Top Banner
I I 1. PENGERTIAN VAKSIN Vaksin adalah antigen dapat berupa bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan (bakteri,virus atau riketsia) dan juga dapat berupa toxoid. Bila vaksin diberikan kepada sasaran manusia, maka akan dapat menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyekait tertentu. 2. PENGGOLONGAN VAKSIN a. Penggolongan berdasarkan asal antigen ( Immunization Essential) (1) Live attenuated : berasal dari bibit penyakit yang dilemahkan - Virus : OPV,Campak,Yellow Fever - Bakteri : B C G (2) Inactivated : berasal dari bibit penyakit yang dimatikan - Seluruhnya : Virus : IPV ( Injectable Polio Vaccine ) Bakteri : Pertusis - Sebagian : Berdasarkan Protein : Sub unit : Aseluler pertusis Toxoid : DT Berdasarkan Polisakarida : Murni : Meningococal Gabungan : Hib - Recombinan ( Rekayasa genetika ) : Hep. B
71

24901992 Rantai Dingin Vaksin

Jul 25, 2015

Download

Documents

ra_wiwik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

II1. PENGERTIAN VAKSINVaksin adalah antigen dapat berupa bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan (bakteri,virus atau riketsia) dan juga dapat berupa toxoid.Bila vaksin diberikan kepada sasaran manusia, maka akan dapat menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyekait tertentu.

2. PENGGOLONGAN VAKSINa. Penggolongan berdasarkan asal antigen ( Immunization Essential)

(1) Live attenuated : berasal dari bibit penyakit yang dilemahkan- Virus : OPV,Campak,Yellow Fever- Bakteri : B C G

(2) Inactivated : berasal dari bibit penyakit yang dimatikan - Seluruhnya : Virus : IPV ( Injectable Polio Vaccine )

Bakteri : Pertusis- Sebagian : Berdasarkan Protein : Sub unit : Aseluler pertusis

Toxoid : DT Berdasarkan Polisakarida : Murni : Meningococal

Gabungan : Hib- Recombinan ( Rekayasa genetika ) : Hep. B

Page 2: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

b. Penggolongan berdasarkan Sesnsitivitas terhadap suhu(1) Vaksin yang peka terhadap suhu dibawah 0o C yaitu vaksin FS ( Freeze sensitive ) seperti ; Hep.B vial

Hep.B ADS (PID = Prefill injection Device) DPT , TT , DT DPT – HB

(2) Vaksin yang peka terhadap suhu panas berlebih ( > + 34o C ) yaitu vaksin HS (Heat sensitive) seperti : BCG , Polio dan Campak

3. KERUSAKAN VAKSIN TERHADAP SUHUMenurut sifat vaksin , suhu mempengaruhi umur vaksin

a. Vaksin FS ( Freeze Sensitive )

VAKSIN PADA SUHU BERTAHAN SELAMA

Hepatitis BHepatitis B - 0,5o C Max ½ jam

DPT,TT,DTDPT,TT,DT - 5o C s.d - 10o C Antara 1,5 – 2 jam

Page 3: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Selain rusak karena pembekuan , untuk vaksin DPT,TT dan Hep.B juga akan rusak pada paparan suhu yang tinggi dan waktu seperti dibawah ini ;

VAKSIN PADA SUHU BERTAHAN SELAMA

Hepatitis B & TTHepatitis B & TTBeberapa o C diatas suhu kamar ( < 34o C )

30 hari

D P TD P TBeberapa o C diatas suhu kamar ( < 34o C )

14 hari

b. Vaksin HS ( Heat Sensitive )

VAKSIN PADA SUHU BERTAHAN SELAMA

PolioPolioBeberapa o C diatas suhu kamar ( < 34o C )

2 hari

Campak & BCGCampak & BCGBeberapa o C diatas suhu kamar ( < 34o C )

7 hari

4. KERUSAKAN VAKSIN TERHADAP SINAR MATAHARI / ULTRA VIOLET

Semua vaksin akan rusak bila terkena sinar matahari langsung

Page 4: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

5. MASA SIMPAN VAKSIN

VAKSIN PADA SUHU BERTAHAN SELAMA

B C GB C G+ 2o C s.d + 8o C- 15o C s.d - 25o C

1 tahun1 tahun

D P TD P T + 2o C s.d + 8o C 2 tahun

HEPATITIS BHEPATITIS B + 2o C s.d + 8o C 26 bulan

T TT T + 2o C s.d + 8o C 2 tahun

D TD T + 2o C s.d + 8o C 2 tahun

POLIOPOLIO+ 2o C s.d + 8o C- 15o C s.d - 25o C

6 bulan2 tahun

CAMPAKCAMPAK+ 2o C s.d + 8o C- 15o C s.d - 25o C

2 tahun2 tahun

DPT – HBDPT – HB + 2o C s.d + 8o C 2 tahun

Pelarut BCG & Pelarut BCG & CampakCampak

+ 8o C s.d Suhu Kamar 4 tahun

Catatan;Untuk Vaksin BCG dan Campak dalam rangka menghemat energi sebaiknya disimpan dalam lemari es +2o C s.d +8o C Pada saat penyuntikan suhu pelarut dan vaksin agar dikondisikan sama , dengan cara menggosok vial vaksin diantara kedua telapak tangan

Page 5: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

VAKSIN PROGRAM IMUNISASIVAKSIN PROGRAM IMUNISASI

(1). Vaksin B C G (Bacillus Calmette Guerin )Vaksin BCG adalah vaksin bentuk beku kering yang mengandung Mycobacterium bovis hidup yang sudah dilemahkan dari strain Paris no.1173 P2 ( Vademecum Bio Farma Jan 2002)

Indikasi ; Imunisasi aktif terhadap TuberculosaPenggunaan;- Sebelum disuntikan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu menggunakan alat suntik steril dan kering dengan jarum panjang.- Pelarut 4 ml cairan NaCl 0,9 % (untuk Bayi < 1 tahun) - Suntikan secara Intrakutan didaerah Insertio M Deltoideus- Dosis pemberian : 0,05 ml untuk bayi < 1 tahun - Vaksin yang sudah dilarutkan hanya dapat bertahan paling lama 3 jam.

Kemasan: 1 box vaksin terdiri dari 10 Amp 1 Amp + pelarut 4 ml = 20 dosis

Penyimpanan & Kadaluarsa Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 1 tahun Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar

matahari langsung. Panas dapat merusak vaksin. Pembekuan tidak merusak vaksin BCG

Pelarut disimpan pada suhu kamar jangan disimpan di lemari es/Freezer.

Page 6: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

(2). Vaksin D P T (Difteri Pertusis Tetanus)Vaksin jerap DPT adalah vaksin yang terdiri dari Toxoid Dofteri dan Tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang telah di inaktivasi dan teradsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat ( Vademecum Bio Farma Jan 2002)

Indikasi : Untuk Imunisasi secara simultan terhadap Difteri,Tetanus dan batuk RejanPenggunaan;- Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu untuk menghomogenkan suspensi.- Disuntikan secara intramuskular dengan dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 3 dosis , dosis pertama diberikan pada usia bayi 2 bulan dan selanjutnya diberikan dengan interval 1 bulan.

Kemasan & Dosis 1 box vaksin terdiri dari 10 Vial 1 Vial untuk 10 dosis Vaksin DPT adalah vaksin berbentuk cairan

Penyimpanan & Kadaluarsa Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 2 tahun Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar matahari

langsung / tidak langsung . Vaksin DPT rusak terhadap suhu dibawah – 0o C

Page 7: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

(3). Vaksin T T (Tetanus Toksoid)Vaksin jerap TT adalah vaksin yang mengandung Toxoid Tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang telah di inaktivasi dan teradsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat ( Vademecum Bio Farma Jan 2002)

Indikasi : Imunisasi aktif terhadap,TetanusPenggunaan;- Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu untuk menghomogenkan suspensi.- Sebelum disuntikan , kondisi vaksin hingga mencapai suhu kamar.- Disuntikan secara intramuskular atau subkutan dalam dengan dosis pemberian 0,5 ml.

Kemasan & Dosis 1 box vaksin terdiri dari 10 Vial 1 Vial untuk 10 dosis Vaksin TT adalah vaksin berbentuk cairan

Penyimpanan & Kadaluarsa Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 2 tahun Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar matahari

langsung / tidak langsung . Vaksin TT rusak terhadap suhu dibawah – 0o C

Page 8: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

(4). Vaksin D T (Difteri Tetanus)Vaksin jerap DT adalah vaksin yang mengandung Toxoid Difteri & Tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang telah di inaktivasi dan teradsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat ( Vademecum Bio Farma Jan 2002)

Indikasi : Untuk Imunisasi secara simultan terhadap Difteri & Tetanus Penggunaan;- Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu untuk menghomogenkan suspensi.- Sebelum disuntikan , kondisi vaksin hingga mencapai suhu kamar.- Disuntikan secara intramuskular atau subkutan dalam dengan dosis pemberian 0,5 ml.

Kemasan & Dosis 1 box vaksin terdiri dari 10 Vial 1 Vial untuk 10 dosis Vaksin DT adalah vaksin berbentuk cairan

Penyimpanan & Kadaluarsa Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 2 tahun Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar matahari

langsung / tidak langsung . Vaksin DT rusak terhadap suhu dibawah – 0o C

Page 9: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

(5). Vaksin Polio ( Oral Polio Vaksin)Vaksin Oral Polio adalah Vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari suspensi virus Poliomyelitis type 1 , 2 & 3 dari 3 strain Sabin yang sudah dilemahkan , dibuat dalam biakan jaringan kera dan distabilkan dengan sukrosa ( Vademecum Bio Farma Jan 2002)

Indikasi : Untuk Imunisasi aktif terhadap Poliomyelitis Penggunaan;- Sebelum digunakan vial vaksin harus dipasang pipet terlebih dahulu untuk meneteskan.- Diberikan secara oral dengan 1 dosis pemberian adalah 2 tetesKemasan & Dosis

1 box vaksin terdiri dari 10 Vial 1 Vial untuk 10 dosis Vaksin Polio adalah vaksin berbentuk cairan

Penyimpanan & Kadaluarsa Penyimpanan di Puskesmas & RS pada suhu +2o C s.d +8o C Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 6 bulan Disimpan pada suhu - 15o C s.d - 25o C kadaluarsa selama 2 tahun Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar matahari

langsung / tidak langsung . Vaksin Polio tidak rusak terhadap suhu dibawah – 0o C

Page 10: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

(6). Vaksin CampakVaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan . Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1.000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin (Vademecum Bio Farma Jan 2002)

Indikasi : Untuk Imunisasi aktif terhadap Penyakit CampakPenggunaan;

- Sebelum disuntikan vaksin Campak harus dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut steril yang berisi 5 ml cairan pelarut aqua bidest.- Disuntikan secara Subkutan dengan dosis 0,5 ml .- Vaksin yang sudah dilarutkan hanya digunakan paling lama 6 jam.

Kemasan & Dosis 1 box vaksin terdiri dari 10 Vial1 Vial untuk 10 dosis1 box pelarut berisi 10 ampul @ 5 ml Vaksin Campak adalah vaksin berbentuk beku kering

Penyimpanan & Kadaluarsa Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 2 tahun Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar matahari

langsung. Pembekuan tidak merusak vaksin Campak Pelarut disimpan pada suhu kamar jangan disimpan di lemari es/Freezer.

Page 11: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

(7). Vaksin Hepatitis BVaksin Hepatitis B Recombinan adalah vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non infeksius , berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi DNA recombinan (Vademecum Bio Farma Jan 2002)

Indikasi : Untuk Imunisasi aktif terhadap Infeksi yang disebabkan oleh virus Hep.B dan tidak dapat mencegah infeksi virus Hep.A & Hep.CPenggunaan;

- Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5 ml atau 1 buah HB ADS Prefil Injection Device intra muskuler , sebanyak 3 dosis dengan interval paling cepat 1 bulan- Dosis pertama diberikan pada bayi usia 0 – 7 hari.

Kemasan & Dosis Vaksin Hep.B terdiri dari 2 kemasan Vial & HB ADS

Prefil Injection Device (PID) 1 box Hep.B vial terdiri dari 10 vial 1 box Hep.B PID terdiri dari 100 HB ADS PID Vaksin Hep.B adalah vaksin berbentuk cairan

warna putihPenyimpanan & Kadaluarsa Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 26 bulan Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar matahari

langsung / tidak langsung . Vaksin Hep.B rusak terhadap suhu dibawah – 0o C

Di tingkat Bidan Desa vaksin dapat disimpan pada suhu ruangan selama VVM masih bagus

Page 12: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

(8). Vaksin DPT - Hepatitis BVaksin mengandung DPT berupa Toxoid difteri dan toxoid tetanus yang dimurnikan dan Pertusis yang inaktifasi serta vaksin Hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HBsAg murni yang bersifat non infectious . Vaksin Hep.B merupakan vaksin DNA recombinan pada sel ragi (Vademecum Bio Farma Jan 2002)

Indikasi :Memberikan kekebalan/imunitas aktif terhadap Difteri,Tetanus Pertusis & Hep.B

Penggunaan;

- Pemberian dengan cara ntra muskuler 0,5 ml sebanyak 3 dosis

- Dosis pertama pada usia bayi 2 bulan dan berikutnya interval paling cepat 1 bulan.Kemasan & Dosis

1 box vaksin terdiri dari 10 Vial @ 5 dosis Warna vaksin putih keruh seperti DPT

Penyimpanan & Kadaluarsa Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 2 tahun Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar matahari

langsung / tidak langsung .

Semua Vaksin sudah dilengkapi dengan VVM kecuali BCG

Page 13: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

IIII

PENGERTIANPENGERTIANSeluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan.

MANFAATa) Untuk menyimpan dan membawa vaksin pada suhu

yang telah ditetapkan.

b) Vaksin dapat mencapai kadaluarsa yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya.

c) Peralatan rantai vaksin yang sesuai dapat menjamin potensi vaksin

Page 14: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

RANTAI DINGIN VAKSIN PROGRAM IMUNISASI

PROPINSI

KODYA

PKM Kec

PKM Kel

Posyandu

SIS

TEM

RAN

TAI D

ING

IN

Vaccine Carrier

Vaccine Carrier/Thermos

BIO FARMA

DepKes

Fas Kes swasta

COLD BOX

COLD BOX

Page 15: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

COLD ROOMCOLD ROOM

Cold Room umumnya hanya terdapat pada tingkat Propinsi.

Volume Cold Room mulai dari 5.000 liter s.d 100.000 liter.

Suhu berkisar +2o C s.d +8o C

Kamar dingin berfungsi untuk penyimpanan vaksin BCG,DPT, Campak.TT,DT,Hep.B & DPT-HB

Cold Room secara teknis dibagi 3 sistem ;

- Hermatic Compresor- Semi Hermatic Compresor- Open Type Compresor

Page 16: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

LEMARI ESLEMARI ES

1. FUNGSI :Fungsi Lemari Es di Puskesmas untuk menyimpan semua vaksin pada suhu yang ditetapkan yaitu +2o C s.d +8o C

Lemari Es di Puskesmas & Unit Pelayanan SwastaLemari Es di Puskesmas & Unit Pelayanan Swasta

2. MANFAAT :Agar vaksin yang disimpan masih tetap mempunyai poetensi baik sampai pada sasaran

3. SISTEM PENDINGINANa. Sistem Kompresi dengan bahan pendingin efrigrant type R-12o

b. Sistem Absorpsi dengan bahan pendingin Amonia ( NH3)

Page 17: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

LEMARI ESLEMARI ESPERBEDAAN ANTARA SISTEM KOMPRESI DAN ABSORPSI

SISTEM KOMPRESI SISTEM ABSORPSI

a. Lebih cepat dingin a. Pendinginan lebih lambat

b. Menggunakan Kompresor sebagai mekanik yang dapat menimbulkan aus

b. Tidak menggunakan mekanik sehingga tidak ada bagian yang bergerak sehinnga tidak ada aus

c. Hanya dengan listrik AC/DC c. Dapat dengan listrik AC/DC atau nyala api minyak tanah/gas

d. Bila terjadi kebocoran pada sistem mudah diperbaiki

d. Bila terjadi kebocoran pada sistem tidak dapat diperbaiki

4. THERMOSTATa. Thermostat adalah Bagian yang sangan penting dari Lemari Es.b. Thermostat berfungsi untuk mengatur suhu dalam Lemari Es c. Type Thermostat banyak type dan modelnya , namun hanya 2 sistem

cara kerjanya yaitu ; - Cara kerja dengan sistem mekanik- Cara kerja dengan sitem electronic

Page 18: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

LEMARI ESLEMARI ES5. BENTUK PINTU LEMARI ESa. Buka dari depan (Front opening) tidak dianjurkan untuk menyimpan

vaksin.

b. Buka keatas ( Top opening )Bentuk ini pada umumnya adalah freezer .Salah satu Lemari Es Top opening adalah ILR ( Ice Lined Refrigerator ) yaitu Freezer yang dimodifikasi menjadi Lemari Es dengan suhu +2o C s.d +8o C dimana sekeliling bagian dalam dinding ILR diberikan kotak dingin (water pack) sebagai penahan dingin dan diberi pembatas dari aluminium multiplex atau zrcylic plastic .

BUKA KE DEPAN BUKA KE ATAS

a.Suhu tidak stabil. Pada saat pintu dibuka ke depan maka suhu dingin dari atas akan turun kebawah dan keluar

a. Suhu lebih stabilPada saat pintu dibuka ke atas maka suhu dingin dari atas akan turun ke bawah dan tertampung.

b.Jumlah vaksin yang dapat ditampung sedikit

b. Jumlah vaksin yang dapat ditampung lebih banyak

c. Penyusunan vaksin mudah dan jelas c. Penyusunan vaksin agak sulit karena vaksin menjadi bertumpuk

PERBEDAAN ANTARA SISTEM BENTUK PINTU DEPAN DAN ATAS

Page 19: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

FREEZERFREEZER

Bentuk pintu Freezer pada umumnya terbuka ke atas.

Fungsi Freezer di Puskesmas untuk membuat water pack .

Bila ruang Lemari Es tidak cukup untuk menyimpan vaksin , maka sementara bisa digunakan untuk menyimpan vaksin Polio

Sistem dan pengaturan Thermostat sama dengan Lemari Es.

FREEZER di PuskesmasFREEZER di Puskesmas

Jangan menyimpan vaksin didalam Freezer !!! Kecuali Polio bila terpaksa (bila Lemari Es penuh)

FCW 20 EK

Page 20: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

ALAT MEMBAWA VAKSINALAT MEMBAWA VAKSIN

VACCINE CARRIER

WATER PACK

BOX Vaksin adalah suatu wadah untuk menyimpan sementara dan membawa/mengirim vaksin dengan volume 40 lt dan 70 ltCold Box ada 2 macam ;1) Terbuat dari platik denga insulasi polyuretan2) Terbuat dari kardus dengan insulasi polyuretan

Alat untuk mempertahankan suhu Cold pack ada 2 macam

1) Cold pack beku ( Warna putih ) yang dibekukan dalam Freezer minimal 24 jam. Untuk vaksin Polio bisa juga vaksin BCG & Campak

2) Cold pack cair ( wana biru & merah ) yang didinginkan dalam suhu Lemari es minimal selama 24 jam. Untuk vaksin DPT,DT,TT & Hep.B

Vaccine Carrier / Thermos suatu wadah untuk mengirim/membawa vaksin dari Puskesmas ke Posyandu

Page 21: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

IIIIIIPeralatan dalam Program Imunisasi seperti Kamar Dingin,Lemari Es dan Freezer sangan menentukan potensi vaksin yang disimpan maupun dikirim.Peralatan sebaik apapun tidak dapat berfungsi dengan baik apabila tidakn ditunjang dengan pengoperasian,pemeliharaan dan perbaikan peralatan rantai vaksin secara benar.Perawatan serta ketersediaan suku cadang peralatan rantai dingin menjadi keharusan dalam pengelolaan vaksin secara benar.Dari hasil studi yang dilakukan oleh PATH dan DepKes pada tahun 2002 di Propinsi Jatim dan NTB dan tahun 2003 di propinsi Jawa Tengan dan Jambi, diketahui peralatan untuk menyimpan vaksin yang tidak dikelola dengan benar sehingga kegagalan dalam penyimpanan vaksin sangat tinggi, suhu penyimpanan dan transportasi vaksin banyak yang dibawah 0o C . Hal ini tentunya sangat membahayakan bagi vaksin yang peka pembekuakn ( FS ). Disamping itu terdapat juga vaksin yang terpapar suhu panas sehingga dikhawatirkan merusak/membahayakan vaksin yang peka panas (HS)

Page 22: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

A. PERAWATAN LEMARI ES TINGKAT PUSKESMAS

a. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari setiap pagi & sore dan dicatat pada kartu suhu yang berwarna merah.

b. Hindari buka tutup lemari es lebih dari 2 kali sehari

c. Bila suhu lemari es sudah stabil antara +2o C s.d +8o C posisi Thermostat tidak perlu dirubah-rubah.

1. PERAWATAN HARIAN

2. PERAWATAN MINGGUAN

a. Bersihkan bagian luar lemari es dari kotoran dan debu

b. Periksa listrik pada stop kontak, upayakan jangan kendor.

Page 23: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

3. PERAWATAN BULANAN

a. Bersihkan bagian luar dan dalam Lemari Es

b. Bersihkan karet seal pintu dan periksa kerapatan dengan selembar kertas. Bila perlu beri bedak atau talk.

c. Periksa segel pintu Lemari Es, bila perlu beri pelumas.

d. Perhatikan tebal bunga es pada dinding evavorator, bila ketebalan mencapai 0,5 cm lakukan pencairan bunga es (de-frost)

e. Atau Lakukan pencairan bunga es secara rutin sebulan sekali pada saat vaksin tinggal sedikit ( kebutuhan seminggu )

Page 24: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

B. PENCAIRAN BUNGA ES PADA LEMARI ES

a. Pindahkan Vaksin kedalam Cold Box atau Lemari Es lain

b. Cabut steker Lemari Es dari Sto Kontak (Jangan mematikan Lemari es dari Thermostat )

c. Keluarkam Cold Pack dari lemari es

d. Siramlah bunga es pada evavorator dengan air biasa (air hangat) setelah bunga es hilang lalu bersihkan/keringkan dengan kain lap.

e. Selama pencairan bunga es pintu lemari es harus terbuka.

f. Setelah bersih dan kering masukan kembali cold pack cair ke dalam Lemari es.

g. Setelah suhu mencapai + 8o C atau suhu stabil isi kembali Lemari Es dengan vaksin.

Page 25: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

C. MENGUKUR KERAPATAN PINTU LEMARI ES

e. Bila kertas mudah ditarik, berarti pintu sudah tidak rapat lagi, kerapatan pintu sudah mulai renggang dan suhu bagian dalam tidak stabil. Bila kertas tersebut sukar ditarik berarti kerapatan pintu masih berfungsi dengan baik.

a. Pergunakan selembar kertas jenis HVS atau lainnya

b. Buka pintu, kemudian letakan kertas pada karet pintu

c. Tutuplah pintu kembali

d. Tariklah kertas tersebut

Page 26: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

D. SUKU CADANG LEMARI ES

• 1 buah Heater 220 volt sesuai dengan typenya

• 1 buah Thermostat sesuai dengan typenya

• 1 buah karet seal pintu

Setiap Lemari es Absorpsi harus tersedia suku cadang ;

• 1 buah Thermostat sesuai type yang dipakai

• 1 buah Relay untuk Kompresor

• 1 buah karet seal pintu

Setiap Lemari es Kompresi harus tersedia suku cadang ;

Page 27: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Check List – 1 Lemari Es tidak dapat hidup dan tidak ada pendinginan

No PERIKSA TINDAKAN

1. Apakah Steker terpasang pada stop kontak . Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Pasang Steker Lemari Es pada Stop Kontak

2 Apakah Thermostat pada poisis ONBila “ YA “

Bila “TIDAK” : Kemungkinan Thermostat pada posisi OFF , set ke posisi ON putar ke kanan

3. Pindahkan Steker Lemari Es pada Stop Kontak lain. Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Periksa sambungan kabel pada steker Lemari Es, bila perlu ganti dg steker lain

4. Sudahkah tersambung dengan tepat dan benar. Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Periksa pemasangan steker Lemari es pasang dengan benar

5. Apakah Thermostat berbunyi “Klik” pada saat diputar dari posisi OFF ke posisis ON. Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Ganti dg Thermostat baru Stelah Thermostat baru Lemari Es tetap tidak berfungsi , maka

PANGGIL TEKNISI

Page 28: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Check List – 2 Suhu Lemari Es diatas + 8o C

No

PERIKSA TINDAKAN

1. Apakah Termometer berfungsi dengan benar . Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Bandingkan dengan termometer lain dan ganti bila rusak

2 Apakah dinding Evaporator terdapat bungan esBila “ YA “

Bila “TIDAK” : Bila banyak bunga es lakukan pencairan bungan es

3. Apakah pintu Lemaris tertutup rapatBila “ YA “

Bila “TIDAK” : Periksa karet pintu, setel kembali pintu,engsel pintu.

4. Apakah ada sirkulasi udara dibagian luar dan dalam Lemaris Es. Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Periksa letak Lemari Es upayakan ada sirkulasi. Beri jarak dalam menyimpan vaksin

5. Apakah Kondensor bersih dari demu & kotoranBila “ YA “

Bila “TIDAK” : Bersihkan Kondensor. Gunakan sikat lembut atau penyedot debu

6. Apakah Thermostat berfungsi dengan baikBila “ YA “

Bila “TIDAK” : Sambung langsung kabel Thermostat . Kemudia periksa kompresor dapat hidup ?

7. Putar Thermostat kearah jarum jam, setelah 24 Jam apakah suhu dapat turun.

Bila “TIDAK” : Setelah 24 jam atau setelah kabel Thermostat disambung langsung tetapi suhu tidak dapat turun , maka

PANGGIL TEKNISI

Page 29: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Check List – 3 Suhu Lemari Es DIBAWAH + 2o C

No PERIKSA TINDAKAN

1. Apakah Termometer berfungsi dengan benar . Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Bandingkan dengan termometer lain dan ganti bila rusak

2 Apakah posisi Thermostat telah benar.Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Se Thermostat putar pada poisis Medium atau angka 3-4

3. Setelah 24 jam apakah suhu berubah Bila “ YA “

Bila “TIDAK” : Ganti Thermostat yang sesuai, setelah diganti suhu tidak berubah

PANGGIL TEKNISI

Page 30: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

IVIV

Vaksin dalam Program Imunisasi merupakan unsur yang sangat penting . Pemantauan dalam pengelolaan vaksin merupakan salah satu bagian dari kegiatan sistim rantai vaksin . Pemantauan suhu vaksin dapat dilakukan secara visualisasi dengan alat pemantau suhu panas atau dingin. Alat pemantau suhu dapat meyakinkan petugas imunisasi dilapangan bahwa vaksin yang diberikan masih mempunyai potensi yang tinggi sehingga bila diberikan pada sasaran dapat menimbulkan kekebalan.

Ada beberapa macam peralatan Pemantauan Suhu ;

1. TERMOGRAFTERMOGRAF

a. Termograf adalah suatu alat pengukur suhu pada kamar dingin , Lemari Es dan Freezer

b. Fungsi Termograf adalah untuk memantau suhu secara terus menerus selama 24 jam dan hasilnya secara otomatis tercatat pada kertas grafik suhu. Setelah 7 hari kertas grafik harus diganti dengan yang baru.

Page 31: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

2. DIAL TERMOMETERDIAL TERMOMETER

a. Dial Termometer adalah suatu alat pengukur suhu yang menggunakan sensor untuk mengukur suhu Kamar dingin,Lemari Es / Freezer.

b. Fungsi Dial Termometer adalah untuk memantau suhu Kamar Dingin/Lemari Es/Freezer secara terus menerus selama 24 jam.

c. Cara penggunaan : Sensor Termometer dimasukan kedalam Kamar dingin/Lemari Es/ Freezer untuk mengukur suhu bagian dalam

Sensor diletakan pada salah satu dinding bagian dalam Sensor jangan menempel pada dinding beri jarak minimal 2

cm Bagian luar Termometer (pembaca suhu) menempel pada

dinding kamar dingin atau dinding dekat Lemari Es / Freezer Termometer ini baru dapat mengukur secara akurat setelah 1 jam Periksa dan catat suhu pada Dial Termometer 2 kali sehari ( Pagi & Sore ) Suhu Kamar Dingin / Lemari Es / ILR harus selalu antar + 2o C s.d + 8o C Bila terjadi penyimpangan suhu pada termometer harus segera dilaporkan

pada atasan untuk segera diambil langkah antisipasi. Lakukan kalibrasi pada Termometer minimal 3 bulan sekali.

Page 32: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

3. TERMOMETER MULLERTERMOMETER MULLER

a. Termometer Muller adalah suatu alat pengukur suhu tanpa menggunakan sensor pengukur .

b. Cara penggunaan :

4. FREEZE WATCHFREEZE WATCH

a. Freeze Watch adalah suatu alat pemantau suhu dingin dibawah 0o C

b. Berfungsi sebagai alat pemantau suhu dingin, bulb didalam akan pecah pada suhu dibawah 0 º C (dengan RH 20 % - 60 % ) dan cairan biru akan menyebar , vaksin yang mudah rusak karena suhu dibawah 0 º C adalah Hepatitis B , DPT , DT , TT

Freeze Watch tidak dapat memantau paparan suhu panas

Masukan Termometer ini kedalam Lemari Es untuk mengukur suhu bagian dalamnya.

Termometer ini dapat digunakan untuk memantau suhu selama pengiriman vaksin berlangsung.

Page 33: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

5. FREEZE TAGFREEZE TAG

a. Freeze Tag adalah suatu alat pemantau suhu dingin dibawah 0o C

b. Fungsi Freeze Tag sama dengan Freeze Watch adalah untuk memantau suhu Kamar Dingin/Lemari Es yang menyimpan vaksin atau memantau saat mengirim vaksin FS .

c. Freeze Tag digerakan dengan baterai 1,5 volt yang dapat bertahan selama 3 tahun

d. Cara kerja : Alat ini menggunakan sistem elektronik dengan menampilkan tanda rumput ( V ) atau silang ( X ) . Bila tanda rumput pada monitor berubah menjadi tanda silang hal ini menandakan bahwa sudah terpapar suhu dibawah 0o C .

Freeze -tag tidak dapat memantau paparan suhu

panas

Page 34: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

6. VCCM ( Vaccine Cold Chain Monitor)VCCM ( Vaccine Cold Chain Monitor)

a. VCCM adalah alat pemantau suhu paparan panasb. Fungsi untuk memantau suhu vaksin selama dalam perjalanan

maupun dalam penyimpananc. VCCM mempunyai 4 jendela monitor yaitu terdiri dari A , B , C & D

Setiap jendela mempunyai karakteristik pemantauan perubahan suhu sendiri.

d. Cara penggunaan ;

Pada saat pengiriman vaksin tulis pada “ Kotak penyalur ==> Nama pabrik / Propinsi , tanggal pengepakan , nama vaksin.

Setiap 3.000 dosis vaksin menggunakan 1 lembar VCCM

Untuk mengaktifkan VCCM , letakan VCCM pada ruang / vaksin yang akan dipantau, tunggu 10 menit untuk menyesuaikan suhu , setelah diaktifkan dengan menarik lidah pada ujung jendela.

VCCM tidak akan berfungsi bila lidah pada ujung jendela belum ditarik atau diaktifkan.

Page 35: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

d. Cara membaca VCCM

Bila jendela A,B,C & D semua PUTIH berarti vaksin yang dipantau dalam keadaan baik, semua vaksin dapat digunakan.

Bila jendela A Biru, berarti vaksin yang dipantau telah terpapar pada suhu 12o C dalam waktu 3 hari atau 21o C dalam waktu 2 hari. Untuk Polio hanya dapat digunakan sampai 3 bulan.

Bila jendela A & B Biru, berarti vaksin yang dipantau telah terpapar pada suhu 12o C dalam waktu 8 hari atau 21o C dalam waktu 6 hari. Untuk Polio harus dites sebelum digunakan , Vaksin Campak hanya dapat digunakan sampai 3 bulan. Vaksin DPT,BCG,TT,DT & Hep.B dapat digunakan seperti biasa.

Bila jendela A,B,C Biru berarti vaksin yang dipantau telah terpapar pada suhu 12o C dalam waktu 14 hari atau 21o C dalam waktu 11 hari. Untuk Polio dan Campak harus dites sebelum digunakan , Vaksin DPT & BCG hanya dapat digunakan sampai 3 bulan vaksin TT,DT & Hep.B dapat digunakan seperti biasa.

Bila jendela A,B,C & D Biru berarti vaksin yang dipantau telah terpapar suhu diatas 34o C dan sistem pengelolaan rantai vaksin sudah terputus. Vaksin tidak dapat digunakan.

Bila jendela A,B,C PUTIH tapi D Biru berarti vaksin yang dipantau telah terpapar suhu diatas 34o C selama 2 jam artinya rantai vaksin sudah pernah terputus. Vaksin tidak dapat digunakan.

Page 36: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

7. STOP WATCHSTOP WATCH

a. Stop Watch adalah alat pemantau suhu yang terdiri dari CCm ( Cold Chain Monitor ) Monitor Mark dengan 4 jendela ABCD dan Freeze Watch. CCM berfungsi memantau paparan suhu panas dan Freeze Watch untuk memantau suhu dingin dibawah 0o C

b. Stop Watch merupakan kombinasi antara VCCM & Freeze atch.

8. V V M V V M ( Vaksin Vial Monitor )

a. VVM adalah alat pemantau paparan suhu panasb. Fungsi : untuk memantau suhu vaksin selama dalam

perjalanan maupun penyimpanan.c. VVM ditempelkan pada setiap vial vaksin

d. Mempunyai bentuk lingkaran dengan segi empat pada bagian dalamnya.

e. Diameter VVM sekitar 0,7 cm f. VVM mempunyai karakteristik yang berbeda , spesifik untuk setiap

jenis vaksin. VVM untuk vaksin Polio tidak dapat digunakan untuk vaksin Hep.B, begitu juga sebaliknya.

g. Setiap jenis vaksin mempunyai VVM tersendiri.

Page 37: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Cara Kerja V V M

Mengikuti rumus Arrhenius (reaksi kimia : Monomer menjadi polimer ). Warna indikator bertambah gelap dengan berlalunya waktu dan

paparan panas secara kumulatif. Perubahan warna menetap. Perubahan warna indikator bertambah cepat dengan peningkatan suhu.

Manfaat Penggunaan V V M

Memberikan peringatan pada petugas kapan harus menolak atau tidak menggunakan vaksin.

Memungkinkan vaksin disimpan / dipakai diluar rantai dingin Memberikan petunjuk vaksin mana harus lebih dahulu disalurkan /

dipakai Memungkinkan pemantauan kualitas rantai dingin pada berbagai

tingkat penyaluran dan penyimpanan.

Page 38: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

UNIJECT

Cara Penggunaan VVMCara Penggunaan VVM

VVM Menyatakan : GUNAKAN VAKSIN INI ---

Segi empat dibagian dalam lebih terang dari lingkaran diluarnya.

VVM Menyatakan : GUNAKAN VAKSIN INI ---

UNIJECT

A

B

Segi empat dibagian dalam lebih terang dari pada lingkaran diluarnya.

Gunakan secepatnya / lebih dahulu dari yang lain

Page 39: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

VVM Menyatakan : JANGAN Menggunakan Vaksin ini !!

Segi empat dibagian dalam Sama dengan lingkaran diluarnya.

VVM Menyatakan : JANGAN Menggunakan Vaksin ini !!

C

D

Segi empat dibagian dalam Lebih Gelap dari pada lingkaran diluarnya.

Page 40: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

9. DATA LOGGER / TINY T T M ( TIME TEMPERATURE MONITOR )DATA LOGGER / TINY T T M ( TIME TEMPERATURE MONITOR )

a. Stop Watch adalah alat pemantau suhu yang yang bekerja secara elektronik , alat ini dapat merekam data suhu didalam maupun diluar Kamar Dingin/Lemari Es/Freezer.

b. Fungsi : untuk memantau suhu secara kontinyu pada kondisi kamar dingin/Lemari Es / Freezer. Sering digunakan untuk studi, memantau kondisi rantai vaksin yang dianggap belum baik.

c. Tiny TTM diprogram melalui Software komputer, kemampuan pengukuran mulai dari – 40o C s.d + 85o C Maksimum penyimpanan data adalah 1.800 pembacaan. Menggunakan baterai 3,6 volt yang dapat bertahan selam 2 tahun.

d. Cara penggunaan ;

Install software program Gemini data logger (GLM program) pada PC atau Note book computer Window System 98,2000 atau Xp , sebaiknya Pentium 4.

Sambungkan secara manual dengan kabel dari PC/note book computer ke data logger / Tiny TTM.

Program data logger sesuai kebutuhan untuk mencatat/merekam suhu,misalnta merekam suhu setiap 1 jam sekali/ 30 menit sekali . Dan lama waktu perekaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 41: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Setelah selesai diprogram, lepaskan Tiny TTM dari kabel dan letakan pada tempat yang akan dipantau suhunya.

Setelah selesai (sesuai batas waktu yang ditentukan) keluarkan data logger , hubungkan kembali dat logger dengan PC atau note book , download data logger melalui computer.

Hasil download dapat ditampilkan dalam bentuk grafik atau data angka yang dapat diubah menjadi microsoft word.

Data download dapat dikirim melalui E-mail.

HASIL DATA LOGGER DENGAN GRAFIK

0

5

10

15

20

25

30

35

5/11 07:16 19:16 5/12 07:16 19:16 5/13 07:16

Time (starting 5/11/2004 07:16:01)

Tem

per

atu

r o C

Page 42: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

KALIBRASI ALAT UKUR

Kalibrasi pada Dial Termometer, bahan yang perlu disiapkan ;

Dial Termometer Tempat berupa Thermos/Vaccine Carrier atau ember plastik Batu Es seberat 0,8 – 1 kg Air 250 cc – 300 cc

1. Menggunakan Batu es1. Menggunakan Batu es

Pengerjaan ; Pecahkan batu es menjadi pecahan kecil

Masukan pecahan batu es kedalam Thermos/Vaccine Carrier/Emberplastik

Beri air dan campurkan hingga merata.

Tunggu sekitar 5 menit.

Masukan sensor DIAL Termometer kedalam air dan es

Tunggu beberapa saat antara 5 – 10 menit, maka jarum pada Termometer harus mencapai 0o C

Page 43: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

2. Menggunakan Data 2. Menggunakan Data LoggerLogger

3. Menggunakan Termometer 3. Menggunakan Termometer PembandingPembandingProses sama dengan No.1 Kalibrasi menggunakan batu es. Termometer

yang telah dikalibrasi dijadikan sebagai dasar pembanding untuk termometer lainnya.

Letakan Data logger menempel sensor Thermostat, tunggu pengukuran selama 24 jam

I L R

Program data logger

30-60 menit

Setelah 24 jam keluarkan

Dan download

Hasil Down load dibuat angka:85. Wednesday, March 24,2004 14:07:31 5.086. Wednesday, March 24,2004 14:37:31 4.687. Wednesday, March 24,2004 15:07:31 4.6 88. Wednesday, March 24,2004 15:37:31 5.089. Wednesday, March 24,2004 16:07:31 5.490. Wednesday, March 24,2004 16:37:31 5.4 89. Wednesday, March 24,2004 17:07:31 5.090. Wednesday, March 24,2004 17:37:31 5.4

Cocokan dengan Termometer pada ILR yang diukur . ( misalnya pada jam 14.07.31 suhu data + 5.0, maka suhu Termometer pada jam tsb harus sama , dst

Page 44: 24901992 Rantai Dingin Vaksin
Page 45: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

PEMANTAUAN SUHU PADA PEMANTAUAN SUHU PADA LEMARI ESLEMARI ES

PERIKSA DAN CATAT SUHU LEMARI ES 2 KALI SEHARI YAITU PAGI

DAN SORE HARI PADA LEMBAR GRAFIK SUHU

BILA MENGGUNAKAN FREEZE WATCH CATAT KEADAANNYA.

PADA VAKSIN YANG MENGGUNAKAN VVM , MAKA CATAT JUGA

KONDISI VVM

HINDARKAN SERINGNYA BUKA-TUTUP PADA LEMARI ES.

BILA SUHU LEMARI ES SUDAH STABIL ANTARA +2º C s/d +8º C

“POSISI THERMOSTAT“ TIDAK PERLU DIRUBAH.

Page 46: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

VVVaksin memiliki sifat yang sangat peka terhadap panas yang berlebihan maupun dingin berlebihan,juga terhadap sinar matahari langsung kondisi seperti ini secara langsung dapat merusak vaksin .Vaksin merupakan barang bilogis yang spesifik sehingga perlu dilakukan penanganannya khusus .

Penanganan Penerimaan Vaksin Penanganan Penyimpanan Vaksin

Penanganan Pengambilan Vaksin

Penanganan Pengeluaran Vaksin

Cold Chain tidak akan efektif , walaupun dengan peralatan yang modern sekalipun , bila tidak ada petugas yang menangani secara benar

EMPAT HAL TERPENTING DARI PENANGANAN VAKSIN

Page 47: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

1. PENERIMAAN VAKSIN

Yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada saat penerimaan vaksin yaitu ;- Jumlah setiap jenis vaksin apakah sesuai dengan SBBK- Periksa Exp dan VVM pada vial vaksin secara random.- Catat penerimaan vaksin kedalam buku/kartu stock vaksin .- Lakukan Uji Kocok (Shake Test) untuk tiap vaksin FS .

UJI KOCOKSebelum Uji kocok dilakukan terlebih dahulu sudah ada vaksin yang dibekukan(beri tanda) untuk pembanding dalam uji kocok.

Pengendapan vaksin “ tersangka Beku”

LEBIH LAMBATLEBIH LAMBATDari vaksin yang dibekukan

GUNAKAN

Pengendapan vaksin “ tersangka Beku”

SAMA atau LEBIH CEPATSAMA atau LEBIH CEPATDari vaksin yang dibekukan

JANGAN GUNAKANVaksin sudah Rusak

Page 48: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

2. PENYIMPANAN VAKSIN

JENIS

VAKSIN

Pusat Bio Farma

Propinsi Kabupaten PuskesmasBiddes/Unit Pelayanan

MASA SIMPAN VAKSIN

6 Bulan3 bl + 1 bl

Cadangan

2 bl + 1 bl

Cadangan

1 bl + 1 mg

Cadangan

1 bl + 1 mg

Cadangan

Polio FREEZER SUHU - 15º C s.d – 25º C

DPT

DT

T TLEMARI ES

SUHU +2o C s.d +8o C B C G

CAMPAK

HEP.B (vial)

DPT-HB

HB.UNIJECT Suhu Ruangan

Agar vaksin tetap mempunyai potensi yang baik sewaktu diberikan kepada sasaran maka vaksin harus disimpan pada suhu tertentu dengan lama penyimpanan yang telah ditentukan dimasing-masing tingkatan administrasi.

Page 49: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

PENYIMPANAN VAKSIN DI PUSKESMAS

A. Penempatan Lemari Es

1. Jarak minmal antara Lemaris Es dengan dinding belakang ± 10 – 15 cm atau Pintu Lemari es dapat dibuka.

2. Jarak minimal antara Lemaris dengan Lemari Es lainnya ± 15 cm 3. Lemari Es tidak terkena sinar matahari langsung4. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup5. Setiap 1 unit Lemari Es menggunakan hanya 1 Stop Kontak Listrik.

B. Penyimpanan Vaksin di lemari Es

1. Semua vaksin disimpan pada suhu +2o C s.d + 8o C2. Bagian bawah Lemari Es diletakan water pack sebagai penahan

dingin dan kesetabilan suhu3. Jarak antara dus vaksin minimal 1 – 2 cm atau satu jari tangan.4. Vaksin HS diletakan pada dekat dengan Evavorator5. Vaksin FS diletakan berjauhan dengan Evavorator

Satu buah Lemari Es dipantau dengan 1 buah Termometer Muller & Kartu Suhu

Page 50: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

TATA CARA PENYIMPANAN VAKSIN DI TINGKAT TATA CARA PENYIMPANAN VAKSIN DI TINGKAT PUSKESMAS / UNIT PELAYANAN SWASTAPUSKESMAS / UNIT PELAYANAN SWASTA

LEMARI ES HANYA UNTUK MENYIMPAN VAKSIN. COLD PACK YANG ADA DIDALAMNYA JANGAN DIPINDAHKAN

Page 51: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Bersihkan Refrigerator bila timbul bunga es

Tempatkan Thermometer & Freeze watch dianatar vaksin DPT,DT, TT & HB .Freeze watch mendeteksi Pembekuan

Beri jarak antar kotak vaksin untuk sirkulasi udara

Jangan merubah Thermostat sekalipun suhu diatas +8º C disaat siang hari yang terik

Atur Thermostat Off pada suhu + 4º

C

Letakan Cold Pack dibagian dasar dan bagian evaporator.Letakan Vaksin yang peka pembekuan (DPT,TT,DT & HB) jauh dari evaporator

HINDARI PEMBEKUAN VAKSIN !!PEMBEKUAN MERUSAK VAKSIN DPT,TT,DT DAN HB

Page 52: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

3. PENGAMBILAN VAKSIN

Yang perlu dipersiapkan pada saat pengambilan vaksin yaitu ;

- Menghitung Jumlah setiap jenis vaksin sesuai kebutuhan

- Menyiapkan Water pack yang sudah didinginkan minimal 24 jam dalam Lemari Es ( suhu +2o C s.d +8o C ) dan Box vaksin disesuaikan dengan volume vaksin yang akan diambil

- Siapkan alat pematau suhu (Freeze watch atau Termometer muller)

4. PENGELUARAN VAKSIN

a. Memilih vaksin yang akan dikeluarkan- Vaksin dengan kondisi VVM (B)

- Vaksin dengan Exp terdekat ( EEFO = Early Expire First Out )

- Vaksin yang lebih dulu masuk dikeluarkan lebih awal ( FIFO = First In First Out )

Page 53: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

b. Petugas khusus yang ditunjuk menangani Vaksin

MENCATAT SUHU LEMARI ES, PERIKSA KEADAAN VVM DAN FREEZE WATCH.

MEMERIKSA DAN MENCATAT VAKSIN SAAT DATANG MELIPUTI SUHU VAKSIN SELAMA PERJALANAN (bila menggunakan VVM atau Freeze watch periksalah keadaan alat tsb ) JUMLAH, EXPIRE DATE.

MEMERIKSA DAN MENCATAT VAKSIN SAAT DIKELUARKAN MELIPUTI JUMLAH, EXPIRE DATE, KEADAAN VAKSIN ( periksa VVM dan Freeze watch bila ada )

PRINSIP “ FIFO (First IN First OUT) “ PADA SAAT MENGELUARKAN VAKSIN.

UTAMAKAN VAKSIN YANG MENDEKATI MASA KADALUARSA UNTUK DIPAKAI TERLEBIH DULU.

VAKSIN YANG DATANG DARI LAPANGAN NAMUN BELUM DIBUKA (DIPAKAI) BERI TANDA DAN SIMPAN DALAM LEMARI ES UNTUK DIGUNAKAN HARI BERIKUTNYA.

Page 54: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

PENYUSUNAN VAKSIN DALAM THERMOS

PENUTUP

WATER PACK

RUANG VAKSIN

WATER PACK

VaksinWater packWater pack

Page 55: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

PENCATATAN STOCK VAKSINPENCATATAN STOCK VAKSIN TAHUN : TAHUN :

JENIS VAKSIN : .......................................

Propinsi

Kab/Kodya

Puskesmas

No Tgl/blnDiterima

dari

Dikeluarkan

ke

JumlahSisa

Kumulatif KetPemasukan (Vial)

Kondisi VVM

A,B,C,DPengeluaran

(Vial)

Kondisi VVM

A,B,C,DNo.Batch Bl/Th

Kadaluarsa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Page 56: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

VIVIPerencanaan merupakan salah satu unsur manajemen yang penting dalam pengelolaan Program Imunisasi. Secara teoritis dalam konsep perencanaan ada suatu logika yang bersifat “Generik” yang senantiasa dapat diterapkan dalam semua keadaan dan situasi .

Logika “Generik” tersebut adalah logika dalam “siklus pemecahan masalah” , yang dengan kata lain adalah prinsip-prinsip pokok manajemen yang dikenal sebagai “ POACE “ ( Planning, Organizing,Controlling and Evaluation). Di Indonesia (Depkes –RI) disebut juga sebagai siklus “ P1 – P2-P3 “ , yaitu P1 = Perencanaan , P2 = Pengorganisasian dan Penggerakan, P3 = Pengawasan,Pengendalian dan Penilaian.

Perencanaan Program Imunisasi selama ini dirasakan lebih didominasi oleh proses “ Top Down “.

Berbagai keluhan dikemukakan tentang hal ini. Pertama sering terjadi target-target yang ditentukan dari pusat, yang biasanya didasarkan pada proyeksi nasional, tidak sesuai dengan situasi riil di daerah (Kab/Kodya).

Untuk menghindari hal tersebut perencanaan kebutuhan vaksin dan alat suntik dalam program imunisasi dimulai dari tingkat Puskesmas dengan dasar besaran jumlah sasaran tiap jenis pelayanan imunisasi, perkiraan target cakupan yang akan dicapai serta indek pemakaian vaksin (IP)

Page 57: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

PERENCANAANPERENCANAAN

KEBUTUHAN VAKSINKEBUTUHAN VAKSIN

KEBUTUHAN ALAT KEBUTUHAN ALAT

SUNTIKSUNTIK

KEBUTUHAN SAFETY KEBUTUHAN SAFETY

BOXBOX

Page 58: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

LANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAHMENGHITUNGMENGHITUNGKEBUTUHANKEBUTUHAN

VAKSINVAKSIN

MENGHITUNG MENGHITUNG JUMLAH SASARANJUMLAH SASARAN

MENENTUKANMENENTUKANTARGET TARGET

CAKUPANCAKUPAN

MENGHITUNGMENGHITUNGJUMLAH VAKSINJUMLAH VAKSIN

1

2

3

KEBUTUHAN VAKSINKEBUTUHAN VAKSIN

Page 59: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

1. MENGHITUNG JUMLAH 1. MENGHITUNG JUMLAH SASARANSASARAN

Juml. Sasaran BayiBayi = CBR x Juml. Penduduk

Misalnya : CBR (Angka kelahiran) = 2,55 %

Jumlah sasaran Bayi = 2,55 % x Jumlah Penduduk

Jumlah sasaran Ibu Hamil = 1,1 x Jumlah Bayi

Jumlah sasaran WUS = 21,9 % x Jumlah Penduduk( Wanita Usia Subur = Usia 15 – 39 Tahun )

Jumlah sasaran anak Sekolah Tingkat dasar Kelas 1 , 2 & Kelas 3 berdasarkan data dari Dikdas dan Depag setempat.

Page 60: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

2. MENENTUKAN TARGET CAKUPAN2. MENENTUKAN TARGET CAKUPAN

SETELAH MENGHITUNG JUMLAH SASARAN , PERLU MENENTUKAN TARGET MINIMUM CAKUPAN YANG AKAN DICAPAI PADA TAHUN YANG DIRENCANAKAN UNTUK MENGETAHUI KEBUTUHAN VAKSIN YANG SEBENARNYA .

TARGET Propinsi DKI ; BCG : 100 % DPT.1 : 100 % DPT.2 : 95 % DPT.3 : 90 % POLIO.1 : 100 % POLIO.2 : 97 % POLIO.3 : 94 % POLIO.4 : 90 %

CAMPAK : 90 % HEP B.1 : 100 % HEP B.2 : 95 % HEP B.3 : 90 % TT.1 IH : 90 % TT.2 IH : 80 %

Page 61: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Menghitung Indek Pemakaian Vaksin ( IP )

I PTahun

lalu

Jumlah dosis (Cakupan) Tahun lalu

Jumlah Vaksin dipakai Tahun lalu

DOSIS EFEKTIF VAKSINJENIS VAKSIN DOSIS/KEMASAN DOSIS EFEKTIF

BCG 20 / Amp8 20 / Amp

DPT 10 / Vial 8 / Vial

POLIO 10 / Vial 8 / Vial

CAMPAK 10 / Vial 8 / Vial

Hepatitis B 1 / Kemasan 1 / Kemasan

DT 10 / Vial 8 / Vial

TT 10 / Vial 8 / Vial

Page 62: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

3. MENGHITUNG KEBUTUHAN VAKSIN

Kebutuhan

Vaksin BCG

Target BCG X ∑ Sasaran

= .......... AmpIP BCG

Kebutuhan

Vaksin DPT

Target(D1+D2+D3) X ∑ Sasaran

= .......... VialIP DPT

Kebutuhan

Vaksin Polio Target(P1+P2+P3+P4) X ∑

Sasaran = ..........

VialIP Polio

Page 63: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Kebutuhan

Vaksin Hep.B

Target(HB1+HB2+HB3) X ∑ Sasaran

= ........

bhIP Hep.B

Kebutuhan

Vaksin Hep.B

Target(HB1+HB2+HB3) X ∑ Sasaran

= ........

bhIP Hep.B

KebutuhanVaksin

Campak

Target Campak X ∑ Sasaran

= .......... VialIP Campak

KebutuhanVaksin DT

Target DT X ∑ Murid SD Kls.1

= .......... VialIP DT

Page 64: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Kebutuhan Vaksin TTTTKebutuhan vaksin TT TT Bumil , TT WUS & TT anak Sekolah (Murid SD Kelas 2 & 3)

Target(T1+T2) Bumil X ∑ Sasaran Bumil = ........ Vial

IP TT

Target(TT WUS) X ∑ Sasaran WUS = ........ Vial

IP TT

∑ Sasaran murid SD Kls.2 & 3 = ........ Vial

IP TT

1

2

3

Page 65: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Contoh Menghitung kebutuhan vaksin dengan sasaran Bayi = 1.000 dengan sasaran Bayi = 1.000 bayibayi

Keb.Vaksin DPT =

Target (D.1+ D.2+ D.3) x ∑ sasaranIP DPT

(100%+95%+90%) X ∑ sasaranIP DPT ( 8 )

2,85 x 1.000 8

2.850 8

357 Vial

Menghitung kebutuhan vaksin DPTDPT

Page 66: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

Menghitung kebutuhan vaksin POLIOPOLIO

KebutuhanVaksin Polio

Target (P1+P2+P3+P4) X ∑ sasaran

=IP

KebutuhanVaksin Polio

(100%+ 97%+ 94%+90%) X 1.000 bayi

=IP (8)

KebutuhanVaksin Polio

381% X 1.000 bayi

= 477 vialIP (8)

Page 67: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

NO JENIS VAKSIN

JUMLAH

I PJUMLAH VAKSIN

SASARAN TARGETJUMLAH

DOSIS Vaksin

DIBUTUHKAN

1 2 3 4 5 = ( 3 X 4) 6 7 = ( 5 : 6 )

1 B C G 1.275 100% 1.275 7 182

2 D P T     3.634   454

  D P T. 1 1.275 100% 1.275 8 159

  D P T. 2 1.275 95% 1.211 8 151

  D P T. 3 1.275 90% 1.148 8 143

3 POLIO.1     4.858   607

  POLIO.1 1.275 100% 1.275 8 159

  POLIO.2 1.275 97% 1.237 8 155

  POLIO.3 1.275 94% 1.199 8 150

  POLIO.4 1.275 90% 1.148 8 143

RENCANA KEBUTUHAN VAKSIN PROGRAM IMUNISASIDI KECAMATAN BABAKAN TAHUN 2006

JUMLAH PENDUDUK : 50.000 orangANGKA CBR (digunakan) : 2,55 % Program Excel

Page 68: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

NO JENIS VAKSIN

JUMLAH

I PJUMLAH VAKSINSASARA

NTARGET

JUMLAH

DOSIS Vaksin

DIBUTUHKAN

1 2 3 4 5 = ( 3 X 4) 6 7 = ( 5 : 6 )

4 CAMPAK     2.010   251

  Campak (Bayi) 1.275 90% 1.148 8 143

  Campak (BIAS Kls.1)

862 100% 862 8 108

5 Hep. B (Uniject)

    3.251   3.251

  Hep.B-1 1.275 90% 1.148 1 1.148

  Hep.B-2 1.275 85% 1.084 1 1.084

  Hep.B-3 1.275 80% 1.020 1 1.020

6 T T     3.995   499

  TT.1 (Bumil) 1.403 90% 1.263 8 158

  TT.2 (Bumil) 1.403 80% 1.122 8 140

  TT (BIAS Kls.2) 818 100% 818 8 102

  TT (BIAS Kls.3) 792 100% 792 8 99

7 DT (BIAS Kls.1)

862 100% 862 8 108

Page 69: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

MENGHITUNG KEBUTUHAN ALAT SUNTIK

ALAT SUNTIKAlat suntik yang digunakan adalah alat suntik sekali pakai( Auto Distruck ) meliputi ;

•Ukuran 0,1 ml = untuk imunisasi BCG•Ukuran 0,5 ml = untuk Imunisasi DPT,Campak & TT•Ukuran 5 ml = untuk melarutkan (oplos) Vaksin Campak & BCG

Khusus alat suntik untuk oplosan , kebutuhannya dihitung sebanyakjumlah vaksin yang menggunakan pelarut ( Campak & BCG )

Karena Fasilitas Kes Swasta alat suntik menyediakan sendiri , maka hasil perhitungan kebutuhan alat suntik dikurangi dg perkiraan jumlah alat suntik yg digunakan Fasilitas Kes swasta yg melapor .

Page 70: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

KEBUTUHAN ALAT SUNTIKKEBUTUHAN ALAT SUNTIK

Kebutuhan Alat Suntik sesuai Jumlah dosis yang telah dihitung pada Kebutuhan Vaksin dan disesuaikan jenis alat suntik peruntukannya.

Menghitung kebutuhan Alat Suntik 0,5 ml

∑ Dosis DPT + ∑ Dosis Campak + ∑ Dosis TT + ∑ Dosis DT

Menghitung kebutuhan Alat Suntik 0,1 ml = Jumlah Dosis BCG

Menghitung kebutuhan Alat Suntik 5 ml = Jumlah vial vaksin Campak +

( Untuk Oplos Vaksin Campak & Vaksin BCG)( Untuk Oplos Vaksin Campak & Vaksin BCG) Jumlah ampul vaksin BCG

KEBUTUHAN SAFETY BOXKEBUTUHAN SAFETY BOX

Menghitung Kebutuhan Safety Box Jumlah seluruh alat suntik yang akan digunakan termasuk untuk oplos dibagi volume Safety Box ( 100 bh )

Page 71: 24901992 Rantai Dingin Vaksin

UKURAN VOLUME VAKSIN PROGRAM IMUNISASI

No JENIS VAKSINJumah

ml / vialIsi

1 dusUkuran Dus

(liter)

VolumeVial+Pack

(liter)

1 B C G 4 ml 10 amp8,7 x 3,6 x 11,1 cm = 0,348

0,035

2 D P T 5 ml 10 vial4,4 x 4,4 x 11,0 cm = 0,213

0,021

3 POLIO 1 ml 10 vial4,0 x 2,0 x 9,0 cm= 0,072

0,008

4 CAMPAK 5 ml 10 vial5,0 x 5,0 x 12,3 cm= 0,308

0,031

5 T T 5 ml 10 vial4,4 x 4,4 x 11,0 cm= 0,213

0,021

6 D T 5 ml 10 vial4,4 x 4,4 x 11,0 cm= 0,213

0,021

7 Hep.B (Vial) 5 ml 10 vial4,5 x 4,5 x 11,0 cm= 0,223

0,022

8 Hep.B (Uniject) 0,5 ml 100 bh17,0 x 15,5 x 12 cm= 3,162

0,317

Pelarut BCG 4 ml 10 amp11,0 x 8,5 x 3,5 cm= 0,327

0,033

Pelarut Campak 5 ml 10 amp8,6 x 8,6 x 3,5 cm= 0,259

0,026