Date post: | 05-Nov-2020 |
Category: | Documents |
View: | 5 times |
Download: | 0 times |
12 Universitas Kristen Petra
4. PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur
yang memproduksi spin on, element, non woven dan cabin. PT. XYZ memiliki
pelanggan tetap seperti Astra Otoparts Internasional Division, Astra Otoparts
Domestic Division, Daihatsu, Indomobil, KIA, Kymco, Sun Motor, PT Dirga Putra,
PT Omega Saringan Utama. PT. XYZ melakukan proses produksi sesuai dengan
pesanan dari konsumen (make to order). Perusahaan sangat menjunjung tinggi
permintaan dari konsumen sehingga perusahan berusaha sebisa mungkin untuk
memenuhi permintaan tersebut.
PT. XYZ mempunyai dua bagian untuk bidang kerja yaitu bagian office
dan bagian pabrik. Bagian office beroprasi dari hari Senin sampai hari Jumat dengan
jam kerja office untuk hari Senin sampai dengan hari Jumat yaitu pukul 08.00 WIB
hingga pukul 17.00 WIB. Waktu istirahat untuk karyawan office pada hari Senin
sampai dengan hari Kamis yaitu pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB sedangkan
pada hari Jumat jam istirahat pukul 11.15 WIB sampai pukul 12.45 WIB. Bagian
pabrik beroperasi dari hari Senin sampai Jumat dengan membagi jam kerja menjadi
3 shift yaitu shift 1 dimulai pada pukul 00.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB, shift
2 dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB, dan shift 3 dimulai pada pukul
16.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB.
Hari Sabtu karyawan pabrik beroprasi untuk shift 1 sampai shift 3 masuk
seperti biasa, tetapi hanya beroprasi 5 jam kerja saja untuk setiap shift. Waktu
istirahat karyawan pada hari Senin sampai Kamis untuk shift 1 yaitu pukul 04.00
WIB sampai pukul 05.00 WIB, shift 2 pada pukul 12.00 WIB sampai pukul 13.00
WIB, shift 3 pada pukul 20.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Hari Jumat untuk
jam istirahat operator pada shift 2 saja yang bebeda yaitu pada pukul 11.15 WIB
sampai pukul 12.45 WIB. Waktu istirahat untuk hari Sabtu yaitu hanya 1 jam saja
untuk shift 1 dan 3, sedangkan shift 1 hanya 30 menit.
http://www.petra.ac.id http://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classification http://digilib.petra.ac.id/help.html
13 Universitas Kristen Petra
4.1.1 Produk Spin On
Spin on adalah jenis model filter oli yang paling banyak dipakai pada mobil
jaman sekarang ini. PT. XYZ merupakan perusahaan yang salah satu produknya
adalah spin on. Spin on merupakan jenis filter oli yang digunakan untuk menyaring
oli yang ada dimesin bersih dari segala bentuk kontaminasi, berupa metal ataupun
kotoran lain. Part number dari produk spin on yang di produksi oleh PT. XYZ dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu part number XYZ dan part number Oem. Contoh
part number XYZ adalah F1AA01-045TO dan 90915-YZZT1 adalah contoh dari
part number Oem.
Spin on memiliki sepuluh macam komponen penyusun, antara lain body,
seat , element cover, element assy, set spring, retainer, packing A dan packing B.
Komponen penyusun spin on dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Komponen Penyusun Spin On
14 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.1 menunjukan komponen penyusun spin on. Komponen–
komponen tersebut memiliki kegunaan sendiri-sendiri. Retainer berfungsi sebagai
dudukan spring agar tidak bergeser. Set spring berfungsi untuk menjaga element
assy agar tidak kocak. Body berfungsi sebagai cover filter. Element assy sebagai
media penyaringan kotoran yang larut dalam oli. Packing B berfungsi sebagai anti
drain back, yaitu mencegah oli yang berada didalam filter keluar saat mesin
kendaraan mati. Seat berfungsi sebagai tempat keluar masuknya oli. Element cover
berfungsi sebagai dudukan packing A dan packing A berfungsi sebagai pencegah
kebocoran saat filter dipasangkan dimesin kendaraan.
4.1.2 Proses Produksi Spin on
Proses produksi terdiri dari beberapa bagian dan selalu sama untuk setiap
tipe. Proses awal yang dilakukan untuk membuat spin on yaitu mengambil bahan
baku yang akan di pakai digudang bahan baku. Selanjutnya masuk ke proses
pembuatan komponen - komponen seperti body, seat, element cover, inner tube,
tube, end plate, seat assy dan element assy. Proses produksi spin on dapat dilihat
pada lampiran 1
Lampiran 1 merupakan flow proses pembuatan spin on dari bahan baku
hingga produk jadi. Penilitian hanya berfokus pada proses assembly spin on.
Tahapan proses assembly spin on adalah sebagai berikut:
Proses Seamer
Proses seamer adalah proses penggabungan semua komponen agar menjadi
spin on. Komponen - komponen pada proses seamer ini terdiri dari seat
assy, element assy dan body. Komponen seat assy, element assy dan body
disatukan dengan mengepres komponen body dan seat assy yang
didalamnya terdapat komponen element assy.
Leaktest
Hasil dari proses assembly yang berupa spin on masuk ke proses uji
kebocoran pada mesin leaktest. Pengujian ini dilakukan oleh operator
dengan memasangkan spin on pada mesin otomatis. Proses ini spin on di uji
15 Universitas Kristen Petra
dengan memberikan tekanan udara kedalam spin on yang berada didalam
air.
Washing
Spin on yang telah melewati tahap uji kebocoran akan masuk ke proses
washing. Proses washing yaitu proses pencucian spin on setelah melalui
beberapa proses. Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan sisa – sisa
minyak, oli, dan kotoran pada body.
Proses Painting
Proses painting adalah proses pemberian warna pada body spin on.
Pemberian warna pada body tersebut sesuai dengan permintaan konsumen.
Pewarnaan pada body spin on menggunakan metode air brush.
Proses Sablon
Proses sablon adalah proses pemberian keterangan cara pemakaian dan
merk pada body spin on. Proses sablon ini dilakukan sesuai dengan
permintaan konsumen. Pemberian sablon ini masih dilakukan dengan
menggunakan operator dan dibantu dengan mesin yang berjalan otomatis.
Packaging
Proses terakir dari pembuatan spin on ini yaitu packaging. Proses packaging
ini adalah proses pemberian anti karat, pemberian packing A, string film dan
pengemasan. Pengemasan spin on dilakukan dengan memasukan ke inner
box kemudian inner box dimasukan kedalam outer box.
4.2 Tahap Define
Produk spin on memiliki berbagai macam jenis kecacatan antara lain
penyok body, seat dan elco cacat, kemasukan air, spring roboh, retainer miring,
koclak dan melejit. Observasi ke lantai produksi akan dilakukan untuk mencari akar
permasalahan utama yang dapat mengakibatakan kecacatan pada produk spin on.
Perusahaan ingin menurunkan tingkat kecacatan yang ada dikarenakan total reject
untuk produk spin on sudah melewati jauh diatas target reject. Data reject produksi
pada 3 bulan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.1.
16 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.1 Data Reject Produksi 3 Bulan Terakhir
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa memang produk spin on lah
yang memiliki tingkat reject paling tinggi. Jumlah reject saja sudah terlihat bahwa
yang melebihi target yang ditentukan hanyalah produk spin on. Produk yang
dihasilkan tetap memiliki reject untuk masing-masing tipe. Tabel 4.2 menunjukan
data reject rate dari bulan April hingga Juni 2018.
Tabel 4.2 Data Reject Rate Spin On Bulan April hingga Juni 2018
Oem April Mei Juni Total
Reject Persentase
15601 - BZ010 1552 1391 1300 4243 0.28%
MD069782 281 129 159 569 0.04%
ME013307 155 176 52 383 0.03%
90915-YZZZ1 185 24 93 302 0.02%
90915-YZZZ2 116 53 108 277 0.02%
16510-82700/1 25 128 117 270 0.02%
ME035829 131 82 21 234 0.02%
MB220900 156 31 30 217 0.01%
APR MAY JUN
Produksi 526,278 562,363 377,114 Reject 2,228 2,535 1,997
Produksi 69,035 55,895 64,546
Reject 28 43 63
Produksi 16,137 16,520 14,040 Reject 35 5 8
Produksi 840 2,730 1,820 Reject 2 - -
TARGET (Pcs)
≤5.500
2018
Spin On
Element
Non Woven
Cabin
≤1.400
≤1.400
≤2.900
17 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 Data Reject Rate Spin On Bulan April hingga Juni 2018 (Lanjutan)
15400-PLC-014 61 73 27 161 0.01%
5-13240-009-1 (023) 126 29 0 155 0.01%
MD017440 12 52 54 118 0.01%
16510-73002 0 90 8 98 0.01%
8-94430-983-1 6 46 37 89 0.01%
Total Produksi 542631 566113 394027
Grand Total 1502771
Tabel 4.3 menunjukan bahwa reject rate tertinggi yaitu produk spin on tipe
BZ010 sebesar 0.28%. Berdasarkan Tabel 4.2, peneliti melakukan analisa lebih
lanjut terhadap spin on tipe BZ010. Penelitian terhadap BZ010 juga didukung
dengan adanya data penjualan, dimana BZ010 adalah produk yang paling laris
dipasaran. Hal ini dapat dibuktikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Penjualan Produk Spin On
Tabel