Top Banner
Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV - AIDS di Tempat Kerja Dr. Nies Andekayani MS, Sp.Ok
56

21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Jul 14, 2016

Download

Documents

j
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Program Pencegahan dan

Penanggulangan HIV - AIDS

di Tempat Kerja

Dr. Nies Andekayani MS, Sp.Ok

Page 2: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Pencegahan di Tempat Kerja

– Tujuan program pencegahan HIV-AIDS di

dunia kerja

• Tujuan Jangka panjang program

pencegahan HIV dan AIDS

di dunia kerja adalah:

• Untuk mencegah penularan HIV bagi seluruh pekerja

• Mengurangi stigma dan diskriminasi

Page 3: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

– Tujuan Jangka pendek

• Meningkatkan pengetahuan mengenai Pedoman atau Peraturan tentang HIV/AIDS

• Mengurangi stigma terhadap orang

yang hidup dengan HIV/AIDS

• Memperbaiki pengetahuan dan

tingkah laku terkait dengan perilaku

berisiko HIV/AIDS

• Meningkatkan kesadaran dan

penggunaan pelayanan

HIV/AIDS yang tersedia

di tempat kerja

Page 4: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Pada level tempat kerja, secara lebih khusus

tujuan jangka pendek ini dicapai secara

bertahap yaitu mencapai tujuan sebagai berikut

1. Memperbaiki Pedoman atau Peraturan tentang

HIV/AIDS

2. Meningkatkan ketersediaan pelayanan

HIV/AIDS yang berkualitas di tempat kerja

3. Meningkatkan kemampuan tempat kerja dalam

menawarkan program yang berkelanjutan dan

peraturan HIV/AIDS yang menyeluruh

Page 5: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

4. Meningkatkan tingkat kerjasama di tempat

kerja dan komitmen pekerja dan manajemen

agar dapat :

– Memberikan pemahaman pada semua pihak

manajemen perusahaan dan seluruh pekerja agar

dapat mencegah terjadinya perselisihan hubungan

ketenagakerjaan di perusahaan bila ditemui kasus

pekerja dengan HIV di perusahaan tersebut.

– Memberikan perlindungan pada pekerja dengan HIV

agar dapat menjalankan tugas seperti biasa selama

masih mampu menjalankan tugas

Page 6: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

– Srategi pelaksanaan

• Tempat Kerja merupakan tempat yang ideal untuk mengembangkan strategi dan program pencegahan, karena semua mempunyai risiko penularan HIV terhadap pekerja/buruh.

• Beberapa tempat kerja berada dalam lingkungan yang mempertinggi risiko infeksi itu, misalnya pada sektor pertambangan yang mempekerjakan laki-laki yang jauh dari keluarganya, atau pekerja industri angkutan yang bepergian jauh dari rumah.

• Tempat kerja yang memperkerjakan jumlah pekerja migran yang besar pun termasuk kategori ini.

Page 7: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Tahapan Pelaksanaan Program pencegahan HIV dan

AIDS di perusahaan:

1. Asesmen / Penilaian risiko / Pemetaan

2. Executive Brief /Advokasi Manajemen

3. Pembentukan tim komite di perusahaan

4. Pelatihan tim komite inti

5. Pendidikan dan Edukasi karyawan

6. Komunikasi dan Promosi

7. Membangun dukungan atas layanan

individual /kesehatan

8. Monitoring dan Evaluasi untuk memastikan

program dapat berkelanjutan

9. Membangun terbentuknya kebijakan

internal perusahaan yang berkait dengan

perlindungan karyawan

Page 8: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

1. Asesmen/Penilaian Risiko/Pemetaan

• Sebagai tahapan awal untuk memulai program

pencegahan HIV - AIDS di tempat kerja

asesmen/penilaian perilaku berisiko/pemetaan

penting dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui:

A. Isi materi mencakup :

– Pengetahuan dasar HIV - AIDS

– Perilaku berisiko atas HIV - AIDS

– Sikap stigma dan diskriminasi

atas orang dengan HIV - AIDS

Page 9: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

1. Asesmen/Penilaian Risiko/Pemetaan

B. Metode program pencegahan HIV - AIDS di tempat kerja yang tepat bagi karyawan di perusahaan tersebut :

1. Target prioritas program pencegahan

dengan mengacu pada kelompok

yang memiliki angka perilaku

berisiko yang lebih tinggi

2. Bentuk Komunikasi Informasi

Edukasi yang paling dapat menjangkau

seluruh karyawan

3. Metode komunikasi kepada

karyawan yang paling sering

dilakukan, disenangi dan mencakup

lebih banyak kayawan

Page 10: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Asesmen ini dapat dilakukan dengan

melakukan survey dengan menyebar

kuesioner kepada sample karyawan

perusahaan yang mewakili semua level

dan unit yang ada di dalam

perusahaan tersebut.

Metode survey.

Pembuatan pertanyaan

kuesioner dapat bersifat

pilihan, benar salah,

pertanyaan terbuka.

Page 11: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Prinsip dari survey yang perlu diperhatikan adalah:

• Sosialisasi tujuan survey. Sosialisasi adanya survey penting untuk diinformasikan agar keterlibatan repsonden dalam merespon kuesioner yang diberikan dapat

berjalan sesuai waktu yang ditentukan.

• Informasikan mengenai kerahasiaan

jawaban responden

• Gunakan metode survey yang

paling tepat dapat menjamin

kerahasiaan data kuesioner.

Page 12: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Pada beberapa perusahaan melakukan survey ini secara manual yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada perwakilan karyawan secara individual.

• Cara ini akan memakan waktu lebih lama dan membutuhkan tingkat kerahasiaan yang tinggi karena pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang sensitive seputar perilaku seksual.

• Pada beberapa perusahaan lainnya

yang telah menggunakan sistem internet, dapat mempermudah pengiriman kuesioner dalam bentuk email atau sistem yang telah diintegrasikan dengan sistem komputerisasi.

• Sistem ini perlu dijaga kerahasiaan responden yang mengisi kuesioner tersebut dan kemudahan dalam kompilasi serta analisis data.

Page 13: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Bila semua data telah dikompilasi, tim survey

akan menganalisis hasil survey dan

mengkategorisasikan dari sisi : • Level pengetahuan dasar HIV dan AIDS

• Tingkat perilaku berisiko

• Sikap terhadap stigma dan diskriminasi

• Target prioritas

• Metode KIE yang sesuai

Page 14: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Data hasil temuan asesmen ini menjadi dasar

bahan:

–Perencanaan program pencegahan dan

penanggulangan HIV dan AIDS di

perusahaan dalam bentuk

rencana kegiatan

–Advokasi ke manajemen

tertinggi di perusahaan

Page 15: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

2. Executive Brief /Advokasi

Manajemen

• Executive brief /Advokasi manajemen

adalah pertemuan singkat

antara 1-2 jam dengan

pimpinan tertinggi perusahaan

Page 16: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Ada dua macam Executive Brief:

a. Executive Brief Meeting untuk Pengusaha-

pengusaha di satu kota.

Tujuan executive Brief di tingkat kawasan: • Meningkatkan kepedulian pentingnya

HIV - AIDS dalam dunia kerja

di tingkat pengusaha

• Capaian; Muncul komitmen

dari pengusaha untuk

mengimplementasikan

program HIV - AIDS

di perusahaannya

Page 17: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Ada dua macam Executive Brief:

b. Executive Brief di tingkat perusahaan

• Tujuan: meningkatkan kepedulian pentingnya

pendidikan HIV - AIDS

di tempat kerja pada level

manajemen perusahaan

Page 18: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Executive Brief Meeting untuk manajer di satu

perusahaan • Capaian:

– Manajemen senior paham potensi risiko HIV dan

AIDS bagi karyawan perusahaan

– Bersedia investasi untuk pencegahan

– Bersedia membentuk tim komite

– Bersedia melakukan Survei KAP

(Pengetahuan Sikap Perilaku)

lebih luas bagi karyawan perusahaan.

Page 19: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

3. Pembentukan Tim Komite inti

di Perusahaan

Membentuk tim komite inti di perusahaan terdiri

dari komposisi perwakilan:

• Perwakilan manajemen senior

• Bagian SDM

• Serikat buruh/pekerja

• Anggota K3 (P2K3)

• Dokter perusahaan

Page 20: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Deskripsi utama kerja tim komite inti adalah:

a.Menganalisis kebutuhan karyawan tempat kerja dengan mempertajam hasil analisis asesmen yang dilakukan

b.Mempertajam rencana program pencegahan

HIV - AIDS di tempat kerja

c. Melakukan koordinasi intensif

dengan pihak manajemen atas

perencanaan dan pelaksanaan program

d.Melakukan monitoring dan evaluasi atas implementasi program

Page 21: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Dalam pelaksanaan tim ini terdiri dari sekitar 5

orang dengan perincian seperti diatas.

• Penunjukkan tim komite inti di perusahaan ini

akan lebih kuat bila didukung oleh regulasi

resmi perusahaan dan dipimpin

oleh salah satu perwakilan

manajemen senior (tingkat atas).

Page 22: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

4. Pelatihan Tim Komite Inti

• Dalam upaya untuk memperjelas peran tim

komite inti maka diperlukan pelatihan tim inti

dengan tujuan

a.Meningkatkan pemahaman tentang HIV -AIDS

b. Mengingkatkan pemahaman strategi

pencegahan HIV - AIDS di perusahaan

c. Merancang strategi kebijakan program

pencegahan dan penangulangan dan

mengkomunikasikan pada

tingkat manajemen senior

Page 23: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

4. Pelatihan Tim Komite Inti

• Dalam upaya untuk memperjelas peran tim komite inti maka diperlukan pelatihan tim inti dengan tujuan

d.Menentukan kebutuhan perusahaan

atas perencanaan program

pencegahan dan penangggulangan;

seperti:

kebutuhan tim penyuluhan,

kebutuhan konselor,

strategi komunikasi,

Peer Educator dengan

Pelatihan Peer Educator,

Promotor kesehatan ,

merintis jaringan layanan rujukan.

Page 24: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

4. Pelatihan Tim Komite Inti

• Dalam upaya untuk memperjelas peran tim komite inti maka diperlukan pelatihan tim inti dengan tujuan

• e. Merancang anggaran perencanaan

program dan mengkomunikasikan

kepada atasan senior untuk mendapat

persetujuan sehingga anggaran dapat

dialokasikan untuk program dalam

kurun waktu yang ditentukan

• f. Merancang strategi komunikasi

bagi karyawan perusahaan

Page 25: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

5.Pendidikan dan Edukasi karyawan

• Tujuan:

• Meningkatkan kepedulian pada karyawan

• Meningkatkan

pengetahuan HIV - AIDS

• Mengurangi stigma

dan diskriminasi

Page 26: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Pendidikan dan Peningkatan Kesadaran

• Sebagian besar tempat kerja sudah memberikan

informasi dan pelatihan tentang keselamatan

dan kesehatan kerja, di samping informasi

tentang kondisi kerja, hak dan

kewajiban, cara kerja aman,

kampanye yang bertujuan

meningkatkan kesadaran

tentang HIV - AIDS juga

diselenggarakan untuk semua

pekerja/buruh

Page 27: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Penilaian Risiko dan Pengelolaannya

• Pendidikan juga bertujuan untuk melakukan pencegahan dan menciptakan lingkungan yang bebas dari sikap menyalahi.

• Disadari bahwa perorangan dapat

melakukan sesuatu di luar

pekerjaannya yang secara resmi

tidak disetujui oleh perusahaan,

serikat pekerja dan masyarakat

pada umumnya.

Sikap terhadap perilaku

berisiko harus dibicarakan

secara terbuka.

Page 28: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Penilaian Risiko dan Pengelolaannya

• Pendidikan memberikan kepada pekerja alat atau petunjuk untuk mengambil keputusan sendiri tentang perilaku mereka dan cara mereka menyikapi risiko,

• misalnya seorang individu menjadi

pelanggan pekerja seks komersial.

Pada umumnya laki-laki menyadari

risiko yang diakibatkan perilaku

ini dan mengambil keputusan

serta menyikapinya dengan

memakai kondom.

Page 29: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Tindakan Praktis untuk Mendukung Perubahan Perilaku

• Tindakan praktis sangat penting untuk mendukung perubahan perilaku; dukungan sesama rekan kerja dapat berdampak positif. Sebagai contoh,

di Brazil harga kondom dipotong 50% pada akhir tahun 1990-an, yang mengakibatkan

penggunaan kondom meningkat

lima kali.

Langkah ini telah diidentifikasi

oleh pemerintah Brazil sebagai

factor kunci dalam mengurangi

timbulnya HIV

selama tahun 1990-an.

Page 30: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

Dalam pelaksanaannya tim komite inti ini akan

dibantu oleh:

• Tim penyuluh; tim yang diberi pelatihan untuk

memberikan penyuluhan

• Tim penyuluh dapat berasal dari

internal dalam tingkat manajer

atau supervisor yang memiliki

jangkauan langsung kepada

karyawan

Page 31: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Metode penyuluhan.

• Beragam metode penyuluhan diintegrasikan pd

kegiatan yang sudah ada, seperti :

• Pertemuan karyawan

• Pertemuan reguler di tingkat manajemen

• Pelatihan SDM reguler

• Induction training bagi karyawan baru

• Dijadwalkan khusus dalam pertemuan

karyawan

• Peringatan hari-hari besar

Page 32: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

6. Komunikasi dan Promosi (pengembangan strategi KIE Internal dan Eksternal: penggunaan sosial media

• Penggunaan beragam media Komunikasi Informasi da Edukasi yang telah ada

di perusahaan seperti:

• Poster, liflet

• Tema –tema reguler di majalah dinding, buletin perusahaan

• Pesan-pesan slip gaji,

screen saver PC, Spanduk,

Baliho, standing banner, dll

Page 33: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS
Page 34: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

7. Membangun dukungan atas layanan

individual /kesehatan

• Tujuan membentuk beragam layanan dan dukungan:

• Membentuk jaringan rujukan resmi dengan Rumah Sakit

• Memasukkan layanan HIV - AIDS dalam layanan yang sudah ada (layanan dokter, pemeriksaan

dan biaya pemeriksaan, HR)

• Akses kondom khusus untuk kelompok

pekerja yang berisiko

• Membuat jarigan dukungan dengan

kelompok pendukung sebaya

• Dalam pelaksanaannya perusahaan

perlu membentuk tim konselor dengan

pelatihan konselor perusahaan.

Page 35: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

8. Monitoring dan Evaluasi untuk memastikan program dapat berkelanjutan

• Tujuan:

• Memonitoring pelaksanaan kegiatan serta mencari solusi atas hambatan dalam

pelaksanaan kegiatan.

• Kegiatan

• Evaluasi Tim Komite

• Pertemuan reguler tim komite

dengan manajemen

Page 36: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

9. Membangun terbentuknya kebijakan internal

perusahaan yang berkait dengan perlindungan

karyawan

• Mulai terbentuknya kebijakan internal

perusahaan program pendidikan

HIV - AIDS di tempat kerja

(melalui PKB, program

reguler SDM)

Page 37: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Sasaran dan Target program di tempat kerja

• a.Sasaran :

• Kelompok usia produktif di dunia kerja pada umumya dan khsusunya di tempat kerja, baik di perusahaan lokal dan multinasional yang berada di Indonesia

• b.Target Program

• Target program pencegahan HIV dan AIDS diprioritaskan pada sektor-sektor yang

terkait dengan laki-laki risiko tinggi, yaitu:

• 1. Sektor Transportasi

• 2. Sektor Pertambangan

• 3. Sektor Konstruksi

• 4. Sektor Pertanian

• 5, Sektor Pariwisata

Page 38: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Prosedur K3 Khusus untuk Pencegahan dan penanggulangan (terutama mekanisme integrasi P2 HIV - AIDS dalam prosedur K3/ SMK3)

• 1.Langkah-langkah Pencegahan dan pengendalian:

• a. perusahaan/pengurus/pengusaha berkewajiban untuk memastikan keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja, termasuk persyaratan dan ketentuan-ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja seperti ketentuan penyediaan dan penggunaan alat pelindung diri dan perlengkapan pelindung lainnya serta pertolongan pertama pada kecelakaan.

• b.perusahaan/ pengusaha/pengurus harus menunjukkan pekerjaaan –pekerjaan atau aktivitas kerja di tempat kerja yang menempatkan pekerja/buruh pada tempat kerja berisiko terhadap penularan HIV. jika terdapat risiko penularan HIV pengusaha/perusahaa./pengurus harus menetapkan program untuk pencegahan dan penanggulangan dalam mengurangi risiko penularan

Page 39: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Program tersebut bersifat selektif dari beberapa metode sebagai berikut:

• 1) Meniadakan pekerjaan-pekerjaan yang dapat menimbulkan risiko penularan

• 2) Mengurangi risiko dengan mengganti, mendesain ulang proses atau memperbaiki metode kerja, misalnya sistem intravena bebas jarum

• 3) Pemisahan proses untuk mengurangi jumah pekerja/buruh yag tertular contohnya penanganan darah, sistem pembuangan yang aman

• 4) Penerapan cara-cara yang aman

• 5) Pendidikan, pelatihan dan penyebarluasan informasi kepada pekerja/buruh. 6)Ketatarumahtanggaan tempat kerja yang baik (good housekeeping).

Page 40: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Program tersebut bersifat selektif dari beberapa metode sebagai berikut:

• 7)Manajemen pembuangan limbah.

• 8)Alat pelindung diri (APD).

• c. Setiap pekerja/buruh harus mematuhi semua instruksi dan prosedur pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS yang ditetapkan oleh pengusaha/pengurus termasuk pemakaian dan penggunaan APD untuk tujuan pencegahan penularan HIV.

• d.Pada pekerjaan atau aktivitas kerja di mana terdapat risiko penularan HIV/AIDS, pengusaha/pengurus harus menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang bersifat khusus disamping menyediakan perlengkapan yang diperlukan untuk menerapkan prosedur penanggulangan penularan dan menjamin penerapannya

Page 41: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Secara lebih rinci pengendalian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

• 1) Identifikasi bahaya

• a) Tujuan adalah untuk mengenal dan menentukan semua aktivitas kerja dan tugas pekerja/buruh di tempat kerja yang kemungkinan dapat tertular HIV/AIDS.

• b) Identifikasi bahaya dapat dilakukan melalui :

• (1). Konsultasi dengan pekerja/buruh.

• (2). Pengamatan secara langsung di tempat kerja.

• (3). Analisa laporan pemajanan.

• c) Proses identifikasi bahaya merupakan upaya pengenalan dan penyusunan prioritas terhadap kegiatan kerja dan tugas yang memerlukan tindakan untuk mengurangi risiko penularan. Jika terdapat risiko terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja/buruh teridentifikasi, selanjutnya dilakukan penilaian risiko.

Page 42: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 2) Penilaian risiko • a) Tujuannya adalah untuk mengevaluasi risiko keselamatan dan

kesehatan pekerja/buruh sebagai akibat dari pemajanan darah di tempat kerja dan untuk menentukan kebutuhan pengukuran untuk meminimalkan risiko penularan.

• b) Penilaian risiko harus meliputi pertimbangan sebagai berikut :

• (1).Sumber risiko dimana harus mempertimbangkan cara-cara penularan HIV/AIDS yang terdapat di tempat kerja.

• (2).Frekuensi pajanan terhadap darah.

• (3).Bagaimana pekerja/buruh dapat terpajan.

• (4).Risiko pajanan terkait dengan tata letak dan kegiatan kerja.

• (5).Potensi efek kesehatan dari tiap risiko.

• (6).Penilaian terhadap pengetahuan dan pelatihan untuk pekerja /buruh tentang HIV/AIDS.

• (7).Pemeriksaan kesehatan.

• (8).Kecukupan dan keperluan persyaratan pengendalian.

• (9).Penilaian kesesuaian terhadap tugas yang akan dilakukan, apakah penggunaan peralatan dapat menyebabkan pemajanan darah. Penilaian diperlukan untuk persyaratan pengendalian.

Page 43: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 3) Pengendalian risiko

• a) Tujuan pengendalian risiko adalah untuk mencegah penularan HIV/AIDS di tempat kerja.

• b) Pengendalian risiko dapat dicapai dengan hirarki pengendalian risiko yang meliputi beberapa hal sebagai berikut :

• (1).Eliminasi

• Pelaksanan kegiatan yang berpotensi menyebabkan pajanan terhadap risiko penularan terhadap HIV/AIDS yang telah dilakukan penilaian harus dihilangkan, misalnya larangan penggunaan jarum suntik bekas.

• (2).Substitusi

• Dalam kondisi di mana eliminasi tidak dapat dilaksanakan, maka pengusaha/pengurus hendaklah menggantikan pelaksanaan kerja dengan yang berisiko lebih rendah terhadap penularan HIV/AIDS, misalnya pemberian obat-obatan melalui suntik diganti dengan obat-obatan yang diminum.

Page 44: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 3) Pengendalian risiko

• (3) Pengendalian teknis (engineering control)

• Pengendalian teknis dapat berupa isolasi proses, proses tertutup, penggunaan peralatan mekanis atau otomatisasi serta modifikasi alat kerja da perlengkapan kerja

• (4) Penerapan cara-cara kerja yang aman

• Pengusaha/pengurus harus menjamin penerapan cara kerja yang aman di tempat keja untuk meminimalkan pajanan terhadap darah, misalanya hygiene perorangan, tindakan steril standar precaution) dan program pengendalioan infeksi. Jika kecelakaan terjadi di tempat kerja pengurus/./ pengusaha harus menerpkan prosedur Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

• (5) Pendidikan , pelatihan dan penyebarluasan informasi kepada pekerja/buruh

• (6) alat pelindung diri

• Alat pelindung diri yang sesuai wajib disediakan untuk melindungi pekerja/buruh dari pajjanan hiv dan AIDS pada pekerja yag berisiko terpajan HIV, misalnya pekerjaan yang berhubugan dengan darah atau pada pemberi Pertpologan pertama pada kecelakaan

Page 45: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 4) Monitoring dan evaluasi

• a) Pengusaha secara reguler harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap upaya pengendalian yang telah dilakukan dan mengambil tindakan penyempurnaan apabila diperlukan.

• b) Dalam melakukan monitoring dan evaluasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

• (1).Efektivitas kebijakan dan prosedur di tempat kerja.

• (2).Tingkat pemenuhan persyaratan dan ketentuanketentuanyang berlaku.

Page 46: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 4) Monitoring dan evaluasi

• (3).Efektivitas program penyebarluasan informasi dan program pendidikan.

• (4).Sebab-sebab pemajanan terhadap risiko HIV/AIDS.

• (5).Evaluasi terhadap kasus kejadian yang berpotensi penularan HIV/AIDS.

• (6).Efektivitas penanganan tindak lanjut setelah pemajanan.

• c) Harus ada seorang/sekelompok orang di tempat kerja yang ditunjuk untuk melakukan monitoring dan evaluasi.

• d) Identitas orang atau kelompok orang yang ditunjuk harus diberitahukan kepada semua pekerja/buruh.

Page 47: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 2. Pengawasan Terhadap Infeksi di Tempat

Kerja

• a. Kewaspadaan Standar Terhadap Darah

dan Cairan Tubuh.

• Kewaspadaan standar terhadap darah atau

cairan tubuh dikenal juga sebagai Kewaspadaan

Standar atau Kewaspadaan Baku.

Page 48: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 2. Pengawasan Terhadap Infeksi di Tempat Kerja

• Pendekatan ini muncul sebagai reaksi terhadap merebaknya wabah HIV/AIDS dan kesadaran akan pentingnya strategi baru untuk melindungi pegawai rumah sakit dari berbagai infeksi melalui darah. Untuk pertama kalinya, pendekatan ini menekankan penerapan kewaspadaan terhadap darah dan cairan tubuh dan dilaksanakan secara standar terhadap semua orang tanpa memandang status kesehatan.

• .

Page 49: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 2. Pengawasan Terhadap Infeksi di Tempat

Kerja

• Kewaspadaan Standar merupakan praktek

pengawasan baku dan sederhana terhadap

infeksi yang diterapkan dalam perawatan semua

pasien setiap saat, untuk mengurangi risiko

terhadap berbagai penyakit yang dibawa atau

berkaitan dengan darah.

Page 50: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• Kewaspadaan ini mencakup:

• 1) Penanganan hati-hati terhadap pengumpulan

dan pembuangan berbagai benda tajam (jarum

suntik atau benda tajam lainnya), sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

• 2) Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap

prosedur kegiatan di air mengalir dengan

memakai detergen atau sabun atau alkohol

70%.

Page 51: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 3) Penggunaan berbagai pelindung seperti

sarung tangan, jubah dan masker setiap kali

kontak langsung dengan darah atau berbagai

cairan tubuh.

• 4) Membuang sisa darah atau sisa cairan tubuh

yang tercemar secara aman.

Page 52: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• 5) Semua peralatan yang tercemar dilakukan

sterilisasi dengan menggunakan disinfektan

yang tepat secara khusus.

• 6) Kain-kain kotor dilakukan pencucian

dengan detergen dan bahan disinfektan dengan

temperatur 80 0C.

Page 53: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• b. Penularan HIV/AIDS pada

Pekerja/Buruh.

• Risiko Penularan

• Seluruh penularan melibatkan darah, cairan

tubuh yang disertai darah dan didapatkan kasus

penularan melalui kultur virus (pada 3 petugas

lab.).

• Pajanan dapat melalui perkutaneus atau

mucocutaneus, dan bisa keduanya.

• Pajanan yang melalui perkutaneus merupakan

kasus terbanyak.

Page 54: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• b. Penularan HIV/AIDS pada

Pekerja/Buruh.

• Risiko Penularan

• Risiko penularan dipengaruhi oleh :

• (a) Dalamnya luka

• (b) Darah terlihat pada jarum

• (c) Penempatan jarum pada vena/arteri pasien

• (d) Sumber pajanan terinfeksi HIV fase lanjut

(berhubungan dengan tingginya kadar virus

pada sumber tersebut)

Page 55: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

• b. Penularan HIV/AIDS pada Pekerja/Buruh.

• Risiko Penularan

• Seluruh penularan melibatkan darah, cairan tubuh yang disertai darah dan didapatkan kasus penularan melalui kultur virus (pada 3 petugas lab.). Pajanan dapat melalui perkutaneus atau mucocutaneus, dan bisa keduanya. Pajanan yang melalui perkutaneus merupakan kasus terbanyak.

• Risiko penularan dipengaruhi oleh :

• (a) Dalamnya luka

• (b) Darah terlihat pada jarum

• (c) Penempatan jarum pada vena/arteri pasien

• (d) Sumber pajanan terinfeksi HIV fase lanjut (berhubungan dengan tingginya kadar virus pada sumber tersebut)

Page 56: 21.Dr.nies.Program Pencegahan Dan Penanggulangan HIV - AIDS

TERIMA KASIH