Top Banner
50

A Prophet's Hypothesis Catalog

Apr 03, 2016

Download

Documents

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: A Prophet's Hypothesis Catalog
Page 2: A Prophet's Hypothesis Catalog

2

Page 3: A Prophet's Hypothesis Catalog
Page 4: A Prophet's Hypothesis Catalog
Page 5: A Prophet's Hypothesis Catalog

ART HABITAT

Page 6: A Prophet's Hypothesis Catalog
Page 7: A Prophet's Hypothesis Catalog

Adi Sundoro Angga Cipta

Aurora Benita Meliantha Muliawan

Reska Dwi Addry Satrio Yudho

Page 8: A Prophet's Hypothesis Catalog
Page 9: A Prophet's Hypothesis Catalog

CURATORIAL NOTE

Page 10: A Prophet's Hypothesis Catalog

8

Hipotesis Sang Nabi

Page 11: A Prophet's Hypothesis Catalog

9

OlehStevanus Rionaldo

Dalam peradaban masa kini yang telah sedemikian maju, informasi adalah sebuah nilai tukar yang bernilai tinggi. Maka dari itu, teknologi dikembangkan sedemikian rupa supaya pertukaran informasi dapat berjalan semakin cepat dan efisien. Orientasi dari teknologi dan efisiensi tersebut adalah kemudahan bagi penggunanya, yaitu manusia.

Pada saat yang sama, di tengah kemudahan tersebut, manusia pun diasumsikan sebagai entitas yang lihai dalam memilah-milah arus informasi yang jumlahnya tak terbatas. Namun, kenyataannya tidaklah seperti itu. Yang terjadi adalah sebaliknya, manusia dihadapkan pada kesulitan dalam memilah arus informasi tersebut.

Benar atau salahnya informasi, menjadi tidak jelas lagi dan seakan berbaur menjadi satu. Di dalam kondisi yang sedemikian rupa, apakah ada entitas yang memiliki daya untuk memilah mana yang benar dan mana yang salah?

Nabi.

Barangkali saja, saat ini memang dibutuhkan seorang nabi. Akan tetapi, di masa yang serba demokratis ini keberadaannya justru sangat kontradiktif. Alasannya, nubuat sang nabi yang berasal dari wahyu menyiratkan sebuah Kebenaran Ultima (Ultimate Truth), sama saja dengan kekuatan otoriter. Padahal, demokrasi menjanjikan kebebasan berpendapat bagi semua orang. Oleh karena itu, hadirnya seorang nabi dan nubuatnya paling banter hanya diakui sebagai salah satu bagian dari kebebasan berpendapat saja.

Pameran ini menghadirkan enam orang seniman muda berusia 20-an yang sangat dekat dengan ironi perkembangan arus informasi yang telah dibahas di atas. Bagaimana masing-masing seniman merespon gejala tersebut dalam strategi berkaryanya?

Adi Sundoro, yang biasa disapa Asun, saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa di Universitas Negeri Jakarta. Dia tertarik pada medium seni grafis dan drawing, secara aktif mengeksplorasi perjalanan kekaryaannya lewat kedua medium tersebut. Pada tahun 2012 Asun bergabung dengan ‘Grafis Huru Hara’ sebuah kelompok pegrafis muda yang berbasis di Jakarta, sebagai Chief Divisi Planography.

Dalam pameran di Awanama Art Habitat ini, Asun satu buah karya berjudul Blue Series; Duty and Commodity yang terdiri dari beberapa elemen. Elemen yang menjadi pusat perhatian

Page 12: A Prophet's Hypothesis Catalog

10

adalah sebuah screen (yang biasa digunakan untuk mencetak sablon) diletakan dalam posisi horizontal dan tegak lurus dengan dinding. Pada kedua sudut terluar terdapat rantai yang terhubung dengan dinding sebagai penahan. Yang menarik, screen tersebut ditumpuk menjadi dua lapis sehingga menghasilkan efek bergelombang ketika dilihat dari sudut-sudut tertentu. Di bagian permukaan screen terdapat gambar kapal kontainer yang terlihat dari atas.

Di atas screen terdapat dua buah drawing pastel di atas kertas berwarna biru dengan gambar berupa kapal kontainer. Lalu, di samping kiri dan kanan terdapat sekumpulan repetisi cetakan kitchen litography berupa kelapa sawit dan karkas.

Tanpa kita sadari sepenuhnya, barang-barang yang kita lihat sehari-hari ataupun makanan dan minuman banyak yang telah mengalami perjalanan begitu panjang dari belahan dunia yang lain. Komoditas yang kita konsumsi dengan mudah selayaknya kita bernafas justru menyimpan sejarah yang panjang mengenai konsep perdagangan global, hubungan negara dengan negara, perkembangan teknologi, dst.

Angga Cipta, atau yang sering disapa Acip, adalah ilustrator dan desainer grafis paruh waktu di ruangrupa dan Serrum. Di sini, Acip menampilkan karya audio berjudul Harmoko (Hari-Hari Omong Kosong). Dengan menggunakan radio sebagai output, Acip membawa audiens pada pengalaman mendengarkan sandiwara radio. Hal tersebut menjadi sangat menyegarkan, mengingat saat ini televisi dan internet adalah media yang lebih banyak digunakan sebagai sumber hiburan. Mendengarkan sandiwara radio mungkin sudah tidak dikenal oleh generasi terkini. Namun, justru anomali itulah yang membuat karya Acip memiliki nilai tambah untuk didengarkan.

Seiring dengan hobinya menonton film-film lawas, Acip menemukan sebuah metode berkarya yang menarik. Potongan-potongan dialog dari beberapa film lawas, diambil audionya saja dan disusun ulang menjadi dialog yang baru. Dengan demikian, dia membangun sebuah konteks baru dari topik-topik dari masa lampau. Dialog yang dia bangun kembali itu secara kontekstual menampakan berbagai sisi dari nilai-nilai yang ingin disampaikan seperti etika, kritik sosial, dst.

Aurora Benita lulus pada tahun 2012 dari FSRD ITB jurusan Seni Lukis. Aurora bekerja sebagai seniman dan pekerja lepas desain. Selama ini, dia aktif berkarya menggunakan media 2D dan 3D, meliputi kertas, cat air, gouache, cetak saring, instalasi, dan water medium lainnya. Karya yang ditampilkan di sini berupa drawing cat air yang berjudul Persona Estetika #1 dan Persona Estetika #2. Di dalam karyanya, Aurora memperlihatkan kefasihannya dalam mengolah medium cat air. Pada karya yang pertama, dia menampilkan organ dalam manusia mulai dari otak hingga usus. Organ-organ itu dilatari oleh bidang hitam memberi kesan melayang. Lalu

Page 13: A Prophet's Hypothesis Catalog

11

di karya yang kedua, dia menampilkan bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Bunga yang secara fisik indah, namun aromanya berbanding terbalik, tidak sedap.

Aurora berkeinginan untuk merepresentasikan pemahamannya mengenai estetika yang sifatnya personal dan unik dari masing-masing individu. Dia melakukan interpretasi dari pengalaman sosial, pengalaman rohaniah, pengalaman fisik, yang terangkum menjadi pengalaman bawah sadar. Oleh karena itu, apa yang kita lihat dari karya-karyanya adalah sebagian dari pribadi Aurora dan bagaimana dia memaknai keindahan suatu objek, dengan kata lain, personanya.

Meliantha Muliawan saat ini masih menyelesaikan studinya di FSRD ITB. Sebagai seorang penggemar film sureal, Meli - panggilan akrabnya - menampilkan karya yang juga memperlihatkan kualitas sureal. Salah satu ciri utama yang dimiliki dari karyanya adalah kehadiran sesosok anak-anak dengan rambut pendek, pipi tembam, bermata besar dan tak memiliki mulut. Sosok itu adalah alter ego dari sang senimannya sendiri dan dinamai Nina.

Dalam pameran ini Meli menampilkan dua buah karya berjudul Puzzle Me # 1 dan Puzzle Me #2. Pada karya yang pertama, sosok Nina terlihat seperti sedang mengibaskan tangannya menjauh dari sisi tubuhnya. Nina berada sendirian dalam sebuah bingkai. Bingkai itu dikelilingi oleh bingkai-bingkai lain yang berisi kupu-kupu. Hal yang tidak lazim adalah, kupu-kupu tersebut tidak memiliki sayap yang lengkap. Di setiap, frame terdapat sebuah kata yang mengiringi gambar kupu-kupu tersebut. Apabila kata-kata tersebut dibaca secara berurutan maka akan ditemukan kalimat tertentu.

Di karya yang kedua, masih terdapat sosok Nina sendirian di dalam bingkai yang sedang menyembunyikan tangannya ke belakang tubuhnya. Kali ini, bingkai-bingkai yang mengitarinya berisi objek-objek seperti daging mentah, bebek mainan, botol cola, dll. Juga masih terdapat tulisan-tulisan di tiap objek yang dapat disusun menjadi kalimat.

Meli mengajak audiens untuk mencari sendiri korelasi antara berbagai suguhan gambar yang di tampilkan di karyanya. Berkarya bagi Meli adalah sebuah proses bercerita, selayaknya bercerita pada seorang sahabat. Namun, bukan berarti dia tidak dapat melakukannya dengan cara yang amat misterius.

Reska Dwi Addry adalah seorang seniman patung lulusan FSRD ITB. Dalam pameran ini, Reska menampilkan karya berupa patung dan drawing. Karya patung yang berjudul Lumine terdiri dari tiga buah patung figur manusia yang terbuat dari kawat besi. Kawat-kawat besi disusun sedemikian rupa sehingga tampak seperti memancar dari bagian torso figur-figur tersebut.

Ketiga patung tersebut memiliki perbedaan satu sama lain, yaitu dalam hal kepadatan dari

Page 14: A Prophet's Hypothesis Catalog

12

kawat-kawatnya, yaitu renggang, rapat, dan sangat rapat. Hal tersebut menghasilkan efek visual yang kuat. Seakan-akan, figur tersebut mengalami transfigurasi dari sesosok manusia yang meledak dan menjadi seberkas cahaya.

Efek visual tersebut sejalan dengan gagasan yang ingin dibawanya, yaitu sebuah kritik kepada manusia masa kini yang kehilangan pemahaman mengenai tubuh. Bagi Reska, tubuh merupakan sebuah kesatuan yang tak dapat terpisahkan dari jiwanya. Sehingga hakikat manusia yang ideal baginya adalah manusia yang menempatkan tubuhnya sebagai sesuatu yang sakral dan spiritual.

Satrio Yudho merupakan lulusan Jurusan Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung dan pernah mendapat nominasi Soemardja Awards 2013 untuk karya mahasiswa terbaik. Yudho adalah pelukis dan desainer grafis yang tinggal dan berkarya di Bandung.

Di pameran ini, Yudho menampilkan sebuah karya berjudul The Causality of Things. Karya ini terdiri dari lima buah gergaji yang permukaan dilapisi cat dengan pola maupun tekstur tertentu. Gergaji-gergaji tersebut diselewengkan fungsinya dari yang tadinya alat potong menjadi sebuah media untuk melukis. Selain itu, gergaji-gergaji tersebut juga secara ganjil ditempatkan di atas sebuah cermin.

Karya tersebut merupakan bagian dari eksplorasinya dalam mendorong terjadinya eyegasm bagi audiens. Metode yang dilakukannya adalah dengan melakukan penyelewengan atau pengalihan fungsi dari suatu objek. Tujuannya adalah untuk memecah kelaziman. Hal tersebut mungkin sejajar dengan bagaimana sebuah kejadian bisa dianggap sebagai sebuah informasi (yang penting), yaitu ketika kejadian tersebut adalah sebentuk ketidaklaziman.

Lalu bagaimana status dari nubuat sang nabi yang telah kita bahas tadi? Barangkali hanya akan berakhir menjadi sebuah hipotesis.

Page 15: A Prophet's Hypothesis Catalog

13

ARTWORKS

Page 16: A Prophet's Hypothesis Catalog

14

Page 17: A Prophet's Hypothesis Catalog

15

Adi Sundoro

Blue Series; Duty and Commodity

Oil Pastel on Paper, Kitchen Lithography and Installation Object

Variable Size (Approx. 150 x 120)

2014

Page 18: A Prophet's Hypothesis Catalog

16

Page 19: A Prophet's Hypothesis Catalog

17

Angga Cipta

Disrobot Radio bagian ke 3Episode Menteri PeneranganHarmoko ( Hari-hari Omong Kosong)

Kolase audio (HQ), radio, dan poster

Variable Size

2014

Page 20: A Prophet's Hypothesis Catalog

18

Page 21: A Prophet's Hypothesis Catalog

19

Aurora Benita

Persona Estetika #1

Watercolour on paper

42 x 60cm

2014

Page 22: A Prophet's Hypothesis Catalog

20

Page 23: A Prophet's Hypothesis Catalog

21

Aurora Benita

Persona Estetika #2

Watercolour on paper

42 x 60cm

2014

Page 24: A Prophet's Hypothesis Catalog

22

Page 25: A Prophet's Hypothesis Catalog

23

Meliantha Muliawan

Puzzle Me #1

Water colour & ink on paper

107 cm x 98 cm

2014

Page 26: A Prophet's Hypothesis Catalog

24

Page 27: A Prophet's Hypothesis Catalog

25

Meliantha Muliawan

Puzzle Me #2

Water colour & ink on paper

105. cm x 130 cm

2014

Page 28: A Prophet's Hypothesis Catalog

26

Page 29: A Prophet's Hypothesis Catalog

27

Reska Dwi Addry

Lumine

Steel wire

52 x 28 x 176 cm

2014

Page 30: A Prophet's Hypothesis Catalog

28

Page 31: A Prophet's Hypothesis Catalog

29

Reska Dwi Addry

Unum #1

Pen on Paper

30 x 42 cm

2014

Page 32: A Prophet's Hypothesis Catalog

30

Page 33: A Prophet's Hypothesis Catalog

31

Reska Dwi Addry

Unum #2

Pen on Paper

30 x 42 cm

2014

Page 34: A Prophet's Hypothesis Catalog

32

Page 35: A Prophet's Hypothesis Catalog

33

Satrio Yudho

The Causality of Things

Found object (saw, mirror), enamel paint

Variable dimension

2014

Page 36: A Prophet's Hypothesis Catalog

34

Page 37: A Prophet's Hypothesis Catalog

35

CURRICULUM VITAE

Page 38: A Prophet's Hypothesis Catalog

36

Adi Sundoro

Born 16 January 1992. Jakarta, Indonesia.Lives and work in Jakarta, Indonesia

Education

Universitas Negeri Jakarta, IndonesiaDepartment of Fine Arts Education

Selected Group Exhibitions

2014 A Prophet’s Hypothesis, Awanama Art Habitat, Jakarta Asian Student and Young artist art Festival (ASYAAF) 2014, Seoul, Korea Jogja Miniprint Biennale, Museum Bank Indonesia, Yogyakarta Pameran Besar Seni Rupa Manifesto no.4 “Keseharian” Galeri Nasional, Jakarta Mini Art Project 15 x 15 x 15 “<kecil”, Galeri Soemardja, Bandung 2013 Basoeki Abdullah Art Award, Museum Basoeki Abdullah Jakarta Self Portrait Exhibition, Galeri Cemara 6, jakarta Jogja International Mini Print Festival, Yogyakarta Student International Small Print Show, El-Minia University, El-Minia, Mesir Print : Process, RURU Gallery, Jakarta Are You Feeling Fine?, Bentara Budaya Jakarta2012 Pasar Senen - Lempuyangan, Galeri Tujuh Bintang, Yogyakarta

Achievements

2013 Top 10 Nominee 10 Basoeki Abdullah Art Award, Jakarta2013 Mahasiswa Berprestasi Kategori Minat dan Bakat, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta 2012 Juara 1 Lomba Desain Poster Pekan Seni Mahasiswa, Dinas Pendidikan Tinggi, Jakarta

Page 39: A Prophet's Hypothesis Catalog

37

Angga Cipta

Born January, 1988. Jakarta, IndonesiaLives and work in Jakarta, Indonesia

Education

Universitas Negeri Jakarta, IndonesiaDepartment of Fine Arts Education

Selected Group Exhibitions

2014 A Prophet’s Hypothesis, Awanama Art Habitat, Jakarta The Art Incubator 5: From When We Last Met, Praxis Space & Project Space, Institute of Contemporary Arts Singapore, LASALLE College of the Arts (w/ Chun Kai Feng) ARTE 2014 - Indonesian Arts Festival, Assembly Hall, Jakarta Convention Center2013 ARTE Indonesia Arts Festival, Jakarta Convention Centre Print : Process, Sebuah Pameran Seni Grafis (with Grafis Huru Hara), RuRu Gallery Sebelum Semuanya Menjadi Seperti Jakarta, Merchandise Project Jatiwangi Art Factory Anniversary MUSLIHAT. OK. Video, 6th Jakarta International Video Festival Pelicin – Young Artist Exhibition, Satellite Program of Jakarta Biennale 2013, Salihara Gallery #EXIST2 INSTRUKSI, dia.lo.gue. artspace, Kemang, Jakarta2012 Pasar Senen - Lempuyangan, Galeri Tujuh Bintang, Yogyakarta

Page 40: A Prophet's Hypothesis Catalog

38

Aurora Benita

Born 1988. Jakarta, Indonesia.Lives and work in Jakarta, Indonesia

Education

Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia.Bachelor of Fine Arts – Faculty of Arts and Design,Department of Fine Arts

Selected Group Exhibitions

2014 A Prophet’s Hypothesis, Awanama Art Habitat, Jakarta2013 Subject Matter: A Locus Of Collectivism, Art:1, Jakarta2011 ART|JOG|11, Taman Budaya Yogyakarta, Indonesia2010 Bandung Affairs Logoset, Loubelle, Bandung 15 x 15 x 15, Galeri Soemardja, Bandung2009 Penilaian UAS, Ruang Pamer Lukis ITB, Bandung

Page 41: A Prophet's Hypothesis Catalog

39

Meliantha Muliawan

Born 1 May 1992. Pontianak, IndonesiaLives and work in Bandung, Indonesia

Education

Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia.Bachelor of Fine Arts – Faculty of Arts and Design,Department of Fine Arts

Selected Group Exhibitions

2014 A Prophet’s Hypothesis, Awanama Art Habitat, Jakarta Mini Art Project 15 x 15 x 15 “<kecil”, Galeri Soemardja, Bandung 2013 Narasi Kala, Galeri Kita, Bandung ENTITAS, Experimental Art Project Seni, Gedung Seni Rupa ITB, Bandung2012 15 x 15 Mind’s Eye, Galeri Soemardja, Bandung Mix Template, GALI Exhibition, Galeri Kita, Bandung Interupsi, GALI 2010 Exhibition, Galeri Padi, Bandung Autotaksonomi, GALI 2009 Exhibition, Galeri Kita, Bandung

Page 42: A Prophet's Hypothesis Catalog

40

Reska Dwi Addry

Born 1990. Jakarta, Indonesia.Lives and work in Jakarta, Indonesia

Education

Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia.Bachelor of Fine Arts – Faculty of Arts and Design,Department of Fine Arts

Selected Group Exhibitions

2014 A Prophet’s Hypothesis, Awanama Art Habitat, Jakarta Kamarisahari, Hidayat Gallery, Bandung2012 Those Good Old Days, Galeri Kita, Bandung2011 Aroma Kengerian, Galeri Kita, Bandung 15 x 15 x 15 : Mind’s Eye, Galeri Soemardja, Bandung2010 We Hail, We Sail in The Morning Glory Parade, Galeri Kita, Bandung Logo Offset Bandung Affairs, Lou Belle, Bandung Tribute to Trash Metal, Pojok Ngupi, Bandung2009 Titik, Exhibition of TPB FSRD 2008, GSG ITB Exhibition with Arya Group, Wisma Nusantara, Jakarta

Page 43: A Prophet's Hypothesis Catalog

41

Satrio Yudho

Born 1990. Bandung, IndonesiaLives and work in Bandung, Indonesia

Education

Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia.Bachelor of Fine Arts – Faculty of Arts and Design,Department of Fine Arts

Selected Group Exhibitions

2014 A Prophet’s Hypothesis, Awanama Art Habitat, Jakarta KAMARISAHARI exhibition, Galeri Hidayat, Bandung ARTE 2014 Art Fair, Jakarta Convention Center, Jakarta2013 Soemardja Awards 2013. Galeri Soemardja, Bandung PER- Pour Les Enfants de la Rue, Koi Gallery, Jakarta2012 15x15x15, Galeri Soemardja, Bandung The Wicked Artist and The Innocent Thief, Gedung Indonesia Menggugat, Bandung PER- Pour Les Enfants de la Rue, Koi Gallery, Jakarta Mix Template painting exhibition, Galeri Kita, Bandung2011 PER- Pour Les Enfants de la Rue, Duta Fine Arts Foundation Gallery, Jakarta Experimental Art, Lawang Wangi Gallery, Bandung Artist’s Studio, Paris Van Java Mall, Bandung Aroma Kengerian, Tribute to Kelelawar Malam, Galeri Kita, Bandung2010 Meniru, Drawing Exhibition, Gedung CC Barat ITB, Bandung Bandung Affairs Logoset, Loubelle, Bandung2009 Titik, first year FSRD students art exhibition, GSG ITB, Bandung

Page 44: A Prophet's Hypothesis Catalog

42

Page 45: A Prophet's Hypothesis Catalog

43

ACKNOWLEDGEMENTS

Page 46: A Prophet's Hypothesis Catalog

44

Acknowledgements

The curator extends his gratitude to everyone who contributes their suggestion and help to A Prophet’s Hypothesis. Thank you also to Mr. Wegig Pangauban for his support. Special thanks to the artists for their enthusiasm and collaboration through the exhibition development.

ArtistsAdi Sundoro Angga Cipta Aurora Benita Meliantha Muliawan Reska Dwi Addry Satrio Yudho

CuratorStevanus Rionaldo

Graphic DesignersSatrio Yudho

PublisherAwanama Art HabitatAmpera Raya no. 19Jakarta Selatanwww.awanama.net

First published 2014

Digitally published via www.issuu.com

© 2014 the author, Awanama Art Habitat and artists

Page 47: A Prophet's Hypothesis Catalog

45

ABOUT

Page 48: A Prophet's Hypothesis Catalog

46

Awanama Art Habitat

Awanama Art Habitat is a contemporary arts space located in South Jakarta, Indonesia. It is a platform for young and fresh artists. Its mission is to discover cutting edge ideas and providing a room for collaboration and experimentation.

The space aims to expand opportunities for young artists, arts writers, and communities to have conversation about current art practices, developing new activities and engaging with public. Awanama actively supports contemporary talents in developing their ideas and foster them into fruition through projects, exhibitions, workshops, and talks.

www.awanama.net

For more information, please email:[email protected]

or call:

+62 21 788 40511.

ART HABITAT

Page 49: A Prophet's Hypothesis Catalog

47

Page 50: A Prophet's Hypothesis Catalog

48

ART HABITAT