Top Banner
Uji Tanda (Sign-Test)
22

3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Oct 24, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Uji Tanda (Sign-Test)

Page 2: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Uji Tanda (Sign-Test)

Page 3: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Pengantar

• Uji tanda (sign-test) merupakan uji statistika non parametrik yang sederhana dan paling awal digunakan.

• Dinamakan “uji tanda” karena hasil pengamatan didasarkan atas tanda (positif atau negatif) dan bukan pada besarnya nilai numerik.

• Dapat dilakukan pada satu sampel dan sampel berpasangan.

Page 4: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Uji Tanda Satu Sampel

Page 5: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

• Untuk mengetahui apakah sampel yang kita peroleh berasal dari populasi dengan median atau patokan nilai tertentu.

• Untuk menguji hipotesis, data sampel disusun sedemikian rupa sehingga untuk nilai yang “> median” populasi diberi tanda (+), untuk nilai yang “< median” populasi diberi tanda (-) dan untuk yang “= median” populasi diberi tanda (0).

• H0 : jumlah tanda (+) = jumlah tanda (-)

• Bila hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan tanda, maka kita ingin mengetahui apakah perbedaan tersebut memang berbeda atau hanya karena faktor kebetulan saja.

Page 6: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Contoh

• Diperoleh informasi bahwa obat A sebagai anti nyeri mempunyai median (Me) penyembuhan 8 jam. Bila obat A dikombinasikan dengan obat C apakah dapat mempercepat waktu penyembuhan?

• Untuk mengetahui hal ini maka kombinasi obat A dan C diberikan pada 11 orang.

Sampel ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Waktu pe-nyembuhan 6 7 8 9 10 10 10 11 11 12 12

Page 7: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Tahap Uji Hipotesis1. Rumuskan hipotesis uji (H0 dan Ha)

H0 ; Md populasi = Md sampel

Ha ; Md populasi ≠ Md sampel

2. Tentukan derajat kemaknaan

α = 0,05

3. Tentukan jumlah tanda positif dan negatif

Waktu pe-nyembuhan 6 7 8 9 10 10 10 11 11 12 12Tanda

- - 0 + + + + + + + +

Page 8: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

4. Lihat tabel untuk uji tanda.Pada n=10 (yang hasilnya “0” dikeluarkan, dengan α = 0,05, didapat nilai h=1.(h = batas jumlah tanda negatif yang diperbolehkan) Tolak H0 jika (-) < h

Terima H0 jika (-) ≥ h

5. Dari hasil pengamatan diperoleh 2 orang dengan tanda (-) H0 gagal ditolak.Artinya secara statistik tidak terdapat perbedaan efek kombinasi obat tersebut atau efek obat A tidak berbeda dengan efek obat kombinasi A + C pada derajat kemaknaan 5% (p>0,05).

Page 9: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Wilcoxon Match Pairs Test

Page 10: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Pengertian

• Merupakan alat uji statisktik yang digunakan untuk menguji hipotesis kompaaratif (uji beda) bila datanya berskala ordinal (ranking) pada dua sampel berhubungan (related).

• Sebuah sampel dikatakan related apabila dalam sebuah penelitian, peneliti hanya menggunakan satu sampel, namun diberi treatment (perlakuan) lebih dari satu kali

Page 11: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Pengertian

• Sebagai contoh: kita ingin mengetahui efektifitas sebuah metode pembelajaran pada sebuah kelompok mahasiswa, kemudian kita memberikan tes sebanyak dua kali pada kelompok tersebut, masing-masing tes diberikan satu kali di awal perkuliahan (pre test) dan satu kali di akhir kuliah (postest).

• Uji ini dinotasikan dengan simbol “T”

Page 12: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test

1. Menentukan formulasi hipotesis (H1 dan H0)2. Menentukan taraf nyata (α = 0,05) untuk

menentukan T tabel3. Menghitung T hitung:

a) Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data

b) Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang

c) Memisahkan tanda beda yang positif dan negatif

Page 13: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test

3. Menghitung T hitung:d) Menjumlahkan semua angka positif dan

angka negatife) Menentukan nilai T hitung dengan memilih

nilai T absolute terkecil

Page 14: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test

4. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai T tabel dengan nilai T hitung, bila:

• Nilai T hitung > T tabel, maka H0 diterima• Nilai T hitung < atau = T tabel, maka H1

diterima

Page 15: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test

5. Melakukan uji signifikansi dengan rumus:

12n1)n(n241

1nn41-T

z

Page 16: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test

5. Mengambil kesimpulan• Bila Z hitung > atau = Z tabel, maka perbedaan n₁

dan n₂ adalah signifikan• Bila Z hitung < Z tabel, maka perbedaan

perbedaan n₁ dan n₂ adalah tidak signifikan

Untuk menghitung nilai T, kita perlu menyusun data kedalam tabel penolong.

Page 17: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Contoh

• Pak mardiredjo, seorang guru Matematika SD ingin mengetahui efektifitas metode belajar A dalam proses pembelajara di kelasnya. Untuk keperluan tersebut, pada suatu hari ia menggunakan metode A dalam proses pembelajaran di kelasnya. Sebelum pelajaran dimulai, Pak Mardi mengadakan pretest untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi yang akan diajarkan.

Page 18: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Contoh (lanjutan)

• Kemudian Pak Mardi mengadakan postest. Hasil kedua test tersebut adalah sebagai berikut:

Pretest: 5 7 8 6 7 6 9 8 8 8 Postest: 6 10 7 9 8 7 9 7 10 7

Pak Mardi memprediksi bahwa nilai kedua test tersebut adalah berbeda. Coba buktikan hipotesis tersebut !

Page 19: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Pembahasan (lanjutan)

1. Merumuskan hipotesis:H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil pretest dan

postest (Metode A adalah tidak efektif)H1 : terdapat perbedaan hasil pretest dan postest

(Metode A adalah efektif)

2. Menentukan taraf signifikansiNilai α = 0,05

3. Menghitung T hitung

Page 20: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Pembahasan (lanjutan)

3. Menghitung T hitungHasil penghitungan menunjukkan nilai T yang

lebih rendah adalah 10,5 (diambil nilai absolut). Nilai inilah yang akan dibandingkan dengan nilai T tabel. Jumlah N adalah 9 karena salah satu siswa memiliki nilai pretest dan postest yang sama (siswa “G”), sehingga tidak dimasukkan.

Page 21: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Pembahasan (lanjutan)

4. Kesimpulan:Nilai T tabel dengan N = 9 pada taraf signifikansi

α = 0,05 (uji dua pihak) adalah T tabel = 6. untuk itu, karena nilai T hitung > T tabel, maka H0 diterima. Kesimpulannya adalah hipotesis yang berbunyi “ tidak terdapat perbedaan hasil pretest dan postest” diterima.

Page 22: 3 8 Wilcoxon Match Pair Test

Pembahasan (lanjutan)

5. Uji Signifikansi

12n1)n(n241

1nn41-T

z

12.101)10(10241

1101041-T

z

73,1zZ hitung = -1,73Z tabel = 1,96Z hitung < Z tabel, maka perbedaan antara pretest dan postest adalah TIDAK SIGNIFIKAN