Top Banner
Perawatan pasien dalam kondisi terminal dan Home care Lucy Widasari
44

(22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Jul 16, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Perawatan pasien dalam kondisi terminal dan Home care

Lucy Widasari

Page 2: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Penyakit terminal

• Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi.Kematian adalah tahap akhir kehidupan.

• Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti periode sakit yang panjang.

• Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang tua.

Page 3: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Kondisi Terminal

• Kondisi terminal merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju pada proses kematian dalam < 6 (enam) bulan.

• Kematian bisa disebabkan oleh penyakit degeneratif seperti kanker dan stroke atau kecelakaan

Page 4: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Respon terhadap penyakit yang mengancam hidup dibagi kedalam 4 fase, yaitu (Doka,1993): 1. Fase Prediagnostik Terjadi ketika diketahui ada gejala atau faktor risiko

penyakit.

2. Fase Akut Terpusat pada kondisi krisis. Pasien dihadapkan

pada serangkaian keputusasaan, termasuk kondisi medis, interpersonal, maupun psikologis.

Page 5: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

3. Fase Kronis

Pasien bertempur dengan penyakit dan pengobatannya.

4. Fase Terminal

Dalam kondisi ini kematian bukan lagi hanya kemungkinan, tetapi pasti terjadi

Page 6: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Pasien prioritas 1

Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis tidak stabil,yang memerlukan perawatan intensif ,dengan bantuan alat2 ventilasi ,monitoring, dan obat2 vasoakif.

Misalnya pasien bedah kardiotorak,atau pasien shock septik.

Page 7: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Pasien Prioritas 2

Pasien ini memerlukan pemantauan di ICU.

Pasien ini berisiko sehingga memerlukan terapi segera,karenanya pemantauan intensif menggunakan metoda seperti pulmonary arteri cateteter sangat menolong.

Misalnya pada pasien penyakit jantung,paru,ginjal, setelah mengalami pembedahan mayor.

Page 8: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Pasien Prioritas 3

Pasien kelompok ini sakit kritis dan tidak stabil, dimana status kesehatan sebelumnya,penyakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya, baik masing2 atau kombinasinya,kecil kemungkinan sembuh dan atau mendapat manfaat dari terapi ICU.

Contoh pasien ini adalah Pasien dengan keganasan metastasik disertai penyulit

infeksi pericardial tamponade Sumbatan jalan napas Pasien menderita penyakit jantung atau paru terminal

disertai komplikasi penyakit akut berat

Page 9: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Pemberian Informasi Pada Pasien

• Dapat menimbulkan macam2 ekspresi

• Pertimbangkan perlu/tidaknya pasien mengetahui perjalanan penyakitnya yang mengalami perburukan

• Memberikan informasi pada keluarga

Page 10: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Bayangkan jika anda/keluarga dekat anda adalah pasien dengan kondisi penyakit terminal…apa

yang anda rasakan?

Page 11: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

• Seseorang yang menghadapi kematian/kondisi terminal, akan menjalani hidup, merespons terhadap berbagai kejadian dan orang disekitarnya sampai kematian itu terjadi.

• Perhatian utama pasien terminal sering bukan pada kematian itu sendiri tetapi lebih pada

– kehilangan kontrol terhadap fungsi tubuh

– rasa nyeri yang menyakitkan

– tekanan psikologis yang diakibatkan ketakutan akan perpisahan, & atau kehilangan orang yang dicintai

Page 12: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

• Orang yang telah lama hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan.

• Sebagian beranggapan bahwa kematian sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang akan mempersatukannya dengan orang-orang yang dicintai (pasrah menerimanya)

Page 13: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

• Sedangkan yang lain beranggapan takut akan perpisahan, dikuncilkan, ditelantarkan, kesepian, atau mengalami penderitaan sepanjang hidup.

Page 14: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Perubahan Psikologis

• Dokter harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pasien terminal, dapat mengenali ekspresi wajah yang ditunjukkan (sedih/depresi/marah).

• Problem psikologis lain pada pasien terminal antara lain : ketergantungan, kehilangan harga diri & harapan.

Page 15: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Menurut Kubler Ross (1969) seseorang dengan penyakit terminal menunjukan 5 tahapan, yaitu :

1. Denial (menolak)

• Pada tahap ini individu menyangkal & bertindak seperti tidak terjadi sesuatu, dia mengingkari bahwa dirinya dalam kondisi terminal.

• Pernyataan seperti ‘ tidak mungkin, hal ini tidak akan terjadi pada saya, saya tidak akan mati karena kondisi ini’ umum dilontarkan pasien.

• Petugas kes perlu waspada terhadap isyarat pasien dengan denial dengan cara mananyakan tentang kondisinya shg pasien dapat mengekspresikan perasaan2nya.

Page 16: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

2. Anger (Marah)

• Individu melawan kondisi terminalnya, dia dapat bertindak pada seseorang atau lingkungan di sekitarnya seperti tidak mau minum obat, menolak tindakan medis, tidak ingin makan adalah respon yg mungkin ditunjukkan pasien.

• Petugas kes perlu membantu pasien agar mengerti bahwa masih mrp hal yang normal dalam merespon perasaan kehilangan menjelang kamatian.

• Akan lebih baik bila kemarahan ditujukan pada petugas kes sebagai orang yg dapat dipercaya shg membantu pasien dalam menumbuhkan rasa aman.

Page 17: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

3. Bargaining (Tawar Menawar) • Individu berupaya membuat perjanjian dengan cara

yang halus atau jelas untuk mencegah kematian. Seperti “ Tuhan beri saya kesembuhan, jangan cabut nyawaku, saya akan berbuat baik & mengikuti program pengobatan”.

• Pada fase ini petugas kesehatan perlu mendengarkan segala keluhan & mendorong pasien untuk dapat berbicara karena akan mengurangi rasa bersalah & takut yg tidak masuk akal.

Page 18: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

4. Depresion (Depresi) • Saat kondisi semakin memburuk pasien merasa sangat

kesepian dan menarik diri. Komunikasi terjadi kesenjangan, banyak berdiam diri dan menyendiri,, dan sering bertanya tentang kondisi penyakitnya.

• Pada fase ini petugas kesehatan selalu hadir di dekatnya dan mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien.

• Akan lebih baik jika berkomunikasi secara non verbal yaitu duduk dengan tenang disampingnya dan mengamati reaksi-reaksi non verbal dari pasien shg menumbuhkan rasa aman bagi pasien.

Page 19: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

• Pasien yang berada pada tingkat akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang berfokus akan kebutuhannya yang unik.

• Pasien dalam tahap ini dapat menderita gejala lain yang berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan berhubungan dengan faktor psikososial, agam , dan budaya yang berhubungan dengan proses kematian.

• Keluarga dan pemberi layanan dapat diberikan kelonggaran melayani pasien tahap terminal dan membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan.

Page 20: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Menurut Martocchio, rentang pola hidup sampai menjelang kematian sebagai berikut :

1. Pola Puncak dan lembah • Karakteristik pola ini periodik yang sangat tinggi (puncak)

dan periode krisis (lemah). Pada kondisi puncak, pasien benar-benar merasakan harapan yang tinggi atau besar. Sebaliknya pada periode lemah, pasien merasa sebagai kondisi yang menakutkan sampai bisa menimbulkan depresi.

2. Pola dataran yang turun • Karakteristik pola ini adalah adanya sejumlah tahapan

kemunduran yang terus bertambah dan tidak terduga, yang terjadi selama atau setelah periode kesehatan yang stabil serta berlangsung pada waktu yang tidak bisa dipastikan.

Page 21: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

3. Pola tebing yang menurun • Karakteristik pola ini adalah adanya kondisi

penurunan yang menetap atau stabil, yang menggambarkan semakin buruknya kondisi. Kondisi ini dapat diramalkan dalam waktu yang bisa diperkirakan baik dalam ukuran jam atau hari. Kondisi ini lazim ditemui di Intensive Care Unit.

4. Pola landai yang turun sedikit-sedikit • Karakteristik pola ini kehidupan yang mulai surut

dan hampir tidak teramati sampai akhirnya menuju maut.

Page 22: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Klasifikasi tentang kematian menurut umur

Bayi – 5 tahun • Tidak mengerti tentang kematian, keyakinan bahwa

mati adalah tidur atau pergi yang temporer. 5-9 tahun • Mengerti bahwa titik akhir orang yang mati dapat

dihindari. 9-12 tahun • Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan

dan tidak dapat dihindari, dapat mengekspresikan ide-ide tentang kematian yang diperoleh dari orang tua atau dewasa lainnya.

Page 23: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

12-18 tahun • Mereka takut dengan kematian yang menetap, kadang-

kadang memikirkan tentang kematian yang dikaitkan dengan sikap religi.

18-45 tahun • Memiliki sikap terhadap kematian yang dipengaruhi oleh

religi dan keyakinan 45-65 tahun • Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian

merupakan puncak kecemasan 65- tahun ke atas • Takut kesakitan yang lama. Kematian mengandung

beberapa makna : terbebasnya dari rasa sakit dan reuni dengan anggota keluarga yang telah meninggal.

Page 24: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Gambaran problem yang dihadapi pada kondisi terminal antara lain:

1. Problem Oksigenisasi Respirasi irregular, cepat atau lambat, sirkulasi perifer

menurun, perubahan mental; agitasi-gelisah, tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, nadi ireguler.

2. Problem Eliminasi Konstipasi Dampak pengobatan atau imobilitas memperlambat

peristaltik, kurang diet serat dan asupan makanan juga mempengaruhi konstipasi.

Page 25: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

3. Problem Nutrisi dan Cairan Asupan makanan dan cairan menurun, peristaltic menurun,

distensi abdomen, kehilangan BB, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan, dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun.

4. Problem suhu Ekstremitas dingin, menyebabkan harus memakai

selimut/penghangat 5. Problem Sensori Penglihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat

mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada kornea, kemampuan konsentrasi menurun, pendengaran berkurang, sensasi menurun.

Page 26: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

6. Problem nyeri Ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri

dilakukan secara intra vena, pasien harus selalu didampingi untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyaman.

7. Problem Kulit dan Mobilitas Seringkali tirah baring lama menimbulkan

masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan posisi yang sering.

Page 27: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

8. Masalah Psikologis Pasien terminal dan orang terdekat biasanya mengalami

banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus asa seringkali ditunjukan.

Problem psikologis lain yang muncul pada pasien terminal antara lain ketergantungan, hilang kontrol diri, tidak mampu lagi produktif dalam hidup, kehilangan harga diri dan harapan, kesenjangan komunikasi/ barrier komunikasi.

9. Perubahan Sosial-Spiritual Pasien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi

terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan.

Page 28: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Inti Tatalaksana

• Inti dari penanganan pasien yang menghadapi kondisi terminal adalah memberikan perawatan yang tepat seperti memberikan perhatian yang lebih terhadap pasien sehingga pasien dan keluaga lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi kondisi yang dihadapi.

Page 29: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Tatalaksana kegiatan pelayanan pada tahap terminal akhir hidup di rumah sakit antara lain :

1) Menghormati keputusan dokter untuk tidak

melanjutkan pengobatan dengan persetujuan pasien dan atau keluarganya

2) Melakukan penilaian dan pengelolaan yang sesuai terhadap pasien dalam tahap terminal.

Page 30: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Problem yang berkaitan dengan kematian antara lain:

a) Problem fisik berkaitan dengan kondisi atau penyakit

terminalnya b) Problem psychology, ketidakberdayaan, kehilangan

kontrol, ketergantungan, dan kehilangan diri dan harapan. c) Problem sosial isolasi dan perpisahan d) Problem spiritual e) Ketidak sesuaian antara kebutuhan dan harapan dengan

perlakuan yang didapat ( dokter, perawat, keluarga dan sebagainya )

Page 31: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

3) Memberikan pelayanan dan perawatan pada pasien tahap terminal dengan hormat dan respect

4) Melakukan intervensi untuk mengurangi rasa nyeri, secara primer atau sekunder serta memberikan pengobatan sesuai permintaan pasien dan keluarga

5) Menyediakan akses terapi lainnya yang secara realistis diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup pasien, yang mencakup terapi alternatif atau terapi non tradisional

6) Melakukan intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan keluarga.

7) Melakukan asesmen status mental terhadap keluarga yang ditinggalkan serta edukasi terhadap mekanisme penanganannya.

8) Peka dan tanggap terhadap harapan keluarganya 9) Menghormati hak pasien untuk menolak pengobatan atau

tindakan medis lainnya. 10) Mengikutsertakan keluarga dalam pemberian pelayanan

Page 32: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Tugas dan Tanggung Jawab

1) Tujuan menyelamatkan kehidupan

2) Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui observasi dan monitoring ketat disertai kemampuan menginterprestasikan setiap data yang didapat dan melakukan tindak lanjut.

3) Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempertahankan kehidupan.

4) Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien.

5) Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien kritis dan mempercepat proses penyembuhan pasien.

Page 33: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Gambaran problem yang dihadapi pada kondisi terminal antara lain:

a. Peningkatan Kenyamanan Kenyamanan bagi pasien menjelang kematian termasuk pengenalan dan peredaan distress psikobiologis. Petugas kesehatan harus memberikan bimbingan kepada keluarga

tentang tindakan penenangan bagi pasien sakit terminal. Kontrol nyeri penting karena mengganggu tidur, nafsu makan,

mobilitas, dan fungsi psikologis. Pemberian kenyamanan bagi pasien terminal juga mencakup

pengendalian gejala penyakit dan pemberian terapi. Pasien mungkin akan bergantung pada perawat dan keluarganya

untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya, sehingga petugas kesehatan dapat memberikan bimbingan dan konseling bagi keluarga tentang bagaimana cara memberikan kenyamanan pada pasien.

Page 34: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

b. Pemeliharan Kemandirian Tempat perawatan yang tepat untuk pasien terminal adalah perawatan intensif, pilihan lain adalah perawatan hospice yang memungkinkan perawatan komprehensif di rumah.

Perawat harus memberikan informasi tentang pilihan ini kepada

keluarga dan pasien. Sebagian besar pasien terminal ingin mandiri dalam melakukan

aktivitasnya. Mengizinkan pasien untuk melakukan tugas sederhana seperti

mandi, makan, membaca, akan meningkatkan martabat pasien. Perawat tidak boleh memaksakan partisipasi pasien terutama jika

ketidakmampuan secara fisik membuat partisipasi tersebut menjadi sulit.

Perawat bisa memberikan dorongan kepada keluarga untuk membiarkan pasien membuat keputusan.

Page 35: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

c. Pencegahan Kesepian dan Isolasi membutuhkan kesabaran dan pengalaman untuk merespons secara efektif terhadap pasien menjelang kematian.

Untuk mencegah kesepian dan penyimpangan sensori, perlu meningkatkan kualitas lingkungan.

Lingkungan harus diberi pencahayaan yang baik, keterlibatan anggota keluarga, teman dekat dapat mencegah kesepian.

Keluarga atau penjenguk diperbolehkan bersama pasien menjelang kematian sepanjang waktu.

Petugas kesehatan memberikan bimbingan kepada keluarga untuk tetap/ selalu bersama pasien saat terakhir hidupnya.

Page 36: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

d. Peningkatan Ketenangan Spiritual Peningkatan ketenangan spiritual mempunyai arti lebih besar dari

sekedar meminta rohaniawan. Ketika kematian mendekat, pasien sering mencari ketenangan.

Perawat dan keluarga dapat membantu pasien mengekspresikan

nilai dan keyakinannya.

Pasien menjelang kematian mungkin mencari untuk menemukan tujuan dan makna hidup sebelum menyerahkan diri kepada kematian. Pasien mungkin minta pengampunan baik dari yang maha kuasa atau dari anggota keluarga.

Perawat dan keluarga memberikan ketenangan spiritual dengan menggunakan keterampilan komunikasi, empati, berdoa dengan pasien, membaca kitab suci, atau mendengarkan musik.

Page 37: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

e. Dukungan untuk keluarga yang berduka Anggota keluarga harus didukung melewati waktu

menjelang kematian dari orang yang mereka cintai. Semua tindakan medis, peralatan yang digunakan pada

pasien harus diberikan penjelasan, seperti alat bantu nafas atau pacu jantung.

Kemungkinan yang terjadi selama fase kritis pasien terminal harus dijelaskan pada keluarga.

Page 38: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Perawatan Paliatif Pasien Terminal Perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan

menyeluruh diberikan terhadap penderita melalui pendekatan

multidisiplin keahlian yang terintegrasi.

Tujuan pelayanan perawatan adalah

• untuk mengurangi penderitaan

• memperpanjang umur

• meningkatkan kualitas hidup

• memberikan support kepada keluarga, meski pada akhirnya pasien meninggal, yg terpenting sebelum meninggal pasien sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya

Page 39: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Prinsip terapi Paliatif • Menghargai setiap kehidupan

• Menganggap kematian sebagai proses yang normal

• Tidak mempercepat atau menunda kematian

• Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan

• Menghilangkan gejala

• Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga

• Menghindari tindakan medis yang sia-sia

• Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat

• Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita

Page 40: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Peran Care Givers (dokter /dokter keluarga)

1) Membuat strategi untuk merubah kebiasaan 2) Mempelajari hubungan faktor psikologis dan faktor

kebiasaaan pada penyakit yg diderita 3) Membentuk kelompok yg dapat membantu

kesembuhan pasien 4) Memantau faktor psikologis dan kebiasaan

(therapy) 5) Membantu anggota keluarga dalam pengobatan

(therapy) 6) Memelihara hubungan personal 7) Penilaian indeks coping

Page 41: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Peran dokter keluarga

– Bantuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis : kebersihan diri, mengontrol rasa sakit, membebaskan jalan nafas, bergerak, nutrisi

– Terhadap timbulnya dampak psikologis : adanya kegiatan yang memberikan support/ dukungan bagi pasien

– Penerimaan terhadap regimen pengobatan – Bantuan untuk memenuhi kebutuhan sosial :

meningkatkan dukungan keluarga – Bantuan untuk memenuhi kebutuhan spritual :

– Menanyakan tentang harapan-harapan hidupnya dan rencana2 selanjutnya menjelang kematian.

– Menanyakan perlunya mendatangkan pemuka agama dalam hal untuk memenuhi kebutuhan spiritual.

– Membantu dan mendorong pasien untuk melaksanakan kebutuhan spiritual sebatas kemampuannya.

Page 42: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Aspek Keperawatan Pasien Terminal

- Mengontrol nyeri dan gejala lain

- Memelihara kemandirian

- Mengurangi kecemasan & ketakutan

- Memberi kenyamanan

- Memberikan dukungan psikologis

Page 43: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf

Kesimpulan

• Aspek sosial tidak dapat dihindari

• Aspek sosial dapat menjadi faktor utama dalam intervensi

• Dokter keluarga harus memahami aspek sosial (pada kondisi penyakit terminal) dalam upaya peningkatan penatalaksanaan komprehensif bagi pasien

Page 44: (22Des) Perawatan Pasien dalam Kondisi Terminal dan Home Care - dr. Lucy.pdf