Top Banner
Anemia Pendarahan Kronis et causa Gastropati OAINS A6 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat Telp. (021) 5605140 Fax. 021-5631731 PENDAHULUAN Fungsi hemoglobin yang paling utama adalah mengikat oksigen. Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru- paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Kekurangan kadar hemoglobin ini akan menyebabkan kurangnya transportasi oksigen ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan suatu kumpulan gejala yang disebabkan sindrom anemia . Oleh karena ia merupakan suatu sindrom dan bukannya suatu kesatuan penyakit (disease entity) maka penting untuk mencari berbagai penyakit yg mendasarinya (underlying disease). Anemia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, nilai hematokrit atau jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah. Keadaan ini mengakibatkan
23

217728652 Anemia Pendarahan Kronis Pbl

Nov 21, 2015

Download

Documents

aa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Anemia Pendarahan Kronis et causa Gastropati OAINSA6 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat Telp. (021) 5605140 Fax. 021-5631731

PENDAHULUAN

Fungsi hemoglobin yang paling utama adalah mengikat oksigen. Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh.Kekurangan kadar hemoglobin ini akan menyebabkan kurangnya transportasi oksigen ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan suatu kumpulan gejala yang disebabkan sindrom anemia. Oleh karena ia merupakan suatu sindrom dan bukannya suatu kesatuan penyakit (disease entity) maka penting untuk mencari berbagai penyakit yg mendasarinya (underlying disease). Anemia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, nilai hematokrit atau jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah. Keadaan ini mengakibatkan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang sehingga akan timbul gejala-gejala akibat terjadinya hipoksia dari ringan sampai berat.1 Anemia dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronis, perdarahan mendadak, atau lisis (destruksi) sel darah merah yang berlebihan. Anemia pasca perdarahan adalah anemia normositik normokromik yang terjadi akibat kehilangan darah secara mendadak atau kronis pada orang sehat. Perdarahannya dapat jelas atau samar.2 Gastropati merupakan kelainan pada mukosa lambung dengan karakteristik perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyebab dari gastropati adalah efek dari non-steroid anti inflammatory drugs (NSAID/ OAINS) serta beberapa faktor lain seperti alkohol, stres, ataupun faktor kimiawi. Gastropati NSAID dapat memberikan keluhan dan gambaran klinis yang bervariasi seperti dispepsia, ulkus, erosi, hingga perforasi

SKENARIO XIISeorang lelaki berumur 46 tahun datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu yang lalu. Sebelumnya pasien muntah hitam dan BAB berwarna hitam sebanyak 3x. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hatinya dan mual. Pasien pernah BAB hitam 3bulan yang lalu, ada penyakit maag sejak 7 bulan yang lalu dan sering minum obat penghilang nyeri dalam 2 tahun terakhir.

ANAMNESISMerupakan suatu wawancara antara pasien dengan dokter untuk mengetahui riwayat kondisi pasien, riwayat penyakit pasien dahulu, riwayat penyakit keluarga, gejala-gejala yang dialami pasien. Jenis anamnesis yang dapat dilakukan adalah autoanamnesis dan alloanamnesis. Autoanamnesis dapat dilakukan jika pasien masih berada dalam keadaan sadar. Sedangkan bila pasien tidak sadar, maka dapat dilakukan alloanamnesis yang menyertakan kerabat terdekatnya yang mengikuti perjalanan penyakitnya.4 1. Identitas PasienMenanyakan kepada pasien : nama lengkap pasien, usia, tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, pendidikan dan pekerjaan ,suku bangsa.42. Keluhan Utama : 4Menanyakan keluhan utama pasien yaitu : lemas sejak 1 minggu yang lalu, muntah hitam dan BAB berwarna hitam sebanyak 3 kali, nyeri ulu hati dan mual.3. Riwayat Penyakit Sekarang.4 Pernahkah pasien muntah darah atau ada butiran seperti kopi ? Berapa banyak, berapa kali dan sejak kapan pasien muntah ? Adakah gangguan pencernaan, nyeri dada, refluks asam, atau nyeri abdomen ? Adakah kehilangan darah per rektum (melena) ? Apakah darah tercampur atau terpisah dari tinja ? Apakah pasien pingsan atau pusing, khususnya saat duduk/ berdiri tegak ? Adakah gejala yang menunjukkan anemia kronis (toleransi olahraga menurun, lelah, sesak napas) ?4. Riwayat Penyakit Dahulu.4 Adakah riwayat kehilangan darah lewat saluran cerna sebelumnya (hematemesis/melena), anemia, kencenderungan pendarahan ?5. Riwayat Obat-obatan4 Apakah pasien pernah mengkonsumsi aspirin, OAINS,obat anti koagulan atau Fe ? Apakah pasien ada riwayat merokok atau minum alkohol ?6. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga4 Adakah riwayat ulkus peptikum, anemia atau kelainan hematologi lain di keluarga pasien? Adakah orang lain di keluarga yang mengalami kelainan serupa ?

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Tanda-Tanda VitalTanda-tanda vital adalah nadi, pernapasan, suhu dan tekanan darah. Periksa keadaan umum dan tanda-tanda vital pada pasien. Semuanya harus diukur dalam setiap pemeriksaan yang lengkap. Tekanan darah, temperatur, frekuensi nadi dan frekuensi napas menentukan tingkat keparahan penyakit. Pasien yang memperlihatkan adanya perubahan nyata pada tanda-tanda vital biasanya menderita gangguan akut yang memerlukan evaluasi dan pengobatan segera.5 Temperatur dibawah 35C (95F ) atau di atas 41C (105.8F) atau tekanan darah sistolik di bawah 90 mmHg menandakan keadaan gawat darurat. Frekuensi napas: kurang dari 5 kali/menit mengisyaratkan hipoventilasi dan kemungkinan besar respiratory arrest. Bila lebih dari 35 kali/menit menunjukkan gangguan yang parah, frekuensi yang lebih cepat dapat terlihat beberapa jam sebelum otot-otot napas menjadi lelah dan terjadi gagal napas.5Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara sistematik dan menyeluruh. Dilakukan inspeksi pada :6a. Warna kulit : pucat, plethora, sianosis, ikterus, kulit telapak tangan kuning.b. Purpura : ptechie, echimosis.c. Kuku : koilonychia (kuku sendok).d. Mata : ikterus, konjungtiva pucat, perubahan fundus.e. Mulut : ulserasi, hipertrofi gusi, perdarahan gusi, atrofi papil lidah, glossitis dan stomatitis angularis.f. Limfadenopati dan hepatosplenomegali.g. Nyeri tulang atau nyeri sternum.6Pemeriksaan Fisik AbdomenPemeriksaan ini dilakukan dengan posisi pasien terlentang, kepala rata atau dengan satu bantal, dengan kedua tangan di sisi kanan-kirinya. Sebaiknya vesika urinaria dikosongkan dahlu sebelum pemeriksaan dilakukan. Pemeriksaan abdomen ini terdiri dari 4 tahap yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.5a. InspeksiPada pemeriksaan inspeksi, diperhatikan kelainan-kelainan yang terlihat pada perut seperti jaringan parut karena pembedahan, asimetri perut yang menunjukkan adanya masa tumor, striae, vena yang berdilatasi. Cari kaput medusa (aliran berjalan keluar dari umbilicus), atau obstruksi vena kava inferior, peristaltis usus, distensi dan hernia. Pada keadaan normal, dinding perut terlihat simetris. Bila ada tumor atau abses atau pelebaran setempat lumen usus membuat perut terlihat tidak simetris. Pada keadaan normal dan fisiologis, pergerakan dinding usus akibat peristaltic usus tidak terlihat. Bila terlihat gerakan peristaltic usus maka dapat dipastikan adanya hiperperistaltik dan dilatasi sebagai akibat obstruksi lumen usus. Perhatikan kontur abdomen, apakah bentuk dindingnya cekung atau membuncit, apakah abdomennya simetris, apakah terdapat organ atau masa yang terlihat. Perhatikan adanya peristaltic yang terlihat, pulsasi normal aorta akan terlihat di epigastrium.5b. PalpasiPalpasi dinding perut sangat penting untuk menentukan ada tidaknya kelainan dalam rongga abdomen dan pembesaran organ (organomegali). Palpasi dilakukan secara sistematis dengan seksama, pertama kali ditanyakan apakah ada daerah-daerah yang nyeri tekan dan sedapat mungkin seluruh dinding perut terpalpasi. Kemudian cari apakah ada pembesaran massa tumor, hati, limpa, kandung empedu membesar atau teraba. Palpasi diusahakan dalam posisi terlentang, pemeriksa berdiri pada sebelah kanan pasien. Penekanan dilakukan oleh ruas terakhir dan ruas tengah jari-jari. Sistematika palpasi dilakukan dengan hati-hati pada daerah nyeri yang dikeluhkan oleh pasien. Perinci nyeri tekan abdomen antara lain berat ringannya, lokasi nyeri yang maksimal, apakah ada tahanan (peritonitis), apakah ada nyeri rebound bila tak ada tahanan.5c. PerkusiPerkusi abdomen dilakukan dengan cara tidak langsung, dengan penekanan yang lebih ringan dan ketokan yang lebih perlahan. Perkusi abdomen sangat membantu dalam menentukan apakah rongga abdomen berisi lebih banyak cairan atau udara. Dalam keadaan normal suara perkusi abdomen yaitu timpani, kecuali di daerah hati suara perkusinya adalah pekak. Hilangnya sama sekali daerah pekak hati dan bertambahnya bunyi timpani di seluruh abdomen harus dipikirkan akan kemungkinan adanya udara bebas di dalam perut, misalnya pada perforasi usus. Dalam keadaan adanya cairan bebas di dalam rongga abdomen, perkusi di atas dinding perut mungkin timpani dan sampingnya pekak. Dengan memiringkan pasien ke satu sisi, suara pekak ini akan berpindah-pindah (shifting dullness). Perhatikan di mana bunyi timpani berubah menjadi dullness.5d. AuskultasiDalam keadaan normal, bising usus terdengar lebih kurang 3 kali per menit. Jika terdapat obstruksi usus, suara peristaltic usus akan meningkat, lebih lagi pada saat timbul rasa sakit yang bersifat kolik. Peningkatan suara usus disebut borborigmi. Pada keadaan paralisis usus, suara ini sangat melemah dan jarang bahkan kadang-kadang bisa menghilang. Keadaan ini juga bisa terjadi pada tahap lanjut dari obstruksi usus di mana usus sangat membesar dan atoni. Pada ileus obstruksi kadang terdengar suara peristaltic dengan nada tinggi dan suara logam (metallic sound). Suara murmur sistolik atau diastolic mungkin dapat didengar pada auskultasi abdomen. Bruit sistolik dapat didengar pada aneurisma aorta atau pada pembesaran hati karena hepatoma. Bising vena yang kadang-kadang disertai dengan terabanya getaran, dapat didengar diantara umbilicus dan epigastrium.5

PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan Hematologia. Darah lengkap : -Kadar Hb, hitung leukosit, trombosit, eritrosit-Laju endap darah (LED)-Nilai hematokrit- hitung retikulosit- sediaan hapus darah tepi: menilai morfologi eritrosit- Nilai Eritrosit Rata-rata (NER) VER(MCV), HER (MCH), KHER(MCHC) MCV= Ht(%) x 10(fL) Eritrosit(juta/uL)MCV:Mean corpuscular volume dengan rumus:2

MCH= Hb(g/dL) x 10(pg) Eritrosit(juta/uL)MCH :Mean corpuscular haemoglobin dengan rumus:2

MCHC= Hb(g/dL) x 100(%) Ht(%)MCHC :Mean corpuscular haemoglobin concentration dengan rumus:2

Tabel 1. Nilai normal indeks eritrosit6

Indeks eritrositNilai normal

MCV80-95 fl

MCH27-34 pg

MCHC32-36%

Nilai normal dari pemeriksaan ini dapat dilihat pada tabel 1.

b. Sum-sum tulang2. Pemeriksaan Urin : mencari adanya pendarahan melalui saluran kernih (traktus urinarius) Makroskopik, mikroskopik, kimia (tes darah samar)3. Pameriksaan tinja (test darah samar) :mencari pendarahan melalui saluran pencernaan (traktus digestivus) Makroskopik, mikroskopik, kimia (tes darah samar)4. Pemeriksaan kimiaa. Kadar bilirubin indirek serumb. Menilai cadangan besi tubuh : Besi serum (BS), daya ikat besi total (DIBT), saturasi transferin, kadar ferritin serum5. Pemeriksaan laina. Pemeriksaan faal ginjalb. Pemeriksaan hati : SGOT, SGPTc. Pemeriksaan kalenjar tiroid

Working Diagnosis(WD)Anemia pendarahan kronis et causa gastropati OINSAnemia GastropatiGastropati yang disebabkan oleh refluks empedu dan OINS sering disebut sebagai gastropati kimiawi atau gastropati reaktif atau gastritis tipe C. OINS merupakan first line therapy untuk artritis dan digunakan secara meluas pada kasus trauma, nyeri pasca pendarahan dan nyeri-nyeri lain. Sebagian besar efek samping OINS pada saluran cerna bersifat ringan dan reversibel. Hanya sebagian kecil yang menjadi berat yakni tukak peptik, pendarahan saluran cerna dan perforasi. Risiko untuk mendapatkam efek samping OINS tidak sama untuk semua orang tergantung kepada faktor usia, digunakan bersama steroid, riwayat pernah mengalami efek samping OINS , dosis tinggi atau kombinasi dengan lebih dari satu macamOINS dan diabilitas. Anemia pendarahan kronisGejala klinik yang timbul pada anemia tidak selalu sama walaupun kadar hemoglobin penderita tersebut sama. Hal ini disebabkan gejala anemia yang timbul karena beberapa faktor antara lain kecepatan terjadinya anemia, daya kompensasi fisiologis tubuh dan aktivitas penderita. Bagi anemia yang terjadi dalam waktu singkat/akut (seperti pendarahan akut) akan menimbulkan gejala berat. Sebaliknya bila anemia terjadi secara perlahan ( menahun ) maka gejalanya akan lebih ringan karena pada keadaan ini penderita telah dapat menyesuaikan diri dan terjadi kompensasi tubuh terhadap keadaan tersebut. Gejala klinik anemia pada orang beraktivitas tinggi lebih terlihat karena kebutuhan oksigen yang lebih tinggi. 2,5

Epidemiologi

Anemia merupakan kelainan yang sangat sering dijumpai baik di klinik maupun di lapangan. Diperkirakan lebih dari 30% penduduk dunia atau 1500 juta orang menderita anemia dengan sebagian besar tinggal di daerah tropik. Angka prevalensi anemia di dunia sangat bervariasi tergantung pada geografi. Angka prevalensi anemia di Indonesia menurut Husaini dkk adalah sebagai berikut :6

Gambar 1. Tabel Prevalensi Anemia6

Di UK tiap tahun diperkirakan 30.000 gangguan gastrointestinal yang serius diakibatkan oleh NSAID dan diperkirakan 12.000 pasien terpaksa dirawat dirumah sakit dan menyebabkan 1.200 kematian. Di USA diperkirakan lebih dari 40.000 penderita tiap tahun dirawat di rumah sakit dan menyebabkan 3.000 kematian pada penderita lanjut usia yang disebabkan oleh pemakaian NSAID. Diperkirakan NSAID menyebabkan 15-35% dari seluruh komplikasi ulkus.3

Etiologi

Etiologi dari anemia pasca perdarahan (post-hemoragic) adalah kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, pendarahan usus, ulkus peptikum, perdarahan karena kelainan obstetris, hemoroid dan ankilostomiasis.9 Anemia yang disebabkan perdarahan mendadak, perdarahan lambat yang kronis (menahun) mengakibatkan penurunan jumlah total sel darah merah dalam sirkulasi. Anemia jenis ini dapat berhubungan dengan peningkatan presentase sel darah merah imatur (retikulosit) dalam sirkulasi.2Kehilangan darah dalam jumlah besar (blood loss) akan menyebabkan kurangnya julah sel darah merah (SDM) dalam darah sehingga terjadi anemia. Pendarahan kecil atau mikro yang terjadi dalam jangka waktu yang lama juga dapat menimbulkan anemia. Berlainan dengan perdarahan yang besar dan dalam waktu singkat, perdarahan mikro dan kronis ini biasanya tidak atau kurang disadari. Perdarahan kecil yang menahun di saluran cerna juga dapat terjadi pada tukak lambung yang tidak diobati sebagaimana mestinya.10 Ulkus gaster seringkali menimbulkan perdarahan dalam ukuran besar, tidak nyeri, kemungkinan perdarahan awal yang lebih kecil disertai darah yang mengalami perubahan (coffee ground) dan riwayat penyakit ulkus peptikum. Sedangkan pada gastritis erosif, terdapat perdarahan dengan volume sedikit, berwarna merah terang, dapat terjadi sesudah konsumsi alkohol atau OAINS dan terdapat riwayat gejala-gejala dispepsia.11 Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan juga perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan.5

Patofisiologis

Gejala umum anemia (sindrom anemia) adalah gejala yang timbul pada setiap kasus anemia, apapun penyebabnya, apabila kadar hemoglobin turun di bawah harga tertentu. Gejala umum anemia ini timbul karena anoksia organ, mekanisme kompensasi tubuh terhadap berkurangnya daya angkut oksigen. Gejala umum anemia menjadi jelas (anemia simptomatik) apabila kadar hemoglobin telah turun di bawah 7 g/dl. Berat ringannya gejala umum anemia tergantung pada derajat penurunan hemoglobin, kecepatan penurunan hemoglobin, usia, adanya kelainan jantung atau paru sebelumnya. Sindrom anemia terdiri dari rasa lemah, lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, pusing, telinga mendenging (tinnitus), mata berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak nafas dan dispepsia. Pada pemeriksaan, pasien tampak pucat, yang mudah dilihat pada konjungtiva, mukosa mulut, telapak tangan dan jaringan di bawah kuku. Gejala yang timbul akibat penyakit dasar yang menyebabkan anemia sangat bervariasi tergantung dari penyebab anemia tersebut.5Reaksi klinis dan morfologis terhadap kehilangan darah bergantung pada kecepatan perdarahan dan apakah perdarahan bersifat eksternal atau internal. Pengeluaran darah kronik memicu anemia jika kecepatan perdarahan melebihi kapasitas regeneratif sumsum tulang atau jika cadangan besi berkurang.7 Gastropati akibat NSAID bervariasi sangat luas, dari hanya berupa keluhan nyeri ulu hati sampai pada tukak peptik dengan komplikasi perdarahan saluran cerna bagian atas.5Gejala yang timbul mirip pada anemia perdarahan kronis mirip dengan anemia jenis lain dan bervariasi dari ringan sampai berat, tergantung pada seberapa banyak darah yang hilang dan seberapa cepat. Jika kehilangan darah terjadi secara perlahan selama beberapa minggu atau lebih, kehilangan sampai dua pertiga dari volume darah dapat menyebabkan gejala hanya berupa kelelahan dan kelemahan.5 Gejala klinis yang dapat dijumpai pada anemia pasca perdarahan jika dihubungkan dengan perdarahan adalah sebagai berikut :12

Tabel 2. Gejala Klinis Perdarahan12Differential Diagnosis(DD)Anemia pendarahan kronis et causa ulkus peptikum

Bisul melibatkan iritasi, luka atau lesi pada tingkat yang berbeda dari saluran pencernaan. Penyebab utama dari ulkus dianggap infeksi dengan bakteri yang disebut Helicobacter pylori, yang dapat diperoleh melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penyebab lain dari ulkus adalah produksi berlebihan dari asam klorida dan pepsin. Ketika secara berlebihan, asam lambung dapat merusak dinding pelindung dari lambung atau organ internal tertentu, memungkinkan bakteri untuk menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Meskipun bakteri Helicobacter pylori dan sekresi lambung berlebihan terutama bertanggung jawab untuk pengembangan ulkus, ada juga faktor lain yang dapat berkontribusi pada proses: merokok, konsumsi alkohol, kafein, dll

Ketika asam klorida dan pepsin juga terlibat dalam pengembangan maag, gangguan ini disebut sebagai ulkus peptikum. Jika ulkus terjadi pada tingkat duodenum, gangguan ini disebut ulkus duodenum. Jika ulkus berkembang dalam perut, gangguan perut atau disebut tukak lambung. Ulkus lambung dianggap suatu bentuk gangguan pencernaan serius, karena dapat mengakibatkan komplikasi dan bahkan kanker. Komplikasi yang paling parah adalah perdarahan ulkus peptikum dan perforasi ulkus. 1

Gejala dari perdarahan karena ulkus adalah:- muntah darah segar atau gumpalan coklat kemerahan yang berasal dari makanan yang sebagian telah dicerna, yang menyerupai endapan kopi- tinja berwarna kehitaman atau tinja berdarah.Dengan endoskopi dilakukan kauterisasi ulkus. Bila sumber perdarahan tidak dapat ditemukan dan perdarahan tidak hebat, diberikan pengobatan dengan antagonis-H2 dan antasid. Penderita juga dipuasakan dan diinfus, agar saluran pencernaan dapat beristirahat. Obat-obat tertentu (terutama aspirin, ibuprofendan obat anti peradangan non-steroid lainnya), menyebabkan timbulnya erosi dan ulkus di lambung, terutama pada usia lanjut. Erosi dan ulkus ini cenderung akan membaik jika pemakaian obat tersebut dihentikan dan jarang kambuh kembali kecuali jika obat digunakan kembali.

Penatalaksanaan Non-medika mentosaPada perdarahan banyak dan cepat, sumber perdarahan harus ditemukan dan perdarahan harus dihentikan. Pemulihan volume darah dengan pemberian plasma secara intravena atau darah utuh yang telah dicocokkan golongannya. Salin atau albumin juga dapat diinfuskan.2 Pulihkan volume darah dengan memberikan infus plasma expanders. Indikasi transfusi darah bila kadar Hb kurang dari 7g/dL. Pemberian 1 unit Packed Red Cells (PRC) dapat meningkatkan Ht 3% atau meningkatkan kadar Hb 1 g/dL.1 Hal yang penting dan kritis adalah memberikan pengobatan tanpa menunda. Selang intravena berdiameter besar harus dipasang. Sementara golongan darah ditentukan dan dilakukan percocokan silang (crossmatch), salin, ringer laktat atau koloid seperti albumin 5% harus diinfuskan untuk mengoreksi hipovolemia. Selanjutnya darah lengkap diberikan sesegera mungkin. Pemantauan tanda-tanda vital dan tekananan vena sentral berguna dalam menentukan jumlah volume penggantian yang tepat.13Penatalaksanaan pada pasien gastropati OAINS, terdiri dari non-mediamentosa dan medikamentosa. Pada terapi non-medikametosa, yakni berupa istirahat, diet dan jika memungkinkan, penghentian penggunaan OAINS. Secara umum, pasien dapat dianjurkan pengobatan rawat jalan, bila kurang berhasil atau ada komplikasi baru dianjurkan rawat inap di rumah sakit.5Pada pasien dengan disertai tukak, dapat diberikan diet lambung yang bertujuan untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung, mencegah dan menetralkan asam lambung yang berlebihan serta mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin. Adapun syarat diet lambung yakni:3 Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan. Energi dan protein cukup, sesuai dengan kemampuan pasien untuk menerima. Rendah lemak, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap. Cairan cukup, terutama bila ada muntah. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perseorangan) Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu banyak. Makan secara perlahan. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberikan istirahat pada lambung.

Penatalaksanaan Medika MentosaDengan adanya kehilangan darah secara lambat atau sedikit, tubuh dapat memproduksi cukup sel darah merah untuk memperbaiki anemia tanpa perlu transfusi darah. Karena zat besi, yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah hilang selama perdarahan, kebanyakan orang yang mengalami anemia akibat pendarahan perlu mengkonsumsi suplemen zat besi, biasanya tablet, selama beberapa bulan. Kehilangan darah memerlukan suplementasi besi untuk jangka panjang. Pemberian ferro sulfat 3 x 200 mg sehari merupakan pilihan yang tepat. Sediaan besi oral lainnya meliputi ferro fumarat, ferro glukonat. Perbaikan cadangan besi membutuhkan waktu 3-6 bulan meskipun demikian retikulosis mencapai puncak setelah 10 hari sementara hemoglobin mencapai nilai normal setelah 2 bulan terapi.5Evaluasi sangat penting karena sebagian besar gastropati OAINS ringan dapat sembuh sendiri walaupun OAINS tetap diteruskan. Antagonis reseptor H2 (ARH2) atau proton pump inhibitor (PPI) dapat mengatasi rasa sakit dengan baik. Harus hati-hati menggunakan ARH2 pada pasien yang harus menggunakan OAINS jangka lama ARH2 ternyata mampu mencegah timbulnya komplikasi berat OAINS pada saluran cerna atas. Pasien yang dapat menghentikan OAINS, obat-obat anti tukak seperti golongan sitoproteksi, ARH2 dan PPI dapat diberikan dengan hasil yang baik. Sedangkan pasien yang tidak mungkin menghentikan OAINS dengan berbagai pertimbangan sebaiknya menggunakan PPI.5

KOMPLIKASI1) Kegagalan jantung dimana fungsi jantung menjadi lemah dan tidak mencukupi. Masalah jantung. Anemia dapatmenyebabkandetak jantung yang cepatatautidak teratur.Jantung harus memompa darah lebih banyak untuk mengkompensasi kekurangan oksigen yang dibawa oleh darah. Hal ini dapatmenyebabkanpembesaran jantungataugagaljantung2) Masalah semasa mengandung seperti melahirkan anak pramatang dan pertumbuhan janin yang terencat semasa berada didalam kandungan.3) Keletihan yang teruk sehingga mengganggu aktivitas seharian. Terutama pada anak sekolah yang tidak ikut serta kegiatan di sekolah.4) Pada anemia yang parah, pendarahan yang banyak yang tidak diganti balik dapat menyebabkan kematian. 3

PROGNOSISPrognosis akan bertambah baik jika peyakit dasarnya dikesan dan di tangani lebih awal. Anemia merupakan simptom yang menandakan adanya kelainan lain di tubuh. Sifat-sifat gejala anemia dapa dipakai untuk membantu diagnosis. Pada orang yang sudah berusia/lansia prognosis anemia lebih buruk karena daya ketahanan tubuh yang semakin berkurang. 5

Kesimpulan

Laki-laki usia 46 tahun dengan keluhan lemas sejak 1 minggu yang lalu, muntah hitam, BAB hitam 3 kali, nyeri ulu hati, mual, sering minum obat penghilang nyeri sejak 2 tahun terakhir menderita anemia perdarahan kronis karena gastropati OAINS.

Daftar Pustaka1. Sudiono H, Iskandar I, Edward H, Halim SK, Santoso R. Penuntun patologi klinik hematologi. Jakarta: FK Ukrida;2009.h.103-121.2. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Edisi ke-3. Jakarta: EGC;2009.h.410-25.3. 1.Suyata, Bustami E, Bardiman S, Bakry F. Nsaid gastropathy. Volume 5. Jakarta: The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy;2004.h.89-94.4. Gleadle J. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga;2007.h.29-30.5. Sudoyo WA. Setiyohadi B, Alwi I et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Volume 1 & 2. Edisi ke-5. Jakarta: Interna Publishing;2009.h.447, 509-518, 1109-1113.6. Bakta IM. Hematologi klinik ringkas. Jakarta: EGC;2012.h.12-40.7. Mitchell, Kumar K, Abbas, Fausto N. Robbins & cotran dasar patologis penyakit. Edisi ke-7. Jakarta: EGC;2010.h.641-2.8. Staf pengajar ilmu kesehatan anak FK UI. Ilmu kesehatan anak. Jakarta: FK UI;2005.h.430-1.9. Sadikin M. Biokimia darah. Jakarta: Widya Medika;2002.h.25-37.10. Grace PA, Borley NR. At a glance ilmu bedah. Jakarta: Erlangga;2007.h.23.11. Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu kesehatan anak nelson. Volume 2. Edisi ke-15. Jakarta: EGC;2000.h.1326.12. Bakta IM. Gawat darurat di bidang penyakit dalam. Jakarta: EGC;2000.h.139.