Top Banner
7 Cara Mengatasi Siswa Bermasalah 14 MARCH 2011 1 COMMENT Dalam kegiatan pembelajaran di kelas tidak jarang kita menemukan siswa-siswi bermasalah, mislnya: suka gaduh/ribut, tidak memperhatikan pelajaran, meninggalkan tempat duduk tanpa ijin, bercanda sendiri, atau suka ‘nylemong’ (berkata tidak sesuai pembahasan) ketika diterangkan. Hal ini menjadi penyebab kita, para guru menjadi malas ketika mengajar di kelas tersebut. Pakar manajemen kelas Carolyn Evertson dan rekannya memberikan solusi berupaa strategi yang efektif mengatasi siswa bermasalah tersebut, antara lain: 1. Gunakan isyarat non verbal . Jalin kontak mata dengan siswa. Kemudian beri isyarat dengan meletakkan telunjuk jari di bibir anda, menggeleng kepala, atau menggunakan isyarat tangan untuk menghentikan perilaku tersebut. 2. Terus lanjutkan aktifitas belajar. Biasanya terjadi suatu jeda dalam transisi aktifitas dalam kegiatan belajar mengajar, dimana pada jeda tersebut siswa tidak melakukan apa- apa. Pada situasi ini, siswa mungkin akan meninggalkan tempat duduknya, mengobrol, bercanda dan mulai ribut. Strategi yang baik adalah bukan mengkoreksi tindakan mereka 25
53

7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

Feb 14, 2015

Download

Documents

Ari Hariono
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

7 Cara Mengatasi Siswa Bermasalah

14 MARCH 2011 1 COMMENT

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas tidak jarang kita menemukan siswa-siswi bermasalah, mislnya: suka gaduh/ribut, tidak memperhatikan pelajaran, meninggalkan tempat duduk tanpa ijin, bercanda sendiri, atau suka ‘nylemong’ (berkata tidak sesuai pembahasan) ketika diterangkan. Hal ini menjadi penyebab kita, para guru menjadi malas ketika mengajar di kelas tersebut. Pakar manajemen kelas Carolyn Evertson dan rekannya memberikan solusi berupaa strategi yang efektif mengatasi siswa bermasalah tersebut, antara lain:

1. Gunakan isyarat non verbal. Jalin kontak mata dengan siswa. Kemudian beri isyarat dengan meletakkan telunjuk jari di bibir anda, menggeleng kepala, atau menggunakan isyarat tangan untuk menghentikan perilaku tersebut.

2. Terus lanjutkan aktifitas belajar. Biasanya terjadi suatu jeda dalam transisi aktifitas dalam kegiatan belajar mengajar, dimana pada jeda tersebut siswa tidak melakukan apa-apa. Pada situasi ini, siswa mungkin akan meninggalkan tempat duduknya, mengobrol, bercanda dan mulai ribut. Strategi yang baik adalah bukan mengkoreksi tindakan mereka tetapi segera melangsungkan aktifitas baru berikutnya.

3. Mendekati siswa. Saat siswa mulai bertindak menyimpang. Anda cukup mendekatinya, maka biasanya dia akan diam.

4. Arahkan perilaku siswa. Jika siswa mengabaikan tugas yang kita perintahkan, ingatkan mereka tentang kewajiban itu. Anda bisa berkata, “Baiklah, ingat, semua anak harus menyelesaikan soal matematika ini.”

5. Beri instruksi yang dibutuhkan. Terkadang siswa melakukan kesalahan kecil saat tidak memahami cara mengerjakan tugas. Untuk mengatasinya anda harus memantau siswa dan memberi petunjuk jika dibutuhkan.

25

Page 2: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

26

6. Suruh siswa berhenti dengan nada tegas dan langsung. Jalin kotak mata dengan siswa, bersikap asertif, dan suruh siswa menghentikan tindakannya. Buat pernyataan, singkat dan pantau situasi sampai siswa patuh. Strategi ini bisa dilakukan dengan mengkombinasikan strategi mengarahkan perilaku siswa.

7. Beri siswa pilihan. Berilah siswa tanggung jawab dengan memilih dua pilihan, bertindak benar atau menerima konsekuensi negatif. Beri tahu siswa apa tindakan benar itu dan apa konsekuensi bila melanggar.

Cara Menangani Siswa yang Nakal di Kelas Ahmad Saleh Muslimin   10 comments

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook 

Hallo sohib bloggers, Indonesian readers, and juga khususnya para guru Indonesia. How are you this morning?

Waktu facebooking, tadi saya sempat membuka-buka salah satu forum guru, nama forumnya adalah forum PaGI   (alias padepokan guru Indonesia) dimana di situ ada banyak info dan juga taktik sharing soal metode pengajaran dan berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan dunia pengajaran.

Yang bikin aku tertarik ada query dari salah seorang anggotanya yang bertanya soal:

Page 3: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

27

"Bagaimana sih cara menangani siswa yang nakal"

gede nian tulisannya mas? hehe.. iya sohibku biar mata kita terbuka lebar-lebar.. hahaha..

Tentunya you know kan how is a class situation, di sana itu bukan hanya berisi anak-anak 'surga' tapi juga anak-anak 'neraka', hehe bahasanya kayak malaikat aja mas? Just kidding my sohib:P. Ya.. maksud aku, yang ada dikelas itu bukan cuma ada anak2 patuh dan taat saja tapi juga yang nakalnya itu lho yangalways minta ampuun deh nanganinnya.

Certainly, sudah menjadi hal yang umum banget di dunia pendidikan having students kayak gitu. Hehehe.. alias bukan barang baru coy. Apalagi era yang modern ini. Sekarang itu konsep nakal juga berkembang, yang awalnya hanya bolos kelas, sekarang itu trendnya siswa suka facebookan, smsan dalam kelas, bermain situs jejaring lainnya atau main game saat guru sedang menjelaskan. Gimana gak bikin kesel, kalau kita ngajar dikacangin ma muridnya.

Kok murid bisa pada gitu sih? Sohib semua pasti nanya gitu kan. Ok, sekarang kita coba tebak kira2 apa saja penyebabnya. Yang umum2 aja deh. Kalau menurut aku, berdasarkan pengalamanku ngajar kemaren-kemaren, ada beberapa hal yang memicu terjadinya kekacauan dalam kelas.(a) mungkin kita kurang tegas pada siswa jadi kita dikacangin(b) mungkin tidak ada rule di kelas jadi siswa bertindak seenaknya(c) siswa yang nakal itu mungkin butuh perhatian(d) mungkin juga aktifitas kelas kita tidak cukup atractive untuk membuat siswa fokus(e) atau memang students-nya yang rada-rada gak waras.. hehe... yang ini off the record aja deh.

Untuk itu in my opinion untuk menangani siswa yang nakal, langkah-langkah berikut berikut bisa kamu coba..

Page 4: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

28

(1) Buat aturan yang jelas tentang tanggung jawab guru dan siswa di kelas.Hal ini sangat penting sekali mengingat jika tidak ada peraturan siswa-siswa kita bisa lepas kendali. Nah dalam membuat peraturan ini libatkan mereka, buatlah daftar must dan mustn'tyang harus dipatuhi bersama. Biarkan murid yang menentukan peraturannya, jadi ketika something wrong happen, mereka tahu kesalahannya dan bertanggung jawab atas hukuman yang telah mereka buat sendiri.

(2) Jadilah guru yang kreatif soal aktifitas di kelas selama PBM. murid itu sebenarnya mengharapkan guru itu bukan hanya mentransfer teori yang serba membosankan tapi juga membuat mereka belajar dan bersenang-senang secara berbarengan di kelas. Sehingga kalau mereka suka dengan kita because something interresting that we have, aku yakin mereka ndak perlu bolos karena ada sesuatu yang menarik untuk ditonton di kelas. Jadi saran aku, jadilah guru yang kreatif dan kalau perlu jadilah artis atau entertainer untuk anak-anak didik kamu.

(3) Beri mereka tanggungjawab.Agar mereka tidak sibuk mengganggu dan ribut di kelas, baiknya kita ajarkan berbagi tanggung jawab pada mereka. Misalnya kita meminta mereka mendistribusikan buku, menghapus papan tulis, mencatat nama teman mereka yang ribut (kalau perlu berikan kepada murid yang suka ribut di kelas, tentunya dia tidak akan ribut kalau diberi tanggung jawab untuk nulisin nama anak yang suka ribut karena dia sendirilah pelakunya) atau tugas apapun yang membuat mereka sibuk belajar atau mengerjakan sesuatu dari pada menakali teman-temannya atau membuat kegaduhan dalam kelas.

(4) Ajaklah ngobrol siswa2 yang menurut kamu berada di top list chaos students Because you need to know what are their problems.Untuk yang satu ini, saranku, list aja siswa yang menurut kamu itu

Page 5: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

29

nakal, lalu minta mereka stay di kelas jika kelas telah berakhir. Ajaklah mereka ngobrol secara face to face individually, tanyakan kepada mereka apa kamu itu ngajarnya salah atau pelajarannya yang mereka tidak sukai. Setidaknya kita harus tahu apa masalah mereka sampai bertindak tidak baik di kelas. Ada pengalaman seorang guru bahasa inggris dari India, dia sangat kesal sekali dengan seorang anak, kelasnya jadi gaduh gara ulah salah satu anak didiknya itu. Dia akhirnya mencoba melakukan treatment dengan meminta siswa itu tetap stay di kelas setelah kelas usai. Akhirnya mereka bicara, dan tahu gak ternyata alasan anak itu berbuat kegaduhan karena dia pernah dibilang bodoh dalam hal bahasa inggris oleh guru2 lain, Mengetahui masalah itu lalu sang guru bilang, 'aku sebagai gurumu tidak pernah menganggapmu bodoh, kamu hanya perlu belajar saja dan kamu nanti pasti akan bisa step by step.' Setelah obrolan itu usai, esok harinya si anak yang tukang ribut itu jadi anak yang tenang dan taat selama pelajaran.

(5) Sometimes, Tampang galak di pertemuan pertama dapat mengontrol perilaku murid kita. Ingatlah, bahwa students akan semakin merajalela membuat chaos di dalam kelas kalau gurunya lemah lembut baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan. Hasilnya adalah siswa kita bisa resistant kalau kita kasih tugas. Tapi kalau tampang kita udah killer abis and galak, they will get scared. Setelah beberapa pertemuan boleh lah kemudian kamu nunjukin tampang baik. Lebih bagus kayak gitu, dari pada menunjukan diri agar populer sebagai guru baik tapi berujung pada kekecewaan kita sendiri sebagai guru karena tidak ditaati oleh murid kita sendiri..

(6) Mintalah partisipasi orang tua jika anak itu sudah tidak bisa diatur.Hal ini sebaiknya jadi langkah terakhir karena tanggung jawab di sekolah adalah tanggung jawab kita karena kita adalah orang tua kedua para siswa kita. Jika memang situasinya sudah tidak bisa terkontrol, alangkah baiknya mengkomunikasikan masalah ini kepada orang tua siswa yang bersangkutan agar mereka juga bisa membuat kontrol dari

Page 6: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

30

dalam soal perilaku siswa tersebut. Jadi ada kerja sama antara guru dan orang tua dalam mencarikan solusi atas permasalahan si anak ini

"Kelas tenang gurupun Senang " Itulah fenomena yang mungkin kita idam-idamkan sebagai seorang guru. Kelas yang tenang serasa di surga. Kelas yang tenang juga akan membuat kita merasa nyaman dalam melaksanakan proses pembelajran. Kelas yang tenang bukan berarti kelas yang mencekam karena ulah kita sebagai "guru killer", namun karena ulah dan kerja kita dalam me-manage kelas secaraexcellent,. Ya, mungkin jika diteorikan memang mudah, namun jika kita dalam keadaan nyata akan terasa sangat sulit untuk memunculkan sosok kata manage tersebut, bahkan yang ada hanyalah kesemrawutan tata kelas.

Maka untuk itulah kita dituntut untuk mengusai berbagai macam Pendekatan Pembelajaran, Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, bahkan dengan penggunaan Media Pembelajaran .

Disiplin dan manajemen kelas, merupakan pertempuran yang sering terjadi ketika kita berada di dalam kelas, tak dapat disangkal, kita harus menang dalam setiap pertempuran di dalam kelas. Tanpa terfokus dan relatif dapat menenangkan siswa, Anda mungkin juga melupakan kerja keras dan prestasi akademik yang signifikan untuk memenangkan manajemen kelas.

Percaya atau tidak, sangat mungkin untuk menenangkan siswa dan menjaga mereka tetap mengerjakan tugas. Kuncinya di sini adalah untuk mendapatkan kreatif dan tidak mengharapkan satu rutinitas untuk bekerja selamanya. Banyak sekali efektivitas yang dimodifikasi dengan waktu; sehingga merasa bebas untuk menerapkan melalui berbagai

Page 7: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

31

metode yang tercantum di bawah ini.

Berikut adalah beberapa uji strategi disiplin guru-siswa yang memenuhi tujuan untuk mempertahankan kelas yang tenang dengan mudah:1. The Music Box -Beli kotak musik yang murah. (Target untuk sekitar Rp 100.000,- atau dapat menggunakan music box yang telah ada misalnya tape, mp3 player, dll) . Setiap pagi, Katakan kepada siswa, setiap kali mereka berisik atau tidak mengerjakan tugas, Anda akan membuka kotak musik dan membiarkan music box menyala dan memutar musicnya sampai mereka tenang dan kembali bekerja. Jika, di akhir hari, anak-anak menerima beberapa jenis hadiah. Mungkin mereka dapat memperoleh tiket untuk gambar mingguan atau beberapa menit menjelang akhir minggu untuk waktu bebas bermain. Anak-anak akan mencintai permainan ini dan akan segera tenang ketika anda mencapai ke arah kotak musik. Trik ini telah dimainkan oleh seorang mahasiswa salah satu Universitas di Cambridge, Michelle Nisly, tidak ada salahnya jika kita mencobanya pada kelas di Indonesia.

2. The Quiet Game -Entah mengapa, ketika Anda baru saja menambahkan kata "permainan" untuk permintaan Anda, anak-anak pada umumnya akan sangat merespon, ya, karena anak-anak mencintai permainan. Setelah mengulangi tuntutan untuk tenang itu hampir diabaikan, kita memutuskan untuk memiliki anak-anak bermain dalam "The Quiet Game.". Caranya seperti ini : Pada dasarnya, mereka memperoleh 3 detik untuk membuat suara sebanyak yang mereka inginkan dan kemudian, aba-aba "diam" kita ucapkan ! Mereka menjadi diam selama mungkin. Siswa yang membuat keributan menerima terlihat seperti rendah dan tekanan rekan-rekan mereka untuk menenangkan diri lagi di

Page 8: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

32

sesi berikutnya. Sering kali kita mengatur penghitung waktu dan mengatakan anak-anak bahwa kita akan melihat berapa lama mereka dapat tetap diam kali ini. Sejauh ini, trik ini telah bekerja dengan baik tanpa imbalan apapun, konsekuensi, kekalahan, atau pemenang. Tetapi, efektivitas mungkin luntur dan kita harus menambahkan beberapa komponen lain ke permainan. Anda mungkin terkejut melihat seberapa baik teknik sederhana ini berhasil! Cobalah !

3. Eye the Clock

Mungkin trik ini sudah tidak asing lagi bagi kita, atau bahkan hal yang sangat baru dan berguna bagi kita seorang guru. Setiap kali siswa Anda terlalu keras dan ribut sehingga membuang-buang waktu, maka mata Anda pasti mengarah pada jam atau arloji Anda. Hal ini karena " waktu ", ya, waktu bukan lagi uang, namun "waktu adalah harta kita". Dengan patokan kenyataan seperti ini, maka " taraaaaaaaaaaaaaaaaaaa, kita sulap menjadi sebuah permainan yang menantang bagi siswa. Kita mulai saja cara kerja trik ini. Pertama, pastikan bahwa anak-anak memang dalam keadaan membuang-buang waktu dengan kegiatan yang tidak karuan ketika mengerjakan soal atau tugas. trik ini sangat simple namun sangat berpengaruh jika anda dapat me-manage ini. Katakan kepada siswa bahwa mereka akan kehilangan waktu istirahatnya jika mereka hanya ribut dan membuat ulah tidak jelas, contoh : " Anak-anak, yang ribut, yang mondir sana sini, yang bikin ulah tidak karuan, maka bapak akan mengurangi waktu istirahannya !! katakan dengan nada dan intonasi suara yang meyakinkan. Biarkan para siswa tahu bahwa yang mereka lakukan hanya membuang-buang waktu dengan menjadi ribut. Ini biasanya bekerja dengan sangat baik karena anak-anak tidak ingin kehilangan waktu istirahat. Lacak waktu yang hilang (turun ke sesi kedua!) Dan terus kita awasi kelas dengan tanggung jawab. Jika tidak,

Page 9: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

33

ancaman kosong Anda akan segera ditemukan dan trik ini tidak akan bekerja sama sekali. Tapi, sekali anak-anak melihat maksud apa yang Anda katakan, hanya melirik ke arah jam akan cukup untuk menenangkan mereka.Trik ini cepat dan mudah dan akan bekerja dalam situasi apa pun!

4. Hands Up -nonverbal adalah cara lain untuk menenangkan kelas Anda yakni melalkukan suatu gerakan tubuh yang memfokuskan alur lalu lintas belajar kelas ke arah Anda, misalnya seperti dengan mengangkat tangan. Bila murid-murid melihat bahwa tangan Anda dinaikkan, mereka juga akan mengangkat tangan mereka. Tentunya dengan kesepakatan yang di buat terlebih dahulu bersama seluruh kelas sebelum pembelajaran kelas dimulai. Tangan berarti berhenti bicara dan memperhatikan guru. Anak akan memperhatikan petunjuk atau sinyal terhadap gerakan yang anda lakukan, gelombang penggalangan tangan akan menyelimuti ruangan dan Anda akan segera memiliki perhatian seluruh kelas dan kembali, anda akan menguasai kelas. A twist on ini adalah untuk mengangkat tangan Anda dan menghitung satu jari pada satu waktu. Pada saat Anda menghitung sampai lima, kelas perlu diam-diam menaruh perhatian pada Anda dan arahan Anda. Anda mungkin ingin diam-diam menghitung sampai lima bersama dengan isyarat visual dari jari-jari Anda. Siswa Anda akan segera terbiasa dengan rutinitas ini dan itu harus cukup cepat dan mudah untuk menenangkan mereka.

Kunci untuk setiap keberhasilan rencana pengelolaan kelas adalah berpikir dengan hati-hati tentang tujuan yang ingin Anda capai dan bertindak dengan penuh percaya diri. Anda adalah guru. Anda bertanggung jawab. Dan andalah raja di kelas, berfikirlah bahwa anda

Page 10: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

34

tidak lebih pintar didalam kelas, jadikan para siswa partner anda, tanpa adanya siswa anda tidak akan menjadi guru profesional, dan tanpa siswa anda tidak ada, anda tidak akan berdiri didepan kelas dengan sendirinya. Jika Anda tidak percaya tentang pengelolaan kelas dan mendasari ini sepenuh hati, anak-anak akan merasakan ragu dan bertindak atas perasaan diri mereka sendiri.

Sadar merancang disiplin rutinitas dan mengajar mereka secara eksplisit. Rutinitas Siswa adalah cinta sebanyak yang kita lakukan. Buatwaktu di kelas sebagai individu yang produktif dan setengan mungkin, tentang dalam arti berpikir kritis tanpa ada rasa tekanan. Percayalah, Anda dan anak-anak akan berkembang di bawah keadaan seperti itu

Read more: Trik Menyulap Kelas Menjadi Tenang !!!|EDUCATION FOR OUR COUNTRY - PENDIDIKAN UNTUK NEGERI KITA Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives

Cara Belajar yang Baik

Posted by' Admin on November 25, 2011

41

Page 11: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

35

Cara Belajar yang Baik. Bulan-bulan ini merupakan bulan mendekati ujian semester bagi siswa SMP maupun SMA. Tentunya orang tua lebih memperhatikan dan menerapkan cara belajar yang  baik bagi anaknya agar mendapat hasil belajar yang memuaskan. Para guru pun juga senantiasa menghimbau kepada siswa-siswanya untuk lebih meningkatkan belajarnya agar siswa bisa mengerjakan ujian semester dengan baik. Tentunya dengan memberikan tips cara belajar yang baik.Berangkat dari cara belajar yang baik, saya mencari beberapa tips cara belajar yang baik di beberapa forum yang memberikan berbagai tips cara belajar untuk anak. Salah satunya pendapat dari Raka Arda.Berikut Cara Belajar Yang BaikUntuk bisa pandai dan pintar pastinya harus giat dan tekun belajar. Bagaimana cara belajar yang baik efektif dan tepat untuk murid/siswa. Kapan waktu yang tepat agar hasilnya juga maksimal.Setiap orang bisa menentukan sendiri kapan waktu yang paling tepat untuk belajar. Apakah memilih pagi, sore atau mala hari. Semua sesuai dengan kondisi yang ada. Sebaiknya cara belajar yang baik di lakukan setiap hari, walaupun dengan waktu yang tidak lama. Misalnya 1 atau 2 jam setiap hari.Banyak sekali murid-murid sekolah saat ini belajar ngoyo hanya jika ada ulangan atau ujian. Waktu yang paling tepat untuk belajar bisa di sesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh kita. Tidak harus setiap malam. Kalau kita jam 8 atau jam 9 malam sudah merasa mengantuk bisa memilih waktu sore atau sehabis maghrib.Jadi waktu belajar seseorang memang tidak bisa sama. Yang penting jangan terlalu memaksakan atau memporsir balajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya juga tidak akan bisa maksimal.

Page 12: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

36

Berikut Ini Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Menghadapi Ujian1. Belajar KelompokBosan belajar sendirian? Coba saja belajar secara kelompok bareng teman. Belajar kelompok merupakan salah satu belajar yang baik dan efektif. Dengan belajar kelompok kegiatan belajar akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan pintar.2. Coba Rajin Membuat Catatan Atau Intisari Dari PelajaranSetiap bab pelajaran selalu ada bagian-bagian yang penting. Nah bagian yang penting ini sebaiknya dibuat catatan di buku tersendiri. Cara belajar yang baik dengan merangkum bahan atau materi pelajaran juga sangat berguna saat menghadapi ujian.3. Selalau Disiplin Dan Tekun Dalam BelajarYang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya 1-2 jam sehari tapi kalau di lakukan setiap hari pasti akan lebih baik dari pada belajar dalam waktu yang sangat lama pada waktu tertentu saja. Misalnya hanya belajar kalau ada ulangan atau ujian saja.4. Bertanya Kalau Belum PahamBiasanya saat guru selesai membahas satu mata pelajaran akan bertanya pada murid muridnya. Apakah sudah jelas? Jangan ragu dan takut untuk bertanya kalau memang kurang paham atau kurang mengerti.5. Hindari Sukap Tidak JujurSekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada ulangan atau ujian. Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan dan tidak perlu mencontek. Bagaimana dengan tips cara belajar yang baik diatas mungkin masih belum bisa meningkatkan hasil belajar   anda?Cara Belajar Yang Baik Ini masih ada beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan efisien dari blog UMY, silahkan disimak..Tips Cara Belajar yang Baik1. Ciptakan suasana yang kondusifDalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Cara ini merupakan salah satu cara belajar

Page 13: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

37

yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.

2. Lihat garis besarnya dahuluTips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaranTips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?

4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingatCara Belajar Yang Baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.5. Belajarlah dengan tekun dan rutin.Tips cara belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam

Page 14: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

38

peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.Demikian beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan efisien untuk anda coba, semoga sukses!!

Read more: TIPS BELAJAR >> Cara Belajar Yang Baik | belajarpsikologi.com 

01 April 2012 - WIBTip Cara Mengatasi Siswa Nakal di Kelas

Diposting oleh : [email protected] seorang pendidik sangatlah vital dalam mengorganisasi KBM supaya  baik dan tercapai dalam pembelajaran. Sering kita jumpai bahwa dalam pembelajaran seorang siswa melakukan kenakalan dengan bercanda,main HP,jalan jalan mengganggu temannya mengerjakan tugas,ketawa,malas mengerjakan tugas dan lain-lain.Untuk itu ada beberapaTip  cara mengatasisiswa nakal di kelas :

Menggunakan isyarat verbal.apabila ada yang bercanda kita menggunakan isyarat kerlingan mata,atau telunjuk jari yang ditempelkan kebibir supaya siswa menghentikan kegiatan tersebut.Melanjutkan aktifitas belajar.Apabila di ingatkan masih melakukan kenakalan di ingatkan dan diberi konsekuensi tidak boleh mengikuti pembelajaranDekati murid yang ribut/nakal. Apabila murid yang nakal didekati otomatis siswa tersebut akan diam sendiriMengarahkan perilaku siswa.Seorang guru harus mampu mengarahkan dan semua peserta didik haarus mengumpulkan pekerjaan yang harus dipertanggungjawabkan.Memberikan instruksi yang di butuhkan.Menyuruh murid berhenti dengan nada tegas dan langsung.Apabila peserta didik masih membandel seorang guru memberikan surat pernyataan apabila mengulangi tidak di perbolehkan mengikuti pelajaran selanjutnyaMemberi peserta didik pilihan. Pendidik memberikan pilihan alternatif mau melakukan tindakan benar di kelas atau mendapat sangsi negatif. Dengan

Page 15: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

39

demikian peserta didik akan berfikir dan menghentikan kenakalan

Sebagai pendidik marilah kita tingkatkan profesionalisme kita agar dalam mendidik anak bangsa ini bisa berhasil dan melahirkan aset bangsa yang mempunyai karakter yang baik. Amien......Selamat berjuang

1. mendidik anak yang baik serta berkarakter.

Banyak sekali kebingungan guru saat mencoba memasukkan aspek karakter ke dalam pembelajaran. Salah satu pertanyaan yang banyak muncul adalah karakter macam apa yang saya mesti masukkan, bukankah semua karakter bagus?. Pertanyaan lainnya adalah   bagaimana mengajarkannya? apakah mesti diujikan atau dites secara khusus?

Pertanyaan diatas hadir dikarenakan guru ingin menghadirkan yang terbaik di kelas bagi siswanya dan disaat yang sama masih ingin 'satu haluan' dengan diknas. Padahal sepanjang yang saya tahu Diknas pun membebaskan guru untuk menentukan karekter apa yang ingin diterapkan dalam pembelajaran.Sebagai acuan saya punya beberapa karakter yang diambil dari kerangka kerja IB yang bisa diterapkan untuk kelas pak Taufik,

Caring                                                            I care for other people.I try to help others.PeduliSaya peduli pada orang lain.Saya mencoba untuk menolong orang lain                                                                 Principled                                                     I always try to do what is right.I always do what I say I will do.      Memiliki PrinsipSaya selalu melakukan hal yang benar.Saya selalu menepati janji saya.                                               Thinker         I practice thinking skills. I like to solve problems.Pemikir            

Page 16: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

40

Saya suka berpikir.Saya suka memecahkan masalah.                                                                       Reflective                                                      I think about what I have learned.I think about what I can do to make it betterthe next time.Reflektif            Saya memikirkan kembali tentang apa yang telah sayalakukan. Saya memikirkan kembali bagaimana untukmengerjakan sesuatu lebih baik lagi.                                                           Inquirer                                                        I ask questions. I like to learn.Ingin Tahu                    Saya suka bertanya.Saya suka belajar.                                                                                                          CommunicatorI listen to other people when they speak.I can speak and write clearly so thatother people can understand me.  Komunikator     Saya menyimak saat orang lain berbicara.Saya menyampaikan pesan secara lisan dan tulisandengan jelas sehingga orang lain mengerti.                                                                       Open Minded                                               I listen to other people.I Know that other people do things differently to me.    Berpikir TerbukaSaya menghargai pendapat orang lain. Saya tahu bahwa orang lain melakukan hal yang berbeda dengan saya.                                               Risk Takers                                       I’m confident to try new things. I’m not afraid or shy.Berani Mengambil ResikoSaya berani mencoba hal-hal baru.Saya tidak takut atau malu.

Page 17: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

41

                                                           Well Balanced                                               I can do many things. I like to learn about lots of different things.Berimbang                    Saya dapat melakukan banyak hal.Saya senang dengan hal-hal baru yang berbeda. Knowledgeable                                            I have learned many things.I can tell you about these things.Berpengetahuan              Saya telah belajar banyak hal.Saya bisa mengatakan pada orang lain apa yang sayapelajari.

Silahkan Pak Taufik memilih yang cocok dengan usia dan subyek yang bapak ajarkan. Saat mengajar jika ada siswa melakukan hal yang baik pujilah dengan karakter yang sudah bapak pilih. Misalnya "Arman kamu hebat sekali hari ini, mau mengambil resiko belajar program yang belum bapak ajarkan di kelas" atau "terima kasih Raihan untuk presentasi mu yang bagus hari ini, kamu memang komunikator yang efektif". Dengan demikian siswa semakin termotivasi untuk berbuat lebih berdasarkan karakter yang sudah disepakati di kelas. 

Dinding kelas juga bisa dipasang pajangan kelas (display) yang berhubungan dengan karakter  yang diajarkan di kelas. Saat menilai siswa pun aspek karakter perlu dilibatkan, karena bukan saatnya lagi menilai siswa dari sekedar pengetahuan yang ia kuasai, guru menilai juga karakter yang siswa tunjukkan saat mengerjakan tugas. Jika tugas nya dalam kelompok sejauh mana siswa bisa bekerja sama,  dan jika karakter lain yang menurut guru cocok dengan penugasan yang diberikan.

Hal lain yang sangat penting untuk dilakukan saat membelajarkan karakter di kelas, guru mesti mau dan bersedia berubah menjadi dan memberi contoh seseorang yang masuk dalam karakter yang diajarkan. Sebuah hal yang menantang untuk dilakukan. Saat pertama memang sulit dan akan jadi kebiasaan jika dilakukan terus menerus dengan penuh kerelaan menjadi 'role model' di kelas.

2. Trik2 supaya anak mengikuti pelajaran menyenangkan itu seperti apa?

Sebuah pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa belum tentu menyenangkan juga untuk guru atau sebaliknya. Sebab seperti yang kita sudah sama-sama tahu murid

Page 18: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

42

maunya bermain, tertawa-tawa, berkelompok dengan teman yang cocok serta punya guru yang mau mengerti atas segala keinginannya sebagai remaja yang sedang tumbuh. Sementara bagi seorang guru pembelajaran yang menyenangkan itu jika murid aktif tanpa dipaksa, murid menjadi penurut semua sepanjang jam pelajaran, murid antusias belajar tanpa mesti disuruh-suruh.

Sekarang jelaslah kedua kutub yang berbeda antara murid dan guru, dan bagi sebagian guru hal ini akan membuat mereka mengambil jalan pintas dengan cara menjadi guru yang 'killer' hanya karena agar siswa menjadi penurut, atau malah sebaliknya demi mendapatkan simpati siswa ia jadi guru yang 'serba boleh' yang selalu mengiyakan apa kata muridnya. 

Agar supaya iklim menyenangkan di kelas tercipta guru mesti lakukan langkah berikut ini;

1. Di hari pertama buat kesepakatan antara guru dan murid intinya apa saja hal yang mesti

dilakukan oleh kedua belah pihak agar tercipta kelas yang menyenangkan, lengkap

dengan konsekuensi negatif jika ada pelanggaran dan konsekuensi positif jika ada hal

yang baik terjadi di kelas.

2. Gunakan waktu 6 minggu pertama untuk menegakkan kesepakatan yang telah dibuat

bersama-sama

3. Guru menempatkan diri sebagai sosok yang pengertian dan mudah diajak

berkomunikasi.

4. Guru selalu mengacu pada kesepakatan jika sesuatu terjadi di kelas

5. Guru selalu bersikap adil pada semua siswa.

6. Guru selalu merencanakan pembelajaran dengan baik  perminggu. Kelas yang patuh

dan sudah baik pun akan berubah menjadi liar jika guru mengajarnya asal dan tidak

terencana.

7. Guru mengubah pola pikirnya dari 'bagaimana supaya kurikulum habis dibahas atau

diajarkan' menjadi 'bagaimana dari topik bahasan dan kurikulum ini, murid mendapatkan

pengalaman belajar yang menarik'.

Beberapa mitos dari pembelajaran menyenangkan di kelas;

Kelasnya pasti ribut, padahal belum tentu jika pembelajaran menarik murid malah mudah didiamkan karena mereka tahu jika mereka mendengarkan mereka bisa mengatasi tantangan yang guru berikan. Karena biasanya guru memberikan instruksi yang berharga untuk mereka.

Page 19: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

43

Pasti mahal dan memerlukan biaya, belum tentu jika gurunya kreatif pandai memanfaatkan barang yang ada di sekitar.

Pasti susah dan memusingkan guru, padahal banyak orang dan pihak yang bisa ditanya misalnya lewat rubrik konsultasi di  guraru.org  ini 

Baik Pak taufik semoga jawaban saya bisa memuaskan dahaga keingintahuan anda sebagai guru era baru,

PENELITIAN DESKRIPTIF

Berorientasi Pemecahan Masalah

Dalam kaitannya dengan tugas mengajar guru maka jenis penelitian yang dilakukan guru sebaikinya adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu pembelajaran. Salah satu jenis penelitian ditinjau dari tingkat eksplanasinya adalah penelitian deskriptif (Sugiyono: 2006, 5), jenis penelitian ini dapat dilakukan oleh guru dalam kaitannya dengan pembelajaran di kelasnya. Walaupun penelitian yang dilakukan oleh guru merupakan penelitian deskriptif, namun tetap harus mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan guru untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran (Suhardjono: 2005). Upaya tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran yang baru, metode penilaian atau upaya lain dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi guru atau dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Dilihat dari syarat penelitian deskriptif yang sesuai dengan kegiatan pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang telah dilakukuan), maka apabila penelitian seperti itu dilakukan secara terencana oleh peneliti maka dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian Pre Experimental Design One Shot Case Study atau One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono: 2006, 83). Namun demikian, karena pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian berlangsung (ini ciri penelitian deskriptif) maka tetap dikatakan sebagai penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif sendiri dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu (1) apabila hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif maka disebut penelitian deskriptif kualitatif; (2) Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka disebut deskriptif asosiatif; dan (3) apabila dalam analisis data dilakukan pembandingan maka disebut deskriptif komparatif. Dan karena untuk penelitian deskriptif yang dilakukan guru harus berorientasi pada pemecahan masalah atau peningkatan mutu pembelajaran  maka lebih tepatnya rancangan penelitian seperti itu disebut penelitian deskriptif yang berorientasi pemecahan masalah atau peningkatan mutu, 

A. IlustrasiSebagai ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut. Pak Sahid seorang guru Fisika SMP kelas IX. Dia mempunyai masalah di kelas IX-A karena siswanya sering gaduh dan malas dalam mengikuti pelajaran. Berkali-kali pak Sahid sudah memperingatkan siswanya agar mengikuti

Page 20: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

44

pelajaran dengan baik, tetapi masih belum berhasil juga. Untuk itu dia berfikir untuk menemukan cara bagaimana menarik perhatian siswa agar mau mengikuti pelajaran dengan baik dan aktif dalam belajar. Untuk itu pak Sahid mencoba menerapkan metoda pembelajaran dengan metode penemuan/inkuiri ditambah penggunaan berbagai media pembelajaran. Mulailah dirancang langkah-langkah pembelajaran tersebut dan dituangkannya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selanjutnya pak Sahid mulai menerapkan metode tersebut yang ternyata mampu menarik siswanya sehingga mau mengikuti pelajaran dengan baik dan lebih aktif dari sebelumnya. Selama pelajaran berlangsung pak Sahid mencatat segala tingkah laku siswa, mana hal-hal yang membuat siswa senang dan termotivasi, dan mana yang kurang menarik siswa. Dia juga merekam nilai yang diperoleh siswa sebelum dan setelah metode tersebut diterapkan.Pada waktu setelah kejadian berlangsung dan karena melihat keberhasilannya tersebut kemudian pak Sahid ingin mengetahui lebih mendalam tentang sebab-sebab siswa tidak tertarik dan kemudian menjadi tertarik untuk mengikuti pelajaran. Dia mulai menanyai (wawancara) siswanya tentang apa yang membuat menarik dan mana yang tidak menarik, mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak perlu dan sebagainya. Selain itu dia juga membuat angket yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam pendapat siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkannya. Dari hasil wawancara, angket maupun hasil penilaian, kemudian dilakukan analisis dan pembahasan tentang penyebab ketidaktertarikan dan penyebab ketertarikan siswa, hal-hal yang membuat siswa bergairah dan sebagainya. Selanjutnya pak Sahid menuliskan segala pengalamannya dalam bentuk laporan penelitian, dituliskannya upaya yang telah dilakukan tersebut secara sistematis mulai dari latar belakang mengapa dia menerapkan metode pembelajaran baru, rumusan masalahnya, landasan teori dan metode penelitian yang digunakan serta teknik analisis/pembahasan dan akhirnya menyusun kesimpulan hasil penelitiannya. Demikian tadi, pak Sahid sudah melakukan penelitian deskriptif kualitiatif tentang upaya yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran di kelasnya.

B. Persiapan PenelitianSebuah penelitian beranjak dari masalah yang ditemukan atau dirasakan. Yang dimaksud masalah adalah setiap hambatan atau kesulitan yang membuat seseorang ingin memecahkannya. Jadi sebuah masalah harus dapat dirasakan sebagai satu hambatan yang harus diatasi apabila kita ingin melakukan sesuatu. Dalam arti lain sebuah masalah terjadi karena adanya kesenjangan (gap) antara kenyataan dengan yang seharusnya. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu.Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka lalu perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena berdasarkan rumusan tersebut akan ditentukan metode pengumpulan data, pengolahan data maupun analisis dan peyimpulan hasil penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu: Sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, padat dan jelas, memberi petunjuk tentang memungkinkannya pengumpulan data, dan cara menganalisisnya. Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teoritis penelitian yang akan dilakukan itu. Hal lain yang lebih penting makna dari penelaahan kepustakaan adalah untuk memperluas wawasan keilmuan bagi para calon peneliti, karena kita sadari bahwa semua informasi yang berkaitan dengan keilmuan dalam hal ini teori ataupun hasil penelitian para ahli semua sudah tertuang dalam kepustakaan. Selanjutnya ditentukan metode pengumpulan data, yang diantaranya meliputi metode wawancara, angket, pengamatan dan dokumentasi. Apabila kita katakan bahwa untuk memperoleh data kita gunakan metode wawancara, maka di dalam melaksanakan pekerjaan

Page 21: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

45

wawancara ini, pewawancara menggunakan alat bantu. Secara minimal alat bantu tersebut berupa rambu-rambu pertanyaan yang akan ditanyakan dan biasanya disebut pedoman wawancara. Untuk memperoleh jawaban secara tertulis dari responden, digunakan angket atau kuesioner. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memproleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Istilah angket digunakan untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket berarti instrumen yang digunakan adalah angket. Selanjutnya data dapat diambil melalui proses pengamatan atau observasi. Pengamatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamatan non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan dan pengamatan sistematis, yang dilakukan oleh pengamatan dengan menggunakan pedoman dalam melakukan pengamatan. Saat melakukan penelitian di mana sumber datanya berupa tulisan atau dokumen, digunakan metode dokumentasi.

C. Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan DataSetelah peneliti melakukan persiapan seperti dijelaskan di atas, maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Untuk seorang guru, pengumpulan data dapat dilakukan di kelasnya sendiri. Dalam hal rancangan penelitian deskriptif aplikatif, maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan angket (bagi siswa SMP, SMA, SMK) atau wawancara (bagi siswa TK atau SD) dan data yang dikumpulkan misalnya tentang tanggapan siswa atas metode pembelajaran baru yang telah dilakukan guru atau hasil observasi atas sikap siswa pada saat guru menyajikan pembelajaran dengan metode baru. Data lain yang perlu dikumpulkan misalnya adalah nilai hasil belajar siswa, yang diperoleh dari metode dokumentasi, dan keaktifan siswa, yang diperoleh dari hasil pengamatan.Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera dilakukan pengolahan data. Selanjutnya data yang telah diolah tersebut disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan lain-lain agar memudahkan dalam pengolahan serta analisis selanjutnya.

D. Analisis dan Penarikan KesimpulanData hasil olahan tersebut kemudian harus dianalisis, data deskriptif kualitatif sering hanya dianalisis menurut isinya dan karenanya analisis seperti ini juga disebut analisis isi (content analysis). Dalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean, median, modus, persentase, standar deviasi atau lainnya. Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitiannya. Apabila penelitian yang dilakukan guru hanya berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan (untuk meningkatkan mutu pembelajaran), maka setelah disajikan data hasil wawancara, angket, pengamatan atau dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan tersebut. Tetapi apabila penelitian juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hubungan maka harus dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana hipotesis yang telah ditetapkan untuk diuji. Misalnya uji statistik yang dilakukan adalah uji hubungan, maka akan diperoleh hasil uji dalam dua kemungkinan, yaitu hubungan antar variabel-variabel penelitian atau perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti, dengan taraf signifikansi tertentu, misalnya 5% atau 10%., atau dapat terjadi hubungan antar variabel penelitian atau perbedaan antara sampel yang diteliti tidak signifikan. Apabila ternyata dari hasil pengujian diketahui bahwa hipotesis alternatif diterima (hipotesis nol ditolak) berarti menyatakan bahwa dugaan tentang adanya saling hubungan atau adanya perbedaan diterima sebagai hal yang benar, karena telah terbukti demikian. Sebaliknya dalam kemungkinan hasil yang kedua dinyatakan hipotesis alternatif tidak terbukti kebenarannya, maka berati hipotesis nol yang diterima. Dengan telah diambilnya hasil pengujian mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis maka berati analisis statistik telah selesai, tetapi perlu diingat bahwa pelaksanaan penelitian masih belum selesai,

Page 22: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

46

karena hasil keputusan tersebut masih harus diberi interprestasi atau pemaknaan.Hasil analisis dari pengujian hipotesis dapat dikatakan masih bersifat faktual, untuk itu selanjutnya perlu diberi arti atau makna oleh peneliti. Dalam pemaknaan sering kali hasil pengujian hipotesis penelitian didiskusikan atau dibahas dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian dipastikan seorang peneliti mengharapkan hipotesis penelitiannya akan terbukti kebenarannya. Jika memang demikian yang terjadi, maka kemungkinan pembahasan menjadi tidak terlalu berperan walaupun tetap harus dijelaskan arti atau maknanya. Tetapi jika hipotesis penelitian itu ternyata tidak tahan uji, yaitu ditolak, maka peranan pembahasan menjadi sangat penting, karena peneliti harus mengekplorasi dan mengidentifikasi sumber masalah yang mungkin menjadi penyebab tidak terbuktinya hipotesis penelitian. Akhirnya dalam kesimpulan harus mencerminkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Jangan sampai antara masalah penelitian, tujuan peneltian, landasan teori, data, analisis data dan kesimpulan tidak ada runtutan yang jelas. Apabila penelitian mengikuti alur atau sistematika berpikir yang runut seperti itu maka penelitian akan dapat dikatakan telah memiliki konsistensi dalam alur penelitiannya

PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH)

A. Pengertian Penelitian Tindakan Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan ini di kalangan pendidikan dapat diterapkan pada sebuah kelas sehingga sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), atau bila yang melakukan tindakan adalah kepala sekolah atau pimpinan lain maka tetap saja disebut penelitian tindakan. Dalam kaitannya dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas, di situ terdapat tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu :• Penelitian-menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara-cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.• Tindakan--- menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.• Kelas - dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan ‘kelas' adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan umum yang terdapat dalam penelitian tindakan guru adalah penonjolan tindakan yang dilakukannya sendiri, misalnya guru memberikan tugas kelompok kepada siswa. Pengutaraan kalimat seperti itu kurang pas.

Page 23: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

47

Seharusnya guru menonjolkan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa mengamati proses mencair es yang ditempatkan di panci tertutup dan panci terbuka, atau di dalam gelas. Siswa juga diminta membandingkan dan mencatat hasilnya. Dengan kata lain, guru melaporkan berlangsungnya proses belajar yang dialami oleh siswa, perilakunya, perhatian mereka pada proses yang terjadi, dan sebagainya. B. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Agar peneliti memperoleh informasi atau kejelasan tetapi tidak menyalahi kaidah yang ditentukan, perlu kiranya difahami bersama prinsip-prinsip yang harus dipenuhi apabila sedang melakukan penelitian tindakan kelas. Adapun prinsip-prinsip dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan nyata dalam situasi rutinPenelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi rutin. Mengapa? Jika penelitian dilakukan dalam situasi lain, hasilnya tidak dapat dijamin akan dapat dilaksanakan lagi dalam situasi aslinya. Oleh karena itu penelitian tindakan tidak perlu mengadakan waktu khusus, tidak mengubah jadwal yang sudah ada.2. Adanya kesadaran untuk memperbaiki diriPenelitian tindakan didasarkan atas sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak suka atas hal-hal yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik. Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan terus-menerus sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya hanya sementara, karena dilanjutkan lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang datang susul menyusul. Dengan kata lain, penelitian tindakan dilakukan bukan karena ada paksanaan atau permintaan dari pihak lain, tetapi harus atas dasar sukarela, dengan senang hati, karena menunggu hasilnya yang diharapkan lebih baik dari hasil yang lalu, yang dirasakan belum memuaskan dan perlu ditingkatkan. 3. SWOT sebagai dasar berpijakPenelitian tindakan harus dimulai dari melakukan analisis SWOT, terdiri dari unsur-unsur S (Strength) - kekuatan, W (Weaknesses) - kelemahan, O (Opportunity) - kesempatan, dan T (Threat) - ancaman. Empat hal tersebut dilihat dari sudut guru yang melaksanakan maupun siswa yang dikenai tindakan. Dengan berpijak pada hal-hal yang disebutkan, penelitian tindakan dapat dilaksanakan hanya apabila ada kesejalanan antara kondisi yang ada pada guru dan juga pada siswa. Tentu saja pekerjaan guru sebelum menentukan jenis tindakan yang akan dicobakan, memerlukan pemikiran yang matang.4. Upaya empirik dan sistemikPrinsip keempat ini merupakan penerapan dari prinsip ketiga. Dengan telah dilakukannya analisis SWOT, tentu saja apabila guru melakukan penelitian tindakan, sudah mengikuti prinsip empirik (terkait dengan pengalaman) dan sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang terkait dengan objek yang sedang digarap. Jika guru mengupayakan cara mengajar baru, harus juga memikirkan tentang sarana pendukung dan hal-hal yang terkait dengan cara baru tersebut. 5. Ikuti SMART dalam perencanaanSMART adalah kata bahasa Inggris artinya cerdas, akan tetapi dalam proses perencanaan kegiatan merupakan singkatan dari lima huruf bermakna. • S - Specific, khusus, tidak terlalu umum• M- Managable, dapat dikelola, dilaksanakan• A - Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau- Achievable, dapat dicapai, dijangkau• R - Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan dan • T - Time-bound, diikat oleh waktu, terencana Ketika guru menyusun rencana tindakan, harus mengingat hal- hal yang disebutkan dalam SMART. Tindakan yang dipilih peneliti harus khusus, tidak sulit dilakukan, dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan dan lingkungan, nyata bermanfaat bagi dirinya dan subjek yang dikenai tindakan. Selain itu yang sangat penting adalah bahwa tindakan tersebut sudah tertentu

Page 24: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

48

jangka waktunya. Penelitian tindakan dapat direncanakan dalam waktu satu bulan, satu semester, atau satu tahun.6. Bukan seperti biasanya, tetapi harus cemerlangPenelitian tindakan harus dapat menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan kepada siswa memang berbeda dari apa yang sudah biasa dilakukan. Sesuai dengan prinsip nomer 2, yaitu adanya kesadaran dan keinginan untuk meningkatkan diri, apa yang sudah ada, tindakan yang dilakukan harus berbeda dari biasanya, karena yang biasa sudah jelas menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Oleh karena itu guru melakukan tindakan yang diperkirakan dapat memberikan hasil yang lebih baik.7. Terpusat pada proses, bukan semata-mata hasilPenelitian tindakan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil , dengan mengubah cara, metode, pendekatan atau strategi yang berbeda dari biasanya. Cara, metode, pendekatan atau strategi tersebut berupa proses yang harus diamati secara cermat, dilihat kelancarannya, kesesuaian dengan dan penyimpangannya dari rencana, kesulitan atau hambatan yang dijumpai, dan lain-lain aspek yang berkaitan dengan proses. Sejauh mana proses ini sudah memenuhi harapan, lalu dikaitkan dengan hasil setelah satu atau dua kali tindakan berakhir. Dengan kata lain, dalam melaksanakan penelitian, peneliti tidak harus selalu berpikir dan MENGEJAR HASIL, tetapi mengamati proses yang terjadi. Hasil yang diperoleh merupakan DAMPAK dari prosesnya.C. Model Penelitian TindakanAda beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.Tahap 1: Menyusun rancangan tindakanDalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Dengan mudah dapat diterima bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam reflekasi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perenca- naan perlu diperhatikan.Tahap 3: PengamatanTahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Sebutan tahap 2 diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang berstatus juga sebagai pengamat. Ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk melakukan "pengamatan balik" terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi.Tahap 4: Refleksi 

Page 25: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

49

Tahap ke-4 ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah "refleksi" dari kata bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Istilah refleksi di sini sama dengan "memantul-seperti halnya memancar dan menatap kena kaca", yang dlam hal ini guru pelaksana sedang memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dn bagian mana yang belum. Apabila guru pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali, melakukan "dialog" untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan "bentuk tindakan" sebagaimana disebutkan dalam uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. D. Persyaratan Penelitian Tindakan oleh GuruBeberapa hal di bawah ini antara lain merupakan persyaratan untuk diterimanya laporan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru.1. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran, dan berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.2. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya pencermatan secara terus-menerus, objektif, dan sistematis, artinya dicatat atau direkam dengan baik sehingga diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti serta penyimpangan yang terjadi; hasil pencermatan tersebut akan menetukan tindak lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti.3. Penelitian tindakan harus dilakukan sekurang- kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan; informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk siklus berikutnya. Oleh karena itu siklus yang kedua, ketiga dan seterusnya tidak dapat dirancang sebelum siklus pertama terjadi. Hasil refleksi harus tampak digunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan siklus berikutnya.4. Penelitian tindakan kelas terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku. Tindakan yang dilakukan tidak boleh merugikan siswa, baik yang dikenai atau siswa lain. Makna darim kalimat ini adalah bahwa tindakan yang dilakukan guru tidak hanya memilih anak-anak tertentu, tetapi harus semua siswa dalam kelas. 5. Penelitian tindakan kelas disadari betul oleh pelakunya, sehingga yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan, baik mengenai tindakan, suasana ketika terjadi, reaksi siswa, urutan peristiwa, hal-hal yang dirasakan sebagai kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.E. Sasaran atau objek penelitian tindakan kelasHal-hal yang dapat diamati sehubungan dengan setiap unsur pembelajaran tersebut antara lain adalah sebagaimana disajikan dalam bagian berikut. Sesuai dengan prinsip bahwa ada tindakan dirancang sebelumnya maka objek penelitian tindakan kelas harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak.1. Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/lapangan/ laboratorium atau bengkel, maupun ketika

Page 26: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

50

sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah di dalam hati, atau ketika mereka sedang mengikuti kerja bhakti di luar sekolah.2. Unsur guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar di kelas, sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata., atau ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.3. Unsur materi pelajaran, dapat dicermati urutan matri tersebut ketika disajikan kepada siswa, meliputi pengorganisasiannya, cara penyajiannya, atau pengaturannya. 4. Unsur peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik yang dimiliki oleh siswa secara perorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas. 5. Unsur hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan titik tujuan yang harus di capai melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat pencapaian. Oleh karena hasil belajar merupakan produk yang harus ditingkatkan, pasti terkait dengan tindakan unsur lain.6. Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang melingkungi siswa dirumahnya. Informasi tentang lingkungan ini dikaji bukan untuk dilakukan camput tangan, tetapi digunakan sebagai pertimbangan dan bahan untuk pembahasan.7. Unsur pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan. Yang digolongkan sebagai kegiatan pengelolaan misalnya cara mengelompokkan siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan urutan jadwal, pengaturan, tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan milik siswa dan sebagainya.F. Laporan Penelitian Tindakan Selanjutnya apabila guru pelaksana penelitian tindakan kelas sudah merasa puas dengan siklus-siklus itu, tentu saja langkah berikutnya tidak lain adalah menyusun laporan kegiatannya. Proses penyusunan laporan ini tidak akan dirasakan sulit apabila sejak awal guru sudah disiplin mencatat apa saja yang sudah ia lakukan.Membuat karya tulis ilmiah laporan penelitian sebetulnya akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan menulis artikel, karena lahan tulisan akan sudah dipenuhi dengan penjelasan tentang alasan, tujuan, manfaat dan isi penelitian, kemudian cerita tentang tindakan dengan siklus-siklusnya. Pada akhir tulisan tinggal disampaikan hasil penelitian, yaitu keberhasilan yang diperoleh dan hambatan atau kesulitan dalam pelaksanaan, ditutup dengan rekomendasi atau saran. Sistematika laporan penelitian tidak jauh berbeda dengan laporan penelitian yang lain. Satu hal yang sangat dicermati oleh penilai adalah bagaimana siklus dilaksanakan, dan penjelasan tentang proses yang berlangsung. Kesalahan umum yang terjadi, guru hanya menyebutkan sangat sedikit tentang tindakan yang dilakukan, dan langsung menunjukkan data yang dikumpulkan melalui tes. Hasil tes antar siklus dibandingkan dengan atau tapa rumus, kemudian disimpulkan. Dalam penelitian tindakan ini guru tidak diharuskan menonjolkan analisis data, tetapi seperti sudah dikemukakan di depan, sangat menekankan proses

METODE BELAJAR DENGAN BERMAIN UNTUK IPA SD

Page 27: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

51

Eshthih fithriyana (100401140045),Thomas yoga setiawan

(100401140051), Dimas bagus (100401140054), Ryan apriliana

(100401140059)

1.      Pendahuluan

Saat ini beban pendidikan di usia sekolah dasar sudah sangat berat. Siswa

dibebankan dengan banyak mata pelajaran bersifat hafalan yang

membosankan.Ditambah lagi dengan buku bacaan pelajaran tidak menarik, situasi

belajar monoton dan metode penyampaian pelajaran tidak berkembang membuat

siswa sekolah dasar menjadi engan ke sekolah.Ketertarikan untuk belajar menjadi

berkurang yang pada akhirnya dapat menghambat kretifitas dan bakat anak

sekolah. Padahal usia sekolah dasar adalah usia paling penting bagi pembentukan

bakat anak pada bidang tertentu.

Salah satu mata pelajaran yang diberikan disekolah dasar adalah mata pelajaran

ilmu pengetahuan alam (IPA).Buku teks IPA yang diberikan disekolah terkadang

tidak menarik perhatian siswa, hal ini dikarenakan format buku yang banyak berisi

tulisan dan hanya sedikit gambar.Siswa sulit menangkap dan memahami isi yang

terkadang didalam buku IPA karena isi buku IPA bersifat abstrak dan banyak berisi

rumusan teori yang harus dihapal tanpa diberi kesempatan bagi siswa untuk

mempraktekkanya secara langsung.Metode belajar yang hanya menghapal pada

mata pelajaran IPA menjadikan mata pelajaran ini tidak menarik.

Dunia anak adalah dunia bermain, sehingga pendekatan dengan metode bermain

akan lebih efektif.  Selain itu menurut phiskolok pendidikan dengan disertai metode

bermain sangat cocok bagi anak dikarenakan pada masa ini anak-anak Guru harus

pintar-pintar untuk memanfaatkan hal itu demi pembelajaran peserta didik. Dalam

bermain anak juga akan mendapatkan pendidikan sendiri, sehingga guru tidak

salah jika mengontrol pendidikan yang mereka dapat dari bermain. Metode bermain

dalam pembelajaran  pada saat ini menjadi pilihan para guru dalam mendidik siswa-

siswanya di sekolah. Selain metode bermain sangat diminati oleh anak-anak ,

metode nelajar dengan bermain juga dapat merangsang imajinasi dan ketrampilan

anak, sehingga penyampaian materi lebih cepat dipahami oleh siswa. Selain itu

banyak sekali mata pelajaran yang dapat manggunakan metode ini, antara lain

pelajaran IPA.Sehingga kelompok kami tertarik untuk membahas metode tersebut.

Banyak sekali pihak-pihak yang lain yang juga menggangkat masalah ini. Misalnya

saja kita ambil contoh Agus triantoko dan makalah yang dipublikasikan dalam

Page 28: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

52

anggoro putri’s weblog.Dalam karyanya membahas secara umum saja, tidak secara

khusus. Selain itu banyak karya-karya yang hanya membahas metode bermain

secara umum saja tidak menjurus seperti karya ilmiah yang  kami susun ini.

Adapun beberapa masalah yang di hadapi dalam penyampaian metode belajar

denang bermain antara lain:

1.      Apa  yang dimaksud dengan metode belajar dengan bermain?

2.      Bagaimanakah penerapan metode ini terhadap siswa SD?

3.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode ini?

Sedangkan tujuan dari metode ini adalah:

1.         Untuk mengetahui pengertian dari metode belajar dengan bermain

2.         Untuk mengetahui bagaimana penerapan dari metode pembelajaran ini

3.         Untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan dari metode ini

2.      Pengertian belajar dengan bermain

Sebutan Sekolah Dasar mengandung makna tempat yang nyaman untuk

Belajar.Berdasarkan makna dimaksud, maka pelaksanaan program kegiatan belajar

harus menciptakan suasana nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak,

sehingga pembelajaran tidak seperti di Sekolah Menengah Pertama. Oleh karena itu

guru Sekolah Dasar  harus memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan

anak didik, kesesuaian alat bermain serta metode yang digunakan.

Namun Metode yang digunakan harus berkenaan dengan pendidikan IPA SD -

sebagaimana tertuang dalam kurikulum- pada kegiatan pembelajaran secara umum

telah direduksi menjadi sekedar pemindahan konsep- konsep yang kemudian

menjadi bahan hapalan bagi siswa.

Tidak jarang pembelajaran IPA bahkan dilaksanakan dalam bentuk latihan-latihan

penyelesaian soal-soal tes, semata-mata dalam rangka mencapai target nilai tes

tertulis evaluasi hasil belajar sebagai “ukuran utama” prestasi siswa dan

kesuksesan guru dalam mengelola pembelajaran. Pembelajaran IPA yang demikian

jelas lebih menekankan pada penguasaan sejumlah konsep dan kurang

Page 29: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

53

menekankan pada penguasaan kemampuan dasar kerja ilmiah atau keterampilan

proses IPA. Oleh karena target seperti itu maka guru tidak terlalu terdorong untuk

menghadirkan fenomena-fenomena alam – betapa pun melalui alat peraga

sederhana – ke dalam pembelajaran IPA. Bermain merupakan cara yang paling baik

untukmengembangkan kemampuan anak didik. Bermain merupakan cara alamiah

untuk menemukan lingkungan, orang lain, dan dirinya sendiri. Pada prinsipnya,

bermain mengandung rasa senang dan tanpa paksaan serta lebih mementingkan

proses dari pada hasil akhir. Perkembangan bermain sebagai cara pembelajaran

hendaknya disesuaikan dengan perkembangan umur dan kemampuan anak didik,

yaitu berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil belajar (unsur bermain

lebih besar) menjadi belajar sambil bermain (unsur belajar lebih banyak). Hal diatas

meupakan contoh perkembangan system belajar mulai dari taman kanak-kanak

hingga sekolah dasar. Namun dalam sekolah dasar sebenarnya tidak semua kelas

memperoleh system belajar dengan bermain,hanya kelas rendah saja yang pada

umumnya memperoleh karena mereka butuh penyesuaian dari taman kanak-kanak

ke sekolah dasar.

Dengan demikian, anak didik tidak akan canggung lagi menghadapi cara

pembelajaran di tingkat-tingkat berikutnya. Dalam proses perkembangan anak

melalui bermain, akan ditemukan istilah sumber belajar (learning resources) dan

alat permainan (educational toys and games). Mayke (1966) mengatakan bahwa

belajar dengan bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi,

mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan, dan

mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung

banyaknya.

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan

alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi

kesenangan maupun mengembang-kan imajinasi pada anak. Pemahaman

mengenai konsep bermain tentu akan berdampak positif pada cara guru dalam

membantu proses belajar anak. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan

dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau

memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi

pada anak. Pemahaman mengenai konsep bermain sudah barang tentu akan

berdampak positif pada cara guru dalam membantu proses belajar anak.

Pengamatan ketika anak bermain secara aktif maupun pasif, akan banyak

membantu memahami jalan pikiran anak dan akan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi. Pada saat bermain guru perlu mengetahui saat yang tepat untuk

Page 30: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

54

melakukan atau menghentikan intervensi. Apabila guru tidak memahami secara

benar dan tepat, hal itu akan membuat anak frustasi atau tidak kooperatif dan

sebaliknya. Melalui bahasa tubuh si anakpun kita sudah dapat mengetahui kapan

mereka membutuhkan kita untuk melakukan intervensi.Bobbi dePorter dalam

Quantum Learning (1999:22-24) menginformasikan kepada kita tentang pentingnya

menciptakan suasana kelas sebagai tempat ‘ bermain sambil belajar ‘ yang aman

dari caci maki dan ancaman serta bermakna bagi siswa.

3.      Penerapan metode belajar dengan bermain 

Metode belajar dengan bermain dapat diterapkan dengan berbagai macam cara 

diantaranya guru memberikan contoh mendendangkan lagu sambil menunjuk

bagian tubuhnya dan guru meminta muridnya untuk bernyayi bersama-sama

seperti lagu” dua mata saya hidung saya satu dua kaki saya pakai sepatu baru, dua

telinga saya yang kiri dan kanan satu mulut saya tidak berhenti makan”, dengan

diberikan metode seperti itu peserta didik diharapkan akan lebih cepat menerima

materi tentang organ tubuhnya, setelah itu pendidik diharapkan menerangkan

kembali tentang apa pembahasan yang disampaikanya. Guru sebagai pendidik juga

bisa menjelakan dengan cara menunjuk bagian tubuhnya dan murid diminta

mengikutinya, guru meminta murid maju kedepan dan menyebutkan bagian tubuh

yang ditunjuk, guru mendekte soal latihan dan menunjuk salah seorang murid

(bergantian) untuk menjawabnya, murid menjawab berdasarkan imajinasinya

terhadap gambar, murid juga diminta untuk menuliskan jawabanya dibuku latihan

tulisnya. Bermain tebak-tebakan guru meminta muridmemperagakan kegiatan ini

dan menjawab apa yang terjadi secara lisan, setelah selesai peragaan, semua murit

diminta melengkapi kalimat sesuai dengan respon imajenasinya.

Peserta didik diberikan waktu renggang untuk memikirkan jawabanya sehingga

peserta didik dapat berfikir sendiri sesuai apa yang ada di fikiranya, dengan

demikian peserta didik skan sedikit banyak bisa mengembangkan imajinasinya

sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun disamping itu pendidik harus senantiasa

mengontroldan memperhatikan tiap peserta didik agar pembelajaran dikelas tetap

berjalan dengan baik dan tidak akan muncul kegaduhan di sela-sela pembelajaran.

Belajar dengan bermain sebenarnya banyak cara penerapanya kususnya di Sekolah

Dasar sebab di usia sekolah dasar peserta didiknya harus senantiasa di

kembangkan kemampuan dan kreatifitasnya dalam aspek apapun agar peserta

Page 31: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

55

didik dapat berkembeng dengan baik dan mampu mempelajari pelajaran-pelajaran

dengan maksimal dan memahami materi yang disampaikan pendidik.

Selain dengan hal di atas,guru juga dapat menerapkan metode belajar dengan

bermain ini pada kelas rendah di Sekolah Dasar dengan mengajak para murid untuk

belajar di luar ruang kelas. Misalnya saja pada mata pelajaran IPA guru mengajak

murid untuk langsung mengetahui beberapa jenis tumbuhan beserta manfaatnya.

Dengan langsung mengetahui objek yang dipelajari akan membuat siswa menjadi

lebih cepat menguasai materi dibanding dengan guru menggunakan metode

caramah yang belum tentu semua murid mengetahiu objek yang dipelajari saat itu.

Dalam pembelajaran IPA yang lain misalnya yaitu proses mencangkok yang harus

dipraktekkan,guru bisa mengajak murid-muridnya keluar kelas untuk praktek dan

sebelumnya siswa membawa bahan dari rumah apabila di lingkungan sekolah tidak

ada tumbuhan yang bisa dicangkok. Selain dengan cara terjun langsung ke

lapangan untuk belajar,peserta didik juga dapat diajak untuk melakukan praktik

baik di dalam maupun di luar kelas.Lapangan di sini merupakan lingkungan sekolah

atau tempat-tempat yang mendukung untuk berlangsungnya pembelajaran.Praktik

yang dilakukan tidak seperti halnya praktik pada tingkat pendidikan atas namun

praktik ini lebih mengutamakan pemahaman siswa akan materi melalui permainan.

Sebagai contoh dalam praktik mata pelajaran IPA yang membahas mengenai cara

perkembangbiakan tumbuhan dengan cara cangkok,maka guru dapat membagi

murid kedalam bebrapa kelompok untuk menyiapkan beberapa bahan cangkokan

dan nantinya setelah semua bahan terkumpul guru akan memberikan perintah

untuk melakukan pencangkokan dengan dibimbing langsung oleh guru.

Para siswa akan cepat hafal tahap-tahap pencangkokan dengan praktik langsung

karena mereka dapat mengetahui cara dan bentuk dari materi yang sedang mereka

pelajari,dibandingkan dengan mereka hanya melihat gambar dari tahap cangkok.

Walaupun metode ceramah lebih efisien namun metode ini kurang efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Jika dilihat dari tingkat minat siswa,sepertinya

siswadi Sekolah Dasar terutama di kelas rendah,  lebih tertarik dengan metode

belajar dan bermain dibanding dengan metode yang biasa mereka peroleh selama

ini yaitu ceramah yang membuat peserta didik menjadi jenuh dalam proses

belajarnya. Hal ini dikarenakan usia peserta didik yang masih kecil menjadikan

bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan sehingga guru perlu

mengaplikasikan belajar dan juga bermain di dalam proses pembelajaran. Pada

dasarnaya penerapan metode ini hanya terfokus pada kreatifitas guru untuk

menciptakan permainan baru yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari.

Page 32: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

56

Dengan demikian guru dituntut untuk lebih aktif dalm menciptakan pembelajaran-

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi semua siswa.

Kembali lagi pada penerapan metode belajar dan bermain,sebenarnya guru tidak

perlu memikirkan berbagai macam tempat untuk melaksanakan pembelajaran.

karenaini semua dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah,di tempat itu sudah

banyak media yang dapat dipergunakan sebagai bahan ajar yang mendukung.

Selain itu dengan media-media lain juga dapat dilakukan pembelajaran dengan

metodeseperti ini,misalnya saja guru menciptakan media sederhana yang tepat

guna.Dan juga media tidak harus baru,dari barang-barang bekas juga bisa dijadikan

bahan pembuatan media.Maka pembelajaran tidak perlu jauh-jauh ke tampat yang

terdapat media yang sesungguhnya.Ini disiasati agar menghemat waktu dan juga

biaya. Bayangkan saja apabila terdapat materi baru dan kita harus mendatangi

tempat itu,betapa tidak efisiennya pembelajaran yang dilakukan dan waktu pun

juga akan banyak yang terbuang sia-sia.

Pengambilan nilai sendiri dilakukan dengan cara mengamati siswa, apakah aktif dan

hasil akhir. karena walupun dengan bermain,namun unsur pembelajaran tidak boleh

dihilangkan. Hal yang perlu dicermati dalam pelaksanaan metode ini yaitu siswa

jangan sampai terlalu larut dalam permainan,hal ini dapat menyebabkan siswa

kehilangan materi yang ia pelajari. Inilah tugas guru untuk mengawasi siswa agar

tetap pada kegiatan belajar walaupun dalam penerapannya diaplikasikan dengan

bermain. Bermain yang dimaksudkan bukanlah bermain yang dilakukan anak-anak

seperti kita ketahui bersama,namun bermain di sini terdapat unsure belajar atau

dapat dikatakan permainan yang dilandasi oleh pembelajaran. Hingga pada

akhirnnya tujuan pembelajaran dapat tercapai  dengan sempurna.

Didalam metode belajar dan bermain siswa akan lebih ditekankan untuk aktif dan

merasakan pengalaman belajar langsung melalui pengalaman yang mereka alami.

Pengalaman- pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan baru yang ada didalam

alam dapat disisipkan dalam permainan. Selain itu didalam metode belajar dengan

bermain siswa bisa diajak untuk bermain peran, bernyanyi, berdiskusi,

memeragakan sesuatu, disitulah anak akan merasa lebih dekat dengan alam. Dan

anak-anak akan merasa senang dan tidak mudah jenuh dengan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru. IPA adalah pelajaran tentang alam. Jika anak dekat dengan

anak maka anak akan terangsang dengan sendirinya untuk memiliki rasa ingin tahu

yang besar. Semakin mereka banyak tahu, semakin banyak pula yang

ingin  mereka cari tahu lagi.   Untuk itu seorang guru sangat perlu untuk memiliki

Page 33: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

57

imajinasi dan kreatifitas untuk menciptakan metode-metode bermain yang nyaman

untuk anak dan sesuai dengan pelajaran yang disampaikan. Selain itu guru juga

harus memberikan peluang seluas luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna

dengan memberikan respon yang mengaktifkan semua siswa  secara positif dan

edukatif. Karena itu merupakan salah satu trik dalam metode belajar dengan

bermain.

Dari penerapan belajar dengan bermain IPA di Sekolah Dasar kususnya kelas

rendah pendidik yang mempunyai dan memegang peran penting di dalam

penerapanya, pendidik harus senantiasa mengembangkan

kekreatifitasan,kemampuanya dan pengetahuanya tentang apa saja yang terdapat

pada pelajaran IPA dan menguasai berbagai materi tntang IPA secara utuh,tepat

dan memiliki, bisa bertanggung jawab dengan apa yang telah atau akan

diterapkanya  sehingga peserta didik dapat menerima materi dengan baik dan

tepat sesuai dengan apa yang dipelajarinya.

Pendidik juga sebagai penanggung jawab yang memegang penuh situasi dan

kondisi kelas yang diajarnya agar senantiasa peserta didik merasa senang dengan

belajarnya dan membuat peserta didik betah dengan pelajaran yang dipelajarinya.

Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) banyak sekali cara menerangkan dan

mengajarkanya, sebab didalam pelajaran IPA media-media untuk mengajar sangat

mudah untuk ditemukan sebagai media mengajar yang salah satunya yaitu

pembelajaran yang diselipi permainan didalam proses pembelajaran, dengan

demikian belajar dengan bermain ckup baik untuk diterapkan dalam proses belajar

mengajar di kelas rendah Sekolah Dasar sebab dengan belajar yang diimbangi

dengan permainan sehingga memudahkan bagi peserta didik untuk mengerti dan

memahami materi yang diperolehnya baik secaara pemikiran maupun praktikny.

4.      Kelebihan dan kekurangan metode belajar dengan bermain IPA SD.

Sebutan Sekolah Dasar mengandung makna tempat yang nyaman untuk

Belajar.Berdasarkan makna dimaksud, maka pelaksanaan program kegiatan belajar

harus menciptakan suasana nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak,

sehingga pembelajaran tidak seperti di Sekolah Menengah Pertama. Oleh karena itu

guru Sekolah Dasar  harus memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan

anak didik, kesesuaian alat bermain serta metode yang digunakan.Bermain

merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan kemampuan anak didik.

Page 34: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

58

Bermain merupakan cara alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain, dan

dirinya sendiri. Pada prinsipnya, bermain mengandung rasa senang dan tanpa

paksaan serta lebih mementingkan proses dari pada hasil akhir. Perkembangan

bermain sebagai cara pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan

umur dan kemampuan anak didik, yaitu berangsur-angsur dikembangkan dari

bermain sambil belajar (unsur bermain lebih besar) menjadi belajar sambil bermain

(unsur belajar lebih banyak). Hal diatas meupakan contoh perkembangan system

belajar mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Namun dalam sekolah

dasar sebenarnya tidak semua kelas memperoleh system belajar dengan

bermain,hanya kelas rendah saja yang pada umumnya memperoleh karena mereka

butuh penyesuaian dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar.

Pemahaman mengenai konsep bermain tentu akan berdampak positif pada cara

guru dalam membantu proses belajar anak. Bermain adalah suatu kegiatan yang

dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian

atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan

imajinasi pada anak. Pemahaman mengenai konsep bermain sudah barang tentu

akan berdampak positif pada cara guru dalam membantu proses belajar

anak.Pengamatan ketika anak bermain secara aktif maupun pasif, akan banyak

membantu memahami jalan pikiran anak dan akan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi. Pada saat bermain guru perlu mengetahui saat yang tepat untuk

melakukan atau menghentikan intervensi. Apabila guru tidak memahami secara

benar dan tepat, hal itu akan membuat anak frustasi atau tidak kooperatif dan

sebaliknya. Melalui bahasa tubuh si anakpun kita sudah dapat mengetahui kapan

mereka membutuhkan kita untuk melakukan intervensi.

Keuntungan yang diperoleh para siswa dari pembelajaran ini yaitu memperoleh

pengalaman nyata yang dapat dirasakan langsung oleh oara peserta didik dan juga

mampu untuk menerapkannya dalam kehidupan,sehingga dapat memicu

kemampuan peserta dalam mengembangkan kemampuannya. Selain itu siswa atau

peserta didik dapat memperoleh pengetahuan serta pembelajaran yang baru

dimana peserta didik tersebut senang dengan pembelajaran yang diajarkan kepada

mereka serta mereka juga mendapatkan kegembiraan dalam setiap kegiatan

belajarnya. Bukan hanya itu, belajar dengan bermain di kelas renndah Sekolah

Dasar akan lebih memudahkan pendidik untuk menempatkan dirinya diantara para

peserta didik sehingga diantara peserta didik dan pendidik akan memiliki hubungan

yang lebih erat seperti hubungan dengan sahabatnya sendidri dimana antara

pendidik dan peserta didik dapat berbaur dalam suatu situasi dimana pendidik akan

Page 35: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

59

bisa lebih mudah mengontrol perkembangan peserta didiknya dan mengetahui

mana saja peserta didiknya yang lebih cepat bisa menerima materi yang

diberikanya dan mana saja peserta didik yang kurang bisa memahami materi yang

diberikan sehingga pendidik akan lebih mudah membimbing peserta didiknya agar

peserta didiknya dapat menguasai materi yang diajarkanya secara menyeluruh

tanpa ada yang tertinggal. Belajar dengan bernain pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam di Skolah Dasar khususnya da kelas rendah sedikit banyak bisa membantu

peserta didik untuk berkembang dan lebih mudah mengenal alam sekitarnya, apa

saja yang ada di lingkungan sekitarnya alam, organ-organ tubuh yang ada baik flora

maupun fauna, bagaimana mereka bisa menjaganya tanpa merusaknya dan dapat

merawat alam atau lingkungan hidupnya agar semakin bersih dan nyaman untuk

ditempati oleh makhluk hidup serta menjauhkan alam dari kerusakan yang

ditimbulkan oleh manusia itu sendiri yang secara masal menggunduli hutan yang

menjadi tempat resapan air dimuka bumi dan menyebabkan terjadinya banyak

sekali bencana alam, sebagai penerus generasi yang baru peran para peserta didik

diharapkan bisa menjaga lingkungan sekitarnya dengan baik sehingga mulai sejak

dini sudah tertanamkan pembelajaran seperti ini walaupun didalamya diselipkan

atau dimasuku dengan permainan, dimana permainan itu berhubungan dengan

Ilmu Pengetahuan Alam yang menjadi materi dalam belajarnya.

Jika dilihat dari tingkat minat siswa,sepertinya siswadi Sekolah Dasar terutama di

kelas rendah,  lebih tertarik dengan metode belajar dan bermain dibanding dengan

metode yang biasa mereka peroleh selama ini yaitu ceramah yang membuat

peserta didik menjadi jenuh dalam proses belajarnya. Hal ini dikarenakan usia

peserta didik yang masih kecil menjadikan bermain adalah suatu kegiatan yang

menyenangkan sehingga guru perlu mengaplikasikan belajar dan juga bermain di

dalam proses pembelajaran.

Hal yang perlu dicermati dalam pelaksanaan metode ini yaitu siswa jangan sampai

terlalu larut dalam permainan, hal ini dapat menyebabkan siswa kehilangan materi

yang ia pelajari. Inilah tugas guru untuk mengawasi siswa agar tetap pada kegiatan

belajar walaupun dalam penerapannya diaplikasikan dengan bermain.

Keuntungan yang diperoleh para siswa dari pembelajaran ini yaitu memperoleh

pengalaman nyata yang dapat dirasakan langsung oleh para peserta didik dan juga

mampu untuk menerapkannya dalam kehidupan,sehingga dapat memicu

kemampuan peserta dalam mengembangkan kemampuannya. Selain itu siswa atau

peserta didik dapat memperoleh pengetahuan serta pembelajaran yang baru

Page 36: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

60

dimana peserta didik tersebut senang dengan pembelajaran yang diajarkan kepada

mereka serta mereka juga mendapatkan kegembiraan dalam setiap kegiatan

belajarnya. Bukan hanya itu, belajar dengan bermain di kelas rendah Sekolah Dasar

akan lebih memudahkan pendidik untuk menempatkan dirinya diantara para

peserta didik sehingga diantara peserta didik dan pendidik akan memiliki hubungan

yang lebih erat seperti hubungan dengan sahabatnya sendiri dimana antara

pendidik dan peserta didik dapat berbaur dalam suatu situasi dimana pendidik akan

bisa lebih mudah mengontrol perkembangan peserta didiknya dan mengetahui

mana saja peserta didiknya yang lebih cepat bisa menerima materi dan peserta

didik yang kurang bisa memahami materi sehingga pendidik akan lebih mudah

membimbing peserta didik agar dapat menguasai materi yang diajarkanya secara

menyeluruh tanpa ada yang tertinggal.

     Belajar dengan bermain pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

khususnya da kelas rendah sedikit banyak bisa membantu peserta didik untuk lebih

mudah mengenal alam sekitarnya, apa saja yang ada di lingkungan sekitarnya,

alam, organ-organ tubuh yang ada baik flora maupun fauna, bagaimana mereka

bisa menjaga tanpa merusaknya dan dapat merawat lingkungan hidupnya agar

semakin bersih dan nyaman untuk ditempati oleh makhluk hidup serta menjauhkan

alam dari kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia itu sendiri yang secara masal

menebang hutan secara ilegal yang menjadi tempat resapan air di bumi dan

menyebabkan terjadinya bencana alam, sebagai generasi penerus, para peserta

didik diharapkan selalu menjaga lingkungan dengan baik sehingga mulai sejak dini

harus ditanamkan pembelajaran seperti ini walaupun didalamya diselipkan

permainan, dimana permainan itu berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam

yang menjadi materi pembelajaran.

Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar, ditinjau dari sudut kegiatan

siswa berupa pengalaman belajar siswa(PBS) yaitu kegiatan siswa yang

direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar. Fungsi

pembelajaran IPA disekolah dasar antara lain adalah memberikan pengetahuan

tentang lingkungan alam, lingkungan buatan dan yang terkaitan dengan

pemanfaatannya bagi kegiatan sehari-hari, mengembangkan ketrampilan proses

IPA, mengembangkan wawasan, sikap, nilai dan ketrampilan yang berguna untuk

meningkatkan kualitas hidup. Ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget

dalam pembelajaran IPA, anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional

kogkrit. Karena itu proses belajar mengajar perlu dihubungkan dengan kejadian

sehari-hari. Menurut kurikulum 2004, pembelajaran IPA adalah cara mencari tahu

Page 37: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

61

tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, prinsip-

prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Nash (1963)  dalam

bukunya Nature of Natural Sciences  menyatakan bahwa sains adalah suatu cara

atau metoda untuk mengamati alam. Nash menjelaskan bahwa cara sains meneliti

alam mini secara analitis, cermat dan lengkap serta menggabungkan satu

fenomena dengan fenomena lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu

perspektif yang baru tentang objek yang di amatinya.

     Pengajaran IPA merupaka suatu cara atau metode berfikir diperkual oleh Einstein

yang juga dikutip dalam buku Nash tersebut. Einstein berpendapat bahwa sains

merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi

suatu system  pola pikir yang logis yaitu berfikir ilmiah. Ada enam pertimbangan

yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran IPA, yaitu : 1) Enam

pilar pendidikan ( belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar untuk

hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk dirinya sendiri ), 2) Inkuiri Sains, 3)

Konstruktivisme, 4) Sains, tekhnologi dan masyarakat ( Salingtemas ), 5)

Pemecahan masalah, 6) Pembelajaran Sains yang bermuatan nilai. Pembelajaran

IPA dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan metode

inkuiri atau permainan.Bermain merupakan cara yang paling baik untuk

mengembangkan kemampuan siswa.

Bermain merupakan cara alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain, dan

dirinya sendiri. Pada prinsipnya, bermain mengandung rasa senang dan tanpa

paksaan lebih mementingkan proses dari pada hasil akhir. Perkembangan bermain

sebagai cara pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan umur

dan kemampuan siswa, yaitu berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil

belajar (unsur bermain lebih besar) menjadi belajar sambil bermain (unsur belajar

lebih banyak). Hal diatas meupakan contoh perkembangan system belajar mulai

dari taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Namun dalam sekolah dasar

sebenarnya tidak semua kelas memperoleh system belajar dengan bermain,hanya

kelas rendah saja yang pada umumnya memperoleh karena mereka butuh

penyesuaian dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar.  Dengan demikian, anak

didik tidak akan canggung lagi menghadapi cara pembelajaran di tingkat-tingkat

berikutnya. Dalam proses perkembangan anak melalui bermain, akan ditemukan

istilah sumber belajar (learning resources) dan alat permainan (educational toys

and games). Mayke (1966) mengatakan bahwa belajar dengan bermain memberi

kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan

sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan, dan mendapatkan bermacam-macam

Page 38: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

62

konsep serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya.

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan

alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi

kesenangan maupun mengembang-kan imajinasi pada anak. Pemahaman

mengenai konsep bermain sudah barang tentu akan berdampak positif pada cara

guru dalam membantu proses belajar anak. Pengamatan ketika anak bermain

secara aktif maupun pasif, akan banyak membantu memahami jalan pikiran anak

dan akan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.Dalam metode inkuiri atau

permainan guru dapat berinteraksi lebih dekat dengan siswa. Dengan metode

permainan siswa memiliki banyak kesempatan untuk melakukan,mengetahui, dan

bekerjasama dengan temannya. Dalam metode belajar dengan bermain siswa akan

merasa santai dan lebih dekat dengan sesamanya, dengan itu sangat

memungkinkan terciptanya kondisi yang lebih kondusif dan efektif dari pada

pembelajaran dengan metode ceramah,atau metode diskusi.

Metode belajar dan bermain sangat efektif dalam menyampaikan pelajaran IPA

khususnya untuk Sekolah Dasar tingkat rendah, dimana anak masih sangat kental

dengan bermain.Namun metode belajar dengan bermain tidak semuanya bisa

berjalan dengan baik.Dan disinilah dapat kita ketahui beberapa kekurangan dari

penggunaan metode belajar dan bermain. Kekurangan-kekerangannya antara

lain:1) Membutuhkan ruang yang lebih besar. Untuk itu guru harus memiliki

persiapan terlebih dahulu untuk menentukan tempat yang cocok dan sesuai dengan

permainannya, Karena metode bermain membutuhkan ruang gerak yang lebih luas

untuk siswa, 2) Menyita banyak waktu , karena untuk memulai permainan guru

harus bisa mengatur siswa agar rapid an disiplin ketika metode bermain dan belajar

ini berlangsung, 3) Membutuhkan pengawasan yang lebih ekstra. Karena anak jika

berkumpul untuk bermain tanpa adny pengawasan dan pengontrolan yang baik dari

guru akan menyebabkan keributan dan kesemrawutan dari siswa, 4) Membutuhkan

pemahaman lebih dari guru,Apabila guru tidak memahami secara benar dan tepat,

hal itu akan membuat anak frustasi atau tidak kooperatif dan sebaliknya, 5) Tidak

cocok untuk semua tingkatan kelas. Metode bermain dan belajar ini sangat cocok

dan efektif untuk siswa tingkat atau kelas rendah. Karena bertujuan untuk

penyesuwaian anak dari tingkat taman kanak-kanan sampai memasuki tingkat

rendah disekolah dasar. Agar anak tidak merasa canggung dan jenuh dengan

pelajaran yang baru mereka jumpai, 6) Membutuhkan fariasi yang lebih banyak,

Bagi guru itu sangat menguras fikiran, contohnya saja saat membuat metode

permainan yang berfariasi. Disini guru sangat dituntut untuk selalu kreatif dalam

Page 39: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

63

menciptkn metode-betode bermain yang berfariasi, karena anak akan mudah jenuh

jika metode bermainnya tetap,7) Kemungkinan tidak membawa hasil yang

diharapkan bila siswa belum cukup pengalaman.

Perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik

diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu

dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing. Suatu metode mungkin

baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi

tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu

metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh

guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.Dalam

metode bermain dengan belajar banyak sekali manfaat yang sangat membantu

guru dalam menciptakan keberhasilan pembelajaran, namun dengan adanya

kekurangan guru diharapkan selalu pandai menempatkan diri, dan kreatif untuk

mengurangi kekurangan-kekurangan tersebut.Banyak hal yang harus dilakukan

guru dalam pemenuhan keberhasilan pembelajaran. Guru harus bekerja keras

untuk menguras kreatifitas mereka untuk selalu menciptakan kondisi dan situasi

yang kondusif, menciptakan anak yang selalu fokus dan memahami semua

pelajaran yang diberikan. Dalam metode belajar dengan bermain untuk pelajaran

IPA Sekolah Dasar juga membutuhkan sumber belajar untuk menambah kekuatan

metode pembelajaran yang guru sampaikan.Sumber belajar adalah bahan termasuk

juga alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan

kepada murid maupun guru (Sudono, 2000:7).Hamalik (1994:195), menyatakan

bahwa sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa, baik

sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan siswa lainnya, untuk memudahkan

belajar.

Mudhofir (1992:13) menyatakan bahwa yang termasuk sumber belajar adalah

berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik

dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan

lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset,

videocassette, dan lain-lain).Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan guru maupun siswa

dalam mempelajari materi pelajaran, sehingga memudahkan siswa dalam

memahami materi pelajaran tersebut.

Page 40: 7 Cara Mengatasi Siswa Bermslh

64

5.      PENUTUP

 Usia anakanaksangatmembutuhkanbanyakwaktuuntukbermaindenganteman-

temannya,padahalwaktumerekadisekolahhanyadihabiskandidalamkelasuntukbelajar

.

Solusinyayaitudenganmenggunakanmetodebermaindalambelajar.Jadisiswatidakperl

ubelajarhanyaterpaku di dalamruangkelas,melainkan bias di

luarkelas.Denganpenerapanbelajardenganbermainkhususnyapelajaran IPA SD

padakelasrendahsangatberperanpentinguntukpengembangankreatifitasdankemamp

uananakdalammenerimapelajaran yang

diberikankepadanyasehinggapesertadidiktidakmengalamikejenuhandalambelajarny

aselainitudapat member sedikithiburankepadapesertadidik di dalam proses

pembelajaran,

disampingitupesertadidikdapatlangsungmengpraktikandanmenerapkanapa yang

sudah di dapatkanyadalambelajar.

Belajardenganbermainmerupakancara yang paling

baikuntukmengembangkankemampuananakdidik.

Bermainmerupakancaraalamiahuntukmenemukanlingkungan, orang lain,

dandirinyasendiri. Padaprinsinya, bermainmengandung rasa

senangdantanpapaksaansertalebihmementingkan proses daripadahasilakhir.

Pembelajarandenganbermain, itulahsebetulnya proses belajar-mengajar yang

diharapkan di duniapendidikanSekolahDasar. Namundemikian, realitas di lapangan,

adakecenderungan proses belajar-mengajarpadaanak-

anakSekolahDasarkelasrendahsudahberubahmenjadipembelajaran yang

seharusnyadilakukan di kelasatas,

Dalam proses perkembangananakmelaluibermain,

akanditemukanistilahsumberbelajar (learning resources) danalatpermainan

(educational toys and games). Mayke (1966)

mengatakanbahwabelajardenganbermain member

kesempatankepadaanakuntukmemanipulasi, mengulang-ulang, menemukansendiri,

bereksplorasi, mempraktekkan, danmendapatkanbermacam-

macamkonsepsertapengertian yang tidakterhitungbanyaknya