Top Banner
18 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Lokasi, Sejarah dan Perkembangan PPS Cilacap Kabupaten Cilacap terletak di 109 0118,4” BT sampai 7 43’ 31,2” LS (PPS Cilacap. 2009). Batas wilayah Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut: 1) Sebelah Utara : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes 2) Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen 3) Sebelah Barat : Propinsi Jawa Barat 4) Sebelah Selatan : Samudera Hindia/Indonesia Kabupaten Cilacap dengan luas wilayah 225.361 km, secara geografis berada di selatan Pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan perairan Samudera Hindia. Panjang garis pantai keseluruhan 201,9 km, yang terdiri dari garis pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ± 105 km, serta garis pantai di perairan Segara Anakan ± 96,9 km. Kabupaten Cilacap terbagi atas 24 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahannya mencapai 284 desa/kelurahan. Kecamatan yang memiliki wilayah pantai mencapai 11 kecamatan dengan jumlah desanya mencapai 72 desa/kelurahan. Melihat luas wilayah dan wilayah yang memiliki daerah pantai maka Kabupaten Cilacap baik langsung maupun tidak langsung memiliki potensi pengembangan yang cukup besar di bidang perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Kabupaten Cilacap adalah daerah di selatan Jawa yang ditunjang dengan aksesibilitas yang mudah ke kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang maupun Surabaya. Aksesibilitas tersebut memudahkan dalam pemasaran produk-produk perikanannya. Lahan di Kabupaten Cilacap terbagi atas lahan sawah dan bukan lahan sawah. Lahan sawah lebih banyak yaitu 150.787,91 ha (70.50%) sedangkan lahan bukan sawah sebesar 63.062,37 ha (21.50%). Lahan sawah sendiri terdiri atas irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, irigasi desa atau non pekerjaan umum (PU), tadah hujan dan pasang surut serta lainnya. Lahan bukan sawah terdiri atas pekarangan, kebun, ladang, padang rumput, hutan rakyat, hutan Negara, perkebunan, sementara tidak diusahakan dan lain-lain (rawa, tambak dan
12

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

Mar 10, 2019

Download

Documents

lyanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

18

18

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Lokasi, Sejarah dan Perkembangan PPS Cilacap

Kabupaten Cilacap terletak di 109◦

01’ 18,4” BT sampai 7◦ 43’ 31,2” LS

(PPS Cilacap. 2009). Batas wilayah Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut:

1) Sebelah Utara : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes

2) Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen

3) Sebelah Barat : Propinsi Jawa Barat

4) Sebelah Selatan : Samudera Hindia/Indonesia

Kabupaten Cilacap dengan luas wilayah 225.361 km, secara geografis

berada di selatan Pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan perairan

Samudera Hindia. Panjang garis pantai keseluruhan 201,9 km, yang terdiri dari

garis pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ± 105 km, serta

garis pantai di perairan Segara Anakan ± 96,9 km. Kabupaten Cilacap terbagi atas

24 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahannya mencapai 284 desa/kelurahan.

Kecamatan yang memiliki wilayah pantai mencapai 11 kecamatan dengan jumlah

desanya mencapai 72 desa/kelurahan. Melihat luas wilayah dan wilayah yang

memiliki daerah pantai maka Kabupaten Cilacap baik langsung maupun tidak

langsung memiliki potensi pengembangan yang cukup besar di bidang perikanan

tangkap maupun perikanan budidaya.

Kabupaten Cilacap adalah daerah di selatan Jawa yang ditunjang dengan

aksesibilitas yang mudah ke kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bogor,

Bandung, Yogyakarta, Semarang maupun Surabaya. Aksesibilitas tersebut

memudahkan dalam pemasaran produk-produk perikanannya.

Lahan di Kabupaten Cilacap terbagi atas lahan sawah dan bukan lahan

sawah. Lahan sawah lebih banyak yaitu 150.787,91 ha (70.50%) sedangkan lahan

bukan sawah sebesar 63.062,37 ha (21.50%). Lahan sawah sendiri terdiri atas

irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, irigasi desa atau non

pekerjaan umum (PU), tadah hujan dan pasang surut serta lainnya. Lahan bukan

sawah terdiri atas pekarangan, kebun, ladang, padang rumput, hutan rakyat, hutan

Negara, perkebunan, sementara tidak diusahakan dan lain-lain (rawa, tambak dan

Page 2: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

19

19

kolam). Wilayah Kabupaten Cilacap memiliki ketinggian 0-198 m dari permukaan

laut.

Pembanguan PPS Cilacap berasal dari gagasan pembangunan PPI

Sentolokawat pada tahun 1980, namun gagasan ini menemui hambatan karena

lokasinya berdekatan dengan dermaga, dan lalu lintas kapal tangker Pertamina.

Kondisi ini mengakibatkan lokasi pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap di

pindahkan ke Kelurahan Tegal Kamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten

Cilacap, Jawa tengah (PPS Cilacap,2010).

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap dimulai pada tahun

1991/1992 dan selesai pada tahun 1994. Uji coba operasional dilakukan pada

tanggal 20 Mei 1994 sampai dengan 24 Mei 1995. Pada 18 November 1996

Pelabuhan Perikanan Cilacap diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia.

Pelabuhan Perikanan Cilacap pada awalnya ditetapkan dengan status pelabuhan

tipe B sehingga namanya adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap (PPNC).

Sesuai dengan perkembangan PPN Cilacap maka pada tahun 2001 pelabuhan

perikanan ini meningkat statusnya menjadi pelabuhan tipe A sehingga namanya

menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC).

4.2 Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap

4.2.1 Unit pelaksana teknis (UPT)

Menurut SK Menteri Kelautan Perikanan No: Kep 261/MEN/2001,

pelabuhan perikanan dipimpin oleh seorang kepala pelabuhan yang membawahi

(Departemen Kelautan dan Perikanan, 2001):

1) Bagian Tata Usaha

2) Bidang Pengembangan

3) Bidang Tata Pelayanan

4) Kelompok Jabatan Fungsional

Jumlah karyawan yang bekerja di UPT PPSC tahun 2010 sebanyak 71

orang yang terbagi dalam beberapa bidang. Pengawas Perikanan merupakan

kelompok jabatan fungsional yang ada di PPSC. Kelompok jabatan fungsional

dipimpin oleh seorang pemangku jabatan fungsional senior yang ditunjuk oleh

Kepala Pelabuhan.

Page 3: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

20

20

4.2.2 Perusahaan umum (Perum) prasaranacCabang Cilacap

Kegiatan pelayanan kepada masyarakat dilakukan oleh Pelabuhan Perikanan

Samudera Cilacap melalui salah satu instansi yaitu Perum Prasarana Perikanan

Samudera Cabang Cilacap. Perum Prasarana Perikanan Samudera Cabang Cilacap

mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan pelayanan barang atau

jasa dan pengusahaan secara komersial pelabuhan perikanan (PPS Cilacap, 2009).

Perum Prasarana Perikanan Samudera merupakan sebuah BUMN di

lingkungan pelabuhan perikanan yang ditetapkan dengan PP No.2 Tahun 1990

dan mempunyai tugas pokok untuk menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan

melalui penyediaan fasilitas, barang dan jasa yang diberikan kepada masyarakat di

dalam kawasan pelabuhan perikanan serta sebagai stabilisator dan dinamisator

dalam melaksanakan fungsi pelayanan umum bersama sektor KUD dan swasta

lainnya (Direktorat Jenderal Perikanan, 1994 diacu dalam Christianti, 2005).

Peraturan pemerintah selanjutnya diatur kembali dengan PP No.23 Tahun 2000

untuk menyesuaikan dengan PP No.13 Tahun 1998 tentang perusahaan umum.

Perum Prasarana Perikanan Samudera berpusat di Jakarta, yaitu didalam kawasan

Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta, Muara Baru, Jakarta.

Perum pusat ini membawahi kantor-kantor cabang yaitu, PPS Nizam Zachman

Jakarta, PPS Cilacap, PPN Pekalongan, PPN Belawan, PPN Palabuhanratu, PPN

Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi.

4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap

4.3.1 Unit penangkapan ikan

Unit penangkapan ikan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat di

pisahkan dalam keberhasilan suatu operasi penangkapan ikan, meliputi kapal, alat

tangkap dan nelayan.

1) Kapal

Kapal-kapal yang memanfaatkan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap

meliputi berbagai macam kapal perikanan kayu maupun besi, serta kapal riset.

Pada umumnya armada penangkapan ikan adalah kapal motor. Kapal dengan

ukuran 0-5 GT disebut kapal motor tempel (tradisional) dan kapal yang berukuran

5 – 200 GT tergolong kapal motor. Kapal ini sudah termasuk kapal modern karena

Page 4: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

21

21

motornya diletakkan di dalam kapal dan memiliki alat navigasi yang baik. Kapal

ini terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu 5-10 GT, 10-20 GT, 20-30 GT, 30-

50 GT, 50 -100 GT. Frekuensi jumlah kapal masuk dan grafik perkembangan

jumlah kapal masuk periode 2005-2009 disajikan pada Tabel 3 dan Gambar 1.

Tabel 3 Frekuensi jumlah kapal berdasarkan ukuran kapal (GT) di PPS Cilacap

Tahun 2005-2009.

KATEGORI DAN

UKURAN KAPAL

TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

Motor

Tempel

Sub Jumlah 299 308 324 325 341

Kap

al M

oto

r

Ukura

n k

apal

Moto

r

Sub Jumlah

381

366

360

393

456

5 - 10 GT

4

2

5

5

2

10 - 20 GT

69

71

53

62

53

20 - 30 GT

161

198

209

225

285

30 - 50 GT

50

31

26

28

54

50 - 200 GT

97

64

67

73

62

JUMLAH 680 674 684 718 797 (Sumber : UPT PPS Cilacap, 2009)

Tabel 3 menggambarkan dengan jelas komposisi kapal yang masuk ke areal

PPS Cilacap pada kurun waktu tahun 2005-2009. Jumlah kapal masuk yang

terbanyak adalah pada tahun 2009 sebesar 797 kapal. Dari Tabel 3 diketahui

bahwa jumlah kapal yang masuk tahun 2005 yaitu sebanyak 680 unit dan tahun

2006 yaitu sebanyak 674 unit. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar

0,89%. Penurunan beberapa aktifitas operasional di PPS Cilacap ini diakibatkan

oleh perpindahan kapal-kapal ke pelabuhan lain karena pelabuhan di Cilacap

belum lengkap fasilitasnya. Namun, pada tahun 2007, jumlah kapal sudah

mengalami kenaikan. Kenaikan drastis terjadi pada tahun 2008 ke tahun 2009,

yaitu sebesar 9.9%. Hal ini disebabkan karena PPS Cilacap sudah mengalami

perbaikan infrastruktur. Jumlah kapal terbanyak pada tahun 2009, yaitu sebanyak

797 unit.

Page 5: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

22

22

(Sumber : UPT PPS Cilacap, 2009)

Gambar 1 Grafik perkembangan jumlah kapal berdasarkan GT di PPS Cilacap

tahun 2005-2010

Pada gambar 1 terlihat bahwa kapal yang paling banyak frekuensi

penggunaanya pada setiap tahunnya adalah kapal dengan ukuran 0-5 GT. Kapal

ini sering digunakan oleh nelayan untuk melakukan penangkapan ikan setiap

harinya. Untuk kapal modern yang jumlahnya sedikit adalah kapal dengan ukuran

5-10 GT dan kapal yang paling banyak frekuensi penggunaanya adalah dengan

ukuran 20-10 GT. Kapal-kapal besar (≥20 GT) di PPS Cilacap cenderung lebih

banyak jumlahnya dibandingkan kapal-kapal tradisional ukuran ≤ 20 GT. Kondisi

ini sesuai dengan pernyataan bahwa kapal tradisional terbuat dari kayu dan

beroperasi di daerah penangkapan yang relatif dekat dan hasil tangkapannya

dipasarkan secara lokal, sedangkan kapal-kapal besar terbuat dari kayu atau besi

dengan daerah penangkapan yang jauh hingga mencapai wilayah ZEEI,

dilengkapi sistem komunikasi dan peralatan penangkapan cukup modern, hasil

penangkapan dipasarkan regional dan ekspor (Darmawan, 2006).

Armada penangkapan yang berukuran ≥ 20 GT paling sering masuk ke PPS

Cilacap karena merupakan kapal-kapal industri penangkapan ikan, sedangkan

armada penangkapan berukuran < 5 GT merupakan kapal-kapal tradisional yang

intensitas rata-rata masuk ke pelabuhan juga tergolong sedikit. Terdapat beberapa

alasan armada penangkapan berukuran ≥ 20 GT lebih banyak masuk yaitu karena

Page 6: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

23

23

letak PPS Cilacap strategis, serta mudah untuk memenuhi perbekalan, suku

cadang kapal, dan yang tersedianya sarana dan prasarana di PPS Cilacap yang

lengkap untuk menangani hasil tangkapan maupun perbaikan kapal. Armada

penangkapan berukuran < 20 GT yang masuk PPS Cilacap semakin berkurang

karena armada tersebut tidak memanfaatkan pelabuhan ini untuk mendaratkan

hasil tangkapan yang akan dipasarkan secara lokal dengan mempertimbangkan

penghematan bahan bakar dan bahan makanan (Darmawan, 2006).

2) Alat Tangkap

Berdasarkan Tabel 4, kapal-kapal yang terdapat di PPS Cilacap

mengoperasikan berbagai alat tangkap antara lain Rawai Tuna, Jaring Insang

dasar, Jaring Insang Hanyut, Jaring Insang Monofilament, Jaring Klitik, Jaring

Tiga Lapis, Payang, Arad dan Bubu.

Tabel 4 Jumlah unit penangkapan menurut alat penangkapan di PPS Cilacap

(Sumber: UPT PPS Cilacap, 2009)

Pada Tabel 4 terlihat bahwa pada tahun 2009 jumlah alat penangkap ikan

yang digunakan mencapai 797 unit. Angka tersebut paling tinggi dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya. Jumlah armada longline terus mengalami kenaikan

dalam kurun waktu 2006-2009. Begitu pula dengan kapal tradisional yang

JENIS ALAT PENANGKAP IKAN

TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

JUMLAH - TOTAL 680 674 684 718 797

Rawai Tuna - Tuna Long Line 161 128 156 170 188

Ja

rin

g I

nsa

ng

-

Gil

lnet

s

Jaring Insang Dasar - Bottom Set Gill nets 14 14 15 12 17

Jaring Insang Hanyut - Drift Gill nets 63 196 184 183 213

Jaring Klitik - Entangling Set Gill nets 21 27 30 33 35

Jaring Insang Monofilamen -

Monofilament Drift Gill nets

49 62 60 87 98

Jaring Tiga Lapis - Trammel net 327 199 115 178 192

Pu

ka

t K

an

ton

g

- S

ein

e N

et Payang - Pelagic Danish Seine 6 8 10 4 4

Arad - Demersal Danish Seine 39 40 50 38 38

Bubu - Portabel Trap - - 64 13 12

Page 7: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

24

24

mengalami perkembangan, termasuk alat tangkap jaring insang dasar, jaring

insang hanyut, Jaring klitik, dan jaring insang monofilamen yang mengalami

kenaikan secara perlahan-lahan pada tahun 2008 dan alat tangkap jaring tiga lapis

mengalami kenaikan pada tahun 2007. Sedangkan, pada alat tangkap payang, arad

dan bubu mengalami penurunan pada kurun waktu 2007-2009, bahkan alat

tangkap bubu baru digunakan pada tahun 2007.

Disebabkan banyak armada yang tidak beroperasi karena umur teknis

sudah tua sedangkan peremajaan armada baru sangat terbatas. Selain itu, nelayan

beralih menggunakan alat tangkap lain yang lebih optimal dalam penangkapan.

3) Nelayan

Nelayan dalam sistem perikanan tangkap termasuk elemen penting dari

sebuah unit penangkapan disamping kapal penangkapan ikan dan alat tangkap

yang digunakan. Semakin berkembangnya industri perikanan di PPS Cilacap

merupakan suatu indikator terhadap peningkatan permintaan produk perikanan

baik pasar lokal maupun tujuan ekspor. Hal ini turut mendorong perkembangan

jumlah nelayan di PPS Cilacap.

Tabel 5 Jumlah nelayan penuh berdasarkan alat tangkap yang diopersaikan di PPS

Cilacap

(Sumber: UPT PPS Cilacap, 2009)

KATEGORI NELAYAN

TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

JUMLAH 7,006

7,120

6,879

6,476

7,084

Rawai Tuna - Tuna Long Line 2,254

1,792

2,184

2,550

2,660

Jari

ng

Insa

ng

-

Gill

net

s

Jaring Insang Dasar - Bottom Set Gill nets 168

168

180

156

204

Jaring Insang Hanyut - Drift Gill nets 1,704

2,352

2,208

2,379

2,616

Jaring Klitik - Entangling Set Gill nets 225

243

270

116

158

Jaring Insang Monofilamen - Monofilament Drift Gill nets

603

558

540

261

196

Jaring Tiga Lapis - Trammel net 1,863

1,791

1,035

760

1,020

Pu

kat

Kan

ton

g -

Sei

ne

Net

Payang - Pelagic Danish Seine 72

96

120

40

60

Arad - Demersal Danish Seine 117

120

150

152

114

Bubu - Portabel Trap - - 192

62

56

Page 8: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

25

25

Tabel 5 menunjukkan bahwa berdasarkan alat tangkap yang dioperasikan

di PPS Cilacap, jumlah nelayan yang paling banyak mengoperasikan alat tangkap

longline terdapat pada tahun 2006 yang berjumlah 2 660 orang, selanjutnya

armada jaring insang hanyut (drift gill nets) sebesar 2 616 orang dan armada

jaring tiga lapis (trammel Net) sebesar 1.020 orang. Alat tangkap Payang paling

sedikit dioperasikan oleh nelayan pada setiap tahunnya. Jumlah nelayan bisaanya

berfluktuasi sesuai dengan alat tangkap yang dioperasikan. Kapal dengan alat

tangkap longline ≥ 30 GT dalam pengoperasianya membutuhkan nelayan sekitar

15 orang, alat tangkap gill net ≥ 20 GT membutuhkan nelayan sebanyak 10 orang,

alat tangkap pukat kantong sekitar 7 orang, dan alat tangkap bubu sebanyak 3

orang.

4) Produksi Hasil Tangkapan

Jenis ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap

sangat bervariasi baik dilihat dari jenis spesies maupun daerah asal. Produksi ikan

di PPS Cilacap berasal dari dua sumber yaitu darat dan laut. Bersumber dari laut

merupakan jenis ikan yang tercatat secara harian melalui pelelangan ikan. Adapun

ikan yang berasal dari darat merupakan jenis ikan yang masuk wilayah PPS

Cilacap melalui jalur darat. Data ini terekam secara kontinyu dalam setiap

harianya di pos masuk. Perkembangan produksi ikan yang didaratkan dari laut dan

darat disajikan pada Tabel 6.

Ikan yang didaratkan dari laut merupakan ikan hasil tangkapan oleh kapal-

kapal penangkapan ikan yang beroperasi di perairan Samudera Hindia bagi kapal-

kapal besar dan sekitar wilayah perairan teritorial Indonesia bagi kapal-kapal

tradisional. Kelompok jenis ikan tuna tujuan pemasarannya sebagian besar untuk

ekspor terdiri dari ikan tuna, marlin, meka, cakalang, cucut. Kelompok ikan dari

jenis non tuna dengan tujuan pemasarannya untuk ekspor dan lokal, terdiri dari

ikan tenggiri, bawal, cumi-cumi, kakap.

Ikan yang didaratkan melalui darat merupakan ikan yang disengaja

didatangkan dari daerah pesisir pantai selatan dan utara pulau Jawa seperti

Batang, Kendal, Pekalongan, Binuangen, Indramayu, Tuban, Gresik. Ikan tersebut

diangkut ke luar daerah dan wilayah Jakarta dengan menggunakan truk yang

Page 9: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

26

26

dikemas dalam kotak kayu atau drum plastik. Jenis ikan yang dibongkar terdiri

dari ikan air tawar dan sebagian lagi jenis udang hasil budidaya tambak.

Tabel 6 Produksi perikanan yang didaratkan di PPS Cilacap Tahun 2005-2009

(Sumber: UPT PPS Cilacap, 2009)

Jenis Ikan TAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

JUMLAH (Ton) 2,176.26 6,475.15 5,880.46 9,172.18 6,995.43

Sub Total 1,575.61 5,883.60 5,026.13 4,908.91 4,114.72

1 Tuna Albakor / Albacore 116.05 136.08 105.85 180.79 72.51

2 Tuna kecil madidihang / Yellowfin

baby tuna

36.86 12.04 172.82 19.64 9.76

3 Tuna kecil mata besar / Big eye

baby tuna

61.84 186.78 149.61 253.07 49.18

4 Tuna Madidihang / Yellowfin tuna 160.67 87.15 231.56 165.54 217.51

5 Tuna Mata Besar / Big eye tuna 123.09 260.14 612.95 1,013.71 1,295.05

6 Tuna Sirip Biru Selatan /South tern

bluefin tuna

- 9.07 1.07 15.31 13.84

7 Setuhuk Hitam / Black marlin 56.39 102.23 112.51 164.05 145.62

8 Setuhuk Loreng / Indo facific blue

marlin

18.94 7.42 9.72 13.36 19.16

9 Setuhuk Putih / Striped marlin 21.11 49.01 69.56 98.36 77.42

10 Layaran / Sailfish 44.17 44.93 45.27 33.88 48.45

11 Ikan Pedang / Swordfish 35.13 33.25 59.56 100.44 81.33

12 Ikan Tumbuk / Layaran Jarum /

Short bill spearfish

4.81 9.07 4.11 5.92 1.59

13 Alu-alu / Military seapike 1.99 - - - -

14 Bawal Hitam / Black pomfret 0.02 - - - -

15 Bawal Putih / Silver pomfret 0.11 - 2.48 181.87 89.10

16 Bilis / Hamilton anchovy 0.01 - - 121.83 117.29

17 Cakalang / Skipjack tuna 876.07 4,652.54 3,269.17 2,272.35 1,835.76

18 Lisong/tongkol / Bullet tuna 15.14 270.65 161.68 239.75 9.24

19 Lurik / Eastern little tuna 15.93 8.82 11.44 4.80

20 Cucut Botol / Crocodille shark - 0.08 0.34 1.11 20.38

21 Cucut Buas / Tiger Shark 0.38 0.43 0.67 0.35 0.14

22 Cucut Cakilan / Shortfin mako 2.55 6.17 7.08 8.84 4.57

23 Cucut Coboy / Oceanic whitetip

shark

0.03 0.13 1.26 0.26 0.54

24 Cucut Depok / Shark ray 0.17 0.51 - - -

25 Cucut Gabel / Black fin ghost shark 0.07 - 0.07 7.04 1.48

26 Cucut Hiu / Shark - - - - -

Page 10: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

27

27

4.4 Musim dan Daerah Operasi Penangkapan Ikan

Musim penangkapan memegang peranan penting dalam aktifitas

penangkapan ikan. Musim penangkapan tersebut diperngaruhi oleh faktor alam.

Kondisi alam sangat berdanpak pada aspek oseanografi sehingga musim

berpengaruh dalam hal perolehan sumberdaya ikan. Di bidang perikanan, nelayan

mengenal dua musim penangkapan yaitu musim barat dan musim timur. Kedua

jenis musim ini memiliki karakteristik sendiri dalam kejadiannya.

Musim barat ditandai dengan cuaca yang buruk, seperti angin yang bertiup

sangat kencang diiringi oleh gelombang besar dan terjadi hujan lebat bahkan

badai sehingga nelayan enggan pergi melaut. Musim timur ditandai dengan relatif

tenangnya perairan, serta tidak begitu kecangnya tiupan angin. Musim timur

merupakan waktu yang baik bagi nelayan untuk melaut. Datangnya musim barat

bisaanya bersamaan dengan datangnya musim penghujan, sedangkan musim timur

bersamaan dengan datangnya musim kemarau (Gredorio, 2004 dalam Nuramin,

2005). Musim barat terjadi pada bulan Desember sampai Februari. Musim barat

merupakan waktu yang sulit bagi kapal-kapal perikanan mendapatkan hasil

tangkapan. Musim timur yang terjadi antara bulan Juni sampai Oktober, adalah

kebalikan dari musim barat. Saat inilah alam bersahabat dengan kapal perikanan

sehingga mampu melakukan operasi penangkapan dengan aman karena cuaca

yang baik. Namun kedua musim tersebut sudah dapat diatasi oleh nelayan karena

pengalaman melaut nelayan yang banyak sehingga dapat membantu dalam proses

penangkapan ikan.

4.5 Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap

Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan pelabuhan yang

memiliki fasilitas memadai di Indonesia. Keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut

mampu mempermudah segala kegiatan atau aktifitas yang berada dalam kawasan

pelabuhan. Salah satu strategi kebijakan yang ditempuh PPS Cilacap yaitu berupa

pelayanan jasa dengan menyediakan berbagai fasilitas. Fasilitas-fasilitas tersebut

terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan

fasilitas tambahan. Ketiga klasifikasi ini berada pada kondisi fisik yang cukup

baik namun dalam pemanfaatannya perlu dioptimalkan sesuai fungsinya.

Page 11: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

28

28

4.5.1 Fasilitas pokok

Fasilitas pokok dapat dikatakan sebagai fasilitas fisik yang utama di

pelabuhan perikanan, guna melindungi tempat dari gangguan alam, tempat tambat

labuh dan bongkar muat sehingga kapal dapat keluar masuk pelabuhan dengan

aman. PPS Cilacap memiliki fasilitas pokok dapat di lihat pada tabel 7

Tabel 7 Fasilitas pokok di PPS Cilacap

No Nama Fasilitas Ukuran Jumlah/

Unit

Kapasitas

Keterangan

1 Alur masuk

(Panjang/Lebar/Dalam)

757 m/90 m/-3 s/d -

6 m

1 -

2 Kolam pelabuhan

(Luas/Kedalaman)

19,2 ha/-2 s/d -3

luwas

1 -

3 Dermaga 1632,8 m2 13 110 kapal

4 Breakwater 1127,57 m 2 -

5 Revertment 3032,38 m - -

6 Lahan industry 12,73 ha - -

7 Lahan yang telah dimanfaatkan 5,17 ha - -

8 Jalan 1637 m - -

9 Jembatan 30 m - -

10 Drainase 244 m - - (Sumber: UPT PPS Cilacap, 2009)

4.5.2 Fasilitas fungsional

Fasilitas fungsional yaitu fasilitas untuk meninggikan nilai guna fasilitas

pokok dengan cara memberikan pelayanan yang diperlukan. Dapat pula dairtikan

sebagai fasilitas yang berfungsi untuk menjalankan kegiatan operasional

pelabuhan perikanan. Tanpa adanya fasilitas fungsional kegiatan operasional

pelabuhan perikanan seperti bongkar muat, operasi kapal-kapal nelayan,

penanganan hasil tangkapan tidak akan berjalan. Fasilitas fungsional di PPS

Cilacap diantaranya dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 12: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Berondong, PPN Lampulo, PPP Banjarmasin, PPP Pemangkat dan PPP Perigi. 4.3 Keadaan Perikanan di PPS Cilacap 4.3.1 Unit penangkapan

29

29

Tabel 8 Fasilitas fungsional di PPS Cilacap

No Nama Fasilitas Ukuran Jumlah/

Unit

Kapasitas/

Keterangan

1 Kantor administrasi 993 m2 1 75 pegawai

2 TPI 1684 m2 2 -

3 Bengkel dan Dock 5 rel 3195 m2 2 -/500 GT

4 Tangki air & instalasi 89 m3 1 Beton

5 Jaringan listrik :- genset 100 kva 3 Insidentil used

- PLN 75,5 kva 1 -

6 Line Telepon - 7 -

7 SPBU/SPBB milik KUD :

- Luas Lahan

5000 m2

1

-

- Tangki Solar - 2 95 Kapal (solar)

- Tangki Bensin - 1 16 Kapal (bensin)

8 Pengolahan Ikan 120 m2 - -

(Sumber: UPT PPS Cilacap, 2009)

4.5.3 Fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang merupakan fasilitas yang secara tidak langsung dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan memberikan kemudahan

bagi masyarakat. Fasilitas ini mendukung kegiatan operasional pelabuhan

perikanan. PPS Cilacap memiliki fasilitas tambahan/fasilitas pendukung dapat

dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Fasilitas penunjang di PPS Cilacap

No Nama Fasilitas Ukuran Jumlah/

Unit

Kapasitas/

Keterangan

1 Pos penjagaan 64 m2 2 -

2 Pagar keliling 3632,5 m - -

3 Gerbang - 2 -

4 Balai pertemuan dan shelter

nelayan

400 m2 1 -

5 Shelter nelayan 120 m2 1 -

6 Kantor waskan 200 m2 1 8 Orang

7 Pos Pemeriksaan Terpadu Kapal 96 m2 1 -

8 Mushola 26 m2 1 14 Orang

9 Mess pelabuhan - 17 -

10 Kendaraan operasional - 17 -

11 Kapal Pengawasan - 1 -

12 Kapal kebersihan kolam - 1 -

13 Tempat Parkir 196 m2 1 Roda dua

(Sumber: UPT PPS Cilacap, 2009)