Top Banner
Universitas Kristen Petra 55 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan Program Ruang Fasilitas yang disediakan pada Puri Terapi ini adalah sebagian besar jenis terapi yang sangat terkenal tetapi belum memasyarakat. Oleh sebab itu, proyek ini diharapkan bisa memasyarakatkan kebiasaan terapi ini sebelum kondisi fisik dan mental seseorang menjadi kritis. Secara umum, fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam proyek ini dikelompokkan atas cottage, kelompok terapi, kelompok klinik dan laboratorium, area kebugaran, area servis, kelompok persiapan, kelompok entrance, area sirkulasi kendaraan. Penjabaran jenis-jenis fasilitas tersebut terdiri dari : 3.1.1. Kelompok Terapi Terapi Sentuh dan tekanan Terdiri dari : Accupressure, Reflexology, Acupunture. Terapi Hipnotis Terdiri dari : Hipnotis warna dan gambar (3 dimensi), Hipnotis suara dan bunyi- bunyian, Terapi Polar (kutub) dengan magnet. Terapi Air Terdiri dari : Flotation therapy, Sitz bath, Chilled pool dan whirl pool, Hidrotherapy. Terapi Pijat dan pembalutan tubuh (body wrap) Terdiri dari : pijat tubuh (massage), pijat muka, pijat kepala, pembungkusan tubuh, dll. Ruang terbuka Terdiri dari : Yoga, Qi Gong, T’ai Chi Chuan, dan sejenis meditasi lainnya. Aromatherapy Terapi ini disertakan dalam setiap proses terapi (menggunakan aroma tumbuhan alami disekitar ruang-ruang terapi dan bantuan minyak essensial) untuk tercapainya aksi rileks tubuh.
18

3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Nov 28, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

55

3. PERANCANGAN BANGUNAN

3.1. Fasilitas Proyek dan Program Ruang

Fasilitas yang disediakan pada Puri Terapi ini adalah sebagian besar jenis

terapi yang sangat terkenal tetapi belum memasyarakat. Oleh sebab itu, proyek ini

diharapkan bisa memasyarakatkan kebiasaan terapi ini sebelum kondisi fisik dan

mental seseorang menjadi kritis.

Secara umum, fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam proyek ini

dikelompokkan atas cottage, kelompok terapi, kelompok klinik dan laboratorium,

area kebugaran, area servis, kelompok persiapan, kelompok entrance, area

sirkulasi kendaraan. Penjabaran jenis-jenis fasilitas tersebut terdiri dari :

3.1.1. Kelompok Terapi

• Terapi Sentuh dan tekanan

Terdiri dari : Accupressure, Reflexology, Acupunture.

• Terapi Hipnotis

Terdiri dari : Hipnotis warna dan gambar (3 dimensi), Hipnotis suara dan bunyi-

bunyian, Terapi Polar (kutub)à dengan magnet.

• Terapi Air

Terdiri dari : Flotation therapy, Sitz bath, Chilled pool dan whirl pool,

Hidrotherapy.

• Terapi Pijat dan pembalutan tubuh (body wrap)

Terdiri dari : pijat tubuh (massage), pijat muka, pijat kepala, pembungkusan

tubuh, dll.

• Ruang terbuka

Terdiri dari : Yoga, Qi Gong, T’ai Chi Chuan, dan sejenis meditasi lainnya.

• Aromatherapy

Terapi ini disertakan dalam setiap proses terapi (menggunakan aroma tumbuhan

alami disekitar ruang-ruang terapi dan bantuan minyak essensial) untuk

tercapainya aksi rileks tubuh.

Page 2: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

56

3.1.2. Kelompok Penginapan (cottage)

Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur (king size

bed, rak majalah dan buku, ruang santai untuk menonton televisi, sofa dan jendela

luas untuk menikmati pemandangan di luar ruangan), kamar mandi (bathtub cast

in situ kapasitas 2-4 orang dengan pembukaan ke luar ruangan, shower dengan

pembukaan ke kamar tidur, washtafel, meja rias dan kloset duduk), pantry

(dengan perabot lengkap), meja makan (kapasitas 4-6orang), beranda (dengan

meja dan kursi permanen untuk menikmati danau buatan di sekeliling cottage.

3.1.3. Kelompok Laboratorium dan Klinik

Terdiri dari : Laboratorium kecantikan, Laboratorium kebugaran, Klinik

kecantikan, Klinik kebugaran dan Ruang bedah plastik.

3.1.4. Area Kebugaran

Terdiri dari : Ruang alat–alat besar (sepeda elektrik, alat-alat fitnes, dll), Ruang

wrestling dan boxing, Ruang aerobik dan taekwondo, Mini Bar dan Café di dalam

ruangan juga di luar ruangan sebagai fasilitas penunjang di area kebugaran ini.

3.1.5. Area Kolam renang

Terdiri dari : kolam dalam, kolam dangkal dan kolam arus. Dilengkapi dengan

ruang ganti, shower terbuka bak di dalam ruang maupun di luar ruangan.

Disediakan pula massa khusus untuk toilet dengan tujuan agar bau yang

disebabkannya tidak mengganggu kegiatan lain.

3.1.6. Kelompok Persiapan

Terdiri dari : Locker, Ruang ganti dan ruang rias, Ruang tunggu serta Ruang staff

dan ruang lost and found.

3.1.7. Kelompok Entrance

Terdiri dari : Bangunan entrance (lobby, area santai, bar), Restoran (dalam

ruangan dan di luar ruangan), Galeri (menyediakan kebutuhan kecantikan dan

kebugaran), Salon, Pura.

Page 3: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

57

3.1.8. Area Kantor

Terdiri dari : Ruang rapat, Ruang direktur, Ruang koordinator inti, Ruang staff

administrasi.

3.1.9. Area servis

Terdiri dari : ruang linen, ruang penyimpanan, ruang staff servis, ruang ME

(Mechanical Electrical).

Segala perubahan berdasarkan pada perubahan cara berpikir awal, yang

mulanya ingin membuat bangunan bermassa cenderung tunggal, menjadi

bermassa banyak dengan ukuran yang relatif kecil.

Perubahan luasan ruang dan pengelompokan ruang lama dengan luasan

dan pengelompokan ruang yang baru terjadi karena adanya perbedaan orientasi

bentuk dan penataan massa awal dan baru. Orientasi bentuk massa awal adalah

bangunan yang cenderung tunggal (bukan terdiri dari satu massa saja, bisa dua

atau tiga massa, tetapi tetap dengan luasan yang besar) dan berorientasi pada

arsitektur modern saat ini. Sedangkan orientasi bentukan yang baru mengacu pada

ide arsitektur bali yang cenderung banyak massa dan luasan per massanya kecil.

Maka luasan ruang yang terdahulu dan pengelompokan ruangnya mengalami

cukup banyak perubahan.

Perubahan besaran ruang dan sirkulasi terjadi hampir secara keseluruhan.

Hal ini sangat dipengaruhi oleh orientasi bentukan massa tunggal menjadi

bermassa banyak seperti yang telah dijabarkan pada paragraf sebelumnya. Jadi,

pokok permasalahan utama terjadinya perubahan baik luasan ruang maupun

luasan sirkulasi dan ruang-ruang pendukungnya adalah perubahan bentuk massa.

Luasan ruang baik pada perencanaan awal maupun tahap disain ada pada

lampiran.

3.2. Pola Penataan Massa Bangunan

Langkah awal, penataan massa dikelompokkan menurut fungsinya,

kemudian ditata menurut pendaerahan yang sesuai dengan sifatnya (publik, semi

publik dan privat seperti yang telah diuraikan diatas).

Penempatan massa menyebabkan terjadinya ruang-ruang luar. Sehingga

Page 4: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

58

setiap massa mendapatkan bagian ruang luar sebagai jarak antara bangunan satu

dengan bangunan lain.

Orientasi massa didasarkan pada potensi tapak yaitu pemandangan alam

Teluk Benua [sesuai dengan Keputusan Bupati Badung Nomor : 1741 Tahun 2000

tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Jalan By Pass Ngurah Rai

bagian ketiga pasal 8 ayat 1(c)].

Setiap area khusus memiliki batas-batas tertentu untuk memisahkan antara

area publik, semi publik dan privat. Pembatas yang digunakan untuk setiap area

adalah gabungan dari pagar tembok, pagar tanaman, dan ataupun sungai sebagai

pembatas baik pembatas pencapaian maupun visual.

Perubahan luasan dan penempatan ruang mengakibatkan perubahan pola

penataan massa. Awalnya penataan massa cenderung tunggal, maksudnya ruang-

ruang sejenis dikelompokkan menjadi satu massa yang besar sehingga bisa

menjadi satu atau dua masa yang cukup besar dan luas. Satu area dijadikan satu

massa menurut fungsi atau klasifikasi kegiatannya sama, misalnya : hipnotis,

hidroterapi, meditasi, dan sebagainya, tergolong dalam jenis terapi dengan fungsi

kecantikan.Lalu renang, aerobik, angkat beban dan fitness tergolong jenis

kebugaran dengan fungsi kebugaran tubuh. Pada rencana awal, ruang-ruang

kegiatan dengan jenis yang sama dijadikan satu massa. Tetapi pada kenyataannya

dengan tapak yang berkontur tidak memungkinkan bangunan dengan luasan yang

besar. Maka penataan massa akhir menjadi majemuk (banyak massa) yang kecil-

kecil sesuai dengan kebutuhan luasan untuk satu kegiatan. Satu bangunan

memiliki satu fungsi. Hal ini juga mempengaruhi konsep berpikir menjadi

mengikuti ide arsitektur setempat dan bangunan lingkungan sekitar yang

luasannnya tidak terlalu besar dan dengan bentukan bangunan yang sederhana.

3.3. Disain Bangunan (Bentuk dan Penampilan Bangunan)

Keseluruhan disain menggunakan ide arsitektur setempat dan

menyesuaikan dengan lingkungan. Selain itu mengikuti aturan daerah yang telah

ditetapkan dalam Keputusan Bupati Badung Nomor : 1741 Tahun 2000 tentang

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Jalan By Pass Ngurah Rai.

Page 5: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

59

Disain bangunan mengikuti ide arsitektur setempat yang sesuai dengan ciri khas

yang telah dikaji pada bab 2.

• Pada arsitektur bali, untuk menciptakan ruang-ruang pribadinya menggunakan

petak-petak batasan (boundary) tertentu.

Begitu pula pada disain, massa (ruang) yang memiliki kesamaan jenis terapi

ditempatkan pada satu area yang sama dan memiliki boundary khusus yang

memisahkan area ini dengan sekitarnya. Maka jelas perbedaan antara area terpakai

dengan area sekitarnya yang bukan termasuk dalam area yang sama. Tetapi

demikian pula dengan masing-masing ruang (massa) dengan massa yang lain tetap

memiliki boundary agar terjaga segi privatnya.

Boundary entrance (gambar 3.1) bagian kiri sungai yang berakhir pada

kolam. Bagian depan area parkir, bagian kanan penurunan kontur dan tanaman

lebat (hutan) dan bagian belakang juga terjadi penurunan kontur dan retaining

wall dengan tanaman lebatnya menjadi boundary.

Gambar 3.1. Kelompok Entrance

Page 6: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

60

Area servis ini (gambar 3.2) memiliki boundary kiri tanaman lebat dan pagar

tapak. Bagian bawahnya tapak tetangga, bagian kanan yang berbatasan dengan

parkiran dengan boundary hutan (tanaman lebat), sementara sisi kanan yang

berbatasan dengan kelompok entrance (restoran) memiliki dibatasi dengan sungai.

Sisi atas juga dengan boundary sungai dibantu dengan pagar.

Boundary kelompok persiapan (gambar 3.3) bagian kiri pepohonan lebat,

bagian depan pedestrian yang disamarkan dengan tanaman. Bagian kanan juga

hutan, bagian belakang dibatasi dengan sungai dan tanaman lebat.

Gambar 3.2. Kelompok Servis

Keseluruhan area kantor (gambar 3.4) ini dengan boundary sirkulasi pejalan

kaki (pedestrian) Untuk bagian kiri, depan dan belakang merupakan pedestrian

pengunjung, sementara bagian kanan merupakan sirkulasi servis.

Area kolam renang (gambar 3.5) dibatasi oleh pedestrian di sekelilingnya,

namun ada penurunan kontur dan kenaikan kontur, sehingga perlu diberi pagar

Page 7: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

61

baik berupa dinding dan atau tanaman agar pandangan dari luar area ke dalam

area terhalang.

Gambar 3.3. Kelompok Persiapan

Gambar 3.4. Area Kantor

Page 8: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

62

Gambar 3.5. Area Kolam Renang

Gambar 3.6. Kelompok Klinik dan Laboratorium

Kelompok klinik dan laboratorium (gambar 3.6) memiliki boundary kiri

sungai dan air terjun dengan tambahan pepohonan sebagai penghalang pandangan.

Sisi bawah merupakan sirkulasi servis dan dibatasi dengan pagar. Sisi kanan

memiliki boundary pedestrian dan dibatasi pagar tanaman. Sisi atas ada kenaikan

kontur dan danau cottage.

Page 9: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

63

Gambar 3.7. Kelompok Cottage

Boundary kelompok cottage (gambar 3.7) bagian kiri adalah jalan local,

demikian juga dengan sisi kanan dan atas. Sehingga dibatasi dengan pagar

tanaman dan pagar dinding. Sedangkan bagian bawah dengan penurunan kontur

dan sebagai pembatas pandangan ke kelompok ini dengan bantuan tanaman.

Gambar 3.8. Bangunan Informasi Terapi

Bangunan informasi terapi (gambar 3.8) bagian kiri dibatasi oleh hutan,

bagian depan (entrance)nya sengaja diperlihatkan. Sementara bagian kanan juga

Page 10: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

64

dibatasi dengan penaikan kontur dan tanaman. Bagian belakang berbatasan

dengan tapak tetangga, sehingga diberi pagar dinding dan pagar tanaman lebat.

Gambar 3.9. Area Terapi Sentuh dan Hipnotis

Area terapi sentuh dan hipnotis (gambar 3.9) memiliki boundary kiri sungai

dengan tanaman bambu dan tanaman lebat. Bagian bawah dibatasi pagar dinding

karena sebagai boundarynya adalah pedestrian.Bagian kanan adalah sirkulasi

servis dan dibatasi pagar dinding. Sisi atas juga sungai dan tanaman untuk

penghalang dari ruang terbuka.

Gambar 3.10. Ruang Terbuka

Page 11: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

65

Batas kiri sungai, batas depan(bawah) ruang terbuka (gambar 3.10) adalah

sirkulasi kelompok terapi. Bagian kanan tapak tetangga tetapi dibatasi dengan

pagar dinding dan hutan. Sisi balakang (atas) juga hutan.

Sebagian area Sitzbath (gambar 3.11) bagian depan (bawah) adalah penaikan

kontur yang merupakan area Chiled pool, dibatasi dengan retaining wall dan

tanaman. Sebagian lagi pintu masuk area. Sisi kanan penurunan kontur dan diberi

tanaman. Sisi belakang (atas) adalah sungai.

Secara garis besar, boundary kelompok massage (gambar 3.12) adalah danau

kelompok cottage di bagian selatan (atas), air terjun dan sungan di sisi barat

(kanan), area chilled pool di sisi utara (bawah) dan sisi kiri (timur) lahan kosong.

• Bentukan massa sederhana, yaitu persegi.

• Satu bangunan mewakili satu ruang dengan fungsi tunggal, mis: dapur

terpisah dengan bangunan lain, kamar orang tua dengan kamar anak terpisah

dengan bangunan tersendiri, dan lain-lain.

Gambar 3.11. Area Sitzbath

Page 12: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

66

Gambar 3.12. Area Massage

Kedua poin diatas memiliki hubungan yang cukup erat dalam kaitannya dengan

proyek ini, karena pengaruh kontur sangat besar terhadap bentukan massa dan

penataannya. Dengan kontur yang cukup tinggi, maka luasan ruang yang terjadi

menjadi terbatas. Sehingga dalam prakteknya, terjadi bentukan massa yang

sederhana (mengikuti lingkungan sekitar dan menyesuaikan dengan kontur),

demikian juga dengan luasan ruang yang terbatas mengakibatkan satu massa

hanya dapat mewakili satu fungsi. (gambar 3.13)

Ide arsitetur setempat sangat mendukung dalam perancangan dan penataan

bangunan. Demikian dengan perancangan fasilitas yang telah dibuat, massa yang

terjadi menjadi luasan kecil-kecil dengan satu massa memiliki satu fungsi. Bentuk

massanya sederhana, yaitu persegi (bujur sangkar ataupun persegi panjang).

Pengaruh kontur dan lingkungan juga peraturan daerah setempat

menyebabkan penyesuaian bentuk massa.

• Beratap sesuai dengan iklim tropis, perisai atau pelana.

Bentukan massa yang sederhana dan iklim setempat sangat memungkinkan untuk

menggunakan bentukan atap tropis. (gambar 3.14) Selain itu memberi kesan

alami dan ramah lingkungan, juga sesuai dengan skala dan proporsi manusia yang

mendukung kenyamanan penggunanya [mengikuti Keputusan Bupati Badung

Nomor : 1741 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Jalan

Page 13: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

67

By Pass Ngurah Rai bagian 9 ayat 1]. Bentuk atap pelana dan perisai membuat

keseluruhan bangunan tampak lebih ramah lingkungan.

Gambar 3.13. Layout Plan

Gambar 3.14. Site Plan Maket

• Menerapkan ide pembagian yang jelas antara bagian bawah bangunan, bagian

tengah bangunan dan bagian atas bangunan pada arsitektur bali pada disain.

Page 14: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

68

Bagian bawah bangunan dibuat dengan denah yang lebih luas dari luasan ruang

yang dibutuhkan dengan kesan seperti alas bangunan. (gambar 3.8)

Gambar 3.15. Tampak Bangunan Informasi Terapi

Pada tampak bangunan informasi terapi (gambar 3.15) sebagai contoh, terlihat

pembagian bagian atas, tengah dan bawah bangunan.

Bagian tengah bangunan merupakan bentuk massa sederhana (persegi) dengan

memodifikasi bentuk kolom yang terlepas dari dinding-dindingnya.

Bagian atas merupakan atap yang menerapkan bentukan atap tropis yaitu pelana

atau perisai.

• Pemilihan material yang digunakan mengambil bahan yang mudah didapat di

daerah yang bersangkutan dan diatur mulai dari bahan berkarakter berat pada

bagian bawah menjadi bahan berkarakter ringan pada bagian atas. [Keputusan

Bupati Badung Nomor : 1741 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan Jalan By Pass Ngurah Rai bagian keempat pasal 9 ayat 5].

Oleh sebab itu, ide penataan bangunan arsitektur bali ini dijadikan ide dalam

mendisain bangunan proyek, sehingga juga menggunakan bahan-bahan yang

dianggap sesuai dalam arsitektur bali, yaitu :

• Bagian bawah bangunan : batu kali (gambar 3.16) dengan bagian sisinya granit

hitam. Alas bangunan : penutup batu kali, bagian sisi menggunakan granit

hitam.

• Bagian kolom dan dinding stuktural : beton. (gambar 3.17)

Page 15: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

69

Kolom (gambar 3.17) dibuat berbentuk demikian dengan maksud estetika.

Bagian bawah kolom juga dibuat kaki sama seperti alas bangunan. Berbahan

batu bata sebagai aksen dari keseluruhan warna bangunan.

• Finishing (pelapis interior dan eksterior) : batu paras, batu bata dan kayu(gambar 3.18).

Gambar kiri (gambar 3.18) : Dinding dengan bahan pelapis dinding interior dan

eksterior batu paras dengan tali pinggang kayu.

• Bahan atap : ijuk (untuk bangunan suci Hindu) dan alang-alang untuk

bangunan lainnya. (gambar 3.18)

Gambar kanan (gambar 3.18) : ijuk dan kayu digunakan sebagai estetika dan

pencerminan bahan yang berkarakter ringan.

Gambar 3.16. Alas bangunan

Gambar 3.17. Kolom Bangunan

Page 16: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

70

Penampilan bangunan yang diinginkan adalah ramah, nyaman, seperti

rumah tinggal dan bukan berkesan bangunan komersial pada umumnya. Memiliki

ornamen-ornamen layaknya bangunan tradisional Indonesia, yang juga memberi

kesan lebih indah sebagai unsur estetika. (gambar 3.19)

Gambar 3.18. Dinding, Atap dan Ventilasi

Atap ijuk (kiri) dengan lisplank berukir (gambar 3.19) merupakan tambahan

ornament yang membantu kesan bangunan ramah dan nyaman. Dinding berukir

(kanan) selebar 60cm (gambar 3.19) untuk memberi kesan dan ornamen pada

bangunan. Kesan yang diinginkan minimalis tetapi tetap indah.

Gambar 3.19. Atap Ijuk dan Dinding Berukir

3.4. Penataan Ruang

Penataan ruang tang diinginkan sejak awal diutamakan mendapatkan view

di setiap ruang terpakai (digunakan untuk pelayanan konsumen). Di setiap ruang

dapat menikmati ruang luar. Oleh karena itu penataan ruang dibuat linier

(orientasi ke ruang luar bangunan).

Page 17: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

71

3.5. Pola Struktur dan Pemilihan Bahan Bangunan

3.5.1. Sistem Struktur

Sistem yang digunakan adalah sistem struktur rangka sederhana

menyesuaikan dengan struktur atap alang-alang yang relatif ringan.

Mengambil contoh arsitektur bali yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

keinginan disain.

Bahan stuktur utamanya adalah beton dan penambahan kayu sebagai unsur

estetika (gambar 3.19) juga struktur atap yang diekspose. Untuk bentangan yang

masih mampu diatasi dengan struktur atap kayu digunakanlah kayu, tetapi untuk

bentangan yang cukup besar menggunakan balok, kolom dan kuda-kuda beton,

selebihnya tetap menggunakan struktur kayu untuk gording dan usuknya.

Modul struktur menyesuaikan luasan ruang yang dibutuhkan, diatur

sedemikian rupa agar dalam setiap ruangan tidak ada kolom di tengah-tengah

ruangan. Perkecualian untuk bentang yang cukup besar seperti bangunan entrance.

3.5.2. Pemilihan Bahan Finishing ekterior dan interior bangunan

• Penutup lantai : keramik, marmer dan atau granit.

• Penutup kolom : batu bata

• Penutup dinding : batu paras

• Penutup atap : alang alang untuk bangunan publik dan ijuk untuk pura.

• Plafon : struktur atap yang diekspose (alang-alang tidak diperlihatkan dari

dalam ruangan).

3.6. Perlengkapan Pelayanan dan Utilitas Bangunan

Distribusi air bersih diatur secara mandiri di setiap area, satu tandon

melayani beberapa massa dengan jarak tidak lebih dari sepuluh meter. Untuk

pembuangan air kotor sisa-sisa dan kotoran juga diatur sama dengan sistem

distribusi air bersih, beberapa massa dengan satu sumur resapan dan septic tank,

menghindari terbentuknya sudut-sudut pada saluran pembuangan. Tekukan pipa

maksimum yang terjadi 10-15 derajat. Pembuangan air hujan dari atap langsung

jatuh ke tanah, dari tanah lalu disalurkan ke saluran pembuangan yang dialirkan

Page 18: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Fasilitas Proyek dan …...Universitas Kristen Petra 56 3.1.2.Kelompok Penginapan (cottage) Terdiri dari empat buah cottage dengan fasilitas kamar tidur

Universitas Kristen Petra

72

ke sungai buatan sebagai tambahan air yang akan diolah kembali menjadi air

bersih dengan penyaringan sistem bak saring. (gambar 3.20)

Sistem penghawaan (gambar 3.21) yang digunakan adalah penghawaan pasif

dengan pembukaan yang berupa jendela dan ventilasi yang cukup banyak. Ukuran

jendela yang didisain berukuran 0.5m x 2m dengan sistem geser, memungkinkan

untuk dibuka selebar-lebarnya untuk tujuan penghawaan dan kesan terbuka

(memasukkan udara luar dan view ke dalam ruangan).

Gambar 3.20. Axonometri Utilitas

Gambar 3.21. Penghawaan

Lubang ventilasi

Lubang ventilasi denganpatung

Jendela