Top Banner
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN Dalam dunia tumbuhan, lamun dipandang sebagai kelompok flora yang unik. Dianggap demikian, karena lamun merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang mampu beradaptasi sepenuhnya untuk hidup di dalam perairan dengan salinitas yang tinggi. Lamun (seagrass) tergolong tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki akar, batang/rhizoma (terbenam di dasar substrat), daun dan bunga sejati. Selain itu, batang lamun juga dilengkapi dengan jaringan pembuluh yang mengangkut sari-sari makanan serta berbiak dengan tunas dan biji (Hemminga dan Duarte, 2000). Lamun umumnya tumbuh di perairan dangkal yang agak berpasir. Sering pula dijumpai di daerah terumbu karang. Kadang-kadang membentuk komunitas yang lebih besar hingga menyerupai padang (seagrass bed) dalam dimensi yang cukup luas. Lamun dapat pula membentuk suatu sistem ekologi yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang disebut ekosistem lamun (seagrass ecosystem) (Nontji, 2002). Sebagai hasil dari proses adaptasi terhadap faktor lingkungan, ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologi yang sangat khusus dan berbeda dengan ekosistem lainnya yang ada di wilayah pesisir. Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan pantai yang landai, terutama di dataran berpasir/berlumpur; 2. Dapat tumbuh dengan baik hingga batas terendah dari daerah pasang surut yang berada dekat hutan bakau atau di daerah rataan terumbu karang; 3. Dapat bertahan hidup hingga kedalaman 30 meter di daerah perairan yang tenang dan terlindung; 4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan; 5. Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya terbenam ke dalam air (termasuk daur generatif); 6. Dapat hidup di dalam media air bersalinitas tinggi; 7. Memiliki sistem perakaran yang berkembang baik.
15

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

Mar 03, 2019

Download

Documents

vuongtram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. LAMUN

Dalam dunia tumbuhan, lamun dipandang sebagai kelompok flora yang

unik. Dianggap demikian, karena lamun merupakan satu-satunya kelompok

tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang mampu beradaptasi sepenuhnya untuk

hidup di dalam perairan dengan salinitas yang tinggi. Lamun (seagrass) tergolong

tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki akar, batang/rhizoma (terbenam di dasar

substrat), daun dan bunga sejati. Selain itu, batang lamun juga dilengkapi dengan

jaringan pembuluh yang mengangkut sari-sari makanan serta berbiak dengan

tunas dan biji (Hemminga dan Duarte, 2000).

Lamun umumnya tumbuh di perairan dangkal yang agak berpasir. Sering

pula dijumpai di daerah terumbu karang. Kadang-kadang membentuk komunitas

yang lebih besar hingga menyerupai padang (seagrass bed) dalam dimensi yang

cukup luas. Lamun dapat pula membentuk suatu sistem ekologi yang terdiri dari

komponen biotik dan abiotik yang disebut ekosistem lamun (seagrass ecosystem)

(Nontji, 2002).

Sebagai hasil dari proses adaptasi terhadap faktor lingkungan, ekosistem

padang lamun memiliki kondisi ekologi yang sangat khusus dan berbeda dengan

ekosistem lainnya yang ada di wilayah pesisir. Beberapa ciri khusus dari

ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan pantai yang landai,

terutama di dataran berpasir/berlumpur; 2. Dapat tumbuh dengan baik hingga

batas terendah dari daerah pasang surut yang berada dekat hutan bakau atau di

daerah rataan terumbu karang; 3. Dapat bertahan hidup hingga kedalaman 30

meter di daerah perairan yang tenang dan terlindung; 4. Sangat tergantung pada

cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan; 5. Mampu melakukan proses

metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya terbenam ke dalam air

(termasuk daur generatif); 6. Dapat hidup di dalam media air bersalinitas tinggi; 7.

Memiliki sistem perakaran yang berkembang baik.

Page 2: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

2.1.1 Karakteristik Morfologi

Bentuk vegetatif lamun umumnya hampir serupa dan memperlihatkan

tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir semua genera mempunyai rhizome yang

berkembang baik dan bentuk daun yang memanjang (linear) dan berbentuk sangat

panjang seperti ikat pinggang, kecuali pada genus Halophila yang berbentuk bulat

telur (Gambar 1). Bentuk pertumbuhan, sistem percabangan dan struktur anatomi

memperlihatkan keanekaragaman yang jelas dan menjadi ciri yang digunakan

untuk membedakan antara jenis lamun yang satu dengan jenis lamun yang lain.

Lamun juga memiliki sistem pembuluh sebagaimana halnya dengan rumput yang

tumbuh di darat. Hanya saja, lamun tidak memiliki stomata.

 

Gambar 1. Morfologi Lamun (Sumber: den Hartog, 1970)  

Akar

Terdapat perbedaan morfologi dan anatomi akar yang jelas antara jenis

lamun yang dapat digunakan untuk taksonomi. Bila dibandingkan dengan

tumbuhan darat, akar dan akar rambut lamun tidak berkembang dengan baik.

Namun, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa akar dan rhizoma lamun

memiliki fungsi yang sama dengan tumbuhan darat. Akar-akar halus yang tumbuh

di bawah permukaan rhizoma, dan memiliki adaptasi khusus (misalnya:

Page 3: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

aerenchyma, sel epidermal) terhadap lingkungan perairan. Semua akar memiliki

pusat stele yang dikelilingi oleh endodermis. Stele mengandung phloem (jaringan

transport nutrien) dan xylem (jaringan yang menyalurkan air) yang sangat tipis.

Karena akar lamun tidak berkembang baik untuk menyalurkan air maka dapat

dikatakan bahwa lamun tidak berperan penting dalam penyaluran air.

Di antara banyak fungsi, akar lamun merupakan tempat menyimpan oksigen

untuk proses fotosintesis yang dialirkan dari lapisan epidermal daun melalui difusi

sepanjang sistem lakunal (udara) yang berliku-liku. Sebagian besar oksigen yang

disimpan di akar dan rhizoma digunakan untuk metabolisme dasar sel kortikal dan

epidermis seperti yang dilakukan oleh mikroflora di rhizospher. Beberapa lamun

diketahui mengeluarkan oksigen melalui akarnya (Halophila ovalis), sedangkan

spesies lain (Thallassia testudinum) terlihat menjadi lebih baik pada kondisi

anoksik. Larkum et al. (1989) menekankan bahwa transport oksigen ke akar

mengalami penurunan tergantung kebutuhan metabolisme sel epidermal akar dan

mikroflora yang berasosiasi. Melalui sistem akar dan rhizoma, lamun dapat

memodifikasi sedimen di sekitarnya melalui transpor oksigen dan kandungan

kimia lain. Kondisi ini juga dapat menjelaskan jika lamun dapat memodifikasi

sistem lakunal berdasarkan tingkat anoksia di sedimen. Dengan demikian

pengeluaran oksigen ke sedimen merupakan fungsi dari detoksifikasi yang sama

dengan yang dilakukan oleh tumbuhan darat. Kemampuan ini merupakan adaptasi

untuk kondisi anoksik yang sering ditemukan pada substrat yang memiliki

sedimen liat atau lumpur. Karena akar lamun merupakan tempat untuk melakukan

metabolisme aktif (respirasi) maka konsentrasi CO2 di jaringan akar relatif tinggi.

Rhizoma dan Batang

Struktur rhizoma dan batang lamun memiliki variasi yang sangat tinggi

tergantung dari susunan saluran di dalam stele. Rhizoma, bersama sama dengan

akar, menancapkan tumbuhan ke dalam substrat. Rhizoma merupakan batang

yang terbenam dan merayap secara mendatar serta berbuku-buku. Pada buku-buku

tersebut tumbuh batang pendek yang tegak ke atas, berdaun dan berbunga. Pada

buku tumbuh pula akar dan rhizoma sehingga tumbuhan tersebut dapat

menancapkan diri dengan kokoh di dasar laut sehingga tahan terhadap hempasan

gelombang dan arus.

Page 4: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

Daun

Meskipun memiliki bentuk umum yang hampir sama, spesies lamun

memiliki morfologi khusus dan bentuk anatomi yang memiliki nilai taksonomi

yang sangat tinggi. Beberapa bentuk morfologi sangat mudah terlihat yaitu bentuk

daun, bentuk puncak daun, keberadaan atau ketiadaan ligula. Sebagai contoh

puncak daun Cymodocea serrulata berbentuk lingkaran dan berserat, sedangkan

Cymodocea rotundata datar dan halus. Daun lamun terdiri dari dua bagian yang

berbeda yaitu pelepah dan daun. Pelepah daun menutupi rhizoma yang baru

tumbuh dan melindungi daun muda. Tetapi genus Halophila yang memiliki

bentuk daun petiolate tidak memiliki pelepah.

Pada daun lamun ketiadaan stomata digantikan oleh tipisnya lapisan

kutikula pada permukaan daun. Kondisi ini mempermudah penyerapan nutrisi

yang terdapat di dalam air dapat langsung disalurkan kepada sel-sel fotosintesa

tanpa harus melalui sistem perakaran.

2.1.2 Jenis Lamun

Pemilahan untuk klasifikasi jenis-jenis lamun lebih ditekankan pada

karakteristik dari daun, rimpang dan akarnya. Selain itu, genera di daerah tropis

memiliki morfologi yang berbeda sehingga pembedaan spesies dapat dilakukan

dengan dasar gambaran morfologi dan anatomi. Klasifikasi jenis lamun yang ada

di Indonesia (den Hartog, 1970) adalah sebagai berikut :

Divisi : Anthophyta

Kelas : Monocotyledonae

Suku : Potamogetonaceae

Marga : Cymodoceae, Halodule, Syringodium, Thalassodendron

Suku : Hydrocharitaceae

Marga : Enhalus, Halophila, Thalassia

Menurut Kiswara (1997) di dunia ada 58 jenis lamun yang terdiri dari empat

suku (family) yaitu Cymodoceae (17 jenis), Posidoniaceae (9 jenis),

Hydrocharitaceae (15 jenis) dan Zosteraceae (17 jenis). Dari seluruh jenis lamun

di dunia, di perairan Indonesia dijumpai 13 jenis lamun yang termasuk ke dalam 2

Page 5: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

suku yaitu Potamogetonaceae (6 jenis), dan Hydrocharitaceae (6 jenis). Satu

spesies diantaranya hanya terdapat di Indonesia Timur, yaitu jenis

Thallassodendron ciliatum dan dua spesies lainnya yaitu Halophila spinulosa

hanya terdapat di kepulauan Riau, Anyer, Baloran Utara dan Irian, sedangkan

Halophila decipiens hanya terdapat di Teluk Jakarta, Teluk Sumbawa dan

Kepulauan Aru (den Hartog, 1970).

Berbagai bentuk pertumbuhan berbagai jenis lamun terlihat mempunyai

kaitan dengan perbedaan habitatnya (Den hartog, 1977 dalam Kiswara, 1985).

Parvososterid dan Halophylid dapat ditemukan pada hampir semua habitat, mulai

dari dasar pasir kasar sampai lumpur yang lunak, mulai dari daerah pasang surut

sampai ke tempat yang cukup dalam dan mulai dari laut terbuka sampai estuaria.

Bahkan Halophila telah didapatkan dari kedalaman 90 meter. Magnozosterid

dapat dijumpai pada berbagai habitat, tetapi lebih terbatas pada daerah sublitoral.

Lamun tersebut memasuki daerah dangkal tetapi lebih terbatas sampai batas air

surut rata-rata perbani. Batas kedalaman sebagian besar spesiesnya yaitu 10

sampai 12 meter, tetapi pada perairan yang sangat jernih dapat dijumpai pada

tempat yang lebih dalam. Enhalid dan Amphibolid juga terbatas pada bagian atas

dari sublitoral, tetapi dengan beberapa perkecualian. Posidonia oseania dapat

mencapai kedalaman paling sedikit 60 meter. Kisaran kedalaman dimana

phyllospadix hidup agak besar; dia hidup mulai litoral bawah sampai kedalaman

30 meter. Thalassodendron ciliatum dilaporkan pernah ditemukan tumbuh pada

kedalaman 30 meter. Enhalid dan Amphibolid hidup pada substrat pasir dan

karang, kecuali Enahalus acoroides.

Hal serupa dikatakan oleh Romimohtarto dan Juwana (2001) bahwa ada tiga

marga yang banyak kita jumpai di perairan pantai yaitu Halophila, Enhalus dan

Cymodocea. Halophila ovalis banyak terdapat di pantai berpasir, di paparan

terumbu, dan di dasar pasir dari paras pasut rata-rata sampai batas bawah dari

mintakat pasut. Enhalus acoroides adalah tumbuhan lamun yang banyak terdapat

di bawah air surut rata-rata pada pasut purnama pada dasar pasir lumpuran.

Enhalus tumbuh subur pada tempat yang terlindung di pinggir bawah dari

mintakat pasut dan di batas atas mintakat bawah-litoral, sedangkan Cymodocea

rotundata merupakan jenis lamun yang banyak di temukan pada daerah di bawah

Page 6: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

air surut rata-rata pada pasut purnama pada pantai pasir dan pasir lumpuran

(Romimohtarto dan Juwana, 2001).

Berdasarkan potensi sistem padang lamun dalam ekosistem perairan yang

begitu baik, maka tentu saja sistem ini perlu dilindungi dari semua faktor yang

mempengaruhinya. Ada beberapa faktor yang diketahui sangat mempengaruhi

kelangsungan hidup tumbuhan laut, diantaranya adalah penetrasi cahaya matahari,

suhu air dan salinitas (Supriharyono, 2000). Dahuri et al. (2001) menambahkan

bahwa distribusi dan stabilitas ekosistem padang lamun bergantung pada beberapa

faktor seperti kecerahan, temperatur, salinitas, substrat dan kecepatan arus

perairan.

2.1.3 Fungsi dan Peran Lamun

Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di laut dangkal

yang paling produktif, karena dapat berperan penting dalam menunjang kehidupan

dan perkembangan jasad hidup di laut dangkal. Menurut beberapa hasil penelitian

diketahui bahwa peranan lamun di lingkungan perairan laut dangkal sebagai

berikut.

2.1.3.1 Produktivitas Primer

Lamun mempunyai tingkat produktivitas primer tertinggi di ekosistem

pesisir. Produktivitas primer lamun dapat mencapai 2,7 gC m¯2hr¯¹ (Hemminga

dan Duarte 2000). Di Pulau Barrang Lompo, produktivitas total lamun Enhalus

acoroides mencapai 12,083 g m¯2hr¯² dan Thalassia hemprichii sekitar 16,391 gC

m¯2hr¯¹ (Supriadi, 2002). Tingginya produktivitas lamun berkaitan erat dengan

tingginya laju produktivitas organisme yang berasosiasi dengan padang lamun. Di

lamun terdapat sejumlah hewan herbivora atau detrivora. Organisme yang

berasosiasi dengan lamun memberikan kontribusi yang berbeda-beda. Menurut

Asmus dan Asmus (1985) produktivitas primer kotor lamun sekitar 473 gCm¯2th¯¹

terdiri atas 1,79% berasal dari epifit dan 19% mikrofitobentos. Gacia et al. (2003)

mengatakan bahwa partikel tersuspensi yang terendap di lamun rata-rata <200

gCm¯2hr¯¹ dan mengandung bahan organik sekitar <18%. Danovaro et al. (2002),

sedimen di lamun mengandung bahan organik, konsentrasi kloropigmen dan

Page 7: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

biomassa bakteri yang tinggi. Lamun dapat memproduksi sekitar 65-85 % bahan

organik dalam bentuk detritus dan disumbangkan ke perairan sebanyak 10-20%

(Fachruddin, 2002).

Di ekosistem lamun, konsumen umumnya polikhaeta dan moluska (kerang-

kerangan), yang bertindak sebagai herbivora dan dekapoda (kepiting) yang

bertindak sebagai karnivora. Keberadaan organisme tersebut memungkinkan

ekosistem lamun mempunyai potensi yang cukup besar dalam menunjang

produksi perikanan di wilayah pesisir. Dengan demikian, lamun merupakan

habitat yang baik bagi beberapa jenis biota laut khususnya nekton, dan merupakan

stok bagi daerah fishing ground. Rantai makanan dalam padang lamun dapat

dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Rantai makanan dalam ekosistem lamun (Fortes, 1989).

Mekanisme lamun dalam mempertahankan produktivitasnya yang tinggi

di perairan oligotrofik dimulai dengan peningkatan pengendapan dan retensi

sedimen, diikuti dengan peningkatan mineralisasi, setelah itu barulah dimulai

penyerapan nutrisi oleh lamun (Evrald et al. 2005). Oleh karena itu, peningkatan

kepadatan kanopi lamun sangat penting guna meningkatkan kemampuan lamun

memerangkap partikel tersuspensi (seston) dan memyiapkan penyimpanan

biomassa yang akan digunakan (Baron et al. 2006). Menurut Agawin dan Duarte

(2002), dari sekitar 70% partikel tersuspensi yang terperangkap di lamun, sekitar

Page 8: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

5% secara fisik menempel pada permukaan daun. Partikel tersebut juga berasal

dari pencernaan protozoa (ciliata dan amuba) yang tinggal di permukaan daun.

2.1.3.2 Mengurangi Gerakan Air

Lamun dapat pula berperan untuk mengurangi gerakan air, sehingga

di bagian bawah air menjadi tenang. Kemampuan lamun dalam mengurangi

gerakan air tergantung pada kepadatan dan ketinggiannya. Sebagaimana pendapat

Komatsu et al. (2004) bahwa Enhalus acoroides lebih besar berperan dalam

mengurangi gerakan air dibandingkan dengan Thallasia hemprichii. Pendapat

tersebut diperkuat oleh Folkard (2005) bahwa bentuk lamun dapat mengurangi

gerakan air.

Penelitian untuk melihat pengaruh kerapatan lamun dalam mengurangi

gerakan arus telah banyak dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan lamun

buatan (artifisial). Jika dibandingkan antara lamun alami dan artifisial, maka

padang lamun artifisial mempunyai persamaan dengan padang lamun alami

dalam proses sedimentasi, dimana keduanya dapat meredam gerakan air dan

menjebak bahan-bahan yang tersuspensi dalam massa air, sehingga dapat

mengendapkan bahan tersuspensi tersebut, dan lama-kelamaan pengendapan

bahan tersuspensi ini dapat menimbulkan akumulasi sedimen yang berukuran

halus pada areal padang lamun.

Perbedaan antara padang lamun alami dan padang lamun artifisial dalam

proses sedimentasi adalah terletak pada adanya kemampuan padang lamun alami

mengakumulasi material-material yang terendapkan menjadi substrat sekaligus

menstabilkannya, sebab padang lamun alami mempunyai struktur perakaran yang

berkembang dan saling menyilang.

Padang lamun artifisial sekalipun mampu mengakumulasi material-material

yang mengendap, tetapi tidak mampu menstabilkannya, karena lamun artifisial

tidak mempunyai sistem perakaran, sehingga diduga bahwa akumulasi sedimen

pada dasar perairan di padang lamun artifisial lebih kecil. Hal ini disebabkan

bahan-bahan yang telah mengendap di padang lamun artifisial dapat terangkut lagi

oleh gerakan air. Jadi, peran lamun alami dalam mengurangi kecepatan arus dan

proses pengendapan partikel tersuspensi sangat penting.

Page 9: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

Peran lamun dalam mengurangi gerakan air sangat menguntungkan lamun

itu sendiri dan organisme yang hidup di dalamnya. Umumnya gerakan air

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap metabolisme dan daya tahan fisik lamun

terhadap lingkungan serta berpengaruh pula pada sedimentasi dan resuspensi

(Gacia dan Duarte 2001). Resuspensi berkurang dan perairan menjadi jernih,

sehingga dapat dikatakan bahwa lamun dapat mengurangi erosi di wilayah pesisir.

2.1.3.3 Habitat Organisme

Tingginya produktivitas organik dan perairan di sekitarnya yang menjadi

tenang, mengakibatkan banyak organisme yang menjadikan lamun sebagai tempat

tinggal sementara (juvenil) maupun dewasa. Ada pula beberapa organisme

memanfaatkan lamun sebagai tempat mencari makan, tumbuh besar dan memijah.

Organisme yang ditemukan di lamun, antara lain berbagai ikan herbivora, ikan

karang, penyu, dugong, gastropoda, krustasea, polikhaeta, dan ekhinodermata.

Sistem rhizoma dan akar lamun dapat mengikat dan menstabilkan

permukaan sedimen, sehingga lamun tumbuh kokoh di dasar perairan. Dasar

perairan yang stabil sangat menguntungkan bagi organisme yang hidup di dasar,

seperti makrozoobentos. Adapun daun lamun yang ada di kolom air dapat menjadi

tempat berlindung dan tempat menempel berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan

(alga) serta dapat menutupi organisme yang ada di lamun dari panas matahari.

Betapa besar manfaat yang diperoleh organisme yang hidup di lamun. Hal ini

didukung oleh Fredriksen et al. (2010) yang mengatakan bahwa organisme yang

ditemukan di padang lamun dua kali lebih banyak dibandingkan dengan daerah

yang tidak memiliki lamun.

Keterkaitan lamun dengan populasi ikan menjelaskan tentang peranan

lamun sebagai tempat ikan mencari makan. Dalam hal ini lamun di lingkungan

pesisir dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan plankton yaitu:

mensuplai makanan dan zat hara ke ekosistem perairan, membentuk sedimen dan

berinteraksi dengan terumbu karang, memberikan tempat untuk berasosiasinya

berbagai flora dan fauna dan mengatur pertukaran air (Fortes 1989). Selain ikan

bernilai ekonomi, banyak pula organisme lain yang ditemukan di lamun.

Page 10: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

Ikan-ikan karang yang berada di padang lamun adalah penghuni

sementara/transit untuk mencari makan. Sementara ikan-ikan yang merupakan

penghuni penuh di padang lamun dan menjadikan padang lamun sebagai tempat

tinggal, yaitu jenis ikan dari famili Gerreidae dan Siganidae

2.2. PERIFITON

Perifiton adalah komunitas organisme yang hidup di atas atau sekitar

substrat yang tenggelam. Menurut Weitzel (1979) perifiton terdiri dari mikroflora

yang tumbuh pada semua substrat tenggelam. Struktur komunitas perifiton dari

setiap perairan dapat beragam. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

lingkungan antara lain intensitas cahaya matahari, tipe substrat, kondisi lokasi,

kedalaman dan arus. Selain itu, dipengaruhi juga oleh struktur komunitas lamun

itu sendiri. Kerapatan dan penutupan lamun mempengaruhi keberadaan dan

kepadatan perifiton. Hal ini disebabkan karena berhubungan erat dengan

kestabilan substrat (daun lamun) dari pengaruh pencucian dan sirkulasi air serta

kebebasan perifiton dalam memperoleh cahaya matahari untuk kebutuhan

fotosintesis.

Berdasarkan cara tumbuhnya, perifiton dibedakan menjadi epi-, bila

perifiton menempel pada substrat dan endo- bila perifiton tersebut menembus

substrat.

Berdasarkan substrat penempelannya, perifiton dapat dibedakan atas

(Weitzel, 1979):

a. Epipelik, mikroorganisme yang menempel pada permukaan sedimen.

b. Epilitik, yang menempel pada permukaan batuan.

c. Epizoik, yang menempel pada permukaan hewan

d. Epifitik, yang menempel pada permukaan tumbuhan

e. Episamik, yang hidup dan bergerak di antara butir-butiran pasir.

Keberadaan dan kepadatan perifiton sangat dipengaruhi oleh kerapatan dan

penutupan lamun, karena berhubungan erat dengan kestabilan substrat (daun

lamun) dari pengaruh pencucian dan sirkulasi air serta kebebasan perifiton dalam

memperoleh cahaya matahari untuk kebutuhan fotosintesis. Panjang dan kerapatan

lamun dapat mempengaruhi sebaran dan kelimpahan biota yang berasosiasi

Page 11: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

dengan lamun, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan padang

lamun sangat menentukan distribusi dan kelimpahan biotanya.

Komposisi perifiton pada daun lamun sangat dipengaruhi oleh morfologi,

umur dan letak atau tempat hidup lamunnya. Lamun dengan tipe daun yang besar

akan lebih disukai daripada lamun yang mempunyai daun lebih kecil, karena

lamun dengan morfologi yang lebih besar (kuat) akan mempunyai kondisi substrat

yang lebih stabil. Juga dengan umur lamun, pada lamun yang lebih tua komposisi

dan kepadatan perifiton akan berbeda dengan lamun yang lebih muda karena

proses penempelan dan pembentukan koloni perifiton memerlukan waktu yang

cukup lama (Borowitzka dan Lethbridge, 1989; Russel, 1990 dalam Zulkifli,

2000).

Linkeus (1963), Borowitzka dan Lethbridge (1989) dan Russel (1990)

dalam Zulkifli (2000) menyatakan adanya hubungan antara penyebaran algae

epifit dengan tegakan permukaan pada lamun. Koloni algae epifit yang lebih besar

terdapat pada lamun yang dapat berasosiasi dengan cahaya, sedangkan adanya

perbedaan koloni pada sisi daun dan lamina mungkin dapat dihubungkan dengan

pergerakan air di sekitar lamun tersebut.

2.3. PARAMETER FISIKA-KIMIA LINGKUNGAN

2.3.1 Derajat Keasaman (pH)

Nilai pH menunjukkan derajat keasaman atau kebasahan. Nilai pH

dipengaruhi oleh kapasitas penyangga (buffer), yaitu adanya garam-garam

karbonat dan bikarbonat yang di kandungnya. Perairan dengan pH kurang dari 6

akan menyebabkan organisme bentik dan larva tidak dapat hidup dengan baik,

bahkan jika mencapai pH 4 dapat mematikan organisme yang hidup di perairan

normal. Menurut Odum (1973) perubahan pH pada perairan laut biasanya sangat

kecil. Hal ini disebabkan oleh adanya turbulensi massa air yang selalu

menstabilkan kondisi perairan.

2.3.2 Suhu

Suhu merupakan faktor amat penting bagi kehidupan organisme di lautan,

karena suhu dapat mempengaruhi aktivitas metabolisme ataupun

perkembangbiakan dari organisme-organisme tersebut. Kisaran suhu optimal bagi

Page 12: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

spesies lamun adalah 28⁰C-30⁰C. bagi lamun suhu mempengaruhi proses-proses

fisiologis, laju respirasi, pertumbuhan dan reproduksi. Proses-proses fisiologi ini

akan menurun tajam bila suhu lingkungan di luar kisaran di atas (Dahuri et al.

2001).

2.3.3 Kecepatan Arus

Kecepatan arus perairan berpengaruh pada produktivitas primer padang

lamun. Aliran air akan meningkatkan uptake CO2 dan nutrien pada permukaan

melalui modifikasi turbulensi oleh kanopi padang lamun (Larkum et al., 1989).

Menurut Welch et al. (1980) dalam Erina (2006) dari segi biomassa dan produksi

perifiton, akumulasi biomassa lebih cepat pada perairan berarus cepat, tetapi total

biomassa cenderung seimbang baik pada perairan berarus cepat maupun lambat.

Kecepatan arus dapat pula mempengaruhi fotosintesis dan penyerapan

nutrien di sekitar padang lamun (Abdelrhman, 2003). Albeson dan Danny (1997)

menambahkan bahwa kecepatan arus dapat mempengaruhi sukses tidaknya

propagul dan larva menetap

2.3.4 Salinitas

Perubahan salinitas akan mempengaruhi keseimbangan di dalam tubuh

organisme melalui perubahan berat jenis air dan perubahan tekanan osmosis.

Semakin tinggi salinitas, semakin besar tekanan osmosis, sehingga organisme

harus memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan salinitas sampai batas

tertentu melalui mekanisme osmoregulasi. Lamun memiliki toleransi yang

berbeda-beda terhadap salinitas, namun sebagian besar memiliki kisaran yang

lebar terhadap salinitas antara 10-40%o. Penurunan salinitas akan menurunkan

kemampuan fotosintesis lamun. Penurunan salinitas menyebabkan laju

fotosintesis dan pertumbuhan lamun menurun dan berpengaruh terhadap

perkecambahan dan pembentukan bunga lamun (MacRoy dan McMillan, 1977

dalam Zulkifli, 2000). Peningkatan salinitas dapat menurunkan kelimpahan

perifiton (Kendrick, 1987 dalam Borowitzka dan Lethbridge, 1989).

2.3.5 Nitrat dan Orthofosfat

Page 13: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

Perkembangan perifiton sebagai komponen biota autotrof, dipengaruhi oleh

ketersediaan unsur-unsur hara di perairan. Unsur-unsur hara yang penting di

perairan adalah nitrat dan fosfat. Peningkatan kandungan nitrogen bersama-sama

dengan fosfor akan meningkatkan pertumbuhan algae dan tumbuhan air (Horner

dan Welch, 1981 dalam Erina, 2006).

Menurut Hamid (1996) dalam Erina (2006) di daerah perairan tropis

khusunya Indonesia, perairannya sangat jernih dan penetrasi cahaya sampai ke

dasar perairan sehingga pertumbuhan dan produksi lamun di perairan ini sangat

ditentukan oleh ketersediaan unsur N dan P, perkembangan lamun ditentukan oleh

ketersediaan nitrogen. Phillips dan Menez (1988) menyatakan bahwa di air

nitrogen tersedia dari 3 sumber, yaitu nitrogen yang terdapat pada sedimen,

nitrogen di kolom air, dan hasil fiksasi nitrogen.

Lamun sebagian besar memanfaatkan unsur N dan P di air antara,

sebaliknya fitoplankton, epifit, mikro dan makro alga serta bakteri bentik hanya

memanfaatkan N dan P dalam kolom air, maka komponen produksi primer

padang lamun tersebut bukan merupakan saingan bagi lamun dalam

memanfaatkan unsur hara N dan P.

2.4. Gambaran Umum Pulau Pari

Gugus Pulau Pari merupakan salah satu bagian dari Kepulauan seribu dan

tersusun dari lima buah pulau kecil, yaitu Pulau Pari, Pulau tengah, Pulau Kongsi,

Pulau Tikus, dan Pulau Burung masing-masing dipisahkan oleh beberapa buah

Goba. Pulau Pari merupakan pulau terbesar dari ke lima pulau penyusun Gugus

pulau Pari. Panjangnya sekitar 2,5 km dan lebar bagian terpendek sekitar 60 m

dan bagian terpanjangnya sekitar 400 m (Kiswara, 1992). Secara geografis, Gugus

Pulau Pari terletak pada posisi 5⁰50’20” LS - 5⁰50’25” LS dan 106⁰34’30” BT -

106⁰38’20” BT.

Perairan gugus Pulau Pari memiliki tipe perairan dangkal pesisir dengan

kedalaman berkisar antara 15-40 meter. Termasuk perairan pedalaman semi

terbuka yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan pesisir di sepanjang Teluk

Jakarta dan Utara Banten serta gerakan massa air dari Laut Cina selatan dan

Timur Indonesia. Tipe perairan ini sangat dipengaruhi oleh substrat dasar

Page 14: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan

perairan, kondisi lokal geologisnya dan pengaruh aktifitas pengembangan di

daratan dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Tipe perairan gugus Pulau Pari telah memberikan karakteristik pola

oseanografi secara lokal antara lain pola arus, gelombang dan pasut serta kondisi

oseanografi lainnya. Pola arus secara umum menjadi bagian pola arus Perairan

Indonesa yaitu sangat terpengaruh oleh Musim yaitu Musim Barat dan Musim

Timur dan peralihan di antaranya. Secara umum arus yang melewati perairan

Pulau Pari memiliki kecepatan rata-rata 20-40 cm s¯¹ dan dipengaruhi oleh musim

baik kecepatan maupun arahnya. Pada Musim Barat kecepatan arus cenderung

lebih tinggi sedangkan pada Musim Timur terjadi penurunan berkisar antara 12-64

cm s¯¹.

Pasang surut merupakan gerakan massa air secara teratur yang disebabkan

oleh adanya gaya tarik bulan dan matahari. Tipe pasut di Pulau Pari adalah diurnal

(tipe harian tunggal) dimana daerah ini mengalami satu kali pasang tinggi dan satu

kali surut rendah dalam satu hari (Pariwono et al., 1996). Salinitas berkisar

30,2‰–36,7‰ dan temperatur berkisar 26,7⁰C–32,9⁰C, sehingga dari data

lingkungan di atas menunjukkan kualitas perairan di Pulau Pari termasuk ke

dalam kisaran optimum bagi spesies lamun (Azkab, 1994). Substrat dasar di

perairan Pulau Pari berupa pasir, pasir berlumpur dan pasir berkarang dan

kedalaman yang dangkal di perairan Pulau Pari memungkinkan kecerahan

perairan dapat mencapai 100% (Kiswara, 1992).

Vegetasi lamun tersebar di wilayah Gugus Pulau pari dengan kedalaman

kurang dari 2 meter dengan kondisi arus yang tenang (Kiswara, 1992). Perairan

Pulau Pari dikelilingi oleh padang lamun dengan jenis yang bermacam-macam,

seperti : Cymodoceae rotundata, Enhalus acoroides, Halodule uninervis,

Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, dan Thallassia hemprichi. Penelitian

dilakukan di ekosistem lamun Pulau Pari bagian utara dan selatan. Jenis lamun

yang mendominasi di bagian utara adalah Enhalus acoroides yang tumbuh sampai

ke rataan terumbu Pulau Pari. Keadaan dasar dari daerah rataan terumbu

umumnya berupa pasir lumpur. Sedangkan di bagian selatan ditemukan jenis

lamun Cymodoceae rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, dan

Thallassia hemprichi.

Page 15: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LAMUN - repository.ipb.ac.id · tumbuhan berbunga (Angiospermae) ... Beberapa ciri khusus dari ekosistem lamun antara lain: 1. Terdapat di daerah perairan