Top Banner
Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008 0 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Penyusunan profil kesehatan ini tidak lain merupakan pelaksanaan dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota serta untuk memberikan keterbukaan informasi kepada publik Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian indikator Kabupaten Jombang Sehat dan hasil kinerja dari penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan adalah Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Pemanfataan teknologi informasi memang tidak dapat kita hindari, karena dengan informasi yang cepat dan akurat sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Jombang telah membuat website yaitu : www.jombangkab.go.id yang didalamnya terdapat menu dari setiap satuan kerja termasuk Dinas Kesehatan kabupaten Jombang. Data dari Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 ini juga dapat diakses oleh mahasiswa, peneliti dan pihak-pihak lain yang bergerak dibidang kesehatan ataupun yang kegiatan dan profesinya bersinggungan dengan kesehatan melalui website www.dinkesjatim.go.id dan www.jombangkab.go.id . Saya mengucapkan terima kasih kepada kepala puskesmas se Kabupaten Jombang, seluruh Direktur RS pemerintah dan swasta, Direktur Sekolah Tinggi Kesehatan, Tim penyusun profil kesehatan serta semua pihak yang telah membantu sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Jombang dapat disusun tepat waktu Semoga profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008 ini bermanfaat. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna penyempurnaan penyusunan profil kesehatan diwaktu yang akan datang Jombang, Maret 2009 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dr. SUPARYANTO, M.Kes Pembina Tk I NIP. 140 246 871
28

2008 Profil Kesehatan Jombang

Feb 08, 2016

Download

Documents

rachmad pg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

0

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Penyusunan profil kesehatan ini tidak lain merupakan pelaksanaan dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota serta untuk memberikan keterbukaan informasi kepada publik Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian indikator Kabupaten Jombang Sehat dan hasil kinerja dari penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan adalah Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Pemanfataan teknologi informasi memang tidak dapat kita hindari, karena dengan informasi yang cepat dan akurat sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Jombang telah membuat website yaitu : www.jombangkab.go.id yang didalamnya terdapat menu dari setiap satuan kerja termasuk Dinas Kesehatan kabupaten Jombang. Data dari Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 ini juga dapat diakses oleh mahasiswa, peneliti dan pihak-pihak lain yang bergerak dibidang kesehatan ataupun yang kegiatan dan profesinya bersinggungan dengan kesehatan melalui website www.dinkesjatim.go.id dan www.jombangkab.go.id. Saya mengucapkan terima kasih kepada kepala puskesmas se Kabupaten Jombang, seluruh Direktur RS pemerintah dan swasta, Direktur Sekolah Tinggi Kesehatan, Tim penyusun profil kesehatan serta semua pihak yang telah membantu sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Jombang dapat disusun tepat waktu Semoga profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008 ini bermanfaat. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna penyempurnaan penyusunan profil kesehatan diwaktu yang akan datang Jombang, Maret 2009 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dr. SUPARYANTO, M.Kes Pembina Tk I NIP. 140 246 871

Page 2: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

1

BAB I PENDAHULUAN

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 memuat berbagai data tentang

kesehatan, yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan.

Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan

kesehatan seperti data kependudukan dan data lingkungan. Keseluruhan data yang ada

merupakan gambaran tingkat pencapaian penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai

dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang diukur melalui Indikator

Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja SPM bidang Kesehatan.

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 ini juga merupakan salah satu

sarana pemantau pencapaian Jombang Sehat 2008 sebagaimana visi yang telah ditetapkan

Dinas Kesehatan yaitu Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Dasar yang handal menuju

Jombang sehat tahun 2008.

Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 ini

adalah agar diperoleh gambaran keadaan kesehatan masyarakat di Kabupaten Jombang,

khususnya untuk tahun 2008 dalam bentuk narasi, tabel dan gambar.

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu:

Bab I – Pendahuluan.

Bab ini menyajikan tentang tujuan penyusunan Profil Kesehatan

Bab II – Gambaran Umum.

Bab ini menyajikan gambaran umum dalam hal Keadaan Geografi,

Keadaan Demografi, Keadaan Lingkungan dan Keadaan Perilaku

Masyarakat di Kabupaten Jombang

Bab III – Situasi Derajat Kesehatan.

Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan tahun 2008 yang mencakup tentang angka

kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi

Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan.

Bab ini merupakan penggambaran dari upaya Pelayanan Kesehatan Dasar,

Pelayanan Kesehatan Rujukan, Pemberantasan Penyakit Menular,

Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar, Perbaikan Gizi

Masyarakat dan Pelayanan Kefarmasian

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan.

Bab ini menguraikan tentang Keadaan Sarana Kesehatan, Tenaga

Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan Sarana Informasi Kesehatan

Page 3: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

2

Bab VI – Kesimpulan Bab ini memuat hal-hal yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut,

berkaitan dengan keberhasilan-keberhasilan dan hal-hal yang masih

dianggap kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan di

Kabupaten Jombang

Page 4: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

3

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU

A. GAMBARAN UMUM

1. KEADAAN GEOGRAFI Secara geografis, Kabupaten Jombang terletak pada 07 0 24’ 01” sampai 070 45’ 01”

Lintang Selatan dan 050 45’ 01” sampai 050 30’ 01” Bujur Timur dengan batas

wilayah :

Sebelah utara berbatasan dengan

Kabupaten Lamongan

Sebelah timur berbatasan dengan

Kabupaten Mojokerto

Sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Nganjuk

Sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Malang dan Kabupaten

Kediri

Luas Wilayah :

Luas wilayah Kabupaten Jombang adalah

1.159,50 km2 atau sekitar 2,4 % luas

wilayah Propinsi Jawa Timur Gambar 1. Peta Wilayah Jombang

Wilayah administrasi :

- Kecamatan : 21

- Kelurahan : 4

- Desa : 302 Secara topografis, Kabupaten Jombang dibagi menjadi tiga sub area, yaitu :

a. Kawasan Utara, bagian pegunungan kapur muda Kendeng yang sebagian besar

mempunyai fisiologi mendatar dan sebagian besar berbukit, meliputi Kecamatan

Plandaan, Kabuh, Ploso, Kudu dan Ngusikan

b. Kawasan Tengah, sebelah selatan sungai Brantas, sebagian besar merupakan

tanah pertanian yang cocok bagi tanaman padi dan palawija karena irigasinya

cukup bagus, meliputi Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, Perak, Gudo, Diwek,

Mojoagung, Sumobito, Jogoroto, Peterongan, Jombang, Megaluh, Tembelang,

dan Kesamben

c. Kawasan Selatan, merupakan tanah pegunungan, cocok untuk tanaman

perkebunan, meliputi Kecamatan Ngoro, Bareng, Mojowarno dan Wonosalam.

Page 5: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

4

2. KEADAAN DEMOGRAFI Jumlah penduduk Kabupaten Jombang berdasar proyeksi BPS propinsi Jawa

Timur adalah 1.343.358 jiwa, dengan 365.534 rumah tangga/KK atau rata-rata 4 jiwa

per rumah tangga. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 1.159/km2 dengan tingkat

kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Jombang sebesar 4.108 jiwa/km2

sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Wonosalam sebesar 291 jiwa/km2.

3. SARANA KESEHATAN Jumlah sarana kesehatan tahun 2008 yang ada di Kabupaten Jombang adalah

sebagai berikut :

Tabel 1 Sarana Kesehatan di Kabupaten Jombang tahun 2008

No Sarana Kesehatan Jumlah 1 Rumah Sakit 9 2 Puskesmas 34 a. Puskesmas perawatan 17 b. Puskesmas non perawatan 17 3 Puskesmas Pembantu 73 4 Posyandu 1493 5 Polindes 184 6 Poskesdes 7 7 Rumah Bersalin 12 8 Balai Pengobatan Klinik 38

Sumber : Tabel 61 lampiran Profil Kesehatan Kab. Jombang Tahun 2008

4. KEADAAN LINGKUNGAN a. Rumah Sehat

Gambar 2 Proporsi Rumah Sehat di Kabupaten Jombang tahun 2008

20%

80%

Rumah Sehat Rumah Tidak Sehat

Sumber : Tabel 47 Lampiran Profil Kesehatan Kab. Jombang Tahun 2008

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, yaitu bangunan yang memiliki jamban yan sehat, sarana air bersih,

Page 6: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

5

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah

yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat

dari tanah.

Dari seluruh rumah yang ada sebanyak 275.562 rumah telah dilakukan

pemeriksaan terhadap 182.698 rumah dengan informasi yang didapat sekitar

80,13 % (147.994 ) rumah di Kabupaten Jombang dikatagorikan rumah sehat.

Adapun wilayah yang paling sedikit prosentase rumah sehatnya yaitu di

Kecamatan Jombang 58,62 % (wilayah Puskesmas Pulolor), Kecamatan Kudu

60,75% dan Kecamatan Jogoroto 62,68 % (wilayah Puskesmas Mayangan).

Tidak semua rumah dapat diperiksa oleh karena masalah klasik, yaitu

keterbatasan tenaga dan biaya

b. Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan Tempat-tempat umum (TTU) dan Tempat Umum Pengolahan Makanan

(TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi

menjadi tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal, pasar, tempat

ibadah, stasiun, tempat rekreasi, dan lain-lain, sedangkan TPM meliputi hotel,

restoran, depot, dan lain-lain. TTU dan TPM yang sehat adalah yang memenuhi

syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,

sarana pembuangan air limbah (SPAL), ventilasi yang baik, luas lantai/ruangan

yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang

yang memadai.

Untuk TUPM, dari 3.778 TUPM yang ada, sejumlah 2.505 TUPM telah

diperiksa dan yang memenuhi syarat TUPM sehat adalah 1.723 (68,78%).

Wilayah yang paling sedikit TUPM yang memenuhi syarat yaitu di Kecamatan

Megaluh 42,8%, Kecamatan Ngoro 42,9% (Wilayah Puskesmas Pulorejo) dan

Kecamatan Gudo 49,1% (Wilayah Puskesmas Blimbing Gudo). Dengan semakin

sedikit TUPM yang memenuhi syarat kesehatan dimungkinkan akan semakin

tinggi kejadian penyakit yang berhubungan dengan pengelolaan makanan yang

tidak sehat terutama penyakit saluran pencernaan gastroenteristis

c. Sarana Sanitasi Dasar

Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga meliputi

persediaan air bersih (PAB), jamban, tempat sampah, dan pengelolaan air

limbah (PAL). Dari 315.190 KK yang ada tidak semuanya bisa diperiksa karena

keterbatasan sumber daya yang ada. Selain itu, jumlah KK yang diperiksa

berbeda untuk setiap jenis pemeriksaan. Semestinya, pemeriksaan dilakukan

satu kali untuk semua jenis sarana sanitasi dasar. Data yang ada menunjukkan

Page 7: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

6

bahwa kepemilikan air bersih adalah 191.270 KK (60.68%), Jamban 164.007

(52,03%), dan Pengelolaan air limbah 129.427 (41.06%).

B. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh

terhadap derajat kesehatan masyarakat, digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) yang terdiri dari 10 indikator.

1. Rumah Tangga Sehat Dari Tabel 45 lampiran profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008

menunjukkan bahwa dari hasil survey cepat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) terhadap 6.810 rumah tangga di 21 kecamatan menunjukkan bahwa hanya

2.072 rumah tangga (30,43%) yang telah berperilaku hidup bersih dan sehat.

Wilayah wilayah yang paling sedikit prosentase rumah tangga sehat adalah

Kecamatan Jogoroto 0,5% (wilayah kerja Puskesmas Mayangan), ), Kecamatan

Kabuh 5% dan Kec. Gudo 5,5% (wilayah kerja puskesmas Blimbing Gudo).

Dikatakan rumah tangga sehat jika memenuhi syarat 10 indikator PHBS. Adapun

indikator yang sulit dipenuhi oleh sebagian besar rumah tangga adalah tidak

merokok dan menjadi peserta asuransi kesehatan, oleh karena itu kedepan upaya

sosialisasi dan pemasyarakatan kebiasaan tidak merokok dan menjadi peserta

asuransi kesehatan perlu terus digalakkan.

2. ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi

baik dari aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologik, aspek kecerdasan, aspek

neurologik, aspek ekonomik maupun aspek penundaan kehamilan. Disamping itu,

ASI juga dapat melindungi bayi dari sindroma kematian mendadak (Sudden Infant

Death Syndrome / SIDS).

Di Kabupaten Jombang, dari seluruh bayi yang ada yaitu jumlah bayi yang diberi

ASI eksklusif sebesar 14.967 atau 68,8% dari seluruh bayi yang ada dari seluruh

bayi yang ada (Tabel 32 Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun

2008) al ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 11,7% dibandingkan cakupan

ASI Eksklusif tahun 2007 yang sebesar 57,12%

3. Posyandu Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang

ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal masyarakat untuk

Page 8: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

7

mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah keterpaduan

lintas sektor dan masyarakat.

Di Kabupaten Jombang pada tahun 2008 terdapat 1.493 atau bertambah 12

(duabelas) posyandu dibanding tahun 2007 sebanyak 1.481 posyandu. Posyandu

dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu Pratama, Madya, Purnama, dan Mandiri

dengan 211 (14,13%) posyandu berstrata pratama, 748 (50,1 %) posyandu madya,

503 (33,69%) posyandu purnama

dan 31 (2,08 %) posyandu

mandiri. Sesuai dengan target

SPM tahun 2008 untuk katagori

Posyandu PURI (Purnama dan

Mandiri) sebesar 35% maka di

kabupaten Jombang posyandu

PURI mencapai 35,77% atau

meningkat 13% dibanding tahun

2007 Gambar 3 Penimbangan Balita

Gambar 4

Proporsi Strata Posyandu di Kabupaten Jombang Tahun 2008

Sumber : Tabel 46 Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008

Perkembangan posyandu sangat dipengaruhi oleh upaya kader dalam mengelola

posyandu, ditambah dukungan dari perangkat desa dan dinas terkait seperti Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial, Dinas Kesehatan, Badan Keluarga

Berencana, dll. Adapun kegiatan revitalisasi posyandu sendiri lebih diarahkan untuk

Page 9: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

8

meningkatkan jumlah dan mutu posyandu dengan cara peningkatan ketrampilan

petugas kesehatan dalam membina posyandu

4. Polindes dan Poskesdes Pondok bersalin desa (Polindes) didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan ibu dan anak, merupakan upaya yang sangat bermanfaat bagi

masyarakat khususnya di wilayah pedesaan yang masih sangat jauh dari jangkauan

pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Selain Polindes, dalam upaya mendukung pelaksanaan Desa Siaga, terdapat

Pos Kesehatan Desa sebagai bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

(UKBM) yang juga merupakan wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko

dan masalah kesehatan yang dikelola oleh kader / forum masyarakat desa dengan

bimbingan oleh tenaga kesehatan.

Di Kabupaten Jombang, selama kurun waktu 2008 terdapat 184 polindes dan

7 poskesdes baru yaitu Poskesdes Manduro Kec. Kabuh, Poskesdes Pandanblole

Kec. Ploso, Poskesdes Tanjunggunung Kec. Peterongan, Poskesdes Jogoroto Kec.

Jogoroto, Poskesdes Mojotrisno Kec. Mojoagung, Poskesdes Wonomerto Kec.

Wonosalam, Poskesdes Gadingmangu Kec. Perak.

5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam pembiayaan

kesehatan, berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan pra upaya, yaitu dana

sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja, JPKM, dan asuransi kesehatan

lainnya, termasuk kartu sehat untuk penduduk miskin. Hasil rekapitulasi data dari

puskesmas, jumlah penduduk miskin yang dicakup Askeskin sebesar 312.220 jiwa

dari seluruh jumlah penduduk di Kabupaten Jombang sebesar 1.229.638 (25.4 %)

Dari seluruh penduduk yang tercakup Askeskin ini, 190.225 jiwa atau 61 %

telah memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di puskesmas dan 7.845 jiwa

(2.51 %) memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan rawat inap di

puskesmas.

Bayi BGM dari keluarga miskin juga mendapatkan perhatian melalui

pemberian MP ASI secara berkala. Tercatat terdapat 195 bayi BGM yang ada dan

semuanya mendapatkan distribusi MP-ASI

Page 10: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

9

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. MORTALITAS

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian

kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu,kejadian kematian juga

dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan

dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung

dengan melakukan berbagai survei dan penelitian

1. Angka Kematian Bayi (AKB) Data kematian yang terdapat pada komunitas dapat diperoleh melalui survei,

karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian pada

fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan

Angka kematian bayi yang tercatat di Kabupaten Jombang pada tahun 2008

ini mengalami penurunan dibandingkan angka kematian bayi yang tercatat pada

tahun 2007. AKB 2007 adalah sebesar 13,7 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan

AKB pada tahun 2008 adalah sebesar 11,4 per 1000 kelahiran hidup.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk

menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor

aksesbilitas dan pelayanan kesehatan dengan tenaga medis yang terampil, serta

kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan

modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir ini memberi

gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan

masyarakat

2. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Pada tahun 2008, angka kematian ibu yang tercatat di Kabupaten Jombang

adalah sebesar 80,9 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun penyebab kematian ibu ini

50% diantaranya akibat penyakit yang memperburuk kehamilannya

(perdarahan,penyakit jantung, paru, ginjal, dan hepatitis). Angka kematian ibu

mengalami penurunan dibandingkan dengan angka kematian ibu pada tahun 2007

yang sebesar 94,5 per 100.000 kelahiran hidup.

B. MORBIDITAS Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat

(Community Based Data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari

Dinas Kesehatan dalam hal ini bersumber dari puskesmas maupun dari sarana

Page 11: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

10

pelayanan kesehatan (Facility Based Data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan

dan pelaporan.

1. Penyakit Menular

Penyakit menular yang disajikan dalam profil kesehatan Kabupaten Jombang

tahun 2008 antara lain adalah penyakit Malaria, TB Paru, HIV/AIDS, dan Infeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

a. Penyakit malaria Penyakit Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,

dimana perkembangan penyakit Malaria ini dipantau melalui Annual Parasite

Incidence (API). Di Kabupaten Jombang pada tahun 2008 telah ditemukan 24

kasus positif Malaria dan seluruhnya diberi pengobatan untuk Malaria, Jumlah

kasus malaria pada tahun 2008 turun 9 kasus Jika dibanding tahun 2007.dengan

jumlah kasus malaria 33 penderita,

b. Penyakit TB Paru Menurut hasil Surkesnas 2001, TB Paru menempati urutan ke 3 penyebab

kematian umum, selain menyerang paru, Tuberculosis dapat menyerang organ

lain (Extra Pulmonary). Dari data yang berhasil dikumpulkan menunjukkan kasus

BTA(+) pada kohort 2007 sebanyak 615 orang, diobati 605 penderita dan yang

telah sembuh (catatan kohort mulai bulan Januari – Desember 2007) sebanyak

509 orang (84,13%). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan tingkat

kesembuhan penderita TB paru dibandingkan tahun sebelumnya dengan tingkat

kesembuhan 80,16%

c. Penyakit HIV AIDS Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan peningkatan,

meskipun berbagai upaya penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya

mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan

ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman dan

meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan, secara simultan telah

memperbesar tingkat risiko penyebarab HIV/AIDS.

Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat epidemi

yang terkonsentrasi, yaitu adanya prevalensi lebih dari 5 % pada sub populasi

tertentu, misal pada kelompok PSK (Pekerja Sex Komersial) dan

penyalahgunaan NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku

berisiko yang cukup aktif menularkan didalam suatu sub populasi tertentu.

Di Kabupaten Jombang pada tahun 2008 ditemukan 43 kasus HIV AIDS,

meningkat cukup tajam dibandingkan dengan tahun 2007 sejumlah 25 kasus HIV

AIDS. Keberadaan penderita HIV AIDS bagaikan fenomena gunung es, dimana

Page 12: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

11

jumlah penderita yang ditemukan jauh lebih sedikit dari penderita yang

sebenarnya ada. Sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah penderita

HIV/AIDS di Kabupeten Jombang jauh lebih besar lagi. Untuk itu diperlukan

upaya bersama dalam pemberantasan penyakit HIV/AIDS,yang tidak saja

ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan tetapi juga diarahkan

pada upaya pencegahan yang dilakukan melalui skinning HIV/AIDS terhadap

darah donor dan pengobatan penderita penyakit menular seksual.

d. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ISPA masih menjadi penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita di

Indonesia. Dari beberapa hasil kegiatan SKRT diketahui bahwa 80 sampai 90 %

dari seluruh kasus kematian ISPA disebabkan Pnemonia. Pnemonia merupakan

penyebab kematian pada balita dengan peringkat pertama hasil dari Surkesnas

2001.

Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit infeksi saluran pernapasan

akut lebih difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang

cepat dan tepat terhadap penderita pnemonia balita yang ditemukan. Jumlah

balita penderita pnemonia yang dilaporkan di Kabupaten Jombang dari 26

Puskesmas sebanyak 576 penderita atau mengalami penurunan dibanding tahun

2007 sebanyak 2026 kasus, yang keseluruhannya dapat ditangani.

e. Penyakit Kusta Meskipun Indonesia mencapai eliminasi kusta pada pertengahan tahun 2000,

sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan

masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih tingginya jumlah penderita kusta di

Indonesia dan merupakan negara dengan urutan ketiga penderita terbanyak di

dunia.

Di Kabupaten Jombang, terdapat 13 penderita kusta PB (kohort 2007) dan

124 penderita kusta MB (kohort 2006). Adapun penderita yang sudah RFT,

masing-masing untuk PB adalah 13 orang (100%) dan RFT MB adalah 112

orang (90,32%)

2. Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan

pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit

tetanus neonatorum, campak, diferi, dan polio

Page 13: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

12

a. Tetanus Neonatorum Pada tahun 2008 sudah tidak dilaporkan adanya kasus Tetanus Neonatorum.

Penanganan kasus tetanus neonatorum memang tidak mudah tetapi juga

bukannya tidak mungkin untuk dicegah. Yang terpenting adalah upaya

pencegahannya melalui pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan

imunisasi TT pada ibu hamil.

b. Campak Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian

luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2008 ditemukan jumlah kasus campak

sebanyak 36 kasus. Dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu 86 kasus, pada

tahun 2008 telah terjadi penurunan kasus yang cukup besar hampir 100 %.

c. Difteri Difteri termasuk penyakit menular yang kasusnya relatif rendah. Rendahnya

kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Di Kabupaten

Jombang selama kurun waktu 2008 ditemukan 2 kasus difteri yaitu di wilayah

kerja puskesmas Jabon.

d. Polio Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan

melalui gerakan imunisasi polio, yang ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans

epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus AFP kelompok umur < 15 tahun.

Namun demikian masih juga ditemukan kasus AFP, pada tahun 2008 ini yaitu

sebanyak 13 kasus.

3. Penyakit Potensi KLB / Wabah a. Demam Berdarah Dengue

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh

wilayah Kabupaten Jombang. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan

angka kesakitan dan angka kematian yang relatif tinggi. Jumlah kasus DBD di

Kabupaten Jombang selama kurun waktu 2008 adalah sebanyak 645 kasus

dengan 21 kematian. Jumlah kasus DBD ini menurun 50 kasus dibandingkan

dengan kasus yang sama pada tahun 2007 (pada tahun 2007 terdapat 695 kasus

DBD).

.

Page 14: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

13

Gambar 5. Perkembangan jumlah penderita DBD di Kabupaten Jombang

Tahun 2005 – 2008

616

365

645695

0

100

200

300

400

500

600

700

800

2005 2006 2007 2008

Tahun

Sumber : Profil Kesehatan Jombang Tahun 2005 – 2008

Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD dititik beratkan pada

penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam

pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan Angka Bebas Jentik

(ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.

Kegiatan lain dalam upaya pemberantasan DBD adalah pengasapan (fogging).

b. Diare Penyakit diare masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan

balita Penyakit diare masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan

balita. Jumlah kasus diare pada balita di Kabupaten Jombang pada tahun 2008

yang dilaporkan adalah sebanyak 9.883 kasus dari 27.532 kasus diare yang ada

dengan angka kesakitan 22,3 per 1000 penduduk

c. Filariasis Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global

WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as

a Public Health Problem The Year 2020”. Di Kabupaten Jombang, sepanjang

tahun 2008 tidak ditemukan kasus filariasis, kondisi ini tentunya harus terus

dipertahankan pada tahun tahun mendatang

Page 15: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

14

C. STATUS GIZI Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indicator, antara lain bayi

dengan Berat Badan Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi Wanita Usia Subur

Kurang Energi Protein (WUS KEK)

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor

utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR

dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena

Intrauterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi

berat badannya kurang.

Jumlah BBLR yang dilaporkan di Kabupaten Jombang sebanyak 624 (3,16%)

dari 21.730 bayi lahir hidup.

2. Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat

status gizi masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan

pengukuran antopometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur

(BB/U), Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB), dan Tinggi Badan per Umur (TB/U).

Jumlah balita gizi kurang di Kabupaten Jombang pada tahun 2008 adalah

4.696 balita dan balita gizi buruk sebanyak 59 balita dari 106.583 balita yang ada.

Sementara itu, berdasarkan penimbangan balita yang dilakukan selama tahun 2008,

ternyata terdapat balita BGM sebesar 2.961 balita (4,26%). Perkembangan kasus

BGM dapat dilihat pada grafik berikut yang merupakan hasil penimbangan di

posyandu yang tercatat dalam Kartu Menuju sehat (KMS).

Gambar 6. Pelayanan Deteksi Tumbuh Kembang Balita

Page 16: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

15

Gambar 7 Grafik Perkembangan Kasus Balita Bawah Garis Merah di Kab Jombang Tahun 2004 - 2008

19062184 2332

26592961

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2004 2005 2006 2007 2008

Tahun

Sumber : Profil Kesehatan Jombang Tahun 2004 – 2008

Pada gambar 4 diatas, perkembangan kasus BGM sejak tahun 2004 sampai

tahun 2008 menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Perkembangan kasus

BGM yang terus meningkat ini menuntut kewaspadaan agar tidak jatuh kembali ke

status gizi buruk.

3. WUS yang mendapat kapsul Yodium Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah gangguan akibat

kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan

fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran

kelenjar tiroid (gondok), bisu, tuli, kretin, gangguan motorik, dll. Pemberian kapsul

yodium dimaksudkan untuk mencegah lahirnya bayi kretin,karena itu sasaran

pemberian kapsul yodium adalah Wanita Usia Subur (WUS) termasuk ibu hamil dan

ibu nifas.

Jumlah WUS di Kabupaten Jombang sebanyak 178.973 orang dengan WUS

yang mendapatkan kapsul yodium sebanyak 66.404 (37,2%). Sementara itu,

desa/kelurahan yang dilaporkan dengan garam beryodium baik sebanyak 130 desa

atau 47 % dari 306 desa yang disurvei pada 21 kecamatan di Kabupaten Jombang

atau terjadi penurunan 12% dibanding tahun 2007.

Page 17: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

16

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajt

kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat.

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam

rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan

kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan

masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh

fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :

A. Pelayanan Kesehatan Ibu dan bayi

Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan

perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada

kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan

anaknya

1. Pelayanan Antenatal Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum,

bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Hasil pelayanan

antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan

gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas

pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4

adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil

sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan (sekali pada trimester

pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga). Angka ini

dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.

Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 di Kabupaten Jombang pada

tahun 2008 sebesar 21.272 atau 89%, sedangkan cakupan K4 adalah sebesar

19.083 atau 79% ( Tabel 17 Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun

2007). Dibanding tahun 2007 cakupan K1 dan K4 mengalami peningkatan masing

masing 9,42% dan 2,54%

2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan kompetensi kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi

pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh

tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional).

Page 18: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

17

Hasil pengumpulan data indikator SPM di Kabupaten Jombang pada tahun 2008

menunjukkan bahwa persentase cakupan persalinan dengan pertolongan tenaga

kesehatan sebesar 90,45 %, dimana target cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan tahun 2008 adalah 89 %. Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan

selama empat tahun terakhir terlihat pada gambar grafik berikut ini Gambar 8

Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Di Kab. Jombang Tahun 2005 – 2008

86.04

90.45

86.4986.61

83

84

85

86

87

88

89

90

91

2005 2006 2007 2008

Tahun

Sumber : Profil Kesehatan Jombang Tahun 2005 - 2008

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang handal dengan kompetensi

kebidanan, Seksi Kesehatan Keluarga pada tahun 2008 telah melakukan berbagai

pelatihan untuk tenaga bidan diantaranya adalah pelatihan APN (Asuhan Persalinan

Normal), manajemen asfiksia bayi baru lahir, manajemen bayi dengan berat lahir

rendah, dll.

3. Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Dirujuk Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan puskesmas,

beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (risti) dan

memerlukan pelayanan kesehatan rujukan.

Penempatan dokter spesialis kandungan di puskesmas rawat inap secara

bergiliran merupakan salah satu jalan keluar untuk penanganan ibu hamil risti

sesegera mungkin oleh tenaga spesialis yang berkompeten

Jumlah ibu hamil risti di Kabupaten Jombang tahun 2008 sebesar 3.887 orang,

dengan risti ditangani sebanyak 3.887 (100%). Jika dibanding tahun 2007 jumlah ibu

hamil resiko tinggi mengalami penurunan yang cukup banyak yaitu 904 bumil,

dengan semakin berkurang nya ibu hamil resiko tinggi hal ini menunjukkan semakin

Page 19: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

18

tinggi tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilan secara teratur

dan pemenuhan gizi selama kehamilan.

4. Kunjungan Neonatus (KN2) Bayi hingga usia kurang dari satu bulan (0-28 hari) merupakan golongan umur

yang paling rentan atau memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Dalam

melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan

pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

Secara keseluruhan cakupan KN2 di Kabupaten Jombang pada tahun 2008

adalah 90,78 % dari seluruh neonatus sejumlah 21.949 bayi. Artinya, masih terdapat

9,22 % bayi neonatus yang tidak melakukan kunjungan kedua ke sarana pelayanan

kesehatan setempat. (Tabel 15 Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Jombang

Tahun 2008) . Cakupan KN 2 ini meningkat 4,95% dibanding tahun 2007. Gambar 9

Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus (KN 2) di Kabupaten Jombang tahun 2005 - 2008

90.78

86.8687.34

84.81

818283848586878889909192

2005 2006 2007 2008

Tahun

Sumber : Tabel Profil Kesehatan Jombang 2005 – 2008

5. Kunjungan Bayi

Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan dari 34 puskesmas

yang ada di wilayah Kabupaten Jombang menunjukkan cakupan kunjungan bayi baru

pada sarana pelayanan kesehatan dalam hal ini puskesmas di tahun 2008 adalah

sebesar 19.682 atau 90,58%, hal ini berarti telah melampaui target SPM sebesar 89% (

Tabel 15 Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008)

B. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja

dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan

Page 20: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

19

pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat,

serta pelayanan kesehatan pada remaja.

Dari kompilasi data indikator kinerja SPM bidang Kesehatan menunjukkan bahwa

cakupan deteksi tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah sebesar 51,32 %, siswa

SD/MI yang diperiksa sebesar 17,52 %, dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 30,13

% (Tabel 18 Lampiran Profil Kesehatan Tahun 2008). Secara keseluruhan hasil capaian

kegiatan pelayaan kesehatan anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja masih dibawah

target SPM sehingga perlu terus ditingkatykan pada tahun 2009.

C. Pelayanan Keluarga Berencana

Jumlah pasangan usia subur (PUS) menurut hasil pengumpulan data pada tahun

2008 sebesar 234.447 sedangkan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 150.097 orang

atau 64% (Tabel 19 Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008)

Adapun jenis kontrasepsi yang

digunakan oleh peserta KB aktif

adalah IUD 13.820 orang,

MOP/MOW 12.400 orang, Implant

10.772 orang, suntik 111.008

orang, pil 40.828 orang, dan

kondom 1.882 orang, dengan

proporsi persentase masing-

masing alat kontrasepsi tersebut

sebagai berikut : Gambar 10. Pelayanan KB di Puskesmas

Gambar 11

Proporsi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan oleh Peserta KB aktif di Kab. Jombang Tahun 2008

7%

7%6%

58%

21%

1%

IUD MOP/MOWImplantSuntikPilKondom

Sumber : Tabel 19 Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008 D. Pelayanan Imunisasi

Page 21: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

20

Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan suatu

gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara

lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam

wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap

penularan PD3I

Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali),

Hepatitis B (3 kali) dan Campak (1 kali) yang dilakukan melalui pelayanan rutin di

posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Adapun cakupan pelayanan imunisasi bayi di Kabupaten Jombang pada tahun 2007

adalah : BCG sebesar 93.64%, DPT 1-HB 1 95%, DPT 3-HB 3 95,18 %, Polio 3 96 %,

Campak 93,4%. Sedangkan jumlah desa/kelurahan yang telah mencapai UCI adalah 87

desa/kelurahan dari 306 desa/kelurahan yang ada (28%). Bila dibandingkan dengan

tahun 2007 (desa UCI sebanyak 82 desa/kelurahan), jumlah desa UCI tahun 2008

mengalami kenaikan 5 desa, namun masih jauh dari target desa Uci sesuai SPM yaitu

90%.

E. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

Cakupan pelayanan kesehatan pra usila (45-59 th) dan usia lanjut (>60 th) pada

tahun 2008 di Kabupaten Jombang sebesar 30,19 % dari seluruh jumlah pra usila dan

usila yang dilaporkan sebanyak 120.981 orang yang terdaftar di posyandu usila. Adapun

jumlah pra usila yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 15.259 (28,91 %) dan

jumlah usila yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 21.240 31,18%)

F. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari

lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas

lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang

dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian

rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar.

Hasil kompilasi data dari 34 puskesmas menunjukkan bahwa pada tahun 2008 dari

978 institusi yang ada, sebanyak 850 unit (86.51%) institusi yang telah dibina, yang

meliputi 13 unit (100%) sarana kesehatan, 396 unit (88.40%) sarana pendidikan, 361

unit (100%) sarana ibadah, 73 unit (66.36%) sarana lain, dan 7(15.21%) buah sarana

perkantoran yang dibina.

G. Perbaikan Gizi masyarakat Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menagani

permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi sering

Page 22: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

21

dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan

vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium, dan anemia zat besi

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan

penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Hasil dari kompilasi 34

puskesmas di Kabupaten Jombang, jumlah balita yang ada 106.583, balita datang ke

posyandu untuk ditimbang 69.530 (65.24%), dengan hasil penimbangan jumlah

balita dengan berat badan naik sebanyak 43.120 (64,96%). Sementara itu balita

dengan status penimbangan di bawah garis merah (BGM) sebesar 2.961 (4,26%).

2. Pemberian Kapsul Vitamin A Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2 kali pada bulan Februari dan Agustus

untuk anak balita pada tahun 2008 adalah 104.344 dari 106.583 sasaran balita atau

98 %. Tingginya cakupan pemberian vitamin A ini menandakan bahwa orang tua

khususnya ibu telah menyadari pentingnya pemberian kapsul vitamin A uintuk balita

mereka.

3. Pemberian Tablet Besi

Pada tahun 2008, ibu hamil yang ada sebesar 23.906 dan yang mendapatkan

pemberian tablet besi Fe1 adalah 19.131 (80%) bumil dan tablet Fe3 sebanyak

17.475 atau 73,1%. Cakupan pemberian tablet Fe ini mengalami kenaikan dibanding

tahun 2007 yang sebesar 73,72%. Namun demikian petugas kesehatan tetap

memberikan motivasi tentang pentingnya mengkonsumsi tablet besi dan memotivasi

agar tablet besi tersebut benar-benar diminum oleh ibu hamil untuk mencegah

terjadinya anemia ibu hamil

Page 23: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

22

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN 1. Puskesmas

Sampai dengan tahun 2008 jumlah puskesmas di Kabupaten Jombang adalah 34

buah. Secara konseptual, Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan

dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 30.000 jiwa. Dengan jumlah penduduk

1.229.635 jiwa tersebut, berarti 1 Puskesmas di Kabupaten Jombang rata-rata

melayani sekitar 36.665 jiwa.

Gambar 12

Bapak Bupati dan Ibu meninjau pelayanan di Puskesmas Dari 34 Puskesmas tersebut sampai dengan akhir tahun 2008, 17

Puskesmas adalah Puskesmas Perawatan, yaitu Puskesmas Mojoagung,

Puskesmas Ploso, Puskesmas Bareng, Puskesmas Cukir, Puskesmas Tembelang,

Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Puskesmas Tapen, Puskesmas Sumobito,

Puskesmas Wonosalam, Puskesmas Kesamben, Puskesmas Peterongan,

Puskesmas Pulorejo, dan Puskesmas Mayangan. Puskesmas Kabuh, Puskesmas

Keboan, Puskesmas Mojowarno dan Puskesmas Perak. Ke-17 Puskesmas ini

tersebar di 17 Kecamatan dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang.

Kebijakan dari pemerintah daerah Kabupaten Jombang adalah terdapatnya 1

puskesmas perawatan di setiap kecamatan untuk memudahkan pasien dalam

mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan rawat inap dan menambah jumlah

tempat tidur untuk pasien maskin.

Page 24: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

23

Perkembangan Puskesmas Perawatan di Kabupaten Jombang dapat dilihat

pada grafik berikut : Gambar 13

Perkembangan Jumlah Puskesmas Perawatan di Kabupaten Jombang sampai dengan tahun 2008

910

13

17

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

2005 2006 2007 2008

Tahun

Jml P

uske

smas

Per

awat

an

Sumber : Profil Kabupaten Jombang 2005 – 2008

Adapun jumlah Puskesmas Pembantu yang mendukung pelayanan

puskesmas induk adalah 73 buah, dengan rasio puskesmas pembantu dan

puskesmas adalah 1:2,2 artinya setiap 1 puskesmas didukung 2-3 puskesmas

pembantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Adapun pemanfaatan sarana puskesmas dapat dilihat dari jumlah kunjungan

rawat jalan dan rawat inap pada masing-masing unit. Jumlah total kunjungan rawat

jalan dan rawat inap puskesmas di Kabupaten Jombang pada Tahun 2008 dari 16

Puskesmas adalah 722.341, dengan rincian rawat jalan sebesar 234.792 dan rawat

inap sebesar 487.549. Puskesmas Jelakombo adalah puskesmas dengan

kunjungan rawat jalan terbesar dan Puskesmas Ploso adalah puskesmas dengan

kunjungan rawat inap yang paling banyak (Tabel 42 Lampiran Data Profil Kesehatan

Kabupaten Jombang Tahun 2008). Jumlah kunjungan baik rawat inap maupun rawat

jalan dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Peningkatan ini tidak terlepas

dari berbagai inovasi pelayanan yang dilakukan oleh puskesmas.

2. Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit

(RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya

diukur dari jumlah RS dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk.

Page 25: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

24

Jumlah seluruh RS Umum di Kabupaten Jombang pada tahun 2008 adalah 8 buah

dan 1 buah RS Bersalin dengan jumlah TT (tempat tidur) sebanyak 754 buah.

Jumlah kunjungan rawat inap Rumah Sakit pada tahun 2008 adalah 41.253 orang

dengan tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) bervariasi dari 6 % sampai dengan 87,3

% (Tabel 63 Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2008). Angka

BOR ini merupakan persentase pemakaian tempat tidur (TT) rumah sakit yang

menggambarkan tinggi rendahnya pemakaian TT rumah sakit, dimana persentase

yang rendah menunjukkan pemakaian TT (kunjungan rawat inap) yang masih rendah

dan persentase BOR yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat hunian pasien. Rata-

rata pasien dirawat dapat dilihat dari angka LOS (Length of Stay) RS yang berkisar

3-5 hari. Tingkat efisiensi penggunaan TT rumah sakit, yang tergambarkan dari

angka TOI (Turn Over Interval) berada pada rentang < 1 hari sampai dengan 53 hari.

Rentang yang pendek ini oleh karena banyaknya pasien yang harus dilayani,

sedangkan rentang TOI yang sangat panjang disebabkan masih sedikitnya pasien

yang dirawat oleh karena keberadaan rumah sakit yang masih baru berdiri.

3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber

daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

(UKBM) diantaranya adalah posyandu, polindes, Pos Obat desa (POD)

Jumlah posyandu di Kabupaten Jombang menurut hasil kompilasi data dari

puskesmas pada tahun 2008 berjumlah 1.493 buah.

Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka

mendekatkan pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan

persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana.

Pada tahun 2008, jumlah polindes yang ada di Kabupaten Jombang adalah 184

buah, ditambah 2 buah polindes pembangunan baru yaitu Polindes Gadingmangu

dan Polindes Wonomerto.

B. TENAGA KESEHATAN Jumlah dan jenis sumberdaya kesehatan di Kabupaten Jombang adalah sebesar

1.570 orang yang tersebar di puskesmas 768 orang, Dinas Kesehatan 44 orang, RS

(termasuk RS swasta yang melaporkan datanya ke dinas kesehatan) 758 orang. Adapun

jumlah SDM kesehatan dibedakan menurut 7 kelompok, yaitu medis , perawat-bidan,

farmasi, gizi, teknis medis, sanitasi, dan kesehatan masyarakat. Rasio antara dokter

spesialis dengan jumlah penduduk adalah 4.52 per 100.000 penduduk, rasio dokter

Page 26: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

25

adalah 9.58 per 100.000 penduduk, rasio perawat adalah 56.71 per 100.000 penduduk

dan rasio bidan 34.52 per 100.000 penduduk.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan masyarakat. Anggaran

pemerintah bersumber dari APBN, PHLN (Pinjaman/Hibah Luar Negeri), dan APBD.

Total anggaran belanja kesehatan di Dinas Kesehatan dan Bapelkes RSD Jombang

pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 113.337.859.463,-. Dimana 98.70 % berasal dari

APBD II Kabupaten Jombang. Sementara dana APBN yang dikelola oleh kabupaten

Jombang melalui Dinas Kesehatan adalah sebesar Rp. 1.490.550.292,-. Pada tahun

2008, Dinas Kesehatan mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan

sebesar Rp. 2.052.000.000,-.

D. SARANA INFORMASI KESEHATAN Dinas Kesehatan dalam upayanya menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan

tugas dan kegiatannya telah berperan aktif dalam mengisi halaman pada website

www.jombangkab.go.id. Konsultasi kesehatan adalah salah satu menu yang ditangani

oleh Dinas Kesehatan. Informasi tentang puskesmas, yang meliputi data dasar

puskesmas, jenis pelayanan beserta tarif, dan foto bangunan puskesmas, dapat diakses

melalui situs milik Pemkab tersebut melalui sub menu Puskemas pada halaman Dinas

Kesehatan. Halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang ini dapat pula diakses

melalui www.depkes.go.id dan www.dinkesjatim.go.id.

Page 27: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

26

BAB VI PENUTUP

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan

organisasi dalam pelaksanaan manajemen. Oleh karena itu penyediaan data dan informasi

yang berkualitas sangat dibutuhkan sebagai masukan dalam proses pengambilan

keputusan.

Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan

sistem informasi kesehatan. Perlu disadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat

ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal.

Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan

Kabupaten Jombang yang diterbitkan saat ini yang belum sesuai dengan harapan. Namun

demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Jombang dapat memberikan gambaran

secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat

yang telah dicapai. Dan Profil Kesehatan Kabupaten Jombang ini juga merupakan salah

satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM) dan Indikator Indonesia Sehat 2010 (IIS 2010) Kabupaten Jombang pada tahun

2008.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan

data maupun foto yang diperlukan dalam rangka penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2008

ini.

Jombang, Maret 2009

Page 28: 2008 Profil Kesehatan Jombang

Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2008

27

TIM PENYUSUN

Sub Bag Penyusunan Program dan Pelaporan

1. Bambang Irawan, SKM

2. Elvira Yuniarti, ST

3. Dwi Asepta, H, S.Si

4. Zainal Aziqin