Sekretariat : Wisma Bersama, lt. 1, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta. Telp. (021) 392 4229 Rekening Bank : BCA Cabang Matraman Jakarta, atas nama Gereja Reformasi Indonesia Rekening Operasional : 342-323-323-7, Rekening Pembangunan : 342-388-388-6 Email : [email protected], Website : www.gri.or.id Pendiri dan Ketua Tim Gembala : Pdt. Bigman Sirait Modul Ibadah : Minggu 1-3 : Khotbah Ekspositori, Minggu 4 : Seminar, Minggu 5 : KKR Happy New Year 2015 Misioner dan Kritis Melayani, Menjawab dan Memenuhi Kebutuhan Umat di Segala Abad La Monte Thamrin Handphone Center Lt. 1 Kawasan Sarinah Jl. M.H. Thamrin Jakarta Pusat Kebaktian Umum : Pk. 07.30 WIB Pk. 09.30 WIB Kebaktian Remaja : Pk. 09.30 WIB Kebaktian Tunas : Pk. 09.30 WIB Sekolah Minggu : Pk. 09.30 WIB Balita, TK, Kelas Kecil - Besar (SD), Tunas (SMP), Remaja (SMA) Pacific Place (SCBD) Ruang Mediterania Lt. P1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan Kebaktian Umum : Pk. 17.00 WIB Sekolah Minggu : Pk. 17.00 WIB GEREJA REFORMASI INDONESIA INDONESIAN REFORMED CHURCH 11 Januari 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sekretariat : Wisma Bersama, lt. 1, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta. Telp. (021) 392 4229Rekening Bank : BCA Cabang Matraman Jakarta, atas nama Gereja Reformasi Indonesia
GEREJA REFORMASI INDONESIAINDONESIAN REFORMED CHURCH
11 Januari 2015
MISIBersifat tunggal dan abadi, yaitu : memberitakan Injil keselamatan kepada setiap orang di setiap tempat.
VISIBersifat dinamis untuk meletakkan dasar iman Kristen sesuai Teologi yang benar dan konsistendalam kehidupan umat Kristiani, agar mampu berperan maksimal sebagai garam dan terang dunia di era informasi, melalui, media cetak, elektronik, audio dan video.
FILOSOFIBersuara dengan teknologi informatika.
Pendiri : Pdt. Bigman SiraitRek. Bank BCA Sunter : 419-302-4800a/n Yayasan Pelayanan Media Antiokhia
2. Media Cinema Indonesia : Hi TV Channel 303 Sabtu Pk. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pk. 05.00 - 05.30 WIB3. Indovision : LIFE Channel, Program Bijaksana Amsal Selasa & Minggu Pk. 06.30, 11.55, 17.55, 23.55 WIB4. TV. Shine Initiatives Freg 3980 X, SR 29900 MSPS Minggu Pk. 05.00, 23.00 WIB Reformata Online www.reformata.com
Tabloid Bulanan Reformata
Buku Terbaru
Pelayanan Radio
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 2015 1
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 20152
Surat dari Gembala
E k s p r e s i I m a n Bpk. Slamet Wiyono
Pekan ini majalah tempo memberi apresiasi kepada para pekerja seni. Mengangkat “Tokoh Seni Tempo,” setelah dua pekan
sebelumnya menobatkan para relawan dan aktivis lingkungan sebagai Tokoh Pilihan. Menarik, sosok yang dipilih hampir semua adalah orang muda. Mario F. Lawi salah satunya. Dia bukanlah seorang sastrawan atau penyair hebat, seperti orang umumnya menilai. Namanya pun belum familiar benar di telinga para penikmat untaian kata-kata. Namun karyanya begitu menginspirasi. Meski ditulis dari timur Indonesia yang sering kurang dilirik orang, terbukti Mario bisa berprestasi lewat puisi.
Puisi-puisi Mario bukan sekadar memadukan kumpulan huruf dan kata. Tidak juga cuma mencari-cari padanan rima kata. Puisi-puisinya begitu bermakna, karena melibatkan diri dan imannya. Melibatkan situasi di sekitar diri dan kumpulan fakta kebenaran kitab suci. Dua situasi yang terbelah jurang masa dirangkai indah menjadi sebuah ekspresi sastrawi. Meski bernuansa teologis, namun, Tempo menulis, apa yang disajikan Mario jauh dari kesan mengkhotbahi p e m b a c a n y a . A p a l a g i bermaksud menggurui. Tidak, tidak sama sekali. Yang dlukiskan Mario merupakan bentuk ekspresi kebenaran yang dia imani dan batinkan.
Tidak mudah, ya, tentu saja. Tapi di kemudaan usianya Mario menunjukkan bahwa dia mampu melakukannya. Ini mencerahkan kita, bahwa mengekspresikan iman nyatanya bisa dilakukan siapa saja. Mengekspresikan iman itu bukan hanya monopoli kaum cerdik pandai, pakar teologi, pun rohaniawan yang hafal mati ayat suci. Awam pun bisa, bahkan kitab suci lugas berkata, wajib hukumnya. Baik dengan model dan sarana apa saja.
Kitab suci menyajikan serangkaian kisah faktual yang bisa ditarik makna dan teladan. Menyuguhkan ayat-ayat yang sarat pengajaran dan didikan nan bijak. Itu seharusnya sudah lebih dari cukup, kalau
enggan menggunakan istilah melimpah, untuk dibatinkan dan ekspresikan. Tentu saja sarananya tak perlu harus serupa. Jika ingin menginterpretasi dalam gambar, ya silakan saja diekspresikan dalam goresan pensil atau saputan tinta. Kalau ingin seperti Mario menggunakan untauan kata yang terjalin dalam sebuah karya, ya monggo saja.
Mario dan karyanya seperti menjadi cermin sekaligus cemeti yang memecut diri agar berkarya lebih produktif lagi. Tak perlu memusingkan tuntutan metode dan sistematika. Kadang baik menjadi seperti tak peduli dengan pakem-pakem dan runutan teori yang ada. Abai atau menghilangkan sama sekali ketakutan pada apa kata orang terhadap karyanya. Buang jauh-jauh bayangan orang akan mencibir, mengkritik dengan segala rumusan teori-teori canggih, yang
sering jadi momok mengerikan.
Karena setiap ekspresi itu berasal dari dalam dir i . Dan diri yang terlebih dulu menikmati. Berproses dari olah rasa dan respon atas anugerah iman dari Tuhan yang memampukan orang membatinkan segala bentuk pengalaman kerohanian.
Dengan begini, maka ekspresinya tentu saja akan beraneka macam. Ada sebagian orang yang senang memunculkannya dalam rupa komparasi. Konteks pembaca perdana dan pengalaman kekinian diperbandingkan. Ada lagi yang coba mencari korelasi antara keduanya, meski harus mengambil risiko bakal disalah arti menjadi upaya mensikretisisasi. Allah yang menolong umat untuk menikmati setiap langkah perjalanan kehidupan adalah Allah yang unik di setiap karyaNya. Allah yang sama yang juga menolong orang dapat menemukan peran ilahi di setiap pengalaman yang dilalui. Inilah teologi. Kalau Roh Allah dapat menolong para penulis kitab suci agar tak keliru dalam mengekspresikan maksudNya, Allah yang sama niscaya juga akan menolong orang di masa kini untuk boleh mengerti dan mengekspresikannya kembali, sedekat dengan kebenaran asli.
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 2015 3
WartaTengah Minggu
Kebaktian Tengah MingguGereja Reformasi Indonesia Jemaat Antiokhia
Tempat : Wisma Bersama, Jl. Salemba Raya 24 A-B Jakarta Pusat
Setiap Senin & Jumat Pukul : 08.45 WIB
Persekutuan Oikumene
Natal Antiokhia Ladies Fellowship
Pdt. Robby Moningka GI. Roy Huwae
Bina Pasutri Antiokhia Youth Fellowship
Pkl. 13.00 WIB
Pkl. 16.00 WIB
Sabtu, 17 Januari 2015
Doa Pagi
Rabu, 14 Januari 2015 Pkl : 16.00 WIB
Kamis, 15 Januari 2015 Pkl : 11.00 WIB
Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa
“Tahun Baru Semangat Baru”
“Christ and Christmas”Pdt. Bigman Sirait
Ibu Juaniva Sidharta
“Next Level”“Keunikan Keluarga Kristen”
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 20154
Peka Mendengar SuaraNya Ibrani 3:7-11
Mengenal Alkitab
Bukti nyata telah dibentangkan. Keinsyafan kembali dibukakan. Akankah orang akan sedia masuk ke dalamnya, atau tetap keras
hati dan tegar pendirian yang penuh kekhilafan. Inilah yang penulis Ibrani lakukan. Mewanti-wanti. Mengingatkan kembali kepada penerima suratnya agar tak salah melangkah. Belajarlah dari sejarah, itu yang coba dia usulkan kepada jemaatnya.
Sudah teramat banyak data dan fakta yang diunjukkan sebagai pengajaran. Mengingatkan tentang iman mereka kepada Kristus tidak sia-sia. Menerangkan kembali tentang keunggulanNya. Baik terhadap tokoh yang orang Yahudi puja-puja seperti Musa atau makhluk spiritual seperti para malaikat. Tapi apapun dan bagaimanapun itu tetap saja keputusan ada di tangan Ibrani. Namun sebagai hamba Tuhan, penulis Ibrani wajib mengingatkan, agar umat yang dikiriminya surat t idak salah melangkah.
S e b a b r i b u a n t a h u n sebelumnya kesalahan-kesalahan itu pun pernah terjadi kepada bapak moyang mereka. Lalu, masakan mereka akan secara aktif mengulangnya kembal i . Bukankah konsekuensinya sudah sangat gamblang ditunjukkan. Empat puluh tahun lamanya umat Israel mendapat perlakuan khusus dari Allah. Dipimpin langsung oleh Dia, dan diberkati dengan banyak cara yang ajaib (3:9). Tapi apa balasannya? Jangankan pujian dan syukur yang disampaikan. Yang Allah terima justru perlakuan tak senonoh dari ciptaan kepada penciptanya. Hamba kepada Tuannya. Umat pilihan yang tak tahu diri itu justru mencobai &
menguji Tuhan (3:9), seolah-olah Allah tak pernah turun tangan. Seolah-olah Allah alpa melimpahi berkati. Allah diposisikan sebagai pencipta yang abai terhadap ciptaanNya. Sungguh tindakan yang sangat mengecewakan dari bangsa yang harusnya patut dibanggakan. Maka tak heran jika Allah dalam murkaNya berkata: “Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, “ (3:10). Akibatnya fatal, Allah bersumpah bahwa: “Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." (3:11).
Untuk itu, besar harapan penulis Ibrani kepada para pembaca perdana suratnya, agar kelak ketika Roh Kudus bersuara kepada mereka (3:7), mengingatkan dan menginsyafkan dosa dan kesalahan mereka, agar bersegera meresponinya. Tidak mengulur-ulur waktu dengan tetap bersungut-sungut, apalagi mengeraskan hati dan enggan meresponi (3:8). Sebab Tuhan teramat benci kepada orang yang tak menghargai anugerah yang Dia. Apalagi jika itu adalah keselamatan. Maka murtad dari iman adalah kebencian s e k a l i g u s k e m a t i a n .
Roh Kudus saat ini pun terus berkarya, berbicara kepada k i ta mengenai dosa , kebenaran , dan penghakiman. Tak segera
berespons terhadap suara-Nya membuat orang berkurang sensitifitas rohaninya. Orang tidak lagi peka terhadap Firman Allah atau keinginan Roh Kudus. Benar, Roh Kudus akan kembali dan lagi mengingatkan. Tapi himbauan yang disampaikan tidak akan terus-menerus disuarakan jika orang kemudian mengeraskan hati dalam pemberontakan. Slawi
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 2015 5
Ucapan Terima Kasih
Persiapan Pengadaan Gedung Ibadah
Saldo Per 31 Desember 2014 Total : Rp.3.347.066.695,31
Terima kasih untuk penganan 11 Januari 2015, kepada keluarga:
Pkl. 08.30 WIB : Bp. Sahat S.Pkl. 09.30 WIB : Ibu Ine OntohPkl. 17.00 WIB : Bp. Pantar S.
Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian
dalam penyediaan penganan dapat menghubungi
(LM) Ibu Riana; (PP) Ibu Evi
Rekening Pembangunan : 342-388-388-6 A/N. Gereja Reformasi Indonesia BCA Cab. Matraman -Jakarta
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 20156
Pelita
MEMPERTANGGUNGJAWABKAN HIDUP SETIAP HARI
Sementara waktu bergul i r terus dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun, dimana banyak orang tidak
sadar semakin mendekati hari penghakiman Allah. Tanpa disadaripula kuasa kegelapan membuat manusia terlena dalam kegiatan sehingga tidak memiliki sikap berjaga-jaga.
Tuhan Yesus berkata dalam Injil bahwa orang percaya harus berjaga-jaga sebab kita tidak tahu akan hari maupun akan saat kedatangan Tuhan atau hari kematian kita masing-masing (Mat 25:13). Sikap ber jaga- jaga art inya mengusahakan diri agar setiap saat bersedia dan dapat memberi pertanggungjawaban bila diminta oleh Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan hal berjaga-jaga ini setelah Ia memaparkan perumpamaan mengenai lima gadis bijaksanan dan lima gadis bodoh (Mat 25: 1-12) Kehidupan orang percaya dapat digambarkan seperti lima gadis yang bijaksana dan lima gadis yang bodoh.
Pada intinya, kelebihan gadis bijaksana dari gadis bodoh adalah mereka memikirkan kelangsungan hidup pelita mereka. Lima gadis bijaksana memiliki persediaan minyak, sedangkan yang bodoh tidak. Persediaan minyak bisa menunjukkan persiapan orang percaya menghadapi kekekalan, yaitu kesiapan mempertangungjawabkan diri di hadapan Tuhan. Orang-orang seperti ini agak langka.
Pada umumnya banyak orang hanya memusingkan dirinya dengan kehidupan sekarang, hari ini di bumi ini. Tidak heran kalau mereka tenggelam dengan berbagai kesibukan hidup sehingga sebenarnya tidak siap mempertanggungjawabkan diri di hadapan Tuhan. Betapa berbahayanya keadaan manusia seperti ini. Ironisnya banyak orang Kristen berkeadaan seperti ini tanpa menyadarinya. Untuk itu setiap orang percaya harus belajar mempertanggungjawabkan diri di hadapan Tuhan. Setiap hari seseorang harus menyediakan waktu yang cukup untuk menghadap Tuhan guna mempertanggungjawabkan hidupnya
di hadapan Tuhan. Bila hari itu kita melakukan suatu pelanggaran atau dosa, maka kita mohon pengampunan dan melakukan pemberesan.
Dengan demikian, setiap hari kita menyelesaikan persoalan dosa dan pelanggaran di hadapan Tuhan. Kalau seseorang belajar menyelesaikannya di setiap lembar harinya di hadapan Tuhan, maka ia tidak perlu menyelesaikannya lagi untuk lembar hidupnya di setiap pergantain tahun atau sepanjang 70 tahun. Seperti seorang pelajar yang tidak belajar mendadak sebelum ujiamn, ia sudah belajar jauh-jauh hari dan tidak menunmpuk tugas.
Penyelesaian tugas dari Tuhan harus diselesaikan dari hari ke hari. Untuk itu memasuki di tahun baru ini 2015, marilah kita memiiki kesadaran yang penuh untuk terus hidup berjaga-jaga di setiap harinya. Karena itulah yang Tuhan kehendaki, untuk menjadi umat yang bijak dengan mempertanggungjawabkan hidup kita di setiap harinya. Selamat Tahun Baru 2015, Imanuel/RH
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 2015 7
Pembinaan
Coffee Break adalah kelompok kecil yang menggali kebenaran Firman Tuhan
Minggu, 11 Januari 2015Pkl 12.30 WIB di La Monte Thamrin
Latihan Choir
Setiap Minggu ke 2 & 4Pkl 12.00 WIB di La Monte Thamrin
Bersama: Ibu Rukyah Marpaung
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 2015
John G. PatonBerjuang Melawan Penyembahan Berhala
8
Tokoh Kristen
John G. Paton lahir di Dumfries, Skotlandia tahun 1824. Ketika masih remaja, John Paton meninggalkan sekolah karena kejamnya
perlakuan sang kepala sekolah. Tetapi dia berkeinginan keras untuk menjadi seorang misionaris. John telah menabung banyak uang sebelum dia berusia dua belas tahun. Dia menggunakan uang itu untuk membayar sekolah privat selama enam minggu. Dia harus bekerja agar dapat melanjutkan pendidikan ke universitas, sekolah teologia, dan mengikuti pelatihan P3K. Akhirnya, pada usia 34 tahun, dia ditahbiskan di Gereja Presbiterian Skotlandia dan ditugaskan sebagai seorang misionaris ke Kepulauan South Sea.
Pada tanggal 5 November 1858, John dan istrinya, Mary Ann, tiba di Pulau Tanna, di New Hebrides. New Hebrides adalah kumpulan delapan pulau yang dikenal dengan nama Vanuatu, kira-kira lima ratus mil di sebelah timur laut Australia. Para misionaris lainnya telah terlebih dahulu melakukan penginjilan di Pulau Anatom, sebuah pulau yang terletak di selatan New Hebrides. Beberapa dari penduduk yang telah bertobat-menemani keluarga Paton ke Pulau Tanna. Saat pertama kali tiba, keluarga Paton merasa terkejut dengan para kanibal Pulau Tanna yang gemar berperang. Kemudian mereka menyadari bahwa kaum Kristen dari Anatom pun sebelumnya adalah orang-orang yang liar.Penduduk Pulau Tanna menyembah banyak berhala. Mereka tidak mengenal konsep Tuhan yang mengasihi. Para dukun di setiap desa menebarkan mantra-mantra yang dianggap dapat mengendalikan kehidupan dan kematian. Para dukun itu mengendalikan penduduk desa untuk mengusir para misionaris. Peperangan antar suku semakin meningkat. Bahkan beberapa terjadi di depan rumah Paton. Tidak lama kemudian, istri dan anaknya meninggal karena demam. Paton sangat terguncang karena kematiann istri dan anaknya, sehingga dia merasa tidak dapat melanjutkan pelayanannya
lagi . Tetapi Tuhan menguatkan di r inya.
Tidak lama setelah itu, para pedagang kulit putih yang juga membenci para misionaris yang melarang para penduduk membeli minuman keras dan senjata mengirimkan tiga orang pelaut yang sakit cacar untuk tinggal bersama penduduk. Mereka mengetahui bahwa para dukun akan menyalahkan Paton. Penyakit itu membunuh sepertiga dari penduduk Pulau Tanna. Orang-orang yang berhasil bertahan hidup berusaha melakukan balas dendam. Dua orang kepala suku berusaha melindungi Paton, tetapi tindakan mereka malah meningkatkan intensitas peperangan antar suku. Kemudian Paton berusaha menyelamatkan diri. Dia dilindungi oleh seorang
kepala suku. Tetapi perlindungan ini membuat dirinya diburu oleh suku yang sama. Dia hampir saja terbunuh jika sebuah kapal tidak lewat dan menyelamatkan dirinya.
Sejak John Paton keluar dari pulau Tanna, ia melayani di gereja-gereja di Australia dan Skotlandia. Salah satu dari misi Paton adalah membangun sebuah kapal untuk melayani para misionaris di Kepulauan South Sea. Mereka membutuhkan dukungan yang dapat diandalkan, penyediaan
bahan makanan secara teratur, dan pada suatu waktu tertentu seperti yang pernah dialami Paton. Pada saat kembali ke Kepulauan South Sea, John rindu ditempatkan kembali di Pulau Tanna. Tetapi Dewan Misi menugaskan Paton ke Pulau Aniwa. Kepercayaan mistis di Aniwa tidak sesuai dengan Injil, tetapi karena pulau itu lebih kecil, peperangan dan kanibalisme jarang terjadi. Semangat dan tekat Paton mempelajari bahasa setempat, membuat perlahan-lahan para penduduk mulai memercayainya. Sehingga Paton pun mampu menyampaikan berita Injil disana dan hampir semua penduduk menjadi orang Kristen.
Selama masa pelayanannya, Paton banyak melakukan per jalanan misi . John Paton meninggal pada tanggal 28 Januari 1907/jm/dbs
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 2015
Info Khusus
Pokok Doa Jemaat
9
1. Diri Sendiri:a. Bersyukur untuk Firman Tuhan
2. Jemaat: a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadahb. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahund. Doa khusus :
3. Gereja: a. Rencana dan program gerejab. Ibadah Minggu dan tengah Mingguc. Kesungguhan dan kesehatian pengurusd. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, ABC, REFORMATA
4. Bangsa dan negara:a. Para pejabat pemerintah agar diberi
hikmat memimpinb. Persoalan kebangsaan: sosial, politik,
ekonomic. Keterlibatan warga gereja dalam
pengabdiannya
Dengarkan RAS Radio (Reformata Audio Streaming)
Reformata Online dengan berita terkini setiap hari
Saksikan 500 lebih Video Khotbah di YouTube
Download 800 lebih Audio Khotbah MP3
www.reformata.com/radioAkses via BlackBerry : ketik URL di browser Anda :http://38.96.175.20:5688
www.reformata.comAkses via mobile : m.reformata.com
2. DVDKhotbah 7 seri (7 DVD) :- 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib- 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban- 7 Kemungkinan Tokoh Dalam PenyalibanKhotbah Khusus Wanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita
2. Media Cinema Indonesia Hi TV Channel 303 Sabtu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB
3. Indovision, LIFE Channel Program: Bijaksana Amsal (Disiarkan Setiap Hari) Senin-Minggu Pkl. 06.30, 11.55 ,17.55, 23.55 WIB
11
1. INDOVISION, LIFE Channel 70 Jumat Pkl. 00.00 WIB Sabtu Pkl. 00.30 & 13.00 WIB Tgl. 16 dan 17 Januari 2015 “Berbahagialah Si Pembawa Damai”
Tgl. 17 Januari 2015“Perilaku Kristiani”
Tgl. 18 Januari 2015“Jadilah Teladan”
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 11 Januari 201512
Catatan Khotbah
Lomba tarik tambang antar siswa/i SMP
Sekolah Kristen MakedoniaKec. Ngabang, Kab. Landak, Kalimantan Barat
Prestasi Hingga 2014 (Usia 12 Tahun)Alumni yang sudah mengajar di SKM1. Yeremia, S. Sos (UNTAN 2003)2. Dina yuliana, S. Sos (UNTAN 2004)3. Seven Simamora, S. T. (UNTAN 2005)4. Irmawan, S. Pd, B. Sc (UPH 2006)5. Anselmus Doni, S. Pd, B. Sc ( UPH 2006)6. Dayen, S. Pd. B. Sc (2006)7. Alvius Tinambunan, S. Si (UNTAN 2006)8. Emilia Rosa, S. Si ( UNTAN 2006)9. Hana Grace, S.E (UNTAN 2006)10. Kristin Ariesta, S. Pd (UNTAN 2006)11. Susi Nurlela, S. E (UNTAN 2006)12. Kristianus Yopi, S. E (UNTAN 2006)13. Irwansyah, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)14. Firminus Dodi, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)15. Kandi, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)16. Cornelius Wiwit, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)17. John Wesly, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)18. Natalis Kristianto, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)19. Yudi Kristianus, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)20. Novita Arlinda, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)21. Pedrina Chrisna Winata, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)22. Katrina Eva Yunita, S.Pd, B. Sc (UPH 2007)23. Uliani, S. E (UNTAN 2007)24. Meisakh Nur Anugrah, S. Pd (UNTAN 2007)25. Melkisedek Yohanes Karo, S. E (UNTAN 2007)26. Irene Kharistyani Suyono, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)27. Paruliana Mayasari Hutape, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)28. Ronald Yusuf Suheri, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)29. Yasonta, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)30. Yulius, S. T (UPH Surabaya 2008)31. Trianto, S.E (UNTAN 2008)32. Hariya Oktaviany, S. Pd (UNTAN 2008)33. Renaldi Gultom, S. Pd (UNTAN 2008)34. Noverita, S. Si (UNTAN 2008)35. Debora Nuraini, S. Pd, B. Sc (UPH 2009)36. Ruth Indah Kurniati, S. Farm (UNTAN 2009)37. Elisabeth Puspa Sari Butar-butar (UNTAN 2009)38. Harianus Ugot (UNTAN2009)39. Juki, S. PAK (STTBB 2010)
Prestasi Siswa Tahun 2013/2014Kabupaten: Super Physic UNTAN Juara 1, Olimpiade Fisika Juara 1Limas UNTAN (Matematika) Juara 1, Limas UNTAN (Matematika) Juara 2, Limas UNTAN (Matematika)Juara 3Pidato Lomba Bulan Bahasa Juara 1, Basket Putri Juara 3
MISIMIKA memahami bahwa misi tunggal orang percaya adalah memberitakan Injil untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa oleh kuasa salib Kristus dan hidup untuk menjadi murid Yesus Kristus yang beraksi dan bersaksi.
VISIMeningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dari wilayah pedesaan, melalui pendidikan Kristiani dan kesehatan yang seutuhnya.
FILOSOFISatu Misi untuk bersama (gereja / pribadi), memacu semangat pertumbuhan keesaan gereja untuk puji hormat Allah Tritunggal.
M I S IMemberitakan Injil ke seluruh bangsa, membaptis dan mengajarkan kehendak Allah sesuai perintah-Nya.
V I S IMenjawab dan memenuhikebutuhan jaman dengan melahirkan SDM Kristen yang beriman teguh, berwawasan luas, dan berpengetahuan tinggi melalui ibadah, pendidikan dan sosialisasi.
F I L O S O F ISemua Melayani Semua.
G e R A K A n K e B A n G U n A nKomitmen SpiritualBertumbuh dalam iman dan doa dan saat teduh pribadi.
Komitmen PersonalSelalu hadir dalam setiap ibadah membawa jiwa baru kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja.
Komitmen KomunalSaling memperhatikan dan mengingatkan dalam kebersamaan sebagai tubuh Kristus.