Top Banner
LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011
75

2011 Annual Report (1)

Jul 25, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2011 Annual Report (1)

LAPORAN TAHUNAN 2011

ANNUAL REPORT 2011

Page 2: 2011 Annual Report (1)

PT Tempo Scan Pacific Tbk Mission Statement

Company Profile

Brief Biography of The Board of Commissioner

Brief Biography of The Board of Director

Financial Highlights

The Board of Commissioner’s Report

The Board of Director’s Report & Management’s Analysis

Corporate Social Responsibility

Corporate Governance

Statement of The Board of Commissioner & Director on The Annual Report

Statement of The Board of Director on The Financial Report

Auditor’s Report

Misi Tempo Scan Pacific Tbk

Profil Perusahaan

Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris

Riwayat Hidup Singkat Direksi

Ikhtisar Keuangan

Laporan Dewan Komisaris

Laporan Direksi & Analisis Manajemen

Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial

Tata Kelola Perusahaan

Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Keuangan

Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan

Laporan Akuntan Publik

2

4

12

14

18

21

27

47

50

58

59

60

T A B L E O F C O N T E N T S

D A F T A R I S I

Page 3: 2011 Annual Report (1)

We are a dynamic organization of qualified and

committed professionals under sound leadership with

the main objective to become market leader in the field

of pharmaceuticals, consumer and cosmetic products

through competence in the area of manufacturing,

marketing and distribution.

Our brand equities offer sustainable quality and

innovative products with excellent value propositions sold

through effective multi-channeled sales coverage that are

delivered by reliable supply chain capability.

Guided by good corporate governance with the aim to

establish sound financial standing and creating value

for our stakeholders as well as winning respect of the

community.

Kami adalah organisasi yang dinamis dari para profesional

handal dan berkomitmen di bawah kepemimpinan yang

kuat dengan tujuan utama menjadi pemimpin pasar

farmasi, produk konsumen dan kosmetika melalui

kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran dan

distribusi.

Ekuitas merek kami menawarkan produk berkualitas dan

inovasi berkelanjutan dengan proposisi nilai yang unggul dan

dipasarkan melalui penjualan multi-jalur yang efektif dan

dikirimkan dengan kecakapan rantai-suplai yang handal.

Dipandu oleh tata kelola perusahaan yang baik dengan

tujuan membentuk kondisi keuangan yang sehat dan

menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan serta

dihormati oleh masyarakat.

MISI PT TEMPO SCAN PACIFIC TbkPT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk MISSION STATEMENT

This symbol is the corporate logo of the entire TEMPO

GROUP. Its multiple parallel lines reach upward,

expressing the vitality and energy of the TEMPO

GROUP’s ever increasing activities and growing

enterprising spirit, thereby emphasizing the integration of

the member firms into the GROUP.

Simbol ini merupakan logo seluruh perusahaan yang

tergabung dalam GRUP TEMPO. Beberapa garis sejajar

yang bertumbuh ke atas, melambangkan vitalitas dan

kekuatan GRUP TEMPO yang senantiasa mengembangkan

kegiatan dan semangat usaha yang terus bertumbuh,

dengan menekankan integrasi seluruh anggota perusahaan

ke dalam GRUP.

TEMPO YANG TUMBUH & BERKEMBANGTHE GROWING “T”

2 3

Page 4: 2011 Annual Report (1)

4

yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan

seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham.

Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi

4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai

nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500

menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham).

Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun

2011 adalah sekitar Rp 12 triliun.

Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi

Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan

Divisi Distribusi serta satu divisi Penunjang.

In 2006 the number of listed shares increased to

4,500,000,000 shares with a change of nominal value of

shares from Rp 500 to Rp 50 per share (stock split).

The market capitalization of the Company as of the end

of 2011 was around Rp 12 trillion.

The Company has three Core Business Divisions,

namely Pharmaceutical Division, Consumer Products

and Cosmetics Division and Distribution Division as

well as a Supporting Division.

The three Company’s core business divisions are

supported by the following facilities:

I. Pharmaceutical Division consists of

five companies, namely:

1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates the manufacturing

plant on a 76,105 m2 area, in East Jakarta Industrial

Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Jakarta,

West Java. This manufacturing plant is a production

facility for tablet/caplet, effervescent powders,

liquid/syrup, cream & ointment and capsules

dosage forms. PT Tempo Scan Pacific Tbk also has

the marketing of pharmaceutical products division

based in the Company’s headquarters on Tempo Scan

Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.

2. PT Supra Ferbindo Farma operates a manufacturing

plant on a 29,203 m2 area, in East Jakarta Industrial

Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Jakarta, West Java.

This manufacturing plant is a production facility for

tablet, liquid and cream dosage forms.

3. PT Tempo Natural Products operates a manufacturing

plant on an 11,850 m2 area, in East Jakarta Industrial

Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP Cikarang, Jakarta, West

Java. This manufacturing plant is a production facility

for carbonated liquid dosage forms in cans.

Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut

didukung oleh fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

I. Divisi Farmasi terdiri dari lima perusahaan yaitu:

1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik

yang berdiri di atas lahan seluas 76.105 m2, terletak di

Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G dan

1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah

fasilitas produksi untuk bentuk sediaan tablet/kaplet,

serbuk effervescent, liquid/syrup, cream & ointment

dan kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga memiliki

bagian pemasaran produk divisi farmasi yang berkantor

di kantor pusat Perseroan yang berkedudukan di Tempo

Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.

2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik

yang berdiri di atas lahan seluas 29.203 m2, terletak di

Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP

Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas

produksi untuk bentuk sediaan tablet, liquid dan cream.

3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik

yang berdiri di atas lahan seluas 11.850 m2, terletak

di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot

2.G.2, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini

adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan liquid

berkarbonasi dalam kemasan kaleng.

PROFIL PERUSAHAAN

COMPANY PROFILE

PT Tempo Scan Pacific Tbk dan anak perusahaannya

(Perseroan) merupakan bagian dari kelompok usaha swasta

nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan

produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk

dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991

dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970

memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam

skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan

melalui anak perusahaannya memproduksi produk kosmetika

dan produk konsumen sejak tahun 1977.

Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan Publik dan

mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar

saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat

menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai

nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 1.000

menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham).

Selanjutnya pada tahun 1998, BEJ telah menyetujui

pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar

saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas

PT Tempo Scan Pacific Tbk and its subsidiaries

(“Company”) is part of Tempo Group–a national private

business group–that started the trading business of

pharmaceutical products since 1953. PT Tempo Scan

Pacific Tbk established through the restructuring

process in 1991 and originally named PT Scanchemie

which in 1970 started its large-scale commercial

production of pharmaceutical products. Over time,

the Company through its subsidiaries manufactures

cosmetics and consumer products since 1977.

In 1994 the Company became public company and listed

75,000,000 shares on the Jakarta Stock Exchange (JSX).

In 1995 the number of shares has increased to

150,000,000 shares with a change of nominal value of

shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split).

Subsequently in 1998, JSX has approved the listing of

300,000,000 shares of the Company which coming from

the First Limited Public Offering, bringing the total

number of listed shares of the Company to a total of

450,000,000 shares.

4 5

Page 5: 2011 Annual Report (1)

8. International Beauty Products Ltd memasarkan dan

mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor di

Sino Thai Tower Lt. 24, 32/54 Sukhumvit 50121, Bangkok

Metropolis, Thailand 10110.

III. Divisi Distribusi terdiri dari tujuh perusahaan yaitu:

1. PT Perusahaan Dagang Tempo

2. PT Supra Usadhatama

3. PT Tempo Logistics

Ketiga perusahaan di atas berkantor pusat di Tempo

Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta

Selatan, yang mengoperasikan gudang di setiap cabang

dan titik penjualan yang tersebar di ibukota propinsi

dan kota kabupaten di seluruh Indonesia.

4. PT Global Eramas, berkantor di Gedung Bina Mulia

I, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan dan

bergerak di dua bidang usaha, yaitu Apotik Tempo

yang mengoperasikan apotek-apotek yang tersebar di

wilayah Jabodetabek dan Tempo Direct yang menjual

produk-produknya langsung ke konsumen dengan

sistem direct selling.

5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di

Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk

distribusi dan pemasaran di negara Filipina.

6. PT Tri Nagaharda Satria, perusahaan distribusi

minuman ringan dan minuman kesehatan yang

menjangkau konsumen di daerah Jabodetabek dan

sekitarnya. Perusahaan ini terletak di Jl. Daan Mogot

Km. 19, Tangerang.

7. PT Kendaga Isi Mulia, perusahaan distribusi minuman

ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau

konsumen di daerah Jawa Timur dan Bali. Perusahaan

ini terletak di Jl. Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.

Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang yang berperan

sebagai “Strategic Business Units” untuk menciptakan

sinergi internal dan menghindari duplikasi pada alokasi

investasi dan sumber daya manusia di bidang system

teknologi informasi, procurement, periklanan & promosi,

8. International Beauty Products Ltd conducts marketing

and distribution of cosmetic products. The company

headquartered on Sino Thai Tower 24th floor, 32/54

Sukhumvit 50421, Bangkok Metropolis, Thailand 10110.

III. Distribution Division consists of seven companies,

namely:

1. PT Perusahaan Dagang Tempo

2. PT Supra Usadhatama

3. PT Tempo Logistics

The three companies above headquartered on

Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,

South Jakarta, operates warehouses and sales points

which spread across provincial capitals and regency

cities throughout Indonesia.

4. PT Global Eramas headquartered on Bina Mulia I

Building, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, South Jakarta.

This company engages in two business areas,

namely Apotek Tempo which operates pharmacies

spread across Greater Jakarta area and Tempo Direct

which sells its products directly to consumers using

direct selling system.

5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc. headquartered in

Manila, Philippines as the Company’s business unit

for distribution and marketing in the Philippines.

6. PT Tri Nagaharda Satria is a distribution company for

soft drinks and health drinks that reach consumers in

Greater Jakarta and surrounding areas. This company

is on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.

7. PT Kendaga Isi Mulia ia a distribution company for

soft drinks and health drinks that reach consumers

in East Java and Bali areas. This company is on Jl.

Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.

The Company also has a Supporting Division which act as

“Strategic Business Units” to create internal synergies and

avoid duplications on allocation of investments and human

resources in the field of information technology system,

procurement, advertising & promotion, research & product

4. PT Tempo Rx Farma yang melakukan kegiatan

pemasaran produk obat resep dokter dan rumah sakit.

Perusahaan ini berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl.

HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

5. PT Polari Limunusainti, mengoperasikan pabrik

minuman ringan dan minuman kesehatan yang berdiri

di atas lahan seluas 44,000 m2, beralamat di Jl. Daan

Mogot Km. 19, Tangerang.

4. PT Tempo Rx Farma conducts marketing of

prescription drugs and hospitals products. The

company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.

HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.

5. PT Polari Limunusainti operates a manufacturing

plant for soft drinks and health drinks on a 44,000

m2 area, on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.

II. Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari

delapan perusahaan yaitu:

1. PT Tempo Nagadi mengoperasikan pabrik sabun yang

berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2, terletak di Jl. Pulo

Kambing Kav. IIE/5B, Pulogadung, Jakarta Timur.

2. PT Rudy Soetadi mengoperasikan pabrik produk

konsumen dan kosmetika yang berdiri di atas lahan

seluas 36.545 m2, terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28,

Bekasi, Jawa Barat.

3. PT Filma Utama Soap mengoperasikan pabrik produk

konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang

berdiri di atas lahan seluas 9.255 m2, terletak di Jl.

Gresik No. 1-3-5, Surabaya, Jawa Timur.

4. PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan plastik,

yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1, Cengkareng,

Jakarta Barat yang berdiri di atas lahan seluas 44.305 m2

dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya, Jawa

Timur yang berdiri di atas lahan seluas 480 m2.

5. PT Barclay Products memasarkan produk konsumen,

kosmetika dan pembersih perabot rumah tangga yang

berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said

Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

6. PT Pulau Mahoni memasarkan dan mendistribusikan

produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,

Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

7. PT Eres Revco memasarkan dan mendistribusikan

produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,

Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

II. Consumer Products and Cosmetics Division consists

of eight companies, namely:

1. PT Tempo Nagadi operates a soap manufacturing

plant on a 7,200 m2 area, on Jl. Pulo Kambing Kav.

IIE/5N, Pulogadung, East Jakarta.

2. PT Rudy Soetadi operates a manufacturing plant for

consumer products and cosmetics on a 36,545 m2

area, on Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java.

3. PT Filma Utama Soap operates a manufacturing

plant for consumer products and household

cleaning products on a 9,255 m2 area, on Jl. Gresik

1-3-5, Surabaya, East Java.

4. PT Pritho operates two manufacturing plants for

plastic packaging materials, the first one is on Jl.

Kemuning No. 1, Cengkareng, West Jakarta on a

44,304 m2 area and the second one on Jl. Gresik

1-3-5, Surabaya, East Java on a 480 m2 area.

5. PT Barclay Products conducts marketing of consumer

products, cosmetics and household cleaning products.

The company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.

HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.

6. PT Pulau Mahoni conducts marketing and

distribution of cosmetic products. The company

headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna

Said Kav. 3-4, South Jakarta.

7. PT Eres Revco conducts marketing and distribution

of cosmetic products. The company headquartered

on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,

South Jakarta.

6 7

Page 6: 2011 Annual Report (1)

Revlon kategori lipstick tahun 2008 yang diselenggarakan

oleh Majalah SWA dan MARS Marketing Research.

4. Best Brand Index

Marina untuk kategori Hand & Body Lotion tahun 2011

5. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)

hemaviton kategori multivitamin sebanyak 9 kali tahun

2001-2008 dan 2010; bodrex kategori analgesic tahun 2003,

2004, 2008 dan 2011; Revlon kategori lipstick sebanyak

11 kali tahun 1999, 2000, 2002, 2003 dan 2005-2011 yang

diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Majalah SWA.

6. Indonesia Customer Satisfaction Index

Marina untuk kategori Hand & Body Lotion dan Bedak

Muka Tabur tahun 2011

7. Word of Mouth Marketing (WOM)

bodrex kategori obat sakit kepala dan NEO rheumacyl kategori

Anti rheuma tahun 2009-2011; hemaviton Energy Drink kategori

minuman energy cair tahun 2009-2010 yang diselenggarakan

oleh Majalah SWA dan Onbee Marketing Research.

8. Top 250 Indonesia Original Brands

bodrex kategori analgesic tahun 2009-2010; hemaviton

kategori multivitamin tahun 2010 yang diselenggarakan

oleh Majalah SWA.

9. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA)

bodrex flu & batuk kategori obat flu tahun 2005 dan Revlon

kategori energy drink tahun 2005 yang diselenggarakan

oleh Majalah SWA dan MARS Marketing Research.

10. The Most Powerful Distribution Performance

Claudia tahun 2008 dan 2010 kategori bar soap yang

diselenggarakan oleh Qasa Consulting dan Majalah SWA.

11. Indonesia Best Packaging

hemaviton Energy Drink kategori minuman energy cair

tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan

Indonesia Brand Identity Summit.

12. Superbrands

bodrex dan oskadon kategori analgesic dan hemaviton

kategori multivitamin tahun 2010-2011.

Revlon lipsticks category in 2008, organized by SWA

Magazine and MARS Marketing Research.

4. Best Brand Index

Marina for Hand & Body Lotion category in 2011

5. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA

hemaviton multivitamins category for 9 years 2001-

2008 and 2010; bodrex analgesics category 2003,

2004, 2008 and 2011. Revlon lipsticks category for 11

years 1999, 2000, 2002, 2003 and 2005-2011, organized

by Frontier Consulting and SWA Magazine.

6. Indonesia Customer Satisfaction Index

Marina for Hand & Body Lotion and Face Powder

category in 2011

7. Word of Mouth Marketing (WOM)

bodrex headache medications category and NEO rheumacyl

for anti rheuma category in 2009-2011; hemaviton Energy

Drink liquid energy drinks category 2009-2010, organized

by SWA Magazine and Onbee Marketing Research.

8. Top 250 Indonesia Original Brands

bodrex analgesics category 2009-2010; hemaviton

multivitamins category in 2010, organized by SWA

Magazine.

9. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA)

bodrex flu & cough for flu medicine category in

2005; Revlon lipsticks category in 2005, organized by

SWA Magazine and MARS Marketing Research.

10. The Most Powerful Distribution Performance

Claudia in 2008 and 2010 bar soap category,

organized by Qasa Consulting and SWA Magazine.

11. Indonesia Best Packaging

hemaviton Energy Drink liquid energy drink

category in 2009, organized by SWA Magazine and

Indonesia Brand Identity Summit.

12. Superbrands

bodrex and oskadon for analgesic category and

hemaviton for multivitamins category in 2010-2011.

riset & pengembangan produk serta pembangunan &

pengelolaan sarana operasional yang dibutuhkan. Divisi ini

terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di Tempo Scan

Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan, yaitu:

1. PT Tempo Research, melaksanakan penelitian dan

pengembangan produk (R&D).

2. PT Tempo Data System, memberikan layanan teknologi

informasi dan komunikasi.

3. PT Tempo Promosi, melaksanakan pembuatan dan

pemasangan iklan serta mengadakan market research.

4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa pengendalian

pembelian/pengadaan (centralize procurement).

5. PT Tempo Land, melaksanakan jasa pembangunan dan

pengelolaan bangunan serta lahan untuk mendukung

kegiatan usaha Perseroan.

development, as well as construction & management of

required operational facilities. This division consists of five

companies headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR.

Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, namely:

1. PT Tempo Research provides product research and

development (R&D) services.

2. PT Tempo Data System provides information and

communication technology services.

3. PT Tempo Promosi provides advertisement production

and placement services as well as market research services.

4. PT Tempo Nagadi Trading provides purchasing/

procurement control service (centralize procurement)

5. PT Tempo Land provides construction and property

management services as well as business space to

support Company’s business activities.

Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan:

1. Top Brand Award

hemaviton sebanyak 10 kali tahun 2002-2011 kategori

multivitamin; hemaviton Energy Drink kategori minuman

energi cair sebanyak 4 kali tahun 2008-2011; hemaviton

Jreng tahun 2009-2011 kategori minuman energi serbuk/

powder dalam sachet. bodrex kategori analgesic sebanyak

5 kali tahun 2007-2011. Neo hormoviton kategori vitality

enhancer for men tahun 2010-2011. Neo rheumacyl untuk

kategori anti rheuma tahun 2010-2011. Revlon kategori

lipstick sebanyak 5 kali tahun 2007-2011 dan maskara

tahun 2011. Marina sebanyak 10 kali tahun 2002-2011

kategori hand & body lotion yang diselenggarakan oleh

Frontier Consulting dan Majalah Marketing.

2. Top Brand for Kids

bodrexin kategori Children Analgesic tahun 2004. Vidoran

Smart kategori vitamin nutrisi otak tahun 2011, diselenggarakan

oleh Frontier Consulting dan Majalah Marketing.

3. Indonesia Best Brand Award (IBBA)

hemaviton kategori multivitamin tahun 2003-2006, 2008

dan 2011; bodrex kategori analgesic tahun 2009-2011;

Awards achieved by the Company:

1. Top Brand Award

hemaviton multivitamins category for 10 years 2002-

2011; hemaviton Energy Drink liquid energy drinks

category for 4 years 2008-2011; hemaviton Jreng 2009-

2011 powdered energy drinks in sachet packaging

category; bodrex analgesics category for 5 years

2007-2011; Neo hormoviton for vitality enhancer

for men category in 2010-2011; Neo rheumacyl for

anti rheuma category in 2010-2011; Revlon lipsticks

category for 5 years 2007-2011 and mascara in 2011;

Marina for 10 years 2002-2011 hand & body lotions

category, organized by Frontier Consulting and

Marketing Magazine.

2. Top Brand for Kids

bodrexin for Children Analgesic in 2004. Vidoran

Smart for cerebral vitamin category in 2011, organized

by Frontier Consulting and Marketing Magazine.

3. Indonesia Best Brand Award (IBBA)

hemaviton multivitamins category 2003-2006, 2008

and 2011; bodrex analgesics category 2009-2011;

8 9

Page 7: 2011 Annual Report (1)

tenaga cair, bodrex dan oskadon kategori obat sakit

kepala, hemaviton kategori multivitamin tahun 2011,

diselenggarakan oleh Suara Merdeka dan People Facts.

21. Most #1 Recommended Brand

hemaviton sebagai First Winner in Liquid Energy Drink

Category tahun 2009, diselenggarakan oleh Majalah SWA

22. Indonesian Women Brand Champion

Marina kategori Hand & Body Lotion dan SOS

kategori floor cleaner tahun 2011, diselenggarakan oleh

Marketeers dan Markplus Insight.

23. No 1 Choice Brand

bodrex kategori obat sakit kepala dan Revlon kategori lip,

tahun 2011 dipilih oleh wanita Indonesia, diselenggarakan

oleh Women Insight Center dan Majalah Kartini.

24. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)

PT Tempo sebagai “Best in Building and Managing

Corporate Image” sebanyak 6 kali berturut-turut tahun

2006-2011 kategori Distributor FMCG (Fast Moving

Consumer Goods) yang diselenggarakan oleh Frontier

Consulting dan Bloomberg Business Week Indonesia.

category, bodrex and oskadon for headache medicine

category, hemaviton for multivitamin category in

2011, organized by Suara Merdeka and People Facts.

21. Most #1 Recommended Brand

hemaviton as First Winner in Liquid Energy Drink

Category in 2009, organized by SWA Magazine.

22. Indonesian Women Brand Champion

Marina for Hand & Body Lotion category and SOS

for floor cleaner category in 2011, organized by

Marketeers and Markplus Insight.

23. No 1 Choice Brand

bodrex for headache medicine and Revlon lip category

in 2011 chosen by Indonesian Women, organized by

Women Insight Center and Kartini Magazine.

24. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)

PT Tempo as “Best in Building and Managing

Corporate Image” for 6 straight years 2006-2011

FMCG (Fast Moving Consumer Goods) Distributor

Category, organized by Frontier Consulting and

Bloomberg Business Week Indonesia.

13. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand

bodrex kategori analgesic tahun 2010. hemaviton

kategori Multivitamin tahun 2011 yang diselenggarakan

oleh Mark Plus Insight and Marketeers.

14. Matahari Dept. Store Supplier Award

PT Eres Revco sebagai Best Supplier kategori Cosmetic

Consignment Division tahun 2010-2011.

15. herworld Beauty Awards

Ultima II sebagai Best Whitening/ Brightening Foundation;

MAC sebagai Best Make Up, Best Lip Gloss dan Best Matte

Lipstick tahun 2010. La Mer sebagai Best Hydrating Moisturizer

tahun 2010-2011. MAC sebagai Best Eye Shadow, Best Concealer

dan Best Compact Powder; Estee Lauder sebagai Best Pore

Minimizer; Clinique sebagai Best of Urban Sunscreen in 2011.

16. Harper’s Bazaar Beauty Awards

MAC sebagai Best Foundation tahun 2010. MAC sebagai

Best Lipstick, Best Eyebrow, Best Compact/Loose Powder

dan Best Foundation/2 Way Cake dan Bobbi Brown sebagai

Best Eyeliner; Estee Lauder sebagai Best of the Best Readers

Choice–Advertising dan Best of the Best Night Treatment;

Clinique sebagai Best Facial Scrub dan Best Sunscreen;

La Mer sebagai one of the Best Five Readers Choice–

moisturizer/lotion dan body facial moisturizer tahun 2011.

17. Cosmopolitan Best Choice Readers Awards

Revlon untuk lip, eye & face products; Estee Lauder

untuk Defined Eyebrows dan High Pigment Lipstick;

Bobbi Brown untuk Premium Concealer tahun 2011.

18. Cosmopolitan Beauty Awards

MAC sebagai Best Eyebrow, Best Eyeliner, Best Eye

Shadow, Best Foundation, Best Powder dan Best

Lipstick dan Clinique sebagai Best Precise Eyeliner, Best

Premium Concealer, Best Miraculous Eye Cream, Best

Dewy moisturizer dan Best Sunblock tahun 2011.

19. Indonesia Perceive Herbal Medicine

hemaviton kategori multivitamin remaja dan dewasa tahun

2008, diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Brandmaker.

20. Satria Brand Award

hemaviton energy Drink kategori minuman penambah

13. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand

bodrex analgesic category in 2010. hemaviton

multivitamin category in 2011, organized by Mark

Plus Insight and Marketeers.

14. Matahari Dept. Store Supplier Award

PT Eres Revco as Best Supplier for Cosmetic

Consignment Division Category in 2010-2011.

15. herworld Beauty Awards

Ultima II as Best Whitening/Brightening Foundation;

MAC as Best Make Up, Best Lip Gloss and Best Matte

Lipstick in 2010. La Mer as Best Hydrating Moisturizer

in 2010-2011. MAC as Best Eye Shadow, Best Concealer

and Best Compact Powder; Estee Lauder as Best Pore

Minimizer; Clinique as Best of Urban Sunscreen in 2011.

16. Harper’s Bazaar Beauty Awards

MAC as Best Foundation in 2010. MAC as Best

Lipstick, Best Eyebrow, Best Compact/Loose Powder

and Best Foundation/2 Way Cake and Bobbi Brown as

Best Eyeliner; Estee Lauder as Best of the Best Readers

Choice–Advertising and Best of the Best Night Treatment;

Clinique as Best Facial Scrub and Best Sunscreen; La Mer

as one of the Best Five Readers Choice–moisturizer/lotion

and body facial moisturizer in 2011.

17. Cosmopolitan Best Choice Readers Awards

Revlon for lip, eye & face products; Estee Lauder for

Defined Eyebrows and High Pigment Lipstick; Bobbi

Brown for Premium Concealer in 2011.

18. Cosmopolitan Beauty Awards

MAC as Best Eyebrow, Best Eyeliner, Best Eye

Shadow, Best Foundation, Best Powder and Best

Lipstick and Clinique as Best Precise Eyeliner, Best

Premium Concealer, Best Miraculous Eye Cream,

Best Dewy moisturizer and Best Sunblock in 2011.

19. Indonesia Perceive Herbal Medicine

hemaviton for teenager and adult multivitamin in

2008, organized by SWA Magazine and Brandmaker.

20. Satria Brand Award

hemaviton energy Drink for liquid energy drink

10 11

Page 8: 2011 Annual Report (1)

12

Wisnu Katim Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2001. Lahir

tahun 1937. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Sarjana Farmasi–Apoteker, Institut Teknologi Bandung.

Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau menjabat

sebagai Komisaris PT Combiphar dan sebelumnya beliau

pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal BPOM (Badan

Pengawas Obat dan Makanan) Kementerian Kesehatan,

Komisaris PT Indofarma dan Komisaris PT Phapros.

Wisnu Katim Independent Commissioner

Independent Commissioner of the Company since

2001. Born in 1937, he is an Indonesian Citizen. His

educational background is Bachelor of Pharmacy–

Pharmacist of Bandung Institute of Technology. Before

joining the Company he was the Commissioner of PT

Combiphar and before that he was the Director General

of NA-DFC (The National Agency of Drug and Food

Control) of the Ministry of Health, a Commissioner of

PT Indofarma and a Commissioner of PT Phapros.

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Independent Commissioner

Independent Commissioner of the Company since 1997.

Born in 1958, an Indonesian citizen. Her educational

background is Master of Management of the University

of Indonesia graduated in 1992. Prior to joining the

Company she worked at Drs. Joseph Tanzil Accounting

Firm as the Head of Jakarta Branch in 1982-1983. She

joined the Company in 1983 as a Budget Manager, in

1984-1987 as an Accounting Manager, then in 1987-1991

as the Management Accounting Manager and in 1991-

1996 she acted as the Company’s Finance Director.

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 1997. Lahir

tahun 1958. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 1992.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja di

Kantor Akuntan Drs. Joseph Tanzil sebagai Kepala Cabang

Jakarta pada tahun 1982-1983. Mulai bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1983 sebagai Budget Manager, tahun

1984-1987 sebagai Accounting Manager, tahun 1987-1991

sebagai Management Accounting Manager, tahun 1991-1996

sebagai Direktur Keuangan Perseroan.

RIWAYAT HIDUP SINGKAT DEWAN KOMISARIS

BRIEF BIOGRAPHY OF THE BOARD OF COMMISSIONER

Dian Paramita Tamzil Presiden Komisaris

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1940.

Pendidikan terakhir di bidang Kedokteran Gigi, Universitas

Airlangga; adalah salah satu pendiri Grup Tempo yang

terus berkembang melalui langkah pengembangan usaha

intern, maupun melalui akuisisi perusahaan lain. Hal ini

dilakukan sejak tahun 1980. Sebelum menjabat sebagai

Presiden Komisaris, menduduki hampir seluruh jabatan

penting di dalam Grup Tempo, dan sejak beberapa tahun

telah berhasil membina manajemen profesional yang secara

bertahap mengambil alih fungsi manajemen di dalam Grup

Tempo. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT

Tempo Scan Pacific Tbk, Komisaris Tunggal PT Bogamulia

Nagadi, serta anggota Dewan Komisaris dari beberapa

anak perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum

mengembangkan Grup Tempo, juga sempat mendapatkan

pengalaman beberapa tahun di bidang hukum pada suatu

kantor Notaris dan kantor Penasehat Hukum.

Dian Paramita Tamzil President Commissioner

Indonesian citizen, born in 1940. Educational background

from the Faculty of Dentistry of Airlangga University;

she is one of the founders of the Tempo Group which

is continuously growing through internal business

development, as well as acquisition of other companies.

This initiative has been ongoing since 1980. Before serving

as the President Commissioner, she held almost all

important positions in the Tempo Group, and since several

years ago has successfully developed the professional

management gradually taking over the management

function in the Tempo Group. To date Ibu Dian acts as the

President Commissioner of PT Tempo Scan Pacific Tbk, the

Sole Commissioner of PT Bogamulia Nagadi, and a member

of the Board of Commissioners of several PT Tempo Scan

Pacific Tbk’s subsidiaries. Before developing the Tempo

Group, Ibu Dian had some years of experience in legal

practice with a Notary office and a Legal Counsel firm.

12 13

Page 9: 2011 Annual Report (1)

14

Paulus Harianto Wakil Presiden Direktur

Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir

tahun 1948. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1997. Sebelum bergabung

dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur PT

Dexa Medica pada tahun 1995 hingga awal tahun 1997. Pada

tahun 1990 hingga 1995 beliau menjabat sebagai Presiden

Direktur PT Dankos Laboratories dan sebagai Direktur

Pengembangan Bisnis Divisi Farma PT Kalbe Farma. Pada

tahun 1981 hingga tahun 1990 bekerja di PT Kalbe Farma

dengan jabatan terakhir sebagai Asisten Direktur Pemasaran.

Diana Wirawan Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir pada tahun 1956.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Program

Magister Manajemen, Universitas Indonesia. Beliau mulai

bergabung dengan Grup Tempo pada tahun 1990. Sebelum

bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai

Finance Controller di PT Panin DKB Oceanic Leasing dan PT

Aribhawana Perkasa. Dari tahun 1980–1984 bekerja sebagai

Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Utomo & Co.

Dewi Murni Sukahar Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir tahun 1954

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Mulai bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1985. Jabatan terakhir sampai tahun

1997 adalah Chief Executive Controller Perseroan dan

menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pulau Mahoni

dan PT Tempo Nagadi, Anak Perusahaan Perseroan.

Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau berkarir

sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Santoso

Harsokusumo, perwakilan dari Arthur Young International.

Ratna Dewi Suryo Wibowo Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2004. Lahir tahun 1953. Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi

Paulus Harianto Vice President Director

Vice President Director of the Company since

1998. Born in 1948. Indonesian citizen. Educational

background in Post Graduate Education of University

of Indonesia. Started joining the Company in 1997.

Prior joining the Company, he served as Director of

PT Dexa Medica in 1995 until early 1997. In 1990 to

1995 he served as President Director of PT Dankos

Laboratories and as Director of Business Development

Division of PT Kalbe Farma. In 1981 until 1990 he

worked at PT Kalbe Farma with his last position as

Assistant Director of Marketing.

Diana Wirawan Director

Director of the Company since 1997. Born in 1956.

Indonesian citizen. Educational Background in Master

of Management Program of University of Indonesia. She

began to join Tempo Group in 1990. Prior to joining the

Company, he served as Finance Controller in PT Panin

DKB Leasing Oceanic and PT Aribhawana Perkasa.

From the year 1980–1984 she worked as auditor at Drs.

Utomo & Co. Public Accounting Firm.

Dewi Murni Sukahar Director

Director of the Company since 1997. Born in 1954.

Indonesian citizen. Educational background in

Economics Faculty of University of Indonesia. Started

joining the Company in 1985. Her last position until

1997 was Chief Executive Controller of the Company

and served as Finance Director at PT Pulau Mahoni

and PT Tempo Nagadi, subsidiaries of the Company.

Prior joining the Company, she worked as Auditor at

Drs. Santoso Harsokusumo Public Accounting Firm, a

representative of Arthur Young International.

Ratna Dewi Suryo Wibowo Director

Director of the Company since 2004. Born in 1953.

Indonesian citizen. Educational background in Bachelor of

RIWAYAT HIDUP SINGKAT DEWAN DIREKSI

BRIEF BIOGRAPHY OF THE BOARD OF DIRECTORS

Handojo Selamet Muljadi Presiden Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964.

Pendidikan terakhir di New York University. Bergabung

dengan Grup Tempo sejak tahun 1987. Sebelumnya beliau

pernah bekerja di Revlon Inc., New York hingga tahun

1987. Sejak tahun 1987 sampai 1991 beliau mengelola PT

Eres Revco dan PT Rudy Soetadi & Co., perusahaan-

perusahaan tersebut bergerak di bidang produksi dan

pemasaran produk kosmetika dengan jabatan terakhir

sebagai Presiden Direktur dari kedua perusahaan

tersebut. Pada tahun 1990 beliau juga turut mendirikan

PT Bogamulia Nagadi yang selanjutnya menjadi holding

company/induk perusahaan Grup Tempo dan hingga

kini menjabat sebagai Direktur Utama dan secara tidak

langsung sebagai pemegang saham mayoritas dari PT

Bogamulia Nagadi di samping menjabat sebagai Presiden

Direktur dari PT Tempo Scan Pacific Tbk. dan Anak

Perusahaan-Anak Perusahaan Grup Tempo lainnya. Dalam

kapasitas beliau sebagai Presiden Direktur PT Tempo Scan

Pacific Tbk. jabatan tersebut mulai dipangku oleh beliau

sejak bulan Juni 1995.

Handojo Selamet Muljadi President Director

Indonesian citizen, born in 1964. Educational

background from New York University. Joining

the Tempo Group since 1987. Previously, he had

worked at Revlon Inc., New York until 1987. Since

1987 until 1991 he managed PT Eres Revco and PT

Rudy Soetadi & Co., the companies engaged in

the production and marketing of cosmetic products, his

last position as President Director of both companies. In

1990, he also co-founded PT Bogamulia Nagadi which

then became the holding company/parent company of

Tempo Group and until now serves as President

Director and indirectly as majority shareholder of PT

Bogamulia Nagadi in addition to serving

as President Director of PT Tempo Scan Pacific Tbk and

other subsidiaries of the Tempo Group. He become the

President Director of PT Tempo Scan Pacific Tbk. since

June 1995.

14 15

Page 10: 2011 Annual Report (1)

2006. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir

di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang Produk

Konsumer dan Kosmetika, yaitu di antaranya dengan Kino

Group sejak tahun 2000 sampai 2006 di berbagai posisi,

yaitu General Manager–Sales & Marketing pada tahun

2000–2002, Director–Sales & Marketing pada tahun 2003–

2004, Director–International & New Business Division pada

tahun 2004 dan kemudian sebagai Commercial Director–

International Business Division sejak tahun 2005 sampai 2006.

Sebelum bergabung dengan Kino Group, beliau berkarir

di PT Gillette Indonesia sejak tahun 1996–1999 sebagai

Business Manager–Stationary Group. Pada tahun 1993–

1996, beliau berkarir di PT Eres Revco sebagai Marketing

Manager tahun 1993–1994 dan Franchise Manager sejak

tahun 1994 sampai 1996; dan sebelumnya di PT Kiwi (Sara

Lee) Indonesia sebagai Brand Manager tahun 1991-1993.

Aviaska Diah Respati H. Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Lahir tahun 1966.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas

Kedokteran Gigi, Universitas Gajah Mada. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1997 sebagai Marketing

Manager–Analgesic, Cough & Cold sampai dengan tahun

2001. Sejak tahun 2002–2004, beliau menjabat sebagai

General Manager–Brand & Communication Strategy, lalu

sejak tahun 2005–2008 menjabat sebagai General Manager–

Brand Communication & Promotion. Beliau kemudian

dipromosikan menjadi Marketing Director–OTC & Self

Medication sejak tahun 2008 dan menjabat sampai dengan

tahun 2010 sebelum dipromosikan kembali untuk menjabat

sebagai Managing Director–Pharma Consumer Health

PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum bergabung dengan

Perseroan, beliau berkarir di PT Kalbe Farma sejak tahun

1992 hingga tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai

Group Product Manager OTC.

the Company in 2006. Prior to joining the

Company, he worked in various companies engaged

in Consumer Products and Cosmetics, which among

other Kino Group from 2000 to 2006 in various

positions, namely as General Manager–Sales &

Marketing between 2000 to 2002, Director–Sales &

Marketing between 2003–2004, Director–International &

New Business Division in 2004 and then as Commercial

Director–International Business Division from 2005

to 2006. Prior joining Kino Group, he worked in PT

Gillette Indonesia since 1996–1999 as Business Manager–

Stationary Group. Between 1993–1996, he worked at

PT Eres Revco as Marketing Manager in 1993–1994 and

Franchise Manager from 1994 to 1996, and before that in

PT Kiwi (Sara Lee) as Brand Manager in Indonesia from

1991 to 1993.

Aviaska Diah Respati H. Director

Director of the Company since 2011. Born in 1966.

Indonesian citizen. Educational background in

Faculty of Dentistry of University of Gajah Mada.

Started joining the Company in 1997 as Marketing

Manager–Analgesic, Cough & Cold until 2001. Since

2002–2004, she served as General Manager–Brand &

Communication Strategy, and since 2005–2008 served as

General Manager–Brand Communication & Promotion.

She promoted to Marketing Director–OTC & Self

Medication since 2008 and served until 2010 before

being promoted again to serve as Managing Director–

Consumer Health Pharma PT Tempo Scan Pacific Tbk.

Prior joining the Company, she worked at PT Kalbe

Farma from 1992 to 1997 with her last position as Group

Product Manager OTC.

Manajemen Universitas Tarumanagara. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1999, sebagai General Manager

PT Perusahaan Dagang Tempo, kemudian sebagai Operations

Director untuk PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Eurindo

Combined, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan

kemudian sebagai Managing Director untuk PT Perusahaan

Dagang Tempo, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan

PT Global Eramas. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau

berkarir di PT Wigo Distribusi Farmasi dari tahun 1974 hingga

tahun 1998 dengan jabatan terakhir sebagai General Manager.

Dondi Sapto Margono Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1954.

Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1995. Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir S-1 di bidang

Personnel Management dari Universitas Atma Jaya Jakarta

dan mengikuti Non Degree Post Graduate Program di

University of Pittsburgh, Amerika Serikat di bidang

Personnel & HR Management. Sebelum bergabung dengan

Perseroan beliau berkarir di PT Keramika Indonesia

Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia dan PT Foremost

Indonesia (sekarang PT Frisian Flag Indonesia), sebelumnya

bekerja di Pertamina- Maxus Southeast Sumatra Inc.

(Production Sharing Contractor) dan PT 3M Indonesia.

Irawati Sutanto Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Lahir tahun 1952.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Dipl.Ing.

jurusan Teknik Kimia dari Technische Fachhochschule di

Darmstadt, Jerman Barat. Beliau mulai bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1992, sebelumnya beliau berkarir di

PT Triple Ace Corporation sejak tahun 1983 sampai dengan

tahun 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Plant Manager.

Phillips Gunawan Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lahir tahun 1963.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana

Business Administration FIA Universitas Atmajaya

Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun

Management Economics of University of Tarumanagara.

Started joining the Company in 1999, as General Manager

of PT Perusahaan Dagang Tempo, then as Operations

Director of PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Eurindo

Combined, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics

and later as Managing Director of PT Perusahaan Dagang

Tempo, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics and PT

Global Eramas. Prior joining the Company, she worked at

PT Wigo Distribusi Farmasi since 1974 until 1998 with her

last position as General Manager.

Dondi Sapto Margono Director

Director of the Company since 1998. Born in 1954.

Started joining the Company in 1995. Indonesian

citizen. Educational background, Bachelor Degree in

Personnel Management from Atma Jaya University

Jakarta and attended Non-Degree Post Graduate

Program at University of Pittsburgh, United States of

America in Personnel & HR Management. Prior joining

the Company he worked at PT Keramika Indonesia

Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia and PT

Foremost Indonesia (now PT Frisian Flag Indonesia) and

before that at Pertamina–Maxus Southeast Sumatra Inc.

(Production Sharing Contractor) and PT 3M Indonesia.

Irawati Sutanto Director

Director of the Company since 2006. Born in 1952.

Indonesian citizen. Educational background in Dipl.

Ing. Majoring in Chemical Engineering of Technische

Fachhochschule in Darmstadt, West Germany. She

started joining the Company in 1992, before that she

worked at PT Triple Ace Corporation since 1983 until

1992 with her last position as Plant Manager.

Phillips Gunawan Director

Director of the Company since 2008. Born

in 1963. Indonesian citizen. Educational

Background in Bachelor of Business Administration

from Atma Jaya University Jakarta. Started joining

16 17

Page 11: 2011 Annual Report (1)

2010*

5.134.242 1.894.330 559.485 488.889

109

2.642.066 784.353

1.857.713

3.589.596 934.756

2.644.733

14,15%

35,31%

35,82%

10,01%8,24%

18,49%

13,62%

336,85%

35,34%

26,04%

2008*

3.633.789 1.414.544 373.507 320.648

71

2.055.155 536.505

1.518.650

2.967.057 648.878

2.311.125

16,32%

10,53%

15,19%

6,99%4,35%

13,87%

10,81%

383,06%

28,08%

21,87%

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31

Rp. Juta Penjualan NetoLaba BrutoLaba Usaha Laba Neto Laba Neto per Saham** Total Aset LancarTotal Liabilitas Jangka PendekModal Kerja Bersih Total AsetTotal LiabilitasTotal Ekuitas Rasio Pertumbuhan Penjualan NetoRasio Pertumbuhan Laba UsahaRasio Pertumbuhan Laba Neto Rasio Pertumbuhan Total AsetRasio Pertumbuhan Total EkuitasRasio antara Laba Neto dengan Total EkuitasRasio antara Laba Neto dengan Total AsetRasio antara Aset Lancar dengan Liabilitas Jangka PendekRasio antara Total Liabilitas dengan Total EkuitasRasio antara Total Liabilitas dengan Total Aset

2011

5.780.6642.200.043 662.819 566.048

126

3.121.980 1.012.653 2.109.327

4.250.374 1.194.696 3.045.936

12,59%

18,47%

15,78%

18,41%15,17%

18,58%

13,32%

308,30%

39,22%

28,11%

2009*

4.497.931 1.675.579 413.470 359.964

80

2.354.077 678.728

1.675.349

3.263.103 811.389

2.443.456

23,78%

10,70%

12,26%

9,98%5,73%

14,73%

11,03%

346,84%

33,21%

24,87%

2007*

3.124.073 1.279.594 337.913 278.358

62

1.863.931 459.696

1.404.235

2.773.135 551.906

2.214.765

14,47%

12,60%

2,12%

11,85%9,00%

12,57%

10,04%

405,47%

24,92%

19,90%

Rp. Mio Net SalesGross ProfitIncome from OperationsNet Income * Net Income per Share Total Current AssetsTotal Current LiabilitiesNet Working Capital Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Equity Net Sales Growth Ratio Income from Operations Growth RatioNet Income Growth Ratio

Total Assets Growth RatioNet Worth Growth Ratio

Return on Equity Return on Assets Current Ratio Leverage Ratio

Total Liabilities to Total Assets Ratio

** Dalam Rupiah penuh dan dihitung dengan membagi laba neto dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.

* Direklasifikasikan sesuai PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan”

** In Rupiah and computed by dividing net income with the number of issued and fully paid shares for the years ended 31 December 2011, 2010, 2009, 2008 and 2007 of 4,500,000,000 shares.

* Reclassified in accordance with SFAS No. 1 “Presentation of Financial Statements”

Perdagangan Saham Perseroan Company Share Trading2011 2010

Kwartal Quarter

IIIIIIIV

Tertinggi High (Rp.)

1.750 2.225 3.150 2.775

Terendah Low (Rp.)

1.420 1.650 2.100 2.200

Akhir Close (Rp.)

1.750 2.175 2.850 2.550

Jumlah Volume (Unit)

40.180.000 49.923.000 34.528.000 13.754.000

Tertinggi High (Rp.)

7701.1101.8401.900

Terendah Low (Rp.)

670720

1.0001.520

Akhir Close (Rp.)

7301.0501.6801.710

Jumlah Volume (Unit)

25.543.50084.259.500

118.974.500108.357.000

Pembagian Dividen Kas  Cash Dividend PaidTanggal Pembayaran

Payment DateTahun Buku Fiscal Year

2009200920102010

Interim/ Final Interim/ Final

InterimFinal

InterimFinal

Jumlah Dividen per Saham Dividend per Share (Rp.)

25353040

17 September 2009 28 September 2010 24 November 2010 23 Agustus 2011

September 17, 2009September 28, 2010November 24, 2010

August 23, 2011

2008 20102009

5.1344.498

3.634

Laba Bruto Gross Profit

2007 2008 2009 2010 2011

Laba Usaha Income From Operations Laba Neto Net Income

Penjualan Netodalam miliar Rupiah in billion Rupiah

dalam miliar Rupiah in billion Rupiah dalam miliar Rupiah in billion Rupiah dalam miliar Rupiah in billion Rupiah

Net Sales

2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN

FINANCIAL HIGHLIGHTS

2.200 663 566

1.2801.415

1.6761.894

338 373413

559

278321

360

489

2007

3.124

2011

5.781

18 19

Page 12: 2011 Annual Report (1)

21

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

THE BOARD OF COMMISSIONER’S REPORT

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT Tempo Scan Pacific

Tbk ingin menyampaikan penjelasan tentang pengawasan

kami atas kinerja dan kegiatan operasional dari PT. Tempo

Scan Pacific, Tbk dan anak perusahaannya (“Tempo Scan”)

sebagaimana dicapai oleh Direksi Tempo Scan selama 2011.

Keadaan ekonomi global dalam tahun 2011 khususnya

terbayangi oleh proses perbaikan yang rapuh dari ekonomi

negara maju yang besar termasuk beberapa negara Uni

Eropa yang harus melaksanakan program penghematan

besar-besaran agar dapat menerima bantuan keuangan dari

IMF dan dari negara Uni Eropa lain yang lebih kuat.

Akibat pemulihan ekonomi yang rapuh tersebut di atas,

kami telah menyaksikan masuknya modal ke ekonomi

pasar modal negara berkembang, sebagai akibat karena

investor institusi dan para pengelola dana global mengejar

pendapatan yang lebih baik atas modal yang mereka

tanamkan. Ditambah pula bahwa mereka memindahkan

sebagian investasi mereka dari ekonomi negara berkembang

yang disebut BRIC ke pasar modal negara berkembang

lainnya yang antara lain adalah Indonesia, dan karenanya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 30 Desember

With the blessing of God Almighty, we, the Board

of Commissioners of PT Tempo Scan Pacific Tbk

would like to explain our supervision on the business

performance, and operations of PT. Tempo Scan Pacific,

Tbk and its subsidiaries (“Tempo Scan”) as achieved by

Tempo Scan’s Board of Directors during 2011.

The global economic condition in 2011 was particularly

shadowed by the world major developed economies

fragile recovery process, including several of European

Union’s member countries which had to undergo

massive austerity programs in order to receive the

bailout funds from IMF as well as from other stronger

member countries.

Due to the above mentioned fragile global economic

recovery, we had witnessed inflow of capital entering

the emerging financial markets as a consequence

of global institutional investors and fund managers

pursuing better yield on their invested capital.

Moreover, they had shifted partially their investment

focus from the so called BRIC emerging economies

to the other emerging markets which include among

others Indonesia, and in connection therewith the

21

Page 13: 2011 Annual Report (1)

saham yang beredar bebas untuk diperdagangkan di Bursa

Efek Indonesia relatif kecil.

Selanjutnya, sejalan dengan alur pertumbuhan tersebut

di atas, dalam tahun 2011 hasil kinerja keuangan Tempo

Scan memuaskan dan hal tersebut tercapai melalui kinerja

pertumbuhan positif dari ketiga bidang usaha utamanya

yaitu divisi farmasi, divisi produk konsumen dan kosmetika,

dan divisi distribusi. Hasil positif tersebut tercermin dalam

penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan yang meningkat

12,6% serta berjumlah Rp. 5.781 milyar.

Sejalan dengan itu, hasil laba bersih Tempo Scan juga tumbuh

sebesar 15,8% dan berjumlah Rp. 566 milyar, dan peningkatan

laba bersih tersebut dapat dicapai karena laba usahanya

meningkat sebesar 18,5% dan berjumlah Rp. 662.8 milyar

yang antara lain tercapai sebagai hasil dari pengendalian

biaya operasional yang lebih baik oleh manajemen Tempo

Scan. Karenanya Tempo Scan berhasil mempertahankan

pertumbuhan rata-rata dari laba bersih tahunannya sebesar

16% selama jangka waktu 5 tahun terakhir.

Demikian juga, EBITDA Tempo Scan bertumbuh menjadi

Rp. 761 milyar dalam tahun 2011 atau meningkat sebesar

19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, neraca Tempo Scan

pada tanggal 31 Desember 2011 tetap solid dengan ekuitas

mencapai Rp. 3 trilliun serta kas dan setara kas termasuk

investasi jangka pendek telah mencapai Rp. 1,68 trilyun.

Dewan Komisaris juga mengamati bahwa hasil yang baik

tersebut dapat tercapai antara lain karena strategi usaha

Tempo Scan dilaksanakan secara konsisten dan tegas oleh

Direksi beserta tim manajemennya dalam semua bagian

operasional Tempo Scan.

achieved despite the limited liquidity on Tempo Scan

shares trading volume that was due among others to its

relatively small listed shares free float available to be

traded in the Indonesian Stock Exchange.

Furthermore, consistent with the abovementioned

growth path, in 2011 Tempo Scan’s financial result was

satifactory and it was achieved through positive growth

performance in all of its three core businesses namely

the pharmaceutical, consumer products & cosmetics,

and distribution divisions. Such positive results had

been reflected in Tempo Scan’s consolidated net sales

increase of 12.6% and amounting to Rp. 5,781 billion.

Commensurately Tempo Scan’s net profit result had

also managed to grow by 15.8% and it amounted to Rp.

566 billion, and such net profit positive result was on

the back of its operating profit which had managed to

increase by 18.5% and amounting to Rp. 662.8 billion

that was achieved among others through Tempo Scan’s

management better control on its operational expenses.

As a consequence thereof, Tempo Scan had been able to

sustain its yearly net profit average growth of around

16% during the last 5 years period.

In addition, Tempo Scan’s EBITDA grew to become Rp.

761 billion in 2011 or an increase of 19% compared to

the corresponding period last year. In line therewith,

Tempo Scan’s balance sheet as at 31 December 2011

remained solid with its shareholders equity reaching

Rp. 3 trillion and its cash and cash equivalent including

short term investments had reached Rp. 1.68 trillion.

Moreover, the Board of Commissioners had observed

that the said positive results were among others

attributed to Tempo Scan’s business strategies that had

been consistently and persistently pursued by its Board

of Directors and its management team in all parts of

Tempo Scan’s operations.

2011 meningkat sebesar 3,2% dan ditutup pada angka 3822.

Indeks Harga Saham Gabungan tersebut meningkat selama

kwartal kedua dan ketiga 2011 karena lebih kuatnya nilai

tukar Rupiah khususnya terhadap Dollar AS di mana nilai

tukar tersebut berada di bawah Rp. 8.600,- pada akhir

kwartal kedua 2011, akan tetapi berangsur-angsur melemah

mendekati Rp. 9.000,- pada akhir 2011 disebabkan adanya

beberapa perkembangan makro ekonomi termasuk antara

lain kenaikan harga minyak global yang dapat berdampak

pada ekonomi Indonesia sehingga menimbulkan

kekhawatiran dari beberapa investor.

Walaupun berkembang keadaan tersebut di atas, ekonomi

Indonesia mendapat dorongan positif yang telah lama

ditunggu dari 2 lembaga pemeringkat internasional

ialah Fitch yang telah meningkatkan peringkat kredit

pemerintahan Indonesia menjadi peringkat investasi dari

BBB- menjadi BB+ setelah diharapkan selama 14 tahun,

dan juga dari Moody yang meningkatkan peringkat kredit

pemerintahan Indonesia pada akhir 2011.

Keadaan tersebut di atas ikut mempunyai dampak yang

positif terhadap harga saham Tempo Scan yang terdaftar di

pasar modal, di mana harga sahamnya meningkat 49% dari

Rp. 1.710,- per saham pada akhir tahun 2010 menjadi Rp.

2.550,- per saham pada akhir tahun 2011. Peningkatan harga

saham tersebut mencerminkan dasar kinerja usaha Tempo

Scan yang dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan

perjalanan pertumbuhan yang berkesinambungan, dan

karenanya kinerja usaha Tempo Scan tersebut telah menjadi

pendorong bagi peningkatan harga saham yang cepat hingga

melebihi 6 kali lipat dari harga sahamnya sebesar Rp. 400,- per

saham dalam tahun 2008.

Peningkatan harga saham Tempo Scan yang patut dipuji

tersebut di atas menghasilkan peningkatan nilai investasi

para pemegang sahamnya antara lain yang tercermin dalam

kapitalisasi pasar Tempo Scan di mana untuk pertama

kalinya mendekati Rp. 11,5 trilyun. Nilai tersebut berhasil

dicapai walaupun likuiditas saham Tempo Scan yang

diperdagangkan di bursa terbatas karena antara lain jumlah

Jakarta Composite Index on 30 December 2011 had risen

by 3.2% and closed at 3822 level.

The aforesaid equities composite index was at higher

level during the 2nd quarter and 3rd quarter of 2011 on

the back of stronger Rupiah exchange rate particularly

against the US Dollar whereby its exchange rate had

reached below Rp. 8,600.- at the end of 2nd quarter

2011, but it had gradually drifted lower nearing Rp.

9,000.- level toward the end of 2011 due to several

macroeconomic developments including among

others the increasing global energy prices which may

potentially impact the Indonesian economy that had

made some investors concern.

Despite the aforementioned evolving circumstances,

the Indonesian economy had received the long awaited

boost from 2 international rating agencies namely Fitch

which had upgraded Indonesia’s sovereign credit rating

to be within investment grade from BBB- to become

BB+ after a long awaited period of 14 years, and also by

Moody which had upgraded Indonesia sovereign credit

rating at the end of 2011.

The aforementioned market situation had partly

contributed to Tempo Scan listed share price

performance whereas its share price had risen by 49%

from Rp. 1,710.- per share at year end 2010 to become

Rp. 2,550.- per share at year end 2011. The said share

price increase was commensurate with Tempo Scan

fundamental business performance which had been

on a sustainable growth trajectory in the last couple

of years, henceforth such fundamental performance

had been the catalyst for Tempo Scan share price

performance meteoric rise of more than 6 folds from its

share price of Rp. 400.- per share in 2008.

The above mentioned Tempo Scan share price

commendable performance had resulted in its enhanced

shareholders’ value among others as manifested in

its market capitalization which had for the first time

approached Rp. 11.5 trillion. Such valuation was

22 23

Page 14: 2011 Annual Report (1)

hal penting lain yang berkaitan dengan pengelolaan dari

Tempo Scan. Selain itu, Dewan Komisaris juga bertemu

dengan Komite Audit untuk membahas berbagai peraturan

pemerintah yang dapat mempengaruhi usaha dan kegiatan

operasional Tempo Scan serta laporan keuangan Tempo

Scan untuk tahun buku 2011.

Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas

laporan keuangan konsolidasian Tempo Scan yang telah

diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember

2011 yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik Tanubrata

Sutanto Fahmi & Rekan dengan laporannya tertanggal 15

Maret 2011 No. 215/2-T022/FH-2/12.11.

Oleh karenanya Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan

agar Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham

yang akan datang juga menyetujui laporan keuangan

konsolidasian yang telah diaudit tersebut di atas.

Akhir kata, Dewan Komisaris ingin menyampaikan

penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh

karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras

mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang

sangat baik pada 2011 sebagaimana tercantum dalam Laporan

Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa kami juga menyampaikan

terima kasih kepada semua mitra usaha Tempo Scan.

the Board of Directors to discuss Tempo Scan’s financial

performance and other important matters relating to

the management of Tempo Scan. In addition, the Board

of Commissioners also met with the Audit Committee

to discuss various government regulations affecting

Tempo Scan’s business and operations as well as Tempo

Scan’s financial statements for the fiscal year 2011.

The Board of Commissioners had approved Tempo

Scan’s audited consolidated financial statements for the

fiscal year ending on 31 December 2011 issued by the

registered public accountant’s office Tanubrata Sutanto

Fahmi & Rekan through its report dated 15 March 2011

No. 215/2-T022/FH-2/12.11.

Therefore the Board of Commissioners proposes that

the upcoming Annual General Meeting of Shareholders

also would approve the aforementioned audited

consolidated financial statements.

Finally, the Board of Commissioners wishes to express

its appreciation to Tempo Scan’s Board of Directors,

Management, and all employees for all their hard work

in achieving an excellent 2011 performance as stated in

Tempo Scan’s Annual Report and, last but not least, we also

extend our thanks to all Tempo Scan’s business partners.

Strategi tersebut di atas yang menurut kami perlu diuraikan

antara lain adalah:

• Untuk melanjutkan otomatisasi proses produksi

baik dalam pabrik farmasi maupun pabrik produk

konsumen dan kosmetika Tempo Scan, guna

mengimbangi peningkatan biaya tenaga kerja serta

kenaikan biaya listrik.

• Mempertahankan fokus strategis divisi farmasi dan

divisi produk konsumen dan kosmetika Tempo Scan

terhadap ekuitas merek utama yang dimiliki Tempo

Scan, dan karena itu ekuitas merek tersebut diberikan

investasi pemasaran yang memadai agar dapat

meningkatkan pangsa pasarnya masing-masing.

• Melanjutkan penanaman modal pada infrastruktur

untuk jasa distribusi dan logistik agar selanjutnya dapat

memperbaiki tingkat layanan divisi distribusi kepada

semua mitra usahanya dan mencari tahu kebutuhan

khusus dari setiap mitra usahanya sehingga dapat

memberikan solusi usaha dan pada saat bersamaan

memberikan layanan tambahan di luar lingkup layanan

yang biasa diberikan.

Selanjutnya, kami telah mengawasi cara Tempo Scan

menjalankan usahanya, untuk memastikan bahwa

pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan

anggaran dasar Tempo Scan.

Selain itu, untuk memastikan bahwa tindakan korporasi

yang dilaksanakan oleh Tempo Scan adalah sesuai undang-

undang dan peraturan yang berlaku, termasuk ketentuan di

bidang Pasar Modal.

Dewan Komisaris tetap berfokus pada peran

pengawasannya untuk meningkatkan transparansi dalam

sistem pelaporan Tempo Scan, karena kami percaya bahwa

ketepatan dan transparansi dalam pelaporan adalah dasar

sistem tata kelola perusahaan yang baik, dan karenanya

harus terus ditingkatkan.

Dewan Komisaris secara teratur mengadakan rapat dengan

Presiden Direktur dan juga dengan anggota Direksi yang

lain untuk membahas kinerja keuangan Tempo Scan dan

The aforementioned strategies which in our view need

to be highlighted are among others :

• To continue the automation of its manufacturing

process in both Tempo Scan’s pharmaceuticals

manufacturing facilities as well as consumer products

& cosmetics manufacturing plants, in anticipation of

higher labor cost and escalating energy cost.

• To maintain its strategic focus on Tempo Scan’s

pharmaceutical division and consumer products

and cosmetics division toward several core

brand equities that are owned by Tempo Scan,

hence enabling those equities to obtain adequate

marketing investment in order to increase their

respective market share.

• To continue investment in its distribution and

logistics infrastructure in order to further improve

its distribution division’s service level to all of

its business partners and to identify the specific

needs of each respective business partner to be

able to offer business solution and at the same time

provide additional service outside the realm of its

conventional services offering.

Furthermore, we had supervised Tempo Scan’s

business conduct and practice to ensure that their

implementations were executed pursuant to the

provisions of Tempo Scan’s articles of association.

In addition, to ensure that the corporate actions

performed by Tempo Scan were in line with the

prevailing laws and regulations, including those of the

Capital Market.

The Board of Commissioners remained focused

on its supervisory role to promote transparency in

Tempo Scan’s reporting system, since we believe that

reporting accuracy and transparency is part of good

corporate governance guidelines and as such should be

continuously enhanced.

The Board of Commissioners held regular meetings

with the President Director as well as other members of

24 25

Page 15: 2011 Annual Report (1)

27

LAPORAN DIREKSI DAN ANALISIS MANAJEMEN

THE BOARD OF DIRECTOR’S REPORT AND MANAGEMENT’S ANALYSIS

Tahun 2011 dimulai dengan kekhawatiran pasar keuangan

Global dalam mengantisipasi hasil akhir dari krisis ekonomi

Eropa yang berkepanjangan yang telah dimulai di Yunani

dan sejak itu terus bergaung ke negara-negara anggota Uni

Eropa lainnya seperti Italia, Portugal, Irlandia dan Spanyol.

Resolusi oleh negara-negara anggota utama termasuk Jerman

dan Prancis atas krisis Eropa yang terus memburuk telah

menciptakan ketidak-pastian dan hal ini terkait dengan

kesehatan keuangan dari bank-bank terkemuka Eropa tiap

saat bank-bank tersebut terekspos secara substansial dengan

kerugian-kerugian yang dapat memicu keharusan bagi

mereka untuk menghimpun modal secara massif di tengah

berlangsungya krisis Global.

The year 2011 commenced with the Global financial market

was still anxious to anticipate the outcome of the protracted

European economic crisis which began in Greece and has

ever since resonated to other members of European Union

such as Italy, Portugal, Ireland and Spain. Such looming

European crisis resolution by key member states including

Germany and France had created uncertainties and it was

also closely linked to the financial soundness of major

European banks should they be exposed to substantial

losses which could trigger the requirement for them to

raise massive capital in the midst of Global slowdown.

Across the Atlantic in the United States, its economic

Di kawasan Atlantik, di Amerika Serikat, pemulihan ekonomi

masih berada di atas landasan yang rapuh meski ancaman

resesi lebih dalam secara berangsur telah surut, dan program

stimulan kuantitatif bagian III dari Bank Sentral Amerika yang

terus diperdebatkan yang akan menjadi perpanjangan dari

program stimulan kuantitatif bagian II, pada akhirnya berujung

pada pengumuman Bank Sentral Amerika tentang edisi terbaru

program stimulan likuiditasnya yang disebut-sebut sebagai

Operation Twist, kurang dapat diterima baik oleh pasar. Lebih

recovery was still on the fragile ground nevertheless the

treat of double dip recession had gradually receded and,

the intensely debated Fed’s quantitative easing III which

would be an extension of the quantitative easing part II,

had finally put to rest with the announcement from the

Fed of its new version of liquidity easing program called

operation Twist which was not well received by the market.

Moreover, the United States economic recovery process

had managed to yield a growth rate of 1.6% toward the

27

Page 16: 2011 Annual Report (1)

Despite the above economic environment backdrop,

Tempo Scan was able to sustain its commendable business

expansion as manifested in its financial result for the

year ended 31 December 2011, whereas its net sales had

increased by 12.6% and it had reached Rp. 5,781 billion.

Furthermore, its gross profit had also risen by 16.14% and

amounted to Rp. 2,200 billion whereas it was for the first

time that such gross profit had surpassed Rp. 2 trillion

threshold, in addition its gross profit margin has also

improved to become 38.1% compared to the previous year

margin of 36.9%.

The abovementioned result was also commensurate by

Tempo Scan’s operating profit which had managed to

increase by 18,5% in 2011 and it amounted to Rp. 663

billion, while its non-operating income had also increased

to become Rp. 77,3 billion. Moreover, Tempo Scan’s net

profit had increased by 15.8% to become Rp. 566 billion

surpassing for the first time Rupiah half trillion benchmark.

yang menenggelamkan sejumlah asset-aset industri penting,

termasuk yang terletak dekat kawasan Bangkok.

Meski adanya latar belakang situasi ekonomi di atas,

Tempo Scan mampu mempertahankan ekspansi bisnisnya

tetap berjalan baik sebagaimana tercermin dalam laporan

keuangannya untuk tahun buku yang berakhir pada 31

Desember 2011, dimana penjualan bersihnya meningkat 12,6%

dan mencapai Rp. 5.781 miliar. Lebih jauh, laba kotornya juga

naik 16,14% dan mencapai angka Rp. 2.200 miliar, dimana

untuk pertama kalinya laba kotor tersebut melampaui ambang

batas pencapaian Rp. 2 triliun, di samping marjin laba kotornya

yang juga membaik menjadi 38,1% dibanding marjin tahun

sebelumnya yang sebesar 36,9%.

Pencapaian tersebut di atas juga sejalan dengan laba usaha

Tempo Scan yang menunjukkan peningkatan sebesar 18,5%

di tahun 2011 dan mencapai jumlah Rp. 663 miliar, sedang

pendapatan non-perasionalnya juga naik menjadi Rp. 77.3

miliar terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga

sebesar 17,5%. Lebih jauh, laba bersih Tempo Scan meningkat

15,8% menjadi Rp. 566 miliar melampaui raihan ambang batas

setengah triliun rupiah untuk pertama kalinya.

Divisi Farmasi Tempo Scan

Tahun 2011 menjadi periode penting bagi industri farmasi

Indonesia yang telah mengalami perubahan yang cepat

pada tingkat pertumbuhan pasar dari peningkatan yang

diprediksi rendah besar 8% tahun 2010 menjadi kenaikan

yang kuat sebesar 14,1% di tahun 2011, khususnya untuk

obat-obatan non-resep atau segmen pasar obat-obatan yang

dijual bebas (“OTC”) yang telah meningkat secara signifikan

sebesar 14% hampir serupa dengan tingkat pertumbuhan

industri secara keseluruhan, dimana pemulihan segmen

pasar OTC yang tidak diperkirakan sebelumnya, sangat

berbeda dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan yang

kurang bergairah pada tahun lalu yang hanya mencapai

2,7%. Sebaliknya, segmen pasar obat-obatan berbasis

resep (“Ethical”) mampu mempertahankan suatu tingkat

pertumbuhan stabil sebesar 14,1% dibandingkan tahun 2010

dimana segmen tersebut mencapai pertumbuhan 12,2%.

Tempo Scan’s Pharmaceutical Division

Year 2011 was a pivotal period for the Indonesian

pharmaceutical industry since it had experienced a swift

turnaround in terms of market growth rate from an

estimation of a modest increase of 8% in 2010 to a robust

increase of 14.1% in 2011, especially its non-prescription

drugs or over the counter medicines (“OTC”) market

segment which had grown significantly by 14% almost in

line with the overall industry growth rate, such unexpected

recovery in the OTC market segment was in sharp contrast

compared to its lackluster growth rate last year of a mere

2.7%. On the other hand, the prescription drugs (“Ethical”)

market segment was able to maintain a stable growth rate

of 14.1% compared to 2010 whereas such segment had

grown by 12.2%.

The OTC market segment competitive landscape was

undoubtedly very fierce last year and in the beginning of

jauh, proses pemulihan ekonomi Amerika Serikat telah berhasil

mencapai pertumbuhan 1,6% menjelang kuartal terakhir 2011

dan tingkat pertumbuhan yang kurang bergairah itu serta

tingkat pengangguran yang tetap tinggi telah menjadi fokus

utama berbagai perdebatan politik menyongsong pemilihan

Presiden Amerika 2012 mendatang ini.

Di dalam negeri, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia

telah mencapai tingkat yang telah diprediksi yaitu sekitar 6,5%

setelah beberapa kali dilakukan revisi baik oleh Pemerintah,

Bank Sentral Indonesia serta berbagai lembaga keuangan

internasional. Lebih lanjut, Bank Sentral meski tetap bersikap

waspada terhadap tren inflasi dalam negeri telah menjadi

salah satu bank sentral di kawasan Pasifik yang pertama

dalam menurunkan suku bunga acuannya, keputusan ini telah

dibuat dengan berlatarkan keprihatinan ekonomi Global dan

didorong pula oleh inflasi dalam negeri yang secara relatif dapat

dikendalikan yang berada pada kisaran 3,5-3,8% khususnya

setelah bulan suci Ramadhan yang berlangsung pada kuartal

ketiga tahun 2011. Meski adanya tindakan tersebut oleh Bank

Sentral Indonesia, masih belum terjadi pengurangan tingkat

suku bunga yang diharapkan pada bank-bank terkemuka

di Indonesia yang belum menurunkan suku bunga mereka

guna menyesuaikan dengan pengurangan tingkat suku bunga

tersebut di atas oleh Bank Sentral.

Tingkat pertumbuhan tersebut di atas diperoleh Indonesia

meski sejumlah peristiwa-peristiwa yang merupakan bencana

besar terjadi, antara lain di Jepang yang telah dilanda gempa

berskala besar dan diikuti dengan tsunami yang membinasakan,

dimana malapetaka tersebut ikut mempengaruhi tingkat

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang oleh sejumlah analis

diprediksi dapat menekan pertumbuhan tersebut sekitar 0,65%,

antara lain karena banyak fasilitas-fasilitas produksi besar dari

perusahaan-perusahaan multinasional Jepang di Indonesia

tidak bisa memperoleh pasokan komponen-komponen utama

mereka. Di samping itu, menjelang akhir 2011, Thailand yang

merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia, dan juga di

mana banyak perusahaan-perusahaan multinasional Jepang

mengoperasikan mata rantai produksi dan pemasaran penting

mereka untuk negara-negara ASEAN, telah dilanda banjir besar

last quarter of 2011 and such anemic growth rate together

with its persistent high unemployment rate have taken the

center stage in the numerous political debates leading to

the upcoming U.S. Presidential election in 2012.

Nearer to home, the Indonesian economic growth

rate had reached its projected level at around 6.5%

subsequent after several revisions made by the

Government, the Indonesian Central Bank as well as the

various international financial institutions. Furthermore,

its Central Bank while remaining vigilant toward the

domestic inflation trend has been among the first central

bank within the Pacific basin to lower its benchmark

interests rate, such decision was made on the backdrop

of Global economic concern and also induced by the

relatively tamed domestic inflation which had hovered

around 3.5% to 3.8%, in particular subsequent after the

holy month of Ramadan which had occurred during

third quarter 2011. Despite such action by the Indonesian

Central Bank, it has not yielded as yet the expected

interests rate cut by the major Indonesian banks which

had not lower their interests rate to commensurate the

aforesaid rate cut by the Central Bank.

The abovementioned growth rate was achieved by

Indonesia despite several major catastrophic events

which had occurred among other in Japan where it had

been struck by massive earth quake which then followed

by disastrous tsunami, such calamity had affected

the Indonesian economic growth rate whereas some

analysts had predicted it could set back such growth

by around 0.65%, among other due to many large

Japanese multinationals’ major manufacturing facilities

in Indonesia cannot obtained their essential parts

supplies. In addition, toward the end of 2011 Thailand

which is an important trading partner of Indonesia and

also where many Japanese multinationals operate their

key manufacturing and supply chain hubs particularly

for the ASEAN countries, it had been hit by massive

floods which had inundated several important industrial

estates including those located near Bangkok area.

28 29

Page 17: 2011 Annual Report (1)

Situasi kompetisi dari segmen pasar OTC tidak diragukan

lagi sangatlah sengit tahun lalu dan di awal tahun yang sama

Tempo Scan tidak begitu optimis segmen pasar ini akan cepat

pulih pada tahun 2011; oleh karenanya terhadap segmen pasar

ini telah dilakukan langkah-langkah dalam grup operasional

Consumer Health (“PCH”) dari divisi Farmasinya, yang

mengelola produk-produk OTC, dan merupakan kontributor

andalan dari divisi Farmasi. Di antara langkah-langkah tersebut

adalah proses suksesi manajemen senior, penyusunan kembali

bidang organisasi kepada fungsi-fungsi Brand Development

dan Brand Building, penunjukan brand (creative) agency baru

untuk pengembangan iklan bagi ekuitas merek intinya, dan

lebih ketat dalam melaksanakan metode seleksi pengembangan

produk-produk baru.

Selanjutnya, oleh karena Tempo Scan telah memperkirakan

bahwa segmen pasar OTC akan lambat pulih sehingga sesuai

rencana awalnya pelaksanaan langkah-langkah sebagaimana

tersebut di atas adalah tepat dilakukan selama masa perubahan

pasar secara berangsur-angsur; karenanya, hal ini akan

memberikan waktu penyesuaian yang cukup bagi proses

pelaksanaan langkah-langkah tersebut, namun sebaliknya,

pemulihan segmen pasar OTC lebih cepat dari yang diprediksi

sejak awal. Lebih jauh, obat-obat resep Tempo Scan yang

dikelola oleh grup operasional Ethical yang direstrukturisasi

tahun 2011 dengan sejumlah tantangan-tantangan yang

dihadapi selama tahun pertama perjalanannya, dimana hal itu

telah secara bertahap mengubah operasionalnya di lapangan

dan melakukan perekrutan tenaga-tenaga yang berkualitas,

meski demikian diantisipasi bahwa manajemen harus

menyelesaikan upaya-upaya tersebut pada awal 2012, yang

karenanya harus mengantisipasi lebih lanjut perbaikan kedepan.

Sebagai konsekuensinya, pertumbuhan penjualan bersih

divisi Farmasi Tempo Scan sebesar 9,2% dan jumlahnya

yang mencapai Rp. 1.760 miliar, sehingga kontribusinya

terhadap penjualan bersih konsolidasi Tempo Scan adalah

30,4% , sedang penjualan bersih grup operasional PCH-nya

telah meningkat 10,8% dan jumlahnya mencapai hingga

Rp. 1.551 miliar, sehingga kontribusi grup PCH tersebut

sebesar 88,1% terhadap penjualan bersih keseluruhan divisi

the year Tempo Scan was less sanguine that this market

segment would recover rapidly in 2011; therefore, it has

undertaken few measurers within its Pharmaceutical

division’s Consumers Health (“PCH”) operating

group which managed the OTC products and is the

Pharmaceutical division mainstay contributor. Amongst

the aforementioned measures were senior management

succession process, organization realignment to clearly

define Brand Development and Brand Building functions,

appointing new brand (creative) agencies for its core brand

equities’ advertisement development and, adapting more

stringent new products development screening protocol.

Furthermore, as Tempo Scan had anticipated that the

OTC market segment would recover at slower pace hence

according to its original plan that implementing the

aforementioned measures should have been ideal timing

during the said market gradual turnaround; therefore,

it would provide ample of adjustment time for such

measures implementation process, but to the contrary the

OTC market segment recovery was faster than originally

anticipated. Moreover, Tempo Scan’s prescription drugs

gathered under its Ethical operating group which was

restructured in 2011, it had been faced with numerous

challenges during its first year inroads whereby it has

to revamp gradually its field operation and conduct

recruitment for qualified personnel, nevertheless it is

anticipated that the management shall complete such

undertaking in early 2012, therefore anticipate further

improvement ahead.

As consequence thereof, Tempo Scan’s Pharmaceutical

division’s net sales grew by 9.2% and it amounted to Rp.

1,760 billion hence its contribution towards Tempo Scan

consolidated net sales was 30.4%, whilst its PCH operating

group net sales had increased by 10.8% and amounting

to Rp. 1,551 billion, consequently the said PCH group

contributed 88.1% towards the Pharmaceutical division

aggregate net sales or an increase compared to the previous

year contribution of 86.9%. On the other hand, such

division’s Ethical operating group registered a net sales of

30 31

Page 18: 2011 Annual Report (1)

tahun ke tahun dan mencapai jumlah Rp. 90 miliar, sehingga

kontribusinya terhadap penjualan bersih keseluruhan dari

divisi Farmasi bertahan pada posisi 5,1% atau menurun secara

marjinal dari kontribusinya pada 2010 yang mencapai 5,8%.

Lebih jauh, laba kotor divisi Farmasi mencatat suatu

kenaikan sebesar 7,1% dan mencapai jumlah Rp. 1.110

miliar, sehingga marjin laba kotor dari divisi ini telah

menurun menjadi 63,1% dibandingkan marjin kotor tahun

sebelumnya yang mencapai 64,3%. Penurunan tersebut

terutama disebabkan oleh marjin laba kotor grup Ethical

dan Bisnis Internasionalnya dimana keduanya mengalami

penurunan, sebaliknya marjin laba kotor grup PCH divisi

ini pada dasarnya tetap tidak mengalami perubahan dan

bertahan pada angka 66%. Sehubungan dengan hal tersebut,

kontribusi laba kotor divisi Farmasi terhadap laba kotor

konsolidasi Temp Scan mengalami penurunan dari 54,7%

pada 2010 menjadi 50,5% pada 2011.

division total net sales stood at 5.1% or marginally

declined from its contribution in 2010 which was 5.8%.

Furthermore, Tempo Scan’s Pharmaceutical division’s

gross profit registered an increase of 7.1% and it

amounted to Rp. 1,110 billion, consequently this division

gross profit margin had declined to become 63.1%

compared to the previous year gross margin which

was 64.3%. Such a decline was mainly attributed to

its Ethical group and International Business’ gross

profit margin which both had declined, on the other

hand this division’s PCH group’s gross profit margin

was basically unchanged and sustained at 66%. In

connection thereof, the Pharmaceutical division’s gross

profit contribution towards Tempo Scan consolidated

gross profit had declined from 54.7% in 2010 to become

50.5% in 2011

Divisi Produk Konsumsi & Kosmetik Tempo Scan

Divisi ini telah bergerak dari satu keberhasilan ke tingkat

keberhasilan yang lebih tinggi dan penjualan bersihnya

meningkat hampir 18% dan jumlahnya mencapai Rp.

1.332 miliar di mana penjualan dalam negeri memberikan

kontribusi Rp. 1.228 miliar, sedang Bisnis Internasionalnya

berkontribusi sebesar Rp. 104 miliar, dan kedua kelompok

tersebut masing-masing meraih peningkatan 17,96% dan

17,8% dari tahun ke tahun. Sebagai konsekuensinya,

kontribusi divisi ini terhadap penjualan bersih

konsolidasian Tempo Scan juga meningkat menjadi 23%

dibandingkan 22% pada periode yang sama tahun lalu.

Lebih lanjut, bisnis dalam negeri dari divisi Produk Konsumsi

& Kosmetik menjadi kontributor utama yang memberikan

kontribusi sebesar 92,2% terhadap penjualan bersih keseluruhan

dari divisi ini, dimana dari jumlah tersebut grup Produk

Konsumsi berkontribusi 63,5% bagian, sedang grup Kosmetik

berkontribusi sejumlah sisanya, yaitu 36,5% dari pendapatan

bisnis dalam negeri tersebut di atas, sehingga kedua grup

tersebut meraih peningkatan penjualan bersih masing-masing

19,3% dan 15,8% dari tahun ke tahun.

Tempo Scan’s Consumer Products & Cosmetics Division

This division has gone from strength to strength

and its net sales had increased by almost 18% and

amounted to Rp. 1,332 billion of which its domestic

sales had contributed Rp. 1,228 billion while its

International Business had contributed Rp. 104 billion

and, those two businesses respectively had increased

by 17.96% and 17.8% year on year. As consequence

thereof this division sales contribution towards Tempo

Scan consolidated net sales had also increased to

become 23% compared to 22% in the corresponding

period last year.

Furthermore, Consumer Products & Cosmetics

division’s domestic business is its pillar contributor

which had contributed 92.2% toward the said

division aggregate net sales, out of which its

Consumer Products group held 63,5% share while

its Cosmetics group held the remaining 36,5% share

of the aforementioned domestic business revenue,

respectively those two groups net sales increased by

19.3% and 15.8% year on year.

Farmasi atau suatu peningkatan dibanding kontribusi

tahun sebelumnya, yaitu sebesar 86,9%. Sebaliknya, grup

operasional Ethical dari divisi tersebut mencatat suatu

penjualan bersih sebesar Rp. 119.2 miliar atau meningkat

secara marjinal disbanding penjualan bersih tahun

sebelumnya, sehingga kontribusinya juga menurun menjadi

6,8% dari 7,3% dari tahun ke tahun.

Kendatipun demikian, grup operasional PCH mampu

mempertahankan hampir seluruh posisi pangsa pasarnya dalam

Kelas Therapeutic (“TC”) yang difokuskan, yaitu: (i) analgesik

dewasa (obat sakit kepala), (ii) obat flu dewasa, (iii) analgesic

(antipiretik) anak-anak, (iv) obat flu anak-anak, (v) penghilang

rasa sakit umum bentuk padat (termasuk anti rematik padat

& topical), (vi) multivitamin dewasa,

(vii) multivitamin anak-anak, dan

(ix) minuman tonik/energi, secara

keseluruhan kelompok TC tersebut

memberikan pasar potential

keseluruhan sebesar hampir Rp. 7

triliun atau kurang lebih USD 770 juta

per tahun pada 2011.

Lebih lanjut, ekuitas merek inti dari

grup PCH memberikan pijakan yang kuat bagi grup untuk

terus memperkuat posisi pangsa pasarnya, di mana grup

ini menempati posisi nomor 1 untuk produk TC analgesik

dewasa (obat sakit kepala); TC penghilang rasa sakit umum

(termasuk anti rematik padat & topical) dan multivitamin

dewasa. Di samping itu, grup ini berhasil mempertahankan

posisi nomor 2 untuk produk TC obat flu dewasa; TC

analgesik (antipiretik) anak-anak; dan TC minuman tonik/

energi. Sementara untuk TC multivitamin anak-anak dan

TC obat flu anak-anak, posisi-posisi pangsa pasar grup PCH

masing-masing adalah 5 dan 10, yang meskipun belum

memimpin di pasar, posisi-posisi tersebut menjadi jalan

masuk bagi produk-produk TC tersebut di masa mendatang.

Mengenai kontribusi Bisnis Internasional dari divisi Farmasi

pada 2011, pada dasarnya sedang-sedang saja dalam perspektif

US Dolar dibandingkan tahun sebelumnya, namun dalam

perspektif Rupiah, mencatat suatu penurunan sebesar 4,6% dari

Rp. 119,2 billion or it had increased marginally compared

to its previous year net sales hence its contribution had also

declined to become 6.8% from 7.3% year on year.

Notwithstanding the above situation, the PCH

operating group was able to sustain most of its market

share position within its focused Therapeutic Class

(“TC”) which include: (i) adult analgesic (headache

medicines), (ii) adult cold preparations, (iii) children

analgesic (antipyretic), (iv) children cold preparations,

(v) general pain killer (including anti rheumatism

solid & topical), (vi) adult multivitamins, (vii) children

multivitamins and (viii) tonic/energy drink, in total

those TCs provided an aggregate potential market

of almost Rp. 7 trillion or

approximately USD 770 million

per annum in 2011.

Furthermore, PCH group’s

core brand equities provide

strong foothold for the group

to further leverage its market

share positions, where it held

the number 1 position namely

in the adult analgesic (headache medicines) TC; the

general pain killer (including anti rheumatism solid &

topical) TC, and the adult multivitamins TC. Moreover,

it has secured the number 2 position namely in the

adult cold preparations TC; the children analgesic

(antipyretic) TC and the tonic/energy drink TC. Whilst

in the children multivitamins TC and the children cold

preparations TC, the PCH group market share positions

were at number 5 and 10 respectively, even though

those positions were not leading as yet but they served

as entry platform into those sizable TCs in the future.

As pertains to the Pharmaceutical division’s

International Business contribution in 2011, it was

essentially flat in US Dollar terms compared to the

previous year but in Rupiah terms it registered a decline

of 4.6% year on year and it amounted to Rp. 90 billion,

hence its contribution towards the Pharmaceutical

32 33

Page 19: 2011 Annual Report (1)

Lebih jauh, serupa dengan saudaranya, yaitu grup operasional

PCH dari divisi Farmasi Tempo Scan, grup Produk Konsumsi

yang keseluruhan bisnisnya telah dikonsolidasikan di bawah

PT Barclay, perusahaan ini juga telah menghimpun sumber-

sumber daya untuk mendukung ekuitas-ekuitas merek intinya

guna memfokuskan upaya-upayanya dalam kategori produk-

produk konsumsi terpilih. Fokus tersebut akan mendukung

ekuitas-ekuitas merek tersebut dalam menghadapi persaingan

keras baik dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan

multinasional mengingat bahwa kategori-kategori di atas

sangat menjanjikan dari segi skala pasarnya secara keseluruhan

yang diperkirakan mencapai sekitar Rp. 6,7 triliun atau kurang

lebih USD 745 juta per tahun pada 2011, disamping potensi

pertumbuhannya sejalan dengan pertumbuhan pesat ekonomi

dalam negeri Indonesia di masa mendatang ini.

Di antara kategori-kategori produk pilihan yang menjadi target

strategi pertumbuhan PT Barclay adalah sebagai berikut:

Kategori produk perawatan tubuh dimana PT Barclay

berkonsentrasi pada segmen pasar Hand & Body Lotion (“HBL”)

dengan ekuitas mereknya Marina yang memimpin di negri ini;

selain itu pangsa pasar Marina (dalam volume) diperkirakan

sebesar 25.1% sehingga menempati posisi nomor 2 dalam pasar

yang sangat besar dan kompetitif senilai Rp. 1,8 triliun/tahun.

Selanjutnya, perusahaan memposisikan merek HBL keduanya,

yaitu Natural Honey pada kelas harga premium dan merek ini

berhasil mencapai peningkatan penjualan sebesar 65% dari tahun ke

tahun sejalan dengan peningkatan daya beli konsumen Indonesia.

Kategori produk perawatan bayi dimana PT Barclay

memfokuskan diri pada pasar produk-produk perawatan

bayi dan ekuitas merek My Baby-nya yang memimpin pasar

memiliki ukuran pangsa pasar yang signifikan di segmen

pasar bedak bayi, yang besarnya diperkirakan sebesar 18.1%

(dalam nilai jual), sehingga ia menempati posisi nomor 3

dalam segmen tersebut, sementara dalam segmen sabun

bayi My Baby secara terus-menerus bertumbuh dan pangsa

pasarnya diperkirakan sebesar 12% (dalam nilai jual). Selain

itu, perusahaan juga telah mengalami kemajuan di segmen

pasar perawatan bayi tradisional (herbal), ekuitas merek My

Baby memiliki pangsa pasar yang diperkirakan sebesar 15%

Moreover, similar to its sibling which is the PCH

operating group of Tempo Scan’ Pharmaceutical division,

the Consumer Products group which overall businesses had

been consolidated under PT. Barclay, it has also garnered the

resources behind its core brand equities in order to focus its

efforts within the selected consumer products categories.

Such focus will support those brand equities to face intense

competition from both domestic as well as multinational

companies, since those categories are highly appealing in

terms of their aggregate market size which was estimated to

be around Rp. 6,7 trillion or approximately USD 745 million

per annum in 2011, in addition to their growth potential

in tandem with the robust Indonesian domestic economy

growth in the immediate future.

Amongst the selected product categories that PT. Barclay is

pursuing for its growth strategy are the following:

The Body care category, PT. Barclay is concentrating in the

Hand & Body Lotion market segment (“HBL”) with its

brand equity Marina as the country leading HBL brand;

moreover, Marina’s estimated market share (in volume)

stood at 25.1% hence it ranked as the number 2 brand

within such competitive and huge market of Rp. 1,8

trillion/annum. In addition, the company has positioned

its second HBL brand which is Natural Honey at more

premium price point and this brand had considerable sales

increase of 65% year on year which commensurate the

Indonesian consumers increasing buying power

The Baby care category, PT. Barclay is focusing in baby

toiletries market and its leading My Baby brand equity

has significant presence in such market’s baby powder

segment which market share was estimated to be at

18.1% (in value), consequently it occupied the number

3 position within such segment, while on baby soap

segment My Baby has steadily growing and its estimated

market share stood at 12% (in value). Moreover, the

company has also made further progressed with its

My Baby brand equity in the traditional (herbal) baby

toiletries market segment where its estimated market

share stood at 15% (in value) hence it occupied number 4

34 35

Page 20: 2011 Annual Report (1)

3 di segmen tersebut. Perusahan telah membuat terobosan lebih

lanjut ke dalam kategori rumah tangga ke segmen pelembut

kain, deterjen cair, pembersih tangan khusus untuk bayi dengan

memanfaatkan ekuitas merek My Baby-nya yang telah mapan.

Selanjutnya, grup Kosmetik dari divisi ini juga menunjukkan

kinerja yang baik dan penjualan bersihnya mencatat suatu

kenaikan sebesar 15,8% mencapai jumlah Rp. 448,4 miliar

dimana penerimaan tersebut terutama berasal dari kontribusi

merek-merek di bawah lisensi yang dipasarkan oleh Tempo

Scan, di samping portfolio untuk produk kosmetik kalangan luas

dan kalangan bergengsi yang masing-masing telah memberikan

kontribusi sebesar 71,5% dan 28,5% terhadap penjualan bersih

keseluruhan grup Kosmetik dari divisi ini di tahun 2011.

Berkaitan dengan kontribusi Bisnis Internasional dari divisi

ini yang secara stabil telah menunjukkan peningkatan hingga

mencapai Rp. 104,3 miliar atau suatu kenaikan sebesar 17,8%,

kemajuan tersebut terutama disebabkan oleh hasil-hasil yang

diperoleh anak perusahaan Tempo Scan di Thailand meski

terjadinya banjir parah di negara itu menjelang akhir 2011

lalu, dimana penjualannya tumbuh sebesar 32,5% antara lain

didorong oleh kenaikan belanja Iklan dan Promosi tahun

2011 yang dibiayai dari penjualan produk-produknya yang

diproduksi di Indonesia yang dengan baik berhasil memperbaiki

marjin laba kotor anak perusahaan tersebut. Lebih jauh, anak

perusahaan divisi ini di Filipina juga menunjukkan kinerja

yang baik selama setahun penuh operasional pertamanya, dan

manajemen divisi ini berencana meluncurkan produk-produk

tambahan melalui anak perusahaan ini dalam waktu dekat.

Kontribusi laba kotor divisi Produk-produk Konsumsi dan

Kosmetik juga meningkat menjadi 33,1% dibandingkan periode

yang sama tahun lalu yang menunjukkan angka 32,4%, suatu

peningkatan yang demikian sejalan dengan kenaikan laba

kotor divisi ini sebesar 18,7% dan jumlahnya mencapai Rp. 728

miliar. Sebagai konsekuensinya, marjin laba kotor divisi ini juga

meningkat meski sedikit hinga mencapai 54,7% dibandingkan

marjin sebesar 54,3% pada tahun sebelumnya, karenanya

divisi ini telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai

kontributor terbesar ke-2 terhadap laba kotor konsolidasian

Tempo Scan setelah divisi Farmasi perusahaan ini.

segment. The company has made further inroads

into the household category to include fabric softener,

liquid detergent, hand sanitizer specifically for baby by

leveraging its established My Baby brand equity.

Furthermore, this division’s Cosmetics group has also

performed well and its net sales registered an increase

of 15.8% amounting to Rp. 448,4 billion such revenue

was mainly contributed by Tempo Scan’s under license

cosmetic brands, in addition the broad appeal cosmetics

portfolio and the prestige cosmetics portfolio had

contributed respectively 71.5% and 28.5% toward this

division Cosmetics group aggregate net sales in 2011.

Pertaining to this division’s International Business

contribution which has risen steadily to Rp. 104,3 billion

or an increase of 17.8%, such development was mainly

attributed to the turnaround of Tempo Scan’s subsidiary

in Thailand despite the severe inundation that such

country had experienced toward the end of 2011, wherein

its sales grew by 32.5% amongst other due to the increase

of Advertising & Promotion spent in 2011 that was

financed from its purchase of Indonesian manufactured

products which has help improved considerably the said

subsidiary gross profit margin. Moreover, this division’s

subsidiary in the Philippines was also performing well

during its first full year of operation and, it is this division

management plan to launch additional products through

this subsidiary in the immediate future.

The Consumer Products and Cosmetics division’s

gross profit contribution had also increased to become

33.1% compared to the corresponding period last year

which stood at 32.4%, such an increase commensurate

this division gross profit increased by 18.7% and it

amounted to Rp. 728 billion. As consequence thereof,

this division gross profit margin has also improved

albeit marginally to become 54.7% compared to its

margin of 54.3% in the previous year, hence this

division has maintained its position as a number 2

contributor toward Tempo Scan’s consolidated gross

profit behind the company’s Pharmaceutical division

(dalam nilai jual) sehingga ia menempati posisi nomor 4 di

segmen yang sedang tumbuh ini.

Kategori produk Pencuci/Pembersih Pribadi, khususnya di

kategori sabun batang di mana pangsa pasar ekuitas merek

Claudia PT Barclay diperkirakan sebesar 5% (dalam volume) yang

menempatkannya di posisi nomor 6 dengan didukung tingkat

pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 27% (dalam nilai jual)

selama beberapa tahun terakhir, posisi pasar ini sangat baik dilihat

dari ukuran segmen pasar yang besar, yaitu Rp. 2,2 triliun/tahun

yang diperebutkan dengan sengit baik

oleh pesaing multinasional maupun lokal.

Kategori produk kesehatan mulut,

PT Barclay telah memilih untuk

memfokuskan diri pada segmen

pasar produk pencuci mulut dan

menghindari segmen pasta gigi yang

didominasi segelintir merek dari

sejumlah perusahaan multinasional dan

lokal. Ekuitas merek Total Care, telah

menunjukkan pertumbuhan yang positif

sejak diperkenalkan beberapa tahun lalu

dengan tingkat pertumbuhan tahunan

majemuk sebesar 37% selama beberapa

tahun terakhir.

PT Barclay juga telah memasuki satu

kategori baru di tahun 2009, yaitu pasar

produk Kids Grooming dengan ekuitas merek Dione-nya yang

merupakan evolusi yang logis dari posisi pasarnya yang telah

mapan di kategori perawatan bayi, dan Dione telah berkembang

positif ke dalam pasar tersebut dengan pertumbuhan penjualan

sebesar 56% dari tahun ke tahun meskipun dengan adanya

tekanan kompetisi yang berat para pesaing yang telah mapan di

pasar tersebut.

Kategori perawatan Rumah Tangga, PT Barclay telah membuat

terobosan ke dalam segmen pembersih lantai kategori ini

dengan ekuitas merek SOS-nya dengan positioning anti-bakterial

yang mapan, didukung pertumbuhan penjualan yang pesat

sebesar 16,3% dari tahun ke tahun dan pangsa pasarnya

diperkirakan sebesar 16,2% sehingga menempati posisi nomor

position within such growing segment.

The Personal Wash/Hygiene category, specifically in

such category’s bar soap segment whereby PT. Barclay’s

Claudia brand equity estimated market share stood

at around 5% ( in volume) which had placed it at the

number 6 position on the back of its 27% compounded

annual growth rate (in value) for the last couple of

years, such market position is commendable in view of

this segment’s substantial market size of Rp. 2,2 trillion/

annum which has been contested

fiercely by both multinational

and local competitors.

The Oral hygiene category, PT.

Barclay has chosen to focus

in the mouthwash segment

of the market and avoid the

tooth paste segment which

is dominated by a handful of

brands owned by multinational

and local companies. Its Total

Care brand equity has been in

positive growth trajectory since

its introduction several years

ago with its compounded annual

growth rate of 37% for the last

couple of years.

PT. Barclay has also entered into a new product category

in 2009 which is the Kids Grooming with its Dione brand

equity as a logical evolution of its established market

position in the baby care category and, Dione has made

positive progressed into such market with its sales grew by

56% year on year despite heavy competitive pressure from

the other established competitors within such market.

Household care category, PT. Barclay has made inroads

into this category’s floor cleaners segment with its SOS

brand equity with established anti-bacterial positioning,

on the back of SOS brisk sales growth of 16.3% year

on year and its estimated market share stood at 16.2%

hence it occupied the number 3 position within such

36 37

Page 21: 2011 Annual Report (1)

Divisi Distribusi Tempo Scan

Meski adanya berbagai tantangan yang harus dihadapinya, divisi

Distribusi Tempo Scan tetap menunjukkan performa yang sejalan

dengan ekspektasi manajemen dimana penjualan bersihnya yang

berasal dari produk-produk pihak-pihak ketiga/eksternal (karena

produk-produk internalnya telah dikonsolidasikan dalam

Divisi Farmasi dan Divisi Produk Konsumsi & Kosmetik), telah

tumbuh sebesar 12,4% dan mencapai jumlah Rp. 2,689 miliar

sehingga kontribusinya terhadap penjualan bersih konsolidasian

Tempo Scan tetap bertahan pada posisi sekitar 46%.

Selanjutnya, penggerak pertumbuhan utama divisi ini adalah

Produk-produk prinsipal-prinsipal non-farmasi yang meliputi

produk-produk nutrisi bayi dimana penjualan keseluruhan

grup produk-produk tersebut meningkat sebesar 19,8% dan

mencapai jumlah Rp. 1.405 miliar, sedang Produk-produk

prinsipal-prinsipal Farmasinya tumbuh sedikit lebih rendah

yaitu sebesar 5,2% dan jumlahnya mencapai Rp. 1.284 miliar,

dan selanjutnya masing-masing dari kedua group prinsipal

tersebut berkontribusi sebesar 52,2% dan 47,8%.

Sementara hasil dari divisi Distribusi tersebut di bawah laporan

konsolidasian Tempo Scan hanya menggambarkan penerimaan

dari prinsipal-prinsipal eksternalnya, meski demikian, peranan

divisi ini sangat krusial terhadap perkembangan divisi-divisi

Farmasi dan Produk-produk Konsumsi & Kosmetika Tempo

Scan karena divisi tersebut menyediakan jaringan distribusi

yang penting bagi penetrasi pasar produk-produk dari kedua

divisi tersebut di atas di pasar nusantara Indonesia yang luas

serta lingkungan perdagangan yang terkenal keras.

Divisi ini memfokuskan diri pada operasional intinya, yaitu

(i) grup penjualan; (ii) grup operasional; (iii) departemen

pengembangan distribusi dan trade marketing services, dimana

tanggung-jawab masing-masing grup tersebut meliputi fungsi-

fungsi sebagai berikut:

1. Grup penjualan mengelola tenaga-tenaga penjualan divisi

yang tanggung-jawabnya dibagi menjadi channel-channel

distribusi terpisah, yaitu Channel General Trade (“Channel

GT”) yang mencakup gerai-gerai tradisional yang meliputi

grosir, toko-toko serba ada, dan lain-lain, yang terutama

menjual produk-produk FMCG; Channel Pharmaceutical

Tempo Scan’s Distribution Division

Despite numerous challenges that Tempo Scan’s

Distribution division faced, it has continued to perform

within the management expectation whereby its net

sales which comprise of third parties/external products

(since its internal products have been consolidated to the

Pharmaceutical and Consumer Products & Cosmetics

divisions), had grown by 12.4% and it amounted to Rp.

2,689 billion hence its contribution toward Tempo Scan

consolidated net sales had been maintained at around 46%.

Furthermore, this division main growth driver is its non-

pharmaceutical Principals which include infant nutrition

products whereby these products group’s aggregate

sales had risen by 19.8% and amounted to Rp. 1,405

billion, whilst its pharmaceutical Principals had grown

to a lesser degree by 5.2% and it amounted to Rp. 1,284

billion, henceforth those 2 groups of Principals contributed

respectively 52.2% and 47.8%.

While the Distribution division’s result under Tempo

Scan consolidated statement reflects only the revenue

from its external Principals, nevertheless this division

role is crucial to the development of Tempo Scan’s

Pharmaceuticals and Consumer Products & Cosmetics

divisions since it provides the pivotal distribution network

for those divisions’ products market penetration in the

vast Indonesian archipelago and notoriously tough trade

environment.

This division focuses on its core operations namely (i) sales

group; (ii) operation group; (iii) distribution development

and trade marketing services department whereas each of

those group responsibilities encompassed the following

functions:

The Sales group managed the division sales forces which

responsibilities are divided into separate distribution

channels namely the General Trade channel (“GT

channel”) covering the traditional outlets which include

wholesaler, provisions stores, etc., predominantly

selling FMCG products; Pharmaceutical Trade

channel (“Pharmaceutical channel”) which include

38 39

Page 22: 2011 Annual Report (1)

armada transportasi darat-nya sehingga divisi Distribusi

termasuk diantara sedikit distributor di seluruh Indonesia

yang memiliki dan mengoperasikan armada truk-nya

sendiri. Keputusan demikian telah dibuat karena adanya

fakta bahwa transportasi darat yang selama tahun 2011 saja

digunakan untuk mengangkut hampir 90% dari kurang lebih

165.000 ton produk-produk dari divisi ini yang dikirimkan ke

dan dari Pusat Distribusinya, serta 53 cabang, selain bahwa

ini juga menjadi sebagian solusi terhadap biaya logistik yang

tinggi serta kurang layaknya infrastruktur untuk moda-moda

transportasi lainnya di Indonesia dalam konteks ini.

3. Divisi ini belum lama berselang juga telah membentuk

suatu departemen pengembangan distribusi dan trade

marketing services, dimana masing-masing departemen

tersebut bertanggung-jawab untuk menciptakan suatu

nilai tambah terhadap penjualan konvensional dan

jasa logistik yang biasanya ditawarkan oleh suatu

perusahaan distribusi. Terkait pengembangan distribusi

departemen ini dibebani dengan tugas melakukan

pemetaan atas seluruh lingkup distribusi di kawasan-

kawasan yang potensial melalui berbagai survei yang

dimaksudkan untuk menyesuaikan strategi distribusi

yang tepat atas Produk-produk andalannya.

Lebih jauh, departemen trade marketing akan merespon

terus semakin dipandang pentingnya trade marketing di

seluruh Channel Trade, khususnya Channel MT, yang secara

relative lebih mahal disamping menantang guna memastikan

ketersediaan, visibilitas dan kecukupan stok produk.

Laba kotor divisi Distribusi Tempo Scan telah meningkat

sebesar 48,1% dan jumlahnya mencapai Rp. 361,6 miliar yang

berasal antara lain dari volume penjualan yang meningkat

dan pendapatan tambahan yang diterimanya dari trade

marketing services, sehingga sebagai akibatnya kontribusi laba

kotornya terhadap laba kotor konsolidasian Tempo Scan naik

menjadi 16,4% dibandingkan kontribusi tahun sebelumnya

yang mencapai 12,9%. Sehubungan dengan hal tersebut,

divisi Distribusi telah menjadi elemen penting dari komposisi

keseluruhan pendapatan Tempo Scan dimana divisi tersebut

telah berkontribusi positif terhadap portofolio perimbangan

division is among the few nationwide distributors in

Indonesia who owned and operated its own trucking

fleet. Such decision has been made due to the fact that

land transportation is used to transport almost 90%

of this division’s approximately 165,000 tonnages of

products delivered to and from its Distribution Center

and 53 branches in 2011 alone, in addition it is also the

partial solution to the high logistic cost and inadequate

infrastructure for other modes of transportation in

Indonesia at this juncture.

This division has also recently established a distribution

development and trade marketing services department

which respective department is in charge for creating

value added to the conventional sales and logistic

services that a distribution company is normally

offering. Pertaining to the distribution development this

department is sanctioned with the task of mapping the

distribution universe in potential areas through various

surveys given the ultimate objective to fine tune the

appropriate distribution strategy for its Principal.

Moreover, the trade marketing department is to cater

for the ever escalating recognition pertaining to the

importance of trade marketing in all of trade channels

in particular the MT Channel which is relatively

more costly as well as challenging to ensure products

availability, visibility and adequate inventory.

Tempo Scan’s Distribution division’s gross profit had

risen by 48.1% and it amounted to Rp. 361,6 billion

which among other derived from its increased sales

volume and additional income it received from trade

marketing services, as consequence thereof its gross

profit contribution toward Tempo Scan’s consolidated

gross profit had increased to become 16,4% compared

to the previous year contribution which stood at

12,9%. In connection therewith, the Distribution

division has been an important element of Tempo

Scan’s overall income configuration whereby the said

division contributed positively to Tempo Scan’s balance

income portfolio between its gross profit derived from

Trade (“Channel Pharmaceutical”) yang meliputi toko-toko

obat, apotek-apotek, rumah sakit-rumah sakit, klinik-klinik,

dan lain-lain, yang utamanya menjual baik obat-obat OTC

maupun Resep; dan Channel Modern Trade (“Channel

Modern”) yang meliputi toko-toko jaringan pengecer

modern dengan format-format yang berbeda, termasuk

hipermarket, supermarket dan minimarket.

Grup ini mengelola ratusan tenaga penjual yang dikerahkan

di seluruh Indonesia melalui 53 cabang, 24 poin penjualan

dan 4 apotek milik Divisi Distribusi yang menyebar di lebih

dari 58 kota di wilayah kepulauan nusantara Indonesia

yang terdiri dari kurang lebih 13.000 pulau. Lebih lanjut,

sebagai bagian dari penetrasi pasarnya melalui peningkatan

distribusi numerik Channel Farmasi bagi produk-produk

Tempo Scan tersebut di atas, armada penjualan yang

bertransaksi di hampir 13.000 gerai; armada penjualan

Channel GT-nya yang menjual produk-produk Tempo Scan

ke 45.000 gerai dan, Channel MT yang menjalankan bisnis

dengan lebih dari 15.000 gerai. Dalam melaksanakan tugas

mereka masing-masing, para tenaga penjual tersebut di atas

juga bertanggung-jawab untuk mengelola resiko piutang

dagang Tempo Scan atas dasar pengetahuan menyeluruhnya

terhadap rekam jejak pembayaran dari gerai-gerai serta

dukungan sistem IT untuk memonitor pagu-pagu kredit dan

syarat-syarat pembayaran dari gerai-gerai tersebut.

2. Grup Operasional mengelola 53 cabang divisi ini, 24 poin

penjualan dan 4 operasi apotek termasuk: administrasi sistem

IT yang memproses kurang lebih 8.500 transaksi per hari,

perencanaan sumber daya manusia, armada transportasi,

gudang-gudang cabang dan Pusat Distribusi. Fungsi-fungsi

yang dijalankan oleh divisi ini menjadi tulang punggung dari

operasi rantai suplai divisi Distribusi yang memungkinkan

grup Penjualan beroperasi secara efektif meski tetap

mengawasi ketat biaya logistic dari divisi ini karena sifat dari

bisnis distribusi secara keseluruhan yang bermarjin rendah.

Oleh karenanya, grup ini mengoperasikan sebagian besar

dari Pusat Distribusinya serta cabang-cabang melalui

real estate/properti yang dimiliki oleh Tempo Scan, selain

bahwa grup ini telah berhasil meningkatkan kapasitas

drugstores, drugs dispensaries, hospitals, clinics, etc.,

predominantly selling both OTC and Prescription

medicines; and the Modern Trade channel (“Modern

channel”) which include modern retail chain stores

with different formats including the hypermarket,

supermarket and minimarket.

This group managed hundreds of salesmen deployed

on nationwide basis through the Distribution division’s

53 branches, 24 sales points and 4 pharmacies spread

over 58 cities in the Indonesian vast archipelago

of approximately 13,000 islands. Moreover, as part

of its market penetration through enhancing its

numeric distribution for Tempo Scan’s products the

aforementioned Pharmaceutical channel sales force

transacted with almost 13,000 outlets; its GT channel

sales force sold Tempo Scan’s products to 45,000 outlets

and, its MT channel conducted business with more than

15,000 outlets. In performing their respective duties

those salesmen are also responsible to manage Tempo

Scan’s trade receivables risk based on its comprehensive

knowledge of the outlets payment track records and IT

system support to monitor credit limits as well as term

of payment of those outlets.

The Operation group managed this division 53

branches, 24 sales points and 4 pharmacies operation

including: IT system administration which process

approximately 8,500 transactions on daily basis,

human resources planning, transportation fleet, branch

warehouses and Distribution Center. The functions that

this group runs are the backbone of the Distribution

division supply chain operation which allows the Sales

group operates effectively while it remained hawkish

with the division’s logistic cost due to the nature of the

overall distribution business low margin environment.

Therefore, this group operates majority of its

Distribution Center and branches through real estate/

properties that are owned by Tempo Scan, in addition

this group has endeavored to increase its land

transportation fleet capacity hence the Distribution

40 41

Page 23: 2011 Annual Report (1)

atas, namun demikian setahap demi setahap perusahaan

ini telah mengadopsi suatu pendekatan kombinasi dimana

untuk mempercepat introduksi produk-produk baru,

perusahaan bersedia bekerjasama dengan perusahaan

manufaktur pihak ketiga sementara secara simultan

mengembangkan kemampuan teknisnya dan pada akhirnya

mampu melakukan kegiatan produksi tersebut sendiri

dalam rangka menekan biaya produksi yang sangat penting

guna mendukung strategi proposisi nilai dari ekuitas-

ekuitas merek Tempo Scan dengan tetap mempertahankan

kualitas produk-produknya.

Pabrik-pabrik farmasi Tempo Scan saat ini masih

memfokuskan diri pada bentuk-bentuk sediaan berikut ini,

yaitu: (i) padat yang terdiri dari tablet, kaplet, dan lain-

lain; (ii) kapsul; (iii) sirup; (iv) produk minuman termasuk

minuman energi dan produk-produk minuman lainnya; (v)

produk effervescent; (vi)semi padat, yang terdiri dari krim,

gel, salep, dan lain-lain; (vii) cair berbasis rempah/eksternal,

yang terdiri dari minyak tradisional. Tempo Scan berencana

menambah bentuk sediaan ke-8 yang diperuntukkan

bagi produksi produk steril guna mendukung introduksi

produk-produk barunya ke segmen pasar parenteral.

Bentuk-bentuk sediaan tersebut di atas memiliki kapasitas-

kapasitas produksi tahunan terpasang masing-masing dari

segi volume sebesar: lebih dari 7 miliar tablet/kaplet, lebih

dari 500 juta kapsul, lebih dari 2 juta liter, lebih dari 100 juta

liter, lebih dari 640 juta saset, lebih dari 450 ton dan lebih dari

570.000 Liter. Kapasitas-kapasitas produksi volume besar

tersebut telah sangat berperan bagi Tempo Scan untuk dapat

mempertahankan strategi harga yang kompetitif atas produk-

produknya berkat biaya produksinya yang relatif rendah.

Selanjutnya, serupa dengan tahun sebelumnya tantangan-

tantangan utama dalam mempertahankan tingkat

biaya-biaya produksinya agar tetap kompetitif di tahun

2011 di antaranya adalah biaya personalia dan biaya

utility yang mencapai hampir 60% dari biaya-biaya

produksinya, sehingga divisi ini secara terus menerus

mengupayakan otomatisasi dalam proses produksinya jika

memungkinkan, meskipun bahwa strategi tersebut akan

simultaneously endeavor to develop its knowhow and

eventually bring in house such production in pursuit of

lower production cost that is essential to support Tempo

Scan’s brand equities’ value proposition strategy while

preserving its products’ quality.

Tempo Scan’s pharmaceutical plants are focus on the

following dosage forms (i) solid comprising of tablet,

caplet, etc. ; (ii) capsules; (iii) syrup; (iv) beverages

including energy drink and other beverages; (v)

effervescent; (vi) semi solid comprising of cream, gel,

salve, etc; (vii) external/herbal base liquid comprising

of traditional ointment. It is Tempo Scan plans to add

the 8th dosage form which is for sterile production in

order to support its new products introduction into the

parenteral market segment.

The aforementioned dosage forms installed annual

capacities in terms of volume respectively are as

follows in excess of 7 billion tablets/caplets, 500 million

capsules, 2 million liters, 100 million liters, 640 million

sachets, 450 tons, 570,000 kgs. Such large volume

capacities have been instrumental for Tempo Scan to be

able to sustain its products’ competitive pricing strategy

due to its relatively low production cost.

Furthermore, similar to the previous year amongst the key

challenges in maintaining its manufacturing overheads

competitive in 2011 were personnel costs and utility

costs that made up almost 60% of its manufacturing

overheads, hence this division is persistently pursuing

automation in its manufacturing process wherever

possible, nevertheless such strategy will give rise to

increase depreciation due to higher capital expenditures

but any of such decision had been made with careful

consideration and not made frivolously.

As pertains to Tempo Scan’s Consumer Products &

Cosmetics (“CPC”) products manufacturing operation,

it adapts similar focus to several core products

manufacturing capability comprising of (i) lotion,

(ii) powder, (iii) lipstick, (iv) bar soap, (v) household,

(vi) mouthwash, (vii) plastic packaging (necessary to

pendapatan Tempo Scan antara laba kotor dari bisnis manufaktur

produk-produk farmasi dan konsumsinya dipadukan dengan

pendapatan berbasis fee-nya dari bisnis distribusi.

manufacturing businesses of its pharmaceuticals and

consumer products combined with its fee based income

from the said distribution business.

Divisi Manufaktur Tempo Scan

Telah menjadi intensi dari manajemen Tempo Scan untuk

menghimpun fasilitas-fasilitas produksinya di bawah satu

atap dan mengubah berbagai fasilitas pabriknya menjadi

suatu divisi tersendiri guna menciptakan kepemimpinan

yang terpadu untuk menghasilkan sinergi, pelaksanaan

proyek ekspansi yang tepat waktu,

berbagi dalam praktek-praktek

produksi yang terbaik, dan

pemanfaatan kapasitas produksi

umum yang efektif, dan lain-lain.

Sebagaimana ditetapkan dalam misi

korporasi dari Tempo Scan dimana

manufaktur disamping pemasaran

dan distribusi merupakan tiga dari

kompetensi-kompetensi inti yang ingin

dicapai oleh Tempo Scan sehingga

menjadi keharusan strategis bagi

pabrik-pabrik farmasi Tempo Scan

untuk memiliki teknologi manufaktur,

proses dan formulasi mereka sendiri,

dibanding menggunakan sumber-

sumber luar (outsource) melalui

kerjasama contract manufacturing produk-produk Tempo Scan

dengan perusahaan-perusahaan manufaktur pihak ketiga.

Hingga batas-batas tertentu, ketetapan ini telah menyebabkan

perusahaan mengalami hambatan dalam berinovasi yang

disebabkan lebih panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk

mengembangkan kemampuan produksinya sendiri bagi

produk-produk barunya, meskipun ada banyak godaan yang

ditawarkan perusahaan-perusahaan manufaktur pihak ketiga

dari luar negeri untuk dapat memangkas hambatan waktu

dimaksud dengan konsekuensi ketergantungan Tempo Scan

terhadap pihak-pihak ketiga tersebut.

Mengingat hal-hal tersebut di atas, meski Tempo Scan

masih meyakini strateginya sebagaimana diuraikan di

Tempo Scan’s Manufacturing Division

It is Tempo Scan’s management intention to assemble its

manufacturing facilities under one umbrella and transform

those various plants into a separate division in order

to create unified leadership to garner synergy, timely

expansion project implementation, share manufacturing

best practices and effective

common manufacturing capacity

utilization, etc.

As stipulated in Tempo Scan’s

corporate mission whereby

manufacturing in addition to

marketing and distribution

are the three core competences

that Tempo Scan wishes to

accomplish hence it is a strategic

imperative for Tempo Scan’s

pharmaceutical factories to own

their manufacturing technology,

process and formulation, rather

than for them to outsource

through contract manufacturing

arrangement Tempo Scan’s

products with third party manufacturers. To a certain

extent such determination had cost the company with

innovation holdup due to longer lead time to develop its

own production capability for its new products, despite

numerous temptations that were offered by offshore

third party manufacturers to circumvent such lead time

but at the expense of Tempo Scan dependency to those

third parties.

In view of the above, while Tempo Scan still believe on

its aforesaid strategy nevertheless on gradual basis it

has adopted a hybrid approach whereby to accelerate

new products introduction, the company is willing

to collaborate with third party manufacturer while

42 43

Page 24: 2011 Annual Report (1)

divisi ini yang meningkat sebesar 19,8%, dan pertumbuhan

penjualan bersih divisi Farmasinya sebesar 9,2% yang terutama

merupakan kontribusi bisnis Consumer Health yang menjadi

andalannya yang mengalami peningkatan sebesar 10,8%.

Laba kotor konsolidasian Tempo Scan pada 2011 mengalami

peningkatan sebesar 16,1% dan jumlahnya mencapai Rp. 2,2

triliun, dimana untuk pertama kalinya laba kotor tersebut

menembus angka ambang batas Rp. 2 trilun, terutama disebabkan

oleh laba kotor divisi Farmasi Tempo Scan yang menjadi

kontributor dari separuh laba kotor konsolidasian tersebut dan

mencapai jumlah hingga Rp. 1,1 triliun, kemudian disusul oleh

laba kotor divisi CPC dan Distribusi-nya yang masing-masing

mencapai jumlah Rp. 728 miliar dan Rp. 362 miliar, sehingga

marjin laba kotor konsolidasian tersebut pada 2011 lebih tinggi

sebesar 1,2% dan menjadi 38,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Selanjutnya, pada 2011 pengeluaran-pengeluaran usaha Tempo

Scan mengalami sedikit kenaikan yaitu 15,2% dibanding

peningkatan laba kotornya yang mencapai 16,1%. Kenaikan

pengeluaran-pengeluaran usaha secara keseluruhan antara

lain disebabkan oleh biaya-biaya Iklan & Promosi (A&P) yang

meningkat sebesar Rp. 113 miliar atau 18,7%, meski belanja

A&P tersebut dari segi perbadingannya (rasio) dengan penjualan

bersih konsolidasian adalah 12,4% atau suatu kenaikan yang

sedikit dibandingkan rasio yang sama di tahun sebelumnya

yang berada pada angka 11,8%.

Selain itu, kontributor lainnya terhadap pengeluaran-

pengeluaran usaha Tempo Scan adalah biaya-biaya terkait tenaga

kerja yang mengalami kenaikan hingga Rp. 63 miliar atau suatu

peningkatan sebesar 17,6%. Namun demikian, meski terjadinya

eskalasi dalam pengeluaran-pengeluaran tersebut, laba usaha

Tempo Scan tercatat mengalami peningkatan yang sangat baik

sebesar 18,5% dan mencapai jumlah Rp. 663 miliar pada 2011.

Sebagai akibatnya, peningkatan kinerja Tempo Scan juga terlihat

dari rasio laba usaha konsolidasiannya terhadap penjualan bersih

konsolidasi dimana marjin operasional tersebut mengalami

kenaikan dari 10,9% menjadi 11,5% dari tahun ke tahun.

Selanjutnya, laba bersih konsolidasian Tempo Scan mencatat

suatu peningkatan sebesar 15,8% dan mencapai jumlah

hingga Rp. 566 miliar dimana peningkatan tersebut didorong

sales growth of 9.2% mainly attributed by its mainstay

Consumers Health business which had risen by 10.8%.

Tempo Scan’s consolidated gross profit in 2011 had

increased by 16.1% and it amounted to Rp. 2.2 trillion

whereas it was for the first time that such gross profit had

surpassed Rp. 2 trillion threshold, primarily contributed

by Tempo Scan’s Pharmaceutical division gross profit

which had contributed half of such consolidated gross

profit and amounting to Rp.1.1 trillion, then followed

by its CPC and Distribution divisions’ gross profit

respectively amounting to Rp. 728 billion and Rp. 362

billion, consequently its aforementioned consolidated

gross profit margin in 2011 was higher by 1.2% and

become 38.1% compared to previous year.

Furthermore, in 2011 Tempo Scan’s operating expenses

had increased to a lesser extent by 15.2% compared to its

gross profit increase which was at 16.1%. Such an increase

in its total operating expenses was contributed amongst

other by the Advertising & Promotion (A&P) expenses

that had risen by Rp. 113 billion or 18.7%, nevertheless

such A&P spent in terms of ratio to its consolidated net

sales was 12,4% or slight increase compared to the same

ratio in the previous year which stood at 11,8%

In addition, the other contributor of Tempo Scan’s

operating expenses was its personnel related cost

which had risen to Rp. 63 billion or an increase of 17.6%.

Notwithstanding those expenses escalation, Tempo

Scan’s operating profit had registered a commendable

increase of 18.5% and it amounted to Rp. 663 billion in

2011. As consequence thereof, Tempo Scan’s performance

improvement is also apparent from its consolidated

operating profit ratio against its consolidated net sales

whereby such operating margin had managed to increase

from 10.9% to become 11.5% year on year.

Furthermore, Tempo Scan’s consolidated net profit had

registered an increase of 15.8% and it amounted to Rp. 566

billion wherein such an increase was also attributed by

its non-operating income in 2011 which had increased to

become Rp. 77 billion, in connection thereof Tempo Scan’s

menyebabkan kenaikan angka depresiasi karena lebih

tingginya pengeluaran-pengeluaran modal namun tentunya

keputusan-keputusan tersebut telah dibuat dengan

pertimbangan yang hati-hati dan tidak dilakukan secara

sembrono.

Berkaitan dengan operasional manufaktur produk-produk

Konsumsi & Kosmetika (“CPC”), perusahaan ini mengadaptasi

fokus yang serupa dengan kemampuan manufaktur sejumlah

produk-produk inti yang mencakup (i) lotion, (ii) bedak,

(iii) lipstik, (iv) sabun batangan, (v) produk rumah tangga,

(vi) pencuci mulut, (vii) kemasan plastic (diperlukan untuk

mendukung strategi penetapan harga yang terjangkau untuk

produk-produknya). Kapasitas-kapasitas tahunan terpasang

dari kemampuan-kemampuan manufaktur inti tersebut masing-

masing hampir mencapai 18.000 ton, 7.000 ton, 7 juta unit, 235

juta unit, 13.000 ton, 650 ton, 190 juta unit.

Lebih jauh, elemen biaya yang sangat penting dalam biaya-

biaya manufaktur CPC adalah sama seperti saudaranya

dalam manufaktur Farmasi yang terdiri dari biaya

personalia dan biaya utility meski biaya-biaya tersebut secara

bersama-sama secara keseluruhan adalah lebih tinggi dari

manufaktur CPC di tahun 2011 yang telah mencapai 77%

dari keseluruhan biaya-biaya manufaktur. Oleh karenanya,

suatu upaya pencapaian yang sama untuk mengadakan

otomatisasi dan proyek-proyek efisiensi energi akan secara

berkesinambungan menjadi bagian dari rencana manajemen.

support its products affordable pricing strategy). Those

core manufacturing capabilities’ installed annual

capacities are respectively almost 18,000 tons, 7,000 tons,

7 million units, 235 million units, 13,000 tons, 650 tons,

190 million units.

Moreover, the crucial cost elements in the CPC’s

manufacturing overheads are similar to its sibling in the

Pharmaceuticals manufacturing comprising of personnel

cost and utility costs even though those costs combined

proportion was higher for CPC manufacturing in 2011

which had reached 77% of its total manufacturing

overheads. Therefore, similar pursuit of further

automation and energy efficiency projects will

continuously be part of the management plan.

Analisa Keuangan Hasil Operasional Tempo Scan 2011

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dimana Tempo

Scan telah berhasil mencapai suatu pertumbuhan penjualan

bersih yang berkelanjutan sebesar 12,6% dibandingkan

tahun sebelumnya dan mencapai jumlah hingga Rp. 5.781

miliar, peningkatan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan

positif dari penjualan bersih 3 divisi intinya, yaitu divisi CPC

dengan kenaikan penjualan bersih sebesar 18% yang dimotori

oleh pertumbuhan penjualan bersih dari grup Produk-

produk Konsumsi divisi tersebut sebesar 19,3%, disusul oleh

peningkatan penjualan bersih divisi Distribusinya sebesar 12,4%

terutama ditopang oleh penjualan produk-produk non farmasi

Tempo Scan’s 2011 Result Financial Analysis 

As elaborated earlier whereby Tempo Scan has managed

a sustainable net sales growth of 12.6% compared to

previous year and it amounted to Rp. 5,781 billion, such

an increase was attributed by the positive net sales

growth of its 3 core divisions namely its CPC division

with its net sales increase of 18.0% driven by such

division’s Consumer Products group net sales growth

by 19.3%, then followed by its Distribution division

net sales increase of 12.4% primarily supported by this

division’s non-pharmaceuticals products sales which

had risen by 19.8% and, its Pharmaceutical division net

44 45

Page 25: 2011 Annual Report (1)

47

TANGGUNG JAWAB DAN KEGIATAN SOSIAL

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

oleh pendapatan non operasionalnya pada 2011 yang naik

menjadi Rp. 77 miliar, dan sehubungan dengan itu maka rasio

laba bersih konsolidasian Tempo Scan terhadap penjualan

bersihnya juga naik menjadi hampir 10% pada 2011.

Sehubungan dengan Pendapatan Sebelum Dipotong Bunga,

Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (“EBITDA”) dari Tempo

Scan dimana terjadi peningkatan sebesar 19% dan mencapai

jumlah hingga Rp. 761 miliar, sebagai konsekuensinya,

pertumbuhan tersebut telah diterjemahkan menjadi suatu

kenaikan marjin EBITDA Tempo Scan, yang menjadi

sebesar 13,2% dibandingkan marjin yang sama pada tahun

sebelumnya yang berada pada angka 12,4% sehingga

kenaikan signifikan tersebut jelas menjadi peningkatan kinerja

lainnya dari hasil-hasil keuangan Tempo Scan.

Lebih lanjut, Tempo Scan berhasil mempertahankan suatu

posisi neraca yang sehat per 31 Desember 2011, dimana aktiva

konsolidasiannya naik menjadi Rp. 4,3 triliun dan ekuitas

pemegang saham menjadi Rp. 3,0 triliun. Sehubungan dengan

itu, rasio imbal hasil terhadap asset dan ekuitas, masing-

masing mencapai 13,3% dan 18,6% pada akhir 2011.

Sebagai antisipasi kebutuhan pembiayaan ekspansi

usahanya di masa mendatang, Tempo Scan telah berhasil

mempertahankan suatu manajemen keuangan yang efektif

yang tampak melalui dana cadangannya yang terdiri dari kas,

setara kas dan investasi-investasi jangka pendek yang tumbuh

sebesar 15,5% dan mencapai jumlah hingga Rp. 1,68 triliun,

dimana posisi likuiditas tersebut mencerminkan kemampuan

manajemennya dalam mengelola arus kas secara efektif.

Peningkatan tersebut dicapai meski pada tahun buku 2010

Tempo Scan melakukan pembayaran dividen dengan total

sebesar Rp. 315 miliar dimana dari jumlah tersebut sebesar

Rp. 180,0 miliar telah dibayarkan pada Agustus 2011.

Sehubungan dengan posisi likuiditas, Tempo Scan juga berhasil

mempertahankan tingkat indikator-indikator modal kerja yang

sehat antara lain dengan dipertahankannya rasio lancar sebesar

3x, rasio perputaran persediaan sebesar 5x, dan jumlah hari

piutang usaha pada 37 hari.

consolidated net profit ratio against its consolidated net

sales had also increased to become almost 10% in 2011.

As pertains to Tempo Scan’s Earnings Before Interest,

Tax, Depreciation & Amortization (“EBITDA”) result

whereby it had risen by 19.0% and it amounted to

Rp. 761 billion, consequently the aforesaid growth

had translated to Tempo Scan’s EBITDA margin

increased to become 13.2% compared to similar

margin in the previous year which stood at 12.4% such

significant increase was another apparent performance

improvement of Tempo Scan financials result.

Moreover, Tempo Scan has been able to maintain a sound

balance sheet position as at 31 December 2011, whereas

its consolidated assets went up to become Rp. 4.3 trillion

and its shareholders’ equity had become Rp. 3.0 trillion.

In connection therewith, Tempo Scan’s return on assets

as well as its return on equity ratios respectively were at

13.3% and 18.6% as of the end of 2011.

In anticipation of its future business expansion funding

requirement, Tempo Scan has maintained a prudent

financial management which was transpired through

its reserve funds comprising of cash, cash equivalents

and short-term investments which had grown by

15.5% and amounted to Rp. 1.68 trillion, such liquidity

position reflects its management’s ability to manage its

cash flow effectively. Such an increase was still attained

despite Tempo Scan’s 2010 financial year cash dividend

payment amounting in total to Rp. 315 billion out of

which Rp. 180.0 billion had been paid in August 2011.

With regards to its liquidity position, Tempo Scan had

also managed to sustain its sound working capital

indicators amongst other by maintaining its current

ratio at 3x, its inventory turnover ratio at 5x and, its

trade receivable days outstanding at 37 days.

46 47

Sebagai bagian dari dedikasi Tempo Scan untuk membantu

anggota masyarakat yang kurang beruntung dan guna

menyusun berbagai program-program tanggung jawab

sosial korporasinya (“CSR”) di bawah satu organisasi yang

terkoordinasi, maka pada 2011 Tempo Scan membentuk CSR

Center-nya yang diamanatkan untuk menjalankan upaya-

upaya pokok CSR, dan keputusan tersebut dimaksudkan

untuk mengurangi duplikasi staf dan tumpang tindihnya

kegiatan-kegiatan sehingga dapat menekan biaya

administratif dalam menjalankan CSR tersebut dan

karenanya dana yang tersedia dapat dipergunakan dengan

lebih baik untuk membantu masyarakat miskin yang

membutuhkan bantuan perusahaan.

Di antara upaya-upaya CSR utama yang dilakukan adalah

Program Sosial Indonesia Tersenyum atau the Indonesian Smile

Program yang menyediakan bantuan medis dalam bentuk

pembedahan evasive bayi dan anak-anak dari keluarga-keluarga

miskin di Indonesia yang mengalami kelainan-kelainan bawaan

seperti macrodactyly, palato cephalo schisis, meningocele, spina

bifida, hernia diaphragmatica, hypertropic pyloric stenosis, morbus

hirschprung, atrial/ventricle septal defect, dan lain-lain.

Sejak pembentukannya di tahun 2007 oleh Ibu Negara

As part of Tempo Scan devotions to help the less

fortunate members of the society and to assemble

the management of its various corporate social

responsibility programs (“CSR”) under one coordinated

organization, in 2011 Tempo Scan formed its CSR

Center which is mandated to manage its major CSR

undertakings, such decision is aimed to reduce staffs

duplication and overlapping activities hence lowering

the administrative costs to conduct such CSRs

henceforth the available funding can be better utilize to

help the poor who need the company assistance.

Among the major CSR undertakings are Program Sosial

Indonesia Tersenyum the equivalent of the Indonesia

Smile Program which provide medical assistance in the

form of evasive surgical procedure aim at infants and

children from poor families in Indonesia who suffer

from congenital abnormalities such as macrodactyly,

palato cephalo schisis, meningocele, spina bifida, hernia

diaphragmatica, hypertropic pyloric stenosis, morbus

hirschprung, atrial/ventricle septal defect and others.

Since its inception in 2007 by the Indonesian First Lady

Mrs. Hj. Ani Yudhoyono whom also has been instrumental

Page 26: 2011 Annual Report (1)

KHITAN MASSAL GRATIS DI YOGYAKARTA

Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

Responsibility), CSR Center PT Tempo Scan Pacific Tbk melalui program

bodrex Reaksi Cepat (bRC) menyelenggarakan operasi khitan massal

gratis untuk anak-anak di daerah Bantul, Jumoyo, dan sekitarnya pada

26-27 Juni 2011.

FREE MASS CIRCUMCISION IN YOGYAKARTAAs a manifestation of Corporate Social Responsibility, CSR

Center of PT Tempo Scan Pacific Tbk through bodrex Reaksi

Cepat (BRC) program morganized a mass circumcission surgery

free of charge for children in the area of Bantul, Jumoyo and other

surrounding areas on June 26-27, 2011.

PENGOBATAN MASSAL GRATIS DI KELURAHAN KAMPUNG MELAYU, JAKARTA TIMUR “Terima kasih kepada CSR Center PT Tempo Scan Pacific Tbk yang telah

memberikan saya obat. Mudah-mudahan saya cepat sembuh,” tutur

salah seorang peserta pengobatan massal gratis yang digelar CSR

Center PT Tempo Scan Pacific Tbk pada 3 Oktober 2011. Sebagai wujud

tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility)

kepada masyarakat Indonesia, CSR Center PT Tempo Scan Pacific

Tbk melalui program bodrex Reaksi Cepat (bRC) menyelenggarakan

kegiatan pengobatan umum dan gigi, penyuluhan kesehatan dan

pelayanan KB secara gratis untuk masyarakat kurang mampu di

Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur.

FREE MASS TREATMENT IN THE VILLAGE OF KAMPUNG MELAYU, EAST JAKARTA“Thanks to PT Tempo Scan Pacific Tbk’s CSR Center which has

provided medicine for me. Hopefully, I get better soon,”said one

participant of the free mass treatment conducted by PT

Tempo Scan Pacific Tbk’s CSR Center on October 3, 2011. As a

manifestation of Corporate Social Responsibility to the people

of Indonesia, PT Tempo Scan Pacific Tbk’s CSR Center through

its bodrex Reaksi Cepat (BRC) organizes free general and

dental treatment, health education and family planning services

for the poor society in Kampung Melayu Village, East Jakarta.

Ny. Hj. Ani Yudhoyono yang telah amat berperan dalam

menentukan visi dan misi program tersebut, Program Sosial

Indonesia Tersenyum telah membantu sekitar 500 bayi

dan anak-anak dengan pembedahan invasive dimana dari

jumlah tersebut 70% diantaranya adalah kelompok usia 3-12

tahun yang tersebar di lebih dari 13 propinsi di Indonesia.

Lebih jauh, program ini telah menjalin kerjasama dengan

lebih dari 12 rumah sakit di seluruh Indonesia.

Program utama lainnya dari CSR yang dilaksanakan oleh

Tempo Scan adalah “bodrex Reaksi Cepat” (bRC). Tim ini telah

memberikan bantuan bagi masyarakat di Indonesia yang

menjadi korban bencana alam, menyediakan bantuan kesehatan

masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap

kesehatan, khususnya mereka yang tinggal di kawasan kumuh

dan daerah-daerah tertinggal. Tim ini dibentuk oleh Tempo

Scan sebagai manifestasi ungkapan terima kasih dari bodrex,

produk obat sakit kepala yang telah diterima dan dipercaya

selama lebih dari 40 tahun oleh masyarakat dan meraih

penghargaan dari berbagai institusi di Indonesia.

PT Eres Revco, pemegang merek Revlon & Ultima II dan

merupakan salah satu anak perusahaan Tempo Scan, dalam

rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-35 Revlon di

Indonesia telah melaksanakan suatu program yang diberi

nama “Kiss for Life” yang didedikasikan bagi seluruh

wanita Indonesia. Untuk setiap pembelian barang-barang

tertentu dari Revlon, sejumlah Rp. 1500 akan didonasikan

ke yayasan-yayasan yang mendukung kesehatan wanita.

Program ini dimulai pada bulan Januari 2012.

Program CSR Tempo Scan tidak hanya dilaksanakan untuk

para pemangku kepentingan eksternal, akan tetapi juga

bagi para pemangku kepentingan internal. Program ini

diberi nama “Tempo Life Savers”. Program ini menyediakan

bantuan medis atau keuangan untuk perawatan kesehatan

atau medis bagi penyakit-penyakit serius seperti gagal

ginjal, stroke, serangan jantung, kanker dan lain-lain untuk

para karyawan dan keluarga mereka yang tidak memiliki

perlindungan asuransi kesehatan. Program ini mencakup

keluarga dekat atau saudara kandung, seperti suami/isteri,

anak, orang tua dan saudara kandung karyawan.

48

in determining such program vision and mission, the

Indonesian Smile Program has helped approximately 500

infants and children with invasive surgical procedures out

of which 70% were from 3-12 years age group spread out

over 13 provinces of Indonesia. Moreover, this program

has established cooperation with more than 12 hospitals

throughout Indonesia.

Another major CSR program conducted by Tempo Scan

is “bodrex Reaksi Cepat” (bRC). This team has provided

relief to communities in Indonesia suffering from natural

disasters, provided community healthcare assistance and

improving people’s health awareness especially those

who live in the slump and underdeveloped areas. This

team was established by Tempo Scan as manifestation of

gratitude from bodrex, headache medication products

that has been accepted and earned more than 40 years

of trust of the people and achieved awards from various

institutions in Indonesia.

PT Eres Revco holder of brand Revlon & Ultima II and

one of the subsidiaries of Tempo Scan, in celebrating

35th Anniversary of Revlon in Indonesia conducted

a program named “Kiss for Life” dedicated for all

Indonesian women. For every purchase of selected

items from Revlon, Rp. 1500 will be donated to

foundations that support women’s health. This program

started in January 2012.

Tempo Scan’s CSR program was not conducted

only for external stakeholders, but also for internal

stakeholders. The program named “Tempo Life

Savers”. This program provides medical or financial

aid for healthcare or medical treatment of serious

illnesses namely kidney failure, stroke, heart attack,

cancer and others for employees and family members

who are not covered by medical insurance. It covers

immediate family or blood relatives, e.g. spouse,

children, parents and siblings of the employees.

Page 27: 2011 Annual Report (1)

50

TATA KELOLA PERUSAHAAN

CORPORATE GOVERNANCE

50 51

Komite Audit

Per tanggal 31 Desember 2011 para anggota

Komite Audit adalah :

Audit Committee

As at 31 December 2010 the members of

the Audit Committee are:

Ketua Komite Audit

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Anggota Komite Audit

Buchari Hanafi, SH

Ulian T. Malik

Chairman of the Audit Committee

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Member of the Audit Committee

Buchari Hanafi, SH

Ulian T. Malik

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:

Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat

kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal

lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan

Komisaris, (2) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan Dewan

Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan pihak yang

berwenang sehubungan dengan usaha Perseroan.

Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan

Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan Komisaris.

Komite Audit secara rutin melaporkan kepada Dewan

Komisaris tentang hal-hal yang adalah tugas Komite Audit.

The Task and Responsibility of the Audit Committee:

The Audit Committee’s tasks are (1) to provide its opinion

to the Board of Commissioners pertaining to the reports

or other matters submitted by the Company’s Board of

Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify

matters which need the Board of Commissioners’

attention and (3) to inform the Board of Commissioners

regarding regulations promulgated by the appropriate

authorities related to the Company’s business.

The Audit Committee from time to time meets with the

Board of Commissioners as and when requested by the

Board of Commissioners.

The Audit Committee regularly reports to the Board of

Commissioners matters which are the responsibilities of

the Audit Committee.

Direksi

Per tanggal 31 Desember 2011, susunan

Direksi Perseroan adalah:

Board of Directors

As at 31 December 2011, the composition of

Company Board of Directors is as follows:

President Director

Handojo Selamet Muljadi

Vice President Director

Paulus Harianto

Directors Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto

Phillips Gunawan Dondi Sapto Margono Aviaska Diah Respati H.

Presiden Direktur

Handojo Selamet Muljadi

Wakil Presiden Direktur

Paulus Harianto

Direktur Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto

Phillips Gunawan Dondi Sapto Margono Aviaska Diah Respati H.

Dewan Komisaris

Per tanggal 31 Desember 2011, susunan

Dewan Komisaris adalah:

Board Of Commissioners

As at 31 December 2011 the composition of

the Board of Comissioners is as follows:

Presiden Komisaris

Dian Paramita Tamzil

Komisaris & Komisaris Independen

Wisnu Katim

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

President Commissioner

Dian Paramita Tamzil

Commissioner & Independent Commissioner

Wisnu Katim

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan

atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan

kepengurusan usaha Perseroan.

Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris

sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan

serta peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat

Umum Pemegang Saham Perseroan.

Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan

secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan

tugas Dewan Komisaris

The Board of Commissioners’ task is to supervise

the Board of Directors’ actions pertaining to the

management of the Company’s business.

Furthermore the tasks and authorities of the Board of

Commissioners are as described in the Company’s Articles

of Association and the prevailing laws and regulations.

The amounts of honorarium for the Board of

Commissioners are determined by the General Meeting of

Shareholders of the Company.

The Board of Commissioners regularly communicates

with the Company’s Board of Directors as and when

required to perform its responsibilities.

Page 28: 2011 Annual Report (1)

52 53

Finance Director Ditribution Division & Treasury

Operation Director Procurement Group

Human Resources & General Affairs Director Pharma Division & Corporate

Human Resources Head(s) Distribution Division, CPC Division, Support Units Division

Finance Director Pharma Division, International Business & Support Units Division

Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain

adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum

tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang

saham serta pengumuman informasi keuangan secara

tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau

elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Sekretaris Perusahaan

Perseroan dijabat oleh Dewi Murni Sukahar, yang juga

sebagai Direktur Perseroan.

These activities include organizing public exposés,

annual general meetings or extraordinary meeting of

shareholders and posting of public announcements

on its financial information through various printed

or electronic media in accordance with the prevailing

regulations.

As of December 31, 2011, the Company’s Corporate

Secretary is Dewi Murni Sukahar, who also acts as the

Company’s Director.

Audit Internal

Audit Internal PT Tempo Scan Pacific Tbk berfungsi

memberikan masukan yang independen dan obyektif

mengenai kondisi sistem kontrol internal Perusahaan

atas penggunaan sumber daya yang dimiliki Perseroan

secara optimal sesuai sistem dan prosedur yang telah

ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah yang dapat

meningkatkan kegiatan operasional Perseroan, dimana

salah satu peran penting dari Audit Internal dalam

pengendalian operasional Tempo Scan adalah meyakinkan

bahwa standar prosedur operasional telah diterapkan dan

berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan Audit Internal berdasarkan rencana kerja

tahunan dengan jadwal yang dibuat tiap bulan atau

periode tertentu bahkan bisa dilakukan sewaktu-waktu

jika diperlukan. Program kerja Audit Internal meliputi

pengujian dan evaluasi atas penerapan kebijakan

perusahaan maupun kepatuhan terhadap ketentuan

peraturan dan perundang-undangan yang terkait dalam

Internal Audit

The function of Internal Audit of PT Tempo Scan

Pacific Tbk is to provide independent and objective

feedback about the state of the Company’s internal

control system over the use of Company’s resources in

accordance to the Company’s systems and procedures

so it will provide added value to improve Company’s

operations, whereas one of the important role of

Internal Audit in Tempo Scan’s operational control is to

ensure confidence that standard operating procedures

have been implemented and run in accordance with

predetermined requirements.

Implementation of Internal Audit is based on annual

work plan with schedules made on monthly basis or

certain regular period or can even be conducted at any

time if required. Internal Audit work program includes

testing and evaluation of both the implementation of

corporate policies and compliance with regulations

and legislations related to operational activities and

Struktur Organisasi Tingkat Senior Manajemen 2011Senior Management Organization Structure 2011

President Director

Corporate Secretary

Managing Director Pharma Division

Manufacturing Operation Director

Managing Director Distribution Division Sales & Operation Group

Finance Director CPC Division

Managing Director Consumer Products & Cosmetics Division

Business Unit Head(s) Licensed Cosmetics

Pursuant to the Company’s Articles of Association,

the primary responsibility of the Board of Directors is

to administer the Company’s business by managing

its assets and resources for the good of and in the best

interest of the Company.

The Board of Directors performs its duties under

the supervision of the Board of Commissioners,

being accountable to the Shareholders through the

General Meeting of Shareholders held at least once a

year, whereby it submits a report on the Company’s

operations and financial management for the financial

year recently ended. Board of Directors meetings are

conducted at any time deemed necessary.

Remuneration for the Board of Directors is established

regularly by the Board of Commissioners.

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi

adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan

mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk

kepentingan dan tujuan Perseroan.

Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan

Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada

Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham

yang diselenggarakan minimal sekali setahun dengan

memberikan laporan perihal jalannya Perseroan dan tata

kelola keuangan untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat

Direksi dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu.

Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh

Dewan Komisaris.

Corporate Secretary

The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring

effective communication is maintained between the

Company and the regulatory bodies and shareholders.

The Corporate Secretary is responsible for ensuring that

the Board of Directors, are well informed about capital

market regulations as well as corporate compliance

with prevailing Capital Market rules and regulations.

The Corporate Secretary also provides investors and

the public shareholders with information and reports

pertaining to the Company’s activities and performance

as a publicly listed company in accordance with the

prevailing regulations.

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison

Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif

antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan.

Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa Direksi

mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar

Modal dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada

peraturan dan ketentuan yang berlaku di Pasar Modal.

Selain itu Sekretaris Perusahaan berperan memberikan

informasi dan laporan kepada para pemodal atau

masyarakat umum sehubungan dengan kegiatan-kegiatan

dan kinerja Perseroan sebagai perusahaan publik sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Page 29: 2011 Annual Report (1)

54 55

mana selain mengikutsertakan unit usaha divisi pengguna

jasa, juga melibatkan SBU terkait lainnya demi memberikan

pelayanan yang maksimal kepada ketiga divisinya.

SOP SBU Tempo Scan menetapkan keharusan adanya

evaluasi sebelumnya atas Pemasok dan selanjutnya berdasar

SOP yang berlaku, Pemasok yang telah disetujui dan

ditunjuk, diwajibkan memberikan pernyataan dan jaminan

untuk pematuhan etika usaha dan secara transparan

menjalankan tata kelola usaha yang baik.

Selain itu Tempo Scan melaksanakan disiplin anggaran/

budget pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan

terintegrasi sampai ke tingkat induk usaha Tempo

Scan, selain itu juga dilakukan pengelolaan biaya-biaya

operasional secara terpadu antara lain melalui penerapan

sistem manajemen informasi terpadu dengan menggunakan

piranti lunak SAP untuk aplikasi distribusi dan produksi.

Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu

pada anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk

mengevaluasi dan memastikan apakah realisasi usaha

telah sesuai dengan tujuan Tempo Scan yang tertuang dan

dijabarkan pada anggaran/budget masing-masing unit

usaha. Kinerja unit usaha tersebut juga merupakan faktor

utama untuk menilai kinerja karyawan pada unit usaha

terkait, dengan demikian hasil kinerja masing-masing unit

usaha yang mengacu pada anggaran/budget yang telah

ditetapkan tersebut juga mencerminkan kinerja dari para

karyawannya.

In terms of internal control, Tempo Scan’s “Strategic

Business Units” (SBU) has SOPs which includes both

business units of user divisions and involves other

related SBUs in order to provide maximum service to

the three divisions.

Tempo Scan SBU’s SOP mandates that pre-evaluation of

Suppliers and subsequent evaluations are based on the

applicable SOP, approved and appointed Suppliers, are

required to provide formal statement and warranty that

they will comply with business ethics and transparently

implement good corporate governance.

Additionally, Tempo Scan implement budgetary

discipline up to business unit level and division level

in an integrated manner up to the level of Tempo Scan’s

holding company, it also manage operational costs

through implementation of integrated information

management system using SAP software for

distribution and production application.

Business units performances are analyze periodically

based on the related business units’ budget, to evaluate

and ensure whether the business realization is aligned

with Tempo Scan’s objectives as stated and explained in

the respective business unit’s budget. The business unit

performance is also a major factor to assess employees’

performance in the related business unit, thus the

performance of each business unit based on its budget is

also reflecting the performance of its employees.

kegiatan operasional dan relevansi sistem prosedur serta

konfirmasi atas data dan dokumentasi pada semua divisi

baik di pabrik, cabang, gerai-gerai yang dimiliki Perseroan

maupun kepada pelanggan secara langsung.

Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan

rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen, akurat

dan positif dalam rangka peningkatan sistem pengendalian

internal dan efisiensi serta efektifitas penggunaan sumber

daya perusahaan, disampaikan dalam rapat kerja bersama

dengan Direktur Keuangan dan Kepala Divisi terkait untuk

mendapat tanggapan atas hasil evaluasi kerjanya.

Selanjutnya Audit Internal melakukan pengawasan

pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi yang telah disetujui

dan ditetapkan oleh manajemen Perseroan untuk memastikan

peningkatan kinerja bagian terkait sehingga mendukung

terciptanya pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien

dan berdaya guna secara internal maupun eksternal.

Unit Audit internal pada saat ini beranggotakan 2

Manager, 4 Penyelia dan 11 Staf, berkoordinasi dengan

Direktur Keuangan dalam melakukan tugas-tugasnya

dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Untuk

meningkatkan kinerja, kemampuan dan wawasannya, Audit

Internal mengikuti berbagai macam pelatihan dan seminar

termasuk perkembangan peraturan pemerintah yang

dibutuhkan seiring kemajuan dan perkembangan Perseroan.

the relevance of systems and procedures as well

as confirmation of data and documentations in all

divisions either in the Company’s factory, branch, outlet

or directly at the customer premises.

The results of on site evaluation are findings and

recommendations with independent, accurate and

positive analysis in order to improve internal control

system and efficiency as well as effectiveness of the use

of company resources, presented in working meetings

with Finance Director and related Division Head to

obtain feedback of the result of the work evaluation.

Further, Internal Audit conducts supervisions on follow

ups of the approved and decided recommendations

by Company’s management to ensure performance

improvement of related department to Support the

creation of more effective, efficient and useful Company

management both internally and externally.

Internal Audit Unit currently consists of 2 Managers, 4

Supervisors and 11 Staffs who coordinate with Finance

Director in performing their duties and accountable to

the President Director. To improve their performances,

skills and insights, Internal Auditors attend wide range

of trainings and seminars including the development of

government regulation along with Company’s progress

and development.

Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya

uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan yang

dipegangnya yang berupa penjabaran ruang lingkup

pekerjaan, tugas dan tanggung jawab setiap karyawan.

Dalam mengendalikan kegiatan operasionalnya masing-

masing unit usaha dalam ketiga divisi Tempo Scan

memiliki “Standar Operating Prochedures” (SOP) sebagai

dasar pegangan seluruh kegiatan operasionalnya agar

berjalan sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku.

Dalam rangka pengendalian internal, setiap “Strategic

Business Units” (SBU) Tempo Scan memiliki SOP yang

Internal Control System

Internal control system begins with the existence of

job description of every employee according to his/

her position in the form of explanation of the scope

of employment, duties and responsibilities of each

employee.

In controlling business unit’s operational activities in

each division, Tempo Scan has “Standard Operating

Procedures” (SOP) as the basis for its operational

activities to ensure that they are in accordance to the

regulations and policies.

Page 30: 2011 Annual Report (1)

Scan is well poised to handle such challenge given its

59 years of experience in the Indonesian distribution

industry hence it will also benefit from the Government

pursuit to develop further the country infrastructure

which will help the distribution business.

Nevertheless similar with the challenges that many

other companies worldwide have encountered, Tempo

Scan’s main challenge is not to obtain financial capital

alone but its greatest challenge is to garner and attract

the valuable human capital not only with their right

academic education and functional skill but with

their correct mindset and attitude which are in sync

with Tempo Scan corporate culture as well as with

its mission, consequently in 2011 Tempo Scan has

formed a new department called Human Capital and

Organizational Development precisely to address the

aforementioned challenge.

On behalf of the Tempo Scan’s management and

employees, I wish to convey my greatest appreciation

towards all of its business partners, suppliers,

customers and professional parties who have supported

Tempo Scan to be where it is now and, we hope that

together we can foster stronger mutual relationship for

a better future.

Handojo S. Muljadi President Director

Closing Message

Year of 2011 has been another milestone in Tempo Scan’s

17 years journey as a publicly listed company whereas it

had been confronted with numerous challenges which

came from variety of sources including the severe Asian

financial crisis and Indonesian political upheaval in late

90ish where Tempo Scan had suffered its first and only

financial loss during the aforementioned long tenure

being a listed company.

Nonetheless with its management relentless effort and

hard work, Tempo Scan has embarked to revamp its

three core businesses by introducing focus strategy

among other through selecting its winning brand

equities that will become its proxy in the respective

therapeutic class and or market segment that Tempo

Scan has chosen to be its potential competing landscape.

In order to support persistently the aforesaid focus

strategy, Tempo Scan is in continuous pursuit to

improve its manufacturing capability through acquiring

technology, production process and formulation

knowhow, since such manufacturing capability is

among the core competence in addition to marketing

and distribution capabilities that Tempo Scan has

determined as its mission going forward. Moreover,

such manufacturing capability is a pivotal leverage for

Tempo Scan to sustain its products value proposition as

manifested in their affordable pricing strategy.

Furthermore, the aforesaid marketing and

manufacturing competency will not be obtained

without the effective and efficient distribution network

especially in country such as Indonesia which is an

epitome of distribution and logistics toughest terrain,

due to its high logistic cost among other caused by the

coverage requirement of a vast archipelago consisting

of approximately 13,000 islands and, diverse ethnicity

which embodied in the country trading universe that

has to be managed with profound understanding of

such market condition. In view of the aforesaid, Tempo

56 57

yang sangat luas yang terdiri dari sekitar 13.000 pulau,

dan keragaman etnis yang terwujud dalam sebuah

semesta perdagangan negara yang harus dikelola dengan

pemahaman yang mendalam tentang kondisi pasar

tersebut. Mengingat hal tersebut di atas, Tempo Scan telah

dengan baik mempersiapkan diri mengatasi tantangan

dengan pengalamannya selama 59 tahun dalam industri

distribusi di Indonesia, oleh karenanya perusahaan ini

juga akan menarik manfaat dari upaya Pemerintah dalam

mengembangkan lebih lanjut infrastruktur negara yang

akan membantu bisnis distribusi.

Namun demikian, serupa dengan tantangan-tantangan

yang juga harus dihadapi oleh banyak perusahaan-

perusahaan lain di seluruh dunia, tantangan utama Tempo

Scan bukan hanya untuk mendapatkan modal finansial

semata akan tetapi tantangan terbesarnya adalah untuk

menghimpun dan menarik modal sumber daya manusia

yang berharga tidak hanya dengan pendidikan akademis

yang sesuai dan keterampilan fungsional mereka, akan

tetapi dengan pola fikir dan sikap yang benar dan sejalan

dengan kultur korporasi Tempo Scan serta sejalan dengan

misinya, sehingga karenanya maka tahun 2011 Tempo

Scan telah membentuk satu departemen baru yang disebut

sebagai departemen Pengembangan Modal Sumber Daya

Manusia dan Organisasi yang akan menghadapi tantangan

tersebut di atas.

Atas nama manajemen dan karyawan Tempo Scan, saya

ingin menyampaikan penghargaan yang tertinggi kepada

seluruh mitra bisnis, para pemasok, para pelanggan dan

pihak-pihak profesional yang telah mendukung Tempo Scan

sehingga sampai pada posisinya saat ini, dan kami berharap

bahwa bersama kita dapat membina hubungan kerjasama

yang lebih kuat demi masa depan yang lebih baik.

Handojo S. Muljadi Presiden Direktur

Pesan Penutup

Tahun 2011 menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan

Tempo Scan selama 17 tahun sebagai sebuah perusahaan

publik dimana perusahaan ini telah menghadapi sejumlah

tantangan-tantangan yang datang dari beragam sumber,

termasuk krisis keuangan parah di Asia dan pergolakan

politik Indonesia pada akhir 90-an dimana Tempo Scan

mengalami kerugian pertama dan satu-satunya selama

jangka waktu panjang sebagai sebuah perusahaan yang

telah tercatat di bursa saham.

Namun demikian, dengan upaya-upaya manajemen yang

tidak kenal lelah dan kerja keras, Tempo Scan telah memulai

perubahan terhadap tiga bisnis intinya dengan memulai

strategi yang terfokus antara lain melalui pemilihan

ekuitas-ekuitas merek yang berdaya saing yang akan

menjadi representasi dari masing-masing therapeutic class

dan/atau segmen pasar yang telah dipilih oleh Tempo Scan

menjadi lahan persaingan bisnis yang potensial.

Guna terus mendukung strategi yang fokus tersebut

di atas, Tempo Scan terus mengupayakan peningkatan

kemampuan manufakturnya melalui penguasaan teknologi,

proses produksi, dan kemampuan teknis formulasi produk,

mengingat bahwa kemampuan manufaktur tersebut

menjadi salah satu di antara kompetensi inti perusahaan

selain dari kemampuan-kemampuan pemasaran dan

distribusi yang oleh Tempo Scan telah ditetapkan sebagai

misinya ke depan. Lebih jauh, kemampuan manufaktur

tersebut menjadi suatu peningkatan yang penting bagi

Tempo Scan untuk mempertahankan nilai proposisi produk

yang dimanifestasikan dalam strategi penetapan harga

yang terjangkau.

Selanjutnya, kompetensi pemasaran dan manufaktur

tersebut di atas tidak akan diperoleh tanpa melalui

jaringan distribusi yang efektif dan efisien khususnya

di negara seperti Indonesia yang merupakan simbol

kawasan distribusi dan logistik yang tersulit oleh karena

biaya logistiknya yang tinggi, antara lain disebabkan

oleh diperlukannya penguasaan atas suatu wilayah

Page 31: 2011 Annual Report (1)

5858

Dondi Sapto MargonoDirektur Director

Irawati SutantoDirektur Director

Phillips GunawanDirektur Director

Aviaska Diah Respati H.Direktur Director

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

BOARD OF DIRECTORS’ AND BOARD OF COMMISSIONERS’ STATEMENT

Direktur Director

Diana Wirawan Dewi Murni SukaharDirektur Director

Ratna Dewi Suryo WibowoDirektur Director

Dian Paramita TamzilPresiden Komisaris

President Commissioner

Olga Asihjati Adjiputro WijayaKomisaris & Komisaris Independen

Commissioner & Independent Commissioner

Wisnu KatimKomisaris & Komisaris Independen

Commissioner & Independent Commissioner

Handojo Selamet MuljadiPresiden Direktur President Director

Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Paulus Harianto

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan

dengan ini menyatakan bahwa :

Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab

penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.

The Board of Directors and Board of Commissioners of

the Company hereby state that:

The Board of Directors and the Board of Commissioners

are fully responsible for the correctness of the contents

of this Annual Report

Jakarta, April 9, 2012

Board of Directors

Jakarta, 9 April 2012

Direksi

Page 32: 2011 Annual Report (1)

60

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 31 DECEMBER 2011, 2010 AND

1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009

DAFTAR ISI CONTENTS Laporan Auditor independen Independent Auditors’ report Ekshibit/ Exhibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian D Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Notes to Consolidated Financial Statements

60 61

Page 33: 2011 Annual Report (1)

62 63

Page 34: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit A/2 Exhibit A/2

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF

FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN

1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND

1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan/ Notes

2 0 1 1 2 0 1 0

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/

1 January 2010/ 31 December 2009 LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 2g,o,13,26 139.740.000.000 113.348.997.702 63.600.000.000 Bank loans Utang usaha 2g,o,14,26 Trade payables

Pihak ketiga 572.894.229.505 411.829.400.305 439.569.819.437 Third parties Pihak berelasi 2g,o,7 1.451.784.097 6.804.546.374 5.492.939.585 Related parties

Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 119.958.512.002 118.939.079.340 59.371.652.764 Third parties Pihak berelasi 2g,7 4.290.311.016 7.306.342.981 5.486.996.989 Related parties

Biaya masih harus dibayar 2n,15,26 129.383.062.369 83.717.841.285 82.468.200.813 Accrued expenses Utang pajak 2p,17 43.704.276.847 40.623.053.671 21.032.922.319 Taxes payable Utang sewa yang jatuh tempo

dalam satu tahun 2j,l,7,10

1.230.364.939

1.783.241.146 1.705.456.003 Current maturities of

obligations under capital leases Total Liabilitas Jangka Pendek 1.012.652.540.775 784.352.502.804 678.727.987.910 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang pajak tangguhan, neto 2p 9.742.405.024 10.060.840.370 8.161.556.474 Deferred tax liabilities, net Laba transaksi penjualan dan

penyewaan kembali ditangguhkan, neto 2l

-

45.963.011 96.104.471

Deferred gain on sale-and-

leaseback transactions, net Utang sewa, setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2j,l,6,10

2.397.984.928

3.625.297.246 5.399.074.375

Obligations under capital leases,

net of current maturities

Liabilitas imbalan kerja karyawan 2r,16

179.645.717.586

146.778.097.198 127.262.374.418 Post-employment benefits

obligation Total Liabilitas Jangka Panjang 191.786.107.538 160.510.197.825 140.919.109.738 Total Non-Current Liabilities E K U I T A S EQUITY

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent

Company Modal saham - nilai nominal Rp 50

per saham

Share capital –par value Rp 50 per share

Modal dasar – 6.000.000.000 saham

Authorized – 6,000,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.500.000.000 saham

1,19

225.000.000.000

225.000.000.000 225.000.000.000

Issued and fully paid – 4,500,000,000 shares

Agio saham, neto 20 124.457.261.916 124.457.261.916 124.457.261.916 Additional paid-in capital, net Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan 2b

(

9.912.735.367

) ( 9.283.905.240 )( 7.593.646.818 ) Differences arising from foreign

currency translations Komponen ekuitas lainnya 2b 12.327.604.383 12.327.604.383 12.327.604.383 Other reserves

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b

88.941.036.612

71.376.815.217 71.551.609.076

Differences arising from restructuring transaction

between entities under common control

Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar investasi jangka pendek, neto 2e,5

933.210.170

1.357.846.880 648.858.500

Unrealized gains on changes in fair value of

available for sale financial assets, net

Saldo laba Retained earnings Sudah ditentukan penggunaannya 19

22.500.000.000

20.250.000.000 18.000.000.000 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya

2.542.416.837.135

2.158.618.439.687 1.964.479.180.766 Unappropriated

Sub-Total 3.006.663.214.849 2.604.104.062.843 2.408.870.867.823 Sub-Total Kepentingan Non-Pengendali 2b,18 39.272.532.159 40.629.147.748 34.584.949.537 Non-Controlling Interests Total Ekuitas 3.045.935.747.008 2.644.733.210.591 2.443.455.817.360 Total Equity TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.250.374.395.321 3.589.595.911.220 3.263.102.915.008 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part

of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit A Exhibit A

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF

FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN

1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND

1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

A S E T

Catatan/ Notes

2 0 1 1 2 0 1 0

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/

1 January 2010/ 31 December 2009

A S S E T S ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2f,4,26 1.608.818.728.324 1.398.375.375.274 1.180.730.614.170 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek, neto 2e,5 66.952.009.447 52.376.646.157 59.269.550.777 Short-term investments, net Piutang usaha 2g,o,6,26 Trade receivables

Pihak ketiga 599.068.886.020 535.646.482.268 464.056.240.077 Third parties Pihak berelasi 2g,6 268.577.331 503.990.193 571.474.113 Related parties

Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 36.888.094.626 18.414.899.775 17.105.853.926 Third parties Pihak berelasi 2g,7 311.085.460 203.995.601 632.258.426 Related parties

Persediaan, neto 2h,8 726.343.386.672 595.461.383.425 585.060.214.235 Inventories, net Pajak dan biaya dibayar di muka

dan aset lancar lainnya 2i,9 83.329.102.607 41.083.020.105 46.650.408.601

Prepaid taxes and expenses and other current assets

Total Aset Lancar 3.121.979.870.487 2.642.065.792.798 2.354.076.614.325 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan, neto 2p,17 36.605.097.328 31.881.427.299 30.841.476.522 Deferred tax assets, net Penyertaan saham 2b,c,10 44.691.418.046 48.708.636.643 47.037.091.575 Investments in shares of stock Aset tetap, setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sejumlah Rp 628.233.747.022 pada 2011, Rp 501.384.278.682 pada 2010 dan Rp 443.487.973.378 pada 2009

2j,l,11 886.134.968.731 760.788.196.333

715.003.306.406

Property, plant and equipment, net of

accumulated depreciation of Rp 628,233,747,022 in 2011, Rp 501,384,278,682 in 2010

and Rp 443,487,973,378 in 2009

Goodwill 2b,d,12 23.171.035.698 26.055.080.418 32.549.587.774 Goodwill Lain-lain 2m,17 137.792.005.031 80.096.777.729 83.594.838.406 Others Total Aset Tidak Lancar 1.128.394.524.834 947.530.118.422 909.026.300.683 Total Non-Current Assets T O T A L A S E T 4.250.374.395.321 3.589.595.911.220 3.263.102.915.008 T O T A L A S S E T S

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part

of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

64 65

Page 35: 2011 Annual Report (1)

Laba

yan

g Be

lum

Selis

ih N

ilai

Dir

ealis

asi a

tas

Tran

saks

iKe

naik

an

Rest

rukt

uris

asi

Nila

i Pas

arSe

lisih

Kur

sEn

tita

s In

vest

asi J

angk

aKa

rena

Se

peng

enda

li/Pe

ndek

, N

eto/

Penj

abar

anD

iffe

renc

esU

nrea

lize

d

Lapo

ran

Ari

sing

fro

mG

ains

on

Agi

o Sa

ham

,Ke

uang

an/

Res

truc

turi

ngC

hang

es i

nN

eto/

Dif

fere

nces

Kom

pone

n T

rans

acti

on

Fair

Val

ueKe

pent

inga

n Ek

uita

s, N

eto/

Add

itio

nal

Ari

sing

fro

mEk

uita

s La

inny

a/A

mon

g En

titi

esof

Ava

ilab

leSu

dah

Dit

entu

kan

Belu

m D

iten

tuka

nN

on-p

enge

ndal

i/Sh

areh

olde

rs’s

Mod

al S

aham

/Pa

id-

inFo

reig

n C

urre

ncy

Oth

erU

nder

Com

mon

fo

r Sa

le F

inan

cial

Peng

guna

anny

a/Pe

nggu

naan

nya/

Net

o/N

on-c

ontr

olli

ng

Equi

ty,

Cata

tan

Shar

e C

apit

al

Cap

ital

, N

etT

rans

lati

ons

Res

erve

sC

ontr

olA

sset

s, N

etA

ppro

pria

ted

Una

ppro

pria

ted

Net

Inte

rest

Net

Not

es

Sald

o 31

Des

embe

r 20

09

225

.000

.000

.000

124

.457

.261

.916

(

7.59

3.64

6.81

8)

12

.327

.604

.383

7

1.55

1.60

9.07

6

648

.858

.500

18.

000.

000.

000

1

.964

.479

.180

.766

1.98

2.47

9.18

0.76

6

3

4.58

4.94

9.53

7

2.44

3.45

5.81

7.36

0 Ba

lanc

e as

of

31 D

ecem

ber

2009

Pena

mba

han

kepe

ntin

gan

non-

peng

enda

li A

ddit

ion

non-

cont

roll

ing

inte

rest

enti

tas

anak

--

--

--

--

-17

2.66

2.04

5

17

2.66

2.04

5

of

sub

sidi

arie

s

Selis

ih k

urs

kare

na p

enja

bara

n la

pora

n

Dif

fere

nces

ari

sing

fro

m f

orei

gn

keua

ngan

curr

ency

tra

nsla

tion

s

Dif

fere

nces

ari

sing

fro

m f

orei

gnSe

lisih

nila

i tra

nsak

si r

estr

uktu

risa

si e

ntit

as

rest

ruct

urin

g tr

ansa

ctio

n am

ong

sepe

ngen

dali

ent

itie

s un

der

com

mon

con

trol

Laba

yan

g be

lum

dir

ealis

asi a

tas

penu

runa

n ni

lai

Unr

eali

zed

loss

es o

n de

clin

ein

mar

ket

pasa

r in

vest

asi j

angk

a pe

ndek

, be

rsih

val

ues

of s

hort

-ter

m i

nves

tmen

ts,

net

Laba

ber

sih

kom

preh

ensi

f ta

hun

berj

alan

-

-

-

-

-

-

-

488

.889

.258

.921

48

8.88

9.25

8.92

1

5.87

1.53

6.16

6

49

4.76

0.79

5.08

7 N

et i

ncom

e co

mpr

ehen

sive

for

the

yea

rCa

dang

an u

mum

19 -

-

-

-

-

-

2.

250.

000.

000

(2

.250

.000

.000

) -

-

-

19

App

ropr

iati

on f

or g

ener

al r

eser

ve

Div

iden

kas

19 -

-

-

-

-

-

-

(2

92.5

00.0

00.0

00)

(

292.

500.

000.

000)

-

(

292.

500.

000.

000)

19Ca

sh d

ivid

ends

Sald

o 31

Des

embe

r 20

10

225

.000

.000

.000

124

.457

.261

.916

(

9.28

3.90

5.24

0)

12

.327

.604

.383

7

1.37

6.81

5.21

7

1

.357

.846

.880

20.

250.

000.

000

2

.158

.618

.439

.687

2.17

8.86

8.43

9.68

7

4

0.62

9.14

7.74

8

2.64

4.73

3.21

0.59

1 Ba

lanc

e as

of

31 D

ecem

ber

2010

Pele

pasa

n ke

pent

inga

n no

n-pe

ngen

dali

Div

estm

ent

non-

cont

roll

ing

inte

rest

enti

tas

anak

--

--

--

--

-(2

1.67

0.56

4.57

1)

(2

1.67

0.56

4.57

1)

of

sub

sidi

arie

s

Selis

ih k

urs

kare

na p

enja

bara

n la

pora

n

Dif

fere

nces

ari

sing

fro

m f

orei

gn

keua

ngan

-

curr

ency

tra

nsla

tion

sD

iffe

renc

es a

risi

ng f

rom

for

eign

Selis

ih n

ilai t

rans

aksi

res

truk

turi

sasi

ent

itas

re

stru

ctur

ing

tran

sact

ion

amon

g

sepe

ngen

dali

-

ent

itie

s un

der

com

mon

con

trol

Laba

yan

g be

lum

dir

ealis

asi a

tas

penu

runa

n ni

lai

Unr

eali

zed

loss

es o

n de

clin

ein

mar

ket

pasa

r in

vest

asi j

angk

a pe

ndek

, be

rsih

-

val

ues

of s

hort

-ter

m i

nves

tmen

ts,

net

Laba

ber

sih

kom

preh

ensi

f ta

hun

berj

alan

-

-

-

-

-

-

566

.048

.397

.448

56

6.04

8.39

7.44

8

2

0.31

3.94

8.98

2

58

6.36

2.34

6.43

0 N

et i

ncom

e co

mpr

ehen

sive

for

the

yea

rCa

dang

an u

mum

19 -

-

-

-

-

-

2.

250.

000.

000

(2

.250

.000

.000

) -

-

-

19

App

ropr

iati

on f

or g

ener

al r

eser

ve

Div

iden

kas

19 -

-

-

-

-

-

(1

80.0

00.0

00.0

00)

(

180.

000.

000.

000)

-

(

180.

000.

000.

000)

19Ca

sh d

ivid

ends

Sald

o 31

Des

embe

r 20

11

225

.000

.000

.000

124

.457

.261

.916

(

9.91

2.73

5.36

7)

12

.327

.604

.383

8

8.94

1.03

6.61

2

933

.210

.170

22.

500.

000.

000

2

.542

.416

.837

.135

2.56

4.91

6.83

7.13

5

3

9.27

2.53

2.15

9

3.04

5.93

5.74

7.00

8 Ba

lanc

e as

of

31 D

ecem

ber

2011

2e

Liha

t Ca

tata

n at

as L

apor

an K

euan

gan

Kons

olid

asia

n pa

da E

kshi

bit

E te

rlam

pir

See

acco

mpa

nyin

g N

otes

to

Con

soli

date

d Fi

nanc

ial

Stat

emen

ts o

n Ex

hibi

t E

yang

mer

upak

an b

agia

n ta

k te

rpis

ahka

n da

ri L

apor

an K

euan

gan

Kons

olid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

whi

ch a

re a

n in

tegr

al p

art

of t

he C

onso

lida

ted

Fina

ncia

l St

atem

ents

tak

en a

s a

who

le

-

(

424.

636.

710)

(4

24.6

36.7

10)

-

-

-

-

-

-

17.

564.

221.

395

2e -

-

-

-

-

17.

564.

221.

395

-

2b

-

-

-

-

-

-

(

628.

830.

127)

-

-

-

2b -

-

(62

8.83

0.12

7)

-

-

708.

988.

380

2e

708

.988

.380

-

-

-

-

-

2e

-

-

-

-

(

174.

793.

859)

-

-

-

-

-

(

174.

793.

859)

(1.

690.

258.

422)

2b

-

-

-

-

-

-

-

-

2b -

-

(

1.69

0.25

8.42

2) -

Sald

o La

ba /

Ret

aine

d Ea

rnin

gs

TAH

UN

YA

NG

BER

AKH

IR P

AD

A T

AN

GG

AL

YEA

RS E

ND

ED

31 D

ESEM

BER

2011

DA

N 2

010

31 D

ECEM

BER

2011

AN

D 2

010

(Dis

ajik

an d

alam

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

(Exp

ress

ed in

Rup

iah,

unl

ess

othe

rwis

e st

ated

)

Eksh

ibit

CEx

hibi

t C

PT T

EMPO

SCA

N P

ACI

FIC

Tbk

DA

N A

NA

K PE

RUSA

HA

AN

PT T

EMPO

SCA

N P

ACI

FIC

Tbk

AN

D S

UBS

IDIA

RIES

LAPO

RAN

PER

UBA

HA

N E

KUIT

AS

KON

SOLI

DA

SIA

NCO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

TS O

F CH

AN

GES

IN E

QU

ITY

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit B Exhibit B

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 0 1 1

Catatan/ Notes

2 0 1 0

PENJUALAN NETO

5.780.664.117.037

2g,n,r,6, 21,22

5.134.242.102.154

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 3.580.621.360.619 2g,n,6,23 3.239.912.027.011 COST OF GOODS SOLD LABA BRUTO 2.200.042.756.418 2t,20 1.894.330.075.143 GROSS PROFIT Beban penjualan ( 1.244.275.597.160 ) 2n,23 ( 1.054.568.179.138 ) Selling expenses Beban umum dan administrasi ( 297.978.787.115 ) 2n,23 ( 248.766.455.282 ) General and administrative expenses Pendapatan operasi lain 16.020.772.593 2b,10 4.970.261.945 Other operating income Beban operasi lain ( 10.990.303.754 ) ( 36.480.327.367 ) Other operating expense LABA USAHA 662.818.840.982 21 559.485.375.301 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 82.513.767.507 3 70.223.668.852 Finance income Beban keuangan ( 8.632.340.549 ) 2g,k,6,11 ( 7.237.040.789 ) Finance costs Bagian atas laba bersih entitas asosiasi,

neto 3.399.999.400

2b,10

7.020.858.072

Equity in net earnings of associated Companies, net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME

PENGHASILAN 740.100.267.340 629.492.861.436 TAX EXPENSE Beban Pajak Penghasilan, Neto 153.737.920.910 2p,17 134.732.066.349 Income Tax Expense, Net LABA NETO TAHUN BERJALAN 586.362.346.430 494.760.795.087 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Perubahan laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi jangka pendek, neto

( 424.636.710

)

708.988.380

Unrealized gain (losses) on appreciation

(decline) in market values of short term investment, Net

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

( 628.830.127

)

( 1.690.258.422

)

Differences arising from foreign currency translation

Total Pendapatan Komprehensif Lain ( 1.053.466.837 ) ( 981.270.042 ) Total Other Comprehensive Income TOTAL LABA KOMPREHENSIF, NETO 585.308.879.593 493.779.525.045 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME, NET Laba Neto Tahun berjalan yang Dapat Diatribusikan:

Net Income For the year Attributable to:

Pemilik entitas induk 566.048.397.448 488.889.258.921 Equity holders of the parent company Kepentingan Non-pengendali 20.313.948.982 2b,18 5.871.536.166 Non-controlling Interest

586.362.346.430 494.760.795.087 Laba Komprehensif, Neto yang Dapat Diatribusikan

Comprehensive Income Attributable

Pemilik entitas induk 564.994.930.611 487.907.988.879 Equity holders of the parent company Kepentingan Non-pengendali 20.313.948.982 5.871.536.166 Non-controlling Interest 585.308.879.593 493.779.525.045 LABA PER SAHAM YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

2t EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO HOLDERS OF THE PARENT

COMPANY Laba Neto 126 109 Net income

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part

of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

66 67

Page 36: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E Exhibit E

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. U M U M 1. G E N E R A L

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret 1971, Tambahan No. 148. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85063.AH.01.02.TH.2008 tanggal 12 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 5 Mei 2009, Tambahan No. 12177.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Tempo Scan Tower, lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang - Jawa Barat. PT Bogamulia Nagadi, didirikan di Republik Indonesia, adalah perusahaan induk dari PT Tempo Scan Pacific Tbk dan Entitas anak.

PT Tempo Scan Pacific Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on 20 May 1970, under its original name PT Scanchemie within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on Notarial deed No. 37 of Ridwan Suselo, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice (MOJ) in its Decision Letter No. J.A.5/27/4 dated 13 February 1971, and was published in the State Gazette No. 25 date 26 March 1971, Supplement No. 148. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest of which were drawn up in Notarial deed No. 25 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 25 July 2008 relating to the adjustment of the Company’s articles of association in compliance with Law No. 40, Year 2007. These amendments were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-85063.AH.01.02. TH.2008 dated 12 November 2008 and was published in the State Gazette No. 36 dated 5 May 2009, Supplement No. 12177.

The Company started its commercial operations in 1970 and is primarily engaged in pharmaceutical business. The head office of the Company is located at 16th Floor, Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. 3-4, Jakarta 12950, while its factories are located in Cikarang - West Java. PT Bogamulia Nagadi, incorporated in the Republic of Indonesia, is the parent company of PT Tempo Scan Pacific Tbk and Subsidiaries.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan

Perusahaan Lainnya b. Public Offering of the Company’s Shares and

Other Corporate Actions

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Total nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.

Based on the letter of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 dated 24 May 1994, the Company offered 17,500,000 new shares to the public through the Indonesia Stock Exchange at an offering price of Rp 8,250 per share. The total aggregate par value of the shares offered to the public amounted to Rp 17.5 billion. This brought the total number of issued and fully paid shares of the Company to 75,000,000 shares as of 31 December 1994.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit D Exhibit D

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 0 1 1 2 0 1 0 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 5.920.466.655.609 5.215.766.923.561 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan ( 5.060.418.088.652) (4.403.795.407.185 ) Cash paid to suppliers and employees Kas yang dihasilkan dari operasi 860.048.566.957 811.971.516.376 Cash provided by operations Penerimaan penghasilan bunga 82.052.790.345 69.396.640.582 Receipts of interest income Penerimaan klaim atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan

-

3.544.268.472

Receipt of tax refund

Pembayaran pajak ( 345.197.409.918) ( 299.217.875.245 ) Payments of taxes Pembayaran beban keuangan ( 9.104.341.468) ( 7.605.247.182 ) Payments of financing charges Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas

operasi

587.799.605.916

578.089.303.003 Net cash flows provided by operating

activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap

7.627.862.141

11.602.696.149

Proceeds from sales of property, plant and equipment

Pembelian aset tetap ( 202.993.223.450) ( 110.414.774.197 ) Purchases of property, plant and equipment Penempatan investasi jangka pendek ( 15.000.000.000) ( 10.000.000.000 ) Placement of short-term investments Hasil penjualan investasi jangka pendek - 18.458.510.170 Proceeds from sale of short-term investment Perolehan penyertaan saham, setelah Such investments, net of cash

dikurangi kas dan setara kas yang diperoleh 22.089.312.498 - equivalents acquired Penerimaan dividen kas 7.417.218.000 5.349.313.000 Proceeds cash dividend Arus kas neto digunakan untuk aktivitas

investasi ( 180.858.830.811

) (

85.004.254.878

)

Net cash flows used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan dari utang bank 259.617.500.000 214.068.390.609 Proceeds from bank loansPembayaran utang bank ( 234.290.000.000) ( 163.479.892.907 ) Payments of bank loansPembayaran kepada pihak-pihak berelasi, neto ( 3.001.668.688) ( 3.834.775.033 ) Payments to related parties, netPembayaran liabilitas sewa ( 1.780.538.264)( 1.711.855.184 ) Payments of obligations under capitalleasesPembayaran dividen kas ( 215.251.540.000) ( 292.500.000.000 ) Payment of cash dividends Arus kas neto digunakan untuk aktivitas

pendanaan ( 194.706.246.952

) (

247.458.132.515

)

Net cash flows used in financing activities

Pengaruh bersih atas perubahan kurs pada kas

dan setara kas yang didenominasi dalam mata uang asing

( 1.791.175.103

)

(

27.982.154.506

)

Net effect of changes in foreign exchange rates on foreign currency denominated cash

and cash equivalents KENAIKAN BERSIH DALAM KAS

DAN SETARA KAS

210.443.353.050

217.644.761.104 NET INCREASE IN CASH

AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN

1.398.375.375.274

1.180.730.614.170

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN

1.608.818.728.324

1.398.375.375.274

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part

of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

68 69

Page 37: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/3 Exhibit E/3

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)

c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan (Lanjutan) c. Boards of Commissioners and Directors and

Employees (Continued) Direksi Directors Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi : President Director Wakil Presiden Direktur : Paulus Harianto : Vice President Director Direktur : Diana Wirawan : Director Direktur : Dewi Murni Sukahar : Director Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo : Director Direktur : Dondi Sapto Margono : Director Direktur : Irawati Sutanto : Director Direktur : Phillips Gunawan : Director Direktur : Aviaska Diah Respati H : Director

Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2010, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil : President Commissioner Komisaris Independen : Wisnu Katim : Independent Commissioner Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Independent Commissioner Direksi Directors Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi : President Director Wakil Presiden Direktur : Paulus Harianto : Vice President Director Direktur : Diana Wirawan : Director Direktur : Dewi Murni Sukahar : Director Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo : Director Direktur : Dondi Sapto Margono : Director Direktur : Irawati Sutanto : Director Direktur : Phillips Gunawan : Director

Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp 19,6 miliar dan 16,5 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010. Perusahaan dan Entitas anak mempunyai pegawai tetap sekitar 5.400 orang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (tidak diaudit).

Total salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s Commissioners and Directors were approximately Rp 19.6 billion and Rp 16.5 billion for the years ended 31 December 2011 and 2010, respectively. The Company and its Subsidiaries have approximately 5,400 permanent employees as of 31 December 2011 and 2010. (unaudited).

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/2 Exhibit E/2

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya (Lainnya)

b. Public Offering of The Company’s Shares and Other Corporate Actions (Continued)

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, tanggal 5 Desember 1995, Tambahan No. 10015, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No.S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan No. 871, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham.

Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 29 September 1995 and was published in the State Gazette No. 97, dated 5 December 1995, Supplement No. 10015, which was stated in Notarial deed No. 195 of Mudofir Hadi, S.H., dated 29 September 1995, the par value of the Company’s shares was changed from Rp 1,000 per share to Rp 500 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 75,000,000 shares to 150,000,000 shares. Based on the letter of BAPEPAM No. S-106/PM/1998 dated 19 January 1998, the Company conducted its First Rights Issue involving 300,000,000 new shares at an offering price of Rp 500 per share. The aggregate nominal value of the underlying shares amounted to Rp 150 billion. As a result of this rights issue, the total number of issued and fully paid shares of the Company was increased to 450,000,000 shares.

Based on the resolution of the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 30 June 2006, which was set forth in the Statement of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders by Notarial deed No. 41 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 30 June 2006 that was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 66 dated 18 August 2006, Supplement No. 871, the par value of the Company’s shares was changed from Rp 500 per share to Rp 50 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 450,000,000 shares to 4,500,000,000 shares.

c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan c. Boards of Commissioners and Directors and

Employees Pada tanggal 31 Desember 2011 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2011, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil : President Commissioner Komisaris Independen : Wisnu Katim : Independent Commissioner Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Independent Commissioner

70 71

Page 38: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/5 Exhibit E/5

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)

a. Basis of Consolidated Financial Statements (Continued)

Standar revisian memisahkan perubahan pemilik dan non-pemilik di dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non pemilik di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas. Sebagai tambahan, standar memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif: laporan laba rugi komprehensif semua item pendapatan dan beban yang diakui, baik dalam bentuk tunggal satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait. Kelompok Usaha memilih untuk menyajikan dalam bentuk laporan tunggal. Sebagai tambahan, laporan posisi keuangan konsolidasian disyaratkan pada awal periode komparatatif paling awal yang diikuti dengan perubahan kebijakan akuntansi, koreksi kesalah atau reklasifikasi item di dalam laporan keuangan. Informasi komparatif telah disajikan kembali, sehingga kepatuhan terhadap standar revisian dapat dicapai. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali akun-akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang bersangkutan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Entitas.

The revised standard separates owner and non-owner changes in equity. The statement of changes in equity includes only details of transactions with owners, with non-owners changes in equity presented in a reconciliation of each component of equity. In addition, the standard introduces the statement of comprehensive income: it presents all items of recognized income and expenses, either in one single statement, or in two linked statements. The Group has elected to present a single statement. In addition, a consolidated statement of financial position is required at the beginning of the earliest comparative period following a change in accounting policy, the correction of an error or the reclassification of items in the financial statements. Comparative information has been re-presented so that compliance with the revised standard is achieved. The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are prepared under other measurement basis as described in accounting policies of the respective account. The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The functional and reporting currency used by the Company and its Subsidiaries.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/4 Exhibit E/4

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Kelompok usaha telah mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), berlaku efektif mulai 1 Januari 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which are comprised of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010, except for the adoption of several amended FAS effective 1 January 2011 as disclosed in this note. The group has adopted Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised 2009), effectif 1 January 2011. SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, and comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.

72 73

Page 39: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/7 Exhibit E/7

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary

Produk Utama atau Kegiatan/

Principal Product or Activity

Kedudukan/ Domicile

Mulai Beroperasi

secara Komersial/

Start of Commercial Operations

Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership

Total Aset, Sebelum Eliminasi (dalam juta)/Total Assets, Before

Elimination (in millions)

2 0 1 1

2 0 1 0

2 0 0 9

2 0 1 1

2 0 1 0

2 0 0 9

PT Tempo Promosi – TP

Jasa iklan dan promosi/ Advertising and promotion services

Jakarta 1999 100,0 100,0 100,0 90.472 65.425 62.422

PT Pulau Mahoni – PM Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading

Jakarta 1971 99,38 96,0 96,0 67.144 49.246 49.682

PT Tempo Nagadi – TN (6)

Produsen produk sabun/ Soap manufacturing

Jakarta 1991 100,0 100,0 100,0 62.252 54.653 59.064

PT Pritho – PTO (6) Produsen produk kemasan plastik/ Plastic packaging manufacturing

Jakarta 1978 100,0 100,0 100,0 56.382 34.296 26.452

PT Polari Limunusainti – PLI

Industri minuman ringan/Industry of beverage

Tangerang dan Surabaya

1987 51,0

- - 55.060 - -

PT Filma Utama Soap – FUS (6)

Produsen produk konsumen dan kosmetika/ Consumer products and cosmetics manufacturing

Surabaya 1974 100,0 100,0 100,0 46.657 33.689 29.762

RT Beauty Care Ltd. – RTB (4) dan (5) (4) and (5)

Produsen produk kosmetika/ Cosmetics manufacturing

Bangkok, Thailand

1985 100,0 100,0 100,0 43.800 40.553 33.406

PT Tempo Data System – TDS (2) dan (4) (2) and (4)

Jasa Sistem Komputer/ Computer systems services

Jakarta 1998 99,2 98,77 98,77 43.132 28.618 40.040

PT Tempo Natural Products – TNP

Produsen produk suplemen makanan, makanan dan minuman/ Food supplement, food and beverages manufacturing

Jakarta 2006 99,98 99,98 99,98 40.896 34.268 36.022

PT Tempo Research – TR Jasa riset dan pengembangan/ Research and development services

Jakarta 1997 99,99 99,99 99,99 36.640 29.462 24.014

PT Tempo Logistics – Tlog (2) dan (3) (2) and (3)

Jasa distribusi/ Distribution services

Jakarta 2000 89,7 84,58 84,58 27.818 30.249 26.758

PT Tempo Rx Farma – TRF (a)

Pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan/ Pharmaceutical and medical devices trading

Jakarta 1968 99,97 99,96 84,58 19.786 1.645 1.627

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/6 Exhibit E/6

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas anak (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”). Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the “Group”). As of 31 December 2011, 2010 and 2009, these Subsidiaries, in which the Company owns, directly and/or indirectly, more than 50% of the voting shares, are as follows:

Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary

Produk Utama atau Kegiatan/

Principal Product or Activity

Kedudukan/ Domicile

Mulai Beroperasi

secara Komersial/

Start of Commercial Operations

Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership

Total Aset, Sebelum Eliminasi

(dalam juta)/Total Assets, Before Elimination (in millions)

2 0 1 1

2 0 1 0

2 0 0 9

2 0 1 1

2 0 1 0

2 0 0 9 Dimiliki secara langsung atau tidak langsung/ Directly-owned or indirectly

PT Perusahaan Dagang Tempo – PTT

Jasa distribusi/ Distribution services

Jakarta 1953 89,7 84,58 84,58 1.271.937 1.021.613 920.244

Tempo Pacific Holding Ltd. – TPHL

Penyertaan saham/ Investments

Labuan, Malaysia

2002 100,0 100,0 100,0 528.093 493.576 528.237

PT Tempo Land – TL (4)

Pembangunan dan pengusahaan gedung perkantoran (properti)/ Construction and rental of office buildings (property)

Jakarta 1994 100,0 100,0 100,0 462.907 424.721 370.490

PT Barclay Products – BP

Pemasaran produk Konsumen dan kosmetika/ Consumer products and cosmetics

Jakarta 1977 100,0 100,0 100,0 329.372 125.400 126.683

PT Supra Usadhatama – SUT (2)

Jasa distribusi/ Distribution services

Jakarta 1987 89,7 84,58 84,58 156.686 138.342 144.805

PT Rudy Soetadi – RS (6)

Produsen produk kosmetika/ Cosmetics manufacturing

Jakarta 1977 99,51 99,51 99,51 137.221 130.742 113.384

PT Eres Revco – ER (6)

Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading

Jakarta 1989 99,51 99,51 99,51 144.299 136.903 107.979

PT Supra Ferbindo Farma – SFF

Produsen produk farmasi/ Pharmaceutical manufacturing

Jakarta 1987 100,0 100,0 100,0 127.682 161.600 125.673

PT Ageng Adi – AA Penyertaan saham/ Investments

Jakarta 1993 99,01 99,01 99,01 79.861 80.896 61.714

International Beauty Products Ltd. – IBP (4)

Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading

Bangkok, Thailand

1978 100,0 100,0 100,0 73.453 60.065 62.200

74 75

Page 40: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/9 Exhibit E/9

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Pada tahun 2011, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di PTT menjadi 87.574.000 saham. Pada tahun yang sama, TNP dan SFF masing-masing membeli 2.400 dan 150 saham PT Polari Limunusainti (PLI) dari BMN. Selisih Lebih Nilai Aset Neto PTT dan PLI di atas biaya perolehan dicatat sebagai bagian dari “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan. Transaksi tersebut diatas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

In 2011, the Company increased its ownership in PTT to become 87,574,000 shares. In the same year, TNP and SFF respectively purchased 2,400 and 150 shares of PT Polari Limunusainti (PLI) from BMN. The excess of net asset value of PTT and PLI over the cost of acquisition is recorded as part of the “Differences arising from restructuring transaction between entities under common control” are presented as a component of equity on the consolidated statements of financial position of the Company.

Transaksi tersebut di atas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The above transactions do not have a material impact on the consolidated financial statements.

Pada tahun 2010, TRF (dahulu EC) menerbitkan 700.000 saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh Perusahaan dengan harga nominal dan PTT menjual seluruh kepemilikan sahamnya di TRF kepada Perusahaan, dengan demikian kepemilikan efektif perusahaan di TRF menjadi 99,96%. Transaksi tersebut tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

In 2010, TRF (formerly EC) issued 700,000 new shares which were taken partly by the Company with nominal price and PTT sold all its shares in at TRF to the Company, thus effective ownership in TRF become 99.96%. This transaction had no material impact on the consolidated financial statements of the Group.

Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.

From 1 January 2011 The Group retrospectively adopted SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest of a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/8 Exhibit E/8

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary

Produk Utama atau Kegiatan/

Principal Product or Activity

Kedudukan/ Domicile

Mulai Beroperasi

secara Komersial/

Start of Commercial Operations

Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership

Total Aset, Sebelum Eliminasi (dalam juta)/Total Assets, Before

Elimination (in millions)

2 0 1 1

2 0 1 0

2 0 0 9

2 0 1 1

2 0 1 0

2 0 0 9

PT Tempo Nagadi Trading – TNT

Jasa pembelian/ Purchasing services

Jakarta 1991 100,0 100,0 100,0 15.713 13.728 12.145

PT Kendaga Isi Mulia – KIM (7) Distribusi minuman ringan/distribution of beverage

Surabaya 1979

51,0 - - 13.605 - -

PT Tri Nagaharda Satria – TNS (7)

Distribusi minuman ringan/distribution of beverage

Jakarta 1990 51,0 - - 11.669 - -

PT Global Eramas – GEM Usaha perdagangan/ Trading business

Jakarta 1987 97,2 96,77 96,77 10.117

11.079 8.396

Tempo Scan Pacific Philippines Inc. – TSPP (4)

Jasa distribusi dan pemasaran/ Distribution and marketing services

Manila, Philippines

2007 100,0 100,0 100,0 6.325 2.993 6.369

PT Kian Mulia Manunggal – KMM (7)

Penyewaan bangunan/Rental of buildings

Surabaya 1981 51,0 - - 3.847 - -

PT Tempo Mahoni – TM (b) Perdagangan ekspor dan impor, distributor dan agen/ Export and import trading, distributor and agent

Jakarta 2006 99,96 99,96 99,96 3.214 3.085 2.944

Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd. – TNA (1)

Usaha perdagangan dan jasa pembelian/ Trading business and purchasing services

Singapura/ Singapore

1992 100,0 100,0 100,0 820 612 662

a) Dahulu PT Eurindo Combined (EC). a) Formerly PT Eurindo Combined (EC). b) TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. b) TM is a development stage company. (1) Dimiliki secara tidak langsung melalui TNT. (1) Indirectly-owned through TNT. (2) Dimiliki secara tidak langsung melalui PTT. (2) Indirectly-owned through PTT. (3) Dimiliki secara tidak langsung melalui SUT. (3) Indirectly-owned through SUT. (4) Dimiliki secara tidak langsung melalui TPHLM. (4) Indirectly-owned through TPHLM. (5) Dimiliki secara tidak langsung melalui IBP. (5) Indirectly-owned through IBP. (6) Dimiliki secara tidak langsung melalui BCL pada 2011. (6) Indirectly-owned through BCL in 2011. (7) Dimiliki secara tidak langsung melalui PLI pada 2011. (7) Indirectly-owned through PLI in 2011.

Pembukuan akun beberapa entitas anak dilakukan di dalam mata uang selain Rupiah. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sementara laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar periode yang bersangkutan. Hasil penyesuaian penjabaran ditampilkan sebagai bagian ekuitas sebagai “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan.”

The book of accounts of certain subsidiaries are maintained in currency other than Rupiah. For presentation purposes of the consolidated financial statements, assets and liabilities of the subsidiaries at consolidated statements of financial position date are translated into Rupiah using the exchange rates at consolidated financial position date, while statements of revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Differences arising from foreign currency translations”

76 77

Page 41: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/11 Exhibit E/11

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas anak, maka Kelompok Usaha:

mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan

sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

In case of loss of control over a subsidiary, the Group:

recognizes any surplus or deficit in profit or loss;

and

reclassifies the parent company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separate from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

Sebelum 1 Januari 2011 Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi untuk “selisih negatif”.

Prior to 1 January 2011 Acquisitions of NCI were accounted for using the parent-entity extension method, whereby the difference between the consideration given/received and the carrying amount of the underlying net assets acquired or given up is recognized as goodwill for “positive excess”, and to profit or loss for “negative excess”.

c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations

Sejak 1 Januari 2011

Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

From 1 January 2011 The Group prospectively adopted SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after 1 January 2011. SFAS No.22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/10 Exhibit E/10

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Sejak Tanggal 1 Januari 2011 PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti dijelaskan pada catatan terkait, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

From 1 January 2011 SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information. As described in this related note, the adoption of SFAS No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures in the consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 2b yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi Entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned below 2b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill)

dan liabilitas Entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari

setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih

penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar dari pembayaran yang

diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and

liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI;

derecognizes the cumulative translation differences

recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration

received, recognizes the fair value of any investment

retained;

78 79

Page 42: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/13 Exhibit E/13

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) c. Business Combinations (Continued) Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity. At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. Sebelum 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan dengan persyaratan-persyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: i. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan

metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained. Prior to 1 January 2011 In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combination prior to 1 January 2011:

i. Business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proporertionate share of the acquiree’s identifiable net assets;

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/12 Exhibit E/12

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) c. Business Combinations (Continued)

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No 22 (Revisi 2010), sejak 1 Januari 2011, Kelompok Usaha: menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi

goodwill terkait; dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai

dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009); "Penurunan Nilai Aset”

Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

In accordance with the transitional provisions of SFAS No. 22 (Revised 2010), starting 1 January 2011, the Group:

ceased the amortization of goodwill; eliminated the carrying amount of the related

accumulated amortization of goodwill; and performed an impairment test of goodwill in

accordance with SFAS No. 48 (Revised 2009); “Impairment of Assets”

As described herein, the adoption of SFAS No. 22 (Revised 2010) has a significant impact on the financial reporting including the disclosures in the condolidated financial statements.

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or a the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses. When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree. If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.

80 81

Page 43: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/15 Exhibit E/15

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Investasi pada Entitas Asosiasi

Sejak 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK No. 15 (Revisi 2009) diterapkan secara prospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK No. 15 (Revisi 2009) yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.

d. Investment in an Associate

From 1 January 2011

Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. SFAS No. 15 (Revised 2009) is applied prospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of SFAS No. 15 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. The consolidated financial statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of an associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.

The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associate and its carrying value, and recognizes the amounts in the consolidated statements of comprehensive income.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/14 Exhibit E/14

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) c. Business Combinations (Continued)

ii. Kombinasi bisnis yang diperoleh secara

bertahap tersebut diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;

iii. Ketika Kelompok Usaha mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak;

iv. imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika,

Kelompok Usaha mempunyai liabilitas saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari goodwill.

v. Selisih lebih biaya perolehan saham di atas

nilai wajar aset neto Entitas anak pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa amortisasi selama dua puluh (20) tahun adalah dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Entitas anak tersebut telah mempunyai prestasi usaha dalam beberapa tahun lalu yang cukup baik dan rata-rata telah beroperasi sekitar sepuluh (10) sampai lebih dari lima puluh (50) tahun.

ii. Business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;

iii. When the Group acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract;

iv. Contingent consideration was recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not, and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.

v. The excess of investments costs over the fair values of underlying net assets of Subsidiaries at the date of acquisition was amortized using the straight-line method over twenty (20) years. Management believes that such amortization period of twenty (20) years is justified in view of the proven track records of most of the Subsidiaries, which have been operating for approximately ten (10) to more than fifty (50) years.

82 83

Page 44: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/17 Exhibit E/17

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

1. Aset dan Laibilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued)

a. Aset Keuangan a. Financial Assets i. Aset dan Liabilitas Keuangan Diukur Melalui

Laporan Laba Rugi i. Financial Assets and Liabilities at Fair

Value through Profit or Loss

Aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss include financial assets and liabilities held for trading and assets and liabilities designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.

Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset dan liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Financial assets and liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets and liabilities are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensifve income.

ii. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang ii. Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and which the Group not intend to sell immediately or in the near future.

iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo iii. Held to Maturity Investments

Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.

Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Group has the positive intention and ability to hold to maturity, and are not designated as at fair value through profit or loss or available-for-sale.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/16 Exhibit E/16

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Investasi pada Entitas Asosiasi (Lanjutan) d. Investment in an Associate (Continued)

Sebelum 1 Januari 2011 Prior to 1 January 2011

Penyertaan saham pada entitas asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Kelompok Usaha atas laba (rugi) neto entitas asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Kelompok Usaha atas nilai wajar aset neto entitas asosiasi pada tanggal akuisisi.

Investments in shares of stock of certain associated companies, in which the Group has direct and/or indirect ownership interest of at least 20% but not exceeding 50%, were accounted for using the equity method. Under the equity method, the cost of investment was increased or decreased by the Group’s equity share in net earnings (losses) of the associated companies and cash dividends received since date of acquisition. Equity share in net earnings (losses) was adjusted for the straight-line amortization, over a twenty (20) year period, of the difference between the cost of such investment and the Group’s proportionate share in the fair values of underlying net assets of the associated company at date of acquisition.

e. Aset dan Liabilitas Keuangan e. Financial Assets and Liabilities

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1998), “Akuntansi Investasi Efek tertentu”.

Effective 1 January 2010, the Group adopted SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which replace SFAS No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" and SFAS No. 50 (Revised 1998), "Accounting for Investments in Certain Securities", respectively.

1. Aset dan Laibilitas Keuangan 1. Financial Assets and Liabilities

a. Aset Keuangan a. Financial Assets

Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, dan piutang lain-lain.

Under SFAS No. 55 (Revised 2006), financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments and available for sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed, re-evaluates the classification of such financial assets at each year-end. The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, and other receivables.

84 85

Page 45: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/19 Exhibit E/19

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) 2. Fair Value Measurement (Continued)

Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).

If the market of the financial instrument is inactive, the Group determines fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by knowledgeable, willing parties and, if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing model.

3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi 3. Amortized Cost Measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method, calculated from the difference between the initial amount and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan 4. Impairment of Financial Assets

Sejak tanggal 1 Januari 2010, kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:

Starting 1 January 2010, the accounting policy for impairment of financial assets measured at amortized cost is as follows:

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At each reporting date, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of the asset (loss events), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

The Group considers whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/18 Exhibit E/18

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

1. Aset dan Laibilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued)

b. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) b. Financial Liabilities (Continued)

iv. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan iv. Available for Sale Financial Assets Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.

Available-for-sale financial assets consist of non-derivative financial assets designated as available-for-sale or are not classified in any of three preceding categories.

b. Liabilitas Keuangan b. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, and financial liabilities measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

c. Pengakuan c. Recognition

Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.

At initial recognition, financial assets or liabilities are measured at fair value, except for financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss, plus or minus the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on the classification of financial assets and liabilities.

2. Pengukuran Nilai Wajar 2. Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.

Fair value is the amount for which an assets could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the date of measurement.

Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.

When available, the Group measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and reflect actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.

86 87

Page 46: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/21 Exhibit E/21

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

5. Penghentian Pengakuan 5. Derecognition

Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

The Group derecognizes financial assets when the contractual rights to the cash flows arising from the financial assets expire or when the Group transfers all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Group has transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets created or retained by the Group are recognized as assets or liabilities separately.

Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

The Group derecognizes financial liabilities when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires.

In transactions in which the Group neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Group derecognizes the assets if it does not retain control over the assets. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the assets is retained, the Group continues to recognize the assets to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred assets.

6. Saling hapus 6. Offsetting

Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are set off and the net amount presented in the consolidated statements of financial position if, and only if, the Group has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/20 Exhibit E/20

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan) 4. Impairment of Financial Assets (Continued)

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists individually for an individually-assessed financial asset, regardless of whether the amount is significant or not, those financial assets will be assessed collectively in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics. Assets that are individually assessed, and for which an impairment is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.

Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

The impairment loss of a financial asset, which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is presented by deducting the allowance for impairment losses and the impairment loss in recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently.

88 89

Page 47: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/23 Exhibit E/23

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) g. Transactions with Related Parties (Continued)

b. Suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok

Usaha;

c. Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai venture;

d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk;

e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Group.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

b. The party is an associate of the Group;

c. The party is a joint venture in which the Group is a venture;

d. The party is a member of the key management personnel of the Group or its parent company;

e. The party is a close member of the family of

any individual referred to in (a) or (d);

f. The party is an entity that is controlled, jointly controlled, or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,

g. The party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.

h. Persediaan h. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values based on periodic reviews of the physical conditions of the inventories.

i. Biaya Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.

Prepaid expenses are amortized using the straight-line method over the periods benefited.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/22 Exhibit E/22

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

f. Setara Kas f. Cash Equivalents

Call deposit dan deposito berjangka, dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Call and time deposits, which have maturities of three months or less at the time of placement, not pledged as collateral for loans or other borrowings, and not restricted, are considered as “Cash Equivalents”.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui

satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;

Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No, 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. SFAS No. 7 (Revised 2010) requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the consolidated and separate financial statements, and also applies to individual financial statements. The adoption of the SFAS has an impact on the related disclosures in the consolidated financial statements. A party is considered to be related to the Group if: a. Directly, or indirectly through one or more

intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

90 91

Page 48: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/25 Exhibit E/25

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Property, Plant and Equipment (Continued)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode yang bersangkutan.

Constructions in progress are stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Property, Plant and Equipment” account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. The costs of repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments, as defined under SFAS No. 16 (Revised 2007) “Property, Plant and Equipment”, that will prolong the useful lives of the related assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income for the period.

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets

Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset", termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK No. 48 (Revisi 2009) juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai. Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai asset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

Effective 1 January 2011, the Group prospectively adopted SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before 1 January 2011. SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and SFAS No. 48 (Revised 2009) requires the entity to recognize an impairment loss. SFAS No. 48 (Revised 2009) also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. As described herein, the adoption of SFAS No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist. The Group assesses at each annual reporting period whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/24 Exhibit E/24

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

j. Aset Tetap j. Property, Plant and Equipment

Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Property, plant and equipment are initially carried at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to the working condition and location for its intended use. The Group has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Land is recognized at cost and is not depreciated.

Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:

Except for those mentioned in paragraph below, depreciation is generally computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/Years

Bangunan, instalasi dan prasarana 4 – 30 Buildings, installations and improvements Mesin dan peralatan 3 – 25 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor 2 – 10 Furniture, fixtures and office equipment Kendaraan 2 – 8 Transportation equipment

Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap beberapa Entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 11).

Land and landrights are stated at cost and not amortized. The property, plant and equipment of certain Subsidiaries are depreciated using the double-declining balance method based on the estimated useful lives of the assets ranging from two (2) to ten (10) years (Note 11).

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah tersebut. Biaya tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan.

In accordance with the provisions of SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition cost of the landrights. Such costs, which consist of legal fees, area survey and re-measurement fees, notarial fees, taxes and other related fees, are amortized over the legal terms of the related landrights. In addition, SFAS No. 47 also provides that landrights are not subject to amortization, except under certain defined conditions.

92 93

Page 49: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/27 Exhibit E/27

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets (Continued)

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai asset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Goodwill is tested for impairment annually (as of 31 December) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods. Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets as of 31 December 2011 and 2010.

l. S e w a l. L e a s e s

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan salod liabilitas sewa. Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. The leased assets and the corresponding lease liabilities (net of finance charges) under finance leases are recognized on the consolidated statement of financial position as plant and equipment and finance lease payables respectively, at the inception of the leases based on the lower of fair value of the leased assets and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is apportioned between the finance expense and the reduction of the outstanding lease liability. The finance cost is recognized in the profit or loss on a basis that reflects a constant periodic rate of interest on the finance lease liability. Gains or losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortized over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/26 Exhibit E/26

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets (Continued)

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka asset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk asset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk asset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash flows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operatiosn are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. An assessment is made at each annual reporting period as to whether there s any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine an asset’s recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

94 95

Page 50: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/29 Exhibit E/29

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expense Recognition

Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No 23 (Revisi 2010), "Pendapatan". PSAK No 23 (Revisi 2010) mengidentifikasi keadaan di mana kriteria pengakuan pendapatan akan dipenuhi dan, oleh karena itu, pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi pendapatan yang timbul dari beberapa jenis transaksi dan peristiwa, dan juga menyediakan praktis pedoman penerapan kriteria pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK No 23 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pertimbangan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.

Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. SFAS No. 23 (Revised 2010) identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of SFAS No. 23 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. Revenue is recognized to the extent that it is probable that future economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.

Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk Kelompok Usaha, diakui pada saat risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bertepatan dengan pengiriman dan penerimaan. Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan "FOB Shipping Point" diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri barang/jasa (termasuk kontrak manufaktur) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan.

Sale of Goods Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risk and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Revenue from export sales under “FOB Shipping Point” arrangement is recognized upon shipment of the goods to the customers, while revenue from domestic sales of goods/services (including contract manufacturing) is recognized upon delivery of the goods/services to the customers.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/28 Exhibit E/28

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Aset Tak Berwujud m. Intangible Assets

Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar – Lain-lain” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya.

Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, patents and formulas are amortized using the straight-line method over forty (40) years. Trademarks, patents and formulas are presented as part of “Non-Current Assets – Others” account in the consolidated statements of financial position. Costs for research and development is recognized as an expense in the period incurred unless the costs of research and development that can be specifically identified and has benefits in the future are capitalized and recorded as deferred charges and are presented as part of "Non-Current Assets - Others" the consolidated statements of financial position. Deferred charges are amortized using the straight-line method based on the estimated benefits.

Aset tak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak lancar – Lain-lain” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud", yang mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tak berwujud yang tidak ditangani secara khusus dalam PSAK lain dan membutuhkan pengakuan aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria yang ditetapkan terpenuhi, dan juga menentukan bagaimana mengukur nilai tercatat aktiva tak berwujud dan pengungkapan yang terkait. Penerapan PSAK No 19 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aktiva dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Intangible assets in connection with the purchase of a computer program and its implementation costs are amortized using the straight-line method over their estimated lives and are presented as part of "Non-Current Assets - Others" in the tconsolidated statements of financial position. Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, which prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of SFAS No. 19 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset and are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the asset is derecognized.

96 97

Page 51: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/31 Exhibit E/31

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

q. Imbalan Kerja Karyawan q. Employee Benefits

Kelompok Usaha mencatat beban imbalan kerja karyawan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode “Projected-Unit Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional periode berjalan. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

The Group recognizes provisions for employee service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003. The provision is estimated based on actuarial calculations prepared by an independent firm of actuaries using the “Projected Unit of Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the cumulative actuarial gains or losses exceed 10% of the defined benefit obligation. The said actuarial gains or losses in excess of the 10% threshold are amortized over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past service cost is amortized over the remaining service years of each employee. On the other hand, current service costs are charged directly to operations of the current period. Short-term employee benefits are recognized when paid accrue to the employees.

r. Informasi Segmen r. Segment Reporting

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of SFAS No. 5 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or inproviding products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that asegment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/30 Exhibit E/30

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing o. Foreign Currency Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the buying and selling rates of exchange as published by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.

2 0 1 1

(Rp) 2 0 1 0

(Rp) 2 0 0 9

(Rp)

Dolar Amerika Serikat (USD) 9.068 8.991 9.400 United States Dollar (USD) Euro (EUR) 11.739 11.956 13.510 Euro (EUR) Dolar Australia (AUD) 9.203 9.143 9.432 Australia Dollar (AUD) Dolar Singapura (SGD) 6.974 6.981 6.699 Singapore Dollar (SGD) Baht Thailand (THB) 286 299 282 Thailand Baht (THB) Peso Philipina (PHP) 207 205 204 Phillipina Peso (PHP)

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.

Transactions in other foreign currencies are considered not significant.

p. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan p. Income Tax Expense (Benefit)

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan liabilitas berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.

Corporate income tax is determined on a per legal entity basis. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax is provided on all temporary differences arising between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Tax rates currently enacted or substantively enacted tax laws are used as basis to measure deferred tax assets and liabilities. Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.

98 99

Page 52: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/33 Exhibit E/33

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyajian laporan keuangan Kelompok Usaha memerlukan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan liabilitas kontijensi pada tanggal pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the reporting date. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that could require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.

a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan

akuntansi

Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan:

a. Judgements made in applying accounting policies

In the process of applying the Group's accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:

i. Pajak penghasilan i. Income Taxes

Kelompok Usaha memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Kelompok Usaha mengakui liabiltias bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estima apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan profisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan adalah Rp 20,7 miliar dan Rp 23,2 miliar untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010.

The Group has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amounts of the Group's current income tax liabilities at the end of the reporting period were approximately Rp 20,7 billion and Rp 23,2 billion for the years ended 31 December 2011 and 2010, respectively.

ii. Penilaian instrumen keuangan ii. Valuation of financial instrument

Kelompok Usaha mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:

The Group measures fair values using the following hierarchy of methods:

- Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk

instrumen keuangan yang sejenis. - Quoted market price in an active market for

an identical instrument.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/32 Exhibit E/32

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

s. Penerapan Standar Akuntansi Lainnya Revisi

Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:

PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas"

PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan" PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”

s. Adoption of Other Revised Accounting Standards

Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Group also adopted the following revised accounting standards on 1 January 2011, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have a significant impact except fot the related disclosures:

SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”

SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”

SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.

t. Laba per Saham t. Earnings per Share

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba neto per saham dihitung dengan membagi laba neto masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.

In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, earnings per share are computed by dividing profit for the year attributable to equity holders of the parent company, respectively, with the weighted average number of issued and fully paid shares for the years ended 31 Desember 2011 and 2010 of 4,500,000,000 shares.

u. Kontinjensi u. Contingencies

Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.

Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.

Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to the consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable.

v. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan v. Events After the Reporting Period

Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan konsolidasian bila material.

Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.

100 101

Page 53: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/35 Exhibit E/35

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Sumber utama ketidakpastian estimasi b. Key source of estimation uncertainty

Kunci asumsi tentang masa depan dan kunci sumber estimasi ketidakpastian di akhir periode pelaporan, memiliki risiko yang signifikan menyebabkan penyesuaian materi untuk membawa jumlah aset dan liabilitas dalam tahun anggaran berikutnya dibahas di bawah ini

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.

i. Masa manfaat aset tetap i. Useful lives of property, plant and equipment

Biaya aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Manajemen memperkirakan masa manfaat aset tetap tersebut antara 2 - 30 tahun. Aset tetap beberapa entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara 2-10 tahun. Hal ini sesuai taksiran masa manfaat yang umum diaplikasikan pada industri. Perubahan tingkat yang diharapkan dalam penggunaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat peralatan dan nilai sisa atas aset-aset tersebut, oleh karena itu, biaya penyusutan di masa yang akan datang dapat saja berubah. Nilai tercatat aset tetap pada akhir periode pelaporan diungkapkan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan.

The cost of property, plant and equipment is depreciated on a straight-line method over the assets’ estimated useful economic lives. Management estimates the useful lives of these equipments to be 2 to 30 years. The property, plant and equipment of certain subsidiaries are depreciated using double-declining balance method base on the estimated useful life of the assets ranging from 2 to 10 years. These are common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the Group’s property, plant and equipment at the end of the reporting period is disclosed in Note 11 to the financial statements.

ii. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset

keuangan ii. Allowance for impairment losses of financial

assets

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2e.

Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2e.

Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.

Collectively assessed impairment allowance cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/34 Exhibit E/34

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan

akuntansi (Lanjutan) a. Judgements made in applying accounting policies

(Continued)

ii. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan) ii. Valuation of financial instrument (Continued)

- Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.

- Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.

- Teknik penilaian yang menggunakan input

signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.

- Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument's valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.

Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi.

Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices. For all other financial instruments, the Group determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.

Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian dapat termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.

Assumptions and inputs used in valuation techniques may include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.

102 103

Page 54: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/37 Exhibit E/37

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 K a s 5.047.911.611 1.973.579.402 2.076.675.106 Cash on hand

B a n k Cash in banks

Dalam Rupiah In Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 4.545.007.831 6.856.194.700 8.423.337.515 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

1.952.824.170

1.909.213.850 1.589.536.211

PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.162.795.744 1.017.676.128 977.481.358 PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd. 1.004.127.397 1.111.937.678 496.302.669 Banking Corporation Ltd. Lain-lain (masing-masing di

bawah Rp 1 miliar)

921.792.164

688.471.872 673.587.522

Others (each below Rp 1 billion)

Dalam Dolar AS In US Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

US$ 209.651 (2010: US$ 166.022 dan 2009: US$ 262.818)

1.901.112.709 1.492.694.504 2.470.484.865

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

US$ 209,651 (2010: US$ 166,022 and

2009: US$ 262,818) Lain-lain US$ 160.461

(2010: US$ 117.004 dan 2009: US$ 100.436)

1.457.950.541

1.051.981.887 944.098.494

Others US$ 160,461

(2010: US$ 117,004 and 2009: US$ 100,436)

Dalam Euro In Euro

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

EUR 27.674 (2010: EUR 26.956 dan 2009: EUR 33.263)

324.869.240 322.277.199 449.370.344

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

EUR 27,674 (2010: EUR 26,956 and

2009: EUR 33,263) Lain-lain

EUR 9.022 (2010: EUR 6.927 dan 2009 : EUR19.548)

105.907.406 82.816.801 264.091.203

Others EUR 9,022

(2010: EUR 6,927 and 2009 : EUR19,548)

Dalam Dolar Singapura In Singapore Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. SIN$ 99.389

(2010: SIN$ 61.939 dan 2009: SIN$ 81.575)

693.171.615 432.372.142 546.445.903

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

SIN$ 99,389 (2010: SIN$ 61,939 and

2009: SIN$ 81,575) Dalam Baht Thailand In Thailand Baht

The Siam Commercial Bank THB 34.069.837 (2010: THB 62.973.362 dan 2009: THB 25.700.523)

9.730.686.057 18.807.624.250 7.248.318.445

The Siam Commercial Bank THB 32,949,837

(2010: THB 62,973,362 and 2009: THB 25,700,523)

The Thanacart Bank THB 30.543.754 (2010: THB 7.500.000)

8.723.601.440

2.239.950.000

-

The Thanacart Bank THB 30,543,754

(2010: THB 7,500,000) Lain-lain

THB 1.872.222 (2010: THB 2.894.491 dan 2009: THB 360.119)

534.725.405

864.468.715

101.553.518

Others THB 1,872,222

(2010: THB 2,894,491 and 2009: THB 360,119)

Dipindahkan 33.058.571.719 36.877.679.726 24.184.608.047 Brought forward

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/36 Exhibit E/36

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Sumber utama ketidakpastian estimasi

(Lanjutan) b. Key source of estimation uncertainty

(Continued) ii. Penentuan nilai wajar ii. Determaining fair value

Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2e. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgement) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.

The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2e. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

ii. Manfaat pensiun

Nilai kini liabilitas pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh basis aktuaria dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (laba) neto untuk pensiun termasuk tingkat diskonto. Setiap perubahan asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas pensiun. Kelompok Usaha menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun. Tingkat bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari estimasi kas keluar di masa depan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Kelompok Usaha mempertimbangkan tingkat bunga berkualitas tinggi obligasi pemerintah yang memiliki denominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sesuai masa liabilitas pensiun yang bersangkutan. Asumsi utama yang lain untuk liabilitas pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar pada saat ini. Informasi tambahan telah diungkapkan dalam Catatan 16 terkait dengan laporan keuangan konsolidasian terkait.

iv. Pension benefits

The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of pension obligations. The Group determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rate of high-quality government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation. Other key assumptions for pension obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in the related Note 16 to consolidated financial statements herein.

104 105

Page 55: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/39 Exhibit E/39

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Setara Kas (Lanjutan) Cash Equivalents (Continued)

Call deposit dan deposito berjangka (Lanjutan)

Call and time deposits (Continued)

Pindahan 1.511.821.580.000 1.303.603.227.200 1.001.436.400.000 Carried forward Dalam Euro In Euro

PT Bank OCBC NISP Tbk EUR 3.277.000 (2010: EUR 3.770.000 dan 2009: EUR 10.099.970)

38.468.670.230 45.073.328.300

136.447.869.000

PT Bank OCBC NISP Tbk EUR 3,277,000

(2010: EUR 3,770,000 and 2009: EUR 10,099,970)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. EUR 336.000

(2010: EUR 41.000)

3.944.300.640 490.187.390

-

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd

EUR 336,000 (2010: EUR 41,000)

PT Bank Central Asia Tbk EUR 29.000

(2010: EUR 41.000 dan 2009: EUR 1.014.997)

340.430.710 490.187.390

13.712.335.350

PT Bank Central Asia Tbk EUR 29,000

(2010: EUR 41,000 and 2009: EUR 1,014,997)

Dalam Baht Thailand In Thailand Baht Citibank THB 30.681.094

(2010: THB 30.143.915)

8.762.827.129 9.002.781.696

-

Citibank THB 30,681,094

(2010: THB 30,143,915) The Siam Commercial Bank THB 9.693.798

(2010: THB 979.065 dan 2009: THB 7.581.679)

2.768.645.564 292.407.514

2.138.260.850

The Siam Commercial Bank THB 10,813,798

(2010: THB 979,065 and 2009: THB 7,581,679)

Thai Military Bank THB 7.398.259

(2010: THB 392.227 dan 2009: THB 389.363)

2.113.016.753 117.142.614

109.811.914

Others THB 7,398.259

(2010: THB 392,227 and 2009: THB 389,363)

Kasikorn Bank THB 7.031.527

(2010: 31.125 dan 2009: THB 30.962)

2.008.274.566

9.295.718

8.732.162

Kasikorn Bank THB 7,031,527

(2010: 31,125 and 2009: THB 30,962)

Sub-total 1.570.227.745.592 1.359.078.557.822 1.153.853.409.276 Sub-total T o t a l 1.608.818.728.324 1.398.375.375.274 1.180.730.614.170 T o t a l

Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut:

The annual interest rates on time deposits are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Rupiah 5,0% - 9,3% 5,8% - 9,3% 5,8% - 13,5% Rupiah Dolar AS 0,2% - 2,9% 0,4% - 2,3% 0,1% - 5,6% US Dollar Euro 0,1% - 1,0% 0,1% - 0,8% 0,1% - 2,0% Euro Baht Thailand 0,6% - 2,4% 0,5% - 1,1% 0,4% - 2,4% Thailand Baht

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/38 Exhibit E/38

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

B a n k (Lanjutan) Cash in Bank (Continued) Pindahan 33.058.571.719 36.877.679.726 24.184.608.047 Carried forward Dalam Peso Filipina In Philippine Peso

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

PHP 1.396.758 (2010: PHP 2.024.327 dan 2009: PHP 2.912.768)

288.919.394

415.553.795 593.622.133

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

PHP 1,396,758 (2010: PHP 2,024,327 and

2009: PHP 2,912,768) Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 200 juta)

172.083.173 -

-

Dalam Dolar Australia In Dolar Australia The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd. AUD 2.533 (2010: AUD 3.282 dan 2009: AUD 2.645)

23.496.835 30.004.529

22.299.608

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

AUD 2,533 (2010: AUD 3,282 and

2009: AUD 2,645) Sub-total 33.543.071.121 37.323.238.050 24.800.529.788 Sub-total

Setara Kas Cash Equivalents Call deposit dan deposito berjangka

Call and Time Deposits Dalam Rupiah In Rupiah

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 353.584.672.000 210.825.000.000 4.870.000.000 Banking Corporation Ltd

PT Bank CIMB Niaga Tbk 300.415.000.000 369.305.000.000 448.232.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 154.660.000.000 83.945.000.000 95.875.000.000 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 140.420.000.000 321.980.000.000 237.905.000.000 PT Bank Danamon IndonesiaTbk PT Bank OCBC NISP Tbk 80.000.000 - 14.090.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

375.580.000.000 168.125.000.000

-

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

Dalam Dolar AS In US Dollar

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. US$ 10.261.000 (2010: US$ 1.529.000 dan 2009: US$ 226.000)

93.046.748.000 13.747.239.000

2.124.400.000

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

US$ 10,261,000 (2010: US$ 1,529,000 and

2009: US$ 226,000) PT Bank OCBC NISP Tbk

US$ 4.480.000 (2010: US$ 12.720.000 dan 2009: US$ 6.180.000)

40.624.640.000 114.365.520.000

58.092.000.000

PT Bank OCBC NISP Tbk US$ 4,480,000

(2010: US$ 12,720,000 and 2009: US$ 6,180,000)

PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 3.700.000 (2010: US$ 72.000 dan 2009:US$ 2.300.000)

33.551.600.000 647.352.000

21.620.000.000

PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 3,700,000

(2010: US$ 72,000 and 2009: US$ 2,300,000)

PT Bank Central Asia Tbk US$ 1.170.000 (2010: US$ 2.232.000 dan 2009: US$ 7.485.000)

10.609.560.000 20.067.912.000

70.359.000.000

PT Bank Central Asia Tbk US$ 1,170,000

(2010: US$ 2,232,000 and 2009: US$ 7,485,000)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 1.020.000

(2010: US$ 11.200 dan 2009: US$ 5.135.000)

9.249.360.000 100.699.200

48.269.000.000

PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 1.020.000

(2010: US$ 11,200 and 2009: US$ 5,135,000)

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$ 55.000)

-

494.505.000

-

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$ 55,000)

Dipindahkan 1.511.821.580.000 1.303.603.227.200 1.001.436.400.000 Brought forward

106 107

Page 56: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/41 Exhibit E/41

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, sewa, serta transaksi keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Kelompok Usaha.

Piutang dan utang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Utang Usaha” (masing-masing Catatan 6 dan 14), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties, which principally consist of sales, purchases, rentals, management services, repairs and maintenance, security management, leasing, and financing transactions. The subject entities are considered related parties to the Group in view of common ownership and/or management.

The account balances with related parties arising from trade transactions are presented as part of “Trade Receivables” or “Trade Payables” (Notes 6 and 14, respectively), while those arising from non-trade transactions are detailed below according to their account classifications/ presentation in the consolidated statements of financial position.

Penjualan kepada pihak-pihak berelasi adalah sekitar 0,04% dan 0,20% dari penjualan neto konsolidasian, sedangkan pembelian dari pihak-pihak berelasi adalah sekitar 0,12% dan 1,21% dari total pembelian konsolidasian, masing-masing untuk tahun 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010. Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama setahun kepada dan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Sales to related parties accounted for about 0.04% and 0.20% of consolidated net sales, while purchases from related parties accounted for about 0.12% and 1.21% of consolidated total purchases, in 31 December 2011 and 31 December 2010, respectively. Sales and purchases of finished goods, raw materials and packaging materials to and from related parties are summarized as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 Penjualan: Sales: PT Polari Limunusainti - 6.603.821.791 PT Polari Limunusainti PT Beiersdorf Indonesia 2.116.808.640 1.286.289.792 PT Beiersdorf Indonesia PT Kendaga Isi Mulia - 1.079.772.169 PT Kendaga Isi Mulia PT Tri Nagaharda Satria - 1.053.493.683 PT Tri Nagaharda Satria Lain-lain (kurang dari Rp 1 miliar) - 150.463.117 Others (below Rp 1 billion) T o t a l

2.116.808.640

10.173.840.552

T o t a l

Pembelian: Purchases: PT Polari Limunusainti - 33.732.337.927 PT Polari Limunusainti PT Beiersdorf Indonesia 4.261.953.061 3.829.343.923 PT Beiersdorf Indonesia T o t a l

4.261.953.061

37.561.681.850

T o t a l

Transaksi-transaksi lain di luar usaha dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 25e.

Other non-trade transactions with related parties are disclosed in Note 25e.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/40 Exhibit E/40

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. INVESTASI JANGKA PENDEK, NETO 5. SHORT-TERM INVESTMENTS, NET

Akun ini merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dan obligasi korporasi dengan tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar 7,4% - 11,3%. Investasi jangka pendek ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Laba neto yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar dari investasi jangka pendek ini adalah sekitar Rp 933 juta pada tanggal 31 Desember 2011, Rp 1,4 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 dan sekitar Rp 649 juta pada tanggal 31 Desember 2009, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Laba yang Belum Direalisasi atas Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, Neto” pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

This account is an investment in the form of Fixed Rate Government Securities (SUN FR) issued by the Government of Indonesia and corporate bond with annual coupon rate (coupon rate) of about 7,4% - 11,3%. Short-term investments are stated at their market value at December 31, 2011, 2010 and 2009. Unrealized net gains on the appreciation in market value of these short-term investments is approximately Rp 933 million as of 31 Desember 2011, approximately Rp 1.4 billion as of 31 December 2010 and approximately Rp 649 million as of 31 December 2009, which is presented as a separate part of equity in the consolidated statements of financial position as " Unrealized Gain on Changes in Fair Value of Available-for Sale Financial, Net’ the consolidated statements of financial position.

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak ketiga Third parties Pelanggan dalam negeri 591.870.574.483 526.026.844.135 455.602.693.835 Domestic customers Pelanggan luar negeri 7.198.311.537 9.619.638.133 8.453.546.242 Overseas customers

Sub-total 599.068.886.020 535.646.482.268 464.056.240.077 Sub-total Pihak–pihak berelasi Related parties

(Catatan 7) (Note 7) PT Kendaga Isi Mulia - 181.726.175 296.582.693 PT Kendaga Isi Mulia Lain-lain (masing-masing di Others (each below

bawah Rp 1 miliar) 268.577.331 322.264.018 274.891.420 Rp 1 billion) Sub-total 268.577.331 503.990.193 571.474.113 Sub-total

T o t a l 599.337.463.351 536.150.472.461 464.627.714.190 T o t a l

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha.

Based on the review of the status of individual receivable accounts at end of year, management is of the opinion that all of the above trade receivables are fully collectible and no provision is necessary.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the aging analysis of the above trade receivables is as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Belum jatuh tempo 513.780.085.810 459.173.072.082 400.138.535.070 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:

1 – 30 hari 69.242.270.876 63.746.800.094 53.486.750.744 1 – 30 days 31 – 60 hari 6.839.221.271 6.528.669.074 5.740.673.164 31 – 60 days 61 – 90 hari 2.164.553.622 1.013.987.733 1.388.556.649 61 – 90 days Lebih dari 90 hari 7.311.331.772 5.687.943.478 3.873.198.563 Above 90 days

T o t a l

599.337.463.351

536.150.472.461

464.627.714.190

T o t a l

108 109

Page 57: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/43 Exhibit E/43

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. PERSEDIAAN, NETO 8. INVENTORIES, NET

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Barang jadi 582.254.914.270 471.072.859.657 468.487.433.481 Finished goods Barang dalam proses 20.606.297.227 21.155.404.063 16.767.181.311 Work in process Bahan baku dan pembantu 107.172.966.353 92.147.295.941 90.353.796.486 Raw materials and supplies Suku cadang 2.242.100.381 1.564.208.095 1.375.842.090 Spare parts Barang dalam perjalanan 15.441.286.347 13.465.215.130 11.793.377.713 Materials in-transit T o t a l

727.717.564.578

599.404.982.886

588.777.631.081

T o t a l

Penyisihan persediaan usang

( 1.374.177.906

)(

3.943.599.461

)(

3.717.416.846

)

Allowance for inventory obsolescence

N e t o

726.343.386.672

595.461.383.425

585.060.214.235

N e t

Analisa perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of allowance for inventory obsolescence is as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Saldo awal tahun 3.943.599.461 3.717.416.846 3.754.788.304 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan 3.965.321.864

9.409.590.448

7.640.187.850

Provisions made during the year

Penghapusan persediaan ( 6.534.743.419)( 9.183.407.833 )( 7.677.559.308 ) Inventories written-off

Saldo akhir tahun

1.374.177.906

3.943.599.461

3.717.416.846

Ending balance Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai persediaan. Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 744 miliar pada tanggal 31 Desember 2011, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

Management is of the opinion that the above allowance for inventory obsolescence is adequate to cover any possible losses that may arise from the decline in value of the inventories. Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of approximately Rp 744 billion as of 31 December 2011, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.

9. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA

9. PREPAID TAXES AND EXPENSES AND OTHER CURRENT ASSETS

Akun ini terutama merupakan iklan dan promosi dibayar di muka, uang muka pembelian dan pajak dibayar di muka.

This account mainly consists of prepaid advertising and promotions, advances for purchases and prepaid taxes.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/42 Exhibit E/42

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Rincian saldo transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The balances of accounts with related parties arising from the above-mentioned non-trade transactions are as follows:

Persentase terhadap Total Aset/ Liabilitas/

Percentage to Total Assets/ Liabilities (%)

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Aset Lancar Current Assets Piutang lain-lain, Pihak Other Receivables -

berelasi Related Parties Lain-lain (masing-masing di Others (each below

bawah Rp 1 miliar) 311.085.460 203.995.601 632.258.426 0,01 0,01 0,02 Rp 1 billion)

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Utang lain-lain, Pihak Other Payables -

berelasi Related Parties PT Tempo Realty 2.010.207.119 - - 0,16 - - PT Tempo Realty PT Bogamulia Nagadi 1.075.975.431 3.043.525.804 2.424.861.837 0,09 0,33 0,30 PT Bogamulia Nagadi PT Tempo Centra

Management

84.875.603

1.267.183.403

1.420.004.683

0,007

0,14 0,17 PT Tempo Centra

Management Lain-lain (masing-masing di Others (each below

bawah Rp 1 miliar) 1.119.252.863 2.995.633.774 1.642.130.469 0,09 0,32 0,20 Rp 1 billion) T o t a l 4.290.311.016 7.306.342.981

5.486.996.989

0,35

0,79

0,67

T o t a l

Utang Sewa

Obligations Under Capital Lease

PT Tempo Utama Finance PT Tempo Utama (Catatan 11) Finance (Note 11)

Bagian jatuh tempo dalam satu Tahun

1.161.293.967

1.721.383.445

1.596.931.592

0,09

0,18 0,19

Current portion

Bagian jangka panjang

2.355.894.975

3.517.188.943

5.238.572.395

0,19

0,38

0,64

Long-term portion

Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali liabilitas sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF).

All of the above accounts are non-interest bearing, except for the leasing obligations to PT Tempo Utama Finance (TUF).

110 111

Page 58: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/45 Exhibit E/45

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (Continued)

2 0 0 9

Produk utama atau kegiatan/

Principal product or activity

Kedudukan/ Place of domicile

Total saham/ Number

of shares owned

Persentase pemilikan/ Percentage

of ownership

Biaya perolehan/

Cost

Akumulasi bagian atas laba neto

entitas asosiasi, Neto/

Accumulated equity in net earnings of associated

companies, Net

Nilai tercatat/ Carrying value

Perusahaan asosiasi/Associated company

PT Beiersdorf Indonesia

Perawatan Kesehatan/ Health Care

Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 12.697.122.705 *) 22.447.122.705

Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale

PT Bina Mulia Manunggal

Penyewaan Gedung/ Building Rental

Jakarta 5.000 1,44% 24.588.968.870 - 24.588.968.870

PT Adijaya Gemilang Utama

Perdagangan/ Trading

Jakarta 1 0,02% 1.000.000 - 1.000.000

T o t a l

34.339.968.870

12.697.122.705

47.037.091.575

*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari

entitas asosiasi sejumlah Rp 12,06 miliar. *) Net of cumulative cash dividends received from the investee

amounting to Rp 12.06 billion.

Rincian bagian atas laba neto entitas asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 terdiri dari:

The details of the related equity shares in net earnings of associated companies for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

PT Beiersdorf Indonesia PT Beiersdorf IndonesiaBagian atas laba neto entitas asosiasi

3.399.999.400

7.417.218.000

5.349.312.600

Equity shares in net earnings of Associated companies

Dikurangi amortisasi selisih

lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset neto entitas asosiasi

-

(

396.359.928

)( 396.359.928

)

Less amortization of excess of investment cost over fair

values of underlying net assets of associated

companies N e t o

3.399.999.400

7.020.858.072

4.952.952.672

N e t

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/44 Exhibit E/44

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. PENYERTAAN SAHAM 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2 0 1 1

Produk utama atau kegiatan/

Principal product or

activity

Kedudukan/ Place of domicile

Total saham/ Number of

shares owned

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Biaya perolehan/

Cost

Akumulasi bagian atas laba neto

entitas asosiasi, Neto/ Accumulated

equity in net earnings of associated

companies, Net

Nilai tercatat/ Carrying value

Perusahaan asosiasi/Associated company

PT Beiersdorf Indonesia

Perawatan Kesehatan/ Health Care

Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 10.351.449.176 *) 20.101.449.176

Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale

PT Bina Mulia Manunggal

Penyewaan Gedung/ Building Rental

Jakarta 5.000 1,44% 24.588.968.870 - 24.588.968.870

PT Adijaya Gemilang Utama

Perdagangan/ Trading

Jakarta 1 0,02% 1.000.000 - 1.000.000

T o t a l

34.339.968.870

10.351.449.176

44.691.418.046

*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari

perusahaan asosiasi sejumlah Rp 7,4 miliar. *) Net of cumulative cash dividends received from the

investee amounting to Rp 7.4 billion.

2 0 1 0

Produk utama atau kegiatan/

principal product or

activity

Kedudukan/ Place of domicile

Total saham/ Number of

shares owned

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Biaya perolehan/

cost

Akumulasi bagian atas laba neto

entitas asosiasi, Neto/ Accumulated

equity in net earnings of associated

companies, Net

Nilai tercatat/ Carrying value

Perusahaan asosiasi/Associated company

PT Beiersdorf Indonesia

Perawatan Kesehatan/ Health Care

Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 14.368.667.773 *) 24.118.667.773

Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale

PT Bina Mulia Manunggal

Penyewaan Gedung/ Building Rental

Jakarta 5.000 1,44% 24.588.968.870 - 24.588.968.870

PT Adijaya Gemilang Utama

Perdagangan/ Trading

Jakarta 1 0,02% 1.000.000 - 1.000.000

T o t a l

34.339.968.870

14.368.667.773

48.708.636.643

*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari

perusahaan asosiasi sejumlah Rp 5,3 miliar. *) Net of cumulative cash dividends received from the

investee amounting to Rp 5.3 billion.

112 113

Page 59: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/47 Exhibit E/47

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

2 0 1 0

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Reklasifikasi/

Additions/ Reclassifications

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/

Reclassifications Saldo akhir/

Ending balance 2 0 1 0 Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas tanah 169.400.164.131 - 214.755.000 169.185.409.131 Land and landrights Bangunan dan prasarana 245.574.684.344 11.443.413.154 101.845.958 256.916.251.540 Buildings and improvements Instalasi 64.671.874.962 2.989.072.671 ( 35.781.871 ) 67.696.729.504 Installations Mesin dan peralatan 320.779.916.097 42.570.052.028 ( 41.450.000 ) 363.391.418.125 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor

189.307.342.181

18.184.623.974

4.650.770.014

202.841.196.141

Furniture, fixtures and office equipment

Kendaraan 156.770.874.060 44.377.606.652 20.770.678.596 180.377.802.116 Transportation equipment Sub-total 1.146.504.855.775 119.564.768.479 25.660.817.697 1.240.408.806.557 Sub-total Aset sewa Assets Under Capital Lease Bangunan dan prasarana 16.888.113 - - 16.888.113 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - 8.620.478.400 Machinery and equipment Peralatan dan perabot Furniture, fixtures and office

kantor 174.552.166 - - 174.552.166 equipment Kendaraan 2.198.537.944 - - 2.198.537.944 Transportation equipment Sub-total 11.010.456.623 - - 11.010.456.623 Sub-total

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Tanah dan hak atas tanah - 6.334.609.297 - 6.334.609.297 Land and landrights Bangunan dan prasarana 975.967.386 11.686.784.434 8.532.859.419 4.129.892.401 Buildings and improvements Mesin dan peralatan - 352.410.137 69.200.000 283.210.137 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor

-

60.702.644

55.202.644

5.500.000

Furniture, fixtures and office equipment

Sub-total

975.967.386

18.434.506.512

8.657.262.063

10.753.211.835

Sub-total

Total Nilai Tercatat 1.158.491.279.784 137.999.274.991 34.318.079.760 1.262.172.475.015 Total Carrying Value

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationPemilikan langsung Direct acquisitionsTanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan prasarana 79.752.239.189 15.445.473.213 76.414.977 95.121.297.425 Buildings and improvementsInstalasi 22.310.860.937 2.490.392.513 9.671.760 24.791.581.690 InstallationsMesin dan peralatan 110.317.893.634 16.664.317.875 10.451.299 126.971.760.210 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office

kantor 144.674.762.153 19.639.812.466 3.526.809.648 160.787.764.971 equipment Kendaraan 83.879.238.308 19.319.228.402 12.990.957.130 90.207.509.580 Transportation equipment

Sub-total 440.954.840.320 73.559.224.469 16.614.304.814 497.899.759.975 Sub-total

Aset Sewa Assets Under Capital LeaseBangunan dan prasarana 16.888.107 - - 16.888.107 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 722.404.017 574.698.564 - 1.297.102.581 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office

kantor 174.552.046 - - 174.552.046 equipment Kendaraan 1.619.288.888 376.687.085 - 1.995.975.973 Transportation equipment Sub-total 2.533.133.058 951.385.649 - 3.484.518.707 Sub-total Total Akumulasi Total Accumulated

Penyusutan 443.487.973.378 74.510.610.118 16.614.304.811 501.384.278.682 Depreciation Nilai Buku 715.003.306.406 760.788.196.333 Net Book Value

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/46 Exhibit E/46

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

Akun ini terdiri dari: The details of this account are as follows:

2 0 1 1

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Reklasifikasi/

Additions/ Reclassifications

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/

Reclassifications Saldo akhir/

Ending balance 2 0 1 1 Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas tanah 169.185.409.131 2.296.126.587 - 171.481.535.718 Land and landrights Bangunan dan prasarana 256.916.251.540 52.469.186.677 336.683.474 309.048.754.743 Buildings and improvements Instalasi 67.696.729.504 8.128.678.085 107.539.500 75.717.868.089 Installations Mesin dan peralatan 363.391.418.125 350.704.260.963 255.379.764.155 458.715.914.933 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor

202.841.196.141

37.074.351.226

5.448.667.166

234.466.880.201

Furniture, fixtures and office equipment

Kendaraan 180.377.802.116 46.588.570.131 13.490.554.746 213.475.817.501 Transportation equipment Sub-total 1.240.408.806.557 497.261.173.669 274.763.209.041 1.462.906.771.185 Sub-total Aset sewa Assets Under Capital Lease Bangunan dan prasarana 16.888.113 - 16.888.113 - Buildings and improvements Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - 8.620.478.400 Machinery and equipment Peralatan dan perabot Furniture, fixtures and office

kantor 174.552.166 - 174.552.166 - Equipment Kendaraan 2.198.537.944 - 111.944.444 2.086.593.500 Transportation equipment Sub-total 11.010.456.623 - 303.384.723 10.707.071.900 Sub-total

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Tanah dan hak atas tanah 6.334.609.297 500.000.000 6.834.609.297 - Land and landrights Bangunan dan prasarana 4.129.892.401 72.352.110.498 39.652.914.219 36.829.088.680 Buildings and improvements Instalation - 217.000.000 217.000.000 Mesin dan peralatan 283.210.137 3.677.177.599 251.603.748 3.708.783.988 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor

5.500.000

-

5.500.000

-

Furniture, fixtures and office equipment

Sub-total

10.753.211.835

76.746.288.097

46.744.627.264

40.754.872.668

Sub-total

Total Nilai Tercatat 1.262.172.475.015 574.007.461.766 *) 321.811.221.028 1.514.368.715.753 Total Carrying Value

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationPemilikan langsung Direct acquisitionsTanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan prasarana 95.121.297.425 20.993.187.151 156.939.821 115.957.544.755 Buildings and improvementsInstalasi 24.791.581.690 4.583.278.759 19.416.854 29.355.443.595 InstallationsMesin dan peralatan 126.971.760.210 58.871.839.871 927.926.853 184.915.673.228 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office

kantor 160.787.764.971 22.391.383.032 4.946.923.214 178.232.224.781 equipment Kendaraan 90.207.509.580 34.295.491.680 8.613.845.605 115.889.155.655 Transportation equipment

Sub-total 497.899.759.975 141.135.180.485 14.665.052.347 624.369.888.113 Sub-total

Aset Sewa Assets Under Capital LeaseBangunan dan prasarana 16.888.107 - 16.888.107 - Buildings and improvementsMesin dan peralatan 1.297.102.581 574.698.564 - 1.871.801.082 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office

kantor 174.552.046 - 174.552.046 - equipment Kendaraan 1.995.975.973 108.026.235 111.944.444 1.992.057.827 Transportation equipment Sub-total 3.484.518.707 682.724.799 303.384.597 3.863.858.909 Sub-total Total Akumulasi Total Accumulated

Penyusutan 501.384.278.682 141.817.905.284*) 14.968.436.944 628.233.747.022 Depreciation Nilai Buku 760.788.196.333 886.134.968.731 Net Book Value *) Termasuk saldo awal nilai tercatat PLI sebesar

Rp 75.042.386.917 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 43.596.793.529.

*) Including the beginning balance of carrying value of PLI

amounting to Rp 75.042.386.917 and accumulated depreciation amounting to Rp 43.596.793.529.

114 115

Page 60: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/49 Exhibit E/49

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) 2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Beban pabrikasi 32.639.539.215 23.698.136.064 21.560.538.204 Manufacturing overhead Beban penjualan 34.977.265.810 28.162.338.566 26.805.579.982 Selling expenses Beban umum dan

administrasi 30.130.203.546 22.482.292.058 21.663.086.308 General and administrative

expenses Lain-lain - 167.843.430 183.983.256 Other expenses

T o t a l 98.221.111.755 74.510.610.118 70.213.187.750

T o t a l Nilai buku aset tetap PM, SUT dan SFF yang disusutkan dengan metode saldo menurun ganda masing-masing adalah sekitar 5,22%, 5,98% dan 6,62% dari jumlah nilai buku aset tetap konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Kelompok Usaha memiliki hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” atau “HGB”, dengan sisa hak secara legal berkisar antara 2 sampai dengan 28 tahun. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

The combined carrying values of the property, plant and equipment of PM, SUT and SFF, which are being depreciated using the double-declining balance method, accounted for approximately 5.22%, 5.98% and 6.62% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively.

The Group’s titles of ownership on its landrights are all in the form of “Usage Right for Building” or “Hak Guna Bangunan” (“HGB”), with remaining legal terms ranging from 2 to 28 years. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon their expirations.

Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 1.149 miliar pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Property, plant and equipment, except land and landrights, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks) with a total coverage amount of approximately Rp 1,149 billion as of 31 December 2011, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.

Penambahan aset tetap seperti diperlihatkan tabel di atas termasuk reklasifikasi aset sewa guna usaha dan aset dalam penyelesaian masing-masing total Rp 574,01 miliar pada tahun 2011, Rp 137,99 miliar pada tahun 2010 dan Rp 163,91 miliar pada tahun 2009.

The additions to property, plant and equipment shown in the foregoing table include reclassifications from assets under capital leases and constructions in progress totaling Rp 574.01 billion in 2011, Rp 137.99 billion in 2010 and Rp 163.91 billion in 2009, respectively.

Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, Kelompok Usaha melakukan penjualan aset tetap dengan nilai buku masing-masing sejumlah Rp 6,7 miliar, Rp 8,8 miliar dan Rp 9,7 miliar, yang menghasilkan laba penjualan aset tetap masing-masing sejumlah Rp 912,08 juta, 2,8 miliar dan Rp 1,5 miliar.

In 2011, 2010 and 2009, the Group sold property and equipment with a combined net book value of Rp 6.7 billion, Rp 8.8 billion and Rp 9.7 billion, respectively. The related net gains realized from the said sales of fixed assets amounted to Rp 912.08 million, Rp 2.8 billion and Rp 1.5 billion, respectively.

Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Kelompok Usaha di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Kelompok Usaha tersebut.

The Group management is of the opinion that the carrying values of all the Group’s assets are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in asset values is necessary.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/48 Exhibit E/48

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

2 0 0 9

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Reklasifikasi/

Additions/ Reclassifications

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/

Reclassifications Saldo akhir/

Ending balance 2 0 0 9Nilai tercatat Carrying valuePemilikan langsung Direct acquisitionsTanah dan hak atas tanah 173.316.756.403 1.237.077.750 5.153.670.022 169.400.164.131 Land and landrights Bangunan dan prasarana 208.228.254.393 38.785.272.521 1.438.842.570 245.574.684.344 Buildings and improvementsInstalasi 62.973.800.649 1.816.930.922 118.856.609 64.671.874.962 InstallationsMesin dan peralatan 284.008.703.564 45.487.949.755 8.716.737.222 320.779.916.097 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot kantor

173.830.355.469

21.754.922.638

6.277.935.926

189.307.342.181

Furniture, fixtures and office equipment

Kendaraan 146.390.723.451 30.328.459.878 19.948.309.269 156.770.874.060 Transportation equipment Sub-total 1.048.748.593.929 139.410.613.464 41.654.351.618 1.146.504.855.775 Sub-total Aset sewa Assets Under Capital LeaseBangunan dan prasarana 122.138.100 - 105.249.987 16.888.113 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 2.895.478.400 5.725.000.000 - 8.620.478.400 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office

kantor 308.948.517 - 134.396.351 174.552.166 equipment Kendaraan 2.115.383.993 313.617.360 230.463.409 2.198.537.944 Transportation equipment Sub-total 5.441.949.010 6.038.617.360 470.109.747 11.010.456.623 Sub-totalAset dalam Penyelesaian Construction in ProgressBangunan dan prasarana 4.806.030.554 16.905.046.112 20.735.109.280 975.967.386 Buildings and improvementsInstalasi - 32.504.000 32.504.000 - InstallationsMesin dan peralatan - 626.260.770 626.260.770 - Machinery and equipmentPeralatan dan perabot kantor

-

417.291.035

417.291.035

-

Furniture, fixtures and office equipment

Kendaraan - 14.000.000 14.000.000 - Transportation equipment Sub-total 4.806.030.554 17.995.101.917 21.825.165.085 975.967.386 Sub-total Total Nilai Tercatat 1.058.996.573.493 163.444.332.741 63.949.626.450 1.158.491.279.784 Total Carrying Value Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationPemilikan langsung Direct acquisitionsTanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan prasarana 65.889.270.691 13.757.718.511 ( 105.249.987 ) 79.752.239.189 Buildings and improvementsInstalasi 20.011.709.137 2.418.008.409 118.856.609 22.310.860.937 InstallationsMesin dan peralatan 96.031.106.861 14.582.196.434 295.409.661 110.317.893.634 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office

kantor 128.956.302.616 22.136.957.769 6.418.498.232 144.674.762.153 equipment Kendaraan 80.757.910.229 16.582.209.210 13.460.881.131 83.879.238.308 Transportation equipment

Sub-total 391.666.145.633 69.477.090.333 20.188.395.646 440.954.840.320 Sub-total

Aset sewa Assets Under Capital LeaseBangunan dan prasarana 122.138.094 - 105.249.987 16.888.107 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 402.149.775 320.254.242 - 722.404.017 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and

kantor 308.948.397 - 134.396.351 174.552.046 office equipment Kendaraan 1.433.909.122 415.843.175 230.463.409 1.619.288.888 Transportation equipment Sub-total 2.267.145.388 736.097.417 470.109.747 2.533.133.058 Sub-totalTotal Akumulasi Total Accumulated

Penyusutan 393.933.291.021 70.213.187.750 20.658.505.393 443.487.973.378 Depreciation Nilai Buku 665.063.282.472 715.003.306.406 Net Book Value

Total beban penyusutan aset tetap masing-masing adalah sejumlah Rp 141.817.905.284, Rp 74.510.610.115 dan Rp 70.213.187.750 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:

Depreciation of property, plant and equipment amounted to Rp 141,817,905,284, Rp 74,510,610,115 and Rp 70,213,187,750 for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively, which were charged to operations as part of the following:

116 117

Page 61: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/51 Exhibit E/51

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. GOODWILL 12. GOODWILL

Analisa saldo atas akun ini pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

An analysis of the balance of this account as of 31 December 2011, 2010 and 2009 is as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Biaya perolehan C o s t Saldo awal tahun 123.791.218.290 123.791.218.290 200.751.519.944 Balance at beginning year

Pengurangan tahun berjalan (Catatan 2b)

( 2.884.044.720

)

-

( 76.960.301.654

)

Deduction in current year (Note 2b)

Saldo akhir tahun 120.907.173.570 123.791.218.290 123.791.218.290 Balance at end of year

Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Saldo awal tahun 97.736.137.872 91.241.630.516 129.985.970.705 Balance at beginning of year Amortisasi tahun berjalan - 6.494.507.356 6.149.169.100 Amortization during the year Pengurangan tahun berjalan (Catatan 2b)

-

-

( 44.893.509.289

)

Deduction in current year (Note 2b)

Saldo akhir tahun

97.736.137.872

97.736.137.872

91.241.630.516

Balance at end of year

N e t o

23.171.035.698

26.055.080.418

32.549.587.774

N e t

13. UTANG BANK 13. BANK LOANS

Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (termasuk US$ 5.000.000 pada tahun 2011, US$ 6.000.000 2010 dan US$ 2.000.000 pada tahun 2009)

90.340.000.000

103.946.000.000

38.800.000.000

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ

Ltd., Jakarta (includes US$ 5,000,000 in 2011

US$ 6,000,000 in 2010 and US$ 2,000,000 in 2009)

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 49.400.000.000 9.402.997.702 24.800.000.000 Banking Corporation Ltd.

T o t a l

139.740.000.000

113.348.997.702

63.600.000.000

T o t a l

Utang bank tersebut dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:

The above loans bear annual interest at the following rates:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Rupiah 9,1% - 9,9% 9,5% - 10,3% 10,0% - 14,0% Rupiah Dolar AS 2,3% - 2,4% 2,3% 2,3% - 3,0% US Dollar

Pinjaman dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman entitas anak tertentu dari beberapa fasilitas yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak tertentu dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 40 miliar dan US$ 8,5 juta. Pada bulan April 2010, jumlah fasilitas maksimum ini berubah menjadi Rp 75 miliar dan US$ 11 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “comfort letter” sehubungan dengan saldo pinjaman entitas anak tertentu tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2012.

The loan from The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta, represents outstanding loan of a certain subsidiary drawn from some facilities obtained by the Company and a certain subsidiary from the said bank, which have maximum limits of Rp 40 billion and US$ 8.5 million. In April 2010, the maximum facility amount was changed to Rp 75 billion and US$ 11 million. The Company has issued a comfort letter in relation to the outstanding amount drawn by certain subsidiary. The aforementioned facilities will mature in May 2012.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/50 Exhibit E/50

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Entitas Anak tertentu melakukan perjanjian sewa (capital lease) aset tetap tertentu dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun, yang akan berakhir pada berbagai tanggal. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Certain Subsidiaries have capital lease commitments covering certain property and equipment, with terms ranging from three (3) to five (5) years, and expiring on various dates. Future minimum lease payments required under the said lease commitments as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:

T a h u n 2 0 1 1 2 0 1 0

2 0 0 9

Y e a r s

2009 - - 123.364.999 2009 2010 - - 2.329.878.378 2010 2011 - 2.268.599.932 2.264.710.107 2011 2012 1.548.738.121 1.551.790.569 1.525.911.432 2012 2013 1.526.469.921 1.528.504.646 1.481.932.800 2013 2014 1.111.449.600 1.111.449.855 1.111.449.856 2014 T o t a l 4.186.657.642 6.460.345.002 8.837.247.572 T o t a l Dikurangi bunga yang belum

jatuh tempo ( 558.307.775

)

( 1.051.806.610

)

( 1.732.717.194

)

Less amounts applicable to interest

Nilai sekarang dari pembayaran minimum Present value of future

di masa yang akan datang 3.628.349.867 5.408.538.392 7.104.530.378 minimum lease payments Jatuh tempo dalam

satu tahun ( 1.230.364.939

)

( 1.783.241.146

)

( 1.705.456.003

)

Current portion

Bagian jangka panjang

2.397.984.928

3.625.297.246

5.399.074.375

Long-term portion

118 119

Page 62: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/53 Exhibit E/53

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Dalam Rupiah (Lanjutan) In Rupiah (Continued)

Pindahan 415.130.443.517 288.459.904.126 321.373.161.184 Carried forward PT Dynaplast Tbk 1.175.511.096 432.780.128 1.539.407.621 PT Dynaplast Tbk PT Multi Saka Abadi 1.036.421.891 370.521.574 1.818.561.853 PT Multi Saka Abadi PT Unilever Indonesia Tbk 1.000.512.423 - - PT Unilever Indonesia Tbk PT Amcor Flexibles Indonesia (d/h PT Flexipack)

-

468.521.166

1.373.814.006

PT Amcor Flexibles Indonesia (Formerly PT Flexipack)

PT Aventis Pharma - - 3.268.203.128 PT Aventis Pharma Lain-lain (masing-masing di Others (each below

bawah Rp 1 miliar) 75.436.319.424 53.172.316.355 55.764.853.700 Rp 1 billion)

Dalam Dolar AS In US Dollar Eli Lily Export S.A US$ 1.764.479 (2010: US$ 1.864.156 dan 2009: US$ 1.658.808)

27.077.415.525 16.760.629.832 15.592.798.490

Eli Lily Export S.A US$ 1,764,479 (2010: US$ 1,864,156 and 2009: US$ 1,658,808)

Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2.743.079 (2010: 1.954.921 dan 2009: 1.267.777)

24.874.244.240

17.576.695.010

11.917.102.881

Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2,743,079 (2010:

1,954,921 and 2009: 1,267,777)

Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 812.476 (2010: US$ 619.949 dan 2009: US$ 377.099)

7.367.530.193 5.573.959.301 3.544.729.848

Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 812,476 (2010:

US$ 619,949 and 2009: US$ 377,099)

PT Essence Indonesia US$ 169.289 (2010: US$ 131.132 dan 2009: US$ 91.807)

1.535.112.208

1.179.005.754

862.985.800

PT Essence Indonesia US$ 169,289 (2010:

US$ 131,132 and 2009: US$ 91,807)

PT Finzelbergsi Nach Folger US$ 160.875

1.458.814.500

-

-

PT Finzelbergsi Nach Folger US$ 160,875

Dalam Baht In Thailand Baht

Milott Labora Co., Ltd. THB 5.881.599 (2010: THB 4.725.481 dan 2009: THB 2.999.872)

1.679.843.410

1.411.312.096

846.054.030

Milott Labora Co., Ltd. THB 5,881,599 (2010: THB 4,725,481 and

2009: THB 2,999,872) Dalam SGD In Singapore Dollar

Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 747.887 (2010: SGD 1.021.342 dan 2009: SGD 587.755)

5.216.013.042

7.129.587.805

3.937.088.757

Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 747,887 (2010: SGD 1,021,342 dan 2009:

SGD 587,755) Dalam mata uang asing lainnya In other foreign currencies

Lain-lain (masing-masing di Others bawah Rp 1 miliar) 9.906.048.036 19.294.167.158 17.731.058.139 (each below Rp 1 billion)

Sub-total 572.894.229.505 411.829.400.305 439.569.819.437 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7)

PT Beiersdorf Indonesia 1.451.784.097 977.587.608 1.125.549.544 PT Beiersdorf Indonesia PT Polari Limunusainti - 5.826.958.766 4.367.390.041 PT Polari Limunusainti

Sub-total

1.451.784.097

6.804.546.374

5.492.939.585

Sub-total

T o t a l

574.346.013.602

418.633.946.679

445.062.759.022

T o t a l

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/52 Exhibit E/52

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANK LOANS (Continued)

Pada tahun 2010 fasilitas dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan beberapa fasilitas gabungan yang diberikan kepada Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 50,5 miliar dan US$ 4 juta. Berkaitan dengan fasilitas tersebut, Perusahaan mengeluarkan “Corporate Guarantee” atas fasilitas yang digunakan oleh Entitas anak tertentu. Pada tahun 2011, fasilitas tersebut diatas mengalami beberapa perubahan, yang terakhir pada bulan November 2011, yaitu jumlah fasilitas maksimum berubah menjadi Rp 175,5 miliar dan US$ 6 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “Comfort Letter” sebagai pengganti “Corporate Guarantee” sehubungan dengan fasilitas ini yang akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2012.

In 2010 the facilities from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) represent some joint facilities of the Company and certain Subsidiaries obtained from the said bank, which have combined maximum limits of Rp 50,5 billion and US$ 4 million. In relation to these facilities, the Company issued a Corporate Guarantee for the drawdowns made by certain Subsidiaries from the said facilities. In 2011, the above mentioned facilities have been amended from time to time, the latest was in November 2011, in which the maximum facility limit changed to Rp 175.5 billion and US$ 6 million. The Company has issued a “Comfort Letter" as a replacement of "Corporate Guarantee" related to the said facilities. These facilities will be mature on October 2012.

14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES

Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

Trade payables mainly represent liabilities arising from purchases of raw materials and finished goods from several local and foreign suppliers; purchases of advertising and promotion materials and services; and purchases of other services. The details of this account are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak ketiga Third parties Dalam Rupiah In Rupiah

PT Nutricia Indonesia Sejahtera

178.563.990.735

121.237.633.202

74.305.383.659

PT Nutricia Indonesia Sejahtera

PT Dentsu Young 70.771.173.586 - - PT Dentsu Young PT Boehringer Ingelheim 55.850.466.618 52.837.344.233 35.445.677.012 PT Boehringer Ingelheim PT Merck Indonesia Tbk 55.265.917.428 37.940.841.092 126.257.054.703 PT Merck Indonesia Tbk PT Roche Indonesia 34.380.950.032 34.174.854.994 36.346.043.656 PT Roche Indonesia PT Kangar Consolidated Indonesia

2.448.355.140

2.854.475.910

2.825.948.290

PT Kangar Consolidated Indonesia

PT Menjangan Sakti 2.225.933.650 209.580.802 86.928.292 PT Menjangan Sakti PT Pura Barutama 2.012.983.543 2.239.429.547 4.457.755.347 PT Pura Barutama PT Asian Agro Agung Jaya 1.945.730.600 1.437.769.625 1.658.959.550 PT Asian Agro Agung Jaya PT Palko Sari Eka 1.670.680.000 740.096.506 179.949.693 PT Palko Sari Eka PT Global Chemindo

Megatrading

1.572.809.991

220.465.073

976.142.439 PT Global Chemindo

Megatrading PT Symrise 1.461.825.607 616.921.943 1.176.406.015 PT Symrise PT Topan Sampurna 1.145.956.778 909.635.828 1.126.059.431 PT Topan Sampurna PT Dainippon 1.097.935.200 1.321.472.656 520.133.720 PT Dainippon PT Cahaya Bumi Cemerlang 1.002.976.813 512.118.272 83.659.151 PT Cahaya Bumi Cemerlang CV Mediatama Perkasa 990.637.407 808.336.309 1.538.164.410 CV Mediatama Perkasa PT Supernova Flexible Packaging

931.175.905

688.329.400

1.917.718.601

PT Supernova Flexible Packaging

PT Phyto Kemo Agung Farma 870.507.065 1.222.665.840 1.063.269.096 PT Phyto Kemo Agung Farma PT Cahaya Sam Perindasa 834.037.419 1.242.528.273 936.866.423 PT Cahaya Sam Perindasa PT Surya Citra Televisi 86.400.000 10.883.064.960 5.266.453.680 PT Surya Citra Televisi PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

-

5.989.554.720

11.265.431.402

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia

-

4.540.250.880

1.720.409.921

PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia

PT Duta Visual Nusantara - 1.472.869.440 1.829.528.344 PT Duta Visual Nusantara PT Indosiar Visual Mandiri - 1.054.045.549 7.711.941.549 PT Indosiar Visual Mandiri PT Televisi Transformasi Indonesia

-

3.305.619.072

2.677.276.800

PT Televisi Transformasi Indonesia

Dipindahkan 415.130.443.517 288.459.904.126 321.373.161.184 Brought forward

120 121

Page 63: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/55 Exhibit E/55

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of the above-mentioned net estimated liabilities for employee service entitlement benefits during 2011, 2010 and 2009 is as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Saldo awal tahun 146.778.097.198 127.262.374.418 110.984.516.569 Balance at beginning of year Penyesuaian atas koreksi data 8.259.928.930 Penyisihan imbalan kerja

selama tahun berjalan

33.451.999.972

28.345.657.618

26.054.887.596

Provision during the year Pembayaran selama tahun berjalan

( 8.844.308.514

)(

8.829.934.838

)( 9.777.029.747

)

Benefit payments during the year

Saldo akhir tahun

179.645.717.586

146.778.097.198

127.262.374.418

Balance at end of year

Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah Rp 33,5 miliar, Rp 28,3 miliar dan Rp 26,05 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan” di dalam laporan laba rugi komprehensif. Dengan rincian sebagai berikut:

The related costs of employee benefits charged to operations as of 31 December 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 33.5 billion, Rp 28.3 billion and Rp 26.05 billion, respectively, which are presented as part of “Salaries, Wages and Employee Benefits Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Biaya jasa masa kini 14.924.404.457 11.319.738.745 9.377.981.631 Currents service costs Biaya bunga 18.441.410.962 15.614.138.810 13.315.433.170 Interest costs Amortization of deferred past Amortisasi biaya jasa masa lalu 1.721.103.934 1.671.939.331 2.418.857.990 service costs Rugi (laba) aktuaria yang diakui Actuarial gains recognized

dalam tahun berjalan, neto 861.162.236 ( 730.199.706)( 794.272.644 ) during the year, net Rugi atas penghentian dan

penyelesaian, neto ( 2.532.747.401

)

-

19.209.821

Losses on curtailments and settlements, net

Lain-lain 36.665.784 470.040.438 1.717.677.628 Others

T o t a l

33.451.999.972

28.345.657.618

26.054.887.596

T o t a l

Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut, antara lain:

The above-mentioned provisions for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations prepared by PT Padma Radya Aktuaria, using the “Projected Unit of Credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2011, 2010 and 2009 are as follows, among others:

Tingkat mortalita/ : TMI2 Mortality rate : TMI2 Tingkat diskonto/ : 7,25% pada 2011, 11,25% pada tahun 2010 dan

12% pada tahun 2009 Discount rate : 7.25% in 2011, 11.25% in 2010 and 12% in 2009 Tingkat kenaikan gaji tahunan/ : 6% pada 2011, 7% 2010 dan 2009 Annual salary increment rate : 6% in 2011, 7% 2010 and 2009 Umur pensiun/ : 55 - 60 tahun Retirement age : 55 - 60 years

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/54 Exhibit E/54

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)

Pada tanggal 31 December 2011, 2010 and 2009, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the aging analysis of the above trade payables is as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Belum jatuh tempo 510.129.180.398 378.558.556.368 368.130.797.641 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:

1 – 30 hari 55.330.522.174 26.312.614.782 52.522.305.030 1 – 30 days 31 – 60 hari 3.090.514.680 1.902.310.874 12.942.672.380 31 – 60 days 61 – 90 hari 868.088.675 4.535.102.883 4.221.176.494 61 – 90 days Lebih dari 90 hari 4.927.707.675 7.325.361.772 7.245.807.477 Above 90 days

T o t a l

574.346.013.602

418.633.946.679

445.062.759.022

T o t a l

15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES

Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Iklan dan promosi 48.681.761.023 25.025.859.488 28.618.261.692 Advertising and promotions Royalti 24.946.161.009 20.525.323.609 18.811.476.459 Royalty fees Management fee 19.898.630.731 17.465.328.743 15.640.478.329 Management fees Pengangkutan 5.600.163.747 3.926.790.805 2.935.890.912 Transportation Gaji upah dan kesejahteraan karyawan

4.375.732.730

2.267.479.873

2.508.531.373

Salary and employee benefit

Jasa profesional 3.610.080.266 2.941.465.147 2.650.981.345 Professional fees Lain-lain 22.270.532.863 11.565.593.620 11.302.580.703 Others T o t a l

129.383.062.369

83.717.841.285

82.468.200.813

T o t a l

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi neto untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 179,6 miliar, Rp 146,8 miliar dan Rp 127,3 miliar masing-masing pada tanggal 31 December 2011, 2010 and 2009 yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Tidak Lancar-Liabilitas Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:

The Group recorded the net estimated liabilities for employee service entitlement benefits as of 31 December 2011, 2010 and 2009 amounting to Rp 179.6 billion, Rp 146.8 billion and Rp 127.3 billion, respectively, which are presented in the consolidated statements of financial position as “Non-current Liabilities - Estimated Liabilities for Employee Service Entitlement Benefits”. The details of the balance of this account are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Nilai kini liabilitas imbalan

kerja karyawan

240.679.901.833

165.946.353.852

133.530.898.133 Present value

of benefit obligations Biaya jasa masa lalu yang

belum diakui ( 2.420.728.001

)( 4.032.641.902

)( 3.508.138.717

)

Unrecognized past service costs

Kerugian aktuaria yang belum diakui, neto

( 58.613.456.246

)( 15.135.614.752

)( 2.760.384.998

)

Unrecognized actuarial losses, net

N e t o

179.645.717.586

146.778.097.198

127.262.374.418

N e t

122 123

Page 64: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/57 Exhibit E/57

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Pindahan 536.604.734.000 356.129.415.330 324.090.428.860 Carried forward Permanent differences: Beda tetap: Depreciation of property,

Penyusutan aset tetap 2.153.638.423 1.979.554.149 2.197.636.366 plant and equipment Beban yang tidak dapat dikurangkan:

Non-deductible expenses:

Kesejahteraan karyawan 1.649.194.422 2.260.439.503 2.034.281.083 Employee benefits in kind Sumbangan dan representasi 1.991.563.020 3.769.109.922 1.795.873.875 Donations and representations Penghasilan bunga yang telah

dipungut pajak penghasilan final

(

51.719.438.292

) (

46.935.908.552

) (

42.427.285.656

)

Interest income already subjected to final tax

Laba atas penjualan penyertaan saham

-

(

701.340.950

) (

26.260.672.630

)

Gain on sale of investment in shares

Laba atas penjualan aset tetap

(

754.379.423

) (

1.118.761.935

) (

269.198.943

)

Gain on sale of property and equipment

Lain-lain ( 166.496.633.125 ) 12.720.397 7.906.579.542 Others Taksiran penghasilan kena

pajak Perusahaan

323.428.679.025

315.395.227.864

269.067.642.497 Estimated taxable income

of the Company

Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable (claims for tax refund) are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Taksiran penghasilan kena pajak

– dibulatkan Perusahaan

323.428.679.000

315.395.227.000

269.067.642.000 Estimated taxable income –

rounded-off Company Entitas anak 267.975.090.000 252.690.266.947 190.697.982.000 Subsidiaries

Beban pajak penghasilan – tahun berjalan

Income tax expense – current

Perusahaan 80.857.169.750 78.848.806.750 75.338.939.760 Company Entitas anak 67.343.966.408 48.267.699.423 38.289.108.068 Subsidiaries Entitas anak – final 6.094.626.265 5.779.222.742 5.250.063.600 Subsidiaries – final Entitas anak luar negeri 3.786.169.459 958.482.301 1.763.746.157 Foreign Subsidiaries

Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian – tahun berjalan

158.081.931.882

133.854.211.216

120.641.857.585

Income tax expense per consolidated statements of

income – current Dikurangi pajak penghasilan

dibayar di muka : Less prepayments of

income taxes : Perusahaan Company

Pasal 22 5.708.214.000 5.305.761.773 6.410.133.664 Article 22 Pasal 23 1.724.982.954 1.738.347.297 2.746.906.163 Article 23 Pasal 25 69.186.359.418 61.908.875.166 65.592.851.506 Article 25

Dipindahkan 76.619.556.372 68.952.984.236 74.749.891.333 Brought forward

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/56 Exhibit E/56

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Pajak Penghasilan Income Taxes Pasal 21 3.375.136.298 2.446.681.171 2.559.417.810 Article 21 Pasal 23 6.345.921.380 7.165.621.451 6.851.182.609 Article 23 Pasal 25 9.944.778.239 7.139.488.420 5.861.549.235 Article 25 Pasal 26 116.847.491 20.867.207 153.552.151 Article 26 Pasal 29 20.692.356.476 23.244.110.500 4.873.607.452 Article 29 Entitas anak luar negeri 3.229.236.963 606.284.922 733.613.062 Foreign Subsidiaries

T o t a l

43.704.276.847

40.623.053.671

21.032.922.319

T o t a l

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax expense (benefit), as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian

740.100.267.340

629.492.861.436

480.586.456.582

Income before income tax

expense (benefit) per consolidated statements of income

Laba neto Entitas anak sebelum

beban (manfaat) pajak penghasilan

(

317.653.166.512

)

(

265.051.569.629

)

(

200.114.927.443

)

Income of Subsidiaries before income tax expense

(benefit) Eliminasi 115.780.130.235 393.968.349 53.811.442.687 Eliminations Laba sebelum beban

(manfaat) pajak penghasilan Perusahaan

538.227.231.063

364.835.260.156

334.282.971.826

Income before income tax expense (benefit) attributable to

the Company Beda temporer: Temporary differences:

Laba atas penjualan aset tetap

(

25.414.170

)

(

567.322.084

)

9.774.472 Loss (gain) on sales

of property and equipment Penyusutan aset tetap

(

8.450.005.123

)

(

7.316.333.272

) (

5.828.021.182

)

Depreciation of property, plant and equipment

Beban iklan 846.211.231 - ( 3.726.618.046 ) Advertising expenses Amortisasi selisih lebih biaya

Perolehan saham di atas nilai Wajar aset neto Anak perusahaan dan entitas asosiasi

-

( 2.260.132.543

)

( 2.015.775.102

)

Amortization of excess of investment costs over fair

values of underlying net assets of Subsidiaries and

associated companies Lain-lain 6.006.710.999 1.437.943.073 1.368.096.892 Others Dipindahkan 536.604.734.000 356.129.415.330 324.090.428.860 Brought forward

124 125

Page 65: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/59 Exhibit E/59

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)

Atas putusan pengadilan pajak, Dirjen Pajak mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai dengan tanggal laporan akuntan independen belum ada hasil keputusan pengajuan PK tersebut.

For this tax court decree, the Directorate General of Taxes filled an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. As of the date of the independent accountants’ report, there has been no results yet.

Pada tahun 2010, Entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak dari Kantor Pajak yang menyebabkan tambahan liabilitas PPh dan PPN untuk tahun pajak 2007 - 2008, dengan jumlah neto sebesar Rp 2.859 juta. Beban pajak tersebut dibebankan langsung pada operasi tahun 2010.

In 2010, certain Subsidiaries received tax assessment letters from the Tax Office, which resulted to additional income tax and value added tax liabilities for fiscal years 2007 - 2008, with the net amount of Rp 2,859 million. The said tax penalties were charged directly to operations in 2010.

Pada tahun 2011 dan 2010, Entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Kantor Pajak atas tambahan liabilitas PPh dan PPN untuk tahun Pajak 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sejumlah Rp 0,2 miliar, Rp 3 miliar dan Rp 10,4 miliar. Selanjutnya Entitas anak tertentu mengajukan keberatan dan banding atas SKPKB tahun pajak 2008 dan 2007 tersebut di atas. Sampai dengan tanggal dikeluarkannya laporan keuangan interim konsolidasian, Entitas anak tertentu belum menerima hasil keputusan atas surat keberatan dan surat banding yang diajukan tersebut di atas.

In 2011 and 2010, certain subsidiaries received tax assessment Under payment from the Tax Office on the additional income tax liability and Value Added Tax for fiscal years 2009, 2008 and 2007 amounting to Rp 0.2 billion, Rp 3 billion and Rp 10.4 billion, respectively. Furthermore, certain subsidiaries filed an objection and an appeal against the assessment for fiscal years 2008 and 2007. As of the date of the interim consolidated financial statements, certain subsidiaries have not received the decision on the above letter of objection and the results of the appeal decision.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan tanggal 12 Maret 2012, permohonan keberatan entitas anak tertentu dikabulkan seluruhnya sehingga entitas anak tertentu akan menerima restitusi sebesar Rp 6,7 miliar di tahun 2012.

Based on the Notice on March 12, 2012, certain subsidiary objection petition is granted entirely so certain subsidiaries will receive a refund amounting to Rp 6.7 billion in 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, rincian saldo tagihan restitusi pajak (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian) adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the balance of claims for tax refund (presented as part of “Non-current Assets-Others” account in the consolidated statements of financial position) consists of the following:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

Perusahaan Company - 2006 - 701.424.211 2.135.896.531 - 2006 - 2003 - 434.849.520 - - 2003 Entitas anak Subsidiaries - 2010 312.786.905 183.714.623 - - 2010 - 2009 90.154.370 219.305.862 219.305.862 - 2009 - 2008 83.574.495 83.574.495 4.309.952.277 - 2008 - 2007 7.325.862.891 127.415.691 127.415.691 - 2007 - 2006 80.126.700 80.126.700 80.126.700 - 2006 - Sebelum 2006 305.400.182 305.400.182 305.400.182 - Prior to 2006 T o t a l

8.197.905.543

2.135.811.284

7.178.097.243

T o t a l

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/58 Exhibit E/58

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Pindahan 76.619.556.372 68.952.984.236 74.749.891.333 Carried forward

Entitas anak Subsidiaries

Pasal 22 7.154.650.183 4.798.063.115 3.769.322.145 Article 22 Pasal 23 4.397.077.796 4.354.262.194 4.946.746.456 Article 23 Pasal 4(2) 6.094.626.265 - - Article 4(2) Pasal 25 38.982.925.633 25.882.288.244 25.507.786.304 Article 25

Sub-total 56.629.279.877 35.034.613.553 34.223.854.905 Sub-total

Total pajak penghasilan dibayar

di muka

133.248.836.249

103.987.597.789

108.973.746.238 Total prepayments

of income taxes

Taksiran utang pajak penghasilan -

Estimated income tax payable -

Pasal 29 Article 29 Perusahaan 4.237.613.378 9.895.822.514 589.048.427 Company Entitas anak 16.454.743.098 13.348.287.986 4.284.559.025 Subsidiaries

T o t a l

20.692.356.476

23.244.110.500

4.873.607.452

T o t a l

Taksiran tagihan restitusi pajak

penghasilan – tahun berjalan Estimated claims for tax refund –

current year Entitas anak - 183.714.623 219.305.862 Subsidiaries

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2011 yang akan dilaporkan oleh Perusahaan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2011 adalah berdasarkan angka yang dinyatakan di atas. Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2010 dan 2009, seperti dinyatakan di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada SPT tahun 2010 dan 2009 yang dilaporkan kepada Kantor Pajak.

The amount of estimated taxable income for 2011 that will be reported by the Company in its 2011 tax return will be based on the related amount as shown above. The amount of estimated taxable income for 2010 and 2009, as stated above, conformed with the related amount reported in the Company’s 2010 and 2009 tax return submitted to the Tax Office.

Pada bulan Januari 2006, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) diterima dari Kantor Pelayanan Pajak, yang memerintahkan Perusahaan untuk membayar tambahan Rp 22,4 miliar untuk Pajak Penghasilan (PPh) Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2003. Atas surat ketetapan tersebut, Perusahaan mengajukan keberatan. Hasil keputusan keberatan, pajak kurang dibayar menjadi Rp 14,7 miliar, dimana telah dibayar penuh oleh Perusahaan.

In January 2006, Tax Assessment Letters were received from the Tax Office ordering the Company to pay additional Rp 22.4 billion representing Corporate Income Tax and Value Added Tax liabilities for the fiscal year 2003. For such tax assessment letters, the Company submitted an objection. The result of such objection decision, the tax liability becomes Rp 14.7 billion and has been fully paid by the Company.

Perusahaan mengajukan banding atas Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut dan pada tanggal 28 April 2008 Dirjen Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak dimana jumlah pajak terutang dari Rp 14,7 miliar menjadi Rp 434,8 juta. Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat putusan pengadilan pajak ini telah diterima seluruhnya di bulan Mei 2008.

The Company submitted an appeal to the Directorate General of Taxes’ letter and on 28 April 2008, the latter issued a Decision Letter on the tax court’s decision declaring the Company’s liability from Rp 14.7 billion to be Rp 434.8 million. The tax overpayment as a result of this tax court decree has been received in full in May 2008.

126 127

Page 66: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/61 Exhibit E/61

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)

Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, masing-masing dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut:

The details of deferred income tax expense (benefit) recognized on temporary differences for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, each based on the maximum tax rate are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Perusahaan Company

Aset tetap 1.493.445.507 1.418.047.435 1.454.561.678 Property, plant and equipment Amortisasi selisih lebih biaya

perolehan saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak dan entitas asosiasi

-

507.978.733

503.943.776

Amortization of excess of investment costs over fair

values of underlying net assets of Subsidiaries and associated

companies Biaya iklan ( 211.552.808) 565.033.133 931.654.512 Advertising expenses Lain-lain ( 876.268.433) ( 314.598.097) ( 342.024.224 ) Others Penyesuaian tarif pajak - - ( 412.644.916 ) Adjustment for income tax rate

Sub-total

405.624.266

2.176.461.204

2.135.490.826

Sub-total

Entitas anak 3.938.386.706 ( 1.298.606.071) ( 3.115.125.365 ) Subsidiaries Manfaat pajak penghasilan -

tangguhan, neto menurut laporan laba rugi konsolidasian

4.344.010.972

877.855.133

(

979.634.539

)

Net income tax benefit – deferred, per consolidated

statements of income

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara jumlah aset dan liabilitas Perusahaan berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The deferred tax effects of the significant temporary differences between the financial and tax bases of the Company’s assets and liabilities as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Lain-lain 8.230.588.218 7.354.319.785 7.039.721.688 Others Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

Aset tetap 11.710.701.605 10.217.256.098 8.799.208.663 Property, plant and equipment Selisih lebih biaya perolehan

saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak dan perusahaan asosiasi

3.175.149.269

3.175.149.269

2.667.170.536

Excess of investment costs over fair values of

underlying net assets of Subsidiaries and associated

companies Biaya dibayar di muka 1.913.666.197 2.125.219.005 1.560.185.872 Prepaid expenses

Sub-total

16.799.517.071

15.517.624.372

13.026.565.071

Sub-total

Liabilitas Pajak Tangguhan, Net Deferred Tax Liabilities neto Perusahaan ( 8.568.928.853) ( 8.163.304.587) ( 5.986.843.383 ) of the Company

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/60 Exhibit E/60

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulations to the income before income tax expense (benefit) and income tax expense as shown in the consolidated statements of income for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 is as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0

Laba sebelum beban (manfaat) pajak

penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian

740.100.267.339

629.492.861.436

Income before income tax expense (benefit) per consolidated

statements of income Beban pajak penghasilan berdasarkan

Income tax expense based on tarif pajak yang berlaku 213.803.761.020 142.767.329.095 applicable tax rates

Tax effects of permanent Pengaruh pajak atas beda tetap: differences:

Depreciation of property, Penyusutan aset tetap 1.625.118.483 1.358.726.428 plant and Equipment Sumbangan dan representasi 989.785.610 1.177.433.148 Donations and representation Kesejahteraan karyawan 1.071.701.836 1.263.284.457 Employee benefits Beban pajak 525.474.554 1.004.662.548 Tax expenses Penghasilan bunga yang telah

dipungut pajak penghasilan final

(

18.412.874.519

)

(

15.104.956.651

)

Interest income already subjected to final tax

Rugi atas penjualan penyertaan saham (

4.084.306

)

(

175.335.238

)

Loss on sale of investment in shares

Bagian atas laba neto perusahaan Equity in net earnings of associated asosiasi, setelah dikurangi dividen kas yang diterima

(

5.815.793.524

)

79.563.395

companies, net of cash dividends received

Laba atas penjualan aset tetap

(

188.434.802

)

(

404.584.139

)

Gain on sales of property and equipment

Lain-lain ( 39.856.733.442 ) 375.607.256 Others

Penyesuaian atas: Adjustment on: Penyesuaian tarif

pajak penghasilan -

125.594.170

Adjustment for income tax rate Rugi fiskal yang tidak diakui

sebagai aset pajak tangguhan - 2.415.167.843

Fiscal loss not subjected to deferred tax

Rugi fiskal yang dikompensasi - - Compensation on fiscal loss Penghasilan sewa yang Rental income already subjected

pajaknya bersifat final - ( 150.425.963 ) to final tax Beban pajak penghasilan, neto Income tax expense per

menurut laporan laba rugi konsolidasian

153.737.920.910

134.732.066.349

consolidated statements of income, net

128 129

Page 67: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/63 Exhibit E/63

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)

31 Desember 2010

Pemegang Saham

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/Amount

31 December 2010

Shareholders PT Bogamulia Nagadi 95,03% 4.276.414.818 213.820.740.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing-

masing dengan pemilikan Public (with ownership interest kurang dari 5%) 4,97% 223.585.182 11.179.259.100 of less than 5% each)

T o t a l

100,00%

4.500.000.000 225.000.000.000

T o t a l

31 Desember 2009

Pemegang Saham

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/Amount

31 December 2009

Shareholders PT Bogamulia Nagadi 95,11% 4.279.812.318 213.990.615.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing-

masing dengan pemilikan Public (with ownership interest kurang dari 5%) 4,89% 220.187.682 11.009.384.100 of less than 5% each)

T o t a l

100,00%

4.500.000.000 225.000.000.000

T o t a l

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

The Boards of Commissioners and Directors who are also shareholders of the Company, based on the records maintained by the share registrar, PT Blue Chip Mulia, as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:

31 Desember 2011

Pemegang Saham

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/ Amount

31 December 2011

Shareholders

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim 0,0011% 50.000 2.500.000 Wisnu Katim Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0162% 730.000 36.500.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0113% 510.500 25.525.000 Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0092% 415.500 20.775.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto 0,0077% 345.500 17.275.000 Irawati Sutanto Aviaska Diah Respati H 0,0076% 342.500 17.125.000 Aviaska Diah Respati H Phillips Gunawan 0,0073% 327.500 16.375.000 Phillips Gunawan Paulus Harianto 0,0071% 320.000 16.000.000 Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar 0,0068% 308.000 15.400.000 Dewi Murni Sukahar T o t a l

0,0878%

3.949.500 197.475.000

T o t a l

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/62 Exhibit E/62

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and liabilities as shown in the consolidated balance sheets are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Aset Pajak Tangguhan – Neto Deferred Tax Assets - Net

Entitas anak 36.605.097.328 31.881.427.299 30.841.476.522 Subsidiaries

Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto

Deferred Tax Liabilities - Net

Perusahaan 8.568.928.853 8.163.304.587 5.986.843.383 Company Entitas anak 1.173.476.171 1.897.535.783 2.174.713.091 Subsidiaries

T o t a l

9.742.405.024

10.060.840.370

8.161.556.474

T o t a l

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.

18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 18. NON-CONTROLLING INTEREST

Kepentingan Non Pengendali (NKP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto Entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b).

Non-controlling interest in net assets of Subsidiaries represents the shares of minority shareholders in the net assets of Subsidiaries that are not wholly-owned by the Group (Note 2b).

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL

Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut: The details of share ownership of the Company are as follows:

31 Desember 2011

Pemegang saham

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/Amount

31 December 2011

Shareholders

PT Bogamulia Nagadi 95,06% 4.277.791.818 213.889.590.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing- Public (with ownership

masing dengan pemilikan interest of less than kurang dari 5%) 4,94% 222.208.182 11.110.409.100 5% each)

T o t a l

100,00%

4.500.000.000 225.000.000.000

T o t a l

130 131

Page 68: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/65 Exhibit E/65

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 270.000.000.000 atau Rp 60 per saham (termasuk dividen sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2009) dari laba neto Perusahaan tahun 2009 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan September 2010. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 225.000.000.000 atau Rp 50 per saham (termasuk dividen sejumlah Rp 157.500.000.000 atau Rp 35 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2008) dari laba neto Perusahaan tahun 2008 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Juli 2009. Pada tanggal 7 Agustus 2009, Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham dari laba Perusahaan yang akan ditahan per tanggal 31 Desember 2009. Dividen tersebut telah dibayar kas pada bulan September 2009.

During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 21 June 2010, the stockholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 270,000,000,000 or Rp 60 per share (inclusive of the dividends totaling Rp 112,500,000,000 or Rp 25 per share paid in September 2009), which were taken from the Company’s 2009 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in September 2010. During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 29 May 2009, the shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 225,000,000,000 or Rp 50 per share (inclusive of the dividend totaling Rp 157,500,000,000 or Rp 35 per share paid in September 2008), which were taken from the Company’s 2008 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in July 2009. On 7 August 2009, the Company’s Boards of Commissioners and Directors resolved and approved the distribution of dividends totaling Rp 112,500,000,000 or Rp 25 per share, which were taken from the Company’s 2009 income. Payment of these dividends were made in September 2009.

20. AGIO SAHAM, NETO 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, NET

Akun ini merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil netoyang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut.

This account represents the difference between the aggregate nominal value of the Company’s shares offered to the public and the actual net proceeds received from such public offering.

21. INFORMASI SEGMEN USAHA 21. SEGMENT INFORMATION

a. Informasi segmen primer Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Perawatan Kesehatan dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:

a. Primary segment information For management purposes, the Group’s business activities are categorized into three (3) core business segments, namely, Pharmaceuticals, Personal Care and Cosmetics, and Distribution Services. Information concerning these business segments is as follows:

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/64 Exhibit E/64

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)

31 Desember 2010

Pemegang Saham

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/Amount

31 December 2010

Shareholders

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim 0,0011% 50.000 2.500.000 Wisnu Katim Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0162% 730.000 36.500.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0113% 510.500 25.525.000 Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0092% 415.500 20.775.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto 0,0087% 390.500 19.525.000 Irawati Sutanto Phillips Gunawan 0,0073% 327.500 16.375.000 Phillips Gunawan Paulus Harianto 0,0071% 320.000 16.000.000 Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar 0,0068% 308.000 15.400.000 Dewi Murni Sukahar T o t a l

0,0810%

3.652.000 182.600.000

T o t a l

31 Desember 2009

Pemegang Saham

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/ Amount

31 December 2009

Shareholders

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim 0,0011% 50.000 2.500.000 Wisnu Katim Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0141% 635.000 31.750.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0056% 253.000 12.650.000 Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0051% 230.500 11.525.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Paulus Harianto 0,0044% 200.000 10.000.000 Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar 0,0044% 200.000 10.000.000 Dewi Murni Sukahar Irawati Sutanto 0,0044% 200.000 10.000.000 Irawati Sutanto Phillips Gunawan 0,0044% 200.000 10.000.000 Phillips Gunawan T o t a l 0,0568%

2.568.500 128.425.000

T o t a l

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Mei 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 315.000.000.000 atau Rp 70 per saham (termasuk dividen interim sejumlah Rp 135.000.000.000 atau Rp 30 per saham yang telah dibayarkan pada bulan Nopember 2010) dari laba neto Perusahaan tahun 2010 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Agustus 2011.

During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 20 May 2011, the shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 315,000,000,000 or Rp 70 per share (inclusive of the interim dividends totaling Rp 135,000,000,000 or Rp 30 per share paid in November 2010), which were taken from the Company’s 2010 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in August 2011.

132 133

Page 69: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/67 Exhibit E/67

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 21. SEGMENT INFORMATION (Continued)

b. Informasi segmen sekunder (Lanjutan) b. Secondary segment information (Continued)

31 Desember 2010

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and

Cosmetics

Jasa Distribusi/ Distribution

Services

T o t a l

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2010 Penjualan eksternal External salesDomestik 1.517.711.466.114 1.040.611.879.242 2.393.200.065.858 4.951.523.411.214 - 4.951.523.411.214 DomesticLuar Negeri 94.094.918.668 88.623.772.272 - 182.718.690.940 - 182.718.690.940 International T o t a l 1.611.806.384.782 1.129.235.651.514 2.393.200.065.858 5.134.242.102.154 - 5.134.242.102.154 T o t a l

Total aset konsolidasian yang tidak dapat Un-allocable consolidated dialokasi - - - - - 3.589.595.911.220 total assets

Pengeluaran modal yang Un-allocable capitaltidak dapat dialokasi - - - - - 150.867.271.172 expenditure

22. PENJUALAN NETO 22. NET SALES

Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:

The details of net sales are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0 Domestik 5.586.548.714.167 4.951.523.411.214 Domestic Luar Negeri 194.115.402.870 182.718.690.940 International T o t a l

5.780.664.117.037

5.134.242.102.154

T o t a l

Selama tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian.

During the years ended 31 December 2011 and 2010, there were no sales made to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.

23. BEBAN POKOK PENJUALAN 23. COST OF GOODS SOLD

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: The details of cost of goods sold are as follows:

2 0 1 1 2 0 1 0

Bahan baku yang digunakan 1.062.667.402.235 924.518.934.880 Raw materials used Upah buruh langsung 108.308.436.716 93.258.279.090 Direct labor Beban pabrikasi 107.616.679.099 80.702.240.098 Manufacturing overhead

Total beban produksi 1.278.592.518.050

1.098.479.454.068

Total manufacturing cost

Persediaan barang dalam proses Work in process inventory

Awal tahun 21.155.404.063 16.767.181.311 At beginning of year Akhir tahun ( 20.606.297.230 ) ( 21.155.404.063 ) At end of year Beban pokok produksi (Dipindahkan)

1.279.141.624.883

1.094.091.231.316

Cost of goods manufactured (Brought forward)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/66 Exhibit E/66

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 21. SEGMENT INFORMATION (Continued)

a. Informasi segmen primer (Lanjutan) a. Primary segment information (Continued)

31 Desember 2011

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and

Cosmetics

Jasa Distribusi/ Distribution

Services

T o t a l

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2011 PENDAPATAN REVENUES Penjualan ekstern 1.759.586.209.713 1.332.157.698.378 2.688.920.208.946 5.780.664.117.037 - 5.780.664.117.037 External sales HASIL RESULTS Laba kotor 1.110.410.454.703 727.977.261.258 361.655.040.455 2.200.042.756.415 - 2.200.042.756.415 Gross profit Laba usaha yang tidak Unallocated income

dialokasikan - - - - - 662.818.840.981 from operations INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION Total aset Consolidated total

konsolidasian 4.365.218.947.293 1.029.713.877.878 1.611.136.765.581 7.006.069.590.751 ( 2.755.695.195.430 ) 4.250.374.395.321 Assets Total liabilitas Consolidated total

konsolidasian 592.995.871.200 468.899.885.748 1.085.475.069.786 2.147.370.826.734 ( 952.674.583.445 ) 1.194.696.243.289 Liabilities Pengeluaran Modal Capital expenditures Berwujud dan tak berwujud 119.863.002.759 44.616.992.795 91.516.264.104 255.996.259.658 - 255.996.259.658 Tangible and intangible Penyusutan dan amortisasi 45.039.324.030 24.349.079.581 28.832.708.144 98.221.111.755

-

98.221.111.755

Depreciation and amortization

31 Desember 2010

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and

Cosmetics

Jasa Distribusi/ Distribution

Services

T o t a l

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2010 PENDAPATAN REVENUES Penjualan ekstern 1.611.806.384.782 1.129.235.651.514 2.393.200.065.858 5.134.242.102.154 - 5.134.242.102.154 External sales HASIL RESULTSLaba kotor 1.036.895.297.862 613.268.140.865 244.166.636.416 1.894.330.075.143 - 1.894.330.075.143 Gross profitLaba usaha yang tidak Unallocated income

dialokasikan - - - - - 559.485.375.301 from operations INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONTotal aset Consolidated total

konsolidasian 3.753.493.338.853 734.348.449.234 1.299.523.929.110 5.787.365.717.197 ( 2.197.769.805.977 ) 3.589.595.911.220 Assets Total liabilitas Consolidated total

konsolidasian 467.076.529.415 346.114.612.251 818.342.558.585 1.631.533.700.251 ( 686.670.999.622 ) 944.862.700.629 Liabilities Pengeluaran Modal Capital expendituresBerwujud dan tak berwujud 69.054.562.765 40.710.909.016 41.514.076.515 151.279.548.295 ( 412.277.123 ) 150.867.271.172 Tangible and intangible Penyusutan dan amortisasi 36.729.786.207 22.941.324.995 23.604.622.011 83.275.733.213

167.843.428

83.443.576.641

Depreciation and Amortization

b. Informasi segmen sekunder

Informasi mengenai segmen usaha geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:

b. Secondary segment information Information concerning the Group’s geographical business segments is as follows:

31 Desember 2011

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and

Cosmetics

Jasa Distribusi/ Distribution

Services

T o t a l

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2011 Penjualan eksternal External salesDomestik 1.669.832.678.655 1.227.795.826.566 2.688.920.208.946 5.586.548.714.167 - 5.586.548.714.167 DomesticLuar Negeri 89.753.531.058 104.361.871.812 - 194.115.402.870 - 194.115.402.870 International T o t a l 1.759.586.209.713 1.332.157.698.378 2.688.920.208.946 5.780.664.117.037 - 5.780.664.117.037 T o t a l

Total aset konsolidasian yang tidak dapat Un-allocable consolidated dialokasi - - - - - 4.250.374.395.321 total assets

Pengeluaran modal yang Un-allocable capitaltidak dapat dialokasi - - - - - 255.996.259.658 expenditure

134 135

Page 70: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/69 Exhibit E/69

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24. BEBAN USAHA (Lanjutan) 24. OPERATING EXPENSES (Continued)

2 0 1 1 2 0 1 0 Pindahan 1.244.275.597.160 1.054.568.179.138 Carried forward Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employee karyawan 174.779.861.895 146.861.733.386 benefits

Penyusutan dan amortisasi 30.130.203.546 26.053.706.336 Depreciation and amortization Sewa (Catatan 25g) 19.199.725.633 12.767.660.590 Rent (Note 25g) Jasa manajemen dan honorarium Management fees and honorarium

(Catatan 25e) 14.986.824.070 12.580.363.143 (Note 25e) Perlengkapan kantor 13.839.856.030 9.666.465.415 Office supplies Perbaikan dan pemeliharaan Repairs and maintenance

(Catatan 25g) 8.287.738.731 7.342.612.706 (Note 25g) Perjalanan dinas 7.881.706.263 6.166.048.427 Traveling Asuransi, pajak dan perizinan 7.737.418.352 5.855.639.450 Insurance, tax and licenses Sumbangan dan representasi 6.761.397.588 5.119.359.804 Donations and representation Pos dan telekomunikasi 5.070.205.581 4.958.105.791 Postage and telecommunications Air dan listrik 2.079.224.084 1.476.185.935 Water and electricity Beban bank 1.832.959.810 1.676.403.270 Bank charges Pengelolaan keamanan

(Catatan 25h)

577.106.166 4.154.625.755Security management service

(Note 25h) Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 1 miliar) 4.814.559.366 4.087.545.274 Others (each below Rp 1 billion)

Sub-total

297.978.787.115

248.766.455.282

Sub-total

T o t a l

1.542.254.384.275

1.303.334.634.420

T o t a l 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN

KONTIJENSI 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND

CONTINGENCY

a. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan beberapa prinsipal luar negeri. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh hak eksklusif untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian ini berkisar antara dua (2) sampai sepuluh (10) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian.

b. Sejak tanggal 1 Januari 1986, PM mengadakan

perjanjian lisensi dengan Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), dimana dalam perjanjian tersebut berikut perubahannya disebutkan bahwa Lauder memberikan hak kepada PM untuk menggunakan merk dagang dan formula produk-produk Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer dan Bobbi Brown di Indonesia. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2012.

a. The Company has distribution agreements with various foreign principals. Under these agreements, the Company has been granted exclusive rights to distribute the licensed products in Indonesia. The terms of these agreements range from two (2) to ten (10) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.

b. Since 1 January 1986, PM has a license agreement

with Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), whereby in said agreement and subsequent amendments the latter granted to PM the rights to use the trademarks and formulas of Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer and Bobbi Brown products in Indonesia. This agreement has been extended several times and remains valid until 31 December 2012.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/68 Exhibit E/68

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 23. COST OF GOODS SOLD (Continued)

2 0 1 1 2 0 1 0 Pindahan 1.279.141.624.883 1.094.091.231.316 Carried forward Persediaan barang jadi Finished goods inventory

Awal tahun 471.072.859.657 468.487.433.481 At beginning of year Pembelian 2.614.412.427.252 2.201.872.692.941 Purchases Pemakaian untuk kepentingan Inventories used for marketing

pemasaran ( 23.118.011.223 ) ( 16.189.952.830 ) Purposes Lain-lain ( 178.632.625.680 ) ( 37.276.518.240 ) Others Akhir tahun ( 582.254.914.270 ) ( 471.072.859.657 ) At end of year

Beban Pokok Penjualan 3.580.621.360.619 3.239.912.027.011 Cost of Goods Sold

Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat pembelian kepada satu pemasok yang jumlah pembelian selama setahun melebihi 10% dari harga pokok penjualan konsolidasian.

During years ended 31 December 2011 and 2010, there were no purchases made from any single supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net cost of goods sold.

24. BEBAN USAHA 24. OPERATING EXPENSES

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows: 2 0 1 1 2 0 1 0

Beban Penjualan Selling Expenses Iklan dan promosi 718.902.005.756 605.711.827.308 Advertising and promotions Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employee

karyawan 249.151.333.283 213.706.921.350 benefits Perjalanan dinas 54.122.205.398 45.685.518.068 Traveling Pengangkutan 49.626.372.054 43.580.605.771 Transportation Royalti (Catatan 25a, 25b dan 25f) 46.756.399.138 35.253.221.137 Royalty fees (Notes 25a, 25b and 25f) Penyusutan dan amortisasi 34.977.265.810 29.760.827.176 Depreciation and amortization Jasa manajemen dan honorarium 31.316.723.237 20.544.803.452 Management fees and honorarium Asuransi, pajak dan perizinan 13.054.568.014 13.853.489.550 Insurance, tax and licenses Perbaikan dan pemeliharaan Repairs and maintenance

(Catatan 25g) 9.663.637.428 7.281.227.233 (Note 25g) Perlengkapan kantor 8.010.955.687 7.602.411.318 Office supplies Sewa (Catatan 25g) 7.326.173.052 7.778.195.667 Rent (Note 25g) Pos dan telekomunikasi 6.387.642.258 7.015.534.754 Postage and telecommunication Sumbangan dan representasi 4.195.560.598 4.297.930.871 Donations and representation Air dan listrik 3.971.242.378 3.934.748.379 Water and electricity Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 1 miliar) 6.813.513.069 8.560.917.104 Others (each below Rp 1 billion)

Sub-total (Dipindahkan) 1.244.275.597.160 1.054.568.179.138 Sub-total (Brought forward)

136 137

Page 71: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/71 Exhibit E/71

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan)

25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)

g. Perusahaan dan Entitas Anak tertentu

mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Bina Mulia Manunggal (BMM) dan PT Tempo Realty (TRL), pihak-pihak berelasi, dimana BMM dan TRL setuju untuk menyewakan bangunan kantor kepada Perusahaan dan Entitas anak tertentu. Sehubungan dengan hal ini, Perusahaan dan Entitas anak tertentu juga mengadakan perjanjian dengan BMN, dimana BMN setuju untuk memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan atas bangunan kantor yang disewa tersebut. Perjanjian dengan BMM dan BMN berlaku selama tiga (3) tahun, sedangkan perjanjian dengan TRL berlaku selama satu (1) tahun. Secara umum, perjanjian-perjanjian tersebut dapat diperpanjang, kecuali diakhiri oleh kedua pihak. Sejak tanggal 1 Januari 2010, perjanjian dengan BMN tentang jasa perbaikan dan pemeliharaan atas bangunan kantor yang disewa tersebut telah diakhiri dan selanjutnya jasa tersebut dilakukan oleh BMM. Efektif sejak 1 September 2011, Perusahaan dan Entitas anak tertentu setuju untuk mengakhiri perjanjian dengan BMM tesebut sedangkan perjanjian sewa menyewa dengan TRL tetap dilanjutkan dengan beberapa perubahan.

g. The Company and certain Subsidiaries entered into rental agreements with PT Bina Mulia Manunggal (BMM) and PT Tempo Realty (TRL), related parties, whereby BMM and TRL agreed to lease out their office buildings to the Company and certain Subsidiaries. In relation thereto, the Company and the said Subsidiaries also entered into agreements with BMN, whereby the latter agreed to provide repairs and maintenance services for the said leased office buildings. The agreements with BMM and BMN are valid for three (3) years, while the agreements with TRL are valid for one (1) year. In general, these agreements are renewable, unless terminated upon mutual consent of the contracting parties. Since 1 January 2010, the agreement with BMN regarding the repairs and maintenance services for the said lease office buildings has been terminated and thereafter such services will be performed by BMM. Effective as of 1 September 2011, the Company and certain Subsidiaries agree to terminate the said agreements with BMM while the rental agreements with TRL are continued with several alterations.

h. Perusahaan dan entitas anak tertentu

memperoleh beberapa fasilitas dari The Royal Bank of Scotland N.V. (d/h ABN Amro Bank N.V., Jakarta) yang merupakan fasilitas gabungan Kelompok Usaha tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 40,5 miliar dan US$ 2,5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Kelompok Usaha tertentu tidak memiliki saldo pinjaman atas fasilitas yang diperoleh dari bank tersebut.

h. The Group obtained some facilities from The Royal Bank of Scotland N.V. (formerly ABN Amro Bank N.V., Jakarta) which represents joint facilities of the Group obtained from the said bank,, which have maximum combined limits of Rp 40.5 billion and US$ 2.5 million. As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the Group do not have any loan for the facilities obtained from the said bank.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/70 Exhibit E/70

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan)

25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)

c. Sejak tahun 1985, TN mengadakan perjanjian

produksi dengan beberapa prinsipal, dimana TN setuju untuk memproduksi dan mengepak produk-produk tertentu milik prinsipal-prinsipal tersebut berdasarkan suatu kontrak produksi. Masa berlaku perjanjian tersebut berkisar antara dua (2) sampai tiga (3) tahun dan umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian.

c. Since 1985, TN has several production agreements with various principals whereby TN agreed to produce and package, on a contract manufacturing basis, certain specified products of the said principals. The validity terms of such agreements range from two (2) to three (3) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.

d. PTT mengadakan perjanjian distribusi dengan

beberapa prinsipal. Berdasarkan perjanjian tersebut, PTT memperoleh hak untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian tersebut adalah selama satu (1) sampai dengan lima (5) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diakhiri sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum pada perjanjian.

e. Kelompok Usaha mengadakan perjanjian jasa

manajemen dengan PT Blue Chip Mulia (BCM) dan PT Bogamulia Nagadi (BMN), pihak-pihak berelasi, dimana jasa yang diberikan kepada Kelompok Usaha antara lain jasa bantuan dalam sistem penggajian dan dokumentasi. Dengan demikian, Kelompok Usaha membayar imbalan tertentu kepada BCM dan BMN sebagai kompensasi atas jasa yang telah diberikan oleh pihak-pihak tersebut. Perjanjian dengan BCM akan tetap berlaku, kecuali bila ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya, sedangkan perjanjian dengan BMN berlaku untuk dua (2) tahun dan dapat diperpanjang, kecuali ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya.

d. PTT has distribution agreements with various principals. Under these agreements, PTT obtained the rights to distribute the principals’ products in Indonesia. The terms of these agreements range from one (1) to five (5) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.

e. The Group has management agreements with PT Blue Chip Mulia (BCM) and PT Bogamulia Nagadi (BMN), related parties, whereby services rendered to the Group are, among others, services and assistance in payroll and documentation. Accordingly, the Group pays BCM and BMN certain agreed fees as compensation for the said services and assistances rendered. The agreements with BCM remain valid unless terminated upon mutual consent of both parties, while the agreements with BMN is valid for two (2) years and are renewable unless terminated upon mutual consent of both parties.

f. Sejak tanggal 1 Januari 1993, ER mengadakan

perjanjian distribusi dengan Cendico B.V. (Cendico) dimana ER diberi hak secara eksklusif untuk mendistribusikan dan menjual produk “Revlon” di Indonesia. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, ER juga mengadakan perjanjian bantuan teknis dengan Riros Corporation (Riros) dimana Riros setuju untuk memberikan jasa pelatihan dengan tujuan untuk membantu ER menjalankan fungsi distribusi secara efektif sesuai dengan perjanjian dengan Cendico. Sebaliknya, ER wajib untuk membayar imbalan tertentu kepada Riros dan juga beban royalti kepada Cendico sesuai dengan perjanjian tersebut. Perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku dan dapat diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak yang terkait. Pada tanggal 1 Oktober 2006, Cendico mengalihkan kepada Revlon B.V. (Revlon) semua hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian distribusi di atas.

f. Since 1 January 1993, ER has a distribution agreement with Cendico B.V. (Cendico), whereby ER is granted the exclusive rights to distribute and sell “Revlon” products in Indonesia. In connection with the said distribution agreement, ER also entered into a technical services agreement with Riros Corporation (Riros), whereby the latter agreed to provide the necessary training services that aim to help ER effectively undertake its distributorship function under the aforesaid agreement with Cendico. In return, ER pays certain compensation to Riros and royalty fees to Cendico, in accordance with the relevant terms specified in the respective agreements. Each of these agreements shall remain valid unless terminated by mutual consent of all the parties involved. On 1 October 2006, Cendico assigned and transferred all of its rights and obligations under the above-mentioned Distribution Agreement to Revlon B.V.

138 139

Page 72: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/73 Exhibit E/73

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

(Lanjutan) 26. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

(Continued)

Pada tanggal 15 Maret 2012 (tanggal laporan auditor independen), kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah US$ 1 = Rp 9.193, EUR 1 = Rp 11.980,33 dan THB 1 = Rp 298,43. Apabila kurs tukar tersebut digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas Kelompok Usaha dalam mata uang Dolar AS, Euro dan THB, proforma aset neto dalam mata uang Dolar AS, Euro dan THB akan naik sejumlah Rp 4,63 miliar. Pengaruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing lainnya selain mata uang Dolar AS, Euro dan THB dianggap tidak signifikan.

As of 15 March 2012 (the date of independent auditors’ report), the average foreign exchange rates published by Bank Indonesia are US$ 1 = Rp 9,193, EUR 1= Rp 11,980.33 and THB 1 = Rp 298.43. Had these foreign exchange rates been used to restate the above-mentioned US Dollar, Euro and THB denominated assets and liabilities of the Group, the US Dollar, Euro and THB denominated net assets would have increased by Rp 4.63 billion. The impact of other monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies other than the US Dollar, Euro and THB are considered not significant.

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.

Group financial risk management policy aims to identify and analyze the financial risks faced by the Group, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established.

Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:

Financial risk management policies implemented by the Group in the face of these risks are as follows:

a. Risiko kredit a. Credit risk

Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama adalah dalam mengelola piutang dagang. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan dan jika perlu membentuk pencadangan berdasarkan hasil penelaahan tersebut.

The Group’s exposure to credit risk is in managing accounts receivable. The Group monitors receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct a review of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for failure of collection and, if necessary, provide an allowance based on the results of the review.

b. Risiko mata uang asing

b. Foreign exchange risk

Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha timbul terutama dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang asing yang berbeda dengan mata uang fungsional Kelompok Usaha. Kelompok Usaha melakukan pengelolaan aset dan liabilitas moneternya dengan diversifikasi aset (kas dan setara kas) dalam mata uang asing dengan beberapa mata uang fungsional. Dalam mengelola liabilitas, Kelompok Usaha meminimalisasi pinjaman dalam mata uang asing.

Exposure to currency exchange risk arises mainly from the Group' monetary assets and liabilities recognized in foreign currencies different from the functional currency of the Group. The Group manages monetary assets and liabilities with the diversification of assets (cash and cash equivalents) in foreign currency with multiple functional currency. In managing the liabilities, the Group minimizes loans in foreign currency.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/72 Exhibit E/72

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 26. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha tertentu memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of 31 December 2011, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, with details as follows:

Total ekuivalen

Rupiah/ Equivalent

in Rupiah amount

A S E T A S S E T S

Dalam Dolar AS In US Dollar Kas dan setara kas (US$ 20.975.906) 190.209.516.041 Cash and cash equivalents (US$ 20,975,906) Piutang pihak ketiga (US$ 605.693) 5.492.427.117 Receivables from third parties (US$ 605,693)

Dalam Euro In Euro

Kas dan setara kas (EUR 3.679.411) 43.192.574.068 Cash and cash equivalents (EUR 3,679,411)

Dalam Baht In Thailand Baht Kas dan setara kas (THB 121.295.825) 34.643.300.644 Cash and cash equivalents (THB 121,295,825) Piutang pihak berelasi (THB 625.525) 178.656.127 Receivable from related party (THB 625,525) Piutang pihak ketiga (THB 58.149.494)

16.608.077.090

Receivables from third parties (THB 58,149,494)

Dalam mata uang asing lainnya In other foreign currencies

Kas dan setara kas 2.524.669.210 Cash and cash equivalents Piutang pihak ketiga 353.971.001 Receivable from third party

Sub-total

293.203.191.298

Sub-total

Liabilitas Liabilities

Dalam Dolar AS In US Dollar Utang bank (US$ 5.000.000) 45.340.000.000 Bank loan (US$ 5,000,000) Utang dan biaya masih harus dibayar Payables and accrued expenses

Pihak ketiga (US$ 15.404.613) 139.689.030.684 Third parties (US$ 15,404,613) Dalam Euro In Euro

Utang dan biaya masih harus dibayar Payables and accrued expenses Pihak ketiga (EUR 687.899) 8.075.244.530 Third parties (EUR 687,899)

Dalam Baht In Thailand Baht Utang dan biaya masih harus dibayar Payables and accrued expenses Pihak ketiga (THB 21.230.985) 6.063.781.652 Third parties (THB 21,230,985)

Dalam mata uang asing lainnya In other foreign currencies Utang dan biaya masih harus dibayar Payables and accrued expenses

Pihak ketiga 150.509.336 Third parties Sub-total

199.318.566.202

Sub-total

Aset Neto

93.884.625.096

Net Assets

140 141

Page 73: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/75 Exhibit E/75

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

YANG DIREVISI 28. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS

Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan Efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:

The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) which were issued by the Indonesian Institute of Accountants and not yet effective for the financial statements ended 31 December 2011 and effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan

Kurs Valuta Asing” . - SFAS No. 10 (Revised 2010) – “The Effect of

Changes in Foreign Exchange Rates”.

- PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”. - SFAS No. 13 (Revised 2011), “Investment Properties”.

- PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. - SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. - PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja. - SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee

Benefits”. -

- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

-

- SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”.

- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrument Keuangan: Penyajian”.

- SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”.

- PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrument Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

- SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

- - PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. - SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earning per

Share”. -

- PSAK No. 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

- SFAS No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”.

- ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Kegiatan Usaha Luar Negeri”.

- IFAS 13 – “Hedge in Net Investment in Foreign Operation”.

- ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Inferaksinya”.

ISAK No. 15, “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their interaction”.

- ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”. ISAK No. 25, “Land Right”. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised SFAS on its financial statements.

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/74 Exhibit E/74

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Eksposur risiko likuiditas Kelompok Usaha timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor arus kas perkiraan dan actual. Kelompok Usaha juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.

The liquidity risk exposure of the Group arises primarily from the placement of funds from the excess cash proceeds after deduction of the use of cash to support the business activities of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities and continuously monitoring estimated and actual cash flow. The Group is also implementing a prudent liquidity risk management to maintain adequate cash balances derived from billing the sale, puts the excess cash in financial instruments with low risk but provide adequate returns, and pays attention to the reputation and credibility of financial institutions.

d. Manajemen permodalan d. Capital management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa dipertahankannya peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat agar dapat mendukung kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.

The main objective of the Group's capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group manages its capital structure and makes adjustments with respect to changes in economic conditions and the characteristics of its business risks. In order to maintain and adjust its capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payments to shareholders or return capital structure. No changes have been made in the objectives, policies and processes as they have been applied in previous years.

142 143

Page 74: 2011 Annual Report (1)

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/76 Exhibit E/76

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. RE KLAS IF IKAS I AKUN 29. ACCOUNT RECLASSIFICATION

Akun tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, sebagai berikut:

Certain accounts in the consolidated statements of financial position as of 31 December 2010 and 1 January 2010/31 December 2009 have been reclassified to conform with the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2011, as follow:

Deskripsi Sebelum

reklasifikasi/ Before

reclassification

Reklasifikasi/ Reclassification

Sesudah reklasifikasi/After reclassification

Description

Kepentingan non-pengendali yang sebelumnya dicatat diantara liabilitas dan ekuitas

40.629.147.748 (40.629.147.748) - Non-controlling interest which has been previously recorded

Kepentingan non-pengendali yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas

- 40.629.147.748 40.629.147.748 Non-controlling interest presented as part of equity

30. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30. PREPARATION AND COMPLETION OF THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha yang diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2012.

The management is responsible for the preparation of the Group consolidated financial statements that were completed on 15 March 2012.

144

BERBAGI KEHARMONISAN Menanam bibit unggul di ladang subur,

menuai kemakmuran di masa depan.

Memupuk ladang bersama alam,

menebar kesejahteraan dalam kehidupan.

SHARING HARMONYPlanting superior seeds in a fertile land,

harvesting prosperity in the future.

Fertilizing the land with nature,

diffusing welfare in life.

SAMPUL MUKA COVER Thanksgiving, Samudra

HALAMAN PAGE 20 Harvesting, Budi Ag.

HALAMAN PAGE 26 Field of Gold, Joko Mullono

Page 75: 2011 Annual Report (1)

Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesiawww.thetempogroup.com [email protected]