Top Banner

of 34

6 bab 178 tanah bagus

Mar 01, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    1/34

    LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

    TAHUN : 2012 NOMOR : 6

    PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON

    NOMOR 6 TAHUN 2012

    TENTANG

    RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    WALIKOTA CILEGON,

    Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan, pengaturan, pengawasan

    dan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan bangunan

    di Kota Cilegon perlu diatur tentang Izin Mendirikan

    Bangunan;

    b. bahwa Retribusi Izin Mendirikan Bangunan di Kota Cilegon

    telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2003

    tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, dipandang

    perlu disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun

    2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

    huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah

    tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945;

    2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang

    Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan

    Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);

    3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

    Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002

    Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4247);

    4. Undang

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    2/34

    - 2 -

    4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

    Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4286);

    5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4355);

    6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

    beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12

    Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

    Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4844);

    7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

    Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

    8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5234);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang

    Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

    sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

    58 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan

    Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5145);

    10. Peraturan

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    3/34

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    4/34

    - 4 -

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

    1. Daerah adalah Kota Cilegon.

    2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah

    sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

    3. Walikota adalah Walikota Cilegon.

    4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya

    disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

    Kota Cilegon.

    5. Dinas adalah Dinas yang berwenang di bidang pengendalian

    bangunan gedung di Lingkungan Pemerintah Daerah.

    6. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang

    merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun

    yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan

    terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan

    usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha milik daerah

    (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma,

    kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,

    yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau

    organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya

    termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

    7. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan

    konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,

    sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam

    tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia

    melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat

    tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan

    sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

    8. Klasifikasi bangunan gedung adalah klasifikasi dari fungsibangunan gedung berdasarkan pemenuhan tingkat

    persyaratan administratif dan persyaratan teknisnya.

    9. Izin

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    5/34

    - 5 -

    9. Izin Mendirikan Bangunan Gedung selanjutnya disingkat

    IMB adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah

    Daerah kepada pemilik bangunan gedung untuk

    membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi,

    dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan

    persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang

    berlaku.

    10. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, yang selanjutnya

    disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai

    pembayaran atas jasa atau pemberian Izin Mendirikan

    Bangunan yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

    Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atauBadan.

    11. Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah

    Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi

    atau Badan yang dimaksudkan untuk pembinaan,

    pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan,

    pemanfaatan ruang, serta penggunaan sumber daya alam,

    barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna

    melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian

    lingkungan.

    12. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang

    menurut peraturan perundang-undangan retribusi

    diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,

    termasuk pemungut atau pemotong retribusi.

    13. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang

    merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk

    memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah

    Daerah yang bersangkutan.

    14. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat

    SSRD, adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi

    yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau

    telah dilakukan dengan cara lain ke kas umum daerah

    melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Walikota.

    15. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya

    disingkat SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yang

    menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang

    terutang.

    16. Surat

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    6/34

    - 6 -

    16. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat

    STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi

    dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau

    denda.

    17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang

    selanjutnya disingkat SKRDLB, adalah surat ketetapan

    retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran

    retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada

    retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang.

    18. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan

    mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang

    dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan

    suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan

    pemenuhan kewajiban retribusi dan/atau untuk tujuan lain

    dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

    perundang-undangan retribusi daerah;

    19. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalah

    serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk

    mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itumembuat terang tindak pidana di bidang retribusi yang

    terjadi serta menemukan tersangkanya.

    BAB II

    NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI

    Pasal 2

    Dengan nama Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dipungut

    retribusi sebagai pembayaran atas pemberian Izin Mendirikan

    Bangunan dari Pemerintah Daerah.

    Pasal 3

    (1) Objek Retribusi adalah pemberian Izin Mendirikan

    Bangunan dari Pemerintah Daerah, yaitu meliputi:

    a. Pembangunan baru;

    b. Rehabilitasi/renovasi meliputi perbaikan/perawatan,

    perubahan, perluasan/pengurangan; dan

    c. Pelestarian/pemugaran.

    (2) Izin

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    7/34

    - 7 -

    (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

    kegiatan pemerintah daerah dalam rangka pembinaan

    penyelenggaraan bangunan gedung melalui pemberian izin

    untuk:

    a. Bangunan gedung; dan

    b. Prasarana gedung.

    (3) Tidak termasuk objek retribusi sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) adalah pemberian Izin Mendirikan Bangunan

    untuk bangunan milik Pemerintah, bangunan milik

    Pemerintah Provinsi, bangunan milik Pemerintah

    Kabupaten/Kota dan bangunan fungsi keagamaan.

    Pasal 4

    Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

    memperoleh Izin Mendirikan Bangunan dari Pemerintah

    Daerah.

    BAB III

    GOLONGAN RETRIBUSI

    Pasal 5

    Retribusi Izin Mendirikan Bangunan digolongkan sebagai

    Retribusi Perizinan Tertentu.

    BAB IV

    CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

    Pasal 6

    (1) Tingkat penggunaan jasa atas pemberian Izin Mendirikan

    Bangunan menggunakan indeks terintegrasi berdasarkan

    hasil perkalian dari indeks-indeks parameter fungsi,

    klasifikasi, dan waktu penggunaan bangunan sebagai

    tingkat intensitas penggunaan jasa dalam proses perizinan

    dengan cakupan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 3 ayat (1).

    (2) Indeks-indeks parameter fungsi, klasifikasi, dan waktu

    penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang

    merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

    Daerah ini.

    BAB ...

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    8/34

    - 8 -

    BAB V

    PRINSIP DAN SASARAN PENETAPAN TARIF RETRIBUSI

    Pasal 7

    (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi

    didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau

    seluruh biaya penyelenggaraan pemberian Izin Mendirikan

    Bangunan.

    (2) Biaya penyelenggaraan pemberian Izin Mendirikan

    Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

    penerbitan dokumen izin, pengecekan, pengukuran lokasi,

    pemetaan, pemeriksaan, pengawasan di lapangan,

    penegakan hukum, penatausahaan, pengawasan dilapangan dan biaya dampak negatif dari pemberian IMB

    tersebut.

    BAB VI

    STRUKTUR DAN TARIF RETRIBUSI

    Pasal 8

    (1) Tarif retribusi Izin Mendirikan Bangunan meliputi harga

    satuan retribusi untuk bangunan gedung dan harga

    satuan retribusi untuk prasarana bangunan gedung, tabel

    satuan retribusi sebagaimana tercantum dalam Lampiran

    II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

    Peraturan Daerah ini.

    (2) Harga satuan retribusi bangunan gedung sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1), dinyatakan per-satuan luas lantai

    bangunan bangunan gedung (meter persegi).

    (3) Harga satuan retribusi prasarana bangunan gedung

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinyatakan per-

    satuan volume prasarana.

    Pasal 9

    (1) Besarnya retribusi yang terutang dihitung berdasarkan

    perkalian antara tingkat penggunaan jasa dengan tarif

    retribusi, dengan menggunakan rumus sebagaimana

    tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian

    tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini dan contoh

    cara penghitungan besarnya retribusi sebagaimana

    tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian

    tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

    (2) Besarnya

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    9/34

    - 9 -

    (2) Besarnya retribusi untuk bangunan gedung dan prasarana

    bangunan gedung yang konstruksinya tidak dapat

    dihitung dengan satuan, sebesar 1,75 % (satu koma tujuh

    puluh lima persen) dari harga Rencana Anggaran Biaya.

    (3) Besarnya retribusi untuk penggantian IMB yang hilang

    ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari besarnya

    retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    Pasal 10

    (1) Tarif retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun

    sekali.

    (2) Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan indeks harga

    dan perkembangan perekonomian.

    (3) Penetapan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

    BAB VII

    WILAYAH PEMUNGUTAN

    Pasal 11

    Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dipungut di wilayah

    daerah.

    BAB VIII

    TATA CARA PEMUNGUTAN

    Pasal 12

    (1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau

    dokumen lain yang dipersamakan.

    (2) Saat retribusi terutang adalah saat diterbitkannya SKRD

    atau dokumen lain yang dipersamakan.

    (3) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.

    (4) Hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (1) disetor ke Kas Umum Daerah.

    (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemungutan

    retribusi ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

    BAB ...

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    10/34

    - 10 -

    BAB IX

    SANKSI ADMINISTRATIF

    Pasal 13

    Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada

    waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi

    administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap

    bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang

    dibayar.

    BAB X

    TATA CARA PEMBAYARAN

    Pasal 14

    (1) Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasi

    sekaligus dimuka.

    (2) Pembayaran Retribusi dilakukan di Kas Umum Daerah

    atau di Dinas.

    (3) Dalam hal pembayaran retribusi dilakukan di Dinassebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka hasil

    penerimaan retribusi harus disetor ke Kas Umum Daerah

    selambat-lambatnya 1 x 24 jam.

    (4) Atas pembayaran retribusi, diberikan tanda bukti

    pembayaran berupa SSRD.

    (5) Retribusi yang terhutang harus dilunasi atau jatuh tempo

    pembayarannya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari)hari sejak diterbitkannya SKRD.

    (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran,

    angsuran, dan penundaan pembayaran retribusi diatur

    dengan Peraturan Walikota.

    BAB XI

    TATA CARA PENAGIHAN

    Pasal 15

    (1) Retribusi yang tidak tepat pada waktunya atau kurang

    bayar ditagih dengan menggunakan STRD.

    (2) Penagihan

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    11/34

    - 11 -

    (2) Penagihan retribusi yang terutang sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) didahului dengan surat teguran.

    (3) Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yang

    sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan

    retribusi dikeluarkan setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh

    tempo pembayaran.

    (4) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat

    teguran/peringatan/surat lain yang sejenis, Wajib

    Retribusi harus melunasi retribusi yang terutang.

    (5) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk.

    (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penagihan

    termasuk bentuk dan isi STRD serta penerbitan surat

    teguran diatur dengan Peraturan Walikota.

    BAB XII

    PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

    Pasal 16

    (1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, Wajib Retribusi

    dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada

    Walikota.

    (2) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan,

    sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan

    pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), harus memberikan keputusan.

    (3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    telah dilampaui dan Walikota tidak memberikan suatu

    keputusan, permohonan pengembalian pembayaran

    retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus

    diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)

    bulan.

    (4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang retribusi

    lainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk

    melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.

    (5) Pengembalian

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    12/34

    - 12 -

    (5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam

    jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak

    diterbitkannya SKRDLB.

    (6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran retribusi

    dilakukan setelah lewat 2 (dua) bulan, Walikota

    memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen)

    sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan

    pembayaran retribusi.

    (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengembalian

    kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

    BAB XIII

    KEDALUWARSA PENAGIHAN

    Pasal 17

    (1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi menjadi

    kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahunterhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali jika

    Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidang

    Retribusi.

    (2) Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) tertangguh jika:

    a. Diterbitkan Surat Teguran; atau

    b. Ada pengakuan utang retribusi dari Wajib Retribusi,

    baik langsung maupun tidak langsung.

    (3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa penagihan

    dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut.

    (4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Retribusi

    dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyaiutang Retribusi dan belum melunasinya kepada

    Pemerintah Daerah.

    (5) Pengakuan

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    13/34

    - 13 -

    (5) Pengakuan utang retribusi secara tidak langsung

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat

    diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau

    penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh

    Wajib Retribusi

    Pasal 18

    (1) Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena

    hak untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa

    dapat dihapuskan.

    (2) Walikota menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang

    Retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1).

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penghapusan

    piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dengan

    Peraturan Walikota.

    BAB XIV

    PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

    Pasal 19

    (1) Walikota dapat memberikan pengurangan, keringanan dan

    pembebasan retribusi.

    (2) Pemberian pengurangan atau keringanan retribusi

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan

    memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi antara lain

    untuk mengangsur.

    (3) Pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) antara lain diberikan kepada masyarakat yang ditimpa

    bencana alam dan/atau musibah.

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata cara pengurangan,

    keringanan dan pembebasan retribusi diatur dengan

    Peraturan Walikota.

    BAB

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    14/34

    - 14 -

    BAB XV

    KEBERATAN

    Pasal 20

    (1) Wajib Retribusi tertentu dapat mengajukan keberatankepada Walikota atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD.

    (2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa

    Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

    (3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama

    3 (tiga) bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali jika

    Wajib Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwa

    jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di

    luar kekuasaannya.

    (4) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar

    retribusi dan pelaksanaan penagihan retribusi.

    Pasal 21

    (1) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan

    sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus memberi

    keputusan atas keberatan yang diajukan dengan

    menerbitkan Surat Keputusan Keberatan.

    (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

    untuk memberikan kepastian hukum bagi Wajib Retribusi,

    bahwa keberatan yang diajukan harus diberi keputusan

    oleh Walikota.

    (3) Keputusan Walikota atas keberatan dapat berupa

    menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau

    menambah besarnya Retribusi yang terutang.

    (4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    telah lewat dan Walikota tidak memberi suatu keputusan,

    keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

    Pasal 22

    (1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau

    seluruhnya, kelebihan pembayaran Retribusi dikembalikan

    dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen)sebulan untuk paling lama 12 (dua belas) bulan.

    (2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan

    diterbitkannya SKRDLB.

    BAB

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    15/34

    - 15 -

    BAB XVI

    INSENTIF PEMUNGUTAN

    Pasal 23

    (1) Instansi yang melaksanakan pemungutan retribusi dapat

    diberi insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu.

    (2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah.

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Penerima Pembayaran

    Insentif dan Besaran Insentif ditetapkan denganKeputusan Walikota.

    BAB XVII

    KETENTUAN PENYIDIKAN

    Pasal 24

    (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

    Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai

    Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di

    bidang perpajakan Daerah dan Retribusi, sebagaimana

    dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

    (2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

    pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan

    Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang

    berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    (3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    adalah:

    a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti

    keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak

    pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau

    laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

    b. Meneliti

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    16/34

    - 16 -

    b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan

    mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran

    perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak

    pidana di bidang retribusi daerah;

    c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang

    pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana

    di bidang retribusi daerah;

    d. Memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan

    dengan tindak pidana di bidang retribusidaerah;

    e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan

    bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, sertamelakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

    f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka

    pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang

    retribusi daerah;

    g. Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang

    meninggalkan ruangan atau tempat pada saat

    pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang, benda, dan/atau dokumen yang

    dibawa;

    h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak

    pidana di bidang retribusi daerah;

    i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan

    diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

    j. Menghentikan penyidikan; dan/atau

    k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran

    penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    (4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    memberitahukan dimulainya penyidikan dan

    menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut

    Umum melalui Penyidik pejabat Polisi Negara Republik

    Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam

    Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

    BAB

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    17/34

    - 17 -

    BAB XVIII

    KETENTUAN PIDANA

    Pasal 25

    (1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannyasehingga merugikan Keuangan Daerah, diancam pidana

    kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan/atau denda

    sebanyak- banyaknya 3 (tiga) kali jumlah retribusi

    terutang yang tidak atau kurang dibayar.

    (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    adalah pelanggaran.

    (3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

    penerimaan Negara.

    BAB XIX

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 26

    (1) Dengan berlakunya Peraturan daerah ini, peraturan

    pelaksana dari Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 10

    Tahun 2003 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

    tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan

    Peraturan Daerah ini.

    (2) Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, retribusi yang

    masih terutang berdasarkan Peraturan Daerah Kota

    Cilegon Nomor 10 Tahun 2003 tentang Retribusi Izin

    Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kota Cilegon

    Tahun 2003 Nomor 166 Seri B), sepanjang tidak diaturdalam Peraturan Daerah ini masih dapat ditagih selama

    jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutang.

    BAB XX

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 27

    Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan

    Daerah Kota Cilegon Nomor 10 Tahun 2003 tentang Retribusi

    Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kota Cilegon

    Tahun 2003 Nomor 166 Seri B), dicabut dan dinyatakan tidak

    berlaku.

    Pasal

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    18/34

    - 18 -

    Pasal 28

    Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

    pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya

    dalam Lembaran Daerah Kota Cilegon.

    Ditetapkan di Cilegon

    pada tanggal 2 April 2012

    WALIKOTA CILEGON

    ttd

    Tb. IMAN ARIYADI

    Diundangkan di Cilegon

    pada tanggal 2 April 2012

    SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON

    ttd

    ABDUL HAKIM LUBIS

    LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2012 NOMOR 6

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    19/34

    - 19 -

    PENJELASAN

    ATAS

    PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON

    NOMOR 6 TAHUN 2012TENTANG

    RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

    I. UMUM

    Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMB) adalah perizinan yang diberikan

    oleh Pemerintah Daerah kepada pemilik bangunan gedung merupakan

    salah satu alat pengendali agar bangunan gedung sesuai dengan

    persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku untuk

    menjamin kepastian dan ketertiban hukum dalam penyelenggaraan

    bangunan gedung. Untuk menyelenggarakan pemberian IMB tersebut,

    Pemerintah Daerah berhak melakukan pungutan retribusi kepada pemilik

    bangunan gedung.

    Peraturan Daerah ini dimaksudkan sebagai pengaturan lebih lanjut

    pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

    Daerah dan Retribusi Daerah dalam pemenuhan ketentuan pemungutan

    retribusi IMB dan untuk penyempurnaan Peraturan Daerah Kota Cilegon

    Nomor 10 Tahun 2003 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

    Pemungutan retribusi IMB yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

    kepada pemilik bangunan gedung didasarkan pada tujuan untuk

    menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pemberian IMB

    meliputi penerbitan dokumen IMB, pengawasan di lapangan, penegakan

    hukum, penatausahaan, dan biaya dampak negatif dari pemberian IMB

    tersebut.

    Peraturan Daerah ini mengatur hal-hal yang bersifat pokok dan normatif

    mengenai retribusi IMB sedangkan ketentuan pelaksanaannya akan

    diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota dengan tetap

    mempertimbangkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan

    lain yang terkait dengan pelaksanaan Peraturan Daerah ini.

    II. PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1

    Cukup jelas

    Pasal 2

    Cukup jelas.

    Pasal

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    20/34

    - 20 -

    Pasal 3

    Cukup jelas.

    Pasal 4

    Cukup jelas.

    Pasal 5

    Cukup jelas.

    Pasal 6

    Cukup jelas.

    Pasal 7

    Cukup jelas.

    Pasal 8

    Cukup jelas.

    Pasal 9

    Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Ayat (3)

    IMB yang hilang dapat diganti dengan IMB yang baru dengan

    ketentuan pada saat proses penerbitan IMB, pemohon harus

    melampirkan surat keterangan kehilangan dari instansi kepolisian

    pada berkas permohonan IMB.

    Pasal 10

    Cukup jelas

    Pasal 11

    Cukup jelas.

    Pasal 12

    Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Ayat (3)

    Cukup jelas.

    Ayat

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    21/34

    - 21 -

    Ayat (4)

    Yang dimaksud dengan tidak dapat diborongkan adalah bahwa

    seluruh proses kegiatan pemungutan Retribusi tidak dapat

    diserahkan kepada pihak ketiga. Namun dalam pengertian ini

    bukan berarti bahwa Pemerintah Daerah tidak boleh bekerjasama

    dengan pihak ketiga. Dengan sangat selektif dalam proses

    pemungutan Retribusi, Pemerintah Daerahdapat mengajak

    bekerjasama badan-badan tertentu yang karena

    profesionalismenya layak dipercaya untuk ikut melaksanakan

    sebagai tugas pemungutan jenis retribusi secara lebih efesien.

    Kegiatan pemungutan retribusi yang tidak dapat dikerjasamakan

    dengan pihak ketiga adalah kegiatan perhitungan besarnya

    retribusi yang terutang, pengawasan penyetoran retribusi danpenagihan retribusi.

    Ayat (5)

    Cukup jelas.

    Pasal 13

    Cukup jelas.

    Pasal 14

    Cukup jelas.

    Pasal 15

    Cukup jelas.

    Pasal 16

    Cukup jelas.

    Pasal 17

    Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)

    Huruf a

    Dalam hal diterbitkan Surat Teguran. kedaluwarsa penagihan

    dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut.

    Huruf b

    Pengakuan utang retribusi secara langsung adalah Wajib

    Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai

    utang retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah

    Daerah.

    Pengakuan utang retribusi secara tidak langsung dapat

    diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau

    penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib

    Retribusi.

    Pasal

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    22/34

    - 22 -

    Pasal 18

    Cukup jelas.

    Pasal 19

    Cukup jelas.

    Pasal 20

    Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)

    Cukup jelas.

    Ayat (3)

    Yang dimaksud dengan keadaan diluar kekuasaannya adalah

    keadaan kahar (force majeure) yaitu keadaan yang terjadi diluar

    kehendak Wajib Retribusi sehingga kewajiban retribusi tidak dapat

    dipenuhi. Termasuk dalam keadaan kahar adalah peperangan,

    kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran,

    dan/atau gangguan industri lainnya.

    Ayat (4)

    Pasal 21

    Cukup jelas.

    Pasal 22

    Cukup jelas.

    Pasal 23

    Ayat (1)

    Yang dimaksud dengan instansi yang melaksanakan pemungutan

    adalah dinas/badan/lembaga yang tugas pokok dan fungsinya

    melaksanakan pemungutan retribusi.

    Ayat (2)

    Pemberian besarnya insentif dilakukan melalui pembahasan yang

    dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan alat kelengkapan Dewan

    Perwakilan Rakyat Daerah yang membidangi masalah keuangan.

    Ayat (3)

    Pasal 24

    Cukup jelas.

    Pasal

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    23/34

    - 23 -

    Pasal 25

    Cukup jelas.

    Pasal 26

    Cukup jelas.

    Pasal 27

    Cukup jelas.

    TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 69

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    24/34

    LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON

    Nomor : 6 Tahun 2012

    Tanggal : 2 April 2012

    Tentang : Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

    TABEL INDEKS TERINTEGRASI

    PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

    1. INDEKS FUNGSI

    NO PARAMETER INDEKS KETERANGAN

    1. Hunian 0,50 Rumah tinggal tunggal, rumah deret, rumah susun, asrama, dan sejenisnya.

    2. Keagamaan 0,00 Masjid termasuk mushola, gereja termasuk kapel, pura, vihara, kelenteng dan sejenisnya.

    3. Usaha 3,00 Bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal,

    bangunan gedung tempat penyimpanan dan sejenisnya, termasuk bangunan Anjungan Tunai Mandiri

    (ATM), SPBU, SPBG, SPBE dan bangunan gedung untuk penangkaran/budidaya.

    4. Sosial dan

    Budaya

    1,00 Bangunan gedung pelayanan pendidikan pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, bangunan

    gedung pelayanan umum, dan sejenisnya.

    5. Ganda/Campuran Bangunan gedung yang mempunyai fungsi utama gabungan dari fungsi-fungsi hunian, keagamaan, usaha,

    sosial dan budaya, antara lain bangunan gedung rumah-toko (ruko), atau bangunan gedung rumah-kantor

    (rukan), atau bangunan gedung mal-apartemen-perkantoran, bangunan gedung mal-perhotelan, dan

    sejenisnya.

    Indeks menggunakan indeks kombinasi dari fungsi-fungsi bangunan.

    2. INDEKS

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    25/34

    - 2 -

    2. INDEKS KLASIFIKASI

    NO PARAMETER BOBOT PARAMETER INDEKS KETERANGAN

    1. Kompleksitas 0,25 Sederhana 0,40 Bangunan gedung dengan karakter sederhana dan memiliki kompleksitas dan

    teknologi sederhana, antara lain:

    Bangunan gedung yang sudah ada disain prototipnya dan/atau yang jumlah

    lantainya s.d. 2 (dua) lantai dengan luas s.d. 500 m2;

    Bangunan rumah tidak bertingkat, dengan luas s.d. 70 m2.

    Tidak sederhana 0,70 Bangunan gedung dengan karakter sederhana dan memiliki kompleksitas danteknologi tidak sederhana, antara lain:

    Bangunan gedung yang belum ada disain prototipnya dan/atau yang jumlah

    lantainya di atas 2 (dua) lantai dengan luas di atas 500 m2;

    Bangunan rumah tidak bertingkat, dengan luas di atas 70 m2.

    Khusus 1,00 Bangunan gedung yang memiliki penggunaan dan persyaratan khusus, yang

    dalam perencanaan dan pelaksanaannya memerlukan penyelesaian/teknologi

    khusus, antara lain: gedung laboratorium, terminal udara/laut/darat, stasiun

    kereta api, stadion olah raga, rumah tahanan dan lembaga pemasarakatan

    (lapas), dan gudang penyimpan bahan berbahaya;

    2. Permanensi

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    26/34

    - 3 -

    NO PARAMETER BOBOT PARAMETER INDEKS KETERANGAN

    2. Permanensi 0,20 Darurat 0,40 Bangunan gedung yang mempunyai umur layanan sampai dengan 5 (lima)

    tahun.

    Semi permanen 0,70 Bangunan gedung yang mempunyai umur layanan di atas 5 (lima) s.d.10

    (sepuluh)tahun.

    Permanen 1,00 Bangunan gedung yang mempunyai umur layanan di atas 20 (dua puluh)

    tahun.

    3. Resiko

    kebakaran

    0,15 Rendah 0,40 Bangunan gedung dengan disain penggunaan bahan dan komponen unsur

    pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya

    tingkat mudah terbakarnya rendah.

    Sedang 0,70 Bangunan gedung dengan disain penggunaan bahan dan komponen unsur

    pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya

    tingkat mudah terbakarnya sedang.

    Tinggi 1,00 Bangunan gedung dengan disain penggunaan bahan dan komponen unsur

    pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya

    tingkat mudah terbakarnya sangat tinggi dan/atau tinggi.

    4. Zonasi gempa 0,15 Zona IV/Sedang 0,50 Kota Cilegon berada dalam wilayah gempa Zona IV.

    5. Lokasi

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    27/34

    - 4 -

    NO PARAMETER BOBOT PARAMETER INDEKS KETERANGAN

    5. Lokasi

    (kepadatan

    bangunan)

    0,10 Rendah 0,40 Pada umumnya terletak pada daerah pinggiran/luar kota atau daerah yang

    berfungsi sebagai resapan.

    Sedang 0,70 Lokasi sedang pada umumnya terletak di daerah permukiman

    Padat 1,00 Lokasi padat pada umumnya lokasi yang terletak di daerah

    perdagangan/pusat kota

    6. Ketinggian

    bangunan

    0,10 Rendah 0,40 Jumlah lantai sampai dengan 4 (empat) lantai

    Sedang 0,70 Jumlah lantai 5 (lima) s/d 8 (delapan) lantai

    Tinggi 1,00 Jumlah lantai lebih dari 8 (delapan) lantai

    7. Kepemilikan 0,05 Yayasan 0,40

    Perorangan 0,70

    Badan usaha 1,00

    3. WAKTU

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    28/34

    - 5 -

    3. WAKTU PENGGUNAAN

    NO PARAMETER INDEKS KETERANGAN

    1. Sementara jangka pendek 0,40 Masa pemanfaatan maksimum 6 (enam) bulan seperti bangunan gedung untuk pameran

    dan mock up

    2. Sementara jangka

    menengah

    0,70 Masa pemanfaatan maksimum 3 (tiga) tahun seperti kantor dan gudang proyek

    3. Permanen 1,00 Masa pemanfaatan lebih dari 3 (tiga) tahun

    CATATAN : Bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement), di atas/bawah permukaan air,

    prasarana, dan sarana umum diberi indeks pengali tambahan 1,30.

    WALIKOTA CILEGON,

    ttd

    Tb. IMAN ARIYADI

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    29/34

    LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON

    Nomor : 6 Tahun 2012

    Tanggal : 2 April 2012

    Tentang : Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

    TABEL HARGA SATUAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

    KODE JENIS BANGUNAN SATUANHARGA

    SATUAN (Rp.)KETERANGAN

    1000 Bangunan Gedung m2 7.500

    2200 Prasarana Bangunan Gedung

    2210 Konstruksi

    Pembatas/Penahan/Pengaman

    2211 Pagar m 3.000

    2212 Tanggul/retaining wall m 5.000

    2213 Turap batas kavling/persil m 4.000

    2220 Konstruksi Penanda Masuk

    2221 Gapura unit 75.000 Setiap luas 2 m2

    2221 Gerbang m 5.500

    2230 Konstruksi Perkerasan

    2231 Jalan m2 2.000

    2232 Lapangan parker m2 1.500

    2233 Lapangan upacara/perkerasan

    halaman

    m2 1.000

    2234 Lapangan olah raga terbuka m2 1.500 Di luar bangunan

    gedung

    2235 Pelataran peti kemas/penimbunan

    barang

    m2 3.000

    2236 Landasan mesin/tanki/menara m2 8.000

    2240 Konstruksi Penghubung

    2241 Jembatan m2 13.500

    2242 Box culvert unit 4.500

    2250 Konstruksi Kolam/ReservoirBawahTanah

    2251 Kolam renang m2 8.500

    2252 Kolam pengolahan m2 5.000

    2253 Reservoir air bawah tanah m3 3.000

    Konstruksi

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    30/34

    - 2 -

    KODE JENIS BANGUNAN SATUANHARGA

    SATUAN (Rp.)KETERANGAN

    2260 Konstruksi Menara

    2261 Menara telekomunikasi unit 500.000 Setiap tinggi 6 m

    2262 Menara antenna unit 100.000 Setiap tinggi 6 m

    2263 Menara reservoir/tanki/silo m3 4.000

    2264 Menara SUTET/SUTT/SUTM Unit 300.000 Setiap tinggi 6 m

    2265 Menara bakar, cerobong asap Unit 500.000 Setiap tinggi 6 m

    2270 Konstruksi Monumen

    2271 Tugu unit 150.000 Setiap 3 m

    2272 Patung unit 225.000 Setiap 3 m

    2280 Konstruksi Instalasi

    2281 Instalasi pipa

    air/listrik/telekomunikasi bawah

    tanah

    m' 2.000

    2282 Instalasi bahan bakar/gas bawah

    tanah

    m' 6.000

    2283 Gardu listrik/telepon, BTS

    telekomunikasi

    m2 10.500

    2290 Konstruksi Reklame/Papan Nama

    2291 Billboard/papan iklan m2 35.000 Luas bidang reklame

    min 20 m2

    2292 Bando/Jembatan Penyebrangan m2 70.000 Luas bidang reklame

    2300 Konstruksi Prasarana lainnya

    2301 Stasiun/Pompa Pengisian Bahan

    Bakar

    unit 750.000

    2302 Jetty/dermaga m2 22.500

    2303 Rangka penyangga m2 4.000

    2304 Septictank unit 15.000

    CATATAN: - Luas bangunan gedung dihitung dari garis sumbu (as) dinding/kolom.

    - Luas teras, balkon, selasar luar,canopy, pergola dan overstek/luifeldihitung

    setengah dari luas yang dibatasi oleh garis sumbu-sumbunya.

    - Harga satuan retribusi bangunan gedung hanya 1 (satu) tarif.

    WALIKOTA CILEGON,

    ttd

    Tb. IMAN ARIYADI

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    31/34

    - 3 -

    LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON

    Nomor : 6 Tahun 2012

    Tanggal : 2 April 2012

    Tentang : Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

    TABEL RUMUS PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB

    NO JENIS BANGUNAN PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB

    1. Bangunan gedung

    a. Pembangunan baru Luas BG x Indeks Terintegrasi*)x 1,00 x HS

    retribusi

    b. Rehabilitasi/renovasi

    meliputi

    perbaikan/perawatan,

    perubahan,

    perluasan/pengurangan:

    1)Rusak sedang Luas BG x Indeks Terintegrasi*)x 0,45 x HS

    retribusi

    2)Rusak berat Luas BG x Indeks Terintegrasi*)x 0,65 x HS

    retribusi

    c. Pelestarian/pemugaran

    1) Pratama Luas BG x Indeks Terintegrasi*)x 0,65 x HS

    retribusi

    2) Madya Luas BG x Indeks Terintegrasi*)x 0,45 x HS

    retribusi

    3) Utama Luas BG x Indeks Terintegrasi*)x 0,30 x HS

    retribusi

    2. Prasarana

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    32/34

    - 4 -

    NO JENIS BANGUNAN PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB

    2. Prasarana bangunan gedung

    a. Pembangunan baru Volume x 1,00 x HS retribusi

    b. Renovasi/rehabilitasi

    1) Rusak sedang Volume x 0,45 x HS retribusi

    2) Rusak berat Volume x 0,65 x HS retribusi

    CATATAN :

    *)Indeks Terintegrasi : hasil perkalian dari indeks-indeks parameter

    HS : harga satuan retribusi, atau tarif retribusi dalam rupiah per-

    m2 dan/atau rupiah per-satuan volume

    WALIKOTA CILEGON,

    ttd

    Tb. IMAN ARIYADI

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    33/34

    - 5 -

    LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON

    Nomor : 6 Tahun 2012

    Tanggal : 2 April 2012

    Tentang : Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

    CONTOH PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB

    Nama/Jenis Bangunan Gedung : Rumah Tinggal

    Lokasi Bangunan Gedung : Jl. ABC, Kota Cilegon

    Nama Pemilik : Bapak Amir

    Alamat Pemilik : Jl. ABC, Kota Cilegon

    1. Penetapan Indeks

    1.1. Indeks Lingkup Pembangunan

    Parameter : pembangunan baru

    Indeks lingkup pembangunan : 1.00

    1.2. Indeks Terintegrasi

    1.2.1. Indeks Fungsi Bangunan Gedung

    Parameter : hunian

    Indeks fungsi : 0.50

    1.2.2. Indeks Klasifikasi Bangunan Gedung

    KLASIFIKASI BOBOT PARAMETER INDEKS BOBOT X

    INDEKS

    Kompleksitas 0.25 Tidak

    sederhana

    0.70 0.18

    Permanensi 0.20 Permanen 1.00 0.20

    Resiko kebakaran 0.15 Rendah 0.40 0.60

    Zonasi gempa 0.15 Zona

    IV/sedang

    0.50 0.08

    Lokasi (kepadatan

    bangunan)

    0.10 Sedang 0.70 0.07

    Ketinggian bangunan 0.10 Rendah 0.40 0.04

    Kepemilikan 0.05 Perorangan 0.40 0.02

    Jumlah(indeks

    klasifikasi)

    0.64

    1.2.3. Indeks

  • 7/26/2019 6 bab 178 tanah bagus

    34/34

    - 6 -

    1.2.3. Indeks Waktu Penggunaan Bangunan Gedung

    Parameter : tetap

    Indeks waktu penggunaan : 1.00

    1.2.4. Penghitungan Indeks Terintegrasi

    Indeks terintegrasi = indeks fungsi x indeks klasifikasi x

    indeks waktu penggunaan

    = 0.50 x 0.64 x 1.00 = 0.32

    2. Penghitungan Besarnya Retribusi

    Retribusi bangunan gedung = luas x indeks terintegrasi x indeks lingkup

    pembangunan x harga satuan retribusi

    Retribusi prasarana bangunan gedung = luas x indeks lingkup

    pembangunan x harga satuan

    retribusi

    a. Bangunan Gedung

    1000 Rumah lt. 1 = 251.95m2x 0.32 x 1.00 x Rp.15,000 = Rp. 1,209,360

    1000 Rumah lt. 2 = 218.34 m2x 0.32 x 1.00 x Rp.15,000 = Rp. 1,048,032

    1000 Teras = 5.85 m2x 0.32 x 1.00 x Rp.15,000 = Rp. 28,080

    1000 Balkon = 2.70 m2x 0.32 x 1.00 x Rp.15,000 = Rp. 12.960

    b. Prasarana Bangunan Gedung

    2211 Pagar = 66.20 m' x 1.00 x Rp. 3,000 = Rp. 198,600

    2233 Carport = 32.45 m2 x 1.00 x Rp. 1,000 = Rp. 32,450

    2304 Septictank = 1 unit x 1.00 x Rp. 15,00 = Rp. 15,000

    Jumlah = Rp. 2,538,482

    Dibulatkan = Rp. 2,538,500

    Terbilang : dua juta lima ratus tiga pulu delapan ribu lima ratus rupiah

    WALIKOTA CILEGON,

    ttd

    Tb. IMAN ARIYADI