Top Banner
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA N 4 Magelang Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI MIA 4/ I Topik : Perubahan entalpi reaksi berdasarkan data percobaan kalorimeter, hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan. Alokasi waktu : 4 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI (KI) KI1: Meghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya. KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraks isecara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3: Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
59

3.5 Rpp Termokimia

Dec 25, 2015

Download

Documents

RPP Kurikulum 2013
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 3.5 Rpp Termokimia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 4 Magelang

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : XI MIA 4/ I

Topik : Perubahan entalpi reaksi berdasarkan data percobaan

kalorimeter, hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan

standar dan data energi ikatan.

Alokasi waktu : 4 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI1: Meghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.

KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraks isecara efektif dengan lingkungan social

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

perabadan terkait penyebab phenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 2: 3.5 Rpp Termokimia

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud

kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi

sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

1.2. Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan

gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan

YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,

objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,

bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam

merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan

dalam sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli

lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud

kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.5 Menentukan ΔH reaksi berdasarkan hukum hess, data perubahan entalpi

pembentukan standar, dan data energi ikatan.

4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan penentuan ΔH suatu reaksi.

C. INDIKATOR

1. Menghitung ΔH reaksi melalui percobaan dengan cermat dan bekerjasama.

2. Menjelaskan hukum hess secara komunikatif dan kerjasama.

3. Menghitung ΔH reaksi menggunakan diagram siklus/diagram tingkat energi

dengan teliti dan rasa ingin tahu.

4. Menghitung ΔH reaksi menggunakan data entalpi pembentukan standar

dengan teliti dan rasa ingin tahu.

5. Menghitung ΔH reaksi menggunakan data energi ikatan dengan cermat.

Page 3: 3.5 Rpp Termokimia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan eksperimen secara berkelompok, peserta didik dengan

cermat dan bekerjasama dapat melakukan percobaan kalorimeter suatu

reaksi kimia.

2. Melalui diskusi kelompok menggunakan data percobaan, peserta didik

dengan teliti dan rasa ingin tahu dapat menghitung ΔH suatu reaksi kimia.

3. Melalui diskusi kelompok berbantuan LKS, peserta didik secara komunikatif

dan bekerjasama dapat menjelaskan hukum hess secara tepat.

4. Melalui diskusi kelompok tipe TPS berbantuan lembar diskusi, peserta didik

dengan rasa ingin tahu dan teliti dapat menghitung ΔH reaksi kimia

menggunakan diagram siklus dengan benar.

5. Melalui diskusi kelompok tipe TPS berbantuan lembar diskusi, peserta didik

dengan rasa ingin tahu dan teliti dapat menghitung ΔH reaksi kimia

menggunakan data entalpi pembentukan standar dengan benar.

6. Melalui diskusi kelompok tipe TPS berbantuan lembar diskusi, peserta didik

dengan cermat dan teliti dapat menghitung ΔH reaksi kimia menggunakan

data energi ikatan dengan benar.

E. MATERI

Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat ditentukan melalui berbagai cara

yaitu melalui eksperimen, berdasarkan hukum Hess, berdasarkan data perubahan

entalpi pembentukan (∆Hfo), dan berdasarkan energi ikatan.

1. Penentuan ∆H Melalui Eksperimen

Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu

alat yang disebut kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat

yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tempat reaksi. Tempat ini

dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor reaksi yang

dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Peru- bahan suhu air ini

diukur dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi

Page 4: 3.5 Rpp Termokimia

yang berisi air untuk menghindarkan terlepasnya kalor.

Berdasarkan hasil penelitian, untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar

1oC diperlukan kalor sebesar 4,2 kJ atau 1 kkal. Untuk 1 gram air diperlukan

kalor sebesar 4,2 J atau 1 kal. Jumlah kalor ini disebut kalor jenis air dengan

lambang c.

c = 4,2 J g-1 oC-1

Jumlah kalor yang terserap ke dalam air dihitung dengan mengalikan 3

faktor yaitu massa air dalam kalorimeter (gram), perubahan suhu air (oC),

dan kalor jenis air. Rumusnya ditulis:

q = m.c.∆t

q = kalor yang dibebaskan atau diserap

m = massa air (gram)

c = kapasitas kalor air (J)

(t = perubahan suhu (oC)

Contoh Soal

Di dalam kalorimeter terdapat zat yang bereaksi secara endoterm.

Reaksi tersebut menyebabkan 1 kg air yang terdapat dalam kalorimeter

mengalami penurunan suhu 5 oC. Tentukan kalor reaksi dari reaksi tersebut!

Penyelesaian:

q = m.c.∆t

= 1.000 g. 4,2J g-1 oC-1. 5 oC

= 21.000 J

= 21 kJ

Penentuan perubahan entalpi reaksi dapat pula menggunakan

kalorimeter sederhana misalnya gelas yang terbuat dari stirofoam atau

plastik.

Page 5: 3.5 Rpp Termokimia

2. Hukum Hess

Tidak semua reaksi dapat ditentukan perubahan entalpinya secara

langsung dengan kalorimeter. Reaksi seperti itu perubahan entalpinya dapat

dicari secara tidak langsung. Sebagai contoh, entalpi pembakaran tidak

sempurna karbon membentuk karbon monoksida (CO)tidak dapat ditentukan

dengan kalorimeter.

C (g) + ½ O2 (g) → CO (g) ∆H = …?

Akan tetapi, entalpi pembakaran karbon monoksida (CO) membentuk

karbon dioksida (CO2) dan entalpi pembakaran sempurna karbon (C)

membentuk karbon dioksida (CO2) dapat ditentukan dengan kalorimeter.

CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) ∆H = - 283,0 kJ

C (s) + O2 (g) CO2 (g) ∆H = -393,5 kJ

Untuk menentukan perubahan entalpi (∆H) yang terjadi pada

pembentukan karbon monoksida, digunakan hukum Hess yang berbunyi

perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi

(banyaknya tahap reaksi), tetapi hanya bergantung pada keadaan awal

(pereaksi) dan keadaan akhir (hasil reaksi) sistem.

Reaksi Pembakaran C dapat diilustrasikan pada gambar berikut.

Pembakaran C menjadi CO2 dapat secara langsung maupun tidak

langsung

Menurut hukum Hess : ∆Hf CO2 = ∆Hf CO + ∆Hc CO

Secara umum, perubahan entalpi reaksi menurut hukum Hess

diilustrasikan pada gambar berikut :

Page 6: 3.5 Rpp Termokimia

Perubahan entalpi reaksi menurut hukum Hess

∆H reaksi (A → B) = ∆H reaksi (A → C → D → E → B)

= ∆H reaksi (A → F → G →B)

Untuk menentukan ∆H reaksi secara tidak langsung, suatu reaksi yang

tahap-tahap lainnya diketahui, dapat digunakan petunjuk berikut.

Langkah 1. Tulis persamaan reaksi ditanyakan (pada contoh di atas

reaksi pembentukan CO (g)).

C (s) + ½ O2 → CO (g) ∆H = … kJ ?

Langkah 2. Zat-zat yang diketahui disesuaikan dengan persamaan reaksi

yang ditanyakan. Misalnya, pada contoh di atas C (s) dan O2 (g) ditulis di

sebelah kiri sedangkan CO (g) ditulis di sebelah kanan. Persamaan reaksi

yang diketahui CO (g) ditulis si sebelah kiri. Oleh karena itu, persamaan

reaksi dibalik dan termasuk tanda ∆H-nya.

Diketahui : CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 ∆H=-283,0 kJ

Dibalik : CO2 (g) → CO (g) + ½ O2 (g) ∆H=+283,0 kJ

Langkah 3. Dijumlahkan secara aljabar

C (s) + O2 (g) → CO2 ∆H = -393,5 kJ

CO2 (g) → CO (g) + ½ O2 (g) ∆H = +283,0 kJ

C (g) + ½ O2 (g) → CO (g) ∆H = -110,5 kJ

Jadi, entalpi pembentukan gas CO = -110,5 kJ

Page 7: 3.5 Rpp Termokimia

3. Energi Pembakaran

Berdasarkan perubahan entalpi pembentukan standar zat-zat yang ada

dalam reaksi, perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan rumus:

∆H = ∑∆Hfo hasil reaksi – ∑∆Hf

o pereaksi

Contoh Soal

Tentukan (H reaksi pembakaran C2H6 jika diketahui:

∆HfoC2H6 = –84,7 kJ mol–1, ∆Hf

oCO2 = –393,5 kJ mol–1, ∆HfoH2O= –285,8 kJ

mol–1

Penyelesaian

C2H6(g) + 3 ½ O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l)

∆HRC2H6 = [2.∆H foCO2(g) + 3. ∆Hf

oH2O(l)] – [∆HfoC2H6(g) + 3 ½ .

∆HfoO2(g)]

= [2.(–393,5) + 3. (–285,8)] – [–84,7 + 0] = –1559,7 kJ

Jadi,∆H pembakaran C2H6 adalah –1559,7 kJ.

Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat dapat dilihat pada Tabel

berikut:

Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat (t = 25oC)

Page 8: 3.5 Rpp Termokimia

4. Energi Ikatan

Pada dasarnya reaksi kimia merupakan proses pemutusan ikatan lama

dan pembentukan ikatan baru. Untuk memutuskan ikatan, diperlukan energi,

sedangkan pada pembentukan ikatan, dibebaskan energi. Reaksi eksoterm

terjadi jika energi pembentukan ikatan lebih besar daripada energi

pemutusan ikatan, sedangakan reaksi endoterm terjadi jika energi ikatan

lebih kecil daripada energi pemutusan ikatan.

∆H = ∑∆HD (pemutusan ikatan) - ∑∆Hf (pembentukan ikatan)

Energi ikatan untuk molekul dwiatom (dua atom) ialah perubahan

entalpi pada pemutusan satu mol ikatan dalam molekul-molekul berwujud

gas menjadi atom-atom gas. Nergi ikatan ini juga disebut energi disosiasi

ikatan yang disimbolkan sebagai ∆HD.

Contoh :

H2 (g) → 2 H ∆HD = 435 kJ mol-1

O2 (g) → 2 O (g) ∆HD = 498 kJ mol-1

Untuk molekul poliatom (jumlah atom lebih dari dua), digunakan

pengertian energi ikatan rata-rata, yaitu energi rata-rata yang diperlukan

untuk memutuskan satu mol ikatan tersebut.

Contoh :

Dalam molekul H2O, terdapat dua ikatan O-H yang ekuivalen, tetapi

tahap disosiasinya berbeda. Akibatnya, energi disosiasi ikatan tahap pertama

berbeda dengan energi disosiasi ikatan tahap kedua.

H-O-H (g) → H (g) + O-H (g) ∆HD = 501 kJ mol-1

O-H (g) → H (g) + O (g) ∆H D = 425 kJ mol -1

H-O-H (g) → 2 H (g) + O (g) ∆HD = 926 kJ mol-1

Energi ikatan rata-rata O-H = 926/2 kJ mol-1 = 463 kJ mol-1

Harga energy ikatan rata-rata yang lain ditunjukkan dalam tabel berikut.

Page 9: 3.5 Rpp Termokimia

Tabel Harga Energi Ikatan Rata-Rata

F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientifict Learning

2. Model : Problem Based Learning (PBL)

3. Metode : Diskusi dan eksperimen

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

Peta konsep, layar LCD, on focus, laptop/komputer, papan tulis,

spidol, penghapus, video.

2. Alat dan Bahan

a. Power point

b. Lembar penilaian

c. Lembar diskusi

Page 10: 3.5 Rpp Termokimia

3. Sumber belajar

Rahardjo, Sentot Budi. 2013. Kimia Berbasis Eksperimen Untuk Kelas

XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo:

Platinum.

Sudarmo, U. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama (2x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka dan

melakukan pembukaan dengan menarik dan

menyenangkan.

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik

sebagai sikap disiplin dengan teliti.

3. Guru mengkondisikan fisik, mengatur tempat

duduk dan memfokuskan pandangan siswa.

4. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5. Guru menyampaikan aturan main dalam

melaksanakan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

6. Guru menjelaskan proses evaluasi dalam

proses pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Guru melakukan apersepsi : pada materi

pertemuan sebelumnya kita mempelajari

tentang sistem. Ada yang bisa menjelaskan

tentang sistem terisolasi? Apakah kalorimeter

10 menit

Page 11: 3.5 Rpp Termokimia

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

termasuk sistem terisolasi?

8. Guru memberikan motivasi: bagaimana

menentukan kalor reaksi dengan kalorimeter?

Bagaimana harga perubahan entalpinya?

1. Guru melakukan pembentukan kelompok

(masing-masing kelompok beranggotakan 4

orang) dan menjadi fasilitator.

2. Guru membagikan lembar diskusi percobaan

calorimeter

2 Menit

Inti Mengamati

Melalui tampilan video peserta didik dengan rasa

ingin tahu, mengamati reaksi yang terjadi dalam

kalorimeter.

Menanya

1. Guru memberikan pertanyaan bagaimana proses

reaksi yang terjadi dalam kalorimeter? Peserta

didik menjawab pertanyaan guru dengan

antusias.

2. Peserta didik dengan rasa ingin tahu bertanya

bagaimana cara menghitung ΔH reaksi yang

terjadi dalam kalorimeter? Guru membagikan

Lembar Pengerjaan I memberikan penjelasan

Mengumpulkan data

1. Peserta didik secara berkelompok menyiapkan

alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum

dengan tekun dan kerjasama, guru memberikan

arahan.

55 menit

Page 12: 3.5 Rpp Termokimia

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

2. Peserta didik secara berkelompok melakukan

praktikum mengenai materi perhitungan ΔH

reaksi menggunakan kalorimeter dengan cermat

dan bekerjasama, guru memberikan bimbingan.

Mengasosiasikan

Peserta didik dengan cermat dan teliti berlatih

menghitung ΔH reaksi dari hasil data percobaan

kalorimeter, guru memberikan arahan.

Mengkomunikasikan

1. Pada lembar diskusi yang telah disediakan guru,

dengan teliti peserta didik (secara kelompok)

menulis data hasil percobaan kalorimeter.

2. Pada lembar diskusi yang telah disediakan guru,

dengan antusias peserta didik (secara kelompok)

menulis cara menghitung ΔH reaksi dari data

hasil percobaan kalorimeter.

3. Melalui lembar diskusi yang telah disediakan

guru, dengan mandiri dan tanngung jawab

peserta didik (masing-masing dari perwakilan

kelompok) menyajikan cara menghitung ΔH

reaksi dari data hasil percobaan kalorimeter.

4. Melalui lembar diskusi yang dimiliki, dengan

teliti masing-masing kelompok menukarkan hasil

diskusi yang telah dilakukan kepada kelompok

lain untuk di evaluasi.

13 menit

Penutup 1. Berdasarkan data yang disajikan, dengan cermat

peserta didik menanggapi hasil penyajian

10 menit

Page 13: 3.5 Rpp Termokimia

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

kelompok lain.

2. Melalui hasil diskusi yang telah dilakukan, secara

mandiri dan bertanggungjawab peserta didik

diminta untuk menyimpulkan cara menghitung

perubahan entalpi menggunakan data hasil

percobaan kalorimeter, guru memberikan

bimbingan.

3. Guru memberikan tugas untuk mencari literature

tentang hukum hess dan energi ikatan.

4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan

memberikan pesan untuk tetap semangat belajar.

Pertemuan kedua (2x45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka dan

melakukan pembukaan dengan menarik dan

menyenangkan.

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai

sikap disiplin dengan teliti.

3. Guru mengkondisikan fisik, mengatur tempat

duduk dan memfokuskan pandangan siswa.

4. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5. Guru menyampaikan aturan main dalam

melaksanakan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

6. Guru menjelaskan proses evaluasi dalam proses

10 menit

Page 14: 3.5 Rpp Termokimia

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Guru melakukan apersepsi dengan menampilkan

gambar salah satu contoh peristiwa eksoterm dan

mengajukan pertanyaan untuk mengingat kembali

materi sebelumnya: gambar ini termasuk contoh

peristiwa apa anak-anak? Masih ingatkah apa

yang dimaksud dengan eksoterm dan endoterm?

Bagaimana bunyi hukum hess?

8. Guru memberikan motivasi : Bagaimana

menghitung ΔH reaksi berdasarkan data entalpi

pembentukan standar dan energi ikatan?

1. Guru melakukan pembentukan kelompok (masing-

masing kelompok beranggotakan 2-3 orang) dan

menjadi fasilitator.

2. Guru membagikan lembar diskusi.

2 Menit

Inti Mengamati

1. Siswa mengamati video mengenai salah satu

contoh peristiwa yang melibatkan reaksi hukum

Hess dan menyajikan data energi ikatan senyawa.

2. Siswa mengamati secara antusias dan rasa ingin

tahu dengan video dan data yang ditayangkan,

guru memberikan bimbingan.

Menanya

1. Guru memberikan pertanyaan bagaimana proses

reaksi yang terjadi dalam video tersebut? Peserta

didik menjawab pertanyaan guru dengan

antusias.

55 menit

Page 15: 3.5 Rpp Termokimia

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

2. Peserta didik dengan rasa ingin tahu bertanya

bagaimana cara menghitung ΔH reaksi

menggunakan hukum hess, data entalpi

pembentukan standar, dan energi ikatan? Guru

memberikan penjelasan.

Mengumpulkan data

1. Peserta didik secara berkelompok berdiskusi

tentang cara menghitung ΔH reaksi dengan

cermat dan kerjasama, guru memberikan arahan.

2. Peserta didik mengerjakan soal hukum hess,

entalpi pembentukan standar yang telah diberikan

guru dengan cermat dan teliti, guru memberikan

bimbingan.

Mengasosiasikan

Peserta didik dengan cermat dan teliti berlatih

menghitung ΔH reaksi menggunakan hukum hess,

data perubahan entalpi pembentukan standar, dan

energi ikat. guru memberikan arahan.

Mengkomunikasikan

1. Pada lembar diskusi yang telah disediakan guru,

dengan antusias peserta didik (secara kelompok)

menulis cara menghitung ΔH reaksi

menggunakan hukum hess, entalpi pembentukan

standar, dan energi ikat.

2. Melalui lembar diskusi yang telah disediakan

guru, dengan mandiri dan tanggung jawab

peserta didik (masing-masing dari perwakilan

13 menit

Page 16: 3.5 Rpp Termokimia

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

kelompok) menyajikan cara menghitung ΔH

reaksi menggunakan hukum hess, entalpi

pembentukan standar, dan energi ikat.

3. Melalui lembar diskusi yang dimiliki, dengan

teliti masing-masing kelompok menukarkan hasil

diskusi yang telah dilakukan kepada kelompok

lain untuk di evaluasi.

Penutup 1. Berdasarkan data yang disajikan, dengan cermat

peserta didik menanggapi hasil penyajian

kelompok lain.

2. Melalui hasil diskusi yang telah dilakukan, secara

mandiri dan bertanggungjawab peserta didik

diminta untuk menyimpulkan cara menghitung

perubahan entalpi menggunakan data hukum hess,

entalpi pembentukan standar, dan energi ikatan.

Guru memberikan bimbingan.

3. Guru memberikan tugas untuk mengerjakan

Lembar Pengerjaan II dan mencari literature

tentang kesetimbangan kimia.

4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan

memberikan pesan untuk tetap semangat belajar.

10 menit

I. INSTRUMEN PENILAIAN

Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian

Indikator LP dan Butir Soal Kunci LP dan

Butir Soal

Produk: LP 1: Produk LP 1: Produk

Page 17: 3.5 Rpp Termokimia

1. Menghitung harga ΔH reaksi

dengan menggunakan data

eksperimen.

2. Menghitung harga ΔH reaksi

dengan menggunakan hukum Hess.

3. Menghitung harga ΔH reaksi

dengan menggunakan data entalpi

pembentukan standar.

4. Menghitung harga ΔH reaksi

dengan menggunakan data energi

ikatan.

Butir 1

Butir 2

Butir 3

Butir 4

Butir 1

Butir 2

Butir 3

Butir 4

Proses:

1. Menganalisis enrgi ikatan rangkap

terhadap energi ikatan tunggal

dalam pemutusan atau

pembentukannya.

LP 2: Proses:

Butir 1

Kunci LP 2:

Proses sebagai

pedoman. Skor

Dipercayakan

kepada Guru

Karakter:

Rasa ingin tahu, disiplin, dan kerja

keras

LP 4: Karakter:

RTK 1, 2, dan 3.

Seluruh RTK itu

minimal

memperoleh

penilaian

Menunjukkan

kemajuan dan

dipercayakan

kepada

judgement

Penilai/Guru.

Keterampilan Sosial LP 5: Keterampilan Sosial: Seluruh RTK itu

Page 18: 3.5 Rpp Termokimia

Menjadi pendengar yang baik,

komunikatif, dan bekerja sama.

RTK 1, 2, dan 3. minimal

memperoleh

penilaian

Menunjukkan

kemajuan dan

dipercayakan

kepada

judgement

Penilai/Guru.

Mengetahui,Magelang, 11 September 2014

Kepala SMA Negeri 4 Magelang Guru Mata Pelajaran

Dra. Sri Sugiyarningsih, M.Pd. Dewi Marwati, S.Pd.NIP 196005101987032003 NIP 196910172005012008

Page 19: 3.5 Rpp Termokimia

LP 1: PRODUK

1. Suhu kalorimeter memiliki ekuivalen air 400 g dan 5.000 g air ditempatkan ke

dalamnya sehingga air dan calorimeter ekuivalen dengan 5.400 g air. Sebongkah

kecil gamping (CaO) dimasukkan ke dalamnya sehingga terjadi kenaikan

temperature sebesr 1,2 oC (panas spesifik air = 4,18 J/(g oC). Berapa kilojoule

kalor yang dilepaskan? Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm atau

endoterm?

2. As Reaksi pembakaran sempurna glukosa dan etanol masing-masing

membebaskan energi sebesar 2.820 kJ dan 1.300 kJ. Berdasarkan data itu,

hitunglah perubahan entalpi fermentasi glukosa.

3. Diketahui:

ΔHof CO2 (g) = -393,5 kJ mol-1

ΔHof H2O (l) = -242 kJ mol-1

ΔHof C3H8 (g) = -104 kJ mol-1

Hitung jumlah kalor yang dibebaskan jika 1 gram C3H8 (Mr = 44) dibakar

sempurna membentuk gas CO2 dan H2O!

4. Diketahui energy ikatan:

C-H = 413 kJ mol-1

C-C = 348 kJ mol-1

C=O = 799 kJ mol-1

C-O = 358 kJ mol-1

H-H = 436 kJ mol-1

O-H = 463 kJ mol-1

Hitung ΔH untuk reaksi :

Page 20: 3.5 Rpp Termokimia

Kunci LP 1: PRODUK

1. Kalor yang telah dilepaskan (q) = m.c.ΔT

= (5.400 g) (4,18 J/(g oC)) (1,2 oC)

= 27.000 J = 27 kJ

Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena reaksi membebaskan kalor.

2. C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O ∆H = -2.820 kJ

C2H5OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O ∆H = -1.380 kJ

Reaksi fermentasi glukosa adalah :

C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2

Dengan demikian, perubahan entalpi reaksi fermentasi dihitung dengan cara

sebagai berikut :

C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O ∆H = -2.820 kJ

4 CO2 + 6 H2O → 2 C2H5OH + 6 O2 ∆H = +2.760 kJ +

C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 ∆H = -60 kJ

3. Reaksi pembakaran C3H8 adalah C3H8 (g) + 5 O2 → 3 CO2 (g) + 4 H2O (g)

ΔH = ?

ΔH = Σ ΔHof hasil reaksi – Σ ΔHo

f pereaksi

ΔH = (3 x ΔHof CO2 (g) + 4 x ΔHo

f H2O (l)) – (1 x ΔHof C3H8 (g) + 5 x ΔHo

f O2

(g))

ΔH = (3 x (-393,5) + 4 x (-242)) – (1 x (-104) + 5 x 0)

ΔH = (-1180,5 + -968) – (-104)

ΔH = -2044,5 kJ

Entalpi reaksi sebesar 2044, kJ merupakan kalor yang dibebaskan pada

pembakaran 1 mol C3H8 (koefisien reaksi C3H8 = 1).

Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 gram C3H8 adalah :

2044,5 kJ mol-1 x mol = 46,5 kJ.

Page 21: 3.5 Rpp Termokimia

4.

ΔH = Σ energy putus ikatan – Σ energy bentuk ikatan

Σ energy putus ikatan:

4 mol C-H = 4 x 413 kJ mol-1 = 1652 kJ

1 mol C-C = 1 x 348 kJ mol-1 = 348 kJ

1 mol C=O = 1 x 799 kJ mol-1 = 799 kJ

1 mol H-H = 1 x 436 kJ mol-1 = 436 kJ

= 3235 kJ

Σ energy bentuk ikatan:

5 mol C-H = 5 x 413 = 2065 kJ

1 mol C-C = 1 x 348 = 348 kJ

1 mol C-O = 1 x 358 = 358 kJ

1 mol O-H = 1 x 463 = 463 kJ

= 3234 kJ

ΔH = Σ energy putus ikatan – Σ energy bentuk ikatan

ΔH = 3235 – 3234 = 1 kJ

Skor Maksimal 100

Page 22: 3.5 Rpp Termokimia

LP 2: PROSES

1. Energi ikatan rangkap dapat dianggap sama dengan energy ikatan tunggal

dikalikan jumlah ikatan. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.

Energi ikatan 2 C-C sama dengan C=C,

3 C-C sama dengan ,

2 N-N sama dengan N=N,

3 N-N sama dengan .

Namun berdasarkan tabel harga energy ikatan rata-rata berlaku sebagai

berikut.

Energi ikatan 2 C-C > C=C,

3 C-C > ,

2 N-N < N=N,

3 N-N < .

Mengapa dapat berlaku demikian?

Page 23: 3.5 Rpp Termokimia

Kunci LP 2: Proses

1. Besarnya energi pemutusan atau pengikatan bergantung pada tipe ikatan,

kestabilan, dapat didekati dengan perhitungan berikut.

Menggambarkan perhitungan energy rata-rata

Diketahui:

ΔHfo CO2 (g) = -393,5 kJ mol-1

ΔH sublimasi C (s) = +715 kJ mol-1

Energi ikatan O=O = + 249 kJ mol-1

Menghitung energy ikatan rata-rata C=O dalam bentuk CO2

Energi ikatan C=O dihitung dengan membagi energy atomisasi CO2 dengan

jumlah ikatan C=O yang terdapat dalam CO2.

CO2 (g) → C (s) + O2 (g) ΔH = + 393,5 kJ

C (s) → C (g) ΔH = + 715 kJ

O2 (g) → 2O (g) ΔH = + 249 kJ

CO2 (g) → C (g) + 2O (g) ΔH = + 1357,5 kJ

Dalam molekul CO2 terdapat dua buah ikatan C=O sehingga energy ikatan rata-

rata C=O adalah

Karena ikatan tunggal pada karbon lebih stabil dibandingkan rangkap dua dan

ikatan rangkap dua lebih stabil dari ikatan rangkap tiga, maka energy untuk

tranformasi ikatan ke rangkap semakin kecil. Sebaliknya karena ikatan rangkap 3

pada nitrogen lebih stabil dibandingkan rangkap dua dan ikatan rangkap dua lebih

stabil dari ikatan tunggal, maka energy untuk tranformasi ikatan ke rangkap

semakin besar. Mengingat semakin stabil, maka semakin tinggi energinya.

Skor Maksimal 100

Page 24: 3.5 Rpp Termokimia
Page 25: 3.5 Rpp Termokimia

LP 3 : KARAKTER

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siswa: Kelas: Tanggal:

Petunjuk:

Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter

siswa menggunakan skala seperti yang tertera pada rubrik.

No Rincian Tugas Kinerja (RTK) Skor Skor Total Keterangan

1 Rasa Ingin Tahu

2 Disiplin

3 Kerja keras

Page 26: 3.5 Rpp Termokimia

Standar Kompetensi: Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara

pengukurannya

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi

eksoterm, dan reaksi endoterm.

SKORKOMPETENSI KETERAMPILAN

BERKARAKTERKARAKTER

3

Siswa secara aktif atunsias dalam mengikuti proses

belajar-mengajar melalui penyampaian pendapat sesuai

dengan topik pembelajaran yang sedang dibahas dengan

baik dan jelas serta mencari informasi-informasi dari

sumber-sumber pembelajaran yang lain.

Rasa ingin

tahu2

Siswa secara aktif atunsias dalam mengikuti proses

belajar-mengajar melalui penyampaian pendapat dengan

baik dan jelas sesuai dengan topik pembelajaran yang

sedang dibahas namun tidak mencari informasi-informasi

dari sumber-sumber pembelajaran yang lain.

1

Siswa pasif/tidak mengikuti proses belajar-mengajar serta

tidak mencari sumber pembelajaran lain untuk

mendapatkan informasi.

3

Siswa menyelesaikan dan mengumpulkan tugas evaluasi

dengan baik dan benar sesuai waktu pengerjaan yang

telah ditentukan serta tidak ribut selama permainan

berlangsung.

Disiplin2

Siswa menyelesaikan dan mengumpulkan hasil diskusi

dan tugas evaluasi sesuai waktu pengerjaan yang telah

ditentukan tetapi ribut selama permainan berlangsung..

1Siswa tidak menyelesaikan dan mengumpulkan hasil

diskusi dan tugas evaluasi tidak tidak sesuai dari waktu

Page 27: 3.5 Rpp Termokimia

pengerjaan yang telah ditentukan ribut selama permainan

berlangsung..

3

Siswa berkompetisi secara sehat dalam menyelesaikan

setiap tugas yang diberikan dan permainan dengan

bersungguh-sungguh dan pantang menyerah.

Kerja Keras2

Siswa berkompetisi secara sehat dalam menyelesaikan

setiap tugas yang diberikan atau permainan tetapi tidak

bersungguh-sungguh dan mudah menyerah.

1

Siswa berkompetisi secara tidak sehat dalam

menyelesaikan setiap tugas yang diberikan dan permainan

dengan tidak bersungguh-sungguh dan pantang

menyerah.

3 Penilaian

Merupakan konversi skor total yang diperoleh dari penilaian karakter siswa.

A = 8 – 9 Baik

B = 5 – 7 Cukup

C = 3 – 4 Buruk

Page 28: 3.5 Rpp Termokimia

LP 4: KETERAMPILAN SOSIAL

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

Siswa: Kelas: Tanggal:

Petunjuk:

Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial

siswa itu menggunakan skala seperti yang tertera pada rubrik.

No Rincian Tugas Kinerja (RTK) SkorSkor

TotalKeterangan

1 Komunikatif

2 Berkerja Sama

3 Menjadi pendengar yang baik

Page 29: 3.5 Rpp Termokimia

Standar Kompetensi: Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara

pengukurannya

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi

eksoterm, dan reaksi endoterm.

SKOR KOMPETENSI KETERAMPILAN SOSIAL KARAKTER

3

Siswa secara aktif mampu mengemukakan jawaban/solusi

pemecahan masalah menggunakan kata-kata yang sopan

dengan baik, jelas dan tepat.

Komunikatif2

Siswa secara aktif kurang tepat mengemukakan

jawaban/solusi pemecahan masalah menggunakan kata-

kata yang sopan dengan baik, jelas dan tepat.

1

Siswa secara aktif tidak mampu mengemukakan

jawaban/solusi pemecahan masalah menggunakan kata-

kata yang sopan dengan baik, jelas dan tepat.

3

Siswa berdiskusi kelompok dengan memberikan seluruh

opini/pendapat secara jelas dan tepat terhadap suatu

masalah.

Bekerja Sama2

Siswa berdiskusi kelompok dan tidak menyampaikan

opini/pendapat terhadap suatu masalah.

1Siswa pasif/tidak berdiskusi kelompok dan tidak

menyampaikan opini/pendapat terhadap suatu masalah.

3Siswa menghargai setiap pendapat teman dengan menjadi

pendengar yang baik selama diskusi kelompok.

Menjadi

pendengar

yang baik

2Siswa menghargai beberapa pendapat teman dengan diam

selama kegiatan diskusi kelompok.

1

Siswa tidak menghargai beberapa pendapat teman dengan

membuat ramai sendiri, dan mengganggu teman lainnya

selama kegiatan diskusi kelompok..

Page 30: 3.5 Rpp Termokimia

3 Penilaian

Merupakan konversi skor total yang diperoleh dari penilaian karakter siswa

A = 8 – 9 Baik

B = 5 – 7 Cukup

C = 3 – 4 Buruk

Page 31: 3.5 Rpp Termokimia

Lembar Pengerjaan I

Termokimia

Menentukan Perubahan Entalpi

Perubahan entalpi dapat ditentukan jika telah diketahui kapsitas panas, kalor

jenis, dan kalorimetri. Kapasitas panas (C, J/oC) didefiniskan sebagai banyaknya

kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1oC. adapun kalor jenis (c,

J/goC) didefiniskan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu

gram zat sebesar 1 oC.

Alat yang digunakan untuk mengukur kalor reaksi disebut calorimeter. Ada

dua macam calorimeter, yaitu kalorimeter bom dan calorimeter termos.

Secara tidak langsung, perubahan entalpi ditentukan dengan hukum Hess.

Hukum ini menyatakan hasil penjumlahan ΔH untuk proses keseluruhan adalah

jumlah semua perubahan entalpi yang berlangsung selama proses. Dengan kata lain,

harga ΔH reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi serta

tidak bergantung pada jalannya reaksi.

Energi Ikatan

Energi ikatan adalah enenrgi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antar

atom dalam suatu molekul. Oleh karena itu, makin banyak ikatan, harga ikatannya

makin besar. Pada satu molekul yang terdapat beberapa ikatan identic, digunakan

energi rata-rata dalam perhitungan. Energy ikatan rata-rata dianggap merupakan

energi yang dibutuhkan untuk memutuskan satu mol suatu ikatan.

1. Berdasarkan eksperimen

Hubungan antara kapsitas kalor dan kalor jenis zat adalah:

C = c.Δt

Harga ΔH ditentukan dengan persamaan:

ΔH = m.c.ΔT atau ΔH = -C.ΔT

Dengan ΔT = perubahan suhu = suhu akhir – suhu awal.

2. Berdasarkan hukum Hess

Hukum Hess dikemukakan oleh Germain Henry Hess

Page 32: 3.5 Rpp Termokimia

Menurut hukum Hess:

Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak tergantung

pada jalannya reaksi, tetapi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi.

3. Berdasarkan data entalpi pembentukan standar

ΔHreaksi = ΣΔHf

o hasil reaksi - ΣΔHfo pereaksi

4. Berdasarkan energy ikatan

Energi ikatan adalah energy yang diperlukan pada pemutusan satu mol ikatan

kimi dalam fasa gas.

Berdasarkan energy ikatan, ΔH dapat ditentukan melalui persamaan berikut.

ΔH = Σ energy putus ikatan – Σ energy bentuk ikatan

Page 33: 3.5 Rpp Termokimia
Page 34: 3.5 Rpp Termokimia

Lembar Pengerjaan II

Termokimia

Petunjuk A

Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang benar.

Petunjuk B

Pilihlah:

A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan sebab-

akibat.

B. Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan

sebab akibat.

C. Jika pernyataan benar dan alasan salah.

D. Jika pernyataan salah dan alasan benar

E. Jika pernyataan salah dan alasan salah.

1. Di dalam sebuah tempat plastic (dianggap tidak menyerap panas) yang terisolasi

dari udara, direaksikan 50 mL NaOH 2 M dengan 50 mL HCl 2 M. Temperatur

larutn NaOH dan HCl sebelum dicampur 20 oC. Setelah dicampur, temperature

campuran naik menjadi 33,7 oC. berapa kenaikan temperature larutan jika 100 mL

NaOH 2 M dicampur dengan 100 mL HCl 2 M? Kapasitas kalor larutan =

kapasitas kalor air = 4,2 J g-1 K-1, rapat jenis larutan = 1 g mL-1.

Pembahasan :

Reaksi yang terjadi :

NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)

n NaOH (l) = (0,05 L) (2 mol L-1) = 0,1 mol

n HCl (l) = (0,05 L) (2 mol L-1) = 0,1 mol

Pada pencampuran 50 mL NaOH 2 M + 50 mL HCl 2 M, terjadi kenaikan

temperature sebesar = (33,7 + 273) K – (20 + 273) K = 13,7 K. massa campuran

(I) = (50 + 50) mL x 1 g mL-1 = 100 g.

Page 35: 3.5 Rpp Termokimia

Kalor yang dibebaskan pada pencampuran 0,1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl.

q = m.c.ΔT

= (100 g) (4,2 J g-1 K-1) (13,7 K)

= 5.754 J

n NaOH (II) = (0,1 L) (2 mol L-1) = 0,2 mol

n HCl (II) = (0,1 L) (2 mol L-1) = 0,2 mol

Kalor yang dibebaskan pada pencampuran 0,2 mol NaOH dengan

0,2 mol HCl = x 5.754 J = 11.508 J

Kalor yang dibebaskan jika 100 mL NaOH 2 M + 100 mL HCl 2 M

11.508 J = m.c.ΔT

11.508 J = (200 g) (4,2 J g-1 K-1) (ΔT)

ΔT = = 13,7 K

Kenaikan temperatur larutan (ΔT) = 13,7 K.

Nilai =10

2. Jika ∆H pembentukan CO2 = -353,7 kJ, ∆H pembentukan H2O = -285,85 kJ, dan

∆H pembentukan metana = -74,85 kJ maka ∆H pembakaran gas metana adalah

….

A. -571,70 kJ

B. -604,70 kJ

C. -890,55 kJ

D. -865,40 kJ

E. -1.040,25 kJ

Pembahasan :

(C)

2 C + O2 → CO2 ∆H = -393,7 kJ

2 H2 + O2 → H2O ∆H = -571,70 kJ

CH4 → C + 2 H 2 ∆H = +74,85 kJ +

CH4 + 2 O2 → CO2 + H2O ∆H = -890,55 kJ

Page 36: 3.5 Rpp Termokimia

Nilai =10

3. Jika kalor pembentukan FeO adalah A kkal dan kalor pembakaran FeO menjadi

Fe2O3 adalah B kkal, kalor pembentukan Fe2O3 adalah ….

A. (A + B) kJ

B. (A – B) kJ

C. (2A + B) kJ

D. (A + 2B) kJ

E. (2A + 2B) kJ

Pembahasan :

(C)

4 Fe + 2 O2 → 4 FeO + 4 A kkal

4 FeO + O2 → 2 Fe 2O3 + 2 B kkal +

4 Fe + 3 O2 → 2 Fe2O3 + (4 A + 2 B) kkal

Berarti kalor pembentukan 1 mol Fe2O3 = (2 A + B) kkal

Nilai =10

4. Dari suatu percobaan diperoleh data-data sebagai berikut.

C + 2 S → CS2 ∆H = 27,55 kkal

C + O2 → CO2 ∆H = -94,05 kkal

S + O2 → SO2 ∆H = -70,96 kkal

Jika 19 gram CS2 dibakar, kalor yang dilepaskan adalah ….

A. 32,9 kkal

B. 52,7 kkal

C. 65,7 kkal

D. 141,9 kkal

E. 263,5 kkal

Pembahasan :

(C)

Reaksi pembakaran CS2 adalag CS2 + O2 → CO2 + SO2. Besar kalor yang

dilepaskan pada pembakaran 19 gram (0,25 mol) CS2 dihitung dengan cara

sebagai berikut.

CS2 + 2 S → C + 2 S + 27,55 kkal

Page 37: 3.5 Rpp Termokimia

C + O2 → CO2 +94,05 kkal

S + O2 → SO2 +70,96 kkal +

CS2 + O2 → CO2 + SO2 + 263,52 kkal

Dengan demikian, kalor yang dilepaskan pembakaran 0,25 mol CS2 adalah 65,704

kkal.

Nilai =10

5. Diketahui reaksi berikut.

C + O2 → CO ∆H = -a kkal

2 CO + O2 → 2 CO2 ∆H = -b kkal

C + O2 → CO2 ∆H = -c kkal

Menurut hukum Hess, hubungan ketiga reaksi di atas adalah ….

A. c = a + b

B. c = 2a + b

C. c = 2a + 2b

D. 2c = 2a + b

E. 2c = a + 2b

Pembahasan :

(D)

C + O2 → CO H = -a kkal

CO + O2 → CO2 H = -b kkal +

C + O2 → CO2 H = (-a-b) kkal

Berarti, -c = -(a+b)

c = a +b

2c = 2a +b

Nilai =10

6. Diketahui kalor pembentukan H2O = -65 kkal, kalor pembentukan CO2 = -97

kkal, dan kalor pembakaran C2H4 = -340 kkal. Tentukan kalor pembentukan

etena!

Pembahasan :

Page 38: 3.5 Rpp Termokimia

Dari soal diketahui reaksi-reaksi sebagai berikut:

a. H2 + O2 → H2O ∆H = -65 kkal

b. C + O2 → CO2 ∆H = -97 kkal

c. C2H4 + 3 O2 → 2 CO2 + 2 H2O ∆H = -340 kkal

Ditanyakan:

2 C + 2 H2 → C2H4 H = ….?

Untuk menentukan ∆H reaksi pembentukan C2H4, ketiga reaksi di atas di tulis

sebagai berikut ;

2 CO2 + 2 H2O → C2H4 + 3 O2 ∆H = +340 kkal

2 H2 + O2 → 2 H2O ∆H = -65 kkal

2 C + 2 O2 → 2 CO2 ∆H = -97 kkal +

2 H2 + 2 C → C2H4 ∆H = +16 kkal

Jadi, kalor pembentukan etena adalah + 16 kkal

Nilai =10

7. Diketahui energi ikatan

C-C = 330 kJ mol-1

C-F = 439 kJ mol-1

C-Cl = 330 kJ mol-1

F-F= 159 kJ mol-1

Cl-Cl = 243 kJ mol-1

Panas reaksi untuk reaksi :

adalah ….

A. +136 kJ

B. +302 kJ

Page 39: 3.5 Rpp Termokimia

C. -302 kJ

D. +622 kJ

E. -622 kJ

Pembahasan :

(C)

∆H = energi ikatan sebelah kiri - energi ikatan sebelah kanan

= [2(C-C)+(F-F)] – [2(C-F) + (Cl-Cl)]

= [2 x 330 + 159] –[2 x 439 +243]

= 819 – 1.121

= -302 kJ

Nilai =10

8. Besarnya perubahan entalpi pada reaksi H2C=CH2 + HCl → H3C-CH2Cl jika

diketahui energi rata-rata :

C=C = 614 kJ mol-1

C-C = 348 kJ mol-1

C-H = 413 kJ mol-1

C-Cl = 328 kJ mol-1

H-Cl = 431 kJ mol-1

adalah ….

A. -175 kJ

B. -44 kJ

C. +44 kJ

D. +175 kJ

E. +475 kJ

Pembahasan :

H2C=CH2 + HCl → H3C-CH2Cl

∆H = ∑Dkiri - ∑Dkanan

= [4 x DC-H + DC=C + DH-Cl] – [5 x DC-H + DC-C + DC-Cl]

Page 40: 3.5 Rpp Termokimia

= [4 x 413 + 614 + 431] – [5 x 413 + 348 + 328]

= 2.697 – 2.741 = -44 kJ

Nilai =10

9. Energi atomisasi gas etana (C2H6) sama dengan enam kali energi ikatan C-H.

SEBAB

Energi atomisasi suatu senyawa berfase gas sama dengan energi yang diperlukan

untuk memutuskan semua ikatan dalam satu mol senyawa itu.

Pembahasan :

(C)

Energi atomisasi C2H6 sama dengan 6 kali energi ikatan C-H ditambah 1 kali

energi ikatan C-C.

Nilai =10

10. Jika reaksi antara 25 mL larutan NaOH 0,1 M dan 25 mL larutan HCl 0,1 M

membebaskan x kJ maka reaksi antara 50 mL NaOH 0,05 M dan 50 mL larutan

HCl 0,05 M juga membebaskan x kJ.

SEBAB

Kalor reaksi bergantung pada jumlah mol zat yang bereaksi

Pembahasan :

(A)

Kalor reaksi termasuk besaran ekstensif. Maksudnya, kalor reaksi bergantung

pada jumlah mol zat. Selain bergantung pada jumlah mol zat, kalor reaksi

bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.

Nilai =10

Nilai = Jumlah Nilai

Page 41: 3.5 Rpp Termokimia