Page 1
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI BENGKEL MOBIL PAHALA MOTOR KENDAL
Sistem Pengapian Mesin EFI
Pada Mobil Kijang INNOVA
Disusun oleh :
Nama : Taufik Dwi Santoso
NIM : 5201407025
Prodi : Pend. Teknik Mesin, S1
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
Page 2
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disahkan oleh PAHALA MOTOR
KENDAL dan Jurusan TEKNIK MESIN
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Dony Hidayat Al Janan, S.T, M.T Untung Hariyanto, S.E
NIP. 197706222006041001
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Jurusan Pimpinan / Ketua Institusi Mitra
Drs. Wirawan Sumbodo, M.T Untung Hariyanto, S.E
NIP. 196601051990021002
Page 3
Abstrak
Taufik Dwi SantosoSistem Pengapian Mesin EFI Pada Mobil Kijang INNOVA
Di Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal
Pend. Teknik Mesin, S1Universitas Negeri Semarang
2010
Dengan semakin berkembangnya zaman, Ilmu Pengetahuan semakin berkembang.Demikian halnya dengan generasi muda yang menuntut untuk lebih maju dan berkembang serta terampil dalam segala hal. Oleh karena itu Universitas Negeri Semarang mengadakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang salah satu tujuannya agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu dan teori yang didapat selama mengikuti kuliah secara langsung dalam permasalahan yang dihadapi dilapangan. Dengan tujuan tersebut, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan sebagai bekal memasuki dunia kerja sesuai dengan disiplin ilmunya.Dalam menyusun laporan ini ada beberapa metode yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data sebagai penunjang penyelesaian lapora, seperti eksperimen, yaitu terikat langsung dalam pelaksanaan kerja di bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal, wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepda pembimbing lapangan dan studi pustaka yaitu dengan membaca buku atau literature yang memuat segala sesuatu mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan praktik dilapangan.Pemakaian kendaraan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan berbagai perubahan kondisi mesin, dan tentu sangat berpengaruh terhadapm kinerja mesin dan kenyamanan kendaraan. Sistem dan komponen pengapian pada mesin bensin khususnya Kijang Innova adalah bagian utama yang menentukan performa mesin. Karena pembakaran dimulai oleh pengapian, mesin bensin disebut juga SI atau spark ignition. Pembakaran terjadi karena adanya nyala yang membakar campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan di dalam mesin atau ruang bakar. Nyala atau bunga api dihasilkan oleh busi. Ujung busi yang menghasilkan bunga api berada di ruang bakar.Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa dalam program penerapan disiplin ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dan merupakan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan keteknikan yang dimiliki mahasiswa khususnya teknik mesin. Setelah melaksanakan Praktik Keja Lapangan (PKL) di Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : Dalam pelaksanaan Praktik kerja Lapangan diharapkan waktu pelaksanaannya lebih diperpanjang lagi.
Page 4
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
tersusun.
Dalam rangka penulisan atau pembuatan Laporan Praktik Lapangan (PKL)
ini dari awal hingga akhir tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih setulusnya kepada:
1. Bapak Dony Hidayat Al Janan, ST, M.T selaku Dosen Pembimbing Praktik
Kerja Lapangan (PKL), yang telah sabar dan teliti member pengarahan dan
petunjuk dalam bimbingan laporan ini.
2. Bapak Untung Hariyanto, SE selaku pemimpin sekaligus pembimbing
lapangan, yang senantiasa membimbing pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dan mengarahkan dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu
kritik dan saran membangun sangatlah penulis harapkan. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr .Wb
Semarang, Maret 2010
Taufik Dwi Santoso
NIM 5201407025
Page 5
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman Pengesahan...................................................................................... ii
Abstrak........................................................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi......................................................................................................... v
Daftar Gambar................................................................................................ vi
Daftar Lampiran............................................................................................. vi
Bab I Pendahuluan.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 2
C. Manfaat...................................................................................................... 2
D. Tempat dan Pelaksanaan........................................................................... 3
E. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 4
Bab II Isi......................................................................................................... 5
A. Pekerjaan/Kegiatan.................................................................................... 5
B. Pekerjaan/Kegiatan Umum........................................................................ 10
C. Pekerjaan/Kegiatan Khusus....................................................................... 15
Bab III Penutup.............................................................................................. 20
Kesimpulan..................................................................................................... 20
Saran............................................................................................................... 21
Daftar Pustaka................................................................................................ 24
Page 6
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi di Bengkel Mobil Pahala Motor.................... 12
Gambar 2 Denah Lokasi Bengkel Pahala Motor............................................ 14
Page 7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan.........................................................................................................................................................................................................................
25
Lampiran 2. Surat Penyerahan Praktik Kerja Lapangan.........................................................................................................................................................................................................................
26
Lampiran 3. Surat Penarikan Praktik Kerja Lapangan.........................................................................................................................................................................................................................
27
Lampiran 4. Surat Tugas Bagi Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan...............................................................................................................................................................................
28
Lampiran 5. Daftar Kunjungan Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan...............................................................................................................................................................................
29
Lampiran 6. Daftar Hadir Dan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan.........................................................................................................................................................................................................................
30
Page 8
Lampiran 7. Lembar Penilaian Penampilan Kerja Mahasiswa. ........................................................................................................................................................................................................................
31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan teknologi merupakan salah satu tuntutan yang harus
diterapkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
berkualitas dan dapat diandalkan di era globalisasi. Suatu kenyataan bahwa
Page 9
pemanfaatan teknologi tinggi telah diterapkan dalam dunia industri di
Indonesia dan telah mengalami perkembangan yang demikian pesatnya.
Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang disiapkan sebagai calon pendidik professional didunia
pendidikan. Oleh karena itu memerlukan wahana pengetahuan, pengalaman,
dan keterampilan yang terdapat di dunia industri sebagai upaya untuk
mewujudkan keterpaduan antara dunia pendidikan dengan dunia industry.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut tentunya diperlukan kegiatan
yang berorientasi pada penerapan dan pengembangan yang sesuai dengan
kegiatan keilmuannya. Salah satu yang diperlukan adalah Praktik Kerja
Lapangan (PKL) pada suatu industri. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
merupakan program kulikuler Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
yang mempunyai bobot 2 SKS dan dilaksanakan minimal 32 hari. Diharapkan
dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa dapat mengenal dan
mengetahui, melatih sikap, serta etos kerja yang mana didalam industri
menerapkan kedisiplinan kerja, komitmen, efektifitas, efisiensi kerja.
Disamping itu juga bermanfaat untuk membantu mempermudah peralihan
mahasiswa dari dunia pendidikan ke dunia kerja sesungguhnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah agar
mahasiswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
Page 10
melalui kegiatan pengalaman langsung di industri. Disamping itu agar
mahasiswa dapat menimba pengalaman dalam proses persiapan,
pengolahan, dan pengoperasian terhitung dan pemasaran produksi atau
jasa.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai syarat dalam menyelesaikan program sarjana Teknik Mesin
Universitas Negeri Semarang
b. Menambah pengetahuan tentang manajemen industri dan kompetensi
tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh industry.
c. Mengenal dan memahami dunia industry untuk menambah wawasan
dan memperdalam pengetahuan dibidangnya, terutama teknologi yang
berkembang.
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) diantaranya adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Memperoleh pengetahuan yang nyata tentang kondisi industri baik
manajemen yang diterapkan di industry, kondisi fisik, peralatan yang
digunakan dan sebagainya.
2. Bagi Lembaga Pendidikan (FT UNNES)
Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk mengembangkan
dan meningkatkan materi perkuliahan dan kurikulum dalam upaya
Page 11
pengembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan, sehingga proses
pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan dapat lebih disesuaikan
dengan kemajuan teknologi di dunia industri.
D. Tempat dan Pelaksanaan
1. Tempat
Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu di Bengkel Mobil
PAHALA MOTOR Kendal yang terletak di jalan Pahlawan II/10A
Langenharjo Kendal.
2. Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dirancang
secara terpadu agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Dalam pelaksanaan dapat dilaksanakan perkelompok atau
perorangan dengan system blok yang telah disepakati bersama institusi
mitra sesuai ekuivalensi bobot system kredit semester, masing-masing
program studi dilingkungan Fakultas Teknik. Waktu pelaksanaan dimulai
tanggal 1 Februari – 4 Maret 2010.
E. Metode Pengumpulan Data
Data yang disajikan dalam pembuatan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Page 12
Yaitu metode pengumpulan data pada obyek melalui pengamatan
langsung tentang sistem mekanisme kerja dengan jalan ikut terjun
langsung kelapangan.
2. Metode Interview
Yaitu metode dengan cara mengadakan Tanya jawab secara
langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan instansi mitra,
pembimbing lapangan dan instruktur untuk mendapatkan informasi
materi.
3. Metode Studi Pustaka
Yaitu metode untuk mencari data melalui kepustakaan yang
berkaitan dengan bahasa dan materi yang dipraktekan pada saat PKL.
BAB II
ISI
A. Pekerjaan/Kegiatan
Sampai tahun 1960, karburator telah digunakan sebagai standar sistem
penyaluran bahan bakar. Akan tetapi, dalam tahun 1971 TOYOTA mulai
mengembankan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) yang menyalurkan
Page 13
bahan bakarnya ke mesin dengan pengaturan Injeksi elektronik ke dalam
saluran masuk (Intake port) sama halnya pada karburator.
Komponen-komponen dasar EFI
Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing
namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut.
1. ECU – Electrical Control Unit
Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input
dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk
saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
2. Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
3. Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin
membutuhkan BBM lebih banyak.
4. Inlet Air Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin,
udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
5. Inlet Air Pressure Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke
mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk
ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih
Page 14
banyak.
Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan
udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2
lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
6. Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran
tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
7. Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap
yang membutuhkan buka INJECTOR.
8. Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara,
bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
9. Fuel Injector / Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan
BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari
ECU.
10. Speed Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan
gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR
berbeda.
11. Vehicle-down Sensor
Page 15
Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh
dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL
PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.
Sistem dan komponen pengapian pada mesin bensin khususnya Kijang
Innova adalah bagian utama yang menentukan performa mesin. Karena
pembakaran dimulai oleh pengapian, mesin bensin disebut juga SI atau spark
ignition. Pembakaran terjadi karena adanya nyala yang membakar campuran
udara dan bahan bakar yang dimampatkan di dalam mesin atau ruang bakar.
Nyala atau bunga api dihasilkan oleh busi. Ujung busi yang menghasilkan
bunga api berada di ruang bakar.
Terdapat perbedaan cukup banyak antara mesin Kijang Innova dan
versi mesin Kijang yang masih menggunakan karburator untuk sistem
pengapiannya. Pada mesin Innova atau mesin Kijang yang sudah menggunakan
sistem injeksi tidak lagi menggunakan distributor atau bahasa sehari-hari sering
juga disebut “delko” atau platina. Sistem pengapian tanpa distributor ini
disebut dengan DIS (distributor lessignition system).
Dalam sistem pengapian Kijang Innova distributor tidak lagi diperlukan
karena setiap busi langsung diaktifkan oleh satu koil. Yaitu setiap busi punya
satu koil. Dengan ini perawatan makin praktis. Di samping itu, performa atau
kinerja mesin tetap bisa dijaga selalu berada pada kondisi prima. dan tidak ada
bagian yang cepat rusak atau oblak.
Page 16
Pada mesin lama, bentuk koil mirip dengan botol. Satu koil digunakan
untuk empat busi (mesin empat silinder) atau lebih (tergantung jumlah
silinder). Kondisi tersebut membuat kerja koil jadi berat, terutama ketika
bekerja pada putaran tinggi. Dapat dibayangkan, apabila mesin 4 silinder, yang
bekerja pada 5.000 rpm, mengharuskan koil menghasilkan tegangan tinggi
10.000 kali setiap menit atau 27 kali per detik. Jadi setiap dua putaran per
silinder, busi harus menghasilkan satu kali tegangan.
Koil pada mesin sekarang yang langsung dipasang di kepala busi hanya
bekerja sekali untuk setiap dua kali putaran mesin (khusus mesin 4 langkah).
Itu jauh lebih ringan. Kalau dulu hanya satu, kini empat. Berarti, bila mesin
bekerja pada 5.000 rpm, koil cukup bekerja 2.500 kali.
Bentuk koil sekarang lebih kurus dan mirip cerutu. Karena itu, sering
juga disebut koil cerutu, meski bagian atas dibuat agar besar. Pada bagian ini
terdapat igniter yang memicu koil untuk menghasilkan tegangan tinggi.
Tepatnya, satu koil satu igniter.
Dengan demikian, kinerja sistem pengapian Innova jauh lebih baik,
lebih andal. Kerugian karena induksi kabel busi bisa dihilangkan. Dan juga
tidak menimbulkan storing pada audio dan radio.
Kerja sistem pengapian sangat berpengaruh pada performa mesin.
Makin baik kerja sistem pengapian selain waktu (timing) dan besarnya bunga
api yang dihasilkan tenaga yang dihasilkan mesin bertambah. Konsumsi bahan
bakar juga jadi lebih irit. Suara yang ditimbulkan mesin lebih halus. Tak kalah
penting, hal itu juga ikut menurunkan polusi gas buang.
Page 17
Kerja pengapian, yaitu waktu mencetuskan bunga api pada busi,
ditentukan oleh langkah kerja mesin. Pengapian terjadi menjelang akhir
langkah kompresi.Mesin Kijang Innova dirancang dengan efisiensi kerja tinggi.
Hal itu bisa dilihat dari perbandingan kompresi mesin yang termasuk tinggi,
9,8 : 1. Sebenarnya, untuk mesin dengan perbandingan kompresi setinggi itu,
lebih mantap menggunakan asupan bahan bakar dengan nilai oktan lebih
tinggi, misalnya 92 atau 95.
Masalahnya, menggunakan bensin beroktan lebih tinggi memaksa
pemilik Innova harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk bahan bakar.
Pasalnya, bensin beroktan tinggi, seperti produk Pertamina, yaitu Pertamax dan
Pertamax Plus serta produk Shell, harganya lebih mahal dari Premium.
Akibatnya, meski menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus,
konsumsi bahan bakar per kilometer lebih irit. Namun, total rupiahnya tetap
saja lebih tinggi. Inilah yang menyebabkan konsumen lebih tertarik
memberikan asupan “gizi” standar buat Kijang Innovanya. Karena akibatnya
tidak langsung dirasakan, tetapi mesin bekerja dengan mulus. Kecuali, lebih
boros atau akselerasi agak payah dibandingkan bila menggunakan Pertamax,
apalagi bila bebannya penuh dan disuruh lagi menanjak.
Kondisi ini telah diantisipasi oleh Toyota. Mesin Innova dilengkapi
dengan “knock sensor”. bila mesin mengalami detonasi atau “mbrebet”,
menembak karena gizi bahan bakar yang kurang cocok dengan selera mesin,
knock sensor akan memberi informasi ke komputer mesin.Selanjutnya,
komputer mengubah waktu pengapian secara otomatis. Dalam hal ini,
dimajukan. Hasilnya, gejala menembak bisa langsung dicegah.
Page 18
Makin bagus kualitas bensin, kerja mesin makin efisien alias irit.
Jumlah bahan bakar yang terbakar lebih banyak. Proses pembakaran juga
berlangsung lebih cepat. Ini yang menyebabkan bensin beroktan tinggi
menghasilkan tenaga dan akselerasi lebih mantap dibandingkan
Premium.Mengingat Kijang Innova adalah kendaraan keluarga, dan sering
digunakan dengan muatan banyak, termasuk ke luar kota, tak ada salahnya—
malah lebih baik—sekali-kali diberi bensin beroktan tinggi. Terutama, bila
Innova harus membawa muatan banyak serta melalui jalanan penuh tanjakan
dan macet.
Dengan asupan gizi yang lebih baik, yaitu bensin beroktan lebih tinggi,
mesin bekerja lebih ceria dan mantap. Perjalanan berat pun jadi lebih ringan.
Juga perlu diingat, menurut Toyota, setiap 20.000 km atau 24 bulan, busi harus
diganti. Tujuannya agar bisa tetap bekerja optimal.
B. Pekerjaan/Kegiatan Umum
1. Sejarah Singkat Bengkel
Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal berdiri pada tanggal 28
Agustus 1988, yang merupakan sebuah bengkel yang berdiri dari bawah dan
berkembang pesat sampai sekarang. Sebelum berdirinya bengkel Mobil
PAHALA MOTOR, Pimpinan bengkel masih menyandang sebagai seorang
karyawan di bengkel-bengkel yang sudah maju pesat di daerah Kendal.
Karena merasa sudah mampu untuk bergelut mendirikan sebuah bengkel,
beliau mendirikan sebuah bengkel yang diberi nama PAHALA MOTOR.
Page 19
Bidang usaha pada Bengkel Mobil PAHALA MOTOR yaitu usaha
dibidang perawatan, pengadaan suku cadang kendaraan dan sebuah rental
mobil.
Adapun Pelayanan yang disediakan dalam Bengkel Mobil PAHALA
MOTOR Kendal antara lain:
1) Tune Up
2) Overhaul mesin
3) Balancing
4) Spooring
5) Rental mobil
2. Struktur Organisasi Bengkel
Untuk lebih memudahkan dalam menjalankan suatu perusahaan
diperlukan suatu system pengorganisasian dan koordinasi yang jelas, agar
tiap sumber daya manusia dalam perusahaan dapat mengetahui tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak mereka masing-masing sehingga
mereka dapat bekerja dengan baik secara bersama-sama sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya.
Demikian juga Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal dalam
menjalankan usahanya mempunyai struktur organisasi beserta tugas masing-
masing bagian yang saling terkait. Adapun struktur organisasi di Bengkel
Mobil PAHALA MOTOR Kendal sebagai berikut:
Direksi
Accounting
Mekanik 1
Mekanik 1
Mekanik 1
Mekanik 1
Mekanik 1
Mekanik 1
Page 20
Gambar 1. Struktur Organisasi di Bengkel Mobil PAHALA
MOTOR Kendal
Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah:
1) Direksi
Direksi adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang merupakan
pemegang kekuasaan untuk mengambil keputusan dan menentukan
kebijakan yang terakhir dalam rapat umum yang diselenggarakan oleh
perusahaan.
2) Accounting
Bertugas mengurusi semua pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan baik berupa uang maupun surat-surat
3) Mechanic
Tugas dan tanggung jawab mekanik adalah sebagai berikut:
a. Mengerjakan pekerjaan yang harus sesuai dengan work order.
Page 21
b. Menjaga kebersihan unit kendaraan customer.
c. Memberikan nama dan keterangan di work order.
d. Merawat Tool box yang setelah selesai digunakan dalam kondisi
bersih.
e. Menjaga kebersihan lingkungan perusahaan
3. Lokasi dan Bengkael Mobil PAHALA MOTOR Kendal
Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal terletak di Jl. Pahlawan
II/10 A Langenharjo Kendal. Lokasi tersebut memiliki letak yang kurang
strategis, karena tempatnya berada cukup jauh dari pusat kota Kendal,
namun walaupun letaknya kurang strategis Bengkel Mobil PAHALA
MOTOR Kendal mampu menarik pelanggan yang sampai sekarang Bengkel
Mobil PAHALA MOTOR Kendal terkenal di daerah Kendal.
Lokasi Bengkel PAHALA MOTOR Kendal
1 2
4
3
6
5
Keterangan :Masjid Agung KendalGOR Bahurekso KendalTaman Garuda KendalAlun-alun KendalPDAMLokasiKe JakartaKe SemarangJl. PemudaJl. Pahlawan
U
Page 22
Gambar 2. Lokasi Bengkel PAHALA MOTOR Kendal
4. Hari dan Jam Kerja
Dalam melaksanakan usahanya Bengkel Mobil PAHALA MOTOR
Kendal menetapkan hari dan jam kerja bagi karyawanya sebagai berikut:
1) Jam kerja hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, dan Sabtu
Pukul 07.30 - 12.00 WIB : Jam kerja pertama
Pukul 12.00 - 13.00 WIB : Istirahat
Pukul 13.00 – 17.00 WIB : Jam kerja kedua
Page 23
C. Pekerjaan/Kegiatan Khusus
1. Ruang Lingkup
Pemakaian kendaraan secara terus menerus dalam jangka waktu
tertentu akan menyebabkan berbagai perubahan kondisi mesin, dan tentu
sangat berpengaruh terhadapm kinerja mesin dan kenyamanan kendaraan.
Dengan adanya perubahan-perubahan pada mesin tersebut maka
diperlukan penyetelan kembali bagian-bagian mesin secara berkala untuk
menjaga kondisi mesin tetap dalam kondisi optimal sekaligus menghindari
kerusakan komponen lainnya yang tidak diinginkan. Istilah lain dari
penyetelan tersebut adalah Engine Tune Up (ETU). Engine Tune Up dapat
diartikan sebagai usaha untuk memulihkan kembali kondisi dan fungsi
mesin sehingga diproleh kembali kinerja mesin yang optimal. Pekerjaa Tune
Up meliputi penyetelan, pembersihan dan penggantian komponen yang
diperlukan. Bagian-bagian yang di Tune Up pada sebuah mobil meliputi
beberapa item sebagai berikut:
1) Pemeriksaan oli mesin.
2) Pemeriksaan sistem pendinginan.
3) Pemeriksaan saringan udara (air cleaner).
4) Pemeriksaan saringan bensin ( fuel filter).
5) Pemeriksaan tali penggerak (belt).
6) Pemeriksaan kondisi baterai.
7) Pemeriksaan dan penyetelan celah katup.
8) Pemeriksaan dan penyetelan celah busi.
Page 24
9) Pemeriksaan kabel tegangan tinggi.
10) Pemeriksaan centrifugal advancer.
11) Pemeriksaan vacuum advancer.
12) Penyetelan saat pengapian (ignition timing).
13) Penyetelan putaran idle.
2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dilakukan Tune Up pada mesin adalah:
1) Untuk melakukan usaha perawatan, pemeriksaan, penyetelan, sehingga
dapat mengurangi resiko kerusakan fatal pada bagian mesin.
2) Untuk meningkatkan dan tenaga mesin.
3) Agar penggunaan bahan bakar lebih irit.
4) Untuk memperpanjang usia pemakaian mesin.
5) Untuk mengembalikan kenyamanan kendaraan saatdikendarai
3. Masalah
Berdasarkan pengalaman selama Praktik Kerja Lapangan, customer
Yang masuk sering mengatakan keluhan-keluhan yang terjadi pada
mobilnya sebagai berikut:
1) Mesin susah dihidupkan.
2) Mesin tersendat, akselerasi kurang bagus, dan tenaga kurang.
3) Suara mesin kasar
4) Trouble shooting
Page 25
Setelah customer menyampaikan keluhannya maka diteruskan dengan
trouble shooting terhadap masalah yang timbul pada mobil tersebut.
Keluhan Penyebab Penyelesaian
1. Mesin susah hidup Masalah pada karburator atau
computer (Tipe mesin EFI)
Overhaul
karburator dan
analisis komputer
EFI2. Mesin tersendat,
akselerasi dan
tenaga kurang
Masalah pada karburator Bersihkan dan
periksa sistem
karburator3. Suara mesin kasar Celah katup terlalu besar Overhaul
4. Prosedur Tune UP
Sebelum melakukan pekerjaan Tune Up maka terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1) Gunakan selalu pakaian kerja untuk menjamin keamanan.
2) Gunakan alat sesuai fungsi dan kegunaannya.
3) Jika menggunakan SST gunakan SST yang sesuai.
Alat dan Bahan yang harus dipersiapkan antara lain :
1. Alat
1) Tool box, yang berisi :
Page 26
• Kunci busi
• Satu set kunci ring
• Satu set kunci pas
• Satu set kunci sok
• Satu set kunci T
• Obeng min (-)
• Obeng plus (+)
• Feeler gauge
• Tang Biasa
• Tang lancip
• Tang potong
• Palu besi
• Palu plastik
• Obeng ketok
2) Timing light
3) Dongkrak
4) Air gun dengan udara tekanan
2. Bahan
1) Air
2) Air accu
3) Minyak rem
4) Oli power steering
Page 27
5) Carburator cleaner
6) STP AP – 75
7) Kertas ampelas
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah memberikan manfaat
yang besar bagi mahasiswa dalam program penerapan disiplin ilmu yang
diperoleh dari bangku kuliah dan merupakan kesempatan untuk
Page 28
mengembangkan keterampilan keteknikan yang dimiliki mahasiswa khususnya
teknik mesin.
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bengkel Mobil
PAHALA MOTOR Kendal, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktik Keja Lapangan (PKL) sangat bermanfaat bagi mahasiswa, untuk
memperoleh pengalaman kerja yang nyata dalam menghadapi
permasalahan riil yang ada di dunia industri, dikarenakan pengalaman yang
diperoleh di kampus masih sangatlah kurang.
2. Praktik Keja Lapangan (PKL) memacu mahasiswa untuk meningkatkan
keterampilan praktik yang dimiliki serta serta memperoleh pengetahuan
manajemen alat dan pola kerja yang benar dalam melakukan kegiatan
servis.
3. Dengan adanya Praktik Keja Lapangan (PKL), mahasiswa menyadari
bahwabetapa pentingnya menguasai pelajaran teori maupun praktik untuk
dapat terjun langsung di dunia industri.
4. Pengalaman kerja di lapangan membuat mahasiswa dapat mengerti dan
melatih kedisiplinan kerja di dunia industri, sehingga memberikan motivasi
yang lebih dan tanggung jawab dalam melaksanakan studi agar nantinya
benar-benar siap dalam menghadapi tantangan di industri.
5. Untuk mengatasi sebuah masalah dibutuhkan pengalaman dan pengetahuan
yang luas, tidak cukup dengan teori.
6. Pelaksanaan Praktik Keja Lapangan (PKL) harus benar-benar terkoordinir
antara mahasiswa, dosen pembimbing dan pembimbing lapangan, sehingga
Page 29
diharapkan tercipta kerjasama yang saling menguntungkan dimasing-
masing pihak.
B. Saran
Setelah melaksanakan Praktik Keja Lapangan (PKL) di Bengkel Mobil
PAHALA MOTOR Kendal penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
a) Sebelum melaksanakan Praktik Keja Lapangan (PKL) sebaiknya
mahasiswa terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan membaca
mengenai teknologi-teknologi terbaru yang diterapkan pada mobil-
mobil saat ini agar tidak bingung saat kegiatan Prakti Kerja Lapangan
(PKL).
b) Adaptasi dengan lingkungan kerja industri merupakan hal yang sangat
menentukan keberhasilan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
karena lingkungan kerja sangat jauh berbeda dengan lingkungan
kampus.
c) Mahasiswa hendaknya mematuhi segala peraturan yamg berlaku di
industri.
d) Mahasiswa harus aktif dalam melakukan pekerjaan industri.
e) Mahasiswa harus selalu menjaga nama baik diri sendiri, industri dan
Universitas Negeri Semarang.
2. Bagi Fakultas Teknik UNNES
Page 30
a) Waktu untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebaiknya
diperpanjang sehingga mahasiswa benar-benar dapat menguasai ilmu
dan keterampilan dalam pengelolaan bengkel maupun pengetahuan
tentang keteknikan.
b) Diharapkan pihak FT UNNES Jurusan Teknik Mesin selalu
meningkatkan kerja sama dengan industri yang bergerak di bidang
otomotif untuk mempermudah mahasiswa dalam mencari tempat
Praktik Kerja Lapangan (PKL).
c) Sebaiknya fasilitas dan prasarana Jurusan Teknik Mesin terus selalu
ditingkatkan dalam mendukung program dan kegiatan kuliah.
d) Diharapkan dlakukan monitoring oleh pihak jurusan terhadap
mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL), untuk mengontrol sekaligus
mempererat hubungan dengan pihak tempat Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
3. Bagi Industri atau Perusahaan.
a) Praktikan/mahasiswa sebaiknya diberikan kepercayaan dalam
menghadapi kasus dengan bimbingan yang benar.
b) Dalam penyampaian tugas terhadap praktikan harus lebih sopan dan
lebih menghargai antar karyawan dan praktikan.
c) Kesejahteraan karyawan sebaiknya diperhatikan, untuk meningkatkan
etos kerja dan produktifitas karyawan.
Page 31
Demikian sedikit saran dan masukan yang dapat penyusun sampaikan
melalui laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Penyusun berharap semoga
saran dan masukan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Praktik Kerja Lapangan. (2010). Buku Pantauan Pelaksanaa Prakik Kerja
Lapangan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Semarang : FT UNNES.
http://m.toyota.com
http://m.kompas.com