2 Dunia Menuntut Tegaknya Khilafah (Ust Yahya)

7/31/2019 2 Dunia Menuntut Tegaknya Khilafah (Ust Yahya)

1/16

Dunia menuntut tegaknya khilafah


2/16

Khilafah : Tuntutan Mondial

Penegakan Khilafah saat ini telah menjadi

tuntutan dunia

Hal itu bisa dilihat dari beberapaaspek :

1. Menjadi tuntutan dunia secara historis

2. Sebagai tuntutan realitas kekinian

3. Sebagai tuntutan keyakinan

4. Seruan penegakan Khilafah saat ini menemukan

momentumnya secara internasional


3/16

Tinjauan Historis

Peradaban Islam merupakan peradaban paling besar di

dunia

Khilafah menjadi negara adidaya tunggal selama

berabad-abad

Khilafah berhasil memberikan jaminan kehidupan kepada

manusia dari berbagai suku, agama, warna kulit

Khilafah berhasil mencapai taraf perekonomian dan

kemakmuran yang sangat tinggi yang tidak pernah

tercapai dalam sistem ideologi buatan manusia

Khilafah berhasil mencapai kemajuan tsaqafah, sains dan

teknologi yang sinarnya bahkan berpengaruh kepada

pencerahan Eropa


4/16

Khilafah meredup dan akhirnya runtuh,

Umat manusia jatuh dibawah ideologi Sosialismedan Kapitalisme dan ide-ide sektarian

Sosialisme melahirkan banyak dampak buruk dan

menjadi ancaman bagi umat manusia

akhrinyaruntuh setelah diterapkan hanya selama 70 th

Kapitalisme baru tampil +/- dua abad, dan belum

menorehkan prestasi emas yang diukir oleh sejarah

Kapitalisme melahirkan krisis multidimensi dan

akhirnya menjadi ancaman bagi umat manusia

Tinjauan Historis


5/16

Realitas Kekinian

Tiap Hari :

Bumi ditambah 60 Juta Ton CO2 dari PLTU,

cerobong asap pabrik dan knalpot kendaraan Hutan tropis seluas 63000 x lapangan bola musnah

2 Mrd US$ dihabiskan untuk persenjataan

36000 anak-anak meninggal kelaparan

(DWH, p. 6)


6/16

Realitas Kekinian

Muncul sistem yang anthroposentris

Muncul nation state, negara atas rasial

Umat manusia terpecah belah dan banyak terjatuh dalam

konflik

Manusia menyerobot hak Allah mebuat UU dan hukum

Lahir sistem sekuleristik yang menihilkan peran agama di

ruang publik

Muncul peradaban matersentris, individualis, permissive,

gersang psikologis, kenestapaan manusia, alienasi manusia

dari kemanusiaannya


7/16


8/16

Data FAO (2002) :

842 juta orang (13%) kelaparan.

780 juta hidup kelaparan yang amat sangat.

1.2 miliar orang (19 %) miskin, pendapatan

kurang dari $1 per orang perhari.

153 balita kekurangan makanan.

11 juta mati setiap tahun, lebih separonyaakibat kelaparan.

Sejak 1996 orang kurang makan bertambah

15 juta orang/tahun

Realitas Kekinian


9/16

Realitas Kekinian

Konsentrasi kekayaan pada sebagian kecil orang

Kesenjangan kaya miskin semakin lebar

Distribusi pendapatan dan kekayaan sangat timpang,termasuk di AS

Pecahan Penduduk Dunia Berdasarkan Kumpulan

Pendapatan II

79%

21%

Rendah & Sederhana

Rendah

Sederhana Tinggi & Tinggi


10/16

Realitas Kekinian

Amerika :

Kekayaan top 1 % > total kekayaan 95 %.

Kekayaan milik 1% orang AS = 200 x totalkekayaan gabungan 40 % orang AS.

Kekayaan 60 % orang AS = 500 x total

kekayaan gabungan 40 % orang AS.

Kekayaan Bill Gates seorang > total kekayaan

40 % atau 120 juta orang AS. Top1% rumah tangga AS memiliki hampir 40

% kekayaan nasional.

Top 10% memiliki > 70 % kekayaan nasional.

Top 20% rumah tangga AS memiliki 85 %

kekayaan nasional.

Top 60% rumah tangga AS memiliki hampir

100%, atau 99.8%, kekayaan nasional.

40 % total rumah tangga AS hanya memiliki

0.2 % kekayaan nasional.

80 % orang Amerika hanya memiliki 15 %

kekayaan nasional.


11/16

Realitas Kekinian

Indonesia menangis :

39,05 juta lebih orang miskin berpendapatan < 170

rb/orang/bl.

110 juta orang miskin berpendapatan < $ 2 US/hari/orang

40 juta orang menganggur (Kompas, 8/4/06).

4,5 juta anak putus sekolah.

Hasil Susenas 2003, 4,9 juta (27,3 %) balita kurang gizi.

Tahun 2005, diperkirakan 5, 7 juta anak anak usia 1-4 thmengalami masalah gizi buruk. 1,67 juta (8 %)balitamengalami busung lapar.

angka kriminalitas meningkat 1000 %.

angka perceraian meningkat 400 %

penghuni rumah sakit jiwa meningkat 300 %


12/16

Realitas Kekinian

Disorientasi kehidupan

Rusaknya institusi keluarga Dekadensi moral

Pemiskinan sosial dan kerusakan alam

dsb

Dunia memerlukan solusi, umat manusiaharus diselamatkan !!!

Masihkah berharap kepada Kapitalisme ?

Ataukah justru berharap kepada Sosialisme ?

Maka ..


13/16

Islam dan Khilafah Solusi

1. Ideologi yang bersifat anthroposentris (Kapitalisme danSosialisme) telah gagal

2. Islam dengan Khilafah Islamiyah memiliki succes history yangpanjang

3. Eksperimen solusi lewat nation state gagal

4. Jaminan Allah : Islam adalah solusi, memberikan kehidupan dan

rahmatan lil alamin

5. Khilafah sangat diperhitungkan dunia

6. Berbagai kesadaran dalam diri umat semakin kental

7. Umat semakin paham dan sadar akan problem utamanya8. Sambutan umat terhadap seruan penegakan khilafah terus

membesar

9. Bagi kita, perjuangan penegakan Khilafah merupakan panggilanakidah


14/16

Untuk Kita Renungkan

PILIH YANGTERBAIK

UNTUKHIDUP KITA,

KARENA

Semua demi diri Kita sendiri, untuk kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat

Setelah mati, kita semua akan dimintai

pertanggungjawaban di akhirat kelak, tentang

umur, tubuh, ilmu dan harta kita selama hidup di

dunia, untuk apa?

Orang yang mendapatkan kemenangan atau

kesuksesan yang besar (faudzu al-adzim) adalah

yang hidup di akhirat dengan hasanah (mendapat

ridha Allah dan surga)

Kesuksesan besar di akhirat hanya dapatdiperoleh bila di dunia memeluk aqidah dan

melaksanakan syariah Islam, termasuk bergiat

dalam dakwah


15/16

KESEMPATAN KITASUNGGUH HANYA

SEKALI INI

JANGANDITUNDA-TUNDA...

Kesempatan kita untuk taat padasyariah dan bergiat dalam

dakwah hanya selama hidup didunia. Setelah mati, tidak adalagi kesempatan

Kita bakal mati setiap saat, maka

gunakan kesempatan yang adadengan sebaik-baiknya sebelumsemua berakhir dan tinggallahpenyesalan

Sesal dahulu pendapatan, sesalkemudian setelah tiba di akhirattidak ada gunanya

Bukankah kita tak hendak

menyesal nanti.?

Untuk Kita Renungkan

D


16/16

Doa

,,

.

2 Dunia Menuntut Tegaknya Khilafah (Ust Yahya)

Documents