Top Banner
INSTALASI DOMESTIK INSTALASI DOMESTIK DAN DAN INSTALASI BANGUNAN INSTALASI BANGUNAN (NON DOMESTIK) (NON DOMESTIK)
21

5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

Jan 15, 2016

Download

Documents

Wahyu H Surya

seko dosen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

INSTALASI DOMESTIK INSTALASI DOMESTIK DAN DAN

INSTALASI BANGUNAN INSTALASI BANGUNAN (NON DOMESTIK)(NON DOMESTIK)

Page 2: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

1. KETENTUAN UMUM INSTALASI LISTRIK 1. KETENTUAN UMUM INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN INSTALASI LISTRIK NON DOMESTIKDOMESTIK DAN INSTALASI LISTRIK NON DOMESTIK

1.1. Instalasi listrik domestik dan non 1.1. Instalasi listrik domestik dan non domestikdomestik1.1.1. Instalasi domestik adalah instalasi listrik dalam 1.1.1. Instalasi domestik adalah instalasi listrik dalam bangunan untuk perumahan / tempat tinggalbangunan untuk perumahan / tempat tinggal

1.1.2. Instalasi non domestik adalah instalasi listrik bukan 1.1.2. Instalasi non domestik adalah instalasi listrik bukan untuk untuk perumahan atau industri misalnya, perumahan atau industri misalnya, perkantoran, mal, pusat perbelanjaan dll.perkantoran, mal, pusat perbelanjaan dll.

1.2. Ruang lingkup terdiri atas instalasi1.2. Ruang lingkup terdiri atas instalasi1.2.1. Instalasi penerangan.1.2.1. Instalasi penerangan.

1.2.2. Instalasi PHB.1.2.2. Instalasi PHB.

1.2.3. Gawai Proteksi1.2.3. Gawai Proteksi

1.2.4. Pembumian.1.2.4. Pembumian.

Page 3: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

1.3. Beberapa istilah pokok dalam instalasi

1.3.1. Instalasi sirkit utama :Instalasi antara titik pasok milik perusahaan listrik atau panel generator sampai Panel Hubung Bagi utama.

1.3.2. Instalasi sirkit cabang.Instalasi antara panel hubung bagi utama dengan panel hubung bagi berikutnya dan seterusnya.

1.3.3. Instalasi sirkit akhir.Instalasi antara panel hubung bagi akhir sampai titik pemakaian.

Page 4: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

Lanjutan 1.3.3.

Sumber/ APP

Sirkit cabang

PHB Utama

Sirkit

Utama

PHB akhir

Sirkit akhir

Sirkit akhir

Sirkit akhir

PHB akhir

Page 5: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

1.4. Pemasangan instalasi :Pemasangan instalasi dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

1.4.1. Gambar Situasi Letak bangunan dimana instalasi akan dipasang.

1.4.2. Gambar Instalasi• Rencana penempatan bahan instalasi• Rencana penyambungan• Hubungan antara peralatan, sarana pelayanan dan PHB

1.4.3. Diagram instalasi garis tunggal• Diagram PHB• Bahan yang dipakai• Ukuran dan jenis penghantar• Sistem pembumian

Lanjutan 1.3.3.

Page 6: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

1.4.4. Gambar rinci bahan instalasi• Dimensi PHB dan cara

pemasangan.• Cara pemasangan perlengkapan

instalasi.• Cara pemasangan penghantar.• Cara kerja instalasi kontrol (kalau

ada)

Lanjutan 1.4.3.

Page 7: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

Lanjutan 1.5.

1.6. Ketentuan dalam pemasangan instalasi listrik :

1.6.1.Pemasangan instalasi terikat pada peraturan peraturan yang bertujuan pada :• Aspek pengaman terhadap manusia, barang, mahluk

hidup lain dan terhadap lingkungan yang bertitik berat pada keamanan.

• Aspek pelayanan penyediaan tenaga listrik yang aman, efisien dan terjaga kontinuitasnya.

1.6.2.Mengingat kedua hal diatas, maka pemasangan instalasi harus ketat mengikuti ketentuan yang berlaku (dalam PUIL atau peraturan-peraturan terkait lain).

1.6.3.Pada saat ini berkembang bahwa konstruksi instalasi dan kelengkapannya juga dilihat dari segi / aspek estetika sebagai bahan hiasan serta kemudahan dalam operasionalnya (misalnya : remote controlled contactor).

Page 8: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

Sumber Listrik dari APP

Page 9: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik
Page 10: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

2. PERLENGKAPAN INSTALASI DAN BAHAN INSTALASI

2.1. Perlengkapan instalasi harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan, harus tahan terhadap kemungkinan kerusakan mekanis, termal, kimiawi, biologis (jamur), kontaminasi medan elektromagnetik.

2.2. Bahan Instalasi :2.2.1. Isolator, digunakan untuk penyangga hantaran

listrik dimana diperlukan.Pemasangannya harus kuat, tidak ada gaya

mekanis kecuali hanya dari hantaran yang disangga. Jarak antar isolator 3 cm.

contoh : isolator rol.

Page 11: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

2.2.2. Pipa instalasi.• Untuk instalasi di dalam gedung / tembok,

digunakan pipa instalasi berupa :- Pipa baja galvanish atau dicat meni. Pada ujung pipa harus dipasang pelindung /

selubung masuk (tule) untuk melindungi kabel terhadap

bagian tajam pipa.- Pipa PVC yang mempunyai sifat tahan

terhadap bahan kimia tidak menjalarkan nyala api dan mudah

digunakan serta mempunyai daya isolasi yang baik.- Pipa fleksibel (corrugated plastic pipe).

Lanjutan 2.2.1.

Page 12: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

Lanjutan 2.2.2.

– Pembengkokan pipa harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi deformasi. Pembengkokan mengikuti aturan :3 D untuk PVC.4 D untuk pipa baja dg ukuran 16mm2 atau 5/8 inci.6 D untuk pipa baja dg ukuran ≥ 16mm2

Page 13: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

• Pipa instalasi ditanam sedemikian rupa dengan sempurna dan dijepit dengan klem yang cocok. Jarak klem/alat penopang maksimum 1 meter.

2.2.3. Benda bantu.• T-Distribusi atau kotak sambung

Umum dikenal dengan nama T-doosPenyambungan kabel dalam instalasi pipa hanya boleh dilakukan dalam kotak sambung

Lanjutan 2.2.2.

Page 14: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

Jenis-jenis kotak sambung :• Kotak normal• Kotak sentral• Kotak banula• Kotak rangkaian ganda

2.2.4. Las dop.Ikatan bagian konduktif antar kabel harus memakai

pelindung.Tidak diperkenankan bagian konduktif terlihat secara fisik.

Isolasi sambungan minimal harus menyentuh isolasi penghantar /

kabel yang disambung.Dalam satu lasdop tidak boleh di sambung lebih dari 3

kawat.

2.2.5. Terminasi kabel.Sambungan kabel dapat juga memakai terminal kabel

dengan ukuran yang sesuai.

Lanjutan 2.2.3.

Page 15: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

2.2.6. Kotak dindingUmum dikenal sebagai “mangkok KK” untuk

sarana penempatan kotak kontak pada dinding beton.Bahannya harus baik, tahan terhadap korosi kimia.

2.2.7. Sakelar• Sakelar adalah gawai pemutus dan penyambung

rangkaian listrik, terdiri atas :– Pemisah, untuk memisah atau menyambung

tanpa beban atau dengan beban sangat kecil.– Sakelar beban, Mempunyai kemampuan

memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban dalam kerja pemutusan sesaat, mempunyai kemampuan memadamkan busur api, contoh MCB, MCCB.

Lanjutan 2.2.5.

Page 16: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

• Jenis-jenis sakelar.Sakelar-sakelar dapat dikelompokkan sesuai penggunaannya :– Sakelar kotak, untuk menjalankan lampu

penerangan, antara lain sakelar satu/ganda, sakelar kecil, sakelar tukar, sakelar silang.

– Sakelar tumpuk / paket, adalah sakelar putar jenis tutup digunakan untuk beban-beban besar dengan rating diatas 16 A.

– Sakelar sandung, adalah sakelar untuk variasi perubahan rangkaian listrik, misalnya hubungan lampu/motor dengan rating beban minimum 16 A.Sakelar tuas, adalah sakelar yang memiliki pisau-pisau/kotak bergerak untuk pemakaian buka tutup rangkaian beban berat.

– Sakelar giling, hampir sama dengan sakelar tuas, hanya mekanisme tukarnya berbeda.

Lanjutan 2.2.7.

Page 17: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

2.2.8. Kontak tusukDigunakan untuk menghubungkan alat pemakai

listrikyang berpindah-pindah.Konstruksinya terdiri dari :• Kutub pemberi aliran.• Kutub netral/nol/negatif.• Kutub pembumian.Konstruksinya sedemikian rupa, hingga bagianbertegangan tidak terkena jari tangan.Jenisnya terbuka (outbouw) atau tertutup

(inbouw).Variasinya banyak sekali

Lanjutan 2.2.7.

Page 18: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

Adapun ketentuan pemasangannya adalah :• Untuk sistem satu fasa, terminal netral ada di

sebelah kanan.• Untuk kotak dinding yang dipasang kurang

dari 1,25 meter harus dilengkapi dengan tutup atau lubang kontak yang berputar.

• Untuk kotak lantai, ditempatkan tertutup yang dibuat khusus.

• Kemampuan kotak kontak sesuai dengan daya tersambung atau minimal 10 A.

2.2.9. Perlengkapan Hubung Bagi.• Perlengkapan hubung bagi atau kerap disebut

kotak hubung bagi atau PHB merupakan titik simpul hubung bagi rangkaian listrik.

Lanjutan 2.2.8.

Page 19: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

• PHB harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan kokoh.

• Sirkit masuk dan keluar pada PHB terdiri :- Sirkit utama.- Sirkit cabang.- sirkit akhir.

• Unsur terpenting PHB adalah :- Komponen rel.- Komponen pengaman.- Komponen sakelar

2.2.10. Elektroda pembumian.• Elektroda pembumian merupakan bagian

yang terpenting dari pada sistem, baik untuk stabilitas sistem, sarana proteksi atau keamanan lingkungan.

Lanjutan 2.2.9.

Page 20: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

• Jenis elektroda :- Elektroda pita : Terbuat dari penghantar berbentuk pita atau bulat.- Elektroda pelat : Terbuat dari logam utuh atau

berlubang, pada umumnya ditanam secara dalam.- Elektroda batang : Terbuat dari pipa besi, baja profil, batang logam, yang digalvanizir atau di lapis lapisan tembaga. Elektroda ini dipancangkan dalam tanah.

2.2.11. Penghantar / kabel.• Bagian terpenting dari suatu instalasi adalah

penghantar, baik terisolasi / kabel, atau tak berisolasi / telanjang.

• Jenis dan nomenlakturnya beragam (memakai istilah ex. Jerman).

• Bahan isolasi kabel terbuat bermacam (PVC, Kertas, XLPE, PE, dan lain-lain).

Lanjutan 2.2.10.

Page 21: 5.Instalasi Listrik Domestik & Non Domestik

• Bahan penghantar terbuat dari tembaga, aluminium, aldrey, almelec, dan saat ini yang sedang dikembangkan campuran bahan serat keramik.

• Macamnya dapat bersifat kaku/keras atau lembut (berpilin/fleksibel).

2.2.12. Jalur Instalasi.Jalur instalasi dimaksudkan untuk menunjang konstruksi instalasi, antara lain kabel trunk, rak kabel, dan lain-lain yang tujuan utamanya adalah mencegah penghantar memikul beban mekanis.

Lanjutan 2.2.11.