UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL Page 1 of 7 MATA KULIAH : PERENCANAAN PERKERASAN JALAN HARI/TANGGAL : Senin, 08 September 2014 Soal berikut ini memuat tentang suatu rencana perkerasan lentur. Pertanyaannya adalah buatlah suatu diagram alir yang merefleksikan rencana proses penyelesaian soal. Kemudian, anda mesti menyelesaikan soal dibawah ini. Penyelesaian soal dalam kelompok yang sudah ditentukan. 1. Suatu jalan baru di-design untuk perkerasan lentur dengan metoda analisis komponen yang mengacu pada standard Perhitungan Tebal Perkerasan Lentur Bina Marga Pd T-01-2002-B. Data survey dan data perencanaan ditentukan sebagai berikut ini. Umur rencana : 10 tahun Tipe jalan : jalan arteri 2 lajur 2 arah ( 2/2 TB ) Asumsi faktor distribusi arah (D D ) : 50%. Tingkat pertumbuhan : 5% per tahun. Data lalu lintas : Kendaraan ringan 2 T : 3500 kendaraan Bus 8 T : 1200 kendaraan Truk 2 as 13 T : 150 kendaraan Truk 3 as 20 T : 120 kendaraan Truk 5 as 30 T : 220 kendaraan Parameter-parameter lainnya diasumsikan sebagai berikut : Lapisan Permukaan Aspal beton , M R = 25.000 Psi Lapis Fondasi Atas agregat A dengan CBR 80% Lapis Fondasi Bawah agregat B dengan CBR 60% ITP : 4.0 IPT : 2.0 E Asphalt Concrete : 450.000 psi E Base Layer : 30.000 psi E Sub Base layer : 11.000 psi Structural Number Rencana : 4,6 Rumus-rumus: Jumlah lajur per arah % beban gandar standar dalam lajur rencana 1 100 2 80 – 100 3 60 – 80 4 50 – 75 Angka Ekivalen = Kendaraan Ringan 2 T ( 1+1 ) = ( 10 kN/53 kN ) 4 + 0,0002 = 0,0015 ESAL Bus 8 T ( 3+5 ) = ( 30 kN/53 kN ) 4 + 0,134 = 0,237 ESAL Truk 2 as 13 T ( 5+8 ) = ( 50 kN/53 kN ) 4 + 0,903 = 1,695 ESAL Truk 3 as 20 T ( 6+7.7 ) = ( 60 kN/53 kN ) 4 + 0,693 = 2,335 ESAL Truk 5 as 30 T ( 6+7.7 ) (5+5) = ( 60 kN/53 kN ) 4 + 0,693 + 0,268 = 2,603 ESAL Lajur Rencana : lajur yang paling berat menerima beban L.L w 18 = D D x D L x ŵ 18 dengan : DD = faktor distribusi arah ~ 0.5. DL = faktor distribusi lajur. ŵ 18 = beban gandar standar kumulatif untuk dua arah (ESAL) . g g x w W n t 1 ) 1 ( 18
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL
Page 1 of 7
MATA KULIAH : PERENCANAAN PERKERASAN JALAN HARI/TANGGAL : Senin, 08 September 2014
Soal berikut ini memuat tentang suatu rencana perkerasan lentur. Pertanyaannya adalah buatlah suatu diagram alir yang merefleksikan rencana proses penyelesaian soal. Kemudian, anda mesti menyelesaikan soal dibawah ini. Penyelesaian soal dalam kelompok yang sudah ditentukan.
1. Suatu jalan baru di-design untuk perkerasan lentur dengan metoda analisis komponen yang mengacu pada standard Perhitungan Tebal Perkerasan Lentur Bina Marga Pd T-01-2002-B. Data survey dan data perencanaan ditentukan sebagai berikut ini. Umur rencana : 10 tahun Tipe jalan : jalan arteri 2 lajur 2 arah ( 2/2 TB ) Asumsi faktor distribusi arah (DD) : 50%. Tingkat pertumbuhan : 5% per tahun. Data lalu lintas :
Kendaraan ringan 2 T : 3500 kendaraan Bus 8 T : 1200 kendaraan Truk 2 as 13 T : 150 kendaraan Truk 3 as 20 T : 120 kendaraan Truk 5 as 30 T : 220 kendaraan
Parameter-parameter lainnya diasumsikan sebagai berikut : Lapisan Permukaan Aspal beton , MR = 25.000 Psi Lapis Fondasi Atas agregat A dengan CBR 80% Lapis Fondasi Bawah agregat B dengan CBR 60% ITP : 4.0 IPT : 2.0 EAsphalt Concrete : 450.000 psi EBase Layer : 30.000 psi ESub Base layer : 11.000 psi Structural Number Rencana : 4,6
Rumus-rumus:
Jumlah lajur per arah % beban gandar standar
dalam lajur rencana
1 100
2 80 – 100
3 60 – 80
4 50 – 75
Angka Ekivalen = Kendaraan Ringan 2 T ( 1+1 )
= ( 10 kN/53 kN )4
+ 0,0002 = 0,0015 ESAL
Bus 8 T ( 3+5 )
= ( 30 kN/53 kN )4
+ 0,134 = 0,237 ESAL
Truk 2 as 13 T ( 5+8 )
= ( 50 kN/53 kN )4
+ 0,903 = 1,695 ESAL
Truk 3 as 20 T ( 6+7.7 )
= ( 60 kN/53 kN )4
+ 0,693 = 2,335 ESAL
Truk 5 as 30 T ( 6+7.7 ) (5+5)
= ( 60 kN/53 kN )4
+ 0,693 + 0,268 = 2,603 ESAL
Lajur Rencana : lajur yang paling berat menerima beban L.L w
18 = D
D x D
L x ŵ
18
dengan : DD = faktor distribusi arah ~ 0.5. DL = faktor distribusi lajur. ŵ
18 = beban gandar standar kumulatif untuk dua arah (ESAL)
.
g
gxwW
n
t
1)1(18
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL
Page 2 of 7
Koefisien Distribusi Kendaraan
Jumlah Lajur
Kendaraan Ringan
Kendaraan Berat
1 Arah 2 Arah 1 Arah 2 Arah
1 1.000 1.000 1.000 1.000
2 0.600 0.500 0.700 0.500
3 0.400 0.400 0.500 0.475
4
0.300
0.450
5
0.250
0.425
6
0.200
0.400
Indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo)
Jenis Lapis Perkerasan IP0 Ketidakrataan *) (IRI, m/km)
Rekomendasi tingkat reliabilitas untuk bermacam-macam klasifikasi jalan
Klasifikasi jalan Rekomendasi tingkat reliabilitas
Perkotaan Antar kota
Bebas hambatan Arteri
Kolektor Lokal
85 – 99.9 80 – 99 80 – 95 50 – 80
80 – 99,9 75 – 95 75 – 95 50 – 80
Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IPt)
Klasifikasi Jalan
Lokal Kolektor Arteri Bebas
hambatan
1,0 – 1,5 1,5
1,5 – 2,0 -
1,5 1,5 – 2,0
2,0 2,0 – 2,5
1,5 – 2,0 2,0
2,0 – 2,5 2,5
- - -
2,5
w18
per hari = ∑ (volume kendaraan x E)
W18
per hari = DD x DL x w18
W18
per tahun = W18 per hari x 365
Beban gandar tunggal standar kumulatif
Wt = ( W18
x (1+ g)n
– 1 )/ g
IP = 2,5 : menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik. IP = 2,0 : menyatakan tingkat pelayanan terendah bagi jalan yang masih mantap. IP = 1,5 : menyatakan tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin (jalan tidak terputus). IP = 1,0 : Menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga sangat mengganggu lalu-lintas kendaraan.
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL
Page 3 of 7
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL
Page 4 of 7
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL
Page 5 of 7
Tabel Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relatif material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur.
Kualitas drainase
Persen waktu struktur perkerasan dipengaruhi oleh kadar air yang mendekati jenuh
2. Suatu jalan akan dioverlay dengan aspal beton. Untuk itu dilakukan survey defleksi yang
hasilnya ditampilkan seperti pada tabel berikut ini.
( ton ) d 1 d 2 d 3 Tu Tp
93+525 8,2 0,00 0,80 1,20 26 32,0
93+725 8,2 0,00 0,90 1,30 26 32,0
93+925 8,2 0,00 1,10 1,10 26 32,0
94+125 8,2 0,00 0,90 1,80 26 32,0
94+325 8,2 0,00 1,10 1,90 26 32,0
94+525 8,2 0,00 0,80 2,10 26 32,0
94+725 8,2 0,00 1,20 2,20 26 32,0
94+925 8,2 0,00 1,30 3,10 26 32,0
95+125 8,2 0,00 0,90 2,50 26 32,0
95+325 8,2 0,00 1,10 2,70 26 32,0
StaVeh. Load Deflecton ( BB ) Temperature ° C
Lebar jalan eksisiting : 6,0 meter Lane Number : 2 lanes, 2 directions Designing age : 10 years Traffic growth : 3%
Kendaraan ringan 2 T : 1500 kendaraan Bus 8 T : 500 kendaraan Truk 2 as 13 T : 250 kendaraan Truk 3 as 20 T : 150 kendaraan Truk 5 as 30 T : 200 kendaraan
*) Total weight of vehicle < 5 tons, such as passenger car, light truck
**)Total weight of vehicle ≥ 5 tons such as trucks, trailer
Tabel 1. Traffic Distribution Coefficient (C)
Number of LaneLight Vehicle *) Heavy Vehicle **)
1 direction 2 direction 3 direction 4 direction
2 Lane 0,60 0,50 0,70 0,50
1 Lane 1,0 1,0 1,0 1,0
4 Lane - 0,30 - 0,450
3 Lane 0,40 0,40 0,50 0,475
6 Lane - 0,20 - 0,40
5 Lane - 0,250 - 0,425
D1* = SN 1 / a1 SN1*= a1 x D1
D2* = (SN2 – SN1*)/(a2 x m2) SN2 * = D2* x a2 x m2
D3 = ( SN3 – ( SN1* + SN2* ) / ( a3 x m
3 ) )
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL
Page 6 of 7
4
4
4
4
E (double axle - tandem) =axle load (ton)
13,76
E (triple axle - tandem) =axle load (ton)
18,45
E (single axle - tandem) =axle load (ton)
5,40
E (single axle - double) =axle load (ton)
8,16
21 228,7189 43,8648 5,4250 1,6784
Tabel 2. Equivalent for Vehicle's Axle Load (E)
19 153,2637 29,3937 3,6353 1,1247
20 188,1676 36,0877 4,4632 1,3808
17 98,2247 18,8380 2,3298 0,7208
18 123,4568 23,6771 2,9283 0,9060
15 59,5374 11,4184 1,4122 0,4369
16 77,0735 14,7815 1,8281 0,5656
13 33,5891 6,4419 0,7967 0,2465
14 45,1791 8,6647 1,0716 0,3315
11 17,2185 3,3023 0,4084 0,1264
12 24,3865 4,6770 0,5784 0,1790
9 7,7160 1,4798 0,1830 0,0566
10 11,7605 2,2555 0,2789 0,0863
7 2,8237 0,5415 0,0670 0,0207
8 4,8171 0,9238 0,1143 0,0353
5 0,7350 0,1410 0,0174 0,0054
6 1,5242 0,2923 0,0362 0,0112
3 0,0953 0,0183 0,0023 0,0007
4 0,3011 0,0577 0,0071 0,0022
1 0,0012 0,0002 0,0000 0,0000
2 0,0188 0,0036 0,0004 0,0001
Axle Load (ton)Equivalent for Vehicle's Axle Load ( E )
SAT SAD DAT TAT
n = 0,5 [ 1+(1+r)n +2(1+r)
(1+r)n-1
-1 ]r
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL