Top Banner

of 96

(2) Sedikit Lucu n Gombal Tapi Banyak Tentang Kamu

Jul 14, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Sedikit lucu, sedikit gombal, tapi banyak tentang kamu(kumpulan tulisan entah yang terserak di ngerumpi.com)

2010, warm

Tak perlu kata pengantar, Kalau hati lagi lapang, cukup bikin segelas kopi, atau segelas coklat hangat, atau sebotol air mineral saja pun, atau tanpa minuman apa-apa lalu . santai membuka lembaran yang pernah terserak di garis waktu di situ, di ngerumpi.com Makasih sudah berkenan membacanya, - warm-

Sedikit lucu,

Ayo, pegangan neng ...28 Juli 2009 07:26:18

Pernah naik motor ? Bagi para wanita, pernah boncengan ama orang kan ? Ya ya sama boncengan naik motor sama lelaki. Saya nanyanya selain naek ojek. Oh bukannn.. bukan saya bukannya mau ngingetin pengalaman silly pas naik motor itu, walopun kalo inget kejadian itu masih aja suka ngikik sendiri :D Kalo wanita ngebonceng temen lelakinya, apalagi semacam pacarnya lah. Kan suka nangkel tuh, suke nempel. Apalagi saya perhatiin di jalanan sekarang, berhubung dikampung saya angkutan yang paling yahut buat anak muda ya motor. Itu para perempuan hueleh pegangannya, pelukannya itu, lengket bos .. Kayak gak pengen keilangan sang pengendara saja layaknya :D

Seandainya saya sang lelaki yang dipeluk dari belakang sampe seerat itu, kayaknya ya asik-asik aja.. Ok deh, mungkin asik banget :D rasanya mungkin anyep. Soalnya serasa jalanan milik berdua saja kayaknya. Nah saya mau nanya nih buat para wanita, apalagi yang pernah meluk lelakinya dari belakang pas ngebonceng naek motor, apalagi pernah dengan begitu eratnya. Apa yang kalian rasakan pada saat itu ? Ok, kalo belom pernah merasakan sensasi naek motor boncengan macam gitu. Kira-kira apa yang bakal ente rasakan.

Cerita si Burung02 Februari 2010 09:24:34

Pernah dengar cerita tentang orang yang nyaris batal kawin nggak ? Kalau belum baiklah akan saya kisahkan sahibul hikayatnya. Pada suatu ketika, di suatu kampung, tersebutlah sepasang anak manusia yang lagi dilanda asmara nan membara. Sudah lama berkasih-kasihan, hingga muncul niat untuk melangsungkan pernikahan. Lalu, suatu hari, dalam rangka persiapan pernikahan. sepasang anak manusia itu pergi ke kota, membeli cincin kawin katanya. Sampai ke kota, masuk ke toko, membeli cincin yang dipinta sang wanita dengan manja. Urusan beli membeli selesai, pulanglah mereka. Di tengah perjalanan, sang lelaki kebelet, pengen pipis. Maka permisi lah dia dengan si wanita, lari ke semak-semak di pinggir jalan. Eh, si wanita iseng ngintip, sedikitt katanya. Habis menuntaskan hasrat yang terpendam, maka berhubung tak ada air buat bersih-bersih, maka daun pun jadi.

Beres, keduanya lalu pulang. sesampainya di rumah calon mertua, lelaki pamit. Sang wanita lalu mendekati ibunya. Memeluknya, lalu nangis sesenggukan. 'Lah, nduk. Kenapa nangis toh ? Kamu diapain sama masnya ?' Curiga juga jadinya si ibu. "Nggak diapa-apain kok bu, tapi saya nggak mau kawin sama mas.. " Nangis sesenggukan. Sang ibu bingung, "Kenapa toh nduk ? sini cerita sama ibu, ada apa gitu ?" "Tadi.. tadi.." terbata-bata, berusaha mengatur nafas. "Tadi saya liat si mas pipis di pinggir jalan, sehabis pipis. Saya nggak sengaja liat 'itunya bu. Dan.. Burungnya ternyata makan daun bu..." Nangis jejeritan lagi. Sang ibu cuma bisa garuk-garuk kepala.*ah semoga kalian mengerti akan cerita ini.. :D

Hey, manis !!11 Februari 2010 13:23:11

hey cantik! kesini dong. jangan cuma jalan melengos dan berlenggang didekatku. seolah-olah aku tiada wujudnya. hey sexy! berikan lah senyum terindahmu. jangan cuma tertekuk tak nyaman dipandang. hanya satu hal yang kau minta. sederhana dan kau pun tau itu. tapi kenapa seakan itu beban terberat dalam hidup mu ? aku tahu kau letih, tapi tengok dong tatap harapku. waktu kita tinggal sedikit saja, sebelum aku melangkah lagi meninggalkanmu. tapi tetap saja, senyum angkuhmu memulas tatapanmu saat mau tak mau berserobokpandang. kuberikan senyumku yang terakhir, kau cuma menjawab standar, nyaris tanpa semangat.. 'sampai jumpa lagi dipenerbangan berikutnya..*ah, masa sih minta minum sampe 4 kali saja bikin kau jutek ? :D

Jangan Ngambek gitu6 hari yang lalu

Baru sehari, cuma sehari, kau tak kusentuh, tak ku belai.. Lalu kau menjauh dariku, memutuskan komunikasi denganku, padahal, coba kau ingat-ingat, dalam setahun berapa waktu yang kita habiskan bersama, heh ? dari pagi, siang, malam, sampai ke pagi lagi.. hasratku terpuaskan olehmu, entahlah denganmu dan sekarang kau ngambek ? tak ingat akan masa lalu ? masa-masa indah kebersamaan itu halah, mati-matian aku memakimu minta penjelasanmu. tapi kau hanya bisa diam, tak bicara tapi selalu berusaha memutuskan hubunganku dengan mereka

dasar modem !

Larangan Tak Logis13 November 2009 09:02:42

Aku rindu padamu. Ya, tiba-tiba I miss you madly. Sudah seminggu, larangan aneh itu. Ya larangan itu. Alasan logis yang lagi menjadi tidak logis di telingaku, lebih-lebih di otakku. Masih saja tak bisa menghilangkan bayanganmu yang menari dimataku. Menawarkan segala kelezatan dunia. Melirikmu saja katanya tak boleh, apalagi mendekatimu. Apa-apaan ? Memangnya aku salah, kalau akrab denganmu ? Lalu salah juga, kalau aku suka terbuai oleh hangatmu, yang selalu berhasil membuatku berkeringat dan menghela nafas tak henti. Mereka saja kali yang sirik, sehingga membuat aturan semaunya saja, huh !!

Melarangku mendekatimu, apalagi menyentuhmu, seperti yang biasa kulakukan, dan kau juga diam saja kok. Aku sudah tak tahan, godaanmu sudah tak bisa kubiarkan. aku harus beranjak dari ketololan peraturan itu. Tunggu aku sebentar, Tak sabar untuk membuka pakaian tipismu. Lalu menenggelamkan dirimu dalam air hangat. Menggigitmu pelan, merasakan nikmat yang kau tawarkan.. Berkeringat lagi bersamamu, sampau habis kau kulumat.. ............ Argh.... Sungguh aku benci larangan untuk makan mie goreng pedas itu. Dokter sok tau !!! :(( :((

Melompati Sungai29 Januari 2010 13:08:55

sore hari konon suatu ketika, ada sepasang manusia naik berdua. Dua sejoli ceritanya. Lelaki muda berjaket kulit dan wanita muda bersweater dan syal yang dikalungkan di leher. Dingin ceunah, maklum mau naik ke daerah

. Lewat lereng gunung, itu wanita pelukan, erat. Tapi pas , eh itu syal terbang dihembus angin, kebetulan motor juga ngebut.

Nah, motor berhenti, lelaki turun, mengambil syal yang terbang di seberang .

Hebat itu lelaki, lompat, hup, sungai Lalu ngambil syal yang nyangkut. Wanita terkagum-kagum. Perjalanan dimulai lagi. eh, hujan deras.

meter bisa di lewati.

Longok sana sini, terlihat satu di pinggir jalan. singgahlah, mampirlah berdua kesana, tentu. Nunggu hujan masih saja rajin, nggak putus airnya walau ditunggu. malam pun tiba akhirnya. Oleh tuan rumah disuruh nginap saja. Dikasihlah satu kamar kosong, buat mereka berdua.

Guna menghindarkan hal-hal yang diinginkan. Tidurlah berdua di atas .

Ya satu ranjang. Cuma dipisahkan guling. lalu tidur punggung-punggungan.

Jadi yang satu mukanya ke

, satunya

.

Lelaki muda gelisah, wangi wanita muda menggoda. Tapi harus dijaga iman di dada. Duhh, resahnya.

Tak terasa datanglah. Lelaki muda bangun, wanita muda bangun juga.

Lelaki muda

, wanita muda

.

Bertanyalah lelaki " Wahai ada apakah adinda?" "Wahai kanda. Tadi sore, melompati sungai yang tiga meter lebar bisa gagah perkasa.

Tadi malam, masa cuma tak melompat ke saya gitu ? ' ternyata oh ternyata..

yang empuk diam saja,

Mereka Salah dan Saya Menyesal ..27 Oktober 2009 07:35:16

Senin itu masih terlampau pagi, jalanan masih tipis membasah, dedaunan pun ada yang tunduk meneteskan embun. Semburat merah masih samar di ufuk timur. sejuknya udara masih membujuk sebagian penghuni kota kecil itu untuk tetap tidak beranjak dari kasur empuknya, ternyata. Di sudut jalan, di rumah yang tidak berpagar, dengan halaman yang menghijau oleh hamparan rumput jepang, dan sebuah kolam mungil di sudut kanan, yang memperdengarkan gemiricik air, jatuh perlahan dari pancuran bambu disampingnya.. Orkestra alam pagi itu, suasana yang terlampau damai itu, sedikit terusik, dengan isak tangis tertahan. seakan tidak ingin mengganggu suasana nyaman yang sudah terbentuk. Oh, ternyata seorang gadis muda, yang lagi mengadu dengan seorang ibu, ya ibunya, yang masih memperlihatkan garis tegas kecantikannya di waktu muda, walau sudah mulai terlihat beberapa helai yang memutih di antara mahkota yang tertata rapi.

Sang ibu, sepertinya berusaha menenangkan anak gadisnya itu, sambil membelai rambut lembut bergelombang, yang dipangkuannya. Anak gadisnya yang beberapa waktu lalu melangsungkan pernikahan dengan lelaki pilihannya, lelaki yang sepertinya masih terlelap di salah satu kamar, khusus buat mereka, di rumah itu. "Ibu, mereka salah, dan saya menyesal ..." Ibu itu mengerutkan dahi, alisnyya menjadi terlihat seperti menyatu, ada pias bingung di wajahnya. "Ada apa toh, nduk ? , ada masalah dengan suamimu ? Bukannya dari kemarin tidak ada masalah ? Toh, dia juga pangeran pujaanmu, bukan ? ", Ibu itu berusaha tersenyum diantara bingung. Gadis muda itu, hmm perempuan muda itu, -karena toh soal gadis tidaknya, akibat pernikahan beberapa saat yang lalu itu, kan ... ah sudahlah, jangan di bahas :) - menengadahkan wajahnya, berbicara pelan dengan ibunya. "Kata teman-teman saya, nikah itu enak, kata mereka kawin itu nyaman... ah, saya jadi menyesal, bu .."

"Ah, ada apa toh sebenarnya, nak ? Katakan yang jujur dengan ibu ..", Sekarang ibunya mulai menampakkan keterkejutannya. "Iya, bu, Mereka salah... Saya Menyesal.." "Kata siapa nikah itu enak, setelah bulan madu yang kami jalani, Ternyata.. Nikah itu nggak enak, Tetapi,, Uenak Tenan lhoh, bu Dan saya menyesal kenapa baru saja diijinkan menikah sama ibu, kenapa nggak dari dulu, tau gini sih, kalo bisa dulu saya kawin duluan dari ibu" Nyengir lah dia. Dan, pletakkk... sang Ibu menggetok kepala anak perempuannya dengan gagang sapu. Kesal :D

Mimpi di Gigit Ular28 Januari 2010 13:41:39

Pernah mimpi soal digigit ular ? Konon katanya kalo digigit mimpinya, bakal kawin dalam waktu yang tidak begitu lama. Nah, saya teringat akan cerita soal gigitan ular ini, bagi yang sudah pernah mendengarnya, harap maklum :D Jadi, ceritanya seorang anak gadis,, dengan riang gembira menceritakan mimpinya pada ibunya Anak Gadis : 'Ibuuu aku barusan mimpi digigit ular' *sambil jejingkrakan gak karuan* Ibu : 'Oh yaaa ? lalu.. ?' *pura-pura gak ngerti* Anak Gadis : 'Katanya kan, kalo mimpi digigit uler, bakal dikawinin, eh bakal kawin bentar lagi..' *sambil sumringah pipi memerah* Ibu : 'Eh, ntar dulu.. Itu digigit ular, dimana ?' Anak Gadis : 'Di kaki bu..' Ibu : Oh, kalo digigit di kaki, mah artinya masih lama, kalo di udel, nah itu baru cepet..

Anak Gadis : 'Oh iya bu, tadinya sih di kaki, trus tuh uler iseng naik, dan ngegigit udel saya deh' *mata berbinar-binar* Ibu : Oh ya ? Trus, habis digigit, berdarah nggak ? Anak Gadis : 'Nggak bu.. Ibu : Yah , jodohnya masih jauh, coba kalo berdarah, cepet deh Anak Gadis : Oh iya bu, tadinya sih nggak, trus saya pencet-pencet bekas gigitannya, eh keluar darah tuhh * senyum kemenangan* Ibu : O gitu, trus inget nggak itu ularnya warnanya apa ? Anak Gadis : Hitam bu Ibu : Yaaa, belum jodoh, nak. Kalo ularnya merah, nah itu baru.. Anak Gadis : Eh, iya, tadinya sih saya kira hitam, soalnya digigitnya ditempat gelap, trus setelah dilihat benar-benar, eh ternyata warnanya merah lhoh *mulai kesel* Ibu : Trus ulernya panjang nggak, nak ? Anak Gadis : Tadinya sih panjang, lalu pendek bu, dan karena saya kesel, saya potong-potong, trus saya sate *misuh-misuh sambil ngeloyor pergi* Ibu : *Ngikik sendirian ngeliat kelakuan anak gadisnya yg kebelet pengen kawin

napsu tak tertahan21 Maret 2010 02:01:01

akhirnya kau datang dihadapanku, polos dan memerah, baru sedikit kulumat dirimu, keringat sudah membanjir membasahi kepalaku mukaku.. napsu ini harus dituntaskan, walau kau hanya diam wahai oseng2 mercon..

*edan puedesh bener :D

Nganu

26 Februari 2010 13:56:54

Anu, rasanya lama ga anu sama anu. padahal sudah saya bilang jangan coba-coba anu sama anunya nekat saja dianu-anuin, akhirnya anunya jadi anu kan ? Makanya. Kalau gak bisa nganu, ya jangan sok anu deh. apalagi anunya cuma seanu gitu. Beh, bikin anu saja.

*puas posting anu-anuan pas wiken gini :D

pantun di siang bolong19 Januari 2010 13:17:57

jemari lentik cerah mewarna wangimu harum, bak bunga krisan adinda cantik pipi merona kala tersenyum bikin abang pingsan burung jalak bunyinya ngotot jauh terbang, sampai ke awan biar galak mata melotot di mata abang, dinda makin menawan kain berenda, nyangkut di kereta naik ke gunung, tak lupa bawa sarung kalau saja dinda bilang minta permata. tak tanggung-tanggung, abang kasih sekarung mutar keran di hari mendung duduk di beranda, datang tamu berduyun-duyun jangan heran jangan bingung, bayangan dinda, bikin abang mabuk tak bangun-bangun

Pengen Makan Kamu30 November 2009 12:43:59

Aku lapar, asli. Dan yang terbayangkan malah kamu. Kamu versi ikan goreng, dibuka pake tangan, towel dikit, masukin sambal, habis sekejap beserta insang yg renyah. Kamu versi nastar, langsung hap, lenyap sekali telan. Kamu dalam bentuk jus alpukat, sedot perlahan, hirup dan nikmati aroma dan rasanya, pelan-pelan, sampai menyusut. Kamu berbentuk batagor, belah perlahan, lalu menggigitmu saat panas, dan uapnya masih mengepul. Dan kamu yang jadi kerupuk lilit. Pegang perlahan pake dua tangan, lalu digigit pelan-pelan, sampai renyahnya beradu dengan geraham. Kamu, maunya jadi apa ? Ah, ya. Sayangnya, kamu bukan makanan. Yang ada, ingin mengajakmu. Memberantas smua makanan favoritmu itu. Siang ini. Yuk.. Makan ! :D

Sangar Juga ...22 Januari 2010 08:11:17

Seorang lelaki, sangar, gondrong, ga ada senyum sama sekali di wajahnya. Meminggirkan motor besarnya, yang knaplotnya pekak karena saringannya dibuka. Sudah minggir sempat-sempatnya memutar gas sekali, kencang, sebelum mematikan motornya. Turun dari motor, berdiri tak peduli di pinggir jalan. Matanya menoleh sana sini, ada yang dicarinya rupanya. Lengan atas kanannya bertuliskan, ah mirip sama plat motornya. Di balik kaosnya menyembul tak kentara sebilah belati. Tiba-tiba lelaki itu memanggil seorang lelaki kurus, yang langsung gemetar dan mendatanginya ragu. "Hegh, elu liat dia nggak ?" Matanya menghunjam. "Nggak bang, belum liat.."

"Hegh, ya udah..." Si kurus menarik nafas lega. Siapa sih yang nggak tau perangai lelaki yang satu itu. Yang nggak bakal pernah bikin orang hidup tenang, kalo apa yang dicarinya nggak kesampaian. Prinsipnya kalo ada yang macam-macam sama dia simpel saja. Dia datangi orang yang berani macam-macam, lalu ngasih dua opsi.. "Lu tinggal pilih, mau rumah sakit atau kuburan ?!" Nah, tau sendiri deh konsekuensinya berurusan dengan orang yang nggak pernah berteman dengan rasa takut itu. Dua puluh menit sudah berlalu. Gelisah. Memandang ke ujung jalan, lalu ada segaris senyum tipis di wajahnya. kalo dipandang malah mirip seringai serigala. Yang ditunggunya sudah datang rupanya, setengah berlari dia datangi orang yang ditunggunya, nafasnya memburu. Lalu..

"Udah selese belanjanya, sayang ?" Dan tiba-tiba aura sangarnya lenyap, hilang, pupus ditelan udara. Sang perempuan muda yang disapanya, cuma mengangguk seraya tersenyum, lalu menggamit tangan kanan lelakinya. "Sudah, pulang yuk.." Tangan lelaki itu balas memeluk wanitanya, dan samar-samar, dibalik lengannya terlihat tulisan tato yang semakin jelas. di atasnya cuma terbaca JAGAL..... ternyata ada lanjutannya JAGALAH ISTRI...

Oh, plat motornya spesial : J 464 L *ga penting* . :((

Secarik Kertas14 April 2010 14:13:59

Lelaki itu menggenggam erat telgam-nya, telepon genggam maksudnya. Berbicara layaknya orang berbicara. Mungkin nada bariton ala staccato. Sudah dua menit berlalu, seorang bapak-bapak rupanya mengawasi aktifitasnya sedari tadi. Dan tiba-tiba menulis sesuatu di secarik kertas. lelaki itu masih saja asik masyuk dengan obrolannya. Secarik kertas itu pun diangsurkan ke hadapannya. Sembari memberi isyarat dengan telunjuk yang mengarah keluar. Kertas itu bertuliskan : "MOHON DI LUAR GEDUNG !!!" ya ampun, terlalu kencengkah suara saya saat ngomong ? Apakah saya punya bakat jadi vokalis ?

*gontai keluar gedung sambil garuk-garuk lantai *Live report nih :((

Sensitif

30 Desember 2009 13:49:49

"yang....". suara lembut nan manja itu terdengar membujuk. Lelaki yang dipanggil 'yang' itu menoleh, dan tersenyum. "kesini dong.." mata indahnya mengerjap pelan. "ada apa, cantik ?" menghampiri si seksi yang duduk di lantai pualam. "ajari aku lagi.." tangannya malah menarik tubuh lelakinya, dekat dan erat. nafas mereka beradu, bertukar. "kan kmaren sudah.." "lagi..." kadar nada manjanya malah meningkat beberapa derajat. dan perlahan, tangan kukuhnya, membimbing tangan halus yang dihiasi jemari lentik itu.

membuka perlahan lipatan hitamnya, meraba pelan bagian paling sensitifnya, memasukkannya perlahan.. nafas si cantik tertahan, baru sebentar, ada jerit puas terdengar, lalu memeluk erat lelakinya, "makasih, yang..." lelaki itu tersenyum. "makanya lain kali hati-hati, itu colokan chargernya agak longgar. kmaren sih pake jatuh segala. eh, fesbukan lagi, ya ?" si cantik seperti tak mendengarkannya, asik sendiri dengan netbook hitamnya.

Studi Korelasi Antara Kitik-Kitik dan Keperjakaan26 Oktober 2009 09:13:07

Konon, ada mitos yang saya belum pernah uji kebenarannya maupun keabsahannya. Katanya, Siapa yang bila dikitik-kitik, atawa digelitik, dan ternyata adem ayem saja, tahan, bin nggak kegelian sama sekali. Itu artinya, yang dikitik-kitik udah nggak perawan tulen bagi perempuan, dan bukan perjaka ting ting lagi bagi lelaki. Anehnya, saya sampe sekarang kalo dikitik-kitik, tetaaaap saja merasa geli. Eh, ada yang sudah mencoba uji nyali macam ini, kah ? Dan, hasilnya gimana ? :D

Tidak Sepantasnya Kau Cemburu padanya, Sayang !23 Juli 2009 08:54:09

Saya bingung postingan kali ini masuk kategori mana bagusnya. Curhat apa OOT ya, kalo curhat, itu kan ranahnya wanita sepertinya. Tapi, lah knapa juga saya malah keasikan posting disini, apa karena banyak wanitanya ? Apa karena ah sudahlah.. :D Jadi beberapa hari yang lalu, kembali ke masalah isteri saya tercinta itu. Mengalami cemburu luar biasa pada gandengan saya. Padahal die ini bukan juga barang lama. Tapi baru terungkap beberapa waktu yang lalu. Memang sih, bodinya putih, ramping, pinter. Ah, tapi kan smua itu kan gak sebanding dengan isteri saya dong. Kagak lepel.. Isteri saya jauhhh lebih sgalanya dibandingkan dengan die. Tapi knapa harus ada cemburu sgala ya ? Apa karena die lebih sering menemani saya pas lagi tugas keluar kota ? Atau karena .. ah entahlah

Saya bilang sih, kalo memang kedekatannya dengan saya sangat mengganggu, silakan banting dan bunuh saja. Saya rela kok .. Tapi, setelah saya ajak isteri saya berkenalan lebih jauh, lebih akrab. Akhirnya smuanya bisa terselesaikan dengan senyum, dengan damai. Skarang malahan mereka bisa akrab pas saya tinggal berdua dirumah Ya ya si ramping, putih dan punya otak atom itu bernama Pico, netbook varian Axioo

*eh suer, ini bukan iklan..* :D

Tiga Tante16 Maret 2010 18:04:21

Kemarin pas perut menyatakan diri berkoalisi dengan otak untuk memerintahkan kaki saya melangkah menuju warung di sudut jalan atas desakan sang perut. Sambil menunggu antrian, saya iseng melihat-lihat kertas karton bertuliskan menu yang tertempel di dinding warung. Dan salah satu menu yang langsung membuat mata saya fokus adalah Mi Goreng Tante. Hmmm otak saya langsung membayangkan yang lezat-lezat, yang nikmat-nikmat, Menunya maksud saya, bukan bagian 'Tante'nya. Akhirnya saya penasaran, apa pula itu maksudnya. Ternyata itu singkatan dari Mi Goreng Tanpa Telor, Yaelah, kalo menu gituan mah, udah nyaris tiap hari bikin :D EH itu baru satu tante ya, tante yang kedua dan ketiga, perasaan sudah pernah saya ceritakan, baiklah akan saya ceritakan ulang.

Di salah satu folder komputer saya, ada dua file yang mengandung kata tante. Yang pertama adalah Tante Sur, Yang kedua adalah Tante Urat. Tapi sebenarnya dua-duanya mempunyai arti yang sama, karena itu ulah sebagian rekan di kantor yang suka menamakan file semena-mena. Jadinya ya begitulah, Tante Sur dan Tante Urat adalah kepanjangan dari Tanda Terima Surat. Demikianlah adanya. :D

sedikit gombal,

Gombal Realism1 hari yang lalu

Baiklah, sebenernya pengen bikin tulisan panjang terstruktur macam tulisan di bawah ini, tapi apa daya referensi terbatas, dan juga ditambah males nyari-nyari referensi yang bernuansa ilmiah cuih cupret.. Jadi akhirnya saya putuskan untuk memperkenalkan aliran baru dalam hirarki ilmu sosial yang fokus pada hubungan antara dua manusia, dan semakin ngaco ujungnya hingga tertumpu pada titik simpul perasaan manusia. Perasaan yang sewaktu-waktu minta disentuh, dan tidak cuma sentuhan secara fisik, walau katanya satu sentuhan lebih berarti dari jutaan rangkaian kata-kata indah. Jadi aliran ini mari kita namakan *hah kita ?* sesuai judul. Tapi sebelumnya perlukah saya menanyakan kabar akhir pekan kalian ? Nggak usah saja ya, soalnya sudah ada yang nanya-nanya tuhhh *tunjuk2 tulisan di bawah* Jadi kalau ditilik dari penggunaan dua kata yang saling terkait itu adalah.

Gombal mengacu pada benda berbentuk kain, secarik, buat bersihbersih. Nah, mungkin begitu sejarahnya sehingga, dipakai untuk istilah yang sering digunakan untuk menghibur pasangannya *sedikit ga nyambung memang . eh banyak ? ya sudah terserah anda asja lah*. Dan mungkin -hal ini perlu diteliti lebih lanjut- wanita lebih banyak porsinya untuk dianugerahi gombal. Karena faktor bentukan dari manusia verbal, sebagai kodrat dari gen wanita itu sendiri. Mungkin sudah tercetak dari DNA nya, cek sendiri kalo ga percaya. Nah, kata kedua adalah realism, yang tentu seperti kita ketahui bersama, dari kata real, nyata, kenyataan. Begitulah. Nyata artinya adalah fakta, bukan mengada-ada, bukan berakar dari kebohongan, mimpi indah, atau rayuan semu. Jadi, kesatuan dua kata itu membentuk satu bentukan kalimat sesuai judul, lagi-lagi begitu. Gombal yang dibentuk dari kenyataan yang ada terlihat jelas di mata, di hati, di otak. Kenyataan yang terlihat itu seakan-akan ilusi padahal realita. Bentuknya bisa berupa pujian, atau malah terkesan lebay. Uhm padahal cuma sekedar mengingatkan kembali akan potensi pasangannya. Karena konon ketidakpercayaandiri itu muncul nyaris di tiap pribadi manusia. Apalagi jika di hadapan pasangan hidupnya, atau yaa orang yang lagi dilirik dan disukainya.

Nahh, pada momen itulah, the realism of gombalpedia patut diaplikasikan. Mau contoh ? mau contoh ? mau contoh ? *ah berlebihan sekali, asmpe tiga kali nyolot ya* Misal, suatu ketika. Anggap saja malam hari. Ada seorang wanita cantik manyun, duduk sendiri, di tepi sungai, seakan dunia bukanlah tempat yang tepat buatnya, sekan-akan tak ada orang yang memperdulikannya, seakan-akan baru bangun tidur *ok kalimat terakhir tampaknya betul* Katakan saja, eh dekati dulu, lalu pastikan itu wanita mengenal yang mendekati, iyaaa sampeyan ceritanya yg mendekati !! argh ga jadi asja, contohnya aneh. Masa ada wanita cantik manyun di tepi sungai sih ? Terlalu mengada-ada saja. Baiklah, anggap saja sampeyan *yang merasa lelaki* punya pacar dan lagi ngambek, karena keinginan untuk dibelikan mobil keluaran terbaru tidak bisa sanggupin. Bagaimanakah supaya realitas berbalik pada anda wahai sodara-sodara ? Dekati saja dia, walau mungkin seakan membuang mata dan muka ke arah lain, beuh ngambek. Dekati pelan-pelan, pegang apa yang

bisa dipegang. Cari perhatiannya, ya apa kek, pake dikejutin kek. Pokoknya bikin usaha supaya dia dengar apa yang kau katakan Lalu, bilang saja gini.. "Hey, hey kamu kamu. Bukannya aku tak mau membelikanmu apa yang kau ingini, tapi sebenarnya jujur aku tak mampu *halah jujur sekali*. Tapi sebenarnya, kau itu, naik apapun, akan selalu yang tercantik di kelasnya. Tak perlu mobil mewah untuk menegaskan statusmu, kecantikanmu, kelebihanmu. Lagian kalau pake mobil baru, akselerasi kecepatannya terlalu tinggi, konon cukup 7 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam, daku takut dikau lepas kendali lalu terluka. Nanti kalau ada apa-apa, daku ga bisa membayangkan sedihnya dirimyu terluka. Jadi yuk kita pulang, naik becak saja ya.., nanti daku traktir es krim di sudut favorit kita deh, kau bisa makan sepuasnya tanpa takut soal obesitas, soalnya kau makan apapun tetap cantik kok, suerrr" Nah begitulah kira-kira. Kalau dirasa aneh contohnya, ya cari dan kira-kira sendiri lah, contoh yang cucok ya. -----------*argh akhirnya bisa nulis panjang juga :))

Apapun Makanannya.. 18 Maret 2010 12:56:53

minumannya teh .. ? :D sering gak merasa gak cocok dengan makanan yang dipesan ? ga sesuai dengan bayangan, ga kompak dengan lidah, ga konek dengan otak, ga enak lah pokoknya.. sebenarnya sih yg terpenting pada ujung2nya adalah makan yang enak, enak makan. bukan makanan yang enak, makanan seenak apapun, kalo lidan dan mulut dan lidah terasa pahit, apalah artinya. makanan yang terenak itu sih, saat menikmatinya denganmu, sambil memandang senyummu ya ampun, amboi sedapnya :D

bagaimana jika tidak ada06 Februari 2010 14:38:04

tak ada sepatu, masih bisa pake sendal. sendal hilang, masih bisa nyeker. tak ada mobil, masih bisa naik motor, tak ada motor, ada angkot, tak ada angkot ya jalan kaki. dan tak ada makanan, masih bisa masak mi, tak ada mi ya ke warung. tak ada juga ya makan apa yang ada. apa yang tak ada, bisa diganti. tapi sehari tak ada kamu. serasa tak ada lagi udara yang membuatku bernafas..

Bagus Nggak ?

penulis: warm, 4 hari yang lalu 70 Komentar Nggemesin +10

Emperan di sisi Malioboro itu seperti tak putus-putus, dan penuh warna-warni, hanya ada hangat yang terasa sepanjang jalan. tak ada bedanya dengan siang, ataupun bagian waktu yang lain Begitu juga, pegangan tangan yang tak jua lepas, senyum-senyum yang tak pernah putus, meningkahi tawaran dari para pedagangpedagang, bergantian dengan tawaran abang-abang tukang becak Tapi maaf, kali ini tukang becak itu terpaksa harus kecewa, halus ditampik, dan berkali-kali begitu, karena tampaknya sepanjang apapun jalanan, bahkan lurus sampai ke Mangkubumi pun, tak mengapa jika terus bersisian Sampai akhirnya, dua pasang kaki itu terhenti, pada jajaran alas kaki yang unik, dan perempuan itu pun mulai mencoba-coba, menawar, mencoba lagi, membanding-banding.. "bang, yang ini cocok nggak ?" si lelaki cuma melirik saja, sambil ikut melihat-lihat koleksi sendal bermcam rupa itu

tak lama kemudian sebuah tanya lagi "kalo yang ini, bagus nggak ?" akhirnya, lelaki itu pun memberikan pendapatnya. "apapun yang kau pakai, akan selalu tampak indah dimataku.."

dan sendalpun diborong...

Berapa Lama ? penulis: warm, 18 April 2010 06:05:47 33 Komentar Nggemesin +10

aku tahu, perlu waktu yang indah, perlu waktu perlu waktu bangsa, perlu waktu perlu waktu ratusan tahun untuk membentuk stalaktit dan stalagmit ratusan tahun agar ekosistem berjalan optimal, ratusan tahun untuk mempelajari detil budaya suatu ratusan tahun untuk inovasi teknologi bagi manusia, ratusan tahun untuk membentuk suatu peradaban,

apakah aku juga harus memerlukan waktu selama itu, untuk merayu dan mengetahui isi hatimu ?

Berhenti Bilang Cinta ! penulis: warm, 26 Januari 2010 08:12:37 24 Komentar Nggemesin +10

Stop, jangan lagi katakan kata itu Bosan ! ................ Kesini saja, Lekat dengan permukaan kulitku. Jangan lagi berkata apa-apa Hanya nikmati dan rasakan.. ............

Dengarkan penulis: warm, 19 Januari 2010 02:48:19 23 Komentar Nggemesin +10

Tidak, jangan disana, terlalu jauh... Mendekat kesini, lekat hingga tak ada batas apa ? Ah tak usah banyak tanya tak perlu. Aku hanya ingin kau mendekat Lalu dengarkan, deras aliran darahku, denyut nadi yang menggila, deburan jantung tanpa logika.. Dan semuanya tak akan terdengar jika kau jauh-jauh....

Halo, siang penulis: warm, 20 jam yang lalu 23 Komentar Nggemesin +10

"halo" "eh, halo juga, met siang. Eh ada apa gitu nelpon siang-siang gini? Gak biasanya.." "pengen nelpon kamu aja" "gitu doang ? Ga ada alasan apa-apa gitu ?" "iya tiba-tiba ingat kamu, lalu ya udah nelpon lah saya.." "gitu aja ?" "lha, lalu saya musti gimana ?" "ya kirain ada alasan penting gimana gitu" "lah kan tadi sudah saya bilang alesannya.." "eh, yang mana ?" "tadi, aku keinget kamu. Semua yang ada disekelilingku mengingatkanku padamu, itu aja" "lalu?" Ah mbulet

Hatiku Sudah Habis penulis: warm, 04 April 2010 06:40:27 28 Komentar Nggemesin +10

Di sebuah sudut dapur, di sudut sebuah rumah yang berada di sudut suatu kota. Ada kegiatan masak-memasak rupanya, saat makan siang hampir tiba. Wanita cantik itu asik dengan masakan kesukaan lelakinya. Tak lama, lelaki yang dimaksud, datang menemaninya, melongoklongok ke masakan yang sedang di olah, yang aromanya sangat mengganggu indera penciumannya itu, wangi ! 'Masak apa sih ?" Tangan lelaki itu memegang pundak wanitanya. "Hati, bang" Menyahut seadanya sambil terus mengakrabi penggorengan. "Hati apaan ?" Riwil sekali "Hati ayam, bang.., memang maunya hati apa ?" Seraya tersenyum. "Hatimu saja.." Sambil senyam-senyum minta digaplok.

Kebetulan, masakan sudah mateng, kompor dimatikan, wanita itu pun memandang lelakinya, lagi-lagi sambil mengobral senyumnya. "Kalo yang itu ga bisa bang. Hatiku kan, sudah habis kuberikan semua untukmu.."

...dan sebuah ciuman pun mendarat di jidat wanita itu

Jum'at | 01.06 penulis: warm, 26 Februari 2010 00:09:12 15 Komentar Nggemesin +5

Mereka bilang waktu tak terasa berlalu. Kau juga terkadang bilang begitu. Padahal, detik pun terasa berjalan begitu lambat dan beratnya. Ketiadaanmu menyebabkan poros waktu kehilangan rotasinya.

Kalimat Tak Jelas di Pagi Hari penulis: warm, 24 November 2009 08:15:38 33 Komentar Nggemesin +1

Aku hanya satu dari sekian tak terhingga penghuni bumi ini Yang sungguh aku tak bisa mengarunginya sendirian, Aku perlu kawan. Jika kau bilang aku, juga akan goyah saat sendirian, Lagi-lagi kau benar. Aku perlu penyeimbang saat melangkah, pelan sekalipun. Aku hanyalah partikel kecil di atas permukaan luas dunia ini. Yang perlahan akan lenyap menguap. Kalau kau tak cepat bekukan,

...dengan cintamu

Lagu Sabtu Pagi penulis: warm, 13 Februari 2010 07:56:47 19 Komentar Nggemesin +7

satu-satu aku sayang ibu.. (kalo kamu mau jadi ibunya anak-anakku) dua-dua juga sayang ayah.. (kalo kamu menerima aku jadi ayah dari anak2 kita kelak) tiga-tiga sayang adik kakak (si adik dan kakak, anak2 kita kelak) satu dua tiga sayang semuanya (ya semua, walaupun kau tetap diurutan nomer satu) nah, lagu yg bagus ternyata buat ngerayu :D

Lepaskan Kau penulis: warm, 08 Maret 2010 05:08:07 45 Komentar Megang banget +10

Untuk kau,.. Aku tak peduli dengan jarak dan waktu, jika itu menjadikan senyummu lebih indah. Aku ikhlaskan kau dengan pilihanmu, jika dengan begitu hidupmu lebih berarti. Aku lepaskan kau dengan senyum, dengan jiwa yang lapang. Aku hanya bisa memberikan doa yang terbaik bagi hidup dan masa depanmu. Aku akan lupakan kau, dan tidak akan mengingat apa-apa tentangmu lagi.. Rangkaian kalimat itu yang baru saja kusampaikan padamu, dan mudah-mudahan kau tidak tahu, tidak pernah tahu, Kalau semua itu, bohong ! Bagaimana bisa melupakan dan merelakan kau jadi bagian hidup dari orang lain, kalau adalah bagian dari inti sel setiap bagian tubuh dan hatiku ?

Malam penulis: warm, 23 Februari 2010 22:30:34 6 Komentar Megang banget +5

Malam sudah lama mendapatkan gelap abadinya. Mana dia peduli dengan segala yang indahnya dunia yang menghitam. Istirahatlah, genapi seluruh waktu hari ini dengan lelap dan menikmati mimpi. Selamat malam. dan dekap rinduku, jauh menembus segala batasan waktu..

Mencoba singkat penulis: warm, 25 Januari 2010 18:49:36 23 Komentar Nggemesin +4

........... ........... .......... sudah bermenit-menit tak ada ide. hanya kau, yang berputar dan berpendar, disekitar deretan huruf-huruf yang akrab dengan jemariku ....

Minggu Denganmu penulis: warm, 21 Februari 2010 08:11:19 13 Komentar Menggoda +6

Mencarimu yang tak habis-habis cara. Mendekat pada semua yang indah-sexy tentangmu. Kau tau itu, sepertinya begitu. Dan ini hari minggu. Matikan saja semua kesayanganmu. Semua koneksimu. Naik saja dibelakang motorku. Lalu nikmati minggu sampai usai. Mau ke pantai ? gunung ? hutan atau menyusuri sungai ? Terserahmu lah. Yang penting peluk erat saja sepanjang jalan yang semoga saja panjang...

Nafas penulis: warm, 25 Februari 2010 14:08:06 21 Komentar Nggemesin +5

Dari siang, lalu tiba-tiba terasa malam. pergantian waktu yang tak terasa. Udara pun rasanya sama, tak betah untuk dihirup. Selalu begitu, saat kau jauh dari pandang mataku..

Ngapain Keluar ? penulis: warm, 17 April 2010 06:44:04 26 Komentar Nggemesin +8

Lelaki itu towel-towel bahu wanitanya, "Hey, keluar yuk. Jalanjalan.." "Nggak mau, males" Sahutnya, sambil acuh tak acuh, terus saja asik membuka lembaran tabloid otomotif *loh* "Cari udara segar, gitu" Masih gigih saja dia. "Nggak ah. aku bilang males, ya mualesshhh" "Kalo gitu, cari makan saja, es doger, bakso, mi tek tek, siomay, batagor, karedok, es dawet, rujak cingur, atau apa dehhh.." "Nggak, nggak, nggak, nggak, nggak, dan nggak" Sahutnya, sambil melet-meletin lidah. "Kenapa sih ?" "Memang musti tau jawabannya? " "Ya"

"Baiklah.... Aku ga mau keluar kemanapun, ngapain pun, karenaa.. aku pengen disini saja, dekat denganmu, merasakan hangatmu, berbagi nafas denganmu, menikmati waktu denganmu, cuma denganmu. Itu aja kok, boleh kan ? ga papa ka....." Kalimatnya terputus, karena tiba-tiba saja mulutnya tertutup oleh rasa hangat yang lembut. Dan waktupun serasa terhenti. Ah hari tiba-tiba saja sudah siang. Panas..

nggak pagi... penulis: warm, 09 Januari 2010 03:13:54 22 Komentar Nggemesin +9

nggak nggak nggak nggak

pagi, siang, sore, malem

kapanpun kau tetap yang tercantik di jagad raya ini, trust me..

Penakut penulis: warm, 23 Januari 2010 06:01:03 25 Komentar Nggemesin +6

Rasa takut katanya manusiawi, tapi ini melampaui segala batas manusiawi itu. Aku ini penakut. takut ketinggian, takut binatang buas, takut ngebut, takut film horror, takut preman, takut petir, takut badai dan seribu kumpulan rasa takut lainnya. Tapi, aku mendadak jadi orang paling pemberani di atas dunia ini, saat kau ada disini, didekatku.

Pulang penulis: warm, 6 hari yang lalu 49 Komentar Nggemesin +10

Suatu masa, suatu malam, di suatu rumah, di suatu teras. Seorang anak muda, lelaki gagah *ya paling tidak di mata seorang perempuan muda yang dianggapnya kekasihnya itu lah* sedang berpamitan, pamit untuk kembali ke markas, alias tempat kos, setelah dua jam lebih ngobrol tak tentu arah di sofa berwarna hijau di sudut ruang tamu bagian depan rumah itu. sebenarnya, mungkin obrolan itu opsional saja. Bagian intinya adalah rasa nyaman saat dekat dengan si dia. Saat bisa menatap dari dekat wajah yang selalu terlihat indah dan merasakan desiran hangat saat melihat senyumnya yang uhuyy. Anak muda itu pun beranjak, memasang sendal jepitnya, lalu pamitan. "Aku balik dulu ya.." Sambil menyeret langkah tak rela. "Hati-hati di jalan, jangan lupa jalan pulang " Bercanda rupanya.

Anak muda itu menghentikan langkahnya sejenak. Lalu berbalik arah lagi, kembali menuju gadisnya. "Ada apa lagi ? Ada yang ketinggalan ?" "Bukan, cuma mau sedikit koreksi akan kalimat terakhirmu yang tadi itu" "Yang mana ? " ada bias heran di mata gadis itu "Itu, soal pulang. Aku nggak pulang kok, cuma kembali ke kos.." "Hmmm lalu.. ? " ada tanya penasaran. "iya, aku merasa kalau pulangku adalah ke kamu, karena rumahku ada dihatimu..." Sang gadis cuma tersipu, sambil mendorong bahu kurus itu, pelan...

:D

Ratingku untukmu penulis: warm, 20 Januari 2010 15:48:48 31 Komentar Lucu +10

apapun tentang dirimu adalah Inspiratif selalu Menggoda ku di sepanjang waktu apapun gaya dan tingkahmu Megang banget Menggemaskan otak dan jiwaku Lucu nya tingkahmu yang tak Biasa ga ada yang Jelek pokoknya walau kau terkadang Narsis, tapi aku tak kuasa Bohong mereka saja yang Rese berusaha bikin kita Ancur banget tapi percayalah.... aku halah banget padamu :D

Rayuan Jadul penulis: warm, 23 Januari 2010 08:23:59 32 Komentar Nggemesin +6

lelaki muda itu menggamit wanita yang juga masih muda di depannya. "hey. hey.." "ada apa, mas ? pake hey hey hoi ?" "tau nggak artinya ini ?" sambil mengangsurkan satu kertas HVs, tak ada tulisan apa-apa disana, selain tiga tanda baca guede pake spidol hitam.

.,"apaan tuh, mas ? hmmmm cuma ada satu titik dan dua biji koma ? meanless ?" "mau tau artinya ? " katanya , eh malah senyam senyum gak jelas wanita muda itu manyun dikit " apaan tuh " "ya itu satu titik dua koma; situ cantik siapa yang punya ?" halah....

ssshhh ... penulis: warm, 3 hari yang lalu 40 Komentar Nggemesin +10

Padahal hari sedang panas-panasnya, tapi tetap saja banyak orang ke sana. Objek wisata katanya, padahal juga peninggalan budaya bangsa, Tinggi ya tinggi, menanjak tapi tetap saja semua mendaki, dan sepasang manusia itu sedang dudk saja di undakan bebatuan itu. Si cantik memecah sunyi, "Kok bisa-bisanya ya orang jaman dulu bikin karya seni yang begini.." Semilir angin menelan kalimatnya, latar alam juga tenang-tenang saja. Dan lelakinya cuma memandanginya, yang terus bertanya dan berkata-kata, kalimat demi kalimat Lalu, dia tersadar sendiri, "Eh, kok diam saja, sih.. ?" Baru berucap si lelaki, seraya tersenyum..

"Ternyata Borobudur yang diagung-agungkan orang, bahkan katanya karya seni terindah tiada duanya di dunia ini, dan sampai keseluruhan pemandangan sekelilingnya, masih tiada duanya dibandingkan, kamu.." dan si cantik terdiam, tersenyum sambil menendang kaki si lelaki..

Sederhana saja penulis: warm, 24 Maret 2010 18:44:26 16 Komentar Nggemesin +9

Satu itu adalah kamu Satunya lagi aku.

Satu yang lain adalah kamu dan aku...

Tapi Kau Tak Merasa Istimewa "Jangan pandangi aku seperti itu" "Kenapa ?" "Biasa saja lah, rese' lah " "Tapi kau terlalu indah, sedetik melewatkan dirimu dari pandangan, adalah kerugian besar buatku" "Jangan lebay, deh.." "Aku berkata, ya mengatakan apa yang kurasakan, itu saja" "Tapi kau kan tahu aku, tak ada yang bisa dibanggakan, tak ada yang lebih, semuanya biasa, tak ada yang perlu dipuja dari diriku" "Itulah dirimu, punya sikap dan pandangan tersendiri, merasa tak ada apa-apanya, merasa tak patut dibandingkan dengan siapapun. Justru apa adanya dirimu itu, yang membuatku tak ingin kehilangan dirimu.." "...................."

"Udah gak usah ditanggapi, biarkan saja dirimu menduduki singgasana tertinggi dalam hatiku, ya ?" ..... Dan angin yang berhembus sore itu, cuma bisa mengintip sekilas, senyum yang terpulas tipis di wajah memerah yang tertunduk pelan..

Orang yang memang istimewa, dan orang yang merasa dirinya istimewa ternyata beda, ya..

tentang Nilai penulis: warm, 30 Maret 2010 17:25:08 17 Komentar Megang banget +10

... kenapa ku ucapkan kalau kau tak ternilai ? bukan berarti kau tidak ada nilai.. justru tak ada padanan apapun yang bisa menyamai nilaimu di planet ini ....

Yang ada di Otakku, sekarang penulis: warm, 26 Januari 2010 09:57:49 32 Komentar Nggemesin +6

.. kau !

tapi banyak tentang kamu

Hey kamu ! penulis: warm, 28 Oktober 2009 09:11:18 31 Komentar Nggemesin +5

But you put on quite a show, really had me going But now it's time to go, curtain's finally closing That was quite a show, very entertainingHmmm bandara ini terasa sesak saja. Tidak ada henti jua arus manusia yang entah mau kemana dan mau apa. Ah, kenapa rasanya kali ini aku tidak mau peduli dengan apapun tujuan mereka. Malah, ya mereka kuanggap saja harmonisasi yang seiring dengan alunan take a bow dari iPod, yang sengaja cuma satu lagu ini saja yang terus berulang sedari setengah jam yang lalu. Take off masih satu jam lagi. Tapi aku tak peduli. Aku seakan tak percaya jadwal penerbangan yang sudah tersusun rapi. Takut kalau nanti tak akan tiba tepat jam 6 pagi. Begitu takut, hingga tiada senyum kesal manjamu, yang tiada bosan merebak di area kedatangan. Seperti biasa, sengaja cuma sebaris pesan yang kukirim. Tentang rencana kepulanganku. Beberapa saat setelah packing usai.

Itu pun di luar kebiasaan, yang selalu menyenangkan untuk tiba-tiba datang di hadapanmu, sesaat setelah sebelumnya pura-pura sedang berada di tempat kita sama-sama membunuh waktu di tempat kerja. Lucu saja melihatmu terkejut, lalu memberengut, sebelum memelukku erat. Jarak dan waktu ini, sahabat kita beberapa waktu terakhir. Sebentar lagi akan kita bunuh bersama-sama. Semoga malam ini, kau tidur dengan senyum terkembang. Hingga wanginya sampai menyeruak ke pagi nanti. Tunggu aku, ya !

Aku Datang !

28 Oktober 2009 13:14:38

Gila. Sudah berulang-ulang, semua playlist lagu dari bermacam genre, untuk sekedar melelapkan mata biar sejenak. Tapi bayangmu meraja, mengalahkan semua komposisi nada yang memenuhi gendang telingaku. Tayangan televisi mungil di sandaran tempat duduk di depanku pun, sebagai pengganti nada yang tak lagi menghibur, seolah tayangan kosong, mataku terlampau penuh dengan ekspresi wajah teduh angkuhmu, yang entah sudah hari keberapa, lama tak kusentuh. Dan, kata siapa ini penerbangan terbaik di dunia ? Semua malah mebuatku makin tak sabar. ah, coba saja aku bisa menggantikan posisi sang pilot, sudah saja kuambil jalan pintas, sudah saja kecepatan kunaikkan, yang tertinggi. Biar saja.

Semua hayalan konyol itu, toh akhirnya berhasil membujuk mata ini untuk memberat, sebelum menutup sempurna. Walaupun beberapa jenak kemudian terbuka lagi, peringatan awak kabin tentang persiapan mendarat itu, menyengat indera pendengaranku, menyulut rasa yang membakar di otakku. Ah, Matahari dan pagi. Hai, bumi. Wahai daratan. Hey, kamu ! aku datang !!

Kau Dimana ? penulis: warm, 01 November 2009 20:30:10 7 Komentar Rating 0

Waktu sudah beranjak dari enam tepat, jadinya ya tidak tepat lagi. Kerumunan orang di pintu kedatangan. Mataku berusaha fokus. Mencarimu. Tentu. Menuju selasar airport, ah yang ada adalah hanya bapak-bapak para sopir taxi yang menawarkan jasanya, entah resmi atau gelap, manalah aku peduli ? Jam enam tepat, katamu ? Nggak akan telat, katamu ? Tak ada apaapa di jalan, kan ? Ah, fikiran yang bukan-bukan ini, enyahlah kau ! Mengalihkan pandangan ke jajaran bis yang siap menuju ke seluruh penjuru. Penumpang taksi yang entah darimana, turun, lalu menyeret tas trolinya. berulang-ulang, pemandangan yang sama. Jejeran orang yang bertanya entah apa di loket-loket penerbangan. shuttle bis, bis, taksi, bermacam mobil. Dan, mana ? Mana ? Kamu dimana ? Hey, tak seharusnya segelisah ini, kan ? ayolah ..

Kuputuskan untuk duduk sejenak di salah satu bangku panjang berwarna coklat. Meletakkan ransel hitam yang terasa penuh. Mengeluarkan telepon genggam, menekan shortcut langsung ke nomermu. Ada sebentar nada sambung. Ya, cuma sebentar, untuk kemudian diteruskan suara operator, yang entah kenapa terasa menjengkelkan. Mencoba nomor satunya, dan hal sama berulang. Aku masih berusaha untuk berfikir positif. Membayangkan yang bagus-bagus Segala mungkin diuraikan permukaan otakku. Tapi entah bagaimana, selalu gagal. Toh, akhirnya waktu beranjak setengah jam lewat. Dan tak tahu lagi harus bagaimana. Semua bayangan konyol yang tercipta, menguap tiba-tiba.

Sudahlah, akhirnya kuputuskan untuk berhenti sejenak memikirkanmu. Memikirkan senyummu yang akan menjemputku. Taksi berwarna kuning tua itu akhirnya menjadi pilihan. Meluncur membawaku sendirian di dalamnya. Sekali lagi, last dial kutekan. Kembali harapan akan mendengar suara manjamu memupus... Hari ini, pagi ini, tampaknya memang harus dilalui sendiri. Memejamkan mata lelah ini, mungkin lebih baik.

Dimana kau ?

Let Us Talk ! penulis: warm, 05 November 2009 23:10:36 17 Komentar Nggemesin +3

Mungkin akan terlihat salah. Kalaupun kesalahan akan dianggap sebuah kebenaran, siapa juga yang akan peduli. Toh, selama ini semua berjalan dengan baik-baik saja. Hey, ayolah. They can talk about anything, but once again, is that really matter ? Bicara lagi kah ? Kalau akhirnya berputar-putar lagi kembali ke titik yang sama, dan dia juga perlu waktu untuk mengambil nafas, kan ? Telepon ? Ah, a nice idea .. Dial .. kosong delapan .... "Halo... Hey .. " "Uhm, halo juga. Udah sampe ?" "He eh. Aku mau mau ngomong lagi, boleh ?"

"Begitu panjang lebar smuanya, dan aku juga sudah tanya, dan baru sekarang ada niat untuk menjawabnya ? Baru jelas sekarang ?" "Hey, don'y be upset, lady ! Aku hanya ingin memastikan, smua itu, jawaban atas tanyamu. Masih perlu ku ulangi, lagi ?" ".............." "Tak semua yang kita rasakan, orang juga harus ikut merasakan, kan ? Kau juga sudah tahu konsekuensinya dari awal. Tapi.." "Eh, sebentar. Aku-sudah-tahu-konsekuensi, katamu ? Kembali ke soal itu lagi ?" "Aku berusaha untuk tidak naif, itu saja, mungkin.." "Ok. So, the answer is .. ?" "Answer for what ? That thing ? " "Udah deh, nggak usah pake belagak bego deh ! " "Kamunya sih yang gila.." "Eh, kok balik ke aku lagi, ini ?"

"Iya deh. Gini saja deh, listen to your heart.." "Heeh, roxxette aja kali.." "Hanya satu cara itu, yang bisa soalnya. You definitely know about that" "Ya sudah. Lalu .. ? " "Kau masih bisa merasakan nafasmu, bukan ?.." "Then .. ?" "Nikmati saja nafasmu dalam-dalam, resapi. Dan kamu, seperti juga hari-hari kmaren, juga pasti akan selalu bisa mencari petunjuk yang kutinggalkan.." "Errr ..." "Eh, sudah dulu ya. Kamu baik-baik, ya" "Ok, I will be fine." "Good girl. See ya .."

Dan percakapan itu usai. Begitu saja ? Hey, lalu ? Sudahlah, selamat malam ..

Yang Nyata penulis: warm, 02 April 2010 10:19:44 25 Komentar Nggemesin +10

matikan YM. log out twitter. sign out blog. keluar dari fesbuk. banting leptop. putuskan listrik. lalu mendekatimu, yang jelas ada di dunia nyata. "kemana kita hari ini ?...." tanyamu sembari mengeratkan genggaman tangan ..

Sederhana Saja penulis: warm, 08 Desember 2009 07:55:59 34 Komentar Nggemesin +9

Kau fikir, Apa alasanku untuk hidup, melangkah, tertawa dan bercerita dengan riang. Apa alasanku untuk bangun dan menghirup udara pagi yang selalu terasa segar memenuhi rongga hidungku. Kecantikanmu ? ahaha bukan, sama sekali bukan. Kalaupun ada, ya itu opsional. Lagian siapa juga yang tak mengakui karya indah sempurna Sang Pencipta sepertimu ? Manusiawi bukan ? Atau kecerdasanmu. Yang selalu berhasil menundukkan kepalaku dalam-dalam, apalagi saat argumenmu memuai deras lepas dari otakmu, tak ada lagi bantahan yang bisa terbalaskan. Memang cuma satu kalimat sederhana. Karena kau, ya kau. Cuma kau. Potongan mozaik yang membuat dunia ini terasa lengkap dan sempurna. Itu saja, sesederhana itu.

Bangkai Kenangan penulis: warm, 04 November 2009 16:29:13 96 Komentar Nggemesin +2

Hey, Kau fikir aku harus mengingatmu ? Kau fikir hanya kamu saja yang harus menguasai hari-hari dan waktuku ? Kau fikir aku peduli dengan semua yang kau sebut kenangan itu ? Wangi tubuhmu yang tersisa, jejak yang kita sisakan dimana-mana, matahari yang kita nikmati bersama, malam yang kita arungi berdua, semua keindahan ciptaan kita berdua, yang terserak dimana-mana. Kau kira semuanya itu sulit bagiku, untuk menjadikannya uap waktu ? Melakukan hal-hal konyol, tak pakai logika dan sering mengenyampingkan akal sehat, dan meresapinya tanpa sesal, Kau fikir aku tak bisa melakukannya tanpamu ? Smua tanya itu. Sayangnya, jawabannya adalah : Iya....

Kau ada Dalam Beningnya penulis: warm, 16 November 2009 16:24:35 48 Komentar Megang banget +10

Derasnya telah usai, dan menyisakan jejak basah pada bumi. Membekaskan juga jejak samar dihatiku. Hari ini, saat rinai berubah menjadi jutaan garis bening, yang luluh lantak dari langit. Kembali jarak dan waktu berusaha mengakrabkan diri dengan aku, dengan kau, dengan kita.

'Kau, dimana ?' Begitu singkat pesanku, beberapa waktu yang lalu. 'Menunggu mendung menjadi hujan, dan menunggu hujan itu reda' jawabmu.Lalu semuanya menjadi rangkaian ribuan kata, deras menghujam. Tapi semua tak jua pernah berhasil menggantikan adanya kamu. Entah dimana kau saat ini, Tak bisa terpastikan. Yang hanya jelas.... Hujan kembali berhasil memantulkan wajahmu pada pelanginya. Aku rindu kau.I'll always love you, but you're too hard to hold Just take my heart when you go .. mr. big

Kau [lagi] penulis: warm, 04 Desember 2009 09:36:31 21 Komentar Nggemesin +7

Kau, ya kau. Selalu berhasil menguasai otakku, pada detik-detik terakhir. Hingga langkah yang sudah siap mengayun, menjadi tertahan di udara, mengambang. Kau, adalah keyakinanku, Sekaligus penentu segala kebimbangan memilih hari dan waktu. Sudah tak perlu segala alasan, apapun. Hari ini, jangan lagi hubungi aku. Tunggu saja, aku yang akan merengkuh jiwamu.

Sabar sedikit, knapa sih ? :D

Kau yang Tak Mau Mengalah penulis: warm, 02 Januari 2010 16:19:16 28 Komentar Nggemesin +9

Kau tak pernah mau kalah, tak pernah kenal kata mengalah. Apa yang kulakukan, akan kau balas berlipat-lipat. Aku marah, kau malah balas lebih murka. Aku diam, kau malah menjauh lama dariku. Kulupakan kau sehari, kau tak menyapaku seminggu. Tak sengaja acuhkan dirimu, dua haru tak kau angkat telponku. Begitu pula, saat kuputuskan untuk mencintaimu, kau malah membalas kata-kataku dengan peluk hangatmu dan lama tak lepaslepas.

senyum saja lah penulis: warm, 31 Maret 2010 07:31:55 19 Komentar Nggemesin +4

hey kamu. yang berjaket putih biru setrip, yang loncat kesanakemari, yang ramah pada bumi dan sekitar, pada siapapun. kau menyebalkan memang, berbagi senyum pada siapa saja. padahal inginku hanya padaku. tapi ya aneh juga, masa banyakan manyunnya. baiklah tak mengapa, senyum kasih siapa saja lah, tapi yang terbaik untukku ya ? berani janji ?

Singkat penulis: warm, 05 Januari 2010 21:34:33 25 Komentar Megang banget +10

Malam baru saja menghampiri bumi. Mengingatkan manusia akan berakhirnya siang yang hingar bingar. Tapi malam pun tidak akan pernah sepi, dengan ulah penghuninya yang seolah tak ingat akan pagi sebagai pembatas malam. Begitu saja, begitu terus, tanpa sadar pagi kembali lagi, seakan-akan batasnya sangat tipis. Malam pula yang selalu berusaha mengingatkan, akan sepinya perpisahan dengan cahaya. Begitu terus, selalu. Sampai aku menemukanmu. Yang meyakinkanku bahwa tak ada batas waktu, seakan hidup perlu dijatah beribu tahun. Hidup kita tentu. Semua yang indah-indah, yang bagus-bagus, yang cantik-cantik. Sudah kujalani tiap waktu, tanpa bosan, tanpa batas.

Bagian terkecil apapun dari setiap tapak yang kita langkahkan bergantian, seakan-akan merupakan harmoni indah orkestra kehidupan. Alam pun ikut menikmati, malah menyatu dalam alunan waktu yang berjalin-jalin. Segarnya embun pagi, hangatnya mentari tengah hari, gerahnya sore, dan dinginnya malam. Tak pernah sama lagi, tanpamu. Tak akan pernah sama. 'Hidup ini singkat' katamu, suatu malam, saat lekat disampingku, dan matamu berkerjap indah saat mengucapkan itu. 'Tapi aku selalu berharap, durasinya bisa selalu terasa tiga kali lebih panjang dari yang orang lain bisa rasakan' Sambungmu lagi. Dan kepalamu rebah begitu saja di punggung kananku. ................. Menghabiskan teh hangat yang sudah tidak terasa hangat lagi. Membereskan ransel yang tersandar di kursi, membayar bill. Lalu beranjak bangkit, dan pergi. Begitu rencananya. Setelah mengingat-ingat kau yang tiada akan habis jua.

Baru saja menggeser kursi, merapikan bekas tempat duduk. Tiba-tiba aroma citrus meruap dari arah belakangku. perlahan-lahan menoleh. Dan ada senyum indahmu disana. Tapi dengan mata beningmu yang berkaca. Tanpa sempat berkata-kata. Kau langsung memelukku. Hey, ada apakah, bidadari ? ....

Untukmu, Only.. penulis: warm, 15 Desember 2009 15:30:51 22 Komentar Nggemesin +5

Apapun akan kuberikan padamu, Demi selalu melihat senyum yang menghias wajahmu untuk mengimbangi perputaran waktu di rotasi bumi.... Coba hitung, berapa lama waktu yang harus kuhabiskan, demi menunggumu, tak terhingga mungkin, tapi aku juga tak ingin menghitungnya, biar semua menjadi salah satu dari ribuan butiran pasir penanda waktu yang mudah dibolak balik.. Mari mencoba mengingat ribuan jarak yang seperti selalu berkomplot memisahkan kita, tak pernah pula aku ingin menghilangkan semua jejak yang sudah tertancap dalam. Toh, semua langkah indahmu disampingku mengenyampingkan. Kadang aku kehabisan kosa kata untuk mengungkapkan ledakan hati dan dentuman jantung tiap mengingat kamu, bahkan untuk sekedar memimpikan indahmu. Ya ya, kau tak akan pernah bisa tergantikan, walau taruhannya seluruh isi bumi sekalipun.

Tahukah kau akan hal itu ?

Tanya penulis: warm, 17 Maret 2010 09:52:31 5 Komentar Nggemesin +6

Dinihari ini, bahkan rinai hujan pun menghentikan tetesnya. Sunyi dimana-mana. Gelap disana-sini. Apakabarmu disana, wahai hidup dan matiku ?

Untuk Keindahanmu .. penulis: warm, 31 Oktober 2009 07:38:13 21 Komentar Nggemesin +5

You're still a part of everything I do You're on my heart just like a tattoo...Segala sesuatu tentang dirimu, adalah indah. Ya, mungkin cukup satu kata itu untuk menggambarkan dirimu. Wajahmu. Cara bicaramu. Gaya berjalanmu. Gerak gerikmu. Pilihan kata-katamu. Tatap mata tajammu. Cara berpakaianmu. Rasanya. Aku tahu semua detil tentang dirimu. Kau mungkin nggak perlu tahu kan semua kekagumanku. Atau kau mungkin sudah tahu ? Tak mengapa. Bagiku, saat kau berada dalam radius beberapa meter dariku. Alam sekeliling seakan-akan blur. Tidak jelas. Semua warna-warni dunia fokus pada dirimu. Aku juga tentunya tahu, tentu tidak hanya aku yang sadar akan segenap keindahan yang menyatu dengan dirimu.

Tapi aku tak pernah bisa mengungkapkannya langsung. Dan aku juga lagi tak ingin. Biarkan saja kunikmati dengan caraku sendiri. Mungkin cuma beberapa sahabatku, dua orang sahabat tepatnya. Yang tahu beberapa ratus puisi yang tersimpan di folder khusus di harddisk yang juga khusus, dalam pc yang tak lelah meringkuk disudut kamar kos itu. Juga beberapa puluh draft lagu, yang kadang salah satunya kunyanyikan di dak atas, berteman rembulan, saat bosan dan marah menyelimuti hari. Semua tentang kamu. Tahukan kau, betapa siang yang panas pun seakan-akan menurun suhunya dengan sangat drastis, saat kepalaku dipenuhi dengan bayanganmu, untuk kemudian berakhir dengan tulisan-tulisan penggambaran seluruh keajaiban dunia. Kau bukan saja anugerah. Bukan saja keajaiban. Bukan pula cuma sekedar masterpiece terbaik sang Pencipta. Atau biadadari ? Ah, para bidadari pun kurasa mempersilahkan kau berjalan di depan barisan mereka. Semua keindahmu, yang awalnya bisa saja, dan kunikmati dengan biasa.

Berbalik menghunjam nadiku, perasaanku. Entah karena apa, menjelang malam, mendesak untuk menyampaikannya padamu. Hasrat untuk sekedar mempersembahkan semua jalinan cerita, anyaman nada, langsung padamu. Dan entah untuk apa pula semua itu, aku sendiri tak memahaminya. Apakah karena aku merasa, sudah waktunya menghentikan untuk menikmati semua keindahanmu. Apa memang semua memang harus diakhiri ? Membiarkan keindahanmu menguap melayang ke udara, mengawang ke angkasa ? Sudahlah, hatiku sudah tetap. Harddisk itu kulepas. Entah berapa giga yang terisi sudah, kumpulan segenap interpretasi tentang dirimu. Cerita, mimpi, rekaman, Juga beberapa folder, yang berisi foto-fotomu dalam resolusi tinggi, hasil keisenganku yang juga yang tiba-tiba bisa menjadi papparazzi dadakan. Hardisk itu sudah kubungkus, rapi.

Dan, akan kuserahkan malam ini juga. Sebagai kado, pernikahanmu ... Selamat berbagi keindahan, dengannya. Semoga keindahanmu tak akan pudar, sampai bumi memudar.*tattoo - jordin sparks...