Top Banner

of 117

5 Alloy Porcelain

Oct 11, 2015

Download

Documents

Aisah Puspasari

IHIHI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAHAN RESTORASI

NON PLASTIS

Gatot Sutrisno

METAL DAN ALLOY

Logam Campur

Logam campur untuk kedokteran gigi

didefinisikan sebagai logam yang

mengandung dua atau beberapa

unsur.

Terdapat dua sistem untuk

mengetahui komposisi unsur-unsur

yang terkandung dalam logam campur

tersebut, yaitu :

Persentase berat (%wt)

Persentase atom (%at) Craig, 5 th ed.

Cast Metal Alloy

Terminologi (Studervants, 5 th .ed, 222)

Digunakan utk membentuk restorasi secara

keseluruhan atau didesain sebagai substructure

dan veneer dgn porcelain utk mdptkn restorasi

sewarna gigi.

Klasifikasi (Studervannts, 5 th ed, 222)

Mekanisme ketahanan korosi

Elemen utama pada komposisi yang

mempengaruhi ketahanan korosi

Klasifikasi Logam Campur

Logam campur dapat diklasifikasikan

menurut Phillips :

Penggunaannya

Unsur utamanya

Klasifikasi menurut Craig, 5 th ed.

Noble alloy

Base metal alloy

Ceramic metal restoration

Studervants, 5 th ed, 222

Klasifikasi bdsrkan ketahanan thd korosi :

Immune system

Gold system

Gold substitude

Passivating system

Ni-Cr

Co-Cr

Fe-Cr

Ti system

Periodic Table

Phillips

Struktur Kimia dan Atom Metal

Struktur atom

Sifat fisik metal

Struktur ruang logam KG

A : body centered cubic

B : face centered cubic

C : hexagonal

Alloy dan Prinsip Metalurgi

Diagram fase dan dental alloy

Solid solution alloy

Eutethic alloy

Ternary phase diagram

Craigs, Restorative Dental Materials, 12ed

Diagram Fase & Dental Alloy

Logam dapat dicampur seperti halnya cairan,

campuran ini dikenal sebagai logam campur (alloy).

Ilmu mengenai logam dan logam campur adalah

metalurgi.

Diagram fase dan logam

campur.

Fase adalah suatu keadaan yang secara

fisik menunjukkan spesifisitasnya.

Contoh : campuran air dan es batu, ada dua

fase yaitu padat dan cair, walaupun secara

kimiawi keduanya adalah air dan memiliki

rangkaian atom yang terpisah.

..Diagram Fase

Pada logam campur apabila

homogenous, maka hanya memiliki

satu fase, dan tidak homogenous

maka logam campur tersebut memiliki

fase mutiple multiple phase alloy.

Perbedaan antara single fase dan

multiple fase juga dapat membedakan

kekuatannya, biokompatibilitas dan

korositas.

Craigs, Restorative Dental Materials, 12ed

..Diagram

Fase

Fase diagaram adalah

gambaran atau maps

dari fase logam campur

tersebut. Apabila logam

campur terdiri dari dua

macam logam maka

memiliki binary phase

diagram, 3 macam logam

ternary phase diagram.

Diagram fase :

komponen A dan B.

Solid Solution Alloys

(Sistem Tembaga Emas)

Logam campur ini terdiri

dari satu fase dan bersifat

miscible (saling

melarutkan).

Posisi atom Au dan Cu

(random) face

centered cubic.

Logam Campur Eutetik

(Sistem Perak Tembaga)

Logam campur eutetik dalah logam

campur dimana komponennya

mempunyai kelarutan cair yang

menyeluruh, tetapi kelarutan padatnya

terbatas (insoluble as solids). Contoh :

perak tembaga.

Eutetik perak tembaga ditemukan

berupa gabungan pada beberapa jenis

amalgam.

..Sistem Tembaga Perak

Gambaran microscopic tembaga Ag-Cu. Terlihat lapisan

insolubility dari Ag dan Cu dalam keadaan padat. (50x)

Craigs, Restorative Dental Materials, 12ed

Mikrostruktur Logam Campur

Pada saat logam campur cair dan kemudian

mengalami pendinginan maka akan

terbentuk nukleasi.

Pendinginan berlanjut, nukleus berubah

menjadi kristal butiran (grains)ukuran

grains membesar hingga memadat (cairan

hilang), kemudian butiran tersebut

menyatu dapat dilihat dengan

microscope.

Grains Structure

A : struktur grain emas 22 carat dari logam campur Au-Cu

B : tampak grain berbatas jelas, memantulkan warna yang berbeda,

titik hitam sebagai impurities atau voids. (< magnification)

Craigs, Restorative Dental Materials, 12ed

..Mikrostruktur

Dendrite : apabila grains (butiran) terbentuk teratur sepanjang satu bidang.

Craigs, Restorative Dental Materials, 12ed

..Mikrostruktur

Semakin cepat keadaan cair berubah

menjadi wujud padat semakin kecil

ukuran grain (butiran).

Secara umum semakin kecil ukuran

grains, semakin baik logam campur

tersebut.

Sifat Logam Campur

Pada umumnya logam campur yang digunakan

pada KG memiliki kekuatan, kekerasan yang sesuai

dengan penggunaannya.

Mekanisme untuk menambah sifat kekerasan dan

kekuatan logam campur :

Memanaskan kembali logam campur tuang dengan

benar, maka akan terbentuk fase kedua pada tubuh

logam campur menambah kekuatan dan

kekerasan.

Penghalus grains (butiran) : Iridium (Ir),

Rhodium(Rh), Ruthenium(Ru) dapat menambah

kekerasan dan kekuatan.

Sifat Logam Campur Tuang

Pada umumnya sifat logam-logam pada

logam campur tersebut mencerminkan

sifatnya.

Logam campur solid solution :

- kekuatan dan kekerasan yang baik

- sifat kelenturan yang rendah

- resisten terhadap korosi

..Sifat Logam

Campur

Sifat logam campur tuang yang

diharapkan :

kecocokan biologis

mudah untuk dicairkan, di cor, dipoles

mengalami sedikit penyusutan

tahan terhadap abrasi

tidak korosi

berkekuatan tinggi

Phillips, 10ed

Mikrostruktur Alloy

Struktur atomnya dapat terdeteksi oleh

sinar X-Ray atau high-resolution

electron microscopy.

Grain, Grain Boundary, dan Dendrites

Mikrostruktur logam tuang

Mikrostruktur cold-work (wrought)

Rekristalisasi dan grain growth

Persyaratan Umum

Secara biologis : tidak berefek toksik /

menyebabkan alergi pd pasien & operator.

Secara kimia : tahan thd korosi & suasana dlm

saliva.

Sifat fisik & mekanik : konduktivitas termal, titik

lebur, coefficient of thermal expansion, strength.

Pengetahuan teknik pembuatan & penggunaan

dental alloy hrs dimiliki drg & teknisi gigi.

Metal, alloy & bhn lainnya : tersedia dlm jmlh yg

besar, mudah didapat, tdk mahal & hrs tersedia

saat bahan dibutuhkan.

Craig. 12 th ed

Noble Dental Alloy

Logam Mulia

Logam mulia mengalami evolusi yg besar

pd tahun 1969 krn dukungan dr pemerintah

thd hrg emas

SEbelumnya > 95% protesa gigi cekat di AS

min.menggunakan 75% emas & logam

mulia lainnya.

Karena hrg emas meningkat dr $35 mjd

$800 perounce pd tahun 1980an mulai

berkembang alternatif logam mulia.

Logam Mulia

Alternatif logam mulia mengurangi

kandungan emas, meniadakan emas

dan meniadakan logam mulia.

Thn 1999, tjd peningkatan hrg

palladium juga mempengaruhi

perkembangan logam tuang.

Elemen Metal yang digunakan

di KG

Elemen metal yg digunakan pada

logam KG.

Logam mulia

Base metal

Kombinasi 2 metal

Logam Tuang

Logam mulia :

Gold (Au)

Platinum (Pt)

Palladium (Pd)

Iridium (Ir), Ruthenium (Ru) & Rhodium

(Rh)

Osmium (Os)

Logam Mulia

Memp.permukaan yg baik tahan thd

udara kering.

Mudah bereaksi dgn sulfur utk mbtk

sulfid, namun tahan thd oksidasi

tarnish, dan korosi selama masa

pemanasan, casting & dlm mulut.

Dibagi mjd 2 grup :

Berat atm 100 & densitasnya 12-30

g/cm2 palladium, rhodium dan

rhutenium.

Berat atom 190 & densitasnya 12-13

g/cm2 osmium, iridium, gold, dan

platinum.

Logam Mulia

Titik lebur masing2 grup menurun seiring

dgn meningkatnya berat atom.

Titik lebur grup 1:

Ru : 2310C

Rh : 1966C

Pd : 1554C

Titik lebur grup 2:

Os : 3045C

Au : 1064C

Logam mulia

Nobel metal + perak disebut

precious metal istilah dr komoditi di

pasaran.

Metallurgists menyebut perak sbg

nobel metal namun tdk utk KG krn

mudah tjd korosi bila berada dlm RM.

Nobel metal & preciuos tdk sama di

KG

Gold (Au)

Halus, dpt ditempa, metal

ductile warna kuning &

berkilau.

Meski sifat pure gold yg paling

ductile & mudah ditempa

dibandingkan dgn metal

lainnya paling rendah

kekuatannya

Dalam konsentrasi < 0,2 %

emas mjd sgt brittle.

Gold (Au)

Udara / air pd suhu apapun tdk

mempengaruhi / tarnish emas.

Emas tdk larut pd sulfuric, nitric atau

asam hidrokloric meski demikian

dpt larut pd kombinasi nitric & asam

hidroklorik mbtk trichloride pd emas

(AuCl 3 )

Gold (Au)

Karena sifatnya yg lunak dicampur dgn

copper, silver, platinm & metal lain yg dpt

meningkatkan kekerasan, ketahanan,

elastisitasnya.

Gold foil dibentuk dgn proses gold

beating.

High-purity golddiproses smp bbtk pita

dgn ketebalan 0.0025 mm ~ ketebalan

tissue.

Platinum (Pt)

Metal yg berwarna putih kebiruan

Keras, ductile, malleable, dpt

berbentuk foil atau fine-wire.

Kekerasannya hampir sama dgn

copper.

Banyak digunakan dibid.KG krn high-

fusing point & tahan thd kondisi serta

temperatur dlm rongga mulut.

Platinum (Pt)

Dlm btk foil titik leburnya lebih tinggi dr

porcelain & koefisien ekspansinya

mendekati porcelain mencegah

tertekuknya metal / fraktur porcelain.

Pt mrpk kmponen utama pd alloy sbg

precisin attachment pd crown & bridge

sifat wear yg baik & tingginya titik

lebur.

Palladium (Pd)

Mrpk metal berwarna putih namun

lebih gelap dr platinum.

Pd digunakan tdk dlm btk pure namun

bersama-sama dgn logam lainnya.

Iridium (Ir), Ruthenium (Ru), &

Rhodium (Rh)

Ir & Ru dipakai dlm jmlh sedikit sbg

grain refiner utk menjaga ukuran grain

yg kecil.

Ukuran grain yg kecil diharapkan

krn meningkatkan sifat mekanik

keseragaman dgn alloy.

0.005% (50ppm) Iridium & ruthenium

efektif menurunkan ukuran grain.

Iradium lebur pd suhu 2420C & ruthenium

2310C namun tidak meleleh saat casting

alloy mbtk nucleating center saat dingin

menghasilkan fine-grained alloy.

Rhodium

melebur pd suhu 1966C

Digunakan bersama platinum mbtk wire utk

thermocouple membantu mengukur suhu pd

pembakaran porcelain.

Osmium (Os)

Karena biaya dan titik lebur yg tinggi

maka osmium tdk digunakan sbg

dental casting alloy.

Base Metal

Beberapa base metal yg digunakan sbg

kombinasi pd logam mulia :

Silver (Ag)

Copper (Co)

Zinc (Zn)

Indium (In)

Tin (Sn)

Gallium (Ga)

Nickel (Ni)

Silver (Ag)

Lunak, metal putih ductile

Dikenal sbg konduktor panas & listrik yg

paling baik

Lebih kuat dan keras dr emas namun lebih

lunak dr copper.

Titik leburnya 961.9C dibawah copper &

emas.

Makanan dgn kandungan sulfur dpt mybbkn

tarnish bukan gol. Nobel metal di KG.

Silver (Ag)

Perak murni menagkap banyak oksigen

menyulitkan pd casting karena timbulnya

gas pd solidification akan tbtk permukaan

casting yg kasar.

Perak murni tdk dig,pd restorasi gigi.

Menambahkan sedikit palladium pd silver-

containing alloy akan mencegah korosi

pd rongga mulut.

Silver (Ag)

Perak membentuk solid solution dgn

palladium & emas shg tbtk gold &

palladium based alloys.

Pd gold-based alloy --. Perak efektif

menetralisir warna kemerahan pd alloy

yg mengandung copper.

Pd palladium based alloy perak

meningkatkan warna putih dr alloy.

Copper (Co)

Lunak, metal ductile dgn konduktivitas

termal & listrik yg tinggi, serta memiliki

karakteristik warna merah.

Copper membentuk seri sollid solution

bersama dgn emas & palladium.

Komposisi Co pd gold-based alloy 40% &

88% dr berat.

Pd palladium-based alloy Co

menurunkan titik lebur & menguatkan alloy.

Zinc (Zn)

Metal berwarna putih kebiruan,

kemungkinan tbtk tarnish pd udara yg

lembab.

Dlm bentuk murni halus, brittle & low

strength.

Bila dipanaskan di udara zinc akan mbtk

oksida putih yg densitasnya rendah.

Bila terlalu banyak digunakan zn akan

meningkatkan brittleness.

Indium (In)

Halus, metal putih keabuabuan

Titik lebur yg rendah : 156.6C

Tidah tbtk tarnish pd udara atau air

Digunakan pd gold-based alloy sbg

pengganti zinc & komponen minor pd

noble ceramic dental alloy.

Kandungan 30% dr berat.

Tin (Sn)

Berkilau, halus, metal putih

Beberapa gold-based alloy terkandung

tin < 5% dr berat.

Dapat dikombinasikan dgn platinum &

palladium tampak keras tapi

meningkatkan brittleness.

Galium (Ga)

Metal keabu-abuan yg stabil pd udara

kering namun tarnish pd udara

lembab.

Titik lebur rendah : 29.8C

Digunakan sbg komponen pda gold-&

palladium-based alloy, terutama alloy.

Oxida dr gallium penting utk ikatan

antara ceramic dgn metal.

Nickel (Ni)

Penggunaannya terbatas pd gold &

palladium based alloy.

Titik lebur 1453C.

Dpt memutihkan alloy & meningkatkan

kekuatan dan kekerasan.

Binary Combination of Metal

Meski noble casting alloy memiliki elemen 3

atau lebih sifat bbrp binary alloy sgt

penting krn menggantikan mayoritas massa

pd noble alloy.

6 binary combination :

Au-Cu

Pd-Cu

Au-Ag

Pd-Ag

Au-Pd

Au-Pt

Casting Alloys

Tipe dan Komposisi

Spesifikasi ADA No.5 alloy diklasifikasikan

menjadi 4 tipe:

I.

II.

III.

IV.

Tipe I : Soft, utk restorasi dgn subjek stress yg rendah : inlay Tipe II : Medium, utk restorasi dgn subjek stress moderate : inlay & onlay Tipe III: Hard, utk restorasi dgn subjek stress tinggi : crown, thick-veneer crown, short span fixed partial denture. Tipe IV: Extra hard, utk restorasi dgn dgn subjek stress yg sangat tinggi : thin-veneer crown, long-span fixed partial denture, removeable patial denture.

Klasifikasi alloy menurut ADA

berdasarkan komposisi dibagi menjadi

3 kelompok :

High noble : kandungan noble alloy min.

60 wt % & kandungan emas min. 40%

Noble : kandungan noble alloy min. 25 wt

%

Predominantly base metal : kandungan

noble alloy < 25 wt%

High noble alloy dibagi mjd 3 klas :

Au-Ag-Pt Alloy :

Au-Cu-Ag-Pd-I: kandungan emas >70%

Au-Cu-Ag-Pd-II : kandungan emas 50% - 65%.

Noble alloy dibagi mjd 4 klas :

1. 2. 3. 4.

Au-Cu-Ag-Pd-III : kandungan emas 40% Au-Ag-Pd-In : kandungan emas 20% Pd-Cu-Ga Ag-Pd

Ukuran Grain

Dengan menambahkan sejumlah elemen

(0.005% / 50 ppm) Iridium, ruthenium

fine-grained casting.

Penambahan 1 dr elemen ini dpt

meningkatkan pusat nucleating grain pd

alloy.

Sifat

Titik lebur

Pd tabel 15-6 kebenyakan alloy solidus-

liquidus range 70C atau kurang.

Au-Ag-Pd-In, Pd-Cu-Ga & Ag-Pd

perbedaannya besar shg sulit

mendapatkan casting tanpa mslh.

Temperatur liquidus alloy : menentukan suhu

pembakaran, tipe inventment, & tipe sumber

panas yg hrs digunakan saat casting.

Scr umum suhu pembakaran 500C hrs

berada dibawah suhu liquidus.

Komposisi alloy menentukan suhu

liquidus jk mengandung elemen dgn

titik lebur yg tinggi akan memiliki

liquidus yg tinggi.

Kepadatan

Penting selama akselerasi perubahan alloy

ke mould selama casting.

Alloy dgn kepadatan yg tinggi biasanya

akselerasinya cepat & cenderung mudah

castingnya.

Pd tabel 15-6 : semua alloy memiliki

kepadatan yg cukup utk casting.

Tingginya kepadatan alloy umumnya krn

mengadung emas / palladium.

Kekuatan

Biasanya diukur dgn:

Yield strength : stress dimana tjd deformasi

permanen.

Tensile strength : kekuatan maksimum dr

alloy.

Yield strength alloy berkisar antara 320-

1145MPa

Kekerasan

Sbg indikator yg kemampuan alloy utk menahan

deformasi lokal permanen dibwh tekanan

oklusal.

Kekerasan berhub.dgn yield strength shg sulit

utk dipoles tingginya kekerasan maka tinggi

yield strengthnya & menyulitkan utk dipoles.

Kekerasan alloy berkisar 155 kg/mm2 (Ag-Pd)

425 kg/mm2 (Pd-Cu-Ga)

Kekerasan kebanyakan noble casting alloy lbh

rendah dr email (343 kg/mm) & lbh rendah dr

base-metal alloy.

Elongasi

Utk mengukur ductility dr alloy

Utk crown & bridge nilai elongasi yg

rendah tdk begitu berpengaruh krn

deformasi permanen alloy scr umum tdk

diinginkan.

Elongasi akan tjd bila alloy dpt dipoles.

Biokompatibiliti

Paling utama berhubungan dgn elemen yg

dilepaskan dr alloy spt korosi.

Respon biologis yg biasanya muncul : toksik,

alergi dll dipengaruhi oleh macam elemen yg

dilepaskan, konsentrasinya, & lamanya terpapar

dgn jar.mulut.

High noble metal alloy umumnya melepaskan

sedikit massa dibandingkan alloy dgn

kandungan noble metal sedikit / tidak.

Cast & Wrought Base Metal

Alloy

Macam-macam Cast &

Wrought Base Metal Alloy

Cobalt-chromium-nickel

Nickel-chromium-iron

Pure Titanium

Titanium-aluminium-vanadium

Stainless steel

Nickel titanium

Titanium-molybdenum (beta-titanium)

Logam Tuang

Cobalt-Chromium & Nickel-Chromium

.Co-Cr & Ni-Cr

Diperkirakan pada 1949, lebih dari 80%

gigi tiruan sebagian menggunakan kobalt-

kromium, sampai saat ini gigi tiruan

sebagian lepasan menggunakan kobalt

kromium atau nickel kromium (alloy).

Menurut spesifikasi yang dikatakan ANSI/

ADA, berat kromium tidak boleh kurang

dari 20% dari berat total

ANSI/ADA SPESIFIKASI No.14

Berat kromium tidak boleh < 20% dari

berat total.

Berat total Cr, Co & Ni tidak boleh <

85%.

Komposisi logam campur yg msh

diterima ADA toksisitas,

hipersensitifitas, dan korosi.

Komposisi element walau hanya 0.5%

sajatetap dituliskan pd kemasan.

Spesifikasi suatu logam campur

memiliki elongasi (1,5%), yield

strength (500MPa), elastik

modulus (170 GPa).

KOMPOSISI

Element utama.

Logam campur

KG : kromium,

kobalt, nikel

(82-92wt%).

Berikut adl

contoh 6 logam

tuang KG,

termasuk 4

didlmnya dig.sbg

restorasi metal-

keramik.

(Tabel.16-1)

Komposisi

Kromium, kobalt, nikel

Komposisinya 85% berat total logam.

Namun, efek thd sifat fisiknya msh terbatas

Sifat fisik pada logam campur ini dikontrol

oleh element minornya, contoh :

Carbon, molybdenum, beryllium, aluminium,

nitrogen, tantalum, dan gallium.

Fungsi Bermacam Element

pada Logam Campur

Kromium

Berperan terhadap ketahanan korosi dan

tarnish.

Apabila komposisinya > 30% sulit utk

di casting akan sangat brittle o.k.i

komposisi kromium tidak boleh > 28%.

Kobalt

meningkatkan elastic modulus, kekuatan,

dan kekerasan pada logam dibandingkan

nikel.

..Fungsi bermacam elemen

alloy

Untuk menambah kekerasan pada logam

campur berbahan dasar kobalt karbon

dapat ditambahkan.

Apabila komposisi logam campur

ditambahkan karbon 0,2% tidak dapat

digunakan (KG) karena, logam campur ini

akan terlalu keras atau brittle.

Sebaliknya apabila < 0,2% akan

mengurangi yield dan ultimate tensile

strength.

Tabel 1

..Fungsi dari berbagai

macam

Element logam campur : kromium, silikon,

molybdenum, nikel bereaksi dengan karbon

membentuk karbide.

Pada tabel 1 : nikel kromium digunakan dengan

keramik, dimana mengandung karbon yang sangat

kecil, sehingga keberadaan molybdenum 3-6%

menambah kekuatannya.

Aluminium pada logam campur yang mengandung

nikel nikel aluminum (Ni 3 Al). Komponen ini

menambah ultimate strength dan yield strength.

..Fungsi dari berbagai

macam

Berilium

Penambahan 1-2% (Be) pada logam

campur dgn bahan dasar nikel akan

menurunkan fusion range 100 0 C.

Penelitian terakhir Be akan

mempengaruhi ductility.

Silikon dan mangan

Bila ditambahkan dpt menambah fluidity

dan castability dari logam campur.

Nitrogen

Tdk bisa dikontrol kecuali jika casting pd

atmosfer yg terkontrol (vacuum) yg

memperngaruhi kualitas keseluruhan

logam tuang.

Berbagai macam modifikasi dilakukan

utk mendapatkan logam campur yg

kuat dan ductile.

Struktur Mikro

Co-Cr alloy : inhomogeneous

Tdd matriks austenitik pd solid solution Co-Cr

dlm struktur dendritik.

Regio dendritik adl daerah yg kaya Co dimana

regio interdendritik mrpk quaternary mixture ;

Cobalt-rich -phase

Chromium rich M 23 C 6 -phase

M 7 C 3 carbide phase

Chromium-molybdenum-rich-phase

Struktur mikro

Elemen yg tampak pd cast base-metal

alloy Co, Cr, Mo carbide-forming-

element.

Komposisi cast base metal alloy &

kondisi manipulasi mbtk berbagai

macam tipe carbide.

Struktur Mikro

Tabel 16-1

A. Carbide berada di

sepanjang grain

boundary. Struktur ini

ddpt saat metal di cetak

segera stlh mencair.

Nilai elongasi yg rendah

pd permukaan yg baik &

bersih.

Struktur Mikro

Tabel 16-1

A. Carbide berbentuk

spherical &

discontinuos. Struktur

ini tampak bila alloy

dipanaskan pd 100C.

Nilai elongasinya baik

pd casting, permukaan

tdk begitu baik krn rx

saat investment.

Struktur Mikro

Tabel 16-1

A. Dark eutecoid area yg

tampak spt lamelar.

Very low elongation

value. Casting baik &

bersih perm.

B. Struktur mikro dr

beryllium pd Ni-Cr alloy

Struktur mikro

Struktur mikro dr

Ni-Cr alloy

Tarnish

Terjadi perubahan tampilan

permukaan logam akibat proses

elektrokimia secara alami, terutama

karena sulfida, carbonaceous organik

biofilm.

Ag dan Cu afinitas tinggi terhadap

sulfur

Korosi

Lepasnya unsur logam dari paduan

logam akibat proses elektrokimia

Reaksi Reduksi-Oksidasi

Reaksi Oksidasi: Reaksi Reduksi:

M M n+ + n.e 2H + + 2 e H 2

O 2 + 4H + + 4e

2H 2 O

O 2 + 2H 2 O + 4e OH

4

Korosi pada restorasi/alat

rehabilitasi

Galvanic corrosion

Crevice corrosion

Pitting corrosion

Intergranular corrosion

Stress corrosion

Galvanic corrosion

(two metals corrosion)

Ada beda potensial antara satu logan

dengan yang lain atau satu bagian

dengan bagian lain

Syarat:

Anoda

Katoda

Konduktor

Arus galvanik dalam mulut

Restorasi enamel dentin periodontal ligamen jar lunak

saliva

E RE + E ES E RS

I= R RE + R RS + R E + R S + R ES

E RE = potensial restorasi cairan ekstraselular

E ES = potensial restorasi saliva

E RS = potensial cairan ekstraselular saliva

R RE = tahanan restorasi cairan ekstraselular

R RS = tahanan resotrasi saliva

R E = tahanan cairan ekstraselular

R S = tahanan cairan ekstraselular saliva

Isolated

E RE + E ES E RS

I= R RE + R RS + R E + R S + R ES

Nonisolated

R ES tinggi interaksi maksimum antar

restorasi

R RS turun I pada saliva cairan

ekstraselular bertambah interaksi antar

restorasi menjadi minimal I pada masing-

masing restorasi tetap ada pada jalurnya

Intermittent contact

I seluruhnya melalui cairan ekstraselular

I sebagian melalui cairan ekstraselular dan

sebagian melalui saliva

Terjadi short-circuited galvanic current; saat

berkotak terjadi arus yang kemudian

menurun dengan cepat

Continuous contact

Amalgam-gold alloys

High copper-low copper amalgam

Antara dengal alloys dengan beda

komposisi

Alloys dengan multifasa

Soldered apliances

Crevice corrosion

(concentration cel corrosion)

Akibat perbedaan ion logam atau

konsentrasi oksigen di dalam celah dan

sekitarnya

Celah cukup lebar untuk masuknya cairan

dan cukup sempit untuk tertahannya cairan

di dalam celah tersebut

Proses autokatalitik melalui hidrolisa

M + CI - + H 2 O MOH + H + CI -

Pitting corrosion

Karena larutan yang mengandung

chloride, chlorine, bromide, fluoride,

iodine

Proses autokatalitik

Intergranular corrosion

(Grain boundary corrosion)

Stainless steel

Kondisi sensitisasi presipitat Cr 23 C 6 di

batas butir

Kurang Cr di batas butir

Ni-Cr alloys

Presipitat MoC dibatas butir

Kurang Mo di batas butir

Stress corrosion

Ada efek sinergi:

stress pada logam

korosif

scc

logam stress

akan memperkuat terjadinya korosi bila berada dalam lingkungan korosifStress-corrosion- crackingKorosi pada metal denture

Titanium Alloys

Titanium digunakan utk :

Implant

Surface coating

Crown

Gigi tiruan sebagian & penuh

Orthodontic wire

Kesulitan logam tuang Ti utk KG :

Tingginya titik lebur (1700C)

Tingginya daya reaktivitas

Low casting efficiency

Inadequate expansion of investment

Casting porosity

Sulit pd finishing metal

Butuh peralatan yg mahal

Wrought Stainless Steel Alloys

Steel / baja campuran besi (Fe) dgn

carbon (C).

Stainless steel campuran besi + karbon &

kromium, nikel, mangaan, dll ( logam yg tdk

mudah teroksidasi).

Kegunaan

endodontic instrument

Orthodontic appliance

Temporary space maintainer

Prefabricated crown

Komposisi

Klasifikasi stainless steel:

Ferritic

Martensitic

Austenitic

Ferritic Stainless Steel

Chromium steel

Komposisi kromium 15-25%

Elemen yg terkandung didlmnya:

Karbon

Silikon

molybdenum

Martensitic Steel

Kandungan chromiumnya rendah

12-18%

Baja ini dpt dikeraskan beberapa

derajat dgn panas

Ketahanan thd tarnish moderate

Utk orthodontic appliance

Austenitic Steel

Logam campuran yg paling banyak dlm KG.

Dikenal dgn 18-8 Stainles steel

kandungan 18% kromium & 8% nikel.

Kandungan karbon : 0.08% - 0.20%

Komponen minor lainnya : titanium,

mangaan, silikon, molibdenum, niobium, &

tantalum

Kandungan Besi : ~ 72%

Fungsi & Ketahanan Kimiawi

Ketahanan thd korosi krn adanya

kromium.

Besi (Fe) harus ditambahkan kromium

krn Fe2O3 (rust) tdk dpt melekat

dgn metal

Chromium tahan korosi krn dpt mbtk

permukaan oksida disebut

passivatin

Elemen minor mencegah pembentukan

carbide diantara karbon pd logam

stabilizing element.

Pd steel Stabilized stainless steel

titanium, niobium, tantalum.

Ketahanan dr bhn kimia bisa didpt bila

perm. Bersih, halus, & dipoles.

Bentuk yg irregular akan memicu aksi

elektrokimia pd permukaan alloy.

Heat treatment diatas 650C

rekristalisasi, perubahan komposisi,

pembentukan chromium-carbide

akan mengurangi sifat ekanis &

ketahanan thd korosi.

Wrought Nickel-Titanium Alloy

Biasa digunakan utk orhdontic

wire & endodontic files

Wrought Beta-Titanium Alloy

Biasa digunakan utk

orthodontic wire