Date post: | 04-Apr-2018 |
Category: | Documents |
View: | 227 times |
Download: | 0 times |
7/30/2019 60328824 Askep Jadi Flu Babi
1/21
FLU BABI
OLEH : SGD 5
Putu Hena Pramonia Cita (0902105009)
Putu Rudi Mahardikaputra (0902105023)
Luh Komang Ratna Pertiwi (0902105024)
Dewa Ayu Pradnyani Prabawati (0902105042)
Nyoman Agus Jagat Raya (0902105043)
Made Maetri Pradnyayanthi (0902105058)
Ni Wayan Sinta Wahyuni (0902105059)
I Kadek Dwipayana (0902105075)
Komang Yuliani (0902105076)
Ni Made Dwi Kusumayanti (0902105082)
Ayu Selly Fajarini (0902105093)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2011
7/30/2019 60328824 Askep Jadi Flu Babi
2/21
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengertian / definisi
Flu babi adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus
influensa tipe A. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), secara
umum penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas, nyeri
tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai mual, muntah dan diare. kasus flu babi yang
terjadi pada manusia saat ini sudah bersifat pandemic (penyakit sudah tersebar ke
mancanegara). Menurut situs Center for Control and Prefention (CDC) AS, normalnya
virus flu babi hanya berjangkit pada babi dengan kematian rendah. Namun secara
sporadic terjadi infeksi pada manusia.
Varian baru ini dikenal dengan nama virus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua
antigen utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase tipe 1.
Flu babi adalah influensa babi adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang
disebabkan oleh virus influensa tipe A. Gejala klinis penyakit ini terlihat secara
mendadak, yaitu berupa batuk, dispnu, demam dan sangat lemah. Penyakit ini dengan
sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya
penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan
bronchopneumonia, akan berakibat pada kematian (FENNER et al., 1987).
2. Etiologi
Penyebab flu babi adalah virus influenza tipe A subtype H1N1 dari familia
orthomyxoviridae. Flu atau influenza ada 2 type :
Type A : Menular pada unggas (ayam, itik, dan burung) serta babi
Type B dan type C : Menular pada manusia
Virus influenza tipe A yang termasuk family orthomyxoviridae, erat kaitannya dengan
penyabab swine flu, equine flu, dan avian influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut
berdiameter 80120 nm. Selain influenza A, terdapat influenza B dan influenza C yang juga
sudah dapat di isolasi dari babi. Sedangkan 2 tipe influenza pada manusia adalah tipe A dan
7/30/2019 60328824 Askep Jadi Flu Babi
3/21
B. kedua tipe ini diketahui sangat progresif dalam perubahan antigenic yang sangat dramatic
sekali (antigenik shift).
3. Epidemiologi
Penyebaran virus influensa dari babi ke babi dapat melalui kontak moncong babi, melalui
udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan mempercepat penularan. Virus tidak akan
tahan lama di udara terbuka. Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi breeder atau babi
anakan. Penyebabnya adalah virus influensa tipe A, subtipe: H1N1 (H1N2, H3N1, H3N2).
Identifikasi pertama kali pada tahun 1931. Kasus infeksi sudah dilaporkan pada pekerja di
kandang babi di Eropa dan di Amerika Utara.
Pada spesies babi memiliki kemampuan sangat menular dengan angka kesakitan tinggi dan
angka kematian 1-4%. Insiden penyakit ini terjadi sepanjang tahun, puncaknya pada musim
gugur dan dingin.
Manusia dapat terkena penyakit influensa secara klinis dan menularkannya pada babi.
Transmisi kepada babi yang dikandangkan atau hampir diruangan terbuka dapat melalui
udara seperti pada kejadian di Perancis dan beberapa wabah penyakit di Inggris. Babi
sebagai karier penyakit klasik di Denmark, Jepang, Italy dan kemungkinan Inggris telah
dilaporkan. Kejadian luar biasa flu babi diketahui pernah terjadi di Amerika Utara &
Selatan, Eropa (Inggris, Swedia, Italia) , Afrika (Kenya) dan beberapa daerah di Asia
Timur (Cina dan Jepang)
Flu babi pertama kali diidentifikasi di Indonesia pada 15 April 2009 dan dinyatakan
pandemi: 11Juni 2009 denagn Case Fatality Rate, sampai dengan 11 Juni 2009 sebesar
0,5%. Gejala klinis yang terjadi sebagian besar ringan, yaitu demam (87-94%), Batuk (87-
92%), Sakit tenggorokan (48-82% ), Gangguan pencernaan (25%).
Influenza A H1N1 di Provinsi Bali pertama kali diidentifikasi pada 12 Mei 2009, kasus
pertama yang dirawat yang dicurigai influenza H1N1 adalah seseorang
berkewarganegaraan Belanda. Dua minggu berikutnya warga negara Jepang, keduanya
dinyatakan negatif H1N1 oleh Litbangkes. Hingga Tanggal 21 Juni 2009 diidentifikasi
seorang warga negara Inggris, dan dinyatakan positif H1N1 dan tanggal 24 Juni 2009
Menkes menyatakan Indonesia Positif kasus H1N1 (kasus pertama di Indonesia).
7/30/2019 60328824 Askep Jadi Flu Babi
4/21
4. Patofisiologi
Pada penyakit influensa babi klasik, virus masuk melalui saluran pernafasan atas
kemungkinan lewat udara. Virus menempel pada trachea dan bronchi dan berkembang
secara cepat yaitu dari 2 jam dalam sel epithel bronchial hingga 24 jam pos infeksi. Hampir
seluruh sel terinfeksi virus dan menimbulkan eksudat pada bronchiol. Infeksi dengan cepat
menghilang pada hari ke 9 . Lesi akibat infeksi sekunder dapat terjadi pada paruparu karena
aliran eksudat yang berlebihan dari bronkhi. Lesi ini akan hilang secara cepat tanpa
meninggalkan adanya kerusakan.
Pembentukan eksudat pada bronchiol menyebabkan suplai oksigen menurun, paru-paru
akan meningkatkan kerjanya sehingga menimbulkan sesak nafas. Karena suplai oksigen
terganggu, orang yang terinfeksi akan mengalami hipoksia dan kesadaran juga dapat
menurun. Selain itu, metabolisme tubuh pun dapat terganggu dalam pembentukan energi
sehingga orang dengan flu ini akan cepat merasa lelah. Virus flu babi juga dapat masuk ke
dalam saluran cerna yaitu lambung dan usus. Virus yang masuk ke dalam lambung akan
meningkatkan produksi HCl yang dapat menimbulkan perasaan mual dan penurunan nafsu
makan. Sedangkan virus yang masuk ke dalam usus akan meningkatkan kerja peristaltik,
dengan demikian orang akan mengalami diare.
5. Klasifikasi
Klasifikasi flu babi berdasarkan derajat keparahannya flu babi dibedakan menjadi yaitu:
a) Ringan
ILI (influenza like illness)
Tidak Sesak
Tidak nyeri dada
Tidak ada pneumonia
Tidak termasuk kelompok risiko tinggi (Asma, DM, PPOK, Obesitas, kurang
Gizi, Penyakit kronis lainnya)
Usia muda
b) Sedang
ILI (influenza like illness) dengan komorbid
7/30/2019 60328824 Askep Jadi Flu Babi
5/21
Sesak napas
Pneumonia
Usia tua
Hamil
Keluhan mengganggu: diare, muntah-muntah
c) Berat
Pneumonia luas
Gagal napas
Sepsis
Syok
Kesadaran menurun
ARDS
Gagal multiorgan
(Sudoyo, 2006)
6. Tanda dan Gejala
a) Pada Manusia
Manifestasi flu babi sama dengan influenza musiman. Klien datang dengan gejala
penyakit respirasi akut, termasuk minimal 2 dari gejala berikut :
- Demam, dapat hingga menggigil
- Batuk
- Nyeri tenggorokan
- thSakit kepala
- Rasa lemas dan letih
- Diare dan muntah (mungkin dapat terjadi)
Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), gejala flu babi pada
manusia sama dengan influenza pada umumnya. Gejala meliputi demam, batuk, nyeri
tenggorokan, body aches, sakit kepala, menggigil dan lemas/letih. Beberapa klien juga
dilaporkan memiliki gejala diare dan muntah. Oleh karena gejala-gejala ini tidak spesifik
untuk flu babi, diagnosis banding dari kemungkinan flu babi tidak hanya dari gejala
namun juga kecenderungan tinggi flu babi tersebut berdasarkan riwayat klien saat ini.
7/30/2019 60328824 Askep Jadi Flu Babi
6/21
b) Pada Babi
- apatis
- sangat lemah
- enggan bergerak atau bangun karena gangguan kekakuan otot dan nyeri
otot
- eritema pada kulit
- anoreksia
- demam sampai 41,8oC
- Batuk sangat sering terjadi apabila penyakit cukup hebat dibarengi dengan
muntah eksudat lendir
-bersin
- dispneu diikuti kemerahan pada mata dan terlihat adanya cairan mata
- Beberapa babi akan terlihat depresi dan terhambat pertumbuhannya.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Umum
Laboratorium: pemeriksaan darah rutin (Hb, leukosit, trombosit, hitung jenis
leukosit), spesimen serum Pemeriksaan apusan (aspirasi nasofaring atau bilasan/ aspirasi hidung)
Kalau tidak bisa dengan cara di atas maka dengan kombinasi apusan hidung dan
orofaring
Pada pasien dengan intubasi dapat diambil secara aspirasi endotrakeal
Pemeriksaan kimia darah: albumin, globulin, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin,
analisis gas darah
Pemeriksaan radiologik: PA dan lateral Pemerikaan CT-Scan toraks (bila diperlukan)
b. Khusus
Pemeriksaan laboratorium virologi
Untuk mendiagnosis konfirmasi influenza A (H1N1) dengan cara :
7/30/2019 60328824 Askep Jadi Flu Babi
7/21
Real time (RT)PCR
Kultur virus
Peningkatan 4 kali antibodi spesifik influenza A
8. Penatalaksanaan
TERAPI
1) Pasien dengan ILI akan dievaluasi apakah termasuk kelompok dengan gejala klinis
ringan, sedang atau berat.
2) Kelompok dengan
of 21