Date post: | 11-Apr-2017 |
Category: | Education |
View: | 662 times |
Download: | 24 times |
Penggunaan Kapasitor Bank
Simon Patabang, ST., MT.
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Atma Jaya Makassar
Pendahuluan
Dalam sistem distribusi tenaga listrik, pokok
permasalahan tegangan muncul karena konsumen
memakai peralatan dengan tegangan yang besarnya
sudah ditentukan. Misalnya 220 volt, 380 volt.
Jika tegangan sistem terlalu tinggi/rendah sehingga
melewati batas-batas toleransi maka akan mengganggumelewati batas-batas toleransi maka akan mengganggu
dan bisa merusak peralatan konsumen.
Beban sistem bervariasi dan besarnya berubah-ubah
sepanjang waktu. Bila beban meningkat maka tegangan
diujung penerima menurun dan sebaliknya bila beban
berkurang maka tegangan di ujung penerima
baik/normal.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan
tegangan sistem adalah rugi daya yang disebabkan oleh
adanya impedansi seri penghantar saluran, rugi daya ini
menyebabkan jatuh tegangan.
Oleh karena itu konsumen yang letaknya jauh dari titik
pelayanan akan cenderung menerima tegangan relatif
lebih rendah, dibandingkan tegangan yang diterima
konsumen yang letaknya dekat dengan pusat pelayanan.
Hubungan Tegangan dan Daya Reaktif
Perubahan tegangan pada dasarnya disebabkan oleh
adanya hubungan antara tegangan dan daya reaktif.
Hubungan ini dinyatakan dengan persamaan : Q = C. V
Jatuh tegangan dalam penghantar sebanding dengan
daya reaktif yang mengalir dalam penghantar tersebut.
Berdasarkan hubungan ini maka tegangan dapat
diperbaiki dengan mengatur aliran daya reaktif.
Daya Listrik terdapat satu hubungan yang dapat
ditunjukkan pada Gambar Segi Tiga daya sbb:
Perbandingan antara daya aktif dengan daya semu disebut
faktor daya (cos),
Faktor daya ini terjadi karena adanya pergeseran fasa yang
disebabkan oleh adanya beban induktif/kumparan dan
atau beban kapasitif.
Sudut merupakan sudut pergeseran fasa, semakin
besar sudutnya, semakin besar Daya Semu (S), dan
semakin besar pula Daya Reaktif (Q), sehingga faktor
dayanya (cos) semakin kecil.
Daya reaktif adalah daya yang hilang, atau daya rugi-rugi
sehingga semakin besar sudutnya atau semakin kecil
faktor dayanya maka rugi-ruginya semakin besar.faktor dayanya maka rugi-ruginya semakin besar.
( )cos
( )
P W att
S VA =
Cos disebut faktor daya beban
Pada saluran transmisi jarak jauh dengan tegangan
ekstra tinggi atau tegangan ultra tinggi
membutuhkan peralatan kompensasi.
Hal ini terutama dimaksudkan untuk mengontrol
tegangan kerja di setiap titik sepanjang saluran,
memperkecil panjang elektrik dari saluran dan untukmemperkecil panjang elektrik dari saluran dan untuk
menaikan kapasitas penyaluran.
Alat-alat kompensasi pada saluran transmisi adalah
reaktor shunt, kapasitor seri atau kombinasi dari
keduanya.
Kompensasi dengan reaktor shunt biasanya digunakan
pada saluran transmisi jarak menengah dan kompensasi
dengan kapasitor seri atau kombinasi reaktor shunt dan
kapasitor seri digunakan pada saluran yang lebih
panjang.
Derajat kompensasi pada kompensasi dengan kapasitor
seri adalah XC/XL, dimana XC adalah reaktansi kapasitif
dari kapasitor seri dan XL adalah reaktansi induktif total
dari saluran per fasa.
Peranan Kapasitor
Suatu kapasitor dinamakan bermuatan Q jika kedua
konduktornya diberi muatan Q yang sama namun
berbeda jenis (yaitu +Q dan Q).
Proses pengisian kapasitor dilakukan dengan
menghubungkan kapasitor tersebut dengan bedamenghubungkan kapasitor tersebut dengan beda
potensial. Muatan yang tersimpan dalam kapasitor
berbanding lurus dengan beda potensial yang
diberikan : Q V
Konstanta kesebandingan nya menyatakan kapasitas
(kapasitansi) kapasitor untuk menyimpan muatan.
Q = C.V
Besarnya energi atau beban listrik yang dipakaiditentukan oleh Reaktansi (R), Induktansi (L) danCapasitansi (C).
Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkankarena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban)listrik yang digunakan.
Kapasitor pada sistem daya listrik menimbulkan dayareaktif untuk memperbaiki tegangan dan faktor daya,karenanya menambah sistem akan mengurangikerugian.
Dalam kapasitor seri daya reaktif sebanding dengan
kuadrat arus beban, sedangkan kapasitor paralel
sebanding dengan kuadrat tegangan.
Q = I2 X (VAR) Q = V2 / X
Untuk memperkecil sudut fasa () itu hal yang mungkin
dilakukan adalah memperkecil komponen daya reaktif
(kVAR).
Berarti komponen daya reaktif yang ada bersifat induktif
harus dikurangi dan pengurangan itu bisa dilakukan
dengan menambah suatu sumber daya reaktif yaitu
berupa kapasitor.berupa kapasitor.
Pemasangan peralatan kapasitor seri dan paralel pada
jaringan mengakibatkan losses akibat aliran daya reaktif
pada saluran dapat dikurangi sehingga kebutuhan arus
menurun dan tegangan mengalami kenaikan sehingga
kapasitas sistem bertambah.
Biaya pemasangan kapasitor seri jauh lebih mahal
daripada kapasitor paralel, dan biaya kapasitor seri
dirancang dengan kapasitas yang lebih besar dengan
tujuan untuk mengantisipasi perkembangan beban untuk
masa-masa yang akan datang.
Hal-hal tersebut menjadi alasan utama sehingga dalam
sistem yang dibahas banyak kapasitor paralel. Manfaat
penggunaan kapasitor paralel adalah :
Mengurangi kerugian.
Memperbaiki kondisi tegangan.
Mempertinggi kapasitas pembebanan jaringan.
Kapasitor paralel membangkitkan daya reaktif negatif Kapasitor paralel membangkitkan daya reaktif negatif
(panah bawah) dan beban membangkitkan daya reaktif
positif (panah keatas), jadi pengaruh dari kapasitor
adalah untuk mengurangi aliran daya reaktif di dalam
jaringan sehingga daya reaktif yang berasal dari sistem
menjadi :
Q2(total) = Q1 (beban) Qc dimana Qc adalah dayareaktif yang dibangkitkan oleh kapasitor paralel
Keuntungan :
1. Arus I berkurang dan karenanya kerugian IR berkurang
2. % Kenaikan tegangan
Qc = KVAR
X = Reaktansi jaringan (ohm)
V = Tegangan nominal (kV antar fasa)
3. Karena arus berkurang untuk suatu daya (kw) maka
jaringan, trafo dan sebagainya agak berkurang beban KVAjaringan, trafo dan sebagainya agak berkurang beban KVA
nya. Jadi jaringan mampu mensuplai permintaan yang
lebih tinggi.
Drop Tegangan
Drop tegangan pada sistem penyaluran transmisi sangatberpengaruh dari segi pelayanan kepada konsumen,karena tegangan yang terlalu rendah dari tegangantoleransi yang diizinkan dapat mengakibatkan kerusakanpada peralatan instalasi listrik, sehingga kinerjaperusahaan akan menjadi kurang baik.perusahaan akan menjadi kurang baik.
Semakin jauh jarak penghantar ( L ), antara pembangkitdengan Gardu Induk, maka semakin besar hambatanpenghantar ( R ), yang dapat dilihat pada rumus :
Sehingga apabila beban penyaluran tinggi, maka
induktansinya semakin besar dan terjadi rugi-rugi
tegangan dan oleh sebab itu diimbangi dengan kapasitor,
seperti pada rumus ini :
1
2cX
fC= ( )L CZ R j X X= +
2 fC
dimana :
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Z = Impedansi (Ohm)
V IZ=
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
menambah kapasitor (Xc), berarti menambah harga
impedansi (Z). Semakin besar impedansinya, maka
tegangan akan naik karena dalam hubungannya impedansi
(Z) berbanding lurus dengan tegangan (V)
Biaya kVArh oleh PLN
PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian kVArhkepada pelanggan pada golongan tarif tertentu apabila:
1. Faktor Daya (Cos phi) pada instalasi pelanggan
2. Pemakaian kVArh total > 0.62 x pemakaian kWh total total
KVArh = kVArh terpakai - ( 0.62 x kWh total terpakai )
Solusi yang harus kita lakukan untuk dapat melakukanpenghematan energi listrik adalah dengan memperbaikiFaktor Daya (Cos phi) agar dicapai nilai Cos phi > 0.85.
Kasus 1 :
Suatu pabrik mempunyai sumber daya berupa 3 buah
generator masing-masing 150kVA yang diparalel sehingga
total daya dari 3 buah generator adalah:
3x150kVA = 450kVA
Jumlah bebannya adalah 210 kW. Setelah dicek faktor daya
bebannya adalah 0.6. Berapakah kebutuhan daya seluruhbebannya adalah 0.6. Berapakah kebutuhan daya seluruh
beban (210kW) ?
P = S cos atau S = P / cos
S = 210kW/ 0.6 = 350kVA
Pada faktor daya 0,6, beban 210 KW membutuhkan daya
sebesar 350 KVA. Berarti, 3 generator harus dijalankan.
Tetapi setelah Cos phi nya ditingkatkan menjadi 0.95 makadaya yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh bebanmenjadi hanya:
S = 210kW/ 0.95 = 221kVA,
Pada faktor daya 0,95, beban 210 KW membutuhkan dayasebesar 221 KVA. Berarti, 2 generator harus dijalankan.
Keuntungan yang diperoleh adalah:
1. Dapat dihemat pemakaian bahan bakar untuk 1 generator.
2. Pemakaian 3 generator dapat secara bergantiansehingga memperpanjang umur genset.
Kasus 2 :
Suatu pabrik dengan sumber daya generator 500kVA,
Jumlah beban 310kW, faktor daya 0.65 maka daya yang
diperlukan adalah:
S = 310kW / 0.65 = 477kVA (berarti generator hampir
overload)overload)
Ketika bebannya akan ditambah 100kW, Hitunglah