Top Banner
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa kejanggalan yang terjadi pada pelaksanaan proyek Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR. “Masyarakat bersabar menunggu hasil pemeriksaan, karena KPK dan BPK sudah memeriksa ketidakberesan dalam pelaksanaan proyek tersebut,” demikian ditegaskan Wakil Ketua DPR Anis Matta belum lama ini. Anis yang juga Sekjen DPP PKS ini menegaskan kepada anggota DPR untuk memeriksa kembali renovasi tersebut, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang tertera sesuai kontrak atau tidak. “Kalau buat saya gampang saja, jika memang rumah yang dibangun tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati, kembalikan saja, suruh kontraktornya memperbaiki dan mengganti seluruh hal yang tidak sesuai kesepakatan,” jelasnya. Dia melihat selama ini benda-benda milik DPR yang sifatnya memerlukan pemeliharaan seperti rumah dinas dan gedung DPR rawan penyimpangan. Untuk itu, khusus rumah, dirinya mengusulkan agar dikembalikan saja sepenuhnya kepada Sekneg. “Anggota DPR kebanyakan juga sudah memiliki rumah di Jakarta, sehingga seringkali yang menempati rumah dinas tersebut adalah keluarga anggota DPR,” tegasnya. (dr) JAKARTA: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan hingga saat ini belum mendapat laporan atau diminta untuk mengaudit 151 daftar nama perusahaan yang diduga pernah berhubungan dengan terdakwa kasus pajak Gayus Tambunan. “Mengenai daftar 151 nama perusahaan itu, BPK belum mendapat informasi apa-apa,” kata Ketua BPK Hadi Poernomo saat ditemui di Gedung BPK Jakarta, belum lama ini. Dia menambahkan BPK baru mengetahui informasi 151 perusahaaan itu dari surat kabar. “Jadi, BPK belum dapat laporannya,” ujarnya. Ketika ditanya mengenai kesediaan dan kesiapan BPK jika diminta mengaudit 151 perusahaan tersebut, Hadi hanya tersenyum. “Jangan berandai-andai,” tuturnya. Sementara itu, mengenai data enam perusahaan yang diaudit BPK, menurut Hadi semuanya telah diserahkan kepada DPR. “Mengenai nama perusahaan apa saja, semua telah kami serahkan ke DPR. Jadi, coba tanyakan ke DPR,” ujarnya. BPK Belum Audit 151 Perusahaan ‘Pasien’ Gayus JAKARTA: PDI Perjuangan mendesak Kementerian Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Tegal dan sekolah- sekolah terkait, untuk segera menarik buku-buku profil Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua Kelompok Fraksi PDI Perjuangan di Komisi Pendidikan DPR Heri Akhmadi menyatakan pengadaan buku berseri tentang SBY tidak masuk dalam anggaran pengadaan buku Kementerian Pendidikan Nasional. PDIP menengarai tidak dijalankannya transparansi dan efektivitas serta menaruh keraguan terhadap proses seleksi buku yang masuk ke sekolah- sekolah. Fraksi PDI Perjuangan menilai bahwa pemerintah dan pemda serta lembaga pendidikan terkait tidak menjalankan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2010 Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Kementerian Pendidikan Nasional harus memberikan klarifikasi dan pertanggungjawaban atas ketidakpatuhan dalam melaksanakan Permendiknas 19 2010, serta mendesak dilakukannya audit terhadap proses pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tuturnya. Buku-buku profil SBY terdiri dari 10 seri. Diketahui bahwa buku-buku itu berasal dari bantuan dana alokasi khusus. (dr) BPK Harus Usut Penggunaan DAK Buku SBY KPK dan BPK Periksa Dugaan Korupsi Proyek Rumah DPR 71 Warta BPK FEBRUARI 2011 LINTAS PERISTIWA LINTAS PERISTIWA 71- lintas peristiwa.indd 71 23/02/2011 20:22:33
9

7. Halaman 71

Jan 04, 2017

Download

Documents

doankhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 7. Halaman 71

JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa kejanggalan yang terjadi pada pelaksanaan proyek Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR.

“Masyarakat bersabar menunggu hasil pemeriksaan, karena KPK dan BPK sudah memeriksa ketidakberesan dalam pelaksanaan proyek tersebut,” demikian ditegaskan Wakil Ketua DPR Anis Matta belum lama ini.

Anis yang juga Sekjen DPP PKS ini menegaskan kepada anggota DPR untuk memeriksa kembali renovasi tersebut, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang tertera sesuai kontrak atau tidak.

“Kalau buat saya gampang saja, jika memang rumah yang dibangun tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati, kembalikan saja, suruh kontraktornya memperbaiki dan mengganti seluruh hal yang tidak sesuai kesepakatan,” jelasnya.

Dia melihat selama ini benda-benda milik DPR yang sifatnya memerlukan pemeliharaan seperti rumah dinas dan gedung DPR rawan penyimpangan. Untuk itu, khusus rumah, dirinya mengusulkan agar dikembalikan saja sepenuhnya kepada Sekneg.

“Anggota DPR kebanyakan juga sudah memiliki rumah di Jakarta, sehingga seringkali yang menempati rumah dinas tersebut adalah keluarga anggota DPR,” tegasnya. (dr)

JAKARTA: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan hingga saat ini belum mendapat laporan atau diminta untuk mengaudit 151 daftar nama perusahaan yang diduga pernah berhubungan dengan terdakwa kasus pajak Gayus Tambunan.

“Mengenai daftar 151 nama perusahaan itu, BPK belum mendapat

informasi apa-apa,” kata Ketua BPK Hadi Poernomo saat ditemui di Gedung BPK Jakarta, belum lama ini.

Dia menambahkan BPK baru mengetahui informasi 151 perusahaaan itu dari surat kabar. “Jadi, BPK belum dapat laporannya,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai kesediaan dan kesiapan BPK jika diminta

mengaudit 151 perusahaan tersebut, Hadi hanya tersenyum. “Jangan berandai-andai,” tuturnya.

Sementara itu, mengenai data enam perusahaan yang diaudit BPK, menurut Hadi semuanya telah diserahkan kepada DPR. “Mengenai nama perusahaan apa saja, semua telah kami serahkan ke DPR. Jadi, coba tanyakan ke DPR,” ujarnya.

BPK Belum Audit 151 Perusahaan ‘Pasien’ Gayus

JAKARTA: PDI Perjuangan mendesak Kementerian Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Tegal dan sekolah-sekolah terkait, untuk segera menarik buku-buku profil Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Kelompok Fraksi PDI Perjuangan di Komisi Pendidikan DPR Heri Akhmadi menyatakan pengadaan buku berseri tentang SBY tidak masuk dalam anggaran pengadaan buku Kementerian Pendidikan Nasional.

PDIP menengarai tidak dijalankannya transparansi dan efektivitas serta menaruh keraguan terhadap proses seleksi buku yang masuk ke sekolah-sekolah.

Fraksi PDI Perjuangan menilai bahwa pemerintah dan pemda serta lembaga pendidikan terkait tidak menjalankan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2010 Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Kementerian Pendidikan Nasional harus memberikan klarifikasi dan pertanggungjawaban atas ketidakpatuhan dalam melaksanakan Permendiknas 19 2010, serta mendesak dilakukannya audit terhadap proses pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tuturnya.

Buku-buku profil SBY terdiri dari 10 seri. Diketahui bahwa buku-buku itu berasal dari bantuan dana alokasi khusus. (dr)

BPK Harus Usut Penggunaan DAK Buku SBY

KPK dan BPK Periksa Dugaan Korupsi Proyek Rumah DPR

71Warta BPK FEBRUARI 2011

lintas peristiwa lintas peristiwa

71- lintas peristiwa.indd 71 23/02/2011 20:22:33

Page 2: 7. Halaman 71

TOKOH KITA

MEMIMPIN pos baru yang kini menjadi sorotan masyarakat, pasti-nya menjadi tantangan tersendiri bagi Fuad Rahmany, yang dilantik menjadi Direktur Jenderal Pajak, pada 24 Janu-ari. Pasalnya, dia dilantik di tengah hi-ruk pikuknya kasus mafia pajak Gayus Tambunan. Tak heran seusai dilantik, Fuad langsung mencanangkan pem-benahan pos barunya.

Dia akan mempelajari sumber ke-bocoran dalam institusi yang dipim-pinnya. Seperti mencari kelemahan sistem, prosedur dalam proses bisnis perpajakan. Menurut dia, permasa-lahan di Ditjen Pajak berada pada sis-temnya.

“Sistem dan prosedur itu, sudah ada. Selalu ada perbaikan mengikuti perbaikan masyarakat,” kata mantan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) itu.

“Pokoknya kita akan perbaiki, jangan ada lagi yang seperti Gayus. Reformasi sudah dijalankan dalam Kementerian Keuangan. Ditjen pa-jak adalah bagian Kementerian Keu-angan dan reformasi birokrasi sudah berjalan. Kita akan terus melakukan perbaikan,” tegas doktor ilmu ekono-mi lulusam Amerika itu.

Fuad menyebut dirinya bukanlah orang asing di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. “Saya kan orang Ke-menterian Keuangan, bukan baru. Jadi kita sudah saling kenal. Kita akan ker-ja sama dan punya komitmen tinggi.” ucapnya.

Dia mengharapkan kasus mafia pajak yang melibatkan mantan pega-wai pajak Gayus Tambunan tidak teru-lang kembali, apalagi proses reformasi birokrasi dalam tubuh Direktorat Jen-deral Pajak saat ini terus berlangsung dengan baik.

Fuad Rahmany pernah mendu-duki posisi Deputy for Budgeting and Accountancy pada Badan Rehabilita-si dan Rekonstruksi NAD-Nias. Juga pernah menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Surat Utang Negara dan Kepada Pusat Manajemen Obligasi Negara (PMON). (dr)

Janji Fuad Rahmany

SIaPa yang tak kenal Mario Teguh, motivator ulung yang kerap kali menghiasi layar kaca. Dia host di aca-ra bertajuk Business Art di O’Channel dan Mario Teguh Golden Ways di Met-ro TV. Tak heran begitu tampil di ru-ang Audotorium Badan Pemeriksa Ku-angan (BPK) belum lama ini mendapat

sambutan yang antusias dari para audien.

Nama asli pria kela-hiran Makassar 5 Ma-ret 1956 ini adalah Sis Maryono Teguh. Sis berarti siswa, Maryono berarti yang lahir pada Maret, dan Teguh bera-sal dari nama ayahnya, Gozali Teguh. Dirinya dibesarkan dari keluar-ga sederhana. Ayahnya hanya seorang tentara berpangkat rendah. Dia mengaku kalau masa

kecilnya di laluinya dengan kehidupan yang pas-pasan. Sekalipun begitu Ma-rio tak pernah pantang menyerah un-tuk memperjuangkan nasibnya.

“Terlahir di lingkungan keluarga yang ekonominya pas-pasan, saya protes dan tidak mau menjadi orang miskin,” kenangnya.

Kerja kerasnya mulai membuah-kan hasil ketika dia mendapat bea-siswa ke Amerika untuk menimba ilmu di Indiana University. Setelah menempuh pendidikan, dia menga-wali karir profesionalnya di Citibank sebagai Head of Sales. Selanjutnya, dia pindah ke BSB Bank sebagai Mana-ger Business Development. Terakhir berkarier di Aspac Bank sebagai Vice President Marketing & Organization Development.

Untuk mencapai kesuksesannya Mario berusaha untuk jujur, berniat baik, dan kerja keras. “Tiga hal ini yang tetapkan untuk diiri saya.” (bw)

Mario Teguh:“Nama Saya Sis Maryono Teguh”

72 Warta BPKFEBRUARI 2011

72-73 tokoh kita.indd 72 23/02/2011 20:25:34

Page 3: 7. Halaman 71

PRESIdEN Susilo Bambang Yud-hoyono mendapat gelar kehormatan Patuan Sorimulia Raja. Gelar ini meru-pakan gelar kehormatan tertinggi Ba-tak Mandailing yang juga berarti Padu-ka yang Dihormati dan Diteladani.

Bersamaan dengan itu, Ibu Ani Yudhoyono juga dianugerahi gelar Naduma Harungguan Hasayangan. Gelar ini merupakan gelar kehormatan untuk istri atau pemaisuri, yang arti-

nya Penyatu dan Penyayang Sesama. Pemberian gelar itu dilakukan oleh Lembaga Adat Batak Angkola dalam acara peresmian Museum Batak di Desa Pagar Batu, Ke-camatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, baru-baru ini.

Acara dimulai dengan pemberian pakaian kebe-saran adat Batak dari enam puak yakni, Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandai-ling, Pakpak Dairi, dan Ang-kola. Masing-masing subet-

nis memiliki cara khas, mulai dari kain ulos hingga senjata tradisional berlapis emas. Sebelumnya, masing-masing pe-muka adat terlebih dulu mengucapkan petuah dalam bahasa mereka.

“Dr Susilo Bambang Yudhoyono, Patuan Sorimulia Raja, Ani Yudhyono, Naduma Harungguan Hasayangan,” teriak pemuka adat dari Batak Ang-kola. Setelah itu, teriakan Horas ter-

dengar tiga kali dari pemuka adat, yang disambut para hadirin den-gan teriakan “Horas, Horas, Horas!” SBY mengaku merasa terhormat atas pemberian gelar kehormatan tersebut. Menurut dia, gelar dan pakaian terse-but adalah kehormatan sekaligus du-kungan bagi kemajuan bangsa, terma-suk bagi rakyat Batak yang dia cintai.

“Saya dan istri merasa terhormat atas gelar yang diberikan ini, termasuk penyerahan pakaian adat Batak,” kata SBY.

Dia meminta agar semua puak yang ada di Sumatra Utara tetap bersatu padu dan memelihara perdamaian. Selain peresmian Museum Batak, juga dirangkaikan dengan penandatanganan prasasti Huta Batak, pengoperasian PLTA Asahan I berkapasitas 2 X 90 MW, Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Simangkuk 275/150 KV kapasitas 250 MVA dan penanaman pohon di area TB Silalahi Center. (dr)

SBY Patuan Sorimulia Raja

BAGI Jero Wacik, jadi Menteri saat ini cukup sulit. Walau dia sendi-ri senang dengan jabatannya sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Jabatan yang sudah dipegangnya se-lama satu periode, dan kini memasuki periode kedua.

Pria kelahiran Singaraja, Bali, 24 April 1949 ini sempat terpilih seba-gai anggota DPR pada 2009. Namun, dia tidak boleh merangkap jabatan di pemerintahan jika ingin menjadi ang-gota DPR. Akhirnya dia lebih memilih kembali menjadi menteri untuk kedua kalinya di masa pemerintahan SBY.

Menanggapi ramainya pemberita-an media masa soal gaji Presiden SBY, dia tetap ikhlas kalau tidak naik-naik.

“Orang masih rebutan mau jadi menteri. Sudah tahu gajinya kecil dan

disorot sana-sini. Sudah gaji kecil, tidak naik-naik lagi. Nan-ti omong gaji tidak naik-naik, dipelintir oleh media, Pak Jero Wacik minta naik gaji. Saya juga sudah 6 tahun tidak naik gaji. Dan tidak perlu [mengeluh]. Sudah ikhlas,” celetuknya saat kementerian yang dipimpinn-nya menandatangani MoU den-gan BPK, Jum’at (28/1).

Sejak awal memang kena-ikan gaji diprioritaskan untuk pegawai di level bawah. Untuk menteri, kenaikan gajinya be-lakangan.

“Jadi, kalau saya mengatakan be-lum naik gaji, dirjen juga belum naik gaji, karena yang bawah dulu. Presi-den menargetkan yang golongan I dan

II yang didahulukan. Guru-guru, yang bawah-bawah duluan. Menterinya nanti belakangan. Saya tidak tahu be-lakangannya kapan. Ya sudahlah, kita senyum saja, tenang, sabar, tabah,” celetuknya lagi. (and)

Jero WacikGaji Naik atau Tidak …. Nikmati Saja

73Warta BPK FEBRUARI 2011

72-73 tokoh kita.indd 73 23/02/2011 20:25:37

Page 4: 7. Halaman 71

Pro-Kon Pembatasan Subsidi BBM

Polemik atas rencana pemerintah membatasi kon-sumsi bahan bakar minyak (BBm) masih ramai di media massa. meski sudah ada keputusan akan diberlakukan secara bertahap mulai akhir kuartal

i tahun ini atau awal April, tak urung pro-kontra bermun-culan. Sepanjang 2010 opini-opini dari sejumlah kalangan mewarnai media massa, baik cetak, elektronik, dan online.

Perdebatan itu bakal makin tajam menyusul gejolak po-litik di sejumlah negara Arab yakni Tunisia, mesir, Yaman, Yordania dan Sudan, pertengahan Januari. ketegangan po-litik yang diwarnai dengan kerusuhan itu dipastikan bakal mempengaruhi harga minyak dunia, termasuk di indonesia. Jika tragedi itu berlanjut, harga minyak diprediksi bisa me-nembus level psikologis US$100 per barel, dari posisi akhir Januari di kisaran US$89. Harga Pertamax bisa membum-bung sampai Rp10.000 per liter.

Terlontar juga usulan memberikan subsidi kepada kendaraan pribadi untuk konversi BBm ke gas. Penerapan penggunaan bahan alternatif berupa lGV (liquid gas vechic-le) atau yang lebih dikenal dengan nama vigas diperkirakan penghematan anggaran untuk subsidi bisa lebih besar. Un-tuk itu, pemerintah perlu memberikan subsidi kepada ma-syarakat guna penyediaan conventer kit kendaraan.

memang, bagi pemerintah pembatasan konsumsi BBm

bersubsidi merupakan langkah konkrit un-tuk mengurangi be-ban subsidi BBm pada APBN. menurut per-hitungan Pertamina, pengaturan ini akan menghemat subsidi BBm pada 2011 sebe-sar Rp3,16 triliun. Se-mentara subsidi BBm tahun ini, berdasarkan APBN 2011, mencapai Rp95,9 triliun.

Pemerintah berte-kad untuk menurun-kan beban subsidi den-gan mencari alternatif lainnya sehingga tidak perlu menaikkan tarif dasar listrik. Pemerin-tah ingin memberikan

subsidi bagi pihak yang benar-benar membutuhkan, bukan yang mampu. Pasalnya, hampir 50% BBm bersubsidi tidak tepat sasaran.

Pembatasan BBm bersubsidi baru dapat diterapkan setelah pemerintah memberikan kajian sesuai yang diatur dalam amanat UU No.10 tahun 2010 tentang APBN 2011 penjelasan pasal 7 ayat (2) huruf c. komisi Vii DPR juga meminta pemerintah agar melaksanakan sosialisasi yang memadai dan pengawasan ketat untuk mengurangi dam-pak negatif dari pelaksanaan kebijakan itu.

Pemerintah membentuk lima pokja (kelompok kerja) untuk program ini, yakni operasional, Pengawasan, Sosia-lisasi, Regulasi, dan Sosial-ekonomi. Pokja operasional di-pimpin oleh Pertamina, Pengawasan oleh BPH migas, Sosi-alisasi dan Regulasi dipimpin oleh kementerian eSDm, dan Sosial-ekonomi dipimpin oleh Bappenas.

Pemerintah merasa langkah ini mendesak untuk diterapkan, jika tidak, konsumsi BBm bersubsidi bisa membengkak hingga 38,6 juta kiloliter (kl) dan pemerin-tah harus menombok anggaran subsidi untuk BBm.

Badan Pengatur Hilir minyak dan Gas Bumi (BPH migas) mencatat jumlah BBm bersubsidi jenis premium yang di-jual Pertamina mencapai 14.948.798 kl hingga Agustus

74 Warta BPKFeBRUARi 2011

umum

74 - 75 umum.indd 74 23/02/2011 20:27:15

Page 5: 7. Halaman 71

2010. Angka tersebut 69% dari kuota premium yang sudah ditetapkan da-lam APBN-P 2010 sebesar 21.433.664 kl. Sementara untuk solar mencapai 8.515.732 kl atau 76,07% dari kuota dalam APBN-P 2010 yang dipatok di level 11.194.175 kl.

ekonom UGm Anggito Abimanyu menilai pembatasan BBm bersubsidi harus dilakukan secepatnya. Pasalnya, ada kecenderungan harga rata-rata minyak mentah indonesia (indonesi-an Crude Price/iCP) terus meningkat sehingga mengakibatkan penghema-tan BBm akan semakin kecil.

“Bagaimana kalau nanti iCP di atas US$100 per barel, lalu Pertamax jadi Rp8.000 per liter? Penghematan akan makin sulit dilakukan,” paparnya da-lam sebuah diskusi di Jakarta, belum lama ini.

Pembatasan BBm, tambahnya, jika semakin lama dilakukan akan mem-buat pengalihan ke Pertamax terasa berat. “kalau nanti April pas Pertamax Rp8.000 per liter terasa berat, jika dilakukan sekarang harganya masih sekitar Rp7.050. Jika dinaikkan pelan-pelan tidak terlalu berasa,” jelasnya.

Pertanyaannya, kalau pembatasan BBm bersubsidi ini ditunda atau bah-kan dibatalkan, apakah APBN-P 2010 memang benar-benar ambrol? Segitu parahkan?

menurut Direktur eksekutif Refor-miner institute Pri Agung Rakhman-to APBN-P 2010 tidak akan jebol jika pembatasan konsumsi BBm bersubsi-di batal diterapkan. “kalau ini ditunda dan realisasi konsumsi BBm melebi-hi kuota, APBN-P 2010 masih sang-gup menopangnya,” ujarnya.

Dia memperkirakan jika penun-daan tersebut membuat realisasi konsumsi BBm bersubsidi mencapai 38,6 juta kl dari kuota BBm bersub-sidi dalam APBN-P 2010 sebesar 36,5 juta kl, pemerintah harus menutupi sekitar Rp2 triliun untuk setiap 1 juta kl kelebihannya.

menurut dia, APBN-P masih dapat menutupi itu karena hingga kini rea-lisasi rata-rata harga minyak mentah indonesia (iCP) hanya sebesar US$77

per barel, lebih rendah dari asumsi APBN-2010 di level US$80 per barel.

“kalau anggaran subsidi BBm harus menombok sekitar Rp 4 tri-liun- Rp4,5 triliun saja, itu bisa ditutupi dari sana. Belum lagi kurs rupiah juga terus menguat.”

Mekanisme implementasiAnggota Badan Anggaran DPR

Bambang Soesatyo meminta peme-rintah segera merampungkan mek-anisme implementasi pembatasan konsumsi BBm bersubsidi guna men-cegah gelembung belanja subsidi BBm pada APBN 2011.

“Cepat atau lambat, pembatasan konsumsi BBm bersubsidi harus dire-alisasikan demi penyehatan penggu-naan keuangan negara,” kata Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar, di Jakarta, belum lama ini.

Dia menjelaskan potensi gelem-bung belanja subsidi BBm pada awal 2011 sangat besar, karena harga mi-nyak dunia sudah mendekati level US$92 per barel. Permintaan minyak bumi yang tinggi sepanjang musim dingin di eropa dan Amerika Serikat, katanya, bisa terus mendongkrak naik harga minyak.

Sebelumnya, memang masalah implementasi banyak dipertanyakan. Terutama ketika santer diberitakan pembatasannya diberlakukan bagi kendaraan keluaran tahun 2005 ke atas. Bahkan, ada yang menilai kebija-kan ini cenderung diskriminatif.

ekonom Aviliani menilai rencana membatasi subsidi BBm tidak realistis karena implementasinya yang sulit. “Tidak masuk akal juga pembatasan BBm berlaku untuk mobil yang dijual sesudah 2005, karena mobil semakin baru semakin irit,” ujarnya.

Dia kemudian menyarankan agar pemerintah merealokasikan subsi-di BBm untuk penciptaan lapangan kerja. menurut dia, subsidi sebaiknya langsung diberikan kepada individu yang berhak.

Pengamat migas iTB Rudi Rubian-dini menilai pembatasan BBm bersub-sidi berdasarkan tahun cukup rumit

untuk diterapkan di lapangan. Tujuan awal untuk membagikan subsidi den-gan tepat sasaran dengan mengatur mobil-mobil keluaran 2005 ke atas akan sulit tercapai.

“kalau diterapkan, penerapannya sangat sulit. Gimana pelaksanaannya di SPBU? itu kan harus melibatkan polisi. Repot bagi petugas SPBU untuk mengecek mesin-mesin 2005 ke atas. Akan sangat sulit,” tuturnya.

Pengamat ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Agung Praptapa menilai pembatasan BBm bersubsidi sebagai strategi disk-riminasi pemerintah. “Ada diskrimina-si. Jadi, untuk orang tertentu diberikan harga tertentu,” katanya.

menurut dia, strategi tersebut se-benarnya baik tetapi dari sisi kontrol sulit dilakukan.

”kendaraan niaga boleh membeli BBm baik bersubsidi maupun non-subsidi sedangkan kendaraan lainnya harus BBm nonsubsidi. karena orang berpikir ekonomis, nanti ada kecen-derungan penumpukan-penumpukan dan penimbunan,” jelasnya.

Agung menambahkan strategi pembatasan BBm bersubsidi yang di-rencanakan pemerintah pernah dico-ba di sejumlah negara tetapi gagal.

Saat harga BBm tinggi, katanya, Amerika pernah berpikiran untuk me-nerapkan strategi diskriminasi tetapi akhirnya dibatalkan karena setelah dipikirkan akan berakibat buruk se-hingga negara itu memberikan subsidi dalam bentuk lain.

Selain itu, katanya, strategi pemba-tasan BBm yang direncanakan peme-rintah juga akan berdampak kepada masyarakat di pelosok yang jauh dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sehingga mengandalkan kebe-radaan pengecer, sedangkan penge-cernya kesulitan untuk membeli BBm di SPBU.

Jika melihat sejumlah faktor, baik internal maupun eksternal, seharus-nya pemerintah meninjau kembali rencana pembatasan subsidi BBm itu. Bisa juga, dipikirkan alternatif lain un-tuk mengurangi beban APBN. (lif)

75Warta BPK FeBRUARi 2011

74 - 75 umum.indd 75 23/02/2011 20:27:15

Page 6: 7. Halaman 71

Begitu kalimat pembuka di buku karangan Dudy Wiyancoko berjudul Desain Sepeda Indonesia. Kalimat itu mengandung makna yang dalam dan luas dari se-

kadar sebuah sepeda. Bisa dilihat, sepeda yang dulu hanya di-

anggap alat transportasi sederhana, kini menjadi bagian dari lifestyle masyarakat, terutama di kota-kota besar.

Memang, gowesan itu kini kian bergaya. Bayangan bentuk sepeda yang kuno dengan warna kusam sudah harus dihi-

“Sepeda memiliki daya untuk menggerakkan pengguna agar saling berkomunikasi, bertukar pengalaman, dan berhimpun menjadi berbagai komunitas”

Sepeda, Sudah Menjadi Lifestyle

76 Warta BPKFeBRuARi 2011

SERBA-SERBI

76-77 serba serbi.indd 76 23/02/2011 20:28:28

Page 7: 7. Halaman 71

langkan. Sadel, rangka, pedal, lampu, rantai, gigi roda, pelek, bahkan batang jeruji roda tersedia dengan berbagai desain dan warna. Bahannya pun tidak lagi hanya besi atau aluminium, tetapi sudah sampai ke bahan carbon.

Maraknya gaya hidup sehat, peduli lingkungan, dan munculnya berbagai komunitas pesepeda menjadikan sepe-da sebagai simbul gaya hidup kelas me-nengah kota. Sepeda kini bisa dikatakan merupakan cermin identitas pengguna, misalnya sepeda gunung mencitrakan sosok aktif dan tangguh, sepeda lipat mencerminkan pribadi yang luwes dan praktis.

Bahkan, menurut Pakar Marketing MarkPlus inc Hermawan Kartajaya, bersepeda itu sangat spiritual. “Saya baru menyadari bahwa bersepeda itu sangat spiritual. Selain itu, bisa menya-tu dengan alam tanpa polusi, bersepeda juga menjadi sarana membangun hu-bungan horizontal dengan komunitas

di sekeliling kita.”Di indonesia, cara memasyarakat-

kan sepeda adalah dengan mengenal-nya sebagai produk penunjang gaya hidup ketimbang alat transportasi. ten-tang ini orang banyak mahfum, sebab infrastruktur perkotaan di indonesia belum menyediakan jalur sepeda dan fasilitas pendukung bersepeda. Sepeda selalu kalah berkuasa di jalan raya di-bandingkan dengan mobil dan sepeda motor.

Kini, ada segmen masyarakat yang memiliki sepeda justru dengan kesada-ran tinggi akan optimalnya fungsi se-peda. Bahkan, mereka tak segan-segan mengeluarkan biaya mahal hingga ber-juta-juta rupiah untuk sepeda.

Solusi kemacetanKemacetan lalu lintas terjadi di-

mana-mana. Kondisi lalulintas ini, membuat orang beralih ke sepeda. Pengalaman toto Sugito, Direktur Pt

Anggara Architeam, bisa dijadikan con-toh. “Jakarta sangat macet, khususnya pada jam pergi ke kantor, antara pukul 06.00-06.30. Justru dengan bersepeda saya bisa menghemat waktu.” ungkap toto yang juga Ketua umum Komunitas Pekerja Bersepeda (Bike to Work Com-munity— B2W).

Hal yang sama juga dirasakan Hand-rias, pegawai kantor BPK Pusat, Jakarta, yang rumahnya berada di bilangan gan-dul Cinere, Depok, Jawa Barat.

“Saya merasa jenuh dan capek, be-lum lagi kemacetan lalu lintas. Akhir-nya, saya putuskan untuk naik sepeda ke kantor.” ungkap Handrias yang terga-bung dalam klub B2W.

Ruby Fitriawan dari BPK Perwaki-lan Bandung, merasa kecanduan be-sepeda ke kantor. “Karena sibuk, saya jarang berolahraga. Kebetulan saya hobi bersepeda. Sejak tahun lalu saya ke kantor dengan sepeda.” ucap pria 32 tahun ini. (lif/dr)

Sepeda, Sudah Menjadi Lifestyle

TIDAK mudah memang menular-kan semangat bersepeda ke kantor di kalangan pekerja kantoran. Ada banyak alasan.

Begitu pengalaman Andreas (BPK Jakarta), Ruby Fitriawan dan Nugraha-ni Rahmatia (BPK Bandung). Ketiganya secara rutin bersepeda ke kantor.

Handrias (Kantor Pusat BPK Jakarta)

‘Rindu klub sepeda’ Bukannya tanpa alasan Andreas

memutuskan bersepeda ke kantor pada 17 Agustus 2008. “Kalau hari biasa, khawatir bertemu orang, malu. Kalau pas upacara, waktunya bebas dan bisa langsung pulang seusai upacara,” kata Andreas tentang awalnya menekuni hobinya ini.

Rasa malu itu kini sudah jauh di-tinggalkan. Sebaliknya, dia merasa mendapat keuntungan besar dengan melakukan kegiatan itu. Setidaknya, rasa cape dan jenuh karena kemace-

tan lalu lintas yang harus dilewatinya setiap hari kerja, dihadapinya dengan rasa senang.

Dia berharap suatu saat di BPK ada klub bersepeda sehingga bisa mengada-kan berbagai kegiatan bersepeda. (dr)

Ruby Fitriawan (BPK Perwakilan Bandung)

‘Olahraga dan Hobi

Ruby menyebut bersepeda meru-pakan hobi lama. Pada masa kuliah, dia sudah aktif bersepeda. Baru setahun lalu, ketika banyak bertemu dengan komunitas bersepeda di Bandung, ke-inginan untuk giat bersepeda mengge-lora kembali.

“ini merupakan hobi lama. Kebetu-lan banyak bertemu teman-teman yang punya hobi sama di sini, jadi ingin giat lagi. Apalagi saya juga jarang olahraga, karena sibuk bekerja.” ungkap lelaki kelahiran Jambi 32 tahun lalu ini.

Dia memutuskan bersepeda dari rumahnya di kawasan Arcamanik ke

Kantor Perwakilan BPK Jabar, Jl Sura-pati, pulang-pergi, seminggu tiga kali. Jaraknya total 10 km. (dr)

Nugrahani Rahmatia (BPK Perwakilan Bandung)

‘Membawa Sepeda Sambil Bertugas’

Namanya cukup dikenal di lingkun-gan penggemar sepeda di BPK Bandung. Mungkin karena Nugrahani Rahmatia, akrab disapa Nuke, adalah satu-satunya perempuan yang rutin bersepeda ke kantornya.

Bayangkan saja, sepekan dia me-nyempatkan diri empat kali bersepeda ke kantor.

Nuke pun tak segan-segan mem-boyong sepeda lipatnya ke luar kota, di mana dia mendapat tugas. “Suatu keti-ka saya mendapat tugas ke Cirebon 35 hari, ya, sepeda lipat saya bawa juga. Jika senggang, khususnya Sabtu-Ming-gu, saya bersepeda. (dr)

‘Menggairahkan Bersepeda di Lingkungan BPK’

77Warta BPK FeBRuARi 2011

76-77 serba serbi.indd 77 23/02/2011 20:28:28

Page 8: 7. Halaman 71

ANDA kerap merasa lelah berlebih, padahal aktivitas yang dilakukan biasa-biasa saja? Atau otot-otot terasa nyeri seperti habis melakukan aktivitas fisik yang berat? Waspadalah, jangan-jangan Anda menderita flu yuppie atau dalam bahasa medisnya chronic fatigue syndrome yang artinya, sindrome yang terjadi akibat kelelahan be-rat yang tidak berkurang setelah beristirahat. Hal itu akan bertambah berat apabila penderita melakukan aktivitas fisik dan mental yang terus menerus.

Menurut dokter BPK Dr. Anto-nius Suryo Sindubroto, penyebab flu yuppie sampai sekarang belum dik-etahui secara pasti. Namun, ujarnya, ada satu sumber yang mengatakan hal tersebut merupakan kombinasi antara infeksi virus, stres dan paja-nan bahan toksin.

“Infeksi virus bisa karena virus flu. Stress, karena beban kerja yang meningkat misalnya, bisa juga mem-permudah timbulnya chronic fatigue syndrome. Pajanan bahan toksin mis-alnya, bagi mereka yang bekerja atau kontak dengan ba-han mengandung toksin di pabrik-pabrik, seperti logam berat, merkuri, ” jelasnya.

Sejauh ini. ujarnya, memang belum dibuktikan secara ilmiah, apakah timbulnya flu yuppie harus ada tiga faktor di atas atau cukup dua, misalnya, stres dan infeksi virus.

“Belum diketahui pasti, karena sifatnya masih peneli-tian,” tambahnya.

Dengan belum jelasnya penyakit ini, bisa jadi pend-erita tidak mengerti. Pada beberapa gejala mirip dengan penyakit lain seperti flu, nyeri otot, nyeri tenggorokan, sakit kepala.

“Untuk diagnosis, harus diketahui riwayat medis pen-derita. Untuk mengetahui apakah penderita mengidap fa-tigue biasa atau fatigue syndrome. Beberapa penyakit yang memudahkan timbulnya fatigue, seperti anemia, hipotensi (tekanan darah rendah), addison (penyakit kelainan en-dokrin atau hormone), diabetes, tiroid, myasthenia gravis (penyakit yang menyerang otot), COPD atau chronic ob-structive pulmonary disease (penyakit paru).

Jika mengidap penyakit itu, ya kemungkinannya adalah fatigue biasa. Namun, kalau tidak ada riwayat sebelumnya,

kemungkinan masuk dalam fatigue syndrome,” jelasnya.Gejala Anda terserang flu yuppie antara lain kelelahan

hebat dan menetap lama, atau hilang-timbul. Misalnya, 2 minggu terkena, lalu hilang kemudian muncul lagi. Men-geluh badan lemas. Ketika diperiksa ke dokter, baik fungsi hati, ginjal, tidak ditemukan penyakit-penyakit yang men-dasari fatigue biasa.

Jika Anda merasakan seperti itu, maka waspadalah! Karena kemungkinan menderita flu yuppie. Penyakit ini

termasuk penyakit jarang ditemu-kan dan sulit didiagnosis karena ge-jalanya yang mirip dengan penyakit lain. Di Amerika saja, berdasarkan data, hanya sekitar 200.000 orang dari 300 juta penduduk yang mengi-dap penyakit itu. Itu berarti penya-kit ini termasuk jarang ditemukan.

“Gejala lainnya adalah, panas dingin, keletihan, nyeri otot, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, batuk,

mual. Yah, memang gejalanya sangat umum, sama seperti penyakit-penyakit biasa. Tidak ada yang spesifik,” jelas Sindu.

Dia menambahkan gejala lain yang kadang muncul adalah depresi, gangguan tidur, gangguan konsentrasi dan daya ingat, keringat dingin serta perasaan labil.

Tapi lepas dari itu semua, penelitian terhadap pe-nyakit ini sampai kini masih terus berjalan. Termasuk mencari virus apa yang menyebabkan penyakit ini. Be-berapa peneliti yakin penyakit ini disebabkan oleh virus epstein-barr. Hal ini karena banyak yang menyatakan penyebabnya adalah virus yang belum dapat diten-tukan jenisnya. Saat ini para peneliti lebih cenderung menyatakan penyakit ini timbul karena banyak sebab. Namun, belum lama ini ilmuwan dari Amerika Serikat berhasil menemukan terobosan penting. Sebuah virus tunggal jenis retrovirus yang dikenal sebagai XMRV didu-ga memainkan peranan penting dalam penyakit ini.

Meski begitu, para ilmuwan tampaknya cukup berha-ti-hati. Mereka mengingatkan belum ada bukti yang bisa menyimpulkan kaitan antara XMRV dengan penyakit ini.

(dr)

78 Warta BPKFEBRUARI 2011

78 - info kesehatan.indd 78 23/02/2011 20:30:39

Page 9: 7. Halaman 71

Kode Etik Anggota BPK RI

1. Untukmenjaminindependensidalammenjalankantugasdanwewenangnya,AnggotaBPKwajib:

a. memegangsumpahdanjanjijabatan.

b. bersikapnetraldantidakberpihak.

c. menghindariterjadinyabenturankepentingan.

d. menghindarihal-halyangdapatmempengaruhiobyektivitas.

2. Untukmenjaminindependensidalammenjalankantugasdanwewenangnya,AnggotaBPKdilarang:

a. merangkapjabatandalamlingkunganlembaganegarayanglain,badan-badanlainyangmengelolakeuangannegara,danperusahaanswastanasionalatauasing.

b. menjadianggotapartaipolitik.

c. menunjukkansikapdanperilakuyangdapatmenyebabkanoranglainmeragukanindependensinya.

3. Untukmenjaminintegritasdalammenjalankantugasdanwewenangnya,AnggotaBPKwajib:

a. bersikaptegasdalammenerapkanprinsip,nilaidankeputusan.

b. bersikaptegasdalammengemukakandan/ataumelakukanhal-halyangmenurutpertimbangandankeyakinannyaperludilakukan.

c. bersikapjujurdengantetapmemegangrahasiapihakyangdiperiksa.

4. Untukmenjaminintegritasdalammenjalankantugasdanwewenangnya,AnggotaBPKdilarangmenerimapemberiandalambentukapapunbaiklangsungmaupuntidaklangsungyangdidugaataupatutdidugadapatmempengaruhipelaksanaantugasdanwewenangnya.

5. Untukmenjunjungprofesionalismedalammenjalankantugasdanwewenangnya,AnggotaBPKwajib:a. menerapkanprinsipkehati-hatian,ketelitian,dankecermatan.

b. menyimpanrahasianegaradan/ataurahasiajabatan.

c. menghindaripemanfaatanrahasianegarayangdiketahuikarenakedudukanataujabatannyauntukkepentinganpribadi,golongan,ataupihaklain.

d. menghindariperbuatandiluartugasdankewenangannya.

(Sumber : Peraturan BPK RI No.2 Tahun 2007 tentang Kode Etik BPK RI)

79 -kode etik anggota.indd 79 23/02/2011 20:31:13