Top Banner
Konsep Kebidanan Mata kuliah : KONSEP KEBIDANAN Topik : Prinsip Pengembangan Karir Bidan Sub Topik : Pendidikan berkelanjutan Kebijakan pengembangan karir bidan Job Fungsional Prinsip pengembangan karir bidan dikaitkan dengan Peran, fungsi dan tanggung jawab Waktu : 120 menit Dosen : LIYA LUGITA SARI Setelah mengikuti pelajaran ini, mahasiswa mampu : 1. menjelaskan tahapan pendidikan berkelanjutan dengan benar 2. menjelaskan kebijakan dalam pengembangan karir bidan dengan benar 3. menjelaskan job fungsional dengan benar 4. menjelaskan prinsip pengembangan parir bidan dikaitkan dengan peran, fungís dan tanggung jawab dengan tepat Liya Lugita Sari OBYEKTIF PRILAKU SISWA DAFTAR PUSTAKA
21

92082036 Ho Pengembangan Karir

Aug 11, 2015

Download

Documents

yusvera
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

Mata kuliah : KONSEP KEBIDANAN

Topik : Prinsip Pengembangan Karir Bidan

Sub Topik : Pendidikan berkelanjutan

Kebijakan pengembangan karir bidan

Job Fungsional

Prinsip pengembangan karir bidan dikaitkan dengan

Peran, fungsi dan tanggung jawab

Waktu : 120 menit

Dosen : LIYA LUGITA SARI

Setelah mengikuti pelajaran ini, mahasiswa mampu :

1. menjelaskan tahapan pendidikan berkelanjutan dengan benar

2. menjelaskan kebijakan dalam pengembangan karir bidan dengan benar

3. menjelaskan job fungsional dengan benar

4. menjelaskan prinsip pengembangan parir bidan dikaitkan dengan peran,

fungís dan tanggung jawab dengan tepat

1. Pedoman Pendidikan Berkelanjutan Bagi bidan, PP IBI Yakarta, 2003

2. Keputusan Bersama Menteri kesehatan dan kepala badan kepegawaian

negara no 1351/Menkes/SKB/XII/2001, no. 52 tahun 2001 tentang

pelaksanaan jabatan bidan dan angka kreditnya

3. Keputusan Menteri negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.

93/Kep/M.Pan/11/2001

4. 50 tahun IB

Liya Lugita Sari

OBYEKTIF PRILAKU SISWA

DAFTAR PUSTAKA

Page 2: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

1. White board

2. In focus

3. OHT

4. Flipchat

PENDAHULUAN

Dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan yang semakin bermutu terhadap

pelayanan kebidanan, perubahan-perubahan yang cepat dalam pemerintahan

maupun dalam masyarakat dan perkembangan IPTEK serta persaingan yang ketat

di era global ini diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang

berkualitas baik tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme.

Untuk meningkatkan kualitas bidan sebagai pelayan masyarakat, pendidikan

bidan seyogyanya dirancang dengan memperhatikan factor-faktor yang

mendukung keberadaan bidan ditengah-tengah kehidupan masyarakat

Pendidikan bidan yang berkelanjutan bertujuan untuk mempertahankan

profesionalisme bidan melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

URAIAN MATERI

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Kebidanan merupakan suatu profesi yang mandiri, dengan kumpulan

pengetahuan yang unik maupun pengetahuan yang di ketahui bersama dengan

tenaga-tenaga kesehatan lainnya. Sebagian besar dari pengetahuan ini berdasarkan

atas hasil penelitian ( evidence based) yang di lakukan oleh para bidan dan tenaga

Liya Lugita Sari

ALAT BANTU

Page 3: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidananlain, dan dengan demikian setiap waktu di perluas atau di perbaharui sebagai hasil

penemuan dari penelitian baru. Bahwa kompetensi bidan dapat di capai melalui

cara pendidikan beragam, asal kompetensi yang di tetapkan jelas dan ada

pembuktian bahwa kompetensi tersebut tercapai

ICM percaya bahwa para bidan harus bertanggunga jawab untuk menentukan

pendidikan dan praktik kebidanan, sesuai dengan kebutuhan Negara atau

wilayahnya. ICM juga percaya bahwa kompetensi bidan dapat dicapai melalui

cara pendidikan beragam, asal kompetensi yang ditetapkan jelas dan ada

pembuktian bahwa kompetensi tersebut dapat dicapai; bahwa semua pengajar

harus kompeten dalam teori dan praktik klinik; dan bahwa belajar merupakan

suatu profesi berkelanjutan dan tidak berhenti pada selesainya program

pendidikan formal. Oleh karena itu ICM percaya bahwa hal ini adalah merupakan

tanggung jawab bidan untuk tetap melakukan praktik secara aman dan sesuai

perkembangan terakhir.

Sesuai dengan pernyataan tersebut di atas ICM menerapkan :

1. Menyadari dan menuntut bahwa kompetensi pada praktik kebidanan

didasarkan pada :kompetensi esensial untuk praktik kebidanan dasar ICM,

yang di tetapkan secara local, sesuai dengan kebutuhan individu/keluarga dan

daerah di dunia, dimana bidan berpraktik

2. Mendukung dan menetapkan agar kompetensi esensial untuk praktik

kebidanan di masukkan ke dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulim

kebidanan

3. Keluarkan mandat bahwa kurikulum memberikan kesempatan kepada semua

yang belajar untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

di perlukan agar bidan dapat berprakatik secara penuh dalam perannya

sebagai yang telah ditetapkan dalam defenisi ICM (2005)

4. Menyadari dan mendukung adanya bayak cara masuk ke kebidanan yang

menghasilakn berbagai program pendidikan

5. Menyadari dan mengharapkan bahwa para pengajar kebidanan adalah aman

dan mengikuti perkembangan terakhir dalam teori dan praktik klinisnya

Liya Lugita Sari

Page 4: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan6. Menyadari peran vital dari pendidikan berkelanjutan pada praktik

perorangan bidan yang aman dan muthakir serta mendorong organisasi

anggota untuk menetapkan pendidikan berkelanjutan di tingkatkan sesuai

dengan ketentuan etis dalam peningkatan pengetahuan dan praktik kebidanan

sebagaimana tercantum dalam kode etik Bidan Internasional (1993)

Di indonesia Pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggarakan

oleh pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI adalah program D III dan D IV

kebidanan.Pemerintah telah mengupayakan penyediaan dana bagi bidan di sector

pemerintah melalui pengiriman tugas belajar keluar negeri. Perkembangan

pendidikan berkelanjutan di Indonesia di pengaruhi oleh

Perkembangan pendidikan berkelanjutan di Indonesia

1. Pendidikan

1851 à Batavia : DR. W. Bosh

Sekolah Bidan

1960-1975 à PPB C

1985-1995 à PPB A

1993 à PPB B

1996 à DIII Kebidanan

2000 à DIV Bidan Pendidik

2006 à S1 Bidan

S2 Bidan

Liya Lugita Sari

Page 5: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

Perubahan pengembangan pendidikan bidan (SIKDIKNAS 1989)

Pola Pendidikan Bidan (Sisdiknas 2003)

PENDIDIKAN BIDAN MASA DEPAN

1. Th 2010 Pendidikan Bidan Minimal DIII Kebidanan

2. Th 2020 Pendidikan Bidan à Profesional (S1 + Profesi) ?

3. Kemampuan

Liya Lugita Sari

Page 6: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

Klinis + non klinis

Kepemimpinan + Akademisi

Altruisme

Pendekatan dan perhatian terhadap lingkungan

Bahasa

Bidan nasional + global

Sedangkan pendidikan non formal telah dilaksanakan memalalui program

pelatihan, Madang , seminar/lokakarya guna meningkatkan kinerja bidan. Selain

itu dikembangkan juga program mentorship dimana bidan señior membimbing

bidan junior dalam konteks profesionalisme kebidanan.

Contoh pendidikan bidan non formal

KEBIJAKAN DALAM PENGEMBANGAN KARIER BIDAN

Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural. karir

fungsional meliputi sebagai pelaksanan, pengelola, pendidik dan bidan

koordinator, dan bidan penyelia.

Liya Lugita Sari

Page 7: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan karir bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas apakah

di rumah sakit, puskesmas, bidan desa atau bidan di instituís swasta. karir tesebut

dapat dicapai oleh bidan tiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai

dengan tingkat kemampuan , kesempatan dan kebijakan yang ada. Jabatan

struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam struktur organisasi

yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

Dasar

Keputusan presiden republik Indonesia tanggal 19 januari 2004 No. 5 Tahun 2004

tentang tunjangan jabatan fungsional Dokter, Dokter gigi, apoteker,asisten

apoteker, pranata lab kesehatan, perawat gigi, Gizo, epidemiologi kesehatan,

sanitarian administrasi kesehatan, penyuluh kesehatan, bidan , perawat, radiologis,

perekam medis dan teknisi elektromedis.

Jabatan fungsional bidan berdasarkan pada :

1. Keputusan menteri negara pendayagunaan aparatur negara tanggal 7/11/2001

tentang jabatan fungsional bidan dan angka kreditnya

2. Keputusan bersama menteri kesehatan dan kepala badan kepegawaian negara

No. 1351/Menkes/SKB/XII/2001 dan No. 52 tahun 2001 tentang petunjuk

pelaksanaan jabatan bidan dan angka kreditnya

3. Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia tanggal 18/4/2002 No.

352/Menkes/SK/IV/2002 tentang petunjuk teknis jabatan bidan.

JABATAN FUNGSIONAL BIDAN

PP no 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional PNS dan Keputusan presiden no

87 tahun 1999 tentang rumpun jabatan fungsional PNS tertuang bahwa :

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi, didalam

pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan / atau ketrampilan tertentu

serta bersifat mandiri.

Liya Lugita Sari

Page 8: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep KebidananDASAR JABATAN FUNGSIONAL BIDAN

1. Jumlah jenjang jabatan struktural pada bidan sangat terbatas.

2. Perubahan strukturisasi dalam departemen ; mengurangi jabatan struktur

dalam organisasi dan memperbanyak jabatan fungsional

3. Pengembangan bidan didasarkan pada pola karier yang belum jelas.

4. SDM bidan non struktural tidak jelas jabatannya.

5. Kompetensi jabatan tidak digunakan sebagai dasar penempatan bidan.

6. Motivasi dan kinerja bidan masih rendah.

7. Kenaikan pangkat tidak didasarkan prestasi kerja.

CIRI JABATAN FUNGSIONAL

Jabatan fungsional Bidan

Pengembangan karier seorang tenaga kesehatan dalam hal ini kebidanan

ditentukan oleh banyaknya pelaksanaan kegiatan yang diperhitungkan dalam

satuan kredit. (Keputusan MENPAN no 93 tahun 2001 tentang angka kredit

bagi jabatan fungsional tenaga bidan dan angka kreditnya)

TUJUAN

Meningkatkan mutu pelayanan

Meningkatkan profesionalisme kebidanan

Menumbuhkan “professional pride”

Meningkatkan motivasi kerja

MANFAAT JAFUNG

Penataan SDM kebidanan menjadi lebih baik :

- SDM kebidanan non struktural menjadi

lebih jelas jabatannya.

- Kompetensi jabatan dapat digunakan

sebagai dasar penempatan tenaga bidan.

- Pengembangan bidan didasarkan pada

pola karier yang lebih jelas.

- Kenaikan pangkat dapat didasarkan pada

prestasi kerja

Peningkatan motivasi kerja dan moral bidan

Liya Lugita Sari

Page 9: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

Mendorong bidan meningkatkan profesiona lisme

Peningkatan mutu pelayanan kebidanan

Timbulnya rasa kebanggaan terhadap profesi

Meningkatnya kesejahteraan bidan

Penurunan keluhan pasien.

YANG DI NILAI DALAM JAFUNG

1. Pendidikan

2. Pelayanan Kebidanan

3. Pengembangan Profesi

4. Pengabdian Masyarakat (Revisi ditambah)

5. Penunjang kegiatan pelayanan kebidanan

PANGKAT JABATAN BIDAN

Liya Lugita Sari

Page 10: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN DIKAITKAN DENGAN

PERAN, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN

Peran dan fungís bidan

Liya Lugita Sari

Page 11: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan1. Sebagai pelaksana

Sebagai pelaksana bidan memiliki tigas mandiri, kolaborasi, kerjasama dan

ketergantungan.

Tugas mandiri

a. menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan

kebidanan yang diberikan

b. memberikan pelayanan pada anak dan wanita para nikah

dengan melibatkan klien

c. memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan

normal

d. memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa

persalinan dengan melibatkan klien dan keluarga

e. memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

f. memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas

dengan melibatkan klien dan keluarga

g. memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang

membutuhkan pelayanan keluarga berencana

h. memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan

sistem repruduksi dan wanita dalam masa klimekterium dan

menopause

i. memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan

melibatkan keluarga

Tugas Kolaborasi

a. menerapkan manejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan

sesuai fungís kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga

b. memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi

dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan

tindakan kolaborasi

c. memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan

dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan

pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang

Liya Lugita Sari

Page 12: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan

keluarga

d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan

risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan

kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan

klien dan keluarga

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko

tinggi dan yang mengalami kompolkasi serta kegawatdaruratan

yang memberikan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga

f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan

yang mengalami kompplikasi atau kegawatan tang memerlukan

tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

Tugas ketergantungan Merujuk

a. menerapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan

sesuai dengan fungís ketelibatan klien dan keluarga

b. memberikan asuhan kebidanan melelui konsultasi dan rujukan pada

ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan

c. memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada

masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien

dan keluarga

d. memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada

ibu dalam masi nifas dengan penyulit

e. memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan kelainan dan

kegawatan yang memerlukan rujukan dan konsultasi

f. memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan kelainan dan

kegawatan yang memerlukan konsultasi

2. Sebagai pengelola

a. mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan

kebidanan untuk individu, keluarga dan masyarakat diwilayah verja

dengen melibatkan masryarakat/klien

Liya Lugita Sari

Page 13: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

b. berpatisifasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan

sector lain diwilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun

bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah

dalam wilayah kerjanya.

3. Sebagi pendidik

a. memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan individu. Keluarga,

kelompok masyarakat tentang penanggualangan masalah kesehatan

khususnya yang berhubungan dengan pihak yang terkait

b.Melatih dan membimbing kader termasuk bidan dan keperawatan serta

membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.

4. Sebagai Peneliti

Melakukan investivigasi penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik

secara mandiri maupun kelompok :

a. mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilaksanakan

b. menyusun rencana kerja

c. melaksanakan investigasi

d. mengolah dan menginterpretasikan dari hasil invesrigasi

e. menyusun laboran hasil investigasi dan tindak lanjut

f. memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan

mengembangkan program verja atau pelayanan kebidanan.

Bila pengembangan parir bidan dikaitkan dengan peran,fungís dan tanggung

jawab yaitu semakin tinggi parir bidan secara fungsional maupun struktural maka

makin besar pula peran, fungís dan tanggung jawabnya.

1. Pola pengembangan pendidikan bidan :

pendidikan formal : sikdiknas (1989)

Liya Lugita Sari

KESIMPULAN

Page 14: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

Sikdiknas (2003)

a. Pendidikan non fomal : program pelatihan, Madang, seminar, lokakarya

2. Kebijakan dalam pengembangan karir bidan

a. karir fungsional : Keputusan presiden republik Indonesia tanggal

19 januari 2004 No. 5 Tahun 2004

Liya Lugita Sari

Page 15: 92082036 Ho Pengembangan Karir

Konsep Kebidanan

b. karir struktural : tergantung dimana bidan bertugas apakah di

rumah sakit, puskesmas, bidan desa atau bidan di instituís swasta.

karir tesebut dapat dicapai oleh bidan tiap tatanan pelayanan

kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan ,

kesempatan dan kebijakan yang ada

3. Jabatan fungsional adalah PP no 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional

PNS dan Keputusan presiden no 87 tahun 1999 tentang rumpun jabatan

fungsional PNS tertuang bahwa : Jabatan fungsional adalah kedudukan

yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang

PNS dalam suatu organisasi, didalam pelaksanaan tugasnya didasarkan

pada keahlian dan / atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

4. Pengembangan karir bidan semakin tinggi baik secara fungsional

maupun struktural yang dikaitkan dengan peran, fungís dan tanggung

jawab maka sebatin besar pula peran, fungís dan tanggung jawabnya.

Liya Lugita Sari