Top Banner
BAB IV PERAWATAN POMPA RECIPROCATING DUPLEX 4.1 Pompa Duplex Pompa jenis ini di gunakan di PT. PERTAMINA EP ASSET 1 LIRIK Untuk memompakan Crude oil dari MANIFOLD II menuju SPU SEI KARAS untuk diproses lebih lanjut. Gambar 4.1 Pompa Duplex 4.2 Sistem Penggerak Pompa Duplex Pompa duplex ini di gerakan oleh sebuah motor. Sehingga pulley pompa berputar dan menggerakan gear box dan menyebabkan fluida bergerak ketempat yang diperlukan untuk kelanjutan produksi. 4.3 Kerusakan Pompa Pada tanggal 15 September 2014, pihak operasi produksi LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 29
18

9. BAB IV (v)

Jul 12, 2016

Download

Documents

Anggi Suhadda

referensi panduan buat kp
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 9. BAB IV (v)

BAB IV

PERAWATAN POMPA RECIPROCATING DUPLEX

4.1 Pompa Duplex

Pompa jenis ini di gunakan di PT. PERTAMINA EP ASSET 1 LIRIK

Untuk memompakan Crude oil dari MANIFOLD II menuju SPU SEI KARAS

untuk diproses lebih lanjut.

Gambar 4.1 Pompa Duplex

4.2 Sistem Penggerak Pompa Duplex

Pompa duplex ini di gerakan oleh sebuah motor. Sehingga pulley pompa

berputar dan menggerakan gear box dan menyebabkan fluida bergerak ketempat yang

diperlukan untuk kelanjutan produksi.

4.3 Kerusakan Pompa

Pada tanggal 15 September 2014, pihak operasi produksi

PT. PERTAMINA EP ASSET 1 LIRIK melaporkan kepada departemen bagian

pemeliharaan lapangan bahwa terjadi kerusakan pompa duplex yang berada di

stasiun, Spu Ukui. adapun masalah yang terjadi adalah adanya kerusakan pada pompa

sehingga pompa tidak berfungsi nengan normal.

4.4 Analisa keruskan

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 29

Page 2: 9. BAB IV (v)

Setelah mendapat informasi dari pihak departemen produksi, kemudian

departemen produksi memberikan informasi kepada bagian pemeliharaan untuk

melakukan pemeriksaan terhadap pompa. Maka didapatkan kesimpulan penyebab

terjadinya kerusakn pada pompa yang tidak beroperasi dengan normal (stabil)

sehingga menimbulkan vibrasi yang tinggi.

Karena hal ini dapat menganggu aktifitas produksi, maka pihak departemen

pemeliharaan mengambil suatu tindakan untuk melakukan service.

Adapun cara menganalisis kerusakan pada pompa, diantaranya dengan cara :

Alat : menggunakan alat ecometer.

Kelainan bunyi : tidak normal pada bunyi pompa tersebut

Visual : jika terjadi yang aneh seperti : bocor pada discharge, seal,

getar, panas, dan v-belt kendur.

Kelainan bau yang tidak wajar : ada bau yang aneh, pelumas terbakar, dan

bau dari cairan dalam pompa.

a) Pemasangan Ruber Piston Pompa

Untuk melakukan pemasangan Rubber piston pompa Duplex

Gambar 4.2 Rubber dan cara pemasangannya

b) Bagian Pompa Yang Sering Mengalami Kerusakan

Pecah/ rusak rubber piston, disebabkan penggunaan pompa yang melebihi

operasi maximum. mengakibatkan pompa tidak dapat menghisap dengan

maksimal.

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 30

Page 3: 9. BAB IV (v)

Gambar 4.3 Rubber Piston

Kerusakan pada spring valve, mengakibatkan turunnya pressure, sehingga

tidak maksimalnya kerja pompa.

Gambar 4.4 Spring valve

Kerusakan (patah) pada poros engkol, terjadi karena kurangnya pelumasan

pada gear box, sedangkan pompa beropreasi secara terus- menerus.

Gambar 4.5 poros engkol (crankshaft)

Bengkok rod rubber piston, mengkibatkan tidak maksimalnya produksi

pompa.

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 31

Page 4: 9. BAB IV (v)

Gambar 4.6 Rod Rubber Piston

Pecah bearing, di akibatkan oleh kurangnnya oli pelumas.

Kebocoran pada cover seating, terjadi karena packing sudah rusak.

Keausan pada metal, mengakibatkan operasi pompa jadi tidak normal dan

dapat menimbulkan bunyi yang tidak wajar.

Gambar 4.7 Metal

4.5 Maintenance (Pemeliharaan)

Maintenance adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk

mengembalikan standart prestasi dan kehandalan peralatan agar memenuhi tuntutan

operasi, dan dapat meningkatkan hasil produksi dengan baik.

Selain itu maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan yang

sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila

kita mempunyai peralatan atau fasilitas, maka biasanya kita selalu berusaha untuk

tetap mempergunakan peralatan atau fasilitas tersebut. Demikian pula halnya dengan

perusahaan, dimana pimpinan perusahaan tersebut akan selalu berusaha agar fasilitas

atau peralatan produksinya dapat dipergunakan sehingga kegiatan produksinya dapat

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 32

Page 5: 9. BAB IV (v)

berjalan lancar. Dalam usaha untuk dapat menggunakan terus fasilitas tersebut agar

kontinuitas produksi dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan

pemeliharaan dan perawatan yang meliputi kegiatan maintenance dan

perbaikan/reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada serta penyesuaian spare part

atau komponen yang terdapat pada fasilitas tersebut.

Dalam masalah pemeliharaan ini perlu diperhatikan bahwa sering terlihat

dalam suatu perusahaan kurang diperhatikannya bidang pemeliharaan ini, sehingga

terjadilah kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur. Peranan penting dari kegiatan

baru diingat setelah mesin-mesin yang dimiliki rusak dan tidak berjalan sama sekali.

Hendaknya kegiatan harus dapat menjamin bahwa selama proses produksi

berlangsung, tidak akan terjadi kemacetan yang disebabkan oleh mesin atau fasilitas.

Maintenance dapat diartikan sebagi kegiatan untuk memelihara atau menjaga

peralatan/fasilitas pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian

yang diperlukan agar dapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai

dengan apa yang direncanakan. Jadi dengan adanya kegiatan maintenance ini maka

peralatan/fasilitas pabrik dapat dipergunakan untuk produksi sesuai dengan rencana,

dan tidak mengalami kerusakan selama peralatan tersebut dipergunakan untuk proses

produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Sehingga

dapatlah diharapkan proses produksi dapat berjalan lancar dan terjamin, karena

kemungkinan- kemungkinan kemacetan yang disebabkan tidak baiknya beberapa

peralatan produksi telah dikurangi.

Tujuan Utama Fungsi Pemeliharaan Adalah Sebagai Berikut :

1 Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana

produksi.

2 Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang

dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak

terganggu.

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 33

Page 6: 9. BAB IV (v)

3 Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar

batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama

waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai

investasi tersebut.

4 Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan

melaksakan kegiatan maintenance secara efaktif dan efisien

keseluruhannya.

5 Menghindarai kegiatan maintenance yang membahayakan keselamatan

para pekerja.

6 Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama

lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama

perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang

sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan dapat

dibedakan atas dua macam yaitu : preventive maintenance dan corrective

maintenance.

4.6 Jenis- Jenis Maintenance

a. Preventive Maintenance

Merupakan suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin

maupun secara periodic, karena apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya

akan mengurangi down time dari peralatan.

Melalui pemanfaatan prosedur preventive maintenance yang baik, dimana terjadi

kondisi yang baik antara bagian produksi dan maintenance, maka akan dapat

bermanfaat untuk :

a) Menurunkan down Time.

b) Meningkatkan safety condition.

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 34

Page 7: 9. BAB IV (v)

c) Instruksi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi

maupun maintenance tetap dilaksanakan.

d) Kerugian waktu produksi dapat di perkecil.

e) Meningkatkan running hour.

f) Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau diperkecil.

Tujuan Preventive Maintenance

Adapun tujuan dari preventive maintenance itu sendiri adalah sebagai berikut:

Menjamin tersedianya peralatan dalam kondisi maupun memberikan keuntungan.

a) Menjamin kesiapan peralatan cadangan untuk menanggulangi keadaan

darurat.

b) Menjamin keselamatan pekerja yang menggunakan peralatan.

c) Memperpanjang masa pemakaian peralatan.

d) Dalam Prakteknya Preventive Maintenance Yang Dilakukan Oleh Suatu

Perusahaan Pabrik Dapat Dibedakan Atas : Routine Maintenance Dan

Periodic Maintenance.

Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

dilakukan secara routine misalnya setiap hari. sebagai contoh dari kegiatan routine

maintenance adalah pembersihan peralatan, pelumasan (lubrication) atau pengecakan

oli, pengecekan tegangan v- belt, pengecekan valve, dan lain- lain.

Sedangkan periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya

setiap satu minggu sekali, lalu meningkat satu bulan sekali, dan akhirnya setiap satu

tahun sekali. periodik maintenance dapat pula dilakukan dengan lamanya jam kerja

mesin atau peralatan produksi tersebut sebagai jadwal kegiatan, misalnya setiap

seratus jam kerja mesin sekali dan seterusnya. jadi sifat kegiatan maintenance ini

tetap secara periodik atau berkala.

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 35

Page 8: 9. BAB IV (v)

Kegiatan overhaul biasanya dilakukan secara periodic dan sangat teratur serta

mempunyai kosentrasi dan perhatian yang lebih dibandingkan pemeriksaan rutin dan

pemeriksaan kecil. Pada bagian ini dilakukan pembongkaran mesin untuk menngecek

kondisi komponen secara menyeluruh dimana dimaksudkan untuk mengetahui

kemungkinan kerusakan yang terjadi pada mesin yang tidak dapat diketahui dengan

cara pemeriksaan rutin.

Manfaat Preventive Maintenance

a) Dapat menurunkan tingkat kegiatan pekerjaan yang bersifat darurat.

b) Dapat bersifat antisipatif, oleh karenanya bagian produksi maupun

bagian maintence seharusnya dapat melakukan pekiraan penjadwalan

produksi yang baik.

c) Dapat meminimalkan waktu berhentinya peralatan produksi.

d) Dapat meningkatkan mutu pengendalian suku cadang.

b. Predictive Maintenance

Melakukan kegiatan menguji, melihat, monitor, serta mengukur peraltan-

peralatan yang sedang beroperasi dengan menentukan perubahan yang terjadi pada

bagian utama. Dengan kegiatan tersebut maka dapat ditentuka apakah alat tersebut

beroperasi/ berjalan dengan nolrmal (stabil) atau tidak.

c. Corrective Maintenace

Corrective atau break down maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan setelah terjadi suatu kerusakan atau kelainan pada

peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan corrective

maintenance yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan perbaikan atau reparasi.

Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak

dilakukannya preventive maintenance ataupun telah dilakukan tetapi sampai waktu

tertentu peralatan produksi yang ada.

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 36

Page 9: 9. BAB IV (v)

Secara sepintas lalu kelihatan corrective maintenance saja adalah lebih murah

biayanya dari pada mengadakan preventive maintenance. Hal ini adalah benar selama

kerusakan belum terjadi pada peralatan sewaktu proses produksi berlangsung. tetapi

sekali kerusakan terjadi pada peralatan selama proses produksi berlangsung, maka

akibat dari kebijaksanaan corrective maintenance saja akan jauh lebih parah dari pada

preventive maintenance. Disamping itu akan terdapat suatu kenaikan yang melonjak

dari biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan pada saat terjadinya kerusakan tersebut.

tindakan- tindakan alternatife yang dapat dilakukan dalam corrective maintenance :

a) Merubah/ mengurangi beban pada unit.

b) Mengganti komponen yang rusak dengan komponen sejenis dengan

desain/ kontruksi yang lebih baik.

c) Memperbaiki prosedur preventive maintenance, misalnya memperbaiki

jadwal pelumasan.

d) Seluruh mesin diperbaiki.

e) Megubah proses produksi, sehingga semua system produksi berubah.

f) Mempertimbangkan prosedur operasi, misalnya dilakukan training

terhadap operator untuk mengoperasikan suatu unit khusus dengan benar.

Dengan dilakukannya prosedur corrective maintenance dengan baik juga tidak dapat

menghindari kerusakan suatu unit produksi, tetapi dapat mencegah terulangnya

kerusakan yang sama.

4.7 Pemeliharaan Pompa

Dalam melaksanakan pemeliharaan pompa, disamping melaksanakan

pemeriksaan kondisi operasi juga diperlukan perawatan dan pemeliharaan pompa

secara terencana.

Dalam pelaksanaan pemeliharran/ perawatan yang terencana atas dasar petunjuk

operasi dan pemeliharaan dari pabrik pembuat pompa yang tercantum pada jadwal

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 37

Page 10: 9. BAB IV (v)

pemeliharaan terncana dan dilakukan secara teratur dan periode yang ditetapkan/

ditentukan.

a. Pemeliharaan Harian

Kegiatan pemeliharaan harian berupa pemeriksaan, dan hal- hal yang dilakukan :

1. Memeriksa kondisi dan jumlah pelumas yang ada dalam gear box, dan system

pelumasannya, kondisi minyak pelumas harus bersih tidak terkontaminasi

cairan lain. Bila terjadi terkontaminasi segera ganti dengan pelumas yang baru

karena jika tidak diganti kinerja pompa tidak normal/ stabil, dan lakukan

penambahan pelumas jika pelumas pada gear box berkurang.

2. Memeriksa tekanan hisap dan tekanan keluar, nilanya harus sesuai dengan

data spesifikasi teknis dalam buku petunjuk pabrikan pompa tersebut, dan bila

tidak ada kesesuaiaan maka carilah penyebab dan ambil tindakan untuk

mengatasinnya.

3. Memeriksa vibration dan bunyi yang timbul, bila ada gejala bunyi/ getaran

yang tidak normal maka matikan pompa dan carilah penyebab serta lakukan

perbaikan.

4. Memeriksa arus listrik (ampere), bila pompa digerakan oleh elektic motor,

harus berada pada nilai yang direkomendasikan pada data teknis motor.

b. Pemeliharaan Bulanan

Kegiatan pemeliharaan/ perawatn bulanan adalah memeriksa temperature masing-

masing bantalan dan temperature yang direkomendasikan, bilamana ada kelainan/ hal

yang mencurigakan carilah penyebab dan segera ambil tindakan.

c. Pemeliharaan Per 3 Bulanan

Kegiatan pemeliharaan tiga bulan diantaranya, yaitu :

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 38

Page 11: 9. BAB IV (v)

1. Bersihkan dan cuci rumah bantalan dan periksa ring pelumas, bila mana

perlu di perbaiki/ diganti dan pasang kembali.

2. Memeriksa pelumas pada bagian yang saling kontak pada bantalan dengan

induksi warna pelumas yang menyerupai sabun yang disebabkan oleh

kebocoran air sehingga pelumas terkontaminasi.

3. Pergantian minyak pelumas didalam rumah bantalan dengan minyak

pelumas yang baru bila jangka waktu pemakaian telah terlampau yang

direncanakan/ direkomendasikan, atau bila pelumas sudah terkontaminasi

dengan cairan lain meskipun belum sesuai dengan jangka waktu yang

telah direkomendasikan.

d. Pemeliharaan Per 6 Bulanan

1. Mengganti oli pelumas

2. Mengecek kondisi v- belt

3. Mengecek tegangan v- belt

4. Menambahkan/ mengganti oli pelumasan. Bila perlu mengatur posisi

penyangga dan rencanakan baut penutup dan pengikat motor pada

pondasi.

e. Pemeliharaan Tahunan

Kegiatan pemeliharaan tahunan diantarnya yaitu :

1. Memeriksa kelayakan v- belt, jika sudah tidak layak pakai maka lakukan

pergantian.

2. Memeriksa tingkat keausan pada bagian- bagian pompa yang bergerak/

berputar, bila perlu lakukan perbaikan/ pergantian komponen dengan super

part yang baru.

3. Mengatur pressure setelah pompa di bongkar dan dipasang kembali.

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 39

Page 12: 9. BAB IV (v)

4. Memeriksa kondis pada katup- katup (valve assy) pada bagian yang bergerak

seperti pada spring valve dan bagian- bagian lainnya, bila perlu lakukan

pergantian.

5. Memeriksa tingkat korosi di dalam rumah pompa, bilaperlu prediksikan

tingkat ketebalan dengan pemakaian untuk mengambil langkah pencegahan,

perbaikan atau pergantian.

4.8 Overhaul Pompa

Sebelum melakukan overhaul dilakukan pastikan bahwa pompa dalam keadaan

tertutup, semua suction dan discharge vaLve. kosongkan fluida yang ada dalam

cover setting.

Kosongkan serta buka seluruh pipa yang berhubungan dengan pompa. Untuk

kegiatan overhaul dilakukan pembongkaran pompa, memeriksa bagian- bagian

pompa, perbaikan atau pergantian suku cadang dan pemasangan pompa kembali.

Dimana tata caranya mengikuti petunjuk yang diberikan oleh masing- masing pabrik.

Pembuat pompa tersebut, dan selanjutnya dilakukan uji coba, apakah pompa tersebut

dalam keadaan stabil/ normal.

Pelaksanaan overhaul pompa biasanya dianjurkan untuk overhaul yang pertama

bias dilakukan satu tahun setelah pompa mulai digunakan, pemeriksaan menyeluruh/

overhaul selanjutnya dapat ditetapkan berdasrkan hasil pemeriksaan menyeluruh/

overhaul yang pertama.

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN UIR 40