Top Banner
S T U D I - A K S I - M E D I T A S I S T U D I - A K S I - M E D I T A S I book
26

16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Mar 03, 2019

Download

Documents

hoangdat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

STUDI-AKSI-MEDITASISTUDI-AKSI-MEDITASI

book

Page 2: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu
Page 3: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

16

Penulis: Intan Dhitadhivara | Penggambar: Lyllopop Dorothy Young | Penyunting: Handaka Vijjananda | Penata: Intan DhitadhivaraHak cipta ©2013 Ehipassiko Foundation | Cetakan 1, Sep 2013

Sadhu bisa didapatkan dengan donasi selayaknya ke BCA 4900333833 Yayasan Ehipassiko. Proyek ini adalah lahan bagi yang ingin berderma Dharma.

www.ehipassiko.or.id | [email protected] | 085888503388

STUDI-AKSI-MEDITASISTUDI-AKSI-MEDITASI

Page 4: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

4

Bagaimana cara kita hidup sesuai Dharma?Buddha mengatakan kita dapat hidup sesuai Dharma dengan

mempelajari Dharma (STUDI), mengamalkan Dharma (AKSI), dan menembusi Dharma (MEDITASI).

STUDIPertama-tama, kita harus belajar Dharma. Kita belajar Dharma dengan cara

mendengar penjelasan tentang Dharma, membaca buku atau tulisan Dharma, membahas Dharma, melihat orang menjalani atau mengamalkan Dharma.

AKSISetelah mengenal Dharma, kita harus mengamalkan Dharma. Kita tidak hanya mengamalkan Dharma di wihara, tapi di mana pun, kapan pun. Kita mengamalkan Dharma dengan:- Berpikir baik Berpikirlah penuh cinta kasih, jangan kotori pikiran dengan kebencian atau ketamakan. - Berucap baik Berucaplah yang jujur, tidak menyinggung, dan bermanfaat.- Berbuat baik Hindari berbuat salah, banyaklah menolong, dan lakukan kegiatan bermanfaat.

MEDITASIMeditasi dapat membantu kita menjadi lebih tenteram damai. Jika kita tenteram, kita akan dapat belajar Dharma dengan lebih baik, dapat berpikir baik, berucap, dan berbuat lebih baik lagi. Meditasi dilakukan dengan mengamati napas masuk dan keluar. Meditasi dapat juga dilakukan dengan membaca paritta atau mantra, mengucap tekad, atau mengembangkan perenungan bijak tentang Buddha dan Dharma.

STUDI-AKSI-MEDITASI

4

Page 5: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

5

Mingalaba (terberkahilah), namaku Koyin, aku bakal ashin (biksu) dari Myanmar. Hobiku membaca Tipitaka. Kalau aku besar nanti, aku ingin menjadi Tipitakadhara. Tipitakadhara adalah orang yang mampu menghafal seluruh isi Kitab Suci Tipitaka. Sepertinya cita-citaku ini sulit ya? Tapi aku akan berjuang!

Tashi delek (terberkahilah)… Namaku Dgetshul. Aku datang dari negeri yang sangat dingin dan bersalju abadi,

yaitu Tibet. Aku paling suka meditasi. Aku juga hafal macam-macam mantra. Guruku sangat sakti, konon,

ia bisa terbang! Seru ya kalau kita bisa terbang….

Amitofo (Buddha Cahaya Tanpa Batas). Aku Shami, aku bakal biksu dari

negeri tirai bambu, China. Aku suka sekali menolong

semua makhluk. Ketika menolong,

aku merasa gembira, tapi aku ini

agak malas belajar.Kalau kurang belajar, tapi hanya membantu

orang lain, baik gak ya? Hmmm….

5

Page 6: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Suatu pagi, di wihara terjadi kehebohan! Orang-orang berbondong menuju aula kebaktian. Di dalam aula, umat dan pengurus wihara mengerubungi 3 sosok kecil. “Ada apa ya pagi-pagi begini?” pikir Sadhu.

Karena tubuhnya yang kecil, Sadhu berhasil menyelip di tengah kerumunan. Terlihatlah

3 sosok kecil itu. “Hmm…, siapa mereka?” pikir Sadhu.

“Mereka tampak seperti biksu-biksu kecil. Kepala mereka tak berambut dan pakai jubah seperti aku. Tapi mengapa jubah mereka berbeda denganku? Mengapa jubah mereka berbeda satu sama lain?”

6

Page 7: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

7

Akhirnya, kepala wihara mengenalkan Sadhu kepada tiga sosok cilik yang mirip dengannya itu. Mereka adalah Koyin, Shami, dan Dgetshul. Koyin datang dari Myanmar. Shami dari China. Dgetshul dari Tibet.

Koyin, Shami, dan Dgetshul akan menginap

di wihara selama sebulan. Senangnya Sadhu mendapat teman baru!

Tiap pagi, Koyin, Shami, dan Dgetshul ikut Sadhu membaca paritta, bermeditasi, dan mendengarkan ceramah dari biksu kepala. Setelah itu, mereka akan bermain bersama.

7

Page 8: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Suatu ketika, Sadhu melihat Koyin membaca Tipitaka dengan serius di perpustakaan. Tiap selesai membaca satu bait, Koyin akan menutup bukunya sambil menutup mata

seperti sedang meditasi, lalu mulutnya komat-kamit seperti sedang merapal mantra. Sadhu tak berani mengganggunya, hanya diam memerhatikan.

8

Page 9: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

9

Keesokan harinya, Sadhu hendak menyiram tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu dan meletakkan bambu itu di kolam teratai.

Setelah itu, Shami hanya jongkok sambil menatap ke arah kolam. Ternyata, Shami membuat jembatan penyeberangan bagi semut-semut untuk keluar dari kolam!

9

Page 10: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Malamnya, Sadhu melihat Dgetshul duduk di bawah pohon Bodhi di taman wihara. Ia merapal mantra dengan serius sambil memutar-mutar sesuatu di tangannya.

Walaupun angin bertiup kencang dan sebentar lagi akan turun hujan, Dgetshul tetap diam. Sadhu ragu, “Sebaiknya aku bangunkan Dgetshul atau tidak ya?”

10

Page 11: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

11

Esoknya, Sadhu menceritakan keanehan-keanehan yang ia lihat pada teman-teman barunya kepada biksu kepala. “Mereka masing-masing melakukan praktik Dharma yang berbeda,” kata biksu kepala.

Biksu kepala melanjutkan, “Kalau begitu, Bhante beri kamu tugas. Coba kamu cari tahu praktik apa yang mereka lakukan.” Setelah itu, biksu kepala pergi meninggalkan Sadhu yang kebingungan.

11

Page 12: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Setelah makan siang, Koyin bicara kepada teman-temannya, “Kalian kok tak pernah menghafal Tipitaka? Tipitaka banyaknya satu lemari, mulailah menghafal sekarang!”

Dalam Dhammacakkapavattana Sutta, Buddha berkata, “Dharma telah diajarkan Buddha, tak bisa dihentikan siapa pun di dunia.” Lalu Koyin tak berhenti melafalkan apa yang sudah dihafalnya.

Sadhu lalu bertanya, “Memangnya ada orang yang menghafal seluruh isi Tipitaka?” Koyin menjawab bangga, “Kakek guruku, Mingun Sayadaw, mendapat gelar dari Guinness World Record sebagai orang dengan ingatan terhebat di dunia, karena beliau mampu menghafal seluruh isi Tipitaka.”

“WOW!!! Hebat!!!” teriak Sadhu, Shami, dan Dgetshul bersamaan.

12

Page 13: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

13

“Koyin, kamu jangan di dalam perpustakaan terus dong. Kamu tak pernah mau diajak ke luar. Padahal banyak makhluk yang butuh bantuan kita. Semut, katak, burung, mereka menunggu bantuan kita,” protes Shami.

Shami lalu bercerita, “Kemarin aku baru melepas ikan belanjaan ibu-ibu yang lewat di

depan wihara. Ya…, memang aku dimarahi sih, tapi ikan-ikan itu kan kasihan....”

Shami melanjutkan, “Praktik melepas hewan di negaraku disebut “fang sheng” yang berarti “melepas kehidupan”. Fang sheng dapat membuat cinta kasih dalam hati kita menjadi lebih besar dan lebih besar lagi.”

13

Page 14: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

“Kalian berdua salah! Tak ada gunanya menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu tahu isi Tipitaka, tak perlu menolong makhluk lain, yang penting meditasi, meditasi, dan meditasi!”

Setelah itu, Dgetshul langsung menuju pohon Bodhi dan bermeditasi di bawahnya, membuat teman-temannya, terutama Sadhu makin bingung.

14

Page 15: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

15

Pagi itu, Sadhu berpikir, “Sebagai umat Buddha, kita harus belajar Dharma dengan cara STUDI, AKSI, dan MEDITASI.”

“Koyin senang melakukan STUDI dengan menghafal Tipitaka, Shami melakukan AKSI dengan menolong hewan. Sedangkan Dgetshul MEDITASI. Tapi kok sepertinya ada yang salah dengan mereka ya?”

“Aha! Aku punya ide!” seru Sadhu. Ia lalu pergi ke perpustakaan, menarik tangan Koyin untuk ikut dengannya. Sadhu juga menarik Dgetshul yang sedang menyepi sendiri di bawah pohon, “Ayo ikut aku!” seru Sadhu sambil menarik tangan Dgetshul.

Sadhu mengajak paksa mereka berdua ke taman.

15

Page 16: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Di taman, Shami berdoa di depan ratusan burung dalam kandang. Koyin berbisik, “Sadhu, Shami sedang apa? Mengapa kita di sini?” Selesai berdoa, Shami mendengar berkata, “Tadi ada yang jual burung-burung ini dan ada umat yang membelinya. Koyin dan Dgetshul mau coba melepas burung?” Dengan kikuk, Koyin dan Dgetshul membuka kandang melepas burung-burung lucu itu.

Perlahan-lahan muncul rasa bahagia di hati mereka, Koyin tertawa terbahak untuk pertama kalinya. Setelah tertawa, ia malah terharu sampai air matanya menggenang.

“Ternyata, menolong makhluk lain sangat menyenangkan,” ujar Koyin. ”Iyaaa, aku jadi sayang hewan,” kata Dgetshul sambil melambaikan tangan kepada burung-burung yang terbang bebas di udara.

16

Page 17: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

17

Koyin lalu berkata, “Buddha juga pernah bersabda tentang cinta kepada semua makhluk. Dalam Angguttara Nikāya 4.67, Buddha bersabda, ‘Kukasihi yang tak berkaki, yang berkaki dua pun kukasihi. Kukasihi yang berkaki empat, yang berkaki banyak pun kukasihi.’”

“Teman-teman, yuk kita meditasi cinta kasih untuk burung-burung itu. Semoga burung-burung itu bahagia,” sahut Dgetshul.

Sadhu, Koyin, Shami, dan Dgetshul pun bermeditasi bersama.

17

Page 18: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Setelah meditasi, Sadhu, Koyin, dan Shami kembali ke wihara. Tiba-tiba, hujan deras. Sadhu dan kawan-kawan menyadari ada satu temannya yang hilang! “Dgetshul pasti bermeditasi dalam hujan,” terka Sadhu.

Malamnya, Dgetshul sakit demam. Semua orang jadi khawatir. Sadhu mengajak Koyin

dan Shami menjenguk Dgetshul, “Shami, menolong makhluk lain, bukan hanya menolong hewan saja. Kita harus peka terhadap siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Ayo kita hibur Dgetshul supaya dia cepat sembuh!” Koyin dan Shami mengangguk setuju.

18

Page 19: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

19

“Teman-teman, aku mau meditasi dulu ya. Kalau tidak meditasi, aku tak akan sakti seperti guruku,” Dgetshul bicara kepada teman-temannya sambil terbatuk-batuk.

Sadhu menjawab, “Dgetshul, untuk jadi tercerahkan seperti Buddha, kita memang harus meditasi. Tapi tidak terlalu keras

begitu. Lebih baik kamu istirahat saja supaya cepat sembuh.”

Koyin menambahkan, “Iya, kamu tidur saja sekarang.” Lalu Koyin menarik selimut untuk Dgetshul. Sadhu dan Shami senyum-senyum melihat aksi Koyin.

19

Page 20: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Mentari bersinar cerah, Sadhu pergi menjenguk Dgetshul, tapi, Dgetshul tak ada! “Pasti dia sedang meditasi,” pikir Sadhu. Sadhu lalu mencari ke sekeliling wihara. Tapi, tak ketemu juga. Ternyata, Dgetshul sedang membaca di perpustakaan. Yang mengejutkan lagi, Shami juga ada di sana!

“Tumben kalian baca Tipitaka?” kata Sadhu. “He-he-he, setelah mendengar sutta-sutta

dari Koyin, aku baru tahu, ternyata Tipitaka sangat menarik dan indah! Aku jadi tahu cara menolong dengan bijak,” lanjut Shami. “Betul! Aku juga jadi mengerti cara meditasi yang benar,” ujar Dgetshul.

“Koyin di mana?” tanya Sadhu. “Koyin sedang meditasi di bawah pohon Bodhi,” jawab Dgetshul. Shami menarik tangan Dgetshul, “Dgetshul, ayo ajari aku meditasi!”

20

Page 21: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

21

Shami, Dgetshul, dan Sadhu lalu pergi ke taman tempat Koyin meditasi. Saat mendengar ada yang datang, Koyin membuka mata dan berkata, “Dgetshul! Untung ada kamu. Aku mencoba untuk meditasi. Tapi pikiranku selalu melamun. Tolong aku dong!”

Dgetshul lalu meminta mereka semua untuk duduk bersila dengan santai. Lalu Dgetshul berkata lembut, “Nah, pejamkan mata, lalu bernapaslah seperti biasa. Sadari napas masuk, napas keluar, masuk, keluar, masuk, keluar….” Perlahan-lahan suara Dgetshul mulai hilang. Para bakal biksu cilik itu pun bermeditasi dengan tenang.

21

Page 22: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Setelah meditasi selesai, semuanya terlihat tenang dan bahagia. Shami lalu berkata, “Wah… setelah meditasi, aku merasa lebih bahagia dan lebih ingin menolong.” “Betul!” kata Koyin, “jika pikiranku tenang seperti ini, pasti aku juga dapat mengingat Tipitaka dengan lebih baik.”

Sadhu pun berkata, “Jika kita berlatih Dharma secara lengkap, dengan berstudi seperti Koyin, beraksi seperti Shami, dan bermeditasi seperti Dgetshul, kita pasti akan lebih cepat maju dalam Dharma!”

“Setujuuu!” seru tiga bakal biksu cilik lainnya.

22

Page 23: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

23

Malam harinya, biksu kepala memanggil Sadhu, Koyin, Shami, dan Dgetshul. “Bagaimana pengalaman kalian selama di Indonesia? Apa kalian belajar sesuatu?” tanya biksu kepala. Koyin, Shami, dan Dgetshul saling tersenyum.

Lalu, Sadhu menjawab, “sebagai umat Buddha yang baik, kita harus melakukan

STUDI, AKSI, dan MEDITASI secara seimbang.”

Koyin melanjutkan, “Aku telah melakukan STUDI dengan baik. Tapi aku tidak pernah melakukan apa yang aku pelajari. Aku tak pernah AKSI dan MEDITASI. Sehingga pengetahuanku sebatas hafalan saja.”

23

Page 24: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

Shami melanjutkan sambil tersipu, “Aku suka menolong. Namun, malas belajar, sehingga kadang aku menolong dengan tak bijak. Kebajikan tanpa kebijakan seperti burung dengan satu sayap. Burung itu tak akan bisa terbang. Mulai sekarang, aku bertekad melakukan STUDI dan MEDITASI juga supaya aku menjadi bajik dan bijak.”

Dgetshul menambahkan, “Di antara kami, akulah yang paling rajin MEDITASI. Tapi aku melakukannya terlalu keras, sampai sakit. Meditasiku juga kurang tepat, karena aku kurang belajar. Aku juga belajar dari Shami supaya lebih peduli sesama, tidak hanya duduk meditasi seperti patung.” Biksu kepala mengangguk sambil senyum.

24

Page 25: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

25

Mulai hari itu, Koyin, Shami, Dgetshul, dan Sadhu melakukan STUDI, AKSI, MEDITASI dengan seimbang. Setelah itu, mereka merasa lebih maju dalam Dharma dan lebih bahagia.

BEDA TRADISI SATU DHARMA

• Dharma yang diajarkan Buddha hanya ada satu. Namun, karena ajaran Buddha tersebar di beberapa negara di dunia, maka ajaran Buddha menyatu dengan keadaan dan kebiasaan setempat, sehingga terbentuklah tradisi agama Buddha yang berbeda-beda.

• Salah satu perbedaan pada setiap tradisi adalah pada jubah. Jubah biksu disesuaikan dengan cuaca setempat. China dan Tibet memiliki musim dingin yang bersalju, maka biksu dan bakal biksu di China dan sebagian di Tibet memakai lubah berlengan panjang.

• Semua tradisi agama Buddha mengajarkan Dharma yang sama, Dharma Buddha kita jalani dengan STUDI-AKSI-MEDITASI.

• Nama Koyin, Shami, dan Dgetshul punya arti yang sama, yaitu ”samanera” atau ”bakal biksu”.

Koyin berasal dari kata Myanmar. Shami berasal dari kata China. Dgetshul berasal dari kata Tibet.

25

Page 26: 16 - ehipassiko.or.id · tanaman. Di taman, ia melihat keanehan lain lagi. Shami mematahkan sebuah bambu ... menghafal Tipitaka dan melepas hewan, tapi tidak meditasi! Aku tak perlu

melafal paritta

melepas hewan ke habitatnya

membantu orangtua

membaca komik Buddha

menjenguk teman yang sakit

membaca mantra

mendoakan orang lain bahagia

membaca buku Dharma

berkunjung ke panti asuhan

menjaga sila

merenungi ajaran Buddha

membaca Tipitaka

mendengarkan ceramah

memerhatikan napas

membahas Dharma

MENJODOHKAN STUDI-AKSI-MEDITASIJodohkan aktivitas di bawah ini sesuai dengan STUDI-AKSI-MEDITASI.Beri warna pada jalur sesuai contoh:STUDI = biru, AKSI = merah, MEDITASI = ungu.Setelah itu, lakukan aktivitas STUDI-AKSI-MEDITASI tersebut agar kita maju dalam Dharma dan lebih bahagia. Love You....