Top Banner
Asuhan Keperawatan Lansia Menjelang Kematian Presented by KELOMPOK 6
29

6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Dec 03, 2015

Download

Documents

nur islamiyah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Asuhan Keperawatan

Lansia Menjelang Kematian

Presented by KELOMPOK 6

Page 2: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

In this ChapterPengertian Kematian

Ciri Kllien lansia Menjelang Kematian

Penyebab Kematian

Teori Kematian dan Menjelang Ajal

Lingkungan Menjelang Ajal

Pengaruh Kematian

Hak Asasi Pasien Menjelang Ajal

Perawatan Paliatif pada Lansia Menjelang Kematian

Asuhan Keperawatan Menjelang Kematian

Page 3: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Kematian Sakit gawat adalah suatu

keadaan sakit, yang klien lanjut usia tidak dapat lagi atau tidak ada harapan lagi untuk sembuh. Kematian/mati adalah apabila seseorang tidak lagi teraba denyut nadinya, tidak bernapas selama beberapa menit, dan tidak menunjukkan segala refleks, serta tidak ada kegiatan otak “Barangkali itulah mengapa kematian ada, aku menduga. Mengapa kita mengenal konsep berpisah

dan bersua. Terkadang kita memang harus berpisah dengan diri kita sendiri; dengan proyeksi. Diri yang telah menjelma menjadi manusia yang kita cinta.” ― Dee, Rectoverso

Page 4: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Gerakan & penginderaan

menghilang secara

berangsur-angsur

Gerakan peristaltik usus

menurun

Tubuh lansia tampak

Menggembung

Badan dingin, lembab terutama

kaki,tangan & ujung hidung

Kulit pucat, kebiruan/kelabu

Denyut nadi tidak teratur

Napas stridor

Tekanan darah menurun

Gangguan kesadaran

Dying To Death

Page 5: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Pupil mata tetaqp membesar atau

melpebar

Hilang semua refleks

Tidak ada kegiatan otak dalam EEG dalam waktu 24

jamDeath

“Kematian selalu membuntuti Kehidupan dengan begitu dekat, bukanlah karena keharusan biologis, melainkan karena rasa iri. Kehidupan ini begitu indah, sehingga maut pun jatuh cinta padanya. Cinta yang pencemburu dan posesif, yang menyambar apapun yang bisa diambilnya” ― Yann Martel, Life of Pi

Page 6: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Penyebab Kematian

Penyakit•Keganasan (mis. Ca hati, paru, mammae)•Penyakit kronis

kecelakaan

•Mis. Hematoma epidural•Sudden death

“Lalu, apabila kematian adalah keperkasaan kodrati maka kehadirannya, bahkan baru gejalanya, sudah mampu membungkam segala gejolak rasa.” ― Ahmad Tohari, Ronggeng Dukuh Paruk

Page 7: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Teori Kematian• Elizabeth Kubler – Ross• Amberton • Pattinson • Wiesman • Kastenbaum • Giacquinta

Page 8: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Tahap Kematian

Tahap I

(denial)

Tahap II

(Anger

)

Tahap III

(Bargaining)

Tahap IV

(Depresi)

Tahap V (Acceptance)

Page 9: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Lingkungan Menjelang Ajal

• Rumah sakit perawatan akut

Page 10: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

• Perawatan jangka panjanG• Hospice• Perawatan di rumah

Page 11: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Kebutuhan Menjelang Kematian

• Kebutuhan jasmaniah• Kebutuhan emosi

Page 12: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Pertimbangan khusus dalam perawatan

1. Tahap I (Penolakan dan rasa kesendirian)2. Tahap II (marah)3. Tahap III (Tawar-menawar)4. Tahap IV (Depresi)5. Tahap V (Penerimaan)

Page 13: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Hak Asasi Pasien Menjelang Ajal1. mempunyai harapan2. Dirawat3. merasakan perasaan dan emosi4. berpartisipasi dalam pengambilan keputusan5. Mendapatkan perhatian medis dan perawatan6. Tidak mati dalam kesepian7. Bebas dalam rasa nyeri8. Memperoleh jawaban yang jujur9. Tidak ditipu10. Mendapat bantuan11. Mati dengan tenang dan terhormat12. Mempertahankan individualitas13. Mengaharapkan kesucian tubuh.

Page 14: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Asuhan dan Dukungan Keperawatan

berdukakopingwarisankesepiannilai-nilai budaya

ketakutannyeri dan penderitaan

ansietaspenentuan diri

kehilanganharapan

penutupancinta

kebenaran

Dukungan kolegarasa nyaman

caringpemberian perawatan/

tindakanpendidikan

dukungan pasien/pemberi perawatan

komunikasi verbal-non-verbal

hubungan saling percayamartabat

kualitas hidup/matisentuhan

status fungsi wasiat

spiritualitas

Page 15: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Perawatan Paliatif pada Lansia Menjelang Ajal

Semua tindakan aktif untuk meringankan beban penderita, terutama yang tidak bisa disembuhkan.

Tujuannya : mencapai kualitas hidup maksimal bagi lansia dan keluarganya.

Page 16: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Pola dasar dalam perawatan paliatif menurut WHO, yaitu :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan mengangap kematian sebagai prosesyang normal.

2. Tidak mempercepat menunda lanjut usia.3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang

mengganggu.4. Menjaga keseimbangan psikologi dan spiritual.5. Berusaha agar lansia yang sakit tetap aktif sampai

akhir hayatnya.6. Berusaha membantu mengatasi suasana duka cita

keluarga klien lansia.

Page 17: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 18: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Pengkajian

1. Perasaan takut2. Emosi3. Tanda vital4. Kesadaran5. Fungsi tubuh

Page 19: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Diagnosa 1. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang

berhubungan dengan adanya penyumbatan slem yang ditandai sesak nafas.

2. Gangguan kenyamanan yang berhubungan dengan batuk, panas tinggi yang ditandai dengan gelisah.

3. Perubahan nutrisi sebagai dampak patologis dengan menampakkan makan disajikan sering tidak habis.

4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d muntah dan diare yang ditandai dengan turgor jelek, mata cekung, suhu naik.

5. Gangguan eliminasi alvi b/d obstipasi yang ditandai beberapa hari pasien defekasi.

Page 20: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Diagnosa6. Gangguan eliminasi urine b/d produksi

urinenya, yang ditandai dengan jumlah urine.7. Keterbatasan pergerakan b/d tirah baring

lama yang ditandai dengan kaku sendi/otot.8. Perubahan dalam merawat diri sendiri

sebagai dampak patologis.9. Cemas b/d memikirkan penyakitnya dan

keluarga.

Page 21: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

Intervensi1. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang

berhubungan dengan adanya penyumbatan slem yang ditandai sesak nafas.

Tujuan : Kebutuhan oksigen terpenuhiIntervensi : - Menciptakan lingkungan yang sehat- Menikmati dan mengkaji keadaan pernafasan pasien- Membersihkan slem- Melatih pasien untuk pernapasanEvaluasi :- Kebutuhan oksigen terpenuhi

Page 22: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

2. Gangguan kenyamanan yang berhubungan dengan batuk, panas tinggi yang ditandai dengan gelisah.

Tujuan : Rasa nyaman terpenuhiIntervensi :- Mengupayakan penurunan suhu tubuh- Memberi obat sesuai dengan program Evaluasi : Rasa nyaman terpenuhi

Page 23: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

3. Perubahan nutrisi sebagai dampak patologis dengan menampakkan makan disajikan sering tidak habis.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhiIntervensi :- Mempertahankan masukan makanan yang

cukupEvaluasi : Kebutuhan nutrisi terpenuhi

Page 24: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d muntah dan diare yang ditandai dengan turgor jelek, mata cekung, suhu naik.

Tujuan : Keseimbangan cairan dan elektrolit terpenuhi.

Intervensi :- Mempertahankan keseimbangan cairan dan

elektrolitEvaluasi : Keseimbangan cairan dan elektrolit

dapat terpenuhi.

Page 25: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

5. Gangguan eliminasi alvi b/d obstipasi yang ditandai beberapa hari pasien defekasi.

Tujuan : Keseimbangan eleminiasi (devekasi) terpenuhi

Intervensi :- Mempertahankan kelancaran defekasiEvaluasi : Keseimbangan eleminiasi (devekasi)

terpenuhi

“Pada akhirnya, tujuan hidup itu hanyalah persoalan menunggu mati, di saat menunggu ajal itulah kita belajar untuk memberi sesama melebihi apa yg kita terima hari ini. Hanya dg hal itu sajalah kita baru layak untuk tenang dijemput maut....” ― adi wiwid

Page 26: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

6. Gangguan eliminasi urine b/d produksi urinenya, yang ditandai dengan jumlah urine.

Tujuan : Kebutuhan eliminasi (berkemih) terpenuhi

Intervensi :- Mempertahankan kelancaran berkemihEvaluasi : Kebutuhan eliminasi (berkemih)

terpenuhi

Page 27: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

7. Keterbatasan pergerakan b/d tirah baring lama yang ditandai dengan kaku sendi/otot.

Tujuan : Keterbatasan pergerakan (sendi dan otot) terpenuhi.

Intervensi : - Memenuhi kebutuhan gerak (mobilisasi)Evaluasi : kebutuhan pergerakan terpenuhi.

“I mean, they say you die twice. One time when you stop breathing and a second time, a bit later on, when somebody says your name for the last time.” ― Banksy

Page 28: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

8. Perubahan dalam merawat diri sendiri sebagai dampak patologis.

Tujuan : Kebutuhan merawat diri terpenuhiIntervensi : - Membantu memenuhi kebutuhan merawata

diri.Evaluasi : Perawatan diri dapat terpenuhi.

“Life is pleasant. Death is peaceful. It's the transition that's troublesome.” ― Isaac Asimov

Page 29: 6.AsKep Lansia Menjelang Kematian Klompok 6

9. Cemas b/d memikirkan penyakitnya dan keluarga.

Tujuan : Rasa cemas hilang/berkurangIntervensi : - Menciptakan lingkungan yang terapeutikEvaluasi : Rasa cemas yang hilang/berkurang.

“Sebentuk roh telah berangkat, kembali ke tempat asal-muasalnya. Hidup telah berjabat tangan dengan mati, lenyaplah sudah diri dan kelakuan karena semua telah larut dalam keberatan semesta.” ― Ahmad Tohari, Ronggeng Dukuh Paruk