Top Banner
3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan Sebagai suatu tempat comersial building, maka tempat rekreasi ini diusahakan nantinya tempat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Terbuka, dalam arti dapat dipakai untuk masyarakat umum sehingga dapat memiliki orientasi keluar. Memiliki daya tarik, sebagai areal komersial maka pusat rekreasi ini harus dapat membuat masyarakat merasa tertarik untuk masuk kedalamnya. Alami, dengan menggunakan pendekatan perencanaan Arsitektur Hijau maka diharapkan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin potensi-potensi alam yang ada pada tapak, sehingga potensi tersebut tidak terbuang secara sia-sia. Guna mengantisipasi masalah yang ditimbulkan oleh iklim tropis, perencanaan maupun perancangan perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu: Perlindungan terhadap cuaca ( hujan dan radiasi matahari), bangunan harus dapat mengantisipasi penanganan cuaca yaitu hujan dan radiasi matahari di daerah beriklim tropis dengan banyak merencanakan selasar atau jalur pedestrian yang diberikan koridor yang terlindung dibagian atasnya. Meminimalkan penyerapan panas permukaan ruang luar, pada daerah tropis harus dirancang sedemikian rupa untuk menghindari semaksimal mungkin radiasi langsung terhadap permukaan keras ( bangunan, aspal jalan, atau perkerasan pada ruang terbuka). Dengan kata lain, setiap perkerasan harus dilindungi oleh pohon atau vegetasi yang dapat menyerap panas dalam jumlah yang sangat besar agar tidak terjadi pemanasan suhu disekitar permukaan keras. Penataan massa bangunan dengan mengoptimalkan aliran udara disekitar bangunan, pergerakan udara atau angin akan terjadi bila terdapat ruang terbuka sehingga tidak menghalangi laju aliran udara tersebut. IX
20

3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

Oct 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

3. PERANCANGAN BANGUNAN

3.1. Konsep Dasar Perancangan

Sebagai suatu tempat comersial building, maka tempat rekreasi ini diusahakan

nantinya tempat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

• Terbuka, dalam arti dapat dipakai untuk masyarakat umum sehingga dapat

memiliki orientasi keluar.

• Memiliki daya tarik, sebagai areal komersial maka pusat rekreasi ini harus dapat

membuat masyarakat merasa tertarik untuk masuk kedalamnya.

• Alami, dengan menggunakan pendekatan perencanaan Arsitektur Hijau maka

diharapkan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin potensi-potensi alam yang

ada pada tapak, sehingga potensi tersebut tidak terbuang secara sia-sia.

Guna mengantisipasi masalah yang ditimbulkan oleh iklim tropis,

perencanaan maupun perancangan perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu:

• Perlindungan terhadap cuaca ( hujan dan radiasi matahari), bangunan harus dapat

mengantisipasi penanganan cuaca yaitu hujan dan radiasi matahari di daerah

beriklim tropis dengan banyak merencanakan selasar atau jalur pedestrian yang

diberikan koridor yang terlindung dibagian atasnya.

• Meminimalkan penyerapan panas permukaan ruang luar, pada daerah tropis

harus dirancang sedemikian rupa untuk menghindari semaksimal mungkin

radiasi langsung terhadap permukaan keras ( bangunan, aspal jalan, atau

perkerasan pada ruang terbuka). Dengan kata lain, setiap perkerasan harus

dilindungi oleh pohon atau vegetasi yang dapat menyerap panas dalam jumlah

yang sangat besar agar tidak terjadi pemanasan suhu disekitar permukaan keras.

• Penataan massa bangunan dengan mengoptimalkan aliran udara disekitar

bangunan, pergerakan udara atau angin akan terjadi bila terdapat ruang terbuka

sehingga tidak menghalangi laju aliran udara tersebut.

IX

Page 2: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

19

3.2. Pendalaman Arsitektur Hijau

3.2.1. Pengertian Arsitektur Hijau

Tatanan arsitek yang sensitive terhadap lingkungan (lingkungan global alami)

melalui peningkatan kesadaran penggunaan energi secara bijaksana, mendorong daur

ulang material sintetis.

3.2.2. Prinsip-prinsip Arsitektur Hijau

• Conserving Energy

- Prinsip: penghematan energi terutama pada sumber daya alam yang

tidak dapat diperbarui.

- Penerapan berupa pembayangan dengan sosoran atap 1,5 - 2m, selasar sebagai

penghubung bangunan utama dengan bangunan kamar tamu.

• Working with Climate

- Prinsip: penyesuaian bentuk, susunan dan elemen-elemen bangunan terhadap

iklim.

- Penerapan berupa orientasi bangunan, pembukaan yang besar dengan atau

tanpa kaca untuk memasukkan udara semaksimal mungkin kedalam bangunan

secara alami, bentuk massa bangunan dan tata letak ruang dalam bangunan.

• Limiting New Resources

- Prinsip: meminimalkan penggunaan material baru dan memaksimalkan

penggunaan material yang dapat dipakai kembali dan penggunaan material

lokal yang banyak tersedia disekitar lokasi.

- Penerapan berupa bangunan yang alami yang menggunakan bahan alami,

penggunaan material lokal, dan ruang yang fleksibel dalam penggunaannya,

penggunaan material yang terdapat di daerah sekitar untuk elemen interior.

• Respect for User

- Prinsip: sumber daya manusia melalui bangunan yang akan dibangun ini.

- Penerapan berupa penggunaan ukuran dimensi manusia secara tepat yang

memperhatikan faktor kesehatan dan keterlibatan pemilik bangunan dalam

perencanaan dan pelaksanaan di lapangan,penggunaan peraturan yang

dikeluarkan untuk bangunan di daerah setempat.

Page 3: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

20

• Respect for Site

- Prinsip: Penghematan energi dan memelihara lingkungan sekitar dengan

mempertahankan bentuk tanah kontur yang ada di daerah setempat.

- Penerapan berupa penggunaan bahan-bahan dari alam, memasukkan unsur alam

kedalam bangunan, mempertahankan keadaan alam yang telah ada.

• Holistic

- Prinsip: Penyesuaian bentuk, susunan dan elemen bangunan terhadap iklim.

- Penerapan berupa penghayatan potensi dan keadaan awal dari site,penggunaan

meterial setempat pada ekterior dan interior bangunan, penerangan alami dan

pembukaan yang besar, pengolahan tatanan massa bangunan dan ruang luar

yang berkesinambungan, pengolahan potensi sirkulasi antar ruang.

3.3. Pola Penataan Massa Bangunan

Pola penataan massa bangunan dipengaruhi oleh zoning dan orientasi massa.

Penataan massa bangunan berdasarkan zoning:

• Area massa hotel yang relative besar ini diletakkan menjadi satu bangunan

dengan lobby karena merupakan area yang publik.

• Area cottage diletakkan dibagian depan site dengan pertimbangan kontur yang

cukup tajam sehingga dapat dimasukkan dalam area private dan view yang cukup

baik yaitu sungai dan bukit. Peletakan massa bangunan yang diletakkan

menyebar sehingga privasi masing-masing pengunjung dapat terjaga dengan

baik.

Penataan massa bangunan berdasarkan orientasi massa:

• Bagi Hotel dan Cottage terutama resor, view merupakan kebutuhan utama karena

salah satu tujuan pokok berlibur adalah untuk menikmati keindahan alam

• Untuk bagian yang tidak menghendaki penyinaran secara langsung sinar

matahari dapat diatasi dengan menggunakan penahan sinar matahari dan pohon

peneduh.

• Orientasi bangunan disesuaikan dengan pendekatan perencanaan Arsitektur Hijau

agar terjadi keseimbangan antara alam dengan bangunan sehingga lebih

memprioritaskan pada pencegahan kerusakan lingkungan lebih lanjut.

Page 4: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

21

• Massa sebaiknya tidak bertentangan dengan garis kontur, agar mendapat cut &

fill yang seminim mungkin.

3.4. Konsep Bentuk dan Penampilan Bangunan

• Konsep awal

Konsep awal yang digunakan yaitu menyatu dengan alam juga menggabungkan

bangunan sesuai dengan peraturan setempat yang beriklim tropis dan memiliki

tanah yang berkontur dengan Arsitektur Hijau yang memasukkan 6 (enam)

prinsip yang dimilikinya.

• Konsep perancangan

Konsep perancangan yang digunakan yaitu penghubung , disini penghubung

bertujuan untuk menghubungkan antara alam dan teknologi maka diperlukan

suatu ikatan yang dapat berupa lingkaran, persegi maupun segitiga, dimana

lingkaran sendiri menonjolkan sifat yang fleksibel dengan bentuk kurva dan

lengkung, persegi menonjolkan sifat yang Effisien dengan bentukan yang

sederhana, sedang segitiga yang menonjolkan sifat yang menyudut sehingga

terkesan kaku dan stabil.

LINGKARAN

LENGKUNG KURVA BOLA

PENGHUBUNG

IKATAN

PERSEGI

(BENTUK DASAR)

I BUJUR SANGKAR KOTAK

SEGITIGA

- SUDUT

Skema 3.1. Konsep Perancangan

Page 5: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

22

• Konsep bentuk dan penampilan bangunan

Konsep bentuk disesuaikan dengan konsep awal yaitu Tropikal.

Kata Tropikal disini dimaksudkan keberadaan bangunan yang berada didaerah

tropik dan menggunakan bentuk bangunannya yang mendukung daerahnya

dengan memasukkan potensi alamnya kedalam bangunan, sehingga bentuk

bangunannya terkesan fleksibel dan natural.

Aplikasi:

Warna : memakai warna dari alam yang terkesan memberi kehangatan

Coklat, pastel, krem, warna dari bahan-bahan alam.

Bangunan ramah lingkungan :

- menggunakan penghawaan alami secara maksimal

- menggunakan bahan bangunan dari alam. misal kayu,batu

- Membuat penghijauan sebanyak mungkin untuk mengurangi erosi tanah

Welkome :

Membuat entrance yang terkesan 'mengundang'

Material:

- Baja ( dibanding beton bertulang)

sebagai kolom dan rangka atap

* hemat energi, bisa dibongkar pasang (recycle)

* lebihcepatpengerjaannya

* lebih ringan dari beton

-Bata

sebagai bahan pengisi dinding yang dapat difinising dengan cat atau batu-

batu alam

- Kaca jendela nako

agar angin yang masuk keruangan bisa diatur.

- Kayu

sebagai bahan finishing lantai

* lebih berkesan natural

* lebih ramah lingkungan

Page 6: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

23

3.5. Pola Penataan Ruang dalam Bangunan

Penataan dengan system grid dan dengan memakai modul-modul dengan

tujuan penyaluran ruang yang efisien dan untuk menciptakan fleksibilitas ruang,

menciptakan bentuk yang diinginkan, menciptakan efisiensi penggunaan bangunan

serta mempermudah pelaksanaan bangunan. Penataan ruang pada denah Hotel dan

Cottage disesuaikan dengan persyaratan dan program ruang yang ada.

3.6. Program dan Besaran Ruang

Program dan luasan ruang diperoleh berdasarkan studi gerak, studi banding,

serta standarisasi kebutuhan ruang-ruang untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas

Hotel Resor ini. Perbedaan luasan ruang dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

(Perhitungan dan besaran ruang tersebut dapat dilihat pada lampiran 11).

Tabel 3.1. Program Ruang Fasilitas Umum

NO

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

RUANG

Lobby

Main

Lobby

Entrance

Hall

Lobby

Lounge

ATM

Front Desk

Tangga

Lift Area

Public

Phone

Recepsionis

Publik

Toilet

RENCANA

MP

177,00

96,00

53,10

95,58

12,00

15,93

560,00

55,00

42,48

15,93

68,40

DESAIN

M2

200,00

96,00

54,00

96,00

12,00

16,00

560,00

55,00

42,00

16,00

68,40

ALASAN

PERUBAHAN

Penambahan kapasitas

penunjung

Penyesuaian modul kolom

Penyesuaian modul kolom

-

Penyesuaian bentuk ruang

-

-

Penyesuaian bentuk ruang

Penyesuaian bentuk ruang

Page 7: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

Sambungan

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

Restaurant I

Restaurant

II

Restaurant

Air

Coffe shop

Bar dan

Karaoke

Taman

Burung

Toko bunga

Toko

Suvenir

Perpusta-

kaan

Gallery

Total + Sirkulasi

206,34

206,34

144,82

50,05

145,05

121,00

48,00

80,00

44,60

80,00

3.012,90

210,00

210,00

144,00

60,00

145,00

121,00

48,00

80,00

60,00

80,00

3.085,42

Penyesuaian modul kolom

Penyesuaian modul kolom

Penyesuaian bentuk ruang

Penyesuaian modul kolom

Penyesuaian bentuk ruang

-

"

Penambahan kapasitas orang

-

Tabel 3.2. Program Fasilitas Penunjang

NO

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

RUANG

Mini

Market

Boutique

Toko Buku

Outlet

Apotik

Travel

Agent

Airline

Agent

Ruang

Serba Guna

RENCANA

M2

120,00

60,00

40,00

48,00

48,00

40,00

40,00

718,60

DESAIN

M2

120,00

60,00

40,00

48,00

48,00

40,00

40,00

720,00

ALASAN

PERUBAHAN

-

-

-

-

Penyesuaian modul kolom dan

bentuk ruang

Page 8: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

Sambungan

9.

10.

11.

12.

Ruang

Konferensi

Rg Meeting

Salon

Sauna dan

Massage

Total + Sirkulasi

310,20

168,00

36,00

118,90

2272,01

300,00

168,00

36,00

200,00

3.085,42

Penyesuaian modul kolom dan

bentuk ruang

-

-

Penyesuaian modul kolom

Tabel 3.3. Program Fasilitas Hotel

NO

1.

2.

3.

4.

RUANG

Standart

Room

Suite Room

Room Boy

station

Lift barang

Total + Sirkulasi

RENCANA

M2

4270,25

1227,60

180,00

20,00

7407,20

DESAIN

M2

4270,25

1227,60

180,00

20,00

7407,20

ALASAN

PERUBAHAN

-

-

Tabel 3.4. Program Fasilitas Cottage

NO

1.

2.

RUANG

Cottage

Room Boy

station

Total + Sirkulasi

RENCANA

M2

83 1.00

24,00

1111,50

DESAIN

M2

831,00

24,00

1111,50

ALASAN

PERUBAHAN

-

Tabel 3.5. Program Ruang Fasilitas Rekreasi Indoor

NO

1.

RUANG

mihanl

Room

RENCANA

M2

118,00

DESAIN

M2

120,00

ALASAN

PERUBAHAN

Penyesuaian modul kolom

Page 9: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

Sambungan

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Tota

Tenis meja

Children

Play Room

Fitness

Center

Games

Room

Squash

Room

Jacuzzi

Toilet+ R

bilas kolam

renang

Ruang

mesin filter

Tempat

sewa alat

pancing

Pool Bar

+ Sirkulasi

96,00

80,00

167,25

40,00

96,00

344,00

25,60

62,50

12,00

32,00

1395,35

96,00

80,00

160,00

40,00

96,00

344,00

25,60

62,00

12,00

32,00

1387,88

-

"

Effisiensi Ruang

-

Effisiensi Ruang

-

Tabel 3.6. Program Ruang Fasilitas Rekreasi Outdoor

NO

1.

2.

3.

4.

Tota

RUANG

Kolam

Renang

Kolam

Pancing

Lapangan

Tenis

Play ground

Outdoor

+ Sirkulasi

RENCANA

M2

680,95

500,00

1296,00

200,00

4015,42

DESAIN

MP

685,00

500,00

1296,00

200,00

3485,30

ALASAN

PERUBAHAN

Penyesuaian bentuk kolam

Page 10: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

Tabel 3.7. Program Ruang Fasilitas Pengelola

NO

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

RUANG

Presiden

Direktur

General

manager

room

Assistan

GM Room

Sekretaris

Controller

Financial

Meeting

Room

Ruang

Accounting

R. Sales +

Marketing

R

personalia

R Public

Relation

Toilet

R duduk

R Arsip

Gudang

Security

room

Total + Sirkulasi

RENCANA

M2

30,20

30,20

20,00

16,00

60,00

90,00

33,84

33,84

33,84

33,84

11,40

16,00

9,00

9,00

84,00

664,50

DESAIN

M2

30,50

30,50

20,00

16,00

60,00

90,00

34,00

34,00

34,00

34,00

11,40

16,00

9,00

9,00

84,00

666,12

ALASAN

PERUBAHAN

Penyesuaian bentuk ruang

Penyesuaian bentuk ruang

Efektifitas Ruang

Efektifitas Ruang

Efektifitas Ruang

Efektifitas Ruang

-

-

-

-

Page 11: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

Tabel 3.8. Program Ruang Fasilitas Service

NO

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

RUANG

R Genset+

Gardu

listrik

R Tandon +

Pompa

R Panil+

Trafo

Control Her

Room

R karyawan

Trash

Room

Linen

Room+

Sewing

Laundry,

soiled+valet

Room

Gudang

peralatan

Gudang

Makanan

Gudang

bahan bakar

Loading

dock

Mussolla

Pos Jaga

Total + Sirkulasi

RENCANA

M2

100,00

100,00

30,00

89,20

78,00

18,00

80,00

144,00

52,00

40,00

80,00

36,00

50,00

12,00

1082,79

DESAIN

M2

100,00

100,00

30,00

90,00

80,00

18,00

80,00

140,00

52,00

40,00

80,00

16,00

50,00

12,00

1180,40

ALASAN

PERUBAHAN

Penyesuaian bentuk ruang

Penyesuaian bentuk ruang

Penyesuaian modul kolom

-

-

Page 12: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

Tabel 3.9. Program Ruang Fasilitas Parkir Outdoor

NO

2.

RUANG

Parkir

karyawan

Parkir

Pengunjung

Total + Sirkulasi

RENCANA

M2

185,00

815,00

2000,00

DESAIN

M2

185,00

815,00

2000,00

ALASAN

PERUBAHAN

~

'

Rekapitulasi Luasan Ruang pada rencana awal:

* Fasilitas Umum

* Fasilitas Penunjang

* Fasilitas Hotel

* Fasilitas Cottage

* Fasilitas Rekreasi Indoor

* Fasilitas Pengelola

* Fasilitas Service

= 3.012,90 M2

= 2.272,01 M2

= 7.407,20 M2

= 1.111.50M2

= 1.395,35 M2

= 664,50 M2

= 1.082.79 M2

Total = 16.946,25 M2

Rekapitulasi Luasan Ruang pada desain:

* Fasilitas Umum

* Fasilitas Penunjang

* Fasilitas Hotel

* Fasilitas Cottage

* Fasilitas Rekreasi Indoor

* Fasilitas Pengelola

* Fasilitas Service

= 3.085,42 M2

- 2.366,00 M2

- 7.407,20 M2

= 1.111,50M2

= 1.387,88 M2

= 666,12 M2

= 1.180.40 M2

Total = 17.204,52 M2

Page 13: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

30

3.7. Sistem Struktur

Persyaratan struktur yang harus diperhatikan dalam perancangan arsitektur

yaitu:

• Stabilitas, berhubungan dengan perubahan bentuk dan proporsi, bagaimana

struktur tidak berubah bentuk, stabil, tahan baik beban gravitasi maupun lateral.

• Kekakuan dan kekuatan, kemampuan menahan simpangan dan kemampuan tidak

rusak/ hancur walaupun mendapat beban.

• Estetika, tampilan struktur diharapkan dapat mendukung tuntutan dari

penampilan bangunan yang dikehendaki, tidak mengganggu fungsi dan kegunaan

bangunan, serta memenuhi persyaratan ruang seperti pencahayaan, sirkulasi

udara, sirkulasi pengguna, panjang bentang dan luas ruang.

Pada Hotel Resor ini, sistem struktur yang digunakan untuk Bangunan Utama

(Lobby, Hotel, Fasilitas penunjang) adalah sistem kolom dan balok dengan sistem

grid, karena sesuai dengan bentuk dasarnya, yang menggunakan bahan baja

komposit.

Untuk Lobby 1-2 lantai menggunakan sistem struktur grid 10x12

Untuk Hotel 1-4 lantai menggunakan sistem struktur grid 6x8

Untuk Fasilitas Penunjang 1-2 lantai menggunakan sistem struktur grid

8x12

Untuk dindingnya menggunakan bahan bata sebagai pengisi yang difinishing

dengan cat atau dengan batu-batuan alam. Sedangkan untuk konstruksi atap

menggunakan rangka baja ringan untuk bangunan umum karena memiliki bentangan

yang lebar sedang untuk bentangan yang kecil seperti cottage menggunakan rangka

kuda-kuda kayu biasa, dan penutup atap yang dipakai untuk bentangan lebar maupun

kecil adalah sama yaitu atap sirap, untuk menampilkan bentuk yang terkesan

menyatu dengan alam.

3.8. Sistem Utilitas

3.8.1. Sistem Air Bersih

Sumber air bersih adalah dari PDAM yang digunakan untuk keperluan sehari-

hari karena mudah didapat, juga didukung oleh mata air dengan menggunakan sumur

bor (digunakan untuk hidran halaman juga) karena mata air didaerah pandaan ini

Page 14: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

51

diakui cukup jernih dan bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, disini fungsi

mata air sebagai cadangan.

Sistem pendistribusian dipilih sistem campuran, yaitu: untuk cottage dipakai

sistem up-feed dan untuk bangunan utama (lobby, hotel fasilitas pendukung)

digunakan sistem down-feed dengan dilengkapi booster untuk membantu aliran air

pada 4 lantai paling atas dan reducer untuk mengurangi tekanan air pada 3 lantai

paling bawah. Pola pendistribusian air yang digunakan adalah pola percabangan

karena tekanan lebih besar dari pada menggunakan pola melingkar.

Tandon Atas

A

• Pompa

r , r i r

Distribusi

Suplai PDAM

• Meteran

— • Tandon Bawah

• Pompa

Skema 3.2. Sistem Distribusi Air Bersih

Tandon air disediakan dua macam tandon, yaitu tandon atas dan tandon bawah,

yang masing-masing mempunyai minimal 2 bilik sehingga apabila suatu saat air

dalam 1 bilik dikuras maka air masih tetap tersedia.

Penentuan dimensi tandon bawah berdasarkan atas:

sumber air

kelancaran sumber air

kebutuhan air persatuan waktu

cadangan

Penentuan dimensi tandon atas berdasarkan atas:

kebutuhan air persatuan waktu

kebutuhan pada beban puncak

selang waktu pengisian pompa

kemampuan daya dukung struktur

Page 15: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

Untuk proyek ini besaran tandon yang diperlukan adalah

Hotel

• Jumlah pengunjung = 300 orang ( 150 kamar)

Kebutuhan = 300 liter/org/hr

Jumlah air = 300 x 300 = 90.000 ltr/hr

• Jumlah staff = 1 kamar = 1,7 staff

= 200x 1,7 = 340 orang

Kebutuhan =150 ltr/org/hr

Jumlah air = 150 x 340 = 51.000 ltr/hr

Restaurant

• Jumlah pengunjung = 250 Orang

Kebutuhan = 30 ltr/org/hr

Jumlah air = 250 x 30 = 7500 ltr/hr

Bar dan Karaoke

• Jumlah Pengunjung = 100 orang

Kebutuhan = 150/ltr/org/hr

Jumlah air = 100 x 150 = 15.000/ltr/hr

Total = 90.000 + 51.000 + 7.500 + 15.000

= 163.500 liter* 164 m3

Dimensi Tandon Bawah

= Kebutuhan/hr x (50 - 100%)

= 164x2

= 328m3(2x 10x16)

Dimensi Tandon Atas

• Kebutuhan air/hr = 328m3

Lama jam pemakaian = 10 jam

Kebutuhan air/jam rata- rata = 10m3/jam

Kebutuhan pada jam puncak = 1 5 0 - 200%) =20m3

Selang waktu pompa = 2 jam

Kapasitas tandon atas = 72m3 ( 2 x 5 x 6 )

Sistem distrbusi = Down Feet

Page 16: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

33

Cottage

• Jumlah pengunjung =50 orang ( 12 buah Cottage)

Kebutuhan = 250 ltr/org/hr

Jumlah air = 250 x 50 = 12.500 ltr/hr « 13m3

Dimensi Tandon = 15m3 ( 2 x 2,5 x 3 )

Sistem distribusi = Up Feet

3.8.2. Sistem Pembuangan

Bahan buangan:

Cair : limbah toilet,dapur,wastafel, air hujan ,dll

Padat: sampah kertas, debu, sisa makanan

3.8.2.1. Sistem Air Kotor dan Kotoran

Untuk air kotor dan kotoran sistem yang dipakai adalah Tangki Septik

(septitank)dan sumur resapan karena biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan pipa

tidak terlalu banyak, cocok untuk bangunan yang terpisah-pisah, hemat biaya bagi

bangunan yang tidak bertingkat banyak.

Untuk volume tangki septik ditentukan oleh:

- jumlah pemakai

- jumlah alat sanitair

- jumlah pembuangan padat

- jumlah air buangan/hari

- frekuensi pengurasan

- rongga udara diatas air kotor (30-50 cm)

-jumlah "kamar" tangki septik (1-4)

Untuk Dimensi resapan ditentukan oleh:

- jumlah air buangan

- air tanah

- struktur lapangan tanah

- tersedianya lahan

- sistem resapan yang dipilih

- kemungkinan penyaluran ke saluran umum

Page 17: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

34

Km/wc, Wastafel,

Kolam

1 Septitank

Dapur

i Perangkap Lemak

•4

Skema 3.3. Sistem Pembuangan Air Kotor

3.8.2.2. Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah adalah dengan carry out dengan pertimbangan :

- biaya rendah

- bahan buangan bersifat tidak mudah hancur

Pelaksanaannya:

Sampah pada setiap ruangan dipisahkan secara organis dan anorganis,

kemudian dikumpulkan untuk dibuang keruang penampungan sementara (Trash

Room), lalu dibawa dengan kendaraan sampah ketempat pembuangan akhir.

Sampah yang telah

dikumpulkan

Tempat Penampungan Sementara

Trash Room

Kendaraan

Sampah

Skema 3.4. Sistem Pembuangan Sampah

Page 18: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

35

3.8.2.3. Sistem Pembuangan Air Hujan

Untuk air hujan di atap, air hujan langsung menuju kesaluran yang

mengelilingi bangunan yang ditempatkan dibawah atap, lalu disalurkan kesungai dan

saluran kota.

Air Hujan •

Drill/ Saluran Terbuka

Saluran Kota

Sungai

Skema 3.5. Sistem Pembuangan Air Hujan

3.8.3. Sistem Pencegahan dan Pemadam Kebakaran

Untuk jalan keluar menuju ketangga kebakaran, menggunakan dinding

kompartemen yang tahan api minimal selama 1-1,5 jam.

Tangga kebakaran dibuat langsung berhubungan dengan udara luar (terbuka)

dengan pertimbangan:

udara luar selalu mempunyai tekanan positif sehingga tidak diperlukan fan

untuk memasukkan udara luar ke dalam core tangga kebakaran.

- Penghematan listrik, mengingat tidak diperlukannya fan untuk memasukkan

udara.

3.8.4. Sistem Tata Udara

Ada 2 macam, yaitu pasif dan aktif:

Penghawaan pasif digunakan pada ruang-ruang seperti lobby,hotel,fasilitas

penunjang, cottage, dll dengan pertimbangan penghematan energi, dengan

memasukkan aliran udara kedalam ruang-ruang tersebut untuk meningkatkan

proses evaporasi aktif.

Penghawaan aktif digunakan pada ruang-ruang yang memerlukan kenyamanan

tanpa pengaruh cuaca, angin dan suhu udara luar, serta ruangan tersebut

memerlukan temperatur tertentu untuk kenyamanan penghuni didalamnya,

Page 19: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

36

seperti : tempat fasilitas olahraga (Ruang fitness,Ruang tenis meja, Ruang

Billyard), Bar dan karaoke.

Sistem penghawaan aktif yang dipilih adalah AC Split, yang ditempatkan

pada tiap-tiap ruang yang memerlukan dengan besar pk yang berbeda sesuai dengan

besar ruangan dan banyaknya pengunjung.

3.8.5. Sistem Penerangan

Sistem penerangan yang dipakai ada dua macam yaitu dengan sistem

penerangan alami dan sistem penerangan aktif. Penekanannya adalah pada sistem

penerangan alami dengan memaksimalkan cahaya alami yang masuk (dengan syarat

tidak langsung) kedalam ruangan dengan pertimbangan hemat energi.

3.8.6. Sistem Penangkal Petir

Lokasi yang rawan petir:

tempat basah atau berair

terbuka

terdapat pohon-pohon tinggi

Daerah pinggiran hutan

Bangunan tinggi (tanpa penangkal petir)

Dekat pentanahan penangkal petir

Dekat trafo/ Gardu induk

Faktor penentu dalam perencanaan sistem penangkal petir

keamanan

diameter hantaran pentanahan

bentuk bangunan

ketahanan mekanis

ukuran bangunan

faktor ekonomis

Dengan perhitungan: R= A+B+C+D+E

untuk bangunan hotel resor ini perhitungan perencanaan penangkal petir :

Page 20: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Dasar Perancangan

37

Indeks

A= Macam struktur bangunan 3 (bangunan yang dihuni banyak orang)

B=Konstruksi bangunan 1 (bangunan konstruksi baja dengan atap

rangkabaja)

C=Tinggi bangunan 3 (tinggi bangunan sampai 17m)

D=situasi bangunan 1 (bangunan dikaki bukit sampai Vs. tinggi

bukit/ dipegunungan sampai 1000m)

E=Pengaruh kilat 6 (hari guruh pertahun sampai 128)

14

R=14 —> perkiraan bahaya agak besar maka pengamanan dianjurkan

Untuk pengangkal petir digunakan sistem menara Franklin untuk lobby

dengan pertimbangan 1 tongkat dapat melindungi daerah seluas 100m, juga

menggunakan sangkar Faraday untuk hotel dan fasilitas pendukungnya dengan

pertimbangan bahan mudah didapat dipasaran, relatif mudah dipasang oleh orang

yang bukan ahli dan cocok untuk bangunan teratap masif.