Top Banner
1 1 MONITORING DAN EVALUASI C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI Evaluasi merupakan suatu tahapan penting dalam keseluruhan program pelayanan kesejahteraan sosial. Proses inilah yang akan menunjukkan apakah program pelayanan yang dilaksanakan telah menjawab persoalan yang muncul atau tidak, apakah program yang telah dilaksanakan benar-benar memenuhi kebutuhan klien atau tidak, sesuai dengan prosedur atau tidak, bagaimana hambatan yang dialami, dan sebagainya. Dengan kata lain, evaluasi merupakan proses penting yang harus dilaksanakan untuk melihat apakan suatu program pelayanan mengalami kegagalan atau keberhasilan secara lengkap. Evaluasi merupakan proses penting yang harus dilakukan secara seksama agar tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana dengan baik. Agar proses ini dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan, maka evaluasi harus dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah tertentu secara sistematis. Karena proses yang dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui situasi dan kondisi program yang sedang atau telah dilakukan, maka pada dasarnya proses ini merupakan proses penelitian atau penilaian secara mendalam yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai proses intervensi maupun program pelayanan yang dilakukan. Oleh karena itu, kaidah-kaidah dalam penelitian ilmiah sangat diperlukan dalam proses evaluasi ini. A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu memahami manfaat Monitoring dan Evaluasi. 3. Mampu memahami dan menganalisis serta menjelaskan jenis dan tipe Monitoring dan Evaluasi.
29

A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

Jul 29, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

1

1

MONITORING DAN EVALUASI

C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI

Evaluasi merupakan suatu tahapan penting dalam keseluruhan program

pelayanan kesejahteraan sosial. Proses inilah yang akan menunjukkan apakah

program pelayanan yang dilaksanakan telah menjawab persoalan yang muncul

atau tidak, apakah program yang telah dilaksanakan benar-benar memenuhi

kebutuhan klien atau tidak, sesuai dengan prosedur atau tidak, bagaimana

hambatan yang dialami, dan sebagainya. Dengan kata lain, evaluasi merupakan

proses penting yang harus dilaksanakan untuk melihat apakan suatu program

pelayanan mengalami kegagalan atau keberhasilan secara lengkap.

Evaluasi merupakan proses penting yang harus dilakukan secara seksama

agar tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana dengan baik. Agar proses ini

dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan, maka evaluasi harus

dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah tertentu secara sistematis. Karena proses

yang dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui situasi dan kondisi program yang

sedang atau telah dilakukan, maka pada dasarnya proses ini merupakan proses

penelitian atau penilaian secara mendalam yang ditujukan untuk mendapatkan

gambaran lengkap mengenai proses intervensi maupun program pelayanan

yang dilakukan. Oleh karena itu, kaidah-kaidah dalam penelitian ilmiah sangat

diperlukan dalam proses evaluasi ini.

A. KOMPETENSI UMUM

Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja.

B. TUJUAN

1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi.

2. Mampu memahami manfaat Monitoring dan Evaluasi.

3. Mampu memahami dan menganalisis serta menjelaskan jenis dan

tipe Monitoring dan Evaluasi.

Page 2: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

2

2

Pembahasan konsep evaluasi dalam modul ini diarahkan untuk

mengingatkan kembali para peserta sertifikasi tentang proses maupun kaidah

evaluasi. Modul ini tidak dimaksudkan untuk mengulas secara lengkap mengenai

konsep evaluasi secara panjang lebar, akan tetapi dipilih beberapa komponen

penting yang dianggap penting dalam suatu proses evaluasi kegiatan pelayanan.

Modul ini diarahkan untuk memperkuat pemahaman tentang konsep evaluasi bagi

peserta sertifikasi yang telah memiliki pemahaman awal tentang metode

penelitian.

Materi ini akan membahas beberapa konsep penting antara lain :

1. Manfaat evaluasi dalam praktek pelayanan sosial.

2. Proses evaluasi, yang meliputi beberapa konsep penting dalam penelitian,

seperti evaluasi formatif dan sumatif, baseline, validitas dan reliabilitas,

peluang generalisasi, metode pengumpulan data, variabel bebas dan

variabel terikat.

3. Desain Evaluasi yang terutama difokuskan pada lima disain utama, yaitu

disain subyek tunggal (Single subject design), skala pencapaian tujuan

(Goal attainment scaling), Skala pencapaian tugas (task achievement

scaling), kuesioner kepuasan klien (Client satisfaction questionaires),

serta analisis proses dan dampak program pelayanan.

Topik-topik ini sengaja dipilih karena sangat erat kaitannya dengan pekerjaan

sehari-hari para praktisi pelayanan, terutama Tenaga kesejahteraan sosial.

B. KOMPETENSI DASAR

1. Merancang disain evaluasi dan monitoring pelayanan.

2. Melakukan Evaluasi Pelayanan Langsung

3. Melakukan Evaluasi Pelayanan tak langsung

Page 3: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

3

3

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Umum.

Peserta sertifikasi mampu merancang sebuah disain evaluasi serta

melaksanakan rancangan tersebut untuk mengevaluasi praktik pelayanan

yang diberikannya.

2. Tujuan Khusus.

Peserta sertifikasi diharapkan :

a. Mampu memahami konsep evaluasi partisipatoris

• Mampu memahami dengan benar manfaat evaluasi dalam proses

pelayanan yang diberikan.

• Mampu memahami proses-proses, terutama beberapa konsep

penting dalam evaluasi.

• Mampu memahami serta merancang lima disain utama dalam

evaluasi, yaitu disain subyek tunggal, skala pencapaian tujuan, skala

pencapaian tugas, kuesioner kepuasan klien, serta analisis proses

dan dampak program.

b. Mampu memahami dan menggunakan beberapa alat partisipatoris yang

dapat digunakan dalam evaluasi program.

D. MATERI

1. Pengantar

Untuk menjadi seorang pengembangan masyarakat yang efektif, seseorang

harus memahami apakah intervensi yang dikembangkannya dapat dilakukan

secara efektif atau tidak, sesuai dengan harapan klien atau tidak, dapat mencapai

tujuan atau tidak, dsb. Hal ini nampaknya merupakan sesuatu yang sangat

sederhana, akan tetapi untuk mengembangkan strategi dalam mengevaluasi

praktek yang kita lakukan secara efektif tidak selalu menjadi suatu pekerjaan yang

mudah untuk dilakukan. Bahkan walaupun kita telah memiliki rencana yang jelas

untuk mengevaluasi hasil praktek yang telah dilakukan, atau untuk mengevaluasi

program yang dijalankan. Banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mengukur

efektivitas ini.

Page 4: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

4

4

Proses evaluasi secara tipikal merupakan suatu proses yang berkelanjutan

(ongoing process), sehingga kita harus selalu menilai apakah tujuan-tujuan jangka

pendek yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Evaluasi juga dapat

dipandang sebagai tahap akhir dalam sebuah kegiatan, yang seringkali mendasari

suatu keputusan bersama antara pekerja sosial dengan klien untuk mengakhiri

hubungan profesional yang terjalin (Termination). Secara umum, diskusi tentang

bahasan ini akan membantu pembaca untuk :

a. Menemukenali serta memilih metode yang sesuai untuk mengevaluasi

praktek pengembangan masyarakat yang dilakukan.

b. Menemukenali beberapa metode yang dapat dan mudah digunakan untuk

melakukan evaluasi program.

c. Menemukenali serta mampu membedakan secara jelas berbagai konsep

penting dalam melakukan evaluasi secara benar, seperti validitas,

reliabilitas, generalisasi, “baseline”, evaluasi formatif dan evaluasi

sumatif.

d. Menemukenali rancangan (design) yang dapat digunakan dalam

melakukan evaluasi terhadap praktek yang telah dilakukan maupun

mengevaluasi suatu program pelayanan tertentu.

E. MANFAAT EVALUASI

Sumber daya penyandang dana belakangan ini sudah begitu tinggi dalam

memberikan perhatian pada pentingnya pertanggung jawaban (accountability)

pelaksanaan program-program pelayanan. Oleh karena itu tuntutan untuk

melakukan evaluasi atas pelaksanaan program-program tersebut juga meningkat

dengan sangat signifikan. Para penyandang dana ini memberikan tuntutan yang

begitu tinggi untuk memperoleh jaminan bahwa dana yang dialokasikan bagi

program-program tersebut dimanfaatkan sesuai dengan tujuan dan manfaat yang

telah ditentukan. Di lain pihak, juga banyak lembaga-lembaga pelayanan yang

memberikan perhatian untuk mengukur praktek apa yang telah dilakukannya,

Page 5: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

5

5

sampai seberapa jauh proses pelayanan telah sesuai dengan rencana, dan

bagaimana pencapaian tujuan akhirnya.

Gambar 1. Evaluasi dalam Model Intervensi Pemberi pelayanan.

Landasan bagi Praktek pengembangan Masy:

Pengetahuan (Knowledge)

Ketrampilan (Skills)

Nilai (Values)

Asesmen (Assessment)

Perencanaan

Intervensi

EVALUASI

Review tingkat pencapaian tujuan

Tujuan Tingkat Pencapaian Terminasi atau

assessment ulang

Misalnya suatu lembaga yang menyatakan bahwa mereka mampu

meningkatkan beban kasus sampai 25 % walaupun tidak ada peningkatan dalam

jumlah karyawannya. Dengan demikian diasumsikan bahwa masing-masing

Penerapan

Prinsip-prinsip

Intervensi Penelitian

Page 6: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

6

6

karyawan atau stafnya telah bekerja lebih keras. Ukuran yang digunakan pada

contoh tersebut di atas menunjukkan informasi tentang apa yang telah dilakukan

oleh lembaga. Akan tetapi informasi tersebut samasekali tidak menunjukkan

apakah lembaga tadi telah melaksanakan fungsi dan tugasnya kepada klien dengan

baik atau tidak.

Selain pentingnya manfaat ekonomis dalam evaluasi, aspek politis juga

sangat menonjol dalam evaluasi. Suatu evaluasi yang dilakukan dengan baik,

terukur secara akurat, dan dipublikasikan secara luas akan berpengaruh besar

dalam pengambilan keputusan pada tingkat kebijakan. Suatu evaluasi terhadap

berhasilnya suatu program pelayanan terhadap keluarga dan anak, misalnya, dapat

memperkuat sistem legislatif (DPR) untuk mengalokasikan sumberdaya yang ada

bagi keberlanjutan program pelayanan yang diberikan. Evaluasi semacam ini

akan sangat bermanfaat untuk meyakinkan pihak-pihak yang skeptis, pesimis,

serta menentang keberlanjutan program.

Pergerakan keberdayaan para pengguna pelayanan (Consumer Movement

dengan lembaga konsumennya) juga telah berpengaruh terhadap pentingnya

evaluasi yang baik. Klien memiliki hak untuk mengetahui efektivitas pelayanan

yang dia dapatkan. Klien menginginkan suatu jaminan apakah mereka

memperoleh pelayanan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan.

Perbaikan, perubahan penyederhanaan suatu proses pelayanan dapat selalu

dilakukan secara serius melalui evaluasi atas proses yang dijalankan. Supervisi

secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan di atas hanya dapat dilakukan atas

dasar evaluasi secara terukur. Supervisor hanya dapat melakukan fungsi dan

tugasnya dengan baik jika dilandasi suatu proses evaluasi yang baik pula. Tanpa

evaluasi, sama dengan orang yang tidak pernah bercermin. Dia tidak mengetahui

apa hasil yang telah dicapai, dia tidak mengetahui proses mana yang tidak sesuai

dengan tujuan, dia tidak mengetahui harapan-harapan klien yang terabaikan.

Page 7: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

7

7

Supervisor pekerja sosial hanya mampu berbicara tanpa dasar, jika tidak

dilakukan evaluasi secara terrencana.

Ada beberapa alasan mengapa evaluasi seringkali tidak dilakukan dalam

praktek-praktek pelayanan kepada masyarakat :

a. Pembei pelayanan khawatir bahwa dirinya akan merasa gagal jika

dievaluasi.

b. Pemberi pelayanan terlalu sibuk untuk melakukan evaluasi.

c. Lembaga atau pemberi pelayanan belum atau tidak memberikan perhatian

yang cukup terhadap pentingnya evaluasi.

d. Pemberi pelayanan tidak memiliki ketrampilan yang memadai untuk

melakukan evaluasi secara baik.

Toseland dan Rivas, 1984 (dalam Ashman, 1993) menyebutkan

pentingnya evaluasi dalam praktek pemberian pelayanan sosial :

a. Dapat memberikan pemahaman kepada pemberi pelayanan tentang

dampak dari praktek pertolongan yang telah dilakukannya.

b. Dapat memberikan umpan balik (feedback) kepada pemberi pelayanan

dalam meningkatkan keterampilannya dalam bekerjasama dengan klien.

c. Dapat menunjukkan kemanfaatan program-program yang dilaksanakan,

yang berguna untuk perbaikan program di masa yang akan datang.

d. Menjadi media untuk memahami kemajuan-kemajuan yang telah dicapai

klien.

e. Dapat menjadi media bagi klien untuk mengekspresikan sikap, harapan,

serta pandangan-pandangannya.

f. Dapat menjadi media untuk mengembangkan pengetahuan yang

bermanfaat bagi praktek orang lain.

Kettner dan Nichols, 1985 (dalam Ashman, 1993) seringkali membedakan

antara evaluasi dan monitoring, yang menyebutkan bahwa monitoring dan

evaluasi memiliki fungsi saling melengkapi (complementary). Monitoring

Page 8: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

8

8

merupakan upaya untuk melihat proses pemberian pelayanan, sedangkan evaluasi

merupakan upaya untuk melihat efektivitas pelayanan. Ahli lain (Rivas dan

Barker) menyatakan bahwa monitoring sebenarnya juga merupakan suatu

evaluasi. Jadi mereka ini hanya membedakan antara evaluasi formatif dan

evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk melihat proses pelayanan

(identik dengan monitoring), sedangkan evaluasi sumatif dilakukan untuk melihat

efektifitas pelayanan, bersifat komprehensif dan dilakukan di akhir kegiatan.

F. PROSES EVALUASI

Proses evaluasi suatu praktek pelayanan sebenarnya juga mengikuti

tahapan proses pemecahan masalah itu sendiri (Duehn, 1985). Pada tahap awal,

kita harus menentukan atau mendefinisikan masalah yang akan diukur atau akan

dievaluasi serta mempertimbangkan berbagai pendekatan penelitian yang

mungkin relevan (assessment). Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut,

kemudian dipilih salah satu pendekatan dan merancang tahapan kerja berikutnya

yang akan dilakukan (planning). Setelah rencana disusun dengan matang, maka

penelitian dilakukan secara intensif (intervention). Akhirnya perlu dilakukan

pengkajian dan evaluasi atas temuan yang diperoleh dari penelitian tersebut.

Ada beberapa konsep kunci yang sangat penting untuk memahami serta

melakukan evaluasi. Konsep-konsep ini antara lain : Evaluasi sumatif dan

formatif, Baselines, Variabel Bebas dan Variabel Terikat (independent Variables

dan Dependent Variables), validitas dan reliabilitas, metode pengumpulan data,

dan generalisasi.

1. Evaluasi formatif dan sumatif

Banyak ahli yang menyatakan bahwa evaluasi memiliki fungsi sebagai alat

untuk monitoring. Evaluasi semacam ini dilakukan pada saat intervensi atau

pelayanan sedang dilakukan. Evaluasi semacam ini disebut dengan evaluasi

formatif (Formative Evaluation). Fokus utama dari evaluasi formatif atau

monitoring lebih pada proses pemberian pelayanan dibandingkan pada hasil

Page 9: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

9

9

akhirnya. Misalnya suatu evaluasi yang berupa penyampaian kuesioner kepada

kelayan suatu lembaga yang berisi tentang pelaksanaan suatu pelayanan

bimbingan dan konseling dalam suatu rangkaian pelayanan terhadap remaja nakal.

Evaluasi semacam ini bertujuan untuk melakukan assessment apakah kemajuan-

kemajuan yang telah direncanakan dapat tercapai. Pretest dan post-test dalam

suatu sesi pelayanan dapat juga digunakan sebagai evaluasi semacam ini.

Selain evaluasi formatif atau monitoring, evaluasi sumatif (Summative

Evaluation), yaitu untuk mengetahui apakah hasil akhir yang diharapkan telah

tercapai atau belum. Evaluasi semacam ini dilakukan setelah suatu proses

pelayanan diselesaikan.

2. Baselines.

Konsep ini berasal dari penelitian perilaku. Istilah ini merujuk pada

kondisi awal sebelum diadakan suatu intervensi atau suatu pelayanan tertentu.

Tanpa mengetahui informasi lengkap tentang kondisi awal, hampir mustahil

seseorang mengetahui bahwa sesuatu telah berkembang. Baseline ini digunakan

sebagai patokan untuk mengukur perkembangan atau perubahan yang telah

dicapai. Frekuensi, intensitas, serta durasi suatu perilaku yang akan diubah dapat

dikatakan sebagai baseline. Dalam suatu bentuk evaluasi tertentu, baseline ini

mungkin perlu dibuat lebih dari satu. Proses identifikasi awal yang dilakukan

secara serius, lengkap, dan akurat terhadap calon klien dari sebuah lembaga

mungkin dapat dijadikan baseline yang sangat berguna yang dapat dijadikan

patokan awal untuk mengukur perubahan atau kemajuan yang diperoleh

sehubungan dengan intervensi yang dilakukan..

3. Validitas dan Reliabilitas.

Ketika pemberi pelayanan akan melakukan suatu evaluasi, harus diyakini

bahwa dia telah menggunakan alat ukur atau instrumen yang tepat. Validitas

merujuk pada suatu kondisi atau sampai seberapa jauh suatu alat ukur yang

Page 10: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

10

10

digunakan dapat mengukur hal yang akan diukur. Jika kita akan mengukur

bagaimana sikap klien terhadap perilaku kriminal tertentu dengan menggunakan

instrumen untuk mengukur perasan klien, maka instrumen tersebut dapat

dikatakan tidak valid. Ada tiga tipe uji validitas (Rubin, 1986) Yaitu

Reliabilitas merujuk pada kondisi sampai seberapa jauh suatu instrumen

atau alat ukur yang mengukur fenomena yang sama akan menghasilkan nilai yang

sama dari waktu ke waktu. Konsep kunci dalam pengertian tersebut adalah “dari

waktu ke waktu”, Artinya, jika alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur

fenomena yang sama pada waktu yang berbeda, dengan catatan situasinya tetap,

maka hasilnya harus tetap sama. Instrumen atau alat ukur yang demikian adalah

alat ukur yang reliabel. Alat ukur yang reliabel akan menghasilkan temuan

evaluasi yang konsisten dalam rentang waktu yang berbeda.

4. Peluang untuk Generalisasi (Generalizability)

Kemungkinan atau peluang untuk dilakukannya generalisasi sebenarnya mengacu

pada suatu kondisi yang diperlukan yang memungkinkan penarikan kesimpulan

pada populasi secara lebih luas atas hasil penelitian atau evaluasi yang kita

lakukan. Persoalan yang seringkali dihadapi adalah sampel yang diambil terlalu

kecil untuk membuat generalisasi. Dengan demikian, evaluator harus memiliki

keyakinan tentang keterwakilan (Representativeness) dari sampel yang diambil

sehingga kita mempunyai keyakinan yang cukup kuat bahwa hasil penelitian atau

evaluasi yang dilakukan memang benar merupakan dampak dari grogram yang

dilaksanakan, bukan pengaruh variabel lain yang menyela (Intervening Variable).

5. Metode Pengumpulan Data.

Pilihan tentang metode serta teknik pengumpulan data apa yang akan digunakan

dalam evaluasi ditentukan oleh tujuan intervensi yang dilakukan yang akan

dievaluasi. Biasanya, metode yang digunakan adalah interview kepada pihak

utama yang terkait, studi dokumentasi, dan observasi, diskusi kelompok terfokus

Page 11: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

11

11

(Focused Group Discussion), dsb. Wawancara dapat menggunakan alat ukur

yang terstruktur maupun yang tak terstruktur. Observasi dapat dilakukan secara

langsung tatap muka maupun menggunakan media seperti video tape atau digital

recording. Produk atau hasil karya juga sering digunakan untuk mengevaluasi

pencapaian prestasi tertentu. Kadangkala evaluator diharuskan untuk memperoleh

data subyektif seperti kemarahan, ketakutan, kecemasan, depresi, dan sebagainya.

Untuk itu gunakan alat ukur yang sudah dikembangkan oleh peneliti lain yang

sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Seperti “Self Report”.

6. Varibel Bebas dan Variabel Terikat

Dua konsep penting lain dalam praktek evaluasi adalah variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas (Independent Variables) meliputi “Faktor-faktor

yang diperkirakan akan mempengaruhi atau akan menyebabkan kondisi tertentu”.

Dalam konteks praktek pelayanan dapat berupa program pelayanan yang

dilakukan serta proses pelayanan yang dilakukan. Dengan kata lain, variabel

bebas ini adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh pekerja sosial atau lembaga

pelayanan untuk membantu klien.

Faktor yang dipengaruhi disebut variabel terikat (Dependent Variables). Dalam

konteks praktek pemberian pelayanan, dapat berupa “hasil akhir dari proses

pelayanan”. Asumsinya, bahwa hasil akhir dipengaruhi oleh proses pertolongan

atau pelayanan yang diberikan. Perlu diperhatikan bahwa variabel bebas

seringkali tidak sepenuhnya bertanggung jawab dalam mempengaruhi variabel

terikat. Banyak variabel lain yang mungkin ikut terlibat, variabel ini disebut

Variabel penyela (Intervening Variables).

G. DISAIN EVALUASI

Banyak diantara para praktisi pemberi pelayanan yang terlibat dalam

praktek secara langsung dengan klien atau sistem klien. Hakikat serta tingkatan

praktek yang dilakukan sangat tergantung dari pengetahuan, ketrampilan, tingkat

pendidikan yang dimiliki, tuntutan dari lembaga tempat kerja, sistem klien yang

Page 12: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

12

12

dilayani, dan sebagainya. Oleh karena itu, pemberi pelayanan harus memiliki

pemahaman yang cukup baik tentang berbagai teknik untuk melakukan evaluasi

praktek-praktek yang dilakukan. Banyak teknik yang dapat dilakukan dalam hal

tersebut, untuk pembahasan kali ini akan dipusatkan pada disain sistem tunggal,

skala pencapaian tujuan, skala pencapaian tugas, kuesioner kepuasan klien,

analisis proses, serta Analisis dampak program. Untuk itu akan dibahas secara

garis besar sebagai berikut.

a. Evaluasi Pelayanan Langsung.

1) Disain Subyek Tunggal (Single Subject Design)

Bloom dan Fischer (1982) menyatakan bahwa disain sistem tunggal ini

memiliki banyak nama yang dikemukakan oleh ahli yang berbeda, akan tetapi

intinya adalah sama. Nama-nama lain tersebut adalah Single N Research, Single

Subject Research, Single Case Study, AB Design, dan sebagainya. Disain ini

merupakan disain yang cukup sederhana, Pada dasarnya, petugas sosial bekerja

dengan klien yang memiliki masalah sosial. Masalah yang dihadapi oleh klien

akan diatasi melalui suatu bentuk atau suatu proses intervensi yang dilakukan oleh

petugas tersebut. Dari berjalannya proses intervensi tersebut akan memunculkan

suatu hasil sebagai dampak intervensi yang dilakukan. Dampak intervensi

kemudian dibandingkan dengan kondisi sebelum intervensi. Seringkali disain ini

disebut dengan “disain AB”, dimana A menggambarkan kondisi sebelum

intervensi dan B menggambarkan intervensi yang dilakukan. Disain Subyek

Tunggal dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut (pada Panti Kenakalan

Anak)

Page 13: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

13

13

Jumlah Perilaku Nakal

Anak

6- Fase A

5- * * * * Fase B

4- *

3- *

2- * * *

1-

1 2 3 4 5 6 7 8 9

(waktu)

Periode Baseline

Dari bagan tersebut terlihat adanya kemajuan yang sangat baik, dimana perilaku

kenakalan yang muncul pada saat proses intervensi berlangsung menunjukkan

penurunan yang cukup jelas. Disain AB ini juga dapat dilakukan tanpa adanya

baseline seperti yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Jumlah perilaku Nakal

Anak

6-

5- * * *

4- *

3- *

2- * *

1- * *

1 2 3 4 5 6 7 8 9

(waktu)

Permulaan

intervensi

Page 14: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

14

14

Pada saat petugas pemberi pelayanan tidak memiliki kesempatan untuk

mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai baseline, petugas itu tetap

dapat melakukan pengukuran selama proses intervensi. Disain ini disebut disain

tipe B.

2) Skala pencapaian Tujuan (Goal Attainment Scaling)

Tidak jarang intervensi yang dilakukan oleh pemberi pelayanan memiliki

banyak tujuan secara berurutan sesuai tahapan intervensi yang dilakukan. Skala

pencapaian tujuan ini dapat dibuat dengan mengembangkan skor yang dapat

digunakan untuk menilai pencapaian masing-masing tujuan yang telah ditentukan

terlebih dahulu. Misalnya :

Tujuan intervensi : Meningkatnya ketrampilan anak dalam memenuhi kebutuhan

belajarnya

-3 -2 -1 0 1 2 3

Gagal Sangat Sedikit Titik Sedikit jauh

Tujuan ter-

Total Buruk lebih brk Awal lebih lebih capai

spnh-

drpd seblm- baik baik nya

nya

3) Skala Pencapaian Tugas (Task-Achievement Scaling)

Proses intervensi seringkali dapat dirinci menjadi beberapa tugas spesifik yang

dapat diamati secara langsung. Skor 4 menunjukkan bahwa tugas telah terlaksana

secara tuntas, skor 3 menunjukkan ada tugas yang belum terselesaikan, akan tetapi

sebagian besar telah terselesaikan. Skor 2 menunjukkan bahwa setengah dari tugas

telah terselesaikan dan setengahnya lagi belum terselesaikan, skor 1 menunjukkan

bahwa hanya sebagian kecil saja tugas yang ada telah terselesaikan, skor o

menunjukkan bahwa seluruh tugas samasekali belum terselesaikan.

Page 15: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

15

15

Tugas Skor

a. Pelibatan masyarakat 3

b. Pendalaman kasus dan asesmen 4

c. Pemahaman sumber daya yang dimiliki 4

d. Kerjasama dalam penyusunan Rencana aksi 2

e. Kerjasama dalam menggerakkan sumber daya. 1

Jumlah 14

Bagaimana kesimpulannya ?

Dari 5 tugas yang ada dengan maksimum skor adalah 4, kalikan 5 tugas tersebut

dengan skor 4 (skor tertinggi) dan didapat total skor 20.

Dari skor yang ada dijumlahkan dan didapat jumlah skor yaitu 14, kemudian

jumlah tersebut dibagi dengan skor tertinggi (20) didapat 14 : 20 = 0.70. Dari situ

dikonfersikan dengan persen, yaitu rata-rata 70 % tugas telah diselesaikan.

4) Kuesioner Kepuasan Klien (Client Satisfaction Questionnaires)

Dalam berbagai situasi, pemeri pelayanan perlu mengetahui bagaimana

reaksi atau tanggapan klien terhadap intervensi yang diberikan. Untuk

mengetahui kepuasan klien yang kita layani ini dapat menggunakan kuesioner

kepuasan klien. Kusioner ini bisa digunakan untuk klien individual, kelompok

atau bahkan seluruh klien yang dilayani oleh sebuah lembaga sosial.

Contoh kuesioner :

Mohon dilingkari skor yang menggambarkan tanggapan anda :

1 Bagaimana tanggapan anda tentang kualitas keseluruhan proses pelibatan

masyarakat pada lembaga sosial ini ?

Page 16: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

16

16

4 3 2 1

Sempurna/ Baik Cukup Buruk

Sangat baik

Komentar : _____________________________________

2. Apakah anda memperoleh pelayanan sesuai dengan yang anda harapkan ?

1 2 3 4

Benar-benar Tidak sepenuhnya Ya, pada Ya, benar-

Tidak umumnya benar yakin

Komentar : _______________________________________

3. Sampai sejauh mana pemberi pelayanan ini mampu memenuhi kebutuhan anda

?

4 3 2 1

Hampir semua Sbgn besar Sebagian kecil tak ada

kebutuhan

Kbthn saya kbthn saya saja kbthn saya saya yg

terpenuhi

Terpenuhi terpenuhi yg terpenuhi

Komentar : _______________________________________

5) Analisis Proses dan Dampak Program Pelayanan

Jika kita kaji kembali beberapa disain yang telah kita ulas secara garis besar di

atas, nampaknya skala pencapaian tujuan, skala pencapaian tugas, serta

kuesioner kepuasan klien dapat digunakan sebagai alat evaluasi proses pelayanan

atau evaluasi pelaksanaan suatu program pelayanan. Untuk itu tidak akan diulas

kembali tentang hal tersebut. Yang perlu dikaji kembali adalah apa sebenarnya

yang membedakan antara proses dengan dampak.

Proses, menunjukkan kepada kita tentang apa saja yang telah dilakukan, sampai

seberapa jauh hal itu dilakukan, serta bagaimana tanggapan klien terhadapnya.

Page 17: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

17

17

Sedangkan dampak, merupakan hasil akhir yang dicapai sehubungan dengan

proses yang dilakukan. Jika asumsi yang mendasari intervensi adalah untuk

meningkatkan kemampuan fungsi sosial manusia / klien, maka yang masuk dalam

kategori dampak, adalah sejauh mana klien mampu melaksanakan fungsi

sosialnya dengan baik.

b. Evaluasi pelayanan/ praktek tak langsung.

1) Peer Review.

Merupakan suatu bentuk evaluasi yang dilakukan secara berkelompok bersama

anggota yang memiliki fungsi dan tugas yang sejenis, tanggung jawab yang

sejenis, dan proses pekerjaan yang sejenis. Kegiatan ini berbentuk diskusi

kelompok terfokus dari para pemberi pelayanan yang bertujuan untuk mengetahui,

memonitor, serta mencari jalan keluar atas masalah-maalah praktek yang

dihadapi.

Evaluasi seperti ini dilakukan pula untuk membahas topik-topik khusus, baik yang

bersifat sederhana maupun kompleks, akan tetapi perlu evaluasi tindak lanjut yang

bersifat lebih kompleks. Evaluasi seperti ini tidak memerlukan biaya, tenaga,

maupun ketrampilan khusus, dan sangat mudah dilakukan akan tetapi jarang

dilakukan.

TKS

TKS

TKS

TKS

TKS

Evaluasi seperti ini harus dilakukan secara periodik setiap minggu atau setiap

bulan sekali, sehingga dapat diperoleh manfaat :

Page 18: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

18

18

• Masing-masing anggota dapat selalu mengikuti perkembangan proses

pelayanan

• Masing-masing anggota dpt saling bertukar pengalaman.

• Saling belajar.

• Saling memperbaiki proses-proses yg dilakukan.

• Juga dapat dilakukan ceramah dengan topik tertentu dari salah satu

anggota dengan tujuan pengayaan.

• Dsb.

Evaluasi ini harus selalu disertai dengan laporan tertulis atas proses-proses diskusi

secara lengkap, sehingga dapat dimanfaatkan atau dibaca ulang di waktu lain

secara seksama untuk dipelajari.

Formulir berikut dapat pula dijadikan contoh :

No Item Ya Tidak Komentar / catatan

1. Permasalahan dicatat scr

jelas.

2. Partisipan utama

dilibatkan scr optimal.

3. Perencanaan dilakukan

dengan jelas.

4. Strategi intervensi

tergambar dng jelas.

5. Frekuaensi dan durasi

kontak dilakukan secara

memadai

6. Pemanfaatan sumber

secara memadai.

7. Indikator kemajuan

tergambar dengan jelas.

Page 19: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

19

19

Komentar Lain :

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

-

2) Evaluasi Program.

Evaluasi ini ditujukan untuk menentukan sejauh mana sebuah program telah

mampu mencapai tujuan-tujuannya dengan baik.

Program sosial dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktivitas terencana

yang disusun untuk mencapai perubahan individual maupun perubahan sosial

tertentu. Dengan demikian, evaluasi program merupakan pengujian sistematis

yang dilakukan untuk menentukan apakah program tersebut telah mampu

mencapai tujuan-tujuannya. Dengan demikian, evaluasi program harus mampu

mengukur 4 demensi program : Input, Proses, output, dan outcome. Kemudian,

masing-masing demensi diukur dan dikaji apakah masing-masing telah sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengukuran dan penilaian dapat menggunakan

disain yang telah dibahas di muka.

3) Evaluasi kelembagaan

Evaluasi ini bertujuan untuk menilai atau mengkaji kinerja yang berkelanjutan

dari sebuah lembaga.

Lembaga sosial diharapkan merupakan suatu lembaga yang memiliki efisiensi dan

efektivitas dalam memberikan pelayanan sosial. Organisasi pusat seringkali

Page 20: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

20

20

mengharapkan suatu lembaga sosial untuk melakukan evaluasi secara reguler.

Beberapa topik berikut merupakan yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan

evaluasi sebuah lembaga :

• Responsiveness /

Apakah lembaga ybs tanggap terhadap kebutuhan publik atau kebutuhan

penyandang masalah.

• Relevansi

Apakah pelayanan yang diberikan oleh lembaga yang bersangkutan relevan

dengan kebutuhan spesifik klien, pelayanan yang diberikan sudah sesuai

dengan maksud sesungguhnya dari pelayanan tersebut.

• Ketersediaan

Apakah jumlah dan tipe pelayanan yang diberikan mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan publik.

• Kemudahan akses

Apakah lokasi, biaya yang dikeluarkan, serta waktu yang digunakan sudah

sesuai dengan harapan publik, apakah proses-proses pelayanan mudah

dijangkau, apakah masih banyak calon-calon klien yang tak terlayani akibat

kesulitan akses.

• Kualitas

Apakah pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan, apakah

terdapat standar yang dapat dijadikan acuan kualitas pelayanan, klien memiliki

kepuasan atas pelayanan yang diberikan.

• Produktivitas.

Apakah lembaga yang bersangkutan telah memanfaatkan sumber daya yang

ada secara efisien dalam mencapai tujuan lembaga.

H. ISU-ISU DAN MASALAH DALAM EVALUASI

Setiap program evaluasi, baik yang dilakukan oleh petugas pemberi

pelayanan maupun dilakukan oleh suatu lembaga sosial, memiliki potensi untuk

dilakukan secara salah atau diinterpretasi secara kurang tepat. Salah satu

penyebab kesalahan ini disebabkan oleh hakikat alat penelitian (Research Tools)

Page 21: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

21

21

yang tersedia dan digunakannya. Selain itu juga ada isu lain yang berkenaan

dengan persoalan etik, misalnya jika kita akan menggunakan disain eksperimental

yang akan membandingkan antara klien yang telah diberi intervensi dengan yang

belum. Persoalan etik ini perlu diperhatikan sebelum petugas melaksanakan

evaluasi. Beberapa isu maupun persoalan yang berkaitan dengan evaluasi anatara

lain :

1. Masalah dalam generalisasi.

Seperti yang telah dibahas pada topik terdahulu, bahwa hasil evaluasi

seringkali menunjukkan hasil tertentu, yang menyimpulkan suatu program

berhasil atau telah gagal. Dari kesimpulan tersebut ditarik kepada kelompok lain

yang lebih luas (Generalisasi). Yang perlu dipahami secara lebih baik, adalah

bahwa suatu program atau suatu kegiatan pelayanan tertentu yang berhasil di

suatu kelompok tertentu belum tentu berhasil pula jika diterapkan pada kelompok

lain. Ada banyak hal yang berkaitan dengan pemahaman tersebut. Salah satunya

adalah masalah dengan generalisasi. Suatu alasan paling mendasar yang

berkenaan dengan masalah generalisasi adalah teknik sampling yang digunakan.

Prinsip penting yang harus selalu dijunjung tinggi dalam penarikan sampel

adalah “Prinsip Keterwakilan” (Representativeness). Semakin tinggi sampel

tersebut dapat mewakili elemen-elemen dalam populasi yang diteliti atau

dievaluasi, maka semakin luas pula kemungkinannya bagi penarikan generalisasi.

Teknik Random Sampling, misalnya, didasari asumsi bahwa setiap unit populasi

akan memiliki kesempatan yang sama untuk terambil menjadi unit sampling.

Akan tetapi terbuka kemungkinan pula bahwa unit populasi yang terambil

ternyata tidak / kurang mewakili pengelompokan-pengelompokan yang ada dalam

populasi tersebut, misalnya jenis kelamin. Dengan teknik random sampling ini

ada kemungkinan bahwa salah satu jenis kelamin terambil lebih besar

dibandingkan dengan jenis kelamin lain, Padahal, informasi dari kedua unit

sampel tersebut akan memberikan warna yang berbeda pada hasil evaluasi yang

akan dilakukan. Dengan demikian, hasil evaluasi juga akan menyimpang dari

Page 22: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

22

22

kondisi yang sebenarnya. Kondisi inilah yang harus diperhatikan dalam

generalisasi suatu hasil evaluasi.

2. Pemilihan alat evaluasi yang kurang tepat.

Alat yang digunakan dalam suatu evaluasi harus benar-benar

dipertimbangkan dengan matang, karena alat evaluasi dapat digunakan secara

tidak tepat akan tetapi hasilnya seolah-olah lengkap seperti tidak ada masalah.

Tetapi jika didalami secara serius maka hasil evaluasi tersebut tidak

menggambarkan situasi yang sebenarnya. Misalnya, Penggunaan kuesioner

kepuasan klien untuk mengevaluasi pencapaian tujuan program pelayanan di

lembaga pelayanan kepada anak nakal. Penggunaan alat ini dapat dikatakan

kurang tepat, karena tujuan pelayanan adalah untuk mengurangi tingkat kenakalan

anak, bukan mengembangkan potensi anak. Jadi evaluasi yang dilakukan harus

dapat menggambarkan apakah kenakalan anak menurun, tetap, atau meningkat.

3. Kegagalan untuk melibatkan klien dalam proses evaluasi.

Idealnya, suatu proses evaluasi harus melibatkan klien semaksimal mungkin,

sehingga hasil evaluasi benar-benar menggambarkan situasi sebenarnya yang

hendak diketahui. Di lain pihak, ada hambatan etik tertentu yang tidak

memperbolehkan untuk melakukan penelitian terhadap klien tanpa pemberitahuan

tentang hakikat penelitian yang dilakukan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap

keterlibatan klien dalam proses yang dilakukan. Selain itu, prinsip kerahasiaan

seringkali terbongkar dengan adanya penelitian evaluasi secara mendalam.

Kekhawatiran klien terhadap penyebarluasan informasi pribadi akan sangat

berpengaruh terhadap motivasinya untuk terlibat dalam proses evaluasi.

Page 23: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

23

23

4. Ketidak percayaan staf terhadap evaluasi.

Telah diketahui bahwa tidak semua lembaga pelayanan sosial telah

melaksanakan evaluasi secara rutin. Pada lembaga seperti ini, evaluasi yang

dilakukan, terlebih lagi jika dilaksanakan secara mendadak, akan menimbulkan

ketakutan, kekhawatiran, atau bahkan ketidak percayaan terhadap proses dan

manfaat evaluasi yang dilakukan. Mereka merasa bahwa dirinya sedang dinilai,

atau akan dikritik. Dampak selanjutnya adalah pemberian informasi yang kurang

akurat, pemberian dukungan yang sangat terbatas, dan sebagainya yang

mengakibatkan evaluasi tidak memiliki manfaat apapun bagi lembaga tersebut.

5. Proses evaluasi “mencampuri” pemberian pelayanan.

Proses evaluasi hendaknya dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu

proses intervensi yang dilakukan (Austin, 1982). Untuk menghindari masalah

tersebut, telah dikembangkan sistem informasi dengan menggunakan komputer

untuk menghindari hilangnya data, penjagaan kerahasiaan, serta sangat mudah

dilakukan. Akan tetapi, penggunaan komputer ini mengharuskan penyusunan

kuesioner secara panjang dan lengkap, akibatnya, dibutuhkan waktu yang panjang

untuk mengisi kuesioner tersebut, menghabiskan waktu, serta menjemukan. Hal

ini jelas sangat berpengaruh terhadap proses intervensi yang sedang dilakukan

yang tidak boleh terganggu oleh proses evaluasi yang dilakukan. Sebaliknya, jika

waktu yang diperlukan tersebut dipotong, maka dampaknya mengakibatkan

kurangnya data yang dapat dianalisis, kurang mendalam, dan akhirnya, evaluasi

tersebut kurang bermanfaat.

I. MONITORING DAN EVALUASI PARTISIPATIF

Pada dasarnya, landasan konseptual serta kerangka pikir dari moneva

partisipatif tidak berbeda dengan moneva biasa, hanya saja dilakukan melalui

suatu proses kerja partisipatif serta menggunakan alat kerja yang disusun dan

dikembangkan secara partisipatif. Artinya dilakukan oleh kelompok sasaran dari

program yang akan dievaluasi. Dengan demikian, kepemilikan, sustainabilitas

Page 24: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

24

24

dari program yang dilakukan lebih terjamin. Selain itu, proses evaluasi tidak

sekedar memberikan penilaian atas proses yang dilakukan serta hasil yang dicapai

begitu saja, melainkan penilaian itu lebih berfungsi sebagai tenaga pendorong

(drives) bagi berjalannya program dengan lebih baik.

Evaluasi partisipatoris ini tidak hanya berhenti pada penilaian atas proses

maupun hasil, akan tetapi juga berupaya untuk mengeksplor apa yang menjadi

hambatan serta apa rekomendasi yang diberikan. Semuanya ini dilakukan oleh

sasaran (target group) dari pelayanan yang dilakukan.

Untuk mempermudah evaluasi yang dilakukan, maka diperlukan 2 buah matriks,

yaitu form yang digunakan seagai alat moneva. Matriks ini adalah matriks

evaluasi proses dan matriks evaluasi hasil.

1. Matriks Evaluasi Proses / monitoring.

Adalah suatu matriks yang berisi tentang aspek pengembangan masyarakat

atau aspek sub kegiatan sebagai proses yang dimonitor. Di samping itu juga

berisi tentang penilaian atas tingkat pelaksanaan sub kegiatan tersebut yang

masing-masing diberi skor. Penilaian tingkat pelaksanaan ini terbagi mejadi 4

tingkatan :

• Tidak terlaksana / tidak berjalan ----------- skor 1

• Sebagian kecil terlaksana / sebagian kecil berjalan ----------- skor 2

• Sebagian besar terlaksana / sebagian besar berjalan ----------- skor 3

• Terlaksana / berjalan secara penuh ----------- skor 4

Contoh :

Lembar Indikator

Aspek

Pengembang-

an masy

Aspek

Kegiatan

1

Tidak

Terlaksana

2

Sebagian

Kecil

Terlaksana

3

Sebagian

besar

Terlaksana

4

Terlaksana

Secara Penuh

Page 25: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

25

25

1. Persiapan 1.

sosialisasi

2.

Dukungan

msy thd

pelayanan

Tdk Ada

org yg

mengetahui

Tdk ada

dukungan

msy

Hanya org

tertentu yg

mengetahui

Hanya

didukng

oleh org-

org tertentu

saja

Sebagian

bsar

kompnen

masy

mengetahui

Didukung

oleh

sebagian

besar

komponen

masy

Seluruh komp

masy

mengetahui

Didukung oleh

seluruh

komponen msy

2.

Pemahaman

dan Analisis

Masalah

Identifikasi

Masalah

Penentuan

prioritas

masalah

dst

Tidak ada

org yg

terlibat

dalam

proses

Tidak ada

org yg

terlibat

dalam

proses

Dst

Hanya

orang-org

tertentu yg

terlibat dlm

proses

Hanya

orang-org

tertentu yg

terlibat dlm

proses

Dst

Sebagian

bsr

komponen

masy

terlibat dlm

proses

Sebagian

bsr

komponen

masy

terlibat dlm

proses

dst

Seluruh

komponen

masy terlibat

dlm proses

Seluruh

komponen

masy terlibat

dlm proses

Dst

Lembar Penilaian Monitoring

Aspek Pengemb

Masyarakat

Kegiatan Nilai

Persiapan Sosial 1. Sosialisasi.

2. Penggalangan dukungan masy thd

pelayanan

3. dst

Nilai Rata-rata

Pemahaman dan

analisis mslh

1. Identifikasi masalah / kebutuhan.

2. Penentuan prioritas masalah.

3. Identifikasi sistem sumber

4. dst

Nilai rata-rata

Perencanaan

perumusan

1. Perumusan nama program pelayanan.

2. Perumusan tujuan.

Page 26: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

26

26

masalah 3. Perumusan langkah-langkah kegiatan

4. Pembentukan Kelompok kerja

5. Penyusunan anggaran.

6. Perumusan indikator keberhasilan

7. dst

Nilai rata-rata

Pelaksanaan 1. Mobilisasi sumber

2. Penerapan langkah-langkah kegiatan

3. pemeliharaan

4. dst

Nilai rata-rata

Moneva 1. Pelaksanaan monitoring

2. Pelaksanaan evaluasi hasil

Nlai rata-rata

Lembar Gambaran Hasil Monitoring

ASPEK /TAHAPAN PELAYANAN YG

DIBERIKAN

1 2 3 4

Persiapan sosial

Pemahaman dan analisis masalah

Perencanaan

Pelaksanaan

Moneva

Lembar pengungkapan hambatan dan rekomendasi.

ASPEK

PENGEMBANGAN

MASY/AKTIVITAS

HAMBATAN REKOMENDASI

Persiapan

Pemahaman dan analisis

masalah

Perencanaan

Pelaksanaan

Moneva

Harus Diingat :

Page 27: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

27

27

Pembuatan dan pengisian seluruh matriks dan lembar-lembar

monitoring ini harus dilakukan sediri oleh masyarakat / kelompok sasaran

secara penuh.

2. Matriks Evaluasi Hasil.

Adalah suatu matriks yang berisi tentang aspek pengembangan masyarakat

atau aspek sub kegiatan sebagai aspek yang dievaluasi. Di samping itu juga

berisi tentang penilaian atas tingkat pencapaian hasil pelaksanaan sub kegiatan

tersebut yang masing-masing diberi skor. Penilaian tingkat pelaksanaan ini

terbagi mejadi 4 tingkatan :

• Tidak berhasil -------- Skor 1

• Kurang berhasil ------ Skor 2

• Cukup berhasil ------- Skor 3

• Berhasil --------------- Skro 4

Contoh :

Penyusunan indikator.

ASPEK YG

DINILAI

TIDAK

BERHASIL

1

KURANG

BERHASIL

2

CUKUP

BERHASIL

3

BERHASIL

4

Ketepatan

Waktu

Jadwal yg

telah disusun

terlaksana

< 25%

Jadwal yg

telah disusun

terlaksana

26% - 50 %

Jadwal yg

telah disusun

terlaksana

51 - 75%

Jadwal yg

telah disusun

terlaksana

> 75%

Ketepatan

sasaran

Target sasaran

tepat

< 25%

Target sasaran

tepat

26% - 50 %

Target sasaran

tepat

51 - 75%

Target sasaran

tepat

> 75%

Kesesuaian

jumlah

sasaran

Dst

Kesesuaian

kualitas

Dst

Perubahan yg

terjadi

Dst

Kesesuaian

lokasi

Penerimaan

warga thd

pelayanan

Manfaat yang

dirasakan

Page 28: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

28

28

Lembar penilaian evaluasi hasil

ASPEK YG DINILAI

NILAI

Ketepatan Waktu

Ketepatan sasaran

Kesesuaian jumlah sasaran

Kesesuaian kualitas

Perubahan yg terjadi

Kesesuaian lokasi

Penerimaan warga thd program

Manfaat yang dirasakan

Lembar gambaran hasil evaluasi hasil. (Tinggal diarsir sesuai dengan nilai yang

ada pada tabel di atas

ASPEK PENGEMBANGAN MASYARAKAT 1 2 3 4

Ketepatan waktu

Ketepatan Sasaran

Kesesuaian jumlah sasaran

Kesesuaian kualitas

Perubahan yang terjadi

Kesesuaian lokasi

Penerimaan warga thd pelayanan yang diberikan

Manfaat yang dirasakan

Lembar pengungkapan hambatan dan rekomendasi

ASPEK YG DINILAI

HAMBATAN REKOMENDASI

Ketepatan Waktu

Ketepatan sasaran

Kesesuaian jumlah sasaran

Kesesuaian kualitas

Perubahan yg terjadi

Kesesuaian lokasi

Penerimaan warga thd pelayanan

Manfaat yang dirasakan

Page 29: A. KOMPETENSI UMUM Melakukan Monitoring dan Evaluasi ......Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan tim kerja. B. TUJUAN 1. Mampu memahami konsep Monitoring dan Evaluasi. 2. Mampu

29

29

Harus Diingat :

Pembuatan dan pengisian seluruh matriks dan lembar-lembar Evaluasi

hasil ini harus dilakukan sediri oleh masyarakat / kelompok sasaran secara

penuh.

Kepustakaan :

Ashman, Karen K. Kirst, Grafton H. Hull Jr, 1993. Understanding Generalist

Practice, Nelson Hall Publishers Chicago.

Bloom, Martin, Joel Fischer, 1982. Evaluating Practice, Guidelines for

accountable

Professional, Prentice Hall, Englewood Cliffs. NJ.

Mukherjee, Nilanjana, Christien Van Wijk, 2000. Sustainability Planning and

Monitoring

A Guide on methodology for Participatory Assessment for Community

Driven

Development Program, IRC International Water and Sanitation Centre.

Pietrzak, Jeanne, Malia Ramler, Tanya Renner, Lucy Ford, Neil Gilbert, 1990.

Practical Program Evaluation. Sage Publications, London.

Sheafor, Bradford W., Charles Horesjsi, 2003. Techniques and Guidelines for

Social Work

Work Practice, Pearson Education Inc, Boston.