due diligence selesai, atau paling lambat pada Tanggal Operasi Komersial.

- Phase 1: 240 shares at a total purchase price of Rp288 (equivalent to 40% shares ownership) and take-over of the shareholder’s loan amounting to USD11,856,000, which will be paid after the due diligence process is completed or at the latest, on the Commercial Operation Date.

- Tahap 2: 66 saham pada total harga

pembelian Rp83 (setara dengan 11% kepemilikan saham) dan mengambil alih pinjaman pemegang saham sebesar USD3.396.000 yang akan dibayarkan 1 tahun setelah Tanggal Operasi Komersial.

- Phase 2: 66 shares at a total purchase price of Rp83 (equivalent to 11% shares ownership) and take-over of the shareholder’s loan amounting to USD3,396,000, which will be paid one year after the Commercial Operation Date.

Jika ada bagian dari ketentuan tersebut tidak

terpenuhi atau tidak sesuai sebelum penyelesaian, PAS memiliki pilihan untuk:

If any such provision is not met or is not appropriate before the settlement, PAS has the option to:

a) Menyesuaikan harga pembelian yang akan ditentukan lebih lanjut, atau

a) Adjust the purchase price that will be determined further, or

b) Membatalkan perjanjian dan mendapatkan pengembalian dana atas uang muka transaksi pertama.

b) Cancel the agreement and get a refund for the first transaction downpayment.

Pada tanggal 31 Desember 2011, proses due

diligence masih berlangsung. As of December 31, 2011, the due diligence

process is still in progress.

Page 315: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

138

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

CKB CKB

a. Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB

memperoleh fasilitas bank garansi dari Mandiri dengan batas kredit maksimum sebesar Rp25.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak ada saldo pinjaman dari fasilitas ini.

a. On October 3, 2011, CKB obtained a bank guarantee facility from Mandiri with a maximum credit limit of Rp25,000. Any loan drawn from the facility will mature on September 26, 2012. As of December 31, 2011, there is no outstanding loan balance from this facility.

b. Pada tanggal 16 Mei 2011, CKB

menandatangani perjanjian sewa bangunan dan gudang dengan PT Multi Sejahtera Abadi. Periode perjanjian ini selama lima tahun dari tanggal penyerahan obyek sewa atau selambat-lambatnya 1 Maret 2012 sampai dengan 28 Februari 2017. Syarat dan ketentuan mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak dinyatakan dalam kontrak perjanjian.

b. On May 16, 2011, CKB entered into a building and warehouse rental agreement with PT Multi Sejahtera Abadi. The agreement period is for five years from the date of the handover of the lease object or no later than March 1, 2012 until February 28, 2017. The terms and conditions concerning the rights and obligations of both parties are stated in the agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2011, CKB telah melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp6.356 yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.

As of December 31, 2011, CKB made down payment amounting to Rp6,356, which is presented as part of “Other Non-current Assets” in the 2011 consolidated statement of financial position.

c. Pada tanggal 28 Oktober 2010, CKB melakukan

perjanjian jasa logistik dengan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO). Periode perjanjian adalah 2 tahun dan dapat diperpanjang selama 2 tahun. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan yang diakui masing-masing sebesar Rp33.733 dan nihil, yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

c. On October 28, 2010, CKB entered into a Logistic Services Agreement with PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO). The period of the agreement is 2 years and may be extended for another 2 years. For the years ended December 31, 2011 and 2010, revenue amounted to Rp33,733 and nil, respectively, which is presented in the consolidated statements of comprehensive income.

d. Pada tanggal 20 April 2009, CKB melakukan

perjanjian jasa impor logistik dengan BUT BP Berau Ltd. (BP) untuk menyediakan jasa logistik terpadu dan jasa pengaturan barang dan logistik selama 5 tahun sejak tanggal 20 April 2009 dengan nilai kontrak tidak melebihi USD19.502.670.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan jasa yang diakui masing-masing sebesar Rp45.510 dan Rp21.664, yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

d. On April 20, 2009, CKB entered into an Inbound Logistic Services Agreement with BUT BP Berau Ltd. (BP) to provide integrated logistics and materials management services for five years starting from April 20, 2009 or a maximum contract value not to exceed USD19,502,670.

For the years ended December 31, 2011 and 2010, service fees amounted to Rp45,510 and Rp21,664, respectively, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 316: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

139

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

CK CK

Perjanjian pengangkutan, pemindahan batubara, dan lainnya

Coal transportation, barging, transhipment and other agreement

CK sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan kepada produsen batubara mengadakan beberapa perjanjian dengan produsen batubara. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, CK menyediakan tenaga kerja, peralatan, dan material untuk pembuangan overburden, penambangan batubara, dan pengangkutan overburden dan batubara, dan diharuskan untuk memenuhi produksi minimum tertentu untuk aktivitas-aktivitas ini. CK akan menerima imbalan jasa yang dihitung secara bulanan, berdasarkan suatu rumusan yang meliputi beberapa klausa penyesuaian.

CK, as a provider of mining services to coal producers, entered into several agreements with coal producers. Under these agreements, CK provides manpower, equipment, and materials for the disposal of overburden, coal mining, and transport of overburden and coal, and is required to meet certain minimum production for these activities. CK receives a fee, calculated on a monthly basis, based on a formula that includes some adjustment clauses.

Produsen Batubara/

Coal Producer

Tanggal Perjanjian/ Agreement Date

Periode Kontrak atau Tingkat Produksi (Metric Tonnes/MT)/

Contract Period or Production Level (Metrik Ton/MT)

PT Arutmin Indonesia (Ata & Mangkal Api)

1 Juli 2006/ July 1, 2006

Sampai masa umur tambang berakhir/ Until the life of the mine

PT Arutmin Indonesia (Sungkai)

1 Juli 2006/ July1,2006

Agustus 2008 - Juli 2011 atau saat seluruh cadangan ekonomis tambang batubara telah habis/

August 2008 - July 2011 or until all of the economical coal reserves are depleted

PT Kaltim Batumanunggal

18 Maret 2005/ March 18, 2005

Sampai target produksi tercapai/ Until target production is achieved

PT Mahakam Sumber Jaya

24 November 2011/ November 24, 2011

1 September 2010 - 31 Agustus 2015/ September 1, 2010 - August 31, 2015

PT Gema Rahmi Persada

24 November 2011/ November 24, 2011

Maret 2008 - April 2012/ March 2008 - April 2012

PT Multi Harapan Utama

29 November 2007/ November 29, 2007

19 Oktober 2010 - 18 Oktober 2015/ October 19, 2010 - October 18, 2015

PT Tunas Inti Abadi

25 Juni 2009/ June 25, 2009

Sampai berakhir masa pakai tambang atau sampai 30 Juni 2020/

Until the expiration of the life of mine or until June 30, 2020

PT Titan Wijaya

18 Maret 2011/ March 18, 2011

72 bulan terhitung dari tanggal mulainya CK beroperasi di tambang Titan/

72 months from the date CK starts its operations in the Titan site

Piutang yang berasal dari kontrak jasa pertambangan

batubara antara CK dengan para produsen batubara dijaminkan untuk fasilitas pinjaman sindikasi (Catatan 16).

Receivables from coal mining service contracts between CK and the coal producers are pledged as collateral to a Syndicated Loan facility (Note 16).

Seluruh perjanjian dengan para produsen batubara telah dijaminkan untuk fasilitas pinjaman sindikasi di ANZ Banking Group Limited.

All the agreements with coal producers have been assigned to syndicated banks in relation to the ANZ Banking Group Limited loan facility.

Page 317: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

140

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

ATR ATR

a. Fasilitas pinjaman a. Loan facility

Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperoleh fasilitas demand loan dari OCBC NISP dengan batas kredit kredit maksimum sebesar USD500.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar SIBOR ditambah 4% per tahun. Pada saat bersamaan ATR juga memperoleh fasilitas rekening koran sebesar Rp1.000 dan dengan tingkat bunga sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per bulan ditambah 4% per tahun, dan fasilitas transaksi mata uang asing sebesar USD1.000.000.

On October 24, 2011, ATR obtained demand loan facility from OCBC NISP with total amount of USD500,000. The loan from this facility bears interest at SIBOR plus 4% per annum. At the same time, ATR also obtained overdraft facility in the amount of Rp1,000 with interest rate based on monthly Sertifikat Bank Indonesia (SBI) rate plus 4% per annum and foreign currency transaction facility in the amount of USD1,000,000.

Fasilitas pinjaman tersebut diatas berlaku dua belas bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat saldo pinjaman dari fasilitas ini.

The facilities as stated above are available for twelve months from the signing date of the agreement. As of December 31, 2011, there is no outstanding loan balance from those facilities.

b. Kontrak Sewa Kapal b. Contract of affreightment

Pada tanggal 22 Juni 2011, ATR menandatangani kontrak sewa kapal dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) untuk batu bara. Periode kontrak tersebut dimulai dari tanggal 1 Juli 2011 sampai tanggal 30 Juni 2012, dimana MBSS akan menyediakan kapal penarik dan tongkang untuk memuat 2.200.000MT batubara. Harga akan dievaluasi dan disesuaikan setiap bulan berdasarkan antara lain harga bahan bakar. Pada tanggal 31 Desember 2011 ATR mengalihkan kontrak tersebut kepada BDD.

On June 22, 2011, ATR entered into contract of affreightment with PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) for coal. The contract period is from July 1, 2011 up to June 30, 2012, whereby MBSS will provide tug boat and barge to load up to 2,200,000MT of coal. The price for the service will be evaluated and adjusted every month based on, among others, fuel price. As of December 31, 2011, ATR has handed over the contract to BDD.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, biaya jasa yang diakui sebesar Rp31.606, yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

For the year ended December 31, 2011, service fee amounted to Rp31,606, which is presented in the consolidated statement of comprehensive income.

Page 318: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

141

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

ATR (lanjutan) ATR (continued)

c. Perjanjian pembangunan kapal c. Shipbuilding contracts

Pada tanggal 27 Mei 2011, ATR menandatangani perjanjian pembangunan LCT N 11607 Adinda Bella dan N 11608 Adinda Cellina dengan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero). Nilai kontrak untuk setiap kapal yang akan diserahkan kepada ATR adalah sebesar USD3.965.000 tidak termasuk pajak dan biaya lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2011, total pembayaran adalah sebesar USD2.379.000 (setara dengan Rp20.724). Penyelesaian pembangunan LCT diestimasikan pada bulan Juni 2012. Kontrak pembuatan kapal ini dibiayai dengan pinjaman dari OCBC NISP (Catatan 16).

On May 27, 2011, ATR entered into a contract with PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) for the latter to build the LCT N 11607 Adinda Bella and N 11608 Adinda Cellina. The total contract price for each vessel amounted to USD3,965,000 excluding tax and other expenses. As of December 31, 2011, total payments for the contract price amounted to USD2,379,000 (equivalent to Rp20,724). The completion of building the LCT is estimated in June 2012. This shipbuilding contract is financed with loan from OCBC NISP (Note 16).

Pada tanggal 8 September 2010, ATR menandatangani perjanjian pembangunan LCT Adinda Azula dengan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) berdasarkan kontrak HULL No. N 10605. Nilai kontrak untuk kapal yang akan diserahkan kepada Perusahaan adalah sebesar USD2.662.000 tidak termasuk PPN. Pada tanggal 31 Desember 2011, CKB telah melunasi seluruh nilai kontrak. Kontrak pembuatan kapal ini dibiayai dengan pinjaman PTK II dari Mandiri (Catatan 16).

On September 8, 2010, ATR entered into a contract with PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) for the latter to build the LCT Adinda Azula based on contract HULL No. N 10605. The contract price of the shipbuilding amounted to USD2,662,000 excluding VAT. As of December 31, 2011, CKB has fully paid the contract price. This shipbuilding contract is financed by the proceeds of the PTK II loan from Mandiri (Note 16).

d. Fasilitas jaminan d. Bond facility Berdasarkan perjanjian No. 071/FA/ANZ/V/

2011 tanggal 11 Mei 2011, ATR memperoleh fasilitas jaminan dari ANZ untuk memfasilitasi proses tender dan pengiriman kapal melalui penerbitan performance bond, bid bond dan customs bond dengan jumlah maksimum USD750.000, yang tanpa jaminan. Periode maksimum untuk setiap instrumen jaminan yang dikeluarkan oleh ANZ adalah satu tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, ATR telah menggunakan USD543.976 dari fasilitas tersebut.

Based on agreement No. 071/FA/ANZ/V/2011 dated May 11, 2011, ATR obtained a bond facility from ANZ to facilitate the tender process and delivery of vessel through the issuance of performance bond, bid bond and customs bond for a maximum amount of USD750,000, which is unsecured. The maximum period for each guarantee instrument issued by ANZ is one year. As of December 31, 2011, ATR has used USD543,976 from the facility.

Page 319: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

142

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

ATR (lanjutan)

ATR (continued)

e. Perjanjian penyewaan kapal dengan Talisman Energy Niugini Limited (Talisman)

e. Time charter vessel agreement with Talisman Energy Niugini Limited (Talisman)

Pada bulan Oktober 2010, ATR melakukan

perjanjian sewa menyewa kapal (time charter) dengan Talisman berdasarkan kontrak TENL00146, dimana ATR menyetujui untuk menyewakan kapal Alfa Trans Dua ke Talisman terhitung tanggal 11 Oktober 2010 untuk jangka waktu 2 tahun, dan dapat diperpanjang selama 1 tahun (Catatan 40). Harga sewa adalah USD6.325 per hari.

In October 2010, ATR entered into a time charter agreement with Talisman based on contract TENL00146, whereby ATR agreed to charter Alfa Trans Dua vessel to Talisman commencing on October 11, 2010 for an original term of two years, extendable for another one year (Note 40). The charter price is USD6,325 per day.

Perjanjian sewa kapal tersebut dijamin dengan

jaminan kinerja dari CKB. The above-mentioned vessel agreement is

covered by a performance guarantee from CKB.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan yang diakui masing-masing sebesar USD2.027.109 (setara dengan Rp17.735) dan nihil, yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

For the years ended December 31, 2011 and 2010, revenue amounted to USD2,027,109 (equivalent toRp17,735) and nil, respectively, which is presented in the consolidated statements of comprehensive income.

f. Perjanjian penyewaan kapal dengan INCO f. Time charter vessel agreement with INCO

Pada bulan Desember 2006, ATR melakukan

perjanjian sewa menyewa kapal (time charter) dengan INCO dimana ATR menyetujui untuk menyewakan kapal Alfa Trans Satu kepada INCO pada tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2010. Harga sewa USD94.000 per bulan untuk dua tahun pertama, USD87.000 per bulan untuk tahun 2009 dan USD86.000 per bulan untuk tahun 2010.

In December 2006, ATR entered into a time charter agreement with INCO, whereby ATR agreed to charter Alfa Trans Satu vessel to INCO commencing January 1, 2007 to December 31, 2010. The charter price was USD94,000 per month in the first two years, USD87,000 per month in 2009 and USD86,000 per month in 2010.

Pendapatan ATR dari perjanjian dengan INCO

masing-masing sebesar USD1.032.000 (setara dengan Rp9.416) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Revenue from INCO amounted to USD1,032,000 (equivalent to Rp9,416) for the year ended December 31, 2010.

Page 320: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

143

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

BDD BDD

a. Fasilitas pinjaman a. Loan facility Pada tanggal 22 Desember 2011, BDD memperoleh fasilitas pinjaman demand loan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dari OCBC NISP sebesar USD200.000 dengan tingkat bunga mengambang pinjaman sebesar 6% per tahun dan dapat disesuaikan oleh bank sewaktu-waktu. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat saldo terutang dari fasilitas ini.

On December 22, 2011, BDD obtained demand loan facility for working capital from OCBC NISP in the amount of USD200,000 with floating interest rate of 6% per annum and can be adjusted by OCBC NISP at anytime. As of December 31, 2011, there is no outstanding loan balance from the facility.

Pada tanggal 22 Desember 2011, BDD menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan OCBC NISP dengan batas kredit maksimum USD15.052.000 yang terbagi atas: a. Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 sebesar

USD5.594.500 yang tersedia 66 bulan dari tanggal penarikan pinjaman pertama.

b. Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 sebesar

USD9.457.500 yang tersedia 66 bulan dari tanggal penarikan pinjaman pertama.

Fasilitas ini memiliki tingkat bunga 6% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan suku bunga pasar. Sampai dengan 31 Desember 2011 tidak terdapat saldo terutang dari fasilitas ini.

On December 22, 2011, BDD also entered into a loan facility agreement with OCBC NISP with a maximum credit limit of USD15,052,000, consisting of: a. Term Loan Facility 1 for USD5,594,500

which is availabile for 66 months from the first drawdrown date.

b. Term Loan Facility 2 for USD9,457,500

which is available for 66 months from the first drawdrown date.

The loan from the facility bears interest at the annual rate of 6% subject to fluctuation based on market interest rates. As of December 31, 2011, there is no outstanding loan balance from the facility.

b. Perjanjian pembangunan kapal b. Shipbuilding contract

Pada tanggal 25 Agustus 2011, BDD menandatangani kontrak dengan PT Palma Progress Shipyard untuk membuat kapal penarik dan tongkang dengan total harga kontrak sebesar USD18.510.000. Pada tanggal 31 Desember 2011, BDD telah melakukan pembayaran sebesar USD4.627.500 (setara dengan Rp40.699) yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” sebagai uang muka pembelian kapal pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Penyelesaian pembangunan kapal terbagi dalam beberapa tahap yang diestimasikan akan selesai antara Februari dan September 2012.

On August 25, 2011, BDD entered into a contract with PT Palma Progress Shipyard for the latter to build tug boat and barges for a total contract price of USD18,510,000. As of December 31, 2011, BDD has made a total payment amounting to USD4,627,500 (equivalent to Rp40,699) which is presented as part of “Fixed Assets” as advance for purchase of vessels in the consolidated statements of financial position. The completion of the shipbuilding will be divided into several phases that are estimated to be completed between February and September 2012.

Page 321: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

144

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

TIA TIA

a. Jual beli tanah a. Sale and purchase of land

Berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal

16 Juni 2011 oleh Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., TIA akan menjual beberapa bidang tanah di Desa Sebamban kepada PBR dengan nilai penjualan sebesar Rp150.000. Namun demikian sertifikat hak atas tanah tersebut masih digunakan sebagai jaminan utang TIA kepada Mandiri.

Based on Notarial Deed No. 20 dated June 16, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., TIA will sell several parcels of land in Desa Sebamban to PBR for selling prices totaling Rp150,000. However, the certificates of land rights are still used as guarantee to TIA’s loan from Mandiri.

Jual beli akan dilakukan jika persyaratan yang

ditetapkan telah dipenuhi oleh kedua belah pihak, sebagai berikut:

The sale and purchase will be executed if certain conditions are fulfilled by both parties, as follows:

- TIA telah memperoleh surat pembebasan

jaminan atas tanah dari Mandiri; - TIA has obtained the release letter of

collateral for the land from Mandiri; - PBR telah memperoleh izin dari Badan

Usaha Pelabuhan Republik Indonesia cq Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

- PBR has obtained permission from the Port Enterprise Agency of the Republic of Indonesia cq the Ministry of Transportation Directorate General of Sea Transportation;

- Pembayaran dari nilai pembelian tanah akan dilakukan dengan angsuran;

- The payment of the purchase price of the land will be made in installments;

- Setiap pihak telah memperoleh izin yang diperlukan, dari otoritas pemerintah/pusat atau otoritas pemerintah/daerah yang terlibat dalam pelaksanaan perjanjian berkaitan dengan penjualan dan pembelian tanah.

- Each party has obtained the required permits, from the government/central authorities or government/local authorities involved in the implementation of agreements related to the sale and purchase of land.

b. Jasa sampling dan analisa batubara b. Coal sampling and analysis

Pada tanggal 10 Februari 2011, TIA

mengadakan perjanjian dengan PT Geoservices untuk jasa sampling dan analisa batubara di wilayah operasional TIA di Kalimantan Selatan. Biaya minimum atas jasa ini adalah USD30.000/bulan. Jangka waktu kontrak ini berlaku dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak.

On February 10, 2011, TIA entered into an agreement with PT Geoservices for sampling and analysis services at TIA’s stockpile operation in South Kalimantan. The minimum cost of this service is USD30,000/month. The period of this contract is from January 1, 2011 to December 31, 2014 and may be extended by both parties.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, biaya jasa sampling dan analisa batubara yang dibebankan pada operasi tahun berjalan sebesar Rp5.224, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

For the year ended December 31, 2011, coal sampling and analysis service cost charged to current operations amounted to Rp5,224, which is presented as part of ”Selling, General and Administrative Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).

Page 322: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

145

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

c. Pembangunan jetty c. Construction of jetty

Pada tanggal 11 Januari 2011, TIA menandatangani kontrak perjanjian untuk pembangunan jetty dengan PT Bangun Arta Hutama di Desa Sebamban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Nilai kontrak sebesar Rp53.000 (sebelum pajak pertambahan nilai). Pada tanggal 31 Desember 2011, penyelesaian atas konstruksi ini diperkirakan mencapai 35%, dan TIA telah membayar Rp18.688 dari nilai kontrak dan dicatat sebagai aset dalam penyelesaian yang disajikan sebagai bagian dari "Aset tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).

On January 11, 2011, TIA signed a contract with PT Bangun Arta Hutama for the construction of a jetty at Desa Sebamban, District Tanah Bumbu, South Kalimantan. The contract price is Rp53,000 (before value added tax). As of December 31, 2011, the completion of the construction is around 35%, and TIA has already paid Rp18,688 of the contract price. The construction is recorded as construction in progress, which is presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).

d. Perjanjian penjualan batubara d. Coal sales agreement

TIA mempunyai beberapa komitmen untuk

menjual batubara kepada beberapa pelanggan dengan jumlah tertentu yang disepakati. Penyerahan barang akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu yang berkisar antara satu minggu hingga satu bulan.

TIA has various commitments to sell coal to various buyers at specified agreed quantities. The products are periodically delivered for periods ranging from one week to one month.

Pada tanggal 9 Desember 2010, TIA telah

melakukan perjanjian dengan MSPL untuk menjual 5.000.000MT batubara dengan harga yang disepakati dalam perjanjian. Pengiriman batubara dilakukan selama periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2016 (Catatan 18).

On December 9, 2010, TIA entered into a commitment to sell 5,000,000MT of coal to MSPL, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the period January 2011 until December 2016 (Note 18).

e. Pemeliharaan jalan hauling batubara

e. Coal hauling road maintenance

Pada tanggal 26 November 2010, TIA dan PT Borneo Indobara (BIB) menandatangani perjanjian kerjasama pemeliharaan jalan hauling batubara. BIB dapat melintasi jalan hauling batubara milik TIA untuk total volume batubara 15.000.000MT selama lima tahun atau 3.000.000MT per tahun dan membayar biaya pemeliharaan sebagai berikut: (i) jalan hauling sebesar USD0,067/MT/KM dan (ii) jalan Minamas Rp71 per bulan. Selama tahun 2011, total biaya pemeliharaan yang diakui TIA adalah sebesar Rp4.608, yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

On November 26, 2010, TIA and PT Borneo Indobara (BIB) entered into coal hauling road maintenance agreement. BIB may pass the hauling road which is owned by TIA for a total volume of 15,000,000MT for five years or for 3,000,000MT per year and pay maintenance fees as follows: (i) hauling road amounting to USD0.067/MT/KM and (ii) Minamas road amounting to Rp71 per month. During 2011, total maintenance fees recognized by TIA amounted to Rp4,608, which is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.

Page 323: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

146

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

f. Perjanjian layanan hukum f. Legal service agreement Pada tanggal 1 April 2010, TIA mengadakan

perjanjian jasa hukum dengan Yanuar & Partners Law Office dalam rangka memberikan pelayanan hukum dalam proses penambangan batubara di area pertambangan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 dan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, biaya layanan hukum yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp15.044 dan Rp8.200, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

On April 1, 2010, TIA entered into legal service agreement with Yanuar & Partners Law Office in the framework of providing legal services in the course of coal mining in the mining area. This agreement is valid until March 31, 2013 and can be extended by both parties.

For the years ended December 31, 2011 and

2010, legal service fees charged to current operations amounted to Rp15,044 and Rp8,200, respectively, which are presented as part of ”Selling, General and Administrative Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).

g. Perjanjian penggunaan jasa pelabuhan g. Port utilization service agreement

TIA menandatangani perjanjian No. 001/CA-

VDR/TIA-BBC/IX/09 mengenai penggunaan jasa pelabuhan dengan PT Berkat Borneo Coal (BBC) sebagai pemilik sekaligus pengelola fasilitas pelabuhan pada tanggal 7 September 2009. Batubara yang akan diproduksi dan dikapalkan selama satu tahun jangka waktu perjanjian sejumlah 800.000MT yang akan dikenakan ongkos jasa pelabuhan sebesar Rp50.000/MT (dalam angka penuh) (termasuk didalamnya biaya pelabuhan, crushing, re-handling, pemuatan, dan biaya jetty).

TIA entered into agreement No. 001/CA-VDR/TIA-BBC/IX/09, dated September 7, 2009 to render port utilization service to PT Berkat Borneo Coal (BBC) as owner and operator of coal port facility. Coal that will be produced and shipped during the contract term of one year is 800,000MT on which will be charged port service fee amounting to Rp50,000/MT (full amount) (including port fee, crushing, re-handling, loading, and jetty fee).

Perjanjian ini diubah pada tanggal 21 Juni 2010,

untuk merubah ongkos jasa pelabuhan menjadi Rp37.000/MT (dalam angka penuh) untuk batubara di ROM dan Rp50.000/MT (dalam angka penuh) untuk batubara crushed (termasuk biaya pelabuhan, crushing, re-handling, pemuatan, dan biaya jetty).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, biaya jasa penggunaan pelabuhan yang telah dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp27.037 dan Rp35.951, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 27).

The agreement was amended on June 21, 2010, changing the service fee to Rp37,000/MT (full amount) for coal in ROM, and Rp50,000/MT (full amount) for crushed coal (including port fee, crushing, re-handling, loading, and jetty fee).

For the years ended December 31, 2011 and 2010, port utilization service fee charged to current operations amounted to Rp27,037 and Rp35,951, respectively, which is presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 27).

Page 324: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

147

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

h. Biaya eksploitasi h. Exploitation fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 45/2003 seluruh perusahaan yang memiliki ijin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 4% sampai 5% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan. Iuran eksploitasi (royalti) disajikan sebagai “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 27).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, iuran eksploitasi yang telah dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing adalah sebesar Rp55.448 dan Rp23.956.

Based on Government Regulation No. 45/2003, all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4% to 5% of sales, net of selling expenses. The fees are presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 27).

For the years ended December 31, 2011 and 2010, exploitation fees charged to current operations amounted to Rp55,448 and Rp23,956, respectively.

i. Biaya keagenan i. Agency fees

TIA memiliki perjanjian keagenan dengan

Tn. Girish Raghavan, seorang agen, untuk memasarkan batubara kepada beberapa pelanggan tertentu. Agen tersebut mendapatkan komisi sebesar USD0,75/MT berdasarkan jumlah penjualan batubara kepada pelanggan.

Sejak Oktober 2011, perjanjian keagenan dengan Tn. Girish Reaghavan tidak dilanjutkan, tetapi TIA menandatangani perjanjian keagenan dengan Reswara. Komisi yang dibayarkan sebesar USD1,00/MT berdasarkan jumlah penjualan batubara kepada pelanggan.

TIA has an agency agreement with Mr. Girish Raghavan, an agent, to market coal to certain customers. Under the agreement, the agent would receive commission of USD0.75/MT based on quantity sold to customers.

In October 2011, the agency agreement was terminated, hence, TIA entered into an agency agreement with Reswara. Commission is paid at USD1.00/MT based on quantity sold to customers.

MDB MDB

Pada tanggal 28 April 2011, MDB dan PT Tata Bara Utama (TBU) menandatangani perjanjian pekerjaan pembangunan infrastruktur dan penambangan batubara di wilayah IUP MIFA dan BEL, dengan jangka waktu pekerjaan selama periode 36 bulan, mulai dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2011 sampai dengan 23 Mei 2014.

On April 28, 2011, MDB and PT Tata Bara Utama (TBU) signed an agreement for the infrastructure development and coal mining in the IUP of MIFA and BEL, for a period of 36 months effective on May 23, 2011 up to May 23, 2014.

Page 325: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

148

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

MDB (lanjutan) MDB (continued)

Selama tahun 2011, total biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut sebesar Rp8.886 (sebelum pajak pertambahan nilai). TBU berhak menerima management fee sebesar 15% setiap bulan yang dihitung berdasarkan total biaya operasional aktual setiap bulan.

During 2011, total costs incurred for work amounted to Rp8,886 (excluding VAT). TBU is entitled to receive a management fee of 15% per month that is calculated based on total actual operating expenses per month.

Proses litigasi Litigations

a. CK terlibat dalam perkara dengan Bulk

Trading, sehubungan dengan kegagalan Bulk Trading untuk melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh CK senilai USD7.100.000 dan Rp3.800 berdasarkan kontrak pekerjaan penambangan batubara tanggal 20 Februari 2007 antara CK dan Bulk Trading yang diakhiri oleh CK pada tanggal 24 Juni 2008. Merujuk pada Putusan No. 396K/PDT.SUS/2010, Mahkamah Agung memutuskan menerima permohonan banding dari BANI dan membatalkan Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. CK kemudian mengajukan permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 22 Juli 2011 kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, perkara ini masih dalam proses pemeriksaan Mahkamah Agung.

a. CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading, in relation to Bulk Trading's payment default amounting to USD7,100,000 and Rp3,800 under a coal mining services contract dated February 20, 2007 between CK and Bulk Trading which was terminated by CK on June 24, 2008. Pursuant to the Supreme Court Decision No. 396/PDT.SUS/2010, the Supreme Court decided in favor of BANI’s request and cancelled the decision of the South Jakarta District Court. CK subsequently submitted an appeal for review on July 22, 2011. As of the date of this report, the case is still in the process of investigation by the Supreme Court.

b. CK juga terlibat dalam perkara lainnya sehubungan dengan sengketa kepemilikan dua buah bidang tanah yang terletak di Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas total tanah sebesar 20.000 meter persegi. Pada tahun 2011, Abdul Hadi mengajukan gugatan terhadap PT. Arutmin Indonesia, CK dan H. Darmansyah pada Pengadilan Negeri Kotabaru. Dalam gugatan tersebut, penggugat menuntut pembayaran (i) kerugian material sebesar Rp358.800 dan Rp3.120 serta (ii) kerugian immaterial yang diderita oleh penggugat sebesar Rp10.000. Penggugat juga menuntut CK untuk menghentikan kegiatan pertambangan yang dilakukan di tanah sengketa sampai ada putusan pengadilan yang menetapkan hak milik dari obyek sengketa. Sampai dengan tanggal laporan, proses beracara di pengadilan Negeri Kotabaru masih berlangsung

b. CK is also involved in a legal dispute in connection with the ownership rights to two plots of land located in Mantewe, Tanah Bumbu, South Kalimantan with a total area of 20,000 square meters. In 2011, Abdul Hadi filed a lawsuit against PT Arutmin Indonesia, CK and H. Darmawan as the defendants, with the Kotabaru District Court, claiming (i) material loss amounting to Rp358,800 and Rp3,120 and (ii) moral damage suffered by the plaintiff amounting to Rp10,000. The plaintiff further seeks to cease CK's mining contracting activity on the disputed land until the court has issued its decision. As of the date of this report, CK is in the process of proceeding in the District Court of Kotabaru.

Page 326: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

149

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Proses litigasi (lanjutan) Litigations (continued)

c. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk

Trading SA, dimana CK digugat oleh Bulk Trading melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena telah memutuskan kontrak secara sepihak dan mencairkan bank garansi senilai USD2.000.000 yang ada di Credit Agricole (Suisse) SA, Swiss. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan putusannya No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading dan eksepsi CK tidak dapat diterima. Pada tanggal 21 Oktober 2011, CK telah melakukan upaya hukum banding dan mengajukan Memori Banding ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, CK masih dalam proses banding di Mahkamah Agung.

c. CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA whereby CK was sued by Bulk Trading in the District Court of South Jakarta for unilaterally terminating a contract and withdrawing the Bank Guarantee of USD2,000,000 at Credit Agricole (Suisse) SA, Switzerland. The District Court of South Jakarta, in its decision No.481/Pdt.G.2010/ PN.Jak.Sel., stated that the suit filed by Bulk Trading and the exception by CK is not accepted. On October 21, 2011, CK filed an appeal with the Supreme Court. As of the date of this report, no decision has been made by the Supreme Court.

d. TIA terlibat dalam gugatan hukum sehubungan

dengan kompensasi bagi pemanfaatan lahan yang berada pada area konsesi milik TIA. Pada bulan Januari 2011, Haji Adi selaku penggugat mendaftarkan gugatan terhadap TIA di Pengadilan Negeri Banjarmasin. Penggugat juga berusaha untuk mencabut dan membatalkan IUP milik TIA berikut ijin pinjam pakai kawasan hutan yang telah diberikan kepada TIA. Pada bulan September 2011, Pengadilan Negeri Banjarmasin telah mengeluarkan putusan yang menolak gugatan penggugat dan memberikan waktu 14 hari bagi penggugat untuk mengajukan perlawanan hukum (banding) ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan. Namun demikian, karena penggugat sampai dengan tanggal yang ditetapkan tidak mengajukan banding, maka putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin telah berkekuatan hukum tetap.

d. TIA is involved in legal proceedings in connection with the compensation for the utilization of a parcel of land in TIA's concession area. In January 2011, Haji Adi as the plaintiff filed a lawsuit with the District Court of Banjarmasin against TIA. The plaintiff also seeks the revocation and nullification of TIA's IUPs as well as the forestry borrow-use permits granted to TIA. In September 2011, the District Court of Banjarmasin rejected the lawsuit and gave 14 (fourteen) days for the plantiff to appeal to the High Court of South Kalimantan. Since the plaintiff did not submit his appeal until the determined date, the decision of the District Court of Banjarmasin is legally binding.

Page 327: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

150

33. PERJANJIAN PENTING, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Proses litigasi (lanjutan) Litigation (continued) e. TIA juga terlibat dalam gugatan hukum

sehubungan dengan kepemilikan tanah yang berada didalam area konsesi milik TIA. Pada bulan Januari 2011, Froperi (sebuah organisasi massa setempat) selaku penggugat mendaftarkan gugatan kepada, salah satunya, TIA di Pengadilan Negeri Kotabaru. Penggugat meminta TIA melepaskan tanah yang menjadi sengketa untuk dikembalikan kepada masyarakat. Pada bulan November 2011, Pengadilan Negeri Kotabaru telah mengeluarkan putusan yang menolak gugatan penggugat. Terhadap putusan tersebut, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan. Sampai dengan tanggal laporan, perkara ini masih di proses di Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan.

e. TIA is also involved in a legal proceeding in connection with the land ownership rights within TIA's concession area. In January 2011, Fropery (a local mass organization) as the plaintiff filed a lawsuit against TIA, among other defendants, with the District Court of Kotabaru. The plaintiff also seeks TIA's relinquishment of the disputed land to the community. On November 2011, the District Court of Kotabaru has rejected the lawsuit. Upon The verdict, plaintiff appealed to the High Court of South Kalimantan. As of the date of the report, the case is still in process at the High Court of South Kalimantan.

f. CKB terlibat dalam perkara pidana lingkungan, dimana Antonius Roni Setyawan selaku Direktur CKB, dituntut atas tindak pidana lingkungan. Berdasarkan Putusan No. 1060/ Pid.B/2010/PN.Mks. tanggal 16 Desember 2010 di Pengadilan Negeri Makassar, Direktur CKB dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dan membebaskannya dari semua tuntutan. Atas putusan ini Jaksa Penuntut Umum mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, dimana Direktur CKB juga telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 28 Januari 2011. Sampai dengan tanggal laporan ini, perkara ini masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.

f. CKB is involved in environmental criminal cases, where Antonius Roni Setyawan as Director of CKB, charged with environmental crimes. Pursuant to Decision No. 1060/ Pid.B/2010/PN.Mks. dated December 16, 2010 in District Court of Makassar, Director of CKB is expressed not proven legally and convincingly guilty of committing a crime and acquitted him of all charges. Over this decision the Public Prosecutor appealed to the Supreme Court, which Director of CKB also has expressed Kontra Memori Kasasi on January 28, 2011. As of the date of this report, the case is still in the process of the Supreme Court.

Page 328: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

151

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

34. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan sebagai berikut:

As of December 31, 2011 and 2010, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

2011 2010

Setara dengan Setara dengan Rupiah/Equivalent Rupiah/Equivalent USD Amount in Rupiah USD Amount in Rupiah

Dolar Amerika Serikat United States dollar Aset Assets Kas dan setara kas 40.808.066 370.048 22.998.554 206.780 Cash and cash equivalents Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 20.351.444 184.547 - - Restricted cash and cash equivalent Piutang usaha 113.883.578 1.032.696 89.839.284 807.745 Trade receivables Piutang lainnya 14.811.727 134.313 - - Other recevaibles

Sub-total 189.854.815 1.721.604 112.837.838 1.014.525 Sub-total

Liabilitas Liabilities Utang bank jangka pendek 39.637.254 359.433 32.500.000 292.208 Short-term bank loans Utang usaha 72.518.766 657.600 126.059.838 1.133.404 Trade payables Utang lainnya 1.418.375 12.862 - - Other payables Beban yang masih harus dibayar 6.406.774 58.097 - - Accrued expenses Utang bank jangka panjang 251.951.517 2.284.696 36.740.990 330.338 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 119.406.851 1.082.781 68.325.272 64.313 Obligations under finance lease Utang jangka panjang lainnya - - 14.000.000 125.874 Other long-term loan

Sub-total 491.339.537 4.455.469 277.626.100 1.946.137 Sub-total

Liabilitas dalam Liabilities in Dolar Amerika United States Serikat, neto 301.484.722 2.733.865 164.788.262 931.612 dollar, net

Setara dengan Setara dengan Rupiah/Equivalent Rupiah/Equivalent Euro Amount in Rupiah Euro Amount in Rupiah

Euro Eropa European Euro Aset Asset Kas dan setara kas 55.824 655 23.168 277 Cash and cash equivalents Liabilitas Liability Utang usaha 1.157.582 13.589 969.722 11.594 Trade payables

Liabilitas dalam Euro, neto 1.101.758 12.934 946.554 11.317 Liability in Euro, net

Setara dengan Setara dengan Rupiah/Equivalent Rupiah/Equivalent Amount in Rupiah Amount in Rupiah

Mata uang asing lainnya Other foreign currencies Aset Assets Kas dan setara kas 664 258 Cash and cash equivalents Piutang usaha 2 1.610 Trade receivables

Sub-total 666 1.868 Sub-total Liabilitas Liability Utang usaha 15.432 12.515 Trade payables

Liabilitas dalam mata uang Liability in other asing lainnya, neto 14.766 10.647 foreign currencies, net

Page 329: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

152

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah

nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.

Fair values of the financial assets and liabilities are included at the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang

digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup:

The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Group’s financial instruments:

a. Kas dan setara kas, kas dan setara kas yang

dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lainnya, aset lancar lainnya, utang usaha, utang lainnya dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

a. Cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other current assets, trade payables, other payables and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.

b. Nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual

yang tidak tersedia nilai wajarnya diperkirakan dengan menggunakan metode penilaian.

b. The fair value of unquoted available-for-sale financial assets is estimated using appropriate valuation techiques.

c. Nilai tercatat dari utang bank dan utang jangka

panjang lainnya mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan oleh bank.

c. The carrying values of bank loans and other long-term loans approximate their fair values due to the floating rate interests on these instruments which are subject to adjustments by the banks.

d. Nilai wajar aset tidak lancar lainnya, utang

sewa pembiayaan, utang usaha jangka panjang dan beban yang masih harus dibayar jangka panjang diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Namun karena selisih antara nilai yang tercatat dengan nilai wajarnya tidak material, maka tidak dilakukan penyesuaian.

d. The fair values of non-current assets, obligations under finance lease, long-term trade payables and long-term accrued expenses are estimated by discounting future cash flows, using rates currently available for debt on similar terms, credit risks and remaining maturities. However, since the differences between the carrying values and fair values are not material, these are no longer adjusted.

Page 330: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

153

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang

mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup:

The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Group:

2011 2010

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 1.668.670 433.039 Cash and cash equivalents Kas dan setara kas yang dibatasi Restricted cash and cash penggunaannya 186.577 7.626 equivalents Piutang usaha 1.405.596 985.238 Trade receivables Piutang lainnya 161.938 9.950 Other receivables Aset lancar lainnya 3.621 732 Other current assets Total Aset Keuangan Lancar 3.426.402 1.436.585 Total Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset tidak lancar lainnya 13.038 4.700 Other non-current assets Aset keuangan tersedia untuk dijual Financial asset available-for-sale Penyertaan saham 59.780 - Investment in shares of stock Total Aset Keuangan 3.499.220 1.441.285 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan yang Liabilities at fair value or amortized diamortisasi cost Utang bank jangka pendek 493.852 292.208 Short-term bank loans Utang usaha 1.395.406 1.270.543 Trade payables Utang lainnya 59.559 38.523 Other payables Beban yang masih harus dibayar 231.911 282.130 Accrued expenses Bagian yang jatuh tempo dalam Current maturities of: satu tahun: Utang bank jangka panjang 470.526 131.813 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 399.039 289.201 Obligations under finance lease

Total Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 3.050.293 2.304.418 Total Current Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Kewajiban jangka panjang - Liabilities at fair value or amortized cost setelah dikurangi bagian yang Long-term debts - net of current jatuh tempo dalam satu tahun maturities Utang bank jangka panjang 2.831.156 715.785 Long-term bank loans Utang jangka panjang lainnya - 125.874 Other long-term loans Utang sewa pembiayaan 733.779 369.185 Obligations under finance lease Utang usaha jangka panjang - 56.435 Long-term trade payable Beban yang masih harus dibayar - setelah dikurangi bagian yang Accrued expenses - net of current jatuh tempo dalam satu tahun - 35.361 maturities

Total Liabilitas Keuangan Jangka Panjang 3.564.935 1.302.640 Total Non-current Financial Liabilities

Total Liabilitas Keuangan 6.615.228 3.607.058 Total Financial Liabilities

Page 331: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

154

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang

jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan lainnya, utang sewa pembiayaan, dan beban yang masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Grup. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan lainnya, aset lancar lainnya, dan aset tidak lancar lainnya yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

The principal financial liabilities of the Group consist of short-term and long-term loans, trade and other payables, obligations under finance lease, and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade and other receivables, other current assets and other non-current assets which arise directly from its operations.

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan

Grup adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company's Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below.

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus

kas a. Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus

kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Grup yang dikenakan suku bunga mengambang.

Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term bank loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Group.

Kebijakan Grup terkait dengan risiko suku

bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang. Grup mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang lainnya sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan pada suku bunga tetap atau mengambang.

The Group’s policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group evaluates the fixed to floating ratio of its short-term bank loans and other long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management's assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan

lindung nilai formal atas risiko suku bunga. Untuk utang sewa pembiayaan dan utang jangka panjang, Grup mengelola risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.

Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For obligations under finance lease and long-term loan, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.

Page 332: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

155

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

b. Risiko mata uang b. Foreign exchange rate risk

Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Grup terutama berasal dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term loans, long-term loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.

Aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata

uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan pada Catatan 34.

Monetary assets and liabilities of the Group which are denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 and 2010 are presented in Note 34.

Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai

yang formal untuk risiko pertukaran mata uang asing. Walaupun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf diatas, fluktuasi nilai tukar rupiah masing-masing terhadap, dolar Amerika Serikat, dolar Australia, dan Euro menghasilkan lindung nilai natural terhadap risiko mata uang Grup.

The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the rupiah and each of the United States dollar, Australian dollar, and Euro provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.

Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.

Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau

secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.

In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 6. There is no concentration of credit risk.

Page 333: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

156

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaanya, dan investasi jangka pendek dalam bentuk deposito, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 5 dan 6.

With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalent, short-term investment in terms of time deposits and certain derivative instruments, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and to put the investments only in banks with high credit ratings.The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above-mentioned financial assets disclosed in Notes 4, 5 and 6.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup

memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.

In the management of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh

tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk pembayaran bunga):

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2011 based on contractual undiscounted payments to be made (excluding interest payments):

2011 Kurang dari 1 tahun/ 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ Total/ Below 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years Total

Liabilitas jangka pendek Current liabilities Utang bank jangka pendek 493.852 - - 493.852 Short-term bank loans Utang usaha 1.395.406 - - 1.395.406 Trade payables Utang lainnya 59.559 - - 59.559 Other payables Beban yang masih harus dibayar 231.911 - - 231.911 Accrued expenses

Sub-total 2.180.728 - - 2.180.728 Sub-total

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Utang bank jangka panjang* 483.120 617.668 2.236.375 3.337.163 Long-term bank loans* Utang sewa pembiayaan* 399.039 525.957 207.822 1.132.818 Obligations under finance lease*

Sub-total 882.159 1.143.625 2.444.197 4.469.981 Sub-total

Total 3.062.887 1.143.625 2.444.197 6.650.709 Total

Biaya transaksi yang belum diamortisasi (35.481) Unamortized transaction cost

Neto 6.686.190 Net

*Termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun * including current maturities

Page 334: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

157

37. PERATURAN MENTERI 37. MINISTERIAL REGULATIONS

a. Peraturan Menteri No. 28/2009 a. Ministerial Regulation No. 28/2009

Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, mengatur, antara lain, pengelompokan perusahaan jasa pertambangan dan penggunaan perusahaan jasa pertambangan termasuk perusahaan afiliasi oleh para pemegang ijin usaha pertambangan (IUP).

In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among other regulates categorization of mining contractor and the utilization of a mining service contractor including affiliated company by the owner of mining concession.

Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi telah mengeluarkan peraturan pelaksanaan atas Peraturan Menteri No. 28 Tahun 2009 melalui Peraturan Direktur Jenderal No. 376.K/30/DJB/2010 tertanggal 10 Mei 2010 tentang tata cara dan persyaratan permohonan persetujuan keikutsertaan entitas anak dan afiliasi dalam usaha jasa pertambangan. Peraturan ini mengatur dan menjelaskan lebih lanjut mengenai definisi dan syarat penggunaan entitas anak dan afiliasi pemegang IUP dalam bidang usaha jasa oertambangan di wilayah usaha pertambangan yang diusahakannya, untuk dijadikan pedoman dalam penggunaan perusahaan jasa pertambangan afiliasi.

The Director General of Mineral, Coal and Geothermal has issued implementation regulation of Minister Decree No. 28 Year 2009 through the Director General Regulation No. 376.K/30/DJB/2010 dated May 10, 2010 on the procedures and requirements of a request for approval to involve a subsidiary and/or an affiliate in mining service activities (Peraturan Dirjen). Peraturan Dirjen further regulates and explains the definition of and the requirement to use a subsidiary and an affiliate company of IUP holders at mining service contractor in their mining area in order providing guidance for the utilization of an affiliated mining contractor services company.

CK selaku perusahaan pertambangan nasional sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena CK menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada pihak ketiga di berbagai lokasi di Indonesia.

CK as a national mining contractor company is considering the impact of the regulation since CK provides mining contractor services to third parties at several locations in Indonesia.

b. Peraturan Menteri No. 34/2009 b. Ministerial Regulation No. 34/2009

Pada Desember 2009, Kementerian Energi

dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009, yang menetapkan kerangka hukum yang mengharuskan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian produknya ke pelanggan dalam negeri (Domestic Market Obligation atau DMO). Daftar perusahaan pertambangan yang diwajibkan untuk memenuhi DMO beserta persentase minimal penjualan batubara untuk DMO ditetapkan berdasarkan keputusan KESDM setiap tahunnya. Berdasarkan keputusan KESDM terakhir yang mengatur DMO tahun 2012, TIA tidak diwajibkan untuk memenuhi DMO. Namun demikian, TIA terus memonitor perkembangan dari peraturan pelaksanaan, dan akan mempertimbangkan pengaruh peraturan tersebut, bila ada, ketika peraturan pelaksanaan revisi diterbitkan.

In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources (MEMR) issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (Domestic Market Obligation or DMO). The list of mining companies that are required to fulfill DMO and the related minimum percentage of coal sales for DMO is determined based on the Decree of the MEMR every year. Based on the latest Decree of the MEMR on the 2012 DMO, TIA is not required to fulfill DMO. However, TIA is closely monitoring the progress of the implementation of the Regulation, and will consider its impact on its operations, if any, when the revised implementing regulations are issued.

Page 335: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

158

37. PERATURAN MENTERI (lanjutan) 37. MINISTERIAL REGULATIONS (continued)

c. Peraturan Menteri No. 17/2010 c. Ministerial Regulation No. 17/2010

Pada bulan September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 tentang “Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara” yang mengatur bahwa penjualan batubara dilaksanakan dengan berpedoman pada harga patokan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Di dalam Peraturan Menteri tersebut, kontrak penjualan langsung (spot) dan penjualan jangka tertentu (term) yang telah ditandatangani sebelum tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri ini, wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu paling lama 6 bulan untuk kontrak penjualan langsung dan 12 bulan untuk kontrak penjualan jangka tertentu. Kontrak dimana harga penjualan batubara telah dinegosiasikan kembali sesuai instruksi Menteri atau Direktorat Jenderal dikecualikan dari peraturan ini. TIA masih mempelajari pengaruh atas pemberlakuan peraturan tersebut terhadap kegiatan operasional.

In September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on “The Procedure for the Setting of Benchmark Prices for Mineral and Coal Sales”, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Directorate General of Mineral and Coal. In the Ministerial Regulation, existing spot and term contracts which have been signed prior to the date of the Ministerial Regulation must conform their provisions with the provisions under the Ministerial Regulation within 6 months for spot contracts and 12 months for term contracts. Those contracts whose coal sales prices have been renegotiated under and in accordance with the instruction of the Minister or Director General are exempted. TIA is still studying the impact of the above regulation on its operations.

38. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 38. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION Akuisisi Entitas Anak (Catatan 1c) Acquisition of a Subsidiary (Note 1c)

Nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih adalah sebagai berikut:

The fair values of assets acquired and liabilities assumed were as follows:

Amount

Kas dan bank 605 Cash on hand and cash in banks Uang muka 4.071 Advances Aset tetap - net 508 Fixed assets - net Goodwill 593.883 Goodwill Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred mining exploration and tambang ditangguhkan 21.554 development costs Aset tidak lancar lainnya 20 Other non-current assets Utang lainnya (15.341) Other payables Bagian kepentingan nonpengendali (3.385) Non-controlling interests portion

Total harga beli yang dibayarkan 601.915 Total purchase price paid in cash Dikurangi: kas dari Entitas Anak (605) Less: cash of acquired Subsidiary

Arus kas neto akuisisi Entitas Anak 601.310 Net cash paid to acquire Subsidiary

Page 336: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

159

38. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS (lanjutan) 38. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION (continued)

Transaksi non-kas yang signifikan Significant non-cash transactions

2011 2010

Aktivitas Investasi: Investing activities: Perolehan aset tetap dengan: Acquisition of fixed assets under: Utang sewa pembiayaan 801.572 182.663 Finance lease arrangements Utang usaha 153.900 73.759 Trade payables Aktivitas Pendanaan: Financing activity: Konversi OWK menjadi modal saham 757.120 - Conversion of MCBs to share capital 39. REKLASIFIKASI AKUN 39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT

Reklasifikasi dari beban penjualan, umum dan administrasi - royalti ke beban pokok penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp23.956 telah dibuat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian per tanggal 31 Desember 2010 agar sesuai dengan penyajian pada laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2011.

Reclassification from selling, general and administrative - royalty expenses to cost of goods sold and services amounting to Rp23,956 was made to the consolidated statements of comprehensive income for the year ended December 31, 2010 to conform with the presentation in the financial statements for the year ended December 31, 2011.

40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

SS SS

Pada bulan Maret 2012, SS memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus III dengan total maksimum kredit sebesar Rp600.000 dari Mandiri, yang tersedia selama satu tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 9,50% per tahun. Selain itu, SS melakukan perubahan batas maksimum fasilitas bank garansi yang diperoleh dari Mandiri dari Rp70.000 menjadi Rp143.000, dengan periode penarikan diperpanjang sampai tanggal 26 September 2013 (Catatan 14).

In March 2012, SS obtained specific transaction loan III facility with total maximum credit of Rp600,000 from Mandiri, which is available within one year from the signing date of the agreement. The loan from the facility will bear interest at the annual rate of 9.50%. In addition, SS also amended the maximum bank guarantee facility limit obtained from Mandiri from Rp70,000 to become Rp143,000, with the availability period extended to September 26, 2013 (Note 14).

ATR ATR

Pada tanggal 16 Januari 2012, PT Talisman

Energy Nuigini Limited (Talisman), pelanggan pihak ketiga di Papua Nuigini memutuskan kontrak sewa menyewa kapal No. TENL00146 yang dimulai pada tanggal 11 Oktober 2010. Talisman setuju untuk membayar ATR sebesar USD460.165 sebagai penyelesaian akhir kontrak seperti tercatat dalam surat penyelesaian kontrak tanggal 8 Februari 2012.

On January 16, 2012, PT Talisman Energy Nuigini Limited (Talisman), a third party customer in Papua New Guinea, terminated Time Charter Agreement Contract No. TENL00146 that was commenced on October 11, 2010. Talisman agreed to pay ATR USD460,165 as the final settlement of the contract that is stated in a letter of contract settlement dated February 8, 2012.

Page 337: ABMM Annual Report 2011

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)

160

40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan)

40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued)

Reswara

Reswara

Pada tanggal 20 Januari 2012, Reswara melalui perjanjian antara TIA, anak perusahaan Reswara, dan Mega Strada Pte. Ltd. dan Subham Corporation Pvt. Ltd., menandatangani kontrak jual beli batubara sebanyak 1.200.000MT dan 800.000MT dengan periode pengapalan antara Januari 2012 sampai dengan Desember 2012. Nilai kontrak berkisar antara USD40.200.000 sampai dengan USD59.400.000 yang akan dikaji setiap tiga bulan sesuai dengan harga pasar.

On January 20, 2012, Reswara through agreements made between TIA, a subsidiary of Reswara, and each of Mega Strada Pte. Ltd. and Subham Corporation Pvt. Ltd., entered into sale and purchase contracts of coal involving 1,200,000MT and 800,000MT, respectively, with shipment period from January 2012 until December 2012. The contract values were determined to range from USD40,200,000 to USD59,400,000 which will be reviewed quarterly to align with market values.

CK

CK

Pada tanggal 29 Februari 2012, CK menandatangani kontrak jasa pertambangan batubara dengan PT Riau Bara Harum dengan nilai kontrak USD300.000.000 selama lima tahun. Jasa yang disediakan meliputi pembersihan lahan, pengupasan lahan dan penyewaan alat.

On February 29, 2012, CK signed a coal mining service contracts with PT Riau Bara Harum with estimated contract value of USD300,000,000 covering five years. The scope of the services includes land clearing, overburden removal and equipment rentals.

41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 41. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Grup bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2012.

The management of the Group is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 22, 2012.

Page 338: ABMM Annual Report 2011

ABM

Inve

stam

a •

Lapo

ran

Tahu

nan

2011

336Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Page 339: ABMM Annual Report 2011

Building A Solid Foundation 1

Ikhtisar Kinerja 2011 2

Tentang PerusahaanSekilas Perusahaan 6Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan 8Sinergi Bisnis 10Wilayah Operasional 12Jejak Langkah Perusahaan 14Peristiwa Penting 2011 16Penghargaan dan Sertifikasi 2011 17Ikhtisar Keuangan 18Ikhtisar Saham 20Ikhtisar Operasional 22Rencana dan Strategi Perusahaan 2011 23Tinjauan Industri 27

Dari ManajemenLaporan Dewan Komisaris 40Laporan Direksi 46

Tinjauan Bisnis 56Tinjauan Kinerja Bisnis 58Tinjauan Pendukung Bisnis 78 Sumber Daya Manusia 94 Teknologi Informasi 100

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 105Laporan CSR 106

Laporan Tata Kelola Perusahaan 113Tata Kelola Perusahaan 114

Tinjauan Keuangan 134Diskusi dan Analisa Manajemen 136

Data Perusahaan 159Profil Dewan Komisaris 160Profil Direksi 162Struktur Organisasi 164Alamat Entitas Anak 166Lembaga dan Profesi Penunjang 166Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris

dan Direksi Atas Laporan Tahunan 2011 167

Laporan Keuangan Konsolidasi 169

daft

ar is

ilaporan tahunan2011

Page 340: ABMM Annual Report 2011

Building A Solid FoundationBuilding A Solid Foundation

laporan tahunan

PT ABM

Investama Tbk

2011

PT ABM Investama TbkGedung TMT 1, 18th FloorJl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560T +62 21 2997 6767F +62 21 2997 6768www.abm-investama.com

A member of Tiara Marga Trakindo Group

laporan tahunan2011

laporan tahunan2011