ABSES HATIPendahuluan Abs es ada lah pen gumpul an cair an nan ah teb al, ber warna kek uni nga n dise bab kan ole h bakteri, protozoa atau invasi jamur kejaringan tubuh. Abses dapat terjadi di kulit, gusi, tulan g, dan organ tubuh seperti hati, paru-paru, bahkan otak, area yang terjadi abses berwarna merah dan menggembung, biasanya terdapat sensasi nyeri dan panas setempat (Microsot !ncarta "eerence #ibrary, $%%&' Abs ces s ada lah kumpul an nan ah sete mpa t dal am rongga yan g tidak aki bat ker usa kan jaringan, epar adalah hati ()orland, *++'. Abses hati adalah bentuk ineksi pada hati yang disebabkan karena ineksi bakteri, parasit, jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati. )an sering timbul sebagai kompli kasi dar i per ada ngan aku t salu ran empedu. ("o bins, et al, $%% $'. adi Abses hepar adalah rongg a berisi nanah pada hati yang diaki batkan oleh ineksi. Abses hati adalah bentuk ineksi pada hati yang disebabkan karena ineksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal Abses hati dahulu lebih banyak terjadi melalui ineksi porta, terutama pada anak muda, sekund er pad a per ada nga n app end icit is, tet api seka rang abs es pio gen ik seri ng ter jadi sekunder terhadap obstruksi dan ineksi saluran empedu . Anatomi dan isiologi epar merupakan organ berbentuk biji dalam tubuh kita dengan berat *,/ kg pada orang dewasa. #etaknya, terdapat pada bagian atas dalam rongga abdomen disebelah kanan bawah diaragma. ati secara luas dilindungi tulang iga. epar terbagi atas dua lapisan utama0 pertama, permukaan atas berbentuk tembung, terletak di bawah diaragma, kedua, permukaan bawah tidak rata dan memperhatikan lekukan isura transe rsus. isura long itudi onal memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian atas hati, selanjutnya hati dibagi empat belahan0 lobus kanan, lobus kiri, lobus kaudata, dan lobus 1uadrates at i mempun yai $ jenis per eda ran dar ah yai tu0 Art eri hepati ca dan 2en a por ta. 2ena hepatica, keluar dari aorta dan memberikan *3/ darah dalam hati, darah ini mempunyai kejenuhan +/-*%% 4 masuk ke hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapil er 2ena, akhirny a kelua r sebaga i 2ena hepatica . 2ena porta terbentuk dari lienal is dan 2ena mese ntr ika superio r men gha nta rka n &3/ dar ahn ya ke hat i, dar ah ini mempun yai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Abses adalah pengumpulan cairan nanah tebal, berwarna kekuningan disebabkan oleh bakteri, protozoa atau invasi jamur kejaringan tubuh. Abses dapat terjadi di kulit, gusi, tulang,
dan organ tubuh seperti hati, paru-paru, bahkan otak, area yang terjadi abses berwarna merah
dan menggembung, biasanya terdapat sensasi nyeri dan panas setempat (Microsot !ncarta
"eerence #ibrary, $%%&'
Abscess adalah kumpulan nanah setempat dalam rongga yang tidak akibat kerusakan
jaringan, epar adalah hati ()orland, *++'.
Abses hati adalah bentuk ineksi pada hati yang disebabkan karena ineksi bakteri, parasit,
jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai
dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati. )an sering
timbul sebagai komplikasi dari peradangan akut saluran empedu. ("obins, et al, $%%$'.
adi Abses hepar adalah rongga berisi nanah pada hati yang diakibatkan oleh ineksi. Abses
hati adalah bentuk ineksi pada hati yang disebabkan karena ineksi bakteri, parasit, jamur
maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal
Abses hati dahulu lebih banyak terjadi melalui ineksi porta, terutama pada anak muda,
sekunder pada peradangan appendicitis, tetapi sekarang abses piogenik sering terjadi
sekunder terhadap obstruksi dan ineksi saluran empedu
.
Anatomi dan isiologi
epar merupakan organ berbentuk biji dalam tubuh kita dengan berat *,/ kg pada orang
dewasa. #etaknya, terdapat pada bagian atas dalam rongga abdomen disebelah kanan bawah
diaragma. ati secara luas dilindungi tulang iga.
epar terbagi atas dua lapisan utama0 pertama, permukaan atas berbentuk tembung, terletak
di bawah diaragma, kedua, permukaan bawah tidak rata dan memperhatikan lekukan isura
transersus. isura longitudional memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian atas hati,
selanjutnya hati dibagi empat belahan0 lobus kanan, lobus kiri, lobus kaudata, dan lobus
1uadrates
ati mempunyai $ jenis peredaran darah yaitu0 Arteri hepatica dan 2ena porta. 2ena
hepatica, keluar dari aorta dan memberikan *3/ darah dalam hati, darah ini mempunyai
kejenuhan +/-*%% 4 masuk ke hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan
kapiler 2ena, akhirnya keluar sebagai 2ena hepatica. 2ena porta terbentuk dari lienalis dan2ena mesentrika superior menghantarkan &3/ darahnya ke hati, darah ini mempunyai
kejenuhan 5%4 sebab beberapa 6$ telah diambil oleh lime dan usus, guna darah ini
membawa zat makanan ke hati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dan usus halus.
ati dapat dianggap sebagai sebuah pabrik kimia yang membuat, menyimpan, mengubah dan
mengekskresikan sejumlah besar substansi yang terlibat dalam metabolisme. #okasi hati
sangat penting dalam pelaksanaan ungsi ini karena hati menerima darah yang kaya nutrien
langsung dari traktus gastrointestinal0 kemudian hati akan menyimpan ataumentransormasikan semua nutrient ini menjadi zat-zat kimia yang digunakan dibagian lain
dalam tubuh untuk keperluan metabolik. ati merupakan organ yang penting khususnya
dalam pengaturan metabolisme glukosa dan protein. ati membuat dan mengekresikan
empedu yang memegang peran uatama dalam proses pencernaan serta penyerapan lemak
dalam tractus gastrointestinal. 6rgan ini mengeluarkan limbah produk dari dalam aliran darah
dan mensekresikannya ke dalam empedu
.
ungsi metabolic hati terdiri dari0 mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang
disimpan di suatu tempat dalam tubuh, dikeluarkannnya sesuai dengan pemakaiannya dalam
jaringan. 7edua0 mengeluarkan zat buangan dan bahan racun untuk diekresikan dalamempedu dan urin. 7etiga0 menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
7eempat0 sekresi empedu garam empedu dibuat di hati di bentuk dalam system retikula
endothelium dialirkan ke empedu. 7elima0 pembentukan ureum, hati menerima asam amino
diubah menjadi ureum dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin. 7eenam0
menyimpan lemak untuk pemecahan berakhir asam karbonat dan air. 8elain itu hati juga
berungsi sebagai penyimpan dan penyebaran berbagai bahan, termasuk glikogen, lemak,
vitamin, dan besi, vitamin A dan ) yang dapat larut dalam lemak disimpan di dalam hati.
ati juga membantu mempertahankan suhu tubuh secara luasnya organ ini dan banyaknya
kegiatan metabolisme yang berlangsung mengakibatkan darah banyak mengalir melalui
organ ini sehingga menaikkan suhu tubuh
.
!tiologi
9akteri ini bisa sampai ke hati melalui: *' kandung kemih yang terineksi. $' #uka tusuk atau
luka tembus. ;' <neksi didalam perut., dan &' <neksi dari bagian tubuh lainnya yang terbawa
oleh aliran darah. =ejalanya berkurangnya nasu makan, mual dan demam serta bisa terjadi
nyeri perut. (8choonmaker, )., $%%;'.
Pada umumnya abses hati dibagi dua yaitu abses hati amebik (AA' dan abses hati pyogenik
(AP'. AA merupakan komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang sering dijumpai di
daerah tropik3 subtropik, termasuk indonesia. Abses hepar pyogenik (AP' dikenal juga
sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess o the liver, bacterial hepatic
abscess. (Aru, >. 8., $%%$'
Pada era pre-antibotik, AP terjadi akibat komplikasi appendisitis bersamaan dengan
pylephlebitis. 9akteri phatogen melalui arteri hepatika atau melalui sirkulasi vena portal
masuk ke dalam hati, sehingga terjadi bakteremia sistemik, ataupun menyebabkan komplikasi
Pada kasus ineksi bakterial yang bersiat akut, ukuran limpa sedikit membesar. Pembesaran
terjadi akibat peradangan yang menyebabkan peningkatan iniltrasi sel-sel agosit dan sel-selneutroil. aringan atau sel-sel yang mati akan dicerna oleh enzim, sehingga konsistensi
menjadi lembek, apabila disayat mengeluarkan cairan berwarna merah, bidang sayatan
menunjukkan warna merah merata. Permukaan limpa masih lembut dan terlihat keriput.
Peradangan dapat meluas sampai dengan kapsula limpa yang disebut sebagai perisplenitis
dengan atau tanpa disertai abses.
Pada ineksi kronis non-pyogenik, pembesaran yang terjadi melebihi ukuran limpa pada
ineksi akut. 7onsistensi mengeras, bidang sayatan memperlihatkan adanya lymphoid
aggregates, pulpa merah banyak mengandung sel-sel agosit yang didominasi oleh sel
plasma.
$. =angguan 8irkulasi
=angguan sirkulasi dapat menyebabkan kongesti buluh darah pada limpa. 7eadaan kongesti
limpa ini dapat disebabkan oleh $ kondisi utama, yaitu gagal jantung kongesti
(B3Bongestive eart ailure' dan sirosis hati (epatic Birrhosis'. 7ondisi gagal jantung
(dilatasi' menyebabkan kongesti umum3sistemik buluh darah balik, terutama vena porta
hepatika dan vena splenik. 7eadaan ini mengakibatkan tekanan hidrostatik vena meningkat
dan mengakibatkan terjadinya pembesaran limpa. Pada kondisi sirosis hati, aliran darah pada
vena porta mengalami obstruksi, karena terjadi ibrosis hati. 7eadaan seperti ini
menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik vena porta dan vena splenik, sehingga
menyebabkan pembesaran limpa. Pembesaran limpa yang diakibatkan oleh sirosis hati ini
dapat disertai penebalan lokal pada kapsula. Adanya abses hati khussunya yang terdapat pada
vena porta juga memungkinkan obstruksi.
Patogenesis
ati adalah organ yang paling sering terjadinya abses. Abses hati dapat berbentuk soliter atau
multipel. al ini dapat terjadi dari penyebaran hematogen maupun secara langsung dari
tempat terjadinya ineksi di dalam rongga peritoneum. ati menerima darah secara sistemik
maupun melalui sirkulasi vena portal, hal ini memungkinkan terineksinya hati oleh bakteri