Top Banner
149 REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG PT. INCOSOROWAKO DENGAN BAHAN ORGANIK,BAKTERIPELARUT FOSFAT DAN BAKTERI PEREDUKSI NIKEL (REHABILITATION OF MINEWASTELANDPT. INCO SOROWAKO WITH ORGANIC MATTER, BACTERIA SOLUBILIZING OFPHOSPHATEANDBACTERIA REDUCING OF NICKEL) Sariwahyuni Akademi Teknik Industri Makassar Jl. Sunu No 220. Makassar [email protected] ABSTRAK Kandungah mineral pada lahan bekas tambang nikel menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Kondisi pH tanah yang masam, kandungan Ni(II) dan mineral ikutan lainnya yang berada pada golongan yang sama dengan Ni(II) masih menunjukkan konsentrasi yang tinggi dalam artian apabila lahan tersebut dikembangkan untuk pertanian maka akan menjadi faktor pembatas dan kemungkinan menjadi hambatan dalam proses berproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan bahan organik,bakteri pelarut fosfat dan bakteri pereduksi logam dalam merehabilitasi lahan bekas penambangan nikel PT Inco Sorowako, dilaksanakan pada Agustus 2011 - April 2012 di Akademi Teknik Industri Makassar dan Universitas hasanuddin. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Petak-Petak Terpisah. Bahan organik sebagai petak utama, bakteri pelarut fospat sebagai anak petak dan bakteri pereduksi logam sebagai anak-anak petak. Bahan organik 400 g/polybag (19 6 6 ton/ha), Bacillus megaterium 2x10 sel/ml dengan dosis 20 ml/tanaman dan Pseudomonas aeruginosa 2x10 sel/ml, mampu meningkatkan fospat tersedia 42,355%, mengurangi konsentrasi Ni(II) 25,83%,meningkatkan pH tanah 4,19 menjadi 7,5 (44,13%) dan memberikan peningkatan berat biji tanaman sebesar 100%. Kata Kunci : Bahan organik, ketersediaan fospat dan Toksisitas Ni(II) ABSTRACT Mineral content in the mined land nickel showed significant variation. Acidic soil Ph conditions, the content of Ni(II) and other minerals that are in the follow-up group with the same Ni(II) still shows a high concentration in the sense that if the land were developed for agriculture it will be a limiting factor and the possibility of a bottleneck in the process production. The aims of this study to examine the relationship of organic matter, metal reducing bacteria and bacterial phosphatsolventin rehabilitating mined nickel of PT. Inco Sorowako, held in August 2011-April 2012 at Technical Industrial Acedemy of Makassar and Hasanuddin University. The experiment used the split-split plot design as experimental design. Organic matter as the main plots, bacterial solvent of phospatassub plot and bacteria reducing of metal as sub-subplot. Organic matter 400 g / poly bag (19ton/ha), Bacillusmegaterium 2x106 cells / ml with a dose of 20 ml / plant and Pseudomonasaeruginosa 2x106 cells / ml, was able to in crease phospat available 42.355%, reducing the concentration of Ni(II) 25.83%, in crease the soil pH 4.19 to 7.5 (44.13%) and improved seeds weight to 100%. Keywords: Organicmatter, Phospat availablity and toxicity of Ni(II) BAB I. PENDAHULUAN Luas wilayah dan potensi iklim di Indonesia sangat mendukung industri Geliat kegiatan industri di berbagai dibidang pertambangan. Hampir sebagian wilayah Indonesia menunjukan besar wilayah Indonesia terdiri dari tanah perkembangan yang sangat pesat. Potensi tua yang telah mengalami pelapukan sumber daya alam yang melimpah batuan induk. Pemaparan iklim yang memungkinkan untuk dikelolah menjadi silih berganti antara musim hujan dan produk yang memiliki nilai ekonomis yang musim kemarau mempercepat proses tinggi. Namun perkembangan industri mineralisasi batuan induk sehingga tersebut harus memikirkan keberlnjutan sangat berpotensi untuk dieksploitasi lebih kemapuan lingkungan untuk mendukung lanjut. Luas tanah yang berpelapukan aktifitas di atasnya. lanjut ini sekitar 67% dari total luas tanah di Indonesia(Nursyamsi, 2008). Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 149-155
7

178-515-1-PBhal 149-155

Nov 06, 2015

Download

Documents

jurnal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 149

    REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG PT. INCOSOROWAKO

    DENGAN BAHAN ORGANIK,BAKTERIPELARUT FOSFAT

    DAN BAKTERI PEREDUKSI NIKEL

    (REHABILITATION OF MINEWASTELANDPT. INCO SOROWAKO

    WITH ORGANIC MATTER, BACTERIA SOLUBILIZING

    OFPHOSPHATEANDBACTERIA REDUCING OF NICKEL)

    Sariwahyuni

    Akademi Teknik Industri Makassar

    Jl. Sunu No 220. Makassar

    [email protected]

    ABSTRAK

    Kandungah mineral pada lahan bekas tambang nikel menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Kondisi pH

    tanah yang masam, kandungan Ni(II) dan mineral ikutan lainnya yang berada pada golongan yang sama dengan

    Ni(II) masih menunjukkan konsentrasi yang tinggi dalam artian apabila lahan tersebut dikembangkan untuk

    pertanian maka akan menjadi faktor pembatas dan kemungkinan menjadi hambatan dalam proses berproduksi.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan bahan organik,bakteri pelarut fosfat dan bakteri pereduksi

    logam dalam merehabilitasi lahan bekas penambangan nikel PT Inco Sorowako, dilaksanakan pada Agustus

    2011 - April 2012 di Akademi Teknik Industri Makassar dan Universitas hasanuddin. Rancangan percobaan yang

    digunakan yaitu Rancangan Petak-Petak Terpisah. Bahan organik sebagai petak utama, bakteri pelarut fospat

    sebagai anak petak dan bakteri pereduksi logam sebagai anak-anak petak. Bahan organik 400 g/polybag (19 6 6

    ton/ha), Bacillus megaterium 2x10 sel/ml dengan dosis 20 ml/tanaman dan Pseudomonas aeruginosa 2x10

    sel/ml, mampu meningkatkan fospat tersedia 42,355%, mengurangi konsentrasi Ni(II) 25,83%,meningkatkan

    pH tanah 4,19 menjadi 7,5 (44,13%) dan memberikan peningkatan berat biji tanaman sebesar 100%.

    Kata Kunci : Bahan organik, ketersediaan fospat dan Toksisitas Ni(II)

    ABSTRACT

    Mineral content in the mined land nickel showed significant variation. Acidic soil Ph conditions, the content of Ni(II)

    and other minerals that are in the follow-up group with the same Ni(II) still shows a high concentration in the sense

    that if the land were developed for agriculture it will be a limiting factor and the possibility of a bottleneck in the

    process production. The aims of this study to examine the relationship of organic matter, metal reducing bacteria

    and bacterial phosphatsolventin rehabilitating mined nickel of PT. Inco Sorowako, held in August 2011-April 2012

    at Technical Industrial Acedemy of Makassar and Hasanuddin University. The experiment used the split-split plot

    design as experimental design. Organic matter as the main plots, bacterial solvent of phospatassub plot and

    bacteria reducing of metal as sub-subplot. Organic matter 400 g / poly bag (19ton/ha), Bacillusmegaterium 2x106

    cells / ml with a dose of 20 ml / plant and Pseudomonasaeruginosa 2x106 cells / ml, was able to in crease phospat

    available 42.355%, reducing the concentration of Ni(II) 25.83%, in crease the soil pH 4.19 to 7.5 (44.13%) and

    improved seeds weight to 100%.

    Keywords: Organicmatter, Phospat availablity and toxicity of Ni(II)

    BAB I. PENDAHULUAN Luas wilayah dan potensi iklim di

    Indonesia sangat mendukung industri

    Geliat kegiatan industri di berbagai dibidang pertambangan. Hampir sebagian

    w i l a y a h I n d o n e s i a m e n u n j u k a n besar wilayah Indonesia terdiri dari tanah

    perkembangan yang sangat pesat. Potensi tua yang telah mengalami pelapukan

    sumber daya alam yang melimpah batuan induk. Pemaparan iklim yang

    memungkinkan untuk dikelolah menjadi silih berganti antara musim hujan dan

    produk yang memiliki nilai ekonomis yang musim kemarau mempercepat proses

    tinggi. Namun perkembangan industri mineralisasi batuan induk sehingga

    tersebut harus memikirkan keberlnjutan sangat berpotensi untuk dieksploitasi lebih

    kemapuan lingkungan untuk mendukung lanjut. Luas tanah yang berpelapukan

    aktifitas di atasnya. lanjut ini sekitar 67% dari total luas tanah

    di Indonesia(Nursyamsi, 2008).

    Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 149-155

  • 150

    Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang .. (Sariwahyuni)

    Tambang nikel salah satu kegiatan bentuk wilayah dan kemiringan lereng.

    pertambangan yang dilakukan di Kab. Luwu Kedua faktor tersebut terutama mengacu

    Timur yang dikelolah oleh PT. INCO pada tingkat kesulitan dalam pengolahan

    Sorowako. Luasan konsesi hak guna usaha lahan dan tindakan proteksi untuk

    yang dikelolah PT INCO Sorowako lebih mencegah erosi maupun longsor. Namun

    1000 Ha ( Badan Pusat Statistik Luwu Timur, pada kenyataannya menunjukkan bahwa

    2012), dimana luasan tersebut tidak banyak kawasan dengan bentuk wilayah

    dikelolah secara serentak dengan alasan yang datar, ternyata memiliki hambatan

    terdapat areal Ore yang memil ik i yang memerlukan analisis dan solusi yang

    konsentrasi bijih nikel dibawah batas kompleks.

    ekonomis untuk diieksplorasi. Kandungah mineral pada lahan bekas

    Dalam wilayah penyebaran tanah tua tambang nikel menunjukkan variasi yang

    laterit terdapat kandungan Ni(II) dengan cukup signifikan. Kondisi pH tanah yang

    konsentrasi Ni(II) antara 3-5 %. Suatu nilai masam, kandungan Ni(II) dan mineral

    konsetrasi yang merupakan standar ikutan lainnya yang berada pada golongan

    konsentrasi Ni(II) yang dikenal secara yang sama dengan N i ( I I ) mas ih

    internasional. Batuan induk nikel yang menunjukkan konsentrasi yang tinggi dalam

    mengandung nikel sesuai dengan standar artian apabila lahan tersebut dikembangkan

    perdagangan internasional terdapat pada untuk pertanian maka akan menjadi faktor

    kedalaman 20 40 m di bawah permukaan pembatasdan kemungkinan menjadi

    tanah. Lapisan dan vegetasi penutup hambatan dalam proses berproduksi. Tan

    tanahnya harus dikupas/ digali untuk (1998) menyatakan bahwa salah satu yang

    mencapai batuan yang mengandung 3-5 % penting yang perlu diperhatikan pada tanah

    nikel. Bekas lapisan galian tersebut masam adalah keracunan logam berat, dan

    ditumpuk pada wilayah sekitar areal terbentuknya garam-garam yang tingkat

    penambangan, dan akan ditimbun kembali kelarutannya rendah yang secara langsung

    setelah kegiatan penambangannya selesai mengurangi produktivitas lahan. Untuk

    dilakukan. Kawasan timbunan bekas m e n d a p a t k a n i n f o r m a s i t e n t a n g

    lapisan topsoil tersebut akan menjadi areal kemungkinan terjadinya keracunan logam

    pertanian baru yang potensial, dan berat Ni(II) serta keterikatan mineral makro

    merupakan areal yang potensial dalam seperti fospat oleh logam-logam berat yang

    meningkatkan pendapatan ekonomi daerah m e n y e b a b k a n t i n g k a t k e l a r u ta n /

    yang menjanjikan. ketersediaan fospat yang rendah, telah

    Permasalahan yang muncul sekarang dilakukan penelitian pada lahan bekas

    adalah bagaimana memanfaatkan lahan tambang nikel dengan perlakuan berbagai

    yang telah ditambang untuk tujuan yang tingkat pemberian bahan organik, Bacillus

    lebih produktif. Tanah yang mengalami m e g a t e r i u m d a n P s e u d o m o n a s

    pelapukan lanjut menyebabkan larutnya aeruginosa. Bahan organik memiliki

    mineral, logam-logam dan unsur lainnya berbagai fungsi antara lain pelepasan unsur

    sehingga tanah menjadi reaktif (peka) dan hara maupun terciptanya kondisi fisik yang

    mempunyai tingkat erosi serta pencucian lebih baik misalnya perbaikan aerasi yang

    (leaching) yang tinggi. Bartholomew (1972) memungkinkan siklus O lebih lancar, fungsi 2

    dalam Sariwahyuni (2000) menyatakan lain adalah menaikkan pH sehingga

    bahwa pencucian merupakan penyebab ketersedian fospat akan meningkat,

    utama masalah kesuburan tanah, karena sedangkan bakteri Bacillus megaterium dan

    pencucian pada tanah dapat menyebabkan Pseudomonas aeruginosa mampu

    turunnya pH tanah. mereduksi logam berat dan melarutkan

    Sebelum memanfaatkan lahan bekas fosfat.

    tambang perlu memperhatikan potensi

    lahan itu sendiri. Pendekatan yang dipakai

    untuk menentukan potensi suatu sumber

    daya lahan adalah penilaian terhadap kelas

    kemampuan lahan, yang dibatasi oleh

  • 151

    BAB II. TUJUAN DAN KEGUNAAN BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Mikroorganisme Tanah

    hubungan bahan organik,bakteri pelarut

    fospat dan bakteri pereduksi logam dalam Identifikasi mikroorganisme tanah

    merehabilitasi lahan bekas penambangan khususnya bakteri pereduksi logam Ni(II)

    nikel PT. Inco Sorowako. dan bakteri pelarut fospat dilakukan untuk

    Hasil dan data yang terungkap secara mendapatkan isolat bakteri yang akan

    langsung meningkatkan produktifitas areal digunakan dalam penelitian ini.Proses

    bekas tambang nikel PT. Inco Sorowako. identifikasi dilakukan mulai dari proses

    Kondisi ini akan meningkatkan pendapatan isolasi, uji resistensi terhadap P dan Ni(II)

    masyarakat, menciptakan keaneka- serta uji daya reduksi terhadap Ni(II) dan

    ragaman sumber pendapatan, tersedianya daya larut terhadap fosfat. Rangkaian

    lapangan pekerjaan dan usaha peningkatan proses tersebut diperoleh dua spesies

    pendapatan daerah. bakteri indigeneous yaitu Bacil lus

    m e g a t e r i u m d a n P s e u d o m o n a s

    aeruginosa. Bakteri hasil isolasi kemudian

    BAB III. METODE PENELITIAN dikulturkan untuk digunakan sebagai

    perlakuan bersama dengan bahan organik

    Penelitian ini dilaksanakan pada pada penelitian green house.

    Agustus 2011- April 2012 di Laboratorium Penggunaan bahan organik yang

    Mikrobiologi ATI Makassar, Fakultas dikombinasikan dengan aplikasi bakteri

    Kedokteran UNHAS dan Green House pelarut fosfat dan pelarut logam dapat

    Fakultas Pertanian UNHAS.Penelitian ini meningkatkan pH tanah dari kisaran pH

    dilaksanakan dalam tiga tahap; (1) Skala tanah 4 menjadi pH tanah 7,5.

    laboratorium untuk proses isolasi, Peningkatan pH pada setiap perlakuan

    identifikasi dan kulturisasi bakteri, (2) Skala dapat dilihat pada Gambar 2

    Green House untuk uji coba pada tanaman; Penambahan bahan organik dalam

    (3) uji agroklimat di daerah asal bakteri yaitu tanah menyebabkan logam terjerap oleh -

    Desa Pongkeru Kecamatan Mal i l i gugus OH yang terdapat dalam bahan -

    Kabupaten Luwu Timur. organik. Gugus OH dapat membentuk

    Rancangan percobaan yang digunakan ikatan OH-logam berat. Secara sederhana

    pada skala Green House yaitu Rancangan ikatan yang terjadi adalah sebagai berikut :

    Petak-Petak Terpisah dengan Bahan

    organik sebagai petak utama (B; B0: tanpa

    bahan organik, B1; 200 g/polybag, B2; 400

    g/polybag), bakteri pelarut fospat Bacillus

    megaterium yang dialokasikan sebagai

    anak petak (P; P0: Tanpa bacillus sp, P1; 10

    ml/polybag, P2; 20 ml/polybag) dan bakteri

    penjerap logam Pseudomonas aeruginosa Aktivitas bakteri pelarut fosfatberperan

    (C; C0: Tanpa Pseudomonas sp, C1; 10 da lam p roses m ine ra l i sas i a t au

    ml/polybag, C2; 20 ml/polybag) digunakan dekomposisi senyawa-senyawa fospat

    sebagai anak-anak petak. Populasi setiap yang terjerap oleh logam berat dalam 6

    bakteri tersebut adalah 2 x 10 sel/ml. bentuk Al HPO4, Al(PO4) , FeP0 , 2 2 4

    Parameter yang digunakan adalah pH, MgPO atau bentuk-bentuk ikatan lain 4

    P dan Ni (II) tanah, sedangkan untuk antara logam dan fospat yang biasa parameter tanaman yang digunakan adalah terdapat di tanah-tanah masam. Perubahan berat biji pertongkol tanaman. Analisis data konsentrasi P tersedia tanah pada 10 MST dilakukan dengan software SPSS 19, hasil dapat dilihat pada gambar 3.analisis yang berbeda nyata akan diuji lanjut

    dengan jarak berganda duncan pada taraf 5

    % (Gomez and Gomez, 1995).

    OH

    M OH + R- COO-

    H2PO4-

    OH

    M OH + H2PO4-

    OC-R

    Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 149-155

  • 152

    Gambar 1. Propil Tanah Lokasi Penelitian.

    Gambar 2. pH Tanah pada berbagai perlakuan

    (Sumber: data primer setelah diolah, 2012).

    Gambar 3. Fosfat Tersedia Tanah pada Berbagai Perlakuan

    (Sumber: data primer setelah diolah, 2012).

    Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang .. (Sariwahyuni)

  • 153

    Gambar 4. Nikel Tanah pada Berbagai Perlakuan

    (Sumber: data primer setelah diolah, 2012).

    Mashum, dkk (2008) mengatakan bahwa berkuran menyebabkan kurangnya energi

    beberapa senyawa asam yang diproduksi untuk melakukan aktifitas pertumbuhan

    oleh bakteri memiliki afinitas yang lebih lainnya termasuk pertumbuhan organ

    tinggi daripada orthofospat terhadap vegetatif dan generatif tanaman. Adanya

    beberapa kation logam berat, akibatnya warna ungu pada daun menandakan bahwa

    fospat terbebas ke dalam larutan tanah tanaman mengalami defisiensi P, sehingga

    menjadi bentuk tersedia bagi tanaman. ATP (adenosin trifospat) yang merupakan

    Tingginya konsentrasi logam yang energi yang dibutuhkan untuk merombak

    memfiksasi P, sehingga P tersedia amilum tidak tersedia, akibatnya terjadi

    berkurang.Unsur P merupakan komponen penumpukan karbohidrat pada daun dan

    utama penyusun asam ribonukleat dan batang tanaman. Unsur P berperan dalam

    deoksiribonukleat (RNA dan DNA) yang proses perombakan gula dalam bentuk ATP,

    membentuk ester dengan fospat, senyawa gula yang dirombak akan menjadi energi

    ini merupakan senyawa penting pada untuk menyusun sel dan jaringan tanaman

    semua mahluk hidup. Kurangnya P tersedia baru.

    sehingga serapan P tanaman juga

    Gambar 5. Berat biji pertongkol pertanaman pada Berbagai Perlakua

    (Sumber: data primer setelah diolah, 2012).

    Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 149-155

  • 154

    Gambar 6. Produksi jagung di lapangan pada Berbagai Perlakuan

    (Sumber: data primer setelah diolah, 2012).

    Hal ini mengindikasikan bahwa aplikasi mampu meningkatkan produksi sampai

    bahan organik 400 gr/tanaman, Bacillus 97,78%. Produktifitas lapangan pada 10 6

    MST dapat dilihat pada gambar 6 dan megaterium 2x10 sel/ml sebanyak 20

    visualisasi fisiologi tanaman di lapangan ml/tanaman, Pseudomonas Aeruginosa 6

    dapat dilihat pada gambar 7.2x10 sel/ml sebanyak 20 ml/tanaman

    Gambar 7. Perbedaan produksi di lapangan.

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN mg/kg (25,83%),mampu meningkatkan

    meningkatkan pH tanah dari rata-rata 4,19

    Kesimpulan menjadi 7,5 (44,13%); memberikan

    peningkatan rata-rata berat biji pertongkol

    Pemberian bahan organik dengan dosis tanaman dari 0 g menjadi 92,085 g (100%).

    400 g/polybag (B2) atau setara dengan 19 Apl ikasi d i lapangan menunjukkan 6

    meningkatkan produksi tanaman jagung ton/ha, Bacillus megaterium 2x10 sel/ml

    sebesar 97,78%.dengan dosis 20 ml/tanaman (P2) dan 6

    Pseudomonas aeruginosa 2x10 sel/ml,

    Saranmampu meningkatkan ketersediaan fospat

    Rehabilitasi lahan bekas tambang nikel dari 13,633ppm menjadi 23,650 ppm atau

    PT. INCO Sorowako dapat dilakukan peningkatan kandungan fospat tersedia

    dengan mengaplikasikan bahan organik, sebesar 42,355%, mengurangi konsentrasi

    bakteri Bacillus Megaterium danNi(II) dari 576,450 mg/kg menjadi 427,572

    Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang .. (Sariwahyuni)

  • 155

    Pseudomonas Aeruginosa dengan Ramazan akmaki, Figen Dnmez,Adil

    dosis 19 ton/ha bahan organik dan 20 Aydn,Fikrettin ahin. 2005. Growth 6

    promotion of plants by plant growth-ml/tanaman dengan populasi 2x 10 sel/ml

    promoting rhizobacteria under untuk masing-masing bakteri Bacillus

    greenhouse and two different field soil M e g a t e r i u m d a n P s e u d o m o n a s

    conditions.http://www.sciencedirect.coAeruginosa.

    m/science/article/pii/S0038071705003Diperlukan pemikiran lebih lanjut untuk

    38Xmenemukan model bioteknologi yang

    murah dan mudah diaplikasikan oleh

    Sariwahyuni, 2000, Laju Penjerapan Logam masyarakat khususnya dalam proses

    berat Cu, Cd, Co dan Ni dengan kulturisasi bakteri penjerap logam Ni(II) dan

    p e n a m b a h a n B a h a n O r g a n i k bakteri pelarut fosfat.

    Ganggang coklat pada tanah Bekas

    Penambangan Nikel Pomalaa, Thesis

    S 2 P r o g r a m P a s c a S a r j a n a , DAFTAR PUSTAKA

    Universitas Hasanuddin, Makassar.

    Gomez. K.A dan .A Gomez., 1995. Prosedur

    Stevenson, F.J., 1994. Humus Chemictry, Statistik untuk Penelitian Pertanian.

    Genesic, Composition, Reactions. A Edisi kedua. Universitas Indonesia.

    Wiley-Interscience and Sons. New

    York. 496 pp.Janick, J., R.W. Schery, F.W. Woods, and

    V.W.Ruttan, 1990.Plant science: An

    Tan, K. H. 1998. Principle of Soil Chemistry. Introduction to World Crops. W.H.

    Third Edition Reviced and Expanded Freeman, San Francisco.

    Marcel Decker Inc., New York 521 pp.

    Jay Shankar Singh, Vimal Chandra

    Pandey, D.P. Singh., 2011. Efficient

    soil microorganisms: A new dimension

    for sustainable agriculture and

    environmental development.

    Jenkins, R.D., West-Thomas, J., Affstrom,

    C., 2008. The Effect of humic

    substances on Ni(II) adsorbtion on

    vermiculite. Chem. Lett. 1, 65-77.

    Ma'shum, M., Joedoro Soedarsono dan

    Lolita Endang, 2008.Biologi Tanah,

    Pasca Sarjana UI. Jakarta.

    Nursyamsi, D., S.M. Nanan., Sustini dan

    IPG Widjaja-Adhi, 2008. Serapan P

    untuk Tanaman Pangan pada Tanah-

    tanah Masam.Jurnal Tanah Tropika. 4;

    pp 34-41. Pusat Penelitian Tanah dan

    A g r o k l i m a t B o g o r .

    http://journal.unila.ac.id/index.php/tropi

    calsoil/

    http://www.sciencedirect.com/science/

    article/pii/S0167880911000351

    Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 149-155

    Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7