-
PEMBACAAN FOTO RONTGEN TORAKS Prof. dr. Tamsil Syafiuddin,
Sp.P(K)Kontributor Blok Sistem RespirasiFakultas
KedokteranUniversitas Islam Sumatera Utara
-
Beberapa Istilah RontgenDensitasRadioopasitasRadiolusensiPosisi
P.APosisi A.PKonsolidasi
-
DensitasKemampuan jaringan mengabsorbsi sinar X. Semakin padat
konsistensi dan volume suatu benda, semakin tinggi pula
densitasnya. Benda-benda dengan konsistensi padat atau cair akan
berwarna putih pada foto toraks, sebaliknya semakin rendah
konsistensi, semakin hitam gambaran benda tersebut pada foto
toraks. Contoh benda berdensitas tinggi adalah jaringan padat
seperti tulang, organ tubuh, dan jaringan lunak (soft
tissue).Contoh benda berdensitas rendah adalah gas.
Jaringan-jaringan tubuh dengan volume yang lebih tebal akan
mengabsorbsi sinar X lebih baik. Misalnya tulang akan memberikan
gambaran densitas yang lebih tinggi, sehingga tampak lebih putih
daripada otot atau jaringan lemak.
-
Radioopasitas & RadiolusensiRadioopasitas :Daerah yang
berwarna putih padat pada foto rontgen karena absorbsi sinar X yang
baik pada jaringan atau organ berdensitas tinggi.Radiolusensi
:Daerah yang berwarna hitam pada foto rontgen karena absorbsi sinar
X yang jelek pada jaringan atau organ berdensitas rendah.
-
Posisi P.A & A.PPosisi P.A :Singkatan dari postero-anterior
yaitu posisi pasien pada saat pemeriksaan rontgen, dimana arah
sinar X datang dari bagian belakang tubuh pasien ke depan.Posisi
A.P :Singkatan dari antero-posterior yaitu posisi pasien pada saat
pemeriksaan rontgen, dimana arah sinar X datang dari bagian depan
tubuh pasien ke belakang.Posisi foto toraks pasien dapat ditentukan
dengan melihat tulang-tulang iga pada foto rontgen.Pada posisi P.A,
iga-iga posterior tampak lebih jelas daripada iga-iga anterior.
Pada posisi A.P, iga-iga anterior tampak lebih jelas daripada
iga-iga posterior.
-
Posisi P.A
Posisi Pasien Saat Pengambilan Foto Foto Rontgen Toraks Posisi
P.A
-
KonsolidasiDaerah yang tampak berwarna putih pada jaringan yang
seharusnya berwarna hitam.Terjadi terutama karena adanya infiltrat
atau cairan abnormal pada jaringan tersebut.Misalnya pada
peradangan parenkim paru (pneumonia), atau pada tuberkulosis
paru.
-
Konsolidasi
Gambaran Mengawan + Kavitas Pada Lapangan Paru Kiri Atas &
Tengah
-
Gambaran Foto Rontgen Toraks Normal (keterangan gambar lihat
buku panduan)
Foto Rontgen Toraks Normal Posisi P.A
-
Pembacaan Foto Rontgen ToraksPersiapan Pembacaan Foto Rontgen
Toraks.Penilaian Kondisi Foto.Penilaian Mediastinum.Penilaian
Paru.Penilaian Diafragma & Sinus.Penilaian Terhadap
Tulang-Tulang Penyusun Dinding Toraks.Penilaian Jaringan Lunak
(soft tissue) Dinding Toraks.
-
Persiapan Pembacaan Foto Rontgen Toraks(check list buku panduan)
Hidupkan iluminator (viewing box).Letakkan foto rontgen toraks pada
iluminator, dengan sisi kanan foto berada di sisi kiri
pembaca.Posisi foto pada iluminator. Apeks paru pada foto rontgen
berada di arah kranial. Diafragma di arah kaudal.
-
Penilaian Kondisi Foto Identitas pasien harus tertera dengan
jelas nama, umur, dan jenis kelamin.Tanggal pembuatan foto harus
dicantumkan.Tanda kiri dan kanan harus dicantumkan.Kekuatan sinar X
(Kv, mA) perlu dicantumkan.Vertebra torakalis I-IV harus terlihat
(untuk menilai kekuatan sinar terlalu lemah atau tidak).Diskus
intervertebralis harus terlihat samar-samar.Derajat Inspirasi.
Apakah foto rontgen toraks diambil saat pasien melakukan inspirasi
maksimal. (letak diafragma pada iga posterior ke 9-11).Hitunglah
iga posterior pada foto rontgen toraks untuk menetukan letak
diafragma.
-
Penilaian Kondisi FotoSentrasi Foto. Apakah prosesus spinosus
korpus vertebra terletak di tengah. Apakah jarak antara ujung
medial kedua klavikula dengan prosessus spinosus sama.Proyeksi dan
Posisi. Apakah posisi pengambilan foto dicantumkan.Tentukan posisi
pengambilan foto dengan melihat gambaran iga (iga anterior terlihat
lebih jelas pada posisi A.P, sedangkan iga posterior terlihat lebih
jelas pada posisi P.A).Apakah sinus kostofrenikus kanan, dan kiri
terlihat dengan jelas.Apakah kedua tulang skapula menutupi lapangan
paru (pada foto rontgen toraks yang baik, kedua tulang skapula
tidak boleh menutupi lapangan paru).
-
Penilaian Mediastinum Mediastinum SuperiorPerhatikan letak arkus
aorta (pada keadaan normal terletak 2 cm dari manubrium
sterni).Pembahasan mengenai cara menghitung arkus aorta dan aorta
knob akan dibahas di Blok Kardiovaskuler).Perhatikan ada tidaknya
kalsifikasi, kolaps, atau elongasio aorta.Perhatikan letak trakea
apakah terletak di tengah (normal), atau mengalami deviasi ke salah
satu sisi toraks.
-
Penilaian Mediastinum
Elongasio Aorta Deviasi Trakea (kanan)
-
Penilaian MediastinumMediastinum MediumApakah terdapat
peningkatan corakan vaskuler pada hilus (lihat penilaian
paru).Mediastinum InferiorPerhatikan ukuran jantung, apakah normal,
atau terjadi perubahan ukuran jantung.Ukurlah jantung dengan
menghitung CTR (nilai normal 48-50%).Cara mengukurnya dapat dilihat
di buku panduan.Perhatikanlah bentuk jantung apakah normal, atau
berubah (Blok Kardiovaskuler).Perhatikan juga adakah pembesaran
pada ruang-ruang jantung yang dapat memberikan bentuk yang khas
(Blok Kardiovaskuler). Perhatikan batas-batas jantung. Apakah batas
jantung jelas atau tidak. Adakah pergeseran batas jantung (Blok
Kardiovaskuler).
-
Pengukuran CTR
-
Penilaian ParuGambaran Paru Perhatikan dengan seksama gambaran
paru, dimulai dari lapangan paru atas pada paru kanan dan kiri,
lalu ke lapangan paru tengah pada paru kanan dan kiri, serta
lapangan paru bawah pada paru kanan dan kiri. Gambaran paru yang
baik adalah hitam (semi lusen), dengan garis-garis putih yang
merupakan corakan vaskuler paru. Perhatikan apakah gambaran paru
sebelah kanan dan kiri sama.Perhatikan ada tidaknya perubahan
densitas pada gambaran paru, (hiperlusen, gambaran opaq abnormal,
corakan bergaris yang tidak simetris antara kedua paru) dan
perubahan bentuk paru (hiperinflasi).
-
Penilaian Paru
Gambaran Opaq Abnormal Paru Hiperlusen & Hiperinflasi
Paru
-
Penilaian ParuCorakan Vaskuler ParuPerhatikan corakan vaskuler
paru. Pada gambaran normal didapati corak putih yang besar di
tengah, dan semakin ke perifer semakin halus (normal < 2/3
lapangan paru)Bagaimana gambaran corakan vaskuler paru
:Normal.Meningkat.Menurun.
-
Penilaian Paru
Corakan Vaskuler Meningkat Corakan Vaskuler Menurun
-
Penilaian Diafragma dan Sinus Perhatikanlah bentuk dan permukaan
diafragma. Diafragma yang normal akan memberikan gambaran cekung
seperti kubah, dengan permukaan yang mulus.Perhatikanlah letak
diafragma. Bila pasien inspirasi maksimal saat foto toraks dibuat,
diafragma terletak setinggi iga posterior ke 9-11.Perhatikanlah
gambaran sinus (terutama sinus kosto frenikus). Pada foto toraks
yang normal, akan terlihat jelas dengan tepi yang tajam.
-
Penilaian Tulang-Tulang Penyusun Dinding Toraks Perhatikan
densitas tulang iga (kosta), klavikula, skapula dan vertebra
torakalis, apakah densitas normal, meningkat atau
menurun.Perhatikan ada tidaknya gambaran fraktur pada
tulang.Bedakan antara iga posterior dan iga anterior (iga posterior
tampak melengkung dari sisi medial ke lateral bawah, sedangkan iga
anterior tampak melengkung dari sisi lateral atas ke medial
bawah).Tentukan lokasi organ, jaringan, atau kelainan pada foto
toraks, dengan berpedoman pada posisi tulang-tulang iga. Misalnya
kavitas setinggi iga posterior ke-3 kiri.
-
Penilaian Jaringan Lunak Dinding Toraks Perhatikan dengan
seksama jaringan lunak, dimulai dari daerah supraklavikula kanan
dan kiri, lanjutkan ke bawah, ke arah kedua sisi lateral dinding
dada kanan kanan dan kiri.Perhatikan dengan seksama bayangan mammae
kanan dan kiri, pada pasien wanita dewasa.Jaringan lunak yang
normal akan terlihat berwarna putih suram, dengan corak yang
homogen.Lakukan penilaian mengenai ada tidaknya kelainan, misalnya,
massa abnormal yang asimetris, perubahan bentuk jaringan lunak, dan
emfisema subkutis (gambaran lusen berbentuk kipas pada jaringan
lunak, yang umumnya terdapat di sekitar apeks paru).
-
Penilaian Jaringan Lunak Dinding Toraks
Penilaian Jaringan Lunak