Top Banner
18

52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

Apr 24, 2015

Download

Documents

Afrizal Burhan

teknik budidaya kelapa sawit
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit
Page 2: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Syarat-Syarat Tumbuh Kelapa Sawit ............................................... 2

B. Jenis-Jenis Tanah .............................................................................. 2

2. PEMBIBITAN ........................................................................................ 4

A. Perkecambahan ................................................................................. 4

B. Pembibitan Awal .............................................................................. 4

C. Pembibitan Utama ............................................................................ 5

D. Seleksi .............................................................................................. 6

3. PERSIAPAN LAHAN DAN PENANAMAN BIBIT .......................... 6

A. Teknik Pembukaan Lahan ................................................................ 6

B. Jaringan Jalan ................................................................................... 7

C. Drainase ............................................................................................ 8

4. PENANAMAN ....................................................................................... 9

A. Penentuan Jarak Tanam .................................................................... 9

B. Pemasangan Ajir ............................................................................... 9

C. Lubang Tanam .................................................................................. 10

D. Penanaman ........................................................................................ 10

E. Tanaman Penutup Tanah .................................................................. 11

5. PEMELIHARAAN ................................................................................ 11

A. Pengendalian Gulma ......................................................................... 11

B. Kastrasi ............................................................................................. 11

C. Pemupukan ....................................................................................... 12

D. Pengendalian Hama dan Penyakit .................................................... 15

E. Penunasan ......................................................................................... 16

6. PANEN .................................................................................................... 16

Page 3: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

1

1. PENDAHULUAN

Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jack) diduga berasal dari dua

tempat, yaitu Amerika Selatan dan Afrika. Spesies Elaeis oleivera diduga berasal

dari Amerika Selatan dan spesies Elaeis guineensis berasal dari Afrika (Guenia).

Kelapa Sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki

berbagai keunggulan dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan oleh tanaman

lain. Keunggulan tersebut di antaranya memiliki kadar kolesterol rendah, bahkan

tanpa kolesterol.

Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit berupa

minyak mentah (CPO atau Crude Palm Oil) yang berwarna kuning dan minyak

inti sawit (PKO atau Palm Kernel Oil) yang tidak berwarna (jernih). CPO atau

PKO banyak digunakan sebagai bahan industri pangan (minyak goreng dan

margarin), industri sabun (bahan penghasil busa), industri baja (bahan pelumas),

industri tekstil, kosmetik, dan sebagai bahan bakar alternatif (minyak diesel).

KLASIFIKASI KELAPA SAWIT

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Palmales

Famili : Palmaceae

Genus : Elaesis

Spesies : Elaeis guineensis

Elaeis melanococca / E. oleivera

Varietas : Elaeis guineensis dura

Elaeis guineensis tenera

Elaeis guineensis pisifera

Page 4: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

2

A. Syarat Tumbuh Kelapa Sawit

a. Curah Hujan

Curah hujan yang ideal bagi kelapa sawit yakni 2.000 – 2.500 mm per

tahun dan tersebar merata setiap tahun. Musim kemarau selama tiga bulan atau

lebih dapat menurunkan produksi kelapa sawit. Sedangkan curah hujan yang

tinggi tidak berpengaruh buruk terhadap produksi kelapa sawit, asalkan drainase

dan penyinaran matahari cukup baik.

b. Penyinaran Matahari

Tanaman kelapa sawit termasuk tanama heliofil atau menyukai cahaya

matahari. Tanaman yang ternaungi karena jarak tanam yang sempit,

pertumbuhannya akan terhambat karena hasil asimilasinya kurang.

Selain itu, tanaman dewasa yang ternaungi produksi bunga betinanya

sedikit sehingga perbandingan bunga betina dengan bunga jantan (Sex Ratio)

kecil.

c. Tanam

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di banyak jenis tanah,

yang penting tidak kekurangan air pada musim kemarau dan tidak tergenang air

pada musim kemarau dan tidak tergenang air pada musim hujan (drainase baik).

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4 – 6.5.

B. Jenis-Jenis Tanah

1. Tanah-tanah yang baik untuk pertumbuhan kelapa sawit

- Tanah Latosol

Tanah latosol di daerah tropis bisa berwarna merah, coklat, dan kuning.

Tanah latosol terbentuk di daerah yang iklimnya juga cocok untuk

tanaman kelapa sawit.

- Tanah Aluvial

Tanah-tanah aluvial sangat penting untuk tanaman kelapa sawit, meskipun

kesuburannya di setiap daerah/tempat berbeda-beda.

Page 5: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

3

Di Sumatera, jenis tanah yang ditanami kelapa sawit seperti :

- Laparitik latasol yang disebut podsolik merah kuning.

- Basallik, andesitik yang berasal dari deposit vulkanik tua.

- Sedimen (endapan) dari laut dan sungai.

- Tanah-tanah aluvial yang ditutupi gambut dengan ketebalan kurang

dari 10 cm.

2. Tanah yang tidak baik untuk pertumbuhan kelapa sawit

- Tanah-tanah yang berdrainase buruk. Tanah berdrainase buruk disebabkan

karena permukaan air tanah yang tinggi, dekat sungai, dan rawa-rawa.

- Tanah-tanah lateritik yang mengandung lapisan besi. Pada musim kemarau

tanah lateritik akan cepat kering sehingga tanaman menderita kekeringan.

- Tanah-tanah yang berpasir di pantai.

- Gambut yang dalam (deep peat). Pada tanah gambut sedalam lebih dari

2 meter. Tanaman kelapa sawit tumbuh kurang baik karena akar sulit

mencapai tanah dan tanaman akan mudah rubuh.

Potensi lahan yang baik untuk budidaya kelapa sawit adalah pada jenis

tanah mineral seperti tanah latosol maupun tanah aluvial. Podsolik merah-kuning.

Namun persoalannya adalah bahwa jenis-jenis tanah tersebut tidak habis

dimanfaatkan untuk segala jenis keperluan hidup manusia. Sehingga, perlu dicari

potensi lahan yang lain untuk budidaya tanaman kelapa sawit.

Salah satu alternatif lahan yang telah digunakan yakni lahan gambut.

Keunggulan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit, di antaranya topografi

datar, penggunaan lahan lebih mudah dibandingkan lahan yang berbukit, lahan

gambuk kaya bahan organik dari hasil pelapukan organisme dan tumbuh-

tumbuhan.

Kelemahan lahan gambut di antaranya; pH asam, miskin har mikro,

drainase buruk. Selain itu, resiko hama dan penyakit di lahan gambut juga tinggi.

Page 6: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

4

2. PEMBIBITAN

a. Perkecambahan

Berikut ini proses perkecambahan kelapa sawit :

1) Tendon buah diperam selama ± 3 hari supaya semua buah rontok dari tendon

buah. Siram air sesekali.

2) Pisahkan buah dari tendonnya dan peram lagi selama 3 hari.

3) Masukkan buah ke mesin pengaduk untuk memisahkan daging basah dan biji.

4) Cuci biji dengan air, lalu rendam selama 6-7 hari. Ganti air rendaman setiap

hari.

5) Rendam biji dengan Dithane M-45 pada konsentrasi 0,2 % selama 2 menit lalu

keringkan.

6) Masukkan biji dalam kaleng perkecambahan, lalu simpan dalam ruangan

khusus bersuhu ruang 39ºC dengan kelembaban 60-70 % selama 60 hari.

7) Angin-anginkan benih selama 3 menit setiap 7 hari sekali.

8) Setelah 60 hari, rendam benih ke dalam larutan Dithane M-45 0,2 % selama 2

menit.

9) Simpan benih di ruangan dengan suhu 27ºC. Setelah 10 hari benih akan

berkecambah.

b. Pembibitan Awal (Pre-Nursery)

Siapkan polybag kecil warna hitam dengan ukuran panjang 14 cm,

lebar 8 cm dan tebal 0,14 cm. Kemudian media tanam berupa tanah bagian atas

(topsoil) + kompos dengan perbandingan 6 : 1. Media tanam dimasukkan ke

dalam polybag dan disusun di bedengan yang berukuran Panjang 10 meter x

Lebar 1,2 meter x Tinggi 0,15 meter. Jarak antar bedengan 0,8 meter. Sebelum

penanaman kecambah, polybag harus disiram dahulu. Tanah di tengah-tengah

polybag dilubangi dengan telunjuk tangan, lalu kecambah dimasukkan ke dalam

lubang dengan bakal daun (plumula) yang bentuknya agak tajam dan berwarna

kuning yang menghadap ke atas.

Page 7: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

5

Pemeliharaan bibit di pembibitan awal dengan cara sebagai berikut :

(1) Bibit disiram setiap hari (pagi atau sore).

(2) Bibit yang berada di bedengan dinaungi hingga kecambah berdaun 2-3 helai.

(3) Mencabut rumput yang berada dalam polybag.

(4) Jika bibit terlihat kekurangan unsur hara dengan ciri daun menguning, maka

bibit perlu dipupuk menggunakan urea (N) dengan dosis 2 gram per liter air

(0,21%) untuk 100 bibit. Pupuk diaplikasikan dengan cara disemprot.

(5) Pemberantasan hama dan penyakit secara terpadu.

Pembibitan awal dilakukan sampai umur 3 bulan atau kecambah sudah

berdaun 4 lembar. Selanjutnya bibit dipindahkan ke pembibitan utama (Main

Nursery).

c. Pembibitan Utama (Main-Nursery)

Main Nursery sebaiknya berada dekat jalan untuk memudahkan

pengangkutan, lokasi ini juga harus bebas genangan air atau banjir serta dekat

dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman.

Tanah yang sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam polybag besar

berukuran 40 x 50 cm. Pengisian tanah jangan terlalu penuh agar saat pemupukan

dan penyiraman tidak keluar. Selanjutnya polybag disiram dan bibit sawit

dipindahkan dari polybag kecil (baby bag) ke polybag besar.

Bibit yang telah dipindahkan ke polybag besar, selanjutnya disusun dengan

jarak 70 x 70 x 70 cm satu hektar pembibitan main nursery dapat menyediakan

50–60 hektar lahan penanaman. Petak atau bedengan dibuat memanjang dengan

arah timur ke barat. Ukuran panjang dan lebarnya disesuaikan dengan kondisi

lapangan dan jaringan irigasi.

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Penyiangan

dilakukan dengan mencabut gulma yang timbul dalam polybag satu bulan sekali.

Rumput-rumput yang tumbuh di luar polybag dibersihkan 2 bulan sekali dengan

cangkul atau herbisida.

Page 8: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

6

Untuk pemupukan dosis dan jadwalnya tergantung pada umur dan

pertumbuhan bibit. Di main nursery, lebih dianjurkan untuk menggunakan pupuk

majemuk N-P-K-Mg dengan komposisi 15-15-6-4 atau 12-12-17-2 serta ditambah

kieserite (pupuk yang mengandung unsur Ca dan Mg).

Rekomendasi pemupukan bibit kelapa sawit di main nursery (gram per

bibit).

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara manual dan kimiawi

(disemprot) dan dilakukan apabila ada gejala serangan.

d. Seleksi

Seleksi di main nursery dilakukan dalam 4 tahap sebagai berikut :

(1) Setelah bibit dipindahkan dari prenursery.

(2) Setelah bibit berumur 4 bulan.

(3) Setelah bibit berumur 8 bulan.

(4) Saat dipindahkan ke lapangan.

Ciri bibit tidak normal dan harus dibuang sebagai berikut :

(1) Bibit yang memanjang kaku (errectic), tinggi melebihi rata-rata dan kaku

daunnya.

(2) Bibit yang permukaannya rata (flat) dan daun muda lebih pendek.

(3) Bibit yang merunduk (limp).

(4) Bibit yang daunnya tidak membelah.

(5) Anak daun yang pendek (short leaflet), sempit, dan selalu menggulung.

3. PEMBIBITAN

a. Teknik Pembukaan Lahan

Metode pembukaan lahan tergantung pada kondisi dan situasi di lapangan

serta faktor lain. Seperti jenis lahan, dan lain-lain.

Page 9: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

7

Sistem pembukaan lahan antara lain :

1) Manual

Sistem ini menggunakan tenaga manusia dan alat sederhana. Metode

manual banyak digunakan di daerah yang tersedia tenaga kerja yang banyak.

2) Mekanis

Sistem ini dengan menggunakan alat-alat pertanian, seperti traktor dan

buldoser. Cara ini juga dapat digunakan pada areal yang rata, waktu pekerjaan

lebih cepat.

3) Kimia

Metode kimia dengan menggunakan herbisida (racun rumput).

Ketiga metode tersebut juga dapat dikombinasikan, sesuai dengan kondisi

lapangan.

b. Jaringan Jalan

Jaringan jalan perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum proses

penanaman. Karena jaringan jalan berfungsi sehingga sarana pengangkutan bahan

pupuk produksi, dan lain-lain.

Jenis jalan tersebut antara lain :

(1) Jalan sekunder/jalan produksi (submain road) merupakan jalan transportasi

yang menghubungkan jalan utama dengan jalan koleksi (pengumpul hasil).

(2) Jalan koleksi (collecting road), yakni jalan yang berada di dalam blok-blok

penanaman yang berfungsi untuk pengumpulan hasil (buah), dimana lebar

jalan ± 4 meter.

(3) Jalan panen, yakni jalan untuk para pemanen mengangkut buah dari pohon ke

tempat pengumpul hasil. Umumnya menggunakan gerobak sorong.

Page 10: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

8

Ket : x = Tanaman

- - - - = Jalan Panen

1 = Jalan Koleksi

2 = Jalan Sekunder/Jalan Produksi

(4) Jalan utama, yaitu jalan pengumpulan utama yang melayani sejumlah jalan

pengumpul hasil. Kendaraan yang telah penuh bermuatan buah sawit siap

menuju pabrik.

c. Drainase

Parit drainase (saluran air). Sangat penting terutama di lahan gambut yang

memang lebih banyak memerlukan parit dan juga pintu-pintu air yang berfungsi

untuk mengatur kebutuhan air di lokasi perkebunan.

Macam Drainase

(1) Drainase Lapangan (field drain)

Yaitu parit yang searah dengan barisan pohon kelapa sawit. Lebar dan

dalamnya 1 meter x 1 meter.

(2) Drainase pengumpul (collection drain)

Yaitu parit yang berfungsi menampung air dari drainase lapangan. Lebar parit

2 – 2,5 meter dan kedalaman 1,5 – 2,0 meter.

(3) Drainase pembuang (outlet drain)

Yaitu parit yang menerima air dari drainase pengumpul dan mengalirkan

langsung ke sungai lebar parit 3,5 meter ke dalaman 2 – 2,5 meter.

Page 11: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

9

4. PENANAMAN

A. Penentuan Jarak Tanam

Tanaman kelapa sawit di tanam dengan pola segi tiga sama sisi. Untuk

menentukan jarak tanam, ataupun populasi tanaman dalam satu hektar dapat

ditentukan dengan rumus :

Jarak antar barisan = °× 60SinPopulasiJumlah

(Ha)LahanLuas

Jarak Tanam = °60Sin

BarisanAntarJarak

Jumlah Populasi = BarisanAntarJarakTanamJarak

Lahan Luas

×

Keterangan : Sin 60° = 0,866

Jarak tanam yang biasa digunakan adalah 9 x 9 x 9, sehingga dalam 1 Ha

ada 142 tanaman.

B. Pemasangan Ajir

Ajir adalah kayu atau bambu yang ditancapkan di tempat-tempat yang

akan ditanam kelapa sawit. Ajir ini sebagai tanda bagi kontraktor atau buruh

untuk membuat lubang tanam.

Barisan panjang dibuat dari arah utara – selatan. Pemancangan dilakukan

setelah selesai pembukaan lahan.

Alat dan bahan yang digunakan untuk pemasangan ajir antara lain;

theodolite atau kompas, tali, pancang.

Page 12: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

10

Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter dengan pola segitiga sama sisi

C. Lubang Tanam

Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm dan dibiarkan

selama 2 minggu. Sebelum ditanami di beri pupuk Rock Fosfat yang merupakan

jenis pupuk fosfat alam. Dosis 1 kg per lubang dan diaplikasikan setelah lubang

tanam dibuat atau bersamaan dengan kegiatan menanam.

D. Penanaman

Bibit yang ditanam di lapangan sebaiknya telah berumur 12 – 14 bulan.

Kedalaman lubang tanam harus diatur agar suhu dengan tinggi polybag ditambah

5 cm. Misalnya tinggi polybag 45 cm kedalaman lubang menjadi 50 cm.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan agar tanaman tidak

kekurangan air.

Tanaman yang mati harus segera disulam agar pertumbuhan tanaman

tersebut tidak ketinggalan dari tanaman lainnya.

Page 13: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

11

E. Tanaman Penutup Tanah (Cover Crop)

Penanaman tanaman penutup tanah dapat ditanam sebelum maupun

sesudah bibit kelapa sawit ditanam. Tanaman penutup tanah sangat dianjurkan di

perkebunan kelapa sawit karena tanaman penutup tanah memiliki manfaat sebagai

berikut :

- Menghindarkan tanah dari bahaya erosi.

- Guguran daun dari bintil akarnya bisa memberi tambahan unsur Nitrogen (N)

pada tanah.

- Menekan pertumbuhan alang-alang dan gulma lain.

- Jenis-jenis tertentu seperti Pueraria triloba mampu menghisap banyak air

sehingga cocok ditanam di lokasi yang rendah atau bekas rawa.

5. PEMELIHARAAN

A. Pengendalian Gulma

Gulma (rumput pengganggu) di perkebunan kelapa sawit harus

dikendalikan karena gulma menjadi pesaing tanaman kelapa sawit alam menyerap

unsur hara dan air, serta kemungkinan gulma menjadi tanaman inang hama dan

penyakit.

Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual menggunakan parang

ataupun cangkul, dan juga dapat dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan

menyemprotkan larutan herbisida (racun rumput). Pengendalian gulma dilakukan

tergantung pada banyaknya gulma di areal perkebunan.

B. Kastrasi

Kastrasi yaitu membuang semua bunga yang ada pada tanaman kelapa

sawit muda atau TBM (Tanamam Belum Menghasilkan). Kastrasi dilakukan kira-

kira ketika tanaman berumur 20 – 30 bulan.

Kastrasi perlu dilakukan karena buah yang dihasilkan berat tandannya

hanya 0,5 – 1 kg. Kadar minyak sangat kecil, dan secara fisiologis, kastrasi

menguntungkan karena semua hasil fotosintesis akan tersalurkan untuk

pertumbuhan batang sehingga batang lebih tegap dan sehat.

Page 14: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

12

C. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk dalam piringan

yang dibuat melingkar di sekitar tanaman.

Untuk waktu aplikasi dan dosis pemupukan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Dosis Pupuk TBM

Pedoman Pemupukan Kelapa Sawit TBM (143 pohon/hektare)

Umur (bulan) Pupuk Gram/Pohon Kg/Hektare

N 270 39

P 375 54

K 75 11 16

Mg 115 16

935 120

N 285 41

P 400 57

K 285 41 20

Mg 75 11

1.045 150

N 355 51

P 500 72

K 355 51 24

Mg 95 14

1.305 188

N 535 77

P 750 107

K 150 22 27

Mg 230 33

1.665 239

N 430 62

P 600 86

K 425 61 30

Mg 115 16

1.570 225

Sumber : Publikasi PPKS

Keterangan :

TBM = Tanaman belum menghasilkan K = Kalium (misalnya pupuk ZK,MOP/KCl)

N = Nitrogen (misalnya pupuk ZA, urea) Mg = Magnesium (misalnya Kieserite)

P = Fosfor (misalnya pupuk RP,TSP,SP 36) Bo = Boron (misalnya pupuk HGF Borate)

Page 15: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

13

Pedoman Pemupukan Kelapa Sawit TM (143 pohon/hektare)

Umur (tahun) Pupuk Gram/Pohon Kg/Hektare

N 380 54

P 500 72

K 1.000 143

Mg 500 72

3

Bo 25 3,6

1.405 344,6

N 750 107

P 1.000 143

K 2.000 281

Mg 1.000 143

4 - 6

Bo 50 7,2

4.800 686,2

N 1.000 143

P 1.000 143

K 2.500 358

Mg 1.000 143

7 - 9

Bo 50 7,2

5.550 794,2

N 1.250 179

P 1.000 143

K 3.000 429

Mg 1.000 143

10 - 14

Bo 50 7,2

6.300 901,2

N 1.000 143

P 100 143

K 2.000 286

Mg 1.000 143

15 - 18

Bo 50 7,2

5.050 722,2

N 1.000 107

P 1.000 143

K 1.500 281 19 - 22

Mg 750 143

4.250 608

Sumber : Publikasi PPKS dan LPP

Page 16: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

14

Fungsi dan peranan setiap unsur hara terdapat pertumbuhan dan produksi

tanaman kelapa sawit sebagai berikut :

Nitrogen (N) Fosfor (P)

Nitrogen merupakan unsur utama

pembentuk protoplasma sel, asam

amino, protein, amida, alkaloid, dan

klorofil. Kekurangan nitrogen akan

menurunkan aktivitas metabolisme

tanaman yang dapat menimbulkan

klorosis (warna daun memucat).

Pemupukan nitrogen berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan produksi

buah. Penelitian di Sumatera Utara

dan Malaysia menunjukkan

pemupukan nitrogen meningkatkan

perkembangan batang dan

memperbesar leaf area index sehingga

meningkatkan produksi tandan buah.

Fosfor (P) berperan dalam setiap

proses fisiologis tanaman, baik yang

menyangkut pertumbuhan vegetatif

maupun pertumbuhan generatif.

Fosfor merupakan komponen utama

asam nukleat yang berperan dalam

pembentukan akar. Fungsi lain unsur

fosfor adalah membentuk ikatan

fosfolipid dalam minyak. Kekurangan

unsur fosfor akan menghambat

pertumbuhan, melemahkan jaringan,

serta memperlambat proses

fisiologis. Kebutuhan unsur P lebih

sedikit dibandingkan dengan N dan

K. Untuk menambah produksi tandan

buah, unsur P tidak dapat bekerja

sendiri, tetapi akan berkombinasi

dengan unsur-unsur lainnya.

Kalium (K) Magnesium (Mg)

Kalium merupakan unsur hara

terpenting untuk kelapa sawit, karena

unsur ini paling banyak ditransfer ke

tandan buah. Aktivitas penting dalam

proses fisiologis, seperti fotosintesis

dan respirasi banyak dipengaruhi oleh

unsur kalium. Unsur kalium juga

berperan sebagai katalisator dalam

setiap proses biokimia dan sebagai

regulator dalam proses pembentukan

minyak. Pada tanaman muda, unsur

kalium nyata memperbesar

perkembangan batang dan

mempercepat panen pertama.

Pemupukan kalium di berbagai jenis

tanah, terutama tanah yang

kandungan pasirnya tinggi atau alluvial

dan hidromorfik, bisa meningkatkan

produksi tandan kelapa sawit.

Unsur magnesium unsur utama

pembentuk klorifil dan berperan

dalam sistem kerja enzim.

Magnesium memiliki pengaruh yang

besar terhadap pertumbuhan

tanaman. Sementara itu,

pengaruhnya terhadap produksi

tandan relatif kecil dan tidak secara

langsung.

Page 17: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

15

D. Pengendalian Hama dan Penyakit

1. Babi

Babi biasanya hanya menyerang tanaman yang berumur kurang dari 1

tahun. Menyerang tanaman dengan cara memakan titik tumbuh dari kelapa sawit.

Pengendalian hama ini dengan cara diburu dan dibunuh. Bisa juga dengan

membuat parit isolasi yang dalam dan lebar.

2. Tikus

Hama tikus biasanya menyerang bagian buah dan tandan.

Pemberantasannya bisa menggunakan perangkap tikus yang diberi umpan, bisa

juga dengan menggunakan racun tikus.

3. Hama Ulat

Hama ini menyerang bagian daun tanaman. Dapat dikendalikan dengan

penyemprotan insektisida Dipterex atau Bayrusil.

4. Hama Kumbang (Apogonia Sp. dan Oryctes rhinoceros)

Menyerang daun tanaman yang belum terbuka. Hama ini dapat

dikendalikan dengan menyemprotkan larutan Azodrin yang bersifat sistemik

ataupun dengan cara menggunakan lampu perangkap yang diletakkan di atas

papan yang telah diberi lem atau lampu perangkap yang diletakkan di atas ember

yang berisi larutan insektisida.

5. Penyakit Little Leaf

Penyakit ini disebut juga penyakit fisiologis karena tanaman kekurangan

unsur barium. Gejalanya berupa pertumbuhan anak daun tidak normal, kecil,

jumlah daunnya sedikit, dan tidak beraturan.

Penyakit ini dapat diatasi dengan cara pemupukan borax dosis 50 g/tahun.

Page 18: 52248685 Teknik Budidaya Kelapa Sawit

16

6. Penyakit Tajuk (Crown Disease)

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium sp. umumnya menyerang

tanaman yang berumur 2 – 3 tahun. Penyakit ini tidak bisa diberantas.

Cara pencegahan penyakit ini dengan mengurangi pemberian pupuk yang

mengandung unsur Nitrogen. Pasalnya, unsur ini merangsang pertumbuhan

vegetatif dan merangsang pertumbuhan jamur.

E. Penunasan

Penunasan merupakan kegiatan membuang daun kelapa sawit yang telah

tua dan kering. Penunasan mulai dilakukan 6 bulan sebelum tanaman

menghasilkan (TM) dan setelah tanaman menghasilkan penunasan dilakukan 1

ataupun 2 kali dalam 1 tahun. Penunasan perlu dilakukan dengan tujuan untuk

memudahkan pemanenan, mengurangi penghalang pembesaran tandan,

menghemat penggunaan unsur hara dan air. Peralatan untuk penunasan yakni

Dodos atau Egrek.

6. PANEN

Panen dapat dilakukan setelah buah masak. Ciri-ciri tandan buah yang

masak ditentukan oleh angka kematangan yang masak ditentukan oleh angka

kematangan, yaitu jumlah buah yang brondol dari tandannya. Jumlah buah

brondol sebanyak 5 – 10, menunjukkan bahwa tandan bisa sudah siap dipanen.

Alat panen yang digunakan yakni Dodos untuk tanaman yang tingginya

kurang dari 3 meter. Untuk tanaman yang tingginya lebih dari 3 meter, maka

pemanenan dengan menggunakan Egrek.

Pemanenan umumnya dilakukan 3 kali sebulan (10 hari sekali). Namun

ada juga yang melakukan pemanenan dengan rotasi 15 hari sekali.