Top Banner
0 MAKALAH KOMUNIKASI DATA “MEKANISME KERJA ROUTER” Disusun Oleh: KELOMPOK 6 NIM NAMA 1. 1211503790 Muhamad Aditiya Pratama 2. 1311502023 Sendrayanto Efendi FAKULTAS TEKNOLIGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA
73

(580475759) Mekanisme Kerja Router

Sep 13, 2015

Download

Documents

Ahmad Faizul M
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MAKALAH KOMUNIKASI DATA

MEKANISME KERJA ROUTER

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6

NIMNAMA

1.1211503790Muhamad Aditiya Pratama

2.1311502023Sendrayanto Efendi

FAKULTAS TEKNOLIGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA2014

0

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih karuniaNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolonganNya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Mekanisme Kerja Router, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang Mekanisme Kerja Router yang menjelaskan tentang cara kerja router, apa itu router, dan apa perbedaanya ataupun persamaaannya. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Komunikasi Data yaitu Ir.Yan Everhard, M.T yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah ini dengan baik dan sesuai kaidah.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.

Jakarta, 27 Oktober 2014

Penulis

10

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. 1

Daftar Isi ............................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul ............................................................................................. 3

B. Latar Belakang ......................................................................................................... 3

C. Sejarah Router ......................................................................................................... 4

BAB II ISI

A. Pengertian Router ..................................................................................................... 6

B. Jenis Jenis Router .................................................................................................. 7

C. Cara Cara Kerja Router ......................................................................................... 8

D. Algoritma Routing Untuk Host ................................................................................ 12

E. Proses Routing Oleh Host .......................................................................................... 13

F. Proses Paket Data Ke Tujuan .................................................................................... 13

G. Mekanisme Routing ................................................................................................. 14

H. Protokol Penghalaan ................................................................................................. 20

I. Contoh Kasus Untuk Routing ..................................................................................... 28

J. Cara Memasang Router .............................................................................................. 33

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 34

B. Saran ......................................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 36

BAB I PENDAHULUAN

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan.Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan koneksi jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner, Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk process transformasi data didalam jaringan.

A. Alasan Pemilihan Judul

Kelompok memilih Judul Mekanisme Kerja Router sebagai bahan untuk karangan ilmiah karena sepanjang pengetahuan anggota-anggota kelompok, belum ada yang meneliti ataupun mengetahui tentang mekanisme kerja router diatas. Sehingga, kelompok mengangkat tema di atas untuk di bahas.

B. Latar Belakang

Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.

Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri; suatu entri yang menyatakan kepada router ke mana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.Agar isian pada tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari adminstrator untuk mengisikannya, oleh karena itu routing static adalah pilihan tepat untuk membangun sebuah jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil.Dalam era globalisasi dan teknologi saat ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan hampir disetiap perusahaan. Penggunaan perangkat komputer sebagai perangkat pendukung manajemen dan pengolahan data adalah sangat tepat dengan mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian penggunaan perangkat komputer dalam setiap informasi sangat mendukung system pengambilan keputusan.Dalam perkembangannya hingga pada jaringan, dimana setiap perangkat komputer dapat berinteraksi dengan dengan komputer lainnya, dari jaringan lokal hingga jaringan global yang disebut internet.Dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan tahapan awal mengenai bagaimana sebuah komputer atau lebih dapat saling terkoneksi satu sama lain. Adapun yang dimaksud oleh penulis mengenai tahapan awal tersebut adalah pengaturan serta penjelasan mengenai Mekanisme Kerja Rouetrs.

C. Sejarah Router

Pada awal 1980-an, ada sepasang suami istri yaitu Len dan Sandy Bosack yang dulu bekerja di dua departemen komputer yang berbeda yang terletak di Stanford University. Pasangan ini sedang menghadapi masalah dalam membuat komputer mereka berkomunikasi satu sama lain.

Untuk mengatasi masalah ini, mereka membuat sebuah server gateway di ruang tamu mereka yang menuju cara sederhana membuat dua departemen berkomunikasi satu sama lain dengan bantuan protokol IP. Mereka mendirikan cisco Systems (dengan c kecil) pada tahun 1984, memiliki server gateway komersial kecil yang membawa sebuah revolusi dalam Networking. Nama perusahaan diubah menjadi Cisco Systems, Inc pada tahun 1992. Advanced Gateway Server (AGS) adalah produk pertama yang dipasarkan perusahaan. Setelah ini datang Mid-Range Gateway Server (MGS), Compact Gateway Server (cgs), Integrated Gateway Server (IGS) dan AGS +.Akhirnya menciptakan router cisco 4000, 7000, 2000, dan 3000 series. Router ini masih ada dan meningkatkan setiap hari. Cisco adalah pemimpin besar dunia ketika datang ke jaringan untuk Internet. Produk perusahaan ini mengarah pada kemudahan dalam mengakses dan mentransfer informasi terlepas dari perbedaan waktu, tempat atau platform. Sertifikasi CCNA adalah sertifikat yang pertama dalam jajaran sertifikasi Cisco dan merupakan pendahulu untuk semua sertifikasi Cisco. Program CCNA dibuat untuk memberikan dasar yang kokoh yang tidak hanya untuk Cisco Internetwork Operating System (IOS) dan hardware Cisco, tetapi juga internetworking secara umum. Untuk mendapatkan Cisco Certified Internetwork Expert (CCIE) maka Ciscon membuat suatu seri sertifikasi, yaitu:- CCNA (Cisco Certified Network Associate)

- CCNP (Cisco Certified Network Professional)

- CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert)

BAB II

ISI

A. Pengertian Router

Sebuah router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain melalui sebuah jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang disebut sebagai routing. router hampir sama dengan Bridge namun, Router sedikit memiliki kelebihan. Router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yangberdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal. Sementara Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges, dan router lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa clients untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama,switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.1. Prinsip kerja router :

Menyamakan alamat host .

Menyamakan alamat jaringan .

Mencari Default Entri ( Default entri dalam routing tabel dengan network ID 0)

.

Dalam prosesnya router akan menyamakan Host Address terlebih dahulu sebelum menyamakan Network Address.2. Fungsi router :

Mengatur jalur sinyal secara effisien.

Mengatur Pesan diantara dua buah protocol.

Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star).

Mengatur Pesan yang di transfer melewati Kabel Fiber optic, kabel koaksialm ataupun kabel twisted pair.

B. Jenis Jenis Router

Di bawah ini adalah jenis jenis router, sebagai berikut :

1. Router aplikasi

Router jenis ini adalah sebuah aplikasi yang bisa anda instal pada sistem operasi komputer, sehingga sistem operasi computer tersebut dapat bekerja seperti router, misalnya aplikasi WinGate, WinProxy Winroute, SpyGate dll.

2. Router Hardware

Router hardware adalah sebuah hardware yang memiliki kemampuan seperti router, maka denganhardware tersebut anda dapat membagi IP Address, Router hardware dapat digunakan untuk membagi jaringan internet pada suatu wilayah, misalnya dari router ini adalah access point, wilayah yang mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.

3. Router PC

Router PC adalah sebuah komputer yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagairouter. Untuk membuat sebuah router PC tidak harus menggunakan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Komputer dengan prosesor pentium dua, hard drive 10 GB dan ram 64 serta telah tersedia LAN Card sudah bisa digunakan sebagai router PC. Komputer yang dijadikan router ini harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk router. Sistem operasi yang populer untuk router PC saat ini adalah Mikrotik.

C. Cara Kerja Router

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar. Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:

Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0

1. Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data tersebut ke network lain.2. Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data ke network lain.3. Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan paket data tersebut ke komputer B.

Router bekerja di lapisan ke-3 OSI layer. Secara umumnya tugas router adalah untuk menghantar/menghalakan paket dengan menggunakan metrik yang paling optimal ketujuanya, router hanya perlu mengetahui Net-Id (nomor jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju. Cara kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface.Untuk mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.

Router

Cara kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk mengetahui network yang akan dijadikan router sebagai jalur transmisi, Router menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.Arah paket yang ditransmisikan mungkin dapat dipelajari dari tugas lapisan ke 3

OSI layer yaitu IP address. Router selalu dikaitkan sebagai gateway tetapi sebenarnya tidak semestinya gateway adalah router. Router memiliki komponen hardware dan juga software. Contohnya pada router Cisco software yang digunakan bernama Cisco IOS (Internetworking Operating System). Hardware sebuah router terdiri daripada CPU contohnya Cisco router 2505 menggunakan processor 20MHz Motorola 68EC030. Selain itu router juga mempunyai komponen memori seperti NVRAM, flash RAM, dan juga RAM. Sambungan ke peralatan jaringan lain menggunakan ports contohnya serial ports.

Gambar sebuah Cisco Router 4000 Series.

Router yang menghubungkan dua LAN biasanya melalui sambungan WAN.

Contoh gambar di atas. "Logical path" atau route antara LAN Host ABC dan LAN Host XYZ melalui beberapa jenis rangkaian data link yaitu ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), dan token ring. Untuk melaluinya frame akan di "encapsulate" (dikapsulkan), seperti surat yang dimasukkan kedalam sampul surat yang pada level ini diberi nama paket.Setiap kali melalui rangkaian data link tersebut, frame mempunyai format yang tersendiri. Contohnya, format frame dari data yang melalui ethernet akan berbeda dengan format frame data saat melalui FDDI dan token ring.Namun, data yang ditransmisikan tetap sama.1. Host ABC mengkapsulkan data yang ditransmisikan kepada sebuah paket untuk melalui rangkaian data link ethernet (LAN). Data akan ditransmisikan ke default gateway yaitu router A. Data dimasukkan ke dalam sampul surat pertama dan seterusnya dimasukkan ke sampul surat yang lebih besar apabila sampai ke router A. Tujuan yang dikenal pasti bagi frame tersebut adalah interface pada router A dan interface asal (source) yaitu host ABC.2. Router A akan menanggalkan paket tadi dari ethernet frame kerana router A sudah mengenal pasti bahwa hop seterusnya adalah dari jenis rangkaian data link FDDI yang

berbeda jenis formatnya. Sebelum keluar dari interface router A, data akan dikapsulkan lagi ke dalam format frame FDDI. Sekarang tujuan yang dikenal pasti bagi frame ini adalah FDDI interface bagi router B dan asal (source) pula adalah FDDI interface bagi router B.3. Permasalahan yang sama berlaku pada rangkaian C, yaitu proses penanggalan format frame pada rangkaian seperti sebelumnya. Tujuan yang dikenal pasti adalah sebuah WAN (Wide Area Networks) menggunakan link serial yang mungkin menggunakan format HDLC (High level Data Link Control), Point to Point ( PPP ), Frame Relay, ISDN ( Integrated Services Digital Network ) dan sebagainya dan source asal juga adalah serial interface router B.4. Akhirnya, pada peringkat terakhir router C menggunakan frame format Token Ring setelah mengetahui bahwa destinasi terakhir ini menggunakan rangkaian token ring. Packet akhirnya sampai ke destinasi yaitu host XYZ.

Contoh diatas menunjukkan bagaimana router berfungsi apabila melalui berbagai jenis rangkaian datalink yang berbeda. Proses pengkapsulan (encapsulation) dan penyahkapsulan (de-encapsulation) berlaku apabila data melalui jenis rangkaian yang berbeda.

D. Algortima Routing Untuk Host

Proses routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan terletak dijaringan yang sama atau terhubung langsung. IP datagram dikirim langsung ke tujuan. Jika tidak, IP datagram dikirm ke default router. Router ini yang akan mgnatur perngiriman IP selanjutnya, hingga sampai ke tujuannya. Dalam suatu table routing terdapat :1) IP address tujuan,

2) IP address next hop router (gateway),

3) Flag, yang menyatakan jenis routing,

4)Spesifikasi network interface tempat datagram dilewatkan.

Dalam proses meneruskan paket ke tujuan, IP router akan melakukan hal-hal berikut;1. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP address tujuam. Jika ditemukan, paket akan dikirim ke next hop router atau interface yang terhubunglangsung dengan nya.2. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat network dari network tujuan. Jika ditemukan, paket dikirm ke nxt hop router tersebut.3. Mencari di table routing, entry data yang bertanda default, jika ditemukan, paket

dikirim ke router tersebut. Mekanisme routing adalah ketika route mencari routing tabel dan memutuskan interface yang aka mengirimkan paket data

E. Proses Routing Oleh Host

Proses routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan terletak di jaringan yang sama atau terhubung langsung. IP datagram dikirim langsung ke tujuan. Jika tidak, IP datagram dikirm ke default router. Router ini yang akan mgnatur perngiriman IP selanjutnya, hingga sampai ke tujuannya. Dalam suatu table routing terdapat :1. IP address tujuan.

2. IP address next hop router (gateway).

3. Flag, yang menyatakan jenis routing.

4. Spesifikasi network interface dimana datagram dilewatkan.

F. Proses Paket Data Ke Tujuan

Proses meneruskan paket data ke tujuan, IP router akan melakukan hal-hal

berikut;

1. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP address tujuan. Jika IP Address tujuan ditemukan, paket akan dikirim ke next hop router atau interface yang terhubung langsung dengan nest hop router.2. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan Network Address dari

Network tujuan. Jika ditemukan, paket dikirm ke next hop router tersebut.

3. Mencari di table routing, entry data yang bertanda default (angka 0). Jika

ditemukan, paket akan dikirimkan ke router tersebut.

G. Mekanisme Routing

Mekanisme routing adalah ketika router mencari routing tabel dan memutuskan interface yang akan saling mengirimkan paket data.

1. Simple Routing tabel

Didalam host svr4 kita menjalankan perintah netstat dengan pilihan -r untuk routing tabel dan pilihan n untuk alamat IP dalam format numeric ( hal ini dilakukan entri routing tabel adalah untuk network bukan untuk host tanpa pilihan n perintah netstat mencari file untuk nama network.Routing tables

DestinationGatewayFlagsRefcntUseInterface

140.252.13.65140.252.13.35UGH00emd0

127.0.0.1127.0.0.1UH10lo0

default140.252.13.33UG00emd0

140.252.13.32140.252.13.34U425043emd0

Untuk baris pertama untuk tujuan 140.252.13.65 (host slip) gateway

(router)mengirimkan paket ke 140.252.13.35 (bsdi).

Ada lima tipe flag dalm routing :

U untuk route up

G untuk route gateway, jika flag ini tidak diset destinasi dapat langsung terhubung

H untuk route sebagai host, destination complete alamat host,jika flag ini tidak diset route kejaringan dan destinasi adalah alamat network dengan destinasi adalah network address sebuah net ID atau kombinasi dari net ID dan subnet ID D route dibuat dengan direct

M route di modifikasi dengan direct

Flag G merupakan flag yang penting karena flag ini membedakan antara indirect dan direct route (flag G tidak diset untuk direct route) yang membedakan adalah paket direct route mempunyai IP address dan link layer address dengan tujuan yang khusus ketika paket dikirim indirect route menuju spesifik IP tapi link layer menuju gateway ( next hope router )hal yang perlu dipahami adalah perbedaan antara flag G dan flag H. Flag G telah dijelaskan pada penjelasan diatas sedangkan flag H lebih kepada destinasi alamat ( terlihat pada kolom pertama netstat ) yang merupakan komplit host address, dengan absennya flag H berarti alamat destinasi merupakan network address ( ID port 0 ) ketika IP address mencari routing table host address dan harus mencocokan destinasi address seluruhnya. Selama network address hanya perlu menyamakan network ID dari destinasi address Baris kedua adalah loopback interface diberi tanda lo0. flag G tidak disetkarena route bukan merupakan gateway. Flag H mengindikasikan bahwa destinasi adalah ( 127.0.01) merupakan host address dan bukan network addresss. Ketika flag G tidak diset menandakan sebuah direct route dengan gateway kolom dengan IP address

Proses IP datagram dengan looping interface

Baris ketiga merupaka default route setiap host dapat mempunyai satu atau lebih default route, entri akan mengirimkan paket ke router 140.252.13.33( sun) jika lebih dari spesifik route tidak dapat di temukan. Hal ini berarti host svr4 sekarang dapat akses ke sistem lain dalam internet seperti router sun (slip link) menggunakan entry tabel routing mampu membangun sebuah default routeFlag U dan Flag G untuk route menandakan route ke gateway keluaran terakhir yaitu Ethernet. Flag H tidak diset menandakan destinasi address (140.252.13.32 ), melainkan menandakan network address dengan port dari host diset

0. Kompleksitas dari host routing table bergantung pada topologi jaringan yang mengakses host. Ada beberapa jenis Kompleksitas, diantaranyaSimplest case host tidak di hubungkan kejaringan. TCP/IP protocol masih dapat di gunakan sebagai host tapi hanya untuk komunikasi dengan dirinya sendiri. Routing table pada kasus ini merupakan single entry untuk loopback interface

selanjutnya host terhubung dengan single LAN yang hanya mampu mengakses host dalam LAN routing table terdiri dari entry untuk loopback interface dan satu untuk LAN.Tahap berikunya terjadi ketika jaringan lain mencapai single route, hal ini dapat di tangani dengan sebuah default entry pointing untuk router tersebut.Tahap akhir adalah ketika penambahan spesifik host dan spesifik router dalam. Contoh host slip dan bsdi router

Tahap-tahap IP ketika menggunakan routing table ke route pada host svr4 :

Kita anggap bahwa alamat destinasi adalah host sun dengan IP 140.252.13.33 yang pertama dicari adalah menyamakan entry host kedua entry host dalam table ( slip dan local host ) tidak sama. Kemudian membuat routing table kembali untuk menyamakan network address kesamaan tersebut akan ditemukan dengan entry 140.252.13.32 ( network ID dan subnet cocok ) kemudian emdo interface digunkan, ini merupakan direct route, kemudian link layer address merupakan destinasi addressAnggap destinasi address adalah host slip 140.252.13.65 langkah pertama adalah mencari table mencocokan host address di temukan dan sama ini merupakan indirect route kemudian tujuan IP address mengingat IPnya140.252.13.35 dan interface adalah emdo

Tahap ini merupakan waktu untuk mengirimkan paket ke internet ke host aw.com (

192.207.117.2 ) yang pertama dilakukan adalah ke routing table untuk mencocokan host address dan ternyata tidak cocok langkah selanjutnya adalah mencocokan network address, langkah selanjutnya mencari default entry dan proses ini berhasil, route merupakan indirect route gateway 140.252.13.33 menggunakan interface emdoContoh terakhir adalah mengirimkan datagram ke host ada empat langkah menggunakan host name host IP address loopback name, atau loopback address. Kedua mencari routing table pada jaringan dengan IP 140.252.13.32

dan paket mengirim down ke Ethernet driver dan paket mengirimke loopback dan mengirim paket tersebut dengan entry input IP :

ftp svr4 ftp

140.252.13.34 ftp localhostftp 127.0.0.1

2. Menginisialisasi routing tabel

Kita tidak tahu bagaimana entry routing table terbentuk ketika interface di inisialisasi ( ketika interface diset ipconfig ) direct route secara otomatis terbentuk untuk interface. Untuk point-to-point dan loopback interface, route adalah sebuah host ( contoh flag H di set ) untuk broadcast interface diantaranya Ethernet route merupakan jaringan route ke host atau jaringan tidak langsung tersambung harus di entry ke routing table.salah satu cara umum untuk perintah route secara eksplisit dari inisialisasi file ketika system bootstrap dalam host svr4 dua perintah sekaligus dapat diselesaikan untuk menambah entry.route add default sun 1 route add slip bsdi 1Perintah ketiga adalah ( default dan slip ) adalah destinasi, perintah ke empat adalah gateway dan perintah terakhir adalah sebuah routing metric,seluruh perintah route dengan metric adalah menginstal route dengan flag Gdi set jika metric >0 atau tanpa Flag G jika metric = 0.

3. Kompleksitas table route

Host sun adalah sebuah default router untuk seluruh host dalam subnet, karena hal tersebut merupakan dial up slip link akan terhubungke internet.sun % netstat -rn

Routing tables

DestinationGatewayFlagsRefcntUseInterface

140.252.13.65140.252.13.35UGH0171le0

127.0.0.1127.0.0.1UH1766lo0

140.252.1.183140.252.1.29UH00sl0

default140.252.1.183UG12955sl0

140.252.13.32140.252.13.33U899551le0

Pada baris pertama dua entry merupakan identic untuk baris satu dan baris kedua yang merupakan host svr4 : host spesifik route ke slip langsung ke bsdi route dan loopback route. Barisan ketiga merupakan baris baru, ini merupakan direct route ( flag g tidak diset ) ke host ( flag H diset ) dan berhubungan ke point-to-point link yang merupakan slip interface, jika kita bandingkan ini dengan output dari perintah ifconfig :sun % ifconfig sl0

sl0: flags=1051

inet 140.252.1.29 -> 140.252.1.183 netmask ffffff00

Kita bisa melihat bahwa destinasi address dalam routing table adalah berhenti pada point-to-point link ( router netb ) dan gateway address adalah local IP address dalam interface IP ( 140.252.1.29 ) kita katakana di awalbahwa gateway address dicetak dengan netstat untuk sebuah direct route merupakan local IP address dalam interface untuk digunakan default entry merupkan indirect route ( flag G ) ke jaringan ( bukan flag H ) gateway address adalah address dengan router (140.252.1.183 ) dengan tujuan akhir slip link dan bukan local IP address dalam slip link ( 140.252.1.29 ) hal ini di karenakan indirect route bukan direct route output dengan perintah netstat pada baris ketiga dan keempat ( salah satu dengan interface dengan s10 ) dibentuk dengan SLIP software digunakn ketika slip line naik dan dihapus ketika slip link turun.

H. Protokol Penghalaan

Ketika membicarakan tentang Router, kita harus mengetahui apa saja yang pekerjaan-pekerjaan di dalam jaringan yang Router harus handle. Router di dalam melakukan tugasnya, memiliki algoritma atau tahapan-tahapan yang harus di lakukan dan dilihat dengan teliti. Dalam sebuah rangkaian yang besar dan kompleks, router mungkin mempunyai banyak pilihan jalan yang boleh digunakan untuk menghantar data ke tujuannya. Tugas router di sini adalah untuk memilih cara atau jalan terbaik dan optimum serta efektif dari maklumat yang dihasilkan melalui proses pertukaran maklumat antara router tersebut dan yang lain. Prosedur untuk memilih "route" yang terbaik ini dipanggil "routing protocol".

"Routing table" boleh dibina oleh router untuk memudahkan data transmisikan ketujuannya. Lalu, bagaimanakah routing table dibina? Ada dua cara pertama melalui definisi yang ditetapkan sendiri oleh pengguna router melalui "static routing" atau kedua melalui dynamic routing protocol di mana routing table dibina secara dinamik oleh routing protocol seperti RIP,OSPF, dan sebagainya.

1. Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi- access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.

2. Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.

Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah:

RIP (Routing Information Protocol)

RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggih seperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.

Format pesan dari RIP

Pesan RIP yang dikapsulkan dengan UDP datagram

Perintah 1 adalah request dan 2 adalah reply ada dua perintah tetap dan ada dua perintah yang tidak didokumentasikan poll dan poll-entry, sebuah request bertanya pada sistem yang lain untuk mengirim pesan ke seluruh bagian atau pesan ke routing table. sebuah reply terdiri dari seluruh atau bagian pengirimpada routing table

Metric format peasn RIP

Metric digunakan dengan RIP yang merupakan hop count. Hop count untuk direct dihubungkan interface merupakan 1, anggap router dan jaringan akan ditunjukan pada gambar berikut empat baris merupakan broadcast pesan RIP

Merupakan RIP baru, RIP dan RIP-2 dapat saling bekerjasama, routing domain adalah identitas dalam routing daemon yang dimiliki tiap-tiap paket, untuk masing.Kelebihan :

RIP menggunakan metode Tringgered Update

RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan raouter harus kembali memberikan informasi routing. jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan terrsebut (triggered update) Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan :

Jumlah host terbatas

RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap router

RIP tidak mendukung variabel length subnet masking (VLSM)

ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.

Interior Gateway routing protokol (IGRP)

Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distance ve IGRP (Interior Gateway Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-batas RIP (Routing Information Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa metrik untuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth.

24

Hop maksimum EIGRP adalah 255 dan update routing transmisi 90 detik. Ini diukur dalam protokol routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang alamat IP.

Kelebihan :

IGRP memiliki jumlaah hop maksimum sebanyak 255, dengan nilai default 100. IGRP emdukung organisasi banyaak orang dengan besar internetworks untuk menggatikan RIP dengan IGRP.

Kekurangan :

Jumlah host terbatas

Open Shortest Path First (OSPF)

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yang aktif yang digunakan dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing protokol dan termasuk ke dalam kelompok protokol gateway interior. Buka Shortest Path First (OSPF) yang beroperasi di dalam sistem otonomi yang berbeda. Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama Terbuka (OSPF) didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC5340 pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis besar.Kelebihan :

Tidak meghasilkan routing loop

Mendukung penggunaan beberapa metriks sekaligus

Dapat menghasilkan banyak jalur kesebuah tujuan

Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan :

Membutuhkan basis data yang besar

Lebih rumit

Exterior Gateway Protocol (EGP)

Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC904 di 1984.The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak dan jalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.Kelebihan :

Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan :

Sangat terbatas menggunakan topologi

Enhanced Internal Gateway Routing Protokol (EIGRP) Enhanced Internal Gateway Routing Protokol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik. Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI yang

memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.Kelebihan :

Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop

memerlukan lebih sedikit emori dan proses

memerlukan fitur loopavoidance

Kekurangan :

Hanya untuk router cisco

Border Gateway Protocol (BGP)

Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada jalur, kebijakan jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar. Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006. Versi 4 RFC4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat ke industri praktek.Kelebihan: Sangat sederhana dalam instalasiKekurangan: Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.

I. Contoh Kasus Untuk Routing

Dalam sebuah kasus praktikum dimana setiap host yang dihubungkan dengan switch melakukan browsing ke suatu alamat tertentu. Disinipenulis menggunakan IP Address 172.24.12.18 yang melakukan permintaan data dari http://www.cisco.com dan melakukan proses FTP (File Transfer Protokol) ke server puma MTI. Dalam proses tersebut tercata dan tercapture oleh program snifer yang cukup ampuh yaitu Iris Versi 2.0. Pada level aplikasi lewat browser Internet Explorer. Penulis memberikan perintah kepada browser untuk mencari alamat http://www.cisco.com. Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protocol yang berada di satu layer ke protocol yang berada pada layer lain. Semua informasi yang diterima protocol diberlakukan sebagai data. Dari layer aplikasi akan diteruskan ke layer transport yang akan mengadakan komunikasi antara dua host kedua protocol yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). Lalu melalui layer IP yang berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, protokol yang digunakan yaitu ARP (Address Resolution Protocol) dan ICMP (Internet Control Message Protocol). Sedangkan pada layer berikutnya layer Internet yang bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket alamat yang tepat menggunakan protocol IP, ARP, dan ICMP. Pada layer yang paling bawah yaitu layer Network interface, bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.Didalam program Iris mencapture kegiatan penulis yang melakukan kegiatan browsing dengan port 80 dan melakukan transfer data dengan FTP menggunakan port21. angkaangka port ini telah distandarkan pada protocol TCPdan dikenal sebagai Well Known Port. ARP bertugas untuk menerjemahkan IP address ke alamat Ethernet. Proses ini dilakukan hanya untuk datagram yang dikirm host karena pada saat inilah host menambahkan header Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari IP address ke alamta Ethernet dilakukan dengan melihat table yang disebut sebagai cache ARP.

Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya. Ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya kedata tersebut. Setelah itu akan diteruskan ke layer dibawahnya. Hal yang sama juga terjadi jika suatu protocol menerima data dari protocol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap valid, protocol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan ke protocol lain pada layer diatasnya.Dalam kasus ini dimana host MTI 8 dengan IP address172.24.12.18 melakukan browsing ke suatu alamat di Internet. ARP akan memcocokkan dengan Network Id dan Host ID addressnya, karena data yang dibawa lain dari subnet mask MTI maka ARP request menuju Router, lalu router akan mencari alamat IP yang terdekat dari rangkaian Routing table yang dibuat dengan router lain. maka pada saat pencarian table routing ini cache ARP akan melakukan ;1. Alamat tujuan datagram dimasking dengan subnet mask host pengirim dan dibandingkan dengan alamat network host pengirim. Jika sama maka ini adalah routing langsung dan frame langsung dikirimkan ke interfacejaringan.2. Jika tujuan datagram tidak terletak dalam satu jaringan. Periksa apakah terdapat entri routing yang berupa host dan bandingkan dengan IP address tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju host tujuan.3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok ada table routing, gunakan alamat tujuan datagram yang telah dimask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan di table routing. Periksa apakah ada network/subnetwork di table routing yang sama dengan alamat network tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju network/subnetwork tersebut.4. Jika tidak terdapat entri host ataupun entri netwotk/subnetwork yang sesuai dengan tujuan datagram, host mengirimkan ftrame ke router default dan menyerahkan proses routing selanjutnya ke pada router default.

5. Jika tidak terdapat rute default di table routing, semua host diasumsikan dalam keadaan terhubung langsung. Dengan demikian host pengirim akan mencari alamat fisik host tujuan menggunakan ARP.Gambar dibawah ini, merupakan hasil dari capture software Iris dimana dapat dilihat bahwa host penulis sedang menggunakan port 80 untukmelakukan browsing ke suatu IP address. ARP request sedang menbroadcast ke jaringan untuk mencari alamat IP address 198.133.219.25, yang sebelumnya layer aplikasi (Browser) menterjemahkan nama DNS yang dimasukkan oleh penulis. Secara singkat dapat digambarkan bagaimana mencari MAC address destination oleh ARP, pertama ARP Request dari host penulis membroadcast dengan alamat Etehrnet ke seluruh jaringan menanyakan suatu IP Addresing.

Setelah paket data masuk ke router maka router akanmenambahkan dengan Logical AND subnet masknya, dengan didapatkan network Id tujuanterus dibandingkan dengan routing table yang selalu teruptodate setiap 30 detik dengan routing disekitarnya, network id tersebut berada di interace mana dan paket akan diteruskan ke interfasce destinations.

Sedangkan gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa alamat MAC address destinations telah ditemukan dan mengirim balik paket data ke IPaddress source.Dengan menggunakan port 80 dan protocol TCP maka telah terjadi hubungan antara host penulis dengan host server destinations untuk melakukan proses client-server. Dimana server cisco telah mengirimkan beberapa byte header dari websitenya.

Pada gambar dibawah ini terlihat dengan jelas pada proses decode di Iris memperlihatkan host MTI18 sebagai client sedang melakukan hubungandengan server cisco.

Dalam gambar dibawah ini proses FTP telah dicaptureoleh Iris, dengan menggunakan port 21 host pernulis IP address 172.24.12.18 mencari IP address destination 202.51.239.73 sebagai server puma MTI. Dalam proses Decode di Iris semua aktivitas kita dapat di ketahui dengan jeli oleh software ini, contohnya password yang penulis ketikkan dalam proses loggin ke server dapat terbaca dengan jelas.

J. Cara Memasang Router

Langkah langkah cara memasang Router :

Langkah 1

Pertama, Anda harus shutdown komputer Anda dan putuskan modem internet anda. Lepaskan steker dari kabel ethernet adapter jaringan pada komputer Anda. Langkah 2

Ambil kabel ethernet Anda dan memasukkannya ke wireless router yang ditandai

"Internet". Akan berada di belakang router.

Langkah 3

Pasang kabel ethernet ke router yang ditandai "1" (Ini akan tepat di sebelah LAN

2 slot).

Langkah 4

Ambil ujung kabel ethernet dan konektor dengan benar ke dalam adapter jaringan komputer. Langkah 5

Akhirnya menghidupkan daya router dan memulai komputer Anda. Instal Cd yang disertakan bersama router . Anda telah terinstal lengkap tanpa kerumitan.

Tips & Peringatan

Jaga router nirkabel Anda jauh dari modem jaringan anda oleh sekurang- kurangnya 3 kaki. Anda dapat menghubungkan router ke printer. Juga elektronik lain seperti PC

lainnya atau gaming konsol.

Tambahkan sandi untuk router Anda.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Disisi lain, dynamic routing adalah suatu mekanisme routing di mana pertukaran routing table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dynamic.Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static route lebih umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route)haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya.Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route ataudefault gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan denganrouting table dengan harapan menemukan kecocokan entrisuatu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.

Keuntungan static route:

1. Static route lebih aman dibanding dynamic route

2. Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.

Kerugian:

1. Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.2. Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.

B. Saran

Dari kesimpulan makalah ini, maka berikut adalah saran yang dapat penulis berikan.

1.Penggunaan static route ini sebaiknya digunakan pada jaringan sederhana saja karena jika jaringannya rumit, maka akan susah membuat static route-nya.2.Dalam melakukan entri data, administrator diharap lebih hati-hati dan teliti, karena dalam pengentrian data dengan static route rentan terjadi kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

My Blog is My Expression, 2009, Routing, [pdf], (d1ns.files.wordpress.com/2009/02/router.pdf/ )Routing.pdf, diakses tanggal 5November 2014.

Yusro, Adi Kurniawan,2010, Jenis-jenis Routing Protocol, (http://adikurniawanyusro.wordpress.com/2012/10/14/jenis-jenis-protokol-routing-protocol/) diakses tanggal 5 November 2014.

SanTekno,2013 Pengertian, Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic, (http://santekno.blogspot.com/2013/01/pengertian-perbedaan-routing-static-dan.html) diakses tanggal 5 November 2014.

InfoneRoy,2012,Jenis Routing Protokol (RIP, OSPF, IGRP, BGP, IS-IS)( http://infoneroy.blogspot.com/2012/03/jenis-routing-protokol-rip-igrp-ospf.html) diakses tanggal 5 November 2014.

Kamalashwar N, OSI Layers and Their Functionalities. 5 Mei 2013.

http://askgetthings.blogspot.com/2013/05/osi-layers-and-their-functionalities.html.

Universitas Negeri Padang, Static Router, 22 july 2011,

http://dewihacchan.blogspot.com/2011/07/static-route-makalah.html